60
Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Chintia Valentine W.P 1309 100 010 Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si., M.Sc. SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Kamis, 27 Juni 2013 1

SEMINAR HASILTUGAS AKHIR Kamis, 27 Juni 2013digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34609-1309100010...Kamis, 27 Juni 2013 1 Akurasi Perencanaan Kebutuhan Listrik Peramalan-Kapasitas-Anggaran-Penjualan-Produksi

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

    Institut Teknologi Sepuluh NopemberSurabaya 2013

    Chintia Valentine W.P1309 100 010

    PembimbingDr. Suhartono, S.Si., M.Sc.

    SEMINAR HASIL TUGAS AKHIRKamis, 27 Juni 2013

    1

  • Akurasi Perencanaan KebutuhanListrik Peramalan

    -Kapasitas-Anggaran-Penjualan

    -Produksi dan Inventory-Sumberdaya

    -Pembelian dan pengadaan bahan baku-dll

    Bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhankebutuhan energi listrik yang cukup pesat

    2

    Latar Belakang

    Pendahuluan

  • Penelitian Sebelumnya

    Abdel dan Garni (1997)

    • menggunakan konsumsi energi listrik selama lima tahun di sebelah timur Arab Saudi untuk prediksi konsumsi pada tahun keenam, dengan mengembangkan model ARIMA Box-Jenkins time-series analisis

    Azadeh dkk. (2010)

    • menggunakan metode ANFIS untuk meramalkan kunsumsi energi listrik jangkapanjang di Negara Uni Eropa terpilih (Belanda, Luksemburg, Irlandia dan Italia)

    Yayar dkk.(2011)

    • menggunakan perbandingan metode ARIMA dan ANFIS untuk meramalkan konsumsienergi listrik di Turki

    Bazmi dkk. (2012)

    • menggunakan metode ANFIS untuk meramalkan permintaan energi listrik diMalaysia.

    3

    Pendahuluan

  • Syafrizaldkk. (2008)

    • meramalkan kebutuhan beban listrik di Riau menggunakan AlgoritmaGenetika

    Suhartono danEndharta

    (2009)

    • menggunakan metode Double Seasonal recurrent Neural Network untukmeramalkan permintaan beban listrik jangka pendek di Indonesia

    Fauziah(2012)

    • meramalkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui lima pintu kedatangan utama

    Puspitasari(2012)

    • meramalkan beban listrik jangka pendek di Jawa-Bali

    4

    Pendahuluan

  • 1.Bagaimana karakteristikdari dayalistrik yang dihasilkan?

    2. Bagaimana hasilperamalan besarnyadaya listrik yang akandidistribusikan kepelangganberdasarkan model ARIMA, ANFIS danhibrida ARIMA-ANFIS?

    3. Metodemanakahyang terbaikuntukmeramalkanbesar dayalistrik yang dihasilkan?

    5

    Pendahuluan

    Rumusan Masalah

  • 1. Mendeskripsikan karakteristik besarnya daya listrik yang dihasilkan.

    2. Meramalkan besarnya daya listrik yang akan didistribusikandengan menggunakan ARIMA, ANFIS dan hibrida ARIMA-ANFIS.

    3. Mendapatkan metode yang sesuai untuk meramalkan besarnyadaya listrik yang akan didistribusikan.

    6

    Pendahuluan

    Tujuan

  • Bagi PLN PJB

    • dapat memberikaninformasi sertaalternatif metodeperamalan lain dalammeramalkan energilistrik yang dihasilkanPLTA di KaskadeCitarum Jawa Barat

    Bagi Peneliti

    • peneliti bisamempelajari danmenerapkan metodeperamalan baru yaitumodel HibridaARIMA-ANFIS

    7

    Pendahuluan

    Manfaat

  • Data yang digunakan adalah data besarnya daya listrikyang dihasilkan PLTA di Kaskade Citarum Jawa Barat yang berupa data harian mulai dari Januari 2012 sampaiDesember 2012.

    Penelitian ini hanya untuk meramalkan jangka pendek 28 hari kedepan.

    8

    Batasan Masalah

    Pendahuluan

  • Peramalan Model ARIMA

    Model ARIMA Seasonal

    Model ARIMA non Seasonal

    9

    Tinjauan Pustaka

  • Prosedur Box Jenkins

    Identifikasi Model

    Estimasi Parameter

    Uji Diagnostik

    Pemilihan Model Terbaik

    Asumsi kenormalan

    Asumsi White Noise

    In Sample

    Out Sample

    SBC, AIC, AICc

    Momen

    LSE

    MLE

    MAPE, RMSE, SMAPE10

    Tinjauan Pustaka

  • Estimasi Parameter dengan Least Square :

    Uji White Noise

    Hipotesis :

    Statistik Uji :

    residual tidak memenuhi asumsi white noise.

    K = maksimum lagp = orde ARq = orde MA

    11

    Tinjauan Pustaka

  • Uji Normalitas

    Statistik Uji :

    12

    Tinjauan Pustaka

  • Pemilihan Model terbaik

    Data In-sample

    Dimana :

    Data Out-sample

    Dimana :

    Dimana :

    13

    Tinjauan Pustaka

  • Peramalan Model ANFIS

    Lapisan 3 (Normalized firing strength)

    Lapisan 4 (Defuzzifikasi)

    Lapisan 5 (Perhitungan output)

    Lapisan 2 (Operasi logika fuzzy)

    Lapisan 1 (Fuzzifikasi)

    14

    Tinjauan Pustaka

  • Peramalan Model HibridaARIMA-ANFIS

    Kombinasi dari model time series yang memiliki struktur autokorelasi linier dan non linier.

    Model ARIMA digunakan untuk menyelesaikan kasus yang linier, dimana residual dari model yang linier masihmengandung informasi hubungan non linier

    Hasil ramalan dari metode ANFIS kemudian dikombinasikandengan hasil ramalan dari model ARIMA.

    1

    Tinjauan Pustaka

  • Sejarah Waduk Citarum

    Manfaat Waduk :1. Penyediaan air minum2. Penyediaan Air Irigasi3. Pembangkitan Tenaga Listrik4. Pengembangan Perikanan Darat

    2

    1. Saguling4 turbin dimana tiap turbin menghasilkan daya 175 MW/bulan

    2. Cirata8 turbin dimana tiap turbin menghasilkan daya 126 MW/bulan

    3. Jatiluhur6 turbin dimana tiap turbin menghasilkan daya 187 MW/bulan

    Tinjauan Pustaka

  • Sistem Tenaga Listrik

    3

    Tinjauan Pustaka

  • Sumber Data danVariabel Penelitian

    Data energi listrik yang dihasilkan PLTA di Kaskade Citarum Jawa Barat, yang merupakan data sekunder, berupa data harian mulai Januari 2012 sampaiDesember 2012.

    Variabel Penelitian :jumlah energi listrik yang dihasilkansetiap hari di 3 waduk, yaitu :

    1. Saguling2. Cirata3. Jatiluhur

    Jatiluhur

    Cirata

    Saguling

    4

    Metode Penelitian

  • Langkah Analisa Menggunakan Metode ARIMA

    Mengidentifikasi model pada data training apakah sudah stasionerdalam mean dan varians

    Melihat plot ACF dan PACF berdasarkan data yang sudah stasioner untukmenentukan order p, d, q dan P, D, Q, S.

    Melakukan uji signifikansi parameter dan estimasi parameter denganmenggunakan statistik uji t.

    Melakukan uji kesesuaian model dengan uji white noise dan ujinormalitas pada residual

    Melakukan peramalan pada data testing, kemudian membandingkanhasil peramalan tersebut berdasarkan nilai MAPE dan SMAPE.

    Pemilihan model terbaik, dimana dilihat dari nilai MAPE dan SMPAE yang terkecil. 5

    Metode Penelitian

  • Langkah Analisa Menggunakan Metode ANFIS

    Menentukan variabel input berdasarkan lag AR yang signifikan padamodel ARIMA.

    Menentukan jumlah fungsi keanggotaan

    Menentukan jenis fungsi keanggotaan.

    Menentukan jumlah iterasi untuk mendapatkan parameter ANFIS dengan tingkat kesalahan yang minimum.

    Mendapatkan nilai ramalan dari masing-masing kombinasi yang dilakukan.

    Menghitung nilai MAPE dan SMAPE hasil peramalan.6

    Metode Penelitian

  • Metode PenelitianLangkah Analisa Menggunakan Metode Hibrida ARIMA-ANFIS

    Melakukan pemodelan dan peramalan dengan model ARIMA

    Menghitung nilai residual dengan menggunakan model ARIMA

    Data yang digunakan sebagai input pada model hibrida ARIMA-ANFIS adalah residual data yang diperoleh dari model ARIMA terbaik dengan

    mengikuti lag AR dari model ARIMA

    Melakukan peramalan pada data residual dari model ARIMA menggunakan model ANFIS.

    Hasil peramalan diperoleh dengan menggabungkan hasil peramalanmenggunakan model ARIMA dan hasil peramalan menggunakan ANFIS

    Menghitung nilai MAPE dan SMAPE dari hasil peramalan

    7

  • Karakteristik Daya Listrik

    8

    MonthDe

    cNo

    vOc

    tSe

    pAu

    gJul

    Jun

    May

    Apr

    Mar

    Feb

    Jan

    16000

    14000

    12000

    10000

    8000

    6000

    4000

    2000

    0

    sagu

    ling

    MonthDe

    cNo

    vOc

    tSe

    pAu

    gJul

    Jun

    May

    Apr

    Mar

    Feb

    Jan

    10000

    8000

    6000

    4000

    2000

    0ci

    rata

    MonthDe

    cNo

    vOc

    tSe

    pAu

    gJul

    Jun

    May

    Apr

    Mar

    Feb

    Jan

    12000

    10000

    8000

    6000

    4000

    2000

    0

    jati

    luh

    ur

    Waduk Mean StDev Minimum Maksimum

    Saguling 5038 3182 0 15939Cirata 2758.4 1836.1 45 9438Jatiluhur 2018.3 721.9 696 11772.8

    Pembahasan

  • Stasioneritas Dalam Varians

    9

    543210

    16000

    14000

    12000

    10000

    8000

    6000

    4000

    2000

    0

    Lambda

    StD

    ev

    Lower CL Upper CL

    Limit

    Estimate 0.86

    Lower CL 0.74Upper CL 0.98

    Rounded Value 0.86

    (using 95.0% confidence)

    Lambda

    543210-1-2

    20000

    15000

    10000

    5000

    0

    Lambda

    StD

    ev

    Lower CL Upper CL

    Limit

    Estimate 0.49

    Lower CL 0.37Upper CL 0.63

    Rounded Value 0.50

    (using 95.0% confidence)

    Lambda

    210-1-2-3-4-5

    1000

    900

    800

    700

    600

    500

    400

    300

    200

    100

    Lambda

    StD

    evLower CL Upper CL

    Limit

    Estimate -0.07

    Lower CL -0.29Upper CL 0.12

    Rounded Value 0.00

    (using 95.0% confidence)

    Lambda

    Pembahasan

  • Stasioneritas Dalam Mean

    Saguling

    10

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    LagAu

    toco

    rrel

    atio

    n

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Par

    tial

    Au

    toco

    rrel

    atio

    n

    Pembahasan

  • Stasioneritas Dalam Mean

    Cirata

    11

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Part

    ial A

    utoc

    orre

    latio

    n

    Pembahasan

  • Stasioneritas Dalam Mean

    Jatiluhur

    12

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Auto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    LagA

    uto

    corr

    elat

    ion

    42352821147

    1,00,80,60,40,20,0

    -0,2-0,4-0,6-0,8-1,0

    Lag

    Part

    ial A

    utoc

    orre

    latio

    n

    Pembahasan

  • Waduk Saguling

    Model Model Dugaan

    I ARIMA(1,1,0)(0,1,1)7

    II ARIMA(0,1,1)(0,1,1)7

    Waduk Cirata

    Model Model Dugaan

    I ARIMA(0,1,[1,5])(0,1,1)7

    II ARIMA([5],1,1)(0,1,1)7

    Waduk Jatiluhur

    Model Model Dugaan

    I ARIMA(0,1,[1,16])II ARIMA([16],1,1)

    13

    Waduk Saguling

    Model ARIMA Parameter EstimateStandart

    Errort-value

    P-value

    (1,1,0)(0,1,1)7 -0.16923 0.05443 -3.11 0.002

    0.71945 0.03941 18.26

  • 14

    Model ARIMA

    Uji White Noise Uji Kenormalan

    HinggaLag

    ChiSquare

    df P-value P-value

    (1,1,0)(0,1,1)7 6 8.39 4 0.0785

  • Model ARIMAUji White Noise

    UjiKenormalan

    Hingga Lag

    Chi Square

    df P-value P-value

    (0,1,[1,5])(0,1,1)7 6 2.94 3 0.4012

    0.0954

    12 12.87 9 0.168718 16.01 15 0.381424 19.29 21 0.566930 20.73 27 0.798736 26.24 33 0.791842 29.87 39 0.853148 36.49 45 0.8132

    ([5],1,1)(0,1,1)7 6 4.48 3 0.2137

    >0.1500

    12 13.54 9 0.139518 16.35 15 0.35924 19.12 21 0.577530 20.82 27 0.794536 26.17 33 0.794742 29.34 39 0.869148 36.52 45 0.812

    15

    Cirata Pembahasan

  • Waduk Jatiluhur

    Model ARIMA

    Uji White NoiseUji

    KenormalanHingga

    LagChi

    Squaredf P-value P-value

    (0,1,[1,16]) 6 5.28 4 0.2601

  • Hasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(1,1,0) (0,1,1)7 Pada Waduk SagulingDengan Deteksi Outlier

    Data Ke- Parameter Estimate P-valueTipe

    Outlier

    -0.18754 0.0011 -

    0.76079

  • Hasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(0,1,1) (0,1,1)7 Pada Waduk Saguling Dengan Deteksi Outlier

    Data Ke-

    Parameter Estimate P-valueTipe

    Outlier

    0.23246

  • PembahasanHasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(0,1,1) Pada Waduk Jatiluhur Dengan Deteksi Outlier

    19

  • 20

    1.20.80.40.0-0.4-0.8

    Median

    Mean

    0.020.010.00-0.01

    1st Q uartile -0.02809Median -0.000373rd Q uartile 0.05244Maximum 1.48657

    -0.01477 0.01899

    -0.00384 0.01042

    0.14644 0.17038

    A -Squared 25.52P-V alue < 0.005

    Mean 0.00211StDev 0.15750V ariance 0.02481Skewness 1.0090Kurtosis 33.8093N 337

    Minimum -1.13237

    A nderson-Darling Normality Test

    95% C onfidence Interv al for Mean

    95% C onfidence Interv al for Median

    95% C onfidence Interv al for StDev95% Confidence Intervals

    Pembahasan

  • Pemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data OutsamplePada Waduk Saguling

    ModelARIMA

    Ramalan SMAPE MAPE

    (1,1,0)(0,1,1)7 1 hari 10.39046 10.959852 hari 9.867026 10.380673 hari 11.73289 12.507324 hari 10.33071 10.95995 hari 9.362353 9.8966776 hari 8.282391 8.7346877 hari 8.309756 8.75099914 hari 13.91191 15.3238321 hari 18.12775 20.4612428 hari 21.29526 23.9538

    (0,1,1)(0,1,1)7 1 hari 8.196603 8.546882 hari 7.568722 7.8686283 hari 9.380649 9.8820514 hari 7.978481 8.3726595 hari 6.987206 7.3118226 hari 5.844635 6.1151627 hari 5.960761 6.22539114 hari 11.16849 12.1587721 hari 15.03239 16.7011228 hari 17.88099 20.19738 21

  • Pemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data OutsamplePada Waduk Cirata

    Model ARIMA Ramalan SMAPE MAPE(0,1,[1,5])(0,1,1)7 1 hari 5.224111 5.091128

    2 hari 12.86183 11.842433 hari 11.28601 10.500444 hari 9.146041 8.5476995 hari 7.942022 7.4732756 hari 7.400464 7.0286337 hari 7.654455 7.39881214 hari 16.90193 19.9604821 hari 22.52012 28.0038228 hari 25.56309 32.06402

    ([5],1,1)(0,1,1)7 1 hari 4.143249 4.0591582 hari 12.18599 11.214913 hari 10.82947 10.076574 hari 8.798937 8.2252225 hari 7.521323 7.0682346 hari 7.087559 6.7306557 hari 7.320269 7.07109414 hari 16.35405 19.303821 hari 21.83873 27.0957428 hari 24.76214 30.95397 22

  • Pemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data Outsample Pada Waduk Jatiluhur

    Model ARIMA Ramalan SMAPE MAPE

    (0,1,1) 1 hari 1,709692 1,724433

    2 hari 1,757423 1,75672

    3 hari 2,443639 2,419354

    4 hari 2,876157 2,836614

    5 hari 3,135668 3,086969

    6 hari 3,308675 3,253873

    7 hari 3,432251 3,37309

    14 hari 4,336204 4,260085

    21 hari 7,36097 6,982987

    28 hari 10,29225 9,523365

    23

    Pembahasan

  • Ramalan Energi Listrik Yang Dihasilkan Di Tiga Waduk Dengan ARIMA

    Saguling Cirata Jatiluhur

    Aktual ARIMA Aktual ARIMA Aktual ARIMA

    15783,5 17132,5 8271 7935,267 2376 2416,973

    16107,5 17265,69 9584 7823,357 2461 2416,973

    15351,5 17486,72 8833 8144,036 2511 2416,973

    15646 16247,51 8327 8104,57 2520 2416,973

    15215 15681,87 6700,5 6864,011 2520 2416,973

    15224,5 15244,58 5135,5 5394,471 2520 2416,973

    15826 16915,9 7361,5 8032,407 2520 2416,973

    24

    Pembahasan

  • 25

    2821147

    21000

    20000

    1900018000

    1700016000

    1500014000

    1300012000

    7

    aktual_1Ramalan

    2821147

    12000

    11000

    10000

    9000

    8000

    7000

    6000

    5000

    4000

    3000

    H i

    aktualramalan

    2821147

    32003100

    3000

    29002800

    2700

    26002500

    2400

    2300

    7aktualramalan

    Pembahasan

  • PembahasanModel Matematis ARIMA di Tiga WadukWaduk Model Matematis ARIMA

    Saguling

    Cirata

    Jatiluhur

    26

    ( )( )( )

    )8(,

    )4(,

    )250(,

    )324(,7

    7

    1,27511,45657,3966

    62601)1(

    77792,0123246,01

    tatsta

    tst

    t BBaBB

    Z

    −−

    −+−−−−

    =

    ( )( ) )1)(1(13401,01

    75339,01)43067,01(75

    7

    BBBaB

    Z tt −−+−−

    =

    ( )

    )18(,

    )335(,

    )32(,

    )199(,

    )201(,

    )96(,

    )7(,

    )43(,

    )14(,

    )161(,

    )87(,

    )306(,

    )135(,

    )130(,

    )189(,

    )100(,

    )314(,

    )83(,

    )79(,

    )276(,

    )58(,

    )94(,

    )122(,

    )91(,

    )194(,

    )192(,

    )250(,

    )90(,

    )195(,

    )211(,

    13403,014228,014342,015187,0

    16842,015451,015549,015943,0

    15365,016338,016553,016874,0

    18247,019310,019147,020397,0

    22263,024599,024337,024774,0

    27774,031509,028281,045869,0

    59954,06091,057141,071998,0

    377137,147079,1)1(

    511,01

    tatatata

    tatststs

    tatatats

    tatatata

    tatstata

    tatststa

    tatatata

    tatat

    t Ba

    Z

    −−−

    −−+−

    −+−−

    +−−−

    −−++

    −−−+

    −−−−

    −−+−

    −=

  • Peramalan Besarnya Daya Listrik yang Didistribusikan ke Pelanggan dengan Metode ANFIS

    Tahapan Lapisan Pertama ANFIS

    Nilai Parameter Non Linier

    27

    InputParameter

    ai biInput1mf1(A1) 6445 0.9183Input1mf2(A2) 6445 15180Input2mf1(B1) 5530 0.9069Input2mf2(B2) 5530 13020Input3mf1(C1) 5530 1.012Input3mf2(C2) 5530 13020

    Pembahasan

  • Tahapan Lapisan Kedua Pada ANFIS

    28

    Pembahasan

  • Tahapan Lapisan Ketiga Pada ANFIS

    Output pada lapisan 3 diperoleh dari hasil dibagi dengan jumlah total (i=banyak aturan=1,2,...,8 dan t=banyak pengamatan=1,2,...,n)

    29

    itwitw

  • Tahapan Lapisan Keempat Pada ANFIS

    30

    ( )( )( )( )( )( )( )( )42700221,2725,64492,0

    832762,2965,3883,1

    13160624,912,14115,1

    30940585,68621,04221,0

    265007093,0013,2584,1

    23810582,1239,304,1

    75240118,8667,1776,1

    2060025,3582,10,6927-

    8718*)8(

    8*

    8,4

    8717*)7(

    7*

    7,4

    8716*)6(

    6*

    6,4

    8715*)5(

    5*

    5,4

    8714*)4(

    4*

    4,4

    8713*)3(

    3*

    3,4

    8712*)2(

    2*

    2,4

    8711*)1(

    1*

    1,4

    −−+−==

    +−+−==

    −++−==

    ++−−==

    ++−−==

    −−+−==

    +−−==

    −−+==

    −−−

    −−−

    −−−

    −−−

    −−−

    −−−

    −−−

    −−−

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ttttttt

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    ZZZwZwO

    Pembahasan

  • Tahapan Lapisan Kelima Pada ANFIS

    31

    ∑=

    ==8

    1

    )(1

    *5

    ˆi

    itttt ZwZO

    )8(8

    *)7(7

    *)6(6

    *

    )5(5

    *)4(4

    *)3(3

    *)2(2

    *)1(1

    *

    tttttt

    tttttttttt

    ZwZwZw

    ZwZwZwZwZw

    +++

    ++++=

    ( )( )

    ( )004354,6325,43586,1358,1...121516,12594,734,12

    004877,1002,3272,1457,2

    8718*

    8712

    8711

    ++−−++

    −−−−++−−+−=

    −−−

    −−−

    −−−

    EZZZwZZZw

    EZZZw

    tttt

    tttt

    tttt

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ANFIS Di Waduk Saguling

    32

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 37,579 13,291 0,444 6,774

    2 24,419 13,172 3,832 7,442

    3 26,997 15,714 4,794 10,394

    4 34,636 13,065 7,907 8,118

    5 37,520 11,910 9,899 7,100

    6 34,012 10,691 11,458 6,155

    7 35,436 11,918 13,145 6,776

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 46,274 14,237 0,443 7,012

    2 29,102 14,101 3,706 7,732

    3 32,172 17,138 4,637 11,070

    4 35,302 14,101 7,447 8,627

    5 36,120 12,687 9,238 7,498

    6 32,637 11,357 10,625 6,489

    7 36,028 12,783 12,085 7,145

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ANFIS Di Waduk Cirata

    33

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 0,265 0,772 5,137 1,587

    2 0,224 3,030 7,637 4,209

    3 1,931 2,713 7,520 4,149

    4 3,142 2,462 7,400 4,057

    5 5,112 1,978 6,661 3,588

    6 8,228 2,331 6,253 3,945

    7 8,206 4,409 7,889 6,047

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 0,265 0,769 5,009 1,575

    2 0,224 2,960 7,329 4,090

    3 1,981 2,660 7,229 4,043

    4 3,239 2,419 7,121 3,960

    5 5,370 1,943 6,425 3,508

    6 8,978 2,288 6,042 3,851

    7 8,804 4,185 7,502 5,739

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ANFIS Di Waduk Jatiluhur

    34

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 0,203 0,169 0,116 0,138

    2 0,248 0,263 0,477 0,270

    3 0,363 0,403 0,743 0,423

    4 0,440 0,499 0,918 0,525

    5 0,493 0,566 1,038 0,594

    6 0,532 0,619 1,126 0,646

    7 0,564 0,663 1,193 0,687

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 0,203 0,169 0,116 0,139

    2 0,248 0,263 0,475 0,270

    3 0,362 0,402 0,739 0,422

    4 0,439 0,497 0,912 0,523

    5 0,491 0,564 1,031 0,592

    6 0,531 0,617 1,118 0,644

    7 0,562 0,660 1,185 0,684

    Pembahasan

  • Hibrida ARIMA-ANFIS

    Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Saguling

    35

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 7,804 8,039 12,351 10,788

    2 7,903 7,973 9,688 9,210

    3 9,969 10,017 11,116 10,839

    4 8,592 8,638 9,799 9,220

    5 6,944 6,928 9,430 7,437

    6 6,498 6,373 8,376 6,834

    7 6,932 6,786 8,427 7,235

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 4,024 3,943 4,135 3,881

    2 12,119 12,085 12,177 12,051

    3 10,770 10,739 10,791 10,729

    4 8,754 8,722 8,767 8,720

    5 7,486 7,469 7,500 7,464

    6 7,059 7,054 7,075 7,047

    7 7,296 7,293 7,310 7,289

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Cirata

    36

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 7,511 7,729 11,632 10,236

    2 7,603 7,668 9,210 8,794

    3 9,459 9,504 10,493 10,252

    4 8,186 8,228 9,290 8,757

    5 6,619 6,600 9,089 7,066

    6 6,212 6,089 8,083 6,513

    7 6,625 6,484 8,123 6,897

    TahapanFungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 3,944 3,867 4,051 3,807

    2 11,152 11,118 11,207 11,085

    3 10,021 9,991 10,042 9,981

    4 8,183 8,152 8,195 8,150

    5 7,035 7,019 7,048 7,014

    6 6,704 6,700 6,720 6,693

    7 7,048 7,046 7,063 7,043

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Jatiluhur

    37

    Pembahasan

    Tahapan Fungsi KeanggotaanGauss Trap Psig Pi

    1 1,751049 1,751072 1,751051 1,751053

    2 1,757448 1,757442 1,757447 1,757446

    3 2,429894 2,429877 2,429892 2,429889

    4 2,855527 2,855505 2,855525 2,855522

    5 3,110908 3,110882 3,110905 3,110901

    6 3,281161 3,281134 3,281159 3,281154

    7 3,402771 3,402742 3,402768 3,402764

    Tahapan Fungsi Keanggotaan

    Gauss Trap Psig Pi

    1 1,766516 1,766539 1,766517 1,766519

    2 1,757471 1,757466 1,757471 1,757469

    3 2,406601 2,406585 2,406599 2,406596

    4 2,817144 2,817122 2,817142 2,817138

    5 3,063469 3,063445 3,063467 3,063463

    6 3,227687 3,227660 3,227684 3,22768

    7 3,344985 3,344957 3,344982 3,344978

  • Perbandingan ARIMA, ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFIS

    Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ARIMA, ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Saguling

    38

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida ARIMA-

    ANFIS

    1 8,196 0,444 7,804

    2 7,568 3,832 7,903

    3 9,380 4,794 9,969

    4 7,978 7,907 8,592

    5 6,987 7,100 6,928

    6 5,844 6,155 6,373

    7 5,960 6,776 6,786

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida ARIMA-

    ANFIS

    1 8,546 0,443 3,881

    2 7,868 3,706 12,051

    3 9,882 4,637 10,729

    4 8,372 7,447 8,720

    5 7,311 7,498 7,464

    6 6,115 6,489 7,047

    7 6,225 7,145 7,289

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ARIMA, ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Cirata

    39

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida ARIMA-

    ANFIS

    1 4,143 0,265 7,511

    2 1,218 0,224 7,603

    3 1,082 1,931 9,459

    4 8,798 2,462 8,186

    5 7,521 1,978 6,600

    6 7,087 2,331 6,0897 7,320 4,409 6,484

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida

    ARIMA-ANFIS

    1 4,059 0,265 3,807

    2 1,121 0,224 11,085

    3 1,007 1,981 9,981

    4 8,225 2,419 8,150

    5 7,068 1,943 7,014

    6 6,730 2,288 6,693

    7 7,071 4,185 7,043

    Pembahasan

  • Nilai SMAPE dan MAPE Ramalan Pada Data Outsample Metode ARIMA, ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFIS Di Waduk Jatiluhur

    40

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida ARIMA-

    ANFIS

    1 1,709 0,116 1,751049

    2 1,757 0,248 1,757442

    3 2,443 0,363 2,429877

    4 2,876 0,440 2,855505

    5 3,135 0,493 3,110882

    6 3,308 0,532 3,281134

    7 3,432 0,564 3,402742

    TahapanMetode

    ARIMA ANFISHibrida

    ARIMA-ANFIS

    1 1,724 0,116 1,766516

    2 1,756 0,248 1,757466

    3 2,419 0,362 2,406585

    4 2,836 0,439 2,817122

    5 3,086 0,491 3,063445

    6 3,253 0,531 3,227660

    7 3,373 0,562 3,344957

    Pembahasan

  • Kesimpulan1. Di Waduk Saguling

    Berdasarkan kriteria SMAPE :a. Peramalan 1 dan 5 tahap kedepan lebih baik menggunakan metode

    Hibrida ARIMA-ANFIS b. Peramalan 2,3,4,6 dan 7 tahap kedepan lebih baik menggunakan

    metode ARIMABerdasarkan kriteria MAPE : a. Peramalan 1 tahap kedepan lebih baik menggunakan metode Hibrida

    ARIMA-ANFIS b. Peramalan 2 sampai 7 tahap kedepan lebih baik menggunakan metode

    ARIMA.

    41

    Kesimpulan dan Saran

  • 2. Pada Waduk Cirataa. Peramalan 1, 2, 4 dan 5 tahap kedepan lebih baik menggunakan

    metode ANFISb. 3 tahap kedepan lebih baik menggunakan metode ARIMAc. 6 sampai 7 tahap kedepan lebih baik menggunakan metode Hibrida

    ARIMA-ANFIS. 3. Untuk Waduk Jatiluhur

    metode yang paling tepat untuk meramalkan 1 sampai 7 tahap kedepan adalah metode ANFIS.

    42

  • Saran• Untuk metode ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFIS sebaiknya menggunakan

    banyak kombinasi jumlah keanggotaan supaya diketahui pada kombinasi jumlah keanggotaan berapa yang menghasilkan nilai keakurasian yang paling besar.

    • Sebaiknya untuk penelitian selanjutnya menambahkan 2 atau 3 metode lagi supaya bisa diketahui dengan pasti metode mana yang paling baik digunakan untuk menyelesaikan kasus seperti pada penelitian ini

    43

    Kesimpulan dan Saran

  • Daftar Pustaka

    44

  • 45

  • 46

    Slide Number 1Slide Number 2Penelitian SebelumnyaSlide Number 4Slide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Slide Number 8Slide Number 9Slide Number 10Slide Number 11Slide Number 12Pemilihan Model terbaikPeramalan Model ANFIS1309100010-Presentation2.pdfPeramalan Model Hibrida ARIMA-ANFISSejarah Waduk CitarumSistem Tenaga ListrikSumber Data danVariabel PenelitianSlide Number 5Slide Number 6Slide Number 7Karakteristik Daya ListrikStasioneritas Dalam VariansStasioneritas Dalam MeanStasioneritas Dalam MeanStasioneritas Dalam MeanSlide Number 13Slide Number 14Slide Number 15Slide Number 16Hasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(1,1,0) (0,1,1)7 Pada Waduk Saguling Dengan Deteksi OutlierHasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(0,1,1) (0,1,1)7 Pada Waduk Saguling Dengan Deteksi OutlierHasil Diagnostik Parameter Model ARIMAX(0,1,1) Pada Waduk Jatiluhur Dengan Deteksi OutlierSlide Number 20Pemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data Outsample Pada Waduk SagulingPemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data Outsample Pada Waduk CirataPemilihan Model Terbaik Berdasarkan Data Outsample Pada Waduk JatiluhurRamalan Energi Listrik Yang Dihasilkan Di Tiga Waduk Dengan ARIMASlide Number 25Model Matematis ARIMA di Tiga WadukPeramalan Besarnya Daya Listrik yang Didistribusikan ke Pelanggan dengan Metode ANFISSlide Number 28Slide Number 29Slide Number 30Slide Number 31Slide Number 32Slide Number 33Slide Number 34Hibrida ARIMA-ANFISSlide Number 36Slide Number 37Perbandingan ARIMA, ANFIS dan Hibrida ARIMA-ANFISSlide Number 39Slide Number 40Slide Number 41Slide Number 42Slide Number 43Daftar PustakaSlide Number 45Slide Number 46