67
PENGAJARAN REMEDIAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MAKALAH SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA DISAJIKAN JUMAT, 08 JULI 2010 Oleh : NAMA : JUNIARTI SINAGA NPM : 06150136 JURUSAN : PMIPA PRODI : Pend. MATEMATIKA

Seminar Mariani

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar Mariani

PENGAJARAN REMEDIAL

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

MAKALAH

SEMINAR PENDIDIKAN MATEMATIKA

DISAJIKAN JUMAT, 08 JULI 2010

Oleh :

NAMA : JUNIARTI SINAGA

NPM : 06150136

JURUSAN : PMIPA

PRODI : Pend. MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS HKBP NOMENSEN

PEMATANGSIANTAR

Page 2: Seminar Mariani

2010

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan anugerah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Penulis juga

mengucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Malau, M.Pd atas bimbingan dan

masukan-masukan yang diberikan demi kesempurnaan makalah ini.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah ”Pengajaran Remedial

dalam Pembelajaran Matematika”

untuk melengkapi tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Matematika. Kiranya

tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam mempersiapkan diri sebagai

pengajar.

Apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini, penulis mengharapkan

masukan berupa kritik dan saran. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Pematangsiantar, 08 Juli 2010

Penulis

JUNIARTI SINAGA(06150136)

Page 3: Seminar Mariani

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2 C. Batasan Masalah ................................................................................ 2 D. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Pengertian Pengajaran Remedial ...................................................... 3B. Pengertian Pembelajaran Matematika .............................................. 3C. Kriteria - Kriteria Keberhasilan Pengajaran Remedial .................... 4D. Tujuan Pengajaran Remedial ........................................................... 6E. Fungsi Pengajaran Remedial ............................................................ 6F. Perbandingan Pengajaran Remedial dengan

Pengajaran Biasa .............................................................................. 7 G. Macam – Macam Metode Pengajaran Remedial ................................. 8 H. Prinsip Pengajaran Matematika dan Aktivitas Untuk Pengajaran Remedial ............................................................... 17

I. Asumsi-asumsi Yang Mendasari Prosedur Pengajaran Remedial ....................................................................... 21

BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 28

Lampiran I ....................................................................................................... 29

Lampiran II ...................................................................................................... 39

Page 4: Seminar Mariani

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan umum dari kegiatan belajar mengajar

di dalam kelas adalah agar siswa dapat menguasai bahan-bahan pelajaran sesuai

dengan tujuan-tujuan yang diharapkan. Pada saat proses belajar mengajar dikelas

selesai, guru mengharapkan agar siswa menguasai materi pelajaran yang telah

disampaikan dengan baik. Namun masih ada sebagian siswa yang hasil belajarnya

tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebagaimana tercermin dalam hasil

belajar yang mereka peroleh.

Menurut pakar Matematika,

(http://zainurie.wordpress.com/2007/05/14/pakar-matematika-bicara-tentang-

prestasi-pendidikan-matematika-indonesia/) banyak faktor yang mempengaruhi

dalam rendahnya prestasi belajar matematika. Salah satunya siswa di Indonesia

lebih banyak mengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa dan simbol

matematika yang diatur dalam konteks yang jauh dari realitas kehidupan sehari-

hari. Akibatnya, siswa sering kali merasa bosan dan menganggap matematika

sebagai pelajaran yang tidak menyenangkan. Mereka pun tidak mampu

menerapkan teori di sekolah untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-

hari. Untuk itu diharapkan guru harus mampu memperhatikan tingkat kemampuan

siswa, hal ini karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda dalam

Page 5: Seminar Mariani

menyerap materi pelajaran. Ada yang cenderung cepat dan ada yang lambat. Maka

harus dipertimbangkan apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki hasil belajar

siswa.

Salah satu bantuan yang diberikan adalah melalui pengajaran remedial.

Dengan diberikannya pengajaran remedial diharapkan siswa mendapat

peningkatan baik dari segi pemahaman maupun dari hasil belajar siswa itu sendiri.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik mengkaji suatu upaya untuk

memperbaiki hasil belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika yang

berjudul “Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran Matematika”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah dari

makalah ini yaitu “Bagaimana Pengajaran Remedial dalam Pembelajaran

Matematika?”.

C. Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan makalah ini adalah pengajaran remedial

dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung penjumlahan

dan pengurangan pecahan di kelas V SD.

D. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, yang menjadi tujuan penulisan

makalah ini adalah untuk menambah wawasan penulis dan peserta seminar

tentang pengajaran remedial dalam pembelajaran matematika.

Page 6: Seminar Mariani

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengajaran Remedial

Zainal Aqib dan Elman Rohmanto (2007:15) mengatakan bahwa

pengajaran remedial adalah pemberian ilmu pengetahuan, teknologi dan

keterampilan agar anak memiliki kecerdasan serta intelektualitas dan penguasaan

emosi supaya hidupnya kelak dapat sejahtera.

Ahmadi (2003:153) mengatakan pengajaran remedial adalah suatu bentuk

pengajaran yang bersifat menyembuhkan atau membetulkan atau dengan singkat

pengajaran yang membuat jadi baik.

Maka pengajaran remedial adalah bentuk khusus pengajaran yang bersifat

untuk menyembuhkan, membetulkan atau membuat menjadi baik. Seperti telah

kita ketahui bahwa dalam proses belajar mengajar siswa diharapkan dapat

mencapai hasil sebaik-baiknya sehingga bila ternyata ada siswa yang belum

berhasil sesuai dengan harapan maka diperlukan suatu proses pengajaran yang

membantu agar tercapainya hasil belajar yang diharapkan.

B. Pengertian Pembelajaran Matematika

Sagala (2003:61) mengatakan bahwa pembelajaran merupakan

membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar

merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan.

Page 7: Seminar Mariani

Dimyanti dan Mudjiono (Sagala, 2003:62) mengatakan bahwa

pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional,

untuk membuat siswa belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber

belajar.

James dan James (Karso dkk, 1993:2) mengatakan bahwa matematika

adalah ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran dan konsep-konsep

yang berhubungan lainnya dengan jumlah banyak.

Lerner (MulyonoAbdurrahman 2003:252) mengemukakan bahwa

matematika disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahasa universal

yang memungkinkan manusia memikirkan, mencatat dan mengkomunikasikan ide

mengenai elemen dan kuantitas.

Dari uraian di atas, penulis mencoba menyimpulkan bahwa pembelajaran

matematika adalah suatu kegiatan belajar mengajar yang sistematis dan

terprogram yang dilaksanakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam

menyelesaikan masalah-masalah yang berkenaan dengan bentuk, susunan dan

konsep-konsep dan dapat dikomunikasikan.

C. Kriteria – kriteria Keberhasilan Pengajaran Remedial

http://uticom.blogspot.com/2009/12/konsep-dasar-pengajaran-remedial- 4.html

Kriteria-kriteria keberhasilan pengajaran remedial yaitu:

a. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh peserta didik berkaitan

dengan masalah yang dibahas;

Page 8: Seminar Mariani

b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan

melalui layanan, dan

c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah

pelaksanaan remedial dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut

pengentasan masalah belajar yang dialaminya.

Beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektivitas remedial yang telah

diberikan, yaitu apabila:

a. Peserta didik telah menyadari (to be aware of) atas adanya masalah yang

dihadapi.

b. Peserta didik telah memahami (self insight) permasalahan yang dihadapi.

c. Peserta didik telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima

kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif (self acceptance).

d. Peserta didik telah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release).

e. Peserta didik telah menurun penentangan terhadap lingkungannya

f. Peserta didik mulai menunjukkan kemampuannya dalam

mempertimbangkan, mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara

sehat dan rasional.

g. Peserta didik telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha–usaha

perbaikan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan

dasar pertimbangan dan keputusan yang telah diambilnya.

Page 9: Seminar Mariani

D. Tujuan Pengajaran Remedial

Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar siswa yang mengalami

kesulitan belajar dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan pihak sekolah

melalui proses, perbaikan.

Menurut Ahmadi (2003:154) tujuan pengajaran remedial adalah sebagai

berikut:

1. Agar siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya.

2. Dapat memperbaiki/mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik.

3. Dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.

4. Dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang dapat mendorong

tercapainya hasil belajar yang lebih baik.

5. Dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya dan

mampu mengatasi hambatan penyebab kesulitan belajar.

B. Fungsi Pengajaran Remedial

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono mengungkapkan pembelajaran remedial

mempunyai fungsi yang penulis sarikan sebagai berikut:

1)   Fungsi Korektif: 

Artinya pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam pembetulan atau

perbaikan dalam hal penulisan tujuan, penggunaan metode, cara-cara belajar,

materi dan alat belajar, evaluasi dan sebagainya.

2)    Fungsi Pemahaman:

Artinya pembelajaran remedial, guru dan siswa atau pihak lainnya dapat

Page 10: Seminar Mariani

memperoleh yang lebih baik mengenai pribadinya sendiri.

3)    Fungsi Penyesuaian:

Artinya pembelajaran remedial dapat membentuk siswa yang mampu

beradaptasi atau menyesuaikan diri di lingkungan tempat belajarnya.

4)   Fungsi Pengayaan :

Artinya pembelajaran remedial dapat memperkaya proses pembelajaran,

sehingga materi lebih luas, lebih banyak dan lebih mendalam dibandingkan

dengan pengajaran regular.

5)  Fungsi Akselerasi : 

Artinya pembelajaran remedial dapat mempercepat proses pembelajaran, baik

dari segi waktu maupun materi, sehingga pembelajaran dapat berlangsung

lebih efektif dan efisien.

6) Fungsi Therapeutic:  

Artinya secara langsung atau tidak, pembelajaran remedial dapat membantu

atau menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kepribadian siswa yang

menyimpang, sebaliknya pencapaian prestasi belajar dalam pembelajaran juga

mempengaruhi pribadi siswa.

C. Perbandingan Pengajaran Remedial dengan Pengajaran Biasa

Ada beberapa hal yang membedakan pengajaran biasa dengan pengajaran

remedial baik dari waktu maupun cara penggunaanya, antara lain sebagai berikut:

a. Kegiatan belajar biasa sebagai program belajar mengajar dikelas semua siswa

ikut berpatisipasi.

Page 11: Seminar Mariani

Pengajaran remedial diadakan setelah diketahui kesulitan belajar kemudian

diadakan pelayanan khusus.

b. Tujuan pengajaran biasa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran yang

ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sama untuk semua

siswa.

Pengajaran remedial tujuannya disesuaikan dengan kesulitan belajar siswa

walaupun tujuan akhirnya sama.

c. Pengajaran biasa dilakukan oleh guru sedangkan pengajaran perbaikan

oleh tim( kerja sama )

d. Pengajaran remedial lebih ditentukan pada pendekatan individual.

e. Pengajaran remedial evaluasinya disesuaikan dengan kesulitan belajar yang

dialami oleh siswa.

G. Macam – Macam Metode Pengajaran Remedial

http://ridhopsi.blogspot.com. Picture Window template oleh Josh Peterson .

Gambar template oleh fpm . Didukung oleh Blogger .

Metode mengajar dapat diartikan sebagai suatu cara yang harus dilalui untuk

menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Hakekat tujuan

adalah merupakan petunjuk bagi guru untuk memilih satu atau serangkaian

metode yang efektif. Dengan demikian maka metode mengajar adalah:

merupakan salah satu komponen dari proses belajar mengajar

merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu

mengajar

Page 12: Seminar Mariani

merupakan kebutuhan dalam suatu sistem pendidikan.

Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan

penggunaan metode mengajar secara efektif adalah:

1. Tujuan pengajaran

Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan bertujuan, yang terikat dan

terarah pada tujuan serta dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan. Dalam

memilih metode hendaknya disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai

dengan metode tersebut.

2. Bahan pengajaran

Bahan pengajaran merupakan materi yang perlu diberikan atau dipelajari

siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Bahan pengajaran dapat

berupa pengertian, bidang pengatahuan, bidang sosial, negara, lingkungan hidup,

dan sebagainya sesuai dengan jenis sekolah dan kematangan perkembangan

pribadi serta potensi dan bakat anak.

3. Guru/pendidik

Tugas guru paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar

guru merupakan medium atau perantara aktif antara murid dan ilmu pengetahuan.

Sedangkan sebagai pendidik guru merupakan medium aktif antara murid dan

filsafat negara dan kehidupan masyarakat dalam segala seginya dan dalam

mengembangkan kepribadian siswa serta mendekatkan mereka dengan pengaruh-

pengaruh dari luar yang baik dan menjauhkan mereka dari pengaruh-pengaruh

yang buruk.

Page 13: Seminar Mariani

Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus mampu memilih dan menggunakan

metode yang tepat, maka guru perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam

hal penguasaan terhadap berbagai metode mengajar.

4. Anak didik

Anak didik dalam proses belajar mengaja dapat sebagai obyek dan subyek

dalam proses pengajaran. Dikatakan sebagai obyek karena siswa adalah menjadi

sasaran dalam proses mengajar oleh guru, sedangkan sebagai subyek karena siswa

dalam belajar adalah pelaku dalam proses belajar membelajarkan diri agar terjadi

perubahan pada dirinya baik menyangkut ranah kognitif, afektif maupun

psikomotorik. Dalam memilih metode mengajar hendaknya guru

mempertimbangkan faktor anak didik, yaitu tingkat pengetahuan, kemampuan dan

kematangan anak didik.

5. Situasi mengajar

Maksudnya situasi atau sekitar di mana siswa sedang melaksanakan

kegiatan belajar, juga menuntut metode yang berlainan sesuai dengan yang

diperlukan.

Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam

keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah

identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang

dapat dilaksanakan dalam pengajaran remedial yaitu:

1. Metode Pemberian Tugas

Merupakan metode yang dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas

tertentu kepada murid baik secara kelompok maupun secara individual, kemudian

Page 14: Seminar Mariani

diminta pertanggung jawaban atas tugas-tugas tersebut. Adapun penetapan jenis

dan sifat tugas yang diberikan disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang

kesulitan belajar yang dihadapi.

Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada

murid, yaitu:

1. jika tugas yang diberikan bermaksud untuk mengenal kasus dan

mendiagnosis kesulitan belajar, hendaknya ditetapkan secara jelas cara-

cara mengerjakan tugas dan patokan penilaian tugas, sehingga dapat

dengan mudah mengenal kasus dan menetapkan jenis serta sifat kesulitan

belajar.

2. jika metode pemberian tugas digunakan sebagai bentuk bantuan, maka

perlu diperhatikan langkah-langkah:

1. menetapkan jenis tugas yang akan diberikan sesuai dengan

kesulitan yang dihadapi.

2. menetapkan sifat tugas yang akan diberikan untuk individual atau

kelompok.

3. membuat petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan tugas.

4. selama tugas dikerjakan perlu diadakan pengamatan secara cermat.

5. membuat patokan-patokan penilaian.

6. mengadakan penilaian secara cermat setelah tugas diselesaikan.

Keuntungan metode pemberian tugas:

1. murid lebih memahami dirinya, baik kemampuan maupun kemampuan

dirinya.

Page 15: Seminar Mariani

2. murid dapat memperluas dan memperdalam materi yang dipelajari.

3. murid dapat memperbaiki cara-cara belajar yang telah dilakukan.

4. terdapat kemajuan belajar pada murid baik secara individual maupun

kelompok.

2. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu proses pendekatan dari murid dalam

memecahkan berbagai masalah secara analitis ditinjau dari berbagai titik

pandangan. Tujuannya adalah memecahkan masalah, suatu pertemuan pendapat

atau suatu kompromi yang disepakati bersama sebagai gambaran dari gagasan

terbaik yang diperoleh dari pembicaraan bersama.

Dalam pengajaran remedial, metode diskusi dapat digunakan sebagai salah

satu metode dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok

untuk memperbaiki kesulitan belajar. Peranan guru dalam diskusi adalah

merangsang dan mengarahkan jalannya diskusi.

Langkah-langkah pelaksaan metode diskusi

1. tetapkan dengan pasti bahwa metode diskusi dapat digunakan sebagai

salah satu metode pengajaran remedial

2. menetapkan materi yang didiskusikan serta langkah-langkah yang akan

ditempuh

3. menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui diskusi tersebut

4. tetapkan siapa yang akan dibantu dengan diskusi tersebut, apakah seorang

murid atau sekelompok murid dengan kesulitan belajar tertentu

Page 16: Seminar Mariani

5. membentuk kelompok diskusi dan menjelaskan kepada peserta diskusi

tentang langkah-langkah dan hasil yang akan dicapai dalam diskusi

6. tetapkan alat-alat atau sarana yang diperlukan

7. berikan arahan dan dorongan selama diskusi berlangsung

8. membuat pedoman observasi untuk menilai jalannya diskusi

9. melakukan penilaian pada akhir diskusi untuk memperoleh gambaran

keberhasilan diskusi

10. menetapkan kegiatan sebagai tindak lanjut

Keuntungan metode diskusi

1. masing-masing murid dapat mengenal dirinya dan kesulitan yang dihadapi

serta berusaha menemukan pemecahannya

2. mempererat hubungan antara kegiatan kelas dengan tingkat perhatian dan

derajat pengertian dari para anggota kelas

3. meningkatkan interaksi dalam kelompok dan dapat menumbuhkan sikap

saling mempercayai

4. menumbuhkan rasa tanggung jawab

5. dengan diskusi murid dapat mengenal dan percaya pada diri sendiri secara

lebih mendalam dan mengarahkannya secara lebih baik

3. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab merupakan bentuk interaksi langsung secara lesan

antara guru dengan murid. Dalam pengajaran remedial metode tanya jawab dapat

dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dengan murid yang mengalami

Page 17: Seminar Mariani

kesulitan belajar. Dalam hubungan ini guru dapat mengetahui murid yang

mengalami kesulitan belajar dan mengenal jenis atau sifat kesulitan belajar yang

dihadapi melalui tanya jawab .Berdasarkan jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi

murid, maka tujuan pengajaran remedial adalah:

1. untuk membantu murid mengenal dirinya secara lebih mendalam

2. membantu murid mengenali kelebihan dan kekurangannya

3. membantu murid memperbaiki cara belajarnya

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan metode

tanya jawab

1. menetapkan metode tanya jawab sebagai metode yang tepat

2. menguasai teknik-teknik bertanya sebagai cara bertanya yang bersifat

penyembuhan

3. menciptakan suasana terbuka, menyenangkan dan hubungan yang penuh

pengertian dan pemahaman

4. menetapkan tujuan sebagai patokan keberhasilan

5. melakukan penilaian selama dan akhir tanya jawab

6. membuat penilaian selama tindak lanjut tanya jawab

Keuntungan meetode tanya jawab dalam pengajaran remedial

1. dapat meningkatkan pengertian antara guru dan murid

2. memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara guru dengan murid

3. dapat meningkatkan motivasi belajar murid

4. dapat menumbuhkan rasa harga diri kepada murid

5. dapat meningkatkan pemahaman diri pada murid

Page 18: Seminar Mariani

4. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-

tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah

ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting

adalah interaksi antar anggota kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan

terjadi perbaikan pada diri murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Langkah-langkah dalam kegiatan kelompok

1. Tetapkan sekelompok murid yang mengalami kesulitan belajar, dalam hal

apa kesulitan itu terjadi dan apa latar belakangnya.

2. Tetapkan karakteristik hubungan sosial murid yang mengalami kesulitan

belajar. Misal: dengan siapa ia sering bergaul, dll

3. Tetapkan jenis kegiatan kelompok yang akan dilakukan.

4. Membentuk kelompok dengan memperhatikan besarnya kelompok, ciri-

ciri anggota kelompok dan pemimpin kelompok.

5. Penjelasan tentang tata kerja kegiatan kelompok.

6. Pelaksanaan kegiatan kelompok.

7. Evaluasi kegiatan kelompok.

8. Tindak lanjut kegiatan.

Keuntungan metode kerja kelompok

1. Dapat dicapai adanya pemahaman diri dan saling pengertian diantara

anggota kelompok

2. Adanya pengaruh anggota kelompok yang dianggap cakap dan

berpengalaman

Page 19: Seminar Mariani

3. Kehidupan kelompok dapat meningkatkan minta belajar

1. Kehidupan dan kerja kelompok dapat memupuk rasa tanggung jawab.

5. Metode Tutor Sebaya

Tutor sebaya adalah seorang murid atau beberapa murid yang ditunjuk dan

ditugaskan untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar.

Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam

prestasi belajarnya baik dan mempunyai hubungan sosial baik dengan teman-

temannya, terutama dengan murid yang mengalami kesulitan belajar.

Keuntungan metode tutor sebaya

1. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri

2. Adanya hubungan yang lebih dekat dan akrab antara murid yang dibantu

dengan tutor yang dibantu.

3. Bagi tutor, kegiatan remedial merupakan kesempatan untuk pengayaan

dalam belajar dan juga dapat menambah motivasi belajar.

6. Metode Pengajaran Individual

Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang

dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan

seorang murid secara individual. Dengan pengajaran individual ini guru

mempunyai banyak waktu untuk memonitor kemajuan belajar murid, mendorong

murid agar belajar giat dan membantu secara langsung murid menghadapi

kesulitan-kesulitannya.

Untuk melaksanakan pengajaran individual dalam pengajaran remedial, maka

guru dituntut memiliki kemampuan sebagai pembimbing (misal: ulet, sabar,

Page 20: Seminar Mariani

bertanggung jawab, menerima, memahami, disenangi, dsb), mampu menciptakan

suasana sedemikian rupa sehingga dalam proses pengajaran terjadi interaksi yang

bersifat membantu.

H. Prinsip Pengajaran Matematika dan Aktivitas Untuk Pengajaran

Remedial

Ada beberapa prinsip dalam pengajaran matematika. Prinsip-prinsip tersebut

tidak hanya berlaku dalam pengajaran matematika umumnya tetapi juga dalam

pengajaran remedial. Berikut ini secara ringkas dibahas berbagai prinsip yang

mencakup:

1. Perlunya menyiapkan anak untuk belajar matematika

Banyak anak berkesulitan belajar matematika yang penyebabnya adalah

kurangnya kesiapan anak untuk mempelajari bidang studi tersebut.

Diperlukan banyak waktu dan tenaga untuk membangun kesiapan belajar

agar anak tidak mengalami banyak masalah dalam bidang studi

matematika. Berikut ini dikemukakan berbagai bentuk kegiatan belajar

prasangka yang menjadi landasan bagi anak dalam belajar matematika.

Berbagai bentuk kegiatan belajar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Menyebutkan arti pecahan

2. Mengelompokkan pecahan berdasarkan jenisnya

3. Mengenal operasi-operasi pada pecahan

4. Menghitung nilai pecahan

2. Mulai dari yang konkret ke yang abstrak

Page 21: Seminar Mariani

Siswa dapat memahami konsep-konsep dengan baik jika pengajaran mulai

dari yang konkret ke abstrak.

Guru hendaknya merancang tiga tahapan belajar yaitu:

a. Tahap konkret

b. Tahap representasional dan

c. Tahap abstrak.

a.d.1. Tahap konkret

- Siswa memanipulasi berbagai objek nyata dalam belajar keterampilan.

- Siswa harus melihat, meraba dan memindahkan ½ batang coklat dan ½

batang coklat.

a.d.2. Tahap representasional

Suatu gambar dapat mewakili obyek nyata. Sebagai contoh (gambar

coklat).

+ =

a. d.3. Tahap abstrak

Angka akhirnya menggantikan gambar atau simbol grafis. Sebagai

contoh

½ + ½ = 1

Page 22: Seminar Mariani

3. Menyediakan kesempatan untuk berlatih dan mengulang

Jika siswa dituntut untuk mampu mengaplikasikan berbagai konsep secara

hampir otomatis, maka mereka memerlukan banyak latihan dan ulangan.

4. Generalisasi ke situasi baru

Siswa hendaknya memperoleh kesempatan yang cukup untuk

menggeneralisasikan keterampilan mereka ke dalam banyak situasi.

1. Menyadari kelemahan dan kekuatan siswa

Sebelum membuat keputusan tentang tehnik yang akan digunakan

untuk mengajar siswa, guru harus memahami kemampuan dan

ketidakmampuan siswa, termasuk penguasaan matematika dan

operasi-operasi yang dilakukan siswa dalam pecahan.

2. Membangun fondasi yang kokoh tentang konsep dan keterampilan

matematika.

Belajar matematika harus dibangun atas dasar fondasi yang kokoh

tentang konsep dan keterampilan.Fondasi yang kokoh tersebut dapat

diperoleh jika guru:

1. Menekankan pembelajaran matematika lebih pada

pemberian jawaban atas berbagai persoalan daripada menghafal

tanpa pemahaman.

2. Memberikan kesempatan yang cukup kepada siswa untuk melakukan

generalisasi ke berbagai macam aplikasi dan pengalaman dengan

berbagai cara memecahkan masalah dari apa saja yang dipelajari.

Page 23: Seminar Mariani

3. Menyajikan pembelajaran yang seksama sehingga siswa memperoleh

pelatihan yang diperlukan.

Untuk aktivitas pengajaran remedial mencakup tiga kategori yaitu:

1. Pengajaran konsep matematika

Apabila kita ingin mengetahui apakah siswa benar – benar memahami

topik penjumlahan pecahan, kita dapat memberikan contoh soal dengan

jawaban yang benar dan salah sebagai berikut.

Benar atau salahkah pernyataan di bawah ini?

Apabila siswa mengatakan salah pada contoh soal dengan jawaban salah,

serta dapat memperbaikinya maka siswa tersebut benar-benar paham.

2. Keterampilan

Pembinaan keterampilan dapat dilakukan dengan pemberian latihan soal,

termasuk soal cerita. Bentuk soal dapat diberikan secara tertulis maupun

lisan. Misalnya sebagai berikut:

a. Fadli dan Imran masing-masing mempunyai bagian kue. Berapa

banyakkah kue Fadli dan Imran?

b. Sinta telah menyelesaikan pekerjaan, sedangkan Rudy telah

menyelesaikan bagian pekerjaan. Berapa bagian pekerjaan yang

telah diselesaikan oleh mereka berdua?

Page 24: Seminar Mariani

3. Pemecahan Masalah

Contoh:

Yeni mempunyai sejumlah uang. Sebanyak dari uangnya digunakan

untuk membeli buku tulis. Kemudian ayahnya memberi uang yang

besarnya bagian dari uangnya semula. Berapa banyak uang Yeni

sekarang dibandingkan dengan uang semula?

Jawab:

Uang Yeni mula-mula dianggap 1 atau .

Secara perhitungan dapat diringkas sebagai:

Jadi, uang Yeni sekarang adalah 1 dari uangnya semula.

I. Asumsi - asumsi Yang Mendasari Prosedur Pengajaran Remedial

http:www.Pendekatan pembelajaran strategi, metode, dan tehknik belajar

mengajar.com/Rani.wordpress.com/2010 .

Pengembangan prosedur sistem pengajaran remedial didasari pokok-pokok

pikiran yang berlaku untuk prinsip belajar tuntas (mastery learning). Pokok-

pokok pikiran yang dimaksud adalah:

1) Terdapat keragaman indiviadual dalam kemampuan (kecepatan belajar),

Page 25: Seminar Mariani

2) Sampai batas normal tertentu, setiap individu dapat mencapai tingkat

penguasaan (level of mastery) prestasi belajar tertentu.

3) Proses belajar mengikuti asas keseimbangan (continuess progress).

Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial

1. Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial Yang Bersifat

Kuratif

Tindakan pengajaran dikatakan sifat kuratif kalau dilakukan setelah

program Proses Belajar Mengajar (PBM) utama selesai diselenggarakan.

Program PBM dapat diartikan sebagai program untuk tiap pertemuan,

untuk satuan unit bahan pelajaran atau satuan waktu (mingguan, bulanan,

triwulan, semesteran, tahunan.) tertentu. Sasaran pokok dari tindakan ini

adalah agar siswa yang prestasinya rendah diusahakan dapat suatu saat

dapat memenuhi kritetiria keberhasilan minimal. Dan sedangkan siswa

yang telah mencapai kriteria keberhasilan minimal, suatu saat dapat

diperkaya atau lebih ditingkatkan lagi.

Untuk mencapai sasaran pokok tersebut para ahli telah mengembangkan

beberapa teknik pendekatan seperti:

a. Pengulangan (repetition)

b. Pengayaan (enrichment)

c. Pengukuhan (reinforcement)

d. Percepatan (accelaration)

2. Strategi dan Pendekatan Yang Bersifat Preventif

Page 26: Seminar Mariani

Jika dalam pendekatan kuratif, tindakan rmedial bertolak dari hasil post

teaching diagnostic, berdasarkan data hasil pre-test / sumatif, maka

pndekatan preventif bertolak belakang dengan pre-test atau test of entering

behaviors. Maka siswa dapat diidentifikasikan dalam 3 kategori, yaitu :

Siswa normal,

Siswa cepat,

Siswa lambat.

Dari ketiga perkiraan tersebut, maka setidaknya ada tiga teknik

pembelajaran yang bersifat remedial, yaitu :

a). Layanan Kelompok Belajar Homogen

Program pembelajaran pada ketiga kelompok siswa tersebut, ruang

lingkupnya ekuivalen, tetapi diorganissasikan secara relatif berbeda. Perbedaan

tersebut terletak pada cara menenangkannya.

b). Layanan Pembelajaran Individual

Pada dasarnya konsep ini sama dengan diatas, yaitu penyesuaian dengan

kondisi objectif siswa. Pada teknik ini setiap individu mempunyai program

tersendiri. Siswa mempunyai kebebasan melakukan kegiatan-kegiatan atau

berkonsultasi dengan gurunya, tidak terikat dengan keharusan mengikuti jam

belajar seperti biasa di kelas. Siswa hanya terikat pada batas waktu akhir periode

pelajaran yang ditetapkan, seperti triwulan, semesteran. Meskipun siswa belajar

individual, tetapi harus mengikuti test sumatif tertentu yang telah diorganisasikan

secara baku. Program ini sangat ccocok untuk system pembelajaran dengan

Page 27: Seminar Mariani

modul.

c). Layanan Pembelajaran Secara Kelompok

Pada teknik ini siswa berada pada satu kelas yang sama dan pada program

pembelajaran yang sama pula. Namun bagi siswa yang mempunyai kesulitan

tertentu, telah disediakan tempat, waktu untuk pelayanan remedial secara khusus.

Begitu juga dengan siswa yang cepat, juga disediakan program pengayaan khusus.

Setelah selesai dengan program remedial atau pengayaan, para siswa kembali

dalam kelompok belajar utama bersama-sama dengan teman sekelasnya. Pada

akhirnya mereka juga harus menempuh post-test atau test sumatif secara

bersamaan pula.

3. Strategi dan Teknik Pendekatan Pengajaran Remedial Bersifat Pengembangan

(Development)

Sasaran utama pendekatan ini adalah agar siswa bisa menghadapi

hambatan / kesulitan yang mungkin dialaminya selama melaksanakan kegiatan

proses belajar mengajar. Mereka diberi bantuan segera(immediate treatment) dari

waktu ke waktu selama berlangsung pembelajaran. Harapan dari teknik ini adalah

siswa diharapkan akan menyelesaikan program secara tuntas sesuai dengan

kriteria keberhasilan yang telah ditentukan. Agar strategi dan teknik pendekatan

ini dapat diopersionalkan secara teknis dan sistematis, diperlukan adanya

pengorganisasian program pembelajaran / PBM yang sistematis.

Pengajaran remedial yang merupakan salah bentuk bimbingan belajar dapat

dilaksanakan sebagai berikut:

1. Pemberian layanan khusus yaitu bimbingan dan konseling

Page 28: Seminar Mariani

Tujuan dari layanan khusus bimbingan ini adalah mengusahakan agar

murid yang menjadi kasus itu terbatas dari hambatan mental emosional

sehingga siap menghadapi kegiatan belajar secara wajar. Hal ini dapat

dilakukan oleh petugas-petugas BP atau psikolog ataupun konselor yang ahli

di bidangnya. Tetapi ada kalanya kasus ini dapat dilakukan oleh guru sendiri.

2. Pelaksanaan Remedial.

Sasaran pokok pada langkah ini adalah peningkatan hasil belajar siswa

maupun kemampuan menyesuaikan diri sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan sebelumnya oleh guru.

3. Melakukan pengukuran kembali terhadap prestasi belajar.

Dengan diselesaikannya pelaksanaan pengajaran remedial, maka

selanjutnya dilakukan pengukuran terhadap perubahan pada diri murid yang

bersangkutan. Apakah dia sudah dapat mencapai apa yang telah direncanakan

dalam kegiatan pengajaran remedial atau belum. Untuk mengetahui hal itu

dilakukan pengukuran terhadap prestasinya kembali dengan alat test sumatif

seperti yang dipergunakan pada proses belajar mengajar yang sesungguhnya.

4. Melakukan re-evaluasi dan re-diagnostik.

Hasil pengukuran yang dilakukan pada langkah 4 kemudian ditafsirkan

dengan membandingkan dengan kriteria seperti pada proses belajar mengajar

yang sesungguhnya.

Adapun hasil penafsiran itu dapat terjadi 3 kemungkinan yaitu sebagai berikut.

1. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi yang dihasilkan sesuai dengan

kriteria yang diharapkan.

Page 29: Seminar Mariani

2. Kasus menunjukkan kenaikan prestasi namun belum memenuhi kriteria

yang diharapkan.

3. Kasus belum menunjukkan perubahan yang berarti dalam hal prestasi.

Sebagai tindak lanjut dari langkah pengajaran remedial adalah adanya 3

kemungkinan yaitu:

a. Bagi kasus yang berhasil,maka selanjutnya diteruskan ke program

berikutnya.

b. Bagi kasus yang belum berhasil sepenuhnya diserahkan kepada

pembimbing.

c. Bagi kasus yang belum berhasil perlu didiagnosis lagi untuk

mengetahui letak kelemahan pengajaran remedial untuk selanjutnya

diadakan ulangan dengan alternatif yang sama.

Beberapa tipe pengajaran remedial yakni sebagai berikut:

a. Tipe ringan yaitu : Dengan menerangkan kembali dengan suasana yang

lebih serius.

b. Tipe sedang yaitu : Guru yang menangani secara khusus, dapat menerapkan

tutor sebaya.

c. Tipe berat yaitu : Karena kondisi atau kemampuan siswa tidak

memungkinkan, guruperlu kerja sama dengan pihak

lain.

Page 30: Seminar Mariani

BAB III

KESIMPULAN

1. Pengajaran remedial pada hakikatnya merupakan kewajiban bagi semua guru

setelah mereka melakukan evaluasi formatif dan menemukan adanya anak

yang belum mampu meraih tujuan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya.

2. Tugas untuk memberikan pengajaran remedial yang hasil belajarnya rendah

merupakan tugas yang berat, sebaiknya diserahkan kepada guru yang memiliki

keahlian khusus dalam pelayanan pendidikan yang hasil belajarnya rendah.

3. Dalam langkah pelaksanaan remedial perlu menegakkan diagnosis yaitu

menentukan jenis data penyebab rendahnya hasil belajar dan alternatif

pengajaran remedial diharapkan mampu mencapai hasil belajar siswa dalam

pelajaran matematika secara optimal.

Page 31: Seminar Mariani

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,Mulyono,2003.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka Cipta, Jakarta.

Ahmadi Abu dan Supriyono Widodo,2003.Psikologi Belajar.Rineka Cipta, Jakarta.

Aquib Zaenal dan Rohmanto Elham,2007.Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah.Yrama Widya, Bandung.

Heruman,2007.Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.Rosda Karya, Bandung.

Karso,dkk . 1993. Dasar – dasar Pendidikan MIPA. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sagala, Saiful. 2003.Konsep dan Makna Pembelajaran.CV.Alpabeta,Bandung.

Suyati M, Khafid. 2004. Pelajaran Matematika Penekanan Pada Berhitung di kelas V SD. Erlangga, Jakarta.

( http://zainurie.wordpress.com/2007/05/14/pakar-matematika-bicara-tentang- prestasi-pendidikan-matematika-indonesia/)

( http://uticom.blogspot.com/2009/12/konsep-dasar-pengajaran-remedial-4.html )

(http://ridhopsi.blogspot.com. Picture Window template oleh Josh Peterson . Gambar template oleh fpm . Didukung oleh Blogger ).

(http:www.Pendekatan pembelajaran strategi, metode, dan tehknik belajar mengajar.com/Rani.wordpress.com/2010 .

Page 32: Seminar Mariani

Lampiran1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/Ganjil

Standar Kompetensi : Melakukan dan menentukan operasi penjumlahan

dan pengurangan pada pecahan

Kompetensi Dasar : Menghitung penjumlahan dan pengurangan pecahan

dalam pemecahan masalah

Indkator : - Menjumlahkan pecahan biasa dengan pecahan

campuran.

- Menjumlahkan tiga pecahan berpen yebut

tidak sama secara berturut – turut.

- Mengurangkan pecahan berpenyebut tidak

sama secara berturut – turut.

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

A. Tujuan Pembelajaran

Setelah pembelajaran berlangsung siswa diharapkan dapat :

- Melakukan operasi hitung penjumlahan pecahan biasa dengan campuran.

- Menghitung penjumlahan tiga pecahan dengan berpenyebut tidak sama.

Page 33: Seminar Mariani

- Menghitung pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.

- Menghitung pengurangan tiga pecahan dengan berpenyebut tidak sma.

B. Materi Pembelajaran

Operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan

C. Metode Pembelajaran

- Diskusi kelompok

- Tanya jawab

- Penugasan

D. Langkah-langkah Pembelajaran

Pendahuluan

- Apersepsi

Siswa diajak memahami operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan.

- Motivasi

Memotivasi akan pentingnya mengusai materi ini dengan baik,untuk

mengajarkan siswa dalam memahami operasi penjumlahan dan

pengurangan pecahan.

Kegiatan Inti

Page 34: Seminar Mariani

Dengan berdialog dan berdiskusi siswa diajak memahami operasi penjumlahan

dan pengurangan pemecahan. Adapun tahapan sebagai berikut.

1. Mengjarkan penjumlahan pecahan biasa dan pecahan campuran.

Contoh:

Jawab:

( Penyebut disamakan, nilai pembilang disesuaikan )

= 1 + ( Pecahan dikelompokkan )

= 1 + ( Menjumlahan pemecahan terlebih dahulu )

= 1+ ( Pecahan biasa diubah menjadi pecahan campuran )

= ( Bilangan bulat dikelompokkan )

2. Mengajarkan penjumlahan tiga pecahan berpenyut tidak sama.

Contoh:

= …..

Jawab:

( Penyebut disanakan, nilai pembilang

disesuaikan)

= ( Penjumlahan pecahan )

Page 35: Seminar Mariani

= ( Merubah ke bentuk pecahan campuran )

= ( Menyederhanakan pecahan campuran )

3. Mengajarkan pengurangan pecahan berpenyebut tidak sama.

Pecahan dengan penyebut tidak sama tidak dapat secara langsung

dikurangkan. Sebelumnya kedua pecahan ia harus disamakan

penyebutnya terlebih dahulu baru dapat dikurangkan.

Contoh:

=

4. Mengjarkan pengurangan tiga pecahan berpenyebut tidak sama

secara berturut – turut.

Contoh:

Jawab:

( Penyebut disamakan dengan menentukan

KPK dari tiga penyebut dan nilai

pembilang disesuaikan)

= ( Pecahan dikurangkan dengan

pecahan berikutnya)

Page 36: Seminar Mariani

= ( Hasil pengurangan pecahan

dikurangi dengan pecahan

berikutnya)

= (Hasil akhir )

Kegiatan Penutup

- Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk

membuat rangkuman materi

- Guru memberikan tugas rumah (PR)

B. Sumber belajar

Buku paket Matematika SD kelas V penerbit Erlangga oleh M. Khafid dan

Suyati

C. Penilaian

Teknik : tes tertulis

Bentuk Instrumen : tes isian

Insrumen/Soal :

Kerjakan soal-soal dibawah ini dengan benar!

1.

2. .

3. …

4.

Page 37: Seminar Mariani

5.

6.

Kunci Jawaban

1.

= 4+

2.

=

=

=

=

3.

=

=

4.

Page 38: Seminar Mariani

=

5.

=

6.

=

Skor maksimum per soal

Skor

Butir soal

1 2 3 4 5 6

10 10 15 20 20 25

Table 1. Daftar nilai siswa pada tes awal

No Nama

Skor Per Butir Soal Jumlah

skor1 2 3 4 5 6

1 Bintang 10 5 10 20 10 25 80

2 Citra Dea 5 5 10 15 15 5 55

3 Debby 5 10 15 20 10 20 80

Page 39: Seminar Mariani

4 Debora 10 10 15 10 15 20 80

5 Dewi 10 10 10 5 20 25 80

6 Diana 10 5 5 10 15 5 50

7 Elvida 10 5 10 5 15 10 55

8 Eviana 5 10 5 10 20 5 55

9 Fernando 5 10 5 10 10 10 50

10 Fitri sari 10 10 10 15 15 20 80

11 Hartati 5 10 10 5 10 10 50

12 Henny 10 5 15 20 20 10 80

13 Jogi 5 5 5 10 5 15 45

14 Lisya 5 5 5 15 5 15 50

15 Mentari 10 10 5 20 5 5 55

16 Mitra 5 10 15 20 20 10 80

17 Nicky 10 5 10 15 10 20 80

18 Nora lestari 5 10 5 5 10 10 45

19 Nora dewi 10 5 5 5 10 5 40

20 Novia 10 5 15 10 5 5 50

21 Normaida 10 5 5 15 10 10 55

22 Poida 10 5 5 20 5 15 60

Tabel 2. Hasil evaluasi siswa pada tes awal (dalam %)

No No. butir Pencapaian butir Kriteria

Page 40: Seminar Mariani

1 1 80,28% Tuntas

2 2 40,86% Tidak tuntas

3 3 51,42% Tidak tuntas

4 4 40,86% Tidak tuntas

5 5 57,14% Tidak tuntas

6 6 51,42% Tidak tuntas

Table 3. Daftar nilai siswa setelah diadakan remedial

No Nama

Skor Per Butir Soal Jumlah

Skor1 2 3 4 5 6

1 Bintang 10 10 15 20 20 25 100

2 Citra Dea 10 5 15 20 20 25 95

3 Debby 5 10 10 25 20 25 95

4 Debora 10 10 15 20 20 25 100

5 Dewi 5 10 10 20 20 25 90

6 Diana 10 10 15 15 20 25 95

7 Elvida 10 5 15 15 20 25 90

8 Eviana 10 10 10 20 20 20 90

9 Fernando 10 5 15 20 15 25 90

10 Fitri sari 10 10 15 20 20 25 100

11 Hartati 10 10 15 20 20 25 100

12 Henny 10 5 15 20 20 20 90

Page 41: Seminar Mariani

13 Jogi 10 10 15 20 20 20 95

14 Lisya 5 10 15 20 20 25 95

15 Mentari 10 10 15 20 20 25 100

16 Mitra 10 10 15 20 20 25 100

17 Nicky 10 10 15 20 20 25 100

18 Nora lestari 10 10 15 20 20 20 95

19 Nora dewi 10 10 10 20 20 25 95

20 Novia 10 10 15 20 20 25 100

21 Normaida 10 10 10 20 20 20 90

22 Poida 10 10 15 20 20 25 100

Tabel 2. Hasil evaluasi siswa setelah pengajaran remedial (dalam %)

No No. botir Pencapaian butir Kriteria

1 1 80,86% Tuntas

2 2 88,57% Tuntas

3 3 77,14% Tuntas

4 4 88,57% Tuntas

5 5 77,14% Tuntas

6 6 85,71% Tuntas

Lampiran II

Page 42: Seminar Mariani

NAMA PENYAJI : JUNIARTI SINAGA

MODERATOR : SORIANDI SINAGA

NOTULIS : NOVELINA SITUMEANG

DISAJIKAN PADA : KAMIS, 08 JULI 2010

SESI I :

Penanya I : Hepayani Purba

Pertanyaan : Apa keuntungan dan kekurangan dalam pengajaran remedial

Jawaban : Keuntungannya:

1. Siswa menerima tambahan waktu untuk membahas kembali dari

hanya pembelajaran yang biasa diikuti dikelas,

2. Siswa memperoleh bantu mengidenfikasikan are belajar yang sulit

dan memberikan titian untuk mengisi kesenjangan dengan cara

mengadakan informasi tambahan aga mudah memahaminya.

3. Dalam kelompok kecil pada kelas remedial, akan sangat membantu

interaksi antara guru dan siswa selama pembelajaranyang

mengakibatkan siswa belajar dengan bermakna.

Kekuranganya:

Dapat memakai waktu dalam proses belajar yang sangat lama

Misalya mengadakan remedial atau bimbingan kepada siswa tersebut.

Penanya II : Matius Sitinjak

Page 43: Seminar Mariani

Pertanyaan: Sanggahan pada halalaman 3. Pengertian pengajaran remedial dan

seharusnya dilanjutkan dengan kutipan pengertian pembelajaran

matematika

Jawaban : Makasih dengan saudara matius. Saya akan memperbaiki makalah

seminarku lagi dengan baik akan memberikan tipan mengenai

pengertian pembelajaran matematika

Penanya III : Intan Manhiuruk

Pertanyaan: Pada halaman 22. Untuk mencapai sasaran pokok tersebut para ahli

telah mengembangkan beberapa teknik pendekatan seperti :

a. pengulangan (repetition), b. Pengayaan (encihmen), c. Percepatan

(accelaration). Coba jelaskan setiap poin tersebut

Jawaban : Pengulangan

Pelaksanaannya dapat secara langsung yaitu:

1) Individual, kalau ternyata yang mengalami kesulitan terbatas.

2) Kelompok, kalau ternyata sejumlah siswa dalam bidang studi

tertentu mempunyai kesulitan yang sama.

Pengayaan/pengukuhan

Page 44: Seminar Mariani

Layanan ini dikenakan pada siswa yang kelemahannya ringan dan

secara akademik mungkin termasuk berbakat dengan cara

pemberian tugas yang dapat dikerjakan di rumah ataupun di kelas.

Percepatan (akselerasi)

Layanan ini ditujukan kepada siswa yang berbakat tetapi

menunjukkan kesulitan psikososial (ego emosional) dengan jalan

mengadakan akselerasi atau promosi yang lebih tinggi kepada

program PBM utama berikutnya. Ada dua kemungkinan

pelaksanaannya, yaitu

1) Promosi penuh status akademinya ke tingkat yang lebih tinggi

sebatas kemungkinannya,kalau memang siswa tersebut

menunjukkan keunggulan yang menyeluruh dari semua bidang

studi yang ditempuhnya dengan luar biasa.

2) Maju berkelanjutan bila siswa tersebut hanya unggul di beberapa

bidang studi.

Penanya IV : Berthon

Pertanyaan: Pada poin 5 halaman 7. fungsi akselerasi:

artinya pembelajaran remedial dapat mempercepat proses belajar,

Apa maksud mempercepat proses belajar

Jawab : Layanan yang ditunjukkan kepada siswa yang berkat tetapi

menunjukkan kesulitan psikososial (ego emosional)

Page 45: Seminar Mariani

Misalya bila terjadi keseluruhan bidang studi unggul dibandingkan

kelompoknya dapat dinaikkan ketinggi lebih tinggi,

SESI II : Kritik Dan Saran Dari Bapak Dosen

http://uticom.blogspot.com/2009/12/konsep-dasar-pengajaran-remedial- 4.html

1. Buat kriteria – kriteria pengajaran remedial dalam materi pembelajaran

http://ridhopsi.blogspot.com. Picture Window template oleh Josh Peterson . Gambar

template oleh fpm . Didukung oleh Blogger .

2. Membuat metode pengajaran remedial

Page 46: Seminar Mariani