Upload
joko-santoso
View
6
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SEMINAR MATEMATIKA
MENGHITUNG LUAS DENGAN KOORDINATOleh : RiskowatiMahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
FKIP Universitas PGRI PalembangEmail : [email protected]. PENDAHULUAN
Tiga buah titik atau lebih dapat dibentuk sebuah bidang atau area. Bidang yang terbentuk dapat berupa bidang yang sembarang dan bidang yang beraturan.
Bidang beraturan dapat berupa segitiga beraturan (segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, dan segitiga siku-siku), persegi, persegi panjang, segilima beraturan, dan segienam beraturan. Sedangkan bidang yang sebarang dapat berupa segitiga sebarang, segiempat, segilima dan lain-lain.
(Gambar 1). Segitiga beraturan
(Gambar 2). Segitiga tidak beraturanMenghitung luas daerah atau bidang yang beraturan seperti diatas (gambar1) tidaklah sulit. Sedangkan untuk bidang yang tidak beraturan (gambar2), diperlukan perhitungan untuk mencari panjang sisi-sisinya sehingga dapat dihitung luasnya.
Pada makalah ini akan dibahas cara menghitung luas daerah baik yang beraturan maupun sembarang tanpa melakukan perhitungan panjang sisi-sisi bidang yang terbentuk pada sistem koordinat kartesius.
Selain itu, pendidikan matematika di sekolah sering memerlukan materi pengayaan bagi siswa cepat tuntas menguasai materi. Menghitung luas dengan koordinat ini juga dapat menjadi alternatif bagi guru dalam memberikan materi pengayaan pembelajaran matematika disekolah-sekolah menegah.
II. MATERI PENUNJANG
2.1. Koordinat Cartesius
Koordinat terdiri atas absis dan ordinat. Absis diwkili oleh titik-titik pada sumbu x dan ordinat diwakili oleh titik-titik di sumbu y. Dalam bidang koordinat, sumbu x dan y disebut sumbu-sumbu cartesius. Koordinatnya disebut Koordinat Cartesius. Carteius berasal dari nama ahli filsafat prancis yang bernama Rene Descartes yang telah menemukan sistem koordanat tersebut.
Setiap titik pada bidang cartesius dapat dinyatakan dengan P(x,y), dimana x = absis dan y = ordinat titik P. Misalkan x = 1 dan y = 2 maka didapat titik P(1,2).
(Gambar 3). Bidang Kartesius2.2. Luas Bidang Datar
a. Luas Trapesium
(Gambar 4). TrapesiumAtau
L = (jumlah sisi sejajar x tinggi)
b. Luas Segitiga
(Gambar 5). Segitiga
Atau
L = (alas x tinggi)
2.3. Determinan Matrik
Jika suatu matrik berorde 2x2, misalkan A =
Maka determinannya adalah ad bc atau biasanya dinotasikan = ad bcIII. PEMBAHASAN
Misalkan pada sistem koordina kartesius titik-titik A(XA,YA), B(XB,YB), C(XC,YC), dan D(XD,YD) membentuk bidang seperti gambar dibawah ini :
(Gambar 5). Bidang ABCD Luas daerah ABCD dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Luas ABCD = Luas BBCC + Luas CCDD Luas BBA Luas ADD
= L1 + L2 L3 L4Luas BBCC adalah
L1 = Luas Trapesium BBCC
= (BB + CC) x (BC)
= {( XB - XB ) + (XC - XC)} x (YB - YC)
Karena XB = XC = XA , YB = YB dan YC = YC, maka
L1 = {( XB - XA) + (XC - XA)} x (YB - YC)
= (XB + XC - 2 XA) x (YB - YC)
= (XBYB XBYC + XCYB XCYC 2XAYB + 2XAYC)
Luas CCDD
L2 = Luas Trapesium CCDD
= (CC + DD) x (DC)
= {(XC XC) + (XD XD)} X (YCYD)
Karena XC = XD = XA, YD = YD dan YC = YC, maka
L2 = {(XC XA ) + (XD XA)} x (YC YD)
= (XC + XD 2XA) x (YC YD)
= (XCYC XCYD + XDYC XDYD 2XAYC + 2XAYD)
Luas BBA adalah
L3 = Luas segitiga BBA
= (BB) x (BA)
= (XB XB) x (YB YA)
Karena XB = XA dan YB = YB maka
L3 = ((XB XA) x (YB YA)
= (XBYB XBYA XAYB + XAYA)
Luas ADD adalah
L4 = luas segitiga ADD
= (DD) x (AD)
= (XD XD) dan (YA YD)
Karena XD = XA dan YD = YD maka
L4 = (XD XA) X (YA YD)
= (XDYA XDYD XAYA + XAYD)Luas ABCD = (L1 + L2) (L3 + L4)
= { (XBYB XBYC + XCYB XCYC 2XAYB + 2XAYC) + (XCYC XCYD + XDYC - XDYD 2XAYC + 2XAYD) } { (XBYB XBYA XAYB + XAYA) + (XDYA XDYD XAYA + XAYD) } = {(-2XAYB XBYC XCYD - XDYD + YBXC + YBXB + YCXD + 2YDXA) (-XAYB + XBYB XBYA + XDYA - XDYD + XAYD)= (-XAYB XBYC XCYD XDYA + YAXB + YBXC + YCXD + YDXA)Karena ini adalah perhitungan luas maka nilainya adalah nilai mutlak.Luas ABCD = |(-XAYB XBYC XCYD XDYA + YAXB + YBXC + YCXD + YDXA)|
= | -( XAYB + XBYC +XCYD + XDYA) +( YAXB + YBXC + YCXD + XDYA)|
= | ( XAYB + XBYC +XCYD + XDYA) - ( YAXB + YBXC + YCXD + YDXA) |
=
Jadi luas daerah yang terbentuk oleh titik-titik koordinat merupakan setengah dari nilai mutlak determinan matrik yang dibentuk dari titik-titik kordinat tersebut.
Contoh soal :
1. Berapakah Luas daerah yang dibentuk oleh titik-titik A(1,2), B(4,6), C(5,8)?Penyelesaian
L =
=
=
=
= 1 satuan luas2. Berapakah luas trapesium yang dibentuk oleh titik-titik A(1,1), B(7,1), C(6,4), D(2,4)?Penyelesaian
Luas ABCD =
=
=
=
= 15 satuan luas
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa: Jika di bidang kartesius diketahui titik-titik koordinat A(XA,YA), B(XB,YB), C(XC,YC), dan D(XD,YD) maka Luas ABCD = .
Daftar Pustaka Harahap, B dan S.T. Nugroho. 1998. Ensiklopedia Matematika. Jakarta. Ghalia Indonesia.Loedji, W.A.S. 2008. Matematika Bilingual Untuk SMA kelas X. Bandung: Yrama Widya.Noname. AreaCalculation. www.surv.ufl.edu/courses/wwwusers/sur2101fall04/ Lecture-area.ppt.. Diakses 4 maret 2008.
Rawuh, R. Dkk. 1972. Ilmu Ukur Analitis. Bandung : Terate Bandung.L = (AB +CD) x t
L = a x t
A(3,5)
C(5,1))
B(3,1)
Y
X
X
Y
F(3,5)
D(1,1)
E(5,2)
P(1,2)
Y
X
A
B
D
C
t
a
a
t
t
C
B
A
D
D
C
B
X
Y
PAGE 2
_1272130734.unknown
_1273973268.unknown
_1273973393.unknown
_1273973688.unknown
_1273973741.unknown
_1273973577.unknown
_1273973378.unknown
_1273963844.unknown
_1273971471.unknown
_1272137365.unknown
_1272130698.unknown