12
iii PROSIDING Seminar Nasional "Arah Pendidikan Antara Harapan MIPA Masa Depan; dan Kenyataan" Oleh: TIM Penulis PROSIDING Fakultas Keguruan dan IImu Pendidikan Universitas Mataram 2073

Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

iii

PROSIDING

Seminar Nasional"Arah Pendidikan

Antara HarapanMIPA Masa Depan;dan Kenyataan"

Oleh:

TIM Penulis PROSIDING

Fakultas Keguruan dan IImu PendidikanUniversitas Mataram

2073

Page 2: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

PROSIDING SEMINAR NASIONAL"Arah Pendidikan MIPA Masa Depan; Antara Harapan dan Kenyataan"

TIM Penulis PROSIDING

Penulis dan Pemateri:

Liliasari, Agil-Al Idrus, Agus Ramdani, Baiq Fatmawati, Baiq Sri Handayani,(Djohar Maknun, R.R. Hertien K Surtikanti, Achmad Munandar, Tati S

Subahar), (nwl soelistya Dyah Jekti, A A. sukarso, D. A. citra Rasmi), Mahrus,(Rlt<i Apriyandi Putra, Sri Redjeki), Syamsul Hadi, Titi Haryati, Ahmad Harjono,(Gunawan, I wayan Gunada), (Jannatin 'Ardhuha, Kosim, wahyudi), (LailiMardiana, Kasnawi Al Hadi, Alfina Taurida Alaydrus), Lalu Ukir, LovyHerayanti, (satutik Rahayu, sutrio), (Aliefman Hakim, Liliasari, AsepKadarohman, Yana Maolana Syah, Iqbat Musthapa), (Erin Ryantin Gunawan,Dedy Suhendra, Maratul Husna Ramadhani), Kartimi, (Any Fatmawati, BaiqAsma Nufida), Desy Komalasari, Sripatmi.

Editor Ahli :

Prof. Dr. Liliaswri, M.Pd.Dr. H. A. Wahab Jufri, M.SiProf. Dr. Agus Abhi Purwoko, M.ScDr. Harry Soeprianto, M.Si.

Editor Pelaksana :

Dr. Gunawan, S.Pd., M.SiDr. Ahmad Harjono, S.Si., M.Pd

Tata Letak:Abdul Kadir Jaelain

Desain Cover:M. Tahir

Cetakan Pertama, Juli 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-UndangAll Rights Reserved \FKIP UNIVERSITAS MATARAMJl. Majaphit N0. 62. Mataram NTB. T1p (OeZO)OSSSZa

e'mail: [email protected]

v1li+ 244 hlm. 21 cm x 29,5 cm.ISBN: 97 8- 602- 17 458-9-2

1. PROSIDING SEMINAR NASIONAL "Arah Pendidikan MIPA Masa Depan; Antara Harapan dan Kenyataan"1. Judul

Page 3: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

KATA PENGANTAR

Perkembangaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dewasa ini sangat pesat dan

memberikan implikasi langsung terhadap dunia pendidikan. Kondisi tersebut merupakantantanganbagi guru dan dosen untuk selalu meningkatkan kompetensinya sebagai profesional.

Guru dan dosen merupakan ujung tombak berlangsunganya proses pendidikan dan kegiatanpembelajaran. Dalam hal ini, kualitas guru dan dosen akan menentukan kualitas peserta

didiknya. Untuk itu, dalam proses pendidikan guru dan dosen harus mau dan mampumenggeser paradignta berpikir dan bertindak, dan harus menyadari betul agar tidak lagiberperan sebagai satu-satunya pemegang otoritas tertinggi dalam kelas. Guru dan dosen harus

berperan sebagai fasilitator dan pembimbing pesefta didik dalam rangka memngembangkanpengetahuan dan keterampilan peserta didik sesuai dengan perkembangan IPTEK.

Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan MIPA, pemerintah telah mena-warkan banyak program yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru dan dosen

seperli pendidikan dan pelatihan (Dildat), seminar, dan penyediaan dana penelitian hinggasertifikasi atau pemberian tunjangan profesi bagi pendidik. Salah satu bentuk program yangditawarkan pemerintah dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru dan dosen adalah:i;. r 1i1ri penguatan dan perluasan Less.on Study (LS) di LPTK. Jumsan PMIPA FKIP Unram*qebagai salah satu bagian LPTK yang diberikan tanggunggung jawab untuk melaksanakanprogram pgnguatan dan perluasan Lesson Study melaksanakan tugasnya. sudah memasukiiahun ke t<6tiga. Dalam masa tersebut pelaksanakan Lesson Study dari progaram peninjkatansangat dirasakan dampaknya dalam menikatkan kualitas dosen pesefta LS dalam mengajar.

Sebagai rangkaian dari program penguatan dan perluasan Lesson Study, maka Timpe,roemboflg Lesson Study Jurusan PMIPA FKIP Unram melaksanakan seminar nasional ke

rrga pada bulam Maret 2013 dengan tema "Arah Pendidikan MIPA Masa Depan; AntaraHarapan dan Kenyataan" .

Adapaun proseding seminar dihadapan pembaca saat ini memuat makalah-maL<alahilmiah yang telah dipersiapkan oleh para pemakalah yang telah disajikan pemakalah ke

iiaciapan pesefta seminar. Berkaitan dengan segala keterbatasan yang ada pada segenap.penyelenggara seminar seminar, maka melalui pengantar singkat ini kami menyampaikanpermohonan maaf kepada seluruh pesrta seminar dan pembaca naskah ini. Semoga segala idedan gagasan yang dikemukakan oleh para pemakalah dapat menjadi sumber inspirasi kitabersama sebagai bagian dari komunitas pendidik untuk terus berusaha meningkatkankompetensi sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK.

Mataram Maret 2013

Panitia

Page 4: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

KATA PENGANTAR - vDAFTAR ISI - vi

Pembicara Inti

Pemateri

Liliasari

Bidang Biologi

2.

Pernateri

Agil Ai-ldrus

Agus Ramdani

Baiq Fatmawati

Baiq Sri Handayani

Djohar Maknun,

dkk

Dwi Soelistya Dyah

Jekti, dkk

DAFTAR ISI

Judul

Pembelajaran Inovatif, Kreatif dan ProduktifSerta Implementasinya dalam Membangun

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta

Didik

Judul

Arsitektur Mangrove Sebagai Sumber BelajarPendidikan Dan Karakter UpayaUntukMengatasi Krisis Lingkungan Dan MoralIntegrasi Kegiatan Lesson Study Kedalam

Prosedur Model Pengembangan 4-D

PemanfaatanlingkunganSebagai MediaPembelaj aranPadaMateriCiri -

CiriMakhlukHidupPengembangan Media Vcd Model-ModelPembelajaran Melalui Pola Lesson StudyPada Matakuliah Startegi BelajarMengajar Biologi Di Semester lv TahunAjaran 201.1/2012Keterampilan Esensial dan Kompetensi

Motorik Laboratorium Mahasiswa Calon GuruBiologi dalam Kegiatan Praktikum EkologiPengembangan dan Implementasi Media

Pembelajaran Berbasis ICT UntukMeningkatkan Kemampuan Berpikir dan Hasil

Belajar Mahasiswa Biologipada Perkuliahan

Mikrobiologi 1

Pendekatan molekuler dalam pembelajaranKeanekaragaman hayatiAnali sis Sikapllmiah MahasiswaTerhadapPerkuliahan Sistematika Invertebrata Berbasislnkuiri LaboratoriumPengaruh Strategi Cooperative Scrlpr DipaduStrategi Prob lem B as ed LearnfrgTerhadapKemampuan Kognitif dan KeterampilanPemecahan Masalah Biologi Pada Sis*aBerkemampuan Akademik Berbeda Di SMAKabupaten Lombok Timur.Upaya Meningkatkan Kemampuan PBMMahasiswa PPL Jurusan Biologi FKJP UnramBerbasis Lesson Stadt'di SMP\ 6

UniversitasPendidikanlndonesia

Instansi

FKIP UniversitasMataram

FKIP Universitas

Mataram

STKIPHamzanwadi

Selong

FKIP UniversitasMataram

UniversitasPendidikan

Indonesia

FKIP UniversitasMataram

Halaman

I

Halaman

t6

28

40

48

58

70

5.

6.

77

84

9l

8.

9.

1. &Iahrus .f

Riki Apriandi Putra& Sri Redieki

Syamsul Hadi

FKIP UniversitasMataramUniversitasPendidikanIndonesiaWidyaiswara rLPMP NTB

SMP Negeri 6

MataramHaryati

MataramTahun Pelaiaran 2012 2013

108

Page 5: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

SEMINAR NASIONAlJURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MATARAMJalan Maiaoahlt No. 62 Mataram, Telp. (0370) 633007-631166

S E '& T'I ELK A r,Diberikan Kepada :

t;.

Dr. Drs.H.'MAHRUS, M. Si.

Atas partisipasinya sebagai Pemakalah pada kegiatan Seminar Nasional dengan tema "Arah Pendidikan MIPAMasa Depan : Antara Harapan dan Kenyataan" yang diselenggarakan oleh Tim Perluasan dan Penguatan Lesson Study

Pakultas Keguruan dan IIm~ Pendidikan (FKIP) Universitas Matarampada tanggal 23 Pebruarl 2013

t~·'

~. Wahab Jufri. M.Sc•• 19621225 198703 1 001

Page 6: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

77

PENDEKATAN MOLEKULER DALAM PEMBELAJARANKEANEKARAGAMAN HAYATI

Mahrus

Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Unram

e-mail: lusfkip@yahoo. co. id

Abstrak

Pengelompokanmahluk hidupsebagian besar didasarkan pada ciri morfologi sedangkaninformasi

molekuler sangat sedikit yang didapatkan sehingga pemahaman mahasiswa terhadap suatu organisme tidak

komprehensif. Paper ini berlujuan untuk menguraikan pentingnya pembelajaran keanekaragar.r.ran hayati

rnenggunakan pendekatan molekuler. Masih banyak ditemukan kekeliruan di dalam pengelompokan rnahluk

hidup seperti nama spesies dengan varian seringkali keduanya diterjemahkan sama padahal sangat berbeda.

Persoalan ini akan terjawab jika ciri-ciri molekuler oragisme ifli telah ditemukan secara tepat dan mantap, dan

dapat dipefianggungjawabkan secara ilmiah. Penggunaan pendekatan yang benar dan sesuai dalarn studi

molekuler adalah sangat penting untuk mendapatkan hasil yang akurat. Salah satu pendekatan didalam

mempelajari adanya polimorfisrne pada suatu populasi berdasarkan mobilitas band-band enzinl adalah

pendekatan molekuler dengan menggunakan metode elektroforesis. Selain itu, penggunaann infblmasi yang

diakses pada GeneBank (www.ncbi.nm.nih.gov) sangat membantu didalam mempelajari keragaman genetik dari

suatu mahluk hidup.

Kata kunci:Keanekaragaman Genetik, Molekuler, Elektroforesis

Page 7: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

78

ldentifikasi spesies mahluk hidup (oragisme) sampai saat ini, sebagian besar

didasarkan pada identifikasi morfologi yang memiliki banyak kelemahan sedangkaninformasi

molekuler sangat sedikit yang didapatkan sehingga pemahaman mahasiswa terhadap suatu

organisme tidak komprehensif, akibatnya pemahaman tersebut menjadi lemah dan parsial.

Nama spesies dan variannya dari suatu organisme masih ditemukan kesalahan dan

menimbulkan kontroversial. Satu contoh rnasih ada ahli Biologi yang menulis suatu oragisme

memiliki lebih dari satu spesies padahal organisme tersebut hanya satu spesies saja. Selain itu,

ariara spesies dengan varian seringkali keduanya diterjemahkan sama padahal sangat berbeda.

Contoh konkrit seperli nama ikan lemuru (Sardinella lemttru) oleh beberapa ahli melaporkan

il<an lemuru terdiri dari 2,3, 5 spesies dan bahkan lebih dari itu, padahal ikan lemuru tersebut

hanya satu spesies, dan secara genetik mirip dengan Sardinella aurita di beberapa negara

(Mahrus et a|.,2012).Penggunaan metode yang benar dan sesuai dalam studi molekuler adalah sangat

,:enting diperhatikan (Riveiro et a1.,2011). Salah satu pendekatan untuk melihat adanya

polimorfisme pada suatu populasi berdasarkan mobilitas band-band enzim. adalah

elektroforesis (Harris dan Hopkinson, 1976). Enzimmemiliki peranan yang sangat vital dalam

studi Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetik, diantaranya adalah dapat menentukan ukuran

dan Struktur sel, komponen utama dari sistern komunikasi antar sel, ekspresi gen dan sebagai

katalis berbagai reaksi biokimia di dalarn sel (Sugama, l99l; Tave, 1993). Sejak penemuan

isoenzim (Bentuk molekul multiple suatu enzim pada setiap individu dalam suatu spesies)

pada tahun 1957, pengetahaun para peneliti biomolekuler dan biokimia serta rekayasa

genetika di dalam mengembangkan penelitiannya terus meningkat, karena isoenzim bisa

digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena pada mahluk hidup baik pada hewan,

tumbuhan maupun bakteri. Selain itu, penggunaann informasi yang diakses pada GeneBank

(www.ncbi.nm.nih.gov) sangat membantu didalarn mempelajari keragaman genetik dari suatu

mahluk hidup. Saat ini juga telah berkembang DNA barcode yang digunakan sebagai alat

untuk pemantauankeanekaragaman ikan laut, ekologi dan taksonominya (Zhang and Hanner,

20t2).

Protein merupakan makromolekul yang menyusun lebih dari separuh bagian dari sel

(Fatchiyah et al., 2009). Protease adalah istilah yang digunakan untuk kelompok protein-

enzim. Protein lainnya adalah hormon, dan antibodr. Enzim memiliki peranan yang sangat

vital dalam studi Biologi molehller dan rekayasa genetik. Enzim adalah protein yang

berfungsi sebagai katalisator. Suatu reaksi kirnia yang terjadi di dalam sel akan dipercepat

oleh enzim. Kegunaan protein telah banyak dirasahan dalam pengembangan berbagai bidang

seperti biologi molekuler, biokimia, dan rekayasa gentika diantaranya adalah menentukan

ukuran dan struktur sel, komponen utama dari sistem komunikasi antar sel serta sebagai

katalis berbagai reaksi biokimia di dalam sel. Berdasarkan pada kegunaan protein tersebut,

maka sebagian besar aktivitas penelitian biomolekuler dan biokimia tertuju pada protein

Page 8: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

79

khususnya hormon, antibodi, dan enzim. Protein yang membentuk fenotip diproduksi oleh

gen yang dikomposisi oleh asam amino. Setiap gen pada kondisi diploid dikomposisi oleh

dua alel, dan setiap alel memproduksi sebuah pesan biokimia yang membantu memproduksi

berrnacam-macam fenotip protein, oleh karena itu sebagian besar protein yang dipelajari

dengan elektroforesis adalah enzrm (Sugama, 1991; Tave, 1993; Purdom, 1993). Selanjutnya,

ekspresi gen yang dihasilkan oleh adanya interpretasi protein khususnya enzim terjadi pada

proses metabolisme.

Perkembangan penelitian di bidang biologi molekuler saat ini adalah cukup pesat,

seperli misalnyh pendeteksian variasi protein secara elehtroforesis telah digunakan sebagai

marker genetic biokimia untuk mengidentifikasi dan menggambarkan populasi gentik di alam

dan mengetahui hibridisasi secara alami. Sejak penemuan isoenzim pada tahun 1957,

pengetahaun para peneliti Biomolekuler dan Biokimia serta rekayasa genetika cenderung

meningkat didalam mengembangkan penelitiannya. Isoenzim mempunyai peranan yang

penting pada banyak cabang biologii, karena isoenzim bisa digunakan untuk menjelaskan

berbagai fenomena pada mahluk hidup baik pada hewan, tumbuhan maupun bakteri. Pasteur

and Pasteur (1988) dalam Fatchiyah et al. (2009), menegaskan bahwa isoenzim adalah enzim

yang merupakan produk langsung dari gen, terdiri dari berbagai molekul polipetida aktif yang

memiliki struktur kimia berbeda, tetapi mengkatalis reaksi kimia yang sama. Ada tiga

kategori utama penyebab sebuah enzim memiliki bentuk rnolekul berbeda (Gambar 1) yaitu:

1) adanya lokus gen multiple yang menyandi rantai polipeptida enzim yang strukturnya

berlainan, 2) ad,anya alel multiple pada satu lokus yang menentukan versi rantai polipeptida

tertentu yang strukturnya berlainan, dan 3) adanya pembentukan isozirn sekunder akibat

modifikasi pasca-penerjemahan struktur enzim.

Lokus A Lokus B

Sub UnitEnzim

t"'A2A1

T,"nskripsi T+

Tranclaei

Alell

Alel 1:Paternal DNA

Alel2 : Maternal DNAA Kofalen Modifikasi

Gambar 1. Pembentukan isozim(Fatchiyah et al., 2009)

A'

Page 9: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

80

Selanjutnya dijelaskan bahwa salah satu aplikasi analisis isozim adalah identifikasivariasi genetik. Kelebihan Identifikasi variasi genetik dengan isozim di antaranya analisis

isozim menghasilkan data lebih akurat karena isozim merupakan ekspresi gen akhir, relatifsederhana, memerlukan biaya cukup rendah (ekonomis) dan tidak dipengaruhi oleh faktorlingkungan. Selain itu, isoenzim juga bisa digunakan untuk diagnostik klinik.

Dewasa ini, para peneliti selain menggunakan analisis isozim untuk menentukankeanekaragaman genetik dalam populasi, juga digunakan untuk menentukan hubunganevolusi, mendeteksi inbreeding dalam populasi. Pada hewan, beberapa contoh penelitian yang

menggunakan ,analisis isozim, yaitu untuk rnempelajari variasi genetik dari 6 koloniAnopheles albimanus dengan 24 isozim. Selain itu elektroforesis enzim (isozim) dapat puladigunakan sebagai indikator inbreeding (perkawinan sekerabat) dan informasi dasar untukmenentukan arah perbaikan mutu genetic serta pertukaran gen (gen Jlow) antar populasi.

Beberapa contoh penggunaan protein enzrm didalam penelitian Biologi Seluler dan

Molekuler sebagai berikut: Marmey et al. (2005), protease dapat menenmukan virus tungropadi (Rice tungro bacilliform virus) yang berlanggungjawab pada proses pembentukan capsidprotein dari poliprotein. Cenac et al. (2007) melaporkan bahwa peranan aktifitas protease didalam menghilangkan rasa sakit pada lambung dan usus sangat signifikan. Turk et al. (2001)melaporkan bahwa lysosomal cysteine proteases berperan dalam mendegradasi protein didalam lysosome, dan berlanggungjawab pada sejumlah proses penting di dalam sel. Sun el a/.

(2004) melaporkan dua buah protein yg berpendar pada karang zooxanthella, dan satu proteinyang memijarkan warna cyan berasal dari karang Montastrea cavernosa (mcCFP) merupakansebuah protein kornpleks 3 dimensi dengan wama biru yang tajam mengalami eksitasi pada

panjang gelombang 432 dan47l nm.

Salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui variasi genetik suatu populasiadalah elektroforesis. Fatchiyah et al. (2009), menyatakan bahwa selama bertahun-tahun para

ahli genetika populasi tidak dapat menentukan berapa banyak variasi yang ada di dalampopulasi alami. Akhirnya pada tahun 1966 mulai para ahli genetika populasi mengaplikasikanelektroforesis protein untuk mempelajari populasi alami. Elektroforesis gel adalah suatu alat

utama biologi molekuler. Prinsip dasarnya adalah bahwa DNA, RNA, dan protein semuanya

dapat dipisahkan melalui medan listrih. Dalam Elektroforesis gel agarose DNA dan RNAdapat dipisahkan berdasarkan ukuran dengan menjalankan DNA melalui gel agarose

Menurut Harris dan Hopkinson (1976), pemeriksaan kuantitatif dan kualitatif enzimdapat dilakukan dengan elektroforesis enzim berdasarkan mobilitas band-band enzim.Isoenzim adalah bentuk molekul 4nultiple suatu enzim pada setiap individu dalam suatu

spesies. Adanya isonzim pada keragaman kualitatif sebagai bentuk molekul multiple suatu

enzim dapat diketahui dari pemisahan gen-gen enzim yang terlihat pada pola-polaelektroforesis (Allendorf and Utter, 1979'}J:arris dan Hopkinson, I9l6).

Protein enzim bersifat multimerik tersusun dari dua atau lebih rantai polipeptida (sub

unit). Sub unit pada isozim mana saja dapat identik susunan asam aminonya (isozimhomomerik) atau berbeda (isozim heteromerik). Suatu individu bisa bersifat homozigot bila

Page 10: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

81

kedua alel yang ada hanya mensintesis satu bentuk rantai polipeptida, sedangkan Individu

bersifat heterozigot, bila kedua alelnya berlainan dan membentuk dua rantai polipeptida yang

struktumya berlainan (Harris dan Hopkinson, 1976). Untuk enzim monomerik, pola isozim

yang terlihat pada heterozigot akan menggambarkan suatu campuran sederhana dua bentuk

yang masing-masing terdapat pada bentuk homozigot yang bersangkutan (Gambar 2), tetapi

pada enzim multimerik akan terbentuk isoenzim heteromerik hybrid pada heterozigot maupun

isozim homomerik yang terlihat secara terpisah pada masing-masing homozigotnya.

I Hom.ozigot

AAElefe.roiigot Horn.ozigot

A'A' unit

-

Sub unit &Sub

kombinasi

a

a'

aa

aa'

a'a'

aaaa

aaaa'

AA'

llonomer

Dimer

-

Tetramer

-

- ::?^i^,a'a'a'a'a'

Gambar 2. Bentuk alel-alel homozigot dan heterozigot (Alledrorf and Utter,l979)

Enzim mempunyai spesifitas sangat tinggi, baik terhadap reaksi yang dikatalisis

maupun substrat. Suatu enzim umunnya mengkatalisis suatu macam reaksi atau yang

mengarah ke pembentukan produk sampingan biasanya tidak terjadi pada reaksi yang

dikatalis oleh enzim. Selain itu spesifitas enzim terhadap substrat umunnya sangat tinggi

bahkan seringkali mutlak, artinya bahwa satu macam enzim hanya akan bereaksi terhadap

satu macam substrat. Sebagai contoh, enzim proteolitik hanya akan menghidrolisis suatu

ikatan peptide. Contoh lainnya adalah Tripsin sebagai salah satu enzim proteolitik yang

rnengkatalisis pemutusan ikatan peptide hanya pada sisi karboksil residu lisin dan arginin.

Thrombin adalah enzim yang bahkan lebih spesifsik daripada tripsin karena menghidrolisis

ikatan arginir+lisin hanya pada urutan peptide tertentu.

Keragaman dapat ditentukan oleh perbedaan struktur primer molekul protein enzim.

Perbedaan struktur ini berawal dari keragaman DNA dari gennya, ata:u dengan istilah lain

keragaman kualitatif lebih menekankan pada bentuk atau struktur enzim. Protein atau enzim

dapat dipisahkan dengan berbagai cara pemisahan protein salah satu cara yang berguna untuk

mengetahui keragamannya adalah dengan elektroforesis. Pengamatan keragaman protein

dengan elektroforesis telah digunakan sebagai marker genetic biokimia dalam biologi

Page 11: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

82

perikanan dan akuakultur, seperti: pendugaan tingkat keragaman sebuah populasi, identifikasi

dari struktur genetik populasi di alam, monitoring perubahan genetic dari stok panti

pembenihan, penandaan genetic dari seleksi induk ikan dan identifrkasi hybrid dan triploidyang terjadi di alam atau secara buatan (Tavg, 1993; Purdom, 1993). Data isozim memberikan

pendugaan dari variasi genetik dan memberikan penafsiran jumlah variasi genetic dii antara

populasi. Data yang lebih berisi informasi, sederhana dan pengukuran langsung variasi

genetik dari data frekuensi gen adalah proporsi rata-rata heterozigositas per lokus.

Berdasarkan ulasan di atas, disimpulkan bahwa pembelajaran Biologi khususnya

Kenakeragaman Hayati Mahluk Hidup berbasis molekuler sangat efektif. Penggunaan metode

yang tepat dan pemanfaatan informasi GeneBank yang diakses pada (www.ncbi.nm.nih.gov)

sangat membantu di dalam mernpelajari keanekaragaman hayati.

Saran yang dapat dikemukakan pada tulisan ini adalah untuk menjawab berbagai

persoalan yang berkaitan dengan proses-proses fisiologi, reproduksi, gentik, variasi gentik,

evolusi, taksonomi dan lainnya perlu dilakukan studi Biologi Seluler dan Molekuler.

Daftar Pustaka

Allendorf, F.W. and F.M. Utter. 1979. Population Genetics. In W.S. Hoar, D.S. Randall and

J.R. Brett (Editor). Fish Physiology. Vol. B. Academic Press, New York.

Cenac, N; C.N. Andrews; M.Holzhausen; K. Chapman; G. Cottrell; P.A. Gordon. 2007. Role

for protease activity in visceral pain in irritable bowel syndrome. J. American Society

for Clinical Investigation, ll7(3): 636-647.

Fatchiyah; E. L. Arumingtyas; S. Widyarti, dan S. Rahayu. 2009. Dasar-Dasar Analisa

Biologi Molekuler. LSIH Press, Universitas Brawijaya.Harris, H and D.A. Hopkinson. 1976. Handbook of enzyme electrophoresis inhuman genetics.

North-Holland Publishing Company, Amsterdam. Oxford. American Elsevier

Publishing Cornpany, Inc. New York.Mahrus, S. B. Sumitro, D. H. Utomo, A. Sarlimbul, A. H. Toha, and NJiMidodo. 2072.

Genetic relationship of Sardinella lemuru from Lombok strait with fish rich in omega-3

fatty acid. Bioinformation, 8(25): 127 l-127 6

Marmey, P; A.R. Mendoza; A. Kochko; R.N. Beachy; and C..M. Fauquet. 2005.

Charucterization of the protease domain of Rice tungro bacilliform virus responsible forthe processing of the capsid protein from the polyprotein. Virology Journal,2:33 doi:

t0.1186,1 t7 43-422X-2-33. \Purdom, C. E. 1993. Genetics and Fish Breeding. Chapman & Hall. London. New York.

Riveiro,I., C. Guisande, P. Iglesias, G. Basilone, A. Cuttitta, A. G. ldez, B. Patti, S. Mazzola,

A. Bonanno, A. R. Vergara, I. Maneiro. 2011. Identification of subpopulations inpelagic marine fish species using amino acid composition. Hydrobiologia,6T0: 189-199.

Page 12: Seminar Nasional - eprints.unram.ac.id

83

Sugama, K. 1991. Studies on Genetic Variation and Chromosome Set Manipulation in RedSea Bream (Pagrus major). Thesis for the Degree of Doctor in Agricultural Sciences.Kochi University. Japan.

Sun, Y; E.w. castner Jr; c.L. Lawson; [rnd p. G. Falkowski. 2004. Biophysicalcharacleization of natural and mutant fluorescent proteins cloned from zooxanthellatecorals e,qq,w. FEBS Letters,5J0:175 - 183.

Tave, D. 1993. Genetics for fish hatchery managers. Second Ed. AVI Book. Published by VanNostrand Reinhold. New York.

Turk, V., B. Turkfand D. Turk.2001. Lysosomal cysteine proteases: facts and opportunities.J. Biol Chem., 379:141- 150.

Zhang, J., and R.. Hanner.2012. Molecular Approach to the Identification of Fish in theSouth China Sea. PLoS ONE 7(2): e30621.

.i