Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
25 - 26 JULI 2007
REKAYASA KIMIA & PROSES 2007
SEMINAR NASIONAL
ISSN 1411 - 4216
JURUSAN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
ANRS
A
IO
NI
NA
M
L
ES
IMIA
K
d
a
A
n
S
P
A
R
Y
O
A
S
K
E
E
S
R
.Stiiit'r+
Jol*Li *"*
PROSID1NG SEMINAR NAS1ONAL REKAYASA KfMfA DAN PROSES 2007., l=lt ,, rssN : t4ll - 42t6itr^;:#*
SUSUNAN PANITIA
Pelindung
Pengarah
Panitia PelaksanaKetua
Wakil Ketua I
Wakil Ketua II
Sekertariat
Bendahara
Seksi Makalah
Seksi Acara
Dekan Fakultas Teknik Universitas DiponegoroIr.Hj. Sri Eho Wahyuni, MS
Dr. [r. Abdullah, MSIr Budiyono, MSiProf. Dr. Ir. Bambang Pramudono, MS
Dr. I Nyoman Widiasa, ST, MT
Dr. Siswo Sumardiono, ST, MT
Noor Syafaatunisbah
Ir. Diah Susetyo Retnowati, MTDr. Istadi, ST, MTSilviana, ST, MTErlina SariDina LesdantinaI-ustika P
Ajeng Tanindya A
Ir. C. Sri BudiyatiYuli Sugiarti
Dr. Ir Ratnawati, MTLuqman Buchori, ST, MTAnang Satria C.Januar Ari f FatkhurahmanGigih Eka PradanaI(iki ArindiGalih Adi Wibowo
Widayat, ST, MTIr. Nur Rokhati, MTKristanto HimawanReska DamayantiSyaiful AnwarPrasinta Desi NursihanOfi Nur M.Radhita A.P.
lll
3:$mq--f]+;fr 1 PROSIDING SEMINAR NASIoNAL REKAYASA KIMIA DAN PRosEs 2oo7,. H,t ; rssv t t4tt - 4216{\|-*J.
Seksi Konsumsi Ir. Kristinah Haryani, MTAprilina Purbasari, ST, MTAnieh Kristi Rahayu, S. SosIndah YulianaArina Kartika R.
Ir. Danny Soetrisnanto, M.EngDr.Ir. Purwanto, DEAIr. Agus Hadiyarto, MTIr. Amin Nugroho, MSIr. R. P. Djoko Murwono, SU
Faleh Setiabudi, ST, MTIr. Hantoro Satriadi, MTDjaosinAnugerah P. H.
Ir. Hargono, MTIr.Indro Sumantri, M. EngDarto, A.Arnoldus Yunanta W. N.Nur WijayantoAgung Nur Hananto
Seksi dana
Seksi Transportasi
Seksi Perlengkapan
{IiF:;3+" -a ""it}::'h.-ls;
PROSIDING SEMINAR NASTON,AL REI(AYASA KIMIA DAN PROSES 2OO7ISSN:1477-4276
DAFTAR MAKALAH DITERIMA UNTUKSEMtNAR NASTONAL REKAYASA KtMtA DAN PROSES (SRKp) 2007
KEYNOTE SPEAKER
K-1
K-2
JUDUL MAKALAH
Eflsiensi Energi di PT Pupuk Kalimantan Timur melalui PenurunanEmisi CO2. Dalam Skema Clean Development Mechanism (CDM) lr.Suhardi Rachman, M.Si. PT PUPUK Kalimantan Timur, Tbk ;
Bontang
PRODUK HERBAL DALAM BIDANG ANDROLOGI A.Zulfa Juniarto
A
1
Perpindahan Massa dan Panas
A1 SIMULASI PROSES PENGERINGAN AMONIUM SULFAT (ZA) DALAMROTARY DRYER: Mochamad Taufik Hidayat, Ali Altway, Susr,anfo, JurusanTeknik Kimia FTI lnstitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya([email protected])
A2 KOEFISIEN TRANSFER, MASSA DAN DIFL SIVITAS EFEKTIF PADAADSORPSI ION Mg2+ MENGGUNAMN ZEOLIT ALAM LAMPUNG : Nopn2alChai dan Simparmin br Ginting, Jurusan Teknik Kimia FT Universitas Lampung,Jl. Prof. Sumantri Brojonegoro 1 Bandar Lampung 35145, e-mail:[email protected]
A3 EFFECT OF INTERFACIAL AREA ON TRIOLEIN HYDROLYSIS BEHAVIOR:Hei Hermansyaha, Anondho Wijanarkoa, Misri Gozana, Rita Arbiantia, TaniaSurya Utamia, Masaki Kubob, Naomi Shibasaki-Ktakawab, ToshikuniYonemotob , Department of Chemical Engineering, University of lndonesia,Depok 16424, lndonesia; Department of Chemlcal Engineering, TohokuUniversity, Sendai 980-8579, Japan, Email: [email protected]
A4 SIMULASI PERFORMANSI DAN PENENTUAN KOEFISIEN PERPINDAHANPANAS PADA KOLOM HUMIDIFIER : Aditya Putranto; Jurusan Teknik Kimia,Universitas Katolik Parahyangan, Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung, Email:[email protected]
A5 SIMULASI HIDRODINAMIKA DAN TRANSFER MASSA DISERTAI REAKSIKIMIA PADA ABSORBSI CO2 DENGAN LARUTAN BENFIELD DI DALAMPACKED COLUMN '. Radya P Wijaya 1)", Ali Altway 2) : 1) DepartemenProduksi ll, PT Petrokimia Gresik, Jawa Timur, 2) Jurusan Teknik KimiaFakultas Teknologi lndustri, lnstitut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,Email : [email protected]
444444444444444 6 STUDI HIDRODINAMIKA DAN KINETIKA ABSORPSI CO2 KOLOMGELEMBUNG PANCARAN (JET BUBBLE COLUMN): Setiadi dan Didiek HaiNugroho; Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Kampus Baru Ul Depok,Depok 16424 f el. 7863515, 78635'16, e-mail : [email protected]
A7 MODEL KOEFISIEN PINDAH MASSA EKSTRAKSI CAIR-CAIR DALAMKOLOM ISIAN: Danu Aiono, Dwiwahju Sasongko, Mubiar Purwasasmita danPiyono Kusumoi Kelompok Keahlian Perancangan dan Pengembangan Proses,Laboratorium Proses Pemisahan - Program Studi Teknik Kimia, FakultasTeknologi lndustri - lnstitut Teknologi Bandung, Jl. Ganesa No.10 Bandung40132; Telp: 022-2500989; Fax: 022-2501438 email : [email protected]
Daftar Isi Makalah
: r-,.i r PROSIDING SEMINAR NASIONAL REIAYASA KIMIA DAN PRASES 2OO7
/55N; 1411-4216
H3POTENSITOMATLOKALINDONESIADALAMPEMBUATANPASTAIOMATMENGGANTIKAN PASTA TOr\/1AT IMPOR : wenny lrawaty' Richap G'' Fetvcttt
E.5., Antare.sfl, Jurusan I-eknik kin']ir, Fakultas Teknik, Unika wrdya Mandala
Surabaya, I ' xrrii,o'n 37 Suraba,va 99111:^.I^"'' (031) 38e1264' Fax
(031 )3891 267, E-mail: wenrry-i-s@yahoo com; irawaty@mail'wima ac id
H4OPTIMASISINTESISKITOSANDANSTUDIAWALPEMANFAATANNYASEBAGA| ADSORBEN LOGAM cu irr) pnoe AIR LIMBAH , Yttltttsntan M Enrl
danWiwiektJtamiDewinepartemenTeknrkGasdanPetrokimia.Fakulta:,TeknikUniversitaslndonesra'X'*p"BaruUl.Depok'JawaBarat16424Tel.T863515,[email protected]'edudanwiwiekdewi@yahooconl
HSPEMANFAATANLIMBAHSARIBUAHJAMBUBIJILIPISARIT]NTi]KPEMBUATANKoMPoSorr.ronr'TMENGGUNAKANKOMPOSTERROIAR\,KILN : sriii,tioan Takiyah satimi, Balai Besar Pengembangan Teknologr f epal
Guna - ffii"iid"t;;r, N;.'s suu"ng, relp (026o) 411478, Fax t0260t
411239, E-mail : sriharti20O2@yahoo'com '
H6MUTUORGANOLEPTIKI.EPUNGBONGGOLNANAS(AnanasComrlsrlsLMerr)
'ADA
'-eEngnOnl ?bNSENinnSt PERENDAM DAN suFlr'l
pENGERING . Ooaav e L:armti.ian'i--; aut'i Be-sar Pengembangan Ti--knolot;r
repatcunalrffiSubang,email:doddyandy@yaho()(]on-lHTPEMBUATANKERTASKOMPOSITDARILIMBAHKULITJAGUN(,DAl.]
KERTAS HVS BEKAS: tmm;niui n"ru A.P. dan /ra rhelessy ' s-l 'Teknrk
Kimia, Fakuttas Teknik Uni"ersiias XriofiX Widya Mandala' Jalan Kaliiirdarr 'r7
suRABA'A 60114, Terp roitl iesr2oa Faxs (031) 3891267 I tr.t;i
immanuel-reza@hotmail com
HSPERBAIKANPET\,IBUATANBAKSOIKAN:TriRadivq!,Balrli...l'e"ng"*b"nganieknologiTepatb"*Jalan^ArodaK'S.Tubun5(1,()l],),rsl, s,oii..,g,iizi1 L,*,, ail,t, i"rpTFax : (0260) 4114781 (0260) 41 ],,.](i .l
mair : tri*ii@yarroo com au trirOO'1@lipigo id
HgPROSESPENGERINGANBUAHMAHKoTADEWADENGANPRoSII]i1i,.iIPUMP:AgusTrtyorl;'yl6tomoanesiregar;-BalatBesarPertqet:rlrlrlir"xnorof i;p;i'cl.;;u - LrPi:'ii xu-iu6rn 5 subans 41213 reI1' r()"t'it
411478,, ."i; "'.
ar 1239 E-mail : atriyono-b2pttg@y;]11(){l (,(l]]]
halomoan20O'1@yahoocom ^^, n i ll.,Ii i,l
HI0PENGEMBANGAr'JTEKNOLOGISCADADALIMMENDUKt]NG:KONTINYU PADA PROSEJ;NdOUISI GLISEROL MONO OL[:i.I I)iIi.]]
MTNYAK sAwrT: 1) Djohar dy;r;;*Ja2 z) twam M Erwrn ,1) 2)Starr Petrr.'lrtt
pusat penelitian lnformatixa, bioang otomasr_ - LlPl, Jl sangkur.ranq No
21t154D,Gedung 20, Lantai lll :';;;'.jr;g aoras Telp/Fax A22'2sO4t 11 / 0'12
2504712Email.djohar@informati[a.tipi.g6io,[email protected]
HIIDIFUSIVITASTERMALPADUANUTh4ZTIoHPADAKoNSENTRASIHBERVARTAs r, Hadi sr*urn]","pr.ut"iu[noiogi Bal.ran Bakar NtrkIr Baciatr
Tenaga N'ff '' N"ional' Ged"ung zO' Xu*'*n
'P-uspiptek' Serpong' Tangerang
"15314 B;;;t inoon"ti' Email; hsuwarno@yahoo'com
HI2PENGARUHMACAMoRiTKoNSENTRASIGARAMPADAPENCF:Lt]PANKAIN POLIESTER -RAYON'Off'rCnN ZAT WARNA DISPERSI - Dllit.rK
SISTIM THERMoSoL _ Pl,;A unp rrnHADAP TUA MUDA WARI']A f rl
Haryanto dan Dwr suneryani,'gulri g"*r1(erajinan dan batrk Badan Peneltran
dan penqembangan rncL,stri"oJiart"*rl 191l1dustrian Jln KusLrtnarreqara i
vosvrkrY,: -?iio iitp toito\"s-aor ir ,546222,546333 Fax (027A I 5'13rr32
83
84
B5
86
88
B9
90
91
92
1-.i1i'il;r.s._i? 'r. qROSIDING SEMINAR NASIONAL REKAYASA KIMIA DAN PROSES 2007. Qti ; rssN : t4tt - 4zt6:ih;,ii
POTENSI TOMAT LOKAL INDONESIA DALAM PEMBUATAN I'AS]'ATOMAT MENGGANTIKAN PASTA TOMAT IMPOR
Wenny Irawaty, Richard G., Felycia E.S., AntarestiJunsan Teknik I(irnia, Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mattdala Sttrat.rrtt'rt
jln. Kalijudan 37 Surabaya, 60 1 I 4, l elplF ax: (03 I ) 389 I 264 ext. I 38 / 3 89 I 267
Abstrak
Pasta tontat nterupakan bahan dasar saos tomol. Selanta ini bangsa Indonesia nrctlgitttpot' l)tt.\'lLt
lomat karena projuktivitas dan ketersediaan buah tomal tidakk.onlinytt. Kandungan gi:i don viltttttirt
dalam buah lontal afutn rusak selarna proses pemanasan pada lemperatur tinggi pada penthuolon
pasta fomat. Penggunaan tenlperatur yang lebih rendah dapat ntengurangi kerusakan vitunirt lt't,tf i
membuhthk.an waktu pentanasan yang lebih lama. Senukin lama waktu pemanasan, iuntloh vittttttirr
yang rttsak akan semakin bertantbah. Oleh karena itu pada penelitian ini dicari jenis tomct! t'trrtg
dapat digunakan sebagai bahan baku posto tomal dan dicari kondisi optirnum dari proses pentbtrttton
pastct tonlat ditinjaLt dari kandtngon vitamin A dan C, serta kandungan padalan terlorul sepcrli .\''uttg
telah ditetapkan oleh Standar Nasional lndonesiaAda 2 (ctua) tahap percobaanyang dilakukan, .vaitu penenhran jenis tomat sebagai bahan boktr posra
Ionzat dan pembtntan pasta lomat itLt sendiri. Pucla tahap pertama, dipilih jenis lottttrl 1'ortg rlrtlttrl
memberikan kaclar padatan terbanyak. Jenis tomctt yang digunakan: lomat biasa, apel' gontlol dott
ceri. Pada tahap iedua, bubur tomat dipanaskan pada ten'tperatLu" tertentu santpai nteniadi ptt.tltt
lontat. Tiap sela.ng waktu 30 ntenit dianuliscr kttdar vilamin A, C dan padatan terlarutnyo
Hasil periobaan tnenttnjukkan bahwa kctdar padatan terbesar terdapal dalam totnat ceri pctsar ltailtt2Z% dan rerkecil adalah tomat gonclol sebesar 23ok. Karena perbedaan kandungan patlatan.t'ttrtg
tidak berbeda jatth nnka ditetapkan bahwa sentua jenis tomat dapat digunakan sebagai buhan bttktt
pasla tomat, Sentakin lama wakttt petllanasan dan semakin tinggi tenxperatur penlclnoson ttkrtrt
merusak vitantin A dan C. Pada tetnperall{r pemanasan 90"C selama 24[) menit dapal nterusak
vitantin A santpai 97% dan vitantin C rnencapai 95%. Dari hasil percobaan dapat disintpulkan bohwo
jenis rontat biasa, apel, gonclol ataupLtn ceri dapat digunakan sebagai bahan baku pasta lomol
Kondisi optinturn pentbuatan pasta tomat adalah lentperatur 40"C selama 50 ntenit.
Kata kunci.' tontat lokal: pasla tonlat; ittpor
Pendahuluanpasta tomat merupakan bahal dasar dari saos tomat. Konsurnsi saos tomat tidak dapat lepas clari kehidtrpan
sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama anak-anak di atas 5 tahun. Banyak ragam makanan yang diitral )'ang
menggunakan saos tomat dalam konsrrrrrsinya, seperti bakso, tempura dan nugget yang lagi in dan selalu dapat
dijui"pai di Sekolah-sekolah Dasar araupun di mall-mall. Sayangnya kebanyakan saos tornat vang bereclar di
pururun (kecuali produsen yang besar dan ternama yang selalu menjaga kualitas produknya) dibuat tidak dari buah
iomat, melainkandari bahan lJin seperti pepaya, ulri dan ditambahkan bahan pewarna merah sehingga ruenterttpli
warna saos tomat sesungguhnya. Penggunaan pewlrna inilah yang dapat menimbulkan ef'ek negatif pada kesehatan.
terutama pada anak-anik yang seharusnya mendapatkan gizi yang layak dan cukup. Kesehatan masyarakat perlr-r
mendapat perhatian yang serius. Untuk mempertahankan kesehatan badan haruslah mengkonsutnsi makanau l'ang
cukup mengandung vitamin. Kegemaran anak kecil, remaja ataupun dewasa dalarn konsurnsi saos tolrat menjadi
titik utarna peneliti. Sebagian b"ru, ,uo, tomat yang beredar di pasaran tidak terjamin kandungarr gizi clan
vitaminnya. Hampir tidak ada produsen saos tomat yang memperhatikan masalah gizi dan vitamin ini.pasta tomat dapat dibuat dari berbagai macarn .jenis buah tomat, ada yang bentukr-rya bulat, agak bulat clalrl
lonjong. Ada 5 (tima) ienis buah tomat berdasarkar.r bentuk buahnya (Musaddad, 2003; Wiryanta. 2002). 1'aitu :
l. Tomat biasa (I. cotrtmune) yang banyak diterr'"ri di pasar-pasar lokal.
2. Tornat apel atau pir (L. pyripot.me) 5,ang bualinya berbentuk bulat dan sedikit keras menyerlrpai bLttrh apcl alar-r
pir. Tomat.lenis ini.luga banyak ditemui di pasa:" iokal.
3. Tomat kentang (L. granclifolium) yangukuran buahnya lebih besar bila diban lingkan dengan tomat apel.
4. Tomat gondol (2. validunl yang ber.rtuknya agak loniong, teksturnya keras dr n berkulit tebal.
5. Tomat ceri {L. esculentum var cerasi,forme) yang bentuknya br-rlat, kecil-keci, dat.r rasanya cukup nranis
H-3-1
Wenny Irawaty, Richard G., Felycia E'S., Antaresti
Semua .]enis tornat tersebLlt cli atas tcrseclia di pasar-pasar trtrdisional dan superlratkcl-strpclnralkcl di
lp6oncsia. Korlposisi buah-buah lontirt tcrsebut berbcila satu dcngan Iainrrya, baik katlar air'. vilirrrrirr..rt:rrrl)rrrr
paclatannya. Kontposisi yang berbecla-becla ini al<an rnenentukan eflsiensi proses pen-rbuatan pasta tonlal.
Kanclusgan gizi dal vitamin yan-e mr-rlauya acla di dalanr buah tomat dapat rusak selarna proscs Pctttbttltlltrr
pasta tomat ataupun saos tomat. Rusaknya gizi dan vitarnin ini disebabkan penggunaan telrpcrattrr }'ang crrlitrp
tinggi untuk membuat pasta tomat dan saos tomat telsebut, yaitu sampai 90'C. Penggullaall tctllperattrr'larrg lchilr
,.rduh dihrrupkan dapat mengurangi kerusakan vitamin tetapi akan membutuhkan waktrt penrroscsan f irng lcbih
lama. Di lain pihak, semakin Iama waktu pemrosesan, .iumlah vitamin yang rusak akan senrakin bet'tanrh:rh. olclr
karena itu perlu rlicari kondisi optimurn dari proses pembuatan pasta tomat ditinlau dari kartdr-rrtgan vittttrtitr A iltttrC, serta kandungan padatan terlarut seperti yang telah ditetapkan oleh Standar Nasional Incloncsia. Ilcltrnr atia
literatur ataupun jurnal yang mempresentasikan data-data ini'Dari penelitian ini diharapkan tomat lokal yang ada di pasar-pasar dapat digunakan sebagai bahan trrttLtk
membuat pasta tomat. Ftral ini perlu diperhatikan agar bangsa Indonesia dapat mengurangi .iumlah impor pasta tottrat.
Pasta torrrit Inclonesia cliimpor dari Tair.van, Turki. Australia dan Amerika Serikat (Trubus.200l; Wirl''anta. 2()02).
Kebutuhan pasta tomat di Indonesia sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari data kebutuhan pasta torrat )'ang
diirnpor. Impor pasta tomat di hidonesia pada tahun 2003 mencapai 4.627 ton (BPS, 2005). Terlebih lagi pasta tonrat
yangdibuat'ini -mempupyai
nilai tambah yaitu diinginkan kandungan vitamin A dan C yang sebanyak-bany'akn1'a.
b.r,g^n demikian misyarakat Indonesia mendapat tambahan vitamin dari konsumsi saos tolnat (perrrosesan lanir-rt
dari pasta tomat) yang selama ini tidak teriamin.Padatan terlarut termasuk salah satu hal yang dipersyaratkan dalam produk-produk konsentrat tonrat.
Konsentrat buah tomat dapat dinyatakair sebagai pure tomat atau pasta tomat (SNI, 1996):
L pure tomat adalah konsentrat yang mengandurg padatan terlarut tidak kurang dari 8% tetapi kurang dati24'k.
2. Pasta tomat adalah konsentrat yang mengandung padatan terlarut 24Yo atau lebih.
Standar Nasional Indonesia 1SNt1 menetapkan padatan terlarut dalam pasta tomat minirnum 24 % (SNI.
1996). Amerika Serikat menetapkan4 (empat) macam standar pasta tomat berdasarkan padatan terlarttttryr. rlittr
extra heavy (> 39,3 o/o), heavy (32 - . 39,3 %o), medium (28 - < 32 %), dan light concentration (24 - < 28 %)
(Angelotti, 2004). Pada peneliiian ini digunakan standar SNI yaitu dihasilkan produk pasta tomat yang rnempLttrrai
kadar padatan terlarutnya minimum 24%o.
Pasta tomat dibuat melalui tahapan proses sebagar berikut:
l. Pemilihan buah torrrat.
Dipilih buah tomat yang masih baik kualitasnya dan yang sudah tua karena mempunyai rvat na merah )'ang
ta.iam. Warna yang ta.iam- ini diperlukan untuk mendapatkan warna pasta tomat yang merah sehingga tidak pcrltr
dilakukan penambahan zat pew arna.
2. Pembuatan bubur tomat.Bubur dibuat dengan uara menghancurkan buah tonrat pada temperatur ruang (cold break) alatt tertpclattrl tinggi
(heat break) tergantung pada aplikasi produk Fasta tomat itu nantinya'
3. Pemisahan bubur tomat dari kulit biii yang terikut'Kulit dan biji harus dipisahkan Oaii UuUur tomat agar tidak mengurangi.kualitas produk pasta tomat 'fcrlebih
lagi kulit buah tomat karena biasanya masih rnengandung sisa-sisa pestisida (Abou, 1999)'
4. Pengurangan kadar air dalarn bubur tomat.
Kad"ar air-diturangi dengan cara memanaskan bubur tomat sampai pekat atau kental.
5. Pendinginan dan pengisian ke dalm botol atau drum.
Setelah-dipanaskan biberapa saat, pasta tomat drdinginkan secara cepat dan dimasukkan ke dalanr rvitclrth atirtt
packing-packing yang sudah tersedia dan didistribusikan ke konsumen'
Bahan dan Metode PenelitianBahan Penelitian
Jenis buah tonrat yang digunakan: tomat biasa, apel, gondol dan ceri'
Penentuan Jenis TomatBuah tomat dibeli dari pasar-pasar tradisional dan dipilih yang sudah tua. Mula-rnula buah tonrlt tliPirttrtskrtrr
dalam air mendidih selama 2 (duaj menit, dihancurkan menggunakan blender, disaring dan dillanaskrttr srttrthil
diaduk. Tiap selang waktu 30 menit diambil sa,rple dan dianalisa kadar. padatannya. Jenis bttah lottrrtl )lrrgmemberikai kadar padatan terbanyak dipakai untuk percobaan selaniutnya yaitu pembuatan pastll Iorllirt.
Pembuatan Pasta Tomatprr.d,rr p.*buatan pasta tomat hampir sama seperti sebelumnya, yaitu buirh torrlat tliPrtrrrtskrrrt.
dihancurkan. disaring dan dipanaskan pada temperatur tertentu. Tiap selang waktu 30 menit diarrrhil scitrrrrllh
sampel dan dianalisiikadar vitamin A (AOAC.2000), C (Sudarmad.ii. 1997,) dan padatan terlarutnl'rt (SNI. 100'l)
Pemanasan dilakukan pada temperatur 40, 50. 60, 70, 80 dan 90"C'
tl-s-2
Wenny Irawaty, Richard G., Felycia E.S., Antaresti
Berdasarkan persamaan tersebut.lelas bahwa kenaikan temperatur akan memperbesar hirrg.ir lclirl)lrrr
kecepatan reaksinya. Besarnya harga tetapan kecepatan reaksi identik dengar-r semakin copatllya rcrtksi lcr:clrttt
ter.iadi. Dengan demikian semakin besar temperatur pemanasan pasta tomat, reaksi degradasi atau kcrusirl'rttt r il.ttttirt
A semakin cepat. Hal ini menyebabkan tingkat kerusakan vitamin A padatemperatur pemanasiln 90"('pllirrg bcsrrr.
Tingkat kerusakan vitamin A yang paling besar ini ditunjukkan dengan penurunan kadnr vitamin A larrg pllingbesar seperti yang disaiikan pada Gambar 3 yaitu mencapai9T%,.
s
.E
x
!
z
o
100
90
8070
6050
40
30
20
10
0
30 60 90 120 150 180 210
Waktu pe manasan (menit)
Gantbar 3. Hubungan antara waktu penlanasan dan penurunar-r kadar vitamin A pada bcrbagri tcllrpcrlrltrl
penlanasall
Sama seperti vitamin A, vitamin C.luga mudah terdegradasi atau teroksidasi karena pengaluh lettrpet alttr tlatr
lantanya waktu pemallasan. Pengaruh rvaktu dan temperatur pemanasan terhadap kadar vitamin C clalam pasta tonlat
disajikan pada Gambar 4. Seiring dengan lamanya waktu pemanasan, .iumlah vitamin C yang teroksidasi scnrakirr
banyak. Vitamin C akan teroksidasi meniadi dehidroascorbic acid, yang selan]utnya meniadi 2.3-dioxo-1, gtrlortttic
acld. Oksidasi lebih laniut menyebabkan terbent'rknya trsam oksalat dan L-threonic acid (Othmer' I978).-l-irrgkat
kecepatan oksidasi clipercepat dengan aclanya kenaikan temperatur pemanasan. Dari hasil percobaan. sernakin hcsitt
temperatur per,-,anosan dari 40-90"C, tingkat kerusakan vitarnin C sernakin rreningkat sehingga kadalrlya sctttakitt
rendah. Pemanasan pasta tomat pada temperatur 90oC memberikan kadar vitamin C yang paling rendah.
240
0.030
0.025
0.020
0.0'15
0.010
0.005
0.000
so.E
z
Y
0 30 60 90 120 150 '180
Waktu Pemanasan (menit)
214 240
Gambar 4. Hubungan antara waktu pemanasan dan kadar vitamin C pada berbagai temperatrtr pemanasan
Gambar 5 menyajikan grafik hubungan antara waktu pemanasan dan penurunan kadar vitamin C selirnla
proses pembuatan pasta tomat pacla berbagai tenrperatur pemanasan. Dari gralik terlihat bahwa peningkatan
i.n.rp"rutur pemanasan dari 40*90"C, menyebabkan penurunan vitamin C dalam pasta tomat semakin besar. Sanra
sepirti vitamin A, pengaruh temperatur pemanasan terhadap reaksi degradasi atau oksidasi vitan'rin C .jLrga dapat
diielaskan melalui persamaan Airhenius. Tingkat penurunan vitartin C pada temperatur pemanasan 90"C aclalah
paling besar, yaitu mencapai 95olo.
+40oC+50oC+60oC-r- 70oC
+80oC+gooc
+ 40oC
+ 50oC
+60oC+70oC+ 80oC
+ 90oC
H-3-4
- 100
;eo.5 B0
Ezo'; 60d50!
-g 40
830E
: 10
cu0 30 60 90 120 150 180 210
Waktu pemanasan (menit)
POTENSI TOMAT LOKAL INDONBSIA DALAM PEMBUATAN PASTA-I'oMA'IMENGGANTIKAN PASTA TOMAT IMPOR
Gambar 5, Hubungan antara waktu pemanasan dan penurunan kadar vitamin C pada berbagai temperatur penlanasarr
Dari Gambar 3 dan 5 terlihat bahwa vitamin C lebih tahan terhadap tingkat oksidasi karena pengarulr
temperatur bila dibandingkan dengan vitamin A. Hal ini berlaku pada semua range waktu pemanasan pasta tonat.
Perbandingan tingkat penurunan kadar vitamin karena pengaruh temperatur ini dapat lebih mudah diamati iika
dinyatakan secara eksplisit seperti yang disajikan pada Tabel 1.
Hubungan antara waktu pemanasan dan kandungan padatan terlarut dalam pasta tomat disa.likan pada
Gambar 6.
Gambar 6. Hubulrgan antara waktu pemanasan dan padatan terlarut pada b:rbagai temperatLlr pemanasan
Dari gratik terlihat bahwa seiring dengan lamanya waktu pemanasan pasta-tonlat nrenyebabkltr air'lntrg
terdapat di lalamnya menguap clan tertinggal padatannya sehingga kadar padatannya semakin merlingkat'
pemanasan pada teinperatur- 90'C memberikan laiu penguapan air yang paling besar sehingga untuk l'aktu
pemanasan yung ,uru akan memberikan hasil l:adar padatan yang paling tinggi. Hal ini berlaku lrrrttrk scrnrra
variabel waktu pemanasan bubur tomat menjadi pasta tomat.
Standar llasional Indonesia Nom o, Ot-qZn -P96 mengenai standar mutu konsentrat buah tomat menetapkarr
bahwa kadar padatan terlarut minimumnya adalah24Yo. Tetapan ini dijadikan tolak ukur pada penelitian pcr.nbttattttt
pasta tomat ini. Dari Gambar 6 terlihat bahwa paCa pemanasan 70-90oC selama 20-30 menit dapat mengltasilkarr
pastatomat dengan kadar padatan terlarutnya 24%. Jadi dengan kondisi pemanasan tersebut sudah dapat dihasilkrrrr
produk yang laiak jual ke industri-indrrstii yang n,enggunakan saos tomat di dalam produknya. Jikrr tliirlgirrkrrrr
temperatur pemanasan yang lebih rendah dari 70qC, dibutuhkan waktu pemanasan yang lebih lama yaittr sckitirr 50-
60 menit.Jika ditiniau dar.i penurunan kadar vitami:'r A dan C yang terjadi selama proses pemanasilll pasta t()nlirl. rl)rrkil
pemanasan padi temperatur yang lebih rendah dapai menekan tingkat kerusakan vitamin A dan C ""-artg
tcrtlrrPll tli
dalam pastatomat. Namun l',urus dii*bongi dengar.. waktu pemanasan yang lebih lama, padahal senrakin latla srtkttt
pemanasan jumlah vitamin yag rusak semakin besar. Untuk itu perlu dikaji mengenai perubahan tcnrpetalttt tlirtt
waktu pemanasan terhadap p.nrrrnan kadar vitamin A dan C. Kajian temperatur dan rvaktu pcrttittrrrsiul )rrrrg
dibutulrtian untuk rnendapatkan kadar padatan terlarut sebesar 24%u disa.iikan pada Tabel l.Dari data-data yang disajikan pada Tabel I terlihat bal-rrva untuk mendapatkan kadar paclatan te rlrtrttt scbe sitt'
24o/o, pengaruh temperatui lebih besar daripada waktu pemanasan terhadap tingkat kerusakan vitanrin A tlrrrr (' l lrrg
terdapat di dulu11 pasta tomat. Oleh karena itu untuk menjaga agar vitamin-vitarnin yang ada dalanl prrstil torrrirt
tidak banyak yang iusak maka pada proses pembuatan pasta tomat cukup dilakukan pemanasan bubur tottllr( rtlt rllirtli
pasta tomat pada 40oC selama 50 menit.
26.0
! ruoe.g 245
E zto!
d 23 5
23.0
30 60 90 120 150 180 210
Waktu pemanasan (menit)
H-3-5
Wenny Irawaty, Richard G., Felycia E.S., Antaresti
abel l. Ternoeratur dan waktu pemanrsan untuk kadar padatan terlarut sebesar 24%.
igmPc.tatrr,ioC) w- ( fiiii Penurunan kadar' viiamin A (%)P,enu:iunan kadar
+it;miu c"(i/a)40 50 )) '7 18.3
50 40 25.6 r 9.3
60 3 7.5 ?o5 )o170 30 22,4 ))q
80 20 24.7 23.9
90 )n 1))
Produk pasta tomat yang dihasilkan pada penelitian ini tidak.iauh berbeda dengan pasta tomat konrctsial lartg
beredar di konsumen dalam hal rasa. tekstur dan viskositasnya. Ada sedikit perbedaan diantara pasta tonrat hasil
penelitian dan komersial yaitu dalam hal warna. Warna pasta tomat komersial lebih merah (melah tua) dalipacla
warna produk hasil penelitian seperti yang disalikan pada Gambar 7.
Cambar 7. Perbandingan pasta tornat hasil percobaan dengan pasta tomat komclsial
Perbedaan warna ini disebabkan adanya kesulitan dalanr mendapatkan bahan baku ton1al )'ang. ttrrt kitrctrrt
tomat yang diperoleh dari pasar-pasar tradisional umLlnrnya diiual dalarn kondisi masih Inr-rda scllirlggir \\irrrlirrr\ir
ticlak dapai merah tua meskipun pada akhirrrya rranti bualr sudah tua (merah tua dengan seclikit altrr kLtttittg./orirttr c).
Lain hainya dengan pabrik pasta tornat komersial yang nlenlang menggunakan bahan bakLr tonlat yilrrg herrat-ircttat'
sudah tua(matang).'Warnamerah yang nruncul secara alarni selanra proses pematangan di poltolr tttcttlchrtbkittt
warna merahnya sangal jelas (merah ttra).
KesimpulanBerdasarkan data-data hasil percobaan dapat disimpulkan sebagai berikut:
l. Tornat lokal biasa dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pasta tomat untuk menggantikarl plsta 1()rrrat
impor.2. Tomat ceri pasar mempunyai kadar padatan yang paling besar yaitu sekitar 2'7Vn.
3. Iomat gondol mempunyai kadar paclatan yang paling kecil yaitu sekitar 23o/o.
4. Temperatur pemanasan yalg optinrum pada pembuatirn pasta tomat dengan kadar padatan tet'lat'r'tt 2'l'% ditinlar-r
dari perubahan kadar vitamin A dan C adalah 40oC'
5. Waktu pelnanasan yang optimum pada pembuatan pasta tomat dengan kadar padatan terlarr:t 249{, tlitirriaLr tllriperubahan kadar vitarrin A dan C adalah 50 menit.
Ucapan Terima Kasihpenelitian ini clidanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional nrclaltri
program penelitian Dosen Muda sesuai Surat Per.janiian Nomor: 237lSP3lPPlDP2MlIIl2006 tanggal 0l l)cb|tra|i
2006.
Daftar PustakaAbou-Arab. A.A.K.. (1999), "Behaviour of pesticides irr tonratoes during commercial and hon're preparatiotr"- /'irrrrl
Chentistry,65. hal. 509-5 14.
Angelotti, (diakses 2004), "United States Standards for Grades of Canned Tomato Paste". United State Departnrerrt
of Agriculture, http ://wlvw.ams.usda.gov.
Biro Pusat Statistik, (diakses Pebruari 2005), "Data Lnpor Indor.resia"'
Levenspiel, O., (2003), "Chemical Reaction Engineering",3rd, John Wiley & Sons, New York.
H-3-6
POTENSI TOMAT LOKAL INDONESIA DALAM PEMBUATAN PASTA TONTA'I'
MENGGANTIKAN PASTA TOMAT IMPOR
Musaddad, D. dan N. Hartuti, (2003), "Produk olahan tomat", seri agribisnis, Penebar Swadaya. Jakarta.
Offlcial Methods of Analysis of AOAC International, (2000), edisi 17, USA.
Othmer, K., (1978). Encycolpedia of Chemical Technology, Yo1.24,3'd ed., hal. 8-35, VCll Verlogsgcssclscali
MGH. Germany.
SNI (Standar Nasional Indonesia) 0l-4217-1996. ( 1996), "Stondar Alutu Kon.scntrat Btrtrlt Tirrrrrrl". IlltIrttSlandarisasi Nasional. .lakarta.
SNI (Standar Nasional Indonesia) 0l-3546-2004, (2004). "Saos tomat: cara u.ii juntlah pttclatotr tu'lurtrt".l\arlin'tStandarisasi Nasional. Jakarta.
Sudarmad.ii dkk., (1997), "Prosedur analisa unhLkbahan makanandanpertanian", Liberty, Yogyakarta.
Tawfik, E.M., (2002), "Lycophene content in raw tomato varieties and tomato products". IFT Annual ltaatittg ott
the Technical Progrotn Session.
Trubus, (2001), "Kiat agar tomat tahan lama",Majalah Trubus No' 380'
Wiryanta, 8., (2002), " Bertanam tomat". AgroMedia Pustaka, Jakarta'
r{-3-7