13
 Metode Penemuan Hukum Islam: Studi Atas Metodologi Fikih Kaum Feminis Indonesia  PROPOSAL DISERTASI Mansur Djaka NIM:80100310090

Seminar Proposal Mansur Djaka

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 1/13

Metode Penemuan Hukum Islam: StudiAtas Metodologi Fikih Kaum Feminis

Indonesia 

PROPOSAL DISERTASI

Mansur Djaka 

NIM:80100310090

Page 2: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 2/13

A. Latar Belakang Masalah 

Kritik kaum feminis terhadap pendapat fikih yang tidak ramah terhadapperempuan atau opini hukum wanita yang bias gender, seperti kesaksianperempuan dihargai separuh dari laki-laki; perempuan mendapatkanwarisan separuh dari laki-laki, perempuan tidak berhak menjadi pemimpinnegara, kecuali menjadi hakim (dalam mazhab Hanafi); perempuan tidakboleh menjadi saksi dalam perkawinan dan perceraian, kasus pidana(hudûd dan qisâs ); perempuan tidak boleh menjadi wali dalam perkawinananak perempuannya (meskipun ada ulama yang membolehkan).

Pendapat kaum feminis yang berseberangan dengan pandangan mayoritas,seperti pendapat Siti Musda Mulia yang dengan tegas menolak institusipoligami sebagai bentuk perkawinan legal. Sebaliknya, ia menegaskanmonogami sebagai bentuk perkawinan ideal dan prinsipil. Bahkanmenurutnya Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah yangmembolehkan suami untuk berpoligami hanya dilihat dari kepentingansuami, dan sama sekali tidak mempertimbangkan perspektif kepentinganistri.

Page 3: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 3/13

Lanjut....

Pendapat KH. Hussein Muhammad tentangkeabsahan perempuan menjadi imam salat jamaah atas keluarganya. Tentu di dalam salat jama’ah tersebut, terdapat jamaah laki-laki. Dalam

soal batasan aurat perempuan, KH. HusseinMuhammad berpendapat bahwa aurat bukanterminologi agama sehingga batasannyaditentukan oleh teks-teks agama. Menurutnyaperintah menutup aurat adalah dari agama (teks

syara’), tetapi batasan aurat bukan dari agama.Terminologi aurat adalah konstruksi sosial-budaya, sehingga batasannya menjadi relatif,berbeda antara satu tempat dengan tempat lain.

Page 4: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 4/13

Lanjut.... 

Pendapat Siti Musda Mulia dan Kiai Hussein Muhammadadalah salah satu contoh pemikiran fikih kaum femenis.Yang mendorong dan menarik bagi penulis bukandikarenakan semata pendapat tersebut berseberangandengan pandangan arus utama (jumhur ulama),

melainkan pada cara dan model pembacaan merekaatas hukum fikih. Diduga kuat pendapat fikih merekayang kontroversial tersebut, tentu didasarkan atasmetode dan pendekatan ushul fikih tertentu. Penelitianini dimaksudkan untuk melacak dan merumuskan cara

pembacaan mereka (ijtihad) dalam memahamiketentuan hukum wanita yang terkandung dalam teks al-Quran dan hadis.

Page 5: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 5/13

B. Rumusan Masalah 

Bagaimana cara pembacaan interpretatifkelompok feminis Indonesia atas teks-teksnormatif berkenaan dengan fikih perempuan.

Bagaimana metode ijtihad yang digunakankelompok feminis Indonesia dalam prosesistidlâl dan istinbâth hukum fikih perempuan.

Bagaimana corak fikih feminis Indonesia yangdihasilkan dari model pembacaan interpretatifdan penalaran maksimal rasional ijtihad.

Page 6: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 6/13

C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup Penelitian  

Istilah Fikih. Yaitu hukum-hukum fiqhiyyah yangberkenaan dengan perempuan dan relasinya denganisu-isu gender.

Istilah Feminis. Yaitu merujuk kepada orang yang sadar

tentang adanya ketidakadilan yang menimpa sebagianpenduduk dunia dan senantiasa berjuang untukmenghapuskan ketidakadilan itu; tidak peduli orang ituwanita atau pria. Dengan ungkapan lain, istilah feministidak merujuk kepada makna biologis, melainkan

mengacu kepada mereka yang melakukan upayapemberdayaan perempuan dengan paradigmakesetaraan gender.

Page 7: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 7/13

D. Kerangka Teori 

Teori gender. Gender adalah konsep yang menunjuk kepada sistemperanan dan hubungan antara perempuan yang tidak ditentukan olehperbedaan biologis, tetapi ditentukan oleh lingkungan sosial, politik,ekonomi dan budaya. Sesuatu perspektif dipandang bias gender atauketidakadilan gender jika ia termanifestasikan dalam lima bentuk, yaitu:Pertama, burden; perempuan menanggung beban kerja domestik lebihbanyak dan lebih lama dari laki-laki. Kedua, subordiasi; adanya anggapanrendah (menomorduakan) terhadap perempuan dalam segala bidang(pendidikan, ekonomi, politik). Ketiga, marginalisasi; adanya prosespemiskinan terhadap perempuan karena tidak dilibatkan dalampengambilan keputusan dalam urusan-urusan penting yang terkait denganekonomi keluarga. Keempat, stereotype; adanya pelabelan negatif terhadapperempuan karena dianggap sebagai pencari nafkah tambahan. Kelima,violence; adanya tindak kekerasan baik fisik maupun psikis terhadap

perempuan karena anggapan suami sebagai penguasa tunggal dalamrumah tangga.

Page 8: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 8/13

Lanjut....

Teori penemuan hukum Islam. Terdapat tiga pola ijtihad yang digunakan sebagaicara untuk merumuskan opini hukum melalui proses istidlâl dan istinbath, yiatu polabayânî, ta’lîlî dan istishlâhi.

Pola bayânî, menekankan metode linguistik dan pendekatan analisis semantik,seperti kapan suatu lafaz diartikan secara majâzî ; bagaimana memilih salah satu artidari lafaz musytarak (ambiguitas); mana ayat yang umum, yang diterangkan (’âm,mubayyan, lex generalis ) dan mana pula yang khusus, yang menerangkan (khâs},

mubayyin, lex specialis ); mana ayat yang qath’î (yang artinya tidak dapat berubah)dan mana pula ayat yang z hannî (yang artinya dapat dikembangkan); kapan suatuperintah dianggap wajib dan kapan pula dinilai sunat; kapan suatu larangan berartilarangan dan kapan pula bersifat makruh, dan seterusnya

Pola ta’lîlî, yaitu suatu pola yang berupaya menemukan ’illat (kausa efektif ataualasan logis) yang terdapat di balik pensyariatan suatu hukum baik itu perintahmaupun larangan. Pola kedua ini disebut juga dengan metode kausasi 

Pola istishlâhi, yaitu suatu pola yang mendeduksi tujuan-tujuan umum syariat dari

nash al-Quran dan hadis dan kemudian menyusun kategori-kategori, gunamenentukan skala prioritas, mulai kebutuhan esensial manusia (dharûriyyât, dalamhal ini ada lima: pemeliharaan diri, agama, harta, keturunan dan akal, muhâfazhah ‘alâ al -nafs, wa al-dîn, wa al-mâl, wa al-nasl, wa al- ’aql ), kemudian hâjiyât dantahsîniyât. Pola ketiga ini disebut juga dengan metode teleologis.

Page 9: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 9/13

E. Kajian Pustaka 

Disertasi Faisar Ananda Arfa pada IAIN (kini UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul ”Dasar dan Metode Pemikiran Modern Islam Indonesia tentang Wanita”. Kini diterbitkan dalam bentukbuku oleh Pustaka Firdaus Jakarta dengan judul Wanita Dalam Konsep Islam Modernis (Jakarta:,)”. Kesamaan penelitian penulis dengan penelitian Faisar Ananda Arfa adalah dalamaspek metodologi. Perbedaannya adalah pada tokoh yang dikaji.Yang menjadi objek kajianFaisar Ananda Arfa adalah tiga tokoh modernis:i Munawir Sadjali, Harun Nasution dan M.Quraish Shihab; sementara yang dikaji penulis tokoh femenis, seperti Siti Mulia Musdah danHussein Muhammad. Perbedaan lainnya,fokus penelitian disertasi Arfa tentang dasar-dasar teoridan metode yang digunakan kelompok Islam modernis tentang perempuanlebih bersifat teologisdan interpretatif, sedangkan penelitian penulis lebih bersifat ushuli .

”Kiai Husein Membela Perempuan” karya M. Nuruzzaman. Buku ini semula merupakan tesispenulisnya pada Universitas Indonesia Jakarta. Kesamaan penelitian penulis dengan penelitianYang menjadi fokus tesis ini adalah gagasan KH Hussein Muhammad sebagai feminis laki-laki M.Nuruzzaman adalah tokoh feminis. Perbedaannya adalah fokus penelitian M. Nuruzzamantentang persoalan-persoalan yang dihadapi perempuan dan gagasan KH Hussein Muhammadtentang wacana keagamaan Islam tentang perempuan.Karena itukajiannya lebih bersifat fikih,sementara penelitian penulis lebih bersifat metodologis, yaitu studi metodologis tentangpenemuan hukum (fikih perempuan) kaum feminis. Tegasnya kajian M. Nuruzzaman bukan kajian

ushul fikih, melainkan kajian yang lebih bersifat fikih.

Page 10: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 10/13

F. Metodologi Penelitian 

Jenis Penelitian: library research (penelitian pustaka). Dalam hal inidata-data penelitian diperoleh dari karya-karya kaum feminis, sepertikarya Siti Musda Mulia: Pandangan Islam tentang Poligami , Islam Menggugat Poligami , Perempuan dan Politik , Muslimah Perempuan Pembaru Keagamaan Reformis, Islam dan Inspirasi Kesetaraan Gender, dan Islam dan Hak Asasi Manusia; karya Hussein

Muhammad seperti Fikih Perempuan Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender dan  Islam Agama Ramah Perempuan Pembelaan Kiai Pesantren; Karya Masdar Farid Mas’udi: Islam dan Hak-Hak Reproduksi Perempuan Dialog Fikih Pemberdayaan danArgumen Kesetaraan Gender Perspektif al-Quran dan Teologi Gender antara Mitos dan Teks Kitab Suci , karya Nasaruddin Umar.Karya-karya intelektual kaum feminis ini dijadikan sebagai sumberutama/primer dalam penelitian ini. Data-data yang terkait denganpenelitian ini ditempatkan sebagai sumber sekunder.

Page 11: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 11/13

Lanjut....

Metode penelitian. Data-data primer dan sekunder selanjutnya dianlisis dengan menggunakanmetode logika induktif abstraktif, analisis isi (content analyzing ) dan komparatif. Dalam penelitiankualitatif metode logika induktif abstraktif dimaknai sebagai logika yang bertitik tolak dari “khususke umum”, dimaksudkan untuk menganalisa pemikiran feminis Muslim Indonesia tentang opinihukum perempuan yang terrefleksikan secara kritis dalam karya-karya intelektualnya. Tujuanuntuk memperoleh gambaran tentang detail-detail pemikiran feminis Muslim Indonesia tentangopini hukum perempuan. Analisis ini dilakukan melalui empat tahap: tahap identifikasi, klasifikasi,kategorisasi, dan interpretasi. Metode komparatif dimaksudkan untuk membandingkan pemikiranfeminis Muslim Indonesia dengan feminis Muslim lainnya, seperti Rif’at Hassan (Mesir), Fatimah

Mernisi (Maroko) dan Amina Wadud (Amerika). Yang dibandingkan adalah selain pemikirantentang opini hukum perempuan, di samping asumsi dan dasar epistemologi hukum Islamsebagai basis proses istidlâl penemuan hukum. Metode komporasi ini penting karena dua hal,yaitu: pertama, melihat sisi persamaan dan perbedaan pemikiran antara feminis Muslim Indonesiadengan kelompok feminis Muslim lainnya luar Indonesia. Model analisis ini berguna untukmenemukan spesifikasi-tipologi pemikiran. Kedua, melihat sisi persamaan dan perbedaan denganpakar ushul fikih (us}ûliyyûn ) baik klasik maupun kontemporer dalam cara pembacaan produktifatas teks-teks otoritatif guna menemukan opini hukum baru (istinbât}). Model analisis inidimaksudkan untuk menunjukkan orisinalitas dan langkah baru bagi pembaruan hukum Islam

secara metodologis.

Page 12: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 12/13

G. Kegunaan Penelitian

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapatmenambah khazanah keilmuan fikih Islamberkenaan dengan fikih perempuan, yaitu fikih

yang ramah dan humanistik terhadapperempuan serta jauh dari unsur patriarkhis.

Secara praktis, metode pembacaan kaumfeminis atas teks normatif al-Quran dan hadis,

serta sikap kaum femenis terhadap turats Islammemperkaya ushul fikih.

Page 13: Seminar Proposal Mansur Djaka

5/16/2018 Seminar Proposal Mansur Djaka - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/seminar-proposal-mansur-djaka 13/13

Penutup 

Saran: Disadari bahwa usulan penelitianmasih perlu perbaikan. Kepada pesertaseminar dan promotor serta kopromotor

peneliti mengharapkan saran danmasukkan demi kesempurnaan proposalpenelitian ini.

Sekian dan Terimakasih