Upload
anon235674900
View
1.134
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada dosen pengajar dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih banyak kekurangan, Oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan teman-teman. Amin…
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah……………………………………………………….....4
Tujuan Penulisan……………………………………………………………........4
BAB II
LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG
A.Latihan fisik pendukung lansia..………………………………………………….…....7
B. Rangkaian Latihan Fisik harian pendukung gizi lans…………..………....................9
Pedoman latihan bagi lansia …………..............................................................................10
BAB III
Gerakan senam kebugaran,pernafasan,koordinasi lansia
A.Pemanasan ……............................................................................................................12
B.Gerakan inti… ….……………………………..............................................................14
C. Gerakan pendinginan...................................................................................................17
BAB IV
Renang Untuk Lanjut Usia……………………………………………………………..21
BAB V
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 2
BAB V
Senam otak……………………………………………………………………………….22
Mengenal Gerakan Brain-Gymn
1. Lateral …………………………………………………………………………….23
2. Fokus ……………………………………………………………………………..28
3. Pemusatan…………………………………………………………………………30
4. Gerakan penguatan…………………………………...…………………………32
VII
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Senam Lansia…………………………………………..34
KESIMPULAN…………………………………………………………………………..36
PENUTUP..........................................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 3
BAB IPendahuluan
Sekitar 10% orang tua yang berusia lebih dari 65 tahun dan 50% pada usia yang lebih
dari 85 tahun akan mengalami gangguan kognitif, dimana akan dijumpai gangguan yang ringan
sampai terjadinya demensia (Yaffe dkk, 2001). Pada populasi penduduk terutama jumlah orang
tua yang menderita penyakit.
Faktor-faktor lifestyle seperti stimulasi intelektual, berkaitan dengan kognitf dan sosial,
dan beberapa tipe exercixe dapat menurunkan resiko untuk terjadinya gangguan yang
berhubungan dengan usia. Kenyataannya banyak studi yang menjelaskan bahwa aktivitas fisik
dapat mencegah kemunduran fungsi kognitif yang lambat (Foster dkk, 2011).
Fungsi kognitif yang buruk juga merupakan suatu prediktor kematian pada semua usia
dan juga dapat dilihat sebagai penanda status kesehatan secara umum. Aktivitas fisik mempunyai
pengaruh yang bermanfaat pada fungsi kognitif usia paruh baya. Dan juga merupakan sebagai
pencegahan terhadap gangguan fungsi kognitif dan demensia (Singh-Manoux dkk, 2005).
Selain itu,pendidikan sejak dini memiliki efek langsung pada struktur otak melalui
peningkatan jumlah synaps atau vaskularisasi dan membentuk cognitive reserve, serta efek
stimulasi mental pada usia tua dimana dapat mempengaruhi neurokemikal ataupun struktur otak
(Lee dkk, 2003).
Tujuan
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan kita dapat:
1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan gizi lansia
2. Mempunyai gambaran mengenai jenis latihan fisik dengan sasaran utama organ
pencernaan
3. Memodifikasi macam gerakan yang dapat meningkatkan nafsu makan, memperlancar
pencernaan dan buang air besar, serta mengatur pengeluaran energi.
4. Memotivasi para lansia untuk mau melakukan latihan fisik dalam rangka
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 4
BAB II
LATIHAN FISIK KEBUTUHAN LANSIA
Lansia sebagai akronim lanjut usia mengandung konotasi ganda. Di satu pihak dikaitkan
dengan kelemahan, ketidak mampuan, ketidak bergunaan, dan harus dikasihani, namun di lain
pihak dikatakan sebagai usia emas yang membuka dan memberikan banyak kesempatan bagi
individu untuk menjadi dirinya sendiri, dan mengembangkan minat yang tidak sempat
dikembangkan Secara khusus, latihan fisik dapat memberi manfaat untuk bekerjanya organ
tertentu, seperti misalnya untuk menguatkan jantung, untuk mengelola kadar gula darah, untuk
menjarangkan serangan asma, dan untuk memperlancar proses pencernaan makanan. Dalam
hubungannya dengan gizi, manfaat terakhir inilah yang banyak berperan.
Problem yang ditemui pada lansia adalah kurang nafsu makan, proses pencernaan yang
tidak sempurna, sulit buang air besar, dan pemanfaatan makanan sebagai sumber energi. Dengan
berorientasi pada problem ini, dapat dirancang suatu latihan fisik yang bertujuan untuk
menambah nafsu makan (input), memperlancar proses pencernaan dan buang air besar (proses),
dan mengefisienkan pemanfaatan energi di tubuh (out put). Sehebat apa pun komposisi gizi yang
disediakan, kalau tidak dimakan, diproses, dan dimanfaatkan oleh tubuh, maka belum dapat
memberi hasil guna. Dukungan latihan fisik untuk input - proses – out put inilah yang akan dikaji
dalam modul ini.
A. LATIHAN FISIK PENDUKUNG GIZI LANSIA
Ada mitos yang mengatakan bahwa lansia sebaiknya tidak banyak bergerak, apalagi
melakukan latihan fisik. Meskipun demikian mitos ini telah banyak ditentang oleh para lansia
sendiri. Seperti dilihat, Senam Sehat Indonesia beranggotakan ribuan orang, dan sebagian besar
para lansia. Dalam dukungannya terhadap asuhan gizi lansia, latihan fisik dapat berperan baik
dalam kerangka input, proses maupun out put. Dalam rangka mendukung input, latihan fisik
terutama ditujukan untuk menambah nafsu makan.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 5
Dengan nafsu makan yang tinggi, akan menambah jaminan masuknya makanan yang
telah dirancang kandungan gizi, bentuk serta cara penyajiannya. Makanan yang telah masuk di
mulut, akan diproses lanjut oleh organ pencernaan. Pemrosesan makanan di lambung dan usus
sangat tergantung pada peristaltic usus dan kerja enzim pencernaan.
Dalam rangka mendukung proses ini lah maka latihan fisik ditujukan untuk untuk
memperbaiki peristaltik usus, dan memperlancar keluarnya enzim pencernaan. Disamping
mendukung proses pencernaan, perbaikan peristaltik usus juga akan memperlancar buang air
besar, yang biasanya merupakan salah satu problem pada lansia. Dalam rangka mendukung out
put, latihan fisik ditujukan untuk mengatur pengeluaran energi sesuai dengan kebutuhan.
1. Latihan Fisik Untuk Menambah Nafsu Makan
Latihan fisik yang ditujukan untuk menambah nafsu makan, terutama dilakukan dengan
sasaran lambung. Titik-titik akupunktur untuk lambung, sepeti misalnya di bahu, dan kanan-kiri
tulang belakang, harus dimanipulasi dengan pukulan, pijatan dan gerakan. Disamping itu
lambung perlu didesak, dari segala arah dengan gerakan membungkuk, menegang ke belakang
dan memuntir perut.
2. Latihan Fisik Untuk Memperlancar Proses Pencernaan
Latihan fisik ini terutama ditujukan untuk usus. Manipulasi pada perut bagian tengah
dengan arah vertikal dan melingkar dimaksudkan untuk memperlancar aliran darah ke usus dan
merangsang peristaltik usus. Desakan dan tarikan di perut bagian tengah maupun bawah akan
menambah efektif perangsangan tersebut. Dengan aliran darah yang baik, kelenjar pencernaan
akan dapat memproduksi enzim dengan kuantitas yang cukup dan kualitas baik. Kesulitan buang
air besar pada lansia, selain diatasi dengan makanan berserat dan banyak minum, perlu ditambah
dengan latihan fisik perangsang peristaltik usus.
3. Latihan Fisik Untuk Mengatur Pengeluaran Energi
Keseimbangan antara input dan out put perlu banyak dipertimbangkan pada lansia, untuk
mendapatkan berat badan yang sesuai. Kegemukan pada lansia akan memperberat atau bahkan
memicu timbulnya berbagai penyakit degeneratif, mulai dari Diabetes Mellitus sampai
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 6
Hipertensi dan Penyakit Jantung Koroner. Disamping itu kegemukan juga akan memperberat
beban sendi penyangga badan terutama lutut dan pergelangan kaki. Ada lingkaran setan antara
kegemukan dengan latihan fisik. Lansia gemuk cenderung malas untuk melakukan latihan fisik,
dan kurang latihan fisik akan menyebabkan bertambah gemuk. Hal tersebut terjadi bolak-balik,
sehingga akan semakin melemahkan lansia kegemukan. Pengaturan diet dan latihan fisik
merupakan kombinasi ideal untuk memutus lingkaran tersebut. Latihan fisik bagi lansia yang
kegemukan disarankan untuk menggunakan sepeda stasioner, atau latihan di air untuk
mengurangi beban di sendi lutut. Jenis latihan yang dilakukan adalah yang bersifat aerobik, yaitu
intensitas rendah dengan waktu minimal 30 menit. Dengan waktu minimal 30 menit diharapkan
lebih banyak energi dari lemak akan terbakar, dan nafsu makan tertekan. Bagi mereka yang
terlalu kurus, disarankan untuk melakukan latihan fisik ringan dalam waktu 20 - 30 menit.
Latihan yang tidak melelahkan ini akan merangsang nafsu makan.
B. RANGKAIAN LATIHAN FISIK HARIAN PENDUKUNG ASUHAN GIZI LANSIA
Latihan ini sebaiknya tetap terdiri atas pemanasan, latihan inti, dan pendinginan. Waktu
yang dibutuhkan lebih kurang 10 menit, dan sebaiknya dilakukan pada pagi hari sehabis bangun
tidur. Untuk menghindari kejenuhan, latihan ini dapat dimodifikasi dengan tetap memegang
prinsip dan tujuan latihan.
A. Pemanasan
1. Tepuk seluruh tubuh mulai dari kepala, wajah, leher, bahu, dada, punggung, pinggang,
perut, panggul dan kaki. Berikan tepukan lebih lama pada tempattempat yang terasa lebih
peka. Lakukan tepukan jari pada wajah dan lengan.
2. Sambil berdiri tegak, lakukan pijatan di bahu atas kanan dan kiri (titik lambung). Pijatan
bahu yang lebih belakang dilakukan dengan kedua tangan sesisi, sedangkan bahu yang di
depan dilakukan dengan kedua tangan menyilang.
3. Sambil membungkuk lakukan pijatan disamping kanan-kiri tulang belakang. Pijatan
dimulai dari ujung tulang belikat sampai ke dubur.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 7
4. Sambil berdiri tegak, pijatlah perut dengan kedua tangan, mulai dari ujung tulang dada
kearah kiri dan kanan, kemudian lakukan pula pijatan mulai dari ujung tulang dada
kearah pusar.
5. Dengan kedua telapak tangan diatas perut, lakukan gosokan perut secara melingkar, dari
kiri ke kanan. Rasakan kehangatan sampai kedalam perut. Gerakan ini seringkali disertai
dengan membuang angin (kentut), tanda peristaltik usus terangsang.
B. Latihan Inti
1. Lakukan jalan ditempat dengan mengangkat kaki cukup tinggi, sehingga lutut menekuk
hamper 90 derajad. Imbangi dengan gerakan jari-jari tangan yang membuka dan menutup
bergantian. Kedua lengan dijatuhkan disamping badan.
2. Putar bahu berulang-ulang, dan sedikit demi sedikit libatkan lengan sampai dapat
memutar bahu dengan lengan lurus. Lakukan pemutaran ke belakang lebih banyak dari
pada ke depan.
3. Angkat kaki dan tangan berlawanan secara bergantian. Lakukan dengan pelan, namun
gerakan benar.
4. Bungkukkan badan dan arahkan tangan ke kaki yang berlawanan.
5. Berdiri tegak, putar badan ke kiri dan ke kanan, dengan mengangkat satu kaki bergantian,
diimbangi oleh gerakan tangan mendorong ke samping.
C. Pendinginan
1. Benturkan pangkal jari kaki ke lantai, seirama dengan benturan antara sela jari tangan
kanan dan kiri. Lakukan dengan irama yang makin lama makin perlahan.
2. Lakukan peregangan mulai dari leher, tangan, togok, sampai kaki.
C. PEDOMAN LATIHAN BAGI LANSIA
L: Luruskan tubuh dan syukur atas hidup sampai hari ini
A: Awali pemanasan dgn menepuk sambil jalan di tempat
N: Nikmati aliran panas yang menghidupi seluruh sel tubuh
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 8
S: Seluruh otot harus digerakkan dalam latihan inti
I: Iringi dengan musik yang memberi semangat
A: Aliran darah tepi dan kelentukan menjadi sasaran latihan
S: Sesuaikan kekerasan latihan dengan kemampuan tubuh
E: Elakkan cuaca yang sangat ekstrim, panas atau dingin
H: Hitung denyut nadi selama latihan (60-70%DN maks)
A: Atur pernafasan, harus dapat berbicara atau bernyanyi
T: Tiga sampai lima kali seminggu latihan dilakukan
B: Bersama teman akan menambah semangat aman
U: Usahakan untuk terus bergerak minimal 30 menit
G: Gembira, lepas, bebas harus mengiringi setiap gerakan
A: Akhiri dengan pendinginan dan penguluran seluruh tubuh
R: Rasakan bugarnya tubuh setelah keringat menguap
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 9
BAB III
GERAKAN GERAKAN SENAM UNTUK MENJAGA KEBUGARAN ,PERNAFASAN
KORDINASI GERAK PADA LANSIA (MEMPORA 2000)
Mengambil nafas dengan mengangkat kedua lengan membentuk huruf V
Latihan 1.
Jalan ditempat dengan hitungan 4x8 hitungan
Latihan 2
Jalan maju mundur dengan gerakkan kepala menengok kesamping ,memiringkan kepala dan
menundukkan kepala dengan 8x8 hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 10
Latihan 3
Melangkah kaki satu langkah kesamping kiri dan kanan dengan hitungan 8x8
Latihan 4
Dorong dan angkat tumit kanan dan kiri kedepan secara bergantian,diikuti dengan bahu menekuk
dilakukan 8x8 hitungan.
Latihan 5
Peregangan dinamis dengan jalan ditempat dengan 8x8 hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 11
Latihan 6
Gerkan peregangan dinamis dan statis dengan 8x8 hitungan
Gerakan inti
Dimulai dengan gerakan peralihan dimulai dengan berjalan,tepuk dan goyang tangan dengan 2x8
hitungan
1. jalan maju mundur untuk melatih koordinasi lengan dan tungkai dengan 2x8 hitungan
a.gerakan peralihan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 12
2. melangkahkan kaiki kesamping dengan mengayun lengan kedepan dan menguatkan otot
lengan dengan 2x8 hitungan
3. melangkah kesamping kiri dan kanan diiringi dengan ayuna lengan , untuk menguatkan lengan
atas dan bawah dengan hitungan 2x8
4.kaki diayunkan kesamping depan kiri dan kanan diikuti dengan ayunan lengan untuk melatih
koordinasi lenga dan kaki dengan 2x8 hitungan
5. mendorong kaki kebelakang diikuti dengan gerakan lengan kebelakang dengan hitungan 2x8
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 13
6. gerakan mendorong kaki kesamping diikuti dengan ayunan keatas dengan tangan
mengepal ,2x8 hitungan.
7. mengangkat lutut kedepan dengan tangan lurus keatas ,untuk melatih koordinasi dan
menguatkan otot lengan atas ,2x8 hitungan.
8.mengangkat kaki denga tangan menggulung,2x8 hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 14
9. mengangkat kaki kedepan serong dengan tangan tekuk lurus ,2x8 hitungan
10. gerakan mambo 1x8 hitungan ,melangkah kesamping 2 langkah kekanan tangan diayun
kesamping 1x8 hitungan ,lakukan gerakan yang sama sebaliknya kearah kiri denagn 2x8
hitungan.
Gerakan pendinginan
1.peregangan dinamis dengan mengangkat lengan bergantian diiringi dengan menarik dan
membuang nafas 2x8 hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 15
2.peregangandinamis dengan mengakat lengan kedua duanya diiringi dengan menarik dan
membuang nafas 2x8 hitungan
3. membuka kaki kanan ,tekuk kaki kanan sambil mengangkat tangan kanan keatas tangan
kirikasamping badan,lakuka gerakan yang sama pada arah yang berlawanan diiringi dengan
menarik dan membuang nafas dengan 4x8 hitungan.
4. kaki terbuka ,tekuk lutut kanan sambil mengangkat tangan kiri keatas .lakukan gerakan yang
sama pada arah yang berlawan diiringi dengan menarik dan membuang nafas dengan 2x8
hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 16
5. peregangan dinamis dan statis dengan memutar dan memindahkan kedua ujung kaki kekanan
dan kiri diiringi dengan menarik dan membuang nafas dengan 4x8 hitungan
6. geraka pernafasan dengan membuka kaki selebar bahu tangan mendorong kesamping kanan
dan kiri diiringi dengan menarik dan membuang nafas dengan 2x8 hitungan
7. Gerakan pernafasan dengan lutut ditekuk dan tangan mendorong kebawah diiringi dengan
menarik dan membuang nafas dengan 2x8 hitungan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 17
8. gerakan pernafasan dengan tangan lurus kedepan ,tekuk ltut sambil memutar badan kekiri
menarik nafas dan membuang nafas pada saat berada pada posisi awal lakukan dengan gerakan
yang berlawanan diiringi dengan menarik dan membuang nafas dengan 4x8 hitungan
9. gerakan pernafasan kaki dibuka selebar bahu,tangan diangkat keatas membentuk huruf V
diiringi dengan gerakan menarik dan membuang nafas dengan 4x8 hitungan.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 18
BAB IV
Renang Untuk Lanjut Usia
Berenang merupakan salah satu olahraga yang memiliki banyak manfaat untuk
kesehatan. Dengan berenang seluruh tubuh bergerak, kelompok otot-otot besar akan bergerak
seperti otot perut, otot lengan, pinggul, pantat dan paha. Renang termasuk sebagai olahraga
aerobik yang bisa meningkatkan fungsi paruparu. Selain itu renang juga membuat sendi menjadi
lebih lentur terutama di bagian leher, bahu dan pinggul. Berenang dinilai aman untuk dilakukan
lansia, karena ketika kita renang seluruh berat badan ditahan air (mengapung) sehingga, sendi-
sendi tubuh tak terlalu berat menopang badan
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan
seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Renang
adalah olahraga yang menyehatkan, sebab hamper semua otot tubuh bergerak sehingga seluruh
otot berkembang dengan pesat dan kekuatan perenang bertambah meningkat. Berenang terbilang
minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau
mengapung. Dalam melakukan gerakan renang seperti ’mendorong’ dan ’menendang’ air dengan
anggota tubuh, terutama tangan dan kaki, dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah
dan paru-paru. Hal tersebut menjadikan olahraga renang dapat dikategorikan sebagai latihan
aerobik dalam air. Latihan renang secara teratur dengan sendirinya dapat meningkatkan
kemampuan fungsi jantung dan paru-paru, sehingga akan terlatih menggunakan pernapasan
secara efisien. Dengan renang, tubuh akan membakar sekurang-kurangnya 275 kalori/jam, setara
dengan bersepeda dan jalan-cepat.
Latihan renang apabila dilakukan secara benar dan rutin akan memiliki banyak manfaat
bagi para lansia, manfaat tersebut antara lain :
Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah, dan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 19
telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus
‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya, berenang dapat
dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
Melatih pernafasan
Ketika berenang sistem cardiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan
kita menjadi lebih sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang. Membakar kalori
lebih banyak Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi
yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24%
kalori tubuh.
Menghilangkan stres.
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin
dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih tenang, badan terasa segar. Sebelum
melakukan latihan renang, dianjurkan untuk melakukan gerakan pemanasan dimaksudkan agar
tercegah dari cidera seperti kram otot sekaligus juga berfungsi untuk meningkatkan suhu tubuh
dan detak jantung secara bertahap. Setelah melakukan latihan renang dianjurkan juga untuk
melakukan pendinginan agar suhu tubuh dan detak jantung tidak menurun secara drastic dengan
cara berenang perlahan-lahan selama 5 menit.
Ada baiknya juga untuk membasahkan badan terlebih dahulu agar suhu badan bisa
menyesuaikan. Untuk pemanasan dapat dimulai dengan melakukan gerakan-gerakan ringan,
seperti mengayunkan tangan dan kaki atau berjalan-jalan di sekitar kolam renang selama 10-15
menit. Lalu secara bertahap mulailah dengan satu putaran menyeberangi kolam renang, lalu
istirahatlah selama 30 detik beberapa kali dan puncaknya berenang selama 20-40 menit tanpa
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 20
henti. Setelah beberapa minggu, latihan bisa ditingkatkan. Sebaiknya, berganti-ganti gaya renang
supaya semua otot terlatih.
Contoh program latihan renang untuk lansia :
Pemanasan darat :
Berjalan mengelilingi kolam 2 kali
Peregangan (dari kepala sampai ke kaki) 5 menit
Memutar-mutar tangan
Latihan renang
Dimulai dengan berenang pelan 1 putaran kolam
Berenang sekitar 20-40 menit
Diakhiri dengan berenang pelan 1 kali menyeberangi kolam
Peregangan darat (stretching ringan 3 menit)
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 21
BAB V
SENAM OTAK
Kemunculan demensia dalam proses penuaan dapat diperlambat dengan cara
memperbanyak aktivitas yang berhubungan dengan fungsi otak, seperti olah raga, berpikir,
berkarya, dan sosialisasi. Senam otak (brain gym) kemungkinan dapat menjadi salah satu
aktivitas yang dapat digunakan untuk memperlambat demensia. Senam otak adalah serangkaian
gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology
(Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan
otak [3]. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Drabben- Thiemann, dkk (2002) telah
menunjukkan bahwa penderita Alzheimer secara spontan meningkat kemampuan mengingatnya
setelah diberikan latihan senam otak .
Gerakan-gerakan senam otak yang diajarkan dan dilatih pada kelompok peserta senam otak
kegiatan ini diadopsi dari gerakan senam otak yang diciptakan oleh Dennison dan Dennison
(1994/2000) [3]. Gerakan-gerakan tersebut terdiri dari gerakan-gerakan yang berdimensi lateralis
untuk mengaktifkan belahan otak kanan dan kiri yang bermanfaat dalam meningkatkan perhatian
dan daya ingat. Selain itu juga terdiri dari gerakan gerakan berdimensi pemfokusan untuk
mengaktifkan bagian batang otak dan bagian depan otak, serta dimensi pemusatan untuk
mengaktifkan sistem limbik dan otak besar yang bermanfaat meningkatkan energi dan penguatan
sikap.
Di antara gerakan-gerakan dalam senam otak yang dikreasi oleh Dennison & Dennison,
1994/2000) yang bermanfaat dalam peningkatan perhatian dan daya ingat yaitu gerakan
menyebrangi garis tengah tubuh (gerakan silang, gajah,dan putaran leher) dan gerakan
meningkatkan energi dan penguatan sikap (gerakan tombol bumi, tombol imbang, dan tombol
angkasa).
Gerakan-gerakan lain yang juga dapat digunakan untuk mengaktifkan otak dan
meningkatkan konsentarasi, serta keseimbangan adalah gerakan burung hantu, delapan tidur,
lambaian tangan, kuda-kuda, pernapasan perut, dan menguap berenergi
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 22
Mengenal Gerakan Brain-Gymn
Rangkaian gerak Brain Gym mencakup 26 gerakan, dimana dalam pengembangannya,
pemahaman otak dan tubuh diperluas dengan melibatkan tiga dimensi otak, yaitu: lateralitas,
fokus, dan pemusatan.
1. Lateralitas
Terkait dengan dimensi otak kiri dan kanan yang berhubungan dengan kemampuan
komunikasi. Gerakan menyeberang garis tengah dapat me-nyatukan otak bagian kiri (pikiran
rasional) dan otak bagian kanan (perasaan) sehingga orang dapat lebih bersifat positif, mampu
mendengar dengan kedua telinga, melihat dengan dua mata, menulis dan bergerak secara luwes.
Kalau bagian ini tidak seimbang maka orang akan mengalami kesulitan untuk membedakan kiri
dan kanan, gerakan kaku, tulisan jelek, sulit membaca dan menulis
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 23
Gerakan Silang
Menggerakkan organ tubuh kiri & kanan secara
bersamaan.
Mengintegrasikan otak kiri/kanan-seimbang,
meningkatkan energi, mempermudah belajar dan
menyeimbangkan emosi.
8 Tidur
Tangan lurus ke depan, naik ke kiri atas, buat angka 8 tidur.
Lakukan tiap tangan beberapa kali, terakhir gunakan 2
tangan,
ikuti dengan mata.
Mengaktifkan dua belahan otak kerjasama dengan baik
meningkatkan penglihatan, membantu penderita
disleksia
Gambarlah sesuatu dengan menggunakan kedua
tangan bersamaan. Mulai dengan gerakan besar &
sederhana, makin lama makin bervariasi & bentuk
makin kecil.
Meningkatkan koordinasi mata dan tangan,
menunjang kemampuan berhitung.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 24
Abjad 8 Mengaktifkan kedua belahan otak,
menunjang koordinasi tangan dan mata,
meningkatkan keterampilan motorik halus.
Gajah
Pasang kuda-kuda dan lutut ditekuk sedikit,
goyangkan pinggul. Letakkan telinga di atas bahu dg
tangan direntangkan ke depan.
Bayangkan tangan menjadi belalai gajah, ikuti 8 tidur
yang terletak agak jauh.
Meningkatkan pendengaran, daya ingat dan
kemampuan bicara. Mengintegrasikan penglihatan,
pendengaran dan
putaran leher
Bahu dinaikkan. Tundukkan kepala kedepan & putar dari
satu sisi ke sisi lainnya.
Nafaslah dengan baik dan teratur, hembuskan nafas dan
bayangkan ketegangan otot ikut terhembus keluar badan.
Meredakan ketegangan otot tengkuk dan leher,
menenangkan sistem syaraf pusat, memudahkan bicara
dan belajar bahasa.
Olengan Pinggung
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 25
Tangan letakkan di lantai di belakang badan. Kedua kaki diangkat sedikit sambil pinggul
diputar beberapa kali ke kiri dan ke kanan, terakhir mengikuti bentuk 8 tidur.
Menunjang koordinasi seluruh tubuh. Meningkatkan kemampuan memperhatikan dan
memahami.
Pernafasan Perut
Letakkan tangan pada perut bagian bawah.
Tarik nafas melalui hidung, hembuskan nafas
melalui mulut, bibir diruncingkan.
Nafaslah dgn benar, yaitu panjang dan men-dalam.
Tarik nafas tahan nafas hembuskan nafas.
Memperbaiki pasokan oksigen ke seluruh badan,
terutama otak-meningkatkan energi.
Memperbaiki kemampuan membaca dan berbicara.
Gerakan Silang Berbaring
Lakukan di lantai dengan alas pelindung.
Posisi telentang, lutut, kepala diangkat, secara
bergantian satu tangan menyentuh lutut sebelah.
Anak yg lebih besar, menyilangkan tangan di
belakang kepala dan coba menyentuh dengan
siku, lutut kaki sebelah. Kaki bergerak seperti
main bola.
Mudah menerima pelajaran, menunjang kegiat
an membaca, mendengar, menulis, dan
berhitung.
Mengisi Energi
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 26
Duduk di kursi secara santai. Letakkan lengan bawah dan
tangan di meja, sejajar pundak dengan jari tangan sedikit
ke dalam.
Kemudian telungkup hingga dahi menyentuh meja.
Tarik nafas sambil rasakan udara naik di garis tengah ke
atas seperti air mancur yg menegakkan punggung bagian
atas, tengkuk, dan kepala. Pertahankan sebentar posisi ini
di mana dada terbuka lebar dan pundak relaks.
Selanjutnya hembuskan nafas, sambil dagu diturunkan seperti posisi semula.
Menjaga otot punggung dan tulang belakang tetap lemas, fleksibel, dan relaks.
Memperbaiki sikap tubuh, konsentrasi dan perhatian
Membayangkan X
Memperkuat koordinasi seluruh tubuh, mudah berpikir,
konsentrasi dan komunikasi.
2. Fokus
Terkait dimensi muka-belakang dengan melibatkan batang otak yang berhubungan
dengan kemampuan konsentrasi, mengerti dan memahami. Gerakan meregangkan otot di
tengkuk dan sepanjang kaki dapat melancarkan energi dari bagian belakang otak mengalir ke
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 27
bagian depan di mana terdapat kemampuan mengungkapkan diri. Bila bagian ini tidak seimbang,
maka otot tengkuk dan bahu tegang, kurang semangat belajar, cepat bingung, sulit memahami
dan kurang mampu meng-ungkapkan diri.
Burung Hantu
Pijat otot bahu kiri dg tangan kanan.
Gerakkan kepala perlahan menyeberangi garis tengah,
ke kiri, ke kanan, dengan tinggi posisi dagu tetap.
Keluarkan nafas pada setiap putaran kepala, ke kiri, k
kanan dan kembali ke tengah.
Ulangi untuk bahu kanan
Luruskan satu tangan ke atas di samping telinga.
Letakkan tangan kedua di bawah siku, lewat
belakang kepala.
Gerakkan tangan pertama ke arah luar, dalam,
belakang dan depan sambil tangan kedua menahan
dg halus.
Hembuskan nafas pada saat otot diaktifkan/tegang.
Melepaskan ketegangan di otot pundak, mengontrol
gerakan motorik kasar dan halus, meningkatkan
koordinasi mata dan tangan.
Lambaian Kaki
Duduk berpangku kaki. Kedua tangan masing-masing
memegang ujung urat/tendon bag. atas dan bawah betis
(di bawah lutut dan di atas tumit).
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 28
Panjangkan otot/carilah titik-titik tegang sambil melambaikan kaki.
Hembuskan nafas pada saat kaki bergerak ke atas atau betis terasa tegang/nyeri.
Mengintegrasikan otak bagian muka dan belakang, melancarkan komunikasi.
Berdiri dg menyandarkan kedua tangan di kursi.
Rentangkan satu kaki ke belakang dg tumit
terangkat dan kaki satunya dengan lutut di
bengkokkan ke depan.
Kemudian sambil menghembuskan nafas
lakukan gerakan ke bawah dengan berat badan
dipindahkan ke kaki belakang sampai tumit
menekan lantai dan terasa tarikan pada betis.
Tahan beberapa saat pada posisi ini.
Selanjutnya tarik nafas & tumit diangkat seperti semula.
Integrasi otak bagian muka dan belakang, lebih mampu mengungkapkan diri.
>Duduk di kursi & kaki dilonjorkan ke depan secara bersilang.
Bungkukkan badan ke depan & biarkan ke bawah. Rentangkan
tangan ke depan, tundukkan kepala dan badan ke bawah mencium
lutut sambil menghembuskan nafas. Kemudian tarik nafas pada saat
menegakkan tubuh dengan posisi tangan sejajar dg lantai. Ulangi
ganti kaki.
>Meningkatkan keseimbangan dan koordinasi.
Bukalah kaki, arahkan kaki kanan ke kanan dan kaki kiri
tetap lurus ke depan.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 29
Ambil napas dg kepala lurus ke depan, tekuk lutut kanan dibarengi hembusan nafas sambil
memalingkan kepala ke arah kanan. Ulangi untuk kaki kiri.
Menunjang ingatan jangka pendek, tubuh terasa relaks, meningkatkan perhatian, dan
konsentrasi.
3. Pemusatan
Terkait dimensi atas-bawah dengan melibatkan otak tengah yang berhubungan dengan
kemampuan mengatur dan mengorganisasikan sesuatu. Gerakan tertentu dapat meningkatkan
energi untuk menghubungkan bagian bawah otak (informasi emosional) dengan otak besar
(berpikir abstrak). Bila bagian ini tidak seimbang maka orang akan mengalami kesulitan untuk
konsentrasi, kurang percaya diri, penakut, mengabaikan perasaan dan sulit melakukan gerakan
melompat.
Minum Air Bermanfaat untuk memperlancar pengaliran energi di otak dan
seluruh badan.
Saklar Otak Pijatlah dua titik/lekukan di bawah tulang selangka,
tangan lainnya letakkan di daerah pusar.
Variasikan dengan mata melirik ke kiri-kanan, atas-
bawah, jauh-dekat.
Rangsangan titik ini meningkatkan peredaran darah ke
otak.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 30
Tombol Bumi Letakkan dua jari tangan di tengah dagu dan tangan lainnya di
daerah pusar menunjuk ke bawah.
Ikuti gerakan mata dari bawah ke atas dalam satu garis.
Meningkatkan otak untuk konsentrasi dan koordinasi.
Tombol Keseimbangan Sentuh di belakang telinga
kanan dengan beberapa jari
tangan kanan, tangan kiri letakkan di pusar dan
(sebaliknya).
Menjaga keseimbangan, meningkatkan konsentrasi/
kepekaan terhadap tubuh, lebih siap menerima
pelajaran
Tombol Angkasa Dua jari tangan di bawah hidung dan tangan lainnya di
ujung tulang ekor.
Tarik nafas dan buang nafas dengan baik.
Mengurangi ketegangan dan rasa takut, menenangkan
sistem syaraf pusat.
Menguap Berenergi Pijat otot disekitar persendian rahang sambil
membuka mulut.
Menguaplah dengan bersuara untuk melemaskan
otot.
Merelakskan seluruh otot, meningkatkan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 31
penglihatan, kemampuan membaca dan bicara.
Pasang Telinga Daun telinga dipijit dan ditarik keluar dg jari
telunjuk dan jempol – ke atas, ke samping, ke bawah.
Mengaktifkan otak untuk mendengar, mengingat dan bicara. Menjaga kebugaran phisik dan mental.
a. Titik Positif Sentuh dua titik di dahi, kira-kira pertengahan alis dan
perbatasan rambut.
Titik keseimbangan neuro-vaskuler.
Darah mengalir dari hipota-lamus ke otak bagian depan
sebagai pikiran logis.
Menenangkan pikiran, stres, gugup.
Kait Relaks Duduk, berbaring atau berdiri. Silangkan kaki kiri diatas
kaki kanan di mata kaki.
Julurkan tangan bersilangan kedepan dengan posisi
jempol ke bawah, telapak tangan berhadapan dan jari
saling menggenggam.
Tarik tangan ke depan dada. Tutup mata, bernafas dalam
dan teratur sambil relaks.
Saat menarik nafas melalui hidung, tempelkan lidah di
langit-langit mulut, pada waktu membuang nafas melalui mulut, lidah dilepaskan.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 32
Setelah itu kembalikan kaki pada posisi biasa dan ujung-ujung jari kedua tangan saling
bersentuhan secara halus sambil bernapas dalam.
VII
Perbedaan Sebelum dan Sesudah Senam Lansia
Hasil uji statistic sebuah penelitian menyatakan bahwa ada pengaruh senam lansia
terhadap keseimbangan, yang ditunjukkan dengan nilai P = 0.014 (<0.05). Menurut Darmojo
(1999), bahwa penurunan keseimbangan pada orang tua dapat diperbaiki dengan berbagai latihan
keseimbangan. Latihan yang meliputi komponen keseimbangan akan menurunkan insidensi jatuh
pada orang lanjut usia sebesar 17%. Menurut Reuben (1996), faktor yang murni milik lanjut usia
yang berperan besar terhadap terjadinya jatuh adalah muskuloskeletal. Senam lansia ditujukan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 33
untuk penguatan, daya tahan, dan kelenturan tulang dan sendi, sehingga sistem muskuloskeletal
yang menurun dapat diperbaiki. Selain itu senam lansia bermanfaat untuk memelihara
kebugaran jantung dan paru. Hasil penelitian Reuben, dkk (1996), bahwa latihan daya tahan yang
intensif akan meningkatkan kecepatan langkah (gait) sekitar 12% dan kekuatan untuk menaiki
tangga sebesar 23-38%. Gabungan latihan daya tahan dan keseimbangan akan meningkatkan
kecepatan langkah lanjut usia yang hidup di masyarakat sebesar 8%.
Sebelum dan Sesudah Senam Otak
Hasil yang diperoleh, P = 0,000 (<0.05). Ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan
antara tug test sebelum dan sesudah senam otak. Pengaruh senam otak terhadap keseimbangan
berhubungan dengan penggunaan otak secara keseluruhan. Pada umumnya lansia akan
mengalami penurunan pada kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah yang membuat lansia
mudah jatuh sakit, pikun, frustasi, dan gangguan-gangguan lain.
Pada dasarnya senam otak merupakan serangkaian latihan gerak sederhana yang membantu
mengoptimalkan fungsi dari segala macam pusat yang ada di otak manusia. Senam ini dapat
memperlancar aliran darah dan oksigen ke otak, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi,
meningkatkan energi tubuh, mengatur tekanan darah, meningkatkan penglihatan, keseimbangan
jasmani, dan juga koordinasi.
Penurunan belahan otak kanan lebih cepat dari pada yang kiri. Tidak heran bila pada para
lansia terjadi penurunan berupa kemunduran daya ingat, ulit berkonsentrasi, cepat beralih
perhatian, juga terjadi kelambanan pada tugas motorik sederhana seperti berlari, mengetuk jari,
kelambanan dalam persepsi sensoris serta dalam reaksi tugas kompleks. Namun kebanyakan
proses lanjut usia ini masih dalam batas-batas normal berkat proses plastisitas. Proses ini adalah
kemampuan sebuah struktur dan fungsi otak yang terkait untuk tetap berkembang karena
stimulasi. Oleh sebab itu agar tidak cepat mundur, proses plastisitas ini harus dipertahankan
dengan latihan atau permainan yang prosedurnya membutuhkan konsentrasi, orientasi, memori
visual, dan lain-lain. Senam otak merupakan salah satu contoh latihan yang mudah dilakukan
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 34
oleh orang lanjut usia karena bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan tidak membutuhkan
energi yang banyak.
Perbedaan Pengaruh Senam Lansia dan Senam Otak terhadap
Keseimbangan
Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai P = 0.00 (<.05) yang berarti ada perbedaan yang
signifikan antara senam lansia dan senam otak dalam mempengaruhi keseimbangan pada orang
lanjut usia. Hal ini bisa dipahami, karena kedua senam tersebut mempunyai inti yang sama, yaitu
bergerak. Yang penting bagi orang tua adalah selalu bergerak, tidak sedenter. Karena dengan
bergerak memberikan efek yang bagus terhadap semua jaringan tubuh. Dari hasil uji statistik
diperoleh hasil bahwa ada perbedaan pengaruh antara senam lansia dan senam otak, dimana
senam otak memberikan pengaruh yang lebih terhadap keseimbangan. Hal ini disebabkan karena
responden berusia rata-rata 71 tahun, yang pada umumnya sudah mengalami
kemunduran otak. Senam lansia kan memberikan pengaruh yang lebih baik apabila gangguan
keseimbangannya disebabkan karena muskuloskleletal. Sebagian besar responden lebih
menyenangi senam otak dari pada senam lansia, karena tidak membutuhkan waktu khusus, dan
mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja. Selain itu kegiatan senam menyenangkan karena
didalamnya terdapat permainan-permainan utuk mengasah otak
KESIMPULAN
Aktivitas fisik yang dipakai untuk memulai hari akan menjadi kiat ampuh bagi usila
untuk tetap sehat dan bugar. Mulailah dengan apa yang bisa dilakukan dan tambahlah sedikit
demi sedikit takarannya. Bersahabatlah dengan penyakit yang disandang, dan turuti apa
kemauannya. Paduan antara aktivitas fisik dan pengaturan makan akan menjamin pemeliharaan
berat badan. Jalan kaki, senam, bersepeda dan renang merupakan olahraga pilihan.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 35
Peningkatan usia selalu diiringi dengan kemunduran fisik maupun mental, termasuk
kemunduran fungsi otak. Kemunduran fungsi otak ditandai dengan penurunan daya ingat.
Penurunan daya ingat dalam proses penuaan dapat diperlambat dengan cara memperbanyak
aktivitas yang berhubungan dengan fungsi otak.
Prodi Fisioterapi STIKes Binawan Page 36