11
12/20/2011 [email protected] 1 SENYAWA IONIK SENYAWA IONIK 1. PENDAHULUAN 2. PENGGOLONGAN SENYAWA IONIK 3. KARAKTER IONIK SENYAWA BINER 4. KISI KRISTAL 5. ENERGI KISI 6. DAUR BORN HABER 7. KELARUTAN SENYAWA IONIK Pendahuluan Senyawa Kovalen 1. Interaksi non-ionik (penggunaan elektron bersama) 2. Umumnya larut dalam pelarut non polar 3. Titik didih / leleh relatif rendah 4. Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima elektron) 2. Umumnya larut dalam pelarut polar 3. Titik didih / leleh relatif tinggi 4. Dalam larutan bersifat konduktor kuat/ isolator lemah 5. Contoh: garam, dll Penggolongan senyawa ionik Seny. ionik sederhana (monoatomik) cth : NaCl, KBr, MgO, CaI 2 , dll Seny. ionik dgn kation sederhana dan anion poliatomik cth : NaNO 3 , MgSO 4 , Ca(ClO 4 ) 2 , K 2 [Fe(CN) 6 ], dll Seny. ionik dgn kation poliatomik dan anion sederhana cth : NH 4 Br, [Ag(NH 3 ) 2 ]Cl, [Cu(H 2 O) 4 ]Cl 2 , dll Seny. ionik dgn kation dan anion poliatomik cth : NH 4 NO 3 , (NH 4 ) 2 SO 4 , [Cu(NH 3 ) 4 ](ClO 4 ) 2 , [Ag(NH 3 ) 2 ] 2 [Fe(CN) 6 ], dll Ikatan ionik merupakan suatu gaya tarik yang terjadi antara kation dan anion dalam senyawa ionik Di dalam kristal senyawa ionik, ion – ion tersusun secara teratur, bergantian dan berulang secara periodik Kation dgn anion – anion seharga yang berada di sekelilingnya membentuk geometri tertentu Banyaknya anion seharga yang ada di sekitar kation menunjukkan bilangan koordinasi kation, sebaliknya banyaknya kation seharga yang berada di sekitar anion menunjukkan bilangan koordinasi anion

SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 1

SENYAWA IONIKSENYAWA IONIK

1. PENDAHULUAN2. PENGGOLONGAN SENYAWA IONIK3. KARAKTER IONIK SENYAWA BINER4. KISI KRISTAL5. ENERGI KISI6. DAUR BORN HABER7. KELARUTAN SENYAWA IONIK

Pendahuluan

Senyawa Kovalen

1. Interaksi non-ionik (penggunaan elektron bersama)

2. Umumnya larut dalam pelarut non polar

3. Titik didih / leleh relatif rendah

4. Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat

5. Contoh: gula, bensin, dll

Senyawa Ionik

1. Interaksi ionik (serah terima elektron)

2. Umumnya larut dalam pelarut polar

3. Titik didih / leleh relatif tinggi

4. Dalam larutan bersifat konduktor kuat/ isolator lemah

5. Contoh: garam, dll

Penggolongan senyawa ionik

� Seny. ionik sederhana (monoatomik)cth : NaCl, KBr, MgO, CaI2, dll

� Seny. ionik dgn kation sederhana dan anion poliatomikcth : NaNO3, MgSO4, Ca(ClO4)2, K2[Fe(CN)6], dll

� Seny. ionik dgn kation poliatomik dan anion sederhanacth : NH4Br, [Ag(NH3)2]Cl, [Cu(H2O)4]Cl2, dll

� Seny. ionik dgn kation dan anion poliatomikcth : NH4NO3, (NH4)2SO4, [Cu(NH3)4](ClO4)2, [Ag(NH3)2]2[Fe(CN)6], dll

• Ikatan ionik merupakan suatu gaya tarik yang terjadi antara kation dan anion dalam senyawa ionik

• Di dalam kristal senyawa ionik, ion – ion tersusun secara teratur, bergantian dan berulang secara periodik

• Kation dgn anion – anion seharga yang berada di sekelilingnya membentuk geometri tertentu

• Banyaknya anion seharga yang ada di sekitar kation menunjukkan bilangan koordinasi kation, sebaliknya banyaknya kation seharga yang berada di sekitar anion menunjukkan bilangan koordinasi anion

Page 2: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 2

Karakter ionik senyawa biner

Karakter ionik suatu senyawa biner yang tersusun atas atom –atom A dan B, dimana keelektronegatifan atom B > atom A, dapat diperkirakan dari persamaan :

Karakter ionik = 1 – e -¼(χb – χa)

χa = keelektronegatifan atom A

χb = keelektronegatifan atom B

Tidak ada senyawa ionik yang karakter ioniknya 100%.Bila perbedaan keelektronegatifan > 1,7 ===> seny. ionik

Bila perbedaan keelektronegatifan < 1,7 ===> seny. kovalen

polar

Urutkan senyawa berikut dari yang bersifat paling kovalen hingga paling ionik !

1. CuI, AgI, dan AuI

2. K2O, CaO, MnO dan ZnO

3. PbCl2, PbBr2, dan PbI2

4. CdO, CdS, CdSe(elektronegativitas Cl = 3,16; Br = 2,96; I = 2,66; O = 3,44; S = 2,58;

Se = 2,55; Cu = 1,90; Ag = 1,93; Au = 2,54; K = 0,81; Ca = 1,00; Mn

= 1,55; Zn = 1,65; Pb = 2,33; dan Cd = 1,69)

Berikut data titik leleh (°C) beberapa senyawa kimia:

1. BeCl2 = 405 ; CaCl2 = 782

2. NaBr = 747 ; MgBr2 = 700 ; AlBr3 = 97,5

3. LiF = 845 ; LiCl = 605 ; LiBr = 550 ; LiI = 449

Jelaskan mengapa terjadi perbedaan titik leleh di antarasenyawa di atas !

Adakah hubungan antara titik leleh dengan karakter ionikdari senyawa tersebut ?

Adakah faktor lain yang berpengaruh di antara senyawatersebut !

Page 3: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 3

• Jari – jari kation lebih pendek daripada jari – jariatomnya, sdgkan jari – jari anion lebih panjang daripadajari – jari atomnya.

• Jari – jari kation akan semakin kecil dgn semakinpositifnya muatan kation, sebaliknya jari – jari anion akan semakin besar dgn semakin negatifnya muatananion.

• Semakin besar bilangan koordinasi kation atau anion, akan memperbesar jari – jarinya.

• Harga jari – jari kation dibagi jari – jari anion atausebaliknya disebut dgn rasio radius.

Kemudahan terbentuknya senyawa ionik dipengaruhi oleh:1. Energi ionisasi kation2. Afinitas elektron anion 3. Energi kisi pada pembentukan kristal bersifat

menguntungkan secara energetik, yaitu apabila:- energi potensial (ΔHf) senyawa ionik yg terbentuk lebihrendah dibandingkan atom –atom pembentuknya- struktur yang diadopsi oleh senyawa ionik memilikienergi potensial yang paling rendah dibandingkanstruktur lainnya

Kisi Kristal

• Pada suatu kisi kristal, atom – atom atau ion – ion yang terdapat di pojok – pojok sel satuan harus merupakan atom – atom atau ion – ion yang sama

• Sel satuan dapat merupakan sel satuan sederhana / primitif (P), berpusat badan (I), berpusat pada semua muka (F), atau berpusat dua muka

Enam kisi kristal senyawa ionik

1. Kisi kristal NaCl

kubus berpusat muka (fcc), Fm3m, dgn bil. koordinasi Na+

dan Cl- adl 6:6

contoh :

MX (M = Li, Na, K, Rb; X = halida),

MO (M = Mg, Ca, Sr, Ba, Ni, Cd, Mn, Fe, Ti),

MS (M = Mg, Ca, Sr, Ba), dll

Page 4: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 4

2. Kisi kristal CsCl

kubus primitif, Pm3m, dgn bil. koordinasi Cs+ dan Cl- adl 8:8, contoh :

CsX (X = Cl, Br, I),

CsCN, NH4X (X = Cl, Br),

TlX (X = Cl, Br, I), dll

3. Kisi kristal ZnSzink blende: kubus berpusat muka (fcc), F43m, dgn bil. koordinasi Zn dan S adl 4:4, contoh : MSe (M = Be, Zn, Cd, Cs, Hg), MTe (M = Be, Zn, Cs, Hg), CuX (X = F, Cl, γBr – I), dll

Wurtzit: heksagonal primitif, P63mc, dgn bil. koordinasi Zn dan S adl 4:4, contoh : NH4F, MSe (M = Zn, Cd, Mn), MS (M = Zn, Cd, Mn), MN (M = Al, Ga, In, Ta), AgI, ZnO, BeO, dll

4. Kisi kristal fluoritkubus berpusat muka (fcc), Fm3m, dgn bil. koordinasi

Ca2+ dan F- adl 8:4, contoh : MF2 (M = Ca, Sr, Ba, Hg, Cd, Eu, β-Pb), MCl2 (M = Sr, Ba), MO2 (M = Am, Ce, U, Pa, Pb, Pr, Pu), dll

Antifluorit merupakan struktur dgn posisi dimana kation pada struktur fluorit bergantian dgn posisi anionnya (kation : anion = 2:1), contoh : M2N (M = Li, Na, K dan N = O, S, Se, Te), dll

Page 5: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 5

5. Kisi kristal rutil

tetragonal primitif, P4/mmm, dgn bil. koordinasi Ti4+ dan O2- adl 6:3, contoh : MF2 (M = Co, Fe, Mg, Mn, Ni, Pd, Zn), MO2 (M = Ti, Mn, Pb, Sn, Mo, Cr, Co), dll

6. Kisi kristal perovskitkubus primitif, Pm3m, dgn bil. koordinasi Sr2+ dan Ti4+ adl 12:6, contoh : SrMO3 (M = Sn, Th, Hf, Zr), LaMO3 (M = Co, Cr, Fe, Ga), KMO3 (M = Nb, Ta, I), CsMX3 (M = Cd, Hg; X = Cl, Br), dll

Jumlah spesies dalam sel satuan

Kisi kristal NaCl

Jumlah ion Na+ dalam setiap satu kisi kristal (sel satuan):

= (1/8 x 8 ion) + ( ½ x 6 ion) = 4 ion

Jumlah ion Cl- dalam setiap satu kisi kristal (sel satuan):

= (1/4 x 12 ion) + 1 ion = 4 ion

.:. Jumlah spesies NaCl dalam sel satuan = 4

Tentukan jumlah spesies untuk kisi kristal lainnya!

Massa Jenis Kristal

berupa massa jenis hasil observasi (Dobs) yg diperoleh dari hasil bagi massa dan volume kristal hasil pengukuran dgn massa jenis teoritik yg diperoleh dari data kristalografi dan dianggap tidak memiliki cacat kristal, dirumuskan :

FW = massa rumusZ = jumlah spesies dalam sel satuanV = volume sel satuan

note: 1,66 diperoleh dari 1 / {6,022.1023 x (10-8)3}

Latihan

• Hitung massa jenis teoritik kristal MgO bila panjang sisi sel satuan kristal tsb 4,213Å dan jumlah spesies dalam sel satuan adalah 4!

• Berapakah panjang sisi sel satuan kristal AgCl bila terdapat 4 spesies dalam sel satuan dgn massa jenis 5,684 g/cm3!

• Berapakah jumlah spesies dalam sel satuan PbO2

bila panjang sisi sel satuan kristal tsb 7,359Å dgn massa jenis 7,172 g/cm3!

Page 6: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 6

Senyawa ionik mengkristal dgn kisi kristal tertentu. Kisi kristal yang terbentuk ini dapat diramalkan berdasarkan rasio radius antara kation dan anion yang ada.

Apabila rasio antara kation dan anion semakin besar maka bilangan koordinasi kation akan semakin besar pula.

Untuk bilangan koordinasi 4 dan 6, rentangan harga rasio radiusnya sama karena tempat selitan yang terbentuk dari 4 buah anion dgn geometri bujursangkar dan tempat selitan yang terbentuk dari 6 buah anion dgn geometri oktahedral memiliki volume yang sama.

Hubungan antara rasio radius dengan kemungkinanstruktur senyawa ionik

r+ / r- r- / r+BK

kation

Geometri

sekitar

kation

Kemungkinan

struktur yang

diperoleh

< 0,155 > 6,452 2 Linear *

0,155 – 0,225 4,444 – 6,452 3 Segitiga planar *

0,225 – 0,414 2,415 – 4,444 4 Tetrahedral Wurtzit, zink blende

0,414 – 0,732 1,366 – 2,415 4 Bujursangkar *

0,414 – 0,732 1,366 – 2,415 6 Oktahedral NaCl, rutil

0,732 – 0,999 1,001 – 1,366 8 Kubus Fluorit

1 1 12 Dodekahedral **

* Belum pernah dilaporkan utk kristal ionik

** BK 12 tdk pernah ditemukan utk kristal seny ionik sederhana

Prediksi rasio radius terhadap struktur senyawa ionik

Diketahui jari – jari Mg2+ = 86 pm, O2- = 126 pm. Rasio radius r+/r- = r Mg2+ / r O2- = 86 : 126 = 0,68. Berdasarkan data di tabel, bilangan koordinasi ion Mg2+ dan ion O2- adalah 6 dgn geometri oktahedral sehingga MgO kemungkinan mengadopsi struktur NaCl. Fakta eksperimen membuktikan bahwa struktur MgO memang mengadopsi struktur NaCl.

Diketahui jari – jari Be2+ = 59 pm, S2- = 170 pm. Rasio radius r+/r- = r Be2+ / r S2- = 59 : 170 = 0,35. Berdasarkan data di tabel, bilangan koordinasi ion Be2+ dan ion S2- adalah 4 dgn geometri tetrahedral sehingga BeS kemungkinan mengadopsi struktur zinc blende / wurtzit. Fakta eksperimen menunjukkan bahwa struktur BeS memang mengadopsi struktur wurtzit.

Diketahui jari – jari ion Pb4+ = 108 pm, ion O2- = 126 pm. Rasio radius r+/r- = r Pb4+ / r O2- = 108 : 126 = 0.87. Berdasarkan data di tabel, bilgn. koord. ion Pb4+ adalah 8 (kubus) sdgkan bilgn. koord. ion O2- adalah 4 (tetrahedral) sehingga PbO2

kemungkinan mengadopsi struktur fluorit. Fakta eksperimen membuktikan bahwa struktur PbO2 memang mengadopsi struktur fluorit.

Rasio radius dapat digunakan untuk meramalkan struktur dari kristal ionik namun dalam beberapa hal, ramalan yang diberikan tidak selamanya sesuai dgn struktur kristal ionik sebenarnya yang diperoleh dari hasil eksperimen, contoh pada kasus CuF dan KCl.

Page 7: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 7

Kelemahan konsep rasio radius

dalam memprediksi struktur kristal ionik

Beberapa asumsi yang mendasari konsep rasio radius :

1. Ikatan dalam senyawa dianggap 100% murni

2. Jari – jari kation dan anion dianggap diketahui dgn pasti

3. Ion – ion dianggap sbg bola – bola keras yg tidak elastis

4. Sususan yang stabil hanya diperoleh apabila kation dan anion saling bersinggungan

5. Ion – ion selalu mengadopsi susunan dgn bilangan koordinasi tertinggi

Dalam kenyataannya diperoleh fakta bahwa :

1. Tidak ada senyawa yang ikatannya 100% ionik

2. Jari – jari ion tidak dapat ditentukan dgn pasti karena adanya sumbangan kovalen

3. Ion – ion bentuknya cenderung tidak sferik karena adanya efek polarisasi

4. Ion – ion bukan merupakan bola – bola yang keras

Energi Kisi

Pada saat kation – kation dan anion – anion dalam fase gas membentuk senyawa ionik, maka akan dibebaskan sejumlah energi yang disebut dgn energi kisi.

Kestabilan senyawa ionik diperoleh apabila energi kisi dapat mengatasi energi – energi yang diperlukan pada beberapa tahap endotermik dalam pembentukan senyawa ionik dari unsur – unsurnya. Energi tsb dapat berupa energi transfer elektron antara kation - anion, energi atomisasi, energi disosiasi, dll.

Kestabilan senyawa ionik bukan disebabkan oleh dipenuhinya aturan oktet oleh kation – kation penyusunnya.

Energi kisi dari suatu senyawa ionik dapat ditentukan secara eksperimental maupun dengan perhitungan (U = Ecoul + Erep).

Dengan metoda perhitungan, apabila struktur kristal senyawa ionik dan jarak antara kation dan anion telah diketahui maka energi kisi kristal dapat dihitung dengan persamaan Born – Landé.

Apabila struktur kristal senyawa ionik tidak diketahui maka energi kisi kristal dihitung berdasarkan persamaan yang disarankan oleh Kapustinskii.

Sedangkan secara eksperimental, energi kisi kristal ditentukan dengan menggunakan daur Born – Haber.

Page 8: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 8

Persamaan Born – Landé

• A = tetapan Madelung (tabel)• N = bilangan Avogadro = 6,022.1023

• Z+ = muatan kation ; Z- = muatan anion • e = muatan elektron = 1,6021.10-19 C• ε0 = permitivitas vakum = 8,854185.10-12 C2/J.m• r0 = jarak antara kation dan anion (Å) = r+ + r-

• n = harga eksponen Born (tabel)

• Harga eksponen Born (n) tergantung pada ukuran ion. Semakin besar ukuran ion, semakin besar nilai n. Harga eksponen Born yang diusulkan Pauling menghasilkan Uo

dgn ketelitian yang tinggi, yaitu :

Konfigurasi e- Nilai n

HeNe

Ar, Cu+

Kr, Ag+

Xe, Au+

579

1012

• Informasi tentang interaksi total antara semua ion – ion yang terdapat dalam suatu kisi kristal dinyatakan dengan Tetapan Madelung (A)

StrukturBilangan Koordinasi

kation : anionA

Natrium klorida (NaCl)Sesium klorida (CsCl)Zink blend (ZnS)Wurtzit (ZnS)Fluorit (CaF2)Rutil (TiO2)

6 : 68 : 84 : 44 : 48 : 46 : 3

1,747561,762671,638051,641322,519392,40800

• Berdasarkan persamaan Born – Landé , harga Uo

kristal NaCl adalah:

(1,74756).(6,022.1023).(+1).(-1).(1,6021.10-19)2

4.(3,14159).(8,854185.10-12).(2,814.10-10)

Uo = -755 kJ/mol …(eksperimen = -770 kJ/mol)

Dengan persamaan Born – Landé , tentukan harga Uo dari :

(a) LiCl, KCl dan RbCl

(b) MgO, MgS, dan MgSe

(c) CsCl, ZnS, CaF2 dan TiO2

Uo = x (1 – 1/8)

Page 9: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 9

Persamaan Kapustinskii

� Z+ = muatan kation

� Z- = muatan anion

� v = jumlah ion per molekul senyawa ionik

� r0 = jumlah jari - jari kation dan anion (pm) = r+ + r-

• Berdasarkan persamaan Kapustinskii, harga Uo

kristal CaO (BK kation : anion = 6 : 6) adalah:

(120200).(2).(+2).(-2)

(114 + 126)

Uo = – 3430,7 kJ/mol

Uo = x (1 – 34,5/240)

� Berdasarkan persamaan Kapustinskii, harga Uo

kristal BaF2 (BK kation : anion = 8 : 4) adalah:

(120200).(3).(+2).(-1)

(156 + 117)

Uo = – 2307,9 kJ/mol

Uo = x (1 – 34,5/273)

Dengan persamaan Kapsutinskii, tentukan harga

energi kisi (Uo) dari :

(a) LiCl, KCl dan RbCl

(b) MgO, MgS, dan MgSe

(c) CsCl, ZnS, CaF2 dan TiO2

Bandingkan dengan harga energi kisi (Uo) yang diperoleh dari persamaan Born – Landé!

Daur Born – Haber

Siklus Born – Haber sering digunakan untuk:

1. Menentukan energi kisi

2. Menghitung afinitas elektron yang sulit ditentukan secara eksperimen

3. Memprediksi kemungkinan terbentuk tidaknya suatu senyawa ionik

Page 10: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 10

NaCl(s)

Na(s) →→→→ Na(g) →→→→ Na+(g)

½ Cl2(g) →→→→ Cl(g) →→→→ Cl-(g)

∆∆∆∆H°ea∆∆∆∆H°d

∆∆∆∆H°ie∆∆∆∆H°sub

∆∆∆∆H°f

Lattice Energy, Uo

Lattice energies are determined experimentally using a Born-Haber cycle such as this one for NaCl. This approach is based on Hess’ law and can be used to determine the unknown lattice energy from known thermodynamic values.

NaCl(s)

Na(s) →→→→ Na(g) →→→→ Na+(g)

½ Cl2(g) →→→→ Cl(g) →→→→ Cl-(g)

∆∆∆∆H°ea∆∆∆∆H°d

∆∆∆∆H°ie∆∆∆∆H°sub

∆∆∆∆H°f

Lattice Energy, Uo

ΔH°f = ΔH°sub + ΔH°ie + 1/2 ΔH°d + ΔH°ea + Uo

-411 = 109 + 496 + 1/2 (242) + (-349) + Uo

Uo = -788 kJ/mol

You must use the correct stoichiometry and signs to obtain the correct lattice energy.

NaCl2(s)

Na(s) → Na(g) → Na+2(g)

Cl2(g) → 2 Cl(g) → 2Cl-(g)

∆H°ea∆H°d

(∆H°ie1 + ∆H°ie2)

∆H°sub

∆H°f

Lattice Energy, Uo

If we can predict the lattice energy, a Born-Haber cycle analysis can tell us why certain compounds do not form. E.g. NaCl2

∆H°f = ∆H°sub + ∆H°ie1 + ∆H°ie2 + ∆H°d + ∆H°ea + Uo

∆H°f = 109 + 496 + 4562 + 242 + 2*(-349) + -2180∆H°f = +2531 kJ/mol

This shows us that the formation of NaCl2 would be highly endothermic and very unfavorable. Being able to predict lattice energies can help us to solve many problems so we must learn some simple ways to do this.

Larut atau tidaknya senyawa ionik juga dapat diamati dari nilai perubahan energi bebas larutan-nya (ΔGlarutan)

ΔGlarutan = ΔHlarutan – T . ΔS

1. ΔHlarutan < 0 dan ΔG < 0 → spontan dan mudah larut dlm air2. ΔHlarutan > 0 namun ΔG < 0 → spontan dan sulit larut dlm air3. ΔHlarutan > 0 dan ΔG > 0 → ≠ spontan dan tidak larut dlm air

Semakin positif ΔHlarutan maka peluang senyawa ionik untuk larutdalam air akan semakin kecil.

� Bila ΔHlarutan dan ΔS dianggap tetap maka kelarutan senyawaionik dalam air akan meningkat dgn naiknya suhu T.

Kelarutan Senyawa Ionik dalam Air

Page 11: SENYAWA IONIK Pendahuluan - Prananto · Dalam larutan bersifat konduktor lemah / isolator kuat 5. Contoh: gula, bensin, dll Senyawa Ionik 1. Interaksi ionik (serah terima ... Karakter

12/20/2011

[email protected] 11

• Entalpi pelarutan MX dalam air :

ΔHlarutan = -U + ΔHsolv M+ + ΔHsolv X-

• Energi kisi (U) memiliki pengaruh yang berlawanan dgn entalpi solvasi (ΔHsolv), dimana energi kisi menghalangi larutnya senyawa ionik, sedangkan energi solvasi mendorong larutnya senyawa ionik

ΔHlarutan

MX(s) M(H2O)x+ + X(H2O)y

-

ΔHsolv M+ ΔHsolv X-

M(g)+ + X(g)

-

-U

Apabila energi solvasi mampu mengatasi energi kisi makaproses pelarutan akan dapat terjadi.

Besarnya energi solvasi dan energi kisi dipengaruhi olehnilai jari – jari ionnya, sehingga apabila:1. r+ dan r- memiliki perbedaan yang kecil

� U >> dan H << � sulit / tidak larut2. r+ dan r- memiliki perbedaan yang besar

� U << dan H >> � mudah larut

Kelarutan senyawa ionik dalam pelarut nonpolar �

karakter kovalen ===> like dissolved like!!

Latihan soal

• Jelaskan pengaruh jari – jari atom terhadap kemudahan terbentuknya padatan senyawa ionik!

• Prediksikan manakah diantara wurtzit dan zinc blende yang memiliki kestabilan lebih tinggi apabila jarak Zn dan S dari kedua kristal dianggap sama!

• Jelaskan mengapa semakin besar perbedaan kation dan anion, akan memperbesar kelarutan senyawa ionik dalam air?

• Prediksikan urutan kelarutan senyawa ionik berikut dari yang paling kecil dan berikan penjelasannya:

– CaCO3, MgCO3, BaCO3, dan SrCO3 dalam (1) air; dan (2) MeOH

– NaBr, MgBr2, dan AlBr3 dalam (1) asetonitril; dan (2) bensena

– PbCl2, PbBr2, dan PbI2 dalam (1) heksana; dan (2) etanol

Latihan UAS• Tentukan jenis-jenis operasi simetri yang terdapat pada molekul di bawah

ini dan ramalkan sifat kepolaran molekul-molekul tsb. berdasarkan simetri yang dimilikinya! (masing-masing 10 poin) a. aseton (CH3–CO–CH3) b. metanol (CH3OH)

• Tentukan point group dari molekul-molekul berikut ini disertai dengan alasannya! (masing-masing 10 poin) a. asetonitril (CH3CN) b. kloroform (CHCl3)

• Berapakah jumlah spesies dalam sel satuan (Z) senyawa kalsium sulfida CaS (Mr = 72 g/mol) dengan massa jenis 6,40 g/cm3, dan panjang sisi sel satuan 4,213Å! (10 poin)

• Jelaskan 2 (dua) kelemahan konsep rasio radius dalam memprediksi struktur senyawa ionik! (20 poin)

• Jelaskan perbedaan penggunaan persamaan Born-Lande, Kapustinskii, dan daur Born Haber dalam menentukan energi kisi senyawa ionik! (30 poin)

(waktu = 100 menit)