Upload
nuristy-fauzia-ulhaq-pribadi
View
39
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
Seorang Anak Dengan Buang-Buang AirKelompok 7
Kelompok 703011003 Abdurrachman Machfudz Mesa Sabila 0301119903011051 Ayu Amaliah Muhammad Yoga R. 0301123703011055Bernadin Rexy Rachma Danitya Putri03011247 Reza Dirgahayu Putri03011111 Galang Bagaskara 03011249 Risalatul Nurhikmah 03011121 Hanindia Ayu Kinasih03011305 Wahyuni Wulandary Herwinda Taufani 03011309 Wilda Askar03011179 Marlene Kamil 03011315 Yoga Putra Herlambang 03011183 Mecca Lestina Arsy
Laporan kasusSeorang anak laki-laki umur 5 tahun datang
diantar oleh ibunya ke Puskesmas karena buang-buang air encer. Anak ini demam, rewel, lesu, dan menangis.
anamnesis tambahan: buang-buang air encernya bisa sampai 10 kali
perhari kadang-kadang lebih Pada pemeriksaan faeces secara makroskopis
tampak ada darah dan lendir tercampur bersama faeces.
Pemeriksaan darahHb : 13 g%Eritrosit : 4.2 juta/mm3
Leukosit : 11.000/µlTrombosit : 175.000/µlLED : 20 mm/jamHitung Jenis : 0/2/4/63/25/6Pada pemeriksaan tinja ditemukan :
Makroskopis : Darah dan lendir (+)Mikroskopis : Eritrosit : banyak Leukosit : 10-15 /LPB Amoeba (-)
Masalah yang dihadapi pasienDemamLesu Buang air besar encer lebih dari 10x dalam
satu hariDitemukan adanya darah dan lendir
bercampur faeces
DiareBuang air besar berbentuk cair atau
setengah cairkandungan air pada tinja lebih dari 200g atau
200 ml/24 jamSecara frekuensi lebih dari 3 kali sehariDapat/tanpa disertai lendir dan darahDiare akut kurang dari 15 hariDiare kronik lebih dari 15 hari
Diare Pada AnakInfeksi
a. Infeksi bakteri: Shigella sp, Eschericia coli, Salmonella sp, Staphylococcus aureus
b. Infeksi virus : Rotavirus, Adenovirus, Enterovirus, dll
c. Infeksi parasit : Cacing (ascaris, Trichiuris, Oxyuris), Protozoa ( E. Histolytica, Giardia lambia, Trichomonas hominis), Jamur (Candida albicans).
Makanan yang mengandung toksin, misalnya logam berat.
Alergi terhadap susu atau makanan lainnyaEfek samping obat misalnya antibiotik
Patofisiologi Terjadinya Diare4 kelompok diare:
Diare osmotik terjadi bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan
osmolaritas dalam lumen yang menarik air dari plasmaDiare sekretorik
gangguan transport elektrolit baik absorbsi yang berkurang ataupun sekresi yang meningkat
Diare eksudatif inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa baik usus
halus maupun usus besar.Gangguan motilitas
mengakibatkan waktu transit makanan pada usus menjadi lebih cepat
HipotesaPasien mengalami disentri
tinja disertai dengan lendir dan darah.Pasien diduga mengidap amebiasis intestinal
terinfeksi oleh Entamoeba histolytica ditandai adanya gejala demam dan tinja
disertai lendir dan darah.
Dehidrasi Kehilangan cairan tubuh yang terdiri dari air
dan elektrolitmelalui defekasi yang encerPembagian dehidrasi berdasarkan kehilangan
cairandehidrasi ringan (<5%) dehidrasi sedang (5-10%)dehidrasi berat (>10%)
DehidrasiBerdasarkan adanya gangguan keseimbangan
elektrolitDehidrasi Primer
disebabkan output air dalam tubuh melebihi intakeDehidrasi Sekunder
Dehidrasi yang disebabkan output natrium dalam terjadi secara berlebihan.
Dehidrasi CampuranDehidrasi yang terdiri dari dehidrasi primer dan
sekunder.Terjadi karena kurangnya air dan Na+ sekaligus.
Pemeriksaan Laboratorium Yang DiperlukanPemeriksaan tinja
a. Secara makroskopis dengan memerika kepadatan warna, bau, disertai/ tanpa adanya lendir dan darah pada tinja
Secara mikroskopis dengan memeriksa adanya leukosit, eritrosit, dan parasit (amoeba bentuk tropozoit, atau hypha pada jamur) dalam tinja
c. Biakan dan tes resistensi 2. Pemeriksaan darah
untuk analisa gas darah tanda tanda gangguan keseimbangan asam basa, pada diare inflamasi ditemukan leukositosis, LED yang meningkat hipoproteinemia
Hasil Laboratorium(pemeriksaan Darah)
Pemeriksaan Darah Kadar Normal
(pada anak laki-laki)Interpretasi
Hb 13 g/dl 11 – 14 g/dl Normal
Eritrosit 4,2 juta / mm3 3,7 – 5,7 juta / mm3
Normal
Leukosit 11.000 / µl ????/ µl ???
Trombosit 175.000 / µl 150.000 – 450.000 / µl Normal
LED 20 mm / jam 0 – 10 mm / jam LED tinggi
Hitung Jenis :- Basofil- Eosinofil- Neutrofil Batang- Neutfofil Segmen- Limfosit- Monosit
0 %
2 %
4 %
63 %
25 %
6 %
0 – 1 %
1 – 3 %
2 – 6 %
50 – 70 %
20 – 40 %
2 – 8 %
Normal
Hasil Laboratorium(pemeriksaan Tinja)
Makroskopis : Darah dan lendir (+)Mikroskopis :
Eritrosit : banyak, Leukosit : 10-15/LPB, Amoeba (-)
Pemeriksaan penunjangPemeriksaan mikroskopik
untuk menemukan adanya stadium trofozoit E. Histolytica pada tinja
Pemeriksaan serologiApabila terdapat trofozoit atau antigen
atau serologi yang positif dalam fesesDeteksi antigenPCR (Polymerase Chain Reaction)
Entamoeba hystolyticapenyebarannya mencakup diseluruh dunia
(kosmopolit) terutama didaerah tropik dan daerah
beriklim sedangStadium Entamoeba hystolytica
Bentuk HistolitikaBentuk MinutaBentuk Kista
Entamoeba hystolytica (Histolitika)bentuk trofozoitbersifat patogen berukuran 20 – 40 mikron, mempunyai inti entamoeba yang terdapat di endoplasma. Ektoplasma bening homogen
dapat dilihat dengan nyata. Pseudopodium dibentuk dari ektoplasma, besar dan lebih seperti daun, pergerakannya cepat. Endoplasma berbutir halus,
tidak mengandung bakteri atau sisa makanan, mengandung sel darah merah.
hidup dijaringan usus besar, hati, paru, otak, kulit dan vagina. berkembang biak secara belah pasang di jaringan dan dapat merusak
jaringan tersebut
Entamoeba hystolytica (Minuta)bentuk pokok esensial, Bentuk Trofozoitbesamya 10-20 mikron. Inti entamoeba terdapat di endoplasma yang berbutir-butir.Endoplasma tidak mengandung sel darah merah mengandung bakteri dan sisa makanan. Ektoplasma tidak nyata, hanya tampak bila membentuk
pseudopodium. Pseudopodium dibentuk perlahan-lahan sehingga
pergerakannya lambat. Bentuk minuta berkembang biak secara belah pasang dan
hidup sebagai komensal di rongga usus besar,dapat berubah menjadi bentuk histolitika yang patogen.
Entamoeba hystolytica (kista)Bentuk kista dibentuk di rongga usus besar, besamya10 -20 mikron, berbentuk bulat lonjong, mempunyai dinding kista inti entamoeba Dalam tinja biasanya berinti 1 atau 2ApatogenBerubah ke infektifDi endoplasma
Kista muda benda kromatoid yang besar (cadangan makanan) Terdapat juga vakuol glikogen(cadangan makanan)
Pada kista matang, benda kromatoid dan vakuol glikogen
Histolitika, Minuta, Kista
Faktor Tidak ditemukannya Amoeba pada Tinjaketerlambatan waktu pemeriksaan, jumlah tinja yang tidak mencukupi, wadah tinja yang terkontaminasi urin atau
air, penggunaan antibiotik, frekuensi pemeriksaantinja yang tidak diberi pengawet.
PenatalaksanaanObat yang bekerja pada lumen usus
Paramomisin. Dosisnya adalah 25 – 35 mg/ kgbb/ hari, terbagi dalam 8 jam, selama 7 hari. Tidak dianjurkan dalam penggunaan jangka panjang karena toksik.
Diloksanid furoat (furamid, entamizol)Iodoquinol (Iodoksin)
Obat yang bekerja pada jaringanEmetin hidrokloridaMetronidazol (golongan nitronidazol)Klorokuin
Pencegahan amebiasis berupa menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar.
Terima Kasih