30

Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama
Page 2: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama
Page 3: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama
Page 4: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Pandemi dan Peningkatan Kerentanan Pembela HAM atas Lingkungan Laporan Situasi Pembela Hak Asasi Manusia atas Lingkungan Caturwulan Pertama 2020 (Januari-April)

Penyusun:

Adzkar Ahsinin

Muhammad Azka Fahriza

Ahmad Fanani Rosyidi

Pengumpul dan Pengolah Data:

Marissa Ayuningtyas

Cover & Layout: Dodi Sanjaya

Cetakan Pertama: Juli 2020

Penerbit:

Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)

Jalan Siaga II No. 31, Pasar Minggu, Jakarta 12510 Indonesia

Tel.: (+62 21) 797 2662; 7919 2519; 7919 2564

Fax.: (+62 21) 7919 2519

Website: www.elsam.or.id

Email: [email protected]

Twitter: @elsamnews, @elsamlibrary

Facebook: https://www.facebook.com/elsamjkt/

Page 5: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

1 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

I. Latar Belakang

Pada April 2020, ELSAM (2020) memperkirakan situasi mengkhawatirkan telah,

sedang, dan akan mengancam kerja dan eksistensi para Pembela HAM atas Lingkungan.

Perkiraan ini berpangkal dari tiga hal. Pertama, naiknya tren kekerasan dan ancaman

terhadap Pembela HAM atas Lingkungan, terutama yang dilakukan dan/atau terkait dengan

aktor perusahaan. Kedua, munculnya pandemi Covid-19 dan terakhir, manuver dari elit

politik Indonesia untuk segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU

Ciptaker), atau yang juga familiar dikenal sebagai Omnibus Law.

Mudah melihat bagaimana ketiga faktor saling terhubung dan mengkondisikan

peningkatan situasi dan tindakan yang mengancam keberlangsungan dan keberlanjutan

kerja-kerja Pembela HAM atas Lingkungan. Omnibus Law, misalnya, sejak diwacanakan

secara tersirat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan pada 16

Agustus 20191 telah menuai banyak kritik dan kekhawatiran dari masyarakat luas, terutama

terkait dengan potensi pelanggaran HAM (Kabar Latuharhary, 10 Juni, 2020), pembiaran

perusakan lingkungan, dan pelemahan posisi pekerja (Nugraha dan Karokaro, 19 Maret,

2020). Dengan naiknya tren keterlibatan perusahaan dalam kasus-kasus kekerasan dan

ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan dalam setahun terakhir, kritik, dan

kekhawatiran tersebut (yang belakangan mengerucut pada penolakan secara luas)

menemukan relevansinya.

Dalam situasi dan kondisi semacam itulah selama caturwulan pertama para Pembela

HAM atas Lingkungan berjuang. Situasi dan kondisi tersebut, dengan demikian, juga menjadi

latar belakang dan konteks dari seluruh data yang kemudian dianalisa secara singkat dalam

laporan situasi Pembela HAM atas Lingkungan di caturwulan pertama 2020 ini.

Laporan ini merupakan kelanjutan dari kerja pemantauan, penelitian. dan pelaporan

situasi Pembela HAM atas Lingkungan yang dilakukan oleh ELSAM sejak akhir 2017. Dibuat

1 Teks lengkap pidato tersebut bisa dilihat dalam Tirto.id (Saputri, 16 Agustus 2019).

Page 6: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 2

dalam jangka waktu yang lebih pendek dengan tujuan agar bisa memberikan perkembangan

kecenderungan dan saran terkait situasi Pembela HAM atas Lingkungan di Indonesia,

laporan ini masih menggunakan metodologi penyusunan yang sama dengan laporan

sebelumnya, yakni dengan melakukan pencarian secara berkala berita-berita dan terbitan

terkait Pembela HAM atas Lingkungan dengan menggunakan 16 kata kunci yang relevan

dengan kasus-kasus terkait kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan. Seluruh data telah dikoroborasi dan untuk beberapa datil kasus yang belum

jelas terlihat dalam pemantauan media telah diverifikasi ulang melalui proses wawancara

terhadap para pendamping di lapangan. Bagian pertama dari laporan ini berisi data

kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan. Bagian kedua dari laporan

ini akan mengulas detil-detil penting dari seluruh data yang tersedia dan menyajikan

kecenderungan kasus yang merefleksikan perubahan situasi dan kondisi Pembela HAM atas

Lingkungan. Bagian terakhir sebelum penutup memuat analisa singkat tentang bagaimana

Covid-19 dan Omnibus Law telah dan sedang merentankan posisi Pembela HAM atas

Lingkungan.

Page 7: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

3 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

I. Data Kekerasan dan Ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan

Januari-April 2020

Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April 2020, ELSAM mencatat ada

22 kasus kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan yang tersebar di

10 Provinsi dan 14 Kabupaten/Kota. Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan jumlah

peristiwa kekerasan terhadap Pembela HAM atas Lingkungan terbanyak di caturwulan

pertama 2020 dengan 7 kasus, disusul Kalimantan Tengah dengan 5 kasus, kemudian Jawa

Timur dan Sumatera Selatan dengan 2 kasus. Di tujuh provinsi lain, yakni DKI Jakarta,

Papua Barat, Sumatera Utara, Jambi, Maluku, dan Jawa Barat, masing-masing terdapat

1 kasus kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan.

Maret dalam caturwulan pertama 2020 menjadi bulan dengan kasus kekerasan dan

ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan terbanyak, yakni sebanyak 10 kasus.

Berturut-turut setelah Maret adalah April (5 kasus), Februari (4 kasus), kemudian Januari

(3 kasus). Secara keseluruhan, kasus-kasus di atas melibatkan 29 tindakan kekerasan dan

ancaman.

Penangkapan dan perusakan menjadi tindakan yang paling banyak dilakukan

terhadap Pembela HAM atas Lingkungan, yakni sebanyak 8 tindakan, disusul penahanan

dan intimidasi masing-masing sebanyak 4 tindakan. pembunuhan, serangan fisik, dan

perampasan tanah berada di tempat terakhir dengan jumlah tindakan sebanyak 2 kali.

Tindakan-tindakan di atas melibatkan 58 aktor—sebagian besarnya merupakan aktor

negara (42 aktor), meliputi polisi (39 aktor), petugas imigrasi (1 aktor), kemudian hakim

dan jaksa (masing-masing 1 aktor). Sisanya, tindakan kekerasan dan ancaman terhadap

Pembela HAM atas Lingkungan tersebut dilakukan oleh non negara (16 aktor), meliputi

perusahaan (12 aktor), preman (2 aktor) serta satpam perusahaan dan orang tak

dikenal (masing-masing 1 aktor).

Secara keseluruhan, tindakan kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan ini telah menjadikan 69 individu dan 8 kelompok Pembela HAM atas Lingkungan

Page 8: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 4

sebagai korban. Korban individu terbanyak berjenis kelamin laki-laki, yakni sebanyak 68

orang diikuti oleh perempuan sebanyak 1 orang. Dari keseluruhan jumlah korban, terdapat

tiga identitas korban kekerasan dan ancaman kekerasan terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan di periode ini. Masyarakat adat menjadi korban kekerasan Pembela HAM

terbesar yakni sebanyak 48 orang. Petani menjadi korban terbesar setelah masyarakat adat,

sebanyak 20 orang, disusul jurnalis sebanyak 1. Adapun korban kelompok datang dari

masyarakat adat dan kelompok warga, masing-masing sebanyak 4 kelompok.

Page 9: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

5 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

II. Kecenderungan Kasus

Angka kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan pada

caturwulan pertama tahun 2020 secara umum mengalami kenaikan signifikan dibandingkan

tahun 2019. Gambaran kenaikan ini bisa dilihat dari empat hal, yakni jumlah kasus,

tindakan, aktor, dan korban.

Peningkatan jumlah kasus kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan pada caturwulan pertama 2020 terjadi sangat signifikan. Dalam periode ini,

terdapat 22 kasus—angka ini jauh di atas jumlah kasus kekerasan dan ancaman terhadap

Pembela HAM atas Lingkungan di sepanjang 2019 di mana terdapat 27 kasus. Ini berarti ada

kenaikan jumlah kasus ancaman dan kekerasan sebanyak lebih dari 2 kali lipat di caturwulan

2020—dari sebelumnya sebanyak 2.25 kasus per bulan pada 2019 menjadi 5.5 kasus per

bulan pada caturwulan perama 2020.

Sedikit berbeda dari jumlah kasus, melihat jumlah tindakan kekerasan dan ancaman

terhadap Pembela HAM atas Lingkungan pada caturwulan pertama 2020, sekilas terlihat

jumlah penurunan dibandingkan tahun 2019. Dengan total tindakan sebanyak 29 pada

caturwulan pertama 2020, rerata tindakan ancaman kekerasan dan ancaman di periode ini

adalah 7,25 tindakan per bulan, jumlah ini lebih rendah dari rerata jumlah tindakan di tahun

2019, yakni sebanyak 9.74 tindakan per bulan (total keseluruhan tindakan adalah 117).

Meskipun demikian, bisa dikatakan di caturwulan pertama 2020 secara substansial tindakan

kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan terjadi secara lebih brutal

dengan munculnya kasus pembunuhan yang menyebabkan gugurnya dua Pembela HAM atas

Lingkungan di periode ini. Pada tahun 2019, kasus pembunuhan “hanya” mengorbankan

Pembela HAM atas Lingkungan, dan itu terjadi caturwulan ketiga (bulan Oktober) 2019.

Keterlibatan aktor dalam kasus kekerasan dan ancaman kekerasan terhadap Pembela

HAM atas Lingkungan pada caturwulan pertama 2020 memiliki kenaikan paling menonjol

dari semua kecenderungan yang muncul. Pada periode ini terdapat 58 aktor terlibat dalam

kasus penyerangan terhadap Pembela HAM atas Lingkungan. Angka ini memiliki selisih 19

aktor lebih banyak dari seluruh aktor yang terlibat pada 2019, yakni sebanyak 39 aktor.

Page 10: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6

Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama 2020 adalah polisi menjadi aktor yang

dominan dengan 39 aktor, menggeser aktor perusahaan yang menyumbang 12 aktor.

Keterlibatan polisi ini meningkat 3,5 kali lipat lebih banyak dari total aktor di sepanjang

tahun 2019 yang “hanya” sebanyak 10 aktor. Penting pula dicatat bahwa tergesernya posisi

perusahaan sebagai aktor dominan oleh polisi sama sekali tidak menggambarkan penurunan

keterlibatan aktor tersebut. Jumlah aktor perusahaan pada caturuwulan pertama 2020,

sebanding dengan jumlah keseluruhan aktor perusahaan di sepanjang tahun 2019.

Seperti halnya jumlah kasus dan aktor, jumlah korban di caturwulan pertama 2020 juga

mengalami peningkatan kecenderungan dari sebelumnya sebanyak 128 orang dalam waktu

satu tahun, menjadi 69 orang dalam waktu hanya empat bulan. Rata-rata peningkatan

jumlah korban pada caturwulan 2020 terbilang tajam, yakni hampir dua kali lipat. Jika

sebelumnya di sepanjang tahun 2019 rata-rata jumlah korban kekerasan dan ancaman

terhadap Pembela HAM atas Lingkungan adalah 10,7 korban per bulan, maka di caturwulan

pertama adalah 17,25 korban perbulan.

Secara khusus, di luar rata-rata korban per bulan, ada pergeseran identitas korban yang

penting dicatat yakni meningkatnya jumlah korban dari masyarakat adat, menggeser jumlah

korban petani. Ada 48 orang anggota masyarakat adat yang menjadi korban kekerasan dan

ancaman kekerasan yang menimpa Pembela HAM atas Lingkungan di periode ini. Artinya,

dilihat dari rata-rata per bulan, ada peningkatan jumlah korban lebih dari 12 kali lipat, dari

sebelumnya tahun 2019 sebanyak 1 korban per bulan (jumlah total korban individu dari

masyarakat adat tahun 2019 adalah 12 orang) menjadi dari empat kali lipat menjadi 12

korban per bulan.

Selain jumlah korban masyarakat adat, jumlah korban petani juga menarik untuk

diperhatikan. Turunnya posisi jumlah korban petani di caturwulan pertama 2020 tidak

mengindikasikan turunnya jumlah korban petani secara kualititaf. Di sepanjang tahun 2019,

jumlah korban petani adalah 32 orang, artinya rata-rata terdapat 2.7 korban petani setiap

bulan dari tindakan kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan.

Jumlah tersebut berada di bawah rerata korban tiap bulan pada caturwulan pertama 2020,

Page 11: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

7 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

yakni sebanyak 5 korban petani per bulan, meskipun secara keseluruhan “hanya” ada 20

korban petani.

Di samping perubahan kecenderungan kasus selama caturwulan pertama 2020, ada dua

peristiwa yang penting dicatat secara khusus karena membawa kebaruan yang mencolok

dari data kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan dalam 2 tahun

terakhir. Pertama, adalah kasus penangkapan dan penahanan Philip Jacobson, jurnalis

Mongabay asal Amerika Serikat oleh petugas imigrasi di Palangkaraya Kalimantan Tengah.

Penangkapan Philip sebenarnya sudah terjadi sejak tanggal 17 Desember 2019 setelah

menghadiri sidang antara DPRD Kalimantan Tengah dengan Aliansi Masyarakat Adat

Nusantara cabang setempat. Setelah penangkapan tersebut, Philip ditahan oleh pihak

imigrasi selama 45 hari sebelum kemudian dibebaskan dan dideportasi pada tanggal 31

Januari 2020.2

Penangkapan dan penahanan Philip ini menjadi kasus pertama Pembela HAM atas

Lingkungan berkewarganegaraaan asing yang mengalami serangan dari otoritas negara

Republik Indonesia. Sebelumnya, terdapat kasus terkait situasi Pembela HAM atas

Lingkungan Indonesia yang melibatkan aktor warga negara asing pada November 2018

ketika aktivis Greenpeace asal Indonesia terlibat aksi kampanye di atas kapal kargo di

wilayah Teluk Cadiz, Spanyol (Setyorini, November 18, 2018) . Hanya saja, selain kasus

tersebut tidak berada di teritori wilayah Indonesia, aktor warga negara asing terlibat sebagai

pelaku, bukan sebagai korban sebagaimana Philip.

Kedua adalah kasus pembunuhan 2 petani di Desa Pagar Batu, Kecamatan Pulau Pinang,

Kabupaten Lahat, Sumatera Utara. Kasus yang terjadi pada 21 Maret ini bermula ketika pihak

keamanan PT. Arta Prigel memprovokasi empat warga Desa Pagar Batu yang sedang bertani

di atas lahan yang menjadi obyek sengketa antara warga Desa Pagar Batu dengan

perusahaan. Provokasi tersebut membuat seorang warga mengejar petugas keamanan yang

kemudian berujung pada pengeroyokan hingga tewas. Tiga warga lain yang hendak

2 Kasus Philip Jacobson tidak muncul dalam laporan Menatap Tahun-Tahun Penuh Marabahaya (ELSAM 2020)

Page 12: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 8

menolong rekannya turut menjadi korban—satu warga lain tewas dan dua lainnya

mengalami luka. Tercatat korban tewas dalam kasus tersebut adalah Aman Suryadi (40), dan

Putra Bakti (35), sementara dua korban yang terluka adalah Sumarlin Efendi (38) dan Lion

Agusta (35).

Merujuk pada seluruh laporan situasi Pembela HAM atas Lingkungan yang telah

dilakukan oleh ELSAM, kasus kematian yang terjadi di Lahat, Sumatera Utara ini

memperlihatkan kecenderungan yang buruk dari situasi Pembela HAM atas Lingkungan

sejak pertengahan 2017. Kasus ini menandai munculnya kasus kematian dalam rentang

masa yang lebih cepat dari tahun 2018 di mana kasus kematian terjadi pada 25 April 2018,

dan dari tahun 2019 di mana kasus kematian baru terjadi pada 6 Oktober 2019. Lebih dari

itu, kasus kematian dua petani Lahat ini juga menunjukkan satu fakta tentang bagaimana

sulitnya mengupayakan perlindungan terhadap Pembela HAM atas Lingkungan yang bekerja

di komunitas dan di wilayah-wilayah yang tidak terjangkau arus utama pemberitaan media

massa.

Pasca kasus pembunuhan di Lahat, Tim Advokasi Rakyat Pagar Batu (TAGAR), tim kuasa

hukum korban petani Lahat mengajukan perlindungan dan layanan bantuan terhadap

keluarga korban almarhum Aman Suryadi dan Putra Bakti, serta korban dan saksi Sumarlin

Efendi (38) dan Lion Agusta (35) kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Permohonan tersebut ditolak oleh LPSK melalui surat bernomor R-

1666/1.4.2.APRP/LPSK/06/2020 tertanggal 09 Juni 2020 karena dianggap tidak memenuhi

ketentuan perundang-undangan, yakni tidak adanya ancaman yang membahayakan

(pertimbangan nomor 1) dan tidak adanya status saksi, korban, saksi pelaku dan pelapor

dalam proses peradilan pidana (pertimbangan nomor 2). Keputusan ini dinilai

mengecewakan oleh TAGAR karena mengesankan tidak adanya proses penyelidikan yang

serius terhadap detil kasus dan kondisi korban dan keluarga.

Di luar dari kasus-kasus di atas, tiga kasus lain penting diperhatikan karena terkait

dengan isu kedaulatan pangan, satu isu paling kuat selama pandemik Covid-19 yang menjadi

konteks khusus laporan ini. Kasus pertama adalah perampasan tanah yang dilakukan oleh

Page 13: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

9 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

PT Sindoka (Sinar Indonesia Merdeka) terhadap petani di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi

Selatan yang menggusur lahan siap panen, di antaranya lahan tanaman pangan—beberapa

petani bahkan garapannya dihancurkan berulang-ulang dalam sebulan.

Kasus kedua menimpa Kelompok Tani Mafan di Desa Sedang, Kecamatan Suak Tapeh,

Kabupaten Banyuasin. Dalam kasus ini, PT. MAR dengan dikawal polisi melakukan

perusakan pondok, termasuk tiga tempat penyimpanan padi, milik petani setempat.

Perusakan itu dilakukan oleh PT MAR setelah para petani melawan upaya penggusuran yang

dilakukan oleh pihak perusahaan terhadap lahan padi siap panen milik mereka.

Kasus terakhir menimpa Kelompok Tani Nipah di Desa Kwala Serapuh, Kecamatan

Tanjung Pura, Kabupaten Langkat yang mendapatkan izin swakelola atas tanah seluas 242

hektar di ekosistem mangrove berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan

Kehutanan. Wilayah kelola ini dibakar oleh orang tidak dikenal pada 26 Maret 2020.

Pembakaran ini diduga terkait dengan 64 hektar perkebunan sawit yang secara illegal

menempati wilayah kelola warga.

Page 14: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 10

Page 15: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

11 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

III. COVID-19, Omnibus Law, dan Pembela HAM atas Lingkungan

Sejak diumumkan oleh WHO sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 (CNN Indonesia, 12

Maret 2020), COVID-19 dinilai banyak pihak sebagai ancaman yang secara spesifik dan

serius terhadap kelompok rentan dan lemah. Sekjen PBB, António Guterres, dalam siarannya

pada 23 April 2020 mengingatkan bahwa COVID-19 tidak hanya problem kesehatan. Lebih

jauh dari itu, pandemi ini mengkondisikan naiknya ujaran kebencian, etno-nasionalisme,

populisme, dan otoritarianisme yang mengancam keberadaan kelompok lemah. Situasi

demikian rentan dijadikan dalih tindakan represif oleh negara di luar penanganan pandemi.

Dalam kesempatan yang sama Guterres mengingatkan pentingnya keberadaan ruang sipil

dan kebebasan pers yang mesti dijaga oleh masyarakat sipil dan dihormati sektor swasta.

Bahwa penting mengingat dalam situasi pandemi ini musuh adalah virus, dan bukan rakyat.

Sehingga, menurut dia respon terbaik adalah penanganan Covid-19 dengan tetap melindungi

HAM dan menghormati aturan hukum (Guterres 2020).

Keberadaan ruang sipil di tengah pandemi, sayangnya terancam seiring makin

rentannya situasi dan kondisi mereka yang membela dan berjuang mempertahankan ruang

tersebut: para Pembela HAM. Joseph dan O’Donovan mencatat bahwa di masa COVID-19

beberapa negara seperti Iran, Bahrain, dan Spanyol menerbitkan aturan hukum diskriminasi

untuk mengecualikan para Pembela HAM-Tahanan Politik dari pembebasan dengan alasan

kemanusiaan tahanan-tahanan di negara-negara tersebut. Dalam lingkup yang lebih spesifik,

yakni Pembela HAM atas Lingkungan, Joseph dan O’Donovan memaparkan situasi yang sama

namun dalam derajat yang lebih membahayakan dengan kemunculan serangkaian serangan

terhadap para Pembela HAM di berbagai negara, dari El-Savador sampai Filipina, dari

Venezuela sampai Uganda. Ini termasuk pembunuhan enam Pembela HAM atas Lingkungan,

di dalamnya terdapat perempuan dan masyarakat ada, di Kolombia. Di tempat seperti Brazil,

bahkan, represi terhadap Pembela HAM atas Lingkungan diikuti dengan peningkatan

intensitas penambangan dan pembalakan hutan secara ilegal. (Joseph dan O’Donovan 2020;

Dobson, 28 April 2020)

Page 16: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 12

Dalam kasus-kasus kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas Lingkungan di

Indonesia yang terjadi selama kuartal pertama 2020, angka kekerasan dan ancaman justru

melonjak sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan penemuan pasien COVID-19 pertama

pada 2 Maret 2020. Dari 22 kasus kekerasan yang terhimpun dalam laporan ini, 15 di

antaranya terjadi di masa ketika COVID-19 mewabah di Indonesia.

Perlu penelitian lebih lanjut apakah ada hubungan kausalitas yang menjelaskan

kenaikan angka ancaman dan kekerasan terhadap Pembela HAM atas Lingkungan tersebut

dengan kemunculan COVID 19 yang berpengaruh pada perubahan kebijakan pemerintah,

terutama di sektor keamanan. Meskipun demikian, kasus ELSAM mencatat setidaknya ada

dua kasus yang menunjukkan bagaimana aparatus keamanan negara menggunakan dalih

COVID-19 untuk melakukan serangan terhadap Pembela HAM atas Lingkungan, yakni:

1) Kasus intimidasi dan pembubaran paksa aksi damai warga Tumpang Pitu di masa

Covid-19.

Pada 27 Maret 2020, aparat kepolisian bersama beberapa melakukan intimidasi dan

pembubaran paksa aksi pemblokiran jalan oleh warga Tumpang Pitu, Kabupaten

Banyuwangi, Jawa Timur. Para petani ini melakukan aksi pemblokiran jalan setelah

pemerintah mendesak supaya mereka membubarkan tenda perjuangan warga di Dusun

Pancer atas alasan respon pencegahan penyebaran COVID-19. Warga menolak desakan

tersebut karena mobil-mobil perusahaan ternyata juga masih beroperasi. Aksi intimidasi

dan pembubaran paksa oleh aparat kepolisian tersebut diwarnai dengan aksi pemukulan

seorang warga oleh kelompok yang mengidenfikasikan dirinya sebagai warga pro tambang

(WALHI Jatim 2020).

2) Penangkapan dan penahanan James Watt dkk.

James Watt (47 tahun), aktivis dan paralegal asal Kotawaringin Timur, Kalimantan

Tengah ditangkap karena tuduhan penyerobotan lahan milik PT. Hamparan Masawit Bangun

Persada. Pada 7 Maret 2020 sekitar pukul 02.30 WIB, James ditangkap oleh aparat kepolisian

dari Polda Kalimantan Tengah di mess milik Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) di

Page 17: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

13 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan bersama dua rekannya, Untung dan Dedi

Sasanto. Mereka ketika itu sedang dalam proses pelaporan kasus kepada WALHI di Jakarta.

Hari itu mereka dibawa Kalimantan Tengah, namun hanya James Watt yang ditetapkan

sebagai tersangka. Penangkapan James ini melengkapi penangkapan dua rekannya, petani

Suku Dayak, Dilik (27 tahun) dan Hermanus (35 tahun), pada tanggal 17 Februari 2020 di

Desa Peyang, Kotawaringin Timur.

Kasus penangkapan James Watt dkk. ini menimbulkan serangkaian pertanyaan bagi

pendamping hukum mereka dan kalangan masyarakat sipil. Pertanyaan tersebut terutama

terkait dengan ambiguitas yang ditunjukkan oleh aparat kepolisian dalam menangani kasus

tersebut di masa pandemik. Antusiasme dan semangat pihak kepolisian dalam drama

penjemputan paksa James Watt di Jakarta dinilai tidak sejalan dengan sikap mereka ketika

persidangan praperadilan dilakukan di Kabupaten Kotawaringin Timur—polisi ketika itu

menolak hadir di pengadilan dengan alasan Covid-19. Virus serupa pulalah yang menjadi

alasan pembatasan warga untuk menyaksikan sidang James Watt dkk3. Apalagi, dalam

proses persidangan, salah satu terdakwa, yakni Hermanus, meninggal dunia setelah

mengalami gejala yang mirip dengan COVID-19 (Marie, 27 April 2020).

Kemunculan kasus intimidasi dan pembubaran paksa aksi warga Tumpang Pitu maupun

kasus penangkapan dan persidangan James Watt dkk. jelas memunggungi serangkaian

kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah sendiri selama pandemi. Sejak awal April 2020,

misalnya, Kejaksaan Agung, Mahkamah Agung, dan Kementerian Hukum dan HAM telah

menandatangani Perjanjian Kerja Sama yang menyepakati penyelenggaraan sidang perkara

secara online (Meiliana, 14 April 2020). Kementerian Hukum dan HAM sendiri melalui

Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI No.M.HH-19 PK.01.04.04 Tahun 2020 telah

mengeluarkan lebih dari 30.000 narapidana per akhir Mei demi alasan kemanusiaan

(Perwitasari, 20 April 2020; Ardito, 04 Januari 2020, 04 Juni 04 2020). Keputusan ini

3 Keterangan ini sebelumnya diperoleh ELSAM dalam proses advokasi bersama dari tim kuasa hukum James Watt dkk. tetapi kemudian dipastikan k embali melalui sambungan elektronik pada 8 Juli 2020.

Page 18: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 14

kemudian diperkuat dengan pernyataan Direktur Jenderal Permasyarakat Kementerian

Hukum dan HAM Reynhard Silitonga pada akhir Mei 2020 bahwa Kemenkumham telah

menunda penerimaan tahanan baru dalam rangka penyebaran COVID-19 (Nugraheny, 24

Mei 2020).

Apa yang menimpa para Pembela HAM atas Lingkungan, baik yang terjadi di Tumpang

Pitu, Banyuwangi maupun Desa Peyang, Kota Waringin Timur, maupun di 12

kota/kabupaten lain tempat kasus kekerasan dan ancaman terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan berada mengindikasikan masih jauhnya kesadaran dari pemerintah Indonesia

baik di level politik maupun kebijakan tentang pentingnya kerja-kerja para Pembela HAM

atas Lingkungan. Hal ini tentu menyedihkan mengingat COVID-19 mestinya menjadi

momentum bagi pemerintah untuk meninjau ulang seluruh kebijakan ekonomi yang tidak

berkelanjutan, mengancam kedaulatan pangan, dan merusak lingkungan4 alih-alih malah

menyerang, membiarkan, atau mengkondisikan penyerangan terhadap Pembela HAM atas

Lingkungan. Peran Pembela HAM atas Lingkungan sendiri diakui penting oleh pelapor

khusus PBB untuk Pembela HAM, Mary Lawlor dalam opininya di Al Jazeera (Lawlor, 29 Mei

2020). Terlebih, dalam kasus di Tumpang Pitu dan Desa Peyang, Pemerintah Indonesia

secara langsung memakai mekanisme legal-formal untuk merepresi kerja-kerja Pembela

HAM atas Lingkungan.5

Dilihat lebih jauh, apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia terhadap para Pembela

HAM atas Lingkungan sesungguhnya tak lebih dari ekses kebijakan tidak serius dan gegabah

terkait penanganan COVID-19. Ketimbang fokus pada penanganan dampak wabah berbasis

perlindungan HAM dengan melibatkan instititusi terkait riset dan kesehatan, pemerintah

Indonesia dipandang lebih menitikberatkan pada militer dan pendekatan keamanan dengan

4 Tentang hubungan COVID-19 dan kapitalisme bisa dibaca di (Pabst dan Wallace, 12 Maret, 2020). 5 Apa yang dilakukan Pemerintah Indonesia ini tentu saja bukan pengecualian mengingat banyak pemerintah

juga melakukan hal serupa dengan dalih menyikapi situasi darurat, terorisme, dan fundamentalisme agama dengan

meningkatkan pengawasan dan militerisasi (ESCR-Net 2020).

Page 19: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

15 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

menampakkan karakter yang represif (Wiratraman 2020, 317). Ketidakseriusan

pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19 bisa dilihat salah satunya dari masih

berlanjutnya pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus

Law Ketenagakerjaan.

Terkait hal terakhir, yakni pembahasan mengenai Omnibus Law Ketenagakerjaan,

barangkali perlu digarisbawahi bahwa tindakan tersebut tidak sekedar manifestasi

ketidakseriusan menanganni COVID-19 belaka. Lebih dari itu, pemerintah malah nampak

ngotot memuluskan pengesahan Omnibus Law Ketenagakerjaan melalui lobi-lobi politik,

salah satunya ke beberapa elit serikat buruh (Adyatama, 10 Juni, 2020). Langkah pemerintah

ini selaras dengan langkah partai penguasa PDI Perjuangan yang belakangan melakukan

rotasi strategis perwakilannya di parlemen untuk memuluskan pengesahan Omnibus Law

Ketenagakerjaan (Putri, 08 Juli 2020; Fauziah, 08 Juli 2020).

Spesifik terkait isu lingkungan, pemerintah melalui narasi para pakar hukum

mengkampanyekan bahwa Omnibus Law Ketenagakerjaan secara prinsipil tidak

mempengaruhi asas dan norma perlindungan lingkungan, sebagaimana tersusun dalam

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020). Kampanye

demikian tentu saja menyesatkan. Kartodiharjo (Kartodihardjo, 17 Februari 2020)

mencatat sepuluh poin penting perubahan yang akan secara otomatis terjadi di sektor

lingkungan apabila Omnibus Law Ketenagakerjaan disahkan. Kesepuluh poin tersebut

secara gamblang menegaskan soal penguatan wewenang dan peluang para pemodal yang

berkepentingan dan berproduksi di sektor hulu, artinya wilayah-wilayah rural dan kawasan

hutan, di satu sisi dan pada saat yang sama mengebiri secara signifikan hak-hak masyarakat

yang berkepentingan dan terkait langsung kawasan tersebut.

Melengkapi Kartodiharjo, Indonesian Centre for Environmental Law (ICEL)

mengingatkan bahwa selain membukan pintu bagi pemodal dengan tawaran resiko yang

minim dan mengebiri hak-hak masyarakat, secara regulasi dalam RUU Omnibus Law

ketenagakerjaan yang terkait lingkungan sulit untuk diimplementasikan. Lebih dari itu, poin

Page 20: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 16

penghilangan sanksi pidana dalam pelanggaran izin yang dilakukan oleh perusahaan dalam

RUU Ombibus LAW dianggap akan membuka lebar peluang pengabaian lingkungan hidup.

(Indonesian Centre for Environmental Law 2020, 10)

Keterangan gambar: 10 perubahan terkait lingkungan yang akan muncul menyertai

pengesahan Omnibus Law. Sumber: (Kartodihardjo, 17 Februari, 2020)

Pada akhirnya, pengesahan Omnibus Law Ketenagakerjaan tak lain dan tak bukan adalah

berarti pengesahan kondisi yang makin rentan (secara langsung) bagi masyarakat di

kawasan-kawasan hulu tersebut. Dan tentu saja, ini adalah sekaligus lonceng bahaya bagi

kelangsungan aktivitas dan hidup para Pembela HAM atas Lingkungan.

Page 21: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

17 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

VI. Penutup

Sejak awal pemerintahannya di periode kedua, Presiden Joko Widodo telah menerima

banyak kritikan dari pengamat terkait fokus kerjanya pada peningkatan ekonomi via

pemberian karpet merah pada korporasi. Kritik tersebut terutama pada kebijakan dan

langkah politik Jokowi yang dianggap justru mengancam stabilitas ekonomi dan lingkungan,

yang salah satunya termanifestasi pada Omnibus Law (Wijaya, 19 Januari 2020;

Kompas.com, 29 Januari 2020).

Jokowi memang terlihat trengginas dalam menjalankan langkah-langkah penarikan

investasi yang dijanjikannya. Awal Januari, ia diberitakan akan menjemput investasi senilai

280 triliun ke Uni Emirat Arab (Akbar, January 07, 2020). Akhir Februari, ia membeberkan

optimismenya soal perkiraan modal investasi di Indonesia yang ia sebut akan mencapai

1600 triliun (CNN Indonesia, 20 Februari 2020).

Ironisnya, optimisme Jokowi mengenai investasi dan pertumbuhan ekonomi itu datang,

dan berkembang menjelang pandemi COVID-19 masuk dan pada akhirnya mewabah di

Indonesia. Akhir Feburari 2020, hampir beriringan dengan pengumumannya secara publik

tentang keberadaan kasus pertama COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, Jokowi malah

memberikan diskon pesawat besar-besaran untuk rute ke tempat-tempat pariwisata

unggulan (Ananda, 26 Februari 2020). Di hari yang sama saat pengumuman pasien pertama

Covid 19, Jokowi menegaskan keoptimisannya bahwa kebijakan pemberian diskon tersebut

tidak akan berdampak pada penyebaran Covid-19 (Liputan6.com, 02 Maret 2020).

Optimisme ini bahkan berlanjut ketika angka kumulasi penderita Covid-19 di Indonesia

berjumlah lebih dari 50 ribu. Pada tanggal 30 Juni 2020, dalam peresminan Kawasan

Ekonomi di Batang Jawa Tengah, dengan semangat Jokowi mendorong proses pemberian

lahan murah kepada investor-investor dari luar negeri dipermudah. Terakhir, Jokowi juga

memerintahkan para pembantunya untuk mempercepat proses pembukaan ekonomi di

sektor pertambangan, industri, dan perkebunan (Kompas.TV, 30 Juni 2020; Aziz, 30 Juni

2020; Bardan, 04 Juni 2020).

Page 22: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 18

Kebijakan dan langkah politik terkait ekonomi Jokowi di atas, terutama yang diambil

sejak COVID-19 masuk ke Indonesia, secara umum jelas berkebalikan dengan agenda

pelestarian dan kedaulatan lingkungan. Tekad dan optimism Jokowi untuk menggenjot

pembangunan industri baru melalui penanaman investasi baru, dengan ditopang oleh janji

kemudahan yang akan diberikan Omnibus Law, yang demikian ngoyo sedang disahkan baik

oleh pemerintah maupun parlemen, sama artinya dengan akan digusurnya lahan-lahan

produktif milik rakyat, berubahnya fungsi tanah, lingkungan, dan ekologi. Pada akhirnya,

ekspansi kapital itu telah, sedang, dan akan mengancam kerja dan keselamatan para

pembela HAM Lingkungan itu sendiri. Padahal, pemerintah sendiri, seturut berbagai riset

mutakhir mengenai COVID-19, menyatakan kalau pembatasan sosial masih akan terus

ditetapkan, tanpa batas waktu spesifik, sampai vaksin COVID-19 berhasil ditemukan

(Yasmin, 17 Juli 2020). Dalam situasi demikian, kerentanan pembela HAM atas Lingkungan

ke depan di masa COVID-19 jelas berlipat.

Melihat seluruh temuan dan analisa dalam laporan ini dan menimbang arah kebijakan

terkait dengan pembela HAM atas Lingkungan di Indonesia, Lembaga Studi dan Advokasi

Masyarakat mendesak dan merekomendasikan:

1. Presiden Joko Widodo memerintahkan seluruh jajaran aparat keamanan (Kepolisian

Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia) dan penegak hukum untuk

menghentikan praktik-praktik kekerasan terhadap pembela HAM atas Lingkungan

dan warga yang sedang memperjuangkan hak-hak akan sumber kehidupan. Penting

bagi Presiden agar mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan kedaulatan

lingkungan dalam setiap pengambilan kebijakan terkait ekonomi. Presiden juga

harus segera menindaklanjuti usulan lama dari masyarakat sipil tentang perlunya

payung hukum perlindungan pembela HAM atas Lingkungan melalui Perpres untuk

memperkuat implementasi pasal 66 Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009;

2. DPR RI memasukkan substansi perlindungan pembela HAM dalam rencana revisi UU

HAM serta menggunakan pendekatan keberlanjutan dan kedaulatan lingkungan

dalam setiap penyusunan UU ;

Page 23: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

19 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

3. Kapolri memberikan sanksi tegas kepada para anggotanya yang terlibat praktik

kekerasan terhadap Pembela HAM dan warga masyarakat yang tengah

memperjuangkan hak-haknya;

4. Panglima TNI memberikan sanksi tegas kepada para anggotanya yang terlibat praktik

kekerasan terhadap Pembela HAM dan warga masyarakat yang tengah

memperjuangkan hak-haknya;

5. Komnas HAM meningkatkan penanganan dan perlindungan terhadap para pembela

HAM atas Lingkungan melalui pembentukan mekanisme pelaporan khusus untuk

kasus-kasus terkait pembela HAM atas Lingkungan;

6. Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan perlindungan

terhadap para Pembela HAM atas Lingkungan secara maksimal dan segera, terutama

agar memberikan prioritas penanganan terhadap korban dari pembela HAM atas

Lingkungan yang bekerja di komunitas dan jauh dari hiruk-pikuk pemberitaan media

Page 24: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 20

Page 25: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

21 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

VII. Daftar Pustaka

Adyatama, Egi. “Mahfud Md Undang Serikat Buruh Bahas Omnibus Law RUU Cipta Kerja.” TEMPO.CO, 10 Juni 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://nasional.tempo.co/read/1351810/mahfud-md-undang-serikat-buruh-bahas-omnibus-law-ruu-cipta-kerja/full&view=ok.

Ahsinin, Adzkar, Muhammad Azka Fahriza, dan Sekar Banjaran Aji. 2020. Menatap Tahun-Tahun Penuh Marabahaya: Laporan Situasi Pembela HAM Atas Lingkungan Tahun 2019. Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat.

Akbar, Caesar. “Jokowi Bakal Ke Uni Emirat Arab Jemput Investasi Rp 280 Triliun.” TEMPO.CO, 7 Januari 2020. Diakses pada 16 Juli 2020. https://bisnis.tempo.co/read/1292098/jokowi-bakal-ke-uni-emirat-arab-jemput-investasi-rp-280-triliun.

Ananda, Aria. “Jurus Jokowi Lawan Virus Corona Dengan Diskon Tiket Pesawat.” cnnindonesia.com, 26 Februari 2020. Diakses pada 16 Juli 2020. https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200226091352-532-478192/jurus-jokowi-lawan-virus-corona-dengan-diskon-tiket-pesawat.

Ardito, Ramadhan. 2020. “Pembebasan 30.000 Narapidana Akibat Wabah Virus Corona.” Kompas.com, 4 Januari 2020. Diakses pada 08 Juli, 2020.

Ardito, Ramadhan. “Patuhi Perintah Jokowi, Kemenkumham Batal Bebaskan Napi Koruptor.” Kompas.com, 4 Juni 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/06/11243561/patuhi-perintah-jokowi-kemenkumham-batal-bebaskan-napi-koruptor?page=all.

Aziz, Abdul. “Update Corona Indonesia 30 Juni: Jatim, DKI, & Jateng Tertinggi.” Tirto.id, 30 Jun 2020. Diakses pada 16 Juli 2020. https://tirto.id/update-corona-indonesia-30-juni-jatim-dki-jateng-tertinggi-fMvj.

Bardan, Abdul Basith. “Jokowi Minta Percepatan Pembukaan Sektor Tambang, Industri, Dan Perkebunan.” www.kontan.co.id, 04 Juni 2020. Diakses pada 17 Juli 2020. https://nasional.kontan.co.id/news/jokowi-minta-percepatan-pembukaan-sektor-tambang-industri-dan-perkebunan.

CNN Indonesia. “Jokowi Sebut Investasi Rp1.600 T Bakal Masuk RI.” cnnindonesia.com, 20 Februari 2020. Diakses pada 14 Juli 2020.

Page 26: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 22

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200220111346-532-476399/jokowi-sebut-investasi-rp1600-t-bakal-masuk-ri.

CNN Indonesia. “WHO Umumkan Virus Corona Sebagai Pandemi.” cnnindonesia.com, 12 Maret 2020. Diakses pada 07 Juli 2020. https://www.cnnindonesia.com/internasional/20200312000124-134-482676/who-umumkan-virus-corona-sebagai-pandemi.

Dobson, Christen. “‘Companies Mustn't Stand by as Attacks on Human Rights Defenders Rise During Covid-19’.” 28 April 2020. Diakses pada 02 Juli 2020. https://www.ethicalcorp.com/companies-mustnt-stand-attacks-human-rights-defenders-rise-during-covid-19.

ESCR-Net. “ESCR-Net Global Call to Action in Response to the COVID-19.” 1 Mei 2020. Diakses pada 02 Juli 2020. https://www.escr-net.org/news/2020/escr-net-global-call-action-response-covid-19.

Fauziah, Puji. “Demi Omnibus Law, Fraksi PDIP Copot Rieke Diah Pitaloka Dari Wakil Ketua Baleg DPR” 08 Juli 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://depok.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-09589663/demi-omnibus-law-fraksi-pdip-copot-rieke-diah-pitaloka-dari-wakil-ketua-baleg-dpr?page=2.

Guterres, António. 2020. “We Are All in This Together: Human Rights and COVID-19 Response and Recovery.” Diakses pada 02 Juli 2020. https://www.un.org/en/un-coronavirus-communications-team/we-are-all-together-human-rights-and-covid-19-response-and.

Indonesian Centre for Environmental Law. 2020. “Lingkungan dalam Poros Percepatan Investasi: Catatan Terhadap Wacana Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja.” Kertas Kebijakan Seri #1. https://icel.or.id/wp-content/uploads/Kertas-Kebijakan-ICEL.pdf.

Joseph, Jewel, and Ed O’Donovan. 2020. “Defending Rights During a Pandemic: Impact of Covid-19 on the Safety and Work of Human Rights Defenders.” Diakses pada 02 Juli 2020. https://www.frontlinedefenders.org/en/statement-report/defending-rights-during-pandemic-impact-covid-19-safety-and-work-human-rights.

Kabar Latuharhary. “Omnibus Law Lemahkan Hak Atas Tanah Dan Pangan.” 10 Juni 2020. Diakses pada 13 Juli 2020. https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2020/6/10/1432/omnibus-law-lemahkan-hak-atas-tanah-dan-pangan.html.

Kartodihardjo, Hariadi. “10 Ancaman Omnibus Law Terhadap Lingkungan.” FOREST DIGEST, 17 Februari 2020. Diakses pada 08 Juli 2020.

Page 27: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

23 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

https://www.forestdigest.com/detail/481/10-ancaman-omnibus-law-terhadap-lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. “Pakar Hukum: Omnibus Law LHK Menyederhanakan Prosedur Tanpa Mengubah Prinsip Lingkungan.” Siaran Pers. Diakses pada 08 Juli 2020. http://ppid.menlhk.go.id/siaran_pers/browse/2350.

Kompas.com. 2020. “100 Hari Jokowi-Maruf, Kebijakan Investasi Jadi Ancaman Bagi Lingkungan Hidup Halaman All - Kompas.Com.” Kompas.com, 29 Januari 2020. Diakses pada 16 Juli 2020. https://nasional.kompas.com/read/2020/01/29/19075051/100-hari-jokowi-maruf-kebijakan-investasi-jadi-ancaman-bagi-lingkungan-hidup?page=all.

Kompas.TV. “Tarik Investor, Jokowi: Harga Lahan Harus Lebih Murah Dari Negara Lain.” www.kompas.tv, 30 Juni 2020. Diakses pada 14 Juli 2020. https://www.kompas.tv/article/90425/tarik-investor-jokowi-harga-lahan-harus-lebih-murah-dari-negara-lain.

Lawlor, Mary. “Amid the Coronavirus, Human Rights Defenders Need More Protection.” Al Jazeera, 29 Mei 2020. Diakses pada 02 Juli 2020. https://www.aljazeera.com/indepth/opinion/coronavirus-human-rights-defenders-protection-200528114906737.html.

Liputan6.com. “Jokowi Bantah Diskon Pariwisata Tambah Penyebaran Virus Corona.” Liputan6, 2 Maret 2020. Diakses 16 2020. https://www.liputan6.com/news/read/4191914/jokowi-bantah-diskon-pariwisata-tambah-penyebaran-virus-corona.

Marie, Yusie. “Pejuang Tanah Anti Sawit Di Kotawaringin Timur Meninggal. Koalisi Lingkungan Minta Sidang Dihentikan!”. Mongabay, 27 April 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://www.mongabay.co.id/2020/04/27/pejuang-tanah-anti-sawit-di-kotawaringin-timur-meninggal-koalisi-lingkungan-minta-sidang-dihentikan/.

Meiliana, Diamanty. “Kejagung-MA-Kemenkumham Sepakat Sidang Digelar Online Selama Wabah Covid-19.” Kompas.com, 14 April 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://nasional.kompas.com/read/2020/04/14/12180811/kejagung-ma-kemenkumham-sepakat-sidang-digelar-online-selama-wabah-covid-19.

Nugraha, Indra, and Ayat S. Karokaro. “Bisa Celakakan Lingkungan, Banyak Kalangan Protes RUU Omnibus Law.” Mongabay, 19 Maret 2020. Diakses pada 13 Juli 2020. https://www.mongabay.co.id/2020/03/18/bisa-celakakan-lingkungan-banyak-kalangan-protes-ruu-omnibus-law/.

Nugraheny, Dian Erika. “Cegah Penyebaran Covid-19 Di Penjara, Kemenkumham Tunda Penerimaan Tahanan Baru.” Kompas.com, 24 Mei 2020. Diakses pada 08 Juli, 2020.

Page 28: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 24

https://nasional.kompas.com/read/2020/05/24/08201111/cegah-penyebaran-covid-19-di-penjara-kemenkumham-tunda-penerimaan-tahanan?page=all.

Pabst, Yaak, and Rob Wallace. 2020. “Capitalist Agriculture and Covid-19: A Deadly Combination.” Climate & Capitalism. Diakses pada 08 Juli, 2020. https://climateandcapitalism.com/2020/03/11/capitalist-agriculture-and-covid-19-a-deadly-combination/.

Perwitasari, Nur Hidayah. “Total 38.822 Napi Sudah Dibebaskan Dari Lapas Untuk Cegah COVID-19.” Tirto.id, 20 April 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://tirto.id/total-38822-napi-sudah-dibebaskan-dari-lapas-untuk-cegah-covid-19-ePF6.

Putri, Budiarti Utami. “Demi Omnibus Law, PDIP Ganti Rieke Dengan Eks Jenderal Polisi.” TEMPO.CO, 8 Juli 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. https://nasional.tempo.co/read/1362544/demi-omnibus-law-pdip-ganti-rieke-dengan-eks-jenderal-polisi?utm_source=Digital%20Marketing&utm_medium=Partnership&utm_campaign=Dable.

Saputri, Maya. “Teks Lengkap Pidato Presiden Jokowi Di Sidang Tahunan MPR 2019.” Tirto.id, 16 Agustus 2020. Diakses pada 13 Juli 2020. https://tirto.id/teks-lengkap-pidato-presiden-jokowi-di-sidang-tahunan-mpr-2019-egnu.

Setyorini, Virna P.“Aktivis Greenpeace Ditahan Karena Naiki Kapal Pembawa Sawit Asal Indonesia.” ANTARA Lampung, 18 November 2020. Diakses pada 06 Juli 2020. https://lampung.antaranews.com/berita/307943/aktivis-greenpeace-ditahan-karena-naiki-kapal-pembawa-sawit-asal-indonesia.

WALHI Jatim. “KRONOLOGI BENTROKAN AKSI WARGA TOLAK TAMBANG DI SUMBERAGUNG, BANYUWANGI.” Siaran pers. 28 Maret 2020. Diakses pada 08 Juli 2020. http://walhijatim.or.id/2020/03/kronologi-bentrokan-aksi-warga-tolak-tambang-di-sumberagung-banyuwangi/.

Wijaya, Callistasia. “Jokowi-Ma'ruf Amin 100 Hari Kerja: 'Fokus Pada Investasi, Pelemahan KPK', Kata Pengamat.” BBC News Indonesia, 19 Januari 2020. Diakses pada 16 Juli 2020. https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-51277266.

Wiratraman, Herlambang P. 2020. “Does Indonesian COVID-19 Emergency Law Secure Rule of Law and Human Rights.” Journal of Southeast Asian Human Rights 4 (1): 306–34.

Yasmin, Nur. “Social Restrictions to Remain in Place Until We Have a Vaccine: Covid-19 Task Force.” Jakarta Globe, 17 Juli 2020. Diakses pada 17 Juli 2020. https://jakartaglobe.id/news/social-restrictions-to-remain-in-place-until-we-have-a-vaccine-covid19-task-force.

Page 29: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

25 | Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020

Page 30: Sepanjang periode 1 Januari 2020 sampai dengan 30 April ... · Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 6 Catatan penting yang muncul di caturwulan pertama

Laporan Situasi Pembela HAM atas Lingkungan Januari-April 2020 | 26