Sepsis Pada BBLR

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    1/9

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Sepsi pada BBL (Sepsis neonatal) masih merupakan masalah yang elum dapat

    tepe!ahkan dalam pelayanan dan pera"atan BBL# $i Negara erekemang% hamper seagian

    esar BBLyang di ra"at mempunyai kaitan dengan masalah sepsis#

    $e&inisi

    Sepsis merupakan sindrom respons in&lamasi sistemik (Systemi! In&lammatory 'espons

    SydnromeSI'S) yang teradi seagai akiat in&esi akteri% *irus% Jamur ataupun parasits #

    Sepsis neonatorum adalah in&eksi yang masuk ke dalam tuuh se!ara langsung% yang

    masuk ke dalam tuuh se!ara langsung% yang dapat menimulkan geala klinis yang erat#

    Penyea sepsis neonatorum adalah akteri gram positi& dan gram negati+e% +irus in&eksi% dapat

    masuk se!ara hemtogen% atau in&eksi asenden

    Sepsis erat adalah keadaan sepsis yang di sertai dis&ungsi organ kardio+askular dan

    gangguan napas akut atau terdapat gangguan dua organ lain ( seperti gangguan neurologi%

    hematologi% urogenital dan hepatologi)

    Sepsis pada l adalah in&eksi aliran darah yang ersi&at in+asi+e dan di tandai dengan di

    temukanya akteri dalam !airan tuuh seperti darah% !airan sumsum tulang atau air kemih#

    Keadaan ini sering teradi pada ayi erisiko misalnya pada BKB%BBL'% Bayi dengan

    sindrom gangguan napas atau ayi yang lahir dari iu erisiko# Sepsis neonatal iasanya di agi

    dalam dua kelompok yaitu sepsis a"itan dana "itan lamat# Pada a"itan lamat teradi

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    2/9

    diseakan kuman yang erasal dari lingkungan di sekitar ayi setelah hari ke , lahir# Proses

    in&eksi sema!am ini diseut uga in&eksi dengan transmisi hori-ontak termasuk di dalamnya

    in&eksi arena kuman noso!omial# Selain pereedaan paparan kuman% kedua entuk in&eksi uga

    ereda dalam ma!am kuman penyea in&eksi# Selanutnya aik pathogenesis% gamaran klinis

    ataupun penatalakasanaan penderita tidak anyak ereda dan sesuai dengan peraalanan

    sepsisnya yang di kenal dengan !as!ade sepsis#

    .pidemiologi

    Insidens sepsis neonatorum eragam menurut de&inisinya% dari /01/222 kelahiran hidup

    di negara mau dengan &luktuasi yang esar sepanang "aktu dan tempat geogra&is# Keragaman

    insidens dari rumah sakit e rumah sakit lainya dapat dihuungkan dengan angka prematuritas%

    pera"atan prenatal% pelaksanaan persalinan% dan kondisi lingkungan di ruang pera"atan# Angka

    sepsis neonatorum meningkat meningkat se!ara ermakna pada ayi dengan erat adan lahir

    rendah dan ila ada &a!tor risiko iu (ostetri!) atau tandatanda koriomnionitis% seperti ketuan

    pe!ah ama (3/4#222)% pelunakan uterus dan takikardi anin (3/421menit)#

    5a!tor risiko host meliputi enis kelamin lakilaki% !a!at imun didapat atau kongenital%

    galaktosemia (es!heria !oli)% pemerian esi intramus!ular (.#6oli)% anomaly kongenital (saluran

    ken!ing% asplenia% myelomeningokel% saluran sinus)% on&alitis dan kemar terutam kemar kedua

    dari anin yang terin&ksi# Prematuritas merupakan &a!tor risiko aik pada sepsis mulaia"al

    maupun mulaiakhir#

    .tiologi

    Pola kuman penyea sepsis tidak selalu sama antara satu rumah sakit dengan rumah

    sakit yang lain# Peredaan terseut terdapat pula antar suatu negara dengan negara lain

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    3/9

    peredaan pola kuan ini akan erdampak terhadap pemilihan antiiotik yang di gunakan pada

    pasien#

    7ampair seagian esar kuman penyea di negara erkemang adalah kuman gram

    negati+e erupa kuman enteri! seperti enteroa!ter sp% kleisella sp dan !oli sp# Sedangkan

    Indonesia seagai salah satu yang sedang erkemang pola kuman yang terlihat uga tidak

    anyak ereda dengan kuman di negara erkemang lainya#

    Pato&isiologi dan pathogenesis

    Selama dalam kandungan anin relati+e aman terhap kontaminasi kuman karena terlindung

    oleh eragai organ tuuh seperti plasenta% selaput amnion% khorion dan eerapa &a!tor anti

    ingeksi pada !airan amnion# Kemungkinan kontaminasi kuman dapat timul melalui eragai

    alan yaitu

    /# In&eksi kuman% parasite atau +irus ang di derita iu dapat men!apai anin melalui aliran

    darah menemus arrier plasenta dan masuk sirkulasi anin# Keadaan ini ditemukan pada

    in&eksi T8'67% Triponema Pallidum atau Listeria dll#

    9# Prosedur ostetri! yang kurang memperhatikan &a!tor asepti!1antisepti! misalnya saat

    pengamilan !ontgoh darah anin% ahan +illi khorion atau amniosentesis# Paparan kuman

    pada !airan amnion saat prosedur dilakukan akan menimulkan amnionitis dan pada

    akhirnya teradi kontaminasi kuman pada anin#

    ,# Pada saat ketuan pe!ah% paparan kuman yang erasal dari +agina leih erperan dala

    in&esksi anin# Pada keadaan ini kuman +agina masuk ke dalam rongga uterus dan ayi

    dapat terkontaminasi kuman melalui saluran perna&asan ataupun saluran !erna# Keadian

    kontaminasi kuman melalui saluran perna&asan ataupun saluran !erna# Keadian

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    4/9

    kotaminasi kuman pada ayi yang elum lahir akan meningkat apaila ketuan pe!ah

    leih dari /490 am#

    Sepsis dini% teradi pada :; hari pertama% tanda distress pernapadan leih men!olok%

    organisme penyea penyakit di dapat dari intrapartum% atau melalui sauran genital iu# Pada

    keadaan ini kolonisasi pathogen teradi pada periode perinatal# Beerapa mikroorganisme

    penyea% seperti trponema% +irus listeria dan !andida% transmisi ke anain melalui plasenta

    se!ara hematogenik# 6ara lain masuknya mikroorganisme% dapat melalui proses persalinan#

    $engan pe!ahnya selaput ketuan% mikroorganisme dalam &or a +agina atau akteri pathogen

    lainya se!ara asenden dapat men!apai !arian amnion dan anin# 7al ini memungkinkan

    teradinya khoriamnionitis atau !arian amnion yang telah terin&eksi teraspirasi oleh anin atau

    neonatus yang kemudian erperan seagai penyea kelainan pernapasan adanya +erni< atau

    mekoneum merusak peran alami akteriostatik !airan amnion akhirnya aryi terpapar &loran

    +agina "aktu melalui alan lahir# Kolonisasi terutama teradi pada kulit% naso&aring% oro&aring%

    konun!ti+a dan tali pusat # trauma pada permukaan ini memper!e=at proses in&eksi# Penyakit

    dini di tandai dengan keadian yang mendadak dan erat% yang erkemang dengan !epat

    menadi syok sepsis dengan angka kematian tinggi# Insidens syok septik 2%/2%0> dengan

    mortalitas /:0:> dan moriditas ke!a!aan sara

    Umumnya teradi setelah ari erumur ; hari atau leih#

    Sepsis lamat mudah menadi erat% tersering menadi meningitis akteri penyea

    sepsis dan meningitis% termasuk yang timul sesudah lahir yang erasal dari saluran genita iu%

    kontak antar manusia atau dari alatalat yang terkontaminasi# $i sini transmisi hori-ontal

    memegang peran# Insiden sepsis amat sekitar :9:> % sedangkan mortalitas /292 >#

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    5/9

    $iagnosis

    Se!ara umum sepsis neonatorum sulit di tetapkan karena gealanya tdak khas# Setiap

    peruahan keadaan &isik atau gamaran darah neonatus dianggap teradi in&eksi sepsis

    neonatorum# $iagnosis ditegakan ika terdapat leih dari satu kumpulan geala erikut ini #

    /# ?eala umum in&eksi@ tampak sakit% tidak mau minum% suhu naik atau turun

    sklerema1skleredema#

    9# ?eala gastrointestinal@ terdapat diare% muntah% hepatomegali% splenomegaly% atau perut

    kemung#

    ,# ?eala paru@sianosis% apnea% atau takipnea#

    0# ?eala kardio+askkular@ terdapat takikardia% edema atau dehidrasi#

    :# ?eala neurologis@ letargi (tampak seperti mayat)% pea rangsang atau keang## ?eala hematologislaoratoium@ i!terus% perdarahan a"ah kulit% leukopenia dan leukosit

    kurang dari :#2221mm,#;# Pemeriksaan tamahan untuk memperkuat sepsis neonatorum adalah @K.$ meningkat%

    tromositopenia% granulasi toksis +akuolisasi sel atau granulasi toksis% +akuolisasi

    nu!leus polimor Untuk diagnosis pasti adalah dengn melakukan kutur darah dan semua

    !airan yang dikeluarkan tuuh#

    Adanya in&eksi merupakan kriteria diagnosis pertaa yang harus di temukan# Penting

    untuk di !atat ah"a ayi dengan sepsis akteri dapat memilikiiakan darah negati+e% sehingga

    pendekatan lain untuk identi&ikasi harus di amil# Ui untuk menunukan repons radang meliputi

    lau endap darah% protein !reakti&% haptogloin% &irinogen% pe"arna tetra-lium nitrolue% dan

    &os&atase alkali leukosit # pada umumnya % ui ini memiliki sensiti+itas yang teratas dan tidak

    memantu hanya angka hitung darah lengkap serta hitung enis dan rasio neutrophil imatur

    predikti& segera diandingkan dengan standar umur# Neutropenia leih sering teradi daripada

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    6/9

    neutro&ilia pada sepsis neonatorum erat% namun neutropenia ini dapat uga teradi erkaitan

    dengan hipertensi iu % sensitisasi neonatus% perdarahan peri+entrikuler% keangkeang%

    pemedahan% dan mungkin hemolysis# Bila rasio neutrophil imatur disanding neutrophil total

    2%/ atau leih esar% hal ini menunukan adanya in&eksi akteri# Kriteria esarnya peruahan

    &isiologis pada nayi aru lahir dengan sepsis kini elum ditentukan% namun harus sesuai dengan

    pengaruh sistemik mediator endogen pada satu atau leih system organ# isalnya pengaruh

    sepsis pneumonia pada &ungsi respirasi harus melampui kerusakan lokal pada paruparu#

    $iagnosis dini sepsis di tegakan erdasaran geala klinik dan terap di erikan tanpa

    menungg hasli kultur# Tanda dan geala sepsis neonatal tidak spesi&ik dengan diagnosis anding

    yang sangat luas% termasukgangguan napas% penyakit metaoli!% penyakit antung dan proses

    penyakit in&eksi lainya (misalnya in&eksi T8'67CToksoplasma% ruella% sitoegalo +irus dan

    herpes)#

    Bayi yang di duga menderita sepsis ila teradi geala @

    Letargi% irritale

    Tampak sakit

    Kulit eruah "arna keauauan% gangguan per&usi% sianosis% pu!at kulit itnikintik

    tidak rata ptekie% ruam% sklerema atau ikterik%

    Suhu tidak stail demam atau hipoteri%

    Peruahan metaoli! hipoglikemi atau hiperglikmei% asidosis metaoli!

    ?eala gangguan kardiopulmonal gangguan pernapasan (merintih% napas !uping hidung%

    retraksi% tapiknu) apnu dalam 90 am pertama atau tiatia% takikardi atau hipotensi

    (iasanya timul lamat)

    ?eala gastrointestinal D toleransi minum yang uruk% muntah% diare% kemung dengan

    atau tanpa adanya o"el loop#

    Pemeriksaan laoratorium

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    7/9

    /# 7ematologi

    9# $arah rutin% termasuk kadar hemogloin 7% hemato!rit 7t% Leukosit dan hitung enis%

    tromosit# Pada umumnya terdapat neutropeni PN E/4221Fl (spesi&isitas tinggi%

    sensiti+itas rendah)% neutrophil mudah meningkat 3/:221 Fl% rasio neutrophil imatur @

    total 32%9# Adanya reaktan &ase akut yaitu 6'P (Konsentrasi tertinggi di laorkan pada

    in&eksi akteri% kenaikan sedang didaptkan pada kondisiin&eksi kronik)% L.$% ?6S5

    (?ranulo!yte !olonystimulating &a!tor)% sitokin IL/G% IL dan TN5 (Tumor ne!rosis

    &a!tor)#

    ,# Biakan darah atau !airan tuuh lainya (!airan sererospinalis) serta ui resitenti%

    pelaksanaan pungsi lumal masik kontro+ersi% dianurkan dilakukan pada ayi yang

    menderita keang% kesadaran menurun% kelinis sakit tampak makin erat dan kultur

    positi

    0# Bila ada indikasi% dapat di akukan iakan tina dan urin:# Pemeriksaan apusan gram dari ahan darah maupun !airan liHuor serta urin

    # Lain lain misalnya iliruin% gula darah dan elektrolit (natrium% kalium)#

    Pemeriksaan radilogi

    Pemeriksaan radiologi yang perlu di lakukan ialah &oto dada% adoen atas indikasi dan ginal#

    8emeriksaan US? ?inal% Skaning ginal% Sitourretrogasi dilakukan atas indikasi#

    Pemeriksaan penuang lain

    Pemeriksaan plasenta dan selaput anin dapat menunukan adanya koriomnionitis yang

    merupakan potensi terainya in&eksi pada neonatus#

    Tatalaksana

    Penatalaksanaan untuk sepsis neonatorum ada tiga tahap% yaitu seagai erikut#

    /# Pera"atan umum @

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    8/9

    a# Tindakan asepti! dengan !u!i hama#

    # Pertahankan suhu tuuh sekitar ,%:,;o6

    !# Jalan napas harus ersih% artinya angan sampai ada gangguan napas#d# 6arian dierikan dengan in&us

    e# Lakukan pera"atan ayi dan tali pusat dengan aik#

    9# edikamentosa @a# Beri antioiotik kominasi#

    # .+aluasi hasilnya ,: hari% ila tidak erhasil% ganti antiiotik#

    !# Ui sensiti+itas kuman sehingga antiiotik dierikan dengan tepat#d# Antiiotik dierikan perpanangan selama ; hari setelah peraikan se!ara klinis

    ,# Simtomatik @ pengoatan simtomatik dierikan dan sesuai denga geala klinisnya (oat

    penurun panas% oat anti keang)# Trans&usi ika ditemukan anemia#

    Untuk penatalaksanaan

    /# Pen!egahan di lakukan dengan memperhatikan pemakain arum atau alat taam lainya

    sekali pakai# Pemakaian proteksi di setiap tindakan% termasuk srung tangan % masker%

    au% ka!amata deu# Tenagan dan kulit yang terkena darah atau !arian tuuh lainya

    segera di !u!i

    9# Pengoatan

    Penisilin atau deri+ate iasanya ampisislin /22mg1k190 am intra+ena tiao /9 am% aaila

    teradi meningitis untuk umur2; hari /22922mg1kg190 am intra+ena1intra+as!ular tiap

    /9 am% umur 3; hari 922,22mg1k190 am intra+ena1intramus!ular tiap 4 am%

    maksimum022mg1kg190 am#

    Ampisilin sodium1sulaktam sodium(unasyn)% dosis sama dengan ampisilin di tamah

    aminoglikoid:mg1kg190 am intra+ena dierikan tiap /9 am# Pada sepsis noso!omial%

    seaiknya dierikan +ankomisin dengan dosis tergantung umur dan erat adan @

    E/%9kg umur 20 minggu @ /: mg1kg1kali tiap 90 am

    /%99 kg umur 2; hari @ /: mg1kg1kali tiap /9/4 am

    /%99kg umur 3; hari @ /:mg1kg1kali tiap 4/9 am

    39kg umur 2; hari @ /:mg1kg1kali tiap /9 am

    39kg umur 3;hari @/:mg1kg1kali tiap 4 am ditamah aminoglikosid atau

    se&alosporin generasi tiga#

    ,# Terapi lanutan disesuaikan dengan hasil iakan dan ui resistensi#0# Pengoatan komplikasi

  • 7/25/2019 Sepsis Pada BBLR

    9/9

    Pernapasan @ keutuhan oksigen meningkat% yang harus di penuhi dengan

    pemeerian oksigen% *TP atau kemudian dengan +entilator#

    Kardio+askular@ menunang tekanan darah dan per&usi aringan% men!egah syok

    dengan pemerian +olume ekspander /292ml1kg(Na6l 2%>% alumin dan

    darah)# 6atat pemasukan !arian dan pengeluaran urin# Kadang diperlukan

    pemakaian dopamine atau doutamin#

    7ematologi @ untuk $I6 (tromositopeni% protomin time memanang%

    tromlopastin time meningkat) seaiknya dierikan 55P /2ml1kg% *it K%Suspensi

    tromosit% dan kemungkinan trans&use tukar# Apaila teradi neutropeni di erikan

    trans&use neutrophil# Susunan syara& pusat @ila keang eri &enoarital (92mg1kg loading dose) dan

    monitor timunya sindrom inappropriate antidiureti! hormone atau SIA$7%

    ditandai dengan eksresi urin turun% hyponatremia% osmolaritas serum turun%

    naiknya erat enis urin dan osmolaritas#

    etaoli! @ monitor dan terapi hipo dan hiperglikemia# Koreksi asidosis metaoli!

    dengan ikaronat dan !airan #