23
septic tank Septic tank Pengertian Septic Tank Septic Tank atau sering disebut sebagai tangki septik adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri. Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ke dalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Septic tank (dengan disertai bidang resapan) merupakan salah satu bentuk pengolahan limbah setempat yang umum digunakan di Indonesia dan direkomendasikan sebagai pilihan teknologi yang relatif aman apabila memenuhi persyaratan tertentu. Kerja bakteri dalam melakukan pengolahan limbah yang memadai dalam tangki septik sangat bergantung pada pengoperasian dan perawatan yang benar yang dilakukan oleh rumah tangga bersangkutan. Mengingat pentingnya peran bakteri tersebut maka perlu dihindari masuknya bahan-bahan yang berbahaya bagi keberadaan bakteri ke dalam septic tank. Bahan-bahan itu di antaranya adalah pemutih pakaian, bahan- bahan kimia, cat, maupun deterjen. Perawatan Septic Tank Dalam perawatan septic tank, salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui bahwa tangki septik memenuhi standar adalah dilakukan atau tidaknya pengurasan rutin terhadap lumpur tinja (indikator ini digunakan dalam studi Environmental Health Risk Assessment – Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Buku Putih Sanitasi). Septic Tank yang tidak pernah dikuras (ataupun memiliki periode pengurasan lumpur yang panjang) mengindikasikan bangunan yang tidak standar dan berpotensi mencemari air tanah setempat. Pengurasan lumpur dari septic tank secara teratur akan menjamin proses pengolahan air limbah berjalan optimal. Lumpur yang berlebih akan mengurangi lamanya air limbah tinggal di dalam septic tank sehingga mengurangi kinerja proses pengolahan. Waktu tinggal yang disyaratkan agar air limbah mengalami proses pengolahan yang optimal di dalam septic tank adalah 1,5 hari. Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 03-2398-2002 mengenai Perencanaan Septic Tank dengan sistem resapan, memberikan pedoman mengenai ukuran (dimensi) septic tank dengan periode pengurasan tiga tahun untuk digunakan bagi satu keluarga (terdiri atas 5 jiwa).

Septic Tank

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sanitasi

Citation preview

Page 1: Septic Tank

septic tank

Septic tank

Pengertian Septic TankSeptic Tank atau sering disebut sebagai tangki septik adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat (onsite) dengan menggunakan bantuan bakteri. Tangki ini dibuat kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ke dalam tanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Septic tank (dengan disertai bidang resapan) merupakan salah satu bentuk pengolahan limbah setempat yang umum digunakan di Indonesia dan direkomendasikan sebagai pilihan teknologi yang relatif aman apabila memenuhi persyaratan tertentu.Kerja bakteri dalam melakukan pengolahan limbah yang memadai dalam tangki septik sangat bergantung pada pengoperasian dan perawatan yang benar yang dilakukan oleh rumah tangga bersangkutan. Mengingat pentingnya peran bakteri tersebut maka perlu dihindari masuknya bahan-bahan yang berbahaya bagi keberadaan bakteri ke dalam septic tank. Bahan-bahan itu di antaranya adalah pemutih pakaian, bahan-bahan kimia, cat, maupun deterjen.Perawatan Septic TankDalam perawatan septic tank, salah satu indikator yang digunakan untuk mengetahui bahwa tangki septik memenuhi standar adalah dilakukan atau tidaknya pengurasan rutin terhadap lumpur tinja (indikator ini digunakan dalam studi Environmental Health Risk Assessment – Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan yang dilakukan Kabupaten/Kota dalam rangka penyusunan Buku Putih Sanitasi). Septic Tank yang tidak pernah dikuras (ataupun memiliki periode pengurasan lumpur yang panjang) mengindikasikan bangunan yang tidak standar dan berpotensi mencemari air tanah setempat.Pengurasan lumpur dari septic tank secara teratur akan menjamin proses pengolahan air limbah berjalan optimal. Lumpur yang berlebih akan mengurangi lamanya air limbah tinggal di dalam septic tank sehingga mengurangi kinerja proses pengolahan. Waktu tinggal yang disyaratkan agar air limbah mengalami proses pengolahan yang optimal di dalam septic tank adalah 1,5 hari.Standar Nasional Indonesia (SNI) nomor 03-2398-2002 mengenai Perencanaan Septic Tank dengan sistem resapan, memberikan pedoman mengenai ukuran (dimensi) septic tank dengan periode pengurasan tiga tahun untuk digunakan bagi satu keluarga (terdiri atas 5 jiwa). Apabila ukuran (dimensi) septic tank telah sesuai dengan apa yang terdapat dalam SNI, maka pengurasan dapat mengikuti periode yang disarankan tersebut.Untuk septic tank yang tidak mengikuti ukuran standar maupun septic tank yang tidak diketahui dimensinya, salah satu cara untuk mengetahui apakah tangki septik tersebut perlu dikuras atau tidak adalah dengan melakukan pengecekan sederhana terhadap ketinggian lumpur. Pengecekan ini sangat sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja dan perlu dilakukan secara teratur (sekitar 6 bulan sekali). Langkah-langkah pengecekan ini adalah sebagai berikut:• Gunakan tongkat panjang yang dibungkus kain katun warna putih pada ujungnya• Selanjutnya ukur kedalaman lumpur

Page 2: Septic Tank

• Apabila tinggi lumpur sudah mencapai setengah dari kedalaman tangki, maka tangki septik sudah perlu untuk dikuras.• Pengurasan lumpur dari tangki septik dapat dilakukan dengan bantuan mobil sedot tinja milik pemerintah maupun dari pihak swasta.Septic tank yang berfungsi dengan benar dapat menurunkan potensi pencemaran air tanah dangkal yang masih menjadi salah satu sumber air utama bagi rumah tangga di Indonesia. (Majalah Percik Edisi PPSP)Sistem Septic Tank

Ada beberapa macam limbah domestik atau limbah rumah, antara lain limbah air kotor, kotoran (yang berasal dari WC), dan sampah. Limbah rumah tangga diolah atau diatur dengan sistem pengolahan limbah seperti septic tank dan sistem sanitasi air (got, gorong-gorong, peresapan air). Masalah yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga dalam skala kecil rumah tangga mungkin tidak menyebabkan masalah yang serius. Dari rumah tangga, dapat dihasilkan limbah berupa air kotor, limbah organik maupun sampah. Biasanya, air kotor dan sampah dapat langsung dibuang melalui riol kota ataupun bak sampah yang akan diangkut. Namun dalam skala perkotaan, kadangkala karena berbagai keterbatasan, air limbah maupun limbah organik langsung dibuang begitu saja melalui riol kota ataupun sungai. Hal ini sangatlah tidak sehat dan dapat menyebabkan pencemaran serta polusi air dan tanah. Karenanya penting untuk mendesain hunian dengan pengaturan sanitasi yang baik. Peranan septic tank adalah sangat penting. Dalam septic tank, limbah organik dipisahkan antara bentuk padat dan bentuk cairnya, kemudian air limbah yang terpisah dialirkan ke sumur resapan. Meskipun sebagian besar zat-zat kimia berbahaya telah diserap dan dinetralisir oleh tanah, sebenarnya masih juga tersisa zat-zat berbahaya yang dapat merugikan kesehatan bila mencapai air sumur yang diminum, karenanya sebaiknya terdapat jarak yang cukup lebar antara septic tank dan sumur resapan, dengan sumur penghasil air bersih. Kotoran yang berasal dari WC dialirkan ke septic tank, didalam septic tank kotoran tersebut diolah menjadi lebih ‘ramah lingkungan’ dengan menjadikannya lebih cair, sehingga siap untuk dialirkan ke sumur resapan. Air kotor diresapkan melalui sumur resapan ini, sehingga bisa terserap dalam tanah. Bila sumur resapan penuh, barulah air kotor tersebut dialirkan ke riol kota. Permasalahan yang dapat terjadi dari sistem septic tank hunian rumah tinggal antara lain;1. Sistem dalam septic tank tidak berjalan sebagaimana mestinya, misalnya ada kebuntuan saluran, berhenti mengalir2. Tidak adanya lubang-lubang angin yang bisa menyebabkan sistem tersumbat3. Septic tank telah penuh4. Sumur resapan terlalu dekat dengan sumur air bersih, atau septic tank bocor sehingga mencemari air bersih yang digunakan untuk konsumsi sehari-hari5. Air buangan tercemar oleh zat-zat kimia yang dapat membunuh organisme pengurai dalam septic tank seperti air sabun, deterjen, minyak bumi (bensin, minyak gas), thinner, pestisida6. Terlalu banyak septic tank yang berdekatan 7. Sistem septic tank digunakan oleh terlalu banyak orang, atau digunakan untuk membuang sampah lain atau limbah yang tidak semestinya dibuang lewat sistem ini

Page 3: Septic Tank

http://rahma93.blogspot.com/2011/06/septic-tank_10.html

Septic Tank adalah bangunan pengolah dan pengurai kotoran tinja manusia cara setempat, tangki ini dibuat dengan bahan yang kedap air sehingga air dalam tangki septik tidak dapat meresap ketanah dan akan mengalir keluar melalui saluran yang disediakan. Air yang keluar dari tangki septik ini masih tidak aman bagi manusia dan lingkungan, oleh karena itu masih diperlukan unit pengolahan lainnya yang pada umumnya berupa :

1. Bidang Resapan.2. Sumur Resapan.3. Filter Aliran ke atas dengan pasir dan kerikil.

I.Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Dan Kontruksi

A.Septik tank

Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang diperlukan akan memerlukan lahan yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk menggantikan fungsi bidang resapan.

Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan pengurasan Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :

1. Jumlah pemakai2. Periode pengurasan yang direncanakan3. Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki

septik

Ukuran dan Volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi muka air tanah

Air yang keluar dari tangki septik masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur resapan atau filter.

B. Bidang Resapan / Sumur Resapan

Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah

Page 4: Septic Tank

Jarak dengan sumber air bersih > 10 m Hanya digunakan untuk pelayanan sampai 5 rumah

II. Penggunaan

Tangki septik hanya menerima buangan kakus / tinja saja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci)

Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali

III. Pemeliharaan

Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.

Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya bagi manusia dan lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang mempunyai peralatan penguras yang memenuhi syarat.

Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus dibuang ketempat yang telah direncanakan untuk menampung lumpur tinja ( misal Instalasi Pengolah Lumpur Tinja /IPLT).

IV. Keuntungan

Bangunan kuat dan biaya pembangunan murah Kotoran tidak mencemari lingkungan

V. Kerugian

Membutuhkan biaya pengurasan Dibutuhkan perawatan agar tidak tersumbat Tergantung dari muka air tanah Memerlukan lahan yang cukup luas

http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=88

Page 5: Septic Tank

Septic Tank

 

Air limbah berupa black water yang berisi kotoran akan berakhir di septic tank. Walaupun jarang kita sadari, peran septic tank sangat penting dalam keberlangsungan aktivitas di rumah. Beberapa masalah yang cukup mengganggu seputar kamar mandi dan WC yang akan Anda gunakan setiap harinya sering timbul dari septic tank. Untuk itu septic tank haruslah dipilih dengan cermat sesuai dengan kebutuhan rumah Anda.

Beberapa jenis septic tank dan cara kerjanya yang dapat menjadi pertimbangan Anda adalah:

1. Septic tank konvensional

Septic tank model ini menampung dan mengendapkan limbah dan membiarkannya terurai oleh bakteri, cairan hasil akhir dari tanki ini akan diendapkan ke tanah melalui resapan khusus. Secara berkala septic tank ini akan penuh dan harus disedot.

2. Septic tank biologis

Pada septic tank biologis, limbah akan terurai sampai aman untuk dimanfaatkan kembali, hingga tidak perlu disedot lagi. Saat ini ada beberapa jenis septic tank biologis yang telah beredar di pasaran, diantaranya:

a. Septic tank berbahan fiberglass

Page 6: Septic Tank

Septic tank jenis ini terdiri dari 3 bagian dengan fungsi yang berbeda-beda. Air limbah yang masuk ke septic tank ini akan masuk di bagian pertama, kemudian disaring dan dialirkan ke bagian ke dua, pada bagian kedua limbah diurai oleh bakteri dan dialirkan ke kotak ke tiga untuk diurai lebih lanjut. Sisa penguraian dari bagian ke tiga akan dialirkan ke luar menuju saluran drainase umum setelah melalui tabung disinfektan yang mensucihamakan limbah hingga aman.

b. Septic tank berbahan beton

Septic tank jenis ini terbuat dari beton yang juga terdiri 3 bagian, tapi dengan proses yang sedikit berbeda dengan septic tank berbahan fiber glass. Pada septic tank jenis ini, limbah yang masuk di bagian pertama akan disaring untuk memisahkan kotoran dengan tissue. Limbah dari bagian pertama lalu dialirkan ke bagian ke dua untuk diproses oleh mikroorganisme yang memakan limbah tersebut dan mengolahnya menjadi cairan. Limbah yang sudah berubah menjadi cairan di bagian ke dua akan dialirkan ke bagian ke tiga untuk diendapkan kemudian diresapkan ke dalam tanah dan dialirkan ke sistem drainase kota.Diskusikan dan pilihlah jenis septic tank yang paling sesuai dengan kebutuhan, sistem saluran air, dan peraturan yang di lingkungan rumah dengan kontraktor Anda.

http://www.membangunbersama.com/post/step-by-step/pondasi/septic-tank/

Standar Septic Tank Jamban Sehat

Sebagai seorang yang berprofesi sebagai sanitarian atau kesehatan masyarakat, tentu akan sangat akrab dengan kata septic tank. Bahkan dahulu diawal melakoni pendidikan kesehatan lingkungan (saat ospek) nama ini dijadikan nama identitas, disamping nama-nama trend lainnya seperti bowl, jetting, dan lain-lain,  sehingga sekarangpun nama itu seakan telah menjadi trade mark sanitarian (sebagai mantri kakus). Berikut adalah informasi yang sebaiknya kita ketahui terkait dengan septic tank tersebut.

Septic tank merupakan cara yang memuaskan dalam pembuangan ekskreta untuk kelompok kecil yaitu rumah tangga dan lembaga yang memiliki persediaan air yang mencukupi, tetapi tidak memiliki hubungan dengan sistem penyaluran limbah masyarakat (Chandra, 2007). Septic tank merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan oleh WHO tapi memerlukan biaya mahal, tekniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas (Entjang, 2000).

Page 7: Septic Tank

Pembangunan septic tank juga perlu memperhatikan keadaan tanah, pada kondisi tanah yang terlalu lembab dalam jangka waktu yang lama, maka tanah tersebut tidak sesuai untuk lokasi septic tank. Pada tingkat tertentu kelembaban tanah sangat mendukung kehidupan manusia, tetapi pada tingkat kelembaban tanah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menimbulkan permasalahan bagi manusia. 

Kelembaban tanah perlu diperhatikan karena berdasarkan beberapa studi disimpulkan bahwa air tanah juga tidak luput dari pencemaran. Bahan pencemar dapat mencapai aquifer air tanah melalui berbagai sumber diantaranya meresapnya bakteri dan virus melalui septic tank. Pada kondisi tanah kering, gerakan bahan kimia dan bakteri relatif sedikit, dengan gerakan ke samping praktis tidak terjadi. Dengan pencucian yang berlebihan (tidak biasa terjadi pada jamban dan septic tank) perembesan ke bawah secara vertikal hanya sekitar 3 m. Apabila tidak terjadi kontaminasi air tanah, praktis tidak ada bahaya kontaminasi sumber air.

Dengan memperhatikan pola pencemaran tanah dan air tanah, maka hal-hal berikut. harus diperhatikan untuk memilih lokasi penempatan sarana pembuangan tinja (Soeparman, 2002):

1. Pada dasarnya tidak ada aturan pasti yang dapat dijadikan sebagai patokan untuk menentukan jarak yang aman antara jamban dan sumber air. Banyak faktor yang mempengaruhi perpindahan bakteri melalui air tanah, seperti tingkat kemiringan, tinggi permukaan air tanah, serta permeabilitas tanah. Yang terpenting harus diperhatikan adalah bahwa jamban atau kolam pembuangan (cesspool) harus ditempatkan lebih rendah, atau sekurang-kurangnya sama tinggi dengan sumber air bersih. Apabila memungkinka, harus dihindari penempatan langsung di bagian yang lebih tinggi dari sumur. Jika penempatan di bagian yang lebih tinggi tidak dapat dihindarkan, jarak 15 m akan mencegah pencemaran bakteriologis ke sumur. Penempatan jamban di

Page 8: Septic Tank

sebelah kanan atau kiri akan mengurangi kemungkinan kontaminasi air tanah yang mencapai sumur. Pada tanah pasir, jamban dapat ditempatkan pada jarak 7,5 m dari sumur apabila tidak ada kemungkinan untuk menempatkannya pada jarak yang lebih jauh. Pada tanah yang homogen, kemungkinan pencemaran air tanah sebenarnya nol apabila dasar lubang jamban berjarak lebih dari 1,5 m di atas permukaan air tanah, atau apabila dasar kolam pembuangan berjarak lebih dari 3 m di atas permukaan air tanah.

2. Penyelidikan yang seksama harus dilakukan sebelum membuat jamban cubluk (pit privy), kakus bor (bored-hole latrine), kolam pembuangan, dan sumur resapan di daerah yang mengandung lapisan batu karang atau batu kapur. Hal ini dikarenakan pencemaan dapat terjadi secara langsung melalui saluran dalam tanah tanpa filtrasi alami ke sumur yang jauh atau sumber penyediaan air minum lainnya.

Secara teknis desain atau konstruksi utama septic tank sebagai berikut :a. Pipa ventilasi. Pipa ventilasi secara fungsi dan teknis dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mikroorganisme dapat terjamin kelangsungan hidupnya dengan adanya pipa ventilasi ini, karena oksigen yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya dapat masuk ke dalam bak pembusuk, selain itu juga berguna untuk mengalirkan gas yang terjadi karena adanya proses pembusukan. Untuk menghindari bau gas dari septick tank maka sebaiknya pipa pelepas dipasang lebih tinggi agar bau gas dapat langsung terlepas di udara bebas (Daryanto, 2005).

2. Panjang pipa ventilasi 2 meter dengan diameter pipa 175 mm dan pada lubang hawanya diberi kawat kasa (Machfoedz, 2004).

b. Dinding septic tank:

Page 9: Septic Tank

1. Dinding septic tank dapat terbuat dari batu bata dengan plesteran semen (Machfoedz,2004)

2. Dinding septic tank harus dibuat rapat air (Daryanto, 2005)3. Pelapis septic tank terbuat dari papan yang kuat dengan tebal

yang sama (Chandra, 2007).

c. Pipa penghubung:

1. Septic tank harus mempunyai pipa tempat masuk dan keluarnya air (Chandra, 2007).

2. Pipa penghubung terbuat dari pipa PVC dengan diameter 10 atau 15 cm (Daryanto, 2005)

d. Tutup septic tank:

1. Tepi atas dari tutup septic tank harus terletak paling sedikit 0,3 meter di bawah permukaan tanah halaman, agar keadaan temperatur di dalam septic tank selalu hangat dan konstan sehingga kelangsungan hidup bakteri dapat lebih terjamin (Daryanto,2005).

2. Tutup septic tank harus terbuat dari beton (kedap air).

Mekanisme Kerja Septic TankSeptic tank terdiri dari tangki sedimentasi yang kedap air, sebagai tempat tinja dan air buangan masuk dan mengalami dekomposisi. Di dalam tangki ini tinja akan berada selama beberapa hari. Selama waktu tersebut tinja akan mengalami 2 proses (Notoatmodjo, 2003):

a. Proses kimiawiAkibat penghancuran tinja akan direduksi dan sebagian besar (60-70%) zat-zat padat akan mengendap di dalam tangki sebagai sludge. Zat-zat yang tidak dapat hancur bersama-sama dengan lemak dan busa akan mengapung dan membentuk lapisan yang menutup permukaan air dalam tangki tersebut. lapisan ini disebut scum yang berfungsi mempertahankan suasana anaerob dari cairan di bawahnya, yang memungkinkan bakteri-bakteri anaerob dapat tumbuh subur, yang akan berfungsi pada proses berikutnya.

b. Proses biologisDalam proses ini terjadi dekomposisi melalui aktivitas bakteri anaerob dan fakultatif anaerob yang memakan zat-zat organik dalam sludge dan scum. Hasilnya, selain terbentuknya gas dan zat

Page 10: Septic Tank

cair lainnya, adalah juga pengurangan volume sludge, sehingga memungkinkan septic tank tidak cepat penuh. Kemudian cairan enfluent sudah tidak mengandung bagian-bagian tinja dan mempunyai BOD yang relatif rendah. Cairan enfluent ini akhirnya dialirkan keluar melalui pipa dan masuk ke dalam tempat perembesan.

Kedua tahapan di atas berlangsung di dalam septic tank. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Penumpukan endapan lumpur mengurangi kapasitas septic tank sehingga isi septic tank harus dibersihkan minimal sekali setahun.

2. Penggunaan air sabun dan desinfektan seperti fenol sebaiknya dihindari karena dapat membunuh flora bakteri di dalam septic tank.

3. Septic tank baru sebaiknya diisi dahulu dengan air sampai saluran pengeluaran, kemudian dilapisi dengan lumpur dari septic tank lain untuk memudahkan proses dokomposisi oleh bakteri (Chandra, 2007).

Pendapat lain dikemukakan Suriawiria (1996), bahwa salah satu cara pengelolaan tinja manusia adalah dengan penggunaan tanki septik (septic tank) dan resapannya. Dengan cara ini maka buangan yang masuk ke dalam bejana/tangki akan mengendap, terpisah antara benda cair dengan benda padatannya. Benda padatan yang mengendap di dasar tangki dalam keadaan tanpa udara, akan diproses secara anaerobik oleh bakteri sehingga kandungan organik di dalamnya akan terurai. Akibatnya, setelah kurun waktu tertentu, umumnya kalau tangki septik tersebut sudah penuh dan isinya dikeluarkan, maka sisa padatan sudah tidak berbau lagi, seperti halnya kalau kotoran/tinja tersebut dibiarkan di luar tangki septik. Yang tetap menjadi masalah adalah untuk benda cairan setelah padatannya dipisahkan, karena di dalam cairan tersebut masih akan terkandung sejumlah mikroba, yang mungkin masih bersifat patogen (dapat menyebabkan penyakit). Karenanya salah satu cara pemecahan yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan resapan, untuk mengalirkan benda cairan setelah benda padatnya mengendap. Cara resapan yang digunakan adalah dengan membuat lapisan yang terdiri dari batu kerikil di bawah tanah sehingga air yang meresap masih mendapatkan suplai oksigen (aerobik), sehingga mikroba patogen akhirnya akan terbunuh.

Page 11: Septic Tank

Pembangunan Septic TankUntuk keperluan perencanaan maka volume septic tank harus dihitung. Perencanaan ini alan menyangkut jumlah pemakai, masa pengurasan, serta perkiraan volume rata-rata tinja yang dihasilkan. Untuk keperluan perencanaan apabila tidak tersedia data hasil penelitian setempat, maka dapat digunakan angka kuantitas tinja manusia sebesar 1 Kg berat basah per orang per hari (Soeparman, 2002).

Septic tank satu ruang

Keterangan: A = InletB = OutletC = Penahan D = Busa yang mengapungE = LumpurF = Ruang bebas busaG = Ruang bebas lumpurH = Kedalaman air dalam tangkiI = Ruang kosongJ = Kedalaman pemasukan

penahanK = Jarak penahan ke dinding,

20-30 cmL = Sisi atas penahan 2,5 cm di

bawah dinding atas tangkiM = Tutup tangki, biasanya bulatN = Permukaan tanah, kurang

Page 12: Septic Tank

dari 30 cm di atas tangki (jika kurang, naikkan tutup tangki ke permukaan tanah)

Septic tank dua ruangA = Bagian inletB = Bagian outletC = Ruang

penggelontoranD = Sifon

penggelontoranE = Penurunan

kedalaman cairanF = OutletG = Tutup lubang

pemeriksaArticle Source :

1. Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 2. Daryanto. 2005. Kumpulan Gambar Teknik Bangunan. Jakarta: PT. Rineka Cipta 3. Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip Dasar). Jakarta: PT. Rineka Cipta 4. Soeparman dan Suparmin. 2002. Pembuangan Tinja & Limbah Cair (Suatu Pengantar). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC

http://inspeksisanitasi.blogspot.com/2009/08/septic-tank.html

Makalah keperawatan tentang jamban sehat

Here i will explain about Makalah Tentang Septic Tank. Many people have talked about Makalah dan artikel pendidikan: upaya penanggulangan. In this article you will know that Dengan adanya makalah ini , penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu penulis dalam pembuatan makalah ini..

Di dalam keputusan menteri kesehatan nomor 852/2008 tentang strategi nasional sanitasi total berbasis masyarakat disebutkan bahwa jamban sehat adalah fasilitas. Makalah ilmiah biologi: limbah dan pemanfaatannya makalah ilmiah biologi limbah dan pemanfaatannya oleh : 1 iyan y (22) 2 bima c (10) 3 m athoa (xx).

Page 13: Septic Tank

Read more on Makalah keperawatan tentang jamban sehat.

Tentang penatalaksanaan dan pencegahan diare, peran orang tua yang paling penting tingkat pengetahuan orang tua tentang diare pada balita sangat.

Page 14: Septic Tank

Mengenal Lebih Jauh Tentang Septictank.

Read more on Makalah ilmiah biologi: limbah dan pemanfaatannya.

Lingkungan bisnis juga bisa dilihat dari sisi internal perusahaan itu sendiri. lingkungan internal menekankan pada hubungan antar fungsi di dalam suatu organisasi.

Page 15: Septic Tank

http://the-forexjournal.rhcloud.com/link/makalah-tentang-septic-tank/

Pengertian Septic Tank

Septic Tank Adalah tempat penampungan limbah tinja. Banyak orang beranggapan bahwa sistem Septic Tank tidaklah penting. Itu semua salah besar, karena Septic Tank sangatlah penting dalam pengolahan limbah domestik. Akan tetapi banyak orang keliru dalam membuat Septic Tank. Yang banyak digunakan banyak orang biasanya hanya dibuat dengan Beton, Septic Tank yang dibuat dengan beton hanya mengendapkan tinja ke dalam tanah tanpa diolah terlebih dahulu.

Page 16: Septic Tank

Contoh Gambar Septic Tank Biasa / Konvensional

Seperti terlihat pada gambar diatas, Tinja / Sludge yang menumpuk akan meresap ke dalam tanah dan akan mencemari debit air dalam tanah.Air yang tercemar oleh limbah domestik mengandung bakteri berbahaya, dan zat - zat tambahan lain yang mengakibatkan berkurangnya kualitas Air, sehingga air tidak layak lagi dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari - hari.

http://biogreen-frp.blogspot.com/2014/02/pengertian-septic-tank.html

Pokok Bahasan: Pengertian Septictank

Sub. Pokok Bahasan:

- Fungsi septictank

- Resapan air kotor/ rembesan

• Septictank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC

(water closet), konstruksi septictank ada disekat dengan dinding bata dan

diatasnya diberi penutup dengan pelat beton dilengkapi penutup control dan diberi

Page 17: Septic Tank

pipa hawa T dengan diameter ø1 ½ “, sebagai hubungan agar ada udara / oksigen

ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur. Sebagai pemusnah

kotoran – kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.

• Fungsi Septictank;

- Sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran – kotoran

yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang

jaraknya tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septictank tidak

terlalu jauh dari WC (water closet)

- Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya

diberi lubang – lubang agar aliran air limbah dapat merata pada lubang

rembesannya.

- Tidak semua saluran air kotor dialirkan ke arah bak septictank, jadi aliran air

limbah yang masuk ke septictank hanya dari WC saja.

- Hal yang penting menghitung volume septictank perlu untuk

perencanaan:

Misalkan jumlah penghuni 10 orang. Diperhitungkan setiap orang

membuang air sebanyak 25 l/hari.

Diperkirakan kotoran akan hancur habis dimakan oleh bakteri dalam

waktu 3 hari.

Berarti volume air buangan dihitung waktu 3 hari, jadi banyaknya air

buangan yang harus ditampung oleh bak septictank = 10 x 25 x 3 = 750 l.

Dipakai ukuran luas bak = 1,20 x 0,80= 0,96 m2 tinggi air diambil = 1 m, jadi volume air yang dapat ditampung= 0,96 x 1= 0,96 m3

Page 18: Septic Tank

960 l> 750 l.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir.Drs.Bochari,MM MENGGAMBAR REKAYASA

Untuk ruang hawa diambil tinggi ± 1/3 tinggi airnya = 1/3 x 1 m= 0,35 m,

Jadi volume total septictank= (tinggi air + tinggi ruang hawa) x luas bak = 1,35 m x 0,96 m2= 1,296 m3 ~ 1,3 m3

Ukuran ini adalah ukuran ruang dalam septictank.

• Resapan air kotor/ rembesan;

- Rembesan adalah lubang yang berdekatan dengan septictank, gunanya

mendapatkan aliran air limbah dari septictank.

- Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam – macam bahan dari

pasir, diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split

dipasangkan lagi ijuk diatasnya diberi pasangan batu karang yang berongga

diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan seterusnya, yang perlu diperhatikan

sekeliling lubang diberi ijuk.

- Pipa paralon ø 2 ½ “ yang di dalam rembesan diberi berlubang – lubang untuk

memudahkan penyebaran air limbah yang mengalir dari septictank ke

rembesan.

- Jika akan memasang sumur pompa atau jet pump agar dipasang lebih dari

10m’. dari penempatan septictank dan rembesan, untuk menghindari infiltrasi

air limbah dari rembesan.

• Pengertian Bak Kontrol;

- Bak kontrol merupakan bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air

kotor, gunanya sebagai pengontrol setiap saat jika saluran air kotor terjadi

hambatan atau terjadi genangan ait yang tidak kita inginkan.

Page 19: Septic Tank

- Bak kontrol menggunakan penutup dari cor – coran beton tulang dilengkapi

dengan besi pengangan untuk membuka.

- Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang ada

dimaksudkan agar endapan yang terjadi mudah dibersihkan.

- Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septictank

disamping sebagai pengontrol dapat juga untuk memasukkan slang penyedot

air limbah di septictank.

- Konstruksi bak control dibuat dari pasangan bata ½ batu dengan kedap air 1

Pc: 3 Ps.

https://www.google.com/url?q=http://kk.mercubuana.ac.id/elearning/files_modul/11003-13