6
Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561 Edisi Khusus 1. Pendahuluan Kegiatan perawatan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung beroperasinya suatu sistem secara lancar sesuai yang dikehendaki. Selain itu, kegiatan perawatan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat adanya kerusakan mesin (Alfian, dalam Masrijal 2015). untuk menjaga keefektifan Analisis Perawatan Mesin Pendistribusian Air Bersih Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada PDAM Unit Lambaro Dewi Mulyati* 1 , Prima Denny Sentia 2 , Irhamni 1 dan Zulfami.A 1 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah, Jl. Tgk. Imum Lueng Bata Desa Bathoh, Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh, Indonesia 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiahkuala, Darussalam, Banda Aceh- Indonesia *Koresponden email: [email protected] Abstrak. Mesin distribusi menjadi hal yang penting dalam perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh. Kebutuhan supply air bersih meningkat dengan bertambahnya penduduk dan peralatan atau mesin distribusi yang terdapat didalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan senantiasa mengalami penurunan efisiensi, tingkat kesiapan, keandalan (reliability) dan kualitas bentuk kerja (performance) yang menyebabkan keadaan menjadi buruk, sejalan dengan lamanya pemakaian dan umur mesin. Hal itu akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu, perusahaan harus berusaha agar mesin dan peralatan berfungsi dengan baik sehingga penyuplaian air bersih berjalan lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas mesin KSB dan TORISHIMA serta membandingkan nilai OEE perusahaan dengan standar Overall Equipment Effectiveness World Class. Metodologi yang digunakan yaitu Overall Equipment Effectiveness. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu nilai rata-rata OEE yang didapatkan dari mesin KSB dan TORISHIMA mulai dari 90,53% hingga 94,00%. Adapun hasil tersebut jika kita bandingkan dengan JIPM world class, maka untuk nilai Overall Equipment Effectiveness perusahaan sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu >85%. Kata kunci : Distribusi Air Bersih dan Overall Equipment Effectiveness Abstrak. Distribution machine becomes an important thing for Tirta Daroy Banda Aceh Water Supply Company (PDAM). The need for water supply increases with the increase of population and equipment or distribution machines contained within PDAM area will always decrease the efficiency, the level of readiness, reliability and quality of work forms (performance) that causes the situation to be bad, with duration of use and machine life. It will cause harm to the company, therefore, the company must try to keep the machines and equipment functioning properly so that the supply of clean water runs smoothly. The purpose of this research is to know the effectiveness of machine KSB and TORISHIMA and compare the value of OEE company with Standard Equipment Effectiveness World Class. The methodology used is Overall Equipment Effectiveness. The results of this study can be concluded that the average value of OEE obtained from KSB and TORISHIMA machines ranging from 90.53% to 94.00%. As for the results if we compare with JIPM world class, then for the value of Overall Equipment Effectiveness the company has reached the standard set that is> 85%. Keywords: Clean Water Distribution and Overall Equipment Effectiveness 176

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

1. PendahuluanKegiatan perawatan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mendukung beroperasinya suatu sistem secara lancar sesuai yang dikehendaki.

Selain itu, kegiatan perawatan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat adanya kerusakan mesin (Alfian, dalam Masrijal 2015). untuk menjaga keefektifan

Analisis Perawatan Mesin Pendistribusian Air Bersih Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

(OEE) Pada PDAM Unit LambaroDewi Mulyati*1, Prima Denny Sentia2, Irhamni1 dan Zulfami.A1

1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah,Jl. Tgk. Imum Lueng Bata Desa Bathoh, Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh, Indonesia

2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiahkuala, Darussalam, Banda Aceh- Indonesia

*Koresponden email: [email protected]

Abstrak. Mesin distribusi menjadi hal yang penting dalam perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh. Kebutuhan supply air bersih meningkat dengan bertambahnya penduduk dan peralatan atau mesin distribusi yang terdapat didalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan senantiasa mengalami penurunan efisiensi, tingkat kesiapan, keandalan (reliability) dan kualitas bentuk kerja (performance) yang menyebabkan keadaan menjadi buruk, sejalan dengan lamanya pemakaian dan umur mesin. Hal itu akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu, perusahaan harus berusaha agar mesin dan peralatan berfungsi dengan baik sehingga penyuplaian air bersih berjalan lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas mesin KSB dan TORISHIMA serta membandingkan nilai OEE perusahaan dengan standar Overall Equipment Effectiveness World Class. Metodologi yang digunakan yaitu Overall Equipment Effectiveness. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu nilai rata-rata OEE yang didapatkan dari mesin KSB dan TORISHIMA mulai dari 90,53% hingga 94,00%. Adapun hasil tersebut jika kita bandingkan dengan JIPM world class, maka untuk nilai Overall Equipment Effectiveness perusahaan sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu >85%. Kata kunci : Distribusi Air Bersih dan Overall Equipment Effectiveness

Abstrak. Distribution machine becomes an important thing for Tirta Daroy Banda Aceh Water Supply Company (PDAM). The need for water supply increases with the increase of population and equipment or distribution machines contained within PDAM area will always decrease the efficiency, the level of readiness, reliability and quality of work forms (performance) that causes the situation to be bad, with duration of use and machine life. It will cause harm to the company, therefore, the company must try to keep the machines and equipment functioning properly so that the supply of clean water runs smoothly. The purpose of this research is to know the effectiveness of machine KSB and TORISHIMA and compare the value of OEE company with Standard Equipment Effectiveness World Class. The methodology used is Overall Equipment Effectiveness. The results of this study can be concluded that the average value of OEE obtained from KSB and TORISHIMA machines ranging from 90.53% to 94.00%. As for the results if we compare with JIPM world class, then for the value of Overall Equipment Effectiveness the company has reached the standard set that is> 85%.Keywords: Clean Water Distribution and Overall Equipment Effectiveness

176 177

Page 2: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

1. PendahuluanKegiatan perawatan mempunyai peranan yang

sangat penting dalam mendukung beroperasinya suatu sistem secara lancar sesuai yang dikehendaki.

Selain itu, kegiatan perawatan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat adanya kerusakan mesin (Alfian, dalam Masrijal 2015). untuk menjaga keefektifan

Analisis Perawatan Mesin Pendistribusian Air Bersih Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness

(OEE) Pada PDAM Unit LambaroDewi Mulyati*1, Prima Denny Sentia2, Irhamni1 dan Zulfami.A1

1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serambi Mekkah,Jl. Tgk. Imum Lueng Bata Desa Bathoh, Kota Banda Aceh, Propinsi Aceh, Indonesia

2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Syiahkuala, Darussalam, Banda Aceh- Indonesia

*Koresponden email: [email protected]

Abstrak. Mesin distribusi menjadi hal yang penting dalam perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh. Kebutuhan supply air bersih meningkat dengan bertambahnya penduduk dan peralatan atau mesin distribusi yang terdapat didalam Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) akan senantiasa mengalami penurunan efisiensi, tingkat kesiapan, keandalan (reliability) dan kualitas bentuk kerja (performance) yang menyebabkan keadaan menjadi buruk, sejalan dengan lamanya pemakaian dan umur mesin. Hal itu akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan, oleh karena itu, perusahaan harus berusaha agar mesin dan peralatan berfungsi dengan baik sehingga penyuplaian air bersih berjalan lancar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas mesin KSB dan TORISHIMA serta membandingkan nilai OEE perusahaan dengan standar Overall Equipment Effectiveness World Class. Metodologi yang digunakan yaitu Overall Equipment Effectiveness. Adapun hasil penelitian ini dapat disimpulkan yaitu nilai rata-rata OEE yang didapatkan dari mesin KSB dan TORISHIMA mulai dari 90,53% hingga 94,00%. Adapun hasil tersebut jika kita bandingkan dengan JIPM world class, maka untuk nilai Overall Equipment Effectiveness perusahaan sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu >85%. Kata kunci : Distribusi Air Bersih dan Overall Equipment Effectiveness

Abstrak. Distribution machine becomes an important thing for Tirta Daroy Banda Aceh Water Supply Company (PDAM). The need for water supply increases with the increase of population and equipment or distribution machines contained within PDAM area will always decrease the efficiency, the level of readiness, reliability and quality of work forms (performance) that causes the situation to be bad, with duration of use and machine life. It will cause harm to the company, therefore, the company must try to keep the machines and equipment functioning properly so that the supply of clean water runs smoothly. The purpose of this research is to know the effectiveness of machine KSB and TORISHIMA and compare the value of OEE company with Standard Equipment Effectiveness World Class. The methodology used is Overall Equipment Effectiveness. The results of this study can be concluded that the average value of OEE obtained from KSB and TORISHIMA machines ranging from 90.53% to 94.00%. As for the results if we compare with JIPM world class, then for the value of Overall Equipment Effectiveness the company has reached the standard set that is> 85%.Keywords: Clean Water Distribution and Overall Equipment Effectiveness

176 177

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

mesin/peralatan produksi maka perusahaan harus menerapkan perawatan yang teratur guna untuk lancarnya produksi. Salah satu metode manajemen perawatan adalah Overall Equipment Effectiveness (OEE). Nakajima, (1988) menyatakan bahwa Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode pengukuran tingkat efektifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mengikut sertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungan tersebut.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh ditetapkan berdasarkan perda No. 2 Tahun 1975 tanggal 24 Februari 1975. Dalam kurun waktu 41 tahun berdirinya PDAM Tirta Daroy Banda Aceh sebagai satu-satunya perusahaan penyedia air bersih untuk masyarakat di Kota BAnda Aceh. Mesin distribusi menjadi hal yang penting dalam perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),

Tulisan ini memaparkan hasil penelitian yang difokuskan pada:

1. Untuk mengetahui Overall Equipment Effectiveness (OEE) pada mesin KSB dan TORISHIMA distribusi air bersih.

2. Untuk mengetahui apakah nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) perusahaan sudah sama dengan standar Overall Equipment Effectiveness World Class.

2. Studi LiteraturMenurut Hatake, (2013), Perawatan adalah suatu

usaha yang dilakukan secara sengaja dan sistematis terhadap peralatan hingga mencapai hasil/kondisi yang dapat diterima dan diinginkan. Dari pengertian tersebut, jelas bahwa kegiatan perawatan itu adalah kegiatan yang terprogram mengikuti cara tertentu untuk mendapatkan hasil/kondisi yang disepakati. Perawatan hendaknya merupakan usaha/kegiatan yang dilakukan secara rutin/terus menerus agar peralatan atau sistem selalu dalam keadaan siap pakai.

Menurut Hamsi dalam Masrijal, (2015), Kegiatan perawatan dapat dibedakan menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Perawatan terencana (Planned maintenance) Perawatan terencana adalah perawatan yang

dilakukan secara terorginir untuk mengantisipasi kerusakan diwaktu yang akan dating, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Perawatan tak terencana (Unplanned maintenance) Perawatan tak terencana adalah yaitu perawatan

darurat, yang didefinisikan sebagai perawatan dimana perlu segera dilaksanakan tindakan untuk mencegah akibat serius, misalnya hilangnya produksi, kerusakan besar pada peralatan, atau untuk keselamatan kerja.

2.1. Elemen Yang Berpengaruh Terhadap Perawatan

Dalam melakukan perawatan terhadap suatu sistem atau peralatan/mesin, terdapat beberapa elemen yang harus diperhatikan. Dalam kegiatan produksi terdapat berbagai elemen waktu yang dapat dibedakan masing-masing sebagai berikut :

1. Waktu Operasi (Up Time) : Waktu dimana mesin berfungsi dengan baik dan dipergunakan oleh sistem untuk melakukan kegiatan.

2. Waktu Delay (Delay Time) : Waktu dimana mesin berfungsi dengan baik tetapi tidak digunakan oleh sistem.

3. Waktu Rintangan (Downtime) : Waktu dimana mesin tidak dapat digunakan akibat adanya kerusakan yang terjadi.

2.2. Pompa Sentrifugal (Centrifugal Pumps)Salah satu jenis pompa kerja dinamis adalah

pompa sentrifugal yang prinsip kerjanya mengubah energi kinetik (kecepatan) cairan menjadi energi potensial melalui suatu impeller yang berputar dalam casing. Gaya sentrifugal yang timbul karena adanya gerakan sebuah benda atau partikel melalui lintasan lengkung (melingkar).

Pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan karena mempunyai bentuk yang sederhana dan harga yang relatif murah. Keuntungan pompa sentrifugal dibandingkan jenis pompa perpindahan positif adalah gerakan impeller yang kontinyu menyebabkan aliran tunak dan tidak berpulsa, keandalan operasi tinggi disebabkan gerakan elemen yang sederhana

177

Page 3: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

dan tidak adanya katup-katup, kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah dan biaya perawatan murah.

3. Metode PenelitianOverall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu

metode pengukuran tingkat efektifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mengikut sertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungan tersebut (Nakajima, 1988). OEE terdiri dari 3 komponen utama yaitu Availability, Performance, and Quality. Ketiga nilai komponen tersebut mencakup seluruh pokok permasalahan yang dapat mempengaruhi seberapa banyak produk yang dapat dihasilkan oleh peralatan dan operator sistem yang digunakan (Borris, 2006). Rumus yang di gunakan adalah:

Availability = x 100 %

Performance = x 100 %

Quality = x 100 %

Dari rumus diatas, maka untuk memperoleh nilai OEE (overall equipment effectiveness) dengan mengalikan ketiga komponen tersebut. Secara matematis formula pengukuran nilai OEE adalah : OEE = Availability x Performance x Quality x 100 % Berdasarkan penghargaan yang pernah diberikan oleh Japan Institute of Plant Maintenance sebagai promotor kunci TPM melalui PM Price, kondisi ideal OEE (World Class) yaitu sebagai berikut (Nakajima, 1988: 27) :

Tabel. 1 Kondisi ideal Overall Equipment Effectiveness- Availibility > 90 %- Performance Efficiency > 95 %- Quality Produc

(Sumber : Nakajima, 1988)

4. Hasil dan PembahasanSistem penjadwalan operasi mesin distribusi air bersih yang dilakukan oleh perusahaan yaitu, setiap 1 bulan sekali terjadinya pergantian antara mesin KSB Unit I, Unit II, Unit III, Unit IV dan Unit V. Sedangkan untuk mesin TORISHIMA Unit I beroperasi secara terus – menerus setiap hari, tanpa adanya pergantian mesin. Adapun mesin TORISHIMA Unit I ini beroperasi secara terus - menerus, dikarenakan mesin ini sebagai mesin pembantu pendistribusian air bersih. Sedangkan mesin TORISHIMA Unit II belum terpasang

178 179

Tabel 2. Data Penjadwalan Air Bersih

Page 4: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

dan tidak adanya katup-katup, kemampuan untuk beroperasi pada putaran tinggi, yang dapat dikopel dengan motor listrik, motor bakar atau turbin uap ukuran kecil sehingga hanya membutuhkan ruang yang kecil, lebih ringan dan biaya instalasi ringan, harga murah dan biaya perawatan murah.

3. Metode PenelitianOverall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu

metode pengukuran tingkat efektifitas pemakaian suatu peralatan atau sistem dengan mengikut sertakan beberapa sudut pandang dalam proses perhitungan tersebut (Nakajima, 1988). OEE terdiri dari 3 komponen utama yaitu Availability, Performance, and Quality. Ketiga nilai komponen tersebut mencakup seluruh pokok permasalahan yang dapat mempengaruhi seberapa banyak produk yang dapat dihasilkan oleh peralatan dan operator sistem yang digunakan (Borris, 2006). Rumus yang di gunakan adalah:

Availability = x 100 %

Performance = x 100 %

Quality = x 100 %

Dari rumus diatas, maka untuk memperoleh nilai OEE (overall equipment effectiveness) dengan mengalikan ketiga komponen tersebut. Secara matematis formula pengukuran nilai OEE adalah : OEE = Availability x Performance x Quality x 100 % Berdasarkan penghargaan yang pernah diberikan oleh Japan Institute of Plant Maintenance sebagai promotor kunci TPM melalui PM Price, kondisi ideal OEE (World Class) yaitu sebagai berikut (Nakajima, 1988: 27) :

Tabel. 1 Kondisi ideal Overall Equipment Effectiveness- Availibility > 90 %- Performance Efficiency > 95 %- Quality Produc

(Sumber : Nakajima, 1988)

4. Hasil dan PembahasanSistem penjadwalan operasi mesin distribusi air bersih yang dilakukan oleh perusahaan yaitu, setiap 1 bulan sekali terjadinya pergantian antara mesin KSB Unit I, Unit II, Unit III, Unit IV dan Unit V. Sedangkan untuk mesin TORISHIMA Unit I beroperasi secara terus – menerus setiap hari, tanpa adanya pergantian mesin. Adapun mesin TORISHIMA Unit I ini beroperasi secara terus - menerus, dikarenakan mesin ini sebagai mesin pembantu pendistribusian air bersih. Sedangkan mesin TORISHIMA Unit II belum terpasang

178 179

Tabel 2. Data Penjadwalan Air Bersih

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

ke pompa dan menjadi cadangan jikalau mesin TORISHIMA Unit I rusak total. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data selama 1 tahun mulai Januari sampai dengan Desember 2016. Untuk penjadwalan mesin distribusi air bersih dapat dilihat pada tabel.1 dibawah ini.

Data Pendistribusian Air BersihBerikut ini adalah data pendistribusian air

bersih untuk masyarakat Kota Banda Aceh yang di distribusikan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy.

Dari tabel data diatas dapat kita lihat bahwa mesin TORISHIMA Unit I beroperasi dalam 1 (satu) tahun sebanyak 8784 Jam. Perawatan yang dilakukan pada mesin TORISHIMA yaitu pelumasan gemuk (grease) pada komponen yang bergerak, dan pengecekan kabel power, serta mengecek komponen – komponen lain pada pompa. Adapun perawatan yang dilakukan saat PLN mati. Dalam setahun jam henti (downtime) mesin 20,07 jam dari jam mesin yang dijadwalkan oleh perusahaan. Jam henti ini disebabkan mesin menunggu start awal, baik menunggu start melalui genset maupun menunggu start dari arus PLN. Sedangkan jumlah pendistribusian air bersih

sebanyak 2030287 m3/jam. Tingginya jam kerja mesin ini disebabkan karena mesin TORISHIMA Unit I ini mesin pembantu dalam pendistribusian air bersih dan beroperasi secara terus-menerus.

Berikut hasil perhitungan nilai rata-rata Availability:

1. Analisis availability menunjukkan ketersediaan nilai rata-rata setiap mesin untuk digunakan dalam pendistribusian air bersih berkisar dari 99,17% hingga 99,74%. Hal ini dapat dikatakan bahwa tingkat kesiapan mesin-mesin sangat tinggi dan memenuhi target availability dari yang ditentukan Japan Institute of Plant Maintenance (JIPM)

2. Nilai rata performance mesin-mesin mulai dari 95.46% hingga 99.29%. Akan tetapi jika kita analisa untuk mengetahui nilai performance yang masih belum mencapai standar JIPM world class.

3. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Daroy Banda Aceh untuk tingkat mutu mesin pendistribusian air bersih telah menentukan tingkat mutunya, dimana mutu terhadap mesin pendistribusian air bersih yang ditetapkan adalah 95%.

178 179

Tabel 3. Mesin KSB Unit I

Page 5: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

Hasil perhitungan nilai rata-rata OEE, dapat dilihat bahwa nilai dari tingkat keseluruhan efektifitas Mesin-mesin KSB dan Mesin TORISHIMA distribusi air bersih mulai dari 90,53% hingga 94,00%. Pada kategori OEE menurut Nakajima (1988), nilai OEE berada diatas 85% adalah bagus. Hasil dapat di buat grafinya.

5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yang dapat diambil kesimpulan yaitu :1. Hasil nilai rata-rata Overall Equipment

Effectiveness (OEE) untuk mesin KSB Unit I adalah 90,57%, KSB Unit II adalah 90,53%, KSB Unit III adalah 91,31%, KSB Unit IV adalah 91,36%, KSB Unit V adalah 92,02%, sedangkan untuk mesin TORISHIMA adalah

94,00%. 2. Adapun perbandingan dari nilai rata-rata

OEE yang diperoleh dari perhitungan dengan JIPM world class, maka untuk nilai Overall Equipment Effectiveness sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu diatas 85%.

6. Daftar PustakaButagaol, Henry Joy, 2009, Penerapan Total

Productive Maintenance untuk peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Borris, S, 2006, “Total Productive Maintenance”. United State of America, Mc Graw –hill Companies, inc.

Gempur, Santoso, 2010, Manajemen Perawatan Pabrik, Penerbit: PT.Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

Ljungberg, 1998, Measurement of Overall Equipment Effectiveness, AS a Basic for TPM activities.

Masrijal, M, 2015, Perencanaan perawatan mesin penggilingan padi pada Kilang Padi Rahmat Ilahi (KPRI) Aceh Besar, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.Gambar 1. Grafik Rata-Rata OEE

180 181

Tabel 4. Mesin TORISHIMA Unit I

Page 6: Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 …jurnalserambiengineering.net/wp-content/uploads/2017/08/Analisis... · Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah suatu metode

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

Hasil perhitungan nilai rata-rata OEE, dapat dilihat bahwa nilai dari tingkat keseluruhan efektifitas Mesin-mesin KSB dan Mesin TORISHIMA distribusi air bersih mulai dari 90,53% hingga 94,00%. Pada kategori OEE menurut Nakajima (1988), nilai OEE berada diatas 85% adalah bagus. Hasil dapat di buat grafinya.

5. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan

yang dapat diambil kesimpulan yaitu :1. Hasil nilai rata-rata Overall Equipment

Effectiveness (OEE) untuk mesin KSB Unit I adalah 90,57%, KSB Unit II adalah 90,53%, KSB Unit III adalah 91,31%, KSB Unit IV adalah 91,36%, KSB Unit V adalah 92,02%, sedangkan untuk mesin TORISHIMA adalah

94,00%. 2. Adapun perbandingan dari nilai rata-rata

OEE yang diperoleh dari perhitungan dengan JIPM world class, maka untuk nilai Overall Equipment Effectiveness sudah mencapai standar yang ditetapkan yaitu diatas 85%.

6. Daftar PustakaButagaol, Henry Joy, 2009, Penerapan Total

Productive Maintenance untuk peningkatan Efisiensi Produksi Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Effectiveness Di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Borris, S, 2006, “Total Productive Maintenance”. United State of America, Mc Graw –hill Companies, inc.

Gempur, Santoso, 2010, Manajemen Perawatan Pabrik, Penerbit: PT.Prestasi Pustakaraya. Jakarta.

Ljungberg, 1998, Measurement of Overall Equipment Effectiveness, AS a Basic for TPM activities.

Masrijal, M, 2015, Perencanaan perawatan mesin penggilingan padi pada Kilang Padi Rahmat Ilahi (KPRI) Aceh Besar, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.Gambar 1. Grafik Rata-Rata OEE

180 181

Tabel 4. Mesin TORISHIMA Unit I

Serambi Engineering, Volume II, No.4, Agustus 2017 ISSN : 2528-3561Edisi Khusus

Moelana, Satria, 2015, Analisis Perawatan alat berat Exavator pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Banda Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.

Muazir, 2014, Analisis Efektivitas Belt Conveyor dan Tenaga Kerja Pada PT.Lafarge Cement Indonesia (studi kasus pada wilayah Clinker Transport Unit Cement Mill), Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.

Nakajima, S, 1988, Introduction to TPM. Cambridge, Productivity Press.

Nursalam, 2007, Definisi Manajemen, Penerbit ITB, Bandung

Samsuar, 2015, Analisis Pemeliharaan Peralatan Pembangkit Tenaga Diesel Dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) Pada PT. PLN (Persero) Area Banda Aceh, Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.

Setyawan, Indra, 2015, Analisis Overall Equipment Efectiveness (OEE) Sebagai Rekomendasi Perbaikan Maintenance (Studi Kasus Di CV. Sinar Albasia Utama Yogyakarta), Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Sinulingga, S, 2011, Metode Penelitian, Medan USU Press.

Soesetyo, Ivan dan Bendatu, Liem, Yenny, 2014, Penjadwalan Predective Maintenance dan Biaya Perawatan Mesin Pallet di PT. Charoen Pokphand Indonesia-Sepanjang.

Suryanto, 2008, Manajemen perawatan, Jakarta.Hatake, Naldo, 2013, “Pengertian dan Perbaikan”.

http://naldohatake.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-perawatan-dan-perbaikan.html. (Diakses pada tanggal 21 Desember 2016).

.

180 181