1
Serangan pada tanaman kelapa hibrida PB 121 (kiri) dan kelapa Dalam lokal (kanan) a. Eradikasi/pemusnahan tanaman terserang: Semua pohon yang sudah terserang penyakit busuk pucuk (PBP) kelapa baik yang sudah mati maupun yang masih menunjukkan gejala serangan baru harus ditebang/dimusnahkan. Semua bagian mahkota pohon dibakar untuk menghilangkan sumber inokulumPhytophthora. b. Pengendalian kimia: PBP kelapa dapat dikendalikan menggunakan fungisida sistemik seperti Fosetyl-Al dosis 8 g bahan aktif per enam bulan. Injeksi akar dengan 8 g Aliette CA atau 5.6 g Phosphoric acid per pohon per tahun dapat mencegah serangan cendawan Phytophthora palmivora. Pengendalian kimia dianjurkan dilakukan terhadap semua pohon dalam kebun untuk mencegah terinfeksi Phytophthora. Apabila pengendalian kimia hanya dilakukan secara spot, pengendalian dilakukan terhadap pohon terserang dan pohon-pohon diseki-tarnya sampai pada lapisan kedua dari pohon terserang. c. Sanitasi : Pembersihan kebun dengan cara mengeluarkan sumber penyakit seperti buah kelapa yang gugur, kotoran, sisa-sisa buah dan bunga yang terselip pada ketiak daun untuk mencegah perkembanganPhytophthora. d. Karantina: berperan untuk mencegah masuknya tanaman kelapa terinfeksi atau terkontaminasi cendawanPhytophthora ke daerah baru yang belum terserang. Untuk mencegah penyebaran Phytophthora sebaiknya menghindari penanaman tanaman kelapa pada lokasi yang sudah diketahui banyak terserang penyakit ini, terutama pada tanah yang drainasenya buruk.

Serangan pada tanaman kelapa hibrida pb 121

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Serangan pada tanaman kelapa hibrida pb 121

Serangan pada tanaman kelapa hibrida PB 121 (kiri) dan kelapa Dalam lokal (kanan)a.  Eradikasi/pemusnahan tanaman terserang: Semua pohon yang sudah terserang penyakit busuk

pucuk (PBP) kelapa baik yang sudah mati maupun yang masih menunjukkan gejala serangan baru harus ditebang/dimusnahkan. Semua bagian mahkota pohon dibakar untuk menghilangkan sumber inokulumPhytophthora.

b.  Pengendalian   kimia: PBP kelapa dapat dikendalikan menggunakan fungisida sistemik seperti Fosetyl-Al dosis 8 g bahan aktif per enam bulan. Injeksi akar dengan 8 g Aliette CA atau 5.6 g Phosphoric acid per pohon per tahun dapat mencegah serangan cendawan Phytophthora palmivora. Pengendalian kimia dianjurkan dilakukan terhadap semua pohon dalam kebun untuk mencegah terinfeksi Phytophthora. Apabila pengendalian kimia hanya dilakukan secara spot, pengendalian dilakukan terhadap pohon terserang dan pohon-pohon diseki-tarnya sampai pada lapisan kedua dari pohon terserang.

c.  Sanitasi : Pembersihan kebun dengan cara mengeluarkan sumber penyakit seperti buah kelapa yang gugur, kotoran, sisa-sisa buah dan bunga yang terselip pada ketiak daun untuk mencegah perkembanganPhytophthora.

d. Karantina: berperan untuk mencegah masuknya tanaman kelapa terinfeksi atau terkontaminasi cendawanPhytophthora ke daerah baru yang belum terserang. Untuk mencegah penyebaran Phytophthora sebaiknya menghindari penanaman tanaman kelapa pada lokasi yang sudah diketahui banyak terserang penyakit ini, terutama pada tanah yang drainasenya buruk.