Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Shinta agustina r / [email protected]
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Studi Wisata
Gunung Bromo merupakan gunung berapi yang masih aktif dan palingterkenal sebagai obyek wisata yang terletak di daerah Jawa Timur. Sebagai sebuahobyek wisata, Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapiyang masih aktif.
Gunung ini mempunyai ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut itu berada dalamempat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo Pasuruan, Lumajang, dan KabupatenMalang. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengankaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkarandengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Bagi penduduk Bromo, Suku Tengger , Gunung Brahma atau yang dikenal dengansebutan Bromo ini dipercaya sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tenggermengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini bertempat di sebuah purayang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak GunungBromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnamasekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
1.2 Tujuan Studi Wisata
Tujuan dari kegiatan Studi Wisata ini yaitu :
A. Sebagai salah satu syarat mengikuti ulangan kenaikan kelas di SMA AL Islam 1
Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015
B. Menambah pengetahuan tentang obyek wisata gunung bromo
C. Mengasah kemampuan dalam menyusun karya tulis
D. Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap studi wisata
Shinta agustina r / [email protected]
2
1.3 PelaksanaanKegiatan
Berikut adalah jadwal kegiatan Studi Wisata 2014 SMA Al-Islam 1 Surakarta
No Hari / Tanggal Jam Kegiatan
1 Senin, 28 April 2014 13.00 - 14.00 Upacara pemberangkatan
14.00 Perjalanan menuju Gunung Bromo
14.00 - 17.00 Istirahat, Shalat dan Makan
24.00 Tiba di Mount Bromo
2 Selasa, 29 April 2014 01.00 - 02.00 Persiapan menuju ke ring 1
02.00 - 03.00 Perjalanan ke ring 1 dengan jeep
03.00 - 04.00 Pendakian masal
04.00 - 06.00 Shalat Shubuh, Observasi
06.00 - 07.00 Perjalanan turun dari Mount Bromo
07.00 -09.00 Istirahat Shalat, Makan
09.00 - 12.00 Perjalanan ke Malang
12.00 - 13.00 Shalat Dzhuhur di Masjid Cheng Ho
13.00 - 14.00 Melanjutkan perjalanan ke Malang
14.00 - 16.00 Perkiraan sampai Penginapan
16.00 - 18.00 Check in, Shalat, MCK
18.00 - 19.00 Makan malam
19.00 - 04.00 Istirahat
3 Rabu, 30 April 2014 04.00 - 05.00 Shalat Shubuh berjamaah
05.00 - 07.00 MCK dan sarapan pagi
07.00 - 09.00 Persiapan Check Out
09.00 -13.00 Perjalanan ke Jatim Park
Shinta agustina r / [email protected]
3
13.00 - 14.00 Shalat dan makan siang
14.00 -17.00 Tour Cities dan pusat oleh-oeh
17.00 - 19.00 Shalat dan makan malam
19.00 - 22.00 Di Obyek BNS
22.00 - 05.00 Perjalanan pulang ke Solo
4 Kamis, 01 Mei 2014 05.00 - 06.00 Perkiraan tiba di SMALSA
1.4 Gambaran Situasi
Studi wisata SMA Al islam 1 surakarta tahun 2014,bertujuan ke 4 objek wisata yaitugunung Bromo, masjid Cheng Ho,JATIM PARK,dan Batu Night Spectacular (BNS).
Pada kesempatan kali ini penulis mendapat tugas untuk membuat karya tulismengenai gunung Bromo. Pada awalnya, rombongan kami melakukan pendakian masalpada jam 3 pagi dan ingin melihat sunrise dari jarak yang dekat. Namun, ternyata kondisitidak memungkan untuk mendaki lebih jauh karena kabut yang cukup tebal menghalangiperjalanan kami menuju gunung bromo. Hal ini mengganggu jarak pandang kami besertarombongan. Sehingga pada perjalanan menuju gunung bromo rombongan kami sempattersesat selama beberapa jam, dan rombongan memutuskan untuk menunaikan sholatsubuh di perjalanan. Setelah sholat kami pun melanjutkan perjalanan, namun rombongankami tetap tersesat dan memutuskan untuk kembali.
Shinta agustina r / [email protected]
4
BAB II
OBYEKWISATA GUNUNG BROMO
2.1 Sejarah Gunung Bromo
Pada jaman dahulu kala ketika kerajaan majapahit mengalami serangan dari berbagai
daerah penduduk pribumi kebingungan untuk mencari tempat tinggal hingga pada akhirnya
mereka terpisah menjadi 2 bagian yan pertama menuju ke gunung Bromo, kedua menuju Bali.
Ke 2 tempat ini sampai sekarang mempunyai 2 kesamaan yaitu sama – sama menganut
kepercayaan beragama Hindu. Disebut suku Tengger di kawasan Gunung Bromo, Nama
Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng juga Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul
nama Tengger itu. “Teng” akhiran nama Roro An-”teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko
"Seger” dan Gunung Bromo sendiri dipercaya sebagai gunung suci. Mereka menyebutnya
sebagai Gunung Brahma. orang Jawa kemudian menyebutnya Gunung Bromo.
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai wisata itu meletus sebanyaktiga kali, dengan interval waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadipada tahun 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2004.Image GunungBromoPictures Gunung Bromo dari NASA.Bromo Erupsi sejarah: 2004, 2001, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950,1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907,1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885,1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843,1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.
2.2 Letak dan Lokasi Obyek Wisata Gunung Bromo
Gunung Bromo terkenal dengan keindahan sunrise atau matahari terbitnya,namun ada keunikan lain dari gunung ini yaitu adanya lautan pasir berbentuk kalderayang luas yang berada di atas Gunung. Selain melihat keindahan matahari terbit dariPuncak penanjakan 1 Bromo.Serta Kawah Gunung yang mengeluarkan asap belerangputih yang terkenal tersebut ,obyek wisata lain yang menarik dan bisa anda nikmatiadalah Padang Savanah Bromo , Bukit Teletubies, Lautan pasir Bromo, Upacara Kasada,Air terjun Madakanpuradan sebagainya.
Gunung Bromo berlokasi dan terletak di empat kabupaten pemerintahan ProvinsiJawa Timur. Yaitu di antara Kaputen Malang , Kabupaten Pasuruan, Kabupaten
Shinta agustina r / [email protected]
5
Probolinggo dan Kapupaten Lumajang.Karena terletak dan berlokasi di empat kabupatensehingga gunung Bromo sangat mudah di akses dan transportasi ke Bromo sangat mudahdari berbagai penjuru kota di Jawa Timur. Berikut jalur dan rute untuk menuju GunungBromo .
Jalur ke Bromo dari Kab Probolinggo:
1.Tongas – Lumbang – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo2.Ketapang – Patalan – Sukapura – Ngadisari- Cemoro Lawang – Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Malang:
1. Tumpang – Gubuk Klakah – Jemplang –Penanjakan - Gunung Bromo
Jalur ke Bromo dari Kab. Pasuruan:
1. Wonorejo – Warungdowo – Tosari – Wonokitri – Pananjakan – GunungBromo
Jalur ke Bromo dari Kab.Lumajang:
1. Senduro – Bumo – Ranu Pane – Gunung Bromo
2.3 Bromo sebagai obyek wisata
Perjalanan melalui pintu barat dari arah pintu masuk dari desa Tosari Pasuruanuntuk pergi ke pusat atraksi (pasir laut) cukup berat karena medan yang harus ditempuhtak bisa dilalui biasa 4-wheel kendaraan karena jalan turun dari pendakian menuju lautanpasir yang sangat curam, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh manajer tur,sehingga banyak turis yang berjalan kaki untuk sampai ke lokasi pusat. Tetapi jika kitapergi melalui pintu utara dari arah sebelum memasuki daerah Tongas Probolinggo yaitu,kita akan ke desa Cemoro gada sebelum turun menuju lautan pasir itu tidak terlalu beratkarena turunan dari lereng tidak terlalu curam sehingga bahwa sepeda motor pun bisamelakukan perjalanan itu. Sebagian besar wisatawan yang ingin mudah mencapai lautanpasir melewati jalur lulus ini. Tetapi jika Anda ingin melihat matahari terbit yang seringditampilkan dalam gambar - gambar, difoto banyak mendaki atas maka Anda rute yanglebih praktis melalui pintu barat.
Tapi jika Anda memiliki jiwa petualang maka anda dapat mencoba rute yangjarang dilalui oleh wisatawan. Yaitu melalui kota Malang, Anda masuk melaluiPronojiwo kota kecil tumpang tindih kemudian masuk kota dan akan melalui cagar alamyang sangat indah dari sini Anda akan menemukan pertigaan jalan mana menuju selatanakan memasuki panel ranu (menuju pegunungan semeru) dan ke arah utara Andamemasuki lautan pasir bromo yang terletak di bromo punggungan selatan. T-junctionbernama Jemplang. Perjalanan dimulai dengan menuruni bukit dan kemudian disambutdengan jangka panjang padang rumput berubah menjadi lautan pasir. Jalan ini akanmelewati lautan pasir di sekitar Gunung Bromo selama kurang lebih 3 jam. Jalur inisebenarnya tidak terlalu curam dan dapat dilalui oleh sepeda motor, namun memerlukanjiwa petualang karena jalurnya masih jarang dilewati dan tidak ada warga satu
Shinta agustina r / [email protected]
6
persinggahan dan rumah. Kami benar-benar akan disajikan dengan perjalanan yangsangat menantang. Tapi Anda akan dihargai dengan Bromo rahasia lain, yang sangatjarang terlihat wisatawan, padang pasir dan ruput sabana bunga yang sangat luas beradadibalik Gunung Bromo. Ini pandangan yang berlawanan di sisi utara gersang danberdebu. Tapi ingat, Anda tidak harus melalui rute ini pada malam hari dan atau dalamcuaca berkabut. Jalur tidak akan terlihat dalam kondidi seperti ini.
Lautan pasir adalah andalan wisata Gunung Bromo, di alam pegunungan yangsejuk, kita dapat melihat padang pasir dan daerah rumput. Sementara yang palingdiantisipasi dari Gunung Bromo sightview ketika matahari terbit dan terbenam karenamemang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah. Meskipun perjalanan ke Bromosangat berdebu, tapi tidak terasa, karena keindahan yang disuguhkan benar-benar indah.
Liburan menuju menyortir bromo praktis jika Anda suka jenis wisatawan danmelalui pintu utara. Anda dapat melakukan kunjungan dalam waktu 12 jam. tentu sajajika Anda mulai dari kota Surabaya, Malang, Jember dan sekitarnya. Perjalanan dapatdimulai dari 12 malam sehingga anda akan sampai sekitar pukul 2-3 pagi. Di mana Andadapat bersantai sebelum melihat matahari terbit. Makanan dan minuman vendor dibidang lautan pasir biasanya sudah buka menjelang pukul 3 pagi, sehingga Anda bisabersiap-siap - siap untuk melakukan pendakian melewati anak tangga puncak bromoyang terkenal. menikmati pemandangan sampai 9 pagi dan Anda juga dapat kembali kekota keberangkatan anda sekitar 12 siang. Sebagai catatan, jika Anda bepergian lautdiareal pasir di tengah kegelapan malam, sebagai patokan menuju areal parkir sekitarcandi Anda dapat melihat patok dari beton yang sengaja diberikan sebagai penunjukmenuju areal pura. Dan jika Anda tersesat jangan panik dan melanjutkan perjalanan(terutama di tengah kabut tebal), tunggulah karena biasanya mulai jam 2-3 pagi denganpengendara berlalu diarea piagam lautan pasir.
Shinta agustina r / [email protected]
7
BAB III
PERJALANAN DI GUNUNG BROMO
3.1 Perjalanan menuju Gunung Bromo
Penulis beserta robomgan tiba di tempat transit sekitar pukul 00.30. Di sana kamiberistirahat sejenak dan kru dari bis memberikan snack atau akanan ringan untuk camilan. Disana kami juga ganti pakaian hangat untuk persiapan pendakian massal gunung bromo. Setelahberlama-lama menunggu akhirnya seitak jam 02.00 kami berangkat ke basecam gunung bromodengan perjalanan sekitar satu jam meggunakan mobil angkutan dengan kapasitas 15 orang. Ditengah perjalanan melewati hutan sudah tercuim bau belerang namun tak begitu menyengat dandi dalam mobil rombongan tertidur.
Setelah sampai di basecam, rombongan berkumpul dan bersiap-siap melakukan perjalanan.Setelah lima menit kami pun memulai pendakian massal gunung bromo. Dengan penglihatanyang minim ( pagi dan gelap ) kami memanfaatkan lampu senter untuk penerangan.walau gelaprombongan kami terlihat senang mungkin karena ini pertama kalinya kami semua ke gunungbromo.
Track mungkin agak menantang di pembuka jalan, namun semakin jauh melangkah trackyang di lalui semakin landai. Namun semakin menjelang fajar kabut mulai turun dan tebal,sehingga pandangan semakin sulit. Kabut yang tebal sangat menganggu perjalanan kami.
Kabut yang tebal juga menutupi jalan, jarak pandang ke depan hanya sekirat dua meter saja,selebihnya sudah kabut semuanya. Gara-gara kabut ini rombongan kami juga sempat tersesatbeberapa kali, hingga semua rombongan menunaikan sholat subuh di halan yang cukup luas dijalan. Fajar pun semakin menyingsing, dan rombongan pun masih tersesat dan belummenemukan jalan kembali pulang.
Dengan kondisi yang seperti ini, pemimpin rombongan memutuskan untuk kembali kebasecam bromo. Dan pada akhirnya kami semua pun kembali ke basecam bromo denganperasaan kecewa dan lelah.
3.2 Kendala Ketika Mendaki Gunung Bromo
Kendala yang kami dapatkan ketika mendaki gunung bromo adalah kabut yangsangat tebal yang menutupi pandangan kami saat perjalanan menuju lokasi gunungbromo. Kabut ini yang menyebabkan perasaan sangat kecewa di hati kami. Sehinggasemua anggota rombongan tak dapat mencapi lokasi wisata gunung bromo.
Tak hanya kabut yang tebal, hawa yang sangat dingin pun juga menjadi kendala.Jika semua rombongan berhenti walau satu menit, rombongan akan kedinginan. Dansolusi yang sangan akurat untuk menanganinya adalah dengan terus bergerak ataumeneruskan perjalanan, walaupun dengan kabut yang tebal dan tak tu arah akan kemana.
Kami menemukan banyak hambatan lainnya,diantaranya jalan yang gelap danbanyak batu besar maupun kecil yang sangat mengganggu perjalanan kami,sampai
Shinta agustina r / [email protected]
8
seperempat perjalanan suhu udra di sana mulai dingin,sampai sampai meskipun kitasudah menggunakan jaket dan masker udara dingin tersebut menusuk sampai ketulang,sekitar pukul 4.15 pagi kami berhenti sejenak untuk melaksanakan sholat subuhberjamaah,karena di sana tidak ada air kami terpaksa bertayamum. Kami melanjutkanperjalanan, hingga jam kami menunjukkan pukul setengah 6 pagi. Akan tetapi tandatanda sunrise tidak juga muncul hingga pukul 6.30 pagi,di tambah lagi kabut yang masihbelum hilang sepenuhnya karena aktivitas gunung bromo yang nampaknya berstatussiaga II. Lalu kami pun tersesat hingga akhirnya pemandu datang dan menemukan jalankeluar hingga membawa rombongan kami menuju ke tempat jeep berada hingga kamikembali ke restoran tempat bus kami berada. Walau pun kami tidak bisa menikmatiperjalanan dan melihat sunrise, tapi itu adalah perjalanan yang mengesankan bisabersama teman-teman menghadapi situasi yang sangat dingin dan berkabut. Memangkami dan rombongan sedikit kecewa atas hal tersebut, tapi setidaknya kita tetap bersamadan dapat meneruskan perjalanan dengan tanpa kekurangan suatu apapun. Alhamdulillah.
Shinta agustina r / [email protected]
9
BAB IV
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Gunung Bromo adalah salah satu obyek wisata yang terkenal dengan keindahan
pemandangannya dan sunrise yang terletak di Probolinggo, Jawa Timur. Dan
keindahan ini bisa dilihat jelas oleh pengunjung jika beruntung
2. Kita harus mencintai tanah air kita, Indonesia tercinta. Karena terdapat banyak
keindahan di Negara kita yang mungkin tak kita sadari, dan contoh yang paling
nyata adalah Gunung Bromo
3. Aktivitas Gunung Bromo yang sedang meningkat membuat kami dan rombongan
tidak dapat meneruskan perjalanan kami sehingga laporan yang kami sampaikan
tidak sesuai dengan yang diharapkan.
3.2 Saran
1. Diharapkan masyarakat umum dapat mengetahui tentang keindahan alam yang
ada di Gunung Bromo dan tertarik untuk mengunjungi gunung ini di saat yang
tepat.
2. Agar para pembaca lebih mencintai produk dalam Negeri dan kekayaan di Negara
kita sendiri yang sangat melimpah dan patut untuk dibanggakan. Maka kelestarian
alam harus dijaga dengan kesadaran masing-masing individu.
3. Sarana dan Prasarana di Obyek Wisata, khususnya Gunung Bromo, harus lebih
diperhatikan dan ditingkatkan mutunya agar masyarakat luas dapat melihat betapa
indahnya surga dunia. Serta keprofesionalitasan para pemandunya agar tetap
dijaga dan ditingkatkan.
Shinta agustina r / [email protected]
10
DAFTAR PUSTAKA
http://dglib.uns.ac.id/abstrak_30789_upaya-pengelolaan-wana-wisata-gunung-bromo-
sebagai-daya-tarik-wisata-dikabupaten-karanganyar--.html
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Gunung_bromo_2001189.jpg&filetime
stamp=20050413164343& 7:30
http://wisata-bromo.com/lokasi-dan-letak-obyek-wisata-gunung-bromo/
http://www.agentbromotour.com/2013/03/sejarah-gunung-bromo.html sabtu 10- 05-14
7:33
Shinta agustina r / [email protected]
12
Apapun kondisinya, Kebersamaanlah yang paling utamaSalam dari Kami, Anggota Kelompok SPASI (Sebelas IPA SIJI)