13
MAKALAH FISIKA DASAR I “SHOCK ABSORBER” OLEH : FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA 2013

Shock Absorber

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Shock Absorber

MAKALAH FISIKA DASAR I

“SHOCK ABSORBER”

OLEH :

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDONESIA

2013

BAB I

Page 2: Shock Absorber

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

Kemajuan teknologi   saat   ini   semakin  meningkat  berikut  dalam penggunaan shock 

absorber dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apakah shock absorber itu? Apa contoh shock 

absorber   itu?.   Shock   absorber   sebenarnya   banyak   terdapat   disekitar   kita,   salah   satu 

contohnya adalah sistem suspensi pada kendaraaan bermotor yang kita miliki. Contoh lain 

adalah pada struktur bangunan, seperti pada bangunan tahan gempa dan jembatan. Untuk 

itu, disini kami akan mengkaji  tentang shock absorber, karakteristik khusus masing-masing 

shock   absorber,   jenis-jenis   shock  absorber  dan   contoh  dan  mekanisme  kerja  dari   shock 

absorber tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan shock absorber?

2. Bagaimana sejarah dari shock absorber? 

3. Apa saja jenis-jenis shock absorber? 

4. Bagaimana mekanisme kerja dari shock absorber? 

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari shock absorber.

2. Mengetahui sejarah dari shock absorber.  

3. Mengetahui jenis-jenis shock absorber.

4. Mengetahui mekanisme kerja dari shock absorber.

Page 3: Shock Absorber

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Shock Absorber

Shock absorber adalah alat yang berfungsi  sebagai peredam guncangan atau kejutan 

dan untuk  mendispersikan  energi   kinetic  yang  dihasilkan  guncangan atau  kejutan   tersebut. 

Shock  absorber  berperan penting pada sistem suspensi  mobil  dan motor,   roda pendaratan 

untuk pesawat terbang, dan sebagai bagian dari sistem pendukung mesin-mesin industry. Versi 

besar   dari   shock   absorber   terkadang   digunakan   dala   teknik   struktural   untuk  menambah 

stabilitas  dan  mengurangi   kerusakan  yang  diakibatkan  oleh  bencana  alam.   Shock  absorber 

biasanya berbentuk silinder yang terdiri dari piston bergerak yang dilapisi oleh cairan hidrolik 

atau udara.

2.2 Sejarah Shock Absorber

Pada tahun 1898, pesepada asal  Perancis,   J.  M. M. Truffault  memperkenalkan shock 

absorber   pertama  di   dunia   pada   sepedanya.   V   tersebut   terdiri   atas  front fork suspension

dengan pegas dan alat yang meminimalisasi  getaran.  Pada Tahun selanjutnya,  Truffault  dan 

penggemar   otomotif   asal   amerika,   Edward   Harford,   berkolaborasi   dalam  shock absorber

pertama yang dapat diatur.  Lalu pada tahun 1901, M. A. Yeakley dengan usahanya berhasil 

membuat desain suspensi mandiri awal dimana setiap roda didukung secara secara mandiri.

Sejarah Suspensi Hidrolik

Pada tahun 1901, C. L. Horock membuat shock absorber pertama yang dimodernisasi 

dan  dinamai   “telescopic   shock  absorber”.   Shock  absorber  yang  dibuat  pada  saat   ini  masih 

berdasarkan konsep awal C. L. Horock. Tahun selanjutnya, hydraulic suspension mulai menarik 

perhatian para pembalap mobil, pembuat mobil balap, dan mekaniknya. Selama musim balap 

1902/1903, hydraulic suspension digunakan secara luas.

Page 4: Shock Absorber

Sejarah Suspensi Hybrid

Beberapa   peningkatan   dilakukan   terhadap   shock   absorber   selama   beberapa   tahun 

kedepan,   tetapi   penggunaannya   secara   umum  masih   belum   luas.   Pada   tahun   1908,   Ford 

meluncurkan  Model   T   dengan   sistem   suspense   hybrid   yang   terdiri   atas  leaf suspension

dikombinasikan dengan dua buah pegas yang ditanamkan pada as roda. Pada tahun yang sama, 

warga   Negara   Perancis,   M.   Houdaille   menciptakan   suspense   hybrid   pertama   yang   dapat 

diandalkan.

Sejarah Suspensi Pneumatik

Dari   tahun   1909  hingga   1920-an,   telah   ada   beberapa   perkembangan  dalam   sistem 

suspense.   Pada   tahun  1932,   Packard  memperkenalkan   sebuah   shock   absorber   yang   dapat 

diatur oleh pengemudinya. Lalu, perkembangan ini diikuti dengan mobil eksperimen Firestone, 

The Stout-Scarab, yang  menggunakan sistem suspensi pneumatic yang terdiri atas empat buah 

rubber bellows,  bukannya  menggunakan  pegas  konvensional.  Udara  untuk   sistem tersebut, 

berasal dari kompressor yang menempel pada setiap rubber bellows.

Sejarah Suspensi Modern

50 tahun selanjutnya,  sistem suspense baru muncul,  seperti sistem Hidrolik Monroe, 

sistem   suspense   strut   dan   sebuah   sistem  pegas  mandiri   yang   digunakan  General  Motors, 

Hudson Motors, dan Chrysler. Lalu secara bertahap, kebanyakan perusahaan pembuat mobil 

mulai  bergantung kepada sistem hidrolik  dan teleskopik shock absorbers.  Pada tahun 1982, 

sistem   suspense   aktif   telah   dipatenkan,   dan   pada   tahun   1985,  Nissan  meluncurkan   shock 

absorber yang dapat diatur secara elektronik yang secara otomatis merespon pada kecepatan, 

gaya mengemudi, dan kondisi jalanan.

Page 5: Shock Absorber

2.3 Jenis-jenis shock absorber

2.3.1 Jenis-jenis shock absorber menurut cara kerja

1. Shock absorber kerja tunggal (single action)

Efek  meredam  hanya   terjadi   saat   ekspansi.   Sebaliknya,   saat   kompresi   tidak   terjadi 

peredaman.

Gambar 1.1Shock absorber kerja tunggal (single action)

2. Shock absorber kerja ganda (double action)

Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.

Gambar 1.2Shock absorber kerja ganda (double action)

Page 6: Shock Absorber

2.3.2 Jenis-jenis shock absorber menurut konstruksi

1. Shock absorber tipe mono tube

Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

Gambar 2.1Shock absorber tabung tunggal (mono tube)

2. Shock absorber tipe twin tube

Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working chamber dan reservoir chamber.

Gambar 2.2Shock absorber tabung kembar (twin tube)

Page 7: Shock Absorber

2.3.3 Jenis-jenis shock absorber menurut medium kerja

1. Shock absorber tipe hidraulik

Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.

Gambar 3.1Shock absorber tipe hidraulik

2. Shock absorber tipe gas

Page 8: Shock Absorber

Gambar 3.2Shock absorber tipe gas

2.4 Cara Kerja

Page 9: Shock Absorber

Ditekan (compresion)

Saat shock absorber ditekan karena gaya osilasi dari pegas suspensi , maka gerakan yang terjadi 

adalah shock absorber mengalami pemendekkan ukuran. Pada saat inilah piston bergerak turun 

ke bawah. Minyak shock absorber yang berada di bawah piston akan naik ke ruang di atas 

piston melalui lubang yang ada pada piston. Sementara lubang kecil (oriface) pada piston 

tertutup karena katup menutup saluran oriface tersebut. Penutupan katup ini disebabkan 

karena peletakkan katup yang berupa membran ( plat tipis ) dipasangkan di bawah piston, 

sehingga ketika minyak shock absorber berusaha naik ke atas maka katup membran ini akan 

terdorong oleh minyak shock absorber dan akibatnya menutup saluran oriface. Jadi minyak 

shock absorber akan menuju ke atas melalui lubang yang besar pada piston, sementar minyak 

tidak bisa keluar melalui saluran oriface di piston. Pada saat ini shock absorber tidak melakukan 

peredaman terhadap gaya dari osilasi pegas suspensi, karena minyak dapat naik ke ruang di 

atas piston dengan sangat mudah.

Memanjang (expansion)

Pada saat memanjang piston di dalam tabung akan bergerak dari bawah naik ke atas. Gerakan 

naik piston ini membuat minyak shock absorber yang sudah berada di atas menjadi tertekan. 

Minyak shock absorber ini akan mencari jalan keluar agar tidak tertekan oleh piston terus. 

Maka minyak ini akan mendorong katup pada saluran oriface untuk membuka dan minyak akan 

keluar atau turun ke bawah melalui saluran oriface. Pada saat ini katup pada lubang besar di 

piston akan tertutup karena letak katup ini yang berada di atas piston. Minyak shock absorber 

ini menekan katup lubang besar di piston ke bawah dan berakibat katup ini tertutup. Tapi letak 

katup saluran oriface membuka karena letaknya yang berada di bawah piston , sehingga ketika 

minyak shock menekan ke bawah katup ini membuka. Pada saat ini minyak shock absorber 

hanya dapat turun ke bawah melalui saluran oriface yang kecil. Karena salurannya yang kecil , 

maka minyak shock absorber tidak akan bisa cepat turun ke bawah alias terhambat. Di saat 

inilah shock absorber melakukan peredaman terhadap gaya osilasi pegas suspensi.

Cara kerja dari shock absorber di atas kita kenal dengan nama shock absorber yang bertipe 

Page 10: Shock Absorber

single action , untuk shock absorber tipe double action maka saluran besar pada piston tidak 

ada , tapi kedua - duanya berupa saluran oriface atau saluran kecil. Sehingga baik pada saat 

memanjang atau ditekan shock absorber akan melakukan peredaman terhadap gaya osilasi 

pegas suspensi.

Page 11: Shock Absorber

http://www.monroe.com.au/what-are-shocks/shock-absorbers-explained.htmlhttp://www.kyb.com.my/overview.htmlhttp://en.wikipedia.org/wiki/Shock_absorberhttp://www.ehow.com/about_5042608_history-shock-absorbers.htmlhttp://otogembel.wordpress.com/2012/09/23/sistem-suspensi/