10
Si Monyet dan Si Kancil Panduan mendongeng a. Anda bisa memakai buah-buahan sebagai alat peraga. Ketika memperagakan buah dimakan oleh si Monyet, suruh anak untuk memperagakannya.  b. Tokoh cerita ini adalah Si Monyet d an si Kancil. Anda dapat menceritakan juga ciri-ciri dan kelakuan dua hewan ini. c. Tirukan suara tawa kancil dan monyet dengan baik. Juga peragakan kebiasaan-kebiasaannya. Tetapi jangan over, lakukan seperlunya untuk mendukung cerita. Pada suatu hari, seorang Petani yang sedang berjalan hendak pulang dari ladangnya menemukan seekor Kancil yang tergeletak di bawah pohon. Kancil tersebut ternyata pingsan karena membentur batang pohon ketika hendak bersembunyi dari kejaran pemangsa. “Lho mengapa ada Kancil pingsan di sini?” Pak petani dengan  perasaan heran menghampiri dan kemudian mengangkat kancil itu dan di bawanya pulang ke rumahnya. Di dalam rumahnya petani itu membaringkan kancil di atas sebuah meja dan mengobati luka- lukanya. Sehabis memberikan pengobatan kepada kancil itu, kemudian Pak petani itu pun meletakan beberapa buah pisang yang dipetiknya dari ladang dan beberapa makanan lain seperti wortel, sayur-sayuran, dengan harapan apabila kancil tadi siuman dia dapat menyantap makanan- makanan itu. kemudian untuk selanjutnya Pak Petani itu pun keluar rumah dan mengunci rumahnya itu, dimana di dalamnya ada kelinci yang terbaring pingsan tersebut. Pak petani pergi ke tempat saudaranya untuk mengantarkan hasil kebun lain yang juga dipetiknya dari ladang. Selang waktu beberapa lama, si Kancil pun siuman dari pingsannya. Dan ketika dia mendapati dirinya berada di dalam rumah Pak petani yang terkunci itu Kancil pun sangat ketakutan sekali, dia berlari-lari di dalam rumah itu kesana-kemari. Dia berlari mencari pintu yang tidak terkunci agar dia dapat keluar dari rumah itu. Namun sayang, sia-sia baginya untuk mencari pintu yang tidak terkunci. Karena Pak petani mengunci semua pintu rumahnya tanpa terkecuali. Di dalam kegelisahannya tersebut Kancil merasa perutnya lapar sekali, dan seketika itu pula dia melihat ada beberapa sisir pisang kesukaannya tergeletak di atas meja tempatnya tadi  berbaring. Tanpa pikir panjang Kancil pun mendekati meja tersebut dan kemudian melahab habis  pisang-pisang yang ada di atas meja tersebut. Setelah Pisang-pisang tersebut habis dilahabnya, iapun melirik pada makanan-makanan lain yang memang tersedia di situ. Sebenarnya pisang-pisang tadi belum memuaskan perut si Kancil. Tanpa pikr panjang lagi iapun melahab juga makanan-makanan lainnya. Pada saat semua makanan yang sengaja disediakan oleh petani untuk Kancil itu habis dimakan oleh Kancil, akhirnya Kancil merasa takut kembali. Dia takut jangan-jangan Pak Petani itu mengurungnya di dalam rumah, karena Pak Petani sedang pergi ke pasar untuk membeli bumbu-bumbu untuk membumbui dirinya nanti setelah dia di potong oleh Pak petani. “Aduh... Bagaimana ini! Aku harus bisa keluar dari tempat ini. Kalau tidak, tamatlah riwayatku.” Batin si Kancil dengan rasa cemas yang luar biasa.  Lalu si Kancilpun mencoba memutar otak mencari akal bagaimana caranya untuk keluar dari rumah itu. Pada saat Kancil menengok keadaan di luar rumah melalui jendela rumah itu, Kancil melihat ada seekor monyet sedang bergelayutan di sebuah pohon rambutan. Monyet itu adalah peliharaan Pak Petani tadi. Dan pada saat itulah terbersit ide dari pikiran Kancil. Si Kancil pun memanggil monyet itu, “Nyet... monyet... monyet...!!!!”  

Si Monyet Dan Si Kancil

Embed Size (px)

Citation preview

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 1/10

Si Monyet dan Si KancilPanduan mendongeng

a. Anda bisa memakai buah-buahan sebagai alat peraga. Ketika memperagakan buah dimakanoleh si Monyet, suruh anak untuk memperagakannya.

 b. Tokoh cerita ini adalah Si Monyet dan si Kancil. Anda dapat menceritakan juga ciri-ciri dan

kelakuan dua hewan ini.c. Tirukan suara tawa kancil dan monyet dengan baik. Juga peragakan kebiasaan-kebiasaannya.

Tetapi jangan over, lakukan seperlunya untuk mendukung cerita.

Pada suatu hari, seorang Petani yang sedang berjalan hendak pulang dari ladangnya

menemukan seekor Kancil yang tergeletak di bawah pohon. Kancil tersebut ternyata pingsan

karena membentur batang pohon ketika hendak bersembunyi dari kejaran pemangsa.

“Lho mengapa ada Kancil pingsan di sini?” Pak petani dengan  perasaan heranmenghampiri dan kemudian mengangkat kancil itu dan di bawanya pulang ke rumahnya. Di

dalam rumahnya petani itu membaringkan kancil di atas sebuah meja dan mengobati luka-

lukanya.

Sehabis memberikan pengobatan kepada kancil itu, kemudian Pak petani itu punmeletakan beberapa buah pisang yang dipetiknya dari ladang dan beberapa makanan lain seperti

wortel, sayur-sayuran, dengan harapan apabila kancil tadi siuman dia dapat menyantap makanan-

makanan itu. kemudian untuk selanjutnya Pak Petani itu pun keluar rumah dan menguncirumahnya itu, dimana di dalamnya ada kelinci yang terbaring pingsan tersebut. Pak petani pergi

ke tempat saudaranya untuk mengantarkan hasil kebun lain yang juga dipetiknya dari ladang.

Selang waktu beberapa lama, si Kancil pun siuman dari pingsannya. Dan ketika diamendapati dirinya berada di dalam rumah Pak petani yang terkunci itu Kancil pun sangat

ketakutan sekali, dia berlari-lari di dalam rumah itu kesana-kemari. Dia berlari mencari pintu

yang tidak terkunci agar dia dapat keluar dari rumah itu. Namun sayang, sia-sia baginya untuk

mencari pintu yang tidak terkunci. Karena Pak petani mengunci semua pintu rumahnya tanpa

terkecuali. Di dalam kegelisahannya tersebut Kancil merasa perutnya lapar sekali, dan seketikaitu pula dia melihat ada beberapa sisir pisang kesukaannya tergeletak di atas meja tempatnya tadi

 berbaring. Tanpa pikir panjang Kancil pun mendekati meja tersebut dan kemudian melahab habis pisang-pisang yang ada di atas meja tersebut.

Setelah Pisang-pisang tersebut habis dilahabnya, iapun melirik pada makanan-makanan

lain yang memang tersedia di situ. Sebenarnya pisang-pisang tadi belum memuaskan perut si

Kancil. Tanpa pikr panjang lagi iapun melahab juga makanan-makanan lainnya. Pada saat semuamakanan yang sengaja disediakan oleh petani untuk Kancil itu habis dimakan oleh Kancil,

akhirnya Kancil merasa takut kembali. Dia takut jangan-jangan Pak Petani itu mengurungnya di

dalam rumah, karena Pak Petani sedang pergi ke pasar untuk membeli bumbu-bumbu untuk

membumbui dirinya nanti setelah dia di potong oleh Pak petani.

“Aduh... Bagaimana ini! Aku harus bisa keluar dari tempat ini. Kalau tidak, tamatlahriwayatku.” Batin si Kancil dengan rasa cemas yang luar biasa. 

Lalu si Kancilpun mencoba memutar otak mencari akal bagaimana caranya untuk keluardari rumah itu. Pada saat Kancil menengok keadaan di luar rumah melalui jendela rumah itu,

Kancil melihat ada seekor monyet sedang bergelayutan di sebuah pohon rambutan. Monyet itu

adalah peliharaan Pak Petani tadi. Dan pada saat itulah terbersit ide dari pikiran Kancil.Si Kancil pun memanggil monyet itu, “Nyet... monyet... monyet...!!!!”  

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 2/10

  Merasa ada yang memanggil, si monyet pun celingukan mencari sumber suara yang

memanggilnya itu. Hingga akhirnya dia mendapati sumber suara itu dan kemudian dia

menghampirinya.“Hai ternyata engkau Kancil!” Dengan perasaan hewan monyet itu bertanya, “mengapa

engkau berada di dalam rumah, Kancil?” Rupanya si monyet tidak tahu bahwa Kancil berada di

dalam rumah karena di tolong oleh tuannya karena pingsan menabrak sebuah pohon.“ha..ha..ha..ha.. ternyata engkau belum tahu monyet mengapa aku berada di dalam rumahtuanmu ini! Ha..ha..ha... sungguh terlalu kamu nyet... monyet!” Kancil mulai melancarkan

siasatnya.

“Lho... memangnya kenapa kamu ada di dalam rumah ini, cil?” tanya monyet denganrasa ingin tahu.

“Begini monyet, aku berada di dalam sini karena aku akan dijadikan anak angkat tuanmu

itu nyet... monyet. Aaaah... masa kamu belum tahu, nyet?!” 

“Ah, yang benar saja. Apa benar apa yang engkau katakan itu cil?” Rupanya si monyetmulai terhasut oleh siasat si Kancil.

“Iya benar itu, aku tidak berbohong. Tidak ada untungnya aku berbohong kepadamu

nyet...monyet. Seharusnya kamu malu dong sama aku, masa aku yang baru saja datang sudahingin diangkat oleh tuanmu itu, sedangkan kamu yang sudah dipeliharanya bertahun-tahun boro-

 boro diangkat menjadi anaknya, tidur di dalam rumahnya seperti aku ini pun tidak pernah.

Kasihan sekali kamu nyet... monyet.” 

Monyet pun terhasut atas apa yang dilontarkan oleh si Kancil tersebut, dan si monyet punterlihat menundukan kepalanya dan menangis. Sambil menangis dia berkata, “Iya benar apa yang

engkau katakan cil, aku sudah bertahun-tahun mengabdi pada tuanku Pak petani itu. Dan aku

selalu membantunya dan menemaninya, walaupun tuanku itu baik padaku, mengapa dia tegatidak mengangkatku sebagai anaknya, sedangkan engkau yang baru saja datang di rumah ini

langsung mau di angkat sebagai anaknya. Malang benar nasibku ini cil..” Ujar si Monyet. 

Melihat calon korbannya sudah mulai akan masuk dalam perangkapnya, Kancil pun

segera mengompori si monyet, “Iya nyet.. coba engkau lihat di dalam rumah ini. Disediakan banyak sekali makanan dan telah aku habiskan semuanya, ada pisang, wortel-wortel segar dan

 berbagai sayuran. Bayangkan betapa sayangnya tuanmu itu kepadaku. Sayangnya padaku

melebihi sayangnya padamu nyet, coba lihat kau hanya di beri beberapa pisang saja, sedangkanaku... waaah, pokoknya ga adil itu tuanmu, Pak petani!” 

Monyet pun semakin bersedih setelah Kancil melontarkan kata-kata seperti itu. Dan,

merasa korbannya telah masuk perangkap, pada saat itulah Kancil mulai melancarkan siasatnya,“begini nyet, aku sebagai temanmu yang baik tidak tega melihat keadaanmu seperti ini. Aku ada

saran, bagaimana sek iranya engkau menggantikan aku berada di dalam rumah ini.” 

“Apa katamu cil, Aku akan menggantikan posisimu?” Tanya monyet dengan keheranan.  

“Iya, nyet. Bagaimana?” “Iya aku sih mau saja, tapi aku takut Pak petani nanti marah kepadaku!” 

“Tidak usah takut nyet, nanti biar aku yang akan bilang kepada tuanmu itu bahwa

engkaulah sebenarnya yang lebih pantas menjadi anak angkatnya ketimbang aku. Dan aku yakin

tuanmu itu akan mengerti dan memahami maksudku itu!” Dengan hati dan wajah dipenuhi rasa gembira, monyet itu pun mengangguk-agukan

kepalanya tanda setuju.

“Tapi bagaimana caranya aku menggantikan posisimu itu, cil?” 

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 3/10

  “Oh, itu mudah. Begini caranya tolong engkau bukakan pintu rumah yang terkunci ini.

Biarkan aku keluar dan berada di luar dan engkau berada di dalam.” 

“Oke cil, kebetulan aku tahu dimana Pak petani meletakan kunci rumah ini. Sebentar yaakan aku ambil kunci rumah itu!” 

“Oke temanku yang baik, cepatnya aku tunggu lho!” 

“Siiiip, Bos!” Dengan hati gembira monyet pun akhirnya bergegas mencari kunci yangdiletakkan oleh Pak petani tersebut di suatu tempat di sekitar rumah tersebut.Akhirnya ditemukanlah kunci yang dicari oleh monyet tersebut. Dan kemudian dibukalah

 pintu rumah tersebut. Dan sebagaimana yang disepakati oleh Monyet dan Kancil, mereka pun

 berganti tempat, Kancil berada di luar rumah dan si monyet berada di dalam rumah.Saat mereka sudah berganti posisi, Kancil pun kemudian mengucapkan selamat tinggal

kepada monyet dan kemudian lari dan masuk ke dalam hutan. Melihat kejadian itu, monyet pun

hanya celingukan keheranan terhadap tingkah laku aneh si Kancil tersebut. Pada saat Pak petani

 pulang ke rumah, dia mendapati yang ada di dalam rumahnya adalah monyet bukan Kancil.Mendapati hal seperti itu Pak petani pun tersenyum, karena mengira si monyetlah yang

melepaskan si Kancil dari pintu yang dikuncinya tersebut. Pak petani berpikiran bahwa monyet

 peliharaannya itu cukup cerdas karena dapat membuka pintu yang terkunci. Sambil tersenyum petani itu pun memberikan sesisir pisang dan banyak buah dan sayuran kepada monyet tersebut

sebagai hadiah dari kecerdasan dari si monyet tersebut.

Read more: http://jalurilmu.blogspot.com/2011/12/si-monyet-dan-si-

kancil.html#ixzz2jlwYws7vz 

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 4/10

BALAS BUDI BURUNG BANGAU Dahulu kala di suatu tempat di Jepang, hidup seorang pemuda bernama Yosaku. Kerjanya

mengambil kayu bakar di gunung dan menjualnya ke kota. Uang hasil penjualan dibelikannyamakanan. Terus seperti itu setiap harinya. Hingga pada suatu hari ketika ia berjalan pulang dari

kota ia melihat sesuatu yang menggelepar di atas salju. Setelah di dekatinya ternyata seekor

 burung bangau yang terjerat diperangkap sedang meronta-ronta. Yosaku segera melepaskan perangkat itu. Bangau itu sangat gembira, ia berputar-putar di atas kepala Yosaku beberapa kalisebelum terbang ke angkasa. Karena cuaca yang sangat dingin, sesampainya dirumah, Yosaku

segera menyalakan tungku api dan menyiapkan makan malam. Saat itu terdengar suara ketukan

 pintu di luar rumah.Ketika pintu dibuka, tampak seorang gadis yang cantik sedang berdiri di depan pintu.

Kepalanya dipenuhi dengan salju. "Masuklah, nona pasti kedinginan, silahkan hangatkan

 badanmu dekat tungku," ujar Yosaku. "Nona mau pergi kemana sebenarnya ?", Tanya Yosaku.

"Aku bermaksud mengunjungi temanku, tetapi karena salju turun dengan lebat, aku jaditersesat." "Bolehkah aku menginap disini malam ini ?". "Boleh saja Nona, tapi aku ini orang

miskin, tak punya kasur dan makanan." ,kata Yosaku. "Tidak apa-apa, aku hanya ingin

diperbolehkan menginap". Kemudian gadis itu merapikan kamarnya dan memasak makananyang enak.

Ketika terbangun keesokan harinya, gadis itu sudah menyiapkan nasi. Yosaku berpikir

 bahwa gadis itu akan segera pergi, ia merasa kesepian. Salju masih turun dengan lebatnya.

"Tinggallah disini sampai salju reda." Setelah lima hari berlalu salju mereda. Gadis itu berkatakepada Yosaku, "Jadikan aku sebagai istrimu, dan biarkan aku tinggal terus di rumah ini."

Yosaku merasa bahagia menerima permintaan itu. "Mulai hari ini panggillah aku Otsuru", ujar si

gadis. Setelah menjadi Istri Yosaku, Otsuru mengerjakan pekerjaan rumah dengan sungguh-sungguh. Suatu hari, Otsuru meminta suaminya, Yosaku, membelikannya benang karena ia ingin

menenun.

Otsuru mulai menenun. Ia berpesan kepada suaminya agar jangan sekali-kali mengintip

ke dalam penyekat tempat Otsuru menenun. Setelah tiga hari berturut-turut menenun tanpamakan dan minum, Otsuru keluar. Kain tenunannya sudah selesai. "Ini tenunan ayanishiki. Kalau

dibawa ke kota pasti akan terjual dengan harga mahal. Yosaku sangat senang karena kain

tenunannya dibeli orang dengan harga yang cukup mahal. Sebelum pulang ia membeli bermacam-macam barang untuk dibawa pulang. "Berkat kamu, aku mendapatkan uang sebanyak

ini, terima kasih istriku. Tetapi sebenarnya para saudagar di kota menginginkan kain seperti itu

lebih banyak lagi. "Baiklah akan aku buatkan", ujar Otsuru. Kain itu selesai pada hari keempatsetelah Otsuru menenun. Tetapi tampak Otsuru tidak sehat, dan tubuhnya menjadi kurus. Otsuru

meminta suaminya untuk tidak memintanya menenun lagi.

Di kota, Sang Saudagar minta dibuatkan kain satu lagi untuk Kimono tuan Putri. Jika

tidak ada maka Yosaku akan dipenggal lehernya. Hal itu diceritakan Yosaku pada istrinya."Baiklah akan ku buatkan lagi, tetapi hanya satu helai ya", kata Otsuru.

Karena cemas dengan kondisi istrinya yang makin lemah dan kurus setiap habis menenun,

Yosaku berkeinginan melihat ke dalam ruangan tenun. Tetapi ia sangat terkejut ketika yang

dilihatnya di dalam ruang menenun, ternyata seekor bangau sedang mencabuti bulunya untukditenun menjadi kain. Sehingga badan bangau itu hampir gundul kehabisan bulu. Bangau itu

akhirnya sadar dirinya sedang diperhatikan oleh Yosaku, bangau itu pun berubah wujud kembali

menjadi Otsuru. "Akhirnya kau melihatnya juga", ujar Otsuru.

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 5/10

  "Sebenarnya aku adalah seekor bangau yang dahulu pernah Kau tolong", untuk membalas

 budi aku berubah wujud menjadi manusia dan melakukan hal ini," ujar Otsuru. "Berarti sudah

saatnya aku berpisah denganmu", lanjut Otsuru. "Maafkan aku, ku mohon jangan pergi," kataYosaku. Otsuru akhirnya berubah kembali menjadi seekor bangau. Kemudian ia segera

mengepakkan sayapnya terbang keluar dari rumah ke angkasa. Tinggallah Yosaku sendiri yang

menyesali perbuatannya.

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 6/10

Anak Lembu dan Buaya

Di tengah padang rumput yang sangat luas, terdapat sebuah kolam yang dihuni oleh

 beberapa hewan, di antaranya seekor buaya. Sementara itu, di padang rumput itu biasa

dilepaskan sekumpulan lembu milik peternah. Di sana lembu-lembu itu memakan rumput yanghijau. Di antara lembu-lembu tersebut ada satu anak lembu yang sombong, dia adalah anak

lembu yang paling besar dan kuat. Karena kelebihannya, anak lembu itu menjadi sangat

sombong. Dia merasa kalau tidak ada anak lembu lainnya yang dapat mengalahkannya.Sebenarnya kakak anak lembu itu sudah sering menasehati agar ia tidak bersikap

sombong pada teman-temannya yang lain. Tetapi nasehat kakaknya tersebut tidak pernah

dihiraukannya. Hal ini yang menyebabkan teman-temannya mulai menghindarinya, hingga si

anak lembu itu tidak mempunyai teman bermain lagi.Pada suatu pagi, anak lembu itu berlatih melompat di padang rumput. Sesekali, anak

lembu itu mendekati ibunya untuk menyedot susu. Anak lembu itu gembira sekali, dia berlari-

lari sambil sesekali memakan rumput yang segar. Secara tidak sengaja, anak lembu itu berdiri di

 pinggiran kolam.Saat itu di dalam kolam seekor buaya yang mendiami kolam itu memperhatikan anak

lembu itu. Melihat anak lembu itu terbitlah maksud jahat dalam hatinya, ia ingin memakan anak

lembu itu. Maka berpikirlah ia untuk mencari cara agar anak lembu itu mau mendekat dalam jangkauannya.

“Hai anak lembu! Pandai sekali kau melompat-lompat,” kata buaya. 

Anak lembu itu menoleh mendengar suara sang buaya, seketika ia mundur beberapalangkah ke belakang. Ia teringat nasehat orang tuanya untuk menghindari kolam itu dan jangan

 pernah dekat-dekat dari sana. Akan tetapi sebenarnya ia tidak pernah melihat bagaimana sosok

seekor buaya, sehingga ketika melihat buaya itu ia tidak tahu kalau hewan yang ada di depannya

itu adalah seekor buaya. Perlahan dia mendekat ke pinggir kolam.“Hey! Hewan apakah kamu?” Tanya anak lembu. “Badanmu sangat besar!” lanjutnya.  

“Oh…aku adalah seekor katak,” jawab buaya membohongi lembu kecil itu. 

“Memang benar yang kamu katakan tadi katak! Di antara semua anak lembu, akulah yang paling pandai dan kuat!” kata anak lembu yang sombong itu. 

“Hmm…benar katamu! Dan kulihat badanmu juga besar dan tegap. Kau pasti yang

 paling kuat di antara anak lembu lain,” puji buaya dengan mimik muka yang licik. 

“Huh! Kalau itu memang tidak diragukan lagi,” jawab anak lembu bangga. “Tapi tunggu dulu!” kata buaya, “Kau belum aku akui sebagai yang terpandai dan terkuat

 bila engkau tidak bisa berenang di dalam air!”

“Apa? Siapa bilang aku tidak bisa berenang! Aku pandai dalam berenang! Tapi sayangorang tuaku tidak pernah mengijinkan aku berenang di kolam ini,” kata anak lembu. 

“Lho? Memangnya kenapa jika kamu berenang di kolam ini?” Tanya buaya heran.  

“Orang tuaku melarangnya karena ada buaya jahat di kolam ini!” jawab anak lembu.

“Heh! Dari dulu aku mendiami kolam ini, tetapi aku tidak pernah menemui ada buaya jahat di sini,” jawab buaya. 

“Ayo sini! Buktikan padaku bahwa kamu memang hebat dalam berenang!” tantang buaya

itu.“Ah hari sudah sore, besok saja aku ke sini lagi  bersama teman-temanku,” kata anak

lembu sambil berlalu pergi.

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 7/10

Sambil terengah-engah, anak lembu itu sampai di tempat kumpulan lembu lain. Melihat

anak lembu yang kelihatan sangat capek, kawan-kawannya nampak sangat heran. "Hai, mengapa

kamu terengah-engah, mukamu juga kelihatan sangat capek sekali,” Tanya teman-temannya."Tidak ada apa-apa. Aku hanya capek saja. Aku tadi dari kolam dan melihat di tengah

kolam itu ada seekor katak. Dia sangat sombong. Ia menantangku berenang! Besok siang aku

mau ke sana lagi" Kata anak lembu.Kakaknya yang baru tiba di situ menjelaskan. "Jangan kesan lagi adikku! Kata ayah danibu di sana ada buaya yang jahat sekali."

"Tidak jahat kok? Bahkan katanya selama hidupnya di kolam itu ia tidak pernah

menemui ada buaya yang jahat di sana," kata anak lembu itu.“Akan tetapi, kita tetap harus patuh kepada ayah dan ibu kita,” kata kakaknya lagi. 

"Saya tidak percaya kakak. Tadi, aku ngobrol dengannya kok." Celah anak lembu.

"Wahai kawan-kawan, besok aku akan membuktikan kepada katak itu bahwa aku pun jago

 berenang, bahkan mungkin tidak ada lembu yang sejago aku," Kata anak lembu dengan bangga."Lawan saja Kenthus! Kamu tentu menang," teriak anak-anak katak beramai-ramai.

Akhirnya, siang harinya anak-anak lembu itu beramai-ramai pergi ke pinggir kolam

untuk menyaksikan si anak lembu yang sombong berenang. Anak-anak lembu itu pun belum pernah melihat buaya. Saat itu si buaya sedang bersembunyi di balik rerumputan yang tumbuh di

tepi kolam. Hatinya senang sekali karena anak lembu itu bakal menjadi makanan lezatnya. Lalu

anak lembu itu memanggil-manggil katak, karena tidak juga muncul ia pun bersiap untuk

 berenang diiringi sorak sorai anak-anak lembu yang lain. Pada saat bersamaan, melihat anak-anak lembu yang sedang ramai di pinggir kolam, seekor lembu dewasa merasa cemas dan

mendekatinya. Saat itu ia melihat anak lembu yang sedang berenang di pinggiran kolam.

Kontan lembu dewasa itu meneriakinya dengan keras.“Hey! Jangan berenang di sana! Cepat naik ke atas, ada buaya besar di kolam ini !”

teriaknya histeris.

 Namun, anak lembu yang sombong yang sedang memamerkan kemampuannya berenang

kepada teman-temannya itu tidak mendengar teriakanya. Kemudian sang lembu dewasa cepat-cepat berlari ke pinggiran kolam.

Pada saat yang sama sang buaya yang dari tadi bersembunyi telah bersiap-siap menerkam

anak lembu itu. Perlahan-lahan ia membenamkan tubuhnya ke dalam air guna bersembunyi. Didalam air ia dapat melihat kaki anak lembu itu. Lalu dengan perasaan yang tidak sabar buaya itu

meluncur di dalam air. Belum sempat ia menerkam anak lembu itu, secepat kilat lembu dewasa

yang berlari cepat tadi sudah menyeret anak lembu itu ke daratan dan menariknya dengan keras.Gagallah usaha sang buaya menerkam anak lembu itu.

Saat anak lembu itu berhasil ditarik, lembu dewasa tadi memarahinya.

“Kamu kan sudah dibilangin, jangan pernah masuk ke dalam kolam bahkan

mendekatinya pun jangan!” bentak lembu dewasa. “Tapi…tapi… kata Katak di sini tidak ada buaya,” jawab anak lembu terbata -bata.

Kakinya terluka saat diseret ke daratan tadi.

“Ha! Mana katak yang telah bilang begitu?”

“Itu!” jawab anak lembu sambil menunjuk buaya ada di tengah kolam yang sedang marahkarena usahanya gagal.

“Heh! Kalian semua telah dibohongi! Itu adalah buaya yang jahat, katak itu kecil tidak

sebesar itu,” jelas lembu dewasa. 

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 8/10

Akhirnya semua lembu yang ada di situ pun pergi kembali kepada kelompok lembu yang

lain. Lembu dewasa tadi kemudian menceritakan kejadian itu kepada orang tua anak lembu yang

sombong. Orang tuanya marah besar dan menghukumnya karena tidak mentaati perintah mereka.Mujurlah anak lembu itu karena tidak sampai diterkam buaya yang jahat. Kakinya yang

terluka sembuh seperti sedia kala tetapi sikapnya telah banyak berubah. Dia tidak lagi menjadi

anak yang sombong. Teman-temannya pun mau bermain-main dengannya lagi. Dan sejak saat ituia tidak lagi berani mendekati kolam.

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 9/10

Kisah Burung Bangau dan Ketam

Pada zaman dahulu terdapat sebuah tasik yang sangat indah. Airnya jernih dan ditumbuhi

oleh pokok-pokok teratai yang berbunga sepanjang masa. Pohon-pohon yang tumbuh di

sekitarnya hidup dengan subur. Banyak burung yang tinggal di kawasan sekitar tasik itu dan

salah seekornya adalah burung bangau. Manakala di dalam tasik hidup bermacam-macam ikanseperti tilapia, sepat, keli, haruan dan haiwan lain seperti ketam dan katak. Burung bangau sangat

suka tinggal di kawasan tasik itu kerana senang mendapat makan.

Hari silih berganti, burung bangau semakin tua dan tidak lagi sekuat dulu untuk

menangkap ikan. Ada kalanya si bangau terpaksa berlapar seharian kerana tidak memperolehitangkapan. Ia berfikir di dalam hati, “Kalau beginilah keadaanya, aku akan mati kelaparan

kerana tidak lagi berdaya untuk menangkap ikan. Aku mesti mencari jalan supaya aku dapat

memperolehi makanan dengan mudah”. 

Si bangau mendapat akal. Dia berpura-pura duduk termenung dan bersedih di tebing tasik.

Seekor katak yang kebetulan berada di situ ternampak bangau yang sangat murung dan sedih lalu bertanya “Kenapa aku lihat akhir -akhir ini kamu asyik termenung wahai bangau?”. Bangaumenjawab ” Aku sedang memikirkan keadaan nasib kita.” “Apa yang merunsingkan kamu,

sedangkan kita hidup di sini sudah sekian lama tidak menghadapi sebarang masalah.” Jawab

katak. “Aku sering terbang ke sana ke mari dan mendengar manusia sedang berbincang tentang bencana kemarau yang akan menimpa kawasan ini. Kau lihat sajalah sejak akhir-akhir ini hari

 panas dan hujan pun sudah lama tidak turun”. Bangau menyambung lagi “Aku khuatir tasik ini

akan kering dan semua penghuni di tasik ini akan mati.” Katak mengangguk -ngangukkan tanda

 bersetuju. Tanpa membuang masa si katak terus melompat ke dalam tasik untuk memaklumkankepada kawan-kawan yang lain.

Berita bencana kemarau telah tersebar ke seluruh tasik begitu cepat dan semua penghuni tasik berkumpul ditebing sungai dimana bangau berada. Masing-masing riuh rendah menanyakan

 bangau akan berita tersebut. Seekor ikan haruan bertanya kepada bangau “Apa yang harus kita

lakukan?” Si bangau berkata “Aku ada satu cadangan, tetapi aku khuatir kamu   semua tidaksetuju.” “Apa cadangan engkau, bangau?” tanya haruan seolah-olah tidak sabar untuk

mendengarnya. Bangau berkata “Tidak jauh dari sini ada sebuah tasik yang besar dan airnya

dalam, aku percaya tasik tersebut tidak akan kering walaupun berlaku k emarau yang panjang.”“Bolehkah engkau membawa kami ke sana” sampuk si ketam. “Aku boleh membawa kamu

seekor demi seekor kerana aku sudah tua dan tidak berdaya membawa kamu lebih daripada itu”

kata burung bangau lagi. Mereka pun bersetuju dengan cadangan si bangau.

Si bangau mula mengangkut seekor demi seekor haiwan daripada tasik tersebut, tetapi bukanuntuk dipindahkan ke tasik lain malahan untuk dimakan. Begitulah perbuatanya sehingga sampai

kepada giliran seekor ketam. Sambil diterbangkan oleh si bangau si ketam memandang ke bawahlalu terpandang tulang-tulang ikan bersepah di atas batu besar, dengan masa yang sama si bangau

mendarat di atas batu besar itu. Melihat keadaan tersebut ketam berasa cemas dan berfikir di

dalam hatinya “Matilah aku kali ini dimakan oleh bangau.” 

7/22/2019 Si Monyet Dan Si Kancil

http://slidepdf.com/reader/full/si-monyet-dan-si-kancil 10/10

Si ketam berkata “Dimanakah tasik yang engkau katakan itu dan kenapa engakau membawa aku

di sini?” Bangau ketawa terbahak - bahak lalu menjawab “Kali ini tiba masanya engkau menjadi

makanan aku.” Dengan perasaan marah ketam menyepit leher  si bangau dengan sekuat-kuatnyahingga putus dan si bangau mati di situ jua.

Dengan perasaan gembira kerana terselamat daripada menjadi mangsa si bangau durjana,si ketam bergerak perlahan-lahan menuju ke tasik membawa kepala si bangau untuk ditunjukkan

kepada kawan-kawannya. Sampai saja di tasek si ketam pun menceritakan kisah yang berlaku.

Semua penghuni tasik tersebut berasa gembira kerana mereka terselamat daripada menjadimakanan burung bangau yang tamak dan mementingkan diri sendiri. Mereka mengucapkan

terima kasih kepada si ketam kerana telah menyelamatkan mereka semua.