200
1 Siap Menjadi Pemimpin Aminudin

Siap Menjadi Pemimpin

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Siap Menjadi Pemimpin

1

Siap Menjadi Pemimpin

Aminudin

Page 2: Siap Menjadi Pemimpin

2

Kata Pengantar

Setiap orang sebetulnya adalah seorang pemimpin. Ia bisa menjadi

pemimpin di sekolah, di rumah, atau pemimpin dalam kegiatan. Kita bisa

berpotensi menjadi seorang pemimpin yang unggul. Namun, apakah

kepemimpinan muncul dengan sendirinya? Sama sekali tidak. Kita harus menanam

benihnya terlebih dahulu dan menyiraminya setiap hari. Kita perlu berlatih untuk

mematangkannya. Kita perlu mengenal untuk mengetahui hal-hal apa saja yang

diperlukan untuk menjadi sosok pemimpin.

Setiap orang memiliki kesempatan menjadi pemimpin, tetapi hanya sedikit

saja yang mau memanfaatkannya. Lakukanlah untuk berlatih menjadi seorang

pemimpin. Kita tidak perlu takut, sebab sekalipun mungkin pada awalnya kita

gagal; setiap kegagalan yang terjadi, akan membuahkan pelajaran berharga. Buku

ini diharapkan dapat membantumu untuk tumbuh dan berkembang, hingga

akhirnya anda memiliki kualitas kepemimpinan yang unggul. Selamat berlatih dan

menyiapkan diri menjadi pemimpin.

Salam

Penulis

Page 3: Siap Menjadi Pemimpin

3

Daftar Isi PENDAHULUAN

BAB I Generasi Unggul Siap Menjadi Pemimpin

A. Pengertian Pemimpin

B. Syarat Menjadi Pemimpin Masa Depan

BAB 2 Pemimpin Masa Depan Berakhlak Mulia

A. Sikap Relegiusnya Teladan bagi Orang Lain

B. Sikap Tolerannya Teladan bagi Seluruh Umat Beragama

C. Sikap Jujurnya Teladan bagi Orang Lain

BAB 3 Pemimpin Masa Depan Penuh Teladan

A. Sikap Disiplinnya Inspiratif untuk Orang Lain

B. Sikap Rajinnya Inspiratif untuk Orang Lain

C. Sikap Kreatifnya Inspiratif untuk Orang Lain

BAB 4 Pemimpin Masa Depan Memiliki Performa Utama

A. Menghormati Diri Sendiri

B. Memiliki Kepedulian terhadap Sesama

C. Memiliki Kepedulian terhadap Lingkungan

BAB 5 Pemimpin Masa Depan Memiliki Prestasi

A. Peduli terhadap Ilmu Pengetahuan

B. Peduli terhadap Kegemaran Membaca

C. Peduli terhadap Sikap Mandiri

BAB 6 Pemimpin Masa Depan Bervisi Nasionalis

A. Pelopor Rasa Bangga terhadap Bahasa

B. Pelopor Rasa Bangga terhadap Budaya

C. Pelopor Rasa Bangga terhadap Tanah Air

Page 4: Siap Menjadi Pemimpin

4

BAB 7 Pemimpin Masa Depan Pandai Bergaul

A. Bersikap Terbuka dan Cinta Perdamaian

B. Bersikap Santun dalam Berbahasa

C. Bersikap Ramah dan Santun kepada Semua Orang

BAB 8 PENUTUP

A. Bangsa yang Besar Mendambakan Pemimpin

B. Refleksi

Daftar Pustaka

Daftar Istilah

Indeks

Page 5: Siap Menjadi Pemimpin

5

PENDAHULUAN

Manusia yang hidup berelompok tidak pernah lepas dari kepemimpinan.

Dalam lingkup kecil, misalnya kelas, ada seorang pemimpin yang biasa disebut

ketua kelas. Belum lagi dalam lingkup lebih luas, misalnya negara yang ada

presiden. Kepemimpinan memang dibutuhkan oleh manusia untuk pengaturan

hubungan dan menentukan tujuan bersama.

Kepemimpinan telah menjadi suatu faktor penting dalam kehidupan

manusia, terutama dalam kehidupan organisasi. Seringkali dikatakan suatu

organisasi atau kelompok akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar

ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan lain mengatakan bahwa

pemimpinlah yang bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan,

dan juga menjadi faktor utama penentu keberhasilan dari suatu pekerjaan.

Jika sudah seperti itu, seorang pemimpin ternyata memikul tugas yang tidak

ringan. Ada banyak syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Pemimpin

adalah orang yang mempunyai beragam ketangguhan dalam dirinya sekaligus juga

mampu membina hubungan baik dengan orang lain.

Apabila kepemimpinan dibatasi oleh aturan tertentu atau dikaitkan

terjadinya dalam suatu organisasi tertentu, maka dinamakan manajemen.

Kepemimpinan dapat terjadi dimana saja asalkan seseorang menunjukkan

kemampuannya mempengaruhi perilaku orang–orang lain ke arah tercapainya

suatu tujuan tertentu.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “manajemen” mempunyai makna:

1. penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran;

2. pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.

Kepemimpinan sangat dekat dengan manajemen. Seorang pemimpin harus bisa

mengatur (memanaje) potensi yang ada di dalam lingkup organisasinya sekaligus

juga bertanggung jawab atas jalannya kelompok tersebut.

Dapat terjadi pada seseorang yang berperilaku sebagai seorang pemimpin,

asalkan dia mampu mempengaruhi perilaku orang-orang lain untuk mencapai

tujuan tertentu. Akan tetapi, seorang pemimpin belum tentu harus menyandang

jabatan pengatur untuk mempengaruhi perilaku orang-orang lain. Dengan kata lain

seorang leader atau pemimpin belum tentu seorang pengatur, tetapi seorang

Page 6: Siap Menjadi Pemimpin

6

pengatur bisa berperilaku sebagai seorang leader atau pemimpin. Misalnya, jika di

kelasmu ada ketua kelas, belum tentu ia selalu menjadi orang yang memimpin jika

kelasmu ada kegiatan. Ada orang lain yang bisa berposisi menjadi seorang

pemimpin tanpa harus ada pengakuan formalitas.

Sumber: www.budhiwarman2.com

Generasi muda adalah bibit-bibit pemimpin di masa depan

Apakah kamu punya bakat jadi pemimpin? Perhatikan, apakah kamu selalu

mengatur teman-teman mengenai kegiatan apa yang akan dilakukan? Apakah

teman-temanmu dengan sukarela mengikuti kemauanmu? Apakah kamu selalu

berani mengungkapkan pendapat dan meminta untuk diberi kesempatan menyanyi

atau berdoa di depan kelas? Apakah kamu merasakan tingkat kepercayaan diri

yang berbeda dengan teman-temanmu?

Mungkin, belum kamu menunjukkan perilaku yang menunjukkan karakter

seorang pemimpin. Lalu, bagaimana cara mendorong kita untuk mengembangkan

perilaku kepemimpinan? Berikut ini beberapa hal yang harus kamu perhatikan

untuk siap menjadi pemimpin. Hal-hal berikut merupakan pengenalan dasar

menjadi pemimpin sebelum kamu nanti belajar lebih mendalam di Bab-Bab

berikutnya.

1. Tanyakan pada diri sendiri. Kamu bisa menanyakan pada diri sendiri: Apakah

kamu siap menjadi pemimpin? Hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menjadi

pemimpin itu? Layakkah kamu jadi pemimpin?

2. Kenalkan diri kamu pada para pemimpin. Kamu dapat mengenal mengenai

sejumlah tokoh pemimpin, entah dari buku cerita, acara di TV, atau orang-orang

Page 7: Siap Menjadi Pemimpin

7

yang ada di lingkungan sekitar. Saat melihat bagaimana pemimpin beraksi, kamu

akan tahu bagaimana perilaku seorang pemimpin. Kelak, kamu pun akan meniru

tingkah laku tersebut.

3. Lakukan kegiatan yang membantu kamu menunjukkan kemampuan memimpin

Kenalkan diri kamu pada kegiatan-kegiatan yang membantumu melakukan

kemampuan memimpin. Misalnya, membantu mengatur barisan teman-teman saat

acara di sekolah. Ketika kamu dibiasakan untuk melakukan hal-hal seperti ini,

mereka juga akan mampu mempraktekkannya di rumah maupun di tempat lain.

Kiat-kiat tersebut dapat kamu praktekkan dalam lingkup kecil, misalnya di

sekolah. Kamu dapat mengembangkan potensi kepemimpinan dengan mencoba

menunjukkan diri dalam suatu kegiatan atau organisasi di sekolah. Hal ini tidak

lain sebagai ajang pelatihan bagimu dalam memahami bagaimana proses menjadi

sosok pemimpin ke depan.

Calon pemimpin yang hebat tentu saja harus mempunyai bekal-bekal yang

sangat cukup. Bekal-bekal kepemimpinan itu diperoleh melalui bentuk-bentuk

latihan kepemimpinan. Ada beberapa bentuk latihan yang dapat diterapkan, yaitu

seperti berikut.

a. Upacara Bendera

Sejak SD, kamu mungkin sudah diwajibkan mengikuti upacara bendera di

sekolahan. Ada apa di balik aktivitas ini? Banyak latihan kepemimpinan dalam

upacara bendera ini. Ada siswa yang bertugas memberi aba-aba, merapikan dan

menyiapkan teman-temannya dalam barisan-barisan. Ada yang mengibarkan

bendera, memimpin grup paduan suara, dan memimpin doa. Ada juga yang

bertugas sebagai komandan upacara.

Jelas bahwa upacara bendera sangat kental akan pelatihan kepemimpinan.

Para pemimpin harus selalu siap sedia dan terampil menertibkan kelancaran

upacara. Kamu harus belajar berani tampil menjadi pemimpin supaya nanti mampu

menjadi pemimpin yang sesungguhnya.

b. Menjadi Ketua Kelas

Menjadi ketua kelas merupakan latihan bentuk kepemimpinan yang lebih

rutin bagimu. Setiap hari kamu harus mengoordinasi teman-temannya supaya

tertib, dan mengusahakan kemajuan kelasnya. Sang ketua kelas berhak menegur

Page 8: Siap Menjadi Pemimpin

8

teman-temannya demi menjaga “kualitas kelas”. Jika kelak dewasa, kamu pasti

mampu menjaga kualitas perusahaan, kantor, atau organisasi yang dipimpin

olehmu.

c. Menjadi Ketua Panitia

Mencoba menjadi ketua panitia dalam suatu acara atau kegiatan tertentu,

misalnya ketua panitia peringatan tujuh belas Agustus bukan hal yang biasa. Kamu

bisa belajar untuk mengelola acara, memilih teman-teman yang pas, dan dapat

membantu pekerjaannya secara sungguh-sungguh. Jika jiwa kepemimpinanmu

kental, lama-lama kamu akan ketagihan juga untuk meningkatkan lingkup acara.

Ke depannya mungkin kamu bisa menjadi ketua acara pentas seni (pensi) di

sekolah.

d. Menjadi Ketua Kelompok Organisasi

Bila kamu sudah terlatih menjalani bentuk-bentuk kepemimpinan di atas,

kamu dapat belajar meningkatkan ruang lingkup kepemimpinan ke jenjang yang

lebih tinggi, yaitu menjadi ketua kelompok organisasi. Tugas-tugas di organisasi

ini lebih kompleks dan harus lebih menguras pikiran dan tenaga. Calon pemimpin

yang cerdas, pasti akan berhasil mengupayakan perkembangan yang baik bagi

organisasinya. Contoh sederhana adalah kamu menjadi ketua bidang ekstra

kurikuler di sekolah (ketua tim basket, PMR, Paskibra, Pramuka, band sekolah,

Karya Ilmiah Remaja, dan sebagainya.)

Page 9: Siap Menjadi Pemimpin

9

BAB I

Generasi Unggul Siap Menjadi Pemimpin

Konsep kepemimpinan idak terlepas dari adanya generasi unggul. Generasi

unggul mempunyai kelebihan-kelebihan dan ciri khas tertentu. Sejarah sudah

membuktikan bahwa kehadiran seorang pemimpin adalah melalui proses.

Pemimpin sejati tidak lahir begitu saja. Pemimpin sejati lahir dari sikapnya yang

selalu berbeda dengan yang lain dalam ranah keunggulan.

Masa depan tidak dapat dipisahkan dengan masa kini dan masa lampau.

Begitu pula pemimpin masa depan, ia harus dapat berpikir secara menyeluruh

melacak sejarah, menapakkan kakinya pada kekinian, serta sekaligus menaantang

masa depan. Pemimpin sejati harus memperhatikan berbagai kendala masa lalu dan

masa kini, tetapi ia pun harus memiliki daya cipta untuk membawa yang

dipimpinnya ke dalam kehidupan yang lebih sejahtera lahir batin di masa depan. Ia

harus dapat melihat ke belakang, ke dalam masanya, dan ke masa depan, dan

memahami semua yang dilihatnya dalam rangka aspirasi semua. Pemimpin masa

depan tidak mungkin bersandar semata-mata kepada kharisma, baik dari

pembawaan, karena peran sejarah.

Pemimpin masa depan adalah diri kalian sendiri yang entah untuk beberapa

tahun atau puluhan tahun ke depan menjadi sosok yang siap mengatur negeri ini.

Bayangkan kalau sekarang kamu masih duduk di kursi dan bermain dengan teman.

Apakah kamu berpikiran bahwa beberapa tahun ke depan kamu adalah sosok yang

siap mengatur keadaan dan orang lain? Jika kamu adalah sosok pribadi yang ungul,

sikap untuk maju tentunya harus dimiliki dari sekarang. Sekolah bukan hanya

sekadar tempat bertemu teman. Gali potensi dirimu selama di sekolah. Jika hanya

belajar, tanpa mempunyai ketereampilan lain, percayalah kamu akan menjadi

sosok yang kaku.

Page 10: Siap Menjadi Pemimpin

10

Sumber: www.eramuslim.com

Gbr. 1.1

Bung Karno dan Bung Hatta dwitunggal pemimpin Indonesia

Kelebihan seorang pemimpin akan diukur dari prestasi nyata dan kualitas

pemikirannya oleh lingkungan dan orang-orang yang setara dengannya. Para

pemimpin nantinya mungkin tidak berbeda terlalu lebih dari yang lain. Namun,

pemimpin yang dituntut adalah yang berjiwa kerakyatan dan sadar bahwa

kepemimpinannya adalah mandat atau kepercayaan yang diberikan oleh yang

dipimpin dan harus dipertanggungjawabkannya. Tidak mungkin lagi seorang

pemimpin pada masa kini dan masa mendatang merasa kepemimpinannya itu

sebagai haknya, entah karena keturunan, kekayaan, atau kepintarannya.

A. Pengertian Pemimpin Untuk memahami contoh kepemimpinan dan strukturnya dalam lingkup

kecil (di sekolah) kita telah mengenal Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

OSIS adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yang

dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan

Sekolah Menengah Atas (SMA). OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang

terpilih untuk menjadi pengurus OSIS. Biasanya organisasi ini memiliki seorang

pembimbing dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah. Anggota OSIS adalah

seluruh siswa yang berada pada satu sekolah tempat OSIS itu berada. Seluruh

anggota OSIS berhak untuk memilih calonnya untuk kemudian menjadi pengurus

OSIS.

Page 11: Siap Menjadi Pemimpin

11

Sumber: www.flickriver.com

Gbr. 1.2

Logo Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)

Pada dasarnya setiap OSIS di satu sekolah memiliki struktur organisasi

yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Namun, biasanya struktur

keorganisasian dalam OSIS terdiri atas:

- Ketua Pembina (biasanya Kepala Sekolah)

- Wakil Ketua Pembina (biasanya Wakil Kepala Sekolah)

- Pembina (biasanya guru yang ditunjuk oleh Sekolah)

- Ketua Umum

- Wakil Ketua I

- Wakil Ketua II

- Sekretaris Umum

- Sektetaris I

- Sekretaris II

- Bendahara

- Wakil Bendahara

- Ketua Sekretaris Bidang (sekbid) yang mengurusi setiap kegiatan siswa yang

berhubungan dengan tanggung jawab bidangnya.

Biasanya dalam struktur kepengurusan OSIS memiliki beberapa pengurus

yang bertugas khusus mengkoordinasikan masing-masing kegiatan ekstrakurikuler

yang ada di sekolah.

Page 12: Siap Menjadi Pemimpin

12

Berdasarkan contoh tata urutan kepemimpinan dalam OSIS tersebut, kamu

setidaknya mengetahui peran kepemimpinan apa saja yang dilakukan oleh ketua

OSIS sampei ketua sekretaris bidang. Dalam alur kepemimpinan tersebut ada

fungsi dan tugas tertentu. Selain itu, sosok-sosok yang mengisi jabatan

kepemimpinan tersebut tentunya tidak asal ambil. Ada proses seleksi sampai uji

kemampuan tiap-tiap bidang. Namun, inti yang akan dibahas pada bagian ini

adalah masalah kepemimpinan yang perlu kita ketahui untuk mengenal hal apa

saja yang harus dimiliki oleh sang pemimpin.

Dalam Kamus Besar Bahsa Indonesia, istilah pemimpin, kemimpinan, dan

memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama pimpin. Namun

demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Pengertian yang

berhubungan dengan kepemimpinan adalah sebagai berikut.

memimpin: mengetuai atau mengepalai (rapat, perkumpulan, dsb):

pemimpin:orang yang memimpin

pimpinan: hasil memimpin; bimbingan; tuntunan:

kepemimpinan: perihal pemimpin; cara memimpin:

Pemimpin adalah suatu lakon/peran dalam sistem tertentu; karenanya

seseorang dalam peran formal belum tentu memiliki keterampilan kepemimpinan

dan belum tentu mampu memimpin. Istilah “kepemimpinan” pada dasarnya

berhubungan dengan ketrampilan, kecakapan, dan tingkat pengaruh yang dimiliki

seseorang; oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki oleh orang yang bukan

"pemimpin".

Sumber: www.indonesiakudjaya.com

Page 13: Siap Menjadi Pemimpin

13

Gbr. 1.3 Para pemimpin negara Indonesia

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu

mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas

tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Pemimpin adalah seorang

pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan -khususnya kecakapan-kelebihan

di satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama

melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan.

Pemimpin jika dialihbahasakan ke bahasa Inggris menjadi leader, yang

mempunyai tugas untuk me-lead anggota di sekitarnya. Sedangkan makna lead

mengandung pengertian sebagai berikut:

- Loyality, seorang pemimpin harus mampu membangkitkan setia kawan kepada

rekan-rekannya dan memberikan loyalitasnya dalam kebaikan.

- Educate, seorang pemimpin mampu untuk mengedukasi rekan-rekannya dan

mewariskan pengetahuan pada rekan-rekannya.

- Advice, memberikan saran dan nasehat dari permasalahan yang ada

- Discipline, memberikan keteladanan dalam berdisiplin dan menegakkan

kedisiplinan dalam setiap aktivitasnya.

Sumber: www.dedidwitagama.files.wordpress.com

Gbr. 1.4

Seorang calon pemimpin harus memberikan contoh baik kepada yang lain

Page 14: Siap Menjadi Pemimpin

14

Dalam suatu organisasi, kepemimpinan merupakan faktor yang sangat

penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh

organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari

kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas

untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar supaya mereka mau diarahkan untuk

mencapai tujuan tertentu.

Kepemimpinan bisa disebut juga sebagai kemampuan untuk mempengaruhi

suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Kepemimpinan pun dapat mengandung

pengertian sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian,

termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka

meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas

tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan

batin, serta merasa tidak terpaksa.

Dari pengertian diatas kepemimpinan mengandung beberapa unsur pokok

antara lain:

1) kepemimpinan melibatkan orang lain dan adanya situasi kelompok atau

organisasi tempat pemimpin dan anggotanya berinteraksi,

2) di dalam kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses mempengaruhi

bawahan oleh pemimpin, dan

3) adanya tujuan bersama yang harus dicapai.

Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan

adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seseorang atau sekelompok

orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.

Beberapa pendapat mengenai kepemimipinan adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan merupakan seni dalam mengkoordinasikan dan mengarahkan

individu atau kelompok untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.

2. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan

langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

tertentu.

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti

Kepemimpinan) pada kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin

dalam mencapai tujuan.

Page 15: Siap Menjadi Pemimpin

15

4. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan, proses, atau fungsi pada

umumnya untuk mempengaruhi orang-orang agar berbuat sesuatu dalam rangka

mencapai tujuan tertentu.

5. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas

untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

6. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok

yang diatur untuk mencapai adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu

dan langsung melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan

tertentu.

7. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar

supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.

8. Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat

kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana

dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat

melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh

semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa tidak.

Sumber: www.smacepiring.files.wordpress.com

Gbr. 1.5

Pramuka sebagai salah satu media membentuk calon pemimpin

Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kepemimpinan

mempunyai pengertiansecara khsusus: kemampuan untuk mempengaruhi perilaku

seseorang atau sekelompok orang untuk meneapai tujuan tertentu pada situasi

Page 16: Siap Menjadi Pemimpin

16

tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi

interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk

mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk,

memotivasi dan mengkoordinasi.

Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam

menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam

melaksanakan program-program saja. Aka tetapi lebih dari itu, yaitu pemimpin

harus mempu melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau

masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan

sumbangsih yang positif dalam usaha mencapai tujuan bersama.

Berbicara tentang pemimpin dan kepemimpinan masa depan erat kaitannya

dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa ini. Bangsa ini,

masih membutuhkan pemimpin yang kuat di berbagai sektor kehidupan

masyarakat, pemimpin yang berwawasan kebangsaaan dalam menghadapi

permasalahan bangsa yang demikian kompleks. Ini selaras dengan kerangka ideal

normatif sistem kepemimpinan nasional sebagai sebuah sistem dalam arti statik

maupun arti dinamik.

Dalam arti sistem kepemimpinan nasional adalah keseluruhan komponen

bangsa secara hierarkial maupun pada tatanan komponen bangsa secara horizontal

dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya, dan pertahanan keamanan.

Sementara itu, dalam sistem yang bersifat dinamik, sistem kepemimpinan nasional

adalah keseluruhan aktivitas kepemimpinan yang berporos dari dan komponen

proses transformasi (interaksi moral, etika, dan gaya kepemimpinan) dan akhirnya

keluar dalam bentuk orientasi kepemimpinan yang berdimensi aman, damai, adil

dan sejahtera.

Saat ini, kita butuh pemimpin yang berorientasi kepada kepentingan,

kemajuan, dan kejayaan bangsa dan negara, bukan kepada kepentingan

pribadi/kelompok, bukan untuk melanggengkan kekuasaan kelompok, dan bukan

pula kepemimpinan yang membiarkan hidupnya budaya anarkisme, budaya

kekerasan, dan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme. Kita butuh, pemimpin

berwawasan kebangsaan, pemimpin Pancasilais, setia kepada Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan UUD Negara RI Tahun 1945, serta memahami karakter

dan kultur bangsa Indonesia.

Page 17: Siap Menjadi Pemimpin

17

Dalam era saat ini, pemimpin kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan

Indonesia masih sangat dibutuhkan, melalui pemahaman dan penghayatan nilai-

nilai dasar negara, yaitu Pancasila yang bersifat integratif. Oleh karena itu, para

pemimpin dan kader kepemimpinan masa depan harus merupakan bagian integral

dari kepemimpinan nasional integratif, yang memiliki kriteria pokok, yaitu:

Pertama, terciptanya interaksi atau keterpaduan yang harmonis antara

pemimpin dengan yang dipimpin.

Kedua, memiliki ciri, sifat, prinsip, teknik, azas serta gaya dan jenis

kepemimpinan yang andal.

Ketiga, mempunyai strategi kepemimpinan nasional yang tepat, sesuai

situasi dan kondisi, serta kurun waktu yang dihadapi.

Pemimpin dan kepemimpinan masa depan yang integratif harus memiliki

pola pikir, pola sikap dan pola tindak sebagai negarawan. Makna dari negarawan

adalah seorang pemimpin yang diharapkan mampu mengubah kondisi saat ini

melalui proses untuk menciptakan kondisi yang diharapkan dalam rangka

mencapai tujuan nasional dan mewujudkan cita-cita nasional. Pemimpin akan

dapat melaksanakan fungsi kepemimpinan-nya dengan efektif, apabila ia diterima,

dipercaya, didukung serta dapat diandalkan.

Seorang pemimpin harus memiliki reputasi yang baik, menunjukkan kinerja

yang diakui, terutama dalam mengantisipasi tantangan-tantangan di depan dan

keberhasilannya mengatasi masalah-masalah yang kritikal dan membawa

kemajuan-kemajuan yang dirasakan langsung oleh anggotanya.

Sumber: www.sma13smg.sch.id

Page 18: Siap Menjadi Pemimpin

18

Gbr. 1.6 Seorang pemimpin harus

memiliki reputasi yang baik

Pemimpin dalam lingkup kepentingan negara dan bangsa bagi

penyelenggaraan negara haruslah memiliki nilai-nilai sebagai seorang negarawan,

artinya warga negara yang mau dan mampu mengambil sikap dan keputusan, demi

kepentingan bangsa dan negara. Nilai-nilai kenegarawan itu tidak hanya dimiliki

oleh seorang Kepala Negara, pejabat pemerintahan dan birokrasi/pejabat publik

semata, tetapi harus dimiliki oleh setiap pribadi warga negara dan setiap elemen

kemasyarakatan baik pengusaha, budayawan, pemimpin umat keagamaan,

pemimpin kemasyarakatan, cendekiawan, olahragawan dan kaum muda seperti

para mahasiswa.

Dalam konteks inilah sebenarnya konsep think globally dan act locally

(berpikir secara global dan bertindak secara lokal) ini dapat diimplementasikan

dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini. Oleh karenanya, pemimpin

masa depan diharapkan mampu memahami visi mewujudkan masyarakat Indonesia

yang religius, manusiawi, bersatu, demokratis, adil, sejahtera, maju, mandiri, serta

baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara dan melaksanakan sistem

penyelenggaraan negara secara baik dan benar.

Hal ini agar kesejahteraan masyarakat sesuai cita-cita nasional dan tujuan

nasional dapat benar-benar diwujudkan, sehingga kepemimpinannya, sejalan

dengan visi yang telah digariskan pemerintah, yaitu terwujudnya masyarakat

Indonesia yang damai, demokratis, berdaya saing, maju dan sejahtera dalam wadah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini tentunya harus didukung oleh

manusia Indonesia yang sehat, mandiri, beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia,

cinta tanah air, berkesadaran hukum dan lingkungan, memiliki pengetahuan dan

teknologi, memiliki semangat dan etos kerja yang tinggi dan berdisiplin.

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam

hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesame serta dengan lingkungan.

Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam kelompok

kecil.

Hidup dalam kelompok tentulah tidak mudah. Untuk menciptakan kondisi

kehidupan yang harmonis anggota kelompok haruslah saling menghormati &

menghargai. Keteraturan hidup perlu selalu dijaga. Hidup yang teratur adalah

Page 19: Siap Menjadi Pemimpin

19

impian setiap insan. Menciptakan dan menjaga kehidupan yang harmonis adalah

tugas manusia.

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk

Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan

untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan

kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.

Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial

manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya

manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak

untuk memimpin dirinya sendiri.

Dengan berjiwa pemimpin, manusia akan dapat mengelola diri, kelompok

dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang

relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut kearifan seorang pemimpin dalam

mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.

Seorang pemimpin boleh berprestasi tinggi untuk dirinya sendiri, tetapi itu

tidak memadai apabila ia tidak berhasil menumbuhkan dan mengembangkan segala

yang terbaik dalam diri para bawahannya. Dari begitu banyak definisi mengenai

pemimpin, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah orang yang mendapat

amanah serta memiliki sifat, sikap, dan gaya yang baik untuk mengurus atau

mengatur orang lain.

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan

memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama.

Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan

organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi

untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Sedangkan kekuasaan adalah

kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau melakukan pap yang

diinginkan pihak lainnya. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhidan

menggerakkan orang–orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan,

kepercayaan, respek, dan kerja sama secara loyal untuk menyelesaikan tugas.

Page 20: Siap Menjadi Pemimpin

20

Sumber: www.photos-767.friendster.com

Gbr. 1.7

Kepemimpinan siswa dapat dilatih di sekolah

Kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk mau

melakukan apa yang diinginkan pihak lainnya. Ketiga kata yaitu pemimpin,

kepemimpinan serta kekuasaan yang dijelaskan sebelumnya tersebut memiliki

keterikatan yang tidak dapat dipisahkan. Karena untuk menjadi pemimpin bukan

hanya berdasarkan suka satu sama lainnya, tetapi banyak faktor. Pemimpin yang

berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut

pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,

keterampilan, bakat, sifat–sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang mana

nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang akan

diterapkan.

B. Syarat Menjadi Pemimpin Masa Depan

Waktu yang terus bergerak telah memilih dan memilah beragam pemimpin

di negeri ini. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya, pemimpin yang lahir

adalah sosok-sosok unggulan yang mampu mengatur semua situasi dengan

kecerdasan dan kecakapannya. Pemimpin baru selalu lahir dari berbagai generasi.

Pemimpin adalah orang pilihan yang menasbihkan dirinya dalam sosok yang selalu

siap berjuang demi kesejahteraan dan cita-cita bersama.

Untuk menjadi bangsa maju dan sejahtera diperlukan pemimpin bermutu di

semua tingkat dan tidak hanya pada tingkat nasional, dan di semua bidang

kehidupan dan tidak hanya di bidang politik saja. Akan tetapi apabila pada tingkat

nasional ada pemimpin yang besar kemampuannya, akan merangsang bangkitnya

Page 21: Siap Menjadi Pemimpin

21

pula pemimpin-pemimpin yang bermutu di semua tingkat dan bagian kehidupan

masyarakat.

Bagaimanakah pemimpin masa depan yang kiranya dapat mengajak bangsa

Indonesia mencapai kemajuan dan kesejahteraan yang adil dan merata, lahir dan

batin? Sudah barang tentu harus dipenuhi syarat-syarat yang membuat orang tidak

sekadar sebagai pengikut atau pengamat, melainkan menjadi pemimpin. Syarat-

syarat ini ada yang berlaku sepanjang zaman karena menyangkut hubungan

manusia dan manusia, antara lain:

1. Orang itu diliputi dorongan kuat dalam dirinya untuk memajukan bangsanya

dengan mengajak orang-orang lain bergerak bersama dengan dia. Ia berkehendak

kuat menjadi pemimpin bangsanya ke arah kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya.

Dorongan itu membuatnya tidak hanya berangan-angan, melainkan mengambil

langkah-langkah secara nyata.

Makin orang itu mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi dan

mengajak orang lain, makin banyak orang yang bergabung dan percaya kepadanya.

Seorang pemimpin harus mampu merebut kepercayaan orang lain sehingga mereka

dengan tulus bergerak dan berjuang bersamanya, bahkan ada yang secara sadar

bersedia berkorban untuk perjuangan itu. Hal itu secara langsung atau tidak

langsung menyempitkan ruang gerak bagi mereka yang menyainginya dan

melawannya.

2. Karena pentingnya faktor kepercayaan, maka seorang pemimpin harus pandai

berbicara dan meyakinkan orang lain tentang benarnya tujuan perjuangannya.

Akan tetapi tidak cukup hanya pandai bicara, melainkan juga menunjukkan bukti

akan kesungguh-sungguhannya atau komitmennya dalam mengejar tujuannya,

dengan melakukan berbagai tindakan dan perbuatan yang meyakinkan orang lain

bahwa ia bukan hanya penyebar omongan dan janji, melainkan seorang yang

sanggup berbuat.

Page 22: Siap Menjadi Pemimpin

22

Sumber: www.1.bp.blogspot.com

Gbr. 1.8

Seorang pemimpin diharapkan dapat menunjukkan bukti akan kesungguh-sungguhannya

Seorang pemimpin ia bukan orang yang hanya penuh pertimbangan,

melainkan sanggup mengambil keputusan dengan perhitungan matang. Ia

menunjukkan tauladan yang merangsang orang lain untuk mengikuti. Hal itu

sebaiknya disertai hasil nyata (concrete results) yang menimbulkan rasa bangga

pada semua yang bergerak bersamanya.

3. Ia harus menggambarkan satu wawasan atau visi yang menunjukkan secara

jelas kepada semua pihak dan terutama kepada pengikutnya, apa yang hendak

dicapai bersama. Wawasan itu harus cukup agung, tetapi tidak boleh sesuatu yang

fantastis.

Pemimpin juga harus mampu menjaga agar semua memegang teguh

disiplin perjuangan dan mengoreksi yang lemah serta menghukum yang melanggar

dan merintangi jalannya perjuangan. Pemimpin yang tidak sanggup memegang dan

menegakkan disiplin perjuangan akan dinilai lemah dan menimbulkan rasa sangsi

dan cemas pada pengikutnya. Sebaliknya menggembirakan lawan dan saingannya.

Pemimpin harus mempunyai pikiran yang fleksibel dan terbuka, tetapi itu tidak

boleh mengurangi keteguhan dalam pendirian dan sikap. Setiap keberhasilan untuk

memperlemah dan meniadakan saingan dan perlawanan, apalagi kalau mampu

membuat mereka malahan bergabung, akan menambah wibawa pemimpin.

Page 23: Siap Menjadi Pemimpin

23

4. Pemimpin masa depan harus memahami masa depan umat manusia dan bangsa

Indonesia. Adalah satu kenyataan bahwa perkembangan umat manusia amat

dipengaruhi oleh sains dan teknologi. Pemimpin masa depan harus memahami

perkembangan sains dan teknologi dan memanfaatkannya untuk

kepemimpinannya.

Sumber: www.world.kbs.co.kr

Gbr. 1.9 Pemimpin masa depan harus bisa

menguasai sains dan teknologi

5. Pemimpin masa depan harus arif bijaksana dilandasi naluri (instinct) untuk

memperjuangkan tujuannya dengan lebih canggih dan lihay. Pergaulan

internasional dalam globalisasi tidak saja amat mempererat hubungan bangsa satu

dengan yang lain, tetapi juga mempertinggi kondisi persaingan antar bangsa.

6. Pemimpin masa depan harus menyadari bahwa perkembangan umat manusia

amat mempengaruhi bangsa Indonesia yang majemuk. Pengaruh itu terutama

datang dari perkembangan demokrasi dan sains dan teknologi sebagai kenyataan

menonjol umat manusia. Hal itu mendorong setiap suku bangsa dan daerah untuk

mencapai kemajuan dan mampu menentukan nasibnya dalam arena dunia yang

makin dinamis.

Demikian pula setiap individu makin menyadari hak-haknya untuk maju

dan bersedia memperjuangkannya. Namun sebaliknya juga dorongan untuk

kebersamaan berkembang makin kuat. Adalah pula frappant bahwa di samping

perkembangan sains dan teknologi yang begitu cepat dan luas terdapat peningkatan

kesadaran manusia untuk hidup religius.

Page 24: Siap Menjadi Pemimpin

24

Para pemimpin masa depan akan memimpin rakyat yang makin luas dan

dalam pengetahuannya, yang makin paham akan hak-haknya dan makin menjaga

martabat, dan kepentingannya. Maka pemimpin tidak lagi bisa mengandalkan

kepada kekuatan fisik, seperti di masa awal di banyak negara berkembang, tetapi

harus lebih kepada kekuatan moral dan intelektual.

Pemimpin masyarakat modern harus siap memimpin secara demokratis,

karena kehidupan demokrasi adalah senapas dengan kemajuan dan kesejahteraan

ekonomi. Dengan demikian pemimpin yang diperlukan, dan yang paling akan

berhasil memimpin, adalah pemimpin yang berjiwa demokrat, dan bukan yang

otoriter. Pemimpin yang tegas bukan harus pemimpin yang otoriter, tetapi justru

yang mampu meyakinkan yang dipimpinnya akan kebenaran arah yang akan

ditempuh.

Masyarakat akan makin canggih, dan tuntutan kepada pemimpinnya akan

makin canggih pula. Masyarakat memilih pemimpin yang punya wawasan ke masa

depan. Karena masa depan sangat padat pada teknologi, maka seorang pemimpin

tidak boleh merasa asing terhadap kemajuan ilmu dan teknologi. Hal ini tidak

berarti seorang pemimpin harus seorang ilmuwan (scientist). Yang lebih penting

adalah seorang pemimpin harus memiliki apresiasi terhadap ilmu pengetahuan dan

peran teknologi sebagai unsur yang sangat pokok dalam membentuk kehidupan

masa depan.

Dalam suasana kehidupan yang makin rumit, untuk menentukan pilihan

yang paling baik menjadi makin sulit. Oleh karena itu, kearifan sangat diperlukan,

lebih daripada di masa lalu, untuk menentukan mana yang terbaik, atau mana yang

paling kurang buruk di antara alternatif-alternatif yang buruk. Di samping kearifan,

diperlukan pula suatu tingkat pemahaman teknis, agar keputusan yang menyangkut

dampak yang rumit tidak diambil semata-mata atas dasar naluri batin, seperti

dalam banyak masyarakat tradisional, tetapi dengan dasar pengetahuan dan

perhitungan yang matang.

Karena masyarakat akan lebih terbuka, dan kebebasan diperlukan untuk

mengembangkan kreativitas, maka untuk mencapai kesepakatan akan makin pelik.

Kembali diperlukan kearifan dari pemimpin untuk mengambil keputusan yang

tepat yang tidak selalu mendapat dukungan orang banyak.

Perkembangan dunia serta persaingan yang makin tajam membuat

pemimpin bangsa di masa depan harus memiliki pengetahuan yang memadai

Page 25: Siap Menjadi Pemimpin

25

mengenai tata hubungan internasional dan mengenai kerja sama dunia. Para

pemimpin bangsa nanti harus memiliki kemampuan untuk membawa bangsa ini

untuk memenangkan persaingan yang sangat diperlukan untuk kesejahteraan

rakyatnya. Tidak ada bangsa yang dapat mengisolasikan diri dan tidak tergantung

kepada hubungan internasional. Pemimpin modern dengan demikian harus

mempunyai minat dan pengetahuan yang cukup mengenai hal ikhwal yang terjadi

di luar batas kepentingan bangsanya sendiri yang langsung. Ia harus memiliki jiwa

kemanusiaan dan perhatian terhadap masalah-masalah kemanusiaan.

Dengan berbekal wawasan kebangsaan para pemimpin harus mampu

memelihara kedaulatan dan kehormatan bangsa di antara masyarakat bangsa-

bangsa di dunia. Selain kekuatan yang dimiliki suatu negara, kualitas

kepemimpinan dalam suatu bangsa juga mempengaruhi martabat bangsa itu dalam

pergaulan internasional.

Sumber: www.vibizdaily.com

Gbr. 1.10 Pemimpin masa depan diharapkan

mampu memahami tatahubungan internasional

Secara keseluruhan pemimpin masa depan adalah pemimpin yang harus

membangun bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan mandiri. Kemajuan dan

kemandirian ini harus menjadi landasan serta modal untuk membangun bangsa

yang adil dan makmur, yang sederajat dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kepemimpinan modern, di samping memiliki sifat-sifat tradisional, yang

melambangkan moral kepemimpinan bangsa, juga harus merupakan sosok modern.

Pemimpin yang demikian adalah seorang yang memiliki wawasan kebangsaan,

jiwa kerakyatan, kemampuan profesional, memiliki wawasan masa depan, inovatif,

Page 26: Siap Menjadi Pemimpin

26

dan rasional. Ia harus mampu di satu pihak memahami masalah-masalah yang

kompleks, dan di pihak lain mampu menemukan pemecahan yang sederhana dan

mudah dipahami serta dilaksanakan bagi pemecahan masalah-masalah yang

kompleks itu. Ia bukan hanya harus berani mengambil risiko, tetapi juga mampu

menghitung risiko

Pemimpin masa depan harus dapat mengakomodasi semua kecenderungan

itu untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu sebabnya

Pancasila sebagai wawasan nasional dan dasar negara justru makin relevan untuk

masa depan bangsa Indonesia. Adapun yang menjadi kewajiban pemimpin masa

depan adalah menjadikan nilai-nilai Pancasila tidak hanya sebagai semboyan

belaka, sebagaimana hingga kini terjadi, melainkan membuatnya kenyataan yang

hidup dalam setiap aspek kehidupan bangsa. Sebaliknya, pemimpin masa depan

harus mampu membuktikan kepada pihak-pihak yang menolak Pancasila, bahwa

tanpa Pancasila Indonesia akan berakhir sebagai entitas negara dan bangsa.

Berbicara tentang pemimpin dan kepemimpinan masa depan erat kaitannya

dengan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh bangsa ini. Bangsa ini,

membutuhkan pemimpin yang kuat di berbagai sektor kehidupan masyarakat,

pemimpin yang berwawasan kebangsaaan dalam menghadapi permasalahan bangsa

yang demikian kompleks.

Saat ini, kita butuh pemimpin yang berorientasi kepada kepentingan,

kemajuan, dan kejayaan bangsa dan negara, bukan kepada kepentingan

pribadi/kelompok, bukan untuk melanggengkan kekuasaan kelompok, dan bukan

pula kepemimpinan yang membiarkan hidupnya budaya anarkhisme, budaya

kekerasan, dan budaya korupsi, kolusi dan nepotisme. Kita butuh, pemimpin

berwawasan kebangsaan, pemimpin Pancasilais, setia kepada Negara Kesatuan

Republik Indonesia dan UUD Negara RI Tahun 1945, serta memahami karakter

dan kultur bangsa Indonesia.

Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:

1. Pendayagunaan pengaruh

2. Hubungan antar manusia

3. Proses komunikasi dan

4. Pencapaian suatu tujuan.

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang

dikemukakan di atas, adalah:

Page 27: Siap Menjadi Pemimpin

27

1. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).

2. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau

kelompok.

3. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun empat kriteria pemimpin sejati yaitu:

1. Visioner

Punyai tujuan pasti dan jelas serta tahu kemana akan membawa para

pengikutnya. Tujuan hidup kita adalah poros hidup. pemimpin yang punya visi

dan arah yang jelas, kemungkinan berhasil/sukses lebih besar daripada mereka

yang hanya menjalankan sebuah kepemimpinan.

2. Sukses Bersama

Membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk sukses bersamanya.

Pemimpin sejati bukanlah mencari sukses atau keuntungan hanya bagi dirinya

sendiri, namun ia tidak kuatir dan takut serta malah terbuka untuk mendorong

orang-orang yang dipimpin bersama-sama dirinya meraih kesuksesan bersama.

Sumber: www.kilaucahaya.blogspot.com

Gbr. 1.11

Sukses bersama adalah tujuan pemimipin dan yang dipimpinnya

3. Mau Terus Menerus Belajar dan Diajar (Teachable and learn continuous)

Banyak hal yang harus dipelajari oleh seorang pemimpin jika ia mau terus

bertahan sebagai pemimpin dan dihargai oleh para pengikutnya. Punya hati yang

mau diajar baik oleh pemimpin lain ataupun bawahan dan belajar dari pengalaman-

diri dan orang-orang lain adalah penting bagi seorang pemimpin. Sang pemimpin

akan memperlengkapi diri dengan buku-buku bermutu dan bacaan/bahan yang

Page 28: Siap Menjadi Pemimpin

28

positif juga bergaul akrab dengan para Pemimpin akan mendorong bakat

kepemimpinan dengan terus meningkat.

4. Mempersiapkan Calon-calon Pemimpin Masa depan

Pemimpin sejati bukanlah orang yang hanya menikmati dan melaksanakan

kepemimpinannya seorang diri bagi generasi atau saat dia memimpin saja. Namun,

lebih dari itu, dia adalah seorang yang visioner yang mempersiapkan pemimpin

berikutnya untuk regenerasi di masa depan. Pemimpin yang mempersiapkan

pemimpin berikutnya barulah dapat disebut seorang pemimpin sejati. Di bidang

apapun dalam berbagai aspek kehidupan ini, seorang Pemimpin sejati pasti

dikatakan sukses jika ia mampu menelorkan para pemimpin muda lainnya

Adapun karakteristik seorang pemimpin masa depan didasarkan kepada

prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Seorang yang belajar seumur hidup

Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga diluar sekolah.

Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan mendengar.

Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber belajar.

Sumber: www.kalimantanpost.com

Gbr. 1.12 Seorang pemimpin dituntut

keseriusannya untuk terus belajar

Belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang

kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat

sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning).

Page 29: Siap Menjadi Pemimpin

29

Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan dapat

memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut.

Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing dan

generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap

dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.

Belajar apabila membawa suatu perubahan pada individu yang belajar.

Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga dalam

bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian

diri. Pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang. Karena

itu seorang yang belajar ia tidak sama lagi dengan saat sebelumnya, karena ia lebih

sanggup menghadapi kesulitan memecahkan masalah atau menyesuaikan diri

dengan keadaan. Ia tidak hanya bertambah pengetahuannya, akan tetapi dapat pula

menerapkanya secara fungsional dalam situasi hidupnya.

2. Berorientasi pada pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin

dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi

pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

eorang pemimpin harus memiliki empati dan simpati kepada orang yang

dipimpinnya. Dalam memimpin, pemimpin harus dapat memberikan motivasi

kepada orang yang dipimpinnya. Sebagai rakyat, kita tentu membutuhkan

pemimpin yang dapat memberikan motivasi ketika kita sedang dalam kesulitan.

Kepemimpinan sejati dimulai dari kemampuan pemimpin tersebut untuk

mengelola dirinya sendiri, kemudian bergerak keluar untuk mengelola dan

melayani rakyatnya. Disinilah pentingnya integritas dan karakter pemimpin sejati

agar diterima oleh rakyat yang dipimpinnya.

Tujuan utama kepemimpinan adalah melayani orang yang dipimpinnya,

dalam hal ini rakyatnya. Pemimpin sejati berorientasi untuk membangunan

masyarakat dan daerahnya, bukan membangun diri dan keluarga serta

golongannya. Kepentingan publik lebih utama dibandingkan kepentingan diri dan

golongannya. Pemimpin yang memiliki hati yang melayani adalah akuntabel.

Artinya memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap institusi dan orang yang

dipimpinnya. Seluruh perkataan, pikiran dan tindakannya dapat dipertanggung

jawabkan baik kepada rakyatnya maupun Tuhan Yang Maha Esa.

Page 30: Siap Menjadi Pemimpin

30

Pemimpin yang melayani adalah pemimpin yang mampu mengendalikan

dirinya. Mengedepankan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya.

Memiliki ketahanan mental yang kuat. Seorang pemimpin sejati selalu dalam

keadaan tenang, penuh pengendalian diri, dan tidak mudah emosi.

3. Membawa energi yang positif

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. menggunakan energi yang

positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang

lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik.

Seorang pemimpin hams dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama

dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin haras dapat

menunjukkan energi yang positif, sepert:

a. Percaya pada orang lain

Seorang pemimpin mempercayai orang lain, sehingga mereka mempunyai

motivasi dan mempertahankan suatu pekerjaan yang baik. Oleh karena itu,

kepercayaan harus diikuti dengan kepedulian.

b. Keseimbangan dalam kehidupan

Seorang pemimpin haras dapat menyeimbangkan tugasnya dengan

mengarah kepada prinsip kemanusiaan dan keseimbangan diri antara kerja dan

olah raga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga berarti seimbang antara

kehidupan dunia dan akherat.

c. Melihat kehidupan sebagai tantangan

Kata 'tantangan' sering diinterpretasikan negatif. Dalam hal ini tantangan

berarti kemampuan untuk menikmati hidup dan segala konsekuensinya. Sebab

kehidupan adalah suatu tantangan yang dibutuhkan, mempunyai rasa aman yang

datang dari dalam diri sendiri. Rasa aman tergantung pada inisiatif, ketrampilan,

kreativitas, kemauan, keberanian, dinamisasi dan kebebasan.

d. Sinergi

Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu katalis

perubahan, Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya. Sinergi

Page 31: Siap Menjadi Pemimpin

31

adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak. Sinergi adalah

satu kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja

secara perseorangan. Seorang pemimpin harus dapat bersinergis dengan setiap

orang, atasan, staf, teman sekerja.

Seseorang yang dapat dikatakan sebagai pemimpin setidaknya memenuhi

beberapa kriteria,yaitu :

1. Pengaruh

Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki orang-orang yang

mendukungnya yang turut membesarkan nama sang pimpinan. Pengaruh ini

menjadikan sang pemimpin diikuti dan membuat orang lain tunduk pada apa yang

dikatakan sang pemimpin. John C. Maxwell, penulis buku-buku kepemimpinan

pernah berkata: Leadership is Influence (Kepemimpinan adalah soal pengaruh).

Mother Teresa dan Lady Diana adalah contoh kriteria seorang pemimpin yang

punya pengaruh.

Sumber: www.pita-blog.blogspot.com

Gbr. 1.13 Bunda Theresa contoh pemimpin

yang berpengaruh karena sikap sosialnya

Untuk dapat mempengaruhi, seorang pemimpin harus memiliki beberapa

kemampuan seperti kemampuan untuk berkomunikasi, kemampun menjalin

hubungan dengan sesama manusia, kemampuan memotivasi orang lain untuk

bekerja, kemampuan untuk memanajemen organisasi, kemampuan untuk berbicara

di depan publik dan yang lebih penting dari semua itu dia dapat menjadi teladan

bagi orang yang dipimpinnya (integritas). Tanpa keteladanan, jika seorang

pemimpin hanya bisa berbicara tanpa bisa berbuat maka, dia tidak akan dipercaya

Page 32: Siap Menjadi Pemimpin

32

dan tidak akan didengarkan oleh orang lain sehingga kepemimpinannya berubah

menjadi tidak efektif.

2. Kekuasaan

Seorang pemimpin umumnya diikuti oleh orang lain karena dia memiliki

kekuasaan/power yang membuat orang lain menghargai keberadaannya. Tanpa

kekuasaan atau kekuatan yang dimiliki sang pemimpin, tentunya tidak ada orang

yang mau menjadi pendukungnya. Kekuasaan/kekuatan yang dimiliki sang

pemimpin ini menjadikan orang lain akan tergantung pada apa yang dimiliki sang

pemimpin, tanpa itu mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Hubungan ini menjadikan

hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme, dimana kedua belah pihak sama-

sama saling diuntungkan.

3. Wewenang

Wewenang di sini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada

pemimpin untuk menetapkan sebuah keputusan dalam melaksanakan suatu

hal/kebijakan. Wewenang di sini juga dapat dialihkan kepada bawahan oleh

pimpinan apabila sang pemimpin percaya bahwa bawahan tersebut mampu

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, sehingga bawahan diberi

kepercayaan untuk melaksanakan tanpa perlu campur tangan dari sang pemimpin.

4. Pengikut

Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaaan/power, dan

wewenang tidak dapat dikatakan sebagai pemimpin apabila dia tidak memiliki

pengikut yang berada di belakangnya yang memberi dukungan dan mengikuti apa

yang dikatakan sang pemimpin. Tanpa adanya pengikut maka pemimpin tidak akan

ada. Pemimpin dan pengikut adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan tidak

dapat berdiri sendiri.

Page 33: Siap Menjadi Pemimpin

33

Sumber: www.mitmardlatillah.com

Gbr. 1.14 Seorang pemimpin harus

selalu siap mengatur orang lain

Pemimpin adalah inti dari organisasi. Ini berarti bahwa organisasi akan

tercapai tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan

oleh seorang pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai

keahlian memimpin, mempunyai kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat

orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya.

Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,

mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai

tujuan bersama-sama. Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin

adalah:

1. Pemimpin bekerja dengan orang lain

Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain,

salah satu dengan orang lain dalam organisasi sebaik orang di luar organisasi.

2. Pemimpin adalah tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan

Seorang pemimpin bertanggungjawab untuk menyusun tugas menjalankan

tugas, mengadakan evaluasi, untuk mencapai hasil yang terbaik. Pemimpin

bertanggung jawab untuk kesuksesan dengan anak buahnya tanpa kegagalan.

3.Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas

Proses kepemimpinan dibatasi sumber, jadi pemimpin harus dapat

menyusun tugas dengan mendahulukan prioritas. Dalam upaya pencapaian tujuan

Page 34: Siap Menjadi Pemimpin

34

pemimpin harus dapat mendelegasikan tugas-tugasnya kepada staf. Kemudian

pemimpin harus dapat mengatur waktu secara efektif,dan menyelesaikan masalah

secara efektif.

4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual

Seorang pemimpin harus menjadi seorang pemikir yang analitis dan

konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi masalah dengan akurat. Pemimpin

harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi lebih jelas dan kaitannya

dengan pekerjaan lain.

5. Pemimpin adalah seorang mediator

Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin

harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat

Seorang pemimpin harus mampu mengajak dan melakukan kompromi.

Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat mewakili tim atau

organisasinya.

7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit

Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.

Adapun peran pemimpin sebagai sosok individu adalah :

1. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin

yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.

2. Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar informasi, dan juru bicara.

3. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,

sumber alokasi, dan negosiator.

Peran pemimpin amat besar dalam perkembangan satu masyarakat, negara

dan bangsa. Dalam sejarah bangsa Indonesia diakui peran besar Mahapatih Gajah

Mada yang dalam abad ke-15 menjadikan kerajaan Majapahit maju, sejahtera dan

berwibawa. Pada waktu itu wibawa dan pengaruh Majapahit terasa di seluruh Asia

Tenggara.

Page 35: Siap Menjadi Pemimpin

35

Sumber: www.reachtoteachrecruiting.com

Gbr. 1.15 Deng Xiaoping melakukan Revolusi pada bangsa Cina

sehingga negaranya berkembang pesat

Dalam sejarah Cina modern menonjol peran Deng Xiaoping yang

mengangkat bangsanya yang terpuruk dan amat berantakan oleh Revolusi

Kebudayaan kembali menjadi bangsa yang maju dan disegani oleh bangsa-bangsa

lain. Dalam sejarah India dikenal peran Mahatma Gandhi dan Pandit Jawaharlal

Nehru yang memimpin bangsanya keluar dari penjajahan dan tampil sebagai

bangsa India merdeka yang sekarang makin tampak dalam arena dunia. Dan

bangsa Indonesia menjadi merdeka karena kepemimpinan Soekarno dan Mohamad

Hatta yang berhasil mengakhiri penjajahan dari bumi Indonesia.

Kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia dalam Abad ke-21 ini juga

akan amat ditentukan oleh kepemimpinan yang berkembang dalam masyarakat

Indonesia. Sayangnya adalah bahwa pada waktu ini bangsa Indonesia sedang

berada dalam krisis kepemimpinan. Hal itu merupakan ironi karena hakikatnya

Reformasi memperjuangkan perbaikan keadaan bangsa di semua aspek kehidupan.

Akan tetapi, pasti satu saat nanti akan timbul pemimpin-pemimpin yang mampu

mengajak rakyat Indonesia mengatasi berbagai persoalannya dan langkah demi

langkah mewujudkan tujuan perjuangan bangsa, yaitu masyarakat yang adil dan

sejahtera berdasarkan Pancasila.

Untuk menjadi bangsa maju dan sejahtera diperlukan pemimpin bermutu di

semua tingkat dan tidak hanya pada tingkat nasional, dan di semua bidang

kehidupan dan tidak hanya di bidang politik saja. Akan tetapi apabila pada tingkat

Page 36: Siap Menjadi Pemimpin

36

nasional ada pemimpin yang besar kemampuannya, akan merangsang bangkitnya

pula pemimpin-pemimpin yang bermutu di semua tingkat dan aspek kehidupan

masyarakat.

Sumber: www.purdiechandra.net

Gbr. 1.16 Pemimpin bermutu adalah teladan

bagi orang lain

Kepemimpinan adalah bukan jabatan, hak istimewa, gelar, apalagi uang.

Kepemimpinan adalah tanggung jawab dan keteladanan. Sejak manusia mulai

mengenal budaya dan peradaban, masalah kepemimpinan adalah masalah yang

ramai diperbincangkan dan diper­debatkan, dicari kriterianya dan batasannya, serta

diperebutkan. Sampai sekarang masalah ini ternyata terus berlanjut.

Sementara itu, dalam pandangan kepemimpinan modern, khususnya

kepemimpinan yang mengarahkan orang mempertanyakan banyak hal seperti

berikut:

(1) bagaimana seorang pemimpin muncul tanpa tergantung pada jenjang atau

status serta berasal dari dalam organisasi yang membuahkan wewenang yang

menyebar;

(2) bagaimana peranan kepemimpinan dirumuskan bagi mereka yang mau

menerima tanggung jawab untuk menumbuhkan peru­bahan dengan jalan

memimpin organisasi yang selalu belajar;

(3) bagaimana para pemimpin memotivasi dengan cara membalik organisa­si yang

berbentuk piramida;

Page 37: Siap Menjadi Pemimpin

37

(4) bagaimana bermitra menjadi keah­lian utama para pemimpin bertaraf dunia;

(5) bagaimana mematahkan mitos yang menyatakan bahwa hanya segelintir

manusia yang beruntung yang dapat menguraikan rahasia kepemimpinan;

(6) bagaimana pemimpin millenium mendatang akan menciptakan budaya yang

dilan­dasi prinsip-prinsip bahwa semua pada dasarnya ada dalam suatu dunia

yang penuh guncangan; dan

(7) bagaimana menggerakkan harapan dan tujuan mereka yang menghendaki

arahan dan ingin berbagi wawasan.

Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi penting, karena ciri kepemimpinan

masa lalu yang konon lebih menitik beratkan pada kharisma dan wibawa,

menjadi kurang relevan jika diterapkan begitu saja dalam era globalisasi seperti

sekarang ini. Tetapi, bahwa kharisma dan wibawa tetaplah merupakan elemen

dan faktor penting yang menentukan keberhasilan seorang pemimpin. Cuma jika

dahulu dua faktor ini lebih mengedepan, sekarang dua faktor ini harus mengedepan

bersama-sama dengan banyak faktor lainnya. Jika dahulu dua faktor ini sudah

menjamin seorang menjadi pemimpin yang sukses, sekarang justru sebaliknya. Jika

hanya mengandalkan dua hal ini seorang pemimpin akan lebih banyak gagalnya

daripada berhasilnya.

Sumber: www.politikana.com

Gbr. 1.17 Pemimpin harus siap selalu berdiri di depan

dan memiliki karakter unggul

Page 38: Siap Menjadi Pemimpin

38

Seorang pemimpin yang positif dan efektif memiliki karakter, yang

mengantarkan dia menjadi seorang pemimpin yang disegani dan diikuti oleh orang

yang dipimpinnya. Karakter inilah yang membuatnya berbeda dari orang yang

dipimpinnya, sehingga dia layak menjadi seorang pemimpin sejati, berikut ini

adalah karakternya:

1. Karisma; yaitu karakter kepemimpinan yang didasarkan pada kualitas

kepribadian, kejujuran, kesungguhan, keikhlasan dan keuletannya sehingga

menumbuhkan karisma dan nilai spiritual dalam dirinya

2. Kepedulian, seorang pemimpin positif memili karakter yang mengindahkan,

memperhatikan dan menghiraukan kepentingan orang yang dipimpinnnya

3. Komitmen, yaitu karakter pemimpin yang menunjukkan kesediaan untuk

melakukan hal dan nilai yang disepakati bersama, serta kesesuaian perkataan dan

perbuatan

4. Kejelasan, yaitu kemampuan pemimpin untuk memberikan perintah yang mudah

dipahami untuk dikerjakan

5. Komunikator, yaitu karakter pemimpin yang pandai memindahkan ide, gagasan,

konsep dan keputusannya kepada orang lain

6. Konsisten, kesediaan pemimpin untuk terus menerus memberikan dorongan,

support, supervisi dan kerjasama

7. Kreatif, kemampuan pikiran dan konsepnya yang imajinatif, unik, cerdas dan

menarik sehingga membuat orang mau bekerja melaksanakan gagasannya

8. Kompeten, yaitu kemampuan dan keahlian dalam bidang kerja dan operasional

lembaga yang dipimpinnya

9. Keberanian, kalau ingin efektif memimpin seorang pemimpin harus

menunjukkan sikap berani dan percaya diri dalam menjalankan fungsi dan

kebijakannya, termasuk melindungi anggota dan organisasinya

10. Kenekatan, adakalanya seorang pemimpin dituntut untuk menempuh resiko

dalam keadaan yang darurat, sehingga dia menjadi orang pertama yang melakukan

tugas sebelum orang lain mau melakukannya.

Memahami teori-teori kepemimpinan sangat besar artinya untuk mengkaji

sejauh mana kepemimpinan dalam suatu organisasi telah dapat dilaksanakan secara

efektif serta menunjang kepada produktifitas organisasi secara keseluruhan. Dalam

karya tulis ini akan dibahas tentang teori dan gaya kepemimpinan.

Page 39: Siap Menjadi Pemimpin

39

Seorang pemimpin harus mengerti tentang teori kepemimpinan agar

nantinya mempunyai referensi dalam menjalankan sebuah organisasi. Beberapa

teori tentang kepemimpinan antara lain :

1. Teori Kepemimpinan Sifat (Trait Theory)

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan berangkat dari pemusatan perhatian

pemimpin itu sendiri. Teori sifat berkembang pertama kali di Yunani Kuno dan

Romawi yang beranggapan bahwa pemimpin itu dilahirkan, bukan diciptakan.

Dalam perkembanganya, teori ini mendapat pengaruh dari aliran perilaku pemikir

psikologi yang berpandangan bahwa sifat–sifat kepemimpinan tidak seluruhnya

dilahirkan akan tetapi juga dapat dicapai melalui pendidikan dan pengalaman.

Sifat–sifat itu antara lain : sifat fisik, mental, dan kepribadian.

Ada empat sifat umum yang berpengaruh terhadap keberhasilan

kepemimpinan organisasi, antara lain:

- Kecerdasan

Berdasarkan hasil penelitian, pemimpin yang mempunyai kecerdasan yang

tinggi di atas kecerdasan rata–rata dari pengikutnya akan mempunyai kesempatan

berhasil yang lebih tinggi pula. Karena pemimpin pada umumnya memiliki tingkat

kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengikutnya. Seorang

pemimpin harus cerdas, sehingga bisa menyelesaikan semua persoalaan dengan

baik tanpa tanpa menyisakan persoalan-persolan lain di kemudian hari.

Pemimpin harus memiliki keterampilan untuk dapat mengenali perubahan-

perubahan penting, serta mampu mengambil tempat di dalam hati setiap orang,

agar semua orang dalam organisasi bisa saling menyatu dan saling berempati,

untuk membawa perubahan itu ke arah yang lebih memberi manfaat positif buat

organisasi dan buat setiap manusianya.

Page 40: Siap Menjadi Pemimpin

40

Sumber: www.student.ipb.ac.id

Gbr. 1.18 Pemimpin selalu memiliki

semangat dan gairah untuk maju

Pemimpin harus bisa membangkitkan semangat dan gairah perubahan dari

setiap orang di dalam organisasi untuk menyesuaikan diri dengan lebih cepat, serta

berjuang keras dan bekerja keras untuk mendapatkan hasil perubahan yang lebih

baik dari rencana yang ada. Pemimpin harus menyadarkan setiap orang, agar selalu

menggunakan cara-cara profesionalisme dalam merespon setiap perubahan.

Untuk itu, pemimpin harus duduk bersama semua kekuatan sumber daya

manusianya, untuk berbicara tentang perubahan-perubahan itu dengan cara-cara

penuh inspirasi dan profesional. Pemimpin harus cerdas menggunakan tema

perubahan dalam organisasinya, sebagai sarana untuk meningkatkan keuntungan

kompetitif bisnis usahanya.

Pemimpin harus bisa menggambarkan perubahan itu secara nyata dipikiran

setiap orang, dan memberikan cermin perubahan untuk dapat dilihat setiap orang

tentang wujud asli dari perubahan tersebut.

- Kedewasaan dan Keluasan Hubungan Sosial

Umumnya di dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan internal

maupun eksternal, seorang pemimpin yang berhasil mempunyai emosi yang

matang dan stabil. Hal ini membuat pemimpin tidak mudah panik dan goyah dalam

mempertahankan pendirian yang diyakini kebenarannya.

Page 41: Siap Menjadi Pemimpin

41

Sumber: www.smpi-almudriky.co.cc

Gbr. 1.19 Pemimpin mempunyai ciri hubungan sosial yang baik

Seorang pemimpin harus memberi inspirasi kepada setiap orang, untuk

menghadapi perubahan dalam pekerjaan, untuk menghadapi perubahan dalam

keluarga, untuk menghadapi perubahan dalam hidup. Dan dalam semua aspek yang

bertujuan untuk meningkatkan gairah dan kepercayaan diri organisasi, untuk

memenangkan persaingan dalam kompetisi bisnis yang ketat.

Pemimpin harus mengajak dan menggandeng setiap hati dan setiap pikiran,

untuk berpikir dan bertindak dalam semangat meningkatkan semua potensi

organisasi, agar mampu menangani semua potensi hebat secara lebih baik, dengan

cara mengubah hal-hal yang menghambat gerak sukses organisasi

- Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi

Seorang pemimpin yang berhasil umumnya memiliki motivasi diri yang

tinggi serta dorongan untuk berprestasi. Dorongan yang kuat ini kemudian

tercermin pada kinerja yang optimal, efektif dan efisien.

- Sikap Hubungan Kemanusiaan

Adanya pengakuan terhadap harga diri dan kehormatan sehingga para pengikutnya

mampu berpihak kepadanya. Pola berpikir yang lebih sederhana akan mendekatkan

semua solusi terbaik melalui logika dan akal sehat, yang dapat diukur

kebenarannya. Oleh karena itu, berpikir sederhana akan menuntun pemimpin dan

Page 42: Siap Menjadi Pemimpin

42

pengikutnya dalam jalur yang tidak rumit untuk menemukan segala macam solusi

terbaik, dimana semua solusi itu masih bisa diukur kebenarannya dengan pikiran

jernih yang berlogika cerdas; semua solusi terbaik pada dasarnya telah ada, hanya

saja diperlukan keandalan kepemimpinan yang solid dan kuat, untuk menjadi lebih

sederhana, jernih, dan sabar dalam menyusuri jalur sederhana menuju puncak

penghasil solusi andal buat sebuah perubahan yang hebat dan bermanfaat.

- Teori Kepemimpinan Perilaku dan Situasi

Pemimpin yang solid dan kuat pasti mampu menjadi sosok yang hebat,

dalam setiap gerak dan langkah ke perubahan yang lebih baik. Sang pemimpin

adalah pembawa perubahan, yang membahagiakan hati setiap orang dalam

dekapan rasa damai dan rasa nyaman

Berdasarkan penelitian, perilaku seorang pemimpin yang mendasarkan

teori ini memiliki kecendrrungan ke arah dua hal.

Pertama yang disebut dengan adanya kecenderungan seorang pemimpin yang

menggambarkan hubungan akrab dengan bawahan. Contoh gejala yang ada dalam

hal ini seperti: membela bawahan, memberi masukan kepada bawahan, dan

bersedia berkonsultasi dengan bawahan.

Sumber: www.pasarkreasi.com

Gbr. 1.20 Pemimpin harus bisa memberi

masukan pada bawahan

Page 43: Siap Menjadi Pemimpin

43

Kedua disebut struktur inisiasi yaitu kecenederungan seorang pemimpin yang

memberikan batasan kepada bawahan. Contoh yang dapat dilihat, bawahan

mendapat instruksi dalam pelaksanaan tugas, kapan, bagaimana pekerjaan

dilakukan, dan hasil yang akan dicapai.

Jadi, berdasarkan teori ini, seorang pemimpin yang baik adalah bagaimana

seorang pemimpin yang memiliki perhatian yang tinggi kepada bawahan dan

terhadap hasil yang tinggi pula.

2. Teori Kewibawaan Pemimpin

Kewibawaan merupakan faktor penting dalam kehidupan kepemimpinan,

sebab dengan faktor itu seorang pemimpin akan dapat mempengaruhi perilaku

orang lain baik secara perorangan maupun kelompok sehingga orang tersebut

bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh pemimpin.

3. Teori Kepemimpinan Situasi

Seorang pemimpin harus merupakan seorang pendiagnosa yang baik dan

harus bersifat fleksibel, sesuai dengan perkembangan dan tingkat kedewasaan

bawahan.

Sumber: www.dianaaprill.onsugar.com

Gbr. 1.21 Pemimpin yang baik mampu bersosialisasi

4. Teori Kelompok

Page 44: Siap Menjadi Pemimpin

44

Agar tujuan kelompok (organisasi) dapat tercapai, harus ada pertukaran

yang positif antara pemimpin dengan pengikutnya. Dari adanya berbagai teori

kepemimpinan di atas, dapat diketahui bahwa teori kepemimpinan tertentu akan

sangat mempengaruhi gaya kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin

yang menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan segenap filsafat, keterampilan

dan sikapnya. Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpan bersikap,

berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain dalam mempengaruhi orang

untuk melakukan sesuatu.

Gaya tersebut bisa berbeda–beda atas dasar motivasi, kuasa, ataupun

orientasi terhadap tugas atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya

kepemimpinan, terdapat pemimpin yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu

didasarkan pada cara dan upaya mereka memotivasi orang lain. Apabila

pendekatan dalam pemberian motivasi ditekankan pada imbalan atau penghargaan

berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif. Sebaliknya, jika

pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti dia

menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat

menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan

kerugian manusiawi.

5. Otokratis

Kepemimpinan seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan

dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat

dominan digunakan. Memusatkan kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi

dirinya sendiri, dan menata situasi kerja yang rumit bagi pegawai sehingga mau

melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif,

yang berdasarkan atas ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga

beberapa manfaatnya antaranya memungkinkan pengambilan keputusan dengan

cepat serta memungkinkan pendayagunaan pegawai yang kurang kompeten.

6. Partisipasif

Lebih banyak mendesentralisasikan wewenang yang dimilikinya sehingga

keputusan yang diambil tidak bersifat sepihak.

7. Demokrasi

Page 45: Siap Menjadi Pemimpin

45

Ditandai adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan

pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan

pemimpin yang demokrasis cenderung bermoral tinggi dapat bekerjasama,

mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.

Sumber: www.smp1blora.co.cc

Gbr. 1.22 Sikap demokrasi di sekolah,

contohnya dengan pemilihan ketua OSIS

8. Kendali Bebas

Pemimpin memberikan kekuasaan penuh terhadap bawahan, struktur

organisasi bersifat longgar dan pemimpin bersifat pasif. Yaitu Pemimpin

menghindari kuasa dan tanggung–jawab, kemudian menggantungkannya kepada

kelompok baik dalam menetapkan tujuan dan menanggulangi masalahnya sendiri.

Dilihat dari orientasi si pemimpin, terdapat dua gaya kepemimpinan yang

diterapkan, yaitu gaya konsideral dan struktur, atau dikenal juga sebagai orientasi

pegawai dan orientasi tugas. Beberapa hasil penelitian para ahli menunjukkan

bahwa prestasi dan kepuasan kerja pegawai dapat ditingkatkan apabila konsiderasi

merupakan gaya kepemimpinan yang dominan. Sebaliknya, para pemimpin yang

berorientasi tugas yang terstruktur, percaya bahwa mereka memperoleh hasil

dengan tetap membuat orang–orang sibuk dan mendesak mereka untuk

berproduksi.

Page 46: Siap Menjadi Pemimpin

46

Banyak studi yang sudah dilakukan untuk melihat gaya kepemimpinan

seseorang. Salah satunya yang terkenal adalah yang dikemukakan oleh Blanchard,

yang mengemukakan empat gaya dari sebuah kepemimpinan. Gaya kepemimpinan

ini dipengaruhi oleh bagaimana cara seorang pemimpin memberikan perintah, dan

sisi lain adalah cara mereka membantu bawahannya.

Keempat gaya tersebut adalah sebagai berikut.

1. Directing

Gaya tepat apabila kita dihadapkan dengan tugas yang rumit dan anak buah

kita belum memiliki pengalaman dan motivasi untuk mengerjakan tugas tersebut.

Atau apabila kita berada di bawah tekanan waktu penyelesaian. Kita menjelaskan

apa yang perlu dan apa yang harus dikerjakan. Dalam situasi demikian, biasanya

terjadi penjelasan berlebihan yang dapat menimbulkan kebingungan dan

pembuangan waktu. Dalam proses pengambilan keputusan, pemimpin memberikan

aturan–aturan dan proses yang detil kepada anak buah. Pelaksanaan di lapangan

harus menyesuaikan dengan detail yang sudah dikerjakan.

2. Coaching

Pemimpin tidak hanya memberikan detail proses dan aturan kepada anak

buah/bawahan tapi juga menjelaskan mengapa sebuah keputusan itu diambil,

mendukung proses perkembangannya, dan juga menerima barbagai masukan dari

bawahan. Gaya yang tepat apabila anak buah kita telah lebih termotivasi dan

berpengalaman dalam menghadapi suatu tugas. Disini kita perlu memberikan

kesempatan kepada mereka untuk mengerti tentang tugasnya, dengan meluangkan

waktu membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan mereka.

Page 47: Siap Menjadi Pemimpin

47

Sumber: www.arsipberita.com

Gbr. 1.23 Ciri pemimpin coaching adalah selalu memberi motivasi

dan arahan kepada anak buah

3. Supporting

Sebuah gaya dimana pemimpin memfasiliasi dan membantu upaya

bawahannya dalam melakukan tugas. Dalam hal ini, pemimpin tidak memberikan

arahan secara detail, tetapi tanggung jawab dan proses pengambilan keputusan

dibagi bersama dengan anak buah. Gaya ini akan berhasil apabila anak buah telah

mengenal teknik–teknik yang dituntut dan telah mengembangkan hubungan yang

lebih dekat dengan kita. Dalam hal ini kita perlu meluangkan waktu untuk

berbincang–bincang, untuk lebih melibatkan mereka dalam penganbilan keputusan

kerja, serta mendengarkan saran–saran mereka mengenai peningkatan program

kerja.

4. Delegating

Sebuah gaya dimana seorang pemimpin mendelegasikan seluruh wewenang

dan tanggung jawabnya kepada bawahan. Gaya ini akan berjalan baik apabila staf

kita sepenuhnya telah paham dan efisien dalm pekerjaan, sehingga kita dapat

melepas mereka menjalankan tugas atau pekerjaan itu atas kemampuan dan

inisiatifnya sendiri.

Keempat gaya ini tentu saja mempunyai kelemahan dan kelebihan, serta

sangat tergantung dari lingkungan di mana seorang pemimpin berada, dan juga

kesiapan dari bawahannya. Maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai

Page 48: Siap Menjadi Pemimpin

48

situational leadership. Situational leadership mengindikasikan bagaimana seorang

pemimpin harus menyesuaikan keadaan dari orang–orang yang dipimpinnya.

Page 49: Siap Menjadi Pemimpin

49

BAB 2

Pemimpin Masa Depan Berakhlak Mulia

Pemimpin masa depan haruslah yang memiliki ciri-ciri kepemimpinan

modern, yakni memiliki semangat, nilai-nilai, pikiran-pikiran modern, dan

berakhlak mulia. Kita tidak boleh lupa pula bahwa bangsa Indonesia memiliki

warisan dari para leluhur mengenai prinsip-prinsip kepemimpinan. Banyak di

antaranya yang sesuai sepanjang masa dan sekarang pun masih digunakan.

Salah sebuah konsep kepemimpinan yang merupakan warisan kebudayaan

bangsa adalah Hastha Brata, atau delapan ajaran keutamaan, seperti yang

ditunjukkan oleh sifat-sifat alam.

Sumber: www.uniqpost.com

Gbr.2.1

Ki Hadjar Dewantara peletak kepemimpinan sosial

Ki Hadjar Dewantara merumuskan kepemimpinan sosial dengan tiga

ungkapan yang sangat dalam maknanya: ing ngarso sung tulodo, ing madyo

mangunkarso, dan tut wuri handayani. Ing Ngarso Sung Tulodo artinya menjadi

Page 50: Siap Menjadi Pemimpin

50

pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi anak buah. Makna Ing

Madyo Mangun Karso adalah seorang pemimpin di tengah kesibukannya harus

bisa membangkitkan atau menggugah semangat bawahanya. Seorang pemimpin

harus mampu memberikan inovasi-inovasi di lingkungan tugasnya dengan

menciptakan suasana yang kondusif. Sedangkan Tut Wuri Handayani berarti

seorang pemimpin harus bisa memberi dorongan moril dan semangat kerja dari

belakang.

Sumber: www.heroans.files.wordpress.com

Gbr.2.2

Logo Tut Wuri Handayani

Apabila ditelaah secara dalam, pesan-pesan leluhur serta asas-asas

kepemimpinan yang telah kita miliki itu mengandung nilai-nilai kepemimpinan

yang berlaku di segala zaman. Ini merupakan contoh dari nilai-nilai tradisional

yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai modern, dan tidak lapuk dan lekang

oleh gelombang perubahan apapun. Ini merupakan sifat-sifat kepemimpinan yang

universal, yang berintikan suatu nilai bahwa sang pemimpin harus dapat

memotivasi dan memberikan keyakinan kepada yang dipimpinnya. Adapun yang

dipimpin harus merasakan kemanfaatan dari kepemimpinannya. Dengan

demikian, kepemimpinannya akan efektif dan yang dipimpin dapat menerimanya

dengan taat dan ikhlas.

Page 51: Siap Menjadi Pemimpin

51

Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat selalu membutuhkan adanya

pemimpin. Di dalam kehidupan rumah tangga diperlukan adanya pemimpin atau

kepala keluarga. Di sebuah negara ada presidennya. Ini semua menunjukkan

betapa penting kedudukan pemimpin dalam suatu masyarakat, baik dalam skala

yang kecil apalagi skala yang besar.

Dari pengantar di atas, terasa dan terbayang sekali betapa dalam pandangan

terhadap “pemimpin” yang mempunyai kedudukan yang sangat penting, karenanya

siapa saja yang menjadi pemimpin tidak boleh dan jangan sampai

menyalahgunakan kepemimpinannya untuk hal-hal yang tidak benar.

Karena itu, para pemimpin dan orang-orang yang dipimpin harus

memahami hakikat kepemimpinan dalam pandangan yang mendalam sbb :

1. Tangung Jawab, Bukan Keistimewaan.

Ketika seseorang diangkat atau ditunjuk untuk memimpin, maka ia

sebenarnya mengemban tanggung jawab yang besar sebagai seorang pemimpin

yang harus mampu mempertanggung jawabkannya. Bukan hanya dihadapan

manusia tapi juga di hadapan Tuhan. Oleh karena itu, jabatan dalam semua

tingkatan bukanlah suatu keistimewaan sehingga seorang pemimpin tidak boleh

merasa menjadi manusia yang istimewa sehingga ia merasa harus diistimewakan

dan ia sangat marah bila orang lain tidak mengistimewakan dirinya.

Tanggung jawab adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar kita

menerima sesuatu yang dinamakan hak. Tanggung jawab merupakan perbuatan

yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung

jawab, semuanya akan menjadi kacau. Contohnya saja adalah jika seorang pelajar

tidak melakukan tanggung jawabnya belajar dengan baik, maka pendidikannya

akan kacau. Bagaimanapun juga tanggung jawab menjadi nomor satu di dalam

kehidupan seseorang. Dengan bertanggung jawab, kita akan dipercaya orang lain,

selalu tepat melaksanakan sesuatu, mendapatkan hak dengan wajarnya.

Seringkali orang tidak melakukan tanggung jawabnya, mungkin disebabkan

oleh hal-hal yang membuat orang itu lebih memilih melakukan hal di luar

tanggung jawabnya. Sebagai contohnya, seorang pelajar mempunyai tanggung

jawab belajar, sekolah, tapi karena ada game/ajakan teman yang tidak baik untuk

bolos sekolah, maka seorang anak itu bisa saja melalaikan tanggung jawabnya

untuk bermain/bolos sekolah. Jika melalaikan tanggung jawab, maka kualitas dari

Page 52: Siap Menjadi Pemimpin

52

diri kita mungkin akan rendah. Oleh sebab itu, tanggung jawab adalah suatu hal

yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanggung jawab menyangkut orang

lain; apalagi jika kita menjadi seorang pemimpin.

2. Pengorbanan, Bukan Fasilitas

Menjadi pemimpin bukanlah untuk menikmati kemewahan atau

kesenangan hidup dengan berbagai fasilitas duniawi yang menyenangkan, tapi

justru ia harus mau berkorban dan menunjukkan pengorbanan, apalagi ketika yang

dipimpinnya berada dalam kondisi sulit.

Kepemimpinan menuntut pengorbanan. Seorang pemimpin harus berkorban

demi peningkatan. Jika kita ingin menjadi pemimpin yg terbaik, maka kita harus

rela berkorban agar dapat memimpin dengan baik.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang pengorbanan:

- Tidak ada keberhasilan tanpa pengorbanan. Pemimpin yang efektif telah

mengorbankan banyak hal yang baik agar bisa mendedikasikan diri mereka untuk

yang terbaik.

- Para pemimpin sering kali dituntut untuk berkorban lebih dari orang lain.Jantung

dari kepemimpinan adalah mendahulukan orang lain daripada diri sendiri, itu

adalah melakukan yang terbaik demi organisasi.

- Seorang pemimpin harus terus berkorban agar tetap maju. Sebagian besar orang

mau berkorban pada awal karier demi untuk peningkatan, tetapi dalam

kepemimpinan, pengorbanan adalah proses yang berkelanjutan, bukan pembayaran

sekali waktu saja. Jika para pemimpin harus berkorban demi peningkatan, mereka

harus lebih banyak berkorban untuk mempertahankannya.

- Semakin tinggi tingkat kepemimpinan, semakin besar pengorbanannya.

3. Kerja Keras, Bukan Santai.

Para pemimpin mendapat tanggung jawab yang besar untuk menghadapi

dan mengatasi berbagai persoalan yang menghantui masyarakat yang dipimpinnya

untuk selanjutnya mengarahkan kehidupan masyarakat untuk bisa menjalani

kehidupan yang baik dan benar serta mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Untuk

itu, para pemimpin dituntut bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan

optimisme.

Page 53: Siap Menjadi Pemimpin

53

Tidak penting mencari-cari kelemahan diri sendiri sebenarnya, karena jauh

lebih penting untuk mencari tahu kenapa orang lain bersedia bekerja keras atau

menempatkan kerja keras sebagai hal yang terpenting dalam hidup mereka. Kalau

kita memperhatikan, banyak negara besar didukung oleh warga negaranya yang

terbiasa bekerja keras. Kita bisa melihat betapa majunya mereka.

Sumber: www.kubaat.files.wordpress.com

Gbr.2.3 Kerja keras adalah ciri pemimpin tangguh

Sebenarnya ada beberapa manfaat nyata dalam bekerja keras yaitu:

- Dengan bekerja keras, kemampuan kita dalam menyelesaikan masalah menjadi

lebih baik lagi.

- Dengan bekerja keras, kita dapat mengubah nasib, mewujudkan mimpi di malam

hari menjadi sebuah prestasi yang nyata.

- Dengan bekerja keras, kita akan menemukan potensi dan kekuatan kita yang

sebenarnya bukan dalam khayalan saja.

Kerja keras tidak pernah sia-sia. Semakin besar kapasitas kita sebagai

pemimpin untuk bekerja keras, semakin besar imbalan yang akan kita peroleh.

Sadari bahwa segala sesuatu yang kita inginkan membutuhkan kerja keras, tetap

sehat butuh kerja keras, membangun dan membina hubungan membutuhkan kerja

Page 54: Siap Menjadi Pemimpin

54

keras, dan menjadi pemimpin yang baik juga menuntut kerja keras. Namun kalau

kita tahu caranya maka kerja keras bisa menjadi lebih menyenangkan.

4. Melayani, Bukan Sewenang-Wenang.

Pemimpin adalah pelayan bagi orang yang dipimpinnya, karena itu menjadi

pemimpin atau pejabat berarti mendapatkan kewenangan yang besar untuk bisa

melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih baik dari pemimpin

sebelumnya

Oleh karena itu, setiap pemimpin harus memiliki visi dan misi pelayanan

terhadap orang-orang yang dipimpinnya guna meningkatkan kesejahteraan hidup,

ini berarti tidak ada keinginan sedikitpun untuk membohongin rakyatnya apalagi

menjual rakyat, berbicara atas nama rakyat atau kepentingan rakyat padahal

sebenarnya untuk kepentingan diri, keluarga atau golongannya. Bila pemimpin

seperti ini terdapat dalam kehidupan kita, maka ini adalah pengkhianatan yang

paling besar.

Sumber: www.cianjurcybercity.com

Gbr.2.4 Pemimpin memberikan pelayanan,

bukan dilayani

5. Keteladanan dan Kepeloporan, Bukan Pengekor.

Page 55: Siap Menjadi Pemimpin

55

Dalam segala bentuk kebaikan, seorang pemimpin seharusnya menjadi

teladan dan pelopor, bukan malah menjadi pengekor yang tidak memiliki sikap

terhadap nilai-nilai kebenaran dan kebaikan. Ketika seorang pemimpin

menyerukan kejujuran kepada rakyat yang dipimpinnya, maka ia telah

menunjukkan kejujuran itu. Ketika ia menyerukan hidup sederhana dalam soal

materi, maka ia tunjukkan kesederhanaan bukan malah kemewahan. Masyarakat

sangat menuntut adanya pemimpin yang bisa menjadi pelopor dan teladan dalam

kebaikan dan kebenaran.

A. Sikap Relegiusnya Teladan bagi Orang Lain Tanpa memiliki ideal dan agama, manusia tidak dapat hidup sehat, juga tak

dapat memberikan pengabdiannya yang bermanfaat kepada umat manusia dan

budaya manusia. Bila seseorang tidak memiliki ideal dan agama, maka dia akan

asyik memikirkan kesejahteraan hidupnya sendiri, atau akan berubah menjadi

robot tak bernyawa yang meraba-raba dalam gelap dan tidak tahu tugasnya

berkenaan dengan masalah moral dan sosial dalam hidup ini.

Dia akan memperlihatkan reaksi yang aneh terhadap masalah moral dan

sosial tersebut. Bila seseorang mengikuti suatu mazhab, ideologi atau agama, dia

tahu dengan jelas tanggung jawabnya. Namun seseorang yang tanggung jawabnya

tidak dijelaskan oleh mazhab atau sistem, dia akan hidup dalam kebingungan, dia

terkadang ke sana dan terkadang ke situ. Dia akan menjadi makhluk yang eksentrik

atau ganjil. Sesungguhnya tidak mungkin ada dua pendapat mengenai perlunya

mengikuti suatu mazhab atau ideologi.

Penting untuk dicatat bahwa keyakinan religius sajalah yang dapat

mengubah manusia menjadi manusia sejati, dan sanggup mengendalikan

egoismenya. Keyakinan religius menciptakan dalam diri seseorang suatu

kepatuhan total, hingga orang itu tidak lagi dapat meragukan pengajaran-

pengajaran sangat sepele yang terdapat dalam mazhabnya. Dia menyimpan

keyakinan dalam hatinya, dan beranggapan bahwa bila tanpa keyakinannya maka

hidup tidak akan ada artinya, dan mendukung ideologinya dengan penuh semangat.

Page 56: Siap Menjadi Pemimpin

56

Sumber: www.deplu.go.id

Gbr.2.5 Keyakinan religius akan membawa

manusia pada kedamaian

Kecenderungan religius juga bisa mendorong seorang pemimpin

melakukan berbagai upaya, sekalipun dengan mengorbankan perasaan

individualistis dan naluriahnya. Terkadang seorang pemimpin mengorbankan

jiwanya dan kedudukan sosialnya untuk kepentingan agamanya. Hal ini dapat

terjadi hanya bila idealnya sudah mencapai tingkat kesucian dan sepenuhnya

mengendalikan eksistensinya. Hanya kekuatan religiuslah yang dapat membuat

suatu ideal menjadi suci, dan membuat ideal tersebut memiliki kedamaian terhadap

manusia.

Memang, sering orang mengorbankan jiwanya, hartanya dan semua yang

dicintainya bukan untuk kepentingan ideal atau keyakinan religius apa pun,

melainkan karena ditekan oleh rasa benci, dengki, dendam atau karena reaksi keras

terhadap rasa tertindas. Kasus-kasus seperti ini lumrah terjadi di seluruh penjuru

dunia.

Namun, antara ideal religius dan ideal nonreligius ada bedanya. Karena

keyakinan religius dapat membuat suatu ideal menjadi suci, maka untuk

kepentingan keyakinan tersebut dilakukan berbagai pengorbanan secara ikhlas dan

naluriah. Tugas yang ditunaikan dengan ikhlas memperlihatkan suatu pilihan,

namun tugas yang ditunaikan karena pengaruh tekanan jiwa yang mengusik, berarti

suatu ledakan. Jadi jelaslah, antara keduanya ada perbedaan yang besar.

Selanjutnya, kalau menurut manusia mengenai dunia bersifat material

semata dan dasarnya hanyalah realitas yang kasat mata, maka dia melihat segala

Page 57: Siap Menjadi Pemimpin

57

bentuk idealisme sosial dan manusiawi bertentangan dengan realitas kasat mata

dan hubungannya dengan dunia yang dirasakannya pada saat tertentu.

Keyakinan religius seorang pemimpin bukan saja menetapkan baginya

sejumlah tugas, terlepas dari kecenderungan naluriahnya, namun juga sepenuhnya

mengubah pandangannya tentang dunia. Dalam struktur pandangannya ini, dia

mulai melihat unsur-unsur baru. Dunia yang kering, dingin, mekanis dan material

itu diubah menjadi dunia yang hidup. Keyakinan religius mengubah kesan manusia

mengenai alam semesta.

Selain itu, setiap manusia mempunyai fitrah untuk mempercayai kebenaran

dan realitas spiritual yang menarik. Manusia memiliki banyak kemampuan

terpendam yang siap ditumbuh-kembangkan. Semua kecenderungannya sifatnya

non-material. Kecenderungan spiritual yang dimiliki oleh manusia sifatnya fitri,

bukan hasil dari upaya. Ini merupakan fakta yang didukung oleh ilmu pengetahuan.

Mengingat kecenderungan spiritual memang ada, maka kecenderungan ini

harus ditumbuh-kembangkan dengan baik dan saksama; apalagi oleh pemimpin

masa depan. Kalau tidak, bisa-bisa kecenderungan ini menyimpang dari jalan yang

benar, dan akibatnya adalah kerugian yang tidak mungkin dapat ditutup.

Tidak ada manusia yang tidak membutuhkan agama dan tidak menghendaki

batas bagi orientasinya dan subjek bagi masa lalunya. Manusia sendiri boleh jadi

tidak membedakan antara keyakinan religius dan keyakinan nonreligiusnya, dan

boleh jadi percaya bahwa dirinya tidak beragama. Boleh jadi dia memandang

fokusnya kepada tujuan yang kelihatannya nonreligius, seperti harta, tahta atau

kesuksesan, sebagai semata-mata isyarat perhatiannya kepada urusan praktis dan

upaya untuk mewujudkan kesejahteraannya sendiri. Yang menjadi masalah

bukanlah apakah manusia beragama atau tidak beragama, melainkan apa agama

yang dianutnya.

Manusia tidak dapat hidup tanpa menyucikan dan mencintai sesuatu. Kalau

yang diakui dan disembahnya bukan Tuhan, dia pasti mengakui sesuatu sebagai

kenyataan yang kekal, dan pasti menjadikannya sebagai objek keyakinan dan

pemujaannya. Mengingat manusia membutuhkan ideal dan keyakinan, dan

berdasarkan naluri dia berupaya mendapatkan sesuatu yang boleh jadi disucikan

dan dipujanya, maka satu-satunya jalan adalah meningkatkan keyakinan religius

kita, yang merupakan satu-satunya keyakinan yang benar-benar dapat

mempengaruhi manusia.

Page 58: Siap Menjadi Pemimpin

58

Banyak pengaruh positif yang diberikan oleh keyakinan religius bagi

seorang pemimpin. Keyakinan religius mewujudkan kebahagian dan kegembiraan,

mengembangkan hubungan sosial, dan mengurangi serta menghilangkan

kecemasan yang menjadi ciri pokok dunia material ini. Berikut ini dijelaskan

pengaruh keyakinan religius bagi seorang pemimpin masa depan.

1. Kebahagiaan dan Kegembiraan

Pengaruh pertama keyakinan religius, dilihat dari sudut pandang

kebahagiaan dan kegembiraan, adalah optimisme. Seorang pemimpin yang

memiliki keyakinan religius selalu optimis sikapnya terhadap dunia, kehidupan dan

alam semesta. Keyakinan religius memberikan bentuk tersendiri kepada sikap

manusia terhadap dunia. Karena menurut agama, alam semesta itu ada tujuannya

dan bahwa tujuannya itu adalah perbaikan (kemajuan) dan evolusi, maka

keyakinan religius tentu saja mempengaruhi pandangan seorang pemimpin dan

membuatnya optimis dengan sistem alam semesta dan hukum yang mengatur alam

semesta.

Sikap seorang pemimpin yang berkeyakinan religius terhadap alam semesta

adalah sama dengan sikap seorang yang tinggal di sebuah negara yang meyakini

bahwa sistem, hukum dan bentuk negara tersebut bagus, bahwa pemimpin negara

tersebut tulus dan bermaksud baik, dan bahwa di negara tersebut setiap warganya,

termasuk dirinya, berpeluang membuat prestasi. Pemimpin seperti itu tentu saja

akan berpendapat bahwa penyebab tetap terkebelakangnya dirinya atau orang lain,

tidak lain adalah kemalasan dan tak berpengalamannya orang bersangkutan, dan

bahwa dirinya dan warga lain bertanggung jawab dan di tuntut untuk menunaikan

tugas mereka.

Seorang pemimpin yang memiliki keyakinan religius akan bertanggung

jawab atas keterbelakangan dirinya dan tidak akan menyalahkan orang lain. Dia

percaya bahwa jika ada yang tidak beres, hal itu karena dirinya dan warga lain

seperti dirinya tidak dapat menunaikan tugas dengan baik. Tentu saja perasaan

seperti ini akan membangkitkan rasa harga dirinya, dan mendorong dirinya

melangkah ke depan dengan penuh optimisme.

Sebaliknya, seorang pemimpin yang tidak memiliki keyakinan religius

adalah seperti orang yang tinggal di sebuah negara yang sistem, hukum dan

formasinya dia yakini zalim, dan orang tersebut terpaksa menerima, meski tidak

Page 59: Siap Menjadi Pemimpin

59

sesuai dengan kata hatinya, sistem, hukum dan formasi negara tersebut. Hati orang

seperti itu akan selalu dipenuhi rasa benci dan dendam. Sedikit pun dia tak akan

pernah berencana meningkatkan kualitas dirinya. Menurutnya, kalau segalanya

sudah tidak beres, kejujuran dan ketulusan dirinya tidak akan ada gunanya. Orang

seperti itu tak akan pernah menikmati dunia ini.

Sesungguhnya, keyakinan religiuslah yang membuat kehidupan seorang

pemimpin lapang secara spiritual, dan yang menyelamatkannya dari tekanan

faktor-faktor spiritual. Dari sudut pandang penciptaan kebahagiaan dan

kegembiraan, pengaruh kedua dari keyakinan religius adalah tercerahkannya had.

Kalau manusia melihat dunia dicerahkan oleh cahaya kebenaran, maka hati dan

jiwanya juga tercerahkan.

Sumber: www.azuharu.wordpress.com

Gbr.2.6 Keyakinan religius yang dimili

pemimpin akan memperkaya spiritualnya

Keyakinan religius adalah laksana lentera yang menerangi rohaninya.

Sebaliknya, orang yang tidak memiliki keyakinan religius melihat dunia gelap

gulita, kotor dan tak ada artinya, dan akibatnya hati orang tersebut tetap gelap

gulita di dunia yang dianggapnya gelap gulita itu.

Dari sudut pandang material murni, dunia fana ini tak peduli siapa yang

lurus dan benar jalannya, dan siapa yang salah jalannya. Hasil dari suatu upaya

ditentukan semata-mata oleh satu hal, yaitu seberapa keras upaya tersebut

dilakukan. Namun, menurut sudut pandang orang yang memiliki keyakinan

religius, dunia fana ini tidak acuh dan tidak netral terhadap upaya orang-orang

yang berbuat benar dan salah. Reaksi dunia terhadap upaya dua kelompok ini tidak

Page 60: Siap Menjadi Pemimpin

60

sama. Sistem alam semesta mendukung orang-orang yang berbuat untuk

ke­benaran, keadilan dan integritas.

Manusia mengetahui tugasnya terhadap dirinya sendiri. Aspek ini tidak

membuatnya khawatir, karena yang mengusik manusia adalah perasaan ragu dan

tidak pasti. Manusia yakin dengan semua yang penting bagi dirinya. Yang

mengusik manusia dan yang tidak jelas bagi manusia adalah tugasnya terhadap

dunia. Pertanyaan yang paling mengusiknya adalah: Apakah perbuatan baik itu ada

gunanya? Apakah kebenaran dan kejujuran itu membantu mencapai tujuan?

Apakah akhir dari penunaian tugas adalah kesia-siaan? Inilah pertanyaan-

pertanyaan yang menimbulkan kecemasan dalam bentuknya yang paling

mengerikan.

Keyakinan religius mengembalikan rasa percaya seorang pemimpin kepada

dunia, dan menghilangkan rasa tidak percayanya kepada perilaku dunia terhadap

dirinya. Itulah sebabnya dikatakan bahwa salah satu pengaruh keyakinan religius

adalah ketenangan mental. Pengaruh lain dari keyakinan religius, dari sudut

pandang kegembiraan dan kebahagiaan, adalah lebih menikmati kenikmatan yang

dikenal sebagai kenikmatan spiritual.

Ada dua macam kenikmatan yang dapat dirasakan oleh manusia.

Kenikmatan macam pertama berkaitan dengan salah satu dari panca indera.

Kenikmatan seperti ini dirasakan berkat terjadinya kontak antara organ tubuh

manusia dan objek tertentu. Mata memperoleh kenikmatan melalui melihat, telinga

melalui mendengar, mulut melalui merasakan, dan indera peraba melalui meraba

atau menyentuh. Kenikmatan jenis lain adalah kenikmatan yang berkaitan dengan

jiwa dan indera batiniah manusia. Kenikmatan seperti ini tak ada hubungannya

dengan organ tubuh, dan tidak diperoleh melalui kontak dengan objek tertentu.

Kenikmatan seperti ini diperoleh bila kita berbuat baik kepada orang atau makhluk

lain, bila kita dihormati dan menjadi popular, atau bila kita sukses atau bila anak

kita sukses. Kenikmatan seperti ini khususnya tidak berkaitan dengan organ tubuh,

juga tidak dipengaruhi langsung oleh faktor material.

2. Peran Keyakinan Religius dalam Meningkatkan Hubungan Sosial

Seperti sebagian binatang lainnya, manusia suka hidup berkelompok. Tak

seorang manusia pun yang seorang diri dapat memenuhi semua kebutuhannya.

Dalam hidup ini mutlak diperlukan kerja sama. Harus ada saling memberi dan

Page 61: Siap Menjadi Pemimpin

61

menerima dan pembagian kerja. Namun demikian, ada satu perbedaan antara

manusia dan binatang lain yang juga suka hidup berkelompok, seperti lebah

misalnya.

Binatang lain secara naluriah menjalankan prinsip pembagian kerja.

Binatang ini tak kuasa untuk tidak mengikuti hukum ini. Sebaliknya, manusia

leluasa. Manusia memiliki kuasa untuk memilih. Manusia dapat mengerjakan

pekerjaan yang disukainya, dan memandang pekerjaan ini sebagai tugasnya.

Dengan kata lain, pada binatang lain yang juga suka hidup berkelompok, naluri

sosial dipaksakan. Meskipun kebutuhan manusia bersifat sosial, namun pada

manusia naluri sosial tersebut tidak dipaksakan. Naluri sosial pada diri manusia

ada dalam bentuk dorongan yang dapat ditumbuh-kembangkan melalui pendidikan

dan pelatihan.

Kehidupan sosial dapat dikatakan baik kalau semua individunya

menghormati hukum dan hak masing-masing, memperlihatkan rasa bersahabat

terhadap satu sama lain, dan menganggap suci keadilan. Dalam masyarakat yang

sehat, setiap orang menghendaki untuk orang lain apa yang dikehendaki untuk

dirinya dan tidak meng­hendaki untuk orang lain apa yang tidak dikehendaki untuk

dirinya. Semua individunya saling percaya, dan dasar dari saling percaya ini adalah

kualitas spiritual mereka.

Sumber: www.metro-bidik.blogspot.com

Gbr.2.7 Ketika di tengah masyarakat,

seorang pemimpin mampu meningkatkan aspek religinya

Setiap orang merasa bertanggung jawab terhadap masyarakatnya, juga

memperlihatkan kualitas ketakwaan dan kebajikan ketika sendirian maupun ketika

berada di tengah masyarakat, dan berbuat baik kepada orang lain dengan tulus.

Page 62: Siap Menjadi Pemimpin

62

Semua anggota masyarakat menentang tirani dan kezaliman, dan tidak

membiarkan penindas berbuat kerusakan atau kejahatan. Semua anggota

masyarakat menghormati nilai-nilai moral dan hidup bersama dalam kesatuan dan

harmoni yang sempurna seperti organ-organ pada satu tubuh.

Keyakinan religius sajalah yang, terutama sekali, menghargai kebenaran,

menghormati keadilan, mendorong kebajikan dan saling percaya, menanamkan

semangat ketakwaan, mengakui nilai-nilai moral, menyemangati individu untuk

menentang tirani dan mempersatukan individu menjadi satu tubuh yang solid.

Kebanyakan tokoh yang cemerlang dan termasyhur di dunia dan dalam sejarah

mendapat ilham dari perasaan religius.

3. Mengurangi Kecemasan

Kehidupan manusia berkisar antara kesuksesan, prestasi, kesenangan,

kegembiraan dan kegagalan, penderitaan, dan kecemasan. Banyak penderitaan dan

kegagalan dapat dicegah atau diobati, tentu saja dengan upaya keras. Jelaslah,

manusia ber­tanggungjawab menundukkan alam dan mengubah kemalangan hidup

menjadi keberuntungan hidup.

Namun demikian, banyak kejadian pahit tak dapat dicegah atau juga tak

dapat ditentang. Misal, ambil contoh usia lanjut. Berangsur-angsur orang pasti

berusia lanjut dan pasti mengalami kemerosotan kondisi jasmani akibat usia lanjut.

Usia lanjut, kemunduran kondisi tubuh dan penyakit membuat hidup orang lanjut

usia terasa sulit. Takut mati dan takut mewariskan dunia fana ini kepada orang lain

selalu terasa menyakitkan hati.

Page 63: Siap Menjadi Pemimpin

63

Sumber: www.intellasia.net

Gbr.2.8 Keyakinan religius akan membawa

manusia menjadi terarah

Keyakinan religius memberikan kepada manusia kekuatan untuk

menentang dan kekuatan bertahan serta mengubah kepahitan hidup menjadi terasa

manis. Orang yang memiliki keyakinan religius tahu bahwa segala yang ada di

dunia ini ada skemanya.

Seandainya orang tersebut tidak mungkin keluar dari kepahitan hidup,

maka Tuhan akan memberinya kompensasi dengan cara lain, dengan catatan dia

menunjukkan reaksi yang baik terhadap kemalangan hidupnya. Bagi orang yang

takwa, usia lanjut itu menyenangkan dan lebih nikmat ketimbang usia muda karena

dua alasan: Pertama, dia tidak percaya kalau usia lanjut merupakan akhir

segalanya; kedua, waktu yang masih ada dimanfaatkannya dengan asyik memuja

dan mengingat Tuhan.

Page 64: Siap Menjadi Pemimpin

64

Sumber: www.antarafoto.com

Gbr.2.9 Pemimpin beriman akan menyadari adanya dunia fana dan dunia abadi

Sikap orang beriman terhadap kematian beda dengan sikap orang tak

beriman. Bagi orang beriman, kematian bukanlah berarti kehancuran total,

melainkan hanyalah peralihan dari dunia fana yang kecil ini ke alam abadi yang

agung. Kematian berarti meninggalkan "dunia kerja" menuju "dunia hasil." Karena

itu orang beriman menyikapi rasa takut matinya dengan menyibukkan diri berbuat

baik, dan perbuatan baik ini oleh agama disebut dengan "amal saleh."

Merupakan suatu fakta yang tak terbantahkan bahwa kebanyakan penyakit

jiwa diakibatkan oleh kecemasan mental dan kepahitan hidup, dan penyakit ini

lazim dijumpai di kalangan orang-orang nonreligius. Penyakit zaman modern ini,

yang muncul akibat lemahnya keyakinan religius, berupa semakin meluasnya

penyakit jiwa dan saraf.

Di Indonesia kecerdasan spiritual lebih sering diartikan rajin salat, rajin

beribadah, rajin ke masjid, pokoknya yang menyangkut agama. Jadi kecerdasan

spiritual dipahami secara keliru. Padahal kecerdasan spiritual itu kemampuan

orang untuk memberi makna dalam kehidupan. Ada juga orang yang mengartikan

kecerdasan spiritual itusebagai kemampuan untuk tetap bahagia dalam situasi

apapun tanpa tergantung kepada situasinya.

Ciri orang yang cerdas spiritual itu di antaranya adalah senang berbuat

baik, senang menolong orang lain, telah menemukan tujuan hidupnya, jadi merasa

rnemikul sebuah misi yang mulia kemudian merasa terhubung dengan sumber

kekuatan di alam semesta (Tuhan atau apapun yang diyakini, kekuatan alam

Page 65: Siap Menjadi Pemimpin

65

semesta misalnya), dan punya rasa humor yang baik. Di Amerika, pelatihan

pelatihan kecerdasan spiritual ditujukan untuk itu, yaitu melatih orang memilih

kebahagiaan di dalam hidup.

Penelitian itu dilanjutkan sampai muncul aliran di dalam psikologi (ilmu

kejiwaan) yang membuat terapi baru. Dulu kalau ada orang depresi diobati dengan

obat anti depresi seperti prozak, sekarang cukup disuruh beramal, menolong orang

lain, ternyata terjadi perbaikan. Dengan menolong dan beramal, dia menemukan

bahwa hidupnya bermakna, dan itu namanya kecerdasan spiritual, jadi orang yang

cerdas spiritual itu bukan yang paling rajin salatnya, tapi yang senang membantu

orang lain, mempunyai kemampuan empati yang tinggi, juga terhadap penderitaan

orang lain, dan bisa memilih kebahagiaan dalam hidupnya.

B. Sikap Tolerannya Teladan bagi Seluruh Umat Beragama

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, toleransi berasal dari kata

“toleran” (Inggris: tolerance; Arab: tasamuh) yang berarti batas ukur untuk

penambahan atau pengurangan yang masih diperbolehkan. Secara etimologi,

toleransi adalah kesabaran, ketahanan emosional, dan kelapangan dada. Sedangkan

menurut istilah, toleransi yaitu bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,

membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,

kebiasaan, dsb.) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan pendiriannya.

Sumber: www.rika.student.umm.ac.id

Page 66: Siap Menjadi Pemimpin

66

Gbr.2.10 Toleransi harus kita kembangkan

dalam kehidupan sehari-hari

Jadi, toleransi beragama adalah ialah sikap sabar dan menahan diri untuk

tidak mengganggu dan tidak melecehkan agama atau system keyakinan dan ibadah

penganut agama-agama lain. Ciri bangsa Indonesia yang mengakui kebhinekaan

dan menghormati keragaman (kemajemukan) semakin hari semakin hilang. Kini

muncul kecenderungan melihat perbedaan ideologi, agama dan latar belakang

budaya sebagai ancaman. Masalah tersebut, tentu harus menjadi perhatian dan

keprihatinan bersama seluruh elemen bangsa termasuk para pemimpin agama.

Oleh karena itu, menjadi sangat penting bagi seorang pemimpin membangun

jejaring dengan para pemeluk agama dan tidak mau terjebak dalam suatu

kepentingan.

Marilah kita renungkan dan amati suasana peri kehidupan bangsa

Indonesia. Kita harus merasa bangga akan tanah air kita dan juga kita harus

bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kita telah dikaruniai tanah air yang

indah dengan aneka ragam kekayaan alam yang berlimpah ditambah lagi beraneka

ragam suku, ras, adat istiadat, budaya, bahasa, serta agama dan lain-lainnya.

Sumber: www.baltyra.com

Gbr.2.11 Ciri toleransi adalah hidup berdampingan

secara damai antar pemeluk umat beragama

Page 67: Siap Menjadi Pemimpin

67

Kondisi bangsa Indonesia yang pluralistis (berbeda-beda) menimbulkan

permasalahan tersendiri, seperti masalah SARA, paham separatisme, tawuran

ataupun kesenjangan sosial. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia, kerukunan

hidup antar umat beragama harus selalu dijaga dan dibina. Kita tidak ingin bangsa

Indonesia terpecah belah saling bermusuhan satu sama lain karena masalah agama.

Toleransi antar umat beragama bila kita bina dengan baik akan dapat

menumbuhkan sikap hormat menghormati antar pemeluk agama sehingga tercipta

suasana yang tenang, damai dan tenteram dalam kehidupan beragama termasuk

dalam melaksanakan ibadat sesuai dengan agama dan keyakinannya.

Melalui toleransi diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban serta

keaktifan menjalankan ibadah menurut agama dan keyakinan masing-masing.

Dengan sikap saling menghargai dan saling menghormati itu akan terbina peri

kehidupan yang rukun, tertib, dan damai.

Contoh pelaksanaan toleransi antara umat beragama dapat kita lihat seperti:

a. membangun jembatan,

b. memperbaiki tempat-tempat umum,

c. membantu orang yang kena musibah banjir,

d. membantu korban kecelakaan lalu-lintas.

Sumber: www.beritakota.net

Gbr.2.12 Bentuk toleransi dalam masyarakat

Jadi, bentuk kerjasama ini harus calon seorang pemimpin wujudkan dalam

kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan dan tidak menyinggung keyakinan

Page 68: Siap Menjadi Pemimpin

68

agama masing-masing. Seorang pemimpin sebagai umat beragama berkewajiban

menahan diri untuk tidak menyinggung perasaan umat beragama yang lain.

Hidup rukun dan bertoleransi tidak berarti bahwa agama yang satu dan

agama yang lainnya dicampuradukkan. Jadi sekali lagi melalui toleransi ini

diharapkan terwujud ketenangan, ketertiban, serta keaktifan menjalankan ibadah

menurut agama dan keyakinan masing-masing. Dengan sikap saling menghargai

dan saling menghormati itu, akan terbina peri kehidupan yang rukun, tertib, dan

damai.

Toleransi adalah ciri khas yang memang melekat jauh pada kita, sebelum

hari ini sekalipun. Karena bisa bertoleransilah maka negara ini tidak bubar di

usianya yang sangat muda. Ketika pertama sekali dibentuk, ada sekelompok orang

yang kemudian melakukan kompromi bagaimana supaya negara ini utuh dan tidak

terpecah berdasarkan basis agama tertentu.

Memang berdasarkan sejarah ada negara yang memang kuat karena

dibangun di atas dasar keagamaan tertentu. Tetapi tidak sedikit juga contoh negara

yang kemudian bubar karena tidak sanggup menghadapi perbedaan yang kemudian

berujung kepada kekacauan.

Agama memang harusnya menjadi perekat kita bersama. Sebagai salah satu

negara yang memiliki sejarah panjang keagamaan, adalah wajar kemudian kita

selalu saja mendengungkan hal ini kemana-mana. Inilah salah satu watak yang

harus dimiliki pemimpin, yaitu mampu mengembangkan dan menjaga toleransi

antarumat beragama.

Di forum internasional, kita selalu saja bisa membuktikan bahwa kita

adalah negara beragama yang meski memiliki perbedaan-perbedaan tersebut, tetap

saja bisa memanfaatkannya dengan baik, untuk merekatkan dan untuk mempererat

hubungan di antara sesama.

Page 69: Siap Menjadi Pemimpin

69

Sumber: www.archive.kaskus.us

Gbr.2.13 Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa

Ada ratusan suku dan bahasa yang ada di negeri ini tersebar di lebih dari

15.000 ribu pulau di seluruh Nusantara. Adalah mustahil menjadikan kita semua

seragam dalam apapun itu namanya, kecuali kebangsaan. Hal itulah yang harus

seorang pemimpin sadari kalau ingin membangun kesadaran yang nyata mengenai

bagaimana seharusnya kita bisa hidup dengan lebih baik lagi.

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam suku

bangsa. Lebih dari 400 suku bangsa ada di Indonesia. Walaupun demikian, semua

suku bangsa tersebut dapat bersatu. Persatuan merupakan modal penting uintuk

pembangunan. Sumpah Pemuda telah menyadarkan semua suku untuk bersatu.

Sumpah Pemuda mengajarkan kepada kita untuk toleransi. Sumpah Pemuda

mencerminkan sebuah tekad luhur. Yaitu tekad untuk selalu bersatu. Dengan

demikian, menjunjung tinggi persatuan bangsa adalah keharusan.

Nilai Sumpah Pemuda harus diamalkan. Tentunya diamalkan dalam

kehidupan sehari-hari. Baik kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, atau

kehidupan bernegara. Bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam.

Diantaranya sebagai berikut.

1. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama

Misalnya dengan menghormati umat agama lain yang sedang menjalankan

ibadahnya.

2. Saling menghormati antarsuku bangsa

Page 70: Siap Menjadi Pemimpin

70

Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan dengan menghormati adat istiadat daerah

lain. Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.

Sumber: www.baltyra.com

Gbr.2.14 Keanekaragaman suku bangsa

adalah kekayaan Indonesia

3. Hidup gotong royong dalam masyarakat

Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia. Gotong royong mencermikan

sikap bersatu dan saling membantu. Kegiatan gotong royong antara lain

diwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti jalan, pembuatan jembatan,

atau membangun rumah.

4. Saling tolong-menolong

Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh karena itu kita harus

siap dalam menghadapi bencana. Saat saudara kita terkena bencana alam, maka

kita harus segera menolongnya. Misalnya saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh

bangsa Indonesia turut membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan

kemampuannya masing-masing.

Dalam kehidupan bertetangga ada keberagaman. Contohnya keberagaman

agama, suku bangsa, maupun bahasa. Walaupun demikian, antartetangga harus

rukun. Harus saling toleransi. Sama halnya dengan di lingkungan sekolah. Setiap

murid harus menjaga kerukunan. Misalnya kerukunan hidup dalam kelas. Dengan

teman tidak boleh bertengkar. Keadaan sekolah harus aman dan tentram. Supaya

kegiatan belajar berjalan dengan baik. Semua contoh baik bertoleransi itu harus

Page 71: Siap Menjadi Pemimpin

71

bisa ditunjukkan oleh seorang pemimpin. Hal ini karena seorang pemimpin adalah

contoh utama terhadap yang dipimpinnya.

Sikap toleransi tidak berarti membenarkan orang lain berpendapat lain yang

tidak sesuai dengan hak asasi, karena pengertian toleransi itu sendiri juga berarti

suatu sikap perbuatan yang dilandasi oleh kasih sayang sesama manusia.

Sumber: www.jogjakota.go.id

Gbr.2.15 Sikap damai dengan agama lain

adalah ciri pengembangan toleransi

Manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa hidup sendiri, sudah pasti

memerlukan orang lain. Contoh: sebagian rezeki kita, datang lewat rezeki orang

lain. Sebagian dari keberlangsungan kehidupan kita, bergantung pada keberadaan

orang lain. Sebagian dari kesuksesan kita, bertumpu kepada kesuksesan orang lain.

Adakah yang bisa hidup sendiri di dunia ini tanpa orang lain? Sulit, bahkan

mustahil.

Dalam kaitan dengan baik buruknya perilaku kita, ketergantungan itu juga

ada. Setidaknya, kita perlu bantuan orang lain untuk menjadi baik, minimal sebagai

mitra, sahabat, atau saudara yang mengingatkan di kala kita lalai, yang menuntun

kita saat kita tersesat, yang membimbing kita ketika kita kebingungan.

Demikian pula kita sebagai seorang siswa secara tidak langsung sering

mendapatkan kasih sayang baik dari guru kita maupun dari kedua orangtua,

benarkah demikian? Jika benar berarti guru dan orangtua kita memiliki sikap kasih

sayang terhadap kita.

Norma agama mengajarkan kepada manusia untuk berbuat kebajikan

kepada sesama karena manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki

Page 72: Siap Menjadi Pemimpin

72

harkat dan martabat sama serta memiliki akal dan budi yang mulia. Dengan akal

dan budinya, manusia wajib menjalin hubungan baik dengan lingkungan hidupnya,

dengan sikap saling menghormati dan saling mengasihi. Setiap manusia dikaruniai

hak-hak asasi yang harus dihormati oleh orang lain.

Manusia yang percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa akan

selalu berbuat baik dan bersikap toleran terhadap manusia lain. Pernahkah Anda

berbuat baik kepada teman kamu atau saudaramu yang lainnya? Coba Anda

berikan contoh perbuatan-perbuatan baik kamu terhadap teman Anda. Pernahkah

Anda meminjamkan buku kepada temanmu? Pernahkah kamu menghormati orang

yang berbeda agama atau suku denganmu? Jika kamu melakukan perbuatan itu

berarti kamu telah berbuat baik terhadap temanmu, baik yang berbeda agama

maupun suku. Itulah yang diharapkan dalam kehidupan bermasyarakat.

Sumber: www.smp1wng.blogspot.com

Gbr.2.16 Pemimpin harus bisa menjaga hubungan toleransi

Dari uraian di atas seorang pemimpin hendaknya menyadari bahwa:

a. Hidup saling mengingatkan dalam usaha mencapai tata pergaulan yang baik

merupakan sikap dan perbuatan yang terpuji.

b. Tanpa hidup saling mengasihi dan saling menghormati antara sesama warga

masyarakat, kehidupan masyarakat akan menjadi buruk dan rusak. Tentu kamu

tidak menghendaki bukan?

c. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan agar

manusia hidup saling menghormati dan saling mengasihi walaupun manusia itu

Page 73: Siap Menjadi Pemimpin

73

tidak seagama dan sekepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuku, seadat

dan sebagainya. Ajaran agama menuntun ke arah perbuatan yang baik saling

menghormati bagi sesama manusia di dunia tanpa kecuali.

Kita tidak ingin bangsa Indonesia terpecah-pecah saling bermusuhan satu

sama lain karena masalah agama. Kita ingin hidup tertib, aman, dan damai, saling

menghormati

dan saling menghargai agama dan keyakinan masing-masing. Untuk itu kita

harus dapat menciptakan kehidupan umat beragama yang serasi, selaras, dan

seimbang, sebagai umat beragama, sebagai masyarakat maupun warga negara.

Di era Reformasi menuju Indonesia baru mari kita berupaya semakin

meningkatkan kualitas hidup. Salah satunya adalah bagaimana seharusnya kita

bina atau menjalin hubungan toleransi dengan benar.

Sumber: www.luruskanlah.blogspot.com

Gbr.2.17

Kualitas hidup Indonesia bisa d ikembankan dengan adanya toleransi

Kita perlu dan wajib membina dan menjalin kehidupan yang penuh dengan

toleransi. Apalagi kita sebagai manusia, secara kodrat tidak bisa hidup sendiri. Hal

ini berarti seseorang tidak hidup sendirian, tetapi ia berteman, bertetangga, bahkan

ajaran agama mengatakan kita tidak boleh membedakan warna kulit, ras, dan

golongan.

Page 74: Siap Menjadi Pemimpin

74

Sikap dan perilaku toleransi dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-

hari, di manapun kita berada, baik di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, bahkan berbangsa dan bernegara.

Di bawah ini contoh-contoh pengamalan toleransi dalam berbagai aspek

kehidupan.

1. Dalam Kehidupan Sekolah

Sama halnya dengan kehidupan keluarga. Kehidupan sekolah pun

dibutuhkan adanya toleransi baik antara kepala sekolah dengan guru, guru dengan

guru, kepala sekolah dengan murid, guru dengan murid maupun murid dengan

murid. Toleransi tersebut dibutuhkan untuk terciptanya proses pembelajaran yang

kondusif, sehingga tujuan dari pendidikan persekolahan dapat tercapai.

Adapun contoh-contoh toleransi dalam kehidupan sekolah antara lain:

a. Mematuhi tata tertib sekolah.

b. Saling menyayangi dan menghormati sesama pelajar.

c. Berkata yang sopan, tidak berbicara kotor, atau menyinggung perasaan orang

lain.

Sumber: www.smakkosayu.sch.id

Gbr.2.18 Sikap toleransi bisa dikembangkan

di lingkungan sekolah

2. Dalam Kehidupan di Masyarakat

Cobalah kamu renungkan dan sadari mengapa terjadi peristiwa seperti

tawuran antar pelajar di kota-kota besar, tawuran antar warga, peristiwa atau

pertikaian antar agama dan antar etnis dan lain sebagainya. Peristiwa-peristiwa

Page 75: Siap Menjadi Pemimpin

75

tersebut merupakan cerminan dari kurangnya toleransi dalam kehidupan

bermasyarakat.

Jadi, toleransi dalam kehidupan di masyarakat antara lain, yaitu:

a. Adanya sikap saling menghormati dan menghargai antara pemeluk agama.

b. Tidak membeda-bedakan suku, ras atau golongan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara

3. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kehidupan berbangsa dan bernegara pada hakikatnya merupakan

kehidupan masyarakat bangsa. Di dalamnya terdapat kehidupan berbagai macam

pemeluk agama dan penganut kepercayaan yang berbeda-beda. Demikian pula di

dalamnya terdapat berbagai kehidupan antar suku bangsa yang berbeda. Namun

demikian perbedaan-perbedaan kehidupan tersebut tidak menjadikan bangsa ini

tercerai-berai.

Sumber: www.anatasya-edogawa.blogspot.com

Gbr.2.19 Bangsa Indonesia terdiri dari beragam

suku dan adat istiadat

Page 76: Siap Menjadi Pemimpin

76

Akan tetapi, justru menjadi kemajemukan kehidupan sebagai suatu bangsa

dan negara Indonesia. Oleh karena itu, kehidupan tersebut perlu tetap dipelihara

agar tidak terjadi disintegrasi bangsa.

Adapun toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara antara lain:

a. Merasa senasib sepenanggungan.

b. Menciptakan persatuan dan kesatuan, rasa kebangsaan atau nasionalisme.

c. Mengakui dan menghargai hak asasi manusia.

Sumber: www.harianmandiri.wordpress.com

Gbr.2.20 Sikap toleransi dengan membantu orang lain

C. Sikap JujurnyaTeladan bagi Orang Lain

Sejak dari kecil kita selalu diajarkan sikap sopan santun, jujur,adil dan

berbagai atutan-aturan yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat atau sosial.

Pembelajaran tersebut bertujuan agar sejak dini kita dapat menanamkam dan

menerapkan nilai-nilai atau norma-norma dalam diri kita yang sendirinya akan

sangat mempengaruhi bagaimana kita bersikap di dalam lingkungan masayarakat

kita. Apabila aturan-aturan yang berlaku dilanggar maka orang yang melanggarnya

akan dikenakan hukuman yang berlaku di dalam masyarakatnya contohnya bila

kita meludah sembarangan atau berbicara kotor kepada orang lain terutama orang

yang lebih tua, maka kita telah melanggar norma kesopanan dan hukumannya

adalah berupa teguran atau kita akan mejadi bahan omongan yang buruk

dikalangan masyarakat kita.

Page 77: Siap Menjadi Pemimpin

77

Di dalam kelompok masyarakat memiliki tolok ukur atau standar moral

yang harus diterapkan dan dipatuhi oleh setiap orang di dalam masyarakatnya.

Yaitu standar moral yang berhubungan dengan berbagai persoalan apa saja yang

dapat menguntungkan atau merugikan manusia atupun anggota kelompoknya.

Selain itu, penentuan standar moral merupakan bagian dari etika.

Sumber: www.djuniadi.wordpress.com

Gbr.2.21 Etika salah satu hal yang harus

dimiliki calon pemimpin

Agar setiap orang dapat menerapkan semua aturan di dalam masayarakat

dengan baik,maka setiap orang perlu menanamkan berbagai sikap yang baik seperti

kejujuran dan keadilan, sebab apabila setiap orang telah memiliki sikap jujur dan

adil, maka ia akan selalu bersikap dan berkata jujur di dalam kehidupannya sehari-

hari terutama dalam menjalankan pekerjaan yang menuntut adanya sikap

kejujuran. Sehingga ia akan mudah mendapat percayaan dari orang lain dalam

memjalankan tugas tertentu.

Bersikap adil pun tak kalah pentingnya karena lebih menyangkut hubungan

antara orang yang satu dengan yang lainnya, terutama dalam hal hubungan antara

pimpinanan dalam mengatur masyarakatnya ataupun bawahannya dala bekerja.

Setiap orang dituntut untuk dapat bersikap adil yaitu tidak membeda-bedakan atau

berbuat semena-mena terhadap orang lain. Karena apabila kita dapat berbuat jujur

dan adil kepada orang lainnya maka kita dihormati oleh orang lain.

Jika India memiliki Mahatma Gandhi sebagai bapak negarawan yang

sederhana, santun, jujur, dan bersahaja bagi rakyatnya, maka Indonesia memiliki

Bung Hatta. Sepanjang hidupnya, Bung Hatta berperilaku senantiasa menampilkan

Page 78: Siap Menjadi Pemimpin

78

sikap yang santun dan jujur terhadap siapa pun. Baik kawan maupun lawan.

Terhadap Bung Karno yang pada masa sebelum kemerdekaan melakukan kerja

sama cukup erat namun kemudian mereka tidak dapat bekerja sama secara politik,

tetapi sebagai sesama manusia, Bung Hatta masih menghormatinya. Ketika Bung

Karno sakit, Bung Hatta menengoknya. Demikian pula sebaliknya. Kesantunan

menjadi sikap dalam hidupnya untuk saling menghargai.

Sumber: www.vgsiahaya.wordpress.com

Gbr.2.22 Pemimpin bangsa mempunyai sikap berani, teguh, dan jujur

Keberanian, keteguhan, dan kejujurannya mengantarkan dirinya menjadi

salah satu tokoh kunci pergerakan bangsa. Keberaniannya nampak ketika ia

menandatangani naskah proklamasi, naskah sakti bukti pernyataan kebebasan

Indonesia atas kolonialisme bersama Soekarno yang akhirnya dijuluki Dwituggal.

Mereka berdua penanggung jawab peralihan kekuasaan dari pemerintahan

kolonialisme kepada negara merdeka yang berkesatuan.

Banyak teladan yang perlu dicontoh dari Bung Hatta. Dia adalah sosok

yang jujur karena tidak pernah melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme selama

menjadi pejabat negara. Di juga jujur terhadap hati nuraninya. Pada saat yang

sama, dia adalah pribadi yang sederhana dan apa adanya.

Paahlawan bangsa ini tidak pernah tergoda dengan kekuasaan. Setelah

mengundurkan diri dari pemerintahan, dia menjadi warga negara biasa. Beberapa

perusahaan menawarinya untuk menjadi komisaris, tetapi dia menolak. Alasannya

dia malu dinilai hanya mencari pangkat dan jabatan. Dia juga tidak mau dinilai

Page 79: Siap Menjadi Pemimpin

79

rakyat seperti orang yang mementingkan diri sendiri dengan tidak mau

memperhatikan perkembangan negeri ini.

Sikap jujur dan kesederhanaannya juga ditunjukkan dengan menolak

kenaikan uang pensiun. Bahkan dia menolak diberi rumah tambahan yang lebih

besar karena takut tidak mampu membiayai ongkos perawatan rumah tersebut.

Prinsipnya yang kokoh itu kian tampak ketika Bank Dunia menawarkan

kedudukan pada Hatta, tetapi dia tak mau menerimanya. Penolakan itu sempat

mengecewakan anak-anaknya. Halida anak bungsunya mengatakan bahwa ia ingin

kuliah ke luar negeri. Namun keinginannya itu tertunda lantaran penolakan Hatta

atas posisi yang ditawarkan Bang Dunia tersebut.

Peristiwa menakjubkan terjadi pada 1970. Ketika itu Bung Hatta diundang

berkunjung ke Irian Jaya (Papua), untuk sekaligus meninjau tempat dia pernah

dibuang pada masa penjajahan Belanda. Di sana dia disodori amplop sebagai uang

saku, tetapi dia menolaknya. Ketika amplop itu disodorkan kepadanya, spontan dia

berkata, “surat apa ini?”. Dijawab oleh Sumarno yang mengatur kunjungan Hatta,

“bukan surat Bung, uang saku buat perjalanan Bung Hatta di sini. Bung Hatta

menjawab, bukankah uang ongkos sudah ditanggung pemerintah. Sumarno terus

meyakinkan Hatta agar menerima uang itu, tapi tetap ditolaknya dengan alasan

bahwa uang itu adalah uang rakyat.

Hatta juga merupakan pemimpin bangsa yang santun dalam mengutarakan

pendapatnya. Setelah tidak menjabat wakil presiden dia rajin menyampaikan kritik

membangun terhadap pemerintahan Soekarno. Dia tidak mau mengerahkan massa,

memprovokasi, memberontak, dan sebagainya. Karena dia bukanlah tipe

penggerak massa dan haus kekuasaan. Dia rajin mengkampanyekan pentingnya

mendidik rakyat secara baik, santun, dan jujur.

Kejujuran merupakan salah satu syarat untuk menjadi seorang pemimpin

rakyat. Sosok pemimpin seharusnya memiliki sifat tersebut, karena jika hal

tersebut diabaikan, maka impian masyarakat untuk dapat menikmati kehidupan

yang lebih baik hanyalah khayalan belaka.

Sikap jujur senantiasa akan berbuah kebaikan bagi diri pribadi maupun

bagi mereka yang dipimpinnya. Konteks kekinian telah menggambarkan bahwa

kejujuran bukan lagi syarat utama. Sehingga ketimpangan muncul dimana-mana.

Contoh saja, korupsi yang dilakukan oleh aparat penguasa menandakan telah salah

jalan.

Page 80: Siap Menjadi Pemimpin

80

Jika ada pertanyaan:”Apakah saya 100% jujur?”, bisa serta merta kita

jawab dengan ‘tidak’. Kita tentu pernah melanggar peraturan, menyontek,

membohong pada orangtua, dan sebagainya. Namun, kita pastinya akan lebih

menjaga sikap dan tindakan kita saat ada di depan orang lain, karena sebagai

manusia yang sehat kita tentunya ingin mengajarkan kejujuran dan mewariskan

nilai-nilai luhur pada orang-orang yang kita cintai. Ini membuktikan bahwa kita

memang mampu mengatur pendekatan kita, baik rasional maupun emosional

terhadap situasi.

Jujur tidaknya kita bisa langsung kita rasakan dan monitor sendiri.

Kejujuran bukanlah sesuatu yang ada jauh di dasar kepribadian kita, sampai tidak

bisa dilacak. Semua gerak, ekspresi dan keputusan kita bisa memperlihatkan

kejujuran dengan gamblang.

Kejujuran memang adalah nilai yang tidak bisa dianggap remeh, ia

berkembang sejalan dengan konflik dan rumitnya situasi. Kontrol diri yang akan

membantu kita untuk menghindari perbuatan perbuatan yang jauh dari kejujuran.

Individu, apalagi pemimpin harus menyadari bahwa dialah yang perlu menciptakan

sistem kejujuran di sekitarnya agar perjalanan nilai kejujurannya tetap

berkembang. Bila dalam situasi yang berat, seorang pemimpin tetap bisa

menunjukkan komitmen, bisa dipercaya, dan loyal, kita lihat ia akan disegani

karena kualitas kejujurannya.

Page 81: Siap Menjadi Pemimpin

81

Sumber: www.rudisony.wordpress.com

Gbr.2.23 Salah satu cara mengembangkan kejujuran

dengan adanya kantin jujur

Kejujuran tampaknya perlu menjadi sasaran hidup seorang individu,

apalagi pemimpin, karena ini adalah modal utama dalam pengambilan keputusan

dan menjadi perisai yang ampuh dalam kancah politik. Hanya dengan kekuatan

inilah seorang pemimpin tidak bisa tergoyah dalam dirinya dan akan dikenal luas

dengan penuh rasa hormat.

Kejujuran merupakan kualitas manusiawi melalui makna manusia

mengomunikasikan diri dan bertindak secara benar (truthfully). Karena itu,

kejujuran sesungguhnya berkaitan erat dengan nilai kebenaran, termasuk di

dalamnya kemampuan mendengarkan, sebagaimana kemampuan berbicara, serta

setiap perilaku yang bisa muncul dari tindakan manusia.

Secara sederhana, kejujuran bisa diartikan sebagai sebuah kemampuan

untuk mengekspresikan fakta-fakta dan keyakinan pribadi sebaik mungkin

sebagaimana adanya. Sikap ini terwujud dalam perilaku, baik jujur terhadap orang

lain maupun terhadap diri sendiri (tidak menipu diri), serta sikap jujur terhadap

motivasi pribadi maupun kenyataan batin dalam diri seorang individu. Kualitas

Page 82: Siap Menjadi Pemimpin

82

kejujuran seseorang meliputi seluruh perilakunya, yaitu, perilaku yang

termanifestasi keluar, maupun sikap batin yang ada di dalam. Keaslian kepribadian

seseorang bisa dilihat dari kualitas kejujurannya.

Perilaku jujur mengukur kualitas moral seseorang di mana segala pola

perilaku dan motivasi tergantung pada pengaturan diri seorang individu. Meskipun

tergantung pada proses penentuan diri, kita tidak bisa mengklaim bahwa pendapat

diri kita sematalah yang benar. Seandainya kita telah meyakini bahwa pendapat

kita merupakan pendapat yang menurut kita paling baik, perlulah tetap

mendengarkan pendapat orang lain. Setiap keyakinan pribadi bisa saja

mengaburkan diri kita dalam memahami keadaan sebagaimana adanya. Sikap jujur

dengan demikian bisa dikatakan sebagai sebuah usaha untuk senantiasa bersikap

selaras dengan nilai-nilai kebenaran, sebuah usaha hidup secara bermoral dalam

kebersamaan dengan orang lain.

Kualitas keterbukaan kita terhadap yang lain akan menentukan kadar

kejujuran atau ketidakjujuran kita. Namun seringkali keterbukaan ini tergantung

pada pemahaman diri kita terhadap keadaan, termasuk pemahaman nilai-nilai

moral yang kita yakini. Keyakinan moral seseorang bisa saja keliru. Namun

persepsi diri kita tentang nilai-nilai moral tidaklah statis. Ia dinamis seiring dengan

banyaknya informasi dan pengetahuan yang kita terima. Ketika kita menolak

menerima adanya sudut pandang lain yang berbeda dengan diri kita, biasanya ini

merupakan pertanda bahwa kita kurang memiliki interest terhadap kebenaran.

Sikap demikian ini bisa dikatakan sebagai sikap abai terhadap nilai kejujuran.

Mengupayakan nilai kejujuran tidak sama dengan memperjuangkan

ideologi yang sifatnya lentur dan bisa berubah setiap saat. Inilah mengapa,

meskipun kita tahu bahwa kejujuran itu sangat penting bagi kehidupan, nilai

kejujuran sulit (untuk mengatakan tidak dapat) menjadi norma sebuah kultur

masyarakat. Ideologi senantiasa mencari pendukung yang memperkuat gagasannya

dan mendukung sudut pandangnya sendiri sementara menolak dan mengabaikan

pandangan orang lain. Pendekatan ideologis menganggap bahwa cara-cara mereka

merupakan satu-satunya cara yang benar. Pendekatan demikian mengikis praksis

perilaku jujur dan meningkatkan konflik bagi setiap relasi antar manusia.

Kejujuran memiliki kaitan yang erat dengan kebenaran dan moralitas.

Bersikap jujur merupakan salah satu tanda kualitas moral seseorang. Dengan

menjadi seorang pribadi yang berkualitas, kita mampu membangun sebuah

Page 83: Siap Menjadi Pemimpin

83

masyarakat ideal yang lebih otentik dan khas manusiawi. Socrates, misalnya,

mengatakan, jika seseorang sungguh-sungguh mengerti bahwa perilaku mereka itu

keliru, mereka tidak akan memilihnya. Seseorang itu akan semakin jauh dari

kebenaran dan karena itu ketidakjujuran jika ia tidak menyadari bahwa perilakunya

itu sesungguhnya keliru. Kesadaran diri bahwa setiap manusia bisa salah dan

mengakuinya merupakan langkah awal bertumbuhnya nilai kejujuran dalam diri

seseorang.

Sumber: www.muslimgreen86.wordpress.com

Gbr.2.24 Kejujuran adalah sikap positif

yang harus dimiliki calon pemimpin

Sikap jujur pun merupakan salah satu sikap positif yang diperlukan untuk

dapat kehidupanmu di masa yang akan datang. Kebiasaan untuk bersikap jujur

menimbulkan ketenangan dalam diri. Jika menjadi pemimpin, memperoleh

kepercayaan dari orang lain adalah suatu dorongan dan keinginan setiap orang.

Namun, memperoleh kepercayaan tanpa didasari oleh nilai-nilai kebenaran, tetap

membuahkan sesuatu yang tidak baik, bahkan berakhir dengan sebuah kegagalan.

Pada zaman era globalisasi saat ini sangat sulit untuk mencari orang yang

jujur. Hal ini dikarenakan adanya keinginan manusia yang haus terhadap harta

sehingga kejujuran dapat dibeli dengan mudah. Adanya kejujuran atau bersikap

jujur pada diri seseorang tidak membuat semua orang lain senang.Ada di antara

mereka yang mengecam bila kejujuran itu dikatakan, maka akan menimbulkan

perselisihan dan masalah bagi orang tersebut.

Page 84: Siap Menjadi Pemimpin

84

BAB 3

Pemimpin Masa Depan Penuh Teladan

Menjadi pemimpin memang tidak mudah. Lebih sulit lagi menjadi

pemimpin yang baik. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa

mereka tidak layak menjadi seorang pemimpin. Keteladanan seorang pemimpin

bisa dipahami dengan konsep belajar sosial yang banyak. Secara singkat konsep

belajar sosial menyebutkan bahwa untuk menjadi teladan, pemimpin harus benar-

benar bisa menjadi pusat perhatian yang baik dan menarik. Perhatian yang

diberikan oleh orang lain terhadap pemimpinnya akan banyak menimbulkan proses

tanggapan di dalam masyarakat itu. Ucapan dan perilakunya akan banyak dijadikan

anutan.

Ternyata menjadi pemimpin yang bisa diteladani bukan hal yang mudah.

Bahkan sebenarnya untuk bisa sekadar menjadi pemimpin pun juga tidak mudah.

Namun karena menjadi pemimpin memang bisa membawa keuntungan, terutama

keuntungan pribadi, maka banyak yang menginginkannya. Bila keadaan seperti itu

diteruskan, maka pola kepemimpinan yang diterapkan pun cenderung otoriter.

Kekuasaan yang dimiliki lebih banyak dimanfaatkan untuk memaksa. Bukan

memberi kebaikan atau kesejahteraan bagi orang lain. Jangan harap pula

kepemimpinan yang demikian akan menumbuhkan keteladanan yang baik.

A. Sikap Disiplinnya Inspiratif untuk Orang Lain Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang

dipercaya termasuk melakukan pekerjaan tertentu yang dirasakan menjadi

tanggung jawab. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan nilai

ataupun pemaksaan agar kita memiliki kemampuan untuk menaati sebuah

peraturan. Pendisiplinan bisa jadi menjadi istilah pengganti untuk hukuman

ataupun instrumen hukuman dimana hal ini bisa dilakukan pada diri sendiri

ataupun pada orang lain.

Page 85: Siap Menjadi Pemimpin

85

Sumber: www.eldomenico.wordpress.com

Gbr. 3.1

Disiplin sekolah salah satu ciri keunggulan pemimpin

Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk

memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu, walaupun

orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. Sebagai contoh, seseorang

mungkin saja tidak melakukan sesuatu yang menurutnya memuaskan dan

menyenangkan dengan membelanjakan uangnya untuk sesuatu yang ia inginkan

dan menyumbangkan uang tersebut kepada organisasi amal dengan pikiran bahwa

hal tersebut lebih penting. Secara etimologi disiplin berasal dari bahasa Latin

“disibel” yang berarti Pengikut. Seiring dengan perkembangan zaman, kata

tersebut mengalami perubahan menjadi “disipline” yang artinya kepatuhan atau

yang menyangkut tata tertib.

Untuk membentuk mental seorang pemimpin diperlukan suatu kedisiplinan.

Karena dengan disiplin, maka secara tidak langsung seorang pemimpin sudah

melatih diri sendiri untuk bertanggung jawab. Artinya, seberat apa pun tugas yang

diemban, seorang pemimpin tetap melakukannya dengan senang hati dan penuh

rasa tanggung jawab. Seperti yang diungkapkan Elbert Hubbard,”Disiplin diri

merupakan kemampuan yang mendorong Anda melakukan apa yang seharusnya

Anda kerjakan, kapan Anda harus melakukannya, tidak peduli Anda menyukainya

atau tidak.”

Ketika seorang pemimpin melakukan sesuatu dengan disiplin, maka akan

terasa perbedaannya dimana pada saat yang bersamaan harga diri seorang

Page 86: Siap Menjadi Pemimpin

86

pemimpin akan meningkat dan ini akan memberikan kepercayaan diri yang lebih

bagi seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang sukses juga akan dapat mengembangkan dirinya

untuk tetap terus berpegang teguh pada tujuan semula, tidak mudah terpengaruh

pada segala hal dan di samping itu, orang yang sukses juga memiliki kemampuan

dalam mengontrol dirinya dan menguasai emosinya dengan lebih baik.

Kesuksesan yang seorang pemimpin rasakan akan sesuai dengan

pengorbanan yang diberikan dalam mendisiplinkan diri. seorang pemimpin yang

disiplin berarti dia memiliki integritas yang tinggi, bertanggung jawab terhadap

pekerjaannya, mematuhi aturan yang sudah ditetapkan dan kemungkinan untuk

terselesainya pekerjaan menjadi lebih besar.Dengan bersikap disiplin, maka

langkah seorang pemimpin untuk meraih kesuksesan tidak akan terhambat,

begitupun sebaliknya. Jadi biasakanlah untuk bersikap disiplin terhadap segalanya,

terutama dalam hal waktu.

Disiplin diri itu seperti otot. Semakin kita melatihnya, semakin kuatlah kita.

Begitu pula sebaliknya. Seperti halnya semua orang memunyai kekuatan otot yang

berbeda, kita semua memiliki tingkat disiplin yang berbeda juga. Setiap orang

memiliki disiplin diri, jika kita mampu menahan napas selama beberapa detik, itu

berarti kita memiliki disiplin diri. Namun begitu, tidak semua orang

mengembangkan disiplin mereka pada tingkat yang sama.

Diperlukan otot untuk membangun otot. Maka dari itu, untuk membangun

disiplin diri, kita memerlukan disiplin diri. Cara untuk membangun disiplin diri

analoginya sama dengan melakukan angkat beban untuk membangun otot. Ini

berarti mengangkat beban sampai mendekati batas kemampuan/kekuatan.

Perhatikan ketika mengangkat beban, kita mengangkat beban yang mampu kita

angkat. Kita memaksa otot-otot sampai kita tidak kuat lagi dan kemudian

beristirahat.

Hampir sama, metode dasar untuk membangun disiplin diri adalah

menjalani tantangan yang mampu kita selesaikan, tapi untuk menyelesaikannya

kita harus bersusah payah dan mengerahkan segenap tenaga/kekuatan. Ini bukan

berarti mencoba melakukan sesuatu dan gagal melakukannya setiap hari. Ini juga

bukan berarti kita harus melakukan sesuatu yang dapat dengan mudah kita

lakukan. Kita tidak akan mendapatkan kekuatan dengan mengangkat beban yang

tidak mampu kita angkat dan kita juga tidak akan mendapatkan kekuatan dengan

Page 87: Siap Menjadi Pemimpin

87

mengangkat beban yang terlalu ringan. Kita harus memulai dengan

beban/tantangan yang dapat kita angkat/jalani, tapi untuk melakukan hal itu, kita

harus bersusah payah sampai mendekati batas kekuatan kita.

Latihan bertahap berarti sekali kita sukses, kita menaikkan tingkat

tantangannya setingkat lebih tinggi. Jika kita tetap mengangkat beban dengan berat

yang sama setiap waktu, kita tidak akan bertambah kuat. Demikian halnya, jika

kamu gagal menantang diri kita sendiri dalam kehidupan, kita tidak akan mampu

untuk berdisiplin diri.

Adalah suatu kesalahan untuk memaksa diri kita terlalu keras saat kita

membangun disiplin diri. Jika kita mencoba mengubah hidup kita dalam semalam

dengan menetapkan lusinan tujuan untuk diri kita sendiri dan keesokan harinya kita

berharap bisa memulai melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan-tujuan itu secara

konsisten, kita hampir pasti akan mengalami kegagalan. Hal itu sama seperti orang

yang pergi ke tempat fitnes untuk pertama kalinya dan mencoba mengangkat beban

tiga ratus kilogram. Kita hanya akan terlihat bodoh.

Jika kita hanya mampu mengangkat sepuluh kilogram beban, kita hanya

bisa mengangkat sepuluh kilogram beban. Bukan sesuatu yang memalukan jika

kita memulai dari apa yang bisa kita lakukan. Dengan latihan, kita akan menjadi

semakin kuat.

Sama halnya jika sekarang kita sangat tidak disiplin, kita masih dapat

menggunakan sedikit disiplin yang kita miliki untuk dilatih sehingga kita dapat

menjadi semakin disiplin. Semakin disiplin, hidup kita semakin mudah untuk

dijalani. Tantangan yang pada mulanya terlihat mustahil bagi kita untuk dijalani,

akhirnya akan tampak seperti mainan anak-anak. Saat kita semakin kuat, berat

beban yang sama akan terasa semakin ringan.

Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain. Itu tidak akan menolong.

Jika kita berpikir bahwa kita lemah, orang lain akan tampak lebih kuat. Sebaliknya,

jika kita berpikir bahwa kita kuat, orang lain akan tampak lebih lemah. Tidak ada

gunanya melakukan hal tersebut. Lihatlah kemampuan kita sendiri dan bercita-

citalah bahwa kita akan semakin kuat saat kita melatih diri.

B. Sikap Rajinnya Inspiratif untuk Orang Lain

Page 88: Siap Menjadi Pemimpin

88

Pemimpin yang unggul memiliki kelebihan dibanding orang lain. Dia

mempunyai ciri khusus, misalnya dia rajin dalam belajar. Sebagai calon pemimpin

yang ada di sekolah, berikut ini beberapa contoh kebiasaan rajin yang ditunjukkan

pelajar sebagai seorang calon pemimpin.

1. Rajin masuk sekolah setiap hari

Baginya sekolah adalah sebuah tempat pendidikan yang sangat bermanfaat

bagi kehidupannya. Tidak ada alasan baginya untuk malas-malasan. Sekolah

dijadikan media untuk bertemu dengan teman sekaligus belajar menemukan hal-hal

baru melalui pelajaran yang disampaikan guru.

Sumber: www.rynaldiyosemib.files.wordpress.com

Gbr. 3.2

Seorang pemimpin berkeyakinan bahwa pendidikan itu penting

2. Masuk ke kelas dengan perasaan terbuka

Kita sering merasakan kita menyukai kelas yang satu sedangkan ada juga

kelas yang tidak kita sukai. Entah itu karena gurunya galak, tidak dapat

menerangkan dengan baik atau bahan yang diajarkan tidak menarik. Karena alasan

itulah akhirnya kita sering ogah-ogahan untuk mengikuti kelas tersebut dengan

baik. Wah, kalau kita merasa begini terus, bisa-bisa kita tidak dapat nilai bagus di

buku rapor.

Agar nilai di rapor tetap memuaskan cobalah untuk tidak langsung mencap

kelas tersebut tidak menyenangkan. Siswa yang rajin akan mendengarkan apa yang

Page 89: Siap Menjadi Pemimpin

89

diajarkan oleh guru tersebut, lalu meresapi pelajaran yang diajarkan hingga

mengerti. Kalau ada yang kurang jelas, ia bertanya kepada guru tersebut. Ia

berprinsip bahwa semua guru menginginkan agar muridnya pintar dan beliau tidak

akan lelah untuk mengajari hingga muridnya mengerti. Dengan begitu, selain dia

mengerti pelajaran yang diajarkan, ia juga menciptakan hubungan yang baik

dengan guru.

3. Selalu siap sebelum masuk kelas

Untuk memastikan bahwa pelajaran yang diajarkan dimengerti oleh para

muridnya, guru sering memberikan latihan untuk di rumah atau yang kita sebut

dengan pekerjaan rumah (PR). Pemimpin yang baik akan membiasakan untuk

menyelesaikan dan mengumpulkan PR tersebut di saat yang ditentukan. Apabila ia

kesulitan menyelesaikan tugas tersebut, ia tidak segan meminta bantuan dari ayah,

ibu, kakak, teman sekelas atau bahkan dari guru mata pelajaran tersebut. Begitu

juga dengan tugas-tugas lain seperti prakarya atau kerajinan tangan, ia

mengumpulkan tepat pada waktunya. Dengan demikian, nilai yang ia dapatkan

utuh dan tidak dipotong karena terlambat mengumpulkan.

4. Mengikuti bimbingan belajar dan estrakurikuler

Bimbingan belajar dapat membantu seorang calon pemimpin untuk lebih

memperdalam pelajaran yang diajarkan di sekolah. Begitu juga saat mmilih

ekstrakurikuler yang menunjang pembelajaran atau membantu pembelajarannya

lebih baik. Hal ini karena dilihat dari beberapa aspek memang lebih banyak

manfaatnya, diantaranya, membantunya dalam belajar yang merupakan kebutuhan

utama siswa di sekolah.

Sumber: www.muslimharokah.blogspot.com

Page 90: Siap Menjadi Pemimpin

90

Gbr. 3.3 Jiwa kepemimpinan salah satunya

dapat dipupuk melalui ekskul

Ia akan memilih ekskul yang menyangkut olahraga, seni atau ekskul yang

tidak menunjang ataupun tidak ada kaitannya dengan pembelajaran sama sekali,

karena itu berguna untuk refreshing (menghilangkan stres karena belajar). Ia pun

akan mengikuti ekstrakurikuler yang berguna untuk pembentukan dirinya. Hal ini

karena dirasa akan sangat berguna di masa depan dan di kehidupan dirinya.

Sikap rajin dari dalam diri seseorang tercermin dalam upayanya selalu kerja

keras dan siap menghadapai tantangan apapun. Berikut ini beberapa hal yang

berhubungan dengan sikap rajin kita.

1. Kecerdasan otak

Kecerdasan adalah pemahaman dan kesadaran kita terhadap apa yang

dialaminya dan kemampuan membandingkan pengetahuan dengan pengalaman.

Sebagai contoh ketika kita membaca buku tentang proses terjadinya hujan serta

mengamati keadaan sebenarnya ketika hujan. Maka muncullah pemahaman, kalau

ada awan hitam dan gelap maka sebentar lagi akan hujan. Pemahaman adalah

kombinasi antara upaya memperbanyak “masukkan melalui pancaindra” dengan

“pengetahuan yang sudah dimiliki”.

Namun pada saat ini, masih ada orang tua dan pendidik yang menekankan

pada pengetahuan. Terlalu banyak pengetahuan yang diberikan seperti kata-kata,

angka, rumus dan kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman akan

menghambat perkembangan anak. Karena itulah kita memerlukan keseimbangan.

Keseimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan dalam mengoptimalkan kecerdasan.

Satu cara penting dalam menyeimbangkan otak kiri dan kanan adalah pada cara

belajar.

Teknik belajar tepat yang mengoptimalkan kecerdasan melibatkan memori,

peta pikiran, cara membaca, berpikir sambil membayangkan, asosiasi, gambar,

mencetuskan ide selancar mungkin, permainan, mengambil keputusan dan cara

mengulang. Cerdas bisa dilakukan dengan memiliki teknik belajar yang tepat.

Teknik belajar yang berkaitan dengan kerja fungsi otak kiri dan kanan. Karena

itulah mereka seringkali dikatakan pembelajar otak kiri dan kanan. Saat kita

Page 91: Siap Menjadi Pemimpin

91

memiliki Teknik belajar yang tepat maka akan melejitkan potensi kita. Mereka

adalah contoh tepat, bagaimana belajar lebih pintar bukan belajar lebih keras.

Sumber: www.waynebimo.files.wordpress.com

Gbr. 3.4

Seorang pemimpin mempunyai kecerdasan otak yang unggul

2. Kecerdasan Emosi

Kecerdasan Emosi atau Emotional Quotation (EQ) meliputi kemampuan

mengungkapkan perasaan, kesadaran serta pemahaman tentang emosi dan

kemampuan untuk mengatur dan mengendalikannya.

Kita sering mendengar kisah seorang yang sangat cerdas, tapi sayang

hidupnya tidak pernah mengecap kesuksesan sama sekali atau orang yang lulus

cumlaude dari universitas ternama dengan IPK yang sangat tinggi dan mempunyai

banyak prestasi akademik, tapi dia hanya menjadi buruh bangunan atau pencuci

piring. Lalu apa yang menyebabkan mereka menemui banyak kegagalan. Apakah

kecerdasan saja tidak mampu mengatasi segala hambatan kita untuk meraih tangga

kesuksesan. Sebaliknya banyak orang sukses, tapi mempunyai tingkat kecerdasan

yang biasa-biasa saja dan tidak pernah merasakan bangku kuliah. Salah satu

penyebabnya adalah karena dunia pendidikan yang mengacu dunia Barat saat ini

masih sangat berorentasi pada IQ. Dengan sistem pendidikan di sekolah yang

Page 92: Siap Menjadi Pemimpin

92

terfokus pada mengolah pikiran rasional dan otak kiri kita, tapi tanpa mengajarkan

bagaimana mengolah kecerdasan emosi (EQ) akan memberi dampak buruk bagi

masa depan generasi kita. Kita sering melihat banyak orang cerdas tapi

mempunyai mental yang lemah, sangat pemalas, selalu dihantui ketakutan untuk

melangkah, mudah menyerah sebelum bertanding, tidak punya daya juang tinggi,

bermoral bobrok, kurang bergaul, tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain atau

tidak mau mendengar pendapat orang lain, arogan dan keras kepala, dan lebih

suka mencari jalan pintas.

Sebenarnya EQ ini dapat diajarkan dengan melatih aktivitas otak kanan kita

yang mengintegrasikan aktivitas non vebal dan proses pemikiran holistik termasuk

emosi yang didasarkan pada persepsi pengalaman nyata dan menghasilkan intuisi.

Penyatukan antara pikiran dan perasaan akan menimbulkan kesimbangan jiwa dan

kebahagiaan. Sebaliknya, jika salah satu dari pikiran atau perasaan yang lebih kita

tekankan, maka kita akan banyak menemui hambatan di dalam hidup kita

selanjutnya.

Dalam dunia sekolah, faktor penting adalah melatih EQ, karena hal tersebut

dapat menimbulkan kerjasama antara siswa, kreativitas dan keterbukaan,

memahami sudut pandang yang lain, kemampuan menggunakan empati dalam

negosiasi, kualitas kepemimpinan dan komunikasi. Sayang sampai saat ini EQ

jarang diajarkan di sekolahan, tapi hanya bisa kita dapatkan dari pengalaman hidup

kita sehari-hari.

Konsep EQ ini bermula dari konsep “kecerdasan sosial” yang pertama kali

diungkapkan oleh E.L. Thorndike di tahun 1920. Biasanya psikolog membagi

kecerdasan yang lain dalam tiga kelompok:

1. Kecerdasan Abstrak. (Kemampuan untuk memahami dan memanipulasi dengan

simbol verbal dan matematis)

2. Kecerdasan Konkret (Kemampuan memahami dan memanipulasi dengan objek)

3. Kecerdasan Sosial (Kemampuan untuk memahami dan berhubungan dengan

orang)

Kecerdasan sosial juga dipahami sebagai kemampuan memahami dan

mengatur lelaki dan perempuan, anak lelaki atau anak perempuan, untuk bertindak

secara bijak. Ada yang memasukan kecerdasan interpersonal dan intrapersonal

dalam teori kecerdasan. Kedua kecerdasan itu dimasukan dalam kecerdasan sosial.

Adapun definisikanya sebagai berikut:

Page 93: Siap Menjadi Pemimpin

93

1. Kecerdasan interpersonal adalah kemampuan untuk memahami orang lain, apa

yang memotivasi mereka, bagaimana bekerja secara kooperatif dengan mereka.

Politikus, guru, salesman, dokter, dan pemimpin religius yang sukses adalah

seseorang yang mempunyai kecerdasan interpersonal yang tinggi.

2. Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan untuk memahami diri sendiri.

Inilah kapasitas untuk membentuk model diri sendiri yang akurat dan sebenarnya

dan mampu menggunakan model tersebut untuk dijalankan secara efektif dalam

kehidupan.

Kecerdasan emosi atau EQ meliputi kecerdasan sosial dan menekankan

pada pengaruh emosi pada kemampuan melihat situasi secara objektif dan

memahami diri sendiri dan orang lain. Inilah kemampuan untuk merasakan,

memahami, dan secara efektif menggunakan kekuatan emosi, disalurkan sebagai

sumber energi, kreativitas, dan pengaruh dalam kehidupan kita sehari-hari, di

tempat kerja atau dalam berhubungan dengan orang lain.

Emosi sendiri adalah sumber energi dari manusia, aspirasi dan dorongan,

membangkitkan perasaan terdalam dan tujuan hidup, dan mentransformasikannya

dari apa yang kita pikirkan menuju menghargai hidup kita. Sesungguhnya

kesuksesan kita dalam hidup bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan tapi ada

kualitas-kualitas yang lainnya seperti kepercayaan, integritas, otensitas, kreativitas,

kejujuran, dan keuletan juga sangat penting. Kecerdasan yang lain inilah yang

disebut dengan kecerdasan emosi .

Kecerdasan emosi (EQ) menjadi indikator paling kuat dalam kesuksesan

seseorang. Dia mendefinsikan kecerdasan emosi berdasarkan kesadaran diri,

atruisme, motivasi pribadi, empati, dan kemampuan untuk mencintai dan dicintai

oleh teman-teman, patner, dan anggota keluarga. Orang yang memiliki kecerdasan

emosi adalah orang yang sesungguhnya sukses dalam tempat kerja, karir yang

panjang, dan hubungan sosial. Sesungguhnya EQ bukan bawaan sejak lahir yang

tidak bisa diubah-ubah, tetapi sesuatu yang bisa dipelajari dan dikembangkan

melalui hubungan kita dengan orang lain. Kecerdasan emosi memainkan peran

integral dalam mendefiniskan karakter dan menentukan nasib seseorang atau

kelompok. Untuk mendapatkan kekuatan emosi secara cerdas, kita harus

mempunyai lima strategi, yaitu:

1. Kecerdasan diri

Page 94: Siap Menjadi Pemimpin

94

Mengamati emosi sebagai mana apa adanya, mewujudkan ide-ide

sebelumnya dan konsep-konsep yang mendasari respon emosional, menjadi

terbuka pada pengetahuan intuitif, kejujuran emosi-sebuah perasaan integritas dan

otentitas yang terbangun.

2. Kedewasaan emosi

Menghadapi ketakutan dan kegelisahan, kemarahan, kesedihan dan

ketidakpuasan dan mengekspresikan energi itu secara konstruktif, mampu

menahannya secara spontan.

3. Motivasi diri

Menyalurkan energi emosi untuk mencapai tujuan tertentu, keterbukaan

pada ide-ide baru, kemampuan untuk menemukan solusi dan membuat keputusan

yang tepat, keuletan yang penuh optimisme berdasarkan kompetensi, perasaan

bertanggungjawab dan kekuatan pribadi untuk mengerjakan sesuatu menurut apa

yang dibutuhkan dan diinginkan.

Sumber: www.bisnisukm.com

Gbr. 3.5

Motivasi adalah pangkal kesuksesan menjadi pemimpin

4. Pemahaman atas orang lain

Sensivitas kepada perasaan dan perhatian orang lain dan kemauan untuk

menghargai pandangan mereka, menghormati perbedaan dalam apa yang dirasakan

Page 95: Siap Menjadi Pemimpin

95

seseorang, kapasitas untuk mempercayai dan dipercayai, untuk memaafkan dan

dimaafkan.

5. Kualitas komunikasi

Mengatur emosi melalui komunikasi berdasarkan empati dan pemahaman,

utuk membanguan perasaan saling percaya, skill sosial, termasuk mengatasi

ketidaksepakatan secara konstruktif, dan kemampuan untuk menciptakan dan

mempertahankan persahabatan, dan kepemimpinan yang efektif.

Kecerdasan emosi ini ditunjukan dengan toleransi, empati dan kasih

sayang kepada orang lain, kemampuan untuk memverbalkan perasaan secara

akurat dan penuh integritas, dan dapat mengatasi kesedihan emosional. Inilah

alasan mengapa EQ jauh lebih penting daripada IQ untuk meraih kesuksesan dan

kebahagiaan. Mungkin anda dapat sukses dalam tes dan ujian akademis, tapi

bagaimana cara kita mengatasi kekecewaan, kemarahan, kecemburuan, dan

ketakutan, masalah komunikasi, dan hubungan dengan orang lain yang selalu naik

turun?

Orang yang mempunyai kecerdasan emosi akan jauh lebih percaya diri dan

lebih bisa memahami orang lain dengan penuh empati. Dia akan mempunyai

kematangan emosional dimana banyak orang dewasa gagal mencapainya dan

masih bertingkah laku seperti anak kecil saat menghadapi banyak cobaan.

Kecerdasan emosi dapat juga diartikan sebagai kemampuan mental yang

membantu kita mengendalikan dan memahami perasaan-perasaan kita dan orang

lain yang menuntun kepada kemampuan untuk mengatur perasaan-perasaan

tersebut.

Jadi orang yang cerdas secara emosi bukan hanya memiliki emosi atau

perasaan-perasaan, tetapi juga memahami apa artinya. Dapat melihat diri sendiri

seperti orang lain melihat kita, mampu memahami orang lain seolah-olah apa yang

dirasakan orang itu kita rasakan juga.

Tidak ada standar test EQ yang resmi dan baku. Namun kecerdasan Emosi

dapat ditingkatkan, baik terukur maupun tidak. Tetapi dampaknya dapat dirasakan

baik oleh diri sendiri maupun orang lain. Banyak ahli berpendapat kecerdasan

emosi yang tinggi akan sangat berpengaruh pada peningkatan kualitas hidup.

Page 96: Siap Menjadi Pemimpin

96

Sejauh mana kecerdasan emosi kita? Untuk mengetahuinya, kelima unsur

diatas dapat dijadikan barometer untuk mengukur apakah anda termasuk orang

yang cerdas secara emosi.

Berikut ini adalah hal-hal spesifik yang perlu dipahami dan dimiliki oleh

orang-orang yang cerdas secara emosi:

a. Mengatasi Stress

Stress merupakan tekanan yang timbul akibat beban hidup. Stress dapat

dialami oleh siapa saja. Toleransi terhadap stress merupakan kemampuan untuk

bertahan terhadap peristiwa-peristiwa buruk dan situasi penuh tekanan tanpa

menjadi hancur. Ini berarti mengelola stress dengan positif dan merubahnya

menjadi pengaruh yang baik.

Orang yang cerdas secara emosional mampu menghadapi kesulitan hidup

dengan kepala tegak, tegar dan tidak hanyut oleh emosi yang kuat. Cenderung

menghadapi semua hal, bukannya lari dan menghindar. Dapat mengelakkan

pukulan sehingga tidak hancur dan tetap terkendali. Mungkin sesekali terjatuh

namun tidak terpuruk sehingga dapat berdiri tegak kembali.

Sumber: www.matanews.com

Gbr. 3.6

Salah satu ciri pemimpin adalah cerdas emosional

b. Mengendalikan Dorongan Hati

Merupakan karakteristik emosi untuk menunda kesenangan sesaat untuk

mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal ini sering juga disebut “menahan diri”.

Page 97: Siap Menjadi Pemimpin

97

Orang yang cerdas secara emosi tidak memakai prinsip “harus memiliki segalanya

saat itu juga”. Mengendalikan dorongan hati merupakan salah satu seni bersabar

dan menukar rasa sakit atau kesulitan saat ini dengan kesenangan yang jauh lebih

besar dimasa yang akan datang. Kecerdasan emosi penuh dengan perhitungan.

c. Mengelola Suasana Hati

Merupakan kemampuan emosional yang meliputi kecakapan untuk tetap

tenang dalam suasana apapun, menghilangkan gelisahan yang timbul, mengatasi

kesedihan atau berdamai dengan sesuatu yang menjengkelkan.

Orang yang cerdas secara emosi tidak berada dibawah kekuasaan emosi.

Mereka akan cepat kembali bersemangat apapun situasi yang menghadang dan

tahu cara menenangkan diri.

Mengelola suasana hati bukan berarti menekan perasaan. Salah satu

ekspresi emosi yang bisa timbul bagi setiap orang adalah marah. Menurut

Aristoteles, Marah itu mudah. Tetapi untuk marah kepada orang yang tepat, tingkat

yang tepat, waktu, tujuan dan dengan cara yang tepat, hanya bisa dilakukan oleh

orang-orang yang cerdas secara emosi.

Ketiga hal tersebut merupakan kemampuan untuk memahami dan

mengelola emosi-emosi diri sendiri yang harus dimiliki oleh orang-orang yang

dikatakan cerdas secara emosi.

d. Memotivasi Diri

Orang dengan keterampilan ini cenderung sangat produktif dan efektif

dalam hal apapun yang mereka hadapi. Ada banyak cara untuk memotivasi diri

sendiri antra lain dengan banyak membaca buku atau artikel-artikel positif,

“selftalk”, tetap fokus pada impian-impian, evaluasi diri dan sebagainya.

Berikut ini beberapa cara untuk mendapatkan motivasi setiap hari:

- Bicaralah pada teman atau saudara tentang rencana kita, atau tuliskan dalam

selembar kertas apa yang akan kita lakukan lalu tempelkan di tempat yang mudah

kita lihat.

- Lihat imbalan dari usaha kita secara jelas. Cara ini memberikan banyak motivasi

untuk membuat rencana kita cepat terwujud. Bayangkan cita-cita kita setiap hari,

dan ini akan memberikan kita dorongan untuk menjadikannya nyata.

Page 98: Siap Menjadi Pemimpin

98

- Jika tidak ada ketertarikan sama sekali, kita mungkin perlu melakukan sesuatu,

untuk itu buat sebuah tujuan besar dalam pikiran kita.

- Setiap sebuah langkah kecil yang kita ambil untuk mencapi tujuan akan

memberikan motivasi pada kita setiap hari.

- Dalam lain cara, kita membutuhkan energi lebih sebagai motivasi untuk setiap

hari, misalnya dengan olah raga atau tidur cukup.

- Sangat sulit untuk menemukan motivasi jika kita dalam keadaan tertekan.

Hilangkan beberapa perasaan negatif kita, atau pada akhirnya pilih kerjakan

pekerjaan penting bagi kita.

e. Memahami Orang lain

Menyadari dan menghargai perasaan-perasaan orang lain adalah hal

terpenting dalam kecerdasan emosi. Hal ini juga biasa disebut dengan empati.

Empati bisa juga berarti melihat dunia dari mata orang lain. Ini berarti juga dapat

membaca dan memahami emosi-emosi orang lain.

Memahami perasaan orang lain tidak harus mendikte tindakan kita.

Menjadi pendengar yang baik tidak berarti harus setuju dengan apapun yang kita

dengar. Keuntungan dari memahami orang lain adalah kita lebih banyak pilihan

tentang cara bersikap dan memiliki peluang lebih baik untuk berkomunikasi dan

menjalin hubungan baik dengan orang lain.

f. Kemampuan Sosial

Memiliki perhatian mendasar terhadap orang lain. Orang yang mempunyai

kemampuan sosial dapat bergaul dengan siapa saja, menyenangkan dan tenggang

rasa terhadap orang lain ynag berbeda dengan dirinya.

Page 99: Siap Menjadi Pemimpin

99

Sumber: www.foto.detik.com

Gbr. 3.7

Kemampuan sosial harus dimiliki oleh calon pemimpin

Tingkah laku seperti itu memerlukan harga diri yang tinggi, yaitu:

menerima diri sendiri apa adanya, tidak perlu membuktikan apapun (baik pada diri

sendiri maupun orang lain), bahagia dan puas pada diri sendiri apapun keadaannya.

Kemampuan sosial erat hubungannya dengan keterampilan menjalin

hubungan dengan orang lain. Orang yang cerdas secara emosi mampu menjalin

hubungan sosial dengan siapa saja. Orang-orang senang berada disekitar mereka

dan merasa bahwa hubungan ini berharga dan menyenangkan. Ini berarti kedua

belah pihak dapat menjadi diri mereka sendiri.

Orang-orang dengan kecerdasan emosi yang tinggi bisa membuat orang

lain merasa tentram dan nyaman berada didekatnya. Mereka menebar kehangatan

dan keterbukaan atau transparansi dengan cara yang tepat.

3. Memahami teknik belajar yang tepat

Setiap orang pastinya ingin sukses. Salah satu cara yang menjadi

keniscayaan adalah menjadi seorang pembelajar secara terus-menerus. Apapun

teknik belajar yang digunakan, yang terpenting adalah semangat atau kemauan

untuk belajar.

Tidak ada batasan umur, wilayah, ras, agama, semua berhak untuk

mendapatkan kesempatan belajar. Perlu kita ketahui, setiap orang memiliki gaya

Page 100: Siap Menjadi Pemimpin

100

belajar berbeda-beda. Ada yang bergaya belajar verbal, visual, atau kinestetik.

Masing-masing gaya tersebut memiliki karakteristik berbeda.

Saat ini, mungkin kamu sedang mencari teknik belajar yang efektif. Merasa

cara belajarmu selama ini masih kurang pas, dan tidak optimal. Berikut ini empat

persiapan yang perlu Anda lakukan sebelum belajar, yaitu:

a. Persiapan Mental

Masalah mental memiliki peran tersendiri dalam mendukung kesuksesan

belajarmu. Karenanya, bayangkan, hasil ujian yang baik agar kamu merasa bahagia

dan nyaman dalam belajar. Berpikirlah positif. Yakinlah, kamu mampu

menyelesaikan semua pelajaran dengan baik. Teknik belajar yang baik adalah

dengan memasang mental Juara. Seorang juara akan selalu berjuang hingga titik

darah penghabisan, tanpa peduli hasil akhir yang akan ia dapatkan.

b. Persiapkan Fisik

Jika fisik tidak prima, maka kamu tidak mungkin bisa belajar dengan efektif.

Sebelum mulai belajar, kamu bisa melakukan senam ringan, untuk memberikan

efek ketenangan pada psikis kamu. Kamu juga bisa mengkonsumsi makanan dan

minuman bergizi sebelum belajar. Kamu bisa mandi terlebih dahulu, agar lebih

bersemangat dalam belajar. Fisik yang bugar, menjadi bagian teknik belajar yang

efektif.

c. Tentukan yang ingin Kamu Pelajari

Pastikan kamu mempelajari mata pelajaran yang tepat. Jika akan menghadapi

ujian, jangan sampai kamu tidak mendapatkan informasi mengenai bab yang akan

diujikan. Akan sangat fatal hasilnya jika kamu mempersiapkan yang bukan

sesungguhnya diujikan, karena keteledoranmu. Sebaik apapun teknik belajar yang

Anda gunakan, jika tidak didukung keakuratan informasi materi yang diujikan,

maka hasilnya tidak akan optimal.

d. Berdoa

Hal ini akan melatih konsentrasi dan menumbuhkan keyakinan diri sebelum

melakukan sesuatu. Bahkan, keyakinan menjadi satu faktor pendukung kesuksesan,

yang mendukung teknik belajar yang lain.

Page 101: Siap Menjadi Pemimpin

101

Berikut ini langkah-langkah teknik belajar yang efektif :

a. Kenali gaya belajarmu

Pahami, apakah kamu lebih mudah mengingat sesuatu melalui verbal, gambar

(visual), atau kinestetik. Jika tipe verbal, perbanyak belajar melalui membaca atau

mendengarkan. Jika tipe visual, perbanyaklah belajar menggunakan bantuan

gambar-gambar. Sementara bila tipe kinestetik, lakukan belajar sambil melakukan

(berbuat).

b. Latih konsentrasi

Teknik belajar yang baik tidak ditentukan pada lamanya waktu, tapi kualitas

tingkat konsentrasi. Untuk melatihnya, setiap hari biasakan 5-10 menit untuk

belajar. Semakin lama tingkatkan durasi waktunya.

Sumber: www.fast-fmmagelang.blogspot.com

Gbr. 3.8

Ciri pemimpin dengan belajar tekun

c. Kontinyu

Jangan belajar hanya saat akan menghadapi ujian. Biasakan belajar secara

rutin. Sesuatu yang dibaca berulang-ulang pasti akan lebih mudah diingat.

d. Gunakan teknik menghafal

Page 102: Siap Menjadi Pemimpin

102

Anda bisa menggunakan beberapa sistem dalam menghafal yang efektif.

Misalnya, membuat singkatan dengan istilah yang mudah diingat. Model itu

disebut jembatan keledai atau kaitkan konsep dengan gambar tertentu yang lebih

mudah diingat.

e. Buat catatan singkat pada kertas kecil untuk memudahkan mengingat

Kamu bisa menggunakan teknik belajar ini untuk mengingat hal-hal

penting dalam proses belajarmu. Dengan demikian, kamu bisa mengulangnya dari

catatan tersebut, tanpa perlu membawa diktat pelajaran yang tebal.

Belajar secara menyenangkan pun bisa menjadi solusi efektif bagi kita

dalam meningkatkan kemampunan diri. Belajar itu memiliki makna yang luas.

Bahkan keseluruhan hidup kita ini adalah belajar. Kita melakukan sesuatu ,

mengevaluasinya, menjadi lebih baik.

Tetapi terkadang belajar itu dilakukan dengan keterpaksaan dan tanpa

melibatkan hati. Belajar pun jadi terkesan membosankan. Jika sudah begini, kita

perlu menjadikan belajar jadi menyenangkan. Ada kiat-kita khusus supaya belajar

menjadi menyengangkan, antara lain sebagai berikut:

a. Cari Sisi Menariknya

Setiap pelajaran pasti memiliki sisi menariknya bagi anda. Entah dimana,

letaknya bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Mulailah belajar dari bagian yang

anda anggap menarik. Karena langkah awal sangatlah menentukan. Buatlah kesan

pertama belajar anda menyenangkan, maka setelahnya akan lebih mudah.

b. Hubungkan dengan Hobi

Setiap orang pasti punya hobi. Aktivitas yang membuat kamu senang

bahkan kamu anggap sebagai hiburan. Kuncinya adalah bagaimana kamu membuat

hobimu sebagai sarana belajar. Kamu bisa menonton film dengan subtitle (teks

terjemahan) bahasa Inggris, membaca majalah berbahasa inggris, diskusi online di

forum atau Facebook, jalan-jalan sambil memperhatikan tingkah manusia dan

menghubungkannya dengan teori-teori psikologi dan sosiologi, dll. Jadikan

menjadi hiburan yang mendidik atau pendidikan yang menghibur.

c. Jadikan Sebagai Syarat Menggapai Cita-Cita

Page 103: Siap Menjadi Pemimpin

103

Cita-cita itu seperti pom bensin. Dia akan mengisi tangki motivasi ketika

anda mulai lelah dan tak bersemangat. Kekuatan cita-cita juga akan membuat anda

berusaha memenuhi segala syarat untuk menggapainya. Anda pasti akan lebih

bersemangat belajar matematika dan ekonomi ketika anda telah memantapkan hati

untuk menjadi ekonom. Ketika anda melakukannya, hati anda akan berkata, "Aku

harus menguasai ... jika ingin menjadi ..."

d. Cari Sumber Lain

Belajar dengan sumber yang sudah ditentukan biasanya membosankan.

Karena selera itu tidak bisa diseragamkan. Untuk itu, sebagai pembelajar kita harus

mandiri, mencari sumber lain sendiri.

e. Indentifikasi Role Model

Role model atau panutan memiliki fungsi yang hampir sama dengan cita-

cita. Tapi ia orientasinya lebih ke orang. Sehingga karakteristik yang ingin dicapai

bisa lebih jelas. Tidak harus menirunya 100%, karena hal itu pun pasti punya

kekurangan. Identifikasi kelebihan-kelebihannya dan bagaimana ia mencapainya.

Role model akan membuat cita-cita anda menjadi lebih jelas dan konkret.

f. Cari Tempat Lain

Lingkungan pasti akan mempengaruhi individu. Yakinkan diri anda bahwa

lingkungan anda sudah membangun atau setidaknya tidak menghambat aktvitas

belajar anda. Pindahlah jika hal yang berlawanan yang terjadi. Carilah suasana

baru seperti taman hijau yang sudah jarang anda kunjungi atau tempat nongkrong

yang baru buka di ujung jalan sana. Membaca buku atau berselancar internetlah di

sana. Tempat dan suasana baru bagai sebuah batere baru bagi mobil-mobilan yang

membuatnya berlari lebih kencang.

Page 104: Siap Menjadi Pemimpin

104

Sumber: www.sman1-slo.sch.id

Gbr. 3.9 Untuk variasi belajar bisa mencari tempat yang lain daripada biasanya

7. Lakukan!

Hal paling parah adalah ketika kamu menunda-nunda belajar dengan alasan

bosan. Berhenti sejenak tidak apa, tapi jangan sampai membuat kamu malas

memulai lagi. Padahal hal yang menyenangkan terkadang tidak ada di depan, tetapi

berada di tengah. Lakukan saja, maka anda akan temukan betapa

menyenangkannya hal yang anda pelajari.

Orang yang ingin belajar adalah orang ingin maju. Jangan sia-siakan waktu

kamu untuk berleha-leha hanya karena 'cap' membosankan yang tertempel di benak

kamu tentang belajar. Termasuk penyimpitan makna bahwa belajar itu haruslah di

sekolah. Bahkan, waktu libur untuk siswa adalah waktu yang tepat untuk belajar.

Belajar hal-hal yang di sekolah tidak dipelajari.

C. Sikap Kreatifnya Inspiratif untuk Orang Lain

Ciri-ciri pemimpin kreatif ada tiga kategori:

1. Ciri-ciri pokok: Ia selali melahirkan ide, gagasan, ilham, pemecahan, cara baru,

penemuan.

2. Ciri-ciri yang memungkinkan: ia mampu mempertahankan ide-ide kreatif, sekali

sudah ditemukan tetap hidup.

3. Ciri-ciri sampingan: ia tidak langsung berhubungan dengan penciptaan atau

menjaga agar ide-ide yang sudah ditemukan tetap hidup.

Page 105: Siap Menjadi Pemimpin

105

Adapun ciri-ciri pemimpin kreatif berdasarkan arahan berpikir dan

bertindak adalah sebagai berikut.

1. Berpikir dari segala arah (convergent thingking). Pemimpin kreatif akan

memandang dirinya dengan memosisikan diri dari segala arah. Ia mencocokan

dirinya jika ia berdiri di suatu tempat. Dengan demikian, akan ada pandangan dan

ide yang berbeda. Ciri utama dalam hal ini adalah tidak adanya kekakuan dalam

menjalani kehidupan. Ia bisa menikmati proses interaksi dengan orang lain.

2. Berpikir ke segala arah (divergent thingking). Pemimpin kreatif akan berpikir

menyebar mengenai segala arah. Misalkan kita yang berada di sekolah akan

memikirkan beragam pelajaran yang diserap sebagai sumber ide. Ia akan

memandang segala sisi apa yang dia dapatkan. Dalam hal ini, ada sebuah upaya

lebih untuk memahami sesuatu. Bahkan, ia mau belajar dari segala sesuatu tersebut

sebagai hal yang bermanfaat.

Sumber: www.netsains.com

Gbr. 3.10

Pemimpin yang baik bisa berpikir ke segala arah

3. Fleksibilitas konseptual, pemimpin kreatif secara spontan mengganti cara

memandang, pendekatan, kerja yang tidak jalan. Ia tidak terpaku pada satu jalan.

Istilahnya “banyak jalan menuju Roma”. Pemimpin kreatif menjadi pribadi yang

fleksibel dan mampu mengubah pandangan dalam waktu cepat demi mendapatkan

sisi kreatif.

4. Orisinalitas, yaitu kemampuan pemimpin kreatif mengeluarkan ide yang asli

bahkan mengejutkan. Dalam hal ini, pemimpin kreatif akan berbeda dengan yang

Page 106: Siap Menjadi Pemimpin

106

lain. Ia akan tertantang membuat sesuatu yang lain daripada yang lain, walaupun

mungkin dianggap aneh atau tidak umum. Namun, pemimpin kreatif selalu yakin

dengan apa yang akan dihasilkannya.

5. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Artinya, pemimpin kreatif

lebih tertantang untuk berpikir kompleks (rumit). Kalau berpikir sederhana, ia akan

stagnan atau tidak akan mengalami kemajuan. Kompleksitas pemikirannya

mungkin saja diilhami oleh mimpi atau cita-citanya demi mewujudkan sesuatu.

6. Latar belakang hidup yang merangsang, yaitu pemimpin kreatif hidup dalam

lingkungan yang dapat menjadi contoh. Pemimpin kreatif biasanya muncul dalam

lingkungan yang mengarahkan dia untuk berkreatif. Dalam artian, bisa saja ia

datang dari kehidupan yang kurang ideal, namun bisa mewujudkan sebuah

lingkungan baru yang bisa dijadikan contoh orang lain.

7. Kecakapan dalam banyak hal (multiple skills). Dalam proses kreatif, pemimpin

kreatif hendaknya mampu dan siap ketika diberikan dalam banyak tantangan.

Contoh kecilnya, selain menjadi siswa yang pandai dalam pelajaran, mungkin saja

ia terampil dalam bidang lainnya. Orang seperti ini akan siap menghadapi

tantangan dengan keahlian dan kreativitas yang dia miliki.

Selanjutnya, ciri-ciri/karakter pokok orang yang kreatif adalah sebagai

berikut.

1. Kemampuan untuk bekerja keras.

Thomas Alfa Edison sang raja penemu pernah mengungkapkan bahwa

untuk meraih sukses dibutuhkan 1% bakat dan 99% kerja keras. Siapakah yang

tidak mengenal Edison yang pernah menemukan lampu bohlam? Beliau

menemukan penemuan besar ini dengan perjuangan yang keras. Bahkan ada yang

bilang bahwa beliau harus mengalami kegagalan sampai 99 kali dan akhirnya

sukses di percobaan yang ke-100. Apakah bohlam lampu ditemukan oleh Beliau

karena kejeniusannya? Mungkin iya. Tetapi yang jelas tanpa kerja kerasnya

sehingga harus mencoba sampai ratusan, niscaya bohlam lampu tidak akan

bersinar.

Page 107: Siap Menjadi Pemimpin

107

Sumber: www.hauntedamericatours.com

Gbr. 3.10

Thomas Alva Edison dikenal dengan semangat kerja keras dan pantang menyerah

2. Berpikir mandiri

Landasan untuk berpikir secara mandiri adalah dengan mengambil

keputusan sendiri. Mulailah dengan pilihan kecil, seperti; buku apa yang mau

dibaca hari ini, mau makan apa hari ini, dan sebagainya. Tentunya, penting bagi

kita untuk memberikan pilihan yang tidak menyusahkan dan bisa kita tolerir.

3. Pantang menyerah

Pantang menyerah menyiratkan semangat yang tidak mengenal putus asa.

Pantang menyerah dapat dimaknai dengan arti suatu bentuk keberanian sikap

dalam menghentikan sebuah penjelajahan tanpa batasan jelas untuk berani

memulai sebuah pergerakan diri memasuki babak baru di depan yang bersifat

dinamis dan diejawantahkan dalam bentuk aktualisasi real tindakan dengan

semangat yang tidak mengenal putus asa.

4. Mampu berkomunikasi dengan baik

Komunikasi yang baik akan menentukan langkah atau proses kerja kreatif

berikutnya. Sebaliknya, komunikasi yang tak jalan bisa berdampak pada hasil kerja

kreatif atau hubungan kerja kreatif.

Page 108: Siap Menjadi Pemimpin

108

5. Lebih tertarik pada konsep daripada detail (segi-segi kecil)

Dalam berkonsep ini ada sebuah mimpi-mimpi yang bisa diwujudkan

dalam bentuk krativitas. Orang kreatif mampu membangun konsep yang akan

menopang dirinya ke arah kemajuan.

6. Keingintahuan intelektual

Dalam hal ini, orang kreatif selalu terdepan dalam mendapatkan

pengetahuan atau informasi terbaru. Ia akan mencari sumber pengetahuan untuk

menunjang kreativitasnya. Segala indra tubuhnya akan digunakan secara terbuka

dalam menggapai hal-hal baru. Begitu pula dengan tingkat pemikirannya yang

selalu dijejali dengan hal-hal baru demi mengembangkan potensi yang ada dalam

dirinya. Salah satu ciri orang kreatif adalah tidak akan ketinggalan dalam hal

apapun.

7. Kaya humor dan fantasi

Dengan humor, orang kreatif menjalani kehidupan ini dengan sikap santai

dan terbuka. Humor sebagai media untuk sosialisasi sekaligus menghibur diri.

Begitu pula dengan fantasi pemikirannya yang terus berkeliaran hingga mampu

membawa suasana kehidupan lebih menyegarkan dan mampu memandang

kehidupan dengan sisi positif.

8. Tidak segera menolak ide atau gagasan baru

Dalam artian, ia akan menyerap dan kemudian memilah apa saja yang

sesuai dengan dirinya dalam mengembangkan kreativitas. Orang kreatif mampu

menelaah dan menganalisis hal-hal baru tanpa melakukan penghakiman bahwa hal

itu kurang baik. Hal-hal yang ia terima bisa menjadi pembanding sekaligus tolok

ukur saat dia mengambil keputusan berpikir atau bertindak.

9. Arah hidup yang mantap

Orang kreatif bak seorang nakhoda kapal yang tahu arah tujuan yang akan

ia capai. Kemantapan dalam mengarungi kehidupan untuk arah yang lebih baik

merupakan pertalian semua hasil olah pikir dan tindakan dia dalam memahami

makna sebuah tujuan. Tidak jarang orang yang kreatif selalu memegang prinsip-

prinsip hidup yang ia yakini mampu membawanya ke arah perubahan.

Page 109: Siap Menjadi Pemimpin

109

Selain ciri–ciri tersebut, ada pula ciri-ciri sampingan yang biasanya

menjadi karakter seorang dikategorikan sebagai orang yang kretif.

- Memiliki rasa ingin tahu yang mendalam

- Sering mengajukan pertanyaan yang berbobot

- Memberikan banyak gagasan, usul-usul terhadap suatu masalah

- Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu

- Mempunyai/ menghargai rasa keindahan

- Menonjol dalam satu atau lebih bidang studi

- Dapat mencari pemecahan masalah dari berbagai segi

- Mempunyai rasa humor

- Mempunyai daya imajinasi (misalnya memikirkan hal-hal yang baru dan tidak

biasa)

- Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda

dengan orang lain (orisinil)

- Kelancaran dalam menghasilkan bermacam-macam gagasan

- Mampu menghadapi masalah dari berbagai sudut pandangan

Semua komponen masyarakat memiliki peranan masing-masing dalam

proses pembangunan. Termasuk para generasi muda, sebagai aset sumber daya

manusia, kreativitas dan partisipasi aktif mereka sangat diperlukan. Generasi muda

sejati adalah mereka yang bangga dengan usahanya sendiri, bukan bangga karena

status orang tua atau keluarga lainnya. Kreativitas dan partisipasi generasi muda

sangat dinantikan dalam pembangunan. Banyak yang dapat dilakukan para

generasi muda mengisi pembangunan.

Untuk mewujudkan karakter manusia yang kreatif tersebut tidak semudah

membalikkan telapak tangan. Kreativitas dari seorang individu terlahir dengan

adanya daya kreasi dan usaha keras. Manusia kreatif bukanlah manusia bermental

cengeng dan manja terhadap keadaan. Lantas, apa sajakah syarat-syarat yang harus

dilakukan untuk menjadi manusia kreatif itu? Kreativitas dalam perkembangannya

sangat sangat terkait dengan empat aspek berikut, yaitu:

1. Aspek Pribadi

Ditinjau dari aspek pribadi, kreativitas muncul dari interaksi pribadi yang

unik dengan lingkungannya. Orang kreatif akan memandang kehidupan di

sekelilingnya sebagai sumber yang tidak akan pernah habis. Ia akan melakukan

Page 110: Siap Menjadi Pemimpin

110

hubungan yang harmonis dengan lingkungan di sekitarnya. Apa saja yang ada di

sekelilingnya akan menjadi sumber ide. Ia menganggap semua yang ada di sekitar

berguna dan bisa diberdayakan secara baik.

Kreativitas yang muncul merupakan bentuk memahami dan menghayati di

sekeliling (lingkungan). Jika ia bergaul dengan orang lain, ia akan menggunakan

pergaulan tersebut sebagai salah satu bagian untuk mewujudkan aspek

kreativitasnya. Misalnya, jika ada temannya yang mempunyai barang-barang

bekas, idenya akan muncul untuk memberdayakan barang-barang bekas tersebut

menjadi barang yang berdaya guna.

Contoh lain adalah di dunia sekolah (pendidikan), ia akan menggunakan

pergaulan dengan temannya sebagai ajang untuk ekspresi diri dalam berkreatif.

Siswa yang kreatif mungkin akan memberdayakan teman-temannya membentuk

group ekstrakurikuler yang mempelajari bidang tertentu. Misalnya, ia dan teman-

temannya membuat majalah dinding yang tulisa-tulisannya bersumber dari teman-

temannya. Hal ini dilakukan dengan adanya sinergi positif sehingga orang lain

mampu bekerja sama dengan dia.

2. Aspek Pendorong

Ditinjau dari aspek pendorong kreativitas dalam perwujudannya

memerlukan dorongan internal maupun eksternal dari lingkungan. Dorongan yang

muncul dari diri sendiri adalah faktor internal. Tidak jarang orang yang kurang

memahami hal ini. Misalkan seseorang mempunyai alat-alat musik, jika dorongan

kreatif bermusik dari dirinya kurang, ia akan membiarkan alat musik tersebut

terbengkalai. Namun, ada juga orang yang dorongan kreatif bermusiknya kuat,

tetapi tidak punya alat/fasilitas. Kedua hal ini harus saling sinergis, misalnya bisa

saja dia meminjam alat kepada temannya yang punya.

Page 111: Siap Menjadi Pemimpin

111

Sumber: www.solopos.com

Gbr. 3.11

Salah satu sikap kreatif adalah dengan membuat kerajinan dari barang bekas

Adapun dorongan eksternal adalah bersumber dari luar. Misalkan tadi

adanya alat-alat musik yang akhirnya mendorong seseorang untuk bermain musik

dengan baik. Dorongan luar (eksternal) lainnya misalnya dari keluarga atau teman.

Misalkan kita punya potensi kreatif dalam menulis dan orang lain mendorong kita

untuk menulis sebuah karya. Karya tulisan tersebut dibaca oleh teman-teman dan

kita pun akan merasa puas serta belajar terus untuk berlatih menulis.

3. Aspek Proses

Ditinjau sebagai proses, kreativitas adalah proses merasakan dan

mengamati adanya masalah, membuat dugaan tentang kekurangan (masalah) ini,

menilai, dan menguji dugaan atau hipotesis, kemudian mengubah dan mengujinya

lagi hingga akhirnya menyampaikan hasil-hasilnya.

Kadang manusia ingin segalanya instan. Hal inilah yang menjadikan

kreativitas menjadi terhalang. Bentuk kreativitas yang baik sebenarnya perwujudan

dari buah usaha kita dalam memahami proses. Proses menuntun kita pada arah

pembelajaran dan mengenali diri serta lingkungan. Kesabaran sangat diperlukan

untuk bisa mewujudkan proses kreatif. Begitu pula perlu upaya yang terus menerus

serta pantang menyerah dalam mewujudkannya.

Misalnya, saat kita belajar memperbaiki sepeda. Mungkin sebelumnya kita

hanya tahu beres dari tukang reparasi sepeda. Ketika mencoba belajar memperbaiki

sepeda, kita akan belajar bagaimana melepaskan komponen-komponen sepeda

Page 112: Siap Menjadi Pemimpin

112

hingga memasangnya kembali. Wajar jika selama pembelajaran tersebut ada

kesalahan-kesalahan. Bukankah kita bisa belajar untuk menjadi ahli setelah

mengetahui kesalahan-kesalahan tersebut?

4. Aspek Produk

Pengertian produk kreativitas menekankan bahwa apa yang dihasilkan dari

proses kreativitas adalah sesuatu yang baru, orisinil, dan bermakna. Kreativitas

tidak timbul serta-merta, tetapi melalui proses. Proses kreatif mengalir melalui

lima tahap. Adapun tahap-tahap tersebut sebagai berikut:

1. Persiapan: Mendifinisikan masalah, tujuan, atau tantangan.

2. Inkubasi: Mencerna fakta-fakta dan mengolahnya dalam pikiran.

3. Iluminasi: Mendesak ke permukaan, gagasan-gagasan bermunculan.

4. Verifikasi: Memastikam apakah solusi itu benar-benar memecahkan masalah.

5. Aplikasi: Mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti solusi tersebut

Adapun proses kreatif urutannya sebagai berikut.

1. Persiapan (preparation): meletakan dasar, mempelajari latar belakang

masalah, seluk beluk dan problematikanya. Meskipun tidak semua ahli kreatif,

namun kebanyakan pencipta adalah ahli. Terobosan gemilang dalam suatu bidang

hampir selalu dihasilkan oleh orang-orang yang sudah lama berkecimpung dan

lama berpikir dalam bidang itu. Persiapan untuk kreativitas itu kebanyakan

dilakukan atas dasar minat. Kesuksesan orang-orang besar tercapai dan bertahan,

bukan oleh loncatan yang tiba-tiba, tetapi dengan usaha keras.

2. Konsentrasi (concentration): sepenuhnya memikirkan, masuk luluh, terserap

dalam perkara yang dihadapi. Orang-orang kreatif biasanya serius, perhatiannya

tercurah dan pikirannya terpusat pada hal yang mereka kerjakan. Tahap

konsentrasi merupakan waktu pemusatan, waktu menimbang-nimbang, waktu

menguji, waktu awal untuk mencoba dan mengalami gagal uji coba.

3. Inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara,

istirahat, waktu santai. Sebuah busur tak dapat direntang terus-menerus untuk

jangka panjang tanpa bahaya patah. Maka kita perlu melarikan diri dari perkara

yang sedang kita selesaikan, masalah yang hendak kita pecahkan. Inkubasi

Page 113: Siap Menjadi Pemimpin

113

merupakan saat di mana sedikit demi sedikit kita bebaskan dari kerutinan berpikir,

kebiasaan bekerja, kelaziman pemakai cara.

4. Iluminasi: mendapatkan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja,

jawaban baru. Ketika segalanya jelas, hubungan kaitan perkara keberuntungan dan

penerangan untuk pemecahan masalah, jawaban baru tiba-tiba tampak laksana

kilat. Reaksi keberhasilan itu biasanya tidak hanya teras di batin, tetapi juga

diungkapkan keluar secara fisik.

5. Verifikasi/Produksi: memastikan apakah solusi itu benar-benar memecahkan

masalah. Betapa pun hal ini belum memuaskan, barulah merupakan akhir dari

suatu awal. Masih ada pekerjaan berat yang harus dikerjakan. Kalau sudah

menemukan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja baru, kita harus

turun tangan mewujudkannya. Kecakapan kerja merupakan bagian penting dalam

karya kreatif. Betapapun banyak ide, gagasan, ilham, impian bagus-bagus yang

ditemukan, jika tidak dapat diwujudkan, semuanya akan lenyap bagai embun

diterjang sinar matahari. Maka orang kreatif harus memiliki kecakapan kerja baik

secara pribadi maupun kelompok.

Selain syarat-syarat tersebut, tentunya pula kita harus mengetahui

hambatan- hambatan dalam berkreativitas. Seorang pakar mengartikan hambatan

kreativitas sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk

memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental

yang bersifat menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan

kuantitas yang berbeda-beda.

Hambatan tersebut antara lain sebagai berikut.

– Hambatan psikologis (jiwa), hal ini dikarenakan kebanyakan kita telah

mengikuti proses pendidikan formal maupun informal yang sangat menekankan

pentingnya satu jawaban yang benar. Sehingga kurang mampu mengekspresikan

kemampuan konseptual, dan kurang mampu berkomunikasi dengan baik.

– Hambatan budaya, hal ini dikarenakan adanya keseragaman berpikir atau

pemujaan terhadap berpikir logis dan rasional (akal). Pemecahan masalah haruslah

selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda, sehingga menghambat

penyelesaian yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan dan kreativitas.

Page 114: Siap Menjadi Pemimpin

114

– Hambatan lingkungan sosial maupun fisik, hal ini dikarenakan lingkungan

sosial yang selalu teratur, dan lingkungan fisik atau layout yang tetap, permanen

dan mapan, sehingga dapat mengurangi produktivitas dan kreativitas.

– Hambatan bahasa berpikir, hal ini dikarenakan kita memiliki beragam bahasa

yang digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah, misalnya bahasa lisan,

matematik, visual dan bahasa pengindraan lainnya. Sehingga kita tidak selalu dapat

menggunakan satu bahasa berpikir untuk menyelesaikan segala persoalan.

– Hambatan keterpakuan fungsional, hal ini dikarenakan pada kebiasaan kita

untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara.

Sebagai contoh sabuk/gesper yang kita pakai dapat untuk memperpanjang seutas

tali yang kurang panjang dll.

Page 115: Siap Menjadi Pemimpin

115

BAB 4

Pemimpin Masa Depan Memiliki Performa Utama

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-

masing. Tapi sampai saat ini masih banyak yang belum menyadari potensi di

dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap orang sangat menunjang kesuksesan

hidupnya jika diasah dengan baik. Apalagi jika seseorang itu berpotensi menjadi

seorang pemimpin. Jika ingin mengetahu potensi diri kita, berikut hal-hal yang

harus diperhatikan:

1. Kenali diri sendiri

Coba buatlah daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat kamu bahagia;

apa yang kamu inginkan dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatanmu; dan apa

saja kelemahanmu. Kemudian jawablah pertanyaan tersebut secara jujur dan

objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk menilai kelemahan dan

kekuatanmu.

Sumber: www.sparklingchelsea.wordpress.com

Gbr. 4.1 Salah satu untuk mengenal diri

adalah membuat catatan seputar hidup kita

2. Tentukan tujuan hidup

Tentukan tujuan hidup anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun

jangka panjang secara realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan

Page 116: Siap Menjadi Pemimpin

116

kemampuan dan kompetensimu. Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal

diikuti oleh semangat untuk mencapainya.

3. Kenali motivasi hidup

Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan

hidupnya. Coba kenali apa motivasi hidupmu, apa yang bisa melecut semangatmu

untuk menghasilkan karya terbaik, dll. Sehingga kamu memiliki kekuatan dan

dukungan moril dari dalam diri untuk menghasilkan yang terbaik.

4. Hilangkan pola pikir negatif

Enyahkan pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah kamu

mencapai tujuan. Setiap kali kamu menghadapi hambatan, jangan menyalahkan

orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali langkah anda mungkin ada sesuatu

yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika kamu telah

menemukan jalan yang mantap.

5. Jangan mengadili diri sendiri

Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuanmu,

jangan menyesali dan mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan

membuang waktu dan energi. Bangkit dan tataplah masa depan. Jadikan kegagalan

sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.

Kita-kiat tersebut adalah gambaran dasar bagaimana melejitkan diri kita

untuk tampil sebagai sosok pemimpin yang tangguh. Selain itu, ada beberapa hal

yang kiranya perlu kita ketahui untuk lebih meningkatkan performa diri kita

sebagai calon pemimpin masa depan.

A. Menghormati Diri Sendiri Ciri pemimpin masa depan adalah mampu menghormati diri sendiri untuk

mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya. Berpikir bahwa kita layak

dihormati adalah contoh yang penting dari kuasa pemikiran kita sebagai calon

pemimpin. Semakin kita menghormati diri sendiri, semakin kita dihormati dalam

interaksi sehari-hari kita dengan sesama. Bagaimana kita bepikir menentukan

Page 117: Siap Menjadi Pemimpin

117

bagaimana kita bertindak. Bagaimana kita bertindak, pada giliranya, menentukan

bagaimana orang bereaksi terhadap kita.

Sikap menghormati diri sendiri itu akan tampak melalui segala hal yang

anda perbuat. Apakah kita menghormati diri sendiri dengan menjaga kotmitmen-

kotmitmen kita terhadap diru sendiri? Itu adalah Komponen yang penting. Apakah

kita menghormati tubuh kita dengan memberinya makanan yang sehat, yang

bergizi, dan dengan menggerakkannya secara teratur untuk meningkatkannya?

Apakah kita berbicara baik tentang diri sendiri bukannya secara sombong,

melainkan secara positif? Itu bahkan mencakup cara kita berbicara kepada diri

sendiri di benak kita

Apakah kita mewakili diri sendiri dengan cara yang penuh hormat? Apakah

kita berpakaian pantas dan menjaga penampilan kita? Ini adalah demontrasi yang

besar kuasanya tentang sikap menghormati diri sendiri. Cara kita tampil

mengatakan banyak hal yang besar kuasanya tentang kita. Benar, kita tentu pernah

mendengar bahwa tidak biajaksana, menilai sebuah buku dari sampulnya. Tetapi

ada juga hikmat yang mengatakan bahawa kita tidak pernah mendapatkan

kesempatan kedua untuk memberikan kesan pertama! Merawat diri baik-baik

adalah sangat mendasar bagi sikap menghormati diri sendiri.

Sumber: www.lutugokilz.blogspot.com

Gbr. 4.2

Salah satu untuk mengenal diri adalah membuat catatan seputar hidup kita

Semua sikap yang ada pada diri kitalah yang menentukan kita baik dan

buruknya kita berada di tengah-tengah lingkungan orang banyak. Mungkin kita

jarang mendengar kata hormatilah diri sendiri pastinya yang sering kita dengar dari

Page 118: Siap Menjadi Pemimpin

118

kebanyakan orang cobalah hormati orang lain. Apa kita tahu bagaimana cara

menghormati diri kita sendiri? Cara kita menghormati diri kita sendiri tentunya

perlu bantuan dari banyak orang dengan cara menghormati mereka dengan

menjaga ucapan dan tindakan kita. Lama kelamaan kita pun akan tahu bagaimana

cara anda menghormati diri kita sendiri. Mereka pun akan membantu kita

menghormati diri kita sendiri.

Cara lain untuk menghormati diri sendiri adalah dengan menggali potensi

yang ada dalam diri kita. Potensi diri merupakan modal yang perlu kita ketahui.

Kita gali dan kita maksimalkan. Karena sesungguhnya perubahan hanya bisa

terjadi jika kita mengetahui potensi kita. Lalu mengarahkannya kepada tindakan

yang tepat dan teruji. Jika itu terjadi, kita akan memiliki kepercayaan diri yang

kuat untuk melakukan sesuatu denga mantap. Lalu dimanakah letak potensi kita?

Dan bagaimana kita bisa mendobraknya?

Ketahuilah sesungguhnya manusia memiliki dua sisi sikap potensial yang

menonjol. Sisi positif dan sisi negatif. Kedua sisi ini masing-masing memberikan

kontribusi besar terhadap perkembangan diri kita. Baik buruknya diri kita

merupakan refleksi dari dorongan positif atau negatifnya sikap kita. Karena Sikap

menentukan segalanya.

Lalu apa sebenarnya manfaat kita mendobrak potensi yang kita miliki?

Potensi apa yang perlu kita dobrak? Mengapa kita perlu mendobraknya?

Merupakan kondisi yang perlu sama-sama kita pecahkan disini. Pekerjaan ini,

tentu saja membutuhkan komitmen tinggi, agar kita dapat merealisasikannya. Jika

dobrakan yang kita lakukan separuh hati, maka daya ungkitnya-pun tidak akan

menonjol dan sebesar apa yang kita harapkan.

Sama dengan hukum bola pingpong. Semakin kuat kita melemparkannya,

maka semakin kuat pula ia memantulkannya. Begitupun dengan masalah dobrak

mendobrak. Apalagi yang mau kita dobrak adalah mental kita sendiri. Ratapan

yang tersebar di sekitar kita, merupakan refleksi lemahnya daya ungkit terhadap

potensi diri. Potensi diri terdiri dari dua kekuatan, positif dan negatif. Keduanya

terkadang berjalan bersamaan dan saling melengkapi. Sehingga kita tidak mampu

lagi membedakan mana sikap positif dan mana sikap negatif kita. Keduanya sudah

menyatu menjadi sebuah karakter yang kuat, membentuk pribadi seperti apa diri

kita sekarang.

Page 119: Siap Menjadi Pemimpin

119

Seandainya saja kita memiliki kemauan dan komitmen tinggi untuk

berubah, kita yakin kita dapat mendobraknya. Dengan modal kekuatan

pengetahuan yang kita milliki. Dan kemauan besar untuk membuka diri, yakinlah

kita bisa memaksimalkan potensi diri yang kita miliki selama ini.

Salah satu upaya untuk menghormati diri sendiri juga dapat dilakukan

dengan menciptakan lingkungan positif. Kebutuhan utama bagi setiap generasi

muda adalah lingkungan positif yang mau menerimanya dan memberi kebebasan

untuk berkembang, serta mengarahkan mereka melakukan hal terbaik untuk diri

sendiri dan orang lain. Yang dibutuhkan adalah lingkungan positif yang melihat

potensi dalam diri kita dengan sifat-sifat mulia dan bakat-bakat yang dianugrahkan

Tuhan pada kita. Pola pikir seperti ini akan membangun kepercayaan dalam diri

kita untuk maju.

Lingkungan positif dapat dibangun di keluarga yang merupakan lingkungan

awal dan keseharian kita. Setiap anggota keluarga dapat memulai suasana yang

harmonis dan saling mendukung untuk menciptakan keterbukaan dan kenyamanan.

Salah satu hal penting adalah menghindari sikap saling menyalahkan maupun

memarahi, karena hal itu dapat menurunkan motivasi dalam diri kita.

Semakin tidak terbatasnya lingkungan negatif saat ini, akan sangat

berakibat buruk bagi perkembangan diri kita. Oleh sebab itu, di lingkungan

masyarakat maupun sekolah harus ada lingkungan positif yang dibentuk. Salah

satu contoh, melalui inisiatif para kita untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif

yang penuh keceriaan. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan adalah memberi

pemahaman untuk tidak terjerumus melakukan hal-hal yang negatif.

Salah satu fenomena negatif yang mengkhawatirkan di kalangan generasi

muda adalah merebaknya Narkoba. Dunia Kedokteran melaporkan bahwa sekitar

70 persen pelaku penyalahgunaan narkotika adalah para remaja. Belakngan ini,

banyak dijumpai remaja yang masih duduk di bangku sekolah terlibat sekaligus

sebagai pengedar. Bahkan belakangan ini, ada upaya memasukkan Narkoba ke

anak-anak sekolah dasar melalui berbagai cara, seperti memasukkan ke dalam

makanan yang djual di kantin sekolah, memasukkan ke ujung pensil atau pulpen

yang biasa dihirup atau dijilat anak-anak dan lain sebagainya.

Fenomena ini sangat mengkahawatirkan, karena Narkoba dapat

menghancurkan masa depan remaja itu sendiri., bahkan jika kejadiaannya massif

dapat menghancurkan masa depan bangsa. Betapa tidak, seorang yang sudah

Page 120: Siap Menjadi Pemimpin

120

kecandu Narkoba, ia akan berusaha memuaskan dirinya sendiri dan tidak memiliki

kepedulian terhadap orang lain. Cara apapun akan dilakukannya untuk

mendapatkan Narkoba, tidak peduli dengan berbohong, bahkan mencuri. Orang-

orang yang sudah tercandu Narkoba tidak memiliki lagi piiran yang jernih untuk

mempersiapkan masa depannya, apalagi masa depan orang lain. Yang

dipikirkannya hanya masa kini saja, yaitu bagaimana memuaskan dirinya dengan

Narkoba. Ia akan bersedih jika tidak menemukan Narkoba dan akan melakukan

apa saja untuk mendapatkannya.

Remaja dan para pengguna atau pengedar akan kehilangan masa depannya

jika bergelimang dengan Narkoba. Ia akan merepotkan dan menjadi beban bagi

orang lain. Bayangkan jika mayoritas remaja kecandu Narkoba, mau jadi apa

bangsa ini. Padahal di masa depan, kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh

generasi muda yang briliyan, cerdas, dan memiliki wawasan masa depan. Jika kita

tidak mempersiapkan diri, jangan harapkita memiliki masa depan yang cerah.

Karena itu, sudah seharusnya kita menjauhi Narkoba apapun bentuknya.

Untuk menjauhi Narkoba, memang bukan perkara mudah, apalagi bagi kita yang

tinggal di perkotaan. Karena di perkotaan banyak hal yang dapat menyebabkan

seorang remaja tercandu Narkoba, seperti rasa ingin tahu karena teman-teamn

bercerita tentang kenhikmatan Narkoba, perasaan tidak enak jika menolak ajakan

teman, pelarian masalah, keluarga yang tidak harmonis, dan kuatnya jaringan

pemasaran Narkoba di perkotaan. Oleh sebab itu, sayangi diri sendiri dengan tidak

coba-coba mengkonsumsi Narkoba!

Cara menyayangi diri sendiri dapat kita gali juga dengan mengembangkan

bakat dan minta. Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati

terlebih lagi didukung dengan bakat serta talenta yang sesuai, akan memberi

semangat dalam mempelajari atau menjalaninya. Tapi serimgkali remaja memilih

suatu jurusan atau bidang studi ksrena terbawa dan ikut teman-temannya, atau

memilih bidang yang sedang popular, tanpa sempat mencerna terlebih dahulu dan

memahami bidang yang akan dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah

ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang pekerjaan seperti apa yang akan

digelutinya sesuai dengan latar belakang pendidikannya tersebut.

Mengembangkan bakat dan minat bertujuan agar seseorang belajar atau

dikemudian hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan

kemampuan serta bakat dan minat yang dimilikinya sehingga mereka bisa

Page 121: Siap Menjadi Pemimpin

121

mengembangkan kapabilitas untuk belajar serta bekerja secara optimal dengan

penuh antusias.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa.

Pada periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai

dengan kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Karena masa peralihan

maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan

krisis identitas. Dalam usaha menemukan jati dirinya dalam arti mengatahui

kebutuhan-kebutuhan pribadi serta tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya,

maka pengembangan bakat dan minat remaja sangat penting. Dan dalam

mengembangkan kompetensinya remaja tetap membutuhkan bimbingan dari orang

tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengambangkan bakat dan

minatmu adalah:

a. sejak sekarang cermati berbagai kelebihan, keterampilan dan kemampuan yang

tampak menonjol pada dirimu.

b. yakini dan fokus pada kelebihan dirimu.

c. Kembangkan konsep diri positif pada dirimu.

d. Perkaya dirimu dengan berbagai wawasan, pengetahuan, serta pengalaman di

berbagai bidang.

e. Usahakan berbagai cara untuk meningkatkan minat dirimu untuk belajar dan

menekuni bidang-bidang yang menjadi kelebihann dirimu.

f. Tingkatkan motivasi anak untuk mengembangkan dan melatih kemampuannya.

g. Stimulasi dirimu untuk meluaskan kemampuannya dari satu bakat ke bakat yang

lain.

h. Sediakan fasilitas atau sarana untuk mengembangkan bakat dirimu

i. Cari jalan untuk mengatasi berbagai kesulitan dan hambatan dalam

mengembangkan bakatnya.

j. Jalin hubungan baik antara orang tua dan gurumu,.

Hal-hal yang perlu dicermati dalam mengembangkan bakat dan minat

remaja, yaitu:

a. Mengikuti minat teman.

Usia remaja adalah masa perkembangan yang ditandai dengan solidaritas

tinggi terhadap teman-teman sebayanya. Remaja kurang memahami siapa dirinya,

Page 122: Siap Menjadi Pemimpin

122

memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal

ini seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang

sebenarnya kurang sesuai dengan bakat dan minatnya. Untuk memilih bidang-

bidang yang akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan

dan bertukar pikiran dengan orang tuanya.

b. Penelusuran bakat dan minat secara dangkal.

Memperhatikan bakat dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan

berkesinambungan. Tes bakat pada umumnya memadukan kemampuan intelektual

ataupun ketrampilan dengan bakat dan minat yang dimiliki seseorang. Kemampuan

tinggi tanpa didukung oleh minat akan membuat anak bisa berhasil dalam

pendidikannya akan tetapi antusiasme untuk mempelajarinya kurang tinggi minat

dan bakat yang tinggi di suatu bidang tanpa didukung kemampuan akan membuat

seseorang membutuhkan tenaga dan usaha ekstra keras untuk mencapainya. Selain

hal tersebut tentunya di manapun seseorang belajar dan bekerja dibutuhkan

motivasi belajar, daya juang dan ketekunan.

Banyak orang tidak selalu mudah menemukan bakat dan minat yang tepat,

karena beberapa hal:

a. Siswa belum secara sengaja menjajagi kemampuan, bakat serta minatnya.

b. Kurangnya wawasan bidang studi atau lapangan pekerjaan yang ada.

c. Tidak ada masukan dari lingkungan mengenai kelebihan dalam kemampuan atau

bakatnya.

d. Siswa belajar tanpa tahu kegunaan dan tujuan dari bidang studi yang

dipelajarinya.

e. Bidang yang diminati dan bakat yang dimiliki bervariasi.

f. Bakat yang ada belum terasah atau kurang mendapat kesempatan untuk

dikembangkan sehimgga tidak nampak.

g. Perasaan tidak mampu atau tidak berbakat dari pribadi yang bersangkutan

ataupun dari lingkungannya.

B. Memiliki Kepedulian terhadap Sesama Salah satu prinsip yang harus dimilik oleh pemimpin masa depan adalah

adanya kepedulian kepada orang lain. Prinsip terdiri dari beberapa ide utama

Page 123: Siap Menjadi Pemimpin

123

berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh yang kuat

untuk membangun dirinya atau organisasi.

Prinsip adalah bagian dari suatu kondisi (keadaan), realisasi (kenyataan)

dan konsekuensi (akibat). Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan berjalan

sebagai sebuah kompas/petunjuk yang tidak dapat dirubah. Prinsip merupakan

suatu pusat atau sumber utama sistem pendukung kehidupan yang ditampilkan

dengan 4 dimensi seperti; keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan

kekuatan.

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip

kepedulian kepada sesama adalah sebagai berikut:

1. Berorientasi pada pelayanan

Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, sebab prinsip pemimpin

dengan prinsip melayani berdasarkan karir sebagai tujuan utama. Dalam memberi

pelayanan, pemimpin seharusnya lebih berprinsip pada pelayanan yang baik.

3. Membawa energi yang positif

Setiap orang mempunyai energi dan semangat. Menggunakan energi yang

positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung kesuksesan orang

lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan baik.

Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama

dan kondisi tidak ditentukan. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat

menunjukkan energi yang positif, mempercayai orang lain termasuk staf

bawahannya, sehingga mereka mempunyai motivasi dan mempertahankan

pekerjaan yang baik. Oleh karena itu, kepercayaan harus diikuti dengan

kepedulian.

Mencapai kepemimpinan yang berprinsip tidaklah mudah, karena beberapa

kendala dalam bentuk kebiasaan buruk, misalnya:

(1) kemauan dan keinginan sepihak;

(2) kebanggaan dan penolakan; dan

(3) ambisi pribadi. Untuk mengatasi hal tersebut, memerlukan latihan dan

pengalaman yang terus-menerus. Latihan dan pengalaman sangat penting untuk

mendapatkan perspektif baru yang dapat digunakan sebagai dasar dalam

pengambilan keputusan.

Page 124: Siap Menjadi Pemimpin

124

Hukum alam tidak dapat dihindari dalam proses pengembangan pribadi.

Perkembangan intelektual seseorang seringkali lebih cepat dibanding

perkembangan emosinya. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk mencapai

keseimbangan diantara keduanya, sehingga akan menjadi faktor pengendali dalam

kemampuan intelektual. Pelatihan emosional dimulai dari belajar mendengar.

Mendengarkan berarti sabar, membuka diri, dan berkeinginan memahami

orang lain. Latihan ini tidak dapat dipaksakan. Langkah melatih pendengaran

adalah bertanya, memberi alasan, memberi penghargaan, mengancam dan

mendorong. Dalam proses melatih tersebut, seseorang memerlukan pengontrolan

diri, diikuti dengan memenuhi keinginan orang.

Mengembangkan kekuatan pribadi akan lebih menguntungkan dari pada

bergantung pada kekuatan dari luar. Kekuatan dan kewenangan bertujuan untuk

melegitimasi kepemimpinan dan seharusnya tidak untuk menciptakan ketakutan.

Peningkatan diri dalam pengetahuan, ketrampilan dan sikap sangat dibutuhkan

untuk menciptakan seorang pemimpin yang berpinsip karena seorang pemimpin

seharusnya tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga emosional (IQ, EQ

dan SQ).

Seorang pemimpin yang efektif, tanpa memperhatikan kepribadian, gaya,

kemam­puan, maupun minatnya, seorang pemimpin yang efektif mempunyai cara

kerja yang kurang lebih sama, yang jika dikristalisasikan dapat dituliskan seperti

berikut:

- Seorang pemimpin tidak memulai dengan pertanyaan "Apa yang saya

inginkan?" tetapi selalu akan mulai dengan pertanyaan "Apa yang perlu

dikerjakan?";

- Berikutnya seorang pemimpin akan bertanya "Apa yang dapat dan harus saya

lakukan untuk membuat adanya perbedaan?" untuk menunjukkan bahwa pada

titik inilah dia mempunyai kemampuan dan ke­kuatan yang dapat diandalkan;

- Seorang pemimpin akan senantiasa bertanya "Apa misi dan sasaran

organisasi?" dalam bingkai pemikiran apa saja yang menentukan kinerja dan hasil

suatu organisasi;

- Seorang pemimpin mempunyai tenggang rasa yang tinggi terhadap perbedaan

pada setiap orang dan dia tidak mencari orang yang mirip dengan dirinya semata

untuk diajak bekerja sama, atau dengan kata lain mereka jarang bertanya "Apakah

saya suka atau tidak suka kepada seseorang?", tetapi ketika menyangkut

Page 125: Siap Menjadi Pemimpin

125

masalah prestasi, standar, dan nilai seseorang, pemimpin yang efektif biasanya

sangat tidak toleran;

- Seorang pemimpin yang efektif tidak takut pada kelebihan yang dimiliki rekan-

rekan sekerja mereka, bahkan mereka menyukai kelebihan tersebut; dan

- Seorang pemimpin yang efektif selalu berhasil bertahan terhadap godaan dan

rayuan untuk mengerjakan hal-hal yang populer dan bukannya hal-hal yang tepat,

serta biasanya lebih suka memilih menyelesaikan pekerjaan yang kecil, sedang-

sedang, atau sederha­na, daripada berusaha menyelesaikan pekerjaan besar yang

sering­kali hanya merupakan angan-angan kosong berbingkai popularitas.

Inti dari semua ciri ini, jika boleh diungkapkan dalam satu kalimat

sederhana, mungkin akan tampak seperti berikut. Seorang pemimpin yang efektif

adalah seorang pemimpin yang arif yang selalu melaksanakan apa yang

diucapkannya dalam bingkai ketela­danan penuh kasih sayang pada sesama.

Seorang pemimpin yang arif dan efektif, yang sangat kita harapkan di

masa depan nanti, adalah pemimpin yang mempunyai tiga ciri penting, yaitu:

(1) percaya kepada orang lain;

(2) bersemangat dalam melaksanakan tugas; dan

(3) dapat mencintai orang lain.

Percaya kepada orang lain menjadi sangat penting bagi seorang

pemimpin masa depan karena sikap dan sifat inilah yang dapat memberi rasa

percaya diri seseorang dalam memasuki ketidak­tahuan dan mendorong orang lain

menuju ke arah yang belum pernah dikenali. Namun sifat ini hendaknya selalu

dipadukan dengan sifat ragu-ragu yang logis, sikap rendah hati untuk menerima

kenyataan bahwa orang kadang-kadang melakukan kesalahan, bahwa orang lain

juga mempunyai gagasan, dan bahwa mendengar adalah sama pen­tingnya

dengan berbicara.

Bersemangat dalam melaksanakan tugas menjadi penting karena sifat dan

sikap ini memberi energi dan fokus pada hal-hal yang dapat menggerakkan

organisasi, serta memberi contoh dan teladan kepada yang lain. Namun, sifat ini

pun haruslah dipadukan dengan kesadaran akan adanya dunia dan wawasan lain,

yang dapat dipero­leh lewat waktu yang digunakan untuk membaca, menemui dan

berbin­cang-bincang dengan orang di luar lingkungan mereka sendiri, serta jika

perlu menjelajah kawasan dan lingkungan lain yang belum pernah didatangi

selama ini.

Page 126: Siap Menjadi Pemimpin

126

Sedangkan sikap dapat mencintai orang lain juga menjadi sangat penting

dan bahkan maha penting karena dalam suatu komunitas masyarakat,

kecenderungan yang kuat saja yang dihormati dan ditakuti tetap merupakan

fenomena dan gejala alami yang sulit dipatahkan. Adalah tugas seorang pemimpin

yang efektif mematahkan fenomena ini dengan menunjukkan sikap bahwa

meskipun dirinya kuat dan berkuasa tidaklah perlu ditakuti karena dia dapat

mencintai orang lain seperti dia mencintai dirinya sendiri. Namun, sikap ini tetap

saja harus dipadukan dengan kemampuan untuk berusaha dalam kesendirian,

karena seorang pemimpin harus berada di garis depan dan tidak mengharapkan

selalu berbagi kecemasan dengan orang lain setiap saat.

Kepedulian kepada sesama dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan-

kegiatan berikut.

1. Tolong menolong

Tolong menolong merupakan kewajiban bagi setiap manusia, dengan

tolong menolong kita akan dapat membantu orang lain dan jika kita perlu bantuan

tentunya orangpun akan menolong kita. Dengan tolong menolong kita akan dapat

membina hubungan baik dengan semua orang. Dengan tolong menolong kita dapat

memupuk rasa kasih sayang antar tetangga, antar teman, antar rekan kerja. Singkat

kata tolong menolong adalah sifat hidup bagi setiap orang.

Dengan menolong orang lain kita akan mendapatkan kepuasan yang amat

sangat, kebahagiaan yang tak terkira, juga ada rasa bahwa kita ini ada dan

diperlukan oleh orang lain. Rasa bahwa kita ini berguna bagi orang lain. Juga

dengan mau menolong orang lain, pasti ada orang yang mau menolong kita,

berlaku hukum sebab akibat, jika kita menolong A belum tentu A yang akan

menolong kita, bisa saja B yang menolong kita.

Page 127: Siap Menjadi Pemimpin

127

Sumber: www.indoalert.blogspot.com

Gbr. 4.3

Seorang pemimpin harus memiliki kepedulian kepada sesama

Kita sering heran pada orang yang mampu untuk menolong seseorang

tetapi tidak mau melakukannya, banyak orang kaya yang tidak mau memberi

sebagian hartanya untuk orang miskin, banyak orang pintar yang tidak mau

mengajarkan saudaranya yang bodoh, bahkan sebaliknya banyak orang kaya yang

menipu orang miskin, banyak orang pintar membohongi orang bodoh demi

keuntungan pribadinya.

Dengan menolong orang lain sebenarnya kita menolong diri sendiri, itu

yang kita yakini dalam agama kita, jadi janganlah sungkan menolong orang lain.

Dengan menolong orang lain hidup kita akan terasa bermakna, jauh dari

kehampaan hidup. Banyak orang yang sekarang ini merasa hampa, karena sudah

dikuasai cara hidup individualistis.

2. Peduli pada sekitar

Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak

proaktif terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap

keberpihakan kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi

yang terjadi di sekitar kita.

Orang-orang peduli adalah mereka yang terpanggil melakukan sesuatu

dalam rangka memberi inspirasi, perubahan, kebaikan kepada lingkungan di

sekitarnya. Ketika ia melihat suatu keadaan tertentu, ketika ia menyaksikan kondisi

Page 128: Siap Menjadi Pemimpin

128

masyarakat maka dirinya akan tergerak melakukan sesuatu. Apa yang dilakukan ini

diharapkan dapat memperbaiki atau membantu kondisi di sekitarnya.

Sikap peduli adalah sikap keterpanggilan untuk membantu mereka yang

lemah, miskin, membantu mengatasi penderitaan, dan kesulitan yang dihadapi

orang lain. Orang-orang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam

menyaksikan penderitaan orang lain. Sikap peduli adalah sikap untuk proaktif

dalam mengatasi masalah-masalah di masyarakat dengan menggunakan dan

memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat.

Sikap peduli adalah sikap kesediaan untuk memberi solusi terhadap

persoalan masyarakat. Agar masyarakat dapat mau berdonasi, agar masyarakat

mau menyumbang, agar masyarakat memilih kerelawanan sehingga mau

membantu kesulitan saudara-saudara kita.

Peduli Adalah sikap untuk memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan, selalu

tergerak membantu kesulitan manusia lainnya. Sikap peduli adalah sikap untuk

berusaha membangkitkan kemandirian yang ada di masyarakat.

Orang-orang yang peduli adalah orang-orang yang tidak bisa tinggal diam,

melihat kelemahan, sikap berpangku tangan dan membiarkan keadaan-keadaan

yang buruk terus terjadi di masyarakat.

Sikap peduli adalah suatu sikap untuk senantiasa ikut merasakan

penderitaan orang lain, ikut merasakan ketika penderitaan sebagian masyarakat

lain sedang sakit, ikut merasa bersedih ketika sebagian saudara-saudara kita di

timpa musibah bencana, kesulitan atau ditimpa keadaan-keadaan yang

memberatkan dan membangkitkan rasa kasihan dan iba.

Sebagai organisasi yang dilahirkan dari rahim penderitaan masyarakat,

terutama masyarakat yang hidup dalam kondisi kekurangan dan selalu menderita,

maka kewajiban organisasi yang paling utama adalah senantiasa menempatkan diri

dalam posisi membela kepentingan mereka, memperjuangkan hak-hak mereka,

menjadi pendamping dan teman bagi kehidupannya serta mengadvokasi dan

menolong masyarakat kecil dan tertindas (mustad'afin) itu.

Organisasi akan selalu pro aktif dalam membela nasib orang-orang yang

tidak mampu yang didzalimi. Karena kondisi seperti itulah, maka organisasi akan

terdorong untuk mengemas berbagai program sebagai bagian dari pertolongan dan

pembelaan terhadap nasib orang-orang yang tertindas. Upaya lain yang dilakukan

Page 129: Siap Menjadi Pemimpin

129

adalah dengan senantiasa menyuarakan dan mengadvokasi kesulitan dan

ketertindasan masyarakat yang hidup kekurangan itu.

Sebagai organisasi yang berperan membantu masyarakat yang tidak

mampu, maka menolong masyarakat yang paling membutuhkan adalah hal yang

menjadi prioritas. Manakala terdapat sejumlah orang yang memerlukan bantuan,

akan tetapi ketersediaan sumber daya terbatas sehingga tidak mungkin membantu

keseluruhan orang yang memerlukan bantuan, maka organisasi akan

memprioritaskan yang paling membutuhkan.

Terlebih pada saat terjadi bencana, maka mengutamakan yang paling

menderita adalah menjadi prioritas utama. Dalam konteks tingkat kualitas yang

sama di antara sejumlah orang yang memerlukan bantuan, tetap saja terdapat

perbedaan kesulitan kehidupan, kemiskinan atau tingkat penderitaan, maka

organisasi akan mengutamakan yang paling membutuhkan.

C. Memiliki Kepedulian terhadap Lingkungan

Apa itu lingkungan? Selama ini kebanyakan orang ketika ditanya dengan

pertanyaan itu akan menjawab bahwa lingkungan adalah sesuatu yang berada di

sekeliling kita. Kaitannya dengan lingkungan yang bersih, lingkungan yang aman,

menjaga lingkungan tetapi tidak ada yang benar-benar paham lingkungan

sebenarnya. Lingkungan adalah suatu sistem, dapat diibaratkan dengan sistem

tubuh kita.

Coba saja perut mual maka kita bisa muntah, bisa pusing, bisa jadi demam

gara-gara ada yang terganggu dalam tubuh kita atau misalnya gigi yang bolong

bisa membuat kepala pusing, tidak konsentrasi, tubuh jadi lemas, dan macam-

macam. Intinya adalah ketika satu bagian yang terganggu maka bagian yang lain

juga ikut terganggu. Begitu juga dengan lingkungan, contoh konkretnya adalah

tidak adanya bak sampah akan membuat sampah bertebaran di mana-mana, kalau

sampah sudah seperti itu, maka akan timbul bibit penyakit, nah bibit penyakit ini

bisa menyerang manusia. Padahal masalahnya sepele hanya bak sampah saja yang

nihil. Tapi akibatnya bisa di luar dugaan. Misalnya, terjadi banjir.

Page 130: Siap Menjadi Pemimpin

130

Sumber: www. harianjogja.co

Gbr. 4.4

Cinta lingkungan adalah ciri seorang pemimpin

Mau tidak mau manusia harus memikirkan hal yang seperti ini, contoh di

atas adalah contoh yang terlihat dan bentuknya disadari betul bahwa bak sampah

adalah tempat sampah seharusnya berada. Tapi kalau yang lain? Misalnya limbah

kimia yang sulit terurai, coba kalau kita lihat luasnya samudra sangatlah luar biasa

dan limbah kimia jika dibandingkan dengan samudra sangatlah kecil, sehingga

secara nyata hal ini dapat dijadikan argumentasi bahwa limbah-limbah dapat

dibuang ke laut, dan masih banyak contoh yang lain. Namun pertanyaannya adalah

limbah tersebut akan menyakiti apa? siapa? atau merusak apa? apakah terjamin

bahwa limbah akan cepat terurai di laut? Hubungannya apa dengan manusia?

Kalau dilihat dari segmen-segmen kecil, mungkin hal ini tak berarti apa-apa

tapi kalau dilihat secara holistik atau keseluruhan maka efeknya akan menyebar

sampai ke mana-mana misalnya karang jadi rusak, ikan mati, ikan keracunan, lalu

ikan keracunan dimakan manusia, lalu manusia jadi keracunan. Mudah kan?

Pokoknya kalau sudah mengganggu lingkungan maka manusia sendiri nantinya

yang akan terganggu.

Kecil-kecil memang tidak disadari bahayanya nanti kalau sudah besar

barulah tanggul ditinggikan, belum tinggi betul dibangun sudah diterjang bahaya.

Inilah yang harus dihindari. Kalau kita merasa akan sakit, kita jarang ke dokter

atau mengambil inisiatif minum vitamin atau obat. Tapi kalau sudah sakit barulah

obat dicari, tapi sudah terlanjur sakit dan rasanya tidak enak. Ini juga mental

Page 131: Siap Menjadi Pemimpin

131

manusia yang harus diubah, kita sepatutnya mempelajari peribahasa bersakit-sakit

dahulu bersenang-senang kemudian.

Dari segi ekologi, manusia merupakan bagian dari ekosistem tempat

hidupnya. Seperti halnya mahluk hidup lainnya manusia merupakan bagian jaring-

jaring kehidupan dan juga salah satu komponen dalam daur materi. Manusia hidup

dari komponen lainnya dalam ekosistemnya: oksigen, air, tumbuhan dan hewan.

Sebaliknya manusia juga menghidupi komponen hayati lainnya, misalnya, tinja

dan air seninya merupakan makanan bagi berbagai mahluk hidup, tubuhnya pun

setelah meninggal dimakan oleh jasad renik dan di uraikan menjadi mineral, Air

dan CO2.

Permasalahan lingkungan bukan semata–mata persoalan moral, persoalan

perilaku demikian juga dengan krisis ekologi global saat ini yang kita alami adalah

persoalan moral dan krisis moral secara global. Menurut Arne Naess krisis

lingkungan saat ini hanya bisa diatasi dengan melakukan perubahan cara pandang

dan perilaku manusia terhadap alam yang fundamental dan radikal yang

dibutuhkan sebuah pola hidup atau gaya baru yang tidak hanya menyangkut orang

per orang, tetapi juga budaya masyarakat secara keseluruhan. Artinya dibutuhkan

etika lingkungan hidup yang menuntun manusia berinteraksi dengan lingkungan

hidup saat ini.Cara pandang sangat menentukan gerak langkah manusia terhadap

kegiatannya termasuk dalam memperlakukan alam ini dua cara pandang yang

dominan diantaranya adalah antroposentrisme dan ekosentrisme keduanya

mempunyai alasan masing – masing dari beberapa tokohnya.

Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia

sebagai pusat dari sistem alam semesta cara pandang ini menyebabkan manusia

mengekploitasi dan menguras alam semesta demi memenuhi kebutuhan

kepentingan manusia selain itu cara pandang ini pula melahirkan sikap yang rakus

dan tamak yang menyebabkan manusia mengambil semua kebutuhan hidupnya

dari alam tanpa memperhitungkan kelestariannya karena alam dipandang hanya

demi kepentingan manusia, sehingga sebagian pihak mengatakan krisis lingkungan

di anggap terjadi karena perilaku manusia yang dipengaruhi oleh cara pandang

antroposentris ini.

Cara pandang kedua yaitu ekosentrisme yang merupakan kelanjutan teori

biosentrisme (teori yang menganggap bahwa setiap kehidupan dan mahluk hiudp

mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri sehingga teori ini menganggap

Page 132: Siap Menjadi Pemimpin

132

serius setiap kehidupan dan mahluk hidup di alam semesta.)bahkan sering

disamakan begitu saja karena ada kesamaan diantara keduanya, kedua cara

pandang ini mendobrak cara pandang antroposentris, selanjutnya ekosentrisme

diperluas untuk mencakup komunitas ekologis seluruhnya, sekarang populer

dengan nama Deep Ecology yang pertama kali di kenalkan oleh Arne Naess Filsuf

Norwegia tahun 1973 yang kemudian di kenal dengan tokoh deep ecology sampai

sekarang

Manusia adalah tertuduh dari ambruknya kualitas bumi, ia dinilai terlampau

asik memuaskan keinginannta tanpa mempedulikan akibat pada bumi. Mental dan

nalar antroposentris di nilai sebagai muasal.antroposentrisme yang merusak justeru

ditahbiskan kesucian epistemologinya oleh ilmu pengetahuan, ilmu pengetahuan

modern ialah kabar buruk dari ideologi patriarkal barat (vandana siva,seorang

tokoh ekofeminis india).

Pendidikan lingkungan adalah mengubah pandangan dan perilaku

seseorang terhadap lingkungan, orang yang tadinya masa bodoh dengan

lingkungan diharapkan berubah menjadi peduli dengan lingkungannya. Orang

tadinya hanya menjadi pemerhati pasif berubah menjadi pelaku aktif dalam upaya

pelestarian lingkungan, bahkan diharapkan juga orang yang tadinya berperan

dalam perusakan dapat berubah menjadi pelaku aktif upaya pelestarian lingkungan.

Upaya mengubah perilaku seseorang melalui pendidikan bukanlah hal yang

dapat terlaksana dengan mudah dan dalam waktu yang singkat atau dengan kata

lain instan. Oleh karena itu, hasilnya tidak dapat di ukur atau di nilai dalam kurun

waktu yang pendek.

Sulit untuk mengharapkan reproduksi kesadaran pardigmatik, berikut solusi

paradigmatik dari persoalan lingkungan. Ini penting, mengingat persoalan

lingkungan tak sekedar persoalan teknis belaka, melainkan juga persoalan

paradigma yakni pardigma manusia modern yang mengklaim dirinya sebagai yang

terpenting dan paling berkuasa di muka bumi.

Pendidikan lingkungan pada dasarnya adalah upaya penyadaran dengan

pemaparan realita yang yang terjadi sekarang bukan sebagai suatu pembenaran atas

tindakan sekarang yang merugikan dan perubahan sikap dan cara pandang dapat

dilakukan dengan berbagai metode pada konsep pendidikan lingkungan.

Bila pemimpin peduli lingkungan, memberi contoh, dan memimpin

langsung, maka ia akan mewariskan lingkungan yang lestari dan mencegah

Page 133: Siap Menjadi Pemimpin

133

bencana akibat kesalahan manusia. Berikut ini beberapa kegiatan yang dapat kita

lakukan adalah yang ada di lingkungan terdekat, misalnya sekolah.

1. Menciptakan sekolah hijau

Sekolah hijau diartikan sebagai sekolah yang memiliki kepedulian

mengembangkan program-program untuk mengenalkan nilai-nilai lingkungan ke

dalam seluruh aktivitas sekolah. Karenanya, tampilan fisik sekolah ditata secara

ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk

bersikap arif dan berperilaku ramah lingkungan.

Sumber: www.smpn2rog.blogspot.com

Gbr. 4.5 Sekolah hijau

Melihat kondisi lingkungan sekitar saat ini, konsep sekolah hijau sangat

penting untuk diimplementasikan secara lebih luas. Berbagai bencana alam yang

terjadi seperti banjir, tanah longsor, dan sebagainya, sebagian besar diakibatkan

oleh perbuatan manusia yang merusak ekosistem lingkungan. Selain berserah diri

pada-Nya, tentu saja perlu dilakukan upaya penyadaran agar manusia makin ramah

pada lingkungan.

Di sinilah, kita harus mendukung konsep sekolah hijau dalam

menumbuhkan sikap peduli lingkungan melalui proses pembelajaran dan

pembiasaan menjadi penting dan strategis. Di sekolah, proses pembelajaran

mengarah pada upaya pembentukan perilaku kita sebagai siswa yang peduli

lingkungan melalui model pembelajaran yang aplikatif dan menyentuh kehidupan

sehari-hari. Sementara itu, lingkungan sekolah dijadikan wahana pembiasaan

perilaku peduli lingkungan sehari-hari pada diri kita. Dengan demikian, kedua

Page 134: Siap Menjadi Pemimpin

134

aspek tadi, menuju pada satu tujuan pembiasaan perilaku peduli lingkungan dalam

kehidupan sehari-hari.

Indonesia adalah negara dengan tingkat kehilangan hutan cukup tinggi,

diperkirakan mencapai 1,871 hektare per tahun. Kawasan tangkapan air yang ada

di Indonesia dipengaruhi dengan tingkat kehilangan hutan. Tingkat kehilangan air

secara nasional adalah 32,18%. Ketersediaan air di Indonesia melingkupi 6% dari

total stok air di dunia, sementara total stok air yang disumbangkan dari wilayah

Asia Pasifik adalah 21% . Sementara isu langkanya air semakin meningkat di

negeri ini. Menurut data Departemen Kehutanan, 39 Daerah Aliran Sungai (DAS)

di Indonesia dalam keadaan kritis, dimana 42% berada di Jawa dan 25% di

Sumatra. Lebih dari 70% penduduk Indonesia menggunakan air yang diambil dari

sumber yang kemungkinan besar sudah tercemar.

Akses terhadap air bersih yang terbatas karena tingginya biaya pelayanan

dan rendahnya kualitas pelayanan sehingga terjadi peningkatan penggunaan air

bawah tanah. Eksploitasi berlebih atas air tanah berpotensi merusak lingkungan,

yang menyebabkan menurunnya kualitas dan jumlah air. Cakupan layanan air

bersih perpipaan untuk kawasan urban adalah 60% sementara untuk kawasan rural

mencapai 15%.

Akses yang terbatas akhirnya hanya dinikmati oleh segelintir orang saja.

Dimana air merupakan kebutuhan manusia untuk hidup. Pengelolaan air sangatlah

penting untuk melestarikan air. Salah upaya dalam pelestarian adalah melalui jalur

sekolah atau pendidikan. Pendidikan pada dasarnya merupakan upaya membekali

manusia bisa bertahan hidup juga. Untuk bertahan hidup manusia harus bisa

mengenali lingkungan sekitarnya dan harus menggunakan potensi-potensi yang

ada untuk kehidupannya dan kelanjutan kelestariannya untuk anak cucu. Pengaruh

lingkungan sekitar sangat berpengaruh pada pemikiran dan tingkah laku anak.

Kehidupan sehari-hari anak haruslah dikedepankan untuk bekal hidup mereka dari

pada pendidikan yang menyajikan impian yang jauh dari kehidupan anak. Inovasi

dan kreatifitas untuk menghadapi kehidupan sehari-hari tersebut akan menjadikan

anak belajar untuk mengenal diri dan lingkungannya beserta kemampuan untuk

hidup.

Penggunaan lingkungan sekitar sebagai media belajar siswa saat ini belum

dimaksimalkan. Guru masih terkungkung dalam ruangan kelas, padahal banyak

potensi yang ada di lingkungan sekitar yang bisa menjadi bahan ajar untuk siswa.

Page 135: Siap Menjadi Pemimpin

135

Sumberdaya dalam komunitas lokal meliputi sumberdaya manusia (orang atau

masyarakat), tempat-tempat, atau lokasi yang bisa memfasilitasi pencapaian tujuan

pendidikan. Pendidikan lingkungan sendiri memberikan peluang untuk sebuah

pendidikan atau pengajaran berorientasi komunitas lokal. Penggunaan sumberdaya

lokal dapat mempertinggi nilai dan memperluas kurikulum sekolah. Sumberdaya

komunitas lokal dapat membantu sekolah dan guru untuk mengajar lebih efektif

dengan cara memberikan motivasi kepada siswa, membantu siswa mencapai tujuan

pembelajarannya, dan menghubungkan langsung siswa dengan model-model

peranan dan situasi “kenyataan hidup”. Dimana dibutuhkan untuk hidup bersih

sehat dan nyaman.

Berperilaku hidup bersih dan sehat sebenarnya telah menjadi bagian dari

kesadaran masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup. Namun apakah

kesadaran ini telah mampu menjadi bagian dari kebutuhan hidup masyarakat

sehari-hari, suatu hal yang masih memerlukan adanya peningkatan kapasitas lebih

mendalam. Pemberian pengetahuan dan pembentukan kesadaran tentang perilaku

hidup bersih dan sehat dirasa sangat efektif ketika dilakukan semenjak usia dini.

Berdasarkan pada kondisi ini implementasi program penyadaran perilaku hidup

bersih dan sehat cukup tepat dilakukan pada murid Sekolah Dasar. Di sisi lain

peran guru dalam dalam proses belajar mengajar di Sekolah Dasar masihlah

dominan. Oleh sebab itu kepala sekolah, guru dan Komite Sekolah akan dilibatkan

secara aktif dalam pelaksanaan program penyadaran perilaku hidup bersih dan

sehat.

Sekolah sebagai salah satu wadah peningkatan pengetahuan dan

kemampuan anak memiliki peran penting dalam menyumbang perubahan yang

terjadi di dalam keluarga. Bagaimana menghargai air bersih, memahami

pentingnya penghijauan, memanfaatkan fasilitas sanitasi secara tepat serta

mengelola sampah menjadi poin tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan

perilaku hidup bersih dan sehat. Sebagai komponen terkecil dalam masyarakat

perubahan yang terjadi dalam keluarga akan memberi pengaruh pada

masyarakatnya. Kesadaran masyarakat di daerah hulu sungai terhadap kebersihan,

kesehatan dan penghijauan lahan akan menjadi titik awal menguntungkan dalam

upaya menjaga kelestarian alam/lingkungan.

Peran serta semua pihak sangat dibutuhkan dalam rangka konservasi dan

upaya menjaga kelestarian tersebut. Dibutuhkan dukungan dan kontribusi

Page 136: Siap Menjadi Pemimpin

136

masyarakat media dalam isu Clean, Green and Hygene (CGH), serta

penyebarluasan lebih meluas tentang kesehatan air, peranan masyarakat media

sebagai pengawal isu pelestarian. Peran media sangatlah penting disini sebagai

penyambung dan penyebarluasan informasi. Penyebaran informasi ini diharapkan

dapat merubah perilaku dari peduli ke tindakan. Saat ini, masyarakat media belum

banyak yang terlibat dalam penyebarluasan isu tentang CGH dan kesehatan air,

dikarenakan keterbatasan akses informasi tentang isu tersebut.

2. Bijak menggunakan air

Air merupakan kebutuhan pokok kita. Air sedikit dan banyak adalah

bencana. Lalu bisakah kita bersahabat dengan bencana tersebut. Banyak di daerah

di Indonesia yang tiap tahun berhadapan dengan air, air sedikit dan air yang

banyak.

Dalam kehidupan kita, bahkan di tubuh kita terdiri dari air. Sejak bangun

tidur sampai dengan menjelang tidur lagi, kita tidak terpisahkan dari air. Air adalah

sumber kehidupan. Banyak yang bisa kita lakukan dan perbuat, mulai dari bangun

tidur sampai menjelang tidur lagi. Dari hal-hal kecil, sekitar kita, diri kita sendiri

dan mulai sekarang juga.

Perilaku konservasi dalam kehidupan sehari-hari sudah harus kita tanaman

sejak dini. Ada beberapa petunjuk praktis yang dapat dilakukan setiap orang untuk

menuju perilaku konservasi tersebut.

a. Instalasi dan sarana

- Pastikan bahwa instalasi pipa air di sekitar rumah tidak ada yang bocor sekalipun

hanya menetes. Segera perbaiki keran dan pipa jika terjadi kebocoran. Lakukan

pemeriksaan secara rutin. Ingat, setitik air yang terbuang tiap detiknya

menyebabkan berkurangnya air sebanyak 2.400 galon (9.000 liter) per tahunnya.

- Pasang keran pancur, toilet, dan keran aerasi dengan aliran rendah. Aerasi dapat

mengurangi jumlah penggunaan air hingga 60 persen.

- Simpan air minum di dalam kulkas daripada membiarkan keran mengalir selama

menunggu air menjadi dingin

- Pastikan pada setiap lubang buka tutup pemakaian terpasang keran. Lubang

pemakain jangan sembarang memakai penutup yang mudah lepas dan mudah

bocor.

Page 137: Siap Menjadi Pemimpin

137

- Pada bak penampung sebaiknya dipasang penutup otomatis (pelampung) dengan

kualitas baik. Jangan biasakan mengisi bak penampung dari instalasi utama hanya

mengandalkan kran dan ditutup secara manual saat air sudah melimpah. Sebab jika

lupa menutup air akan melimpah terbuang percuma.

b. Pemakaian air

- Gunakanlah air sesuai keperluan dengan senantiasa hemat.

- Mesin cuci pakaian atau piring hanya dipakai saat kapasitas cucian sudah

memenuhi standar kapasitas pemakaian. Jika hanya sedikit sebaiknya dilakukan

secara manual. Menggunakan mesin membutuhkan air banyak sekalipun cucian

sedikit.

- Mencuci atau membersihkan pakaian jangan langsung dari keran. Lakukanlah

dalam ember yang telah berisi air.

- Jangan membiasakan meninggalkan tempat saat membuka keran, seperti saat

mengisi mesin cuci atau ember. Jika ini dilakukan biasanya terkena penyakit lupa

sehingga air tumpah dengan sendirinya.

- Biasakan menutup keran sementara tangan membilas atau melakukan aktivitas

lain tidak di bawah keran, seperti saat mencuci piring atau menggosok gigi.

- Saat mencuci sesuatu langsung dari keran, terutama kegiatan di dapur seperti

mencuci piring, keran sebaiknya tidak dibuka penuh atau hanya setengahnya.

- Batasi mandi dengan shower (pancuran). Mandi dengan shower bisa

menghabiskan air antara 30 sampai 50 liter. Mandi dengan menggunakan gayung

jauh lebih hemat.

- Kurangi mencuci kendaraan dengan menyemprotkan air langsung dari keran.

Cucilah kendaraan anda dengan menggunakan tempat air (ember) atau tutuplah

keran atau ujung selang selama membasuh mobil dengan sabun.

Selain di rumah, perilaku konservasi air dapat dilakukan di mana dan kapan

saja. Di tempat umum seperti di terminal, di kantor, atau masjid, kita sering

menjumpai keran terbuka dan air mengalir tanpa ada yang memakainya. Jika kita

jumpai hal-hal semacam itu, bertindaklah, nyalakan nyali kepedulian Anda dengan

segera menutup keran tanpa harus berpikir bekas siapa dan untuk apa air mengalir

percuma.

Sikap peduli juga dapat dilakukan pada pemanfaatan air bekas. Air bekas

atau yang tidak terpakai sering kali berguna untuk keperluan lain. Bekas air minum

Page 138: Siap Menjadi Pemimpin

138

masih bisa bermanfaat untuk menyiram tanaman. Saat membangun rumah, untuk

membasahi campuran semen dan pasir (mengaduk) bisa menggunakan air bekas

mencuci atau dari air dapur. Caranya, sediakan tempat atau ember pada ujung

saluran pembuangan sehingga air terkumpul di situ untuk memudahkan pegawai

bangunan memanfaatkannya.

Masih merupakan bagian dari upaya konservasi air adalah kegiatan

menanam pohon. Jadilah orang berjasa dalam hidup ini dengan menanam pohon

sekalipun hanya sepohon dalam seumur hidup. Pohon berfungsi menyerapkan air

ke tanah, mengikat butir-butir tanah, mengikatkan air ke pori-pori tanah. dan

menghasilkan oksigen hingga 1,2 kg per hari. Apalagi pohon di tempat

permukiman sangat multifungsi. Menghadirkan kesejukan dan keindahan.

Page 139: Siap Menjadi Pemimpin

139

BAB 5

Pemimpin Masa Depan Memiliki Prestasi

Prestasi tidak dapat dipisahkan dari berbuatan belajar, karena belajar

merupakan suatu proses, sedangkan prestasi adalah hasil dari proses pembelajaran

tersebut.

Bagi seorang siswa belajar merupakan suatu kewajiban. Berhasil atau

tidaknya seorang siswa dalam pendidikan tergantung pada proses belajar yang

dialami oleh siswa tersebut.

Belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku yang relatif

menetap sebagai hasil pengalaman dan latihan. Belajar pada manusia dapat

dirumuskan sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan dan nilai sikap.

Belajar tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja, namun dapat dilakukan

dimana-mana, seperti di rumah ataupun dilingkungan masyarakat. Belajar

merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi sudah mampu dan terjadi

dalam jangka waktu tertentu. Belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang

bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan

tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan dan sebagainya

Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami dan dalam

mengalami itu pelajar mempergunakan pancainderanya. Pancaindera tidak terbatas

hanya indera pengelihatan saja, tetapi juga berlaku bagi indera yang lain.

Belajar dapat dikatakan berhasil jika terjadi perubahan dalam diri kita,

namun tidak semua perubahan perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan

tingkah laku akibat belajar memiliki ciri-ciri perwujudan perubahan dalam proses

berlajar karena pengalaman atau praktek yang dilakukan secara sengaja dan

disadari. Pada ciri ini kita menyadari bahwa ada perubahan dalam diri, seperti

penambahan pengetahuan, kebiasaan, dan keterampilan.

Belajar juga mengarah pada perubahan positif yang berarti perubahan

tersebut baik dan bermanfaat bagi kehidupan serta sesuai dengan harapan karena

memperoleh sesuatu yang baru, yang lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan aktif

Page 140: Siap Menjadi Pemimpin

140

artinya perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha dari siswa yang

bersangkutan.

Belajar dikatakan efektif apabila membawa pengaruh dan manfaat tertentu

bagi kita. Sedangkan perubahan yang fungsional artinya perubahan dalam diri

siswa tersebut relatif menetap dan apabila dibutuhkan perubahan tersebut dapat

direproduksi dan dimanfaatkan lagi.

Berdasarkan dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan kita untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, secara sengaja, disadari dan perubahan

tersebut relatif menetap serta membawa pengaruh dan manfaat yang positif bagi

siswa dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Untuk mendapatkan suatu prestasi tidaklah semudah yang dibayangkan,

karena memerlukan perjuangan dan pengorbanan dengan berbagai tantangan yang

harus dihadapi.

Berikut penjelasan lengkap bagaimana seorang pemimpin yang unggul

dapat berprestasi dengan tingkat kepedulian belajar pada dirinya.

A. Peduli terhadap Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,

menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan

dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang

pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan

kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Sumber: www. tripwow.tripadvisor.com

Gbr. 5.1

Page 141: Siap Menjadi Pemimpin

141

Ciri pemimpin adalah peduli ilmu pengetahuan

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum

sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara

runtut dan diuji dengan seperangkat cara yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Ilmu terbentuk karena manusia berusaha berpikir lebih jauh mengenai pengetahuan

yang dimilikinya.

Salah satu cara kepedulian kita akan ilmu pengetahuan adalah dengan

belajar. Seorang pemimpin akan selalu penasaran akan ilmu baru dan dilakukannya

dengan belajar. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk belajar dengan

menggunakan rasa penasaran, yakni sebagai berikut:

- Mulailah untuk tidak mencari jawaban, tapi cenderung untuk mencari

pertanyaan. Semakin banyak pertanyaan yang kita ajukan, maka akan semakin

banyak pengetahuan yang didapat, dan sebisa mungkin ubahlah pengetahuan

tersebut menjadi pertanyaan kembali untuk terus dan terus belajar. Justru dengan

didapatkannya sebuah solusi atau jawaban, hal tersebut akan menghentikan kita

untuk berpikir lagi.

- Dengan menggunakan rasa penasaran, umumnya yang muncul adalah rasa

percaya diri, dan cenderung untuk berani menanyakan tentang sesuatu. Justru

dengan tidak memiliki pertanyaan, hal tersebut dapat melemahkan pemikiran kita,

atau bahkan membuat kita merasa lemah, karena kita masih memiliki banyak hal

yang tidak kita ketahui sebelumnya.

- Bertanyalah, bila hendak belajar. Siapa bilang orang yang sering bertanya adalah

orang yang lemah dan bodoh? Justru, mereka adalah orang yang kuat lagi

pemberani dan mulia.

- Dengan menjadi orang yang sering bertanya, maka kita akan cenderung menjadi

pendengar. Dengan menjadi pendengar, suatu hal yang sulit sekali dilakukan, mana

kala kita telah memiliki jawaban untuk segala sesuatu yang kita telah ketahui.

Dengan menggunakan rasa penasaran terus menerus, menjadikan kita "pendengar"

sejati. Lagipula, saat seseorang menolak menjadi pendengar, maka dalam dirinya

muncul sifat arogan, dan sifat arogan adalah hal yang tidak disukai oleh semuanya.

Ternyata belajar dengan rasa penasaran membuat kita lebih memiliki

antusiasme, ketimbang tanpa rasa penasaran, atau bahkan sudah memprediksi kira-

kira jawaban apa yang bakal keluar sebagai jawaban yang benar. Yang pasti, dalam

Page 142: Siap Menjadi Pemimpin

142

proses belajar dengan rasa penasaran ini, tidak ada kata "tua", yang ada adalah

sang muda yang selalu bersemangat mencari ilmu.

Kegiata belajar untuk mencari ilmu pengetahuan dapat kita lakukan dengan

mencarinya dari beragam sumber, misalnya media cetak (koran, majalah, tabloid),

radio, televisi, internet, mengunjungi museum, atau pergi ke perpustakaan.

Belajar untuk mendapatkan ilmu pengetahuan merupakan proses aktif

dimana pengetahuan, pengalaman belajar, serta perubahan perilaku terbentuk dari

dalam diri kita. Untuk itu kita hendakna bebas untuk berperan aktif dalam

pembelajaran. Kita tidak selalu menggantungkan sumber ilmu pengetahuan hanya

berasal dari guru yang diajarkan di kela. Pembelajaran yang berorientasi pada guru

tentu saja untuk sekarang ini tentu saja tidak memadai. Karena pembelajaran yang

berorientasi pada guru dianggap kurang efektif. Kita akanmenjadi berperan pasif,

hanya memperoleh pengetahuan dari satu sumber yaitu guru. Kita tidak dapat

mengembangkan diri karena sudah terbiasa mengandalkan materi yang diajarkan

guru. Kita pun tidak dilatih untuk belajar secara mandiri, sehingga guru tidak dapat

mengukur tingkat pemahaman masing-masing terhadap kita.

Sumber: www.smansara.blogspot.com

Gbr. 5.2

Kita bisa mencari sumber ilmu dari beragam referensi

Kita dapat mengembangkan sendiri dalam mencari sumber ilmu

pengetahuan baru. Proses pencarian materi dari berbagai sumber itu bertujuan agar

kita dapat mendorong kemampuan pengembangan diri, memecahkan masalah,

mengambil keputusan, keterampilan mengevaluasi, menggunakan informasi/materi

Page 143: Siap Menjadi Pemimpin

143

tersebut serta menyebarluaskan atau menyajikan informasi/ materi tersebut kepada

teman lainnya.

B. Peduli terhadap Kegemaran Membaca Pepatah bijak mengatakan bahwa orang yang bahagia itu akan selalu

menyediakan waktu untuk membaca. Hal ini karena membaca itu sumber hikmah.

Dengan membaca, kita menyediakan waktu untuk berpikir karena berpikir itu

pokok kemajuan. Sementara, dengan membaca berarti menyediakan waktu untuk

beramal karena beramal itu pangkal kejayaan.

Semakin sering kita membaca, maka kita akan semakin paham akan

kehidupan. Lebih dari itu, kita pun harus juga mempunyai teknik membaca dengan

memahami teori membaca yang baik. Pemahaman tentang teori membaca cepat ini

belumlah cukup karena membaca cepat merupakan aspek keterampilan. Oleh

karena itu, kita harus berlatih menerapkan model dan teknik membaca cepat

tersebut. Melatih membaca perlu dilakukan secara rutin dan berkelanjutan. Dengan

cara ini, kita akan terbiasa membaca cepat. Selanjutnya, kita akan senang membaca

walaupun dihadapkan kepada tumpukan buku banyak dan tebal.

Mohammad Hatta, salah seorang pemimpin bangsa ini mempunyai

kebiasaan membaca yang patut diteladani. Buku pelajaran beliau baca malam hari,

sedangkan buku lain termasuk roman untuk meluaskan cakrawala pengetahuan

beliau baca pada sore hari. Dalam dua tahun buku yang berjilid-jilid itu sudah

habis dibaca, bahkan ada yang sampai tiga kali diulang-ulang.

Page 144: Siap Menjadi Pemimpin

144

Sumber: www. community.kompas.com

Gbr. 5.3 Muh. Hatta salah seorang pemimpin yang gemar membaca

Peristiwa perbukuan lain yang dilakoni Pak Hatta ketika sedang berada di

Hamburg Jerman. Peristiwa ini merupakan keberuntungan tersendiri bagi Pak

Hatta, karena adanya perbedaan nilai mata uang gulden dengan mark. Pak Hatta

dapat memborong banyak buku disana. Kegiatan mengumpulkan buku terus

dilakukan Pak Hatta selama 11 tahun berada di Belanda.

Begitu pulang ke tanah air, Pak Hatta membawa serta 16 peti berisi buku,

sedangkan pakaian hanya sekoper. Setiba dirumah, buku tersebut disusun ke dalam

almari yang menghabiskan masa selama tiga hari. Perpustakaan pribadi tersebut

terus dibina dan dikembangkan oleh Pak Hatta. Sekalipun beliau sibuk dalam

pergerakan nasional, menjadi proklamator, wakil presiden dan perdana menteri

sampai menjadi rakyat biasa kembali. Bahkan sewaktu dibuang ke Boven Digul

dan Banda Neira, ratusan buku juga dibawa serta. Kecintaan Pak Hatta terhadap

buku telah mendapat apresiasi dari Pemerintah Kota Bukittingi dengan meminta

nama beliau untuk menjadi nama perpustakaan.

Page 145: Siap Menjadi Pemimpin

145

Sumber: www.politikana.com

Gbr. 5.4 Perpustakaan pribadi milik Muhammad Hatta

Maka berdirilah Perpustakaan Muhammad Hatta di kota kelahirannya

Bukittinggi yang beliau resmikan sendiri tepat pada ulang tahun yang ke-74

tanggal 12 Agustus 1976. Saya menganjurkan agar pemuda-pemuda membaca

buku-buku untuk menambah ilmu dan mengamalkannya guna membangun

Indonesia yang adil dan makmur, itulah pesan beliau yang tertulis di nisan

peresmian.

Betapa besarnya manfaat membaca ternyata tidak sesuai dengan tren

membaca di kalangan masyarakat Indonesia. Kebiasaan membaca buku di

kalangan masyarakat masih rendah Berdasarkan penelitian media informasi, seperti

radio dan televisi lebih populer dibanding buku. Dalam menyerap informasi

masyarakat Indonesia lebih memilih mendengar dan menonton daripada membaca.

Membaca adalah perilaku positif bagi seorang calon pemimpin. Perilaku

membaca harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya

mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi

kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa.

Banyak dari kita mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi

lembaran buku. Entah karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk

melahap bahan-bahan bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak

merampungkan bacaan sampai selesai.

Page 146: Siap Menjadi Pemimpin

146

Sumber: www.muslimdaily.net

Gbr. 5.5

Gemar membaca adalah perilaku positif

Apakah membaca harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku.

Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat

kabar juga penting bagi kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-

perkembangan aktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca

juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir

yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap

permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus

diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi,

tetapi dari berbagai sisi. Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai

sisi biasanya lebih bijaksana dan arif dalam menjalani kehidupan.

Berikut ini beberapa manfaat dari membaca:

1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.

2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.

3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan

dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.

4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan

dalam bertutur kata.

5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara

berpikir.

6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan

pemahaman.

Page 147: Siap Menjadi Pemimpin

147

7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain:

kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.

8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk

mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai

disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.

9. Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari

keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.

10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari

berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan

kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis

“diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

C. Peduli terhadap Sikap Mandiri

Kemandirian, meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi

masalah/hambatan, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu

sendiri tanpa bantuan orang lain. Kemandirian adalah hasrat untuk mengerjakan

segala sesuatu bagi diri sendiri. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa

kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana seseorang memiliki

hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya. Dengan demikian akan

berperilaku yang:

1. mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi,

2. memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya,

3. bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.

Pengertian mandiri adalah suasana dimana seseorang mau dan

mampu mewujudkan kehendak dirinya yang terlihat dalam perbuatan nyata guna

menghasilkan sesuatu (barang/jasa) demi pemenuhan kebutuhan hidupnya dan

sesamanya. Hidup mandiri diartikan sebagai kemampuan untuk mengarahkan dan

mengendalikan diri sendiri dalam berpikir dan bertindak, serta tidak merasa

bergantung pada orang lain.

Anak yang mandiri mengandalkan dirinya sendiri dalam merencanakan dan

membuat keputusan penting. Kendati demikian, mereka bisa saja meminta dan

Page 148: Siap Menjadi Pemimpin

148

mempertimbangkan pendapat orang lain sebelum akhirnya membuat keputusan

yang tepat bagi mereka sendiri. Mereka bisa meminta pendapat orang tua, kakak,

guru, ataupun teman. Tetapi yang mengambil keputusan dalam menentukan

sesuatu adalah anak itu sendiri. Ingat, meminta pendapat orang lain jangan selalu

dianggap pertanda keetergantungan.

Kemandirian merupakan salah satu sifat dalam diri orang yang memiliki

identitas diri (jati diri). Kemandirian ialah sifat yang tidak tergantung pada diri

orang lain. Ia akan berusaha menyelesaikan masalah dalam hidupnya sendiri. Ia

akan berusaha menggunakan segenap kemampuan, inisiatif, daya kreasi,

kecerdasannya dengan sebaik-baiknya. Dengan kemandirian inilah justru

merupakan tantangan untuk membuktikan kreativitasnya. Dengan demikian akan

mendorong diri dapat mengaktualisasikan dirinya dengan sebaik-baiknya.

Kemandirian itu terdiri dari beberapa aspek, yaitu :

1. Emosi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengontrol emosi dan tidak

tergantungnya kebutuhan emosi dari orang lain,

2. Ekonomi, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatur ekonomi dan tidak

tergantungnya kebutuhan ekonomi pada orang lain,

3. Intelektual, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan mengatasi berbagai

masalah yang dihadapi dan kemampuan mengembangkan daya kreasi dan inovasi.

4. Sosial, aspek ini ditunjukan dengan kemampuan untuk mengadakan interaksi

dengan orang lain dan tidak menunggu aksi dari orang lain.

Secara khusus beberapa hal yang harus kita perhatikan dalam menggapai

kemandirian adalah sebagai berikut.

1. Menggali potensi diri bahwa kita sebagai aset bangsa

Kita adalah generasi yang produktif saat ini. Perlu kiranya kita

memanfaatkan masa produktif untuk berbuat yang bermanfaat karena ditangan

kitalah tersimpan masa depan dan aset yang sangat prospektif. Hal ini dipertegas

menyatakan bahwa kita sebagai generasi muda adalah aset bangsa yang harus

dilestarikan. Cara melestarikannya tidak lain adalah membina diri agar

menemukan potensi diri yang sebenarnya. Maksudnya, agar kita mencurahkan

pikiran, tenaga, keahlian, ilmu, dan kemampuan untuk membangun bangsa dan

negara.

Page 149: Siap Menjadi Pemimpin

149

2. Membentuk diri yang bermoral dan berakhlak mulia

Moral dan akhlak yang mulia selalu menjadi ukuran baik tidaknya seorang

individu atau remaja di mata masyarakat. Sikap ini selalu menjadi harapan orang

tua, masyarakat, dan bangsa terhadap generasi penerus bangsa. Bahkan banyak

pendapat menyatakan bahwa tampa moral dan akhlak yang mulia, manusia tidak

berarti apa-apa. Dimilikinya hal tersebut menjadi kekuatan besar yang menjadi

pondasi dalam membangun dan menjawab tantangan zaman yang kompleks. Sopan

santun, bertanggung jawab, disiplin, pekerja keras, dan rendah hati adalah tujuan

yang hendaknya kita capai dalam pembinaan diri pada aspek moral dan akhlak

mulia.

3. Menjadi manusia cerdas dan terampil

Cerdas dan terampil disini tidak diartikan sacara sempit tetapi mencakup

beragam jenis ilmu pengetahuan dan keterampilan. Seperti cerdas dalam arti

berwawasan luas berbagai kehidupan, tampil mengurus diri, memimpin,

memahami orang lain, atau cerdas dan terampil memandang dan menjalani

kehidupan. Banyak kita temukan model-model pembinaan diri kita secara tidak

lansung mengajarkan berbagai hal, termasuk di dalamnya keahlian berkomunikasi

dengan orang. Hal ini merupakan dasar penting dalam kehidupan manusia yang

jarang diperoleh dalam pendidikan formal. Melalui organisasi-organisasi

pembinaan diri dapat menemukan berbagai pengalaman yang mengarah pada

peningkatan kualitas pribadinya. Pada akhirnya diterapkan dalam kehidupan

keluarga, masyarakat, serta bangsa dan negara.

Berikut pandangan seberapa penting mengenai syarat menciptakan sikap

mandiri:

1. Perlu latihan agar supaya tidak bergantung dalam segala sesuatu terhadap orang

lain.setidaknya bisa berusaha sendiri dengan batas-batas kemampuan diri

sendiri,bila sampai titik tertentu menemukan kesulitan bisa bertanya pada yang

lebih tahu atau yang lebih mengerti.

2. Sikap mandiri dalam kehidupan pribadi seseorang akan dengan sendirinya

menimbulkan rasa percaya diri. Alangkah rendah dirinya seseorang bila tidak

percaya diri, sehingga tidak bisa meyakinkan orang lain bahkan dirinya sendiri atas

segala kemampuan yang dimiliki. Hal ini sangat berbahaya,kecuali menyebabkan

perasaan seseorang lebih rendah dari orang lain yang akibatnya menutup dirinya

Page 150: Siap Menjadi Pemimpin

150

sendiri dari pengembangan diri, juga menyulitkan diri sendiri untuk maju ke arah

lebih baik.

3. Sikap mental meminta sedini mungkin dihindari, tanamkan pada diri sendiri

bahwa semua orang diberi kaemapuan lebih. Semua orang diberi cirikhas masing-

masing,jadi bersyukurlah dengan ciri khas kita, tentunya yang baik. Mentalitas

meminta kecualimerendahkan diri sendiri juga mengakibatkan diri sulit

berkembang. Sedikit-sedikit minta,sedikit-sedikit tolong,maka kemungkinan besar

kita akan biasa bergantung pada orang lain sehingga saat orang lain tidak ada maka

kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Berusahalah dengan kemampuan maksimal yang kita miliki, percayalah

setiap kesulitan ada jalan dan setiap lorong gelap pasti ada ujung dan cahaya

terang. Jadi jangan biarkan diri kita terendam dalam kefanaan hati tanpa

usaha,tanpa tujuan,tanpa motivasi.

4. Sikap malu dan rendah diri menghambat kemandirian seseorang. Bila kita

mempunyai sikap pemalu kita bisa mengatasinya dengan banyak bergaul dengan

orang di sekitar kita, Percayalah pada diri kita, Bahwa kita itu sangat istimewa dan

kita sangat bisa untuk berkembang. Ingat bahwa dengan orang lain pun punya

kelebihan dan kekurangan. Jadi, mengapa harus minder dengan diri sendiri?

5. Jika kita punya keinginan, kemudian kita berusaha untuk mewujudkan keinginan

Anda bagaimanapun caranya dan sesuai ciri khas kita. Maka dalam diri kita

sebetulnya sudah tertanam sikap mandiri. Tinggal melangkah sesuai hati nurani

kita, tanpa perlu malu dan ragu-ragu. Setiap orang akan mempunyai penilaian

sendiri-sendiri sesuai sudut pandang orang tersebut. Jadi, jangan samakan orang

lain dengan diri kita. Kita istimewa, kita mampu, kita percaya diri dan berani

mengambil keputusan tentunya konsekuen dengan resiko sendiri itu berarti kita

sudah mandiri.

6. Mandiri sejak kecil akan sangat-sangat bermanfaat takala sudah usia dewasa.

Disaat kita harus membawa diri kita sendiri tanpa unsur pengaruh dan bujukan

orang lain, tanpa meninggalkan hati nurani dan prinsip hidup yang sudah tertanam

pada diri kita sejak kecil, maka tidak perlu lagi sikap ragu-ragu dalam

berfikir,bertindak dan mewujudkan keinginan dan cita-cita hidup kita.

7. Sikap mandiri berarti kita berusaha menggali kemampuan diri sendiri. Kemana

arah dan tujuanya akan dengan sendirinya mengikuti alur hati nurani kita. Bila kita

bisa mandiri maka kita tidak perlu menunduk saat berhadapan dengan orang lain.

Page 151: Siap Menjadi Pemimpin

151

Namun sebaliknya bila kita tidak ada sedikitpun prinsip hidup mandiri dan sikap

mandiri dalam diri kita maka orang lain pun tidak akan menghargai kita.

Page 152: Siap Menjadi Pemimpin

152

BAB 6

Pemimpin Masa Depan Bervisi Nasionalis

Pembahasan bab ini mengenai watak seorang pemimpin yang cinta tanah

air (nasionalis) yang berhubungan dengan nasionalisme. Nasionalisme adalah satu

paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam

bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk

sekelompok manusia.

Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai

merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah

tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat

berperan dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya

hidup dan menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tubuhnya ikatan ini, yang

notabene lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia

hewan saat ada ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan

suatu negeri. Namun, bila suasanya aman dari serangan musuh dan musuh itu

terusir dari negeri itu, sirnalah kekuatan ini.

Sumber: www.mtsbahrululumawipari.wordpress.com

Gbr. 6.1

Nasonalisme telah tumbuh sejak zaman perjuangan

Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai sebagian paham negara

atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan pendapat warganegara,

etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut lazimnya berkaitan dan

Page 153: Siap Menjadi Pemimpin

153

kebanyakan istilah nasionalisme mencampuradukkan sebagian atau semua bagian

tersebut.

Pada zaman sekarang, sudah banyak anak muda yang nantinya akan

memimpin negara kita yang tercinya ini yang tidak memiliki sikap nasionalisme

pada diri mereka. Sikap nasionalisme dapat tumbuh, jika ada kesadaran pada diri

masing-masing individu.

Sikap Nasionalisme harus dimiliki oleh setiap warga Negara, sebab dengan

adanya sikap cinta tanah air, kita dapat menjaga dan melindungi Negara kita dari

ancaman dalam bentuk apapun. Sikap nasionalisme dapat diamalakan tidak harus

dengan ikut menjaga di perairan atau diperbatas seperti Para TNI. Akan Tetapi,

bagi para anak muda dan pelajar dapat mengamalkannya melalui kegiatan yang

biasa mereka lakukan sehari-hari. Contohmya: Bagi para pelajar, mereka harus

rajin belajar, agar kelak mereka berguna bagi bangsa dan tanah air kita yang

tercinta ini, menggunakan produk dalam negeri. Kita harus yakin bahwa produk-

produk negera kitapun tidak kalah dengan produk-produk luarnegei, dsb. Itu salah

satu contoh sikap cinta tanah air yang harus kita miliki.

Jika kita ingin menjadi pemimpin, semangat nasionalisme harus

dikembangkan dalam diri. Berikut ini beberapa ciri sikap pemimpin yang

menjunjung tinggi nasionalisme.

A. Pelopor Rasa Bangga terhadap Bahasa Pemuda-pemudi Indonesia pada masa pergerakan berhasil

menyelenggarakan Kongres Pemuda Indonesia. Dalam kongres tersebut tercetuslah

ikrar bersama yang lebih dikenal dengan Sumpah Pemuda . Ikrar Sumpah Pemuda

yang dikumandangkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu salah satu butirnya adalah

menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Adapun bunyi ikrar lengkap

pemuda Indonesia yang dikenal dengan sebutan Sumpah Pemuda itu adalah

sebagai berikut.

- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah

Air Indonesia.

- Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa

Indonesia.

Page 154: Siap Menjadi Pemimpin

154

- Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa

Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Oleh karena

itu wajib hukumnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan

melestarikannya. Tidak hanya dipakai dalam menyusun naskah pidato atau naskah

undang-undang saja namun seharusnya bahasa Indonesia dipakai dalam segala hal

oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Dewasa ini, bahasa Indonesia mulai ditinggalkan si empunya. Maraknya

bahasa gaul atau bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-

pemudi Indonesia tampaknya telah menggeser kedudukan bahasa Indonesia di

mata mereka. Kini mereka tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa

nasional kita seperti halnya semangat pemuda sebelum kemerdekaan.

Dahulu, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya berjuang

mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang sangat

terkenal yakni sumpah pemuda. Isi sumpah tersebut di antaranya adalah seluruh

pemuda Indonesia bersumpah untuk menjunjung suatu bahasa yang akan

mempersatukan bangsa Indonesia, bahasa yang akan menjadi bahasa seluruh warga

Negara Indonesia, bahasa Indonesia.

Untuk mencintai bahasa Indonesia, perlu diberikan motivasi dan alasan

bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mencintai dan bangga akan bahasa

Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut ada lima yakni:

1. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu.

Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu

Riau. (Baca di sini) yang mana menurut Jan Huygen Van linschoten dalam

bukunya Itinerario disebutkan bahwa bahasa Melayu terkenal sebagai bahasa yang

paling sopan dan paling pas di kawasan timur. Maka dari itu, meski bahasa

Indonesia kini sudah berbeda dari bahasa melayu dulu, namun kita harus bangga

karena bahasa kita dahulu adalah bahasa mulia dan hingga kini masih merupakan

bahasa yang mulia serta selayaknya kita jaga dan tingkatkan kemuliaannya dengan

merawat dan melestarikannya

2. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang berbeda dari bahasa lain di dunia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini tidak memiliki

Page 155: Siap Menjadi Pemimpin

155

tingkatan kata atau pun kalimat. Maksudnya walau pun kejadian tersebut terjadi

kemarin, sekarang atau pun besok, kata yang dipergunakan tetap sama.

3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik.

Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa

Indonesia kini telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata atau

fungsi kata. Contohnya adalah pada kasus Manohara yang tengah hangat akhir-

akhir ini. Jika kita simak dialog antara warga Negara Indonesia dengan warga

Negara Malaysia di televisi, maka akan Anda temukan beberapa penggunaan kata

yang berbeda seperti kata ‘boleh’, ‘bisa’ dan sebagainya. Dengan kata lain, bahasa

Indonesia adalah bahasa yang hanya ada satu-satunya di dunia. Satu-satunya

bahasa yang menjadi identitas warga Negara Indonesia.

4. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya.

Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan bahasa Melayu

pada mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-

bahasa pedagang dari seluruh penjuru dunia yang dulu singgah di Melayu.

Kemudian bahasa tersebut berkembang pesat kosa katanya dan pada akhirnya

terbentuk bahasa yang paling terkenal dari wilayah timur yaitu bahasa Melayu.

Oleh bangsa Indonesia, bahasa melayu kemudian dijadikan pondasi awal

untuk membentuk bahasa baru dengan proses yang tidak sebentar. Proses tersebut

di antaranya adalah penambahan kosakata baru baik diserap dari bahasa asing

maupun dari bahasa daerah. Hingga pada akhirnya ejaannya disempurnakan.

Namun proses penyerapan kata tidak terputus hingga sekarang ini.

Karena pada awalnya bahasa Indonesia adalah bentukan dari bahasa

pedagang dari seluruh penjuru dunia, maka bahasa Indonesia memiliki ribuan kata

yang diserap dari bahasa beberapa bangsa di dunia. Proses tersebut menjadikan

bahasa Indonesia menjadi bahasa yang kaya.

5. Bahasa Indonesia mulai dipelajari bangsa lain.

Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya dipelajari oleh bangsa Indonesia

saja. Bahasa Indonesia sendiri kini tengah dipelajari oleh warga Negara di

Australia. (Untuk lebih lengkapnya baca beritanya di sini). Alasan warga Negara

Australia mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan

budaya bangsa Indonesia dan ingin memperdalam pengetahuan akan Indoensia

dengan mempelajari bahasa Indonesia. Sungguh membanggakan, bahasa kita

ternyata dikagumi bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil

Page 156: Siap Menjadi Pemimpin

156

jika bahasa Indonesia kelak mampu menjadi bahasa Internasional menggantikan

bahasa Inggris.

Bangsa Indonesia beruntung memiliki bahasa Indonesia yang

berkududukan sebagai bahasa nasional dan bahasa negara. Sebagai bahasa

nasional, bahasa Indonesia digunakan sebagai lambang idendtitas nasional,

lambang kebanggaan nasional, alat pemersatu bangsa dan alat komunikasi

antarsuku bangsa. Sedangkan sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia digunakan

sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa administrasi negara, bahasa pengantar di

lembaga pendidikan dan sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan budaya.

Keberhasilan bangsa Indonesia menjadikan bahasa Indonesia menjadikan

bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara tak terlepas dari

perjuangan pemuda generasi tahun 20-an melalui ikrar Sumpah Pemuda. Ikrar

Sumpah Pemuda merupakan peristiwa penting sebab melibatkan kepentingan

kehidupan nasional dan generasi muda. Sumpah Pemuda juga menyatakan

kebulatan tekad sosial, budaya dan politik yamg menjiwai perjuangan generasi

Indonesia pada masa sekarang. Karena itu, Sumpah Pemuda merupakan tonggak

sejarah yang amat penting, baik pada masa itu dan lebih-lebih bagi pertumbuhan

bangsa Indonesia di masa sekarang dan mendatang.

Sumpah Pemuda merupakan jaringan pernyataan kebulatan tekad yang

dijalin oleh tiga unsur yang berkaitan erat dan memiliki hubungan timbal balik.

Tiga unsur tersebut adalah bertanah air satu tanah air Indonesia, berbangsa satu

bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia. Amran

Halim berpendapat bahwa penghayatan dan penerapan isi dan semangat ketiga

unsur itulah yang dimaksud dengan pembinaan bahasa Indonesia. Dengan kata

lain, pembinaan bahasa Indonesia adalah proses sosial budaya dan kebahasaan

yang bertujuan menempatkan bahasa Indonesia pada kedudukannya yang

terhormat dalam kemasyarakatan bangsa Indonesia.

Masalah pembinaan bahasa Indonesia adalah masalah yang menyangkut

pemeliharaan bahasa Indonesia. Sedangkan salah satu wujud pembinaan bahasa

Indonesia adalah terselenggaranya pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan

benar oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian, masalah pemakaian bahasa

Indonesia yang baik dan benar adalah masalah nasional Indonesia.

Page 157: Siap Menjadi Pemimpin

157

Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa cocok dengan situasi

pemakaiannya. Ada dua situasi pemakaian bahasa, yaitu situasi resmi dan tidak

resmi. Situasi resmi adalah situasi kebahasaan yang berkaitan dengan masalah

kedinasan, keilmuan, berbicara di depan umum dan berbicara dengan orang

dihormati misalnya mengajar, surat-menyurat, membuat laporan, karya ilmiah,

berbicara dengan atasan dan guru. Pada situasi seperti ini selain sebagai alat

komunikasi, bahasa juga sebagai alat untuk menyampaikan gagasan. Karena itu,

perlu menggunakan bahasa baku.

Sedangkan situasi tidak resmi adalah pemakaian bahasa dalam pergaulan

sehari-hari dengan masalah pokok keseharian. Obrolan di warung, tawar-menawar

di pasar adalah contoh situasi kebahasaan tidak resmi. Pada situasi seperti ini,

bahasa hanyalah merupakan alat komunikasi. Asal lawan bicara memahami

maksud pembicaraan memadailah bahasa tersebut. Penyimpangan kaidah bukanlah

hal yang tercela benar, asal pelanggaran tidak mengubah makna. Bahkan

penyisipan bahasa asing atau daerah bukanlah suatu hal yang tidak mustahil.

Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya

selalu menaati kaidah bahasa Indonesia (baku). Menurut Suwito, ada beberapa ciri

kebahasaan ragam baku antara lain kebakuan ejaan, peristilahan, kosakata, tata

bahasa dan lafal. Ragam baku bahasa Indonesia ialah bahasa Indonesia yang tata

cara dan tertib penulisannya mengikuti ejaan bahasa Indonesia yang

disempurnakan serta tertib dalam pembentukan istilahnya yang berpedoman

kepada pedoman umum pembentukan istilah bahasa Indonesia. Bahasa baku harus

menggunakan kata-kata baku seperti bagaimana, mengapa, memberi bukannya

gimana, kenapa, kasih dan sebagainya. Selain itu, bahasa baku harus taat asas pada

kaidah ketatabahasaan yaitu konsisten menggunakan hukum diterangkan

menerangkan pada pembentukan kata serta menggunakan subjek predikat dalam

pembentukan kalimat. Pada bahasa lisan, ragam baku bahasa Indonesia adalah

ragam bahasa yang relatif bebas dari atau sesedikit mungkin diwarnai oleh lafal

bahasa daerah atau dialek setempat.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan

bahasa Indonesia yang sesuai situasinya dan sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia. Berdasar asumsi ini, ada dua syarat utama yang harus dipenuhi pemakai

bahasa Indonesia agar pemakaian bahasa Indonesia-nya baik dan benar. Syarat

tersebut adalah memahami secara baik kaidah bahasa Indonesia dan memahami

Page 158: Siap Menjadi Pemimpin

158

benar situasi kebahasaan yang dihadapi. Seseorang yang menggunakan bahasa

baku dalam situasi resmi dan menggunakan ragam tidak baku dalam situasi tidak

resmi adalah orang yang mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar karena sesuai dengan fungsi dan situasinya.

Agar bisa memakai bahasa Indonesia secara baik dan benar, maka perlu

adanya sikap positif para pemakai bahasa Indonesia. Sikap ini setidaknya

mengandung tiga ciri pokok yaitu kesetiaan bahasa, kebanggaan bahasa dan

kesadaran akan adanya norma bahasa. Kesetiaan adalah sikap yang mendorong

masyarakat untuk mempertahankan kemandirian bahasanya.

Kebanggaan bahasa adalah sikap yang mendorong orang atau sekelompok

menjadikan bahasanya sebagai identitas pribadi atau kelompoknya sekaligus

membedakan dengan yang lain. Sedangkan kesadaran adanya norma adalah sikap

yang mendorong penggunaan bahasa secara cermat, korek, santun dan layak.

Kesadaran demikian merupakan faktor yang menentukan dalam perilaku tutur.

Sikap tidak ada gairah untuk mempertahankan kemandirian bahasanya,

mengalihkan kebanggaan kepada bahasa lain yang bukan miliknya dan sikap tidak

memelihara cermat bahasa dan santun bahasanya harus dicegah karena akan

merugikan pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia.

Karena itu, sebagai wujud penghargaan dan perhormatan terhadap

pahlawan bangsa yang telah mencetuskan ikrar Sumpah Pemuda, marilah kita

tumbuh kembangkan sikap positif terhadap bahasa Indonesia dengan menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar.

B. Pelopor Rasa Bangga terhadap Budaya Budaya Indonesia adalah seluruh kebudayaan nasional, kebudayaan lokal,

maupun kebudayaan asal asing yang telah ada di Indonesia sebelum Indonesia

merdeka pada tahun 1945. Adapun kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang

diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR

No.II tahun 1998, yakni: Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah

perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan

daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai

bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada

Page 159: Siap Menjadi Pemimpin

159

pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian

Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.

Sumber: www.senidaerah.wordpress.com

Gbr. 6.2

Pemimpin sejati memiliki kebanggaan pada budaya bangsa

Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah

“puncak-puncak dari kebudayaan daerah”. Kutipan pernyataan ini merujuk pada

paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih

dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi

nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh

Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: “yang khas dan bermutu dari

suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan

menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional”. Pernyataan ini merujuk

pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa

menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili

identitas bersama.

Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari

UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang

mempersoalkan keberadaan kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait

dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang

baru.

Sebelum diamandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk

mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan

bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-

puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional

Page 160: Siap Menjadi Pemimpin

160

sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang

memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional

terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami

persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan

unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.

Direktorat Sejarah dan Nilai Tradsional, Kongres Kebudayaan 1991: Kebudayaan

Nasional Kini dan di Masa Depan,

Kebudayaan Indonesia itu beraneka ragam dan berasal dari berbagai suku

di penjuru tanah air Indonesia. Kebudayaan Indonesia walau bermacam-macam,

namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayaan besar lainnya,

seperti kebudayan Tionghoa, kebudayaan India, dan kebudayaan Arab. Seperti

kesenian tarian Melayu: Serampang Dua Belas, Joget lambak, Zapin, tari Tanggai

yang pada dasarnya dipengaruhi kebudayaan negeri tetangga kita,

Malaysia.Ampar-ampar Pisang (kalimantan Selatan), Cik-cik Periuk (kalimantan

barat), Ayam Den lapeh (Sumatera Barat), Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang

Kangkung (Jakarta) juga merupakan lagu-lagu daerah. Sesungguhnya banyak

sekali kesenian budaya yang diwariskan, tetapi banyak anak muda yang tidak

meneruskan warisan leluhur ini, anak muda yang masa bodoh dengan budayanya.

Ini sama saja dengan membunuh identitas negara, misalnya mereka lebih memilih

musik barat yang lebih populer.

Semestinya bukan hanya pemerintah yang berperan aktif dalam menjaga

kebudayaan tetapi masyarakat terutama remaja juga harus berperan aktif dalam

mengenalkan budaya Indonesia ke dunia luar. Karena sebagai anak bangsa kita

wajib berbangga dengan budaya Indonesia, dan wajib untuk melestarikan budaya

sebagai identitas Indonesia.

Kebanggaan kepada bangsa kita, Indonesia berarti kita juga bangga dengan

budaya bangsa Indonesia. Bangga dengan budaya bangsa Indonesis berarti juga

kita harus mau menggunakan kebudayaan itu dalam kehidupan kita sehari-hari.

Jika kita menyatakan bangga dengan budaya Indonesia namun kita tidak mau

menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari, maka bisa dipastikan bahwa

kebanggaan kita itu hanyalah kebanggaan semu, tidak merasuk dalam hati nurani

kita.

Hal ini penting untuk dipahami, karena banyak diantara masyarakat

Indonesia, terutama remaja dan pelajarnya yang secara lisan menyatakan bangga

Page 161: Siap Menjadi Pemimpin

161

dengan budaya Indonesia, namun kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari

mereka jarang sekali bersentuhan dengan budaya yang mereka akui mereka

banggakan itu. Bahkan mungkin bisa dikatakan bahwa remaja kita merasa malu

jika menggunakan produk budaya Indonesia. Misalnya saja memakai pakaian batik

kebaya pada remaa putri, menyanyikan lagu dangdut/lagu daerah pada pertunjukan

musik, menonton wayang, dan sebagainya.

Mengapa ditekankan pentingnya kebanggaan budaya bangsa di kalangan

remaja atau pelajar? Karena merekalah generasi penerus bangsa ini. Jika pada saat

ini mereka sudah tidak bangga lagi dengan keberadaan kebudayaan bangsanya

sendiri, maka bisa dipastikan di masa yang akan datang, generasi kita akan

semakin asing dan tidak mengenal kebudayaan bangsanya sendiri.

Jadi, agar kebudayaan bangsa kita bisa tetap ada, maka mulailah dari diri

kita sendiri. Merasalah bangga dengan budaya bangsa dengan cara

menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Beragam wujud warisan budaya lokal yang ada di sekitar memberi kita

kesempatan untuk mempelajari kearifan lokal dalam mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi di masa lalu. Masalahnya kearifan lokal tersebut seringkali

diabaikan, dianggap tidak ada hubungannya dengan masa sekarang apalagi masa

depan. Dampaknya adalah banyak warisan budaya yang lapuk dimakan usia,

terlantar, terabaikan bahkan dilecehkan keberadaannya. Padahal banyak bangsa

yang kurang kuat sejarahnya justru mencari-cari jatidirinya dari tinggalan sejarah

dan warisan budayanya yang sedikit jumlahnya. Kita sendiri, bangsa Indonesia,

yang kaya dengan warisan budaya justru mengabaikan asset yang tidak ternilai

tersebut.

Sungguh kondisi yang menyedihkan, kita sebagai bangsa dengan jejak

perjalanan sejarah yang panjang sehingga kaya dengan keanekaragaman budaya

lokal seharusnya mati-matian melestarikan warisan budaya yang sampai kepada

kita. Melestarikan tidak berarti membuat sesuatu menjadi awet dan tidak mungkin

punah. Melestarikan berarti memelihara untuk waktu yang sangat lama. Jadi upaya

pelestarian warisan budaya lokal berarti upaya memelihara warisan budaya lokal

untuk waktu yang sangat lama.

Karena upaya pelestarian merupakan upaya memelihara untuk waktu yang

sangat lama maka perlu dikembangkan pelestarian sebagai upaya yang

berkelanjutan (sustainable). Jadi bukan pelestarian yang hanya mode sesaat,

Page 162: Siap Menjadi Pemimpin

162

berbasis proyek, berbasis donor dan elitis (tanpa akar yang kuat di masyarakat).

Pelestarian tidak akan dapat bertahan dan berkembang jika tidak didukung oleh

masyarakat luas dan tidak menjadi bagian nyata dari kehidupan kita.

Singkat kata pelestarian akan dapat bertahan jka berbasis pada kekuatan

dalam kekuatan lokal, kekuatan swadaya. Karenanya sangat diperlukan penggerak,

pemerhati, pecinta dan pendukung dari berbagai lapisan masyarakat. Untuk itu

perlu ditumbuhkembangkan motivasi yang kuat untuk ikut tergerak berpartisipasi

melaksanakan pelestarian, antara lain:

1. Motivasi untuk menjaga, mempertahankan dan mewariskan warisan budaya

yang diwarisinya dari generasi sebelumnya;

2. Motivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan kecintaan generasi penerus

bangsa terhadap nilai-nilai sejarah kepribadian bangsa dari masa ke masa melalui

pewarisan khasanah budaya dan nilai-nilai budaya secara nyata yang dapat dilihat,

dikenang dan dihayati;

3. Motivasi untuk menjamin terwujudnya keragaman atau variasi lingkungan

budaya;

4. Motivasi ekonomi yang percaya bahwa nilai budaya local akan meningkat bila

terpelihara dengan baik sehingga memiliki nilai komersial untuk meningkatkan

kesejahteraan pengampunya; dan

5. Motivasi simbolis yang meyakini bahwa budaya lokal adalah manifestasi dari

jatidiri suatu kelompok atau masyarakat sehingga dapat menumbuhkembangkan

rasa kebanggaan, harga diri dan percaya diri yang kuat.

Dari penjelasan diatas dapat diketahi bahwa pelestarian budaya lokal juga

mempunyai muatan ideologis yaitu sebagai gerakan untuk mengukuhkan

kebudayaan, sejarah dan identitas, dan juga sebagai penumbuh kepedulian

masyarakat untuk mendorong munculnya rasa memiliki masa lalu yang sama

diantara anggota masyarakat.

C. Pelopor Rasa Bangga terhadap Tanah Air Perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai sejak era

sebelum dan selama penjajahan, dilanjutkan dengan era merebut dan

mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan,

menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai zamannya. Kondisi dan

Page 163: Siap Menjadi Pemimpin

163

tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasrkan

kesamaan nilai- nilai kejuangan bangsa yang senantiasa tumbuh dan berkembang

yang dilandasi oleh jiwa,tekad, dan semangat kebangsaan. Semua itu tumbuh

menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRI.

Bisa dikatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini dilahirkan

oleh generasi yang mempunyai idealisme cinta tanah air dan bangsa, kalau tidak,

mungkin saat ini kita bangsa Indoneia masih dijajah oleh Belanda yang luas

negaranya dibandingkan pulau Bali saja masih luasan pulau Bali. Kita harus sangat

terimakasih kepada para tokoh yang mencentuskan pembentukan organisasi Boedi

Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908, para pencetus Sumpah Pemuda pada tanggal

28 Oktober 1928, dan para tokoh yang memungkinkan terjadinya proklamasi 17

Agustus 1945. Saya sangat yakin mereka adalah contoh paling pas untuk dijadikan

tokoh-tokoh nasionalis tulen yang cintanya pada tanah air dan bangsa melebihi

cintanya pada diri sendiri yang kita harus hormati sepanjang masa.

Dalam perkembengan selanjutnya, sejak terjadinya krisis moneter yang

kemudian dilanjutkan dengan krisis multidimensi telah melahirkan era reformasi

yang mengakibatkan terjadinya perubahan sosial sangat mendasar, antara lain

berupa tuntutan masyarakat akan keterbukaan,demokratisasi dan HAM.

Perkembangan lingkungan strategik baik global,regional maupun nasional sangat

erat kaitannya dengan upaya bela Negara terhadap cinta tanah air yang menjadi

hak dan kewajiban setiap warga negara Indonesia. Kondisi perkembangan

lingkungan strategik sangat menarik sebagai bahan kajian, terutama dikaitkan

dengan upaya bela negara karena pada dasarnya hal ini merupakan peluang dan

sekaligus tantangan bagi ketahanan nasional bangsa Indonesia.

Generasi pendiri bangsa pada masa penjajahan berhasil membangkitkan

rasa cinta tanah air dan bangsa yang pada akhirnya berhasil memerdekakan bangsa

Indonesia. Kalau saja rasa cinta tanah air dan bangsa sekali lagi bisa menjadi faktor

yang memotivasi bangsa Indonesia, ada kemungkinan bangsa Indonesia akan bisa

bangkit kembali dengan masyarakatnya bisa menghasilkan karya-karya yang

membanggakan kita sebagai bangsa dan mungkin kemiskinan tidak merjarela

seperti sekarang ini.

Walaupun bagaimana, Indonesia ini adalah tanah air dan bangsa kita sendiri

yang kita wajib untuk mencintainya dengan segala kekurangannya. Sungguh

sayang apabila warisan NKRI yang sudah diwariskan kepada kita dengan banyak

Page 164: Siap Menjadi Pemimpin

164

pengorbanan darah dan airmata dari para “founding fathers” ini tidak kita cintai

untuk dijadikan Negara dan Bangsa yang maju dengan masyarakatnya yang adil,

makmur dan sejahtera seperti halnya negara-negara maju lainya seperti Amerika

Serikat, Jepang, Singapura, dll.

Salah satu bukti cinta tanah air adalah bela negara. Bela Negara adalah

tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu, dan

berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan

bernegara Indonesia serta keyakinan akan kesaktian pancasila sebagai ideologi

negara dan kerelaan untuk berkorban guna meniadakan setiap ancaman, baik dari

luar negeri maupun dari dalam negeri yang membahayakan kemerdekaan dan

kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan

yurisdiksi nasional serta nilai- nilai Pancasila dan UUD 45.

Upaya bela negara adalah kegiatan yang dilakukan oleh setiap warga

negara sebagai penuaian hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan

pertahanan keamanan negara. Upaya bela negara merupakan kehormatan yang

dilakukan oleh setiap warga negara secara adil dan merata. Hak dan kewajiban

warga negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam upaya bela negara

antara lain diselenggarakan melalui Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN).

Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN) adalah pendidikan dasar bela negara

guna menumbuhkan kecintaan pada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara

Indonesia.

Keyakinan akan kesaktian Pancasila sebagai Ideologi negara, kerelaan

berkorban untuk negara, serta memberikan kemampuan awal bela negara.

Rumusan tersebut sangat jelas tujuan dan sasarannya yaitu setiap warga negara

mempunyai hak dan kewajiban untuk mempertahankan kedaulatan negara,

persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan wilayah NKRI. Namun demikian,

mengingat kemajemukan masyarakat dan keragaman budaya yang melatar

belakanginya, maka pengertian bela negara mempunyai implikasi sosial budaya

yang tidak boleh diabaikan dalam menanamkan kesadaran dan kepedulian segenap

warga negara.

Rasa cinta tanah air dapat ditanamkan kepada kita sejak usia dini agar rasa

terhadap cinta tanah air tertananam d hati dan kita dapat menjadi manusia yang

dapat menghargai bangsa dan negaranya. Hal ini adapat dilakukan misalnya

dengan upacara sederhana setiap hari Senin yang di lakukan di sekolah dengan

Page 165: Siap Menjadi Pemimpin

165

menghormat bendera Merah Putih, menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan

penuh bangga, dan mengucapkan Pancasila dengan semangat. Meskipun lagu

Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan

membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari Senin ada upacara, maka

anak akan hafal dan bisa memahami isi lagu.

Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran.Pentingnya

sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari negara tersebut, agar

dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap Negara Republik

Indonesia.selain melakukan upacara ada juga cara menanamkan sikap cinta tanah

air dengan mengadakan lomba 17 Agustus sebagaimana di tanggal setiap 17

Agustus semua masyarakat Indonesia selalau memperingati hari kemerdekaan

Negara republik Indonesia yang di cetuskan oleh presiden pertama Indonesia Bung

Karno yang jatuh tnggal 17 Agustus 1945.

Kegiatannya seperi ini bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap

perilaku maupun kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa

menghargai dan mencintai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai

Bendera Merah Putih dengan merawat dan menyimpan dengan baik, menghormati

bendera ketika dikibarkan.

Perkembangan zaman sudah membawa pengaruh yang cukup besar bagi

warga negara indonesia yang dapat mendatangkan dampak positif maupun negatif

sekalipun. Memang tidak dipungkiri setiap hal-hal yang baru pasti membawa

dampak yang baik maupun yang buruk dalam segala bidang. Hal ini apalagi

menyangkut negara dan bangsa pasti sangatlah banyak sekali dampak-dampak

yang ditimbulkannya.

Dampak yang ditimbulkan dari perkembangan zaman bagi suatu negara

dapat berupa dampak positif dan negatif. Dampak positifnya pastinya didalam

dampak yang ditimbulkan ini sangatlah mengandung hal-hal positif, sehingga

suatu negara dapat berkembang dan maju, contoh dampak positif yang ditimbulkan

misalnya negara semakin maju, alat-alat canggih sering bermunculan, fasilitas

umum banyak dan merajalela dan masih banyak contoh-contoh yang lain yang

dapat ditimbulkan dan mendatangkan pengaruh yang positif.

Dampak negatifnya misalnya dengan adanya perdagangan bebas dari luar

negeri dan masuk ke Indonesia maka banyak orang-orang dengan mudah

membelinya tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu dengan barang-brang

Page 166: Siap Menjadi Pemimpin

166

lokal yang tidak kalah kualitasnya dan bisa juga barang-barang lokal atau yang ada

di dalam negeri harganya tidak dapat bersaing. Dampak lain yang dapat

ditimbulkan adalah mudahnya pengeluaran paspor maka warga indonesia dengan

mudahnya ke luar negeri hanya sekadar untuk berlibur saja, padahal di negara kita

Indonesia banyak tempat-tempat wisata yang tidak kalah dibandingkan dengan luar

negeri.

Semua dampak-dampak pastinya dapat terjadi karena kurang sadarnya

mereka dengan tanah airnya sendiri dan kurangnya rasa cinta tanah air mereka

terhadap tanah air mereka. Sebenarnya tidak ada kata menyerah dan terlambat

untuk memperbaiki semua ini.

Rasa bangga dan cinta tanah air dapat kita tumbuhkan secara peralahan

dengan cara menyadarkan diri kita bahwa rasa cinta tanah air dapat kita tumbuhkan

dan kita pupuk dengan banyak cara diantaranya adalah senang memakai produk

dalam negeri, senang mengunjungi tempat-tempat wisata yang tidak kalah

dibandingkan luar negeri, dan masih banyak cara lagi yang dapat ditingkatkan lagi

untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air kita.

Sumber: www.bolangunix.co.cc

Gbr. 6.3

Pemimpin sejati adalah yang mempunyai kebanggan pada bangsanya

Kita bisa tumbuhkan rasa cinta tanah air kita terhadap bangsa dan negara

kita Indonesia. Ingat, Indonesia ini kaya akan segala hal maka dari itu kita sebagai

warga negara yang baik mari kita cintai tanah air kita Indonesia. Segala hal dapat

kita tempuh untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air kita terhadap bangsa ini. Hal

ini dengan berbagai macam cara sekalipun, asalkan rasa cinta itu tumbuh dari

dalam hati kita sendiri pastinya kita bisa. Semakin banyak warga negara kita

Page 167: Siap Menjadi Pemimpin

167

mencintai negara ini maka diharapkan negara ini akan semakin maju dan

berkembang dalam segala bidang. Mulai saat ini marilah kita cintai produk dalam

negeri agar rasa cinta tanah air kita akan semakin besar.

Page 168: Siap Menjadi Pemimpin

168

BAB 7

Pemimpin Masa Depan Pandai Bergaul

Pergaulan sehari-hari memilki andil sangat besar bagi keberhasilan. Kalau

sehari-harinya hanya bergaul dengan orang loyo, risau, pesimis, tidak memiliki

semangat hidup, berarti hampir dipastikan kita pun akan sama dengan mereka. Kita

akan gagal untuk meraih sukses di masa depan.

Namun sebaliknya, jika berteman dan bergaul dengan orang–orang yang

sukses, memiliki semangat luar biasa, memiliki optimisme yang besar, selalu

memiliki mimpi yang besar untuk meraih kesuksesan, berarti kita sudah berada di

jalur yang tepat dan benar. Kitaakan mudah sekali meraih kesuksesan dan

keberhasilan.

Banyak yang terjadi di hadapan kita bahwa teman dan lingkungan

pergaulan merupakan salah satu ‘sarana’ yang dapat membawa kita ke arah yang

lebih positif maupun kea rah yang lebih negativf. Contoh yang paling mudah, jika

teman-teman sekeliling adalah pembolos. Akibatnya, kita bisa ikut-ikutan menjadi

pembolos. Akan tetapi, jika temannya adalah orang-orang yang rajin, kita yang

belum rajin akan ikut-ikutan menjadi rajin.

Kita sebagai calon pemimpin harus pandai memilih teman dalam suatu

lingkunga pergaulan karena pengaruhnya sangat besr dalam pengembangan diri

dan kehidupan kita sendiri. Kita sudah memiliki tekad untuk mengembangkan diri

menjadi pemimpin yang unggul sehingga harus memilih teman–teman yang dapat

diandalkan.

Kita biasanya senang bila memiliki banyak teman dan hampir sebagian

besar waktu digunakan untuk bergaul baik dengan teman sebaya dalam suatu

komunitas. Hal tersebut dilakukan dengan atau tanpa pengawasan dari orang tua

kita. Meski kita mengetahui bahwa pergaulan memiliki pengaruh positif dan

negatif bagi perkembangan mental dan prestasi akademik.

Dampak positif dari pergaulan adalah membantu dalam pencarian harga

diri dan dapat meningkatkan rasa percaya diri. Bahkan bila memilih teman bergaul

yang tepat, akan meningkatkan prestasi akademik. Akan tetapi, bila kita salah

bergaul dapat berdampak negatif, seperti terjadinya kenakalan remaja atau perilaku

menyimpang, misal dalam cara berpacaran. Hal ini dapat memperburuk mental dan

Page 169: Siap Menjadi Pemimpin

169

prestasi akademik serta masa depan kita. Oleh sebab itu, alangkah sebaiknya kita

lebih berhati-hati dalam memilih teman pergaulan.

Berikut merupakan trik sederhana memilih pergaulan remaja yang tepat:

- Pergaulan dapat dibentuk bila terdapat penerimaan dan persetujuan dari orang

lain. Biasanya penerimaan terjadi dikarenakan suatu persamaan atau kecocokan

karakter atau status sosial. Maka sebaiknya pergaulan kita ciptakan dari kesamaan

bakat atau semangat untuk menjadi remaja yang berkualitas. Misalnya

persabahatan dengan teman kelas les musik, sehingga saling terpacu untuk

membuat prestasi di bidang musik.

- Sebaiknya memilih teman dari suatu komunitas kegiatan positif yang kita

lakukan. Misalnya kita mengikuti kegiatan ekstrakurikuler sekolah seperti basket,

tim jurnalis sekolah, tim penelitian sekolah yang sering disebut Karya Ilmiah

Remaja (KIR), atau bidang lain yang sesuai dengan minat. Pastilah disana kita

akan menemukan teman yang memiliki kesamaan bakat dan minat.

- Sebelum memutuskan untuk lebih dekat dengan seseorang, mempertimbangkan

kepribadian dan latar belakang orang tersebut. Sebab jika kita memiliki teman

dengan kebiasaan buruk, secara tidak langsung dapat mempengaruhi kepribadian

dan citra diri kita.

- Kita juga dapat memperoleh pertemanan melalui jaringan sosial di internet,

contohnya seperti Friendster, Facebook, My Space atau Twitter. Tetapi alangkah

sebaiknya sebelum kita memutuskan memperoleh teman melalui jaringan sosial,

bergabunglah terlebih dahulu dalam forum-forum kegiatan positif di Internet.

Tetapi harus tetap berhati-hati dan waspada, sebab perlu diingat bahwa sesuatu

yang disampaikan teman melalui situs jaringan sosial tidak dapat dipercayai

kebenarannya 100%.

- Banyak penelitian menyatakan bahwa remaja mengalami peningkatan fungsi

hormon tubuh. Sehingga masa remaja dianggap fase ketertarikan pada lawan jenis.

Oleh sebab itu, kita membutuhkan komunikasi aktif dengan orang tua atau anggota

keluarga yang lain, yang dapat membimbing kita tentang bagaimana cara

menjelaskan perasaan cinta kepada orang lain, dan bagaimana mengaplikasikan

perasaan, serta cara pacaran sehat yang sesuai dengan usia kita. Ketika kita

mengetahui bagaimana seharusnya bertindak, sebaiknya membandingkan dengan

perilaku berpacaran di lingkungan pergaulan. Bila menurut orang tua kurang

sesuai, sebaiknya kita tinggalkan lingkungan pergaulan tersebut. Sebab cara

Page 170: Siap Menjadi Pemimpin

170

pacaran yang berlebihan dapat mengakibatkan hal-hal negatif, contohnya seperti

seks bebas.

A. Bersikap Terbuka dan Cinta Perdamaian Bersikap terbuka berarti kita membuka diri kepada orang lain untuk

mengetahui tentang diri kita, juga membuka kesempatan kepada mereka untuk

menceritakan diri mereka. Sikap terbuka sangat diperlukan dalam kehidupan

sehari-hari terutama dalam bergaul, karena dengan terbuka orang akan mudah

menerima kita untuk jadi bagian mereka.

Orang yang terbuka pasti lebih disukai daripada orang yang tertutup, untuk

itu kita harus senantiasa terbuka kepada teman maupun keluarga kita, biarkan

oranglain mengetahui tentang diri kita yang sebenarnya, apapun pendapat mereka

baik ataupun buruk janganlah dipikirkan, yang penting kita sudah bisa dan mau

berbagi kepada mereka.

Hidup itu akan selalu di kelilingi masalah dan kesulitan jika kita tidak

pernah terbuka dan selalu menutup diri, karena orang lain akan enggan membantu

kita jika tidak terbuka kepada mereka, mereka akan beranggapan bahwa kita

bukanlah orang yang dekat dengan mereka dan dimata mereka kita tidak begitu

penting, sehingga mereka tidak akan memberikan kepercayaanya kepada kita.

Banyak sekali keuntungan-keuntungan yang bisa kita dapatkan dari

keterbukaan, jadi dimanapun kamu berada biasakanlah untuk selalu terbuka,

karena hidup itu indah jika kita bisa mengenalkan kepada dunia tentang diri kita.

Sikap terbuka (open mindedness) amat besar pengaruhnya dalam

menumbuhkan komunikasi yang efektif. Lawannya: dogmatisme. Mari kita lihat

bagaimana karakteristik orang yang bersikap terbuka:

1. Seorang yang bersifat terbuka biasanya menilai pesan secara obyektif, dengan

menggunakn data dan keajegan logika.

2. Orang terbuka rata-rata lebih mampu membedakan sesuatu dengan mudah,

mampu melihat nuansa-nuansa.

3. Orang yang bersifat terbuka lebih banyak berorientasi pada isi (content)

ketimbang orangnya, bungkus atau polesan-polesannya.

4. Orang ini mau mencari informasi dari berbagai sumber, tidak hanya puas dengan

satu nara sumber.

Page 171: Siap Menjadi Pemimpin

171

5. Ia lebih profesional dan bersedia tanpa malu-malu dan tanpa khawatir bersedia

untuk mengubah kepercayaannya, keyakinannya, pendapatnya, jika memang itu

terbukti salah.

Adapun orang yang cinta damai, di mana saja akan disambut lainnya. Dari

dirinya dulu cinta damai, barulah bisa menjadikan orang lain juga cinta damai.

Dari dirinya dulu rendah hati, barulah bisa hidup berdampingan dengan orang lain.

Kita harus bisa tenang terlebih dahulu, baru bisa meminta orang lain tenang. Orang

yang cinta damai, lebih bermanfaat daripada orang-orang yang berpendidikan

tinggi tetapi tidak cinta damai. Orang yang dalam melakukan segala sesuatunya

selalu mengikuti nafsunya, urusan yang baik akan menjadi jelek, karena yang

diingat itu hanyalah kesalahan orang lain saja.

Orang yang cinta damai dapat memandu kebaikan dari segala

permasalahan. Orang yang cinta damai tidak akan banyak curiga terhadap orang

lain. Hanyalah orang yang tidak damai batinnya yang selalu mencurigai orang lain,

sehingga dirinya tidak akan tenang, juga tidak inginkan orang lain dapatkan

ketenangan.

1. Damai di Sekolah

Untuk belajar memaknai hidup damai, dapat kita lakukan dalam lingkup

kecil, misalnya di sekolah. Sekolah yang damai adalah sekolah yang kondusif bagi

proses belajar mengajar yang memberikan jaminan suasana kenyamanan dan

keamanan pada setiap komponen di sekolah karena adanya kasih sayang,

perhatian, kepercayaan dan kebersamaan. Sekolah yang damai adalah sekolah yang

pada beberapa aspeknya memiliki indikasi tertentu.

Pada bagian dibawah ini tiap aspek beserta indikasinya akan dijelaskan

secara lebih rinci. Proses belajar mengajar adalah proses transfer ilmu pengetahuan

dan nilai-nilai etika. Pada sekolah yang damai proses belajar dan mengajar

berlangsung dengan efektif yang ditandai dengan:

- Siswa dapat memaksimalkan potensinya dalam memahami materi pelajaran dan

guru dapat mengajar dengan baik

- Siswa dapat menguasai mata pelajaran

- Ide-gagasan dan daya nalar siswa mengenai pelajaran tidak terhambat

- Proses belajar dan mengajar berjalan dengan menyenangkan

- Suasana sekolah dan kelas sangat kondusif dalam belajar

Page 172: Siap Menjadi Pemimpin

172

- Siswa dilibatkan secara aktif dalam proses belajar

Suasana di sekolah adalah situasi dan kondisi objektif di sekolah yang

dipersepsi oleh siswa. Suasana sekolah yang damai penuh dengan kenyamanan dan

keamanan baik secara fisik maupun secara psikologis.

Secara psikologis suasana yang yang nyaman dan aman terlihat pada :

- Tidak adanya rasa was-was pada siswa karena dirinya merasa takut dan terancam

keselamatannya

- Hubungan yang penuh kekeluargaan.

- Tidak ada keributan di sekolah karena perselisihan dan permusuhan

- Barang-barang siswa di sekolah atau fasilitas sekolah jauh dari pencurian

- Tidak ada pemalakan atau pemerasan

- Bebas dari prasangka dan isu negatif

- Siswa merasa diterima dan dihargai keberadaanya di sekolah

- Harga diri siswa tumbuh dan berkembang menjadi optimal

- Siswa memiliki kebebasan dalam beraktivitas

- Bebas dari intimidasi dan rongrongan baik dari dalam maupun luar sekolah

Secara fisik suasana yang yang nyaman dan aman terlihat pada :

- Lingkungan sekolah yang asri dan terjaga kelestariannya

- Kebersihan, kerapian dan kesehatan sekolah dapat terjaga

- Siswa merasa betah lingkungan sekolah

- Fasilitas sekolah memadai

- Ventilasi dan penerangan di dalam kelas yang cukup

- Bebas dari polusi (polusi penciuman, pendengaran dsb)

- Tidak ada perusakan dan pencurian pada sarana sekolah

Page 173: Siap Menjadi Pemimpin

173

Sumber: www.erp-pendidikan.com

Gbr. 7.1

Salah satu ciri sekolah damai adalah adanya ketenangan dalam belajar

Komunikasi dan hubungan adalah pola yang dikembangkan sekolah dalam

mengatur interaksi antar warganya. Komunikasi dan hubungan merupakan satu hal

yang tidak dapat diindahkan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. Pada

sekolah yang damai komunikasi dan hubungan yang terjadi antar warga sekolah

antara lain:

- Hubungan antar warga sekolah penuh dengan kerukunan dan kekeluargaan

- Adanya sikap saling mencintai, menghargai, menghormati, memperhatikan dan

mempercayai sesama warga sekolah

- Adanya perasaan sederajat dan senasib sepenanggungan (solidaritas)

- Adanya komunikasi nonformal antara guru dn siswa, misalnya siswa dapat

mengeluarkan keluh kesahnya atau menceritakan masalah yang dihadapi

- Guru dapat bertindak sebagai sahabat siswa

Page 174: Siap Menjadi Pemimpin

174

Sumber: www.pulaudebu.blogspot.com

Gbr. 7.2

Adanya komunikasi guru-murid adalah salah satu ciri sekolah damai

Begitu pun kedamaian di sekolah dapat tercipta jika peraturan/tata tertib di

sekolah dilaksanakan dan dipatuh. Peraturan di sekolah adalah kesepakatan yang

harus ditaati karena dibuat untuk mengatur semua aktifitas di sekolah. Peraturan d

sekolah meliputi peraturan mengenai proses belajar mengajar, pola hubungan,

kebiasaan, serta cara bersikap dan bertindak. Peraturan ini secara tidak langusng

akan mempengaruhi budaya sekolah.

Kebijakan adalah ketentuan dan ketetapan yang dikeluarkan oleh pihak

manajemen sekolah dalam menangani sebuah masalah. Pada sekolah yang damai,

peraturan dan kebijakan di sekolah ditaati, dipatuhi dan dilaksanakan dengan baik

oleh segenap komponen sekolah dengan konsisten. Selain itu, keterkaitan antara

peraturan dan kebijakan sekolah dengan budaya damai antara lain:

- Warga sekolah tidak merasa terkekang dengan adanya peraturan di sekolahnya

- Kebutuhan akan pengungkapan aspirasi terwadahi

- Sistem yang dijalankan di sekolah adalah sistem terbuka dan transparan

- Iklim demokratis dapat tumbuh

- Adanya kesadaran terhadap peraturan sekolah

- Adanya sosialisasi peraturan sekolah yang berkesinambungan

Page 175: Siap Menjadi Pemimpin

175

Sumber: www. sdsmarsudiriniperawang.blogspot.com

Gbr. 7.3

Tata tertib sekolah untuk menciptakan kedamaian di sekolah

Untuk menurunkan konsep kedamaian pada tataran yang lebih operasional

diperlukan pengenalan aspek-aspek yang tercakup pada kedamaian di sekolah.

Sebelum mengenal aspek-aspek budaya damai, perlu dilihat aspek yang berkaitan

dengan budaya damai dan anti kekerasan, yang telah ditentukan UNESCO. Aspek-

aspek tersebut antara lain disebutkan di bawah ini:

1. Penghargaan terhadap kehidupan (Respect All Life)

2. Anti Kekerasan (Reject Violence)

3. Berbagi dengan yang lain (Share With Others)

4. Mendengar untuk memahami (Listen to Understand)

5. Menjaga Kelestarian Bumi (Preserve the Planet)

6. Solidaritas (Rediscover Solidarity)

7. Persamaan antara laki-laki dan perempuan

8. Demokrasi (Democracy)

Page 176: Siap Menjadi Pemimpin

176

Kedamaian di sekolah dapat dilihat berdasarkan paparan dan pernyataan

guru dan siswa. Aspek-aspek tersebut merupakan rangkuman dari beberapa ciri

dan indikator yang mencerminkan budaya damai anti kekerasan di sekolah. Aspek-

aspek tersebut antara lain :

1. Saling percaya

2. Kerja sama

3. Tenggang rasa

4. Penerimaan terhadap perbedaan

5. Penghargaan terhadap kelestarian lingkungan

Pengenalan aspek secara terbuka berdasarkan budaya Indonesia sangat

diperlukan agar karena akan berguna kesuksesan pada penyusunan dan

pelaksanaan program yang hendak dilaksanakan di sekolah. Kedamaian di sekolah

dapat terbentuk dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:

a Saling Percaya

Kedamaian tidak akan tercipta tanpa adanya rasa percaya antara satu pihak

dengan pihak lainnya dalam satu lingkungan. Rasa percaya adalah landasan dalam

membentuk hubungan yang terjadi jika kedua pihak saling percaya terhadap satu

sama lainnya. Lawan dari rasa percaya adalah rasa curiga yang merupakan isyarat

adanya disintegrasi. Rasa percaya adalah penerimaan terhadap segala aspek

kepribadian orang lain beserta keunikannya. Rasa percaya juga memuat pandangan

mengenai kekuatan orang lain dalam mengembangkan potensi diri mereka masing-

masing.

Rasa percaya dilandasai oleh pikiran positif dapat memunculkan prasangka

baik terhadap orang lain. Selain prasangka baik rasa percaya juga menurunkan

beberapa sikap dan perilaku seperti penerimaan diri orang lain, kemauan untuk

membina hubungan, kemauan untuk berbagi serta membantu individu

berkembang.

Jika sebuah sekolah tiap komponennya memiliki rasa percaya satu dengan

lainnya, maka siswa tidak akan merasa tertekan dan nyaman, ketika sekolah

mengeluarkan peraturan tertentu, karena siswa telah percaya bahwa sekolah

mempunyai itikad baik dalam untuk mewujudkan kelancaran proses belajar

mengajar; guru tidak akan memberikan hukuman yang berat kepada siswa yang

Page 177: Siap Menjadi Pemimpin

177

berbuat salah, karena guru telah mempercayai bahwa apa yang dilakukan siswa

adalah karena lalai dan siswa telah menyadari kesalahannya.

Sebaliknya kenyamanan dan kadamaian tidak akan terwujud ketika satu

pihak saling mendikte dan membaca gelagat pihak lainnya, mengira-ngira apa yang

akan diperbuat pihak lain yang mungkin akan mengganggunya, lalu menyiapkan

diri sedemikian rupa sebagai antisipasi gangguan yang akan terjadi, padahal pihak

tersebut tidak seperti yang diperkirakan.

b. Kerja Sama

Kerja sama tidak dapat lepas dari masalah budaya damai dan anti

kekerasan. Kerja sama dapat meredam kecenderungan individu untuk bersikap

individualis dan egois dengan mementingkan diri mereka sendiri. Sekolah yang

penuh dengan kedamaian dan antikekerasan memerlukan adanya kerja sama antar

komponen sekolah.

Kerja sama diperlukan untuk mengatasai persoalan yang muncul dalam

tubuh sekolah. Kerja sama hanya mungkin terjadi jika setiap komponen sekolah

bersedia untuk mengorbankan sebagian dari apa yang diperoleh dari kerja sama

tersebut. Kerja sama bukan berarti menutup munculnya perbedaan pendapat antar

individu karena tanpa perbedaan pendapat yang berkembang menjadi konflik

demokrasi tidak mungkin berkembang. Perbedaan pendapat ini dapat mendorong

setiap kelompok untuk bersaing satu sama lain dalam mencapai tujuan yang lebih

baik.

Dalam pengertian yang lebih luas, kerja sama dapat meredahkan persaingan

yang ketat sehingga masing-masing kelompok berpotensi untuk saling

menjatuhkan bahkan menghancurkan. Diperlukan nilai-nilai kompromi agar

persaingan menjadi lebih bermanfaat karena dengan kompromi sisi agresif

persaingan dapat diperhalus menjadi kerja sama yang saling menguntungkan.

Nilai-nilai di dalam kerja sama yang patut dikedepankan dalam membentuk

sekolah yang damai dan anti kekerasan antara lain :

a. Hubungan yang saling menguntungkan

b. Persahabatan antar pribadi

c. Keseimbangan fokus perhatian antara kepentingan

pribadi dan hubungan

d. Kolaborasi dan Kooperasi

Page 178: Siap Menjadi Pemimpin

178

e. Identitas kelompok yang dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan komitmen

c. Tenggang Rasa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, tenggang rasa diartikan dengan

menghormati perasaan orang lain. Pada istilah tradisional, tenggang rasa kerap

juga disebut dengan tepa selira, sedangkan pada istilah yang lebih masa kini

tenggang rasa disejajarkan dengan empati.

Tenggang rasa perlu ditanamkan pada siswa di sekolah dalam kerangka

upaya menciptakan budaya damai anti kekerasan di sekolah. Tenggang rasa dapat

ditingkatkan melalui peningkatan daya empati individu.

d. Penerimaan terhadap Perbedaan

Salah satu pilar dalam menciptakan kedamaian di sekolah adalah

penerimaan terhadap perbedaan. Penerimaan terhadap perbedaan adalah menerima

bahwa orang lain juga memiliki baik pendapat, cita-cita, harapan dan keinginan

yang mungkin berbeda. Penerimanaan terhadap perbedaan juga mencakup

penerimaan bahwa orang lain memiliki latar belakang agama, suku bangsa, ras

yang berbeda sehingga tidak ada alasan untuk bertindak secara diskriminatif

Beberapa kasus yang menggambarkan tidak adanya kedamaian di sekolah

dikarenakan masih adanya individu yang tidak menghargai dan menerima

perbedaan. Penerimaan terhadap perbedaan tergantung pada seberapa luas

pemahaman individu terhadap individu lain yang dapat ditingkatkan melalui

peningkatan keterampilan sosialnya.

e. Penghargaan Terhadap Kelestarian Lingkungan

Kedamaian di sekolah dapat tercipta ketika kelestarian dan keasrian

lingkungan sekolah dapat terjaga dengan baik. Kelestarian lingkungan dapat

tercipta ketika komponen sekolah memiliki sikap yang berwawasan ekologis.

Sikap berwawasan ekologi adalah sikap yang memuat kesadaran terhadap

prinsip-prinsip kelestarian alam yang termanifestasikan dalam keyakinan, motivasi,

perasaan, serta kebiasaan komponen sekolah ketika berinteraksi dengan lingkungan

hidup di sekolah. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat diambil

kesimpulan bahwa sikap berwawasan ekologis adalah sikap yang didasari oleh

Page 179: Siap Menjadi Pemimpin

179

tanggung jawab terhadap keseimbangan lingkungan sekolah (ekosistem sekolah)

yang dijabarkan dalam berbagai aspek- aspek:

a. Menjaga kelestarian lingkungan sekolah.

b. Tidak melakukan perusakan terhadap fasilitas sekolah.

c. Hemat terhadap sumber daya.

Pada sisi yang lain kelestarian lingkungan juga berkaitan dengan masalah

polusi. Beberapa sekolah sangat terganggu dengan polusi suara yang ditimbulkan

oleh kebisingan lalu lintas atau industri yang dekat dengan area sekolah.

Kebisingan ini sangat mengganggu konsentrasi siswa ketika belajar sehingga

suasana damai di sekolah terganggu. Terganggunya konsentrasi ini dapat berperan

pada siswa yang cenderung berbuat onar atau berperilaku delinkuen.

Kelestarian di sekolah harus diperhatikan dalam mewujudkan kedamaian di

sekolah. Seperti yang dinyatakan oleh beberapa guru dan siswa bahwa sekolah

yang damai adalah sekolah yang mampu memberikan kenyamanan bagi warganya

dalam bentuk kenyamanan secara fisik dan psikologis. Lingkungan yang lestari

dan asri adalah faktor yang dapat memenuhi kebutuhan kenyamanan fisik anggota

sekolah yang dapat mempengaruhi terciptanya kedamaian di sekolah. Secara

umum, penghargaan terhadap lingkungan dapat ditanamkan melalui peningkatan

kepekaan terhadap masalah sosial.

2. Menghindari Budaya Tawuran

Pelajar yang sedang menempuh pendidikan di SMP maupun SMA, bila

ditinjau dari segi usianya, sedang mengalami periode yang sangat potensial

bermasalah. Periode ini sering digambarkan sebagai storm and drang period (topan

dan badai). Dalam kurun ini timbul gejala emosi dan tekanan jiwa, sehingga

perilaku mereka mudah menyimpang. Dari situasi konflik dan problem ini remaja

tergolong dalam sosok pribadi yang tengah mencari identitas dan membutuhkan

tempat penyaluran kreativitas. Jika tempat penyaluran tersebut tidak ada atau

kurang memadai, mereka akan mencari berbagai cara sebagai penyaluran. Salah

satu eksesnya, yaitu “tawuran”.

“Tawuran” mungkin kata tersebut sering kita dengar dan baca di media

massa. Bagi warga Jakarta, aksi-aksi kekerasan baik individual maupun massal

mungkin sudah merupakan berita harian. Saat ini beberapa televisi bahkan

membuat program-program khusus yang menyiarkan berita-berita tentang aksi

Page 180: Siap Menjadi Pemimpin

180

kekerasan. Aksi-aksi kekerasan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan-jalan, di

sekolah, bahkan di kompleks-kompleks perumahan. Aksi tersebut dapat berupa

kekerasan verbal (mencaci maki) maupun kekerasan fisik (memukul, meninju, dll).

Pada kalangan remaja aksi yang biasa dikenal sebagai tawuran

pelajar/masal merupakan hal yang sudah terlalu sering kita saksikan, bahkan

cenderung dianggap biasa. Pelaku-pelaku tindakan aksi ini bahkan sudah mulai

dilakukan oleh siswa-siswa di tingkat SMP. Hal ini sangatlah memprihatinkan bagi

kita semua.

Hal yang terjadi pada saat tawuran sebenarnya adalah perilaku agresi dari

seorang individu atau kelompok. Agresi itu didefinisikan sebagai suatu cara untuk

melawan dengan sangat kuat, berkelahi, melukai, menyerang, membunuh,atau

menghukum orang lain. Atau secara singkatnya agresi adalah tindakan yang

dimaksudkan untuk melukai orang lain atau merusak milik orang lain.

Dalam hal ini, jika menyakiti orang lain karena unsur ketidaksengajaan,

maka perilaku tersebut bukan dikategorikan perilaku agresi. Rasa sakit akibat

tindakan medis misalnya, walaupun sengaja dilakukan bukan termasuk agresi.

Sebaliknya, niat menyakiti orang lain tetapi tidak berhasil, hal ini dapat dikatakan

sebagai perilaku agresi.

Perilaku agresif adalah perilaku fisik atau lisan yang disengaja dengan

maksud untuk menyakiti dan merugikan orang lain. Jenis Agresi digolongkan

menjadi dua, yaitu

(1) agresi permusuhan (hostile aggression) semata- mata dilakukan dengan

maksud menyakiti orang lain atau sebagai ungkapan kemarahan dan ditandai

dengan emosi yang tinggi. Perilaku agresif dalam jenis pertama ini adalah tujuan

dari agresi itu sendiri dan

(2) agresi instrumental (instrumental aggression) pada umumnya tidak disertai

emosi. Perilaku agresif hanya merupakan sarana untuk mencapai tujuan lain selain

penderitaan korbannya. Agresi instrumental mencakup perkelahian untuk membela

diri, penyerangan terhadap seseorang ketika terjadi perampokan, perkelahian untuk

membuktikan kekuasaan atau dominasi seseorang

Perbedaan kedua jenis agresi ini terletak pada tujuan yang mendasarinya.

Jenis pertama semata- mata untuk melampiaskan emosi, sedangkan agresi jenis

kedua dilakukan untuk mencapai tujuan lain.

Page 181: Siap Menjadi Pemimpin

181

Bentuk atau ekspresi agresi dapat berupa fisik maupun verbal. Agresi yang

berbentuk fisik seperti memukul, menendang, melempar, merusak serta bentuk-

bentuk lain yang dapat mengakibatkan sakit/ luka pada objek atau sumber frustasi.

Sedangkan bentuk agresi yang bersifat verbal seperti mencaci-maki, berteriak-

teriak, mengeluarkan kata-kata yang kasar/kotor dan bentuk-bentuk lain yang

sifatnya verbal/ lisan.

Tawuran merupakan salah satu bentuk perilaku agresi, karena dalam

tawuran terdapat perilaku baik fisik atau lisan yang disengaja dengan maksud

untuk menyakiti dan merugikan orang lain.

Masa remaja merupakan masa manusia mencari jati diri. Pencarian tersebut

direfleksikan melalui aktivitas berkelompok dan menonjolkan keegoannya. Yang

dinamakan kelompok tidak hanya lima atau sepuluh orang saja. Satu sekolah pun

bisa dinamakan kelompok. Kalau kelompok sudah terbentuk, akan timbul adanya

semacam ikatan batin antara sesama kelompoknya untuk menjaga harga diri

kelomponya. Maka tidak heran, apabila kelompoknya diremehkan, emosianal-lah

yang akan mudah berbicara.

Pada fase ini, remaja termasuk kelompok yang rentan melakukan berbagai

perilaku negatif secara kolektif (group deviation). Mereka patuh pada norma

kelompoknya yang sangat kuat dan biasanya bertentangan dengan norma

masyarakat yang berlaku. Penyimpangan yang dilakukan kelompok, umumnya

sebagai akibat pengaruh pergaulan atau teman. Kesatuan dan persatuan kelompok

dapat memaksa seseorang untuk ikut dalam kejahatan kelompok, supaya jangan

disingkirkan dari kelompoknya. Disinilah letak bahayanya bagi perkembangan

remaja yakni apabila nilai yang dikembangkan dalam kelompok sebaya adalah

nilai yang negatif.

Tawuran pelajar merupakan salah satu bentuk perilaku penyimpangan

sosial kolektif remaja dan perilaku agresif yang marak terjadi di daerah perkotaan.

Penyebab tawuran kadang tidak jelas. Disinilah uniknya, sampai sampai kelompok

kerja (pokja penanggulangan masalah tawuran tidak mampu memberi jawaban

yang jelas mengenai apa penyebab tawuran. Mungkin dianggap telah menjadi

tradisi. Kadang juga hanya sekedar untuk balas dendam atau pun unjuk kekuatan

saja.

Tidak jarang pula melibatkan penggunaan senjata tajam atau bahkan senjata

api dan menimbulkan banyak korban berjatuhan. Aksi-aksi yang dilakukan para

Page 182: Siap Menjadi Pemimpin

182

pelajar dalam tawuran semakin beringas saja. Selain itu, tawuran juga melahirkan

dendam berkepanjangan bagi para pelaku yang terlibat di dalamnya dan sering

berlanjut pada tahun tahun berikutnya.

Kiranya, ada baiknya kita memahami sebab terjadinya tawuran dengan

teori agresi, karena tawuran merupakan salah satu bentuk perilaku agresi.

a. Teori Frustrasi–Agresi

Frustrasi terjadi bila seseorang terhalang oleh sesuatu hal dalam mencapai

suatu tujuan, kebutuhan, keinginan, pengharapan atau tindakan tertentu. Agresi

merupakan salah satu cara berespon terhadap frustrasi. Remaja miskin yang nakal

adalah akibat dari frustrasi yang berhubungan dengan banyaknya waktu

menganggur, keuangan yang pas-pasan dan adanya kebutuhan yang harus segera

terpenuhi tetapi sulit sekali tercapai. Akibatnya mereka menjadi mudah marah dan

berperilaku agresi.

Sumber: www.faefamily-repro.blogspot.com

Gbr. 7.4

Pencetus agresi salah satunya adalah frustrasi

Frustrasi yang berujung pada perilaku agresi sangat banyak contohnya,

salah satunya tawuran pelajar yang terjadi di Jakarta ada kemungkinan faktor

frustrasi ini memberi sumbangan yang cukup berarti pada terjadinya peristiwa

tersebut. Sebagai contoh banyaknya anak-anak sekolah yang bosan dengan waktu

Page 183: Siap Menjadi Pemimpin

183

luang yang sangat banyak dengan cara nongkrong-nongkrong di pinggir jalan dan

ditambah lagi saling ejek mengejek yang bermuara pada terjadinya perkelahian.

Banyak juga perkelahian disulut oleh karena frustrasi yang diakibatkan hampir

setiap saat dipalak (diminta uangnya) oleh anak sekolah lain padahal sebenarnya

uang yang di palak adalah untuk kebutuhan dirinya.

Dalam setiap frsutrasi selalu menimbulkan perilaku agresi. Pada yahun

1941, Miller menyatakn bahwa frustasi menimbulkan sejumlah respons yang

berbeda dan tidak selalu menimbulkan perilaku agresi. Perilaku agresi hanya salah

satu bentuk respon yang muncul. Frustasi yang muncul dari akibat faktor luar

menimbulkan perilaku agresi yang lebih besar dibandingkan dengan halangan yang

diebabkan diri sendiri. Hasil penelitian menyatakan bahwa frustrasi yang menetap

akan mendorong perilaku agresi. Dalam hal ini, orang siap melakukan perilaku

agresi karena orang menahan ekspresi agresi. Frustrasi yang disebabkan situasi

yang tidak menentu (uncertaint) akan memicu perilaku agresi semakin besar

dibandingkan dengan frustasi karena situasi yang menentu.

Walaupun frustrasi menimbulkan perilaku agresi tetapi perilaku agresi

dapat dicegah jika ada hukuman terhadap perilaku agresi. Dalam kenyataannya,

tidak setiap perilaku agresi dapat diarahkan pada sumber frustasi, sehingga orang

akan mengarahkan.

b. Teori Belajar Sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa pada saat ini anak-anak dan remaja banyak

belajar menyaksikan adegan kekerasan melalui Televisi dan juga games atau pun

mainan yang bertema kekerasan. Acara-acara yang menampilan adegan kekerasan

hampir setiap saat dapat ditemui dalam tontonan yang disajikan di televisi mulai

dari film kartun, sinetron, sampai film laga. Selain itu ada pula acara-acara TV

yang menyajikan acara khusus perkelahian yang sangat populer dikalangan remaja.

Walaupun pembawa acara berulang kali mengingatkan penonton untuk tidak

mencontoh apa yang mereka saksikan namun diyakini bahwa tontonan tersebut

akan berpengaruh terhadap perkembangan jiwa penontonnya.

Model pahlawan di film-film seringkali mendapat imbalan setelah mereka

melakukan tindak kekerasan. Hal ini sudah barang tentu membuat penonton akan

semakin mendapat penguatan bahwa hal tersebut merupakan hal yang

menyenangka dan dapat dijadikan suatu sistem nilai bagi dirinya. Dengan

Page 184: Siap Menjadi Pemimpin

184

menyaksikan adegan kekerasan tersebut terjadi proses belajar peran model

kekerasan dan hal ini menjadi sangat efektif untuk terciptanya perilaku agresi.

Video-game kekerasan mengajukan suatu ancaman kesehatan-masyarakat

terhadap anak-anak dan remaja, khususnya para individu usia mahasiswa dimana

video game kekerasan berhubungan secara positif dengan tingkat agresi yang

dipertinggi pada dewasa muda dan anak-anak. Selain itu, video game kekerasan

berhubungan secara positif dengan mekansime-mekanisme utama yang mendasari

efek-efek jangka panjang terhadap perkembangan kepribadian yang agresif –

kognisi agresif.

Selain model dari yang di saksikan di televisi belajar model juga dapat

berlangsung secara langsung dalam kehidupan sehari-hari. Bila seorang yang

sering menyaksiksikan tawuran di jalan, mereka secara langsung menyaksikan

kebanggaan orang yang melakukan agresi secara langsung. Atau dalam kehidupan

bila terbiasa di lingkungan rumah menyaksikan peristiwa perkelahian antar orang

tua dilingkungan rumah, ayah dan ibu yang sering cekcok dan peristiwa sejenisnya,

semua itu dapat memperkuat perilaku agresi yang ternyata sangat efektif bagi

dirinya.

Model kekerasan juga seringkali ditampilkan dalam bentuk mainan yang

dijual di toko-toko. Seringkali orang tua tidak terlalu perduli mainan apa yang di

minta anak, yang penting anaknya senang dan tidak nangis lagi. Sebenarnya

permainan-permainan sangat efektif dalam memperkuat perilaku agresif anak

dimasa mendatang. Permainan-permainan yang mengandung unsur kekerasan yang

dapat kita temui di pasaran misalnya pistol-pistolan, pedang, model mainan

perang-perangan, bahkan ada mainan yang dengan model Goilotine (alat penggal

kepala sebagai hukuman mati di Perancis jaman dulu).

Mainan kekerasan ini bisa mempengaruhi anak karena memberikan

informasi bahwa kekerasan (agresi) adalah sesuatu yang menyenangkan.

Permainan lain yang sama efektifnya adalah permainan dalam video game atau

play station yang juga banyak menyajikan bentuk-bentuk kekerasan sebagai suatu

permainan yang mengasikkan.

c. Teori kualitas lingkungan dilihat dari kualitas lingkungan sekolah

Setidaknya ada tiga faktor yang mempengaruhi tingkat kerawanan sekolah.

Pertama adalah faktor fisik sekolah, seperti berdekatan dengan pusat-pusat

Page 185: Siap Menjadi Pemimpin

185

hiburan/keramaian, kurangnya sistem pengamanan lingkungan, serta tidak

tersedianya sarana yang membuat anak-anak betah di sekolah. Kedua adalah faktor

psikoedukatif, yaitu ketertiban dan kelancaran proses belajar-mengajar di sekolah.

Ketiga adalah faktor efektivitas interaksi edukatif di sekolah.

Kedua dari manajemen rumah tangga yang tidak efektif. Pola asuh yang

tidak tepat (pola asuh keras menguasai maupun pola membebaskan) serta

hubungan yang tidak harmonis antar anggota keluarga dapat menyebabkan anak

tidak betah di rumah dan mencari pelampiasan kegiatan di luar bersama teman-

temannya. Hal ini tidak jarang menyeret mereka kepada pergaulan remaja yang tak

sehat, seperti perkelahian.

Kondisi lingkungan tempat tinggal yang tidak berkualitas, tidak nyaman

dan tidak layak, akan mempengaruhi remaja dalam menyikapi dan membangun

hubungan dengan dunia sekitarnya. Bagi remaja yang hidup di tempat kumuh dan

kotor kemungkinan besar mereka tidak akan nyaman tinggal di rumah sehingga

akan melarikan diri dari kenyataan. Pada kondisi inilah remaja mudah tergiur

untuk berbuat menyimpang karena lepas dari norma dan pengawasan di rumah .

B. Bersikap Santun dalam Berbahasa Bahasa menunjukkan cerminan pribadi seseorang. Karakter, watak, atau

pribadi seseorang dapat dikenali dari perkataan yang ia ucapkan. Penggunaan

bahasa yang lemah lembut, sopan, santun, sistematis, teratur, jelas, dan lugas

mencerminkan pribadi penuturnya berbudi. Sebaliknya, melalui penggunaan

bahasa yang kasar, menghujat, memaki, memfitnah, mendiskreditkan,

memprovokasi, mengejek, atau melecehkan, akan mencitrakan pribadi yang tidak

berbudi.

Tepatlah bunyi peribahasa, "bahasa menunjukkan bangsa". Bagaimanakah

sebenarnya tingkat peradaban dan jati diri bangsa tersebut? Apakah ia termasuk

bangsa yang ramah, bersahabat, santun, damai, dan menyenangkan? Ataukah

sebaliknya, ia termasuk bangsa yang senang menebar bibit-bibit kebencian,

menebar permusuhan, suka menyakiti, bersikap arogan, dan suka menang sendiri.

Bahasa memang memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

dan emosional. Begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan bermasyarakat,

Page 186: Siap Menjadi Pemimpin

186

berbangsa, dan bernegara sehingga perlu suatu kebijakan yang berakibat pada

pembinaan dan pembelajaran di sekolah.

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu membutuhkan manusia lain. Homo

homini socius, artinya manusia adalah kawan bagi manusia lain. Kebutuhan ini

mendorong manusia menjalin komunikasi dengan sesamanya.

Untuk menjalankan komunikasi ini mutlak diperlukan bahasa. Kelancaran

komunikasi dan hubungan sosial banyak ditentukan oleh bagaimana individu

santun berbahasa.

Tidak ada manusia yang senang diperlakukan secara kasar dan tidak patut

oleh manusia lain. Semua manusia pasti ingin diperlakukan secara baik, santun,

dan manusiawi. Nilai-nilai etika yang dipegang oleh individu-individu dalam

masyarakat sangat berperan dalam hal ini.

Sebuah masyarakat yang tidak memiliki etika adalah masyarakat yang

sedang menjelang kehancuran. Prinsip-prinsip etika merupakan prasyarat wajib

bagi keberadaan sebuah komunitas sosial.

Sumber: wwwnugrohou.blogspot.com

Gbr. 7.5

Salah satu berjalannya etika di sekolah adalah dengan adanya komunikasi yang santun

Jika tidak ada prinsip-prinsip etika, manusia tidak mungkin dapat hidup

secara harmonis. Tanpa prinsip-prinsip etika, manusia akan hidup dalam ketakutan,

kecemasan, keputusasaan, kekecewaan, dan ketidakpastian.

Page 187: Siap Menjadi Pemimpin

187

Salah satu wujud individu yang beretika adalah individu tersebut santun

berbahasa. Santun berbahasa di sini tak sekadar pada nada suara yang digunakan

ketika berbahasa, namun juga pada pemilihan kata-kata yang digunakan.

Mengapa seseorang harus membiasakan dirinya santun berbahasa, baik

secara lisan maupun tulisan kepada orang lain? Ada beberapa alasan, antara lain:

1. Penghormatan kepada orang lain

Dengan menggunakan bahasa yang santun, berarti seseorang telah

menunjukkan sikap penghargaannya kepada orang lain serta memperlakukan

manusia sebagaimana seharusnya manusia.

2. Harmonis

Kehidupan yang harmonis antarindividu dalam masyarakat akan sulit

tercapai jika anggota-anggota masyarakat tersebut tidak memiliki etika dan sopan

santun berbahasa. Kasus-kasus perkelahian antarindividu, antarkelompok, atau

bahkan antarkampung sering terjadi karena ketidaksantunan dalam berbahasa.

Saling ejek, saling melontarkan kata-kata kasar, menghina, dan

merendahkan lawan bicara dapat memancing emosi yang berujung pada

perkelahian. Jangankan kata-kata yang yang memang kasar dan bermuatan

penghinaan, kata-kata yang awalnya dimaksudkan untuk bercanda saja pun dapat

mengundang datangnya pertengkaran jika disampaikan pada orang dan saat yang

tidak tepat.

3. Saling pengertian

Santun berbahasa juga dapat menghindarkan terjadinya kesalahpahaman

antara orang-orang yang melakukan kegiatan komunikasi tersebut. Sebagai

anggota masyarakat, sudah selayaknya jika kita pun melatih diri untuk santun

berbahasa. Dalam keseharian, kita tidak hanya bersosialisasi dengan teman sebaya

namun juga dengan orang-orang yang lebih tua.

Page 188: Siap Menjadi Pemimpin

188

Sumber: www.reportaseonline.com

Gbr. 7.6 Hubungan komunikasi guru-murid

untuk kenyamanan belajar

Banyak ditemukan kasus terjadinya ketidakhamonisan dan kesalahpahaman

antara remaja dengan orang di sekitarnya, terutama yang lebih tua, karena masalah

berbahasa ini. Ketidakharmonisan dan kesalahpahaman ini tak hanya terjadi dalam

penggunaan bahasa lisan, namun juga tulisan. Dalam bahasa lisan, seorang remaja

bisa dinilai tidak santun berbahasa jika menggunakan intonasi yang keras pada

lawan bicara yang lebih tua, menggunakan pilihan kata yang tidak tepat (misalnya

menggunakan kata “kamu” pada orang yang secara usia atau kedudukan lebih

tinggi).

Dalam bahasa tulisan, remaja bisa dinilai tidak santun berbahasa gara-gara

menggunakan bahasa alay. Bahasa alay ini adalah bahasa gaul yang sering

digunakan oleh remaja pada sesama mereka. Bahasa ini melanggaran semua aturan

penggunaan huruf besar dan kecil, mencampuradukkan penggunaan huruf dan

angka dalam penulisan kata, dan menyingkat-nyingkat kata tanpa memperhatikan

kelaziman.

Komunikasi antar individu baru akan disebut berhasil jika tercapai saling

pengertian antarindividu yang terlibat. Saling perngertian itu bisa diperoleh melalui

perilaku santun berbahasa.

Dalam teori percakapan, ada dua prinsip penggunaan bahasa yang wajar

alamiah, yakni sebagai prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan. Pada prinsip

kerjasama menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan bentuk yang

Page 189: Siap Menjadi Pemimpin

189

lugas, jelas, isinya benar dan relevan dengan konteksnya. Sementara prinsip

kesopanan menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan sopan yakni

bijaksana, mudah diterima, murah hati, rendah hati, cocok dan simpatik.

Bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting. Karena jika tidak

digunakan sesuai dengan fungsinya, bahasa dapat menjadi alat kekerasan verbal

yang terwujud dalam tutur kata seperti memaki, memfitnah, menghasut, menghina,

dan lain sebagainya. Selain itu dampak dari kekerasan verbal tersebut akan

berlanjut pada kekerasan fisik seperti permusuhan, perkelahian, aksi anarkisme,

provokasi dan sebagainya. Di Indonesia hal tersebut sering terjadi. Bahkan

perilaku tersebut sudah menjadi rahasia umum. Seseorang dengan mudahnya

mengeluarkan kata-kata yang tak pantas. Tak aneh bila pembicaraan yang

mengabaikan sopan santun menjadi pemicu terjadinya kekerasan.

Kenyataan bahwa kita tidak bisa ketidaksopanan itu tidak direspons, lama

kelamaan kebiasan buruk itu akan ditinggalkan. Dan ini butuh kesadaran dari

semua pihak agar jati diri bangsa ini tidak ternodai hanya karena tidak bisa

menghargai bahasa sendiri, sebab bahasa memiliki peranan sentral dalam

perkembangan intelektual sosial dan emosional seseorang. menciptakan

lingkungan yang bebas dari ungkapan yang tidak baik karena bahasa merupakan

ekspresi, tapi sebenarnya jika Jadi kalau bukan kita sendiri yang menghargai

Bahasa Indonesia siapa lagi? Apalagi UUD 1945 pasal 36 mengamanatkan dengan

jelas bahwa “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”

Jangan sampai kita mengingkari amanat tersebut. Kalaupun belum dapat

berbahasa dengan santun dan baik setidaknya menghindari kekerasan berbahasa,

kita tidak ingin generasi yang akan datang tidak mengenal bahasa yang baik dan

benar.

Pengguna bahasa Indonesia sebenarnya jauh lebih besar dari bahasa

Perancis atau bahasa Arab, tapi dalam forum internasional Bahasa Indonesia atau

Melayu belum diakui sebagai bahasa resmi PBB. Jadi mari kita jadi pergunakan

Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, jangan malu untuk menggunakannya di

manapun. JS Badudu (ahli bahasa) pernah mengatakan, “Hendaknya kita tunjukkan

bila kita menggunakan bahasa kita sendiri agar bahasa kita tumbuh menjadi bahasa

yang teratur dan mantap.”

Sekaranglah saat yang tepat untuk mengkampanyekan kembali sopan

santun berbahasa dalam kehidupan sehari-hari. Bukankah lebih bijak mengambil

Page 190: Siap Menjadi Pemimpin

190

manfaat yang baik daripada sesuatu yang tidak baik demi perbaikan kualitas anak

bangsa ini. Kita harus memantapkan dan menggelorakan kembali semangat

Sumpah Pemuda dengan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu

bangsa.

Jika kita slalu menggunakan bahasa yang baik dan penuh kesantunan orang

akan mencitrakan kita sebagai pribadi yang baik dan berbudi. Karena melalui tutur

kata seseorang mampu menilai pribadi dari orang tersebut. Sementara itu jika

dalam kesehariannya kita tidak memenuhi etika berbahasa santun. Orang lain akan

mencitrakan kita sebagai pribadi yang buruk. Demikian pula dengan pentingnya

bahasa bagi suatu bangsa. Melalui bahasa suatu bangsa akan dikenal oleh

masyarakat dunia. Apakah bangsa tersebut termasuk bangsa yang ramah, sopan,

dan santun. Atau bangsa yang cinta akankebencian, permusuhan, dan perseteruan.

C. Bersikap Ramah dan Santun kepada Semua Orang

Secantik apapun atau setampan apapun seorang pemimpin, jika ia termasuk

orang yang judes, ketus, pemarah, pasti akan hilanglah segala keindahan fisiknya.

Bahkan bisa jadi yang tampak adalah kebalikannya, wajah yang tidak sedap

dipandang, sikap yang menyebalkan dan tentu saja orang enggan berakrab-akrab

dengannya. Adapun sebaliknya, kita menumpai pemimpin yang penampilan

luarnya biasa-biasa saja namun tampak bersahaja, dan tampak begitu manis serta

menyejukkan. Kita yang bergaul dengannya pun akan merasa nyaman dalam

memandang dan mendengarkannya.

Page 191: Siap Menjadi Pemimpin

191

Sumber: www.infoluarbiasa.com

Gbr. 7.7 Ramah dan santun adalah ciri bangsa Indonesia

Tidak salah lagi dialah “si ramah“ sosok pribadi yang tampil dengan segala

keramahannya dan bersikap santun kepada siapapun. Ia tak memerlukan make up

yang tebal, jas atau atribut-atribut mahal untuk menutupi kekurangannya, karena

keindahan hakiki itu tidak terletak pada topeng yang kita kenakan, sebagus apapun

aksesoris tubuh kita, melainkan terdapat pada isinya, pada hati kita yang bersih.

Itulah keindahan hakiki.

Tetapi tentu saja kita yang biasa-biasa saja, baik penampilan maupun harta

dan pangkat tidak perlu merasa pesimis dan kecewa. Sebab, kita masih bias

menampilkan keindahan yang mengesankan buat siapapun, kuncinya adalah

dengan menjadi orang yang selalu tampil ramah, sopan dan tulus. Percaya atau

tidak, ternyata sumber kesusahan itu bukan terletak semata-mata pada masalah

yang sedang dihadapi, melainkan terletak pada sikap kita dalam menghadapi

masalah tersebut.

Orang yang emosional, sebenarnya tidak sedang menyelesaikan masalah

dengan baik, melainkan sedang mempersulit diri. Terkadang banyak masalah yang

sepele dan sederhana menjadi rumit dan sangat merugikan. Tentu semua itu terjadi

disebabkan oleh pribadi yang jauh dari kebeningan hati, dan akibatnya sudah jelas,

suasana batin akan selalu lelah, tegang, jauh dari ketenangan dan kebahagiaan.

Page 192: Siap Menjadi Pemimpin

192

Kondisi seperti ini jelas akan berpengaruh kepada perilakunya, sebab reaksi

apapun yang kita tampilkan akan jauh berbeda dengan suasana hati.

Untuk itu, cobalah hadapi hidup ini dengan penuh semangat, pasang wajah

yang cerah dan jernih, senyumlah dengan wajar dan tulus, temuilah orang lain

dengan sikap yang sopan dan santun, dan sapalah dengan ramah dan penuh

penghormatan. Ternyata beban yang menghimpit hati ini kan terasa jauh lebih

ringan dan lega. Semangat untuk menghadapi persoalanpun akan berlipatganda,

apalagi ketika orang lain pun membalas keramahan kita, tentu semua itu akan

menjadi tambahan energi dalam menghadapi aneka persoalan rumit yang

menghadang, tidak hanya bagi orang lain yang melihatnya, tapi terutama sekali

bagi diri kita. Bukankah kita menginginkan hidup ini menyenangkan dan bahagia?

Marilah kita mulai dari sikap paling murah dan paling ringan tapi paling

cepat dirasakan hasilnya, hidup menjadi orang yang ramah dan santun kepada

siapapun. Dalam keadaan apapun, tetap lah bersikap ramah. Usahakan jadikan

ramah menjadi karakter diri kita. Karena terus terang bangsa kita dahulu terkenal

oleh sikap ramah-tamahnya, karena ramah adalah menyenangkan.

Dengan bersikap ramah, kita bisa selalu merasa dekat dan nyaman bila

semuanya baik-baik saja, dan bersikap ramah bisa mencegah pertengkaran

berkobar dimana-mana. Salah satu contohnya adalah di jalan raya, dimana sikap

ramah dan saling menghargai telah hilang, semua orang dengan egonya ingin

mendahulukan dirinya sendiri. Dimana sopir angkot dengan seenaknya berhenti

sembarangan, motor-motor saling sikut-sikutan, mobil pribadi main selak-selakan,

pejalan kaki menyeberang sembarangan sehingga terjadi kesemerawutan yang

parah.

Sikap kita dalam menunjukan keramahan yang tulus tidak berarti

menyungging senyum ketika kita sedang tidak ingin tersenyum atau berpura-pura

riang padahal hati anda sedang kusut. Sikap yang tepat adalah memperlakukan

orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh orang lain.. Terkadang dalam hidup

ini yang mungkin harus kita ingat adalah kita mengajarkan orang lain bagaimana

dia harus memperlakukan kita.

Memang benar cara terbaik untuk mengingatkan orang lain bahwa kita

ingin diperlakukan ramah adalah dengan terlebih dahulu memperlakukan orang

lain dengan ramah. Sikap ramah adalah menular, coba kamu uji coba dengan

orang terdekat.

Page 193: Siap Menjadi Pemimpin

193

Untuk bersikap ramah mulailah dari hal-hal yang terkecil menjadi

pendengar yang baik, penuh hormat dan perhatian ke setiap orang. Bersikap ramah

berarti meminta izin bila mana perlu, mengatakan "maaf ", "terimakasih", "tolong"

bila kita telah berinteraksi dengan sesama, dengan atasan, bawahan, tetangga,

pasangan, dll. Bersikap ramah adalah peduli dengan sesama didasari dari hal-hal

kecil.

Manusia adalah cermin bagi manusia lain. Pada umumnya, kita mendapat

imbalan yang sebanding dengan apa yang kita lakukan. Yakinlah bahwa sikap

ramah, yang diperaktekan setiap hari, adalah kunci kehangatan kebersamaan kita.

Jika begitu, ada harapan bahwa Indonesia menjadi tempat yang paling

ramah sedunia, dimana sesama manusia saling peduli, semua ramah, sedikit

konflik. Maukah kita mewujudkan Indonesia ramah dengan memulai bersikap

ramah kepada teman, orang tua, atasan, bawahan, sopir angkot, tukang roti, polisi,

tukang parkir, atau siapapun yang dekat dengan kita. Tanamkan lah benih budi

baik kepada semua orang, Maka akan tumbuh pohon kedamaian yang kokoh dan

menenteramkan sebagai tempat berteduh .

Keramahan dan kesantunan kepada orang lain berkitan erat dengan cara

kita memosisikan diri dan memperlakukan orang lain. Berikut ini beberapa langkah

yang dapat kita lakukan untuk sukses menjadi orang ramah dan santun.

1.Berilah pujian kepada orang lain

Pujian itu seperti air segar yang bisa menawarkan rasa haus manusia akan

penghargaan. Kalau selalu siap membagikan air segar itu kepada orang lain, kita

berada pada posisi yang strategis untuk disukai oleh orang lain. Caranya? Bukalah

mata lebar-lebar untuk selalu melihat sisi baik pada sikap dan perbuatan orang lain.

Lalu pujilah dengan tulus. Walau orang tersebut melakukan kesalahan tetapi

dengan memberikan pujian maka kita akan disukai. Namun patut diingat, pujian

harus lahir dari sikap yang tulus, bukan berusaha menjadi seorang penjilat.

2. Buatlah orang lain merasa dirinya sebagai orang penting

Tunjukkanlah dengan sikap dan ucapan bahwa kita menganggap orang lain

itu penting. Misalnya, jangan biarkan orang lain menunggu terlalu lama,

katakanlah maaf bila salah, tepatilah janji, dsb. Hargai setiap perkataannya dan

buat dia menjadi malu karena kita terlalu peduli padanya.

Page 194: Siap Menjadi Pemimpin

194

3. Jadilah pendengar yang baik

Kalau bicara itu perak dan diam itu emas, maka pendengar yang baik lebih

mulia dari keduanya. Pendengar yang baik adalah pribadi yang dibutuhkan dan

disukai oleh semua orang. Berilah kesempatan kepada orang lain untuk bicara,

ajukan pertanyaan dan buat dia bergairah untuk terus bicara. Dengarkanlah dengan

antusias, dan jangan menilai atau menasehatinya bila tidak diminta. Inilah cara

yang cukup efektif, jangan suka memotong pembicaraan.

Sumber: www.freedomscope.com

Gbr. 7.5

Ciri pemimpin adalah menjadi pendengar yang baik

4. Usahakanlah untuk selalu menyebutkan nama orang dengan benar

Nama adalah milik berharga yang bersifat sangat pribadi. Umumnya orang

tidak suka bila namanya disebut secara salah atau sembarangan. Kalau ragu,

tanyakanlah bagaimana melafalkan dan menulis namanya dengan benar.

5. Bersikaplah ramah dan sopan

Semua orang senang bila diperlakukan dengan ramah. Keramahan

membuat orang lain merasa diterima dan dihargai. Keramahan membuat orang

merasa betah berada di dekat Kita. Jadi bersikaplah ramah pada siapapun.

6. Bermurah hatilah

Page 195: Siap Menjadi Pemimpin

195

Kita tidak akan menjadi miskin karena memberi dan tidak akan kekurangan

karena berbagi. Seorang yang sangat bijak pernah menulis, Orang yang murah hati

berbuat baik kepada dirinya sendiri. Dengan demikian, kemurahan hati di satu sisi

baik untuk kita dan di sisi lain berguna bagi orang lain.

7. Hindari kebiasaan mengkritik, mencela, atau menganggap remeh

Umumnya orang tidak suka bila kelemahannya diketahui oleh orang lain,

apalagi dipermalukan. Semua itu menyerang langsung ke pusat harga diri dan bisa

membuat orang mempertahankan diri dengan sikap yang tidak bersahabat. Jadi

jangan ejek temanmu yang salah, berusahalah untuk menghargai pendapatnya

walau kamu tidak setuju dengan pendapatnya.

8. Bersikaplah asertif

Orang yang disukai bukanlah orang yang selalu berkata: Ya! tetapi orang

yang bisa berkata Tidak bila diperlukan. Sewaktu-waktu bisa saja prinsip atau

pendapat kita berseberangan dengan orang lain. Kita tidak harus menyesuaikan diri

atau memaksakan mereka menyesuaikan diri dengan kita. Jangan takut untuk

berbeda dengan orang lain. Yang penting perbedaan itu tidak menimbulkan

konflik, tapi menimbulkan sikap saling pengertian. Sikap asertif selalu lebih

dihargai dibandingkan sikap menurut tanpa tahu maksudnya.

9. Perbuatlah apa yang ingin orang lain perbuat kepada kita

Perlakuan apapun yang kita inginkan dari orang lain yang dapat

menyukakan hati, itulah yang harus kita lakukuan terlebih dahulu. Kita harus

mengambil inisiatif untuk memulainya. Misalnya, bila ingin diperhatikan, mulailah

memberi perhatian. Bila ingin dihargai, mulailah menghargai orang lain.

10. Cintailah diri sendiri

Mencintai diri sendiri berarti menerima diri apa adanya, menyukai dan

melakukan apapun yang terbaik untuk diri sendiri. Ini berbeda dengan egois yang

berarti mementingkan diri sendiri atau egosentris yang berarti berpusat kepada diri

sendiri. Semakin kita menyukai diri sendiri, semakin mudah kita menyukai orang

lain, maka semakin besar peluang kita untuk disukai orang lain. Dengan menerima

dan menyukai diri sendiri, kita akan mudah menyesuaikan diri dengan orang lain,

Page 196: Siap Menjadi Pemimpin

196

menerima mereka dengan segala kekurangan dan keterbatasannya, bekerjasama

dengan mereka dan menyukai mereka. Pada saat yang sama tanpa disadari kita

memancarkan pesona pribadi yang bisa membuat orang lain menyukai kita.

Page 197: Siap Menjadi Pemimpin

197

BAB 8

PENUTUP

A. Bangsa yang Besar Mendambakan Pemimpin

Keberadaan Indonesia sebagai negara yang sangat kaya akan sumber daya

alam dan manusia, adalah sebuah anugerah Tuhan yang patut kita syukuri Sebagai

warga negara yang lahir dan tinggal di negara ini, sudah sepatutnya kita bisa

mempertanggungjawabkan akan anugerah dan karunia yang telah diberikan.

Sejarah telah menempa bangsa ini agar bisa tumbuh dan berkembang

menuju bangsa yang adil dan makmur Keberagaman budaya dan suku memberikan

warna-warni tersendiri bagi sebuah bangsa yang patut dibanggakan�

Keanekaragaman dan kekayaan alamnya menyadarkan kita akan betapa

beruntungnya bangsa kita. Untuk itu, Indonesia ke depan sebagai bangsa yang

besar memerlukan sosok pemimpin yang unggul.

Berdasarkan uraian dalam setiap bab, dapat disimpulkan bahwa untuk

mencari pemimpin ideal perlu diperhatikan hal-hal berikut sebagai kriteria calon

pemimpin.

A. Modal Dasar

1. Kejujuran

Ini adalah modal utama yang harus dimiliki. Tidak terkecuali menjadi

seorang pemimpin. Bila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan dengan jujur

maka pekerjaan itu akan membawa keberhasilan yang kekal.

2. Cakap dan Cerdas

Hal ini merupakan salah satu modal bagi seseorang pemimpin.

3. Pemberani

Seorang pemimpin haruslah berani dalam mengambil sikap dan keputusan.

Demikian juga dalam menanggung resiko dari keputusan yang diambilnya.

4. Kondisi Fisik Prima

"Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat". Seorang pemimpin

dituntut memiliki kondisi fisik yang bagus agar dapat menjalankan roda-roda

Page 198: Siap Menjadi Pemimpin

198

kepemimpinannya secara maksimal. Hal ini diperlukan karena tidak jarang

pemimpin harus turun sendiri dalam menyelesaikan permasalahan.

B. Kriteria Pemimpin

1. Memiliki Pengaruh

Seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki banyak pendukung

serta turut membesarkan nama sang pimpinan. John C. maxwel, seorang penulis

buku-buku ternama tentang kepemimpinan berkata "Leadership is influence"

kepemimpin adalah soal pengaruh.

2. Memiliki Wewenang

Hal ini dapat diartikan sebagai hak yang diberikan kepada pemimpin untuk

menetapkan sebuah putusan dalam melaksanakan suatu kewajiban.

3. Kekuasaan

Seorang pemimpin umumnya memiliki pengaruh sehingga dia memiliki

kekuasaan yang membuat orang lain menghargainya. Kekuasaan yang dimiliki

hendaknya tidak menjadikan seorang pemimpin itu bertindak sesuka hati

melainkan harus rendah hati dan jumawa terhadap rakyat yang dipimpinnya.

C. Pemimpin Sejati

Pemimpin sejati adalah sorang pemimpin yang dinanti-nantikan

kedatangannya oleh rakyat. Dalam hal ini ada tiga kriteria pemimpin sejati.

1. Visi

Seorang pemimpin sejati memiliki tujuan pasti dan jelas serta tahu ke mana

akan membawa pengikutnya. Maksudnya seorang pemimpin sejati pasti tidak akan

membawa kesesatan dan kehancuran bagi rakyatnya.. Pemimpin sejati dapat

digambarkan seperti seorang pengembala yang mengembala

ternaknya.Pengembala itu pastilah memiliki tujuan mengembala ternaknya yaitu,

agar ternaknya makan yang banyak lalu pulang setelah ternaknya kenyang.

2. Sukses untuk Bersama

Page 199: Siap Menjadi Pemimpin

199

Seorang pemimpin sejati membawa sebanyak mungkin pengikutnya untuk

suskes bersamanya. Pemimpin sejati tidak akan memimpin jika ia tahu

kapasitasnya di bawah standar.

3. Regenerasi

Pemimpin sejati bukan hanya melaksanakan dan menikmati

kepemimpinannya semata. Seorang pemimpin sejati selalu mempersiapkan

pemimpin berikutnya yang berjiwa kepemimpinan sejati juga.

B. Refleksi Pemimpin dilahirkan dan dibentuk lewat pendidikan serta latihan. Dalam

kemampuan mempengaruhi tercakup dalam menguasai beragam aspek.

- Berbasis kemampuan konseptual, yaitu pemimpin dapat menganalisis,

merencanakan, mengadakan koordinasi semua yang terlibat dalam organisasi.

- Sebagai pemimpin harus menguasai teknis-teknis dalam kepentingan efektifitas

dan efisiensi pengawasan.

- Kepentingan kemampuan sosial tampak pada situasi hubungan yang nyaman baik

dengan beragam kalangan dengan latar belakang yang berbeda.

Page 200: Siap Menjadi Pemimpin

200

Daftar Pustaka

Adair, John. 2008. Kepemimpinan yang Memotivasi. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Agustian, Ary Ginanjar. 2004. Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power.

Jakarta: Arga.

Campbell, David.1986. Mengembangkan Kreativitas. Yogyakarta: Kanisius.

Dwiwibawa, F.Rudi. 2009. Siap Jadi Pemimpin? Latihan Dasar Kepemimpinan.

Jogjakarta. Kanisius

Littauer, Florence. 1996. Personality Plus (terjemahan Anton Adiwiyoto). Jakarta:

Binarupa Aksara.

Porter, Bobbi De dan Mike Hernacki. 2001. Quantum Learning. Bandung: Kaifa.

Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta:

Erlangga.

Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

Sumber Internet

www.ginandjar.com

www.sayidiman.suryohadiprojo.com