2
Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit? Nabi tidak jadi berwasiat karena perselisihan dan keributan mereka, kata Ibnu Abbas dengan penuh penyesalan. Siapa mereka yang berani membuat keributan di depan Nabi yang sedang sakit? Setelah melihat riwayat Ibnu Abbas pada makalah sebelumnya, yang menyatakan sebab mengapa Nabi tidak jadi menuliskan wasiat pada saat itu, penjelasan ini tidak lengkap rasanya jika tidak membahas siapa mereka yang menghalangi Nabi menuliskan wasiat. Jawabannya ada dalam riwayat-riwayat berikut: Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari, Kitabul Mardha, Bab Qaulil Maridh Qumu Anni Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari Kitab I’tisham bil Kitab Was Sunnah, Bab Karahiyatil Ikhtilaf Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Muslim, kitab Al Washiyah, Bab Tarkul Washiyyati liman laisa lahu syai’ yushi fiihi. Akhirnya kita tahu siapa sebenarnya yang menghalangi Nabi menuliskan wasiat.

Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit

Citation preview

Page 1: Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit

Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit?

Nabi tidak jadi berwasiat karena perselisihan dan keributan mereka, kata Ibnu

Abbas dengan penuh penyesalan. Siapa mereka yang berani membuat keributan di

depan Nabi yang sedang sakit?

Setelah melihat riwayat Ibnu Abbas pada makalah sebelumnya, yang menyatakan

sebab mengapa Nabi tidak jadi menuliskan wasiat pada saat itu, penjelasan ini

tidak lengkap rasanya jika tidak membahas siapa mereka yang menghalangi Nabi

menuliskan wasiat.

Jawabannya ada dalam riwayat-riwayat berikut:

Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan

sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an

ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih

dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar

Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi

mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan

Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas

mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga

menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari, Kitabul Mardha, Bab

Qaulil Maridh Qumu Anni

Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan

sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an

ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih

dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar

Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi

mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan

Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas

mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga

menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Bukhari Kitab I’tisham bil Kitab

Was Sunnah, Bab Karahiyatil Ikhtilaf

Nabi bersabda: mari aku tuliskan bagi kalian tulisan yang kalian tidak akan

sesat jika mengamalkannya, Umar berkata: Nabi sedang sakit keras dan Al Qur’an

ada di tengah kalian, cukup bagi kami kitab Allah, lalu Ahlul Bait berselisih

dan bertengkar, sebagian dari mereka mengatakan: dekatkan pena pada Nabi agar

Nabi menulis wasiat yang kalian tidak akan sesat selamanya, sebagian lagi

mengatakan seperti ucapan Umar. ketika mereka ribut dan berselisih di depan

Nabi, Nabi bersabda: pergi kalian dari sini. Ubaidillah berkata: Ibnu Abbas

mengatakan benar-benar musibah, yaitu perselisihan dan keributan mereka hingga

menghalangi Nabi dari menulis wasiat. Shahih Muslim, kitab Al Washiyah, Bab

Tarkul Washiyyati liman laisa lahu syai’ yushi fiihi.

Akhirnya kita tahu siapa sebenarnya yang menghalangi Nabi menuliskan wasiat.

Page 2: Siapa Yang Ribut Saat Nabi Sakit

Seperti selalu diklaim oleh kawan-kawan syiah, ahlulbait adalah maksum, artinya

terpelihara dari dosa. Tetapi ahlulbait yang maksum di sini malah ribut

sendiri, Nabi pun marah dan terhalang dari menuliskan wasiat.

Sesampai di sini, muncul satu pertanyaan di benak kita, ke mana Ali saat Nabi

saat peristiwa “tragedi hari kamis” (kata Abdul Husein Syarafudin Musawi dalam

dialog sunnah syiah-nya) atau peristiwa “kamis kelabu” (kata kawan kita yang

satu itu)?

Mengapa Ali tidak langsung mengambilkan pena dan kertas? Ada apa di balik semua ini?

Syiah menuduh sahabat Nabi berkomplot untuk menggagalkan wasiat Nabi ini,

apakah Ali ikut terlibat?