30
PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH PAPARAN ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE TERHADAP JUMLAH IMPLANTASI UTERUS MENCIT (Mus musculus L) Gumilar Sukma Laksono 08310133

Sidang Proposal

  • Upload
    mayhan

  • View
    26

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sidang Proposal

PRESENTASI PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH PAPARAN ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE TERHADAP JUMLAH IMPLANTASI UTERUS MENCIT

(Mus musculus L)

Gumilar Sukma Laksono08310133

Page 2: Sidang Proposal

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPada tahun 1910 adalah cikal bakal telepon seluler yang ditemukan oleh Lars Magnus Ericsson.

Karena ponsel menggunakan pancaran gelombang radio,yang merupakan salah satu gelombang elektromagnetik, maka akan terjadi paparan pada benda-benda disekitar ponsel tersebut. Yang dikhawatirkan akan memberi dampak bururk pada tingkat kesehatan hidup pengguna.

Page 3: Sidang Proposal

Dalam penelitian Anies (2004), sebagian besar penduduk yang mengalami electrical hypersensitivity, berupa kombinasi gangguan yang terdiri atas tiga gejala : Sakit kepala, Pening dan keletihan menahun.

Pada penelitian Kanedi (1996) tentang Pengaruh Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTET) terhadap Agresivitas dan Fertilitas Mencit, didapatkan penurunan yang nyata pada jumlah implantasinya.

Page 4: Sidang Proposal

B. Rumusan MasalahPada pemajanan gelombang elektromagnetik ELF dapat terjadi abortus spontan, terutama pada 9 minggu kehamilan dan dapat terjadi malformasi fetus.Berdasarkan hal diatas, maka dirumuskan suatu permasalahan penelitian, yaitu apakah lama paparan elektromagnetik handphone memiliki efek penurunan jumlah implantasi pada mencit ?

C. Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi elektromagnetik handphone terhadap jumlah implantasi uterus.

Page 5: Sidang Proposal

D. Manfaat Penelitian- Bagi peneliti, sebagai suatu bentuk pengembangan ilmu pengetahuan mengenai pengaruh elektromagnetik handphone bagi kesehatan, khususnya selama masa kehamilan.- Bagi masyarakat, memperluas wawasan dan pengetahuan di bidang kesehatan dan juga memberikan informasi tambahan mengenai pengaruh penggunaan alat komunikasi handphone bagi kesehatan.- Bagi peneliti selanjutnya, memberikan gambaran serupa dengan lebih lengkap.

Page 6: Sidang Proposal

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Implantasi UterusImplantasi adalah suatu proses melekatnya blastosit ke endometrium uterus diawali dengan menempelnya embrio pada permukaan epitel endometrium. Pada mencit proses implantasi sekitar 3 hari kebuntingan.

Pada embrio, sebelum terimplantasi, zona pelusida mengalami lisis. Pada mencit waktunya 4,5 – 6 hari kehamilan. Sedangkan pada manusia 6,5 – 14 hari kehamilan.

Page 7: Sidang Proposal

Pada saat implantasi, kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan mengandung banyak cairan. Sebagai akibatnya dapat dikenali tiga lapisan yang terpisah pada endometrium yaitu lapisan kompakta pada permukaan, lapisan spongiosa ditengah dan lapisan dasar yang tipis.

Sekali implantasi terjadi, sel-sel trofoblas dan sel-sel yang berdekatan lainnya baik dari blastokista maupun dari endometrium uterus berproliferasi dengan cepat, membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan.

Selama masa implantasi,embrio mengambil dan mendapatkan makanan dari sel-sel mukosa yang mengalami degenerasi di lokasi implantasi tersebut.

Page 8: Sidang Proposal

B. Gelombang ElektromagnetikGelombang elektromagnetik adalah gelombang yang terbentuk dari usikan medan magnetik dan medan listrik. Medan magnetik dan medan listrik pembentuk gelombang elektromagnetik adalah gelombang transversal, yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getarnya.

Setiap gelombang memiliki besaran-besaran, termasuk gelombang elektromagnetik. Besaran pertama adalah panjang gelombang (λ), yaitu panjang satu gelombang yang lengkap. Gelombang yang lengkap itu sendiri terdiri atas satu bukit dan satu lembah. Besaran selanjutnya adalah frekuensi (f), yaitu ukuran seberapa sering jumlah gelombang lengkap yang melewati satu titik selama satuan waktu yang dinyatakan dengan Herzt (Hz) atau sekon. Adapun kebalikan dari frekuensi adalah periode (T), yaitu waktu yang diperlukan satu gelombang lengkap untuk melewati satu titik.

Page 9: Sidang Proposal

Pada penelitian-penelitian sebelumnya pemajanan medan elektromagnetik ELF (Extremely Low Frequency) selama masa kehamilan dapat menyebabkan efek samping pada kehamilan mencit betina dan gangguan perkembangan pada keturunannya. Pada pemajanan gelombang elektromagnetik ELF dapat terjadi abortus spontan, terutama pada 9 minggu pertama kehamilan dan dapat terjadi malformasi fetus.

Potensi gangguan kesehatan yang timbul akibat pajanan medan elektromagnetik dapat terjadi pada berbagai sistem tubuh, antara lain: sistem darah, sistem reproduksi, sistem saraf, sistem kardiovaskular, sistem endokrin, psikologis, dan hipersensitivitas.

Page 10: Sidang Proposal

Menurut The National Radiological Protection Board (NPRB) UK, Inggris. Efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik dari telepon seluler dibagi menjadi dua yaitu:

• Efek fisiologis Efek fisiologis merupakan efek yang ditimbulkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik tersebut yang mengakibatkan gangguan pada organ-organ tubuh manusia berupa, kangker otak dan pendengaran, tumor, perubahan pada jaringan mata, termasuk retina dan lensa mata, gangguan pada reproduksi, hilang ingatan, kepala pusing.

• Efek psikologis Merupakan efek kejiwaan yang ditimbulkan oleh radiasi tersebut misalnya timbulnya stress dan ketidaknyamanan karena penyinaran radiasi berulang-ulang.

Page 11: Sidang Proposal

Penelitian mengenai pengaruh gelombang mikro terhadap tubuh manusia menyatakan bahwa untuk daya sampai dengan 10 mW/cm2 masih termasuk dalam nilai ambang batas aman.

Page 12: Sidang Proposal

C. Handphone

Handphone, adalah salah satu alat komunikasi nirkabel, yang memanfaatkan gelombang radio sebagai medianya. Keunggulan memanfaatkan gelombang radio ini jika dibandingkan dengan penggunaan kabel, adalah kemampuannya untuk digunakan secara mobile, dapat digunakan dimana saja asalkan ada sinyal.

Page 13: Sidang Proposal

Hal tersebut didukung lagi oleh pesatnya perkembangan teknologi di bidang ponsel, seperti terciptanya standar 3G dan HSDPA pada system GSM,maupun EVDO pada system CDMA, yang memungkinkan sebuah ponsel bukan hanya menjadi sarana komunikasi, tetapi juga menjadi sumber berita dan media transfer data mobile yang cepat.

GSM adalah sebuah teknologi komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication khususnya handphone, atau dalam istilah bahasa inggris (Global System for Mobile Communication). GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz.

Page 14: Sidang Proposal

CDMA adalah kepanjangan dari (Code Division Multiple Access) yaitu Sistem telepon seluler digital yang dikembangkan oleh militer Amerika Serikat dengan anti sadap. CDMA bisa menggunakan frekuensi 800 MHz yang selama ini digunakan oleh AMPS. CDMA merupakan bentuk spread-spectrum sinyal, karena sinyal termodulasi memiliki kode yang jauh lebih tinggi data bandwidth dari data yang dikomunikasikan.

Sementara itu, perusahaan pengelola jasa telepon seluler akhir-akhir ini menggunakan frekuensi 1.800MHz, jauh lebih tinggi dari frekuensi sebelumnya 900MHz .

Page 15: Sidang Proposal

D. Mencit1. Klasifikasi Mencit– Mencit (Mus Musculus L) diklasifikasikan sebagai berikut (depkes)

Kingdom : AnimaliaFilum : ChordataSub Filum : VertebrataKelas : MammaliaSubklas : TheriaOrdo : RodentiaSub ordo : MyomorphaFamili : MuridaeSub famili : MurinaeGenus : Bandicota, Rattus, dan MusSpesies : Mus musculus L

Page 16: Sidang Proposal

Mamalia betina mengalami siklus estrus berulang (periode panas), ditandai dengan perubahan selular di uterus dan vagina serta oleh perbedaan tingkah laku. Pelepasan ovum dari ovarium biasanya terjadi di akhir estrus atau segera setelahnya. Tikus betina merasa kepanasan selama beberapa jam setiap sekitar 4 hari.

Berat badan pada saat dimulainya periode kawin tersebut berkisar antara 20 – 30 gram.

Page 17: Sidang Proposal

Ciri Reproduksi Terpenting Mencit Betina (Malole & Pramono, 1989)

Parameter Ukuran normalBerat lahir 0,5 – 1,5 gBerat dewasa 24 – 45 gTemperatur tubuh 36,5 – 380CHarapan hidup (life span) 1,5 – 3 tahun Konsumsi makanan badan/hari 15 g/100 g berat

Konsumsi minuman badan/hari 15 ml/100g berat

Usia dewasa seksual 50 hari Lama siklus estrus 4 – 5 hari Lama kehamilan 18 – 21 hari Jumlah anak perkelahiran (litter size) 10 – 12 ekor

Umur siap sapih 21 – 28 hari Umur reproduksi ekonomis 9 – 12 bulan

Page 18: Sidang Proposal

E. Kerangka Kerja Penelitian

Paparan elektromagnetik handphone 0 jam/hari selama 18 hari kebuntingan

Paparan elktromagnetik handphone 1 jam/hari selama 18 hari kebuntingan

Paparan elktromagnetik handphone 3 jam/hari selama 18 hari kebuntingan

Paparan elktromagnetik handphone 2 jam/hari selama 18 hari kebuntingan

Jumlah implantasi uterus mencit

Di observasi dan di analisis

Page 19: Sidang Proposal

F. HipotesisHipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh dari pemberian paparan elektromagnetik handphone terhadap jumlah implantasi uterus mencit.

Page 20: Sidang Proposal

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental yaitu suatu penelitian dengan melakukan kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya perlakuan tersebut

B. Tempat dan Waktu PenelitianTempat akan dilakukan di BPPV dengan lama penelitian sekitar 20 hari dan dilakukan setelah proposal disetujui

Page 21: Sidang Proposal

C. Desain PenelitianPenelitian ini merupakan uji true eksperimental. Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit betina yang berumur 3-4 bulan dengan berat badan 30-40 gram yang memiliki estrus normal.Desain yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pada saat perlakuan percobaan, mencit dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 ekor mencit betina.

Hal tersebut sesuai dengan rumus penentuan sampel Federer untuk uji eksperimental :t(n-1) >= 15.t = jumlah perlakuan selama percobaann = jumlah sampel dalam dalam setiap kelompok percobaan

Page 22: Sidang Proposal

Kelompok pertama adalah kelompok kontrol dengan mencit betina diberikan paparan handphone selama 0 jam/hari. Kelompok kedua adalah kelompok mencit betina yang diberikan paparan handphone selama 1 jam/hari. Kelompok ketiga adalah kelompok mencit betina yang diberikan paparan handphone selama 2 jam/hari. Kelompok keempat adalah kelompok mencit betina yang diberikan paparan handphone selama 3 jam/hari. Kelompok-kelompok tersebut diberikan perlakuan selama 18 hari dimulai dari kebuntingan hari ke 0.

Page 23: Sidang Proposal

D. Alat dan Bahan Penelitian1. Alat penelitian– Kandang mencit,– Handphone Nokia tipe1280– Tempat makan dan minum mencit,– Alat bedah,– Alat tulis,– Kertas label, dan– Kamera

2. Bahan Penelitian– 20 ekor mencit betina berumur 3-4 bulan dengan rata-rata

berat 30-40 gram– Pelet dan minumannya– Amonium sulfida

Page 24: Sidang Proposal

E. Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan 20 ekor mencit betina berumur 3-4 bulan dengan rata-rata berat 30-40 gram.

F. Prosedur PenelitianPenelitian ini menggunakan 20 ekor mencit betina yang dibagi dalam 4 kelompok perlakuan, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Mencit diaklimatisasi selama 1 minggu dengan tujuan penyesuaian bagi mencit dalam lingkungan yang baru. Setelah itu, mencit dikawinkan dan dilihat keesokan harinya, apabila sudah ada sumbat vagina, maka mencit tersebut dapat dikatakan telah bunting hari ke 0 dan siap dijadikan subjek penelitian. Mencit tersebut diberikan pelet ayam dan botol minuman.

Page 25: Sidang Proposal

Kelompok pertama mencit diberi handphone dengan jarak 1 cm dari dasar kandang, namun handphone tersebut dimatikan sehingga tidak memancarkan gelombang elektromagnetik. Setelah 18 hari dilihat jumlah implantasi uterus mencit tersebut. Kelompok ini adalah kelompok kontrol.

Kelompok kedua, mencit diberikan paparan elektromagnetik handphone dengan jarak 1 cm dari dasar kandang selama 1 jam/hari. Setelah 18 hari dilihat jumlah implantasi uterus mencit tersebut, dan hasilnya dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Kelompok mencit ketiga diberikan paparan elektromagnetik handphone dengan jarak 1 cm dari dasar kandang selama 2 jam/hari. Setelah 18 hari dilihat jumlah implantasi uterus mencit tersebut, dan bandingkan dengan kelompok kontrol.

Page 26: Sidang Proposal

Kelompok mencit keempat diberikan paparan elektromagnetik handphone dengan jarak 1 cm dari dasar kandang selama 3 jam/hari. Setelah 18 hari dilihat jumlah implantasi uterus mencit tersebut, dan bandingkan dengan kelompok kontrol.

Page 27: Sidang Proposal

Persiapan penelitian :Persiapan kandangPersiapan hewan yang di ujiPersiapan alat dan bahan

Pelaksanaan penelitian

Perlakuan dengan elektromagnetik handphone

Pembedahan / pengambilan uterus

Penghitungan jumlah implantasi uterus mencit

Interpretasi data

Penyusunan KTI

Page 28: Sidang Proposal

G. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah jumlah implantasi uterus mencit setelah pemberian paparan elektromagnetik handphone. Untuk mengetahui jumlah implantasi, uterus dikeluarkan dan dibedah sehingga dinding dalam uterus terlihat lalu dimasukkan ke dalam amonium sulfida. Jumlah bintik hitam yang tampak pada dinding dalam uterus yang direndam dalam amonium sulfida itu dicatat sebagai jumlah implantasi

Page 29: Sidang Proposal

Data yang diperoleh akan diolah secara statistik dengan menggunakan program SPSS 16. Data dianalisis dengan menggunakan uji one way ANOVA untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antar perlakuan. Apabila terdapat perbedaan yang nyata,maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%.

Page 30: Sidang Proposal

TERIMA KASIH