21
Dwi Indah Latifah Ningrum 1510 100 045 Sidang Tugas Akhir – SB091358 Dosen Pembimbing : Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si Dosen Penguji: Penguji I N.D. Kuswytasari, S.Si., M.Si Penguji II Dr. Nurul Jadid, M.Sc JURUSAN BIOLOGI Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014

Sidang Tugas Akhir SB091358 Dwi Indah Latifah Ningrum 1510 ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-41411-1510100045-presentation.pdfAnalisis Data Data hasil pengamatan histopatologis

Embed Size (px)

Citation preview

Dwi Indah Latifah Ningrum

1510 100 045

Sidang Tugas Akhir – SB091358

Dosen Pembimbing :

Dra. Nurlita Abdulgani, M.Si

Dosen Penguji:

Penguji I N.D. Kuswytasari, S.Si., M.Si

Penguji II Dr. Nurul Jadid, M.Sc

JURUSAN BIOLOGIFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya2014

1.1 Latar Belakang

Tahun 2007, Indonesia menempati urutan ke-4 dengan jumlah penderita

terbesar di dunia yakni 8,4 juta penduduk.

Apakah pemberian ekstrak ikan gabus (Channastriata) memiliki potensi untuk meregenerasi selhepar mencit (Mus musculus) hiperglikemik?

1.2 Rumusan Permasalahan

1.3 Batasan Masalah

1. Parameter penelitian ini meliputi gambaran histologi hati mencit

(Mus musculus).

2. Kondisi histologi hati mengacu pada penilaian kerusakan hati

mencit berdasarkan penilaian Knodell Histological Activity Index

(HAI)

3. Hewan coba yang digunakan adalah mencit (Mus musculus)

jantan, umur 2-3 bulan, galur Balb-C.

4. Terapi pasca hiperglikemik menggunakan ekstrak ikan gabus

dengan ketetapan perhitungan dosis obat di Fakultas Kedokteran

Hewan, Universitas Airlangga, yakni dosis bawah 0,07423 ml;

dosis tengah 0,1248 ml dan dosis atas 0,14846 ml.

5. Induksi hiperglikemik mencit sesuai dengan hasil uji

pendahuluan, paling efektif yakni menggunakan aloksan

monohidrat single doze sebanyak 190 mg/kg bb.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:untuk mengetahui potensi ekstrak ikan gabus dalamregenerasi sel-sel hepar yang rusak akibathiperglikemik.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikanmanfaat untuk menambahkan informasi barubahwa ekstrak ikan gabus dapat digunakansebagai alternatif obat hiperglikemik.

Waktu dan Tempat PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Mei

2014 di laboratorium Zoologi jurusan Biologi, FakultasMatematika Ilmu Pengetahuan Alam, Institut TeknologiSepuluh Nopember, Surabaya.

METODOLOGI

ALUR PENELITIAN

Pengamatan histologi

Pembuatan preparatorgan hepar

Pemeliharaan dan Aklimasi

Kontrol

Mencit (Mus musculus)

Pembedahan dan pengambilanorgan hepar

Terapi MencitHiperglikemik

Cek Glukosa Darah

Induksi Aloksan

Cek Glukosa Darah

Cek Glukosa Darah

Hari ke 1-14

Hari ke 15

Hari ke 19

Hari ke 16

Hari ke 20-33

Hari ke 34

Hari ke 34

HARI KE 1-14

25 Ekor Mencit JantanGalur Balb/C

Umur 2-3 bulan

dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing terdiri dari 5

ekor.

•Diberi makandan minumsecara rutin•Pembersihan

kandang

Pembuatan dan Induksi Aloksan

Aloksan ditimbang (sesuai konversi

dengan berat badan masing-masing

mencit)

Perlakuan mencit

hiperglikemik

bagian intraperitonial mencit diusap dengan

kapas yang sudah dibasahi dengan alkohol

70%

dilakukan penginduksian aloksan pada kelompok B, C,

D, dan E 0,5 cc menggunakan syringe 1ml

secara intraperitoneal

dilarutkan dengan aquades pro-injeksi

sebanyak 0,5 cc

semua tikus diistirahatkan dan diberi

makan dan minum

HARI KE 16

Terapi mencit hiperglikemik

Dilakukan setiap hari selama 2 minggu setelah diketahui mencit hiperglikemik

(E)Terapi Dosis Atas(0,14846 ml/hari)

(D)Terapi Dosis Tengah

(0,1248 ml/hari)

(C)Terapi Dosis Bawah

(0,07423 ml/hari)

HARI KE 20-33 (2 minggu)

Pembedahan

Pembedahan hari ke 34

Semua alat dan bahan pembedahan disiapkan Semua mencit dibius

dengan kloroform

Mencit diambil satu persatudan di tata rapi diatas papan

bedah sesuai urutan

Dibasahi bagian abdomen dgn alkohol dan dibedah

dicelupkan dengan NaClHepar disimpan pada botol fial yang telah terisi larutan

buffer formalin 10%

Diambil bagian organ hepar

Pembuatan PreparatHistologis Hepar

FiksasiBuffer Formalin 10%

DehidrasiAlkohol bertingkat

(70%, 80%, 90%, dan 96%)

ClearingDengan xylol

InfiltrasiXylol :Parafin, 3:1, 1:1,1:3, dan parafin

murni

EmbeddingJaringan ditanampada kotak berisi

parafin cair

Sectioning

Pemotongan dengan mikrotom

setebal 5 µm

DeparafinasiDengan Xilol I dan

xylol II

StainingDengan

Hematoksilin Eosin

MountingDengan Canada

balsem atau entelan

Pengamatan Histologi Hepar

Pengamatan preparat dilakukan dengan menggunakanmikroskop compound

dilakukan penilaian kerusakan hepar denganmenggunakan tabel penilaian kerusakan hatiberdasarkan Knodell Histological Activity Index(HAI)

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimentalmenggunakan rancangan acak lengkap (RAL).

Penilaian Kerusakan Hepar Mencit (Mus musculus) berdasarkan HistologicalActivity Index (HAI) (Knodell et al., 1981)

Analisis Data

Data hasil pengamatan histopatologis hepar, dianalisismenggunakan metode deskriptif kualitatif yang mengacupada penilaian kerusakan hati mencit berdasarkan penilaianKnodell Histological Activity Index (HAI). Tingkatkerusakan dikategorikan sebagai berikut (Knodell et al.,1981):0 = Normal1 - 4 = Sedikit5 - 8 = Ringan9 - 12 = Sedang13 - 18= Berat

• Hasil data diuji statistik dengan dipersentasekan dan dianalisismenggunakan uji statistik menggunakan Analysis of Variance(ANOVA) one way.

• Untuk menunjukkan perbedaan yang signifikan, maka dilakukan ujiTukey dengan selang kepercayaan 95%.

Analisa Statistik

HASIL PENELITIAN danPEMBAHASAN

# Pengaruh Terapi Ekstrak Ikan Gabus (Channa striata) terhadap StrukturHistologi Hati Mencit (Mus musculus) Hiperglikemik.

HAHTHB

K (+)K (-)

HASIL PENELITIAN danPEMBAHASAN

# Hasil uji ANOVA terhadap pengukuran kerusakan histologi hati mencit (Mus musculus) HAI

n Nilai Kerusakan Histologi Hati

Kontrol

(-)

Kontrol

(+)

Dosis

Bawah

Dosis

Tengah

Dosis

Atas

1 1,33 11,74 8,47 5,67 2,07

2 1,27 12,2 8,2 6,2 2,34

3 1,33 11,67 8,33 6,47 2,34

4 0,94 12,13 8,47 6,3 2,34

5 1,2 11,73 8,33 6,2 2,47

Mean 1,214E 11,894A 8,360B 6,168C 2,312D

p-value sebesar 0,000; dikatakan signifikan, karena p < 0,05 maka faktor berpengaruh.

Persentase perbaikan nilai kerusakan hati antara kelompok kontrol (+) dengan kelompok dosis atas sebesar

80,56%. Persentase perbaikan nilai kerusakan hati dari kelompok kontrol (+) dengan kelompok terapi ekstrakdosis bawah adalah 29,72% dan untuk dosis tengah adalah 48,15%

Uji tuckey, menunjukkan kesignifikansi terhadap hasil dengan didapatkan taraf kepercayaan 99,28%.

Tingkat kerusakan dikategorikansebagai berikut (Knodell et al., 1981):0 = Normal1 - 4 = Sedikit5 - 8 = Ringan9 - 12 = Sedang13 - 18 = Berat

KESIMPULAN dan SARAN• Kesimpulan

Penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrak ikangabus dapat meregenerasi jaringan hati paling baik pada dosis0,14846 ml/hari, dengan persentase perbaikan dari kondisihiperglikemik sebesar 80,56%.

Saran

Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disarankan bahwadosis dan waktu terapi yang diberikan perlu ditingkatkan supayaperbaikan jaringan hati semakin mendekati kondisi normal.

TERIMA KASIH...