Sifat Fisik Zat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hasu

Citation preview

TUGAS PENDAHULUAN

LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASARSIFAT FISIK ZATOleh :

Nama

: Mochamad Rahman Sidik NRP

: 123020073 Kelompok

: C Meja

: 8 (Delapan)

Tanggal Praktikum : 11 Desember 2012 Asisten

: Nadya Charisma Putri

LABORATORIUM KIMIA DASAR

JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2012SIFAT FISIK ZATMochamad Rahman Sidik123020073Nadya Charisma Putri

Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui titik leleh dan titik beku suatu zat. Untuk menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat cair dan mengetahui jenis alat-alat viskometer (Sutrisno, 2012).Prinsip Percobaan : Berdasarkan hukum poiseville yaitu kecepatan fluida kental yang mengalir melalui pipa tidak sama dengan di seluruh titik penampang lintasanya. Dan berdasarkan hukun stokes yaitu fuida sempurna yang viskositasnya nol mengalir melewati sebuah bola bergerak dalam fluida yang diam baris-baris arusnya akan membentuk pola yang sempurna (Sutrisno, 2012)Metode Percobaan :

Viskositas

Penentuan titik leleh

Hasil Pengamatan :

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:NoSampelSpindelHasil

1Sirup markisa 3 0,5 dPas

2Selai blueberry1110 dPas

3Saos cap gunung170 dPas

(Sumber: Mochamad Rahman Sidik, Meja 8(delapan), Kelompok C,2012)

Titik Leleh Naftalen

PengamatanHasil

Suhu awal aquades26,5oC

Suhu lelehan pertama75oC

Suhu lelehan habis85oC

(Sumber: Mochamad Rahman Sidik, Meja 8(delapan), Kelompok C,2012)Pembahasan :Kekentalan atau viskositas dapat dianggap sebagai gesekan daribagian dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini, maka untukmenggerakan salah satu fluida diatas lapisan lainnya, atau supaya satupermukaan dapat meluncur diatas lainnya bila diatas permukaan-permukaan ini terdapat lapisan fluida, haruslah dikerjakan gaya. Baik zat cair maupun gas mempunyai viskositas, hanya saja zat cair lebih kental dari pada gas dan dapat disimpulkan bahwa temperaturyang digunakan sangat berpengaruhpada suhu yang dihasilkan padapenentuan titik leleh. Pada percobaan viscositas spindel no.1 bernilai 3 150 dPas, spindel no.2 bernilai 100 4000 dPas dan spindel no.3 bernilai 0,3 13 dPas. Dalam percobaan ini apabila kita menggunakan spindle no.1 maka baca nilai viscositas pada layar pada no.1 juga. Saat memasang spindel berlawanan arah jarum jam dan waterpas harus berada di tengah itu menandakan bahwa viscometerdalam keadaan datarviscometer cup dan Bob prinsip kerjanya sampel digeser dalam ruangan antara dinding luar bob dan dinding dalam dari cup dimana bob masuk persis ditengah-tengah. Kelemahan viscometer ini adalah terjadinya aliran sumbat yang disebabkan gesekan yang tinggi disepanjang keliling bagian tube sehingga menyebabkan penemuan konsentrasi. Penurunan konsentrasi ini menyebebkan bagian tengah zat yang ditekan keluar memadat hal ini disebut aliran sumbat. Berdasarkan pada jenis zatnya ,mekanisme viskometer mengacu pada gaya adesi dan kohesi, pada zat cair viskositas disebabkan oleh gaya kohesi dan pada zat lain, viskositas disebabkan oleh gaya adesi. Adapun pengertian kohesi dan adesi yaitu kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antar partikel dalam zat. Dengan demikian, gaya kohesi zat padat lebih besar dibandingkan dengan zat cair dan gas, kemudian adhesi adalah gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis. Gaya adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan. Contohnya : Bercampurnya air dengan teh/kopi, melekatnya air pada dinding pipa kapiler, melekatnya tinta pada kertas,Perbedaaan viskositas dan konsistensi, viskositas yaitu alat untuk menentukan suhu cair, air, dan zat yang tercampur lainya, sedangkan konsistensi berfungsi untuk mengukur konsistensi pasta coklat, dan larutan yang tidak bercampur lainya.Zat dapat berada dalam tigabentuk fisik yang berbeda yaitupadat, cair, dan gas. Dalam berbagai macam perubahan materi dapat digolongkan kedalam perubahan fisis dan perubahan kimia. Perubahan fisis adalah perubahan yang tidakmenghasilkan zat baru, tetapi mengalami perubahan bantu atau wujud zat. Misalnya beras berubah menjadi tepung beras, gula menjadi sirup dan sebagainya. Sedangkanperubahan kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru dan susunan komponen berubah. Misalnya singkong menjadi tape,susu berubah menjadi keju dan lain-lain ( Brady, 2012 )Naftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Gambar 1.Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit darisisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena merupakan suatu bahan keras yang putih dengan bau tersendiri, dan ditemui secara alami dalam bahan bakar fosil seperti batu bara danminyak.Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagian-bagian mesin. Penggunaan Naftalena sebagai aditif memang belum terkenal karenamasih dalam tahap penelitian. Sampai saat ini memang belum diketahui akibat buruk penggunaan naftalena terhadap lingkungan dan kesehatan, namun ia relatif aman untuk digunakan.Satu molekul napthalena merupakan perpaduan dari sepasang cincin benzena. Naftalena merupakan salah satu jenis hidrokarbon polisiklik aromatik . Ada dua set atom hidrogensetara: posisi alpha (posisi 1, 4, 5, dan 8), dan posisi beta (posisi 2, 3, 6, dan 7) pada gambar di bawah.

Gambar 2.

Sesuai dengan ikatan valensinya, napthalena mempunyai tiga struktur resonansi yaitu :Seperti benzena, naftalena dapat mengalami substitusi aromatik elektrofilik . Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik elektrofilik, naftalena bereaksi dalam kondisi lebih ringan daripada benzena. Sebagai contoh, benzena ataupun napthalena bila beraksi dengan klorin dengan menggunakan besi klorida atau aluminium klorida sebagai katalis, naftalena danklorin dapat bereaksi untuk membentuk 1-chloronaphthalena bahkan tanpa menggunakan katalis. Benzena dan naphthalene juga dapat dialkilasi menggunakan reaksi Friedel-Crafts,naftalena juga dapat di alkilasi dengan mereaksikannya dengan alkena atau alkohol, menggunakan sulfat atau asam fosfat sebagai katalis. (Anonim, 2012)Sifat FisikMassa molarKepadatanTitik lebur Titik didihKelarutan dalam air 128,17052 g1,14 g / cm 80,26 C, 353 K, 176 F218 C, 491 K, 424 F30 mg / L

Sedangkan kapur barus atau kamper adalah zat padat berupa lilin berwarna putih dan agak transparan dengan aroma yang khas dan kuat. Zat ini adalah terpenoid dengan formula kimia C10H16O. Zat ini ditemukan dalam kayu tanaman jenis pohon laurel kamper (Cinnamomum camphora), pohon besar yang ditemukan di Asia, terutama di Sumatera, Kalimantan dan Taiwan, juga pohon Dryobalanops aromatica, pohon besar yang tumbuh di hutan Kalimantan. Kamper juga dapat disadap dari pohon-pohon jenis lain dari keluarga laurel, misalnyaOcotea usambarensis. Daun rosemary kering (Rosmarinus officinalis), dan keluarga tanaman mint lainnya juga mengandung hingga 20% kamper. Kapur barus juga dapat dibuat secara sintetis dari terpentin. Zat ini biasanya digunakan sebagai wewangian, sebagai bumbu makanan (hanya di India), serta sebagai cairan pembalseman, untuk keperluan obat-obatan, kimia, ataupun upacara keagamaan. Bahan pembuat kamper utama di Asia adalah selasih kamper.Adapun menurut standardisasi nasional indonesia sampel yang di uji menggunakan viskometer dalam percobaan adalah sebagai berikut:

Syarat Mutu Saus TomatNo.UraianSatuanPersyaratan

1.Keadaan

1.1Bau _Normal

1.2Rasa_Normal khas tomat

1.3WarnaNormal

2.Jumlah padatan terlarutBrix, 20 oCMin. 30

3.Keasaman, dihitung sebagai asam asetat% b/bMin. 0,8

4.Bahan tambahan makanan

4.1Pengawet Sesuai denganSNI 01-0222-1995 dan peraturan dibidang makanan yang berlaku

4.2Pewarna tambahanSesuai denganSNI 01-0222-1995 dan peraturan dibidang makanan yang berlaku

5.Cemaran logam

5.1Timbal (Pb)mg/kgMaks. 0,1

5.2Tembaga (Cu)mg/kgMaks. 50,0

5.3Seng (Zn)mg/kgMaks. 40,0

5.4Timah (Sn)mg/kgMaks. 40,0* / 250,0**

5.5Raksa (Hg)mg/kgMaks 0,03

6.Arsen (As)mg/kgMaks. 0,1

7.Cemaran mikroba

7.1Angka lempeng totalKoloni/gMaks. 2 x 102

7.2Kapang dan khamirKoloni/gMaks. 50

*Dikemas di dalam botol**Dikemas di dalam kaleng

Sumber: SNI 01-3546-2004Menurut SNI selai buah adalah produk makanan semi basah, dibuat dari pengolahan bubur buah-buahan, gula, dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan dan juga sirup didefinisikan sebagai larutan gula pekat (sakarosa : High Fructose Syrup dan atau gula inversi lainnya) dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Definisi sirup yang lain yaitu sejenis minuman ringan berupa larutan kental dengan citarasa beraneka ragam, biasanya mempunyai kandungan gula minimal 65 %. Kesimpulan :Berdasarkan hasil pengamatan dan percobaan dapat disimpukan bahwa sampel yang dapat diukur menggunakan viskometer dengan spindel 1 yaitu termasuk sampel yang kental, jika menggunakan spindel 2 yaitu sangat kental dan jika menggunakan spindel 3 tingkat kekentalanya encer, lalu pada pengamatan titik leleh dapat disimpulkan bahwa naftalen dalam air meleleh habis pada suhu 85oC dan suhu lelehan pertama naftalen dalam air yaitu pada suhu 75oC dan sifat utama dari naftalen adalah polatil yaitu mudah meleleh dan membeku.DAFTAR PUSTAKAAnonim,(2012),Pengertian Naftalena dan Kamper, http://kimia-master.blogspot.com/2011/11/definisi-naftalena-dan-kamper-adalah-hidrokarbon.html/. Diakses : 14 Desember 2012Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur. Binarupa Aksara, Jakarta.Sutrisno, E. T, dkk. (2012), Penuntun Praktikum Kimia Dasar, Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pasundan : Bandung

LampiranNaftalena adalah hidrokarbon kristalin aromatik berbentuk padatan berwarna putih dengan rumus molekul C10H8 dan berbentuk dua cincin benzena yang bersatu. Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit dari sisa fraksionasi minyak bumi. Gambar 1.Senyawa ini bersifat volatil, mudah menguap walau dalam bentuk padatan. Uap yang dihasilkan bersifat mudah terbakar. Naftalena paling banyak dihasilkan dari destilasi tar batu bara, dan sedikit darisisa fraksionasi minyak bumi. Naftalena merupakan suatu bahan keras yang putih dengan bau tersendiri, dan ditemui secara alami dalam bahan bakar fosil seperti batu bara danminyak.Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena aromatik hidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk meningkatkan angka oktan. Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagian-bagian mesin. Penggunaan Naftalena sebagai aditif memang belum terkenal karenamasih dalam tahap penelitian. Sampai saat ini memang belum diketahui akibat buruk penggunaan naftalena terhadap lingkungan dan kesehatan, namun ia relatif aman untuk digunakan.Satu molekul napthalena merupakan perpaduan dari sepasang cincin benzena. Naftalena merupakan salah satu jenis hidrokarbon polisiklik aromatik . Ada dua set atom hidrogensetara: posisi alpha (posisi 1, 4, 5, dan 8), dan posisi beta (posisi 2, 3, 6, dan 7) pada gambar di bawah.

Gambar 2.

Sesuai dengan ikatan valensinya, napthalena mempunyai tiga struktur resonansi yaitu :Seperti benzena, naftalena dapat mengalami substitusi aromatik elektrofilik . Pada sebagian besar reaksi substitusi aromatik elektrofilik, naftalena bereaksi dalam kondisi lebih ringan daripada benzena. Sebagai contoh, benzena ataupun napthalena bila beraksi dengan klorin dengan menggunakan besi klorida atau aluminium klorida sebagai katalis, naftalena danklorin dapat bereaksi untuk membentuk 1-chloronaphthalena bahkan tanpa menggunakan katalis. Benzena dan naphthalene juga dapat dialkilasi menggunakan reaksi Friedel-Crafts,naftalena juga dapat di alkilasi dengan mereaksikannya dengan alkena atau alkohol, menggunakan sulfat atau asam fosfat sebagai katalis. (Anonim, 2012)Sifat FisikMassa molarKepadatanTitik lebur Titik didihKelarutan dalam air 128,17052 g1,14 g / cm 80,26 C, 353 K, 176 F218 C, 491 K, 424 F30 mg / L

Syarat Mutu Saus TomatNo.UraianSatuanPersyaratan

1.Keadaan

1.1Bau _Normal

1.2Rasa_Normal khas tomat

1.3WarnaNormal

2.Jumlah padatan terlarutBrix, 20 oCMin. 30

3.Keasaman, dihitung sebagai asam asetat% b/bMin. 0,8

4.Bahan tambahan makanan

4.1Pengawet Sesuai denganSNI 01-0222-1995 dan peraturan dibidang makanan yang berlaku

4.2Pewarna tambahanSesuai denganSNI 01-0222-1995 dan peraturan dibidang makanan yang berlaku

5.Cemaran logam

5.1Timbal (Pb)mg/kgMaks. 0,1

5.2Tembaga (Cu)mg/kgMaks. 50,0

5.3Seng (Zn)mg/kgMaks. 40,0

5.4Timah (Sn)mg/kgMaks. 40,0* / 250,0**

5.5Raksa (Hg)mg/kgMaks 0,03

6.Arsen (As)mg/kgMaks. 0,1

7.Cemaran mikroba

7.1Angka lempeng totalKoloni/gMaks. 2 x 102

7.2Kapang dan khamirKoloni/gMaks. 50

*Dikemas di dalam botol**Dikemas di dalam kaleng

Sumber: SNI 01-3546-2004Menurut SNI selai buah adalah produk makanan semi basah, dibuat dari pengolahan bubur buah-buahan, gula, dengan atau tanpa penambahan makanan yang diizinkan dan juga sirup didefinisikan sebagai larutan gula pekat (sakarosa : High Fructose Syrup dan atau gula inversi lainnya) dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diijinkan. Definisi sirup yang lain yaitu sejenis minuman ringan berupa larutan kental dengan citarasa beraneka ragam, biasanya mempunyai kandungan gula minimal 65 %.

_1416883705.unknown

_1416884923.unknown