3
Sifat mekanik amalgam yang merugikan: 1. Kekuatan tarik Kekuatan tarik amalgam lebih rendah dibanding kekuatan kompresifnya. Kekuatan kompresif ini cukup baik untuk mempertahankan kekuatan amalgam, tetapi rendahnya kekuatan tarik yang memperbesar kemungkinan terjadinya fraktur/retakan (Williams, 1979). Pada bagian tipis dan bagian tepi dari tambalan amalgam biasanya mempunyai peluang untuk tejadinya fraktur/retak. Oleh karena amalgam lebih lemah terhadap tegangan daripada kompresi dan tidak dapat menahan tekanan tarik atau penekukkan yang tinggi. Maka, rancangan restorasi harus melibatkan struktur beresiko bertekuk atau tertarik bila terkena tegangan. Sehingga kekuatan tarik cukup tinggi dan dapat menahan gaya tarik dari ggitan pasien agar tidak terjadi fraktur (Annusavie, 2004). 2. Kekuatan komprehensif Kekuatan komprehensif merupakan karateristik yang paling menguntungkan untuk amalgam. Karena amalgam memiliki kekuatan komprehensif yang kuat, namun lemah pada ketegangan dan kekuatan tarik (Craig, 2002). Akan tetapi, efek laju pengerasan amalgam penting pula diperhatikan oleh dokter gigi. Karena pasien pada umumnya diperbolehkan pulang dari praktik gigi dalam waktu 20 menit setelah triturasi amalgam. Ada kemungkinan bahwa persentase patahnya restorasi amalgam yang tinggi. Amalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yang kita inginkan. Spesifikasi ADA menyebutkan kekuatan kompresi minimal adalah 80 MPa pada 1 jam. Kekuatan kompresi 1 jam dari amalgam komposisi tunggal yang kandungan tembaganya tinggi sangatlah besar (Anusavice, 2004). 3. Modulus elastik

Sifat Mekanik Amalgam Yang Merugikanfix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

amalgam

Citation preview

Page 1: Sifat Mekanik Amalgam Yang Merugikanfix

Sifat mekanik amalgam yang merugikan:

1. Kekuatan tarik

Kekuatan tarik amalgam lebih rendah dibanding kekuatan kompresifnya. Kekuatan kompresif ini cukup baik untuk mempertahankan kekuatan amalgam, tetapi rendahnya kekuatan tarik yang memperbesar kemungkinan terjadinya fraktur/retakan (Williams, 1979).

Pada bagian tipis dan bagian tepi dari tambalan amalgam biasanya mempunyai peluang untuk tejadinya fraktur/retak. Oleh karena amalgam lebih lemah terhadap tegangan daripada kompresi dan tidak dapat menahan tekanan tarik atau penekukkan yang tinggi. Maka, rancangan restorasi harus melibatkan struktur beresiko bertekuk atau tertarik bila terkena tegangan. Sehingga kekuatan tarik cukup tinggi dan dapat menahan gaya tarik dari ggitan pasien agar tidak terjadi fraktur (Annusavie, 2004).

2. Kekuatan komprehensif

Kekuatan komprehensif merupakan karateristik yang paling menguntungkan untuk amalgam. Karena amalgam memiliki kekuatan komprehensif yang kuat, namun lemah pada ketegangan dan kekuatan tarik (Craig, 2002).

Akan tetapi, efek laju pengerasan amalgam penting pula diperhatikan oleh dokter gigi. Karena pasien pada umumnya diperbolehkan pulang dari praktik gigi dalam waktu 20 menit setelah triturasi amalgam. Ada kemungkinan bahwa persentase patahnya restorasi amalgam yang tinggi. Amalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yang kita inginkan. Spesifikasi ADA menyebutkan kekuatan kompresi minimal adalah 80 MPa pada 1 jam. Kekuatan kompresi 1 jam dari amalgam komposisi tunggal yang kandungan tembaganya tinggi sangatlah besar (Anusavice, 2004).

3. Modulus elastik

Seperti yang kita ketahui bahwa modulus elastisitas menunjukkan kekerasan atau kekakuan relatif dari suatu bahan (Annusavice, 2004).

Amalgam yang kita ketahui sebagai bahan restorasi logam juga memiliki sifat mekanik ini. Hal ini dapat dilihat dari prinsip pemulihan elastik yang di perlihatkan gambar di bawah untuk proses pemburnihsan pada tepi restorasi logam yang terbuka, dimana batu abrasif terlihat berputar pada tepi restorasi logam untuk menutup celah pada tepi restorasi tersebut sebagai akibat regangan elastik. Namun setelah gaya dibebaskan, bagian tepi restorasi melenting kembali dengan dengan besar yang sama dari regangan elastik total. Hanya dengan membuka mahkota logam tersebut dari gigi, penutupan celah dapat berlangsung sempurna. Karena itu kita harus menyediakan tempat sedikitnya 25 µm untuk semen, pemburnishan total

Page 2: Sifat Mekanik Amalgam Yang Merugikanfix

pada gigi biasanya sudah cukup karena besarnya regangan pemulihan elastik relatif kecil (Annusavice, 2004).

Pemulihan elastik pada saat proses pemburnishan

4. Deformasi plastis (creep)

Sifat viskoelastik amalgam tercermin pada creep dan deformasi permanen dalam beban yang statis. Pengaplikasian tekanan yang terus menerus pada amalgam akan menyebabkan deformasi. Kerendahan nilai creep pada High Cooper Amalgams, akan meningkatkan sifat brittle amalgam dan menurunkan tegangan/stress pada suhu kamar di bawah tambalan (Craig, 2002).

Pada lingkungan mulut, restorasi mengalami tegangan dari tindakan pengunyahan. Kekuatan yang terjadi di gigi dan atau bahan sehingga menghasilkan reaksi yang berbeda yang menyebabkan deformasi yang akhirnya dapat membahayakan daya tahan dari waktu ke waktu (Linda, et al).

Anusavice, Kenneth J. 2004. Phillips’ Science of Dental Materials. W.B Saunders Company: Philladelpia

Craig, Robert G and John M. Powers. 2002. Restorative Dental Materials 11th ed. Mosby Inc: St. Louis

Williams, D.F and J. Cunningham. 1979. Materials in Clinical Dentistry. Oxford :University Press

Page 3: Sifat Mekanik Amalgam Yang Merugikanfix