Upload
nofiana-dian
View
234
Download
12
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Skenario Analisis
Pada praktikanini digunakan data Asera dan akan menentukan informasi
yang akan dihasilkan dalam analisis ppotensi longsor. Data yang akan digunakan
dalam analisi ini yaitu data Land Use, Kemiringan tanah, dan Jenis tanah di Asera.
II.2 Analisis Dissolve
Pada pekerjaan ini kita akan menyederhanakan data sebelum pemberian
score. Adapun langkah-langkah dalam penyederhanaan ini adalah sebagai berkut:
1. Buka ArcMap lalu add data yang akan ditampilkan dan di proses.
Tampilan Add data Shape
Setelah dilakukan Add data maka akan muncul latyer-layer seperti di
bawah ini:
Tampilan data Curah hujan
Tampilan data Jenis Tanah
Tampilan data Kelerengan
2. Untuk dissolve menggunakan ArcToolBox Data Management Tools
Generalization Dissolve
Kotak Dialog Arc Toolbox
3. Double klik pada dissolve, maka akan muncul tampilan dari Dissolve.
Inputkan data yang akan digeneralisasi. Karena kita akan memberikan
score pada data shp jenih tanah, maka check list pada “JNSTANAH”. Klik
OK
Tampilan Disolve Jenis Tanah
Lalu tunggu hingga proses selesai
4. Lakukan proses yang sama pada Kelerengan dan Curah Hujan dengan
melakukan check list pada CRH_HJN untuk curah hujan dan A1 untuk
Kelerengan seperti berikut:
Tampilan Dissolve Curah Hujan
Tampilan Dissolve Kelerengan
Hasil dari dissolve adalah sebagai berikut:
Tampilan Layer Hasil Dissolve
5. Untuk melihat bahwa data shapefile tersebut berhasil dissolve, klik kanan
pada layer yang muncul setelah proses dissolve. Klik Open Attributes
Table.
Table Attribute jenistanah_dissolve
Table Attribute curahhujan_dissolve
Table Attribute kelerengan_dissolve
II.3 Scoring Pekerjaan ini memberikan penilaian terhadap data yang ada. Karena
praktikan akan menganalisis daerah longsor, maka penilaian diberikan dengan
nilai tertinggi pada daerah-daerah yang rawan akan longsor. Pemberian scoring
dilakukan untuk data yang ada seperti data Land Use, Kemiringan tanah, dan jenis
tanah. Pemberian skor didasarkan pada studi. Misalkan pemberian skor pada jenis
tanah harus didasari dengan pengetahuan yang baik tentang jenis-jenis tanah.
Mengetahui jenis tanah seperti apa yang memiliki potensi longsor lebih besar
dibandingkan dengan jenis tanah yang lain. Pemberian skor bisa dikerjakan
dengan menggunakan data shapefile yang telah dissolve.
1. Klik kanan pada layer yang telah di dissolve Open Attributes Table.
Kemudian add field untuk tempat pengisian skor.
Tampilan Add Field
2. Isikan field Score dengan type = Text dan Lenght = 10 (sesuai dengan
banyaknya karakter yang diinginkan)
Add Field Score
3. Untuk mengisi skor pada kemiringan dengan menggunakan editor toolbar
klik start editing. Kemudian Open Attribute Table. Isikan skor sesuai
dengan studi dan pengamatan.
Tabel Scoring Kelerengan
Tabel Scoring Curah Hujan
Tabel Scoring Jenis Tanah
4. Jika sudah, klik save editstop editing pada editor Toolbar.
II.4 Pembobotan Pemberian bobot pada data didasarkan pada pengaruh dari data tersebut
untuk analisis. Pada praktikum ini praktikan memberikan bobot pada data dengan
analisis daerah rawan longsor. Pemberian bobot dikerjakan dengan.
1. Open Attributes Table pada data shp yang telah di generalisasikan.
Kemudian add field untuk kolom bobot.
2. Kemudian klik kanan pada attribute yang dibuat, klik field Calculator.
Field Calculator
3. Isikan dengan nilai bobot yang diinginkan, misal pada
curahhujan_Dissolve diisikan dengan bobot 0,3 ; kelerengan_Dissolve =
0,2 ; jenistanah_Dissolve = 0,6
Tampilan Field Calculator
4. Lalu tunggu prosesnya hingga field Bobot terisi.
Field Bobot Kelerengan
II.5 Analisis Intersect Analisis Intersect adalah proses pertampalan (overlay) antar data input
yang memiliki kesamaan letak dimana hanya bagian area yang sama yang
dijadikan output. Berikut adalah tahapan pekerjaan Overlay dengan menggunakan
ArcMap 10.
1. Buka ArcMap, kemudian klik icon add data untuk menambahkan data dari
dissolve.
2. Klik icon Arc Toolbox . Maka akan muncul tampilan dari Arc Toolbox.
Untuk overlay bisa ditemukan dengan klik pada Analysis Tools, klik Overlay
lalu pilih Intersect
3. Masukan data shp yang akan digabungkan. Pada praktikum ini praktikan
memasukan ketiga data dari Land use, kemiringan, dan jenis tanah Asera.
Tampilan Intersect
4. Berikut adalah data shapefile yang berhasil di proses. Akan terlihat
informasi dari ketiga data shapefile yang digabung sebelumnya.
Hasil Intersect
Tampilan Tabel Atribut Intersect
5. Untuk klasifikasi, bisa dengan cara klik kanan pada layer hasil intersect,
pilih Properties kemudian klik pada menu symbology. Pada bagian
Categories value field pilih data yang akan diklasifikasi, misalkan akan
klasifikasi curah hujan maka pilih FID_curahhujan_Dissolve.
Tampilan Layer Properties
6. Lalu klik Add All Values. Kemudian akan muncul seperti berikut
Layer Properties untuk Add Value
7. Klik OK, maka akan terlihat tampilan data hasil overlay dari Curah Hujan.
Tampilan data overlay Curah Hujan
8. Lakukan hal yang sama untuk Kelerengan dan Jenis Tanah
Tampilan data overlay jenis tanah
Tampilan data overlay Kelerengan
II.6 Sortir dan Reklasifikasi Pekerjaan ini adalah melakukan perhitungan daerah yang akan rawan
bencana dengan menggunakan data skor, dan bobot yang telah diberikan sebelumnya.
Perhitungan total dari potensi longsor bencana bisa dilakukan dengan menggunakan
cara sebagai berikut :
1. Open Attribute Table hasil Intersect. Kemudian add field untuk Total skor
Tampilan Mebuat Field Baru
2. Lakukan Penghitungan Total Skor menggunakan field calculator
Tampilan Membuat Field Calculator
Hasil Field Calculator
3. Lihat nilai skor tertinggi dan nilai skor terendah. Dengan menu ascending,
dengan cara: Klik kanan pada field – Sort Ascending, sehinggadidapat :
Skor tertinggi (Nilaimaksimum) : 5.8
Skor terendah (Nilai minimum) :0
4. Mencari Interval secara manual denganpetunjuk berikut :
Rumus = (Xmax – Xmin)/4
Jumlah kelas = 4 (Rendah, Sedang, Tinggi, SangatTinggi)
Interval = (5.8 – 0 )/ 4 = 1.45
5. Mencari interval setiap kelasnya, hal ini tergantung dengan masing-masing
penyaji.
Kelas 1 : 0-1.45
Kelas 2 : 1.45-2.9
Kelas 3 : 2.9-4.53
Kelas 4 : 4.53-5.8
6. Melakukan reklasifikasi dengan interval setiap kelasnya (Pengkelasan
sesuai Kondisi) dengan cara klik editor >start editing.
7. Klik Selection >Select By Attributes.
8. Kemudian akan muncul kotak Dialog Select By Attributes, lakukan
pengklasifikasian kelas satu persatu sebagai berikut:
Rumus :
"Total" >= 0 AND " Total "<= 1.45
" Total " >= 1.45 AND " Total "<= 2.9
" Total " >= 2.9AND " Total "<= 4.53
" Total " >= 4.53 AND " Total "<= 5.8
a. Kelas Rendah
Hasil Kelas Rendah
b. Kelas Sedang
Hasil Kelas Sedang
c. KelasTinggi
Hasil Kelas Tinggi
d. Kelas Sangat Tinggi
Hasil Kelas Sangat Tinggi
9. Pemberian nama kondisi dengan cara klik pada ikon attributes.
10. Maka akan muncul kotak dialog attributes, isi field kondisi sesuai
namanya. Sebelum mengklasifikasikan blok seluruh atribut dalam kelas
tersebut.
Rumus : "Total" >= 4.53 AND "Total" <= 5.8275 Field Kelas Tinggi
Tampilan Field Calculator Kelas sangat Tinggi
Kelas Sangat Tinggi
11. Lakukan untuk klasifikasi yang lain dengan cara yang sama. Setelah
selesai save
Berikut adalah atribut berdasarkan pengkelasan:
Atribut Hasil Pengkelasan
II.7 Pengeditan Simbologi
1. Pengeditan simbologi dilakukan dengan cara klik kanan pada shapefile
Hasil Overlay Intersect > Properties. Kemudian dialog Layer Properties
akan muncul, lakukan tahap seperti berikut :
Klik Tab : Symbology
Categories : Unique Values
Value Field : skor_akhir
Add Value
AturPewarnaan – OK
Tampilan Layer Propertis
Setelah klik Ok maka tampilan peta akan menjadi seperti berikut:
Hasil Pengkelasan
II.8 Penentuan Luasan1. Melakukan Dissolve, ArcToolbox> Data Management Tools
>Generalization> Dissolve.
2. Maka akan muncul kotak dialog Dissolve, isi dengan ketentuan berikut :
Input : Layer Hasil Overlay Intersect
Output : Beri nama, contoh hasil intersect_dissolve
Dissolve_Field : Checklist pada kondisi
Dissolve kelas
3. Muncul shapefile baru hasil Dissolve yaitu hasil intersect_dissolve.shp
dengan gambar luasan sebagai berikut :
Hasil Dissolve Intersect
4. Lalu klik kanan pada shp hasil intersect_dissolve pilih Open Attribute Table >
Buat Field baru.
Name : Luas
Type : Float
Presisi : 0
Scale : 0
Membuat field luas
5. Blok field Luas lalu klik kanan > Calculate Geometry (jika ada kotak dialog
warning klik Yes).
6. Mengganti Units dengan Hectares (Ha), karena kita akan menghitung Luas
Area.Berikut merupakan hasil perhitungan luas area padaTabel Attribut:
Hasil Perhitungan Luas