112
SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH KABUNAN SUKOREJO KENDAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam Oleh : ANITA FAUZIAH NIM: 3103163 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2008

SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN DARUL AMANAH KABUNAN SUKOREJO

KENDAL

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

Oleh :

ANITA FAUZIAH NIM: 3103163

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2008

Page 2: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

ii

Drs. Karnadi Hasan, M. Pd.

Jl. Honggowongso 1B No. 24 Rt. 06/Rw. II

Ngaliyan Semarang

No. Telp. (024) 7616326

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Naskah Skripsi

a.n. Anita Fauziah

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Setelah saya mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya, maka

bersama ini saya kirimkan naskah Skripsi saudara:

Nama : Anita Fauziah

NIM : 3103163

Jurusan : PAI

Judul : Sikap Santun Berbahasa Dan Implikasinya Terhadap

Kehidupan Sosial Santri Di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal

Dengan ini saya mohon kiranya Skripsi saudara tersebut dapat segera

dimunaqasahkan.

Demikian harap menjadi maklum.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Semarang, april 2008

Pembimbing

Drs. Karnadi Hasan, M.Pd NIP. 150 267 031

Page 3: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

iii

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal Tanda tangan

H. Ahmad Ismail. M. Ag …………… …………………. Ketua sidang H. ahmad maghfurin, M. Ag …………… ………………….. Sekretaris sidang Drs. Ahmad sudja’I, M. Ag …………… ………………….. Penguji 1 Hamdani muin, M. Ag. …………… …………………… Penguji 2

Page 4: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

iv

MOTTO

×Αöθ s% Ô∃ρ ã ÷èΒ îο tÏ øótΒuρ ×öyz ⎯ÏiΒ 7π s% y‰|¹ !$ yγ ãèt7 ÷Ktƒ “ ]Œr& 3 ª! $#uρ ;©Í_ xî ÒΟŠÎ= ym

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi

dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi

Maha Penyantun. (Al Baqarah : 263)

Page 5: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

v

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Ayah dan Ibu tercinta, cucuran air mata dan keringat mu takkan pernah ananda

lupakan sampai akhir hayatku.

Adik dan kakakku yang selalu memberi motivasi untuk segera menyelesaikan

tugas akhir ini.

Sobat-sobatku luluk, atin, semua anggota kos annur, motivasi, do’a dan

semangat yang engkau berikan yang dapat mengantarkan langkahku menjadi

pasti.

Page 6: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

vi

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, april 2008

Deklarator

Anita Fauziah NIM: 3103163

Page 7: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

vii

ABSTRAK

Anita Fauziah (NIM: 3103163) Sikap Santun Berbahasa (Arab Dan

Inggris) Dan Implikasinya Terhadap Kehidupan Sosial Santri di Pondok Pesantren

Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal. Skripsi Semarang Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo, 2008.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

1. Bagaimana sikap santun berbahasa arab di Pondok Pesantren Darul

Amanah kabunan Sukorejo Kendal

2. Bagaimana sikap santun berbahasa inggris di Pondok Pesantren Darul

Amanah kabunan Sukorejo Kendal

3. Bagaimana kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah

kabunan Sukorejo Kendal

4. Bagaimana pengaruh sikap santun berbahasa arab terhadap kehidupan

sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah kabunan Sukorejo Kendal

5. Bagaimana pengaruh sikap santun berbahasa inggris terhadap kehidupan

sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah kabunan Sukorejo Kendal

6. Bagaimana pengaruh sikap santun berbahasa (arab dan inggris) bersama-

sama terhadap kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah

kabunan Sukorejo Kendal

Penelitian ini menggunakan korelasi dengan menggunakan teknik analisis

korelasional karena populasinya lebih dari 100 santri, maka diambil 10 % dari

tiap-tiap kelompok santri. Dalam penelitian ini santri dibagi menjadi 2 kelompok

dengan rincian sebagai berikut”

Santriwan : 315 10 %nya adalah 32

Santriwati : 361 10 %nya adalah 36

Sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 68 santri

Data penelitian yang tekumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

statistik deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan

analisis regresi dan korelasi.

Page 8: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

viii

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa sikap santun berbahasa arab

santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal adalah

cukup sebab setelah dilakukan penelitian diperoleh bahwa mean sikap santun

berbahasa arab adalah “62.28” setelah dicocokkan dengan tabel kualitas variabel

sikap santun berbahasa arab maka hasil tersebut terletak pada interval 59-66.

Untuk variabel sikap santun berbahasa inggris santri di pondok pesantren

darul amanah kabunan sukorejo kendal adalah cukup sebab setelah dilakukan

penelitian diperoleh bahwa mean sikap santun berbahasa inggris adalah “56.82”

setelah dicocokkan dengan tabel kualitas variabel sikap santun berbahasa inggris

maka hasil tersebut terletak pada interval 54-60

Sedangkan untuk variabel kehidupan sosial santri di pondok pesantren darul

amanah kabunan sukorejo kendal adalah cukup sebab setelah dilakukan penelitian

diperoleh bahwa mean kehidupan sosial santri adalah “63.38” setelah dicocokkan

dengan tabel kualitas variabel kehidupan sosial santri maka hasil tersebut terletak

pada interval 62-76

Dari analisis uji hipotesis dengan analisis regresi diketahui

1. Terdapat pengaruh positif sikap santun berbahasa arab terhadap kehidupan

sosial santri ditunjukkan oleh ry1 = 0.424 dan koefisien determinasi r2=

0.179 melalui uji t diperoleh hasil 3.802 sehingga didapatkan pada taraf

signifikansi tt (0.05)= 2.000 karena th > tt (0.05) maka signifikan. Hal ini

juga dibuktikan dengan persamaan garis regresi Ŷ = 24,96 + 0,615

X1dengan hasil Freg sebesar 14,473. karena Freg lebih besar dari Ft (0.05)

maka hasilnya menunjukkan signifikan.

2. Terdapat pengaruh positif sikap santun berbahasa inggris terhadap

kehidupan sosial santri ditunjukkan oleh ry2 = 0.271 dan koefisien

determinasi r2= 0,073 melalui uji t diperoleh hasil 2.370 sehingga

didapatkan pada taraf signifikansi tt (0.05)= 2.000 karena th > tt (0.05)

maka signifikan. Hal ini juga dibuktikan dengan persamaan garis regresi Ŷ

= 41,938 + 0,377 X2dengan hasil Freg sebesar 5,243 karena Freg lebih

besar dari Ft (0.05) maka hasilnya menunjukkan signifikan.

Page 9: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

ix

3. Terdapat pengaruh positif sikap santun berbahasa arab dan sikap santun

berbahasa inggris secara bersama-sama terhadap kehidupan sosial santri

ditunjukkan oleh ry1.2 = 0.423 dan koefisien determinasi r2= 0,179melalui

uji t diperoleh hasil 3,792.sehingga didapatkan pada taraf signifikansi tt

(0.05)= 2.000 karena th > tt (0.05) maka signifikan. Hal ini juga

dibuktikan dengan persamaan garis regresi Ŷ = 24,581.+ 0,601 X1 + 0,022

X2 dengan hasil Freg sebesar 7,086 karena Freg lebih besar dari Ft (0.05)

maka hasilnya menunjukkan signifikan.Untuk sumbangan relatif masing-

masing prediktor yaitu X 1 memberikan sumbangan sebesar 97 % dan X 2

memberikan sumbangan sebesar 3 %.

Berdasarkan hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan

informasi bagi khasanah ilmu pengetahuan serta masukan bagi civitas akademika

dan semua pihak yang membutuhkan dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN

Walisongo Semarang.

Page 10: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih

dan penyayang, karena dengan taufiq dan hidayah-Nya penulis telah dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Skripsi yang berjudul “Sikap Santun Berbahasa (Arab Dan Inggris) Dan

Implikasinya Terhadap Kehidupan Sosial Santri di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal” ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Fakultas Tarbiyah Institut

Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

Dengan selesainya penulisan skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M. Ed. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

Semarang.

2. Drs. Karnadi Hasan, M. Pd., selaku pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

3. KH Mas’ud Abdul Qadir selaku pimpinan pesantren yang telah memberikan

izin riset dalam penelitian skripsi ini.

4. Bapak dan ibu Dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah

memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis untuk menyelesaikan

skripsi ini.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain

untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi do’a semoga Allah SWT

membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.

Page 11: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

xi

Pada akhirnya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum

mencapai kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan

pembaca pada umumnya.

Semarang, april 2008

Penulis

Anita Fauziah NIM: 3103163

Page 12: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. iii

HALAMAN MOTTO ....................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... v

DEKLARASI .................................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... x

BAB I : PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ............................................................ 1

B. Pembatasan masalah.................................................................. 7

C. Rumusan Masalah…………………………………………….. 8

D. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II : LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS .............. 9

A. Sikap Santun Berbahasa ............................................................. 9

1.1.1. Pengertian Sikap ....................................................... 9

1.1.2. Pengertian Santun Berbahasa………………………. 14

B. Bahasa sebagai Alat Komunikasi .............................................. 26

1.1.3. Pengertian Bahasa ..................................................... 26

1.1.4. Bahasa sebagai Alat Komunikasi ............................. 35

D. Tata Bahasa ............................................................................... 46

E. Kajian Penelitian Yang Relevan……………………………….. 51

F. Pengajuan Hipotesis .................................................................... 52

BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................... 54

A. Tujuan Penelitian………………………………………………… 54

B. Waktu dan Tempat Penelitian…………………………………… 54

Page 13: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

xiii

C. Variabel Penelitian……………………………………………… 54

D. Metode Penelitian………………………………………………. 56

E. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ................... 57

F. Teknik Pengambilan Data ............................................................ 58

G. Teknik Analisa Data ..................................................................... 60

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 65

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian................................................. 65

1. Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Arab .................... 65

2. Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Inggris ................. 69

3. Data Hasil Angket Kehidupan Sosial ....................................... 72

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data......................................... 75

C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 76

D. Pembahasan Hasil Penelitian..................................................... 96

E. Keterbatasan Penelitian ............................................................ 98

BAB V : PENUTUP ...................................................................................... 99

A. Kesimpulan ............................................................................... 99

B. Saran-saran ............................................................................... 101

C. Penutup ..................................................................................... 102

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang memerlukan

hubungan dengan manusia lainnya. Interaksi sosial antar manusia ditandai

dengan hubungan–hubungan antara individu dengan individu, maupun

individu dengan kelompok. Manusia sebagai makhluk yang berpikir dan

sebagai individu memerlukan cara mengaktualisasikan pikirannya agar dapat

dipahami oleh manusia lainnya yang disebut dengan komunikasi.1

Komunikasi pada dasarnya adalah hubungan yang saling dipahami

antara subyek dengan obyek yang berkomunikasi. Komunikasi adalah proses

interaksi antara orang atau kelompok ke kelompok yang ditujukan untuk

mempengaruhi sikap dan perilaku orang-orang dan kelompok- kelompok

dalam suatu interaksi. Dalam berkomunikasi dan menggambarkan fikirannya

kepada orang lain, manusia memerlukan simbol-simbol yang dipahami dalam

suatu kelompok masyarakat. Salah satu simbol itu adalah bahasa, baik lisan

maupun tulisan. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi antar manusia.

Dalam lingkup sosial budaya, komunikasi antar manusia dibatasi oleh nilai-

nilai yang disepakati bersama dalam komunikasi, bahasa tidak saja menjadi

alat komunikasi, tetapi juga ciri dari derajat pengguna bahasa di antara

sesamanya.2

Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan

tafsiran pada perilaku orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak

badaniah, sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang

tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi terhadap

perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya

1 Sofyan Sauri, Pendidikan Berbahasa Santun, (Bandung: PT Genesindo, 2006), Cet.1, hlm. 48.

2 Ibid., hlm. 49.

Page 15: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

2

komunikasi, sikap-sikap dan perasaan suatu kelompok manusia dapat

diketahui oleh kelompok lain. Hal itu kemudian merupakan bahan untuk

menentukan reaksi apa yang akan dilakukannya.3

Al-Qur’an diturunkan kepada manusia yang memiliki sifat sebagai

makhluk yang memerlukan komunikasi. Karena itu, Al-Qur’an memberikan

tuntunan berkomunikasi. Santun berbahasa dalam Al-Qur’an berkaitan dengan

cara pengucapan, perilaku, dan kosakata yang santun serta disesuaikan dengan

situasi dan kondisi (lingkungan) penutur, sebagaimana dalam ayat berikut:

يالدبالوو اهوا إلا إيدبعألا ت كبى رقضا ومهدأح رالكب كدعن نلغبا يا إمانسن إح أو كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كرميا

Dan sederhanakanlah dalam berjalan (secara wajar) dan rendahkanlah suaramu, sebenarnya seburuk-buruk suara yang di benci adalah suara keledai. (Q.S Lukman : 19 )4

Ayat di atas mengisyaratkan bahwa Al-Qur’an mendorong manusia

untuk berkata santun dalam menyampaikan pikirannya kepada orang lain.

Kesantunan tersebut merupakan gambaran dari manusia yang memiliki

kepribadian yang tinggi, sedangkan orang yang tidak santun di padankan

dengan binatang.

Dalam ayat lain Al-Qur’an menjelaskan:

بى رقضو ا أومهدأح رالكب كدعن نلغبا يا إمانسن إحيالدبالوو اهوا إلا إيدبعألا ت ك كلاهما فلا تقل لهما أف ولا تنهرهما وقل لهما قولا كرميا

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan kepada kedua orang tuamu berbuat baiklah. Jika salah seorang dari mereka telah lanjut usianya, atau keduanya sudah tua, janganlah sekali-kali berkata” ah " terhadap

3 Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990),

hlm. 73-74 4 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. Asy Syifa',

1999), hlm. 655.

Page 16: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

3

mereka dan janganlah kamu suka menggertak mereka, tetapi berkatalah dengan ucapan yang mulia (sopan dan lemah lembut ). ( Q.S Al isra’: 23 )5

Dalam ayat di atas kesantunan berkaitan dengan orang yang diajak

bicara. Pembicaraan yang santun adalah pembicaraan yang sesuai dengan

orang, situasi, dan kondisi lingkungan yang diajak bicara. Bicara dengan orang

tua dilakukan dengan menempatkan mereka pada posisi yang tinggi dan

terhormat, karena pemilihan kata dan cara mengatakan disesuaikan dengan

kehormatan yang dimilikinya. Jadi kata “ah” saja dalam berbicara dengan

orang tua merupakan perkataan terlarang atau tidak santun . karena itu, dalam

konteks ini tutur kata yang dianjurkan adalah kata-kata yang berkonotasi

memuliakan orang tua.6

Upaya untuk menciptakan lingkungan masyarakat yang bertutur kata

santun merupakan hal yang sangat penting, karena masyarakat sekarang ini

tengah bergerak ke arah yang semakin maju dan modern. Setiap perubahan

masyarakat melahirkan konsekuensi-konsekuensi tertentu yang berkaitan

dengan masalah nilai dan moral, misalnya kemajuan bidang komunikasi

melahirkan pergeseran budaya belajar anak-anak dan benturan antara tradisi

barat yang bebas dengan tradisi timur yang penuh dengan keterbatasan oleh

norma. Demikian dampaknya pada nilai-nilai budaya termasuk tata cara dan

santun berbahasa di kalangan generasi muda termasuk pelajar atau santri.

Dalam kondisi ini, pendidikan khususnya sekolah dituntut untuk memiliki

kemampuan mendidik dan mengembangkan etika berbahasa santun agar siswa

dapat berkomunikasi dengan lebih baik. Bagaimanapun juga berbahasa yang

baik merupakan cermin kepribadian yang baik.7

5 Moh. Rifa'I dan Rosihin Abdul Ghoni, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang:

Wicaksana, 1991), hlm. 257. 6 Sofyan Sauri, op.cit., hlm.78-79. 7 Sofyan Sauri, op.cit., hlm. 6.

Page 17: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

4

Fakta yang terjadi di masyarakat:

• Banyak orang menggunakan lidahnya secara bebas tanpa disadari oleh

pertimbangan moral, nilai, maupun agama. Akibat kebebasan tanpa nilai

itu lahir berbagai pertentangan dan perselisihan di kalangan masyarakat.

• Berbahasa tidak santun dapat melahirkan kesenjangan komunikasi

sehingga menimbulkan situasi yang buruk dalam berbagai lingkungan baik

keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Seperti tawuran, penyalahgunaan

obat terlarang dan tindakan kriminal di kalangan remaja disebabkan tidak

adanya komunikasi yang lebih baik antara keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

• Sering kali ucapan para remaja dalam berkomunikasi sehari-hari

menggunakan bahasa yang tidak santun.

• Perilaku santun terlihat dari sikap siswa/ anak saat bertemu guru/ustadz/

ustadzah, karyawan, dan dengan siswa sendiri seperti salam, jabatan

tangan, dan cium tangan. Sedang sikap yang tidak santun muncul pada saat

ada teguran, perintah, larangan yang tidak sesuai dengan hati nurani siswa.

B. Pembatasan Masalah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan interpretasi

serta memudahkan dalam pemahaman“Sikap Santun Berbahasa Dan

Implikasinya Terhadap Kehidupan Sosial Santri Di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal” yang penulis ajukan, maka perlu

dijelaskan beberapa istilah yang digunakan dalam skripsi ini:

1. Sikap

Sikap adalah suatu cara bereaksi dengan cara tertentu terhadap

situasi yang dihadapi.8 Gerungan memberikan pengertian sikap sebagai

8 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 15

Page 18: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

5

berikut: ”pengertian attitute itu dapat kita terjemahkan dengan kata sikap

terhadap obyek tertentu, yang dapat merupakan sikap pandangan atau

sikap perasaan tetapi sikap tersebut disertai oleh kecenderungan bertindak

sesuai dengan sikap terhadap obyek tadi. jadi attitude itu lebih tepat

diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan bereaksi terhadap suatu hal.9

2. Santun Berbahasa

Suryalaga melihat bahwa setiap bahasa memiliki santun berbahasa

yang digunakan untuk saling hormat menghormati sesama manusia.

Santun berbahasa artinya akhlak menggunakan bahasa dalam kehidupan

sehari-hari atau dalam pergaulan bersama dengan teman sebaya, kakak,

orang tua, guru.

3. Kehidupan Sosial

Dalam kehidupan sosial interaksi sosial adalah yang paling utama

Interaksi sosial adalah hubungan antara individu satu dengan individu

yang lain, individu yang satu dapat mempengaruhi individu yang lain dan

sebaliknya. Jadi terdapat hubungan timbal balik.10

4. Santri

Santri adalah orang yang mendalami Islam, orang yang

bersungguh-sungguh, orang yang shaleh. 11

5. Pondok Pesantren

Pondok Pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam

yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan menggunakan

sistem asrama/ kampus, didalamnya santri menerima pendidikan agama

Islam melalui sistem pengajian/ madrasah yang sepenuhnya berada di

bawah kedaulatan dari leadership seseorang/ beberapa orang kyai dengan

ciri-ciri khas bersifat kharismatik serta independen dalam segala hal.12

9 Gerungan, Psikologi Sosial, ( Bandung: PT Eresco, 1986), hlm. 149. 10 Bimo Walgito, Psikologi Sosial (Suatu Pengantar), (Yogyakarta: Andi,1999), hlm.65 11 Departemen Pendidikan Nasional, op.cit., hlm. 997. 12 M. Arifin , Kapital Selekta Pendidikan (Islam dan Umum) , (Jakarta : Bumi Aksara,

2000 ) , Cet 4, hlm. 240.

Page 19: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

6

6. Darul Amanah

Pondok Pesantren Darul Amanah adalah Pondok Pesantren yang

memadukan kurikulum DEPAG, DIKNAS, KMI Gontor dan Pondok

Pesantren Salaf yang terletak di Desa Kabunan Kecamatan Sukorejo

Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Di Pondok Pesantren ini dikembangkan

keahlian berbahasa seperti Arab, Inggris yang menjadi karakteristik dari

Pesantren tersebut.

Dari beberapa penegasan istilah di atas, maka yang penulis maksudkan

dalam judul skripsi ini sebagai berikut.: Apakah sikap santun berbahasa Arab

dan sikap santun berbahasa Inggris santri mempengaruhi kehidupan sosial

mereka di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal ?

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sikap santun berbahasa Arab di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal ?

2. Bagaimana sikap santun berbahasa Inggris di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal ?

3. Bagaimana kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah

Kabunan Sukorejo Kendal ?

4. Apakah terdapat pengaruh sikap santun berbahasa Arab terhadap

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal ?

5. Apakah terdapat pengaruh sikap santun berbahasa Inggris terhadap

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal ?

6. Apakah terdapat pengaruh antara sikap santun berbahasa Arab dan sikap

santun berbahasa Inggris secara bersama-sama terhadap kehidupan sosial

santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal ?

Page 20: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

7

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis, dengan meneliti sikap santun berbahasa Arab dan sikap

santun berbahasa Inggris dalam kehidupan sosial santri, maka akan dapat

menambah wawasan pemahaman yang lebih komprehensif tentang

pentingnya sikap santun berbahasa Arab dan sikap santun berbahasa

Inggris dalam kehidupan sosial santri.

2. Hasil dari penelitian ini, sedikit banyak diharapkan dapat membantu

menyadarkan santri akan pentingnya sikap santun berbahasa Arab dan

sikap santun berbahasa Inggris sehingga komunikasi dalam kehidupan

sosial dapat berjalan dengan baik.

3. Penelitian ini sebagai bagian dari usaha untuk menambah khasanah ilmu

pengetahuan di Fakultas Tarbiyah umumnya dan jurusan PAI khususnya.

Page 21: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

10

BAB II

LANDASAN TEORI

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Sikap Santun Berbahasa

1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di

lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek tersebut.

Manifestasi sikap tidak dapat langsung dilihat, akan tetapi harus

ditafsirkan terlebih dahulu sebagai tingkah laku yang masih tertutup dan

dalam penggunaan praktis, sikap sering dihadapkan pada rangsang sosial

dan reaksi yang bersifat emosional.1

Sikap dalam kamus bahasa Inggris adalah attitude.2 Sikap adalah

keadaan mental dan saraf dari kesiapan yang diatur melalui pengalaman,

yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah terhadap respons

individu pada semua objek dan situasi yang berkaitan dengannya.3

Dalam “The Penguin Dictionary of Psychology” dijelaskan bahwa

attitude is some internal affective orientation that would explain the

actions of a person. Berdasarkan definisi tersebut dapat dipahami bahwa

sikap adalah beberapa orientasi kecenderungan internal, yang menjelaskan

tentang perbuatan manusia.4 Pandangan itu mengisyaratkan bahwa sikap

bukan merupakan suatu tindakan melainkan merupakan kecenderungan

perilaku.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat dipahami bahwa sikap

adalah kecenderungan bertindak terhadap rangsangan yang datang dari

1 Mar’at, Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya, (Jakarta: Ghalia Indonesia,

1984), hlm. 10-12. 2 S. Wojowasito dan Tito Wasito, Kamus Lengkap (Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris)

, (Bandung: Hasta, 1980), hlm. 259. 3 David O. Sears, et.al., Alih Bahasa Michael Adryanto dan Savitri Soekrisno, Psikologi

Sosial, (Jakarta: Erlangga, 1999), hlm.137. 4 Arthur S. Reber & Emily Reber, The Penguin Dictionary of Psychology, (England:

Clays Ltd., 2001), hlm. 63.

Page 22: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

11

lingkungan sosial seorang subyek. Kecenderungan itu dapat bersifat positif

yang berupa perilaku menerima obyek maupun negatif yang berupa

perilaku menolak obyek.

Sikap terhadap obyek, gagasan atau orang tertentu merupakan

orientasi yang bersifat menetap dengan komponen-komponen kognitif

afektif. Perilaku komponen kognitif terdiri dari kognisi yang dimiliki

seseorang mengenai obyek sikap tertentu, fakta, pengetahuan dan

keyakinan tentang objek. Komponen efektif terdiri dari seluruh perasaan

atau emosi seseorang terhadap obyek, terutama penilaian. Komponen

perilaku terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau kecenderungan

untuk bertindak terhadap obyek.5

Sikap

Komponen Komponen Komponen

Kognitif Afektif Konatif

Kepercayaan (1) Kepercayaan (2) Kepercayaan (3)

Gambar 1. Komponen sikap menurut Deprez dan Persoons.

Pembagian sikap atas tiga komponen, memudahkan menentukan

data dan analisisnya.

Menurut Bimo Walgito, sikap mengandung 3 komponen yang

membentuk struktur sikap6 yaitu:

a. Komponen Kognitif (komponen Perseptual)

Adalah komponen yang berkaitan dengan pengetahuan,

pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan

bagaimana orang mempersepsi terhadap obyek sikap.

5 David O. Sears, et.al., op.cit., hlm. 138. 6 Bimo Walgito, Psikologi Sosial, ( Yogyakarta: Andi, 1999), hlm. 15.

Page 23: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

12

b. Komponen Afektif (komponen emosional)

Adalah komponen yang berhubungan dengan rasa senang / tidak

senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal positif,

sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negatif.

c. Komponen Konatif (komponen perilaku atau action component)

Adalah komponen yang berhubungan dengan kecenderungan

bertindak terhadap obyek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas

sikap yaitu menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau

berperilaku seseorang terhadap obyek sikap.

Predisposisi untuk bertindak senang atau tidak senang terhadap

obyek tertentu mencakup 3 komponen di atas. Komponen kognitif akan

menjawab pertanyaan, apa yang dipikirkan atau dipersepsikan tentang

objek. Komponen afektif menjawab pertanyaan, tentang apa yang

dirasakan (senang atau tidak senang) terhadap obyek dan komponen

konatif akan menjawab pertanyaan bagaimana kesediaan atau kesiapan

untuk bertindak terhadap obyek. Ketiga komponen tersebut tidak dapat

berdiri sendiri, akan tetapi menunjukkan bahwa manusia merupakan suatu

sistem kognitif. Ini berarti bahwa apa yang dipikirkan seseorang tidak

akan terlepas dari perasaannya. Masing-masing komponen tidak berdiri

sendiri, namun merupakan interaksi dari komponen-komponen tersebut

secara kompleks.7

Gerungan dalam bukunya Psikologi Sosial menyebutkan 5 ciri-ciri

sikap8 diantaranya:

a. Sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan obyeknya.

b. Sikap dapat berubah-ubah, karena itu sikap dapat dipelajari orang atau

sebaliknya sikap dapat berubah-ubah pada seseorang bila terdapat

keadaan-keadaan atau syarat-syarat tertentu yang mempermudah

berubahnya sikap pada orang itu.

7 Mar’at, op.cit., hlm. 21. 8 Gerungan, Psikologi Sosial, ( Bandung: PT Ereso, 2004), hlm. 163-164.

Page 24: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

13

c. Sikap tidak dapat berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi

tertentu terhadap suatu obyek, dengan kata lain, sikap terbentuk,

dipelajari atau berubah, senantiasa berkaitan dengan suatu obyek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

d. Obyek sikap dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat pula

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi sikap dapat berkaitan

dengan satu obyek dan juga berkaitan dengan sederetan obyek yang

serupa

e. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan. Segi

motivasi disini berarti segi dinamis menuju suatu tujuan atau berusaha

mencapai suatu tujuan. Sikap merupakan suatu pengetahuan yang

disertai kesediaan dan kecenderungan bertindak sesuai dengan

pengetahuannya itu. Segi perasaan disini berarti bahwa sikap terhadap

obyek tertentu akan selalu diikuti oleh perasaan tertentu yang dapat

bersifat positif tetapi juga dapat bersifat negatif terhadap obyek

tersebut

Pembentukan sikap tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui

suatu proses tertentu melalui kontak sosial terus menerus antara individu

dengan individu lain di sekitarnya dalam hal ini faktor yang

mempengaruhi terbentuknya sikap9 adalah:

a. Faktor intern

Faktor yang terdapat dalam diri seseorang yang bersangkutan

seperti selektifitas kita tidak dapat menangkap seluruh rangsang dari

luar melalui persepsi kita. Oleh karena itu kita harus memilih rangsang

mana yang akan kita dekati dan mana yang harus dijauhi. Pilihan ini

ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan dalam diri kita, karena

harus memilih inilah kita menyusun sikap positif terhadap satu hal dan

membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya.

9 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1976),

hlm. 97.

Page 25: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

14

b. Faktor ekstern

Sikap ditentukan pula oleh faktor-faktor yang berada di luar,

seperti:

1) Sikap objek yang dijadikan sasaran sikap

2) Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap

3) Sifat-sifat orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut

4) Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap

5) Situasi pada saat sikap terbentuk

Krech, et.al. mengemukakan 4 dalil pembentukan sikap10

a. Attitudes develop in the process of want satisfaction b. Attitudes of the individual are shaped by the information to which

he is exposed c. The group affiliations of the individual help determine the

formation of his attitudes d. The attitudes of the individual reflect his personality.

Dalil pertama menunjukkan bahwa sikap berkembang dalam

rangka memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, informasi

memegang peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang,

peranan partisipasi individu dalam kelompok akan membantu

pembentukan sikap seseorang terhadap suatu objek, dan sikap individu

terhadap suatu objek sikap merupakan pencerminan dari

kepribadiannya.

2. Pengertian Santun Berbahasa

Santun dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti halus dan baik

(budi bahasanya, tingkah lakunya, sabar, dan tenang, sopan)11.

Menurut Moeliono, bahasa santun berkaitan dengan tata bahasa

dan pilihan kata, yaitu penutur bahasa menggunakan tata bahasa yang

baku, mampu memilih kata-kata yang sesuai dengan isi atau pesan yang

10 Krech, et.al., Individual In Society, (Berkley: Mc. Graw Hill Kogakusha, Ltd. 1982), hlm. 185.

11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 997.

Page 26: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

15

disampaikan dan sesuai juga dengan tata nilai yang berlaku dalam

masyarakat itu. Bahasa yang tidak santun adalah bahasa yang kasar,

melukai perasaan orang, kosa kata yang membuat tidak enak orang yang

mendengarkan. Karena itu bahasa santun berkaitan dengan perasaan dan

tata nilai moral masyarakat penggunanya.12

Kesantunan bahasa dalam Al Qur’an berkaitan dengan cara

pengucapan, perilaku, dan kosa kata yang santun serta disesuaikan dengan

situasi dan kondisi lingkungan penutur. Santun dalam istilah Al Qur’an

bisa diidentifikasikan dengan akhlak dari segi bahasa karena akhlak berarti

ciptaan, atau apa yang tercipta, datang, lahir dari manusia dalam kaitan

dengan perilaku. Perbedaan santun dan akhlak dapat dilihat dari sumber

dan dampaknya. Dari segi sumber, akhlak datang dari Allah, sedangkan

santun dari masyarakat/budaya. Dari segi dampak dapat dibedakan kalau

akhlak dampaknya dipandang baik oleh manusia sekaligus baik dalam

pandangan Allah, sedangkan santun dipandang baik oleh masyarakat,

tetapi tidak selalu dipandang baik oleh Allah.13

Berbahasa santun menuntut proses pembelajaran bukan hanya

mengajarkan kosa kata dan kalimat bahasa yang santun tetapi menuntut

penghayatan terhadap norma yang mendasarinya. Bahasa santun menuntut

gerak isyarat (gesture) dan mimik sesuai dengan kosa kata atau kalimat

yang diucapkannya. Seseorang dapat melakukan kesantunan semacam itu,

jika telah terjadi penghayatan yang mendalam terhadap nilai dan norma

yang melingkupinya. Proses penghayatan bukan hanya melibatkan pikiran

saja, tetapi juga perasaan- perasaan, sehingga nuansa berbahasa dapat

dihayati dan dialami dengan sempurna. Proses pendidikan seperti itu

bukan proses transformasi pengetahuan, melainkan penanaman,

penghayatan, pertimbangan dan aktualisasi nilai- nilai.14

12 Moeliono, Santun Bahasa, (Jakarta: PT. Gramedia, 1984) 13 Sofyan Sauri, Pendidikan Berbahasa Santun, (Bandung: PT genesindo, 2006), hlm. 75. 14 Ibid.,hlm. 134.

Page 27: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

16

Sikap berbahasa ditekankan pada kesadaran diri dalam

menggunakan bahasa secara tertib, tiap orang harus disadarkan untuk

bertanggung jawab terhadap bahasa ibunya dan bahasa nasionalnya. Ciri-

ciri orang yang bertanggung jawab terhadap suatu bahasa dan pemakai

bahasa adalah:15

a. Selalu berhati-hati menggunakan bahasa

b. Tidak merasa senang melihat orang yang menggunakan bahasa secara

serampangan

c. Memperingatkan pemakai bahasa kalau ternyata ia membuat

kekeliruan

d. Tertarik perhatiannya kalau orang menjelaskan hal yang berhubungan

dengan bahasa

e. Dapat mengoreksi pemakaian bahasa orang lain

f. Berusaha menambah pengetahuan tentang bahasa tersebut

g. Bertanya kepada ahlinya kalau menghadapi persoalan bahasa

Jelas disini bahwa tiap orang diusahakan bukan saja harus

mencintai bahasanya melainkan juga menggunakan bahasanya secara

tertib. Mereka harus sadar bahwa bahasa itu akan diwariskan lagi kepada

generasi sesudah dia. Tanggung jawab bahasa bukan saja terbatas pada

pemilihan kata dan kalimat yang baik, melainkan juga bagaimana caranya

mengucapkan kata dan kalimat itu.

Sikap terhadap bahasa dan berbahasa dapat dilihat dari 2 segi yakni

positif dan negatif. Sikap positif terhadap bahasa lebih banyak kita lihat

dari pelaksanaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari oleh pemakai

bahasa. Sikap positif terhadap bahasa dan berbahasa dapat kita lihat dari

ciri-ciri di atas.16

Berbahasa santun pada dasarnya adalah ketrampilan yang

merupakan akumulasi dari penghayatan terhadap nilai atau dengan kata

lain adalah bentuk tingkah laku yang telah melalui proses penghayatan dan

15 Mansoer Pateda, Sosiolinguistik, (Bandung: Angkasa, 1987), hlm. 26. 16 Ibid., hlm. 27.

Page 28: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

17

pemaknaan terhadap nilai. Sebagai bahasa, kesantunan itu harus

dilaksanakan dalam kehidupan sehari- hari dalam konteks komunikasi

sosial. Karena itu bahasa santun di didikan untuk dilaksanakan secara

praktis dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain pembinaan bahasa

santun adalah pembelajaran bahasa yang memiliki kegunaan praktis yaitu

kemampuan dan ketrampilan yang dapat digunakan dalam kehidupan

sehari-hari. Dilihat dari segi ketrampilan, berbahasa santun merupakan

ketrampilan yang harus dimiliki setiap orang sebagai warga dan anggota

masyarakat yang bertata nilai. Bahasa santun menjadi ciri manusia yang

memahami dan menghayati nilai-nilai budaya dan agama. Orang yang

berbahasa santun akan mampu menempatkan dirinya ditengah-tengah

masyarakat sebagai anggota masyarakat yang baik dan memberi manfaat

bagi lingkungannya.17

Etika berbahasa erat kaitannya dengan pemilihan kode bahasa,

norma-norma sosial, dan sistem budaya yang berlaku dalam satu

masyarakat. Oleh karena itu etika berbahasa ini antara lain mengatur18:

a. Apa yang harus dikatakan pada waktu dan keadaan tertentu kepada

seorang partisipan tertentu berkenaan dengan status sosial dan budaya

dalam masyarakat.

b. Ragam bahasa apa yang paling wajar kita gunakan dalam situasi sosio-

linguistik dan budaya.

c. Kapan dan bagaimana kita menggunakan giliran berbicara kita dan

menyela pembicaraan orang lain.

d. Kapan kita harus diam.

e. Bagaimana kualitas suara atau sikap fisik kita dalam berbicara.

Butir-butir aturan dalam beretika berbahasa di atas tidaklah

merupakan hal yang terpisah, melainkan merupakan hal yang menyatu di

dalam tindak laku berbahasa.

17 Sofyan Sauri, op.cit., hlm. 134 –135. 18 Abdul Choer dan Leonie Agustina, Sosiolinguistik Perkenalan Awal, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1995), hlm. 226-227.

Page 29: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

18

Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan oleh pembicara untuk

keefektifan berbicara yaitu faktor kebahasaan dan faktor non kebahasaan.19

a. Faktor kebahasaan

1. Ketepatan ucapan

Seorang pembicara harus membiasakan diri mengucapkan

bunyi-bunyi bahasa secara tepat. Pengucapan bunyi bahasa yang

kurang tepat dapat mengalihkan perhatian pendengar dan

menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan atau kurang

menarik. Sudah tentu pola ucapan dan artikulasi yang kita gunakan

tidak selalu sama. Masing-masing kita mempunyai gaya-gaya

tersendiri dan gaya bahasa yang kita pakai berubah-ubah sesuai

dengan pokok pembicaraan, perasaan dan sasaran.

2. Penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai

Hal ini merupakan daya tarik sendiri dalam berbicara bahkan

kadang-kadang merupakan faktor penentu, walaupun masalah yang

dibicarakan kurang menarik dengan penempatan tekanan, nada,

sendi dan durasi yang sesuai akan menyebabkan masalahnya

menjadi menarik. Sebaliknya jika penyampaian datar saja hampir

dapat dipastikan akan menimbulkan kejenuhan dan keefektifan

berbicara tentu berkurang.

3. Pilihan kata

Pilihan kata hendaknya jelas dan bervariasi. Jelas

maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi

sasaran. Pendengar akan lebih paham kalau kata-kata yang

digunakan kata yang sudah dikenal oleh pendengar. Pembicara

hendaknya menyadari siapa pendengar dan apa pokok pembicaraan

dan menyesuaikan pilihan katanya dengan pokok pembicaraan dan

pendengar.

19 Maidar G. Arsyad dan Mukti TS, Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 1988), hlm. 17.

Page 30: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

19

4. Ketepatan sasaran pembicaraan

Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang

menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar

menangkap pembicaraan. Susunan penuturan kalimat ini sangat

besar pengaruhnya terhadap keefektifan penyampaian. Seorang

pembicara harus mampu menyusun kalimat efektif, kalimat

mengenai sasaran sehingga mampu menimbulkan pengaruh,

meninggalkan kesan dan meninggalkan akibat.

b. Faktor non kebahasaan

1. Sikap yang wajar, tenang, tidak kaku

Pembicara yang tidak tenang, lesu dan kaku tentulah akan

memberikan kesan pertama yang kurang menarik. Padahal kesan

pertama sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan

perhatian pihak pendengar. Dari sikap yang wajar sebenarnya

pembicara sudah dapat menunjukkan otoritas dan integritas dirinya.

Tentu saja sikap ini sangat banyak ditentukan oleh situasi tempat

dan penguasaan materi.

2. Pandangan harus diarahkan ke arah lawan bicara

Supaya pendengar dan pembicara betul-betul terlibat dalam

kegiatan berbicara, pandangan pembicara sangat membantu.

Banyak pembicara berbicara tidak memperhatikan pendengar,

tetapi melihat ke atas, ke samping atau menunduk. Akibatnya

perhatian pendengar berkurang. Hendaknya diusahakan, supaya

pendengar merasa terlibat dan diperhatikan.

3. Kesediaan menghargai pendapat orang lain

Dalam menyampaikan isi pembicara, seorang pembicara

hendaknya memiliki sikap terbuka, dalam arti dapat menerima

pendapat pihak lain, bersedia menerima kritik, bersedia mengubah

pendapatnya kalau ternyata memang keliru.

Page 31: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

20

4. Gerak gerik dan mimik yang tepat

Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat juga menunjang

keefektifan berbicara. Hal-hal yang penting selain mendapat

tekanan, biasanya juga dibantu oleh gerak tangan. Hal ini dapat

menghidupkan komunikasi.

5. Kenyaringan suara juga sangat menentukan

Tingkat kenyaringan ini tentu disesuaikan dengan situasi,

tempat, jumlah pendengar. Kita atur suara kita supaya dapat

didengar oleh semua pendengar dengan jelas. Juga mengingat

kemungkinan gangguan dari luar.

6. Kelancaran

Seorang pembicara yang lancar berbicara, akan

memudahkan pendengar menangkap isi pembicaraan. Seringkali

kita dengar pembicara berbicara terputus-putus, bahkan antara

bagian-bagian yang terputus-putus itu diselipkan bunyi-bunyi

tertentu yang sangat mengganggu penangkapan pendengar,

sebaliknya pembicara yang terlalu cepat berbicara, juga akan

menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraan.

7. Relevansi atau penalaran

Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis.

Proses berfikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis.

Hal ini berarti hubungan bagian-bagian dalam kalimat, hubungan

kalimat dengan kalimat harus logis dan berhubungan dengan pokok

pembicaraan.

8. Penguasaan Topik

Pembicaraan formal selalu menuntut pembicara itu

melakukan persiapan, tujuannya tidak lain supaya topik yang

dipilih betul-betul dikuasai. Penguasaan topik yang baik akan

menumbuhkan keberanian dan kelancaran.

Page 32: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

21

Di antara adab sosial yang patut mendapat perhatian dari para

pendidik adalah mengajarkan tata krama dan berbicara disamping dasar-

dasar percakapan kepada anak sejak kecilnya. Dengan demikian, jika anak

telah mencapai usia baligh, ia telah mengetahui cara-cara berbicara dengan

orang lain, mendengarkan pembicaraan, dan bercakap-cakap dengan

mereka termasuk cara-cara menggembirakan mereka.20

Berikut ini disajikan beberapa tata cara berbicara.21

a. Berbicara dengan bahasa Arab yang fasih

Sebab bahasa Arab merupakan bahasa Al-Qur'an, bahasa Nabi

Saw, bahasa generasi pertama dari para sahabat Nabi SAW dan bahasa

orang-orang yang mengikuti mereka secara baik hingga hari akhir.

Menyelewengkan bahasa Arab dan berbicara dengan "dialek pasaran"

yang tidak mempunyai akar bahasa Arab, sama sekali termasuk cara

menentang terhadap bahasa ini. Padahal, perhiasan seseorang adalah

kefasihannya dalam berbicara, dan keindahan seseorang adalah

manisnya budi bahasanya.

b. Berbicara perlahan-lahan (tidak tergesa-gesa)

Salah satu cara berbicara adalah perlahan-lahan dalam

mengungkapkan pembicaraan sehingga orang-orang yang

mendengarnya dapat memahami maksud pembicaraannya itu.

Disamping itu, orang-orang yang berada di dalam majelis dapat

memikirkan pembicaraannya.

c. Dilarang memaksakan diri untuk fasih berbicara.

Termasuk di dalam tata krama berbicara adalah tidak berpura-

pura pandai dalam mengungkapkan pembicaraan dan memaksakan diri

untuk fasih.

20 Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam "Pendidikan Sosial Anak", (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1996), hlm. 133.

21 Ibid., hlm. 133-140.

Page 33: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

22

d. Pembicaraan harus dapat dipahami.

Diantara cara berbicara adalah berbicara dengan menggunakan

gaya bahasa yang sesuai tingkat budaya suatu kaum, sesuai dengan

akal, pemahaman, dan usia mereka.

e. Larangan mempersingkat atau memperpanjang pembicaraan.

Berbicara sesuai dengan kebutuhan, sederhana, tidak singkat,

dan tidak panjang adalah etika sopan santun berbicara. Hal ini adalah

agar pembicaraan itu lebih mengena dan berkesan pada jiwa orang

yang diajak bicara dan mendapat tanggapan mereka.

f. Memperhatikan dengan sungguh-sungguh kepada pembicara.

Mendengarkan dengan sungguh-sungguh kepada pembicara

termasuk etika yang mulia. Hal ini agar pendengar atau khalayak dapat

menangkap dan mencerna pesan yang diucapkan.

g. Pembicara harus memperhatikan khalayak

Merupakan etika luhur bila pembicara menghadap kepada

semua hadirin dengan pandangan dan tatapan wajahnya. Hal ini akan

memberikan kesan seakan-akan setiap yang hadir di tempat itu

mendapat perhatian dan merasa dipentingkan oleh pembicara diatas

h. Bersikap ramah terhadap orang yang diajak berbicara pada saat

sesudah berbicara.

Al qur’an menampilkan 6 prinsip yang dijadikan pegangan saat

berbicara.

1) Qaulan sadida , yaitu berbicara dengan benar.

Berdasarkan surat An Nisa ayat 9

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap kesejahteraan mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa

Page 34: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

23

kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (QS. An-Nisa’: 9).

2) Qaulan ma’rufa, yaitu berbicara dengan menggunakan bahasa

yang menyedapkan hati, tidak menyinggung atau menyakiti

perasaan sesuai dengan kriteria kebenaran, jujur, tidak

mengandung kebohongan, dan tidak berpura-pura.

Berdasarkan surat An Nisa ayat 8 :

Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu sekedarnya dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik. (QS. An-Nisa’: 8).

3) Qaulan baligha, yaitu berbicara dengan menggunakan ungkapan

yang mengena, mencapai sasaran dan tujuan, bicaranya jelas,

terang, tepat. Ini berarti bahwa bicaranya efektif.

Berdasarkan surat An Nisa ayat 63

Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, karena itu berpalinglah kamu dari mereka dan berilah mereka pelajaran dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka (QS. An-Nisa’: 63).

Page 35: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

24

4) Qaulan maysura yaitu berbicara dengan baik dan pantas agar

orang tidak kecewa.

Berdasarkan surat Al Isra’ ayat 28

Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. (QS. Al-Isra’: 28).

5) Qaulan karimah yaitu berbicara kata-kata mulia yang menyiratkan

kata yang isi, pesan, cara serta tujuannya selalu baik, terpuji,

penuh hormat, mencerminkan akhlak terpuji dan mulia.

Berdasarkan surat Al Isra’ ayat 23

Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia, dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, jika salah seorang diantara keduanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah, dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS. Al-Isra’: 23).

Page 36: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

25

6) Qaulan layyina yaitu berbicara dengan lembut.

Berdasarkan surat Thaha ayat 44

Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut (QS. Thaha: 44).

6 prinsip yang terkandung dalam ayat-ayat al qur’an diatas, selain

menunjukkan keagungan allah, juga merupakan acuan untuk mengetahui

bagaimana orang-orang seharusnya berkomunikasi. Menurut Muis,

komunikasi islami22 adalah proses penyampaian pesan antara manusia

yang didasarkan ada ajaran islam. Pengertian ini menunjukkan bahwa

komunikasi islami adalah cara komunikasi yang bersifat islami atau tidak

bertentangan dengan ajaran Islam.

Prinsip berbahasa santun dalam al-Quran dan al-Hadits23 adalah

sebagai berikut:

a. Prinsip kebenaran

Yaitu ungkapan bahasa yang mengandung pesan yang sesuai

dengan kriteria kebenaran berdasarkan ukuran dan sumber yang jelas.

b. Prinsip kejujuran

Yaitu ungkapan bahasa yang isinya mengandung kebenaran

apa adanya, sesuai dengan data atau realita.

c. Prinsip keadilan

Yaitu ungkapan bahasa yang isinya sesuai dengan

kemestiannya, tidak berat sebelah atau mengandung subjektivitas

tertentu.

22 Andi Abdul Muis, Komunikasi Islami, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 66.

23 Sofyan Sauri, op.cit., hlm. 104 – 105.

Page 37: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

26

d. Prinsip kebaikan

Adalah ungkapan bahasa yang sesuai dengan kaidah

pengucapan atau bahasa isinya menunjukkan kebaikan dan kebenaran

dan diucapkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

e. Prinsip kelemahlembutan

Yaitu bahasa yang mengungkapkan kerendahan hati dan kasih

sayang terhadap lawan bicara sehingga lawan bicaranya itu merasa

dihargai dan diberi perhatian.

f. Prinsip penghargaan

Adalah ungkapan bahasa yang tidak merendahkan orang

sehingga pendengar merasa diperhatikan, dihargai dan dihormati.

g. Prinsip kepantasan

Yaitu ungkapan bahasa yang sesuai dengan tingkat atau status

orang yang mengucapkan dan mendengar.

h. Prinsip ketegasan

Adalah ungkapan tidak bertele-tele, dan sesuai dengan

keharusannya.

i. Prinsip kedermawanan

Adalah ungkapan bahasa yang mengandung penghargaan

kepada orang lain.

j. Prinsip kehati-hatian

Adalah ungkapan bahasa yang mempertimbangkan pesan dan

caranya sehingga terhindar dari kesalahan

k. Prinsip kebermaknaan

Yaitu ungkapan bahasa yang berisi atau mengandung arti,

bukan omong kosong.

Page 38: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

27

B. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

1. Pengertian Bahasa

Bahasa sebagai alat komunikasi secara historis telah diungkapkan

pada saat penciptaan manusia pertama (Adam). Pada saat itu Allah

mengajarkan Adam untuk berbahasa sebagaimana diungkapkan dalam al-

Quran surat al-Baqarah ayat 31.24

Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, Kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!" (QS. Al-Baqarah: 31).

Pada ayat di atas terungkap bahwa yang pertama kali Allah ajarkan

kepada Adam adalah bahasa, untuk mengungkapkan isi pikiran, lalu Adam

dapat menyebutkan benda-benda dengan simbol-simbol bahasa.

Keunikan manusia sebenarnya bukanlah terletak pada kemampuan

berpikirnya melainkan terletak pada kemampuan berbahasa. Manusia

dapat berpikir dengan baik karena dia mempunyai bahasa, tanpa bahasa

maka manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit dan abstrak seperti

yang dilakukan dalam kegiatan ilmiah. Demikian juga tanpa bahasa kita

tidak dapat mengkomunikasikan pengetahuan kita kepada orang lain.

Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak dimana obyek-

obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang

bersifat abstrak. Dengan adanya transformasi ini maka manusia dapat

berpikir mengenai sesuatu obyek tertentu meskipun obyek itu secara

faktual tidak ditempat dimana kegiatan berpikir itu dilakukan. Adanya

simbol bahasa yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk

24 Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Penerbit

Jamanatul Ali Art (J-Art), 2004), hlm. 17.

Page 39: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

28

memikirkan sesuatu secara berlanjut. Demikian juga bahasa memberikan

kemampuan untuk berpikir secara teratur dan sistematis. Transformasi

obyek faktual menjadi simbol abstrak yang diwujudkan lewat

perbendaharaan kata-kata ini dirangkaikan oleh tata bahasa untuk

mengemukakan suatu jalan pemikiran atau ekspresi perasaan. Kedua aspek

ini yakni aspek informatif dan emotif keduanya tercermin dalam bahasa

yang kita pergunakan artinya kalau kita berbicara pada hakikatnya

informasi yang kita sampaikan mengandung unsur-unsur emotif, demikian

juga kalau kita menyampaikan perasaan maka ekspresi itu mengandung

unsur-unsur informatif.25

Bahasa adalah alat bagi seseorang untuk mengemukakan gagasan,

idealisme, dan keinginan-keinginan kepada orang lain.26

Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai

oleh anggota masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi

antar sesamanya, berlandaskan pada budaya yang mereka miliki

bersama.27

Lebih lanjut lagi menurut Alex Sobur bahasa adalah sistem simbol

bunyi bermakna dan ber artikulasi dihasilkan oleh alat ucap yang bersifat

arbiter dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi oleh

sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan fikiran.28

Bahasa dapat kita cirikan sebagai rangkaian bunyi dalam hal ini

kita mempergunakan bunyi sebagai alat untuk berkomunikasi, komunikasi

dengan mempergunakan bunyi ini juga disebut komunikasi verbal dan

manusia yang bermasyarakat dengan alat komunikasi bunyi disebut

masyarakat verbal. Bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi

25 Yuyun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan, 1996), hlm. 171- 173. 26 Monty P. Satiadarma, Persepsi Orang Tua Membentuk Perilaku Anak.( Jakarta:

Pustaka Populer Obor, 2001), hlm. 96. 27 Soejono Dardjowidjojo, Psikolinguistik; Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia,

(Jakarta: Pustaka Obor, 2001), hlm. 96. 28 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003), hlm.

274.

Page 40: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

29

ini membentuk suatu arti tertentu. Rangkaian bunyi yang kita kenal

sebagai kata melambangkan suatu obyek tertentu.

Manusia mengumpulkan lambang-lambang ini dan menyusun

perbendaharaan kata yang merupakan akumulasi pengalaman dan

pemikiran mereka. Inilah yang menyebabkan bahasa terus berkembang

yakni karena disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga

berkembang. Bahasa diperkaya oleh seluruh lapisan masyarakat yang

mempergunakan bahsa tersebut; para ilmuan, para pendidik, ahli politik,

remaja dan lain-lain. Yang paling menonjol biasanya para remaja yang

memperkaya perbendaharaan bahasa dengan semangat mereka yang

kreatif dan lugu. Adanya lambang- lambang itu memungkinkan manusia

dapat berpikir dan belajar dengan lebih baik. Jadi dengan bahasa bukan

saja manusia dapat berpikir dengan teratur namun juga dapat

mengkomunikasikan apa yang sedang dia pikirkan kepada orang lain,

dengan bahasa juga kita dapat mengekspresikan sikap dan perasaan kita.29

Menurut Ronald Wardhaugh dalam bukunya “Introduction to Linguistics” Language is a system of arbitrary vocal symbol used for human communication. Language is contain two system, system of sound and system of meaning. Only certain sounds are use by speaker of any language and only certain combinations of these sounds are possible. Language as arbitrary that means that we cannot predict exactly which specific feature we will find in a particular language if we are an familiar with that language or with related language, language as vocal. The term vocal in the definition refers to the fact that the primary medium of language is sound and it is sound for all language, no matter how well developed are their writing system. Language as symbol. The term symbol in the definition refers to the fact that there no connection or at least in a few cases only a minimal connection between the sounds that people use and the objects to which these sounds refer. Language as human in the definition refer to the fact that the kinds of system that interests us is possessed only by human being and is very different from the communication system that other form of live possess. Language is communication. Language is use for

29 Yuyun S. Suriasumantri, op.cit., hlm. 175-177.

Page 41: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

30

communication. Language allow people to say things to each other and express their communicative needs.30

Berdasarkan definisi di atas dapat dipahami bahwa:

a. Bahasa adalah sebuah sistem dari symbol vocal arbitrer yang

digunakan untuk komunikasi manusia.

b. Bahasa terdiri dari 2 sistem yaitu sistem bunyi dan sistem makna,

hanya bunyi tertentu yang digunakan oleh pembicara dari beberapa

bahasa dan hanya gabungan tertentu dari suara atau bunyi ini yang

mungkin.

c. Bahasa sebagai arbitrary atau sekehendak hati, ini berarti bahwa kita

tidak dapat memperkirakan dengan tepat tanda-tanda khusus. Kita

dapat menemukan dalam sebuah bahasa kalau kita tidak paham dengan

bahasa itu atau dengan sebuah hubungan bahasa.

d. Bahasa sebagai vokal, dalam pengertiannya kembali kepada kenyataan

bahwa perantara pokok dari bahasa adalah suara dan itu adalah suara

untuk semua bahasa, bukan soal seberapa baik perkembangan sistem

penulisan bahasa.

e. Bahasa sebagai simbol, dalam pengertiannya kembali kepada

kenyataan bahwa tidak ada hubungan atau dalam beberapa hal hanya

sedikit hubungan di antara suara yang orang-orang gunakan dan objek

dimana suara ini kembali.

f. Bahasa sebagai milik manusia, kata “milik manusia” dalam

pengertiannya kembali pada kenyataan bahwa macam-macam sistem

yang menarik minat kita adalah dimiliki oleh manusia dan sangat

berbeda dari sistem komunikasi yang merupakan bentuk lain dari milik

kehidupan.

g. Bahasa sebagai komunikasi. Bahasa digunakan untuk komunikasi,

dengan bahasa seseorang bisa mengatakan sesuatu kepada orang lain

dan mengekspresikan kebutuhan komunikasi mereka.

30 Ronald Wardhaugh, Introduction to Linguistics, (United State of America: Mc. Graw

Hill Book Company, 1972), hlm. 3-5.

Page 42: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

31

Berdasarkan dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa

bahasa adalah suatu sistem, vocal (bunyi ujaran) yang tersusun dari

lambang-lambang mana suka (arbitrary symbols) yang bersifat unik, khas,

dibangun dari kebiasaan-kebiasaan sebagai alat komunikasi yang

berhubungan erat dengan budaya tempat bahasa itu berada.

Bahasa merupakan lambang verbal yang terdiri atas kata-kata yang

paling banyak dipergunakan dalam komunikasi, karena bahasa mampu

menyatakan pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain mengenai

hal yang konkret maupun yang abstrak, dengan bahasa kita mampu

menyatakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, sekarang, dan

masa yang akan datang. Dengan bahasa orang dapat menyatakan pikiran

dan perasaan, dengan bahasa seseorang dapat mempengaruhi orang lain,

mengubah sikap pendapat, dan perilaku, dalam bentuk kegiatan mengajak,

membujuk, mengimbau, menasehati ataupun merayu.31 Menurut Rafael

Ragamaram, dengan bahasa manusia memberikan informasi tentang

berbagai hal di masa lampau, dengan bahasa kita bisa menyusuri informasi

tentang berbagai hal di masa lampau, dengan bahasa kita bisa menyusuri

kembali masa lampau dan mempertimbangkan masa depan, dengan

bahasa kita dapat mendiskusikan beberapa hal yang belum pernah kita

lihat. Dengan bahasa kita dapat mengkomunikasikan ide-ide yang abstrak,

dengan bahasa kita dapat mengungkapkan pengalaman menyatakan

kegembiraan dan rasa sakit.32

Teori tentang bahasa berhubungan dengan hakikat bahasa itu.

Menurut Mustakim hakekat bahasa33 ada 4:

a. Bahasa sebagai alat ekspresi diri

Bahasa merupakan sarana untuk mengekspresikan atau

mengungkapkan, segala sesuatu yang mengendap di dalam dunia batin

31 Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikasi, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 71-73. 32 Refael Ragamaran, Manusia dan kebudayaan dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar,

(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2000), hlm. 44. 33 Mustakim, Membina Kemampuan Berbahasa, Panduan Ke Arah Kemahiran

Berbahasa, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1994), hlm. 4.

Page 43: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

32

seseorang, baik berupa gagasan pikiran, perasaan maupun pengalaman

yang dimilikinya. Dalam hal ini bahasa sebagai alat ekspresi diri,

bahasa seringkali juga digunakan untuk menyatakan keberadaan atau

eksistensi seseorang kepada orang lain. Sehubungan dengan masalah

itu, bahasa sebagai alat ekspresi diri pada dasarnya telah dimiliki oleh

seseorang sejak ia masih berstatus bayi. Segala sesuatu yang dirasakan

dipikirkan, dan dialami, diungkapkan dengan bahasa untuk

meringankan beban batinnya. Dengan demikian sebagai alat ekspresi,

bahasa bukan saja mencerminkan gagasan dan pikiran melainkan juga

mencerminkan perasaan dan perilaku seseorang .

b. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial

Sebagai alat integrasi, bahasa memungkinkan setiap penuturnya

merasa diri terikat dengan kelompok sosial atau masyarakat yang

menggunakan bahasa yang sama. Para anggota kelompok sosial itu

dapat melakukan kerja sama dan membentuk masyarakat bahasa yang

sama (speech community), yang memungkinkan mereka bersatu atau

berintegrasi di dalam masyarakat itu. Sementara itu sebagai alat

adaptasi sosial, bahasa memungkinkan seseorang menyesuaikan diri

atau beradaptasi dengan anggota masyarakat lain yang menggunakan

bahasa yang sama. Melalui bahasa yang sama pula, seseorang dapat

mempelajari nilai-nilai budaya dan tradisi suatu perilaku dan tata

krama suatu masyarakat sehingga mereka dapat membaurkan diri ke

dalam masyarakat mereka. Dengan demikian, bahasa merupakan

sarana yang utama jika seseorang ingin menyesuaikan diri dan

membaur ke dalam masyarakat.

c. Bahasa sebagai alat kontrol sosial

Bahasa dapat digunakan untuk mengatur berbagai aktivitas

sosial, merencanakan berbagai kegiatan dan mengarahkannya ke dalam

suatu tujuan yang diinginkan. Bahasa pula yang dapat dipakai untuk

menganalisis dan mengevaluasi berbagai aktivitas yang dilakukan oleh

seseorang. Segala kegiatan atau aktivitas dapat berjalan dengan baik

Page 44: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

33

apabila diatur dengan bahasa. Dengan bahasa juga kita dapat

memberikan perintah atau instruksi kepada seseorang untuk

melakukan suatu aktivitas melarang suatu aktivitas. Dengan kata lain,

sebagai alat kontrol sosial, bahasa dapat dimanfaatkan untuk

mengontrol segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

d. Bahasa sebagai alat komunikasi

Sebagai alat komunikasi, bahasa digunakan oleh anggota

masyarakat penuturnya untuk menjalin hubungan dengan anggota

masyarakat yang lain yang mempunyai kesamaan bahasa. Hubungan

atau komunikasi dapat dilakukan secara perseorangan atau secara

berkelompok. Lebih lanjut komunikasi juga memungkinkan seseorang

bekerja sama dengan orang lain, membentuk kelompok atau bahkan

membentuk suatu masyarakat untuk mencapai kepentingan bersama.

Dengan kata lain, sebagai alat komunikasi, bahasa dapat dipergunakan

sebagai sarana untuk menjamin kerjasama dengan pihak lain. Baik

untuk kepentingan, perseorangan, kelompok maupun kepentingan

bersama.34

Bahasa dalam pandangan pendidikan umum merupakan alat

komunikasi yang lebih memperhatikan aspek kegunaan (use), makna

(meaning), simbol (symbol), dan komunikasi (communication). Segi

kegunaan bahasa disini penekanannya terletak pada komunikasi secara

baik dan bermakna. Pendidikan khususnya sekolah dituntut untuk

memiliki kemampuan mendidik dan mengembangkan etika berbahasa

santun agar siswa dapat berkomunikasi dengan lebih baik.

Bagaimanapun berbahasa yang baik merupakan cermin kepribadian

yang baik. Bahasa dalam kaitan dengan nilai dan norma, baik budaya,

sosial, maupun agama merupakan bagian dari pendidikan umum.

Sekolah adalah institusi pendidikan yaitu tempat dimana

pendidikan itu berlangsung. Pendidikan sekolah adalah proses belajar

mengajar atau proses komunikasi edukatif antar guru dan murid.

34 Ibid, hlm. 5-6.

Page 45: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

34

Dilihat dari pandangan sosial, sekolah merupakan institusi sosial yang

tidak berdiri sendiri. Sebagai institusi sosial sekolah berada dalam

lingkungan institusi sosial lainnya dalam masyarakat. sekolah

bukanlah tempat yang steril dari pengaruh luar sekolah. Siswa datang

dari keluarga dan masyarakat demikian pula guru, karyawan, dan

kepala sekolah. Oleh karena itu sekolah tidak bisa dipisahkan dari

masyarakat. sebagai institusi sosial sekolah memiliki peranan dan

fungsi tersendiri. Sekolah berperan membimbing dan mengarahkan

siswa untuk mengenal, memahami dan mengaktualisasi pola hidup

yang berlaku dalam masyarakat. Orang yang baik ditengah masyarakat

merupakan figur yang diidolakan untuk dicontoh siswa. Nilai- nilai

moral dan etika yang berkembang dan dipelihara dalam masyarakat

dikenalkan kepada siswa agar mereka dapat melaksanakannya dalam

kehidupan sehari- hari. Nilai moral dan etika kesopanan menjadi acuan

untuk dapat dilakukan siswa baik dalam bentuk ucapan maupun

perbuatan. Dengan demikian sekolah pada hakikatnya adalah institusi

yang mewariskan dan melestarikan nilai-nilai moral yang dipegang

masyarakatnya.35

Menurut Deddy Mulyana ada 3 fungsi bahasa36 yaitu :

a. Penamaan (naming/labeling)

Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi

obyek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat

dirujuk dalam komunikasi.

b. Interaksi

Hal ini menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat

mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.

35 Sofyan Sauri, op.cit., hlm. 44-45. 36 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya, 2005), hlm. 243.

Page 46: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

35

c. Transmisi informasi

Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada orang lain.

Kita menerima informasi setiap hari, sejak bangun tidur hingga tidur

kembali, dari orang lain, baik secara langsung atau tidak (melalui

media massa).

Abdul Muin dalam bukunya “Analisis Kontrastif, Bahasa Arab dan

Bahasa Indonesia (Telaah terhadap Fonetik dan Morfologi)” juga

menjelaskan lebih lanjut bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf

perkembangan dan kemajuan peradaban manusia dibedakan atas:37

a. Bahasa adalah alat komunikasi antar orang-orang dan bangsa-bangsa.

b. Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, keinginan, dan

pikirannya.

c. Bahasa adalah alat berfikir ide (gagasan) setelah dituangkan dalam

kata-kata dan kalimat-kalimat yang diucapkan atau dicatat dengan

simbol-simbol (tulisan), baru mempunyai bentuk yang ada wujudnya.

d. Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya

informasi, baik secara lisan maupun tulisan.

e. Bahasa sebagai lambang agama.

f. Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan,

pengetahuan manusia, tidak ada suatu pengetahuan yang dapat

disampaikan dengan efisien kecuali lewat bahasa.

g. Bahasa dapat menjadi alat pemersatu.

2. Bahasa sebagai alat komunikasi

Komunikasi adalah proses penciptaan makna antara 2 orang atau

lebih lewat penggunaan simbol-simbol atau tanda-tanda.38

Komunikasi adalah suatu proses penyaluran informasi, ide,

perasaan, penjelasan, pertanyaan, dari orang ke orang atau dari kelompok

37 Abdul Muin, Analisis Kontrastif, Bahasa Arab dan Bahasa Indonesia (Telaah terhadap

Fonetik dan Morfologi), (Jakarta: Pustaka al Husna Baru, 2004), hlm. 26-27. 38 Deddy Mulyana, Nuansa-Nuansa Komunikasi (Meneropong Politik dan Budaya

Komunikasi Masyarakat Kontemporer), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 49.

Page 47: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

36

ke kelompok. Komunikasi adalah proses interaksi antara orang atau

kelompok ke kelompok untuk mempengaruhi sikap dan perilaku orang-

orang atau kelompok-kelompok dalam suatu interaksi.39

Bahasa dan komunikasi merupakan 2 hal yang tidak dapat

dipisahkan sehingga Al-Wasilah menyebutkan bahwa hakikat bahasa

adalah komunikasi dan komunikasi merupakan alat untuk berinteraksi.

Karakteristik yang ditarik dari teori-teori bahasa sebagai komunikasi40

adalah sebagai berikut:

b. Bahasa adalah sistem untuk mengungkapkan makna

c. Fungsi utama bahasa adalah untuk interaksi dan komunikasi

d. Struktur bahasa mencerminkan kegunaan fungsional dan

komunikasinya

e. Unit utama bahasa tidak hanya berupa karakteristik gramatikal dan

strukturnya tetapi juga kategori makna fungsional dan komunikatif.

Menurut Andi Abdul Muis, komunikasi adalah:41

a. Proses penyampaian pesan antara 2 orang atau lebih

b. Proses penyampaian lambang-lambang yang mempunyai arti

c. Tindakan membagi informasi atau pengetahuan

d. Proses yang oleh satu individu (komunikator) dikirim stimulasi

(biasanya verbal) untuk mengubah perilaku individual (komunikan).

Dalam komunikasi terdapat beberapa unsur diantaranya42:

1. Komunikator, dalam hal ini dapat berwujud antara lain orang yang

berbicara, orang yang menulis, orang yang sedang menyiarkan berita

di TV dan lain- lain.

2. Pesan atau message yang disampaikan oleh komunikator, yang dapat

berwujud pengetahuan, pemikiran, ide, sikap dan sebagainya. Pesan in

berkaitan dengan lambang- lambang yang mempunyai arti.

39 O. Uchiyana, Ilmu Teori, dan Filsafat Komunikasi, (Bandung: Citra Aditya Bhakti, 1993), hlm. 27.

40 Al Wasilah, Pengajaran Bahasa Komunikatif Teori-teori dan Praktik, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), hlm.16-19.

41 Andi Abdul Muis, op.cit., hlm. 52. 42 Bimo Walgito, op.cit., hlm. 76.

Page 48: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

37

3. Media atau saluran, merupakan perangkat yang digunakan untuk

menyampaikan pesan dari komunikator. Ini yang sering disebut media

komunikasi dapat berwujud media komunikasi cetak dan non cetak,

dapat verbal dan non verbal.

4. Penerima pesan atau komunikan. Ini dapat berupa seorang individu,

dapat juga sekelompok individu. Komunikan ini dapat berbentuk

antara lain sebagai pendengar, penonton, ataupun pembaca.

Unsur komunikasi menurut Deddy Mulyana dan Jalaluddin

Rakhmat ada 8 yaitu:43

a. Sumber (source)

Orang yang mempunyai suatu kebutuhan untuk berkomunikasi

b. Penyandian (encoding)

Suatu kegiatan internal seseorang untuk memilih atau merancang

perilaku verbal dan non verbal yang sesuai dengan aturan-aturan tata

bahasanya dan sintaksis guna menyampaikan pesan.

c. Pesan

Adalah apa yang harus sampai dari sumber ke penerima bila sumber

bermaksud mempengaruhi penerima, suatu pesan terdiri dari lambang-

lambang verbal atau non verbal yang memiliki perasaan dan pikiran

sumber pada suatu saat dan tempat tertentu.

d. Saluran (channel)

Alat untuk memindahkan pesan dari sumber ke penerima. Suatu

saluran adalah alat fisik yang memindahkan pesan dari sumber ke

penerima.

e. Penerima (receiver)

Orang yang menerima pesan dan sebagai akibatnya menjadi

terhubungkan dengan sumber pesan.

43 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi antar Budaya : Panduan Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 14-15.

Page 49: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

38

f. Decoding

Proses internal penerima dan pemberian makna kepada perilaku

sumber yang mewakili perasaan dan pikiran sumber.

g. Respons penerima

Apa yang penerima lakukan setelah ia menerima pesan.

h. Umpan balik

Informasi yang tersedia pada sumber yang memungkinkan menilai

keefektifan, komunikasi yang dilakukannya untuk mengadakan

penyesuaian atau perbaikan dalam komunikasi selanjutnya.

Komunikator sebagai penyampai pesan perlu menyampaikan pesan

dengan baik agar pesan dapat dimengerti oleh penerima pesan atau

komunikan. Pesan yang datang dari komunikator yang berupa lambang-

lambang atau isyarat itu kemudian dapat diterima dan dimengerti dan

selanjutnya ditanggapi oleh komunikan. Tanggapan atau reaksi dari

komunikan ini penting, karena ini merupakan umpan balik atau feed back

yang menunjukkan bagaimana pesan itu diterima oleh komunikan. Dengan

demikian dapat dikemukakan proses komunikasi itu berlangsung sebagai

berikut: 44

1. Komunikator memberikan pesan kepada komunikan

2. Komunikan menerima pesan tersebut

3. Tercapainya pengertian bersama mengenai pesan

Proses komunikasi beroperasi dalam konteks sosial yang orang-

orangnya berinteraksi satu sama lain. Fungsi sosial komunikasi antar

pribadi mengandung beberapa aspek diantaranya:45

a. Manusia berkomunikasi untuk mempertemukan kebutuhan biologis

dan psikologis

Tanpa mengadakan interaksi sosial, maka seseorang gagal dalam

hidupnya atau mungkin hidup dalam angan-angan. Kebutuhan biologis

44 Bimo Walgito, op.cit., hlm 76-77. 45 Alo Liliwer, Perspektif Teoritis Komunikasi antar Pribadi, (Bandung: PT. Citra Adity

Bakti, 1994), hlm. 27-28.

Page 50: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

39

dan psikologis harus seimbang melalui komunikasi antar pribadi,

setiap manusia berusaha mencari dan melengkapi kebutuhannya.

b. Manusia berkomunikasi untuk memenuhi kewajiban sosial

Setiap orang terikat dalam suatu sistem nilai dan norma yang

berlaku dalam masyarakat seperti ia wajib secara sosial berhubungan

dengan orang lain. Norma dan nilai telah mengatur kewajiban-

kewajiban tertentu secara sosial dalam berkomunikasi sebagai suatu

keharusan yang tidak dapat dielakkan.

c. Manusia berkomunikasi untuk mengembangkan hubungan timbal balik

Dalam setiap perkenalan pertama dengan orang lain, setiap

orang berusaha menutup diri beberapa waktu dan mencari peluang

kesempatan berkenalan. Barangkali pada saat pertama bentuk tindakan

sosial yang terjadi hanyalah berinteraksi biasa akibat basa-basi

pergaulan. Kemudian meningkat dalam suatu relasi sosial ekonomi,

bisnis dan di antara mereka.

d. Manusia berkomunikasi untuk meningkatkan mutu atau merawat mutu

diri sendiri.

Seseorang yang terus menerus berkomunikasi dengan lugas,

segar, terbuka, saling bertukar pikiran dan perasaan. Sampai pada

tahap psikologi maka ia akan mengubah dirinya sendiri dan mengubah

keadaan kesehatan jiwa seseorang yang berkomunikasi dengannya.

e. Manusia berkomunikasi untuk menangani konflik

Pertentangan antar manusia, terutama antar pribadi merupakan

kenyataan hidup yang tidak dapat dihindari. Melalui komunikasi antar

pribadi konflik dapat dihindari karena telah terjadi pertukaran pesan

dan kesamaan makna tentang suatu makna tertentu

C. Tata Bahasa Arab Dan Bahasa Inggris

Bahasa Arab mempunyai kedudukan tersendiri dibanding dengan

bahasa-bahasa lainnya. Pentingnya kedudukan tersebut semakin hari semakin

meningkat mengingat faktor-faktor sebagai berikut:

Page 51: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

40

1. Bahasa arab merupakan bahasa al-Qur’an

Setiap muslim yang ingin membaca dan memahami al-Qur’an

harus bisa bahasa arab

2. Bahasa arab merupakan bahasa dalam shalat

Setiap muslim yang akan melaksanakan ibadah shalat hendaklah

menggunakan bahasa arab. Bahasa arab sangat erat kaitannya dengan

pokok-pokok dari rukun Islam.

3. Bahasa arab merupakan bahasa al hadist

Seorang muslim yang ingin membaca al hadist dan memahaminya

hendaklah dia mengetahui bahasa arab.

4. Banyaknya jumlah penutur bahasa arab

Bahasa arab digunakan sebagai bahasa pertama di 22 negara arab.

Dan dijadikan bahasa kedua pada sebagian negara-negara islam. Ini

berarti bahwa sepertujuh negara-negara di dunia menjadikan bahasa arab

sebagai bahasa pertamanya.46

Kata dalam bahasa Arab ada 3 macam yaitu isim, fi’il, dan huruf. Isim

dapat dibedakan dalam beberapa aspek diantaranya47:

1. Dilihat dari jenisnya ada 2

• Isim mudzakar seperti

تلمبذ• Isim muannas ada 2 kategori

o Muannas hakiki, seperti

فاطمةo Muannas majazi, seperti

صورة

46 Muhammad Ali Al Khuliy, Model Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PSIBA,

2002), hlm. 5-6. 47 Abdul Muin, op.cit., Hlm. 92-99.

Page 52: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

41

Ada 3 tanda yang menunjukkan bahwa suatu isim itu termasuk

muannas, yaitu

o Ta’ mabutah, seperti

فاطمةo Alif ta’nis maqsurah, seperti

سلمىo Alif ta’nis mamdudah, seperti

حسنا2. Dilihat dari tertentu tidaknya, ada 2

• Isim nakirah, seperti

كتاب• Isim ma’rifat, isim ini meliputi isim dzamir, isim alam (nama), isim

isyaroh (petunjuk), isim mausul, isim yang disertai alif lam, dan isim

yang disandarkan kepada yang ma’rifat, serta munada (yang dipanggil

dengan sengaja).

3. Dilihat dari jumlahnya, ada 3 macam

• Isim mufrat, seperti

على• Isim mustanna, seperti

قلمان• Isim jama’, isim ini dibagi menjadi 3 macam

o Jama’ mudzakkar salim, seperti

مسلمونo Jama’ muannas salim, seperti

مسلماتo Jama’ taksir

صور - صورة

Page 53: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

42

o Jama’ qillah adalah kata jama’ yang menunjukkan arti antara

bilangan 3 sampai bilangan 10. maka untuk menjadikannya ada 4

cara, yaitu dengan mengikutkan ketimbangan berikut ini

انفس : افعل اسيان : افعال ارغفة : افعلة قتية : فعلة

o Jama’ kasrah yaitu kata jama’ yang menunjukkan arti mulai 3

sampai tak terhingga. Maka jama’ ini mempunyai 23 timbangan

sebagai berikut.

سدر : فعل ضفو : فعل فذل : فعل قرب : فعل تضاة : فعلة بررة : فعلة درجة : فعلة قتلى : فعلى عذال : فعال عذل : فعل كبود : فعول كعاب : فعال بطان : فعالن فيعان : فعالنءفعال اغنباء : افعالء كرماء : فعائل : فاعلة صواهل : فواعل صحارى : ا فعاىل صحارى : فعاىل جواهر : فعائل كرسى : فعاىل مساعب : افاعل

Fi’il dapat dibedakan dalam beberapa aspek diantaranya:

1. Bila dilihat dari waktu terjadinya perbuatan ada 3 macam: fi’il madi’,

mudhori’, dan amar.

Page 54: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

43

• Fi’il madhi adalah kata yang menunjukkan arti dengan sendirinya,

dikaitkan dengan waktu yang telah lampau, seperti

dia telah datang جاء

Fi’il ini menerima ta’ut, ta’nis sakinah dan ta’ dzamir (ta’ fa’il),

seperti

dia (P) telah menulis كتب

saya telah menulis كتب

• Fi’il mudhori’ adalah kata yang menunjukkan arti dalam dirinya yang

dikaitkan dengan waktu yang mengandung arti sekarang, atau waktu

yang akan datang, seperti

dia akan datang جيى

Tanda-tandanya, fi’il ini menerima: sin, saufa, lam, lan,seperti

dia akan datang سيجى

kami akan berkata نقول سوف

• Fi’il amar adalah kata yang menunjukkan tuntutan terjadinya

perbuatan dari fi’il yang mukhattab, tanpa memakai lam amar, seperti

datanglah kamu جى

2. Dilihat dari maknanya, fiil dibagi menjadi 2

• Fi’il muta’addi adalah fiil yang bekasnya melampaui fa’ilnya sampai

kepada maf’ul bih, seperti:

(Thariq telah menaklukkan Andalusia) االندلس طارق فتح

Fiil ada yang muta’addi maf’ul satu, dua dan ada yang sampai 3

seperti:

Saya menulis pelajaran الدرس كتب

Saya memberimu sebuah kitab كتابا عطيتك

Saya memberitahukan kepadanya akan kebenaran صحيحا اياه اعدمته

perkara itu.

Page 55: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

44

• Fi’il lazim adalah fi’il yang bekasnya tidak melampaui fa’ilnya dan

fi’il itu tidak melampaui maf’ul bih, tetapi tetap pada fail (pelaku saja),

seperti:

Said telah pergi سعيد ذهب

Khalid telah pergi خالد سافر

Jadi fi’il ini tidak membutuhkan maf’ul bih/objek

3. Bila dilihat dari fa’il (pelakunya) terbagi menjadi 2 yaitu mabni ma’lum

dan mabni majhul

• Fi’il mabni ma’lum adalah fi’il yang fa’ilnya disebutkan di dalam

kalimat seperti:

بعداد املنصور مصر(Khalifah al Mansur membuat Bagdad sebagai kota besar)

• Fi’il mabni mashul adalah fiil yang failnya tidak disebutkan di dalam

kalimat, tetapi fa’ilnya dibuang karena alasan tertentu dan maf’ul bih

menggantikan kedudukan fail yang telah dibuang itu seperti :

اتهد يكرم(Orang yang bersungguh-sungguh itu dimulyakan)

Dalam praktek berbahasa ada kegiatan-kegiatan mendengarkan,

berbicara, membaca dan menulis. Keempat kegiatan ini dalam pengajaran

bahasa dinamakan kemampuan atau kemahiran berbahasa.48

1. Kemahiran menyimak / listening

Kemahiran menyimak / mendengar (االستماع ) atau listening

dapat dicapai dengan latihan-latihan mendengarkan perbedaan-

perbedaan bunyi unsur kata (fonem) dengan unsur kata lainnya

menurut makhraj huruf yang betul, baik langsung dari penutur asli

(native speaker) maupun melalui rekaman-rekaman dari tape, televisi,

48 Team Penyusun Buku Pedoman Bahasa Arab Direktorat Jendral Bimbingan

Masyarakat Islam, Pedoman Pengajaran Bahasa Arab pada PTAI IAIN, (Jakarta: Proyek Pengembangan Sistem Pendidikan Agama Departemen Agama RI, 1976), hlm. 85.

Page 56: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

45

film, baik unsur kata yang terpisah dari pemahaman arti maupun bunyi

kata dan kalimat dengan pemahaman arti yang terkandung.

2. Kemahiran berbicara ( احملادثة ) / speaking skill. Latihan-latihan yang diberikan untuk menguasai kemahiran

berbicara adalah merupakan praktek dari apa yang didengar secara

pasif dalam latihan menyimak. Tanpa latihan-latihan lisan secara

intensif sulit dicapai suatu penguasaan bahasa secara sempurna.

3. Kemahiran membaca / reading skill

Membaca merupakan suatu kemahiran yang mencakup dua hal

yaitu:

• Mengenali simbol-simbol tertulis

• Memahami isinya.

Kemahiran membaca disini tergantung kepada penguasaan qawaid/

gramatika bahasa Arab yang meliputi (nahwu dan sharaf) dan

(syntax dan morphology). Disini guru harus mengajarkan dan

mengembangkan pemahaman murid terhadap arti atau isi yang

dibaca dalam bahasa Arab, sehingga murid merasa mudah dan

senang. Kemahiran ini dapat dicapai dengan beberapa cara,

diantaranya guru membekali murid dengan perbendaharaan kata

yang cukup.

4. Kemahiran menulis / writing skill

Kemahiran ini mencakup 3 hal yaitu:

• Kemahiran membentuk alfabet

• Kemahiran mengeja / spelling

• Kemahiran mengarang

(Kemahiran menyatakan pikiran dan perasaan pelajar dalam bentuk

tulisan).49

Tata bahasa inggris terdiri dari 7 bagian yang lazim disebut the sevent

part of speech.yaitu:

49 Ibid, hlm. 127-130.

Page 57: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

46

a. Noun

b. Verb

c. Adjective

d. Adverb

e. Preposition

f. Conjunction

g. Pronoun

Penjelasan bagian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Noun

Noun adalah kata benda, biasanya didahului oleh :

a. Articles : a, an, the

b. Pronouns : this, these, that those, my, your, his ,her, our, their

c. Numerals : one, two, hundred, etc.

d. Adjectives : happy, big, good, many, much, some, few, little.

Noun dibagi dalam 2 kelompok besar:

a. Countable noun

Adalah kata benda yang dapat dihitung

Example: a company, his driver, our library

Biasanya mendapat tambahan s pada bentuk jamaknya, tetapi ada pula

countable nouns yang bentuk pluralnya:

1) Ditambah es

Bila berakhiran pada huruf desis : s, sh, ch

Example : box – boxes

2) Berubah huruf akhirnya

Example: company – companies

3) Sama dengan singular

Example: Sheep – sheep

4) Berubah sama sekali

Example: mouse – mice

5) Ditambah en

Page 58: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

47

Example: ox – oxen

6) Berubah menjadi ves

Example: leaf –leaves

7) Berubah suku kata akhirnya

Example: memorandum – memoranda

b. Uncountable noun

Adalah kata benda yang tidak dapat dihitung.

Example: the air, my hair, the earth, much time

2. Verb

Verb adalah kata yang menunjukkan kegiatan atau kata kerja, verb

itu erat sekali hubungannya dengan subyek dan akan berubah bentuk

sesuai dengan tenses.

a. Reguler verb / verb yang beraturan

Example: To wait – waited – waiting – waited

b. Irregular verb / verb yang tidak beraturan

Example: To speak – spoke – speaking – spoken

c. Auxiliary verb / verba bantu

Example : can, could, may, might, shall, should, etc.

d. Capulas / verb penghubung

Adalah kata yang menghubungkan subjek dengan predikat.

Example : you are a lawyer – to be as capula

3. Adjectives

Adjectives adalah kata keadaan yang memberi keterangan tentang

noun dan mendahului noun itu.

Example:

Hot water

Dark places

Peraturan ini berubah jika ada verb to be / verb tertentu seperti feel,

smell, get, become, turn, taste.

Example:

Page 59: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

48

His article is interesting

The weather has become cold

4. Adverb dan Adverbial phrase

a. Adverb adalah kata keterangan, biasanya menerangkan verb /

adjectives dan keterangan itu dapat berupa:

1) Manner / cara

Pada umumnya berakhiran ly dan menjawab pertanyaan how. Ada

beberapa adverb of manner yang tidak berakhiran ly, yaitu well,

fast, hard.

Example: He did well in his examination

2) Place / tempat

Yang menjawab pertanyaan, where

Example: I did not see him there.

3) Time / waktu

Yang menjawab pertanyaan when,

Example: please send this letter now

4) Frequency

Menunjukkan seringnya kegiatan dikerjakan, yang menjawab

pertanyaan how often, yaitu: some times, often, rarely, seldom,

ever, never, usually, just, etc.

Pemakaiannya ialah:

a) Di depan / sebelum verb

Example : She has often explained that to me

b) Di belakang / sesudah auxiliary verb yang pertama

c) Di belakang / sesudah to be dan kadang-kadang sebelum to be

untuk memberi tekanan

Example: The bus is generally late

5) Degree

Adverb ini letaknya di muka suatu adjective / adverb lain dan

menunjukkan tingkat 2 adjective / adverb lain yang disertainya.

Adverb of degree yaitu quite, too, very, pretty, etc.

Page 60: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

49

Example: You can never to be too careful in watching infants

6) Adverbial phrase

Adalah kelompok kata. Kalimat tidak lengkap yang menerangkan

verb. Adjective/adverb. Keterangan itu dapat berupa manner time

dan frequency.

Example:

Adverb Adverbial phrase

Tono drives carefully Tono drives with care

5. Preposition / kata depan

Ditempatkan sebelum noun, pronoun dan sesudah verb. Contoh

preposition seperti above, after, at, before, behind, below, beside,

between, etc.

Example: He looked at my children

6. Conjunction

Adalah kata penghubung seperti and, or, but, so, yang tugasnya

menghubungkan kata-kata, kelompok kata, kalimat-kalimat sejenis (and,

or), tidak sejenis (but) akibat kalimat pertama.

7. Pronoun / kata ganti noun, dapat berupa

a. Personal pronoun / kata ganti orang yang dapat berfungsi sebagai

subyek.

Example : I, you, he, she, it, we, you, they.

b. Direct object / pelengkap penderita

Example:

I – me it – it

You – you we – us

He – him you – you

She – her they – them

c. Indirect object/pelengkap penyerta biasanya to atau for

Example: this experiment is very interesting for him

d. Possessive pronoun / kata ganti punya

• Diikuti oleh noun

Page 61: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

50

I – my it – our

You – your we – you

He – his you – their

She – her they – it

Example: This is my book

• Tidak diikuti noun

I – mine it – its

You – yours we – our

He – his you – yours

She – hers they – theirs

Pola-Pola Dasar Bahasa Inggris

Menurut Green Bum dan Quirk (1990), bahasa Inggris mempunyai

setidaknya 7 pola dasar yang membentuk kalimat-kalimatnya. Pola-pola itu

adalah sebagai berikut:50

1. Subyek – verba

Example :

The cat sleeps S V

2. Subyek – verba – objek

Example :

He eats hamburger S V O

3. Subyek – verba – complement (yang bisa berbentuk nomina dan adjective)

Example:

• He seems happy S V adjective

• They are engineers S V nomina

4. Subyek – verba – adverbia (kata keterangan waktu / tempat)

Example:

50 Istiarto Djimandono, Membaca Taktis Lewat Penguasaan Pola-pola Umum Bahasa

Inggris, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), hlm. 5-7.

Page 62: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

51

She sleeps in this room S V adv. tempat

5. Subyek – verba – obyek langsung – obyek tak langsung

Example:

Hamed gives her the dool

S V objek langsung objek tak langsung

6. Subyek – verba – that – klausa

The students thought that the teacher had told them to come at twelve o’clock S1 V that S2 V2 O adv. waktu

7. Subyek – verba – WH – klausa

- I will start when you are ready S1 V1 WH S2 V2 adjectiva

- They wonder what their friend has been writing S1 V1 WH S2 V2

D. Kajian Penelitian Yang Relevan

Sebelum melakukan penelitian ini, penulis mengadakan kajian

terhadap penelitian yang sudah ada. Sejauh ini penulis belum pernah

menemukan penelitian yang mengkaji tentang permasalahan yang persis sama

dengan permasalahan yang penulis kaji. Walaupun demikian terdapat

beberapa penelitian yang bahasannya berhubungan dengan permasalahan yang

penulis bahas. Untuk lebih jelasnya, berikut ini penulis sebutkan beberapa

peneliti dan hasil penelitiannya, diantaranya adalah:

Skripsi berjudul “Peranan Bahasa Pengantar Dalam Pencapaian

Pendidikan Akhlak Pada Anak” yang ditulis oleh saudari Siti Alimah dengan

nim: (3199144) dalam skripsi ini dijelaskan bahwa bahasa adalah aspek yang

paling penting dalam pendidikan anak dan dapat mempengaruhi akhlaknya

(akhlak mahmudah atau mazmumah ), untuk itu hendaknya para pendidik

terutama orang tua, berhati-hati dalam menggunakan bahasanya, karena

bahasa yang berungsur positif, menumbuhkan motifasi sehingga anak yang

terbiasa menerima ungkapan yang baik, nyaman,sopan maka anak akan

Page 63: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

52

memiliki persepsi yang baik pula dalam hidupnya, tidak mudah buruk sangka

sehingga tercipta kehidupan yang harmonis.51

Skripsi berjudul “Nilai-Nilai Akhlak Dalam Q.S Al Hujurat Ayat 2-3

Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam” yang ditulis oleh saudara

Sam’ali (311345) dalam skripsi ini dijelaskan bahwa akhlak dalam

pendidikan islam berperan penting khususnya dalam proses belajar mengajar

(PBM). Akhlak merupakan faktor yang ikut menentukan keberhasilan

pencapaian hasil belajar oleh anak didik (siswa). Anak didik (siswa atau

murid) diharuskan bersikap sopan santun (berakhlakul karimah) kepada

pendidik (guru), diantaranya berbicara sopan, tidak berbicara lantang, tidak

memotong perkataan pendidik (guru), dengan tujuan agar terjalin komunikasi

antara anak didik (siswa) dan pendidik (guru) setelah komunikasi itu terjalin

diharapkan pencapaian tujuan belajar dapat berhasil dan usaha membina anak

didik (siswa) menjadi manusia berakhlakul karimah (manusia yang

mempunyai akhlak yang baik), disiplin, tanggung jawab dan kreatif tercipta.52

Skripsi berjudul “ Etika Sosial Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 2-3 Dan

Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam” yang ditulis oleh saudari Rohimah

(3101350), dalam skripsi ini dijelaskan etika sosial merupakan suatu

kewajiban dan tanggung jawab manusia sebagai anggota umat manusia.

Disana disebutkan bahwa etika sosial berhubungan dengan seseorang serta

bagaimana caranya bersikap antar sesama berperilaku dalam masyarakat dan

lingkungan sekitarnya. Dalam hal ini penting adanya beretika yang baik,

bersikap,bertutur kata yang baik atau santun.53

Berdasarkan tinjauan kepustakaan yang peneliti deskripsikan diatas,

peneliti akan gunakan sebagai rujukan dalam meneliti tentang sikap santun

51 Siti Alimah (3199144), “ Peranan Bahasa Pengantar Dalam Pencapaian Pendidikan

Akhlak Pada Anak”, Skripsi ( Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah 2005)

52 Sam’ali (311345), “Nilai-Nilai Akhlak Dalam Q.S Al Hujurat Ayat 2-3 Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam” , Skripsi ( Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah 2006)

53 Rohimah (3101350), ” Etika Sosial Dalam Surat Al-Hujurat Ayat 2-3 Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Islam” , Skripsi ( Semarang: Perpustakaan Fakultas Tarbiyah 2006)

Page 64: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

53

berbahasa (arab dan inggris) dan implikasinya terhadap kehidupan santri di

Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal

E. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap

permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.54

Hipotesis merupakan jawaban masalah penelitian yang secara teoritis

dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.55

Sedangkan menurut Sutrisno Hadi, hipotesis adalah dugaan mungkin benar

dan mungkin salah, dia akan ditolak jika salah dan diterima jika faktanya

membenarkan.56

Berdasarkan deskripsi di atas dapat dirumuskan, hipotesis sebagai

berikut:

1. Terdapat pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap santun berbahasa

Arab terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah.

Kabunan Sukorejo Kendal.

2. Terdapat pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap santun berbahasa

Inggris terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul

Amanah. Kabunan Sukorejo Kendal.

3. Terdapat pengaruh positif yang ditimbulkan dari sikap santun berbahasa

Arab dan sikap santun berbahasa Inggris secara bersama-sama terhadap

kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal.

54 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm. 64. 55 Ibid. hlm 64. 56 Sutrisno Hadi, Metode Research, Jilid I, (Yogyakarta: FP UGG, 1983), hlm. 53.

Page 65: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sesuatu yang besar manfaatnya bagi

penulis yang akan memberikan arahan dasar yang penulis teliti, sehingga akan

memudahkan penulis untuk mengerjakan dan mencari data sebagai langkah

permasalahan.

Adapun tujuan yang ingin penulis capai dalam penulisan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh sikap santun berbahasa Arab terhadap

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah.

2. Untuk mengetahui pengaruh sikap santun berbahasa Inggris terhadap

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah.

3. Untuk mengetahui pengaruh antara sikap santun berbahasa Arab dan sikap

santun berbahasa Inggris secara bersama-sama terhadap kehidupan sosial

santri di Pondok Pesantren Darul Amanah.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Guna memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka

penelitian ini dilaksanakan sebagai berikut :

Waktu : 30 Hari.

Tempat : Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.

C. Variabel Penelitian

Variabel dapat diartikan sebagai sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan, penelitian, sering kali dinyatakan variabel penelitian sebagai

faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti.1

1 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993),

hlm. 72.

Page 66: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

55

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Variabel pengaruh / independent

Yang menjadi variabel pengaruh dalam penelitian ini adalah

a. Sikap santun berbahasa Arab dengan 3 aspek dengan indikator sebagai

berikut :

1. Kognitif

o Pemahaman tentang tata bahasa arab

o Pengetahuan tentang kata-kata santun dalam bahasa arab

2. Afektif

o Penerimaan terhadap santun berbahasa arab

3. Konatif

o Perilaku santun berbahasa Arab

o Penggunaan santun berbahasa Arab

b. Sikap santun berbahasa Inggris dengan 3 aspek dengan indikator

sebagai berikut :

1. Kognitif

o Pemahaman tentang tata bahasa Inggris

o Pengetahuan tentang kata-kata santun dalam bahasa Inggris

2. Afektif

o Penerimaan terhadap santun berbahasa Inggris

3. Konatif

o Perilaku santun berbahasa Inggris

o Penggunaan santun berbahasa Inggris

2. Variabel terpengaruh / dependent

Variabel yang menjadi variabel terpengaruh dalam penelitian ini

adalah kehidupan sosial santri dengan indikator sebagai berikut :

1. Komunikasi dengan ustadz dan ustadzah.

2. Komunikasi dengan santri.

Page 67: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

56

D. Metode Penelitian

Penentuan metode dalam skripsi ini ditentukan oleh jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, subyek penelitian, populasi, sampel, metode

pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

survei dengan menggunakan analisis korelasional.

Metode korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk

menentukan ada atau tidaknya hubungan antara 2 variabel atau lebih dan

seberapakah tingkat hubungannya atau tingkat hubungan dinyatakan sebagai

suatu koefisien korelasi.2Sedangkan teknik analisis korelasional adalah teknik

analisis statistik mengenai hubungan antara 2 variabel atau lebih.

Teknik analisis korelasional ini memiliki 3 macam tujuan3 yaitu :

1. Ingin mencari bukti atau berdasarkan pada data yang ada, apakah memang

benar antara variabel yang satu dengan yang lain terdapat hubungan atau

korelasi.

2. Ingin menjawab pertanyaan, apakah antara variabel itu atau jika memang

ada hubungannya, termasuk hubungan yang kuat, cukup atau lemah.

Adapun dalam penelitian ini, metode korelasi digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh antara variabel sikap santun berbahasa

Arab dan sikap santun berbahasa Inggris secara bersama-sama terhadap

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah.

3. Ingin memperoleh kejelasan dan kepastian, apakah hubungan antar

variabel itu merupakan hubungan yang berarti atau meyakinkan

(signifikan) ataukah hubungan yang tidak berarti atau tidak meyakinkan.

2 Anas Sudiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995),

hlm. 175. 3 Ibid., hlm. 175-176.

Page 68: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

57

E. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/ subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.4 Sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.5

Suharsimi Arikunto membatasi apabila subyeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi, selanjutnya, apabila jumlah subyeknya besar, dapat

diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.6

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh santri mukim putra

dan putri Pondok Pesantren Darul Amanah yang berjumah ± 676 santri.

Pengambilan subyek penelitian didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

1. Telah tinggal di pesantren selama 1 tahun. kriteria ini didasarkan

pertimbangan bahwa selama jangka waktu satu tahun seorang santri

telah menyelami lingkungannya.

2. Mengenal bahasa arab dan bahasa inggris.

Dalam penelitian ini obyeknya adalah santri mukim putra dan putri

Pondok Pesantren Darul Amanah yang jumlahnya ± 676 santri Karena

populasinya lebih dari 100, maka sesuai patokan di atas, peneliti

mengambil sampel 10% dari 676 yaitu 67,6 santri, untuk memudahkan

perhitungan dibulatkan menjadi 68 santri dengan rincian sebagai

berikut.32 Santriwan, 36 Santriwati.

4 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 55. 5 Ibid., hlm. 58. 6 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hlm. 109.

Page 69: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

58

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini, pengambilan sample menggunakan teknik

pengambilan sampling yaitu proses pemilihan sejumlah individu / obyek

penelitian untuk suatu penelitian sehingga obyek penelitian tersebut

merupakan perwakilan kelompok yang lebih besar pada obyek yang

dipilih, tujuannya adalah menggunakan sebagian obyek penelitian yang

diselidiki tersebut untuk memperoleh informasi tentang populasi.

F. Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data adalah pencatatan peristiwa-peristiwa atau

hal-hal atau keterangan-keterangan, karakteristik sebagian atau seluruh

elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.7 Dalam

pengumpulan data ini peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut.

1. Metode kuesioner atau Angket

Adalah suatu daftar yang berisi rangkaian pernyataan mengenai

suatu masalah/ bidang yang diteliti.8 Metode ini digunakan untuk

memperoleh data yang bersumber dari santri tentang sikap santun

berbahasa Arab dan sikap santun berbahasa Inggris dan implikasinya

terhadap kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah.

Adapun instrumen yang digunakan adalah kuesioner langsung di

mana jika daftar pertanyaan atau pernyataan dikirimkan langsung kepada

orang yang akan dimintai pendapat dan keyakinannya atau diminta

menceritakan tentang keadaan dirinya sendiri.9 Dan termasuk angket

tertutup di mana angket tersebut telah tersedia 5 alternatif jawaban yang

harus dipilih oleh responden tanpa kemungkinan memberikan jawaban

lain.

7 M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta:

Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 83. 8 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Bumi Aksara,

2005), hlm. 76. 9 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), hlm. 178.

Page 70: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

59

Pengukuran skala ini mengikuti skala likert yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang / sekelompok orang

tentang fenomena sosial yang telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti

yang disebut sebagai variabel penelitian.10Dalam penelitian ini

menggunakan 4 alternatif jawaban : sangat setuju (SS), setuju (S), tidak

setuju (TS), sangat tidak setuju (STS), skor jawaban mempunyai nilai

antara 1 sampai 4.

Kriteria pemberian skor meliputi 4 item yang favorable, jawaban

sangat setuju (SS) mendapat nilai 4, jawaban setuju (S) mendapat nilai 3,

jawaban tidak setuju (TS) mendapat nilai 2, jawaban sangat tidak setuju

(STS) mendapat nilai 1.

Kriteria pemberian skor untuk item yang unfavorable, jawaban

sangat setuju (SS) mendapat nilai 1, jawaban setuju (S) mendapat nilai 2,

jawaban tidak setuju (TS) mendapat nilai 3, jawaban sangat tidak setuju

(STS) mendapat nilai 4.

2. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode mencari data mengenai hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, dan sebagainya.11

Adapun proses pengumpulan data dalam penelitian ini menempuh

langkah-langkah sebagai berikut :

a. Persiapan

Dalam persiapan ini, peneliti mengadakan observasi awal ke

tempat penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran

tentang keadaan Pondok Pesantren Darul Amanah dan mengurus

segala perizinan untuk mengadakan penelitian di tempat tersebut.

b. Pelaksanaan

Setelah mendapatkan persetujuan atau izin penelitian

(penilaian baik dari pihak Pondok Pesantren) maka peneliti mulai

10 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, (Bandung, Alfabeta, 2007), cet. 3. hlm. 134.

11 Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 206.

Page 71: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

60

menyebarkan angket yang dibagikan secara langsung kepada

responden yang telah terpilih sebagai sampel penelitian.

G. Teknik Analisa Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa

data tersebut. Di sini penulis menggunakan teknik analisis 2 prediktor dengan

skor kasar yaitu menganalisis seberapa besar pengaruh variabel terikat yaitu

variabel sikap santun berbahasa dengan kehidupan sosial santri Adapun

tahapan analisanya serta rumusnya adalah sebagai berikut :

1. Analisis Pendahuluan

Analisis pendahuluan pada umumnya dilakukan dengan

menggunakan tabel distribusi frekuensi / pembagian kekerapan keseringan

secara sederhana untuk setiap variabel yang terdapat dalam penelitian.

Dalam analisis ini peneliti memasukkan data-data yang terkumpul ke

dalam tabel distribusi untuk memudahkan dalam pengolahan data.

Selanjutnya analisis ini menggunakan 3 tahap sebagai berikut:

a Pengklasifikasian data, yaitu menggolongkan aneka ragam jawaban ke

dalam kategori-kategori yang jumlahnya terbatas.

b Koding, yaitu usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden

dengan jalan masing-masing kode tertentu.

c Tabulasi yaitu usaha penyajian data dengan menggunakan tabel

distribusi frekuensi maupun tabel silang.12

2. Analisis Uji Hipotesis

Analisis ini digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang

diajukan. Adapun jalan analisisnya adalah melalui pengolahan data yang

akan mencari pengaruh antara variabel independent (X1 dan X2) dengan

variabel dependent (Y) dengan dicari melalui analisis regresi 2 prediktor.

a. Uji hipotesis I dan II

Dengan langkah-langkah sebagai berikut.

12 Sutrino Hadi, Op.cit, hlm. 209.

Page 72: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

61

1. Mencari korelasi antara prediktor (X1,X2) dengan kriterium (Y)

dengan menggunakan tehnik korelasi momen tangkar pearson

dengan rumus sebagai berikut :

( )( )∑∑∑=

22 yx

xyxyr

2. Uji signifikansi korelasi melalui uji t, dengan rumus sebagai

berikut :

th = 21

2

r

nr

3. Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus

regresi sederhana sebagai berikut :13

a. Uji hipotesis 1

( )( )( )

1

__

21

21

1111

1

^

XbYa

XXn

YXYXnb

bXaY

−=

−=

+=

∑ ∑∑ ∑∑

b. Uji hipotesis II

( )( )( )

2

__

22

22

2222

2

^

XbYa

XXn

YXYXnb

bXaY

−=

−=

+=

∑ ∑∑ ∑∑

13 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, ( Bandung ; Alfabeta, 2001), hlm. 169.

Page 73: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

62

Keterangan : ^Y = (baca Y topi) subyek variabel terikat yang

diproyeksikan.

X = variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu untuk

diprediksikan

a = nilai konstanta harga Y jika X : O

b = nilai arah sebagai penentu ramalan (prediksi) yang

menunjukkan nilai peningkatan (X) atau nilai

penurunan (Y).

4. Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus regresi

sederhana sebagai berikut :

Sumber

Varian JK dk RK Fhitung

Regresi ( )∑∑

2

2

xxy

k dkJK

reg

reg

Residu 2y∑( )∑∑

2

2

xxy

N-k-1 dkJK

res

res

RkRK

res

reg

Total ∑ 2y N-1 dkJK

tot

tot

Uji hipotesis III

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mencari korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan

X2 dengan rumus

R (1.2) = yxbyxb 2211 ∑+∑

2y∑

Page 74: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

63

2. Uji signifikansi korelasi melalui uji t, dengan rumus sebagai

berikut :

th = 21

2

r

nr

3. Mencari persamaan garis regresi untuk 2 prediktor dengan

rumus sebagai berikut :

22110

^XbXbaY ++=

Untuk menghitung harga a, 1b , 2b dapat menggunakan

persamaan sebagai berikut:

( )( ) ( )( )( )( ) ( )221

22

21

221122

1 ∑∑∑∑∑∑∑

−=

xxxx

yxxxyxxb

( )( ) ( )( )( )( ) ( )221

22

21

121221

2∑∑∑

∑∑∑∑−

−=

xxxx

yxxxyxxb

2

_

21

_

1

_XbXbYa −−=

4. Mencari varian regresi

Mencari varian regresi dengan menggunakan rumus regresi 2

prediktor sebagai berikut :

Sumber

varian JK dk RK Fhitung

Regresi R2 (∑ 2y ) k dkJK

reg

reg

Residu (1-R2) (∑ y )

N-k-1

dkJK

res

res

Total ∑ 2y N-1

Page 75: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

64

3. Analisis lanjut

Analisis lanjut digunakan untuk membuat interpretasi lebih lanjut

yaitu untuk mengetes signifikan regresi Y terhadap prediktor-

prediktornya. Jika Freg lebih besar Ft 0.05 dan Ft 0.01 maka hipotesis

signifikan yang berarti ada pengaruh sikap santun berbahas Arab dan

sikap santun berbahasa Inggris secara bersama-sama terhadap kehidupan

sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah dan jika Freg lebih kecil Ft

0.05 dan Ft 0.01 maka hipotesis non signifikan yang berarti tidak ada

pengaruh sikap santun berbahasa Arab dan sikap santun berbahasa Inggris

secara bersama-sama terhadap kehidupan sosial santri di Pondok

Pesantren. Darul Amanah.

Page 76: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Untuk memperoleh data sikap santun berbahasa (Arab dan Inggris) dan

kehidupan sosial santri, dapat diperoleh dari hasil instrumen atau angket yang

diberikan kepada santri sebagai responden yang berjumlah 68 santri.

Adapun angket sikap santun berbahasa Arab terdiri dari 20 butir

pernyataan dengan 13 butir pernyataan positif dan 7 butir pernyataan negatif.

Sikap santun berbahasa Inggris terdiri dari 20 butir pernyataan dengan 13 butir

pernyataan positif dan 7 butir pernyataan negatif. Dan kehidupan sosial santri

terdiri dari 20 butir pernyataan dengan 10 butir pernyataan positif dan 10 butir

pernyataan negatif disertai dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju

(SS), setuju (S), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju (STS) dengan skor

4,3,2,1 untuk pernyataan positif dan 1,2,3,4 untuk pernyataan negatif.

Untuk mengetahui lebih lanjut dan lebih jelas hasil penelitian tersebut

dapat dilihat pada deskripsi data sebagai berikut :

1. Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Arab

Untuk menentukan nilai kuantitatif sikap santun berbahasa Arab

adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai

dengan frekuensi jawaban. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat

pada tabel I berikut ini :

Page 77: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Tabel. 1

Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Arab

No

Resp 1X

No

Resp 1X

No

Resp 1X

No

Resp 1X

R – 1 54 R – 18 60 R – 35 59 R – 52 62

R – 2 60 R – 19 68 R – 36 59 R – 53 64

R – 3 68 R – 20 66 R – 37 65 R – 54 65

R – 4 53 R – 21 73 R – 38 65 R – 55 61

R – 5 61 R – 22 62 R – 39 61 R – 56 60

R – 6 67 R – 23 62 R – 40 65 R – 57 63

R – 7 53 R – 24 61 R – 41 69 R – 58 65

R – 8 70 R – 25 59 R – 42 61 R – 59 64

R – 9 54 R – 26 70 R – 43 69 R – 60 62

R – 10 71 R – 27 66 R – 44 57 R – 61 59

R – 11 58 R – 28 61 R – 45 66 R – 62 67

R – 12 65 R – 29 62 R – 46 54 R – 63 63

R – 13 61 R – 30 55 R – 47 62 R – 64 65

R – 14 56 R – 31 57 R – 48 63 R – 65 63

R – 15 66 R – 32 59 R – 49 68 R – 66 65

R – 16 60 R – 33 66 R – 50 58 R – 67 62

R – 17 51 R – 34 73 R – 51 68 R – 68 60

Jumlah 4247

rata-rata 62,456

Dari hasil perhitungan data tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi skor sikap santun berbahasa Arab dan skor rata-rata

(mean) adapun langkah-langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah

sebagai berikut :

Page 78: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

a. Mencari jumlah interval kelas dengan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 68

= 1 + 3,3 (1,83)

= 1 + 6,039

= 7,039 dibulatkan menjadi 7

b. Mencari range

R = H – L keterangan : R = Range

= 73 – 51 H = nilai tertinggi

= 22 L = nilai terendah

c. Menentukan nilai interval kelas

KRI =

722

=I

= 3,14 dibulatkan menjadi 3

Jadi interval kelas adalah 3 dan jumlah interval adalah 7

Tabel. 2

Distribusi Frekuensi Skor Mean Sikap Santun Berbahasa Arab

Interval

kelas F X F.X Mean

51 – 53

54 – 56

57 – 59

60 – 62

63 – 65

66 – 68

69 – 71

3

5

9

19

14

11

7

52

55

58

61

64

67

70

156

275

522

1159

896

737

490

NFX

M ∑=68

4235=

= 62,28

n = 68 ∑ = 4235FX

Page 79: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

02468

101214161820

50,5 53,5 56,5 59,5 62,5 65,5 68,5 73,5

-

Untuk mengetahui kualitas variabel sikap santun berbahasa Arab

maka perlu dibuat tabel kualitas variabel sikap santun berbahasa Arab

sebagai berikut

Tabel. 3

Tabel Kualitas Sikap Santun Berbahasa Arab

Interval Keterangan

67 – 73

59 – 66

51 – 58

Tinggi

Cukup

Rendah

Dari hasil perhitungan data tersebut dapat diketahui bahwa mean

dari variabel sikap santun berbahasa Arab adalah sebesar 62,28. Hal ini

berarti bahwa sikap santun berbahasa Arab santri di Pondok Pesantren

Darul Amanah adalah cukup yaitu pada interval 59 – 66.

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka

data tersebut kemudian di visualisasikan dalam bentuk histogram seperti

tampak pada gambar berikut ini.

Histogram Skor Data Sikap Santun Berbahasa Arab

Page 80: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

2. Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Inggris

Untuk menentukan nilai kuantitatif sikap santun berbahasa Inggris

adalah dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai

dengan frekuensi jawaban. Hasil perhitungan tersebut dapat dilihat pada

tabel 4 berikut ini :

Tabel. 4

Data Hasil Angket Sikap Santun Berbahasa Inggris

No

Resp 2X

No

Resp X2

No

Resp X2

No

Resp X2

R – 1 54 R – 18 54 R – 35 57 R – 52 57

R – 2 56 R – 19 66 R – 36 49 R – 53 65

R – 3 58 R – 20 59 R – 37 61 R – 54 58

R – 4 49 R – 21 62 R – 38 66 R – 55 56

R – 5 47 R – 22 50 R – 39 55 R – 56 58

R – 6 59 R – 23 55 R – 40 61 R – 57 61

R – 7 54 R – 24 49 R – 41 62 R – 58 59

R – 8 56 R – 25 58 R – 42 57 R – 59 59

R – 9 54 R – 26 51 R – 43 67 R – 60 60

R – 10 67 R – 27 55 R – 44 54 R – 61 51

R – 11 55 R – 28 48 R – 45 65 R – 62 62

R – 12 57 R – 29 58 R – 46 56 R – 63 61

R – 13 48 R – 30 51 R – 47 54 R – 64 59

R – 14 47 R – 31 55 R – 48 61 R – 65 61

R – 15 58 R – 32 47 R – 49 60 R – 66 57

R – 16 56 R – 33 65 R – 50 54 R – 67 53

R – 17 52 R – 34 62 R – 51 61 R – 68 57

Jumlah 3866

rata-rata 56,853

Dari hasil perhitungan data tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi skor sikap santun berbahasa Inggris dan skor rata-rata

Page 81: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

(mean) adapun langkah-langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Mencari jumlah interval kelas dengan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 68

= 1 + 3,3 (1,83)

= 1 + 6,039

= 7,039 dibulatkan menjadi 7

b. Mencari range

R = H – L keterangan : R = Range

= 67 – 47 H = nilai tertinggi

= 20 L = nilai terendah

c. Menentukan nilai interval kelas

KRI =

720

=

= 2,86 dibulatkan menjadi 3

Jadi interval kelas adalah 3 dan jumlah interval adalah 7

Page 82: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Tabel. 5

Distribusi Frekuensi Skor Mean Sikap Santun Berbahasa Inggris

Interval

kelas F X F.X Mean

47 – 49

50 – 52

53 – 55

56 – 58

59 – 61

62 – 64

65 - 67

8

5

13

17

14

4

7

48

51

54

57

60

63

66

384

255

702

969

840

252

462

NFX

M ∑=

683864

=

= 56,82

N = 68 ∑ = 3864FX

Untuk mengetahui kualitas variabel sikap santun berbahasa Inggris

maka perlu dibuat tabel kualitas variabel sikap santun berbahasa Inggris

sebagai berikut :

Tabel. 6

Tabel Kualitas Sikap Santun Berbahasa Inggris

Interval Keterangan

61-67

54-60

47-53

Tinggi

Cukup

Rendah

Dari hasil perhitungan data tersebut dapat diketahui bahwa mean

dari variabel sikap santun berbahasa Inggris adalah sebesar 56,82. Hal ini

berarti bahwa sikap santun berbahasa Inggris santri di Pondok Pesantren

Darul Amanah adalah cukup yaitu pada interval 54 – 60.

Page 83: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka

data tersebut kemudian di visualisasikan dalam bentuk histogram seperti

tampak pada gambar berikut ini.

3. Data Hasil Angket Kehidupan Sosial Santri

Untuk menentukan nilai kuantitatif kehidupan sosial santri adalah

dengan menjumlahkan skor jawaban angket dari responden sesuai dengan

frekuensi jawaban. Hasil dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada tabel

7 berikut ini :

02468

1012141618

46,5 49,5 52,5 55,5 58,5 61,5 64,5 67,5

-

Histogram Skor Data Sikap Santun Berbahasa Inggris

Page 84: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Tabel. 7

Data Hasil Angket Kehidupan Sosial Santri

No

Resp Y

No

Re sp Y

No

Resp Y

No

Resp Y

R – 1 57 R – 18 68 R – 35 59 R – 52 60

R – 2 69 R – 19 68 R – 36 60 R – 53 61

R – 3 66 R – 20 66 R – 37 70 R – 54 62

R – 4 55 R – 21 75 R – 38 69 R – 55 63

R – 5 66 R – 22 55 R – 39 62 R – 56 60

R – 6 65 R – 23 57 R – 40 63 R – 57 60

R – 7 54 R – 24 55 R – 41 75 R – 58 62

R – 8 68 R – 25 66 R – 42 60 R – 59 68

R – 9 73 R – 26 67 R – 43 63 R – 60 62

R – 10 68 R – 27 53 R – 44 54 R – 61 66

R – 11 74 R – 28 55 R – 45 61 R – 62 59

R – 12 69 R – 29 55 R – 46 60 R – 63 60

R – 13 92 R – 30 48 R – 47 57 R – 64 66

R – 14 66 R – 31 63 R – 48 64 R – 65 68

R – 15 67 R – 32 47 R – 49 68 R – 66 63

R – 16 58 R – 33 66 R – 50 62 R – 67 64

R – 17 56 R – 34 77 R – 51 70 R – 68 64

Jumlah 4309

rata-rata 63,368

Dari hasil perhitungan data tersebut, kemudian disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi skor kehidupan sosial santri dan skor rata-rata (mean)

adapun langkah-langkah untuk membuat distribusi tersebut adalah sebagai

berikut :

Page 85: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

a. Mencari jumlah interval kelas dengan rumus :

K = 1 + 3,3 log n

= 1 + 3,3 log 68

= 1 + 3,3 (1,83)

= 1 + 6,039

= 7,039 dibulatkan menjadi 7

b. Mencari range

R = H – L keterangan : R = Range

= 92 - 47 H = nilai tertinggi

= 45 L = nilai terendah

c. Menentukan nilai interval kelas

KRI =

7

45=

= 6,43 dibulatkan menjadi 6

Jadi interval kelas adalah 6 dan jumlah interval adalah 7

Tabel. 8

Distribusi Frekuensi Skor Mean Kehidupan Sosial Santri

Interval kelas F X F.X Mean

47 – 52

53 – 58

59 – 64

65 – 70

71 – 76

77 – 82

83 – 92

2

13

24

23

4

1

1

49,5

55,5

61,5

67,5

73,5

79,5

87,5

99

721,5

1476

1552,5

294

79,5

87,5

NFX

M ∑=

684310

=

= 63,38

n = 68 ∑ = 4310FX

Page 86: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Untuk mengetahui kualitas variabel kehidupan sosial santri, maka

perlu dibuat tabel kualitas variabel sikap santun berbahasa arab sebagai

berikut

Tabel. 9

Tabel Kualitas Kehidupan Sosial Santri

Interval Keterangan

77-92

62-76

47-61

Tinggi

Cukup

Rendah

Dari hasil perhitungan data tersebut dapat diketahui bahwa mean

dari variabel kehidupan sosial santri adalah sebesar 63,38. Hal ini berarti

bahwa kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah adalah

cukup yaitu pada interval 62 – 76..

Setelah data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi maka

data tersebut kemudian di visualisasikan dalam bentuk histogram seperti

tampak pada gambar berikut ini

Histogram Kehidupan Sosial Santri

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Ada 4 asumsi dasar yang menjadi syarat dalam penggunaan teknik analisis

korelasi yaitu : 1) Sampel diambil secara acak. 2) Ukuran sampel minimum

0

5

10

15

20

25

30

46,5 52,5 58,5 64,5 70,5 76,5 82,5 92,5

-

Page 87: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

dipenuhi. 3) Data sampel masing- masing variabel berdistribusi normal. 4)

Bentuk regresi linier.

Pengujian persyaratan analisis data dalam penelitian ini mencakup

pengujian normalitas data, sebagai berikut :

Pengujian normalitas data menggunakan uji lilliefors. Pengujian data variabel

X1 diperoleh Lo sebesar 0,0882 sedangkan 68 n = dan taraf signifikasi 0,05

diperoleh Lt sebesar 0,1074 jika dibandingkan keduanya, maka Lo < Lt atau

0,0882 < 0,1074. Hal ini berarti Ho diterima. Dengan demikian data variabel

X1 berasal dari populasi berdistribusi normal.

Pengujian data variabel X2 diperoleh Lo sebesar 0,0558 sedangkan 68 n =

dan taraf signifikasi 0,05 sedangkan Lt sebesar 0,1074. Jika dibandingkan

keduanya, maka Lo < Lt atau 0,0558 < 0,1074. Hal ini berarti Ho diterima.

Dengan demikian data variabel X2 berasal dari populasi berdistribusi normal.

Dengan demikian disimpulkan bahwa data variabel X1 dan variabel X2

berasal dari populasi berdistribusi normal. Hasil perhitungan data galat

taksiran tampak pada tabel berikut ini.

Tabel. 10

Hasil Uji Normalitas Data Variabel X1 dan Variabel X2

Variabel N Lo Lt Distribusi

X1

X2

68

68

0,0882

0,0558

0,1074

0,1074

Normal

Normal

Keterangan

Lo = harga mutlak terbesar selisih antara peluang skor baku dengan proporsi

skor baku yang lebih kecil atau sama dengan skor baku yang sedang

dihitung.

Lt = nilai kritis uji lilliefors dengan a 0,05

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat 3 hipotesis yang akan diuji secara empirik

untuk menentukan hubungan antara

Page 88: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

1. Sikap santun berbahasa arab terhadap kehidupan sosial santri (X1 ⎯→⎯ Y)

2. Sikap santun berbahasa inggris terhadap kehidupan sosial santri (X2 ⎯→⎯

Y )

3. Sikap santun berbahasa arab dan inggris terhadap kehidupan sosial santri

(X1. X2 ⎯→⎯ Y )

Untuk memudahkan dalam perhitungan maka perlu dibuat tabel kerja

sebagai berikut

Tabel. 11

Data Variabel X1. X2 dan Y

No

Resp 1X 2X Y 2

1X 22X 2Y 21 XX YX 1 YX 2

1 54 54 57 2916 2916 3249 2916 3078 3078

2 60 56 69 3600 3136 4761 3360 4140 3864

3 68 58 66 4624 3364 4356 3944 4488 3828

4 53 49 55 2809 2401 3025 2597 2915 2695

5 61 47 66 3721 2209 4356 2867 4026 3102

6 67 59 65 4489 3481 4225 3953 4355 3835

7 53 54 54 2809 2916 2916 2862 2862 2916

8 70 56 68 4900 3136 4624 3920 4760 3808

9 54 54 73 2916 2916 5329 2916 3942 3942

10 71 67 68 5041 4489 4624 4757 4828 4556

11 58 55 74 3364 3025 5476 3190 4292 4070

12 65 57 69 4225 3249 4761 3705 4485 3933

13 61 48 92 3721 2304 8464 2928 5612 4416

14 56 47 66 3136 2209 4356 2632 3696 3102

15 66 58 67 4356 3364 4489 3828 4422 3886

16 60 56 58 3600 3136 3364 3360 3480 3248

17 51 52 56 2601 2704 3136 2652 2856 2912

18 60 54 68 3600 2916 4624 3240 4080 3672

19 68 66 68 4624 4356 4624 4488 4624 4488

Page 89: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

20 66 59 66 4356 3481 4356 3894 4356 3894

21 73 62 75 5329 3844 5625 4526 5475 4650

22 62 50 55 3844 2500 3025 3100 3410 2750

23 62 55 57 3844 3025 3249 3410 3534 3135

24 61 49 55 3721 2401 3025 2989 3355 2695

25 59 58 66 3481 3364 4356 3422 3894 3828

26 70 51 67 4900 2601 4489 3570 4690 3417

27 66 55 53 4356 3025 2809 3630 3498 2915

28 61 48 55 3721 2304 3025 2928 3355 2640

29 62 58 55 3844 3364 3025 3596 3410 3190

30 55 51 48 3025 2601 2304 2805 2640 2448

31 57 55 63 3249 3025 3969 3135 3591 3465

32 59 47 47 3481 2209 2209 2773 2773 2209

33 66 65 66 4356 4225 4356 4290 4356 4290

34 73 62 77 5329 3844 5929 4526 5621 4774

35 59 57 59 3481 3249 3481 3363 3481 3363

36 59 49 60 3481 2401 3600 2891 3540 2940

37 65 61 70 4225 3721 4900 3965 4550 4270

38 65 66 69 4225 4356 4761 4290 4485 4554

39 61 55 62 3721 3025 3844 3355 3782 3410

40 65 61 63 4225 3721 3969 3965 4095 3843

41 69 62 75 4761 3844 5625 4278 5175 4650

42 61 57 60 3721 3249 3600 3477 3660 3420

43 69 67 63 4761 4489 3969 4623 4347 4221

44 57 54 54 3249 2916 2916 3078 3078 2916

45 66 65 61 4356 4225 3721 4290 4026 3965

46 54 56 60 2916 3136 3600 3024 3240 3360

47 62 54 57 3844 2916 3249 3348 3534 3078

48 63 61 64 3969 3721 4096 3843 4032 3904

49 68 60 68 4624 3600 4624 4080 4624 4080

Page 90: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

50 58 54 62 3364 2916 3844 3132 3596 3348

51 68 61 70 4624 3721 4900 4148 4760 4270

52 62 57 60 3844 3249 3600 3534 3720 3420

53 64 65 61 4096 4225 3721 4160 3904 3965

54 65 58 62 4225 3364 3844 3770 4030 3596

55 61 56 63 3721 3136 3969 3416 3843 3528

56 60 58 60 3600 3364 3600 3480 3600 3480

57 63 61 60 3969 3721 3600 3843 3780 3660

58 65 59 62 4225 3481 3844 3835 4030 3658

59 64 59 68 4096 3481 4624 3776 4352 4012

60 62 60 62 3844 3600 3844 3720 3844 3720

61 59 51 66 3481 2601 4356 3009 3894 3366

62 67 62 59 4489 3844 3481 4154 3953 3658

63 63 61 60 3969 3721 3600 3843 3780 3660

64 65 59 66 4225 3481 4356 3835 4290 3894

65 63 61 68 3969 3721 4624 3843 4284 4148

66 65 57 63 4225 3249 3969 3705 4095 3591

67 62 53 64 3844 2809 4096 3286 3968 3392

68 60 57 64 3600 3249 4096 3420 3840 3648

jumlah 4247 3866 4309 266857 221542 276433 242488 270111 245639

rata-

rata 62,456 56,853 63,368

Dari tabel diatas dapat diketahui

N = 68

1X∑ = 4247

2X∑ = 3866

Y∑ = 4309

21X∑ = 266857

22X∑ = 221542

Page 91: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Y∑ 2 = 276433

YX 1∑ = 270111

YX 2∑ = 245639

21 XX∑ = 242488

Untuk membuktikan hasil penelitian tersebut, maka penelitian ini akan

melakukan uji hipotesis satu persatu dengan menggunakan analisis regresi

satu prediktor serta menggunakan analisis regresi 2 prediktor. Adapun

langkah-langkah dalam pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

1. Analisis uji hipotesis I (X1 ⎯→⎯ Y)

a. Mencari korelasi antara prediktor (X1) dengan kriterium (Y) dengan

menggunakan teknik korelasi momen tangkar dari pearson, dengan

rumus sebagai berikut)()( 22

1

1

yx

yxr yx

∑∑

∑=

Namun sebelum mencari xyr harus mencari

2211 ,, yxyx ∑∑∑ dengan rumus sebagai berikut.

( )NX

Xx2

121

21

∑−∑=∑

( )68

42472668572

−=

= 266857 – 265250,13

= 1606,9

( )NYYy

222 ∑−∑=∑

( )68

43092764332

−=

= 276433 – 273051,2

Page 92: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

= 3381,8

( )( )N

YXYXyx

∑∑∑=∑ 1

11

( )( )

6843094247270111−=

6818300323

270111−=

= 270111 – 269122,4

= 988,6

Sehingga

( )( )221 yx

xyrxy

∑∑

∑=

( )( )8,33819,1606

6,988=

1,23316,988

=

= 0,4241 dibulatkan menjadi 0,424

Sedangkan koefisien korelasi determinasi r2 = 0,179

b. Uji signifikasi korelasi melalui uji t

Rumus th = 212

rnr−

= 179,01

268424,0−

= ( )821,0

124,8424,0

= 906,0444,3

= 3,802

Page 93: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Karena th = 3,802 > tt (0,05 : 68) = 2,000 berarti korelasi antara

variabel X1 dengan variabel Y signifikan.

c. Mencari persamaan garis regresi dengan menggunakan rumus

regresi sederhana satu prediktor sebagai berikut

Ŷ = a + b X1

Keterangan

Ŷ = subjek dalam dependen

a = konstanta (harga ŷ 0 = 0)

b = angka arah ataukoefisien regresi

X = subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu

Dari data yang dikumpulkan dapat dicari

NY∑

= NX

X 1∑=

684309

= 68

4247=

= 63,368 = 62,456

Untuk mengetahui ŷ terlebih dahulu harus dicari harga a dan b

dengan menggunakan rumus sebagai berikut

( )( )( )2

121

11

xxnYXYXnb

∑∑∑∑−∑

=−

( ) ( )( )( ) ( )2424726685768

4309424727011168−

−=

18037009181462761830032318367548

−−

=

267,109

67225=

= 0,615

a = ŷ – b X1

= 63,368 – (0,615)(62,456)

Ŷ

Page 94: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

= 63,368 – 38,410

= 24,96

Jadi ŷ = a + b X1

Ŷ = 24,96 + 0,615 X1

d. Mencari variasi regresi

Mencari variasi regresi dengan menggunakan rumus regresi

sebagai berikut

res

regreg RK

RKF =

21

21

xyxJKreg ∑

∑=

( )9,1606

6,988 2

=

9,160696,977329

=

= 608,21

1=regdb

reg

regreg db

JKRK =

121,608

=

= 608,21

( )2

22

xxy

yJK res ∑∑

−∑=

( )9,1606

6,9888,33812

−=

Page 95: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

9,160696,9773298,3381 −=

= 3381,8 – 608,21

= 2773,59

2−= Ndbres

= 68 – 2 = 66

res

resres db

JKRK =

6659,2773

=

= 42,024

Jadi res

regreg RK

RKF =

024,4221,608

=

= 14,473

Tabel. 12

Tabel ringkasan hasil analisis regresi

Ft Sumber

Variasi db JK RK Freg

5% 1%

Regresi

Residu

1

66

608,21

2773,59

608,21

42,024 14,473 3,99 7,04

total 67 3381,8

Harga Freg diperoleh yaitu 14,473 kemudian dikonsultasikan

dengan harga Ftabel pada taraf signifikan 1% yaitu 7,04 dan pada taraf

signifikasi 5% yaitu 3,99. karena Freg 14,473 > Ft 0,01 = 7,04 maka

Page 96: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

signifikan dan Freg = 14,473 > Ft 0,05 = 3,99 maka signifikan ini

berarti ada pengaruh positif sikap santun berbahasa Arab dengan

kehidupan sosial santri.

2. Analisis Uji Hipotesis II (X2 → Y)

a. Mencari korelasi antara prediktor (X2) dengan kriterium (Y)

dengan rumus sebagai berikut

rxy = ( )( )22

2

2

yx

yx

∑∑

namun sebelum mencari rxy harus mencari 22∑ , 2y∑ dan yx2∑ .

Dengan rumus sebagai berikut.

( )22

22

22 XXx ∑−∑=∑

2

683866221542 ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−=

6814945956221542 −=

47,219793221542 −=

53,1748=

222 ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛ ∑−∑=∑

NYYy

2

684309276433 ⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛−=

2,273051276433−=

8,3381=

( )( )N

YXYXyx ∑∑−∑=∑ 2

22

( )( )68

43093866245639 −=

Page 97: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

6816658594245639 −=

68,65932,244979245639

=−=

Sehingga

( )( )222

2

yx

yxrxy

∑∑

∑=

( )( )8,338153,174868,659

=

8,591317868,659

=

703,243168,659

=

271,0=

Sedangkan koefisien determinasi r2 = 0,073

b. Uji signifikasi koefisien mlalui uji t

Rumus 212

rnrtt−

−=

073,01268271,0

−−

=

( )927,0

124,8271,0=

963,0202,2

=

287,2=

Karena ht =2,287 > tt (0,05 : 68) = 2,000 berarti korelasi

antara variabel X2 dengan Y signifikan.

Page 98: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

c. Mencari persamaan garis regresi

Ŷ NY∑

= NXx 2∑

=

684309

= 68

3866=

= 63,368 = 56,853

Untuk mengetahui ŷ terlebih dahulu harus dicari harga a dan b

dengan menggunakan rumus sebagai berikut

( )( )( )2

222

22

XXnYXYXn

b∑−∑

∑∑−∑=

( ) ( )( )( ) ( )2386622154268

4309386624563968−

−=

14945956150648561665859416703452

−−

=

11890044858

=

= 0,377

a = ŷ –b X2

= 63,368 – (0,377)(56,853)

= 63,368 – 21,43

= 41,938

Jadi ŷ = a +b X2

Ŷ = 41,938 + 0,377 X2

d. Mencari variasi regresi

Mencari variasi regresi dengan menggunakan rumus-rumus

regresi sebagai berikut

res

regreg RK

RKF =

Page 99: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

2

2

xyx

JKreg ∑

∑=

( )53,1748

68,659 2

=

53,174870,435177

=

= 248,88

1=regdb

reg

regreg db

JKRK =

188,248

=

= 248,88

( )2

22

xxy

yJK res ∑∑

−∑=

( )53,1748

68,6598,33812

−=

53,174870,4351778,3381 −=

= 3381,8 – 248,88

= 3132,92

2−= Ndbres

= 68 – 2 = 66

res

resres db

JKRK =

Page 100: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

6692,3132

=

= 47,468

Jadi res

regreg RK

RKF =

468,4788,248

=

= 5,243

Tabel. 13

Tabel ringkasan hasil analisis regresi

Ft Sumber

Variasi db JK RK Freg

5% 1%

Regresi

Residu

1

66

248,88

3132,92

248,88

47,468 5,243 3,99 7,04

total 67 3381,8

Harga Freg diperoleh yaitu 5,243 kemudian dikonsultasikan

dengan harga Ftabel pada taraf signifikan 1% yaitu 7,04 dan pada

taraf signifikasi 5% yaitu 3,99. karena Freg = 5,243 > Ft 0,05 =

3,99 maka signifikan ini berarti ada pengaruh positif sikap santun

berbahasa Inggris dengan kehidupan sosial santri.

3. Analisis uji hipotesis III (X1. X2 → Y)

a. Mencari persamaan garis regresi 2 prediktor dengan metode skor

deviasi telah kita ketahui bahwa

9,160621 =∑ x

53,174822 =∑ x

Page 101: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

8,33812 =∑ y

6,9881 =∑ yx

68,6592 =∑ yx

( )( )N

XXXXxx 212121

∑∑−∑=∑

( )( )68

38664247242488−=

6816418902242488=

= 242488 – 241454,44

= 1033,56

Persamaan garis regresi 2 prediktor (multiple) yaitu variabel X1 dan

X2 secara bersama-sama dengan Y.

Ŷ = 2211 XbXba ++

Untuk menghitung harga-harga a, b1 dan b2 menggunakan persamaan

sebagai berikut

( )( ) ( )( )( )( ) ( )2

2122

21

221122

1xxxx

yxxxyxxb

∑−∑∑

∑∑−∑∑=

( )( ) ( )( )

( )( ) ( )256,103353,17489,160668,65956,10336,98853,1748

−−

=

3,106824686,280971286,68181876,1728596

−−

=

56,17414669,1046777

=

= 0,601

( )( ) ( )( )( )( ) ( )2

2122

21

121221

2 xxxxyxxxyxx

b∑−∑∑

∑∑−∑∑=

Page 102: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

( )( ) ( )( )( )( ) ( )256,103353,17489,1606

6,98856,103368,6599,1606−

−=

3,10682469,28097124,10217778,1060039

−−

=

6,17414664,38262

=

= 0,022

=a ŷ 2211 xXbXb −−

= 63,368 – (0,601)(62,456) – (0,022)(56,853)

= 63,368 – 37,536 – (1,251)

= 24,581

Jadi model persamaan regresi multiple adalah

Ŷ = 2211 XbXba ++

= 24,581 + 0,601 X1 + (0,022) X2

b. Mencari korelasi antara prediktor (X1,2) dengan kriterium (Y)

Secara umum korelasi antara kriterium Y dengan prediktor X1 dan X2

dapar diperoleh dari rumus.

( )22211

)2,1( yyxbyxb

R∑

∑+∑=

Telah diketahui

b1 = 0,601

b2 = 0,022

Σx1y = 988,6

Σx2 y = 659,68

Σy2 = 3381,8

Page 103: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

( )( )( ) ( )( )

8,338168,659022,06,988601,0

2,1+

=R

( )8,3381

51,1415,594 +=

8,338166,608

=

179,0=

= 0,423083916 dibulatkan menjadi 0,423

Sedangkan koefisien korelasi determinasi r2 = 0,179

c. Mencari signifikasi korelasi uji t

Rumus 212

rnrth−

−=

179,01268423,0

−−

=

821,066423,0

=

( )( )906,0

124,8423,0=

906,0436,3

=

792494481,3= dibulatkan menjadi 3,792.

Karena th =3,792 > tt (0,05 : 68) = 2,000 berarti korelasi antara sikap

santun berbahasa (Arab dan Inggris) terhadap kehidupan sosial santri

signifikan.

Page 104: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

d. Mencari variasi regresi

Mencari variasi regresi dengan menggunakan rumus regresi sebagai

berikut

( )22 yRJKreg ∑=

= 0,179 (3381,8)

= 605,3422 dibulatkan menjadi 605,34

2== mdbreg

reg

regreg db

JKRK =

2

34,605=

= 302,67

( )( )221 yRJKres ∑−=

= (1-0,179)(3381,8)

= (0,821)(3381,8)

= 2776,46

1−−= mNdbres

= 68 – 2 – 1

= 65

res

resres db

JKRK =

6546,2776

=

= 42,715

Page 105: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Jadi res

regreg RK

RKF =

715,4267,302

=

= 7,086

Hasil analisis regresi tersebut kemudian dapat kita masukkan

dalam tabel ringkasan analisis regresi sebagai berikut :

Tabel. 14

Tabel Ringkasan Hasil Analisis Regresi

Ft Sumber

Variasi db JK RK Freg

5% 1%

Regresi

Residu

2

65

605,34

2776,46

302,67

42,715 7,086 3,44 4,95

Total 67 3381,8

Untuk mengetahui apakah nilai Freg tersebut signifikan atau

tidak dengan menguji baik taraf 1% maupun 5%. Harga Ft pada taraf

1% adalah 4,95 dan Ft pada taraf 5% adalah 3,44.

Dari hasil yang diperoleh Freg = 7,086 dengan demikian Freg

7,086 > Ft 0,05 = 3,44 berarti signifikan. Dan Freg 7,086 > Ft 0,01 =

4,95 berarti signifikan. Ini berarti ada pengaruh positif anatara sikap

santun berbahasa (Arab dan Inggris) terhadap kehidupan sosial santri

pada taraf 5% dan 1% artinya semakin tinggi sikap santun berbahasa

(Arab dan Inggris), maka semakin tinggi pula kehidupan sosial santri.

Sebaliknya semakin rendah sikap santun berbahasa (Arab dan Inggris),

maka semakin rendah kehidupan sosial santri.

Page 106: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

4. Mencari sumbangan relatif dari variabel X1 dan X2

Dari analisi regresi 2 prediktor diperoleh

yxbyxbJK reg 2211 ∑+∑= = 0,601(988,6) + (0,022)(659,68)

= 594,1486 + 14,51296

= 608,66

Jadi sumbangan relatif dalam persen SR % tiap prediktornya adalah

Prediktor %100% 111 ×

∑==

regJKyxb

SRX

%10066,608

1486,594×=

10097,0 ×=

= 97 %

Prediktor %100% 222 ×

∑==

regJKyxb

SRX

%10066,608

51296,14×=

%10003,0 ×=

= 3 %

Untuk mencari sumbangan efektif dari keseluruhan prediksi maka

haruslah dihitung dahulu efektifitas regresinya.

JKtot = 3381,8

JKreg = 608,66

Efektifitas garis regresi %100×=tot

reg

JKJK

%1008,3381

66,608×=

= 18 %

Jadi sumbangan efektifitas dalam persen SE% tiap prediktornya adalah

Page 107: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Prediktor X1 = SE % = SR % × efektifitas regresi

Prediktor X2 = SE % = SR % × efektifitas regresi

X1 = SE % = 97 % (0,18) = 17,46 %

X2 = SE % = 3 % (0,18) = 0,54 %

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang diteliti adalah bagaimana pengaruh sikap santun

berbahasa (Arab dan Inggris) terhadap kehidupan sosial santri dengan

responden yag berjumlah 68 santri. Data diperoleh dari angket yang diberikan

kepada santri untuk menggali data sikap santun berbahasa (Arab dan Inggris)

serta kehidupan sosial santri.

Dari tabel. 2 dapat diketahui bahwa mean variabel X1 (62,28) sikap

santun berbahasa Arab di pondok pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo

Kendal dalam kategori cukup yaitu pada interval 59 – 66. Mean variabel X2

(56,82) sikap santun berbahasa Inggris di Pondok Pesantren Darul Amanah

Kabunan Sukorejo Kendal dalam kategori cukup yaitu pada interval 54 – 60

Mean variabel Y (63,38) kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal dalam kategori cukup yaitu pada interval

62 – 76

Guna membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan maka penulis

menguji hipotesis tesebut dengan analisis regresi 2 prediktor dengan hasil

perhitungan sebagai berikut

1. Hipotesis I (X1 terhadap Y)

Dari analisis uji Freg (X1 terhadap Y) diketahui Freg = 14,473 setelah

di cocokkan dengan tabel F pada taraf signifikan 5% nilainya sebesar 3,99

sedangkan pada taraf signifikan 1% nilainya sebesar 7,04 karena Freg > Ft

(0,05) dan (0,01) maka signifikan. Dengan demikian hipotesis yang

menyatakan : “ ada pengaruh positif sikap santun berbahasa Arab terhadap

kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal” diterima.

Page 108: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

2. Hipotesis II (X2 terhadap Y)

Dari analisis uji Freg (X2 terhadap Y) diketahui nilai Freg = 5,243

setelah dicocokkan dengan tabel F pada taraf signifikasi 5% nilainya

sebesar 3,99, karena Freg > Ft (0,05) maka signifikan. Dengan demikian

hipotesis yang menyatakan “ ada pengaruh positif sikap santun berbahasa

Inggris terhadap kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul

Amanah Kabunan Sukorejo Kendal” diterima.

3. Hipotesis III (X1, X2 terhadap Y)

Dari uji korelasi antara sikap santun berbahasa Arab dan Inggris

terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah

Kabunan Sukorejo Kendal diketahui nilainya 0,423. Setelah dilakukan uji t

diketahui nilainya 3,792 setelah pada t tabel pada taraf 5% sebesar 2,000,

maka th > tt (0,05:68) sehingga signifikan.

Sementara itu dalam analisis varian diketahui Freg sebesar 7,086

sedangkan nilai Ft (0,05) sebesar 3,44 karena Freg > Ft (0,05) adalah

signifikan. Dengan demikian pada taraf signifikasi 5% ada pengaruh

positif antara sikap santun berbahasa (Arab dan Inggris) secara bersama-

sama terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren Darul Amanah

Kabunan Sukorejo Kendal. Artinya semakin tinggi sikap santun berbahasa

Arab dan Inggris, maka semakin tinggi kehidupan sosial santri di pondok

pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal. Sebaliknya semakin

rendah sikap santun berbahasa Arab dan Inggris, maka semakin rendah

pula kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal. Hal ini ditunjukkan dengan persamaan garis regresi ŷ =

24,581 + 0,601 X1 +0,022 X2. dan sumbangan relatif masing-masing

variabel diketahui X1 = 97 % X2= 3 %. Sedangkan sumbangan efektif

sebesar X1 = 17,46 % X2 = 0,54 %.

Page 109: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

E. Keterbatasan Penelitian

Hasil penelitian ini telah dilakukan secara optimal, namun disadari

adanya beberapa keterbatasan. Walaupun demikian hasil penelitian yang

diperolah ini dapat dijadikan acuan awal bagi penelitian selanjutnya.

Keterbatasan yang dimaksud adalah sebagai berikut : keterbatasan waktu,

tenaga dan dana yang dimiliki, sehingga penelitian ini hanya dibatasi pada

santri di pondok pesantren Darul Amanah.

Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam

melakukan penelitian ini, peneliti bersyukur bahwa penelitian ini telah

berhasil dengan sukses dan lancar.

Page 110: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

Bab V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam penelitian ini yang diteliti adalah apakah terdapat pengaruh sikap

santun berbahasa Arab terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren

Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal? Apakah terdapat pengaruh sikap

santun berbahasa Inggris terhadap kehidupan sosial santri di pondok pesantren

Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal? Dan apakah terdapat sikap santun

berbahasa Inggris dan Arab secara bersama-sama terhadap kehidupan sosial

santri di pondok pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.

Bertolak dari analisis data dan pembahasan yang telah di uraikan dalam

Bab IV dapat ditarik kesimpulan dari penelitian ini antara lain :

1. Bahwa dari perhitungan rata-rata sikap santun berbahasa Arab di Pondok

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal diketahui nilainya

sebesar 62,28 termasuk dalam kategori “ cukup “ terletak pada interval 59

- 66 sementara itu dari analisis uji Freg X1 terhadap Y diketahui nilainya

Freg = 14,473. setelah dicocokkan dengan tabil F pada taraf signifikasi 5%

nilainya 3,99, sedangkan pada taraf signifikasi 1% nilainya sebesar 7,04.

karena Freg > Ft (0,05 dan 0,01), maka signifikan. Dengan demikian,

hipotesis yang menyatakan : “ ada pengaruh positif sikap santun berbahasa

Arab terhadap kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah

Kabunan Sukorejo Kendal “ diterima.

2. Bahwa dari perhitungan rata-rata sikap santun berbahasa Inggris di Pondok

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal diketahui nilainya

sebesar 56,82 termasuk dalam kategori “ cukup “ terletak pada interval 54

–60 sementara itu dari analisis uji Freg X2 terhadap Y diketahui nilainya

Freg = 5,243 setelah dicocokkan dengan tabil F pada taraf signifikasi 5%

nilainya 3,99, sedangkan pada taraf signifikasi 1% nilainya sebesar 7,04.

karena Freg > Ft (0,05), maka signifikan. Dengan demikian, hipotesis yang

menyatakan : “ ada pengaruh positif sikap santun berbahasa Arab terhadap

Page 111: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan

Sukorejo Kendal “ diterima.

3. Bahwa dari perhitungan rata-rata kehidupan sosial santri di Pondok

Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal diketahui nilainya

sebesar 63,38 termasuk dalam kategori “ cukup “ terletak pada interval 62

– 76 sementara itu dari analisis uji Freg (X1,2) terhadap Y diketahui nilainya

Freg = 7,086. setelah dicocokkan dengan tabil F pada taraf signifikasi 5%

nilainya 3,99, karena Freg > Ft (0,05), maka signifikan. Dengan demikian,

hipotesis yang menyatakan : “ ada pengaruh positif sikap santun berbahasa

(Arab dan Inggris) terhadap kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren

Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal “. Artinya semakin tinggi sikap

santun berbahasa Arab dan Inggris, maka semakin tinggi kehidupan sosial

santri di Pondok Pesantren Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal.

Sebaliknya, semakin rendah sikap santun berbahasa Arab dan Inggris,

maka semakin rendah pula kehidupan sosial santri di Pondok Pesantren

Darul Amanah Kabunan Sukorejo Kendal. Hal ini ditunjukkan dengan

persamaan garis regresi ŷ = 24,581.+ 0,601 X1 + 0,022 X2 dan sumbangan

relatif masing-masing variabel diketahui. X1 = 97 % X2 = 3 %, sedangkan

sumbangan efektif sebesar X1 = 17,46 % dan X2 = 0,54 %.

Page 112: SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/85/jtptiain-gdl-anita... · SIKAP SANTUN BERBAHASA DAN IMPLIKASINYA ... dengan hubungan–hubungan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama Lengkap : Anita Fauziah

2. Tempat Tanggal Lahir : Kendal, 28 Oktober 1984

3. NIM. : 3103163

4. Alamat Asal : Ds. Parakan Sebaran, Rt. 3/Rw.I Kec. Pageruyung Kab.

Kendal

5. Jenjang Pendidikan :

a. SDN Parakan Sebaran, Lulus tahun 1997

b. MTs Darul Amanah, Lulus tahun 2000

c. MA Darul Amanah, Lulus tahun 2003

d. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Lulus 2008

Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya dan harap menjadikan

maklum adanya.

Semarang, 28 Juni 2008

Penulis,

Anita Fauziah NIM. 3103163