Upload
voliem
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN
JENIS KELAMIN SISWA
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Guido Mega Yoganingtyas
NIM : 121334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN
JENIS KELAMIN SISWA
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Maria Guido Mega Yoganingtyas
NIM : 121334009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
.:.SKRIP$]:
SITAT SISWA TERIIAI}AP PERILAI(U MEI\IYOFTTEK
DITINJAU DARI TINGKAT PEI\IDIDIKAI\I ORANG TUA DAht
JENIS KELAMIN SISWA
Studi Kasus pqrda Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
: , TahunAjaru20l5B0l6
Tmggat I6,JuuI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SKRIPSI
SIKAP SISWA TERIIADAP PERILAKU MEI\TYONTEKDITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKANT ORANG TUA DAht
JENIS KELAMIN SISWA
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota YoryakartaTalrun Ajaran 201 5 l20l 6
Dipersiapkan dan ditulis oteh :
Maria Guido Mega Yoganingtyas
Kegrruan dan Ilmu PendidikanSanataDharma
lll
Tanda Tangan
Yogyakarta 28 Juli 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Karya yang tersusun ini saya persembahkan kepada:
TUHAN YESUS KRISTUS dan BUNDA MARIA.
Kedua orang tuaku Bapak Albertus Sumaryono dan Ibu Veronika Sri
Supartini.
Kakakku mbak Regina Rita Sri Maryati dan Adikku dek Gregorius Galih
Bagus Saputra.
Keluarga Trah Gemawang dan Trah Karangmojo.
Teman-teman di Pendidikan Akuntansi 2012.
Rekan hidupku kelak.
Almamater Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Motto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERI{YATAAITI KEASLIAN XARYA
Sryamydakan@nn se$nsgirhnya bohwa slcipsi )ang sayatulis ini tidak
mcrrlust*arya dal @ia kyaormg lairr, k6cuali )4axtgtela.h disebutkan dalam
hrtiF &n daftar puffika' senagaimna lqnknva lwya iltni&.
YogyakuE, 28 Juti 2016Pedis
A#,didaria Guido l.{cga Yog&ingt}€s
1
l
I
"jilI
l
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNTYATAANi PERSETUJUAITPUBLIKASI KARYA ILMHII T]NTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Maria Guido Mega Yoganingtyas
NomorMahasiswa :121334009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, sY& memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
SIKAP SISWA TERIIADAP PERILAKU MEI\TYONTEK
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAIT ORANG TUA DANJENIS KELAMIN SISWA
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
Tahun Ajaran 201512016
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secala terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selamatetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 28 Juli 2016
Yang menyatakan,
/4#4-)-Maria Guido Mega Yoganingtyas
vll
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP PERILAKU MENYONTEK
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DAN JENIS
KELAMIN SISWA
Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
Tahun Ajaran 2015/2016
Maria Guido Mega Yoganingtyas
Universitas Sanata Dharma
2016
Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sikap
siswa kelas VIII terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa. Jenis penelitian ini termasuk
penelitian studi kasus.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari – April 2016. Sampel
penelitian diambil 122 responden dengan purposive sampling yang terdiri
dari siswa - siswi SMP Kelas VIII di SMP Negeri 8, SMP Negeri 12, SMP
Negeri 15, dan SMP Negeri 16. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner. Setelah data diuji validitas dan reliabilitasnya dilakukan uji
hipotesis dengan menggunakan Uji Mann-Whitney dan Uji Kruskal-Wallis.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari tingkat pendidikan
orang tua (nilai asymp sig 0,091 untuk tingkat pendidikan ayah dan nilai
asymp sig 0,115 untuk tingkat pendidikan ibu). (2) tidak ada perbedaan
sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau dari jenis kelamin siswa
(nilai asymp. Sig. (2-tailed) 0,073).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
STUDENTS’ ATTITUDES TOWARD CHEATING BEHAVIOR
PERCEIVED FROM PARENTS’ EDUCATIONAL LEVEL AND
STUDENTS GENDER
A Case Study on Junior High School Students in Yogyakarta
2015/2016 Academic Year
Maria Guido Mega Yoganingtyas
Sanata Dharma University
2016
This study aims to see whether there is any difference of the eights
grade students toward cheating behavior perceived from the level of parents'
education and gender of students. This study is a case study
This study was conducted from February to April 2016. The samples
were 122 respondents taken by purposive sampling from Junior High School
of SMP Negeri 8, SMPN 12, SMPN 15 and SMPN 16. Data collection
technique was a questionnaire. Data were tested for their validity and
reliability and done by using Mann-Whitney and Kruskal-Wallis.
The results show that: (1) there is no difference in students' attitudes
toward cheating behavior perceived from the level of parents’ education.
(Sig 0.091 asymp value for father's educational level and asymp sig value
0,115 for mother's educational level). (2) there is no difference in students'
attitudes toward cheating behavior perceived from the sex of the students.
(Value asymp. Sig. (2-tailed) 0.073).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan berkat-Nya,
karena penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan
judul: “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Tingkat
Pendidikan Orang Tua dan Jenis Kelamin Siswa”. Studi Kasus pada Siswa
SMP Negeri di Kota Yogyakarta. Tahun ajaran 2015/2016.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis
mendapatkan banyak bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak baik
secara langsung maupun tidak langsung. Sehingga, skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma;
2. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma;
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma;
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktu, sabar dalam mengarahkan,
memberikan kritik, saran dan memberikan dukungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini;
5. Segenap staf dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi, Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan
tambahan pengetahuan, dukungan dan bantuan selama proses perkuliahan;
6. Mbak Theresia Aris Sudarsilah selaku staf sekretariat Program Studi
Pendidikan Ekonomi, Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah membantu dalam kelancaran proses belajar dan
administrasi selama ini;
7. Pimpinan dan seluruh staf beserta karyawan perpustakaan Mrican,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia melayani
peminjaman buku-buku serta menyediakan fasilitas selama belajar hingga
penyusunan skripsi ini;
8. Pimpinan dan seluruh staf beserta karyawan BAA, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yang telah bersedia melayani administrasi selama ini;
9. Orang tua saya Bapak Albertus Sumaryono dan Ibu Veronika Sri Supartini,
mbak Regina Rita Sri Maryati, dek Gregorius Galih Bagus Saputra, Mbak
Ipung, keluarga Trah Gemawang dan Trah Karangmojo yang telah
memberikan dukungan doa, dukungan material, semangat, motivasi, dan
cinta kepada penulis selama ini;
10. Sahabatku Tika, Tere, dan Olive yang selalu menghibur, memberikan
semangat dan doa selama ini.
11. Teman-teman seperjuangan kelompok skripsi Siwi, Tomo, Denny, Jalu,
Yosep, Panji dan Umex, yang sudah memberikan masukan dan bantuan
kepada penulis selama ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2012 yang telah membantu dan memberi
masukan, dukungan dan kerjasama yang baik selama ini.
13. Siswa- Siswi SMP Kelas VIII di SMP Negeri 8, SMP Negeri 12, SMP
Negeri 15, dan SMP Negeri 16 yang telah bersedia menjadi subyek dalam
penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
14. Segenap pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih untuk
bantuan dan dukungannya selama ini.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis sendiri.
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
untuk itu saran dan kritik yang membangun senangtiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.
Yogyakarta, 28 Juli 2016
Penulis
Maria Guido Mega Yoganingtyas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERTSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................ vii
ABSTRAK ......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ....................................................................................... x
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 5
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter ............................ 8
B. Sikap ..................................................................................................... 10
1. Pengertian Sikap ............................................................................... 10
2. Komponen Sikap .............................................................................. 11
3. Faktor Pembentuk Sikap ................................................................... 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Menyontek ............................................................................................ 12
1. Pengertian Menyontek ...................................................................... 12
2. Faktor-faktor Penyebab Menyontek ................................................. 14
3. Bentuk-bentuk Menyontek ............................................................... 15
D. Tingkat Pendidikan Orang Tua ............................................................. 16
1. Pengertian Pendidikan ...................................................................... 16
2. Tingkat Pendidikan ........................................................................... 17
E. Gender ................................................................................................... 18
1. Pengertian Gender ............................................................................ 18
2. Sejarah Perbedaan Gender ................................................................ 19
F. Jenis Kelamin Siswa .............................................................................. 23
G.Kerangka Berpikir.................................................................................. 23
H. Penelitian yang Relevan........................................................................ 26
I. Hipotesis ................................................................................................. 27
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 29
C. Variabel Penelitian ................................................................................ 30
D. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 30
E. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................................. 31
F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ................................................ 33
G. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 38
H. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................ 41
1. Uji Validitas Instrumen..................................................................... 41
2. Uji Reliabilitas Instrumen ................................................................. 47
I. Teknik Analisis Data .............................................................................. 49
1. Teknik Deskriptif .............................................................................. 49
2. Uji Prasyarat Analisis ....................................................................... 51
3. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 52
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV. GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 8 Yogyakarta .................................................................... 53
B. SMP Negeri 12 Yogyakarta .................................................................. 53
C. SMP Negeri 15 Yogyakarta .................................................................. 54
D. SMP Negeri 16 Yogyakarta .................................................................. 55
BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ...................................................................................... 56
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ........................................................ 69
1. Pengujian Normalitas........................................................................ 69
2. Pengujian Homogenitas .................................................................... 72
C. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 74
D. Pembahasan .......................................................................................... 79
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 82
B. Keterbatasan Penelitan .......................................................................... 82
C. Saran...................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 85
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsi Karakter ................................... 9
Tabel 3.1 Tempat Penelitian SMP Negeri di Kota Yogyakarta ...................... 30
Tabel 3.2 Data Populasi Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta .................. 31
Tabel 3.3 Jumlah Sampel Penelitian Siswa Kelas VIII SMP Negeri
di Kota Yogyakarta ......................................................................... 33
Tabel 3.4 Skor Skala Likert dalam Kuesioner ................................................. 35
Tabel 3.5 Indikator Tingkat Pendidikan Orang Tua ........................................ 38
Tabel 3.6 Indikator Jenis Kelamin Siswa ........................................................ 38
Tabel 3.7 Kisi-kisi Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek ...... 40
Tabel 3.8 Rincian Item Favourable dan Item Unfavourable ........................... 41
Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek ........................................................................ 42
Tabel 3.10 Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek ........................................................ 45
Tabel 3.11 Hasil Pengujian Reliabilitas ............................................................. 48
Tabel 3.12 Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II ........................................... 49
Tabel 3.13 Rentang Skor Variabel Sikap Siswa................................................. 50
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta ............................. 53
Tabel 4.2 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 12 Yogyakarta ........................... 54
Tabel 4.3 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta ........................... 54
Tabel 4.4 Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 16 Yogyakarta ........................... 55
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah ....... 57
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek ... 57
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Orang Tua ...................................................................... 58
Tabel 5.4 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah SD .................... 59
Tabel 5.5 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah SMP ................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 5.6 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah SMA ................ 61
Tabel 5.7 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah PT .................... 62
Tabel 5.8 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu SD ....................... 63
Tabel 5.9 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu SMP .................... 64
Tabel 5.10 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu SMA.................... 65
Tabel 5.11 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu PT........................ 66
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 67
Tabel 5.13 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Laki-laki .................................... 67
Tabel 5.14 Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Perempuan................................. 68
Tabel 5.15 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah ....... 69
Tabel 5.16 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu .......... 70
Tabel 5.17 Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa ................................ 71
Tabel 5.18 Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah ....... 72
Tabel 5.19 Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu .......... 73
Tabel 5.20 Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin .......................................... 73
Tabel 5.21 Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah ....... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Tabel 5.22 Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu .......... 76
Tabel 5.23 Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................................. 77
Tabel 5.24 Hasil Uji Mann Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 78
Tabel 5.25 Hasil Uji Mann Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin ........................................... 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................ 26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian ...................................................................... 90
Lampiran 2. Data Induk Penelitian ..................................................................... 97
Lampiran 3. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ................................................... 121
Lampiran 4. Uji Normalitas ................................................................................ 126
Lampiran 5. Uji Homogenitas ............................................................................. 132
Lampiran 6. Uji Hipotesis ................................................................................... 134
Lampiran 7. Tabel R Statistika ........................................................................... 137
Lampiran 8. Jumlah Siswa .................................................................................. 146
Lampiran 9. Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perilaku menyontek menjadi fenomena yang perlu diperhatikan dalam
dunia pendidikan. Kebanyakan siswa di SD, SMP, SMA/K maupun
mahasiswa di perguruan tinggi pernah menyontek. Menyontek dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti menulis di atas meja, menulis di
kertas atau tissue, menulis di anggota tubuh, bertanya kepada teman,
searching menggunakan ponsel, melihat dan menyalin jawaban teman,
menyontek dari buku yang diletakkan di laci atau di WC, dan lain-lain.
Perilaku menyontek merupakan suatu upaya yang dilakukan pelajar
dan mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang baik. Beberapa alasan lainnya
pelajar atau mahasiswa menyontek adalah agar mendapatkan pujian dari
orang tua, guru, dan teman-temannya; tidak siap dalam ulangan atau ujian;
tidak percaya diri; kesulitan dalam mata pelajaran tertentu; malas belajar;
dan sebagai bentuk solidaritas antarteman. Bila hal ini terus-menerus
dibiarkan dapat dipastikan pendidikan di Indonesia akan mengalami
kemunduran.
Dunia pendidikan perlu mengikis perilaku menyontek ini. Perilaku
menyontek merupakan bagian dari ketidakjujuran. Ketika dunia pendidikan
membiarkan ketidakjujuran ini berlanjut, hal ini akan memberikan dampak
pada pembangunan karakter manusia Indonesia. Pencurian, korupsi,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penipuan, dan plagiatisme yang marak terjadi merupakan contoh dari
kegagalan dunia pendidikan dalam membentuk karakter peserta didik.
Fakta tentang perilaku ketidakjujuran di dunia pendidikan biasanya
banyak terjadi saat menjelang ujian. Hal ini di dukung oleh hasil penelitian
oleh Hartanto dalam Pihatnaningtyas (2014 : 21) yang menunjukkan bahwa
intensitas perilaku menyontek di SMP swasta di daerah Pondok Cabe
Jakarta berada pada posisi sedang (53,3%), rendah (33,3%), dan tinggi
(13,3%). Bentuk perilaku menyontek yang biasa dilakukan oleh peserta
didik antara lain melihat, menyalin, dan meminta jawaban dari teman-
temannya.
Di samping itu, perilaku menyontek juga disebutkan dalam website
komunitas air mata guru (www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id).
Dalam website tersebut disebutkan banyak kecurangan dalam UN baik yang
dilakukan oleh siswa maupun guru. Selain itu, hasil penelitian longitudinal
Anderman dalam Mubiar (2011 : 4) menunjukkan bahwa menyontek sering
dilakukan siswa SMP dikarenakan adanya perubahan keadaan lingkungan
belajar yang dialami siswa. Hal ini disebabkan oleh siswa mengalami masa
transisi dari sekolah dasar ke sekolah menengah, struktur kelas yang
berbeda, dan lingkungan sekolah yang kompetitif.
Sekolah Menengah Pertama merupakan salah satu jenjang pendidikan
yang dilalui oleh peserta didik. Pada jenjang ini, peserta didik dihadapkan
pada perkembangan mental dan moral. Menurut Anderman dalam Mubiar
(2011 : 4), pada usia 12-15 tahun yang umumnya individu duduk di bangku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
SMP, siswa akan mulai memasuki dunia baru yang berbeda dengan
pengalaman di sekolah dasar serta banyak hal baru yang menuntut individu
untuk menyesuaikan diri, terutama pada siswa kelas VII.
Perubahan keadaan lingkungan belajar mengakibatkan siswa
melakukan tindakan menyontek. Mereka menganggap tindakan itu sebagai
bentuk solidaritas antarteman. Menyontek biasanya lebih banyak dilakukan
pada pelajaran matematika dan ilmu alam atau ilmu pasti, dibandingkan
dengan pelajaran lainnya. Menyontek biasanya terjadi pada waktu ulangan
atau ujian.
Tingkat pendidikan orang tua menentukan cara atau pandangan orang
tua dalam membimbing dan mengarahkan anaknya. Dalam hal ini tingkat
pendidikan yang dimaksud adalah jalur pendidikan formal maupun informal
yang telah ditempuh oleh orang tua. Pendidikan yang berbeda juga
menentukan sikap yang terbentuk pada masing-masing individu pada setiap
jenjang pendidikan formal antara lulusan sekolah dasar, lulusan sekolah
menengah pertama, lulusan sekolah menengah atas, dan lulusan perguruan
tinggi. Orang tua yang tingkat pendidikannya rendah akan cenderung sempit
wawasannya terhadap pendidikan, sedangkan tingkat pendidikan orang tua
yang tinggi akan memperluas wawasannya terhadap pendidikan. Mereka
akan mengarahkan dan membimbing anaknya untuk terus menambah ilmu
dengan baik sehingga mereka dididik dan diarahkan untuk bekerja keras
dalam menggapai ilmu tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Faktor jenis kelamin siswa dapat dilihat dari perbedaan sikap antara
siswa laki-laki dan siswi perempuan. Menurut Gunarsa (1991) terdapat
perbedaan pada laki-laki dan perempuan, yaitu jika perempuan lebih
mengandalkan aspek-aspek emosional, perasaan, dan suasana hati
sedangkan untuk laki-laki lebih terlihat agresif, lebih aktif, dan tidak sabaran
dalam menyelesaikan masalah. Di bidang prestasi, laki-laki dan perempuan
memiliki perbedaan yang besar karena laki-laki memiliki keinginan yang
lebih besar untuk sukses daripada perempuan. Oleh karena itu laki-laki lebih
agresif dalam menggapai cita-citanya daripada perempuan (Kumara, 1990).
Cita-cita ini merupakan objek yang ingin dicapai, sehingga cita-cita dapat
mempengaruhi siswa dalam bersikap karena menurut Seares (Adi, 1994)
sikap sangat dipengaruhi oleh objek yang ada.
Prof. Djemari Mardapi, Ph.D. (wawancara dilakukan bulan Agustus
2015) menyatakan bahwa pada tahun 2015 wilayah DIY termasuk daerah
putih (daerah yang bersih dari kecurangan dalam UN). Pernyataan ini
bertentangan dengan hasil penelitian Anderman yang menyatakan bahwa
perilaku menyontek sering dilakukan oleh siswa SMP.
Berdasarkan ketidakkonsistenan antara pendapat Prof. Djemari dan
hasil-hasil penelitian sebelumnya, perlu dilakukan penelitian “Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua
dan Jenis Kelamin Siswa”, Studi Kasus pada Siswa SMP Negeri di Kota
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan sikap siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri di kota
Yogyakarta terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari tingkat
pendidikan orang tua ?
2. Apakah ada perbedaan sikap siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri di kota
Yogyakarta terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis
kelamin siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri
di kota Yogyakarta terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari
tingkat pendidikan orang tua.
2. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri
di kota Yogyakarta terhadap perilaku menyontek yang ditinjau dari jenis
kelamin siswa.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa,
sekolah dan perguruan tinggi. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru dalam mengetahui
dan mencegah perilaku menyontek siswa-siswa SMP sehingga hasil
ujian atau ulangan benar-benar merupakan hasil belajar siswa dan
mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya. Dengan
demikian, pengambilan keputusan terkait dengan nilai yang dihasilkan
siswa tidak bias.
2. Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa yaitu siswa lebih
menyadari tentang kemampuan yang dimiliki dan dapat
mengoptimalkan kompetensi-kompetensi yang ada pada diri siswa.
3. Bagi Sekolah dan Bagi Perguruan Tinggi
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi sekolah dan perguruan
tinggi dalam mengimplementasikan pendidikan karakter khususnya
kejujuran dalam belajar. Implementasi pendidikan karakter dapat
dimulai dari hal-hal yang sederhana, salah satunya adalah mendidik
untuk jujur dalam ulangan atau ujian.
4. Bagi Penulis
Untuk mengetahui secara nyata tentang perbedaan sikap siswa-
siswi kelas VIII SMP terhadap perilaku menyontek yang dilihat dari
tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi
penelitian selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Karakter dan Nilai Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter terbentuk dari dua kata yaitu pendidikan dan
karakter. Pendidikan diartikan sebagai suatu usaha sadar dan terencana
untuk menciptakan seseorang yang dapat berguna di masa yang akan
datang, sedangkan karakter adalah suatu atribut yang membentuk dan
membedakan ciri pribadi, ciri etis, dan kompleksitas, mental satu orang
dengan orang lainnya (Samani, 2013). Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter merupakan usaha yang sungguh-sungguh
dilakukan dan mampu menciptakan ciri pribadi yang berbeda antara orang
satu dengan lainnya. Pendidikan karakter memiliki makna yang sama
dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak, yang mana tujuannya
adalah untuk membentuk karakter pribadi anak supaya menjadi manusia dan
warga negara yang baik.
Secara universal, berbagai karakter dirumuskan sebagai nilai hidup
bersama berdasarkan beberapa pilar, yaitu : kedamaian, menghargai,
kerjasama, kebebasan, kebahagian, kejujuran, kerendahan hati, kasih
sayang, tanggung jawab, kesederhahaan, toleransi, dan persatuan (Samani,
2013 : 43). Nilai-nilai karakter tersebut dijabarkan pada tabel 2.1 berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Tabel 2.1 Nilai-Nilai Karakter dan Deskripsi Karakter
No. Nilai Karakter Deskripsi
1 Kedamaian Sikap dan perilaku yang menyukai adanya
harmoni dan bebas dari konflik dan
gangguan, serta suka akan ketenangan.
2 Menghargai Menghargai diri sendiri, orang lain, dan
lingkungan. Bersikap beradab, sopan, tidak
melecehkan, tidak menghina orang lain, dan
tidak menilai orang lain sebelum
mengenalnya dengan baik.
3 Kerjasama Saling membantu untuk mencapai sebuah
tujuan.
4 Kebebasan Tidak adanya paksaan/tekanan yang sengaja
mendesak seseorang untuk bertindak
melawan kehendak diri sendiri.
5 Kebahagian Suatu keadaan di mana hadir kesenangan,
ketentraman, dan kepuasan terhadap apa-apa
yang telah dicapai.
6 Kejujuran Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan
lurus hari, tidak suka berbohong, mencuri dan
memfitnah, tidak pernah bermaksud
menjerumuskan orang lain.
7 Kerendahan Hati Mengakui adanya peranan dan jasa orang lain
dan tidak pernah menonjolkan diri.
8 Kasih sayang Memiliki dan menunjukkan perasaan penuh
kasih sayang, mencintai, dan bersikap penuh
kelembutan
9 Tanggung Jawab Melakukan tugas sepenuh hati, bekerja
dengan etos kerja yang tinggi, berusaha keras
mencapai prestasi terbaik, mampu
mengontrol diri, dan berdisiplin diri.
10 Kesederhanaan Suatu keadaan tentang bagaimana berlaku
sederhana, tidak pamer, bermewah-mewah,
tidak berpikiran melit, dan rumit.
11 Toleransi Menerima secara terbuka orang lain dengan
tingkat kematangan dan latar belakang yang
berbeda.
12 Persatuan Menjalin rasa kebersamaan dan saling
melengkapi satu sama lain, serta menjalin
rasa kemanusiaan dan saling toleransi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
B. Sikap
1. Pengertian Sikap
Pengertian sikap didefinisikan berbeda-beda oleh para ahli. Azwar
(2009) mendefinisikan sikap sebagai bentuk pernyataan seseorang
terhadap hal-hal yang ditemuinya seperti benda, orang, ataupun
fenomena. Sikap membutuhkan stimulus untuk menghasilkan respon.
Sikap merupakan perasaan mendukung atau memihak (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung (unfavorable) pada suatu objek.
Istilah sikap atau attitude pada awalnya digunakan untuk menunjukkan
status mental individu. Sikap dapat menuntun perilaku individu sehingga
individu akan bertindak sesuai dengan sikap yang diekspresikan.
Kesadaran individu untuk menentukan tingkah laku nyata dan perilaku
yang mungkin terjadi itulah yang dimaksud dengan sikap.
Kurinasih (2014 : 65) mendefinisikan sikap sebagai sebuah
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Selanjutnya Kurinasih menjelaskan bahwa sikap dapat
dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan.
Ahmadi dalam Sukarmin (2009), menyatakan bahwa sikap merupakan
kesiapan merespon yang sifatnya positif atau negatif terhadap objek
atau situasi secara konsisten. Winkel (1999) memiliki pendapat yang
berbeda dengan pendapat-pendapat sebelumnya. Winkel (1999)
berpendapat bahwa sikap merupakan kemampuan internal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
berperanan sekali dalam mengambil tindakan, lebih-lebih jika terbuka
dari berbagai kemungkinan untuk bertindak.
Dari pengertian-pengertian sikap di atas, dapat disimpulkan
bahwa sikap merupakan nilai yang dimiliki seseorang dalam merespon
fenomena-fenomena yang ada.
2. Komponen Sikap
Azwar (2005) menggolongkan komponen-komponen sikap ke
dalam tiga komponen yaitu:
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif yakni kepercayaan seseorang mengenai
apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan yang dibentuk
menjadi dasar pengetahuan seseorang terhadap objek yang
diharapkan.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif
seseorang terhadap suatu objek sikap. Reaksi emosional dari
komponen afektif banyak dipengaruhi oleh kepercayaan yang
dipercayai bagi objek tertentu.
c. Komponen Konatif
Komponen konatif menunjukkan perilaku yang ada dalam diri
seseorang yang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
3. Faktor Pembentuk Sikap
Faktor-faktor pembentuk sikap individu menurut Azwar (2005)
yaitu:
a. Pengalaman Pribadi
Pengalaman pribadi meninggalkan kesan yang kuat dan
dapat menjadi dasar pembentukan sikap. Sikap lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor emosional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
b. Kebudayaan
Kebudayaan menanamkan pengaruh sikap terhadap
berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap anggota
masyarakatnya, karena kebudayaan memberi corak pengalaman
individu-individu yang menjadi anggota kelompok masyarakat.
c. Orang Lain yang Dianggap Penting
Pada umumnya individu cenderung memiliki sikap
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggapnya
penting. Kecenderungan ini dimotivasi oleh keinginan untuk
berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang
dianggap penting.
d. Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, media massa seperti televisi,
radio, surat kabar, majalah dan lain-lain mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang. Dalam
penyampaian informasi, media massa memberikan pesan-pesan
yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang. Pesan
sugesti tersebut apabila cukup kuat akan memberi dasar efektif
dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Pemahaman baik dan buruk, sesuatu yang boleh dan tidak
boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan keagamaan.
Konsep moral dan ajaran agama sangat menentukan sistem
kepercayaan, maka konsep tersebut ikut berperan dalam
menentukan sikap individu terhadap suatu hal.
f. Emosional
Suatu bentuk sikap pernyataan yang didasari oleh emosi
berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego.
C. Menyontek
1. Pengertian Menyontek
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2008),
menyontek berasal dari kata sontek yang berarti melanggar, mencontoh,
menggocoh yang artinya mengutip tulisan, dan lain sebagainya
sebagaimana aslinya, menjiplak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sedangkan Anderman dan Murdock dalam Purnamasari (2013)
menyatakan bahwa perilaku kecurangan akademik merupakan
penggunaan segala kelengkapan dari materi ataupun bantuan yang tidak
diperbolehkan digunakan dalam tugas-tugas akademik dan atau
aktivitas yang mengganggu proses asesmen.
Bower dalam Purnamasari, (2013) mendefinisikan cheating adalah
perbuatan yang menggunakan cara-cara yang tidak sah untuk tujuan
yang sah dan terhormat yaitu mendapatkan keberhasilan akademik
untuk menghindari kegagalan akademik. Sedangkan menurut Pincus &
Schemelkin (Mujahidah, 2009) perilaku menyontek merupakan suatu
tindakan curang yang sengaja dilakukan ketika seseorang mencari dan
membutuhkan adanya pengakuan atas hasil belajarnya dari orang lain
meskipun dengan cara yang tidak sah seperti memalsukan informasi
terutama ketika dilaksanakannya evaluasi akademik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku
menyontek adalah kegiatan, tindakan atau perbuatan yang dilakukan
secara sengaja dengan menggunakan cara-cara yang tidak jujur untuk
memalsukan hasil belajar dengan menggunakan bantuan atau
memanfaatkan informasi dari luar secara tidak sah pada saat
dilaksanakan tes atau evaluasi akademik untuk mencapai tujuan
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Faktor-faktor Penyebab Menyontek
Salah satu alasan yang mendorong individu untuk menyontek
adalah untuk memuaskan harapan orang tua. Santrock (2003)
mengatakan bahwa tidak jarang orang tua dalam mengasuh atau
mendidik anak-anaknya dipengaruhi oleh keinginan atau ambisi dari
orang tua tanpa melihat kemampuan anaknya. Orang tua bermaksud
ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya, namun keinginan
tersebut muncul tanpa memperhatikan kemampuan anak.
Sikap orang tua yang mengharapkan terlalu berlebihan pada anak
akan menghambat anak untuk menunjukkan prestasi sesuai dengan
potensi yang dimiliki. Menurut Gunarsa & Gunarsa (1991), biasanya
anak menyadari harapan orang tuanya. Oleh karena itu, sikap yang
terlalu menuntut dapat menyebabkan anak merasa takut kehilangan
kasih sayang dari orang tuanya. Hal ini menimbulkan rasa rendah diri,
gangguan tingkah laku, berkurangnya motivasi untuk belajar serta
ketegangan atau kecemasan dalam diri anak.
Agustin (2014) menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan
siswa menyontek pada saat ujian. Faktor-faktor tersebut adalah:
a. Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada “hasil studi”
berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam tes formatif atau
sumatif.
b. Pendidikan moral, baik di rumah maupun di sekolah kurang
diterapkan dalam kehidupan siswa.
c. Sikap malas yang tertanam dalam diri siswa sehingga ketinggalan
dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
d. Anak remaja lebih sering menyontek daripada anak SD karena masa
remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan
populer di kalangan teman-teman sekelasnya.
e. Kurang mengerti arti pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Disadari atau tidak, siswa yang menyontek pada saat ujian
disebabkan oleh satu atau lebih faktor-faktor di atas.
Perilaku menyontek ini akan mengakibatkan perilaku atau watak
tidak percaya diri, tidak disiplin, tidak bertanggung jawab, tidak mau
membaca buku pelajaran tetapi rajin membuat catatan kecil-kecil untuk
bahan menyontek, menghalalkan segala macam cara, dan akhirnya
menjadi koruptor (Buchari dalam Prihatnaningtyas 2014). Dengan
demikian tampak bahwa perilaku menyontek secara tidak langsung
membelajarkan pada siswa untuk menjadi seorang koruptor.
3. Bentuk-bentuk Menyontek
Bentuk-bentuk perilaku menyontek menurut Hetherington and
Feldman dalam Veronikha (2013) dapat diklasifikasikan sebagai
berikut:
a. Social Active
1) Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung.
2) Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang
berlangsung.
b. Individualistic-Opportunistic
1) Menggunakan HP atau alat elektronik lain yang dilarang ketika
ujian sedang berlangsung.
2) Mempersiapkan catatan yang digunakan pada saat ujian akan
berlangsung.
3) Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman
lain pada saat tes.
c. Individual Planned
1) Mengganti jawaban ketika guru ke luar kelas.
2) Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung.
3) Memanfaatkan kelengahan atau kelemahan guru ketika
menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
d. Social Passive
1) Mengizinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian sedang
berlangsung.
2) Membiarkan orang lain menyalin pekerjaannya.
3) Memberi jawaban tes kepada teman pada saat ujian sedang
berlangsung.
D. Tingkat Pendidikan Orang Tua
1. Pengertian Pendidikan
Pada hakikatnya pendidikan itu merupakan usaha yang dilakukan
secara sadar untuk mengembangkan suatu keterampilan yang dimiliki,
melalui usaha belajar dan ditanamkan juga nilai-nilai moral serta
pandangan hidup yang nantinya akan membentuk kepribadian dan
karakter dari seseorang.
Pendidikan merupakan keseluruhan dari proses, teknik, dan metode
belajar mengajar dalam rangka mengalihkan suatu pengetahuan dari
seseorang kepada orang lain sesuai dengan standar yang ditentukan.
Unsur-unsur penting dalam pendidikan adalah proses pengembangan
kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi sosial, dan
pribadi yang optimal.
Menurut Fuad Ihsan (2003 :5), pendidikan dapat diartikan sebagai :
a. Suatu proses pertumbuhan yang menyesuaikan dengan lingkungan;
b. Suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam
pertumbuhannya;
c. Suatu usaha sadar untuk menciptakan suatu keadaan atau situasi
tertentu yang dikehendaki oleh masyarakat;
d. Suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam
menuju kedewasaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut Ki Hajar Dewantoro (Suwarno, 1885) pendidikan adalah
penentu segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 14 tentang
Sistem Pendidikan Nasional bab I ketentuan Umum Pasal 1, yang
dimaksud pendidikan adalah :
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
2. Tingkat Pendidikan
Menurut Fuad Ihsan (2003) tingkat atau jenjang pendidikan adalah
tahap pendidikan yang berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan
tingkat perkembangan peserta didik, dan tingkat kerumitan bahan
pengajaran. Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional bab VI jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian
kedua pasal 17 disebutkan pendidikan dasar merupakan jenjang
pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah, pendidikan
dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional bab VI jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian
ketiga pasal 18 disebutkan pendidikan menengah merupakan lanjutan
pendidikan dasar; pendidikan menengah terdiri atas pendidikan
menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan; pendidikan
menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah
Aliyah (MA), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain
yang sederajat.
Dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional bab VI jalur, jenjang, dan jenis pendidikan bagian
keempat pasal 19 disebutkan pendidikan tinggi merupakan jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program
pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang
diselenggarakan oleh perguruan tinggi; pendidikan tinggi
diselenggarakan dengan sistem terbuka.
E. Gender
1. Pengertian Gender
Menurut Mansour (2012), untuk memahami konsep gender harus
dibedakan kata gender dan seks (jenis kelamin). Pengertian jenis
kelamin merupakan pensifatan atau pembagian dua jenis kelamin
manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis
kelamin tertentu. Sedangkan konsep gender, yakni suatu sifat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
melekat pada kaum laki-laki maupun perempuan yang dikonstruksi
secara sosial maupun kultural.
2. Sejarah Perbedaan Gender
Teori teorikus berspekulasi bahwa beberapa faktor berkontribusi
terhadap perbedaan gender. Karakteristik dan kecenderungan yang
diturunkan memiliki peran substansial dalam sebagian perbedaan,
sedangkan faktor-faktor lingkungan lebih berkontribusi terhadap
perbedaan yang lain. Dalam banyak kasus, faktor biologis (yaitu
keturunan) dan pengalaman (yaitu lingkungan) berhubungan dan saling
melengkapi sehingga memperkuat pengaruh masing-masing (Lippa,
2002, dalam Ormrod, 2009 :182)
Peran identitas jenis kelamin adalah salah satu pemahaman tentang
kepribadian manusia yang berdasarkan jenis kelaminnya (laki-laki dan
perempuan) dan mempengaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan
oleh individu. Perkembangan peran identitas jenis kelamin pada diri
seseorang tidak bisa lepas dari unsur biologis dan psikis. Sarwono
(2005) mengatakan bahwa peran gender adalah bagian dari peran sosial,
anak harus menyadari perannya masing-masing yaitu peran sebagai
anak perempuan atau peran sebagai anak laki-laki sehingga mereka
mempelajari perannya masing-masing.
Banyak sifat dan ciri-ciri khas perempuan dan laki-laki yang
membedakan kedua jenis ini, yaitu perbedaan dan kekhususan laki-laki
dan perempuan sesuai dengan tujuan peranan masing-masing dan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
memberi makna kehidupan dan kegairahan hidup. Perbedaan khusus
tersebut dapat dilihat dari segi psikis dan biologis, yaitu (Gunarsa,
1991) :
a. Segi Psikis
Dari segi psikis dapat disimpulkan dari seluruh tindak tanduk,
ucapan dan sikap yang tercangkup dalam istilah kepribadian.
Kepribadian seorang perempuan merupakan suatu kesatuan yang
terintegrasi antara aspek-aspek emosional, rasio, dan suasana hati.
Biasanya kesatuan dan aspek-aspek tersebut membuat perempuan
kuat dan menyebabkan logika berpikirnya dikuasai oleh kesatuan
tersebut, (Gunarsa: 1991).
Hal tersebut menunjukkan seolah-olah perempuan berpikir
dengan mengikutsertakan perasaan dan suasana hatinya. Apabila
kesedihan sedang meliputi dirinya, pikirannya terhambat oleh
kegelapan suasana hati dan sulit memperoleh penyelesaian
masalah. Pikiran, perasaan, dan kemampuan yang erat hubungan
satu sama lain menyebabkan kaum perempuan cepat mengambil
tindakan atas dasar emosinya (Gunarsa: 1991).
Sifat perempuan berbeda dengan laki-laki. Kepribadian
seorang pria menunjukkan adanya pembagian dan pembatasan
yang jelas antara pikiran, rasio, dan emosionalitas. Jalan pikirannya
tidak dikuasai oleh emosi, perasaan, ataupun suasana hati.
Perhatiannya lebih banyak tertuju pada pekerjaan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
kecenderungan mementingkan keseluruhannya dan kurang
memperhatikan hal-hal yang kecil (Gunarsa & Gunarsa: 1991).
Pria dalam beraktivitas lebih agresif, lebih aktif, dan tidak
sabar karena itu sifat-sifat pria lebih cenderung untuk tidak mau
menunggu, kurang tekun dan kurang tabah dalam menghadapi
kesulitan hidup dan cepat putus asa. Pria cenderung untuk lebih
banyak berinisiatif, keras, dan tegas. Segala hal yang masuk akal
jauh lebih dipentingkan daripada yang tidak nyata. (Gunarsa &
Gunarsa : 1991). Hal tersebut sesuai dengan karakteristik laki-laki
yang maskulin, yaitu cenderung untuk bersifat mandiri, aktif,
kompetitif, mudah membuat keputusan, cenderung berperan
sebagai pemimpin, tidak mudah menyerah, percaya diri, merasa
superior, ambisius dan mampu bertahan dalam kondisi yang
memberikan stres. (Spence dan Helmrerch dalam Santrock: 2007).
b. Segi Biologis
Tubuh perempuan dan laki-laki memiliki ciri-ciri yang khas
yang jelas dibedakan antara keduanya. Sifat masing-masing
individu merupakan perpaduan dari sifat yang ditentukan oleh
pembawa sifat yakni kromosom dari ayah dan ibunya. Tulang
pinggul perempuan lebih kuat dan lebih besar sesuai dengan
tugasnya kelak yakni mengandung dan melahirkan, sedangkan
laki-laki, dadanya lebih besar dan bidang demi tugasnya sebagai
pelindung ( Gunarsa: 1991).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Santrock (2007), pengaruh biologis pada perilaku gender
berhubungan dengan perubahan pubertas. Tubuh mereka dipenuhi
oleh hormon, sehingga banyak anak perempuan berkeinginan
menjadi perempuan sebaik mungkin (feminim) dan banyak anak
laki-laki berusaha keras menjadi laki-laki sebaik mungkin
(maskulin). Dengan demikian anak perempuan biasanya bertingkah
laku penuh kasih sayang, sensitif, menarik dan bisa berbicara
secara halus, sedangkan anak laki-laki biasanya bertingkah laku
asertif, sombong dan sangat berkuasa karena anak laki-laki
beranggapan bahwa dengan tingkah laku seperi ini akan menambah
daya tariknya ke pada lawan jenisnya.
Selain itu ada faktor lain yang ikut mempengaruhi munculnya
perbedaan gender. Gender berkaitan dengan stereotip sosial
sebagai penentu bagaimana laki-laki atau perempuan bertindak.
Lingkungan memperlakukan anak laki-laki dan perempuan secara
berbeda-beda serta adanya tuntutan peran yang berbeda antara laki-
laki dan perempuan dalam masyarakat (Rais, dalam Gunarsa &
Gunarsa, 1991). Santrock (2007) juga berpendapat bahwa stereotip
didasarkan pada gender, etnis, atau kelompok-kelompok lain yang
menggambarkan anggota tipikal dari suatu kategori sosial tertentu.
Nathaniel (Kumara : 1990) mengatakan bahwa lingkungan
sosial dapat menyebabkan perempuan menekan keinginannya
untuk mencapai karir yang tinggi karena perempuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mencapai prestasi yang tinggi dipandang tidak feminim lagi.
Kebalikannya menurut Hudgson dan Fisher (Kumara :1990), laki-
laki cenderung untuk menunjukkan identitasnya melalui kenaikan
prestasi.
F. Jenis Kelamin Siswa
Jenis kelamin yang dimaksud adalah siswa laki-laki dan siswi
perempuan. Peran identitas jenis kelamin ini adalah salah satu pemahaman
tentang kepribadian manusia yang berdasarkan jenis kelaminnya (laki-laki
dan perempuan) dan mempengaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan
oleh individu. Perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan ini dapat
menimbulkan perbedaan dalam hal perhatian, pandangan, cara berpikir, dan
perasaan.
G. Kerangka Berpikir
Menurut Uma Sekaran (Adrianto, 2006 :34) kerangka pemikiran
merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan
berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka pemikiran yang terbaik akan menjelaskan secara teoritis pertautan
antara variabel yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat
(dependen). Berdasarkan landasan teori di atas dapat disusun suatu kerangka
pemikiran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Tingkat
Pendidikan Orang Tua
Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat
pendidikan formal yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi yang
dicapai oleh orang tua siswa. Setiap siswa mempunyai orang tua yang
tingkat pendidikannya berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya.
Salah satu tugas dari orang tua adalah mendidik anaknya dalam
menentukan masa depan anak.
Kemampuan orang tua dalam mendidik anak dipengaruhi oleh
tingkat pendidikan yang dicapai oleh orang tua siswa. Tingkat
pendidikan orang tua akan berpengaruh terhadap cara pandang orang
tua terhadap sesuatu, dalam hal ini adalah terhadap perilaku menyontek.
Cara pandang orang tua seperti di atas akan berpengaruh juga kepada
anak dalam hal menentukan sikapnya dalam menghadapi perilaku
menyontek.
2. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Ditinjau dari Jenis
Kelamin Siswa
Sesungguhnya adanya perbedaan dasar antara kaum laki-laki dan
kaum perempuan disebabkan oleh suatu tujuan yang jelas (Gunarsa,
1991). Kehidupan manusia dan maknanya dapat mencapai hasil yang
baik sehingga perbedaan antara pribadi perbedaan jenis kelamin ini
perlu dijajaki. Pengetahuan mengenai perbedaan jenis kelamin ini dapat
membawa kita menuju saling penyesuaian dan saling penyempurnaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Peran identitas jenis kelamin adalah salah satu pemahaman tentang
kepribadian manusia yang berdasarkan jenis kelaminnya (laki-laki dan
perempuan) dan mempengaruhi perilaku dan nilai yang dikembangkan
oleh individu. Perkembangan peran identitas jenis kelamin pada diri
seseorang tidak bisa lepas dari unsur biologis dan psikis.
Perbedaan sifat antara laki-laki dan perempuan dapat menimbulkan
perbedaan dalam hal perhatian, pandangan, cara berpikir, dan perasaan.
Di bidang prestasi, laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan yang
besar karena laki-laki memiliki keinginan yang lebih besar untuk sukses
daripada perempuan. Oleh karena itu, laki-laki lebih agresif dalam
menggapai cita-citanya daripada perempuan (Kumara, 1990).
Laki-laki cenderung agresif, lebih aktif, dan tidak sabar karena sifat
laki-laki lebih cenderung untuk tidak mau menunggu, kurang tekun, dan
kurang tabah dalam menghadapi kesulitan hidup dan cepat putus asa.
Siswa laki-laki cenderung untuk lebih banyak berinisiatif, keras, dan
tegas.
Perempuan berpikir dengan mengikutsertakan perasaan dan
suasana hatinya. Apabila kesedihan sedang meliputi dirinya, pikirannya
terhambat oleh kegelapan suasana hati dan sulit memperoleh
penyelesaian masalah. Pikiran, perasaan, dan kemampuan yang erat
hubungannya satu sama lain menyebabkan kaum perempuan cepat
mengambil tindakan atas dasar emosinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Perilaku menyontek sangatlah negatif dalam pandangan moralitas.
Adanya perbedaan kecenderungan menyontek antara siswa laki-laki dan
siswi perempuan karena fakta menunjukkan bahwa perempuan
memiliki tanggung jawab moral yang lebih besar daripada laki-laki
(Thomas, dalam Newstead, dkk, 1996).
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
H. Penelitian yang Relevan
1. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi dengan Perilaku
Menyontek
Penelitian ini dilakukan oleh Alvianto (2008) dari Universitas
Sanata Dharma. Penelitian yang dilakukan pada siswa-siswi kelas XI di
SMA Negeri 1 Dukun Kecamatan Muntilan yang berjumlah 70 orang,
menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara
variabel motivasi berprestasi dengan perilaku menyontek (r=-0.577,
Tingkat Pendidikan
Orang Tua
Jenis Kelamin
Siswa
Sikap siswa
terhadap perilaku
menyontek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
signifikansi 0.000). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat
motivasi berprestasi pada siswa-siswi, maka akan semakin rendah
tingkat perilaku menyonteknya. Demikian pula sebaliknya, semakin
rendah tingkat motivasi berprestasi pada siswa-siswi, maka semakin
tinggi tingkat perilaku menyonteknya.
2. Perbedaan Sikap antara Mahasiswa Laki-Laki dan Perempuan
terhadap Perilaku Menyontek dalam Ujian di Universitas Sanata
Dharma.
Penelitian ini dilakukan oleh Meidiana (2005) dari Universitas
Sanata Dharma. Penelitian pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma
yang berjumlah 80 orang yang terdiri dari 40 orang laki-laki dan 40
orang perempuan, menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap antara
mahasiswa laki-laki dan perempuan terhadap perilaku menyontek.
Perbandingan nilai mean pada mahasiswa laki-laki sebesar 132.07 dan
pada perempuan sebesar 110.90. Hal ini menunjukkan bahwa sikap
mahasiswa laki-laki lebih permisif daripada perempuan terhadap
perilaku menyontek dalam ujian di Universitas Sanata Dharma.
I. Hipotesis
Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesis I
Ho1 : tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Ha1 : ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari
tingkat pendidikan orang tua.
2. Hipotesis II
Ho2 : tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
ditinjau dari jenis kelamin siswa.
Ha2 : ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari jenis
kelamin siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Menurut Arikunto
(2010:3) penelitian studi kasus adalah penelitian yang benar-benar hanya
memaparkan apa yang terdapat atau terjadi dalam sebuah lapangan atau
wilayah tertentu. Dalam penelitian ini, siswa akan berperan sebagai
responden. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Yogyakarta dan hasil
atau kesimpulan ini tidak bisa direalisasikan pada SMP-SMP lainnya di
Yogyakarta sebab penelitian studi kasus merupakan jenis penelitian dengan
karakteristik serta masalah yang mempunyai kaitan antara latar belakang
dan kondisi nyata saat ini dari subyek yang diteliti. Penelitian studi kasus ini
menjelaskan tentang “Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek yang
ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua dan Jenis Kelamin Siswa : Studi
Kasus Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8, SMP Negeri 12, SMP Negeri 15,
dan SMP Negeri 16 di Kota Yogyakarta”.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 4 SMP Negeri yaitu SMP Negeri
8, SMP Negeri 12, SMP Negeri 15, dan SMP Negeri 16 di Wilayah
Kotamadya Yogyakarta, yang tersaji pada tabel 3.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Tabel 3.1
Tempat Penelitian SMP Negeri di Kota Yogyakarta
No Nama Sekolah Alamat Sekolah
1. SMP N 8 Jalan Prof. Dr. Kahar Muzakir No.2,
Gondokusuman, Yogyakarta.
2. SMP N 12 Jalan Tentara Pelajar No. 9, Jetis,
Yogyakarta.
3. SMP N 15 Jalan Tegal Lempuyangan 61, Danurejan,
Yogyakarta.
4. SMP N 16 Jalan Nagan Lor No.8, Keraton,
Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2016 – April
2016.
C. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti adalah :
1. Variabel bebas : tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin.
2. Variabel terikat : sikap terhadap perilaku menyontek.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VIII SMP di
SMP N 8, SMP N 12, SMP N 15, dan SMP N 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah sikap
siswa terhadap menyontek.
E. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel
1. Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono (2014: 61), populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Margono
(2010: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi adalah
keseluruhan dari subjek yang memiliki karakteristik untuk diteliti dalam
suatu ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa-siswi
kelas VIII SMP Negeri Kota Yogyakarta.
Tabel 3.2
Data Populasi Siswa SMP Negeri di Kota Yogyakarta
No Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SMP N 8 320
2. SMP N 12 168
3. SMP N 15 336
4. SMP N 16 235
Jumlah 1.059
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Alasan memilih beberapa sekolah di Daerah Istimewa Kota
Yogyakarta adalah dengan pertimbangan akan ketersediaan waktu,
tenaga, biaya peneliti sehingga tidak mungkin sampel diambil dari
seluruh SMP se-Kota Yogyakarta.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2014: 62) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sedangkan menurut
Yusuf (2014: 150), sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih
dan mewakili populasi sesuai dengan karakteristik yang dimilikinya.
Jadi sampel adalah sebagian besar dari populasi yang sesuai dengan
karakter yang telah ditentukan.
Menurut Pamela L. Alreck dan Robert B. Seetle dalam bukunya
The Survey Research Handbook untuk populasi yang besar, sampel
minimum kira-kira 100 responden dan sampel maksimumnya adalah
1000 responden atau 10% dengan kisaran angka minimum dan
maksimum, secara lebih rinci Jack E. Fraenkel dan Norman E. Wallen
menyatakan (meskipun bukan ketentuan mutlak) bahwa minimum
sampel adalah 100 untuk studi deskriptif, 50 untuk studi korelasional, 30
per kelompok untuk studi kausal komparatif.
Dalam penelitian ini, pengambilan sampel sebesar 122
responden yang dilakukan dengan menggunakan teknik purposive
sampling. Menurut Noor (2011: 155) purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak
dijadikan sampel. Sampling purposive dilakukan dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
menentukan dulu jumlah siswa yang menjadi populasi. Semua subjek
yang termasuk dalam populasi mempunyai hak untuk dijadikan anggota
sampel. Masing-masing subjek atau siswa langsung diberi lembar
kuesioner satu per satu untuk diisi. Adapun pengambilan sampel adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.3
Jumlah Sampel Penelitan Siswa Kelas VIII SMP Negeri
di Kota Yogyakarta
No Nama Sekolah Jumlah Responden Jumlah Sampel
1. SMP N 8 29 29/122x122=29
2. SMP N 12 30 30/122x122=29
3. SMP N 15 33 33/122x122=29
4. SMP N 16 30 30/122x122=29
Jumlah 122 122
F. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2014: 3). Dalam penelitian ini terdapat dua
variabel pokok yaitu variabel bebas atau independent variable dan
variabel terikat atau dependent variable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a. Variabel bebas atau independent variable
Menurut Nawawi (2005), variabel bebas adalah himpunan
sejumlah gejala yang mewakili berbagai aspek atau unsur yang
berfungsi memengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain
yang disebut variabel terikat. Sedangkan menurut Sugiyono (2014:
4), yang disebut variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen atau terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa.
b. Variabel terikat atau dependent variable
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2014: 4).
Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah sikap siswa terhadap
perilaku menyontek (SMP).
2. Pengukuran Variabel
a. Sikap Siswa Remaja Terhadap Perilaku Menyontek
Sikap terhadap perilaku menyontek dapat diartikan sebagai
bentuk reaksi siswa laki-laki dan perempuan terhadap perilaku
menyontek. Sikap tersebut bisa berarti reaksi positif artinya bahwa
siswa laki-laki dan perempuan tersebut menerima perilaku
menyontek dengan wajar atau setuju. Sikap negatif terhadap
perilaku menyontek dapat diartikan menolak atau tidak setuju
perilaku menyontek. Pengertian menyontek itu sendiri adalah
perbuatan curang yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dengan cara bekerjasama dengan siswa lainnnya yang merupakan
tindak kecurangan dalam tes, tidak jujur dan tidak legal yang
biasanya dilakukan oleh siswa atau mahasiswa pada saat tes atau
ujian dengan menggunakan berbagai macam cara baik secara
material ataupun tidak.
Skala sikap perilaku menyontek disusun berdasarkan tiga
aspek sikap yaitu kognitif, afektif, dan perilaku; sedangkan perilaku
menyontek ditentukan oleh dua aspek yaitu aspek bekerja sama
dengan orang lain dalam mengerjakan ujian dan menggunakan
material yang tidak sah pada saat ujian.
Menurut Sugiyono (2011: 93) skala likert adalah skala yang
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert yang
digunakan telah dimodifikasi yaitu disediakan dalam empat opsi
jawaban untuk setiap pernyataan yaitu Sangat Setuju, Setuju, Tidak
Setuju, dan Sangat Tidak Setuju. Adapun penentuan skor dalam
opsi jawaban sebagai berikut:
Tabel 3.4
Skor Skala Likert dalam Kuesioner
Jawaban Skor
Pernyataan
Positif
Pernyataan
Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Skala ini disusun dengan menggunakan 4 kategori jawaban,
yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), dan STS
(Sangat Tidak Setuju). Peneliti setuju dengan pendapat Meidiana
(2005) untuk memutuskan untuk meniadakan pilihan alternatif
jawaban tengah yaitu Ragu-ragu (R), sehingga hanya ada empat
pilihan alternatif jawaban saja. Hadi (2004) ditiadakannya pilihan
alternatif jawaban didasarkan pada tiga alasan pokok yaitu:
a. Pertama, kategori undecided itu mempunyai arti ganda, bisa
diartikan belum dapat memutuskan atau memberi jawaban
(menurut konsep aslinya), bisa juga diartikan netral atau bahkan
ragu-ragu. Kategori jawaban yang ganda arti (multi
interpretable) ini tentu saja tidak diharapkan dalam suatu
instrumen.
b. Kedua, tersedianya jawaban yang di tengah itu menimbulkan
kecenderuungan menjawab ke tengah (central tendency effect),
terutama bagi mereka yang ragu-ragu atas kecenderungan
jawabannya, ke arah setuju ataukah ke arah tidak setuju.
c. Ketiga, maksud kategorisasi jawaban SS-S-TS-STS adalah
terutama melihat kecenderungan pendapat responden, ke arah
setuju atau ke arah tidak setuju.
Subjek diminta untuk menyatakan kesetujuan atau
ketidaksetujuannya dengan memilih salah satu dari keempat pilihan
alternatif jawaban yang tersedia untuk setiap item pernyataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Keseluruhan item pernyataan yang dibuat terdiri dari item
yang favourable dan item yang unfavourable. Item yang
unfavourable adalah item-item yang menyatakan sikap positif atau
mendukung perilaku menyontek, sedangkan item yang
unfavourable adalah item-item yang menyatakan sikap negatif atau
tidak mendukung adanya perilaku menyontek. Item-item
pernyataan ini disusun secara acak.
Empat pilihan alternatif dalam item memiliki nilai tersendiri
yaitu untuk pernyataan favourable, respon SS diberi skor 4, S
diberi skor 3, TS diberi skor 2 dan STS diberi skor 1, sedangkan
unfavourable, respon SS diberi skor 1, S diberi skor 2, TS diberi
skor 3 dan STS diberi skor 4.
Variabel tingkat pendidikan orang tua dan variabel jenis
kelamin diukur berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh
siswa. Untuk dapat menganalisis variabel ini, penulis menentukan
kriteria sebagai berikut:
1) Tingkat pendidikan orang tua adalah tingkat pendidikan
formal tertinggi yang berhasil diselesaikan oleh orang tua.
Tingkat pendidikan diberi skor sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.5
Indikator Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tingkat Pendidikan
Orang Tua Skor
SD 1
SMP 2
SMA 3
Perguruan Tinggi 4
2) Jenis Kelamin Siswa diberi skor sebagai berikut yaitu:
Tabel 3.6
Indikator Jenis Kelamin Siswa
Jenis Kelamin Siswa Skor
Laki-laki 1
Perempuan 2
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Dalam penelitian, teknik pengumpulan data merupakan faktor
penting demi keberhasilan penelitian. Hal ini berkaitan dengan bagaimana
cara mengumpulkan data, siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data non-tes yaitu
kuesioner atau angket .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau
pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk dijawabnya
(Sugiyono, 2011: 192). Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioner
dengan pertimbangan: (1) dapat menghemat tenaga, biaya, dan waktu;
(2) pengumpulan data lebih mudah; (3) tidak terlalu menggangu responden
karena dapat dijawab sesuai dengan waktu yang ada.
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam
mengumpulkan data ialah dengan menggunakan instrumen yang
dikembangkan oleh Meidiana (2005) dengan tingkat reliabilitas sebesar
0,9682. Instrumen yang dikembangkan oleh Meidiana (2005) ini akan diuji
kembali validitas dan reliabilitasnya sehingga instrumen yang
dikembangkan benar-benar valid dan reliabel.
2. Penyusunan Kuesioner
Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan terbagi dalam dua
bagian yaitu:
Bagian I : Berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai identitas para
responden.
Bagian II : Berisikan pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data
tentang sikap siswa terhadap perilaku menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kisi-Kisi Kuesioner
1. Nama Siswa :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Kelas : VII
4. Sekolah :
5. Tingkat pendidikan orang tua :
a. Ayah b. Ibu
SD SD
SMP SMP
SMA SMA
Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
Tabel Kisi-kisi Variabel Sikap Siswa :
Tabel 3.7
Kisi-kisi Variabel Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek
No Dimensi Indikator
Item
Favourable
(Positif)
Unfavourable
(Negatif)
1. Bekerja sama
dengan orang
lain dalam
mengerjakan
ujian
Kognitif 1,2,3,35,48 9,21,28,39,50
Afektif 13,22,31,40,54 5,19,24,42,59
Konotif
atau
Perilaku
6,26,37,44,57 8,15,33,46,53
2. Menggunakan
material yang
tidak sah pada
saat ujian
Kognitif 12,18,30,36,58 10,11,23,41,51
Afektif 14,25,32,43,60 4,17,29,45,56
Konotif
atau
Perilaku
20,27,34,47,52 7,16,38,49,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Tabel rincian item favourable dan unfavourable
Tabel 3.8
Rincian item favourable dan unfavourable
(sebelum diuji kesahihan item-itemnya)
Item favourable Item unfavourable
1, 2, 3, 6, 12, 13, 14, 18, 20, 22,
25, 26, 27,30, 31, 32, 34, 35, 36,
37, 40, 43, 44, 47, 48, 52, 54, 57,
58, 60
4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 16, 17,
19, 21, 23, 24, 28, 29, 33, 38, 39,
41, 42, 45, 46, 49, 50, 51, 53, 55,
56, 59
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas Instrumen
Menurut Jonathan Sarwono (2014:247) validitas adalah suatu skala
pengukuran yang dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur dan inferensi yang dihasilkan
mendekati kebenaran.
Untuk menguji kesahihan setiap butir pernyataan dilakukan dengan
cara mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Rumus yang
digunakan untuk nilai r tabel adalah korelasi Product Moment dari Pearson
(Arikunto, 2006:170) sebagai berikut:
rxy =
Keterangan:
rxy = koefisien validitas butir
N = banyaknya siswa
X = skor tiap butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Y = skor total tiap siswa
XY = Hasil perkalian antara X dan Y
Pengujian validitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan
program komputer SPSS versi 16.0 for Windows dengan cara melihat nilai
korelasi (pearson correlation) adalah positif, dan nilai probabilitas korelasi
[sig. (2-tailed)] ≤ taraf signifikan (α) sebesar 0,05.
Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika
pada α = 5%, rhitung bersifat positif dan nilainya lebih besar dari r tabel.
Pelaksanaan analisis uji validitas ini dilakukan kepada siswa-siswi kelas
VIII di SMP N 8, SMP N 12, SMP N 15, dan SMP N 16 dengan jumlah
responden 122 dengan dk= n-2. Dari hasil pengujian diketahui bahwa
derajat kebebasan sebesar 120 (dk= 122-2) dengan taraf signifikan 5%
menunjukkan rtabel= 0,1779.
Tabel 3.9
Hasil Pengujian Validitas Variabel Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 1 .689 0.178 Valid
2. 2 .687 0.178 Valid
3. 3 .507 0.178 Valid
4. 4 .223 0.178 Valid
5. 5 .442 0.178 Valid
6. 6 .736 0.178 Valid
7. 7 .192 0.178 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
8. 8 .571 0.178 Valid
9. 9 .674 0.178 Valid
10. 10 .605 0.178 Valid
11. 11 .505 0.178 Valid
12. 12 -.179 0.178 Tidak Valid
13. 13 .341 0.178 Valid
14. 14 .654 0.178 Valid
15. 15 .330 0.178 Valid
16. 16 .621 0.178 Valid
17. 17 .451 0.178 Valid
18. 18 .236 0.178 Valid
19. 19 .382 0.178 Valid
20. 20 .677 0.178 Valid
21. 21 .495 0.178 Valid
22. 22 -.424 0.178 Tidak Valid
23. 23 .476 0.178 Valid
24. 24 .427 0.178 Valid
25. 25 .575 0.178 Valid
26. 26 .634 0.178 Valid
27. 27 .742 0.178 Valid
28. 28 .601 0.178 Valid
29. 29 .265 0.178 Valid
30. 30 .057 0.178 Tidak Valid
31. 31 .597 0.178 Valid
32. 32 .686 0.178 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
33. 33 .614 0.178 Valid
34. 34 .694 0.178 Valid
35. 35 .708 0.178 Valid
36. 36 -.169 0.178 Tidak Valid
37. 37 .688 0.178 Valid
38. 38 .504 0.178 Valid
39. 39 .471 0.178 Valid
40. 40 .645 0.178 Valid
41. 41 .295 0.178 Valid
42. 42 .457 0.178 Valid
43. 43 .652 0.178 Valid
44. 44 .768 0.178 Valid
45. 45 .163 0.178 Tidak Valid
46. 46 .593 0.178 Valid
47. 47 .692 0.178 Valid
48. 48 .653 0.178 Valid
49. 49 .575 0.178 Valid
50. 50 -.276 0.178 Tidak Valid
51. 51 .413 0.178 Valid
52. 52 .776 0.178 Valid
53. 53 .340 0.178 Valid
54. 54 .348 0.178 Valid
55. 55 .484 0.178 Valid
56. 56 .109 0.178 Tidak Valid
57. 57 .719 0.178 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
58. 58 .302 0.178 Valid
59. 59 .406 0.178 Valid
60. 60 .637 0.178 Valid
Tabel 3.10
Hasil Pengujian Ulang Validitas Variabel Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek
No Butir rhitung rtabel Keterangan
1. 1 .704 0.178 Valid
2. 2 .696 0.178 Valid
3. 3 .522 0.178 Valid
4. 4 .197 0.178 Valid
5. 5 .447 0.178 Valid
6. 6 .751 0.178 Valid
7. 7 .184 0.178 Valid
8. 8 .587 0.178 Valid
9. 9 .688 0.178 Valid
10. 10 .628 0.178 Valid
11. 11 .523 0.178 Valid
12. 13 .361 0.178 Valid
13. 14 .668 0.178 Valid
14. 15 .333 0.178 Valid
15. 16 .629 0.178 Valid
16. 17 .455 0.178 Valid
17. 18 .210 0.178 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
18. 19 .368 0.178 Valid
19. 20 .678 0.178 Valid
20. 21 .513 0.178 Valid
21. 23 .473 0.178 Valid
22. 24 .407 0.178 Valid
23. 25 .584 0.178 Valid
24. 26 .654 0.178 Valid
25. 27 .739 0.178 Valid
26. 28 .588 0.178 Valid
27. 29 .220 0.178 Valid
28. 31 .616 0.178 Valid
29. 32 .687 0.178 Valid
30. 33 .613 0.178 Valid
31. 34 .712 0.178 Valid
32. 35 .718 0.178 Valid
33. 37 .693 0.178 Valid
34. 38 .500 0.178 Valid
35. 39 .470 0.178 Valid
36. 40 .646 0.178 Valid
37. 41 .321 0.178 Valid
38. 42 .455 0.178 Valid
39. 43 .654 0.178 Valid
40. 44 .786 0.178 Valid
41. 46 .594 0.178 Valid
42. 47 .704 0.178 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
43. 48 .666 0.178 Valid
44. 49 .579 0.178 Valid
45. 51 .413 0.178 Valid
46. 52 .785 0.178 Valid
47. 53 .341 0.178 Valid
48. 54 .365 0.178 Valid
49. 55 .478 0.178 Valid
50. 57 .739 0.178 Valid
51. 58 .315 0.178 Valid
52. 59 .390 0.178 Valid
53. 60 .637 0.178 Valid
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Jonathan Sarwono (2014: 248) reliabilitas menunjuk pada
adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap
kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama.
Menurut Siregar (2013: 55) reliabilitas adalah untuk mengetahui
sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan
menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pengujian reliabilitas dalam
penelitian ini menggunakan Alpha Cronbach (Siregar, 2013:58):
r11 =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Keterangan:
r11 = koefisien reliabilitas instrumen
k = jumlah butir pertanyaan
= jumlah varians butir
= varians total
Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan
dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha
Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya.
Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan
pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya,
semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan
pengukuran maka semakin tidak reliabel.
Untuk melakukan uji reliabilitas digunakan bantuan program SPSS
versi 16.0 for Windows. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α
= 5% nilai alpha cronbach lebih dari 0,6.
Tabel 3.11
Hasil Pengujian Reliabilitas
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
.954 .959 53
Tabel 3.11 menunjukkan bahwa variabel sikap menyontek siswa
adalah reliabel dimana koefisien Cronbach's Alpha yaitu 0,954 lebih
besar dari 0,600 dengan tingkat reliabilitasnya tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
I. Teknik Analisis Data
1. Teknik Deskriptif
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan stastistika
deskriptif. Menurut Siregar (2013: 126) analisis statistika deskriptif
merupakan bentuk analisis data penelitian untuk menguji generalisasi
hasil penelitian berdasarkan suatu sampel. Analisis deskriptif ini
dilakukan dengan pengujian hipotesis deskriptif. Sedangkan menurut
Subagyo (2003: 1) statistika deskriptif adalah bagian statistika mengenai
pengumpulan data, penyajian, penentuan nilai-nilai statistika, pembuatan
diagram atau gambar mengenai sesuatu hal.
Peneliti melakukan penyajian data dengan mendeskripsikan dalam
bentuk distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistika yang akan
diinterpretasikan secara kualitatif. Untuk mendeskripsikan data penelitian
menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Berikut adalah
tabel PAP tipe II (Masidjo, 1995:157):
Tabel 3.12
Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Kecenderungan
Variabel
81% - 100% Sangat Baik
66% - 80% Baik
56% - 65% Cukup
46% - 55% Tidak Baik
Di bawah 46% Sangat Tidak Baik
PAP tipe II umumnya merupakan cara untuk menghitung sikap
siswa dengan skor minimal 1 dan skor maksimal 10. Namun data
penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya dengan skor terendah 1 dan
skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori sikap siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
terhadap perilaku menyontek harus menentukan skor interval dengan
memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor terendah yang mungkin dicapai + {nilai persentase x (skor
tertinggi yang mungkin dicapai –skor terendah yang mungkin dicapai)}.
Berikut ini adalah pendeskripsian variabel penelitian:
Variabel sikap siswa
Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 53 = 212
Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 53 = 53
Perhitungan rentang skor untuk variabel sikap siswa:
53 + 81% (212-53) = 181,79 dibulatkan 182
53 + 66% (212-53) = 157,94 dibulatkan 158
53 + 56% (212-53) = 142,04 dibulatkan 142
53 + 46% (212-53) = 126,14 dibulatkan 126
53 + 0% (212-53) = 53
Dari perhitungan di atas dapat ditentukan rentang skor untuk
variabel sikap siswa sebagai berikut:
Tabel 3.13
Rentang Skor Variabel Sikap Siswa
Interval Kategori
182 – 212 Sangat Tinggi
158 – 181 Tinggi
142 – 157 Cukup
126 – 141 Rendah
53 – 125 Sangat Rendah
Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui normal
tidaknya suatu distribusi data. Pengujian normalitas dalam penelitian
ini menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov Test. Berdasarkan
analisis data akan digunakan program komputer yaitu SPSS 16.0 for
Windows yang dapat menunjukkan normalitas data. Kriteria yang
ditetapkan yaitu:
1) Jika koefisien asymptotic sig (2 tailed) pada output One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test > dari alpha 5% (0.05), data
berdistribusi normal.
2) Jika koefisien asymptotic sig (2 tailed) pada output One-Sample
Kolmogorov-Smirnov test < dari alpha 5% (0.05), data tidak
berdistribusi normal .
b. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas digunakan untuk mengetahui identik
tidaknya suatu distribusi data. Pengujian homogenitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus Levene’s Test for Equality of
Variance. Berdasarkan analisis data akan digunakan program
komputer yaitu SPSS 16.0 for Windows yang dapat menunjukkan
homogenitas data. Kriteria yang ditetapkan yaitu:
1) Jika koefisien sig pada output Test of Homogeneity of
Variances > dari alpha 5% (0.05), data berdistribusi identik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2) Jika koefisien sig pada output Test of Homogeneity of
Variances < dari alpha 5% (0.05), data tidak identik.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan uji beda dua sampel tidak
berhubungan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan hipotesis
Ha1: ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Ha2: ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
ditinjau dari jenis kelamin siswa.
b. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
menyontek menggunakan taraf signifikansi 5%.
c. Menentukan kriteria penerimaan hipotesis
Ha diterima apabila probability value lebih kecil daripada
taraf signifikansi yang ditetapkan (α = 5%). Dengan kata lain, dapat
dikatakan bahwa apabila probability value lebih kecil dari taraf
signifikansi (α = 5%), terdapat perbedaan yang signifikan antara
tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa.
d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat
bantu Program SPSS 16.0 for Windows yaitu Uji Mann-Whitney dan
Uji Kruskal-Wallis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMP Negeri 8 Yogyakarta
1. Alamat Sekolah
SMP Negeri 8 Yogyakarta terletak berdekatan dengan toko buku
Terban yang berada di jalan Prof. Dr. Kahar Muzakir No.2, kecamatan
Gondokusuman, kabupaten/kota Yogyakarta, provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) .
2. Keadaan Siswa SMP Negeri 8
Jumlah seluruh siswa di SMP Negeri 8 Yogyakarta adalah 952
orang.
Tabel 4.1
Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 8 Yogyakarta
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls
VII+VIII+IX)
L P L P L P L P L+P
122 198 126 194 136 176 384 568 952
B. SMP Negeri 12 Yogyakarta
1. Alamat Sekolah
Letak SMP Negeri 12 Yogyakarta cukup strategis karena berada
tepat di jalan Tentara Pelajar No. 9, kecamatan Jetis, kota madya
Yogyakarta, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dekat
dengan jalan raya.
2. Keadaan Siswa SMP Negeri 12
Jumlah seluruh siswa di SMP Negeri 12 Yogyakarta adalah 506
orang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 4.2
Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 12 Yogyakarta
Kelas
VII
Kelas
VIII
Kelas IX Jumlah (Kls
VII+VIII+IX)
L P L P L P L P L+P
80 90 81 87 73 95 234 272 506
C. SMP Negeri 15 Yogyakarta
1. Alamat Sekolah
SMP Negeri 15 Yogyakarta terletak di kota Yogyakarta, yang
berdekatan dengan stasiun kereta api Lempuyangan Yogyakarta. Letak
sekolah ini cukup strategis karena berada tepat di jalan Tegal
Lempuyangan 61, kecamatan Danurejan, kabupaten/kota Yogyakarta,
propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dekat dengan jalan
raya dan jembatan layang.
2. Keadaan Siswa SMP Negeri 15
Jumlah seluruh siswa di SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah 1.014
orang.
Tabel 4.3
Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 15 Yogyakarta
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls
VII+VIII+IX)
L P L P L P L P L+P
166 174 162 174 167 171 495 519 1.014
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
D. SMP Negeri 16 Yogyakarta
1. Alamat Sekolah
SMP Negeri 16 Yogyakarta berlokasi di jalan Nagan Lor No.8
kecamatan Keraton, kota Yogyakarta. SMP ini merupakan satu-satunya
SMP Negeri yang ada di dalam Beteng keraton Yogyakarta.
2. Siswa SMP Negeri 16
Jumlah seluruh siswa di SMP Negeri 16 adalah 708 orang.
Tabel 4.4
Daftar Jumlah Siswa SMP Negeri 16 Yogyakarta
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX Jumlah (Kls
VII+VIII+IX)
L P L P L P L P L+P
116 119 105 130 110 128 331 377 708
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini terdiri dari sikap siswa terhadap perilaku menyontek yang
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa kelas VII SMP
Negeri 8 Yogyakarta, SMP Negeri 12 Yogyakarta, SMP Negeri 15 Yogyakarta, dan
SMP Negeri 16 Yogyakarta. Setelah dilakukan penelitian, kuesioner yang terkumpul
sebanyak 122 eksemplar. Semua butir pernyataan dalam penelitian ini telah diisi
dengan lengkap oleh seluruh responden penelitian , sehingga keseluruhan jawaban
dari responden dapat menjadi sumber data dari penelitian ini. Berikut ini disajikan
deskripsi data dan variabel penelitian:
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan peneliti berjumlah 3
variabel, yaitu sikap siswa terhadap perilaku menyontek, tingkat pendidikan
orang tua, dan jenis kelamin siswa.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi
Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah
No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif
1 SMP Negeri 8 Yogyakarta 29 23,8 %
2 SMP Negeri 12 Yogyakarta 30 24,6 %
3 SMP Negeri 15 Yogyakarta 33 27 %
4 SMP Negeri 16 Yogyakarta 30 24,6 %
Jumlah 122 100%
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi
responden dalam penelitian adalah 122 siswa. Rinciannya sebagai berikut
: 29 siswa (23,8%) dari SMP Negeri 8 Yogyakarta, 30 siswa (24,6%) dari
SMP Negeri 12 Yogyakarta, 33 siswa (27%) dari SMP Negeri 15
Yogyakarta, dan 30 siswa (24,6%) dari SMP Negeri 16 Yogyakarta.
b. Distribusi Frekuensi Sikap Siswa terhadap Perilaku Menyontek
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Sikap Siswa terhadap Perilaku Menyontek
Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 3 3% Cukup
126 – 141 21 17% Rendah
53 – 125 98 80% Sangat Rendah
Jumlah 122 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 siswa (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 siswa (0%) menyatakan tinggi, 3 siswa (3%) menyatakan cukup,
21 siswa (17%) menyatakan rendah dan 98 siswa (80%) menyatakan
sangat rendah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara umum
sikap siswa terhadap perilaku menyontek dapat dinilai sangat rendah.
c. Tingkat Pendidikan Orang Tua
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan
Tingkat Pendidikan Orang Tua
No Tingkat
Pendidikan
Frekuensi Frekuensi
Relatif
Ayah Ibu Ayah Ibu
1 SD 7 9 5,7% 7,4%
2 SMP 13 4 10,7% 3,3%
3 SMA 34 46 27,9% 37,7%
4 PT 68 63 55,7% 51,6%
Jumlah 122 122 100% 100%
Dari tabel 5.3 ditunjukkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan
orang tua (ayah) ada 7 siswa (5,7%) ayahnya berpendidikan SD, 13 siswa
(10,7%) ayahnya berpendidikan SMP, 34 siswa (27,9%) ayahnya
berpendidikan SMA, 68 siswa (55,7%) ayahnya berpendidikan PT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Sedangkan ditinjau dari tingkat pendidikan (ibu) ada 9 siswa (7,4%)
ibunya berpendidikan SD, ada 4 siswa (3,3%) ibunya berpendidikan SMP,
ada 46 siswa (37,7%) ibunya berpendidikan SMA, dan ada 63 siswa
(51,6%) ibunya berpendidikan PT. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa responden berasal dari tingkat pendidikan orang tua (ayah dan ibu)
yang berpendidikan PT.
Tabel 5.4
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ayah SD
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 2 28,6% Cukup
126 – 141 3 42,8% Rendah
53 – 125 2 28,6% Sangat Rendah
Jumlah 7 100%
Berdasarkan tabel 5.4, ditunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang
tua kelompok ayah SD mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 2 orang (28,6%) menyatakan
cukup, 3 orang (42,8%) menyatakan rendah, dan 2 orang (28,6%)
menyatakan sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
responden penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan kelompok ayah SD menyatakan rendah.
Tabel 5.5
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ayah SMP
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 0 0% Cukup
126 – 141 2 15,4% Rendah
53 – 125 11 84,6% Sangat Rendah
Jumlah 13 100%
Berdasarkan tabel 5.5, ditunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang
tua kelompok ayah SMP mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 0 orang (0%) menyatakan cukup,
2 orang (15,4%) menyatakan rendah, dan 11 orang (84,6%) menyatakan
sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat
pendidikan kelompok ayah SMP menyatakan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 5.6
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ayah SMA
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 0 0% Cukup
126 – 141 7 20,6% Rendah
53 – 125 27 79,4% Sangat Rendah
Jumlah 34 100%
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ayah SMA mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 0 orang (0%) menyatakan cukup,
7 orang (20,6%) menyatakan rendah, dan 27 orang (79,4%) menyatakan
sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat
pendidikan kelompok ayah SMA menyatakan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 5.7
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ayah PT
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 1 1,5% Cukup
126 – 141 9 13,2% Rendah
53 – 125 58 85,3% Sangat Rendah
Jumlah 68 100%
Berdasarkan tabel 5.7, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ayah PT mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 1 orang (1,5%) menyatakan
cukup, 9 orang (13,2%) menyatakan rendah, dan 58 orang (85,3%)
menyatakan sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
responden penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan kelompok ayah PT menyatakan sangat
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 5.8
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ibu SD
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 0 0% Cukup
126 – 141 2 22,2% Rendah
53 – 125 7 77,8% Sangat Rendah
Jumlah 9 100%
Berdasarkan tabel 5.8, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ibu SD mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 0 orang (0%) menyatakan cukup,
2 orang (22,2%) menyatakan rendah, dan 7 orang (77,8%) menyatakan
sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat
pendidikan kelompok ibu SD menyatakan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 5.9
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ibu SMP
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 0 0% Cukup
126 – 141 0 0% Rendah
53 – 125 4 100% Sangat Rendah
Jumlah 4 100%
Berdasarkan tabel 5.9, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ibu SMP mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 0 orang (0%) menyatakan cukup,
0 orang (0%) menyatakan rendah, dan 4 orang (100%) menyatakan sangat
rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden penelitian
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan
kelompok ibu SMP menyatakan sangat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel 5.10
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ibu SMA
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 2 4,3% Cukup
126 – 141 12 26,1% Rendah
53 – 125 32 69,6% Sangat Rendah
Jumlah 46 100%
Berdasarkan tabel 5.10, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ibu SMA mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 2 orang (4,3%) menyatakan
cukup, 12 orang (26,1%) menyatakan rendah, dan 32 orang (69,6%)
menyatakan sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
responden penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan kelompok ibu SMA menyatakan sangat
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel 5.11
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ibu PT
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 1 1,6% Cukup
126 – 141 7 11,1% Rendah
53 – 125 55 87,3% Sangat Rendah
Jumlah 63 100%
Berdasarkan tabel 5.11, menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua kelompok ibu PT mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek adalah sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat
tinggi, 0 orang (0%) menyatakan tinggi, 1 orang (1,6%) menyatakan
cukup, 7 orang (11,1%) menyatakan rendah, dan 55 orang (87,3%)
menyatakan sangat rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
responden penelitian sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan kelompok ibu PT menyatakan sangat
rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
d. Jenis Kelamin
Tabel 5.12
Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin F Frekuensi Relatif
1 Laki-laki 55 45%
2 Perempuan 67 55%
Jumlah 122 100%
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden
penelitian ini adalah 122 yang terdiri dari 55 siswa (45%) berjenis kelamin
laki-laki dan 67 siswa (55%) berjenis kelamin perempuan. Dengan
demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden adalah
perempuan.
Tabel 5.13
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Laki-laki
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 1 1,8% Cukup
126 – 141 9 16,4% Rendah
53 – 125 45 81,8% Sangat Rendah
Jumlah 55 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Berdasarkan tabel 5.13, menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa
laki-laki mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek adalah
sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat tinggi, 0 orang (0%)
menyatakan tinggi, 1 orang (1,8%) menyatakan cukup, 9 orang (16,4%)
menyatakan rendah, dan 45 orang (81,8%) menyatakan sangat rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden penelitian sikap
siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin siswa laki-
laki menyatakan sangat rendah.
Tabel 5.14
Deskripsi Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa Perempuan
Interval Frekuensi
(F)
Frekuensi
Relatif
Kategori
182 – 212 0 0% Sangat Tinggi
158 – 181 0 0% Tinggi
142 – 157 2 3% Cukup
126 – 141 12 17,9% Rendah
53 – 125 53 79,1% Sangat Rendah
Jumlah 67 100%
Berdasarkan tabel 5.14, menunjukkan bahwa jenis kelamin siswa
perempuan mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek adalah
sebagai berikut: 0 orang (0%) menyatakan sangat tinggi, 0 orang (0%)
menyatakan tinggi, 2 orang (3%) menyatakan cukup, 12 orang (17,9%)
menyatakan rendah, dan 53 orang (79,1%) menyatakan sangat rendah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden penelitian sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin siswa
perempuan menyatakan sangat rendah.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Pengujian Normalitas
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat
Pendidikan untuk Kelompok Ayah
Tabel 5.15
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ayah
SD SMP SMA PT
N 7 13 34 68
Normal Parametersa Mean 125.43 115.08 111.71 108.31
Std.
Deviation 20.711
15.516 16.401 19.558
Most Extreme
Differences
Absolute .283 .141 .172 .149
Positive .198 .107 .103 .083
Negative -.283 -.141 -.172 -.149
Kolmogorov-Smirnov Z .748 .508 1.001 1.228
Asymp. Sig. (2-tailed) .630 .958 .268 .098
a. Test distribution is Normal.
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk tabel
5.15 menunjukkan nilai asymptotic sig (2 tailed)= 0,630 untuk
kelompok ayah SD adalah normal, nilai asymptotic sig (2 tailed)=
0,958 untuk kelompok ayah SMP adalah normal, nilai asymptotic sig
(2 tailed)= 0,268 untuk kelompok ayah SMA adalah normal, dan nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
asymptotic sig (2 tailed)= 0,098 untuk kelompok ayah PT adalah
normal.
b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat
Pendidikan untuk Kelompok Ibu
Tabel 5.16
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap Perilaku
Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan Kelompok Ibu
SD SMP SMA PT
N 9 4 46 63
Normal Parametersa Mean 109.56 114.50 115.11 107.90
Std. Deviation 17.133 4.203 19.359 18.595
Most Extreme
Differences
Absolute .181 .224 .226 .137
Positive .181 .224 .075 .092
Negative -.150 -.224 -.226 -.137
Kolmogorov-Smirnov Z .542 .448 1.533 1.090
Asymp. Sig. (2-tailed) .931 .988 .018 .186
a. Test distribution is Normal.
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk tabel
5.16 menunjukkan nilai asymptotic sig (2 tailed)= 0,931 untuk
kelompok ibu SD adalah normal, nilai asymptotic sig (2 tailed)= 0,988
untuk kelompok ibu SMP adalah normal, nilai asymptotic sig (2
tailed)= 0,018 untuk kelompok ibu SMA adalah tidak normal, dan
nilai asymptotic sig (2 tailed)= 0,186 untuk kelompok ibu PT adalah
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin
Siswa
Tabel 5.17
Hasil Uji Normalitas Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin Siswa
Laki-laki Perempuan
N 55 67
Normal Parametersa Mean 115.22 107.46
Std. Deviation 15.986 20.051
Most Extreme Differences Absolute .175 .139
Positive .088 .093
Negative -.175 -.139
Kolmogorov-Smirnov Z 1.300 1.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .068 .150
a. Test distribution is Normal.
Hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov Test untuk tabel
5.17 menunjukkan nilai asymptotic sig (2 tailed) = 0,068 berdasarkan
jenis kelamin siswa laki-laki adalah normal, nilai asymptotic sig (2
tailed) = 0,150 berdasarkan jenis kelamin siswa perempuan adalah
normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
2. Pengujian Homogenitas
a. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Untuk Kelompok Ayah
Tabel 5.18
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap
Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
kelompok Ayah
Sikap
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.822 3 118 .147
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of
Variance untuk tabel 5.18 menunjukkan nilai sig = 0,147. Karena nilai
sig > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk
kelompok Ayah adalah identik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
b. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat
Pendidikan Untuk Kelompok Ibu
Tabel 5.19
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap
Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
kelompok Ibu
Sikap
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.348 3 118 .076
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of
Variance untuk tabel 5.19 menunjukkan nilai sig = 0,076. Karena
nilai sig > 0,05, dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk
kelompok ibu adalah identik.
c. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.20
Hasil Uji Homogenitas Mengenai Sikap
Siswa Terhadap Perilaku Menyontek
Berdasarkan Jenis Kelamin
Sikap
Levene Statistic df1 df2 Sig.
9.677 1 120 .002
Hasil pengujian homogenitas Levene’s Test for Equality of
Variance untuk tabel 5.20 menunjukkan nilai sig = 0,002. Karena nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sig < 0,05, dapat disimpulkan bahwa data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin siswa adalah
tidak identik.
C. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pengujian prasyarat analisis data, diketahui data mengenai
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk
kelompok ayah SD adalah berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok
ayah SMP adalah berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap
perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok ayah SMA
adalah berdistibusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku
menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok ayah PT adalah
berdistribusi normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok ibu SD adalah berdistribusi
normal, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan
tingkat pendidikan untuk kelompok ibu SMP adalah berdistribusi normal, data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat
pendidikan untuk kelompok ibu SMA adalah berdistribusi tidak normal, data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat
pendidikan untuk kelompok ibu PT adalah berdistribusi normal, data mengenai
sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin laki-laki
adalah berdistribusi normal dan data mengenai sikap siswa terhadap perilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
menyontek berdasarkan jenis kelamin perempuan adalah berdistribusi
normal,sedangkan untuk pengujian homogenitas, data mengenai sikap siswa
terhadap perilaku menyontek berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok
ayah adalah identik, data mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek
berdasarkan tingkat pendidikan untuk kelompok ibu adalah identik dan data
mengenai sikap siswa terhadap perilaku menyontek berdasarkan jenis kelamin
adalah tidak identik. Berdasarkan hasil pengujian tersebut terdapat variabel yang
tidak identik atau homogen. Oleh karena itu, teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Mann Whitney (dua kelompok data) dan Kruskal
Wallis (lebih dari dua kelompok data) yang diolah dengan menggunakan program
SPSS versi 16.0 For Windows.
1. Pengujian Hipotesis I
a. Rumusan Hipotesis
Ho1 : tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek
ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.
Ha1 : ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari
tingkat pendidikan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5. 21
Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ayah
Pendidikan Ayah N Mean Rank
Sikap
Menyontek
PT 7 90.50
SMA 13 68.31
SMP 34 62.50
SD 68 56.71
Total 122
Tabel 5. 22
Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelompok Ibu
Pendidikan Ibu N Mean Rank
Sikap
menyontek
PT 9 58.83
SMA 4 59.00
SMP 46 71.40
SD 63 54.81
Total 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5. 23
Hasil Uji Kruskal Wallis Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Ayah Ibu
Chi-Square 6.468 5.938
df 3 3
Asymp. Sig. .091 .115
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: pendidikan Ayah dan Ibu
Berdasarkan tabel 5.23 di atas tampak bahwa nilai asymp sig 0,091
untuk tingkat pendidikan ayah dan nilai asymp sig 0,115 untuk tingkat
pendidikan ibu. Karena nilai asymp sig > dari 0,05 ; Ho1 diterima. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari
tingkat pendidikan orang tua.
2. Pengujian Hipotesis II
1) Rumusan Hipotesis
Ho2 : tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku
menyontek ditinjau dari jenis kelamin siswa.
Ha2 : ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari
jenis kelamin siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
2) Hasil Pengujian Hipotesis
Tabel 5. 24
Hasil Uji Mann Whitney Mengenai Sikap Siswa Terhadap
Perilaku Menyontek Berdasarkan Jenis Kelamin
Gender N Mean Rank Sum of Ranks
Sikap menyontek
Laki-Laki 55 67.83 3730.50
Perempuan 67 56.31 3772.50
Total 122
Tabel 5. 25
Hasil Uji Mann Whitney Mengenai Sikap Siswa
Terhadap Perilaku Menyontek Berdasarkan
Jenis Kelamin
Sikap
Mann-Whitney U 1.494E3
Wilcoxon W 3.772E3
Z -1.791
Asymp. Sig. (2-tailed) .073
a. Grouping Variable: Gender
Berdasarkan tabel 5.25 di atas tampak bahwa nilai asymp sig adalah
0,073. Karena nilai asymp. Sig. (2-tailed) > dari 0,05 ; Ho2 diterima. Hal ini
berarti tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap menyontek ditinjau dari jenis
kelamin siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
D. Pembahasan
1. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Menyontek Ditinjau dari Tingkat
Pendidikan Orang Tua
Berdasarkan data dari hasil penelitian tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua yang
ditunjukkan dengan hasil asymp sig 0,091 untuk tingkat pendidikan ayah dan
nilai asymp sig 0,115 untuk tingkat pendidikan ibu. Berdasarkan deskripsi
data mengenai tingkat pendidikan orang tua, diperoleh hasil bahwa tingkat
pendidikan (ayah) 5,7% memiliki tingkat pendidikan SD; 10,7% memiliki
tingkat pendidikan SMP; 27,9% memiliki tingkat pendidikan SMA; dan
55,7% memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi. Ditinjau dari tingkat
pendidikan (ibu) 7,4% memiliki tingkat pendidikan SD; 3,3% memiliki
tingkat pendidikan SMP; 37,7% memiliki tingkat pendidikan SMA; dan
51,6% memiliki tingkat pendidikan Perguruan Tinggi.
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, dapat diartikan tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek dalam kategori sangat
rendah ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan orang tua dalam mendidik anaknya dalam hal menyontek tidak
dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh orang tua siswa.
Orang tua mendidik anaknya sesuai dengan kemampuannya. Orang tua
dengan berbagai tingkatan pendidikan yang berbeda tersebut mengajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
bahwa perilaku menyontek tersebut harus dihindari. Oleh karena itu, dalam
sikap terhadap perilaku menyontek ini, tingkat pendidikan orang tua tidak
berpengaruh dalam menentukan sikap siswa dalam menghadapi perilaku
menyontek.
2. Tidak Ada Perbedaan Sikap Siswa Terhadap Menyontek Ditinjau dari Jenis
Kelamin Siswa
Berdasarkan data dari hasil penelitian tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap perilaku menyontek ditinjau jenis kelamin yang ditunjukkan dengan
hasil (Asymp. Sig= 0,073>α 0,05).
Berdasarkan kajian teori, siswa laki-laki dan perempuan mempunyai
pandangan yang sama tentang menyontek. Memang siswa laki-laki
cenderung lebih agresif dalam menggapai cita-citanya daripada perempuan
(Kumara, 1990). Siswa laki-laki lebih cenderung untuk tidak mau menunggu,
kurang tekun dan kurang tabah dalam menghadapi kesulitan hidup dan cepat
putus asa, laki-laki cenderung untuk lebih banyak berinisiatif. Akan tetapi,
siswa perempuan juga berpikir dengan mengikutsertakan perasaan dan
suasana hatinya. Apabila kesedihan sedang meliputi dirinya, pikirannya
terhambat dan sulit memperoleh penyelesaian masalah. Pikiran, perasaan,
dan kemampuan yang erat hubungan satu sama lain menyebabkan kaum
perempuan cepat mengambil tindakan atas dasar emosinya. Mungkin hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
inilah yang menyebabkan siswa laki-laki dan siswi perempuan melakukan
tindakan menyontek.
Berdasarkan temuan hasil penelitian ini, dapat diartikan tidak adanya
perbedaan sikap menyontek antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dalam
kategori sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa laki-laki dan
perempuan memandang sama dalam hal menyontek, bahwa sikap menyontek
merupakan tindakan yang harus dihindari. Dalam kategori sangat rendah ini,
SMP Negeri Kota Yogyakarta berhasil meminimalisir perbuatan menyontek
baik di kalangan siswa laki-laki maupun siswi perempuan. Para siswa laki-
laki dan perempuan ini sudah memiliki kesadaran dan rasa percaya diri yang
tinggi terhadap perilaku menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab V dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau
dari tingkat pendidikan orang tua. (nilai asymp sig 0,091 untuk tingkat
pendidikan ayah dan nilai asymp sig 0,115 untuk tingkat pendidikan
ibu. Dengan demikian nilai asymp sig tingkat pendidikan orang tua >
0,05 maka Ho1 diterima).
2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap perilaku menyontek ditinjau
dari jenis kelamin siswa. (nilai asymp. Sig. (2-tailed) 0,073> dari 0,05
maka Ho2 diterima).
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menyadari bahwa masih banyak
keterbatasan dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Adapun
keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Keterbatasan dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tingkat
pendidikan orang tua dan jenis kelamin siswa saja, meskipun masih
banyak variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi perilaku
menyontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
2. Keterbatasan kemampuan penulis dalam melacak kebenaran data
responden, apabila data yang diberikan tidak sesuai dengan kondisi
yang sebenarnya maka kesimpulan dari penelitian ini tidak seluruhnya
benar.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
di atas, saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Guru diharapkan tetap melakukan pengawasan pada saat ulangan
atau ujian berlangsung dan memberlakukan peraturan untuk siswa
yang kedapatan melakukan perilaku menyontek.
2. Bagi Siswa
Siswa diharapkan mempertahankan kesadaran sikapnya dalam
menghadapi perilaku menyontek dan tetap memiliki kesadaran
terhadap pentingnya belajar saat akan menghadapi ulangan atau ujian
agar tercipta rasa percaya diri yang tinggi sehingga tidak timbul
tindakan menyimpang seperti menyontek saat ulangan atau ujian
berlangsung.
3. Bagi Sekolah
Sekolah diharapkan tetap mempertahankan peraturannya dalam
menindak perilaku menyontek. Sekolah juga diharapkan menjaga
fasilitas belajar, menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
kreatif, jujur, meningkatkan prestasi akademik atau non-akademik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
serta mempertahankan predikat sebagai sekolah negeri dengan kategori
sangat rendah dalam menghadapi perilaku menyontek.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan menambah variabel lain agar
hasil yang didapatkan lebih bervariasi dan beragam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Mubiar. 2014. Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Edisi Revisi VI). Jakarta:
PT Rineka Cipta.
----------------------. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Edisi Revisi 2010). Jakarta: PT Rineka Cipta.
Azwar, Zaifuddin. 2005. Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
----------------------. 2009. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Alvianto, Candra. 2008. Hubungan antara Motivasi Berprestasi dengan
Perilaku Mencontek. Skripsi. Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Fuad Ihsan. 2003. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Gunarsa & Gunarsa. 1991. Psikologi Praktis Anak, Remaja, dan Keluarga.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.
----------------------. 2003. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: Gunung Mulia.
Hadi, S. 2004. Metodologi Research. Yogyakarta: Andi.
Kumara, A. 1990. Hubungan antara Percaya Diri Dengan Prestasi Belajar
Para Mahasiswa Fakultas Psikologi Tahun Akademik 1989 1990,
Disertasi. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada. (tidak diterbitkan).
Mansour, Fakih. 2012. Analisis Gender dan Transformasi Sosial.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Margono. S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Masidjo. 1995. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar Siswa Di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Meidiana. 2005. Perbedaan Sikap Antara Mahasiswa Laki-laki dan
Perempuan terhadap Perilaku Mencontek dalam Ujian di
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi. Universitas
Sanata Dharma. Yogyakarta. (tidak diterbitkan).
Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan. Studi
Meta Analisis. Jurnal Psikologi. Vol. 2 (2).
Nawawi, Hadari. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Universitas Gajah
Mada.
Newstead, S. E., Stokes, A. F. & Armstead, P. (1996). Individul Differences
In Student Cheating. Journal of Educational psychology. 88. 229-
241.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi dan
Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.
Ormrod, J. E. 2009. Psikologi Pendidikan: Membantu Siswa Tumbuh dan
Berkembang (Edisi keenam/Jilid I). Jakarta: Erlangga.
Pihatnaningtyas, T.K. 2014. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Konsep Diri
dan Efikasi Diri pada Siswa Kelas X SMA Negeri “X”. Skripsi.
UIN Sunankalijaga. Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Premastuti, Natalina. 2014. Modul Pengolahan Data Elektronik 1 (PDE 1).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Purnamasari. D. 2013. Faktor-faktor yang Memengaruhi Kecurangan
Akademik pada Mahasiswa. Educational Psichology Journal. Vol.
2 (1).
Samani. M. 2013. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Santoso, Singgih. 2012. Aplikasi SPSS pada Statistik Nonparametrik.
Jakarta: Gramedia.
Santrock, J.W., 2003. Perkembangan Remaja. Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
--------------------, 2003. Remaja. Edisi Kesebelas. Jakarta: Erlangga.
Sarwono, Jonathan. Rumus-rumus Populer dalam SPSS 22 untuk Riset
Skripsi. Yogyakarta: CV Andi Offset.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Sarwono, Sarlito. 2005. Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Subagyo, Pangestu. 2003. Statistika Deskriptif Edisi Ke-4. Yogyakarta:
BPFE.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta.
--------------. 2012. Statistika untuk Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung : Alfabeta.
--------------. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukarmin, Y. 2009. Sikap Mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap Kecelakaan Lalu Lintas.
Jurnal Cakrawala Pendidikan. Th. XXVIII, No. 1.
Umar, Husein. 2007. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakarta
Veronikha, M. 2013. Hubungan antara Moral Judgment Maturity dengan
Perilaku Menyontek pada Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Surakarta.
Jurnal Ilmiah Psikologi Candrajiwa. Vol 2. No. 4.
Walgito, B. 1999. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Grasindo.
Wijaya, K. dan Dedi, D. 2011. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Indeks.
Yusuf, A. 2014. Metode Penelitian: Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Komunitas Air Mata Guru. 2011, 25, Maret. Perjuangan Kita Belum Selesai.
[Online].Tersedia:http://www.komunitasairmataguru.blogspot.co.id
/2011/03/laporan-lengkap-kecurangan-un-2007.html
[ 12 Januari 2016].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Rumus hitung. 2013, 8, Juni. Tabel R Statistika dan Cara Membacanya.
Tersedia: http://rumushitung.com/2013/06/08/tabel-r-statistika-dan-
cara-membacanya/ [ 4 Februari 2016].
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAGIAN I
IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama Siswa :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Kelas : VII VIII IX
4. Sekolah :
5. Tingkat pendidikan orang tua :
a. Ayah b. Ibu
SD SD
SMP SMP
SMA SMA
Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
BAGIAN II
Petunjuk mengerjakan
Bacalah setiap pernyataan di bawah ini dengan seksama kemudian berikan
jawaban anda dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu pilihan
alternatif jawaban yang benar-benar sesuai dengan kondisi anda. Di sini tidak ada
Jawaban benar maupun salah yang penting Anda Jujur mengisi sesuai kondisi anda.
Adapun pilihan jawaban tersebut adalah:
SS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Setuju dengan kondisi Anda.
S : Apabila pernyataan tersebut Setuju dengan kondisi Anda.
TS : Apabila pernyataan tersebut Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
STS : Apabila pernyataan tersebut Sangat Tidak Setuju dengan kondisi Anda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Bekerjasama saat ujian sering saya lakukan bersama
teman-teman sekelas.
2. Menurut saya sah-sah saja jika saya melirik
jawaban teman sebelah sewaktu ujian.
3. Siswa yang ketahuan bekerjasama saat ujian
sebaiknya didiamkan saja.
4. Saya merasa cemas ketika saya akan memberikan
tissue yang berisi contekan kepada teman sebelah.
5. Tidak memberikan contekan pada teman akan
membuat saya merasa lebih tenang.
6. Saya akan menggunakan kode-kode tertentu untuk
saling menukarkan jawaban dengan teman pada saat
ujian.
7. Saya akan membuka catatan hanya pada saat ujian
open-book saja.
8. Saya tidak akan memberitahukan jawaban saya
kepada teman pada saat ujian.
9. Jika sedang ujian berlangsung saya akan bekerja
secara individu.
10. Menurut saya menulis contekan di kertas kecil tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
11. Menurut saya lempar-lemparan kertas contekan
pada saat ujian tidak dilakukan oleh siswa yang
baik.
12. Menulis contekan dikertas kecil bisa dilakukan oleh
siswa yang malas belajar.
13. Saya merasa senang karena dapat tempat duduk
bersebelah dengan teman yang pandai karena akan
lebih mudah untuk bekerjasama.
14. Saling bertukaran jawaban melalui tissue akan saya
lakukan dengan senang hati pada teman sebelah
saya.
15. Jika saya mengalami kesulitan menjawab ujian,
saya akan membiarkan kertas ujian kosong dari
pada bertanya kepada teman sebelah saya.
16. Pada saat ujian saya tidak akan melihat segala
sesuatu yang berkaitan dengan contekan walaupun
sudah saya persiapkan sebelumnya.
17. Saya merasa kurang yakin dengan jawaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
diberikan teman saya karena jawaban tersebut
belum tentu benar.
18. Meja dan kursi sering dijadikan alat untuk menulis
contekan disaat ujian.
19. Saya merasa senang jika bisa menjawab sendiri
soal-soal ujian meskipun saya duduk bersebelahan
dengan teman yang pintar.
20. Saya sering melihat catatan pada waktu ujian close-
book.
21. Melirik jawaban teman sebelah saat ujian menurut
saya tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
22. Saya merasa kurang mampu jika harus mengerjakan
soal-soal ujian tanpa bantuan teman
23. Menurut saya menulis contekan dimeja dan kursi
tidak dilakukan oleh siswa yang baik.
24. Jika soal-soal ujian dapat saya kerjakan sendiri,
saya merasa lebih puas dan bangga meskipun
nilainya kurang baik.
25. Walaupun jawaban yang diberikan oleh teman
sebelah belum tentu benar, tetapi saya merasa lebih
yakin dengan jawabannya tersebut.
26. Jika saya tidak bisa mengerjakan ujian, saya akan
bertanya kepada teman sebelah saya.
27. Saya berusaha melihat tissue yang sudah saya tulis
dan persiapkan untuk contekan pada saat ujian.
28. Peringatan atau hukuman sebaiknya diberikan
kepada siswa yang bekerja sama dalam ujian.
29. Saya merasa gelisah jika saya memiliki contekan
ujian yang sudah saya persiapkan sebelumnya.
30. Tissue sering dijadikan media untuk menulis
contekan disaat ujian.
31. Saya akan merasa tenang jika saya bekerjasama
dengan teman sebelah saya
32. Dalam mengerjakan soal-soal ujian saya merasa
tenang apabila saya sudah membuat contekan.
33. Walaupun tidak ada guru pengawas saat ujian, saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
tetap akan bekerja sendiri tanpa bantuan dari teman
sebelah.
34. Saya memilih duduk paling belakang supaya saya
bebas melihat catatan sewaktu ujian close book.
35. Menurut saya, supaya saya mendapatkan nilai yang
bagus maka salah satu cara yang harus saya pakai
adalah mencontek teman.
36. Salah satu trik mencontek yang sering dilakukan
oleh siswa yang malas belajar adalah lempar-
lemparan kertas.
37. Saya akan bekerjasama dengan teman sebelah jika
tidak ada guru pengawas saat ujian.
38. Pada saat ujian close book, saya akan menjauhkan
catatan-catatan agar tidak bisa mencontek.
39. Belajar dengan giat dan tidak mencontek, pasti akan
mendapatkan nilai yang bagus.
40. Saya merasa senang jika memberikan contekan
kepada teman-teman saya.
41. Menurut saya menulis contekan di tissue tidak
dilakukan oleh siswa yang baik.
42. Tanpa bantuan teman-teman saya merasa mampu
untuk mengerjakan soal-soal ujian.
43. Secara terang-terangan dan berani, saya akan
membuka kertas kecil yang berisi contekan.
44. Saya akan melirik lembar jawaban teman sebelah
lalu meniru jawabannya tersebut.
45. Saya takut membuka kertas kecil yang berisi
contekan serta takut ketahuan.
46. Saya tidak mau meniru jawaban teman meskipun
kertas jawaban teman terbuka.
47. Saya akan menuliskan contekan diatas meja supaya
mudah melihatnya
48. Menurut saya, bekerjasama disaat ujian merupakan
salah satu cara termudah untuk mendapatkan nilai
bagus.
49. Pada saat ujian saya akan memilih meja yang bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
~ SELAMAT MENGERJAKAN ~
dan tidak ada coretan contekan supaya saya dapat
lebih konsentrasi dalam mengerjakan ujian.
50. Perjuangan yang besar diperlukan dalam
bekerjasama saat ujian karena memiliki resiko yang
besar.
51. Menurut saya, duduk dimana saja adalah sama
karena semua tergantung pada diri kita masing-
masing.
52. Saya akan saling tukar jawaban dengan teman
sebelah menggunakan kertas-kertas kecil pada saat
ujian.
53. Saya tidak ingin mendapatkan jawaban teman disaat
ujian dengan cara memilih tempat duduk di depan.
54. Saya merasa bangga dengan jawaban yang saya
dapat dari teman sebelah meskipun nilainya tidak
terlalu tinggi.
55. Saya tidak akan memberikan jawaban saya kepada
teman sebelah walaupun menggunakan kertas kecil.
56. Saya merasa cemas jika saya bisa membuka buku
catatan pada saat ujian walaupun ujian bersifat
close book.
57. Saya memilih duduk didekat teman yang pandai
supaya saya mendapatkan jawaban saat ujian.
58. Saya mendukung pepatah “posisi menentukan
prestasi” karena akan memudahkan untuk
bekerjasama dengan teman yang diinginkan.
59. Saya merasa cemas dan gelisah jika bekerjasama
dengan teman saat ujian.
60. Walaupun ujian bersifat close book, saya merasa
sangat senang apabila bisa membuka buku catatan
untuk mencontek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
LAMPIRAN 2
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
BUTIR-BUTIR JAWABAN SMP NEGERI
No
Res B_1 B_2 B_3 B_4 B_5 B_6 B_7 B_8 B_9 B_10 B_11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 1
4 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2
5 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
6 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1
7 1 1 2 2 1 2 2 2 2 3 3
8 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3
9 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
10 2 2 2 2 1 2 1 4 1 2 2
11 2 1 2 2 1 2 1 2 2 3 3
12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3
13 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 1
14 2 2 1 3 2 4 3 1 2 1 2
15 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
16 1 1 1 4 1 1 4 1 2 2 2
17 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2
18 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2
19 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3
20 2 2 3 2 2 4 1 2 2 1 3
21 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3
22 2 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2
23 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1
24 1 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1
25 1 3 3 3 2 2 2 2 1 1 2
26 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 3
27 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2
28 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 3
30 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
31 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 1
32 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1
33 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
34 2 1 1 2 2 1 4 4 2 2 3
35 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
36 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 3
37 1 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2
38 1 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1
39 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2
40 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1
41 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
42 2 3 2 4 2 3 2 3 3 2 2
43 2 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2
44 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1
45 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
46 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
50 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2
51 2 1 2 4 2 2 2 1 1 2 1
52 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3
53 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2
54 1 1 2 2 1 1 4 1 1 1 1
55 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1
56 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1
57 1 1 2 1 1 1 3 4 1 1 1
58 1 2 2 2 4 2 2 1 1 2 2
59 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
61 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
62 2 1 - 4 1 1 1 2 1 1 1
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
64 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1
65 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3
66 1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 3
67 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2
68 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
69 2 1 2 1 1 2 1 3 1 1 1
70 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 1
71 2 2 2 1 1 2 4 3 2 1 1
72 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2
73 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
74 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
75 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
76 1 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1
77 1 1 1 4 2 1 3 1 1 1 1
78 1 1 2 4 4 1 1 1 1 1 1
79 2 2 3 2 1 2 3 2 2 2 2
80 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
81 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1
82 1 1 2 2 2 1 4 2 1 2 2
83 2 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2
84 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
85 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2
86 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
87 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 2
88 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2
89 1 1 2 4 1 1 2 1 1 1 1
90 1 1 1 4 1 1 2 1 1 1 1
91 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
92 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
93 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2
94 3 2 3 1 1 4 4 2 3 3 1
95 3 2 3 1 1 4 2 3 3 1 1
96 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1
97 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
98 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
99 2 2 1 2 1 2 1 3 2 2 2
100 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
101 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
102 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1
103 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3
104 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1
105 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
106 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 4
107 2 2 4 1 3 2 3 1 1 1 3
108 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 2
109 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
110 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
111 2 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1
112 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
113 2 2 3 2 2 2 2 3 1 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
114 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
115 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
116 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3
117 2 2 2 1 4 2 1 1 2 2 1
118 2 2 2 2 1 2 1 3 1 2 3
119 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
120 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
121 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
122 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
B_12 B_13 B_14 B_15 B_16 B_17 B_18 B_19 B_20 B_21
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 4 1 1 4 4 1 1
3 2 1 2 1 1 3 1 1 2
3 2 1 2 2 1 2 1 4 2
3 2 2 3 2 2 2 1 2 2
3 2 2 3 2 1 2 1 1 1
2 3 2 2 2 2 2 1 2 3
2 2 2 2 1 2 1 1 2 3
3 2 2 2 1 2 2 1 2 2
3 4 2 3 2 2 2 2 1 2
4 2 1 4 2 1 3 1 2 3
4 2 1 4 2 2 3 1 2 3
3 1 1 2 2 2 1 1 2 1
3 4 4 1 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 2 1 2 1 2 3 2
3 3 3 2 2 2 3 2 3 2
3 2 1 2 1 1 2 1 1 2
2 2 2 3 3 2 2 1 2 3
4 4 1 2 2 1 2 1 2 2
2 2 2 3 2 2 3 2 2 3
3 2 2 3 2 2 3 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
4 3 2 4 1 1 3 1 2 2
4 3 2 4 2 2 3 1 2 2
3 1 1 4 2 2 3 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4 2 2 3 1 1 2 1 1 2
1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
4 2 1 2 1 1 3 1 2 3
3 2 2 3 2 2 3 2 2 2
3 1 1 2 2 2 1 1 2 2
4 2 2 2 2 1 2 1 2 1
4 1 1 1 1 1 2 1 1 1
3 3 1 4 2 2 1 2 2 2
4 1 1 4 1 1 1 1 1 2
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
3 2 2 3 1 2 2 2 2 2
4 2 2 2 2 2 2 1 2 1
3 2 2 3 2 2 3 2 2 2
3 2 1 1 2 1 1 2 1 1
4 1 1 1 2 1 1 1 1 1
3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
3 3 2 2 3 2 3 2 2 2
1 3 1 2 2 2 3 4 1 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
3 2 2 3 2 2 2 1 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
2 3 2 3 2 2 2 1 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 3 2 2 2 1 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
1 3 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 4 1 2 1 1 1 2
2 3 2 2 3 2 2 1 2 2
2 3 1 3 2 2 2 1 2 1
4 1 1 1 2 1 1 1 1 1
2 1 2 1 2 2 2 1 1 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
3 4 1 3 1 2 2 1 2 3
1 1 1 3 4 4 1 1 1 1
3 3 1 2 1 1 3 1 1 1
3 2 1 2 1 1 3 1 1 1
3 4 2 3 2 1 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
3 1 1 2 1 2 3 1 1 3
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 1 1 4 1 1 1
2 2 1 2 2 3 1 1 2 1
3 3 2 3 3 2 1 1 2 2
3 3 2 3 3 2 1 1 2 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
4 2 1 4 2 1 1 2 3 2
3 2 2 2 2 1 1 1 2 1
3 3 1 2 1 1 1 1 1 1
3 1 1 2 2 2 2 1 2 2
3 3 1 1 1 2 1 1 1 1
3 2 2 3 2 2 2 2 2 1
3 2 1 1 1 1 3 1 1 2
3 3 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 4 1 1 3 1 1 2
3 2 2 3 2 2 2 2 3 2
3 3 2 3 3 2 2 2 2 2
3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 3 2 1 2 2 2 2
2 2 2 2 3 1 1 1 3 2
3 3 3 2 2 1 1 1 3 2
4 3 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 4 1 2 1 2 1 1 1 1
3 1 1 2 1 1 1 1 1 1
3 4 2 3 3 2 2 2 2 2
4 2 2 4 2 1 3 1 3 1
3 4 2 4 1 1 2 2 3 1
3 2 1 4 1 2 2 1 1 1
3 2 2 4 2 2 2 2 2 3
4 1 1 3 1 1 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 1 1 2 3
3 1 1 2 1 2 1 1 1 2
3 3 2 3 2 2 2 1 2 2
4 3 2 3 2 2 2 1 1 2
2 3 2 3 2 2 2 1 3 2
4 2 2 2 2 2 2 1 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3 2 1 4 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2 1 2 2
2 4 2 3 1 1 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
3 2 2 3 3 2 2 1 2 2
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 3 3 1 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 1 1 2 2
3 3 2 1 2 2 1 1 1 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 2 4 2 2 2 2 2 3
4 3 1 4 1 2 1 1 2 2
4 2 2 4 2 1 2 1 2 2
4 1 1 1 1 2 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
B_22 B_23 B_24 B_25 B_26 B_27 B_28 B_29 B_30 B_31
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 4 1 1 1 1 4 1 1
3 2 2 2 1 1 1 4 2 1
3 2 1 2 1 2 2 4 1 1
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 2 2 1 1 1 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
2 3 1 2 2 1 3 2 2 1
3 2 1 2 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 1 2 1 2 3 2
2 3 1 2 2 1 2 1 2 2
2 3 1 2 2 2 1 1 3 2
4 1 2 2 2 1 2 1 1 2
3 2 1 4 2 1 1 2 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 3 3 3 2 4 3 2
3 2 2 3 3 3 2 2 3 3
3 1 1 1 2 1 1 1 2 2
2 3 1 2 2 2 1 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3 2 1 3 3 1 2 2 1 3
2 3 2 3 3 2 2 2 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 1 2 1 2 1 1 2
2 3 1 4 2 1 1 3 1 2
2 3 1 4 2 1 3 2 1 2
4 3 1 1 1 1 1 2 3 1
3 2 1 2 2 2 2 2 3 2
4 1 1 2 1 1 1 2 1 1
2 3 1 1 1 1 1 1 3 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 1 1 1 1 1 2 3 2
4 1 2 1 2 2 1 1 1 1
4 1 1 2 2 1 2 1 1 1
3 2 2 2 2 1 2 2 2 2
3 2 2 3 2 2 1 2 3 2
2 2 3 3 2 2 2 2 3 2
3 2 1 2 2 2 1 2 2 2
4 1 1 2 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 4 1
3 2 2 2 3 2 2 3 2 3
3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 2 1 2 1 2 1 2 3 1
3 2 2 3 3 2 3 2 3 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2 2 2 2
3 2 1 1 2 2 1 4 3 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 1 1 1 1 1 1
3 2 2 1 1 1 1 1 1 1
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 1 1 1 1 1 2 2
3 2 1 1 2 2 2 2 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1
2 1 1 1 2 1 1 1 2 2
4 1 1 1 1 1 4 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 3 1
4 1 1 1 1 1 2 2 3 1
3 2 1 3 3 2 1 1 2 3
2 3 1 2 1 1 2 2 3 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 2 1 1 1 1 2 4 1
4 3 1 2 2 2 2 3 1 2
3 1 1 2 3 2 1 1 2 2
3 1 1 3 3 2 1 1 2 2
3 3 2 2 2 2 2 3 2 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 1 2 2 2 2 1 3 2 2
4 1 1 2 2 2 2 3 1 2
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1
3 2 1 2 1 1 2 3 3 2
3 2 2 2 3 1 1 2 4 3
4 1 1 2 2 2 2 3 2 2
3 2 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1
3 2 1 1 1 1 1 2 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 1 2 2 2 3
3 2 2 2 3 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 3 2 2 2 2 1 2
3 2 1 2 3 2 3 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 4 3 1
1 1 1 1 1 1 2 4 3 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 2 1 1
3 2 2 3 2 2 2 3 2 2
4 1 3 2 2 2 3 3 1 1
4 1 3 2 2 2 3 3 1 1
4 1 1 2 2 1 1 1 3 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
4 1 2 1 2 1 1 1 2 1
2 2 1 1 3 2 2 1 2 2
3 3 1 1 2 1 1 1 2 2
3 2 1 2 3 2 2 2 2 2
3 2 1 3 3 2 1 2 2 2
3 2 1 3 3 3 2 2 2 3
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 1 2 2 2 2 2
4 1 1 4 2 2 1 1 2 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
4 1 1 2 3 2 1 3 2 4
3 2 2 2 2 2 1 2 2 2
3 2 2 2 2 2 3 4 1 3
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 1 2 2 1 1 2 1 2
3 1 1 2 2 2 1 2 2 2
4 1 1 1 1 1 1 2 2 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
B_32 B_33 B_34 B_35 B_36 B_37 B_38 B_39 B_40 B_41
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 2 1 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 3 2
1 1 2 2 2 1 1 1 2 3
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
1 2 2 2 2 2 3 1 2 3
2 1 2 2 3 2 1 1 2 2
2 2 2 2 3 2 1 2 2 1
2 2 1 2 2 2 2 2 2 3
2 1 2 2 2 2 1 1 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
1 2 1 2 2 2 1 1 1 1
1 1 2 4 2 1 2 1 4 2
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2
1 2 1 3 1 3 2 3 3 2
3 2 3 3 3 3 2 2 3 2
1 1 1 1 3 2 2 1 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 2 1 2 3 2 1 2 2
2 3 2 2 2 3 2 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 2 2 2 1 2 2 2
2 1 2 2 2 2 3 1 2 3
2 1 2 2 2 2 2 1 2 3
1 1 1 1 3 1 1 1 1 2
2 1 2 2 2 2 1 1 1 2
1 1 1 1 3 1 2 1 1 1
2 1 2 1 3 2 1 1 1 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 1 2 2 1 2
1 2 1 1 1 1 1 1 2 1
1 2 1 1 3 2 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 1 1 2 4 3 4
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
2 2 2 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 2 1
1 1 1 1 4 1 1 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 2 2 4 1 1 1 1 1
2 3 1 2 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 3 2 2 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
1 1 1 1 2 4 2 1 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 2 1 1 1 1 1 1 1 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
1 1 1 1 2 2 1 1 1 3
1 1 1 1 3 2 4 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
1 2 1 2 4 2 2 1 1 2
1 1 1 1 4 1 1 1 2 1
1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 1 2 1
3 2 2 2 2 3 1 1 2 3
1 1 1 1 2 1 1 1 2 3
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
1 1 1 1 4 1 4 2 1 1
2 2 1 2 4 2 1 1 2 1
1 1 2 2 3 2 1 1 2 1
1 1 1 2 3 2 1 1 2 1
2 2 2 2 3 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 2 2 1 1 1 1
2 2 2 2 3 2 2 1 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
1 1 1 1 3 2 1 1 1 1
2 1 1 1 3 1 1 1 1 1
2 1 2 2 3 2 2 1 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 2
1 1 1 1 3 1 1 1 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
3 2 2 2 3 3 3 1 3 1
2 2 2 2 3 2 2 2 3 2
2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
1 1 1 1 4 1 1 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
1 1 3 1 1 1 1 1 1 2
1 1 1 1 3 1 1 1 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 3 2 2 3 3 2 1 4 1
1 3 3 2 4 3 2 1 2 1
2 2 1 1 4 1 4 1 2 1
2 2 2 2 3 3 3 1 2 2
1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
1 2 1 2 2 2 2 1 2 3
1 1 1 2 2 2 1 1 1 3
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 3 2 2 3 3 3 1 2 2
1 3 3 2 3 3 3 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 1 2 2
2 1 2 2 3 2 2 1 2 3
1 2 2 1 2 1 2 1 2 2
2 1 2 2 2 2 1 1 2 1
2 1 2 2 2 2 2 1 2 2
2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 1 1 2 1
2 1 2 2 2 2 2 1 2 3
2 1 1 2 3 1 2 2 3 2
2 2 2 2 3 2 1 1 2 2
2 2 2 2 3 2 2 1 2 2
2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 3 1 1 1 1 1
3 3 2 2 2 3 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
B_42 B_43 B_44 B_45 B_46 B_47 B_48 B_49 B_50 B_51
1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
2 1 1 4 1 1 1 2 4 2
2 1 2 4 2 1 1 2 3 1
2 2 2 3 2 2 1 2 3 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
3 1 1 3 2 2 1 1 1 1
3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 1 2 1 1 2 3 1
1 2 2 1 1 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
2 2 2 2 2 2 2 1 3 1
2 2 2 1 3 2 2 1 3 1
1 1 2 1 2 1 1 1 3 1
1 1 2 1 1 1 1 4 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 3 1 4 2 1 1 2 2 2
2 3 3 2 2 3 3 2 2 2
1 1 1 2 1 1 1 1 2 1
2 2 2 3 3 2 2 2 2 2
2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 1 2 2 1 2 3 1
2 2 2 2 2 2 3 2 3 2
2 1 2 2 2 1 1 1 4 2
1 2 2 1 2 1 1 2 4 1
1 2 2 1 2 1 1 2 4 1
1 1 1 2 2 1 1 1 4 2
2 1 2 1 1 2 2 2 3 2
2 1 1 2 1 1 2 2 2 2
2 1 2 2 1 1 1 1 4 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 1 1 2 2 1 1 2 3 1
1 1 2 4 2 1 1 1 3 1
1 2 1 2 2 1 1 1 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 1 3 1
2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
2 1 1 2 3 2 2 1 3 1
1 2 2 2 2 1 2 1 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 2 3 2 3 2 3 2 2 2
3 2 3 2 3 2 3 2 2 2
2 1 1 2 1 1 1 1 4 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 1 2 3 2 2 1 2 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 1 1 1
1 1 1 2 4 1 1 1 4 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1 1 2 1 1 1 4 1
1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
1 2 1 1 1 2 2 1 2 1
2 1 2 2 2 2 1 1 4 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 1 1 3 2 2 3 1 1 2
1 1 1 4 4 1 1 2 4 1
2 1 1 2 1 1 1 1 4 1
1 1 1 2 1 1 1 1 3 1
2 2 2 1 2 2 2 1 3 1
2 1 1 4 4 1 1 1 3 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 2 1 1 1 2 1
1 2 1 3 2 1 2 1 4 1
1 2 2 1 1 2 2 1 1 1
2 2 2 1 2 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 1 2 2 2 2 1 4 1
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
2 1 1 2 1 1 1 1 4 1
1 1 1 4 1 1 1 1 4 1
2 1 1 1 1 1 1 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2
4 1 1 1 1 1 1 1 4 1
1 1 1 2 1 1 1 1 4 1
2 1 1 2 1 1 1 1 2 2
2 2 2 2 2 2 2 3 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
2 2 2 2 2 2 3 2 2 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 2 4 1 1 2 2 2
2 2 3 2 3 2 3 2 2 1
2 2 3 2 3 2 3 2 2 1
1 1 1 3 1 1 1 1 3 1
2 1 1 3 1 1 1 1 3 1
1 1 1 1 1 1 1 1 4 1
1 1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
3 1 2 2 2 2 2 1 2 1
3 2 2 3 3 2 4 2 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
3 2 2 3 3 2 2 2 2 1
1 2 1 2 1 1 1 1 4 1
2 1 2 1 2 1 2 1 2 2
2 1 1 1 1 1 1 1 2 1
2 2 3 2 2 2 3 3 3 2
2 2 2 3 3 2 2 1 2 1
3 2 3 2 3 2 2 1 2 3
2 2 2 3 2 2 2 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
2 2 1 2 2 2 2 1 3 2
1 2 2 3 2 2 2 1 1 1
1 2 2 3 3 2 2 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
1 2 1 1 1 4 1 1 3 1
2 2 2 3 3 2 2 2 3 2
1 1 2 2 2 1 2 2 2 1
2 2 2 2 2 2 2 2 3 1
2 1 2 2 2 2 2 2 3 1
3 2 2 3 2 2 2 2 2 1
1 2 2 2 2 1 1 2 2 1
1 2 2 1 1 1 2 1 2 2
1 2 1 2 1 1 1 1 4 1
3 2 3 2 3 2 2 2 3 2
2 2 2 2 2 2 2 1 3 2
2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
B_52 B_53 B_54 B_55 B_56 B_57 B_58 B_59 B_60 Jumlah
1 1 1 1 1 1 1 1 1 69
1 1 4 1 4 1 1 4 1 93
1 2 1 1 4 1 1 1 1 93
1 2 2 2 4 2 2 1 1 104
2 3 1 2 2 2 2 2 1 121
1 2 1 2 2 2 2 1 1 98
2 3 2 2 2 3 2 2 2 124
2 3 1 3 2 2 2 2 2 113
2 1 2 3 1 2 2 1 2 102
2 1 2 2 3 2 3 1 2 119
2 2 2 2 1 2 1 1 1 115
2 2 2 2 1 2 1 1 1 117
1 3 1 1 2 1 1 2 2 96
1 3 1 1 2 1 1 2 1 114
2 2 2 2 2 2 2 2 2 124
1 2 3 2 4 1 1 2 1 123
3 2 3 2 2 3 3 2 3 150
1 2 2 1 2 2 1 1 1 87
2 2 2 2 2 2 2 2 2 125
1 3 1 2 1 3 2 1 2 119
2 3 2 2 1 2 2 2 2 132
2 2 1 2 1 2 2 1 2 119
1 2 2 2 2 2 2 2 1 101
1 1 1 2 4 2 2 1 2 117
2 1 2 2 4 2 3 2 2 124
1 4 1 1 1 1 2 1 1 93
2 4 1 2 1 2 2 2 1 112
1 1 1 4 2 1 1 2 1 81
1 4 1 1 1 1 2 2 1 97
2 2 3 2 2 2 2 3 2 126
1 4 3 4 2 2 1 2 1 100
1 2 1 1 1 1 2 1 1 93
2 1 1 1 1 1 2 1 1 82
2 2 2 2 2 2 2 2 2 125
1 2 2 2 2 2 1 2 2 110
2 3 2 3 3 2 2 2 2 137
1 3 2 1 2 2 2 1 1 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
2 2 1 1 2 2 2 1 1 102
2 2 3 2 2 2 2 3 2 126
1 1 1 1 1 1 4 1 1 79
1 1 1 1 1 1 1 1 1 75
2 2 2 3 2 3 3 3 2 143
2 2 2 3 2 3 3 3 2 140
2 2 2 2 2 2 2 2 2 103
2 3 3 2 2 2 3 2 2 132
2 2 1 4 2 2 1 4 1 120
2 3 2 2 2 2 2 2 2 125
2 2 2 2 2 2 2 2 2 124
2 2 3 2 2 2 2 2 2 129
2 1 2 2 2 2 2 2 2 113
1 1 1 2 2 1 1 2 4 107
2 2 2 2 3 2 2 2 2 124
1 1 1 1 1 2 1 1 1 76
1 2 2 3 1 2 1 1 1 86
2 3 4 2 1 2 3 2 1 121
2 3 4 2 1 2 3 2 1 119
1 1 4 1 1 2 4 2 1 91
1 2 2 1 2 2 2 2 1 108
2 2 2 3 2 2 2 2 2 123
1 1 1 1 2 1 2 2 1 75
1 1 1 1 1 1 2 1 1 95
1 4 4 4 2 1 1 3 1 104
1 1 1 1 4 1 2 1 1 83
1 1 1 1 4 1 2 1 1 87
2 2 2 1 1 3 3 1 2 125
1 2 1 1 1 1 2 2 1 99
2 2 2 2 2 2 2 2 2 124
1 2 3 2 2 1 1 1 1 92
2 1 4 3 4 2 1 3 1 112
2 1 2 1 1 2 2 1 2 104
2 2 2 2 1 2 2 1 2 108
2 2 3 2 2 2 2 2 2 133
2 2 2 3 2 2 2 2 2 125
1 2 4 2 2 1 4 2 1 119
2 3 2 2 2 2 2 2 2 115
1 1 1 1 1 1 1 1 1 82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
1 2 1 4 4 1 1 2 1 101
1 1 3 1 1 2 2 1 1 96
2 2 2 2 2 2 2 2 2 121
1 2 1 1 1 1 1 1 1 81
1 2 1 1 1 1 1 1 1 80
1 4 1 1 2 1 1 2 1 92
3 3 2 3 2 3 2 2 2 136
2 2 2 3 2 3 2 3 2 133
2 2 2 2 2 2 2 2 2 130
2 3 2 2 3 3 2 2 2 122
2 2 3 2 2 2 2 2 2 125
2 2 3 2 2 2 2 2 2 129
1 2 1 1 3 1 4 3 1 90
1 2 1 1 3 1 1 3 1 88
1 1 4 1 1 1 4 1 1 80
1 1 1 1 2 1 1 2 1 73
2 2 2 2 2 2 2 3 2 131
3 3 2 3 1 2 2 1 1 130
2 3 2 2 2 3 2 1 2 133
1 1 1 1 1 1 2 1 1 90
2 3 2 2 2 2 3 2 2 136
1 1 1 1 1 1 1 1 1 78
2 2 2 2 3 2 1 1 2 109
1 2 2 2 3 2 1 2 2 87
2 2 2 2 2 2 2 3 3 129
2 2 2 3 3 3 2 3 2 131
3 2 2 3 2 3 3 2 2 142
2 3 2 2 3 2 2 2 2 122
2 2 2 2 2 2 2 3 2 121
2 2 2 2 2 2 2 3 2 116
2 1 2 1 1 2 2 2 2 112
2 2 2 2 2 2 2 3 2 119
2 2 2 2 2 2 2 2 2 125
2 3 3 2 2 2 2 2 2 128
2 1 4 1 1 2 2 1 2 114
2 2 2 2 2 2 2 3 2 122
2 2 3 3 2 2 1 3 2 123
2 2 2 2 2 2 2 2 2 123
2 2 2 2 3 2 2 2 2 124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
2 3 2 2 2 2 2 2 2 134
2 3 2 2 2 2 2 2 2 105
1 1 4 2 2 1 2 2 2 105
1 2 1 1 2 1 1 1 1 79
2 2 2 2 2 2 2 2 2 131
2 2 3 1 2 2 2 3 2 124
2 2 2 2 2 2 2 2 2 123
Ket :
= Item Favourable
= Item Unfavourable
Identitas Responden
No
Res Sekolah
Jenis
Kelamin Kelas
Tingkat
Pend.
Ayah
Tingkat
Pend. Ibu
1 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 3 3
2 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
3 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 3
4 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
5 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
6 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
7 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 3 3
8 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 2 1
9 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
10 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
11 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 3 4
12 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 2 2
13 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
14 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
15 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 3
16 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
17 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
18 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
19 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 3
20 SMP N 8 Yogyakarta 1 8 4 4
21 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
22 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 3 4
23 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
24 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 3 3
25 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
26 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 3
27 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
28 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
29 SMP N 8 Yogyakarta 2 8 4 4
30 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 3 3
31 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
32 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 3 3
33 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
34 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 2 1
35 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 2 2
36 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 2 3
37 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 3 3
38 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 1 1
39 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 3 3
40 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
41 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
42 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 1 3
43 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 1 3
44 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 3 4
45 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 2 4
46 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 4 4
47 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 4 3
48 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 2 3
49 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 3 4
50 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
51 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
52 SMP N 12 Yogyakarta 2 8 4 4
53 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 3
54 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
55 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
56 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
57 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
58 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
59 SMP N 12 Yogyakarta 1 8 4 4
60 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
61 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
62 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
63 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
64 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
65 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 3
66 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
67 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
68 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
69 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
70 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 3
71 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
72 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
73 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
74 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 2
75 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
76 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
77 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
78 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
79 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 4
80 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 2 4
81 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
82 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 2 1
83 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 3
84 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 3
85 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
86 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 3
87 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 4 4
88 SMP N 15 Yogyakarta 1 8 3 3
89 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
90 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 3 3
91 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 4
92 SMP N 15 Yogyakarta 2 8 4 3
93 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 4
94 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 3 3
95 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 3
96 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
97 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 3
98 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 4
99 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 3 4
100 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 3 1
101 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 1 1
102 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 1 1
103 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 1 3
104 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
105 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 4
106 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 2 1
107 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 2
108 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 2 3
109 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 2 3
110 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
111 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 4
112 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
113 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 4
114 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
115 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 3 3
116 SMP N 16 Yogyakarta 1 8 4 4
117 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 3 3
118 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 2 3
119 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 4
120 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 3
121 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 4 4
122 SMP N 16 Yogyakarta 2 8 3 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LAMPIRAN 3
Uji Validitas
dan
Uji Reliabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
UJI VALIDITAS
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B_1 109.36 336.098 .689 . .934
B_2 109.36 335.414 .687 . .934
B_3 109.21 338.737 .507 . .935
B_4 108.92 342.710 .223 . .937
B_5 109.39 339.456 .442 . .935
B_6 109.17 330.572 .736 . .933
B_7 109.02 343.258 .192 . .938
B_8 109.17 334.561 .571 . .934
B_9 109.38 335.888 .674 . .934
B_10 109.31 335.697 .605 . .934
B_11 109.23 335.879 .505 . .935
B_12 108.03 355.249 -.179 . .939
B_13 108.82 339.550 .341 . .936
B_14 109.38 336.654 .654 . .934
B_15 108.53 338.901 .330 . .936
B_16 109.23 336.296 .621 . .934
B_17 109.34 342.493 .451 . .935
B_18 109.10 343.973 .236 . .937
B_19 109.64 342.300 .382 . .936
B_20 109.25 335.205 .677 . .934
B_21 109.18 339.100 .495 . .935
B_22 107.93 361.219 -.424 . .940
B_23 109.20 339.110 .476 . .935
B_24 109.53 341.151 .427 . .935
B_25 109.08 335.526 .575 . .934
B_26 109.13 336.016 .634 . .934
B_27 109.37 336.152 .742 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
B_28 109.40 337.358 .601 . .935
B_29 108.99 342.592 .265 . .937
B_30 109.02 348.750 .057 . .938
B_31 109.19 336.405 .597 . .934
B_32 109.40 335.891 .686 . .934
B_33 109.42 336.963 .614 . .934
B_34 109.37 336.652 .694 . .934
B_35 109.32 336.387 .708 . .934
B_36 108.59 355.578 -.169 . .940
B_37 109.18 333.750 .688 . .934
B_38 109.28 336.870 .504 . .935
B_39 109.60 340.026 .471 . .935
B_40 109.18 334.767 .645 . .934
B_41 109.15 343.078 .295 . .936
B_42 109.20 339.560 .457 . .935
B_43 109.40 338.060 .652 . .934
B_44 109.29 333.491 .768 . .934
B_45 109.03 345.549 .163 . .937
B_46 109.13 335.216 .593 . .934
B_47 109.41 336.461 .692 . .934
B_48 109.34 334.926 .653 . .934
B_49 109.51 338.269 .575 . .935
B_50 108.29 359.074 -.276 . .941
B_51 109.54 341.917 .413 . .936
B_52 109.38 334.988 .776 . .934
B_53 108.98 340.533 .340 . .936
B_54 109.06 339.088 .348 . .936
B_55 109.15 336.911 .484 . .935
B_56 109.04 346.740 .109 . .938
B_57 109.20 334.927 .719 . .934
B_58 109.10 342.357 .302 . .936
B_59 109.17 339.578 .406 . .936
B_60 109.41 337.194 .637 . .934
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
UJI ULANG VALIDITAS
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
B_1 92.17 351.872 .704 . .952
B_2 92.17 351.289 .696 . .952
B_3 92.02 354.558 .522 . .953
B_4 91.73 359.850 .197 . .955
B_5 92.20 355.494 .447 . .954
B_6 91.98 346.124 .751 . .952
B_7 91.83 359.806 .184 . .956
B_8 91.98 350.183 .587 . .953
B_9 92.19 351.672 .688 . .952
B_10 92.12 351.220 .628 . .953
B_11 92.04 351.440 .523 . .953
B_13 91.63 355.102 .361 . .954
B_14 92.19 352.455 .668 . .953
B_15 91.34 354.959 .333 . .955
B_16 92.04 352.207 .629 . .953
B_17 92.15 358.644 .455 . .953
B_18 91.91 360.950 .210 . .955
B_19 92.45 358.849 .368 . .954
B_20 92.06 351.255 .678 . .952
B_21 91.99 354.842 .513 . .953
B_23 92.01 355.342 .473 . .953
B_24 92.34 357.793 .407 . .954
B_25 91.89 351.363 .584 . .953
B_26 91.94 351.638 .654 . .953
B_27 92.18 352.283 .739 . .952
B_28 92.21 353.765 .588 . .953
B_29 91.80 360.160 .220 . .955
B_31 92.00 352.033 .616 . .953
B_32 92.21 351.965 .687 . .953
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
B_33 92.23 353.096 .613 . .953
B_34 92.18 352.400 .712 . .952
B_35 92.13 352.282 .718 . .952
B_37 91.99 349.675 .693 . .952
B_38 92.09 353.067 .500 . .953
B_39 92.40 356.226 .470 . .953
B_40 91.99 350.792 .646 . .953
B_41 91.96 358.673 .321 . .954
B_42 92.01 355.775 .455 . .953
B_43 92.21 354.153 .654 . .953
B_44 92.10 349.123 .786 . .952
B_46 91.94 351.272 .594 . .953
B_47 92.22 352.308 .704 . .952
B_48 92.15 350.694 .666 . .953
B_49 92.32 354.320 .579 . .953
B_51 92.35 358.145 .413 . .954
B_52 92.19 350.872 .785 . .952
B_53 91.79 356.715 .341 . .954
B_54 91.87 354.716 .365 . .954
B_55 91.96 353.207 .478 . .953
B_57 92.01 350.558 .739 . .952
B_58 91.91 358.267 .315 . .954
B_59 91.98 356.183 .390 . .954
B_60 92.22 353.041 .650 . .953
UJI REABILITAS
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.954 .959 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LAMPIRAN 4
Uji Normalitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ayah SD
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 7
Normal Parametersa Mean 125.43
Std. Deviation 20.711
Most Extreme
Differences
Absolute .283
Positive .198
Negative -.283
Kolmogorov-Smirnov Z .748
Asymp. Sig. (2-tailed) .630
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ayah SMP
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 13
Normal
Parametersa
Mean 115.08
Std. Deviation 15.516
Most Extreme
Differences
Absolute .141
Positive .107
Negative -.141
Kolmogorov-Smirnov Z .508
Asymp. Sig. (2-tailed) .958
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ayah SMA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 34
Normal
Parametersa
Mean 111.71
Std. Deviation 16.401
Most Extreme
Differences
Absolute .172
Positive .103
Negative -.172
Kolmogorov-Smirnov Z 1.001
Asymp. Sig. (2-tailed) .268
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ayah Perguruan
Tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 68
Normal
Parametersa
Mean 108.31
Std. Deviation 19.558
Most Extreme
Differences
Absolute .149
Positive .083
Negative -.149
Kolmogorov-Smirnov Z 1.228
Asymp. Sig. (2-tailed) .098
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ibu SD
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 9
Normal
Parametersa
Mean 109.56
Std. Deviation 17.133
Most Extreme
Differences
Absolute .181
Positive .181
Negative -.150
Kolmogorov-Smirnov Z .542
Asymp. Sig. (2-tailed) .931
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ibu SMP
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 4
Normal
Parametersa
Mean 114.50
Std. Deviation 4.203
Most Extreme
Differences
Absolute .224
Positive .224
Negative -.224
Kolmogorov-Smirnov Z .448
Asymp. Sig. (2-tailed) .988
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ibu SMA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 46
Normal
Parametersa
Mean 115.11
Std. Deviation 19.359
Most Extreme
Differences
Absolute .226
Positive .075
Negative -.226
Kolmogorov-Smirnov Z 1.533
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas Tingkat Pendidikan Ibu Perguruan
Tinggi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap
menyontek
N 63
Normal
Parametersa
Mean 107.90
Std. Deviation 18.595
Most Extreme
Differences
Absolute .137
Positive .092
Negative -.137
Kolmogorov-Smirnov Z 1.090
Asymp. Sig. (2-tailed) .186
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Uji Normalitas Variabel Sikap Menyontek Ditinjau Dari
Jenis Kelamin Siswa Laki-Laki
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap menyontek
N 55
Normal
Parametersa
Mean 115.22
Std. Deviation 15.986
Most Extreme
Differences
Absolute .175
Positive .088
Negative -.175
Kolmogorov-Smirnov Z 1.300
Asymp. Sig. (2-tailed) .068
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas Variabel Sikap Menyontek Ditinjau Dari
Jenis Kelamin Siswa Perempuan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Sikap menyontek
N 67
Normal
Parametersa
Mean 107.46
Std. Deviation 20.051
Most Extreme
Differences
Absolute .139
Positive .093
Negative -.139
Kolmogorov-Smirnov Z 1.138
Asymp. Sig. (2-tailed) .150
a. Test distribution is Normal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 5
Uji Homogenitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Uji Homogenitas Tingkat Pendidikan Ayah
Test of Homogeneity of Variances
Sikap menyontek
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.822 3 118 .147
Uji Homogenitas Tingkat Pendidikan Ibu
Test of Homogeneity of Variances
Sikap menyontek
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2.348 3 118 .076
Uji Homogenitas Jenis Kelamin
Test of Homogeneity of Variances
Sikap menyontek
Levene Statistic df1 df2 Sig.
9.677 1 120 .002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 6
Uji Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
1. Uji Kruskal-Wallis Test
Ranks
Tingkat
Pendidikan Ayah N Mean Rank
Sikap
menyontek
PT 7 90.50
SMA 13 68.31
SMP 34 62.50
SD 68 56.71
Total 122
Test Statisticsa,b
Sikap menyontek
Chi-Square 6.468
df 3
Asymp. Sig. .091
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: pendidikan ayah
Ranks
Tingkat
Pendidikan Ibu N Mean Rank
Sikap
menyontek
PT 9 58.83
SMA 4 59.00
SMP 46 71.40
SD 63 54.81
Total 122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Test Statisticsa,b
sikap
Chi-Square 5.938
df 3
Asymp. Sig. .115
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: pendidikan ibu
2. Uji Mann-Whitney Test
Ranks
Gender N Mean Rank Sum of Ranks
Sikap
menyontek
Laki-Laki 55 67.83 3730.50
Perempuan 67 56.31 3772.50
Total 122
Test Statisticsa
Sikap menyontek
Mann-Whitney U 1.494E3
Wilcoxon W 3.772E3
Z -1.791
Asymp. Sig. (2-tailed) .073
a. Grouping Variable: Gender
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
LAMPIRAN 7
Tabel R Statistika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
TABEL R STATISTIKA
rumushitung.com
http://rumushitung.com
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
51 0.2284 0.2706 0.3188 0.3509 0.4393
52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354
53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317
54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280
55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244
56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210
57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176
58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143
59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110
60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079
61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048
62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018
63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988
64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959
65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931
66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903
67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876
68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850
69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823
70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773
72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748
73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701
75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678
76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655
77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633
78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611
79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589
80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568
81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547
82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527
83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507
84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487
85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468
86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449
87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430
88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412
89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393
90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375
91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358
92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341
93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323
94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307
95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290
96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274
97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258
98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242
99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226
100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211
101 0.1630 0.1937 0.2290 0.2528 0.3196
102 0.1622 0.1927 0.2279 0.2515 0.3181
103 0.1614 0.1918 0.2268 0.2504 0.3166
104 0.1606 0.1909 0.2257 0.2492 0.3152
105 0.1599 0.1900 0.2247 0.2480 0.3137
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
106 0.1591 0.1891 0.2236 0.2469 0.3123
107 0.1584 0.1882 0.2226 0.2458 0.3109
108 0.1576 0.1874 0.2216 0.2446 0.3095
109 0.1569 0.1865 0.2206 0.2436 0.3082
110 0.1562 0.1857 0.2196 0.2425 0.3068
111 0.1555 0.1848 0.2186 0.2414 0.3055
112 0.1548 0.1840 0.2177 0.2403 0.3042
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
113 0.1541 0.1832 0.2167 0.2393 0.3029
114 0.1535 0.1824 0.2158 0.2383 0.3016
115 0.1528 0.1816 0.2149 0.2373 0.3004
116 0.1522 0.1809 0.2139 0.2363 0.2991
117 0.1515 0.1801 0.2131 0.2353 0.2979
118 0.1509 0.1793 0.2122 0.2343 0.2967
119 0.1502 0.1786 0.2113 0.2333 0.2955
120 0.1496 0.1779 0.2104 0.2324 0.2943
121 0.1490 0.1771 0.2096 0.2315 0.2931
122 0.1484 0.1764 0.2087 0.2305 0.2920
123 0.1478 0.1757 0.2079 0.2296 0.2908
124 0.1472 0.1750 0.2071 0.2287 0.2897
125 0.1466 0.1743 0.2062 0.2278 0.2886
126 0.1460 0.1736 0.2054 0.2269 0.2875
127 0.1455 0.1729 0.2046 0.2260 0.2864
128 0.1449 0.1723 0.2039 0.2252 0.2853
129 0.1443 0.1716 0.2031 0.2243 0.2843
130 0.1438 0.1710 0.2023 0.2235 0.2832
131 0.1432 0.1703 0.2015 0.2226 0.2822
132 0.1427 0.1697 0.2008 0.2218 0.2811
133 0.1422 0.1690 0.2001 0.2210 0.2801
134 0.1416 0.1684 0.1993 0.2202 0.2791
135 0.1411 0.1678 0.1986 0.2194 0.2781
136 0.1406 0.1672 0.1979 0.2186 0.2771
137 0.1401 0.1666 0.1972 0.2178 0.2761
138 0.1396 0.1660 0.1965 0.2170 0.2752
139 0.1391 0.1654 0.1958 0.2163 0.2742
140 0.1386 0.1648 0.1951 0.2155 0.2733
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
141 0.1381 0.1642 0.1944 0.2148 0.2723
142 0.1376 0.1637 0.1937 0.2140 0.2714
143 0.1371 0.1631 0.1930 0.2133 0.2705
144 0.1367 0.1625 0.1924 0.2126 0.2696
145 0.1362 0.1620 0.1917 0.2118 0.2687
146 0.1357 0.1614 0.1911 0.2111 0.2678
147 0.1353 0.1609 0.1904 0.2104 0.2669
148 0.1348 0.1603 0.1898 0.2097 0.2660
149 0.1344 0.1598 0.1892 0.2090 0.2652
150 0.1339 0.1593 0.1886 0.2083 0.2643
151 0.1335 0.1587 0.1879 0.2077 0.2635
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
152 0.1330 0.1582 0.1873 0.2070 0.2626
153 0.1326 0.1577 0.1867 0.2063 0.2618
154 0.1322 0.1572 0.1861 0.2057 0.2610
155 0.1318 0.1567 0.1855 0.2050 0.2602
156 0.1313 0.1562 0.1849 0.2044 0.2593
157 0.1309 0.1557 0.1844 0.2037 0.2585
158 0.1305 0.1552 0.1838 0.2031 0.2578
159 0.1301 0.1547 0.1832 0.2025 0.2570
160 0.1297 0.1543 0.1826 0.2019 0.2562
161 0.1293 0.1538 0.1821 0.2012 0.2554
162 0.1289 0.1533 0.1815 0.2006 0.2546
163 0.1285 0.1528 0.1810 0.2000 0.2539
164 0.1281 0.1524 0.1804 0.1994 0.2531
165 0.1277 0.1519 0.1799 0.1988 0.2524
166 0.1273 0.1515 0.1794 0.1982 0.2517
167 0.1270 0.1510 0.1788 0.1976 0.2509
168 0.1266 0.1506 0.1783 0.1971 0.2502
169 0.1262 0.1501 0.1778 0.1965 0.2495
170 0.1258 0.1497 0.1773 0.1959 0.2488
171 0.1255 0.1493 0.1768 0.1954 0.2481
172 0.1251 0.1488 0.1762 0.1948 0.2473
173 0.1247 0.1484 0.1757 0.1942 0.2467
174 0.1244 0.1480 0.1752 0.1937 0.2460
175 0.1240 0.1476 0.1747 0.1932 0.2453
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
176 0.1237 0.1471 0.1743 0.1926 0.2446
177 0.1233 0.1467 0.1738 0.1921 0.2439
178 0.1230 0.1463 0.1733 0.1915 0.2433
179 0.1226 0.1459 0.1728 0.1910 0.2426
180 0.1223 0.1455 0.1723 0.1905 0.2419
181 0.1220 0.1451 0.1719 0.1900 0.2413
182 0.1216 0.1447 0.1714 0.1895 0.2406
183 0.1213 0.1443 0.1709 0.1890 0.2400
184 0.1210 0.1439 0.1705 0.1884 0.2394
185 0.1207 0.1435 0.1700 0.1879 0.2387
186 0.1203 0.1432 0.1696 0.1874 0.2381
187 0.1200 0.1428 0.1691 0.1869 0.2375
188 0.1197 0.1424 0.1687 0.1865 0.2369
189 0.1194 0.1420 0.1682 0.1860 0.2363
190 0.1191 0.1417 0.1678 0.1855 0.2357
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
191 0.1188 0.1413 0.1674 0.1850 0.2351
192 0.1184 0.1409 0.1669 0.1845 0.2345
193 0.1181 0.1406 0.1665 0.1841 0.2339
194 0.1178 0.1402 0.1661 0.1836 0.2333
195 0.1175 0.1398 0.1657 0.1831 0.2327
196 0.1172 0.1395 0.1652 0.1827 0.2321
197 0.1169 0.1391 0.1648 0.1822 0.2315
198 0.1166 0.1388 0.1644 0.1818 0.2310
199 0.1164 0.1384 0.1640 0.1813 0.2304
200 0.1161 0.1381 0.1636 0.1809 0.2298
201 0.1158 0.1378 0.1632 0.1804 0.2293
202 0.1155 0.1374 0.1628 0.1800 0.2287
203 0.1152 0.1371 0.1624 0.1795 0.2282
204 0.1149 0.1367 0.1620 0.1791 0.2276
205 0.1146 0.1364 0.1616 0.1787 0.2271
DF = n-2 0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
r 0,005 r 0,05 r 0,025 r 0,01 r 0,001
206 0.1144 0.1361 0.1612 0.1782 0.2265
207 0.1141 0.1358 0.1608 0.1778 0.2260
208 0.1138 0.1354 0.1604 0.1774 0.2255
209 0.1135 0.1351 0.1601 0.1770 0.2250
210 0.1133 0.1348 0.1597 0.1766 0.2244
211 0.1130 0.1345 0.1593 0.1761 0.2239
212 0.1127 0.1342 0.1589 0.1757 0.2234
213 0.1125 0.1338 0.1586 0.1753 0.2229
214 0.1122 0.1335 0.1582 0.1749 0.2224
215 0.1120 0.1332 0.1578 0.1745 0.2219
216 0.1117 0.1329 0.1575 0.1741 0.2214
217 0.1114 0.1326 0.1571 0.1737 0.2209
218 0.1112 0.1323 0.1568 0.1733 0.2204
219 0.1109 0.1320 0.1564 0.1729 0.2199
220 0.1107 0.1317 0.1561 0.1726 0.2194
221 0.1104 0.1314 0.1557 0.1722 0.2189
222 0.1102 0.1311 0.1554 0.1718 0.2184
223 0.1099 0.1308 0.1550 0.1714 0.2179
224 0.1097 0.1305 0.1547 0.1710 0.2175
225 0.1094 0.1303 0.1543 0.1707 0.2170
226 0.1092 0.1300 0.1540 0.1703 0.2165
227 0.1090 0.1297 0.1537 0.1699 0.2161
228 0.1087 0.1294 0.1533 0.1695 0.2156
229 0.1085 0.1291 0.1530 0.1692 0.2151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
230 0.1083 0.1288 0.1527 0.1688 0.2147
231 0.1080 0.1286 0.1523 0.1684 0.2142
232 0.1078 0.1283 0.1520 0.1681 0.2138
233 0.1076 0.1280 0.1517 0.1677 0.2133
234 0.1073 0.1277 0.1514 0.1674 0.2129
235 0.1071 0.1275 0.1510 0.1670 0.2124
236 0.1069 0.1272 0.1507 0.1667 0.2120
237 0.1067 0.1269 0.1504 0.1663 0.2115
238 0.1064 0.1267 0.1501 0.1660 0.2111
239 0.1062 0.1264 0.1498 0.1656 0.2107
240 0.1060 0.1261 0.1495 0.1653 0.2102
241 0.1058 0.1259 0.1492 0.1650 0.2098
242 0.1055 0.1256 0.1489 0.1646 0.2094
243 0.1053 0.1254 0.1486 0.1643 0.2090
244 0.1051 0.1251 0.1483 0.1640 0.2085
245 0.1049 0.1249 0.1480 0.1636 0.2081
246 0.1047 0.1246 0.1477 0.1633 0.2077
247 0.1045 0.1244 0.1474 0.1630 0.2073
248 0.1043 0.1241 0.1471 0.1626 0.2069
249 0.1041 0.1239 0.1468 0.1623 0.2065
250 0.1039 0.1236 0.1465 0.1620 0.2061
251 0.1036 0.1234 0.1462 0.1617 0.2057
252 0.1034 0.1231 0.1459 0.1614 0.2053
253 0.1032 0.1229 0.1456 0.1610 0.2049
254 0.1030 0.1226 0.1453 0.1607 0.2045
255 0.1028 0.1224 0.1451 0.1604 0.2041
256 0.1026 0.1222 0.1448 0.1601 0.2037
257 0.1024 0.1219 0.1445 0.1598 0.2033
258 0.1022 0.1217 0.1442 0.1595 0.2029
259 0.1020 0.1215 0.1439 0.1592 0.2025
260 0.1018 0.1212 0.1437 0.1589 0.2022
261 0.1016 0.1210 0.1434 0.1586 0.2018
262 0.1015 0.1208 0.1431 0.1583 0.2014
263 0.1013 0.1205 0.1428 0.1580 0.2010
264 0.1011 0.1203 0.1426 0.1577 0.2006
265 0.1009 0.1201 0.1423 0.1574 0.2003
266 0.1007 0.1199 0.1420 0.1571 0.1999
267 0.1005 0.1196 0.1418 0.1568 0.1995
268 0.1003 0.1194 0.1415 0.1565 0.1992
269 0.1001 0.1192 0.1413 0.1562 0.1988
270 0.0999 0.1190 0.1410 0.1559 0.1984
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
271 0.0998 0.1187 0.1407 0.1557 0.1981
272 0.0996 0.1185 0.1405 0.1554 0.1977
273 0.0994 0.1183 0.1402 0.1551 0.1974
274 0.0992 0.1181 0.1400 0.1548 0.1970
275 0.0990 0.1179 0.1397 0.1545 0.1967
276 0.0989 0.1177 0.1395 0.1543 0.1963
277 0.0987 0.1175 0.1392 0.1540 0.1960
278 0.0985 0.1173 0.1390 0.1537 0.1956
279 0.0983 0.1170 0.1387 0.1534 0.1953
280 0.0981 0.1168 0.1385 0.1532 0.1949
281 0.0980 0.1166 0.1382 0.1529 0.1946
282 0.0978 0.1164 0.1380 0.1526 0.1943
283 0.0976 0.1162 0.1377 0.1524 0.1939
284 0.0975 0.1160 0.1375 0.1521 0.1936
285 0.0973 0.1158 0.1373 0.1518 0.1932
286 0.0971 0.1156 0.1370 0.1516 0.1929
287 0.0969 0.1154 0.1368 0.1513 0.1926
288 0.0968 0.1152 0.1366 0.1510 0.1923
289 0.0966 0.1150 0.1363 0.1508 0.1919
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
LAMPIRAN 8
JUMLAH SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
No. Nama Sekolah
Akreditasi Siswa menurut Tingkat dan Jenis Kelamin
Tingkat Jumlah
I II III
(Kode) L P L P L P L P L+P
1 SMP Negeri 1 1 123 149 123 154 105 151 351 454 805
2 SMP Negeri 2 1 76 162 102 137 97 120 275 419 694
3 SMP Negeri 3 1 98 107 101 100 94 101 293 308 601
4 SMP Negeri 4 1 67 103 66 102 69 101 202 306 508
5 SMP Negeri 5 1 144 174 130 196 127 166 401 536 937
6 SMP Negeri 6 1 112 127 108 129 97 134 317 390 707
7 SMP Negeri 7 1 85 119 90 114 87 116 262 349 611
8 SMP Negeri 8 1 122 198 126 194 136 176 384 568 952
9 SMP Negeri 9 1 78 126 71 131 76 128 225 385 610
10 SMP Negeri 10 1 69 102 83 87 79 91 231 280 511
11 SMP Negeri 11 1 65 71 64 74 68 66 197 211 408
12 SMP Negeri 12 1 80 90 81 87 73 95 234 272 506
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
13 SMP Negeri 13 1 79 57 71 65 77 50 227 172 399
14 SMP Negeri 14 1 63 74 66 71 62 74 191 219 410
15 SMP Negeri 15 1 166 174 162 174 167 171 495 519 1014
16 SMP Negeri 16 1 116 119 105 130 110 128 331 377 708
Jumlah Negeri 1,543 1,952 1,549 1,945 1,524 1,868 4,616 5,765 10,381
17
SMP
Muhammadiyah 1 1 129 79 119 93 132 114 380 286 666
18
SMP
Muhammadiyah 2 1 116 98 122 115 148 133 386 346 732
19
SMP
Muhammadiyah 3 1 121 82 140 101 152 141 413 324 737
20
SMP
Muhammadiyah 4 1 60 43 73 63 71 55 204 161 365
21
SMP
Muhammadiyah 5 1 76 62 64 47 81 64 221 173 394
22
SMP
Muhammadiyah 6 1 79 55 64 37 56 69 199 161 360
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
23
SMP
Muhammadiyah 7 1 157 85 125 83 148 92 430 260 690
24
SMP
Muhammadiyah 8 1 75 51 61 54 55 51 191 156 347
25
SMP
Muhammadiyah 9 1 113 60 107 66 97 76 317 202 519
26
SMP
Muhammadiyah
10 1 55 33 51 53 45 65 151 151 302
27 SMP Bopkri 1 1 60 38 65 59 51 51 176 148 324
28 SMP Bopkri 3 1 77 46 64 55 63 60 204 161 365
29 SMP Bopkri 5 1 17 7 14 17 16 9 47 33 80
30 SMP Bopkri 10 3 4 1 0 2 3 2 7 5 12
31 SMP Piri 1 1 21 24 55 28 44 26 120 78 198
32 SMP Piri 2 1 19 12 33 10 24 14 76 36 112
33
SMP Pangudi
Luhur 1 1 152 139 119 127 141 114 412 380 792
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
34
SMP Institut
Indonesia 1 28 22 24 23 27 17 79 62 141
35
SMP Joannes
Bosco 1 88 37 83 62 81 62 252 161 413
36 SMP Stella Duce 1 1 116 91 92 123 103 104 311 318 629
37 SMP Stella Duce 2 1 61 65 61 79 64 87 186 231 417
38
SMP Marsudi
Luhur 1 1 4 6 4 11 16 18 24 42
39
SMP Taman
Dewasa Jetis 1 88 44 94 64 104 57 286 165 451
40
SMP Taman
Dewasa Ibu
Pawiyatan 2 31 24 58 60 47 35 136 119 255
41
SMP TD
Kumendaman 1 24 3 18 8 30 6 72 17 89
42
SMP Maria
Immaculata
Marsudirini 1 91 79 88 71 79 107 258 257 515
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
43
SMP Kanisius
Gayam 1 24 24 37 30 34 29 95 83 178
44
SMP Budya
Wacana 3 50 38 29 32 48 53 127 123 250
45 SMP Budi Luhur 2 2 0 6 3 6 4 14 7 21
46
SMP
Pembangunan
Maárif 2 10 7 18 14 14 6 42 27 69
47
SMP Bhinneka
Tunggal Ika 2 4 6 5 2 6 3 15 11 26
48 SMP Islam 3 9 6 16 4 16 9 41 19 60
49 SMP Perak 2 3 3 4 6 19 1 26 10 36
50 SMP Perintis 2 20 18 0 0 0 0 20 18 38
51 SMP "17" 1 3 6 4 12 2 14 3 32 9 41
52 SMP 17 2 2 8 3 8 4 17 3 33 10 43
53
SMP Gotong
Royong 3 2 6 10 9 8 3 20 18 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
54 SMPIT Abu Bakar 1 107 140 132 119 127 137 366 396 762
55
SMP IT Masjid
Syuhada 2 34 18 23 21 32 30 89 69 158
56
SMP Islam
Terpadu Bina
Anak Sholeh 2 22 14 27 14 20 16 69 44 113
57
SMP Kristen
Kalam Kudus 4 26 24 25 33 24 21 75 78 153
58 SMP Tumbuh 4 15 6 9 1 15 10 39 17 56
Jumlah Swasta 2,201 1,601 2,161 1,798 2,273 1,955 6,635 5,354 11,989
3,744 3,553 3,710 3,743 3,797 3,823 11,251 11,119 22,370
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
LAMPIRAN 9
Surat Ijin
Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI