Upload
hilmanadhifa
View
22
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
interna
Citation preview
dr. Hilma Nadhifa M
RSUD SLEMAN
SINDROM NEFROTIK
Obyektif Presentasi
Keilmuan, diagnostik dan manajemen, dewasaDeskripsi : Laki-laki, 34 tahun, bengkak di wajah, perut dan ekstrimitas bawah, sesak napas, Sindroma nefrotik, ISKTujuan : memberikan penatalaksanaan untuk Sindroma NefrotikTanggal (Kasus) 25 Juni 2014Nama PasienTn.NNo. RM225446
DATA UTAMA UNTUK BAHAN DISKUSI
Diagnosis/ Gambaran klinis
Sindroma Nefrotik, ISK, Keadaan umum baik, sesak memberat setelah timbul bengkak di wajah, abdomen, dan ekstrimitas bawah.
Riwayat pengobatan
Pasien meminum obat furosemid dan Aspar K selama 1 bulan terakhir serta meminum obat untuk mengurangi pusing dan antibiotik namun pasien tidak mengingat nama obat yang diberikan oleh dokter sejak 1 bulan munculnya gejala tersebut.
DATA UTAMA UNTUK BAHAN DISKUSI
Riwayat kesehatan/ Penyakit
Pasien tidak memiliki riwayat hipertensi, diabetes mellitus. Pasien sudah 3 kali berobat dalam waktu 1 bulan sebelum masuk rumah sakit karena gejala timbulnya bengkak. Pasien opname di RS PN dengan gejala serupa 1 hari sebelum dipindahkan ke RSUD Sleman.
Riwayat Keluarga
Dalam keluarga tidak ada yang memiliki gejala serupa.
Riwayat pekerjaan
Wiraswasta
HASIL PEMBELAJARAN
Subyektif
Pasien mengeluhkan bengkak di wajah, perut, dan kedua ekstrimitas bawah sejak 1 bulan SMRS. Sebelum bengkak diawali dengan demam tinggi, menggigil sejak 2 minggu sebelum muncul bengkak. Sesak muncul setelah mengalami bengkak, sebelumnya tidak pernah timbul sesak napas. Mual (-), muntah (-), nyeri perut (+). BAK sejak 1 bulan SMRS berbuih, warna kekuningan, tidak ada nyeri saat BAK.
Objektif
Berdasarkan hasil pemeriksaan jasmani, dan laboratorium diagnosis utama adalah Sindroma Nefrotik. Diagnosis sekunder adalah Infeksi Saluran Kemih.
HASIL PEMBELAJARAN
Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Gejala klinis :
Edema yang dimulai dari edema periorbital kemudian abdomen dan ekstrimitas bawah. Edema yang muncul adalah pitting edema. Terdapat nyeri perut yang diakibatkan oleh ascites. Sesak napas yang muncul setelah edema. BAK berbuih.
Tanda Vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHgHR: 80x/menitRR: 22 x/menitSuhu: 370C
HASIL PEMBELAJARAN
Laboratorium :
HASIL PEMBELAJARAN
Ro Thorax : Effusi pleura sinistra minimal
Kriteria penegakan diagnosis Sindroma Nefrotik :
Proteinuria massif ( 3,5 g/hari atau +2)
Hipoalbumin (< 3,5 g/dl)
Hiperlipidemia
Edema anasarka
BAK berbuih
Kriterian Infeksi Saluran Kemih :
Leukosituria
Hematuria mikroskopis
Bakteri (+)
Riwayat demam menggigil
ASSESMENT
ASSESMENT
ASSESMENT
PLAN/PENANGANAN
Diagnosis
Diagnosis utama adalah Sindroma Nefrotik.
Diagnosis sekunder adalah Infeksi Saluran Kemih.
Pengobatan
Prinsip penatalaksanaan Sindroma Nefrotik yaitu :
Istirahat tirah baring sampai edema berkurangDiet protein 0,8 1,0 g/kgBB/hari dan diet rendah garamKortikosteroidPemberian diuretikMemperbaiki hipoalbuminemia untuk mengontrol proteinuriaPengobatan hiperlipidemia dengan golongan statinPemberian gastroproteksi karena penggunaan steroid dalam jangka waktu yang lama
PLAN/PENANGANAN
Prinsip penatalaksanaan Infeksi Saluran Kemih :
Pemberian antibiotik yang sesuai secara parenteral minimal selama 48 -72 jam dengan golongan fluorokuinolon atau aminoglikosida dengan atau tanpa ampisilin atau sefalosporin dengan spektrum luas.
Pada kasus ini diberikan penatalaksanaan sebagai berikut :
Diberikan O2 3-4 lpm untuk mengurangi sesak
Infus RL 20 tpm
Furosemid i.v 60mg/hari (3 Amp) = Furosemid 1A/8 jam
Metiprednisolon i.v 40 mg/ hari (1 Amp) selama 4-6 minggu
Captopril 3 x 12,5 mg
Simvastatin 20 mg/24 jam
Tranfusi Albumin 20% 300cc selang 1 hari
Ranitidin i.v 100 mg/hari
Cefotaxime i.v 1gr/12 jam
Pendidikan
Telah dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membatu proses penyembuhan dengan memberikan penjelasan terkait keteraturan minum obat karena penggunaan obat dalam jangka waktu lama dan membutuhkan penurunan dosis secara bertahap untuk menghindari timbulna relaps atau kekambuhan.
DAFTAR PUSTAKA