Upload
williy-rizla
View
21
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
kegawatdaruratan kulit
Citation preview
ILUSTRASI KASUSIdentitas Pasien• Nama : An. I• Umur : 7,5 tahun• Jenis Kelamin : Laki-laki• Pekerjaan : Pelajar SD• Alamat : Jawi-jawi Tangah Padang,
Kabupaten Solok• No. Rekam Medik : 33.63.03
ANAMNESIS• Seorang pasien laki-laki berumur 7,5 tahun masuk
IGD RSUD Arosuka pada tanggal 1 Mei 2015 dengan:
Keluhan Utama : • Keropeng kehitaman di bibir disertai gelembung-
gelembung berisi air yang mulai pecah di leher, kedua ketiak, kedua lengan dan tangan, perut, kedua sela paha, di kemaluan, bokong, dan kedua kaki sejak 10 hari sebelum masuk RS
Riwayat Penyakit Sekarang:• Keropeng kehitaman di bibir disertai gelembung-
gelembung berisi air yang mulai pecah di leher, kedua lengan dan tangan, perut, di kemaluan, bokong, dan kedua kaki sejak 10 hari sebelum masuk RS
• Awalnya 15 hari sebelum masuk RS, pasien mengeluhkan demam, sakit dan rasa kering di mulut. Pasien dibawa berobat ke bidan namun orangtua tidak tahu nama obat yang diberikan.
• Setelah minum obat, muncul gelembung-gelembung berisi air pada bibir yang kemudian pecah dan menimbulkan keropeng kehitaman
• Sehari setelah muncul gelembung-gelembung berisi air pada bibir, muncul bercak-bercak merah pada leher, kedua lengan dan tangan, perut, kedua sela paha, di kemaluan, bokong, dan kedua kaki yang kemudian menjadi gelembung-gelembung berisi air yang makin lama makin mengempes
• Mata kemerahan, gatal dan berair sejak 10 hari SMRS• Nyeri menelan dan susah membuka mulut sehingga
pasien sulit makan
• Buang air kecil ada, warna dan frekuensi biasa, BAB belum ada dalam 10 hari ini
• Riwayat mendapat radiasi, vaksinasi, minum obat-obatan dan jamu-jamuan serta menggunakan obat oles pada kulit sebelum muncul gelembung-gelembung kecil di mulut tidak ada.
• Riwayat penurunan berat badan secara drastis dalam 6 bulan terakhir tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu:• Tidak pernah menderita sakit seperti ini sebelumnya Riwayat Penyakit Keluarga/Riwayat Atopi/Alergi : • Tidak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama
dengan pasien• Pasien dan keluarga tidak ada memiliki: riwayat bersin-
bersin di pagi hari, riwayat alergi makanan, riwayat alergi obat, riwayat biring susu, riwayat alergi serbuk bunga, riwayat asma, riwayat mata merah gatal dan berair, dan riwayat galigato
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis• KU : Tampak sakit berat• Kesadaran : CMC• Nadi : 90x/1’• Napas : 20x/1’• Suhu : 37 0C• BB : 16 kg • Status Gizi : kurang
Kepala : • Mata : konjunctiva anemis (+/+),
injeksi konjunctiva (+/+) Sklera tidak ikterik (-/-)
• telinga : tidak ditemukan kelainan• hidung : tidak ditemukan kelainan• Leher : JVP 5-2 cmH2O
Kelenjar getah bening tidak membesar Tiroid tidak membesar
Thoraks Paru : Inspeksi: simetris kanan=kiri, statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kanan=kiri Perkusi : sonor
Auskultasi: vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)Jantung : Inspeksi: iktus tidak terlihat
Palpasi: iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V Perkusi :
batas jantung kiri : 1 jari medial LMCS RIC V batas jantung kanan : LSD batas atas : RIC II
Auskultasi : BJ murni, irama reguler, bising (-)
Abdomen : Inspeksi : distensi tidak adaPalpasi : nyeri tekan tidak ada, hepar,
lien tidak terabaPerkusi : timpaniAuskultasi : bising usus (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, refilling kapiler baik
Status Dermatologikus• Lokasi : leher, kedua lengan dan tangan, perut, kedua sela paha,
di kemaluan, bokong, dan kedua kaki• Distribusi : regional• Bentuk : khas-tidak khas• Susunan : tidak khas• Batas : tegas-tidak tegas • Ukuran : miliar-plakat• Efloresensi : plak hiperpigmentasi, makula eritem,
vesikel, bula, erosi, ekskoriasi, krusta kehitaman, purpura.
• Status Venerologikus : erosi dan ekskoriasi pada kemaluan
• Kelainan Selaput : mukosa mulut: edema dan hiperemis, erosi dan
ekskoriasi, tampak krusta kehitaman pada bibir• Kelainan kuku : tidak ditemukan kelainan• Kelainan mata : injeksi konjungtiva (+/+),
sekret (+/+)• Kelainan rambut : tidak ditemukan kelainan• Kelainan kelenjat limfe : tidak ditemukan
pembesaran KGB regional
Pemeriksaan Laboratorium
• Hb: 7,5 mg/dl• Leukosit: 10.100/m3
• Trombosit: 680.000/m3
• Hematokrit: 21%• Gula Darah Random :130 mg/dl
Pemeriksaan Anjuran:• Darah lengkap• Kimia klinik
TatalaksanaTerapi umum :• Memberikan edukasi kepada pasien mengenai
penyakitnya• Hentikan pemakaian obat dicurigai sebagai penyebab
Terapi Khusus:• IVFD Kaen IB 15 gtt/menit• Inj. Dexametason 10 mg IV di IGD (loading dose),
dilanjutkan 3x3 mg IV• Inj. Cefotaxime 2x1 gr IV• Inj. Ampisilin 4x500 mg IV• Transfusi PRC 2 kantong• Gentamisin Salf dioleskan 2x sehari pada gelembung
cairan• Candistatin 4x1 tetes pada keropeng di mulut• Perawatan oral higiene
FOLLOW UP
Pasien dirawat selama 11 hari
Selama rawatan keadan stabil, tidak
muncul lesi baru dan tidak timbul demam
Pasien mendapat transfusi pada hari ke-2 dan Ke-3 . Hb post transfusi 11,8 g/dl
Pasien mendapat terapi injeksi
dexametason selama 6 hari
Pada hari rawatan ke -2 terapi ditambah dengan Sinocort oral paste 3x1
Betametason+Gentamisin zalf
NGT mulai dipasang pada hari rawatan ke-7 dan pasien diberikan
Diet MC (susu) 6x50 cc
Pada hari rawatan ke-11 pasien sudah bisa makan
melalui mulut dan mendapat diet makanan
lunak TKTP +MC
Pasien dibolehkan pulang pada hari
ke-12
Gambaran lesi pada hari ke-7 rawatan
Gambaran erosi disertai krusta bibir Gambaran lesi erosi di leher
Gambaran lesi di kaki
Definisi
suatu sindroma (kumpulan gejala) yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium
dan mata dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat
Bersifat akut, pada bentuk yang berat dapat menyebabkan kematian.
salah satu kegawatdaruratan penyakit kulit.
Etiologi
Tersering
•Obat-obatan : antibiotik Sulfonamid, antipiretik dan analgetik,antiepilepsi•Infeksi : M.Pneumoniae, Herpes Simplex virus
Jarang•Zat tambahan pada makanan•Vaksinasi : dPT•Paparan radioterapi•Penyakit keganasan dan penyakit kolagen vaskuler
Patogenesis
•terbentuk kompleks Antigen Antibodi mikropresipitasiaktivasi sistem komplemen akumulasi netrofilpelepasan lisozim kerusakan jaringan
Reaksi Alergi tipe III
• limfosit T tersensitisasi kontak kembali dengan antigen yang sama Limfokin dilepaskan reaksi radang.
Reaksi Alergi Tipe IV
Manifestasi Klinis Terdapat fase prodormal (1-3 hari sebelum muncul
gejala mukokutan)• Demam• Gejala mirip flu• Nyeri pada kulit• Fotofobia• Gatal/rasa panas pada konjunctiva
Manifestasi Klinis
Kelainan kulit
•Eritema•Vesikel•Bula•Ptechiae•Purpura
Kelainan mukosa
•Buccal stomatitis•Vesikel dan Bula yang pecah menjadi erosi, ekskoriasi dan menjadi krusta
Kelainan Mata
•Konjunctivitis•Ulkus kornea•Simblefaron•Bisa berujung kebutaan
Manifestasi KlinisTanda dan gejala lain :• Demam• Malaise• Atralgia• Takipneu/respiratory distress• Sepsis
Diagnosis BandingNekrosis Epidermal Toksik
Pemfigus Vulgaris
Pemfigoid bulosa
Dermatitis Herpetiformis
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan1 •Kortikosteroid
2. •Antibiotik
3. •Menjaga Keseimbangan Cairan, Elektrolit dan Nutrisi
4. •Transfusi Darah
5. •Perawatan Topikal
Prognosis• Angka Kematian : 5-15%• Kematian biasanya terjadi akibat infeksi sekunder• Skala SCORTEN menilai persentase mortalitas pada
kasus SSJ dan NET
Faktor Prognostik Poin SCORTEN Angka Mortalitas
Usia > 40 tahun 1 0-1 3,2%
Denyut jantung>120x/menit 1 2 12,1%
Kanker/ keganasan hematologi
1 3 35,8%
>10% area permukaan tubuh
1 4 58,3%
Urea Serum > 10 mm/L 1 >5 90%
Bikarbonat Serum <20 mm/L 1
Glukosa Serum >14 mm/L 1