View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 1/27
SINDROMANEFROTIK
SINDROMANEFROTIK
Kelompok 3 Urinary SistemKelompok 3 Urinary Sistem
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 2/27
Kelompok 3
Ketua : Reynalth A. Sinaga
Sekretaris : Agnes Barus
Presentator : Leo R.S. Simangunsong
Anggota : Tiurlan O. Gurning
Praya Pangaribuan
Trisna Y. Nainggolan
Dodi A. Marbun
Oscar R. SimanjuntakJulikrianto M. Gultom
Willy J. Sinaga
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 3/27
Pemicu :
Seorang anak laki-laki umur 5 tahun dibawaibunya ke puskesmas dengan keluhan matabengkak. Ibu ingin mengetahui penyakit danpengobatan anak tersebut. Anamnesis mata
bengkak sudah terjadi sejak 3 hari yang laluterutama sewaktu bangun tidur pagi. Dua harisetelah itu kedua tungkai menjadi bengkak.Riwayat kehamilan, persalinan dan
perkembangan anak normal. Pemeriksaan :nampak seorang anak laki-laki umur 5 tahun BB18kg, suhu 37°C, denyut jantung 120 x/menit,pernafasan 18 x/menit. Laboratorium : Hb 12g%, HCT 36%, leukosit 8000 /mm³, trombosit250000 /mm³. Pemeriksaan urine : protein (++),
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 4/27
More info
Tensi : 110/70 mmHGPem. Darah : albumin 2%, cholesterol
325 mg%
Unfamiliar term
Protein (++)
Masalah edema terjadi pada mata saat bangun
tidur di pagi hari dan menyebar ke kaki dan
lengan.
Protein ++
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 5/27
Analisa masalah
Radang Glomerolus
Protein di urine
Albumin darah
Tekanan osmotik
Permeabilitas
Edema mata dan kedua tungkai
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 6/27
Hipotesa
Sindrom Nefrotik GNA
Learning Issue
Anatomi ginjal
Histologi ginjal
Fisiologi Filtrasi di Glomerolus
All about Sindrom Nefrotik
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 7/27
Anatomi
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 8/27
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 9/27
Histologi
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 10/27
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 11/27
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 12/27
Fisiologi Filtrasi Glomerolus
Terdapat 3 gaya fisik yang terlibat dalam filtrasi glomerulus
Tekanan darah kapiler glomerulusTekanan kapiler glomerulus ini ditimbulkan oleh darah di
dalam kapiler glomerulus, tekanan ini bergantung pada kontraksi
jantung dan resistensi arteriol aferen dan eferen terhadap aliran
darah. Tekanan kapiler glomerulus diperkirakan sekitar 55 mmHg dan
tekanan ini mendorong filtrasi.
Tekanan osmotik koloid plasma, dan
Tekanan osmotik (onkotik) plasma ditimbulkan oleh distribusi
protein ± protein plasma yang tidak seimbang di sisi glomerulus.
Tekanan ini melawan filtrasi rata ± rata besarnya 30 mmHg.
Tekanan hidrostatik kapsul bowman
Cairan di dalam kapsul bowman menimbulkan tekanan
hidrostatik yang diperkirakan besarnya sekitar 15 mmHg. Tekanan ini
cenderung mendorong cairan keluar dari kapsul bowman.
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 13/27
Nefrotik Sindrom
Definisi:Sindrom nefrotik ialah kumpulan klinik yang terdiri atasproteinuria, hipoalbuminemia, hiperkolesterolemia danedema.
Epidemiologi ± Di klinik (75%-80%) kasus SN merupakan SN primer
(idiopatik).
± Pada anak-anak (< 16 tahun) paling sering ditemukannefropati lesi minimal (75%-85%) dan laki-laki dua
kali lebih banyak daripada wanita. ± Pada orang dewasa paling banyak nefropati
membranosa (30%-50%), umur rata-rata 30-50 tahundan perbandingan laki-laki dan wanita 2 : 1.
± Kejadian SN idiopatik 2-3 kasus/100.000 anak/tahun
sedangkan pada dewasa 3/1000.000/tahun.
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 14/27
Etiologi
Glomerulonefritis primer
Glomerulonefritis sekunder akibat :
± Infeksi (mis, HIV, hepatitis virus B dan C)
± Keganasan (mis Adenokarsinoma paru, payudara, kolon,limfoma Hodgkin, mieloma multiple, dan karsinoma ginjal.)
± Penyakit jaringan penghubung (mis, Lupus eritematosussistemik, artritis reumatoid, MCTD (mixed connective tissuedisease))
± Efek obat dan toksin (mis, Obat antiinflamasi nonsteroid,preparat emas, penisilinamin, probenesid, air raksa, kaptopril,heroin)
± Lain-lain (mis, Diabetes Mellitus, amiloidosis, pre-eklamsia,rejeksi alograf kronik, refluks vesikoureter)
Faktor risiko Orang yang menderita penyakit infeksi,misalnya:HIV
Orang yang menderita penyakit jaringan penghubung,misalnya:SLE,atritis reumatoid
Orang yang menderita neoplasma
Mengonsumsi obat tertentu,misalnya:obat anti-inflamasi non steroid,preparat emas
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 15/27
PatogenesisPatogenesis
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 16/27
Manifestasi Klinis
Edema
Penyebab Edema
Penurunan tekanan osmotik koloid
Protein albumin dihasilkan di hati berguna untukmenahan air di plasma.
Hipoalbuminemia air tidak bisa tertahan di plasma
air ke interstisial edema
tekanan hidrostasis
tekanan darah tekanan hidrostasis cairaninterstisial edema
permeabilitas kapiler
Injury pada endotel protein pindah ke interstisial cairan interstisial edema
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 17/27
Edema Edema Palpebra saat bangun tidur
palpebra tersusun dari jaringan kulityang tipis, dimana jaringan fibrous
pada daerah ini sangat sedikit dan jaringannya tersusun longgar,tekanan cairan interstisial dalam jaringan subkutan longgar lebih kecil
dari tekanan atmosfer (-)
tekanankapiler lebih besar daripada tekanancairan interstisial pergeseran cairandari intravaskuler ke interstisialmelalui membran kapiler edema
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 18/27
Edema Edema Anasarca SNproteinuria massif Hipoalbuminemia tekanan onkotikdifusi ke jar.interstitial
sembab ( Jalur lansung )
volume darah selektif
aktivasi system rennin ± angiotensin aldosteron saraf simpatis
Stimulus adrenal tahanan dan resistensi perifer
sekresi aldosteron desakan starling periturbular
Pengaruhi sel tubulus ginjalUntuk reabsorbsi ion Na+
Sekresi ion natrium
natriuresis
VCES
Edema tungkai, lengan, dan seluruh tubuh ( jalur tidak langsung )
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 19/27
Glomerulonefritis
Reaksi Ag-Ab (peradangan glomerulus)
permeabilitas membran basalis
Proteinuria
tekanan onkotik hipoalbuminemia katabolisme lipid
Transudasi ke interstisium hipovolemia Merangsang sintesis lipoprotein
Edema hati
ADH GFR Aldosteron
hipercholesterolemia
Retensi Na+ & H2O
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 20/27
Penegakan DiagnosaPenegakan Diagnosa
& Penatalaksanaan
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 21/27
Penegakan Diagnosis
Anamnesis Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
± Pemeriksaan urin (Analisis urin) menunjukkan proteunria +3 atau
+4, mungkin ada hematuria mikroskopis, tetapi jarang hematuria
mikroskopis. ± Test Fungsi ginjal, biasanya normal atau kadang menurun,
kreatinin rendah karena terjadi penurunan perfusi ginjal akibat
penyusutan volume intravaskular dan akan kembali ke normal
bila volume intravaskular membaik.
± Pemeriksaaan darah menunjukkan kadar kolesterol dantrigliserid serum naik, albumin serum < 2 gr/dl dan kadar kalsium
serum total menurun karena penurunan fraksi terikat ± albumin.
± Biopsi ginjal
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 22/27
Penatalaksanaan
International Study of Kidney Disease in Children (ISKDC)menganjurkan untuk memulai dengan pemberian prednison oral
(induksi) sebesar 60 mg/m2/hari dengan dosis maksimal 80mg/hari selama 4 minggu, kemudian dilanjutkan dengan dosisrumatan sebesar 40 mg/m2/hari secara selang sehari dengandosis tunggal pagi hari selama 4 minggu, lalu setelah itupengobatan dihentikan.10
A. Sindrom nefrotik serangan pertama
1. Perbaiki keadaan umum penderita :a. Diet tinggi kalori, tinggi protein, rendah garam, rendah lemak.Rujukan ke bagian gizi diperlukan untuk pengaturan diet terutamapada pasien dengan penurunan fungsi ginjal.
b. Tingkatkan kadar albumin serum, kalau perlu dengan transfusiplasma atau albumin konsentrat.
c. Berantas infeksi.d. Lakukan work-up untuk diagnostik dan untuk mencarikomplikasi.
e. Berikan terapi suportif yang diperlukan: Tirah baring bila adaedema anasarka. Diuretik diberikan bila ada edema anasarkaatau mengganggu aktivitas. Jika ada hipertensi, dapatditambahkan obat antihipertensi.
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 23/27
2. Terapi prednison sebaiknya baru diberikan selambat-lambatnya 14 hari
setelah diagnosis sindrom nefrotik ditegakkan untuk memastikan apakah
penderita mengalami remisi spontan atau tidak. Bila dalam waktu 14 hariterjadi remisi spontan, prednison tidak perlu diberikan, tetapi bila dalam waktu
14 hari atau kurang terjadi pemburukan keadaan, segera berikan prednison
tanpa menunggu waktu 14 hari
B. Sindrom nefrotik kambuh (relapse)
1. Berikan prednison sesuai protokol relapse, segera setelah diagnosis
relapse ditegakkan.
2. Perbaiki keadaan umum penderita.
a. Sindrom nefrotik kambuh tidak sering
Adalah sindrom nefrotik yang kambuh < 2 kali dalam masa 6
bulan atau < 4 kali dalam masa 12 bulan.1. Induksi
Prednison dengan dosis 60 mg/m2/hari (2 mg/kg BB/hari) maksimal
80 mg/hari, diberikan dalam 3 dosis terbagi setiap hari selama 3 minggu.
2. Rumatan
Setelah 3 minggu, prednison dengan dosis 40 mg/m2/48 jam,
diberikan selang sehari dengan dosis tunggal pagi hari selama 4 minggu.Setelah 4 minggu, prednison dihentikan.
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 24/27
b. Sindrom nefrotik kambuh sering
adalah sindrom nefrotik yang kambuh > 2 kali
dalam masa 6 bulan atau > 4 kali dalam masa 12
bulan.
1. Induksi
Prednison dengan dosis 60 mg/m2/hari (2 mg/kg
BB/hari) maksimal 80 mg/hari, diberikan dalam 3dosis terbagi setiap hari selama 3 minggu.
2. Rumatan
Setelah 3 minggu, prednison dengan dosis 60
mg/m2/48 jam, diberikan selang sehari dengan dosistunggal pagi hari selama 4 minggu. Setelah 4
minggu, dosis prednison diturunkan menjadi 40
mg/m2/48 jam diberikan selama 1 minggu, kemudian
30 mg/m2/48 jam selama 1 minggu, kemudian 20
mg/m2/48 jam selama 1 minggu, akhirnya 10
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 25/27
Komplikasi : Gagal ginjal akut
Trombus
Infeksi Malnutrisi
Hambatan pertumbuhan
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 26/27
Prognosis
Umumnya baik, kecuali pada keadaan :
Disertai oleh hipertensi
Disertai hematuria
Termasuk jenis sindrom nefrotik sekunder
Gambaran histopatologik bukan kelainan minimal
+ 80% sindrom nefrotik primer memberi respons yang baik
terhadap pengobatan awal steroid, tetapi kira-kira 50%
di antaranya akan relapse berulang dan sekitar
10% tidak memberi respons lagi dengan pengobatan
steroid.
8/3/2019 Sindroma Nefrotik Presentation 22
http://slidepdf.com/reader/full/sindroma-nefrotik-presentation-22 27/27
Thank You!Thank You!