Sinopsis Cerpen Heiho

Embed Size (px)

Citation preview

Sinopsis Cerpen HEIHOKarya Idrus

Kartono yang sedang asyik bekerja di sebuah kantor sebagai seorang jurutulis. Dia sudah bekerja selama tiga tahun dengan giat, tapi belum juga dia mendapatkan gaji dan penghargaan yang diinginkan. Kemudian seorang opas pos datang ke mejanya dan memberinya surat. Surat tersebut menyatakan bahwa dia telah lulus seleksi sebagai anggota Heiho. Dia harus menghadap ke asrama Heiho hari itu juga. Dia merasa sangat senang dan bergirang hati. Beberapa temannya memberi ucapan selamat kepadanya sehingga wajah Kartono tampak berseri-seri. Kemudian Kartono memanggil-manggil nama seorang perempuan yang membuatnya semakin girang, Miarti, berkali-kali. Kepala kantor tempat ia bekerja kemudian memberinya sebuah surat penghargaan atas jasanya terhadap kantor. Tapi, Kartono berharap agar surat penghargaan tersebut ditulis dalam bahasa Nippon saja. Kepala kantor merasa marah mendengar permintaan Kartono karena dia sendiri tidak bisa berbahasa Nippon dan menganggap bahwa Kartono hanya ingin meniru temannya yang mudah mendapat pekerjaan karena surat penghargaanya ditulis dalam bahasa Nippon. Tapi kemudian Kartono menenangkan Kepala kantor dan berkata bahwa surat dalam bahasa Indonesiapun juga ia terima. Setelah Kartono tiba di asrama Heiho, dia harus menukarkan pakaian kantornya dengan pakaian Heiho. Dia tidak diberi dan tidak diperkenankan memakai celana dalam dengan alasan untuk kecekatanan. Kemudian Kartono pulang dan harus kembali ke asrama pada pukul delapan malam. Ketika di jalan, Kartono bertemu dengan orang tua yang sedang berjalan-jalan dengan anaknya yang kemudian orang tua itu mengejeknya karena menjadi anggota Heiho. Setibanya di rumah, dia disambut dengan istrinya, Miarti, dengan muka yang masam. Kartono kemudian bersikap girang di depan Miarti dengan seragam Heiho. Dia berpikir kalau Miarti akan bangga melihat suaminya memakai seragam Heiho dengan alibi ingin membela tanah air. Tetapi sebaliknya, Miarti malah semakin marah dan mengatakan bahwa Heiho itu berarti jongos. Miarti malah mengancam Kartono untuk menceraikannya jika ia tetap menjadi Heiho. Setelah melalui perdebatan yang panjang, Kartono mulai bicara bahwa kepalanya akan dipotong jika dia tak datang ke asrama pukul delapan. Kemudian Miarti mengeluarkan air mata dan menyuruhnya pergi. Kartono merasa kaget karena Miarti membiarkannya pergi, dia merasa Miarti sudah tidak cinta lagi kepadanya. Akhirnya, Kartono pergi ke asrama pukul delapan malam dan setelah delapan bulan, dia meniggal dunia di Birma. Sementara itu, Miarti sudah hamil empat bulan dengan suami keduanya.

Unsur Intrinsik Cerpen HEIHO1. Tema 2.