66
SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL KLORIDA DALAM PIRIDINA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Emanuel Dani Ramdani NIM: 078114095 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL

KLORIDA DALAM PIRIDINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Emanuel Dani Ramdani

NIM: 078114095

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 2: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

ii

SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL

KLORIDA DALAM PIRIDINA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Emanuel Dani Ramdani

NIM: 078114095

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

Page 3: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

iii

Skripsi

SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL

KLORIDA DALAM PIRIDINA

Yang diajukan oleh:

Emanuel Dani Ramdani

NIM : 07 8114 095

telah disetujui oleh

Pembimbing

Jeffry Julianus, M.Si. Tanggal 21 Februari 2011

Page 4: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

iv

Page 5: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

So do not fear, for I am with you; do not be dismayed, for I am your God. I will strengthen you and help you; I will uphold you with

My righteous right hand. Isaiah 41:10

It is hard to fail, but it is worse never to have tried to succeed.

(Theodore Roosevelt)

Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus,

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk:

Bapak & Ibu tercinta atas kasih dan keyakinan yang

diberikan untukku

A Anton dan A Hendri atas persaudaraan yang begitu erat

FAN yang selalu menemani disaat suka maupun duka

FST 2007 buat persahabatan yang berharga

Almamaterku, Sanata Dharma yang tercinta

Page 6: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Emanuel Dani Ramdani

No mahasiswa : 078114095

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama mencantumkan nama saya

sebagai Penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 21 Februari 2011

Yang menyatakan

Emanuel Dani Ramdani

Page 7: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

vii

PRAKATA

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang atas

semua berkat dan penyertaan-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan laporan akhir ini dengan baik. Laporan akhir ini disusun untuk

memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi Farmasi (S.Farm).

Penulis banyak mengalami kesulitan dan hambatan dalam

menyelesaikan laporan akhir ini. Namun dengan bantuan dari banyak pihak,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir tersebut. Dengan kerendahan

hati penulis ingin mengucapkan terimakasih atas bantuan yang telah diberikan

kepada :

1) Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2) Jeffry Julianus, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis.

3) Dra. M. M. Yetty Tjandrawati, M.si., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta kritik dan saran yang

diberikan.

4) Lucia Wiwid Wijayanti, M.Si., selaku dosen penguji atas kesediaannya

meluangkan waktu untuk menjadi dosen penguji, serta kritik dan saran yang

diberikan.

5) Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. atas segala bimbingan selama penyusunan

proposal.

Page 8: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

viii

6) Wawan, Dika, Yudi sebagai teman satu tim atas bantuan, kerjasama, dan

dukungannya.

7) Ryan dan Ridho atas persahabatan yang erat selama ini.

8) Teman-teman kontrakan asik atas kebersamaannya selama ini.

9) Fransisca Angesti Nariswari yang setia memberi semangat.

10) Teman-teman Kuningan yang selalu memberi semangat dan dukungan.

11) Teman-teman FST 2007 atas suka dan duka yang kita lewati bersama.

12) Mas Parlan, Mas Kunto, Mas Bimo serta laboran-laboran yang lain atas

bantuannya selama penulis menyelesaikan laporan akhir.

13) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu

penulis dalam menyelesaikan laporan akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan akhir ini banyak

kekurangan mengingat adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis.

Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua

pihak. Akhir kata semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

Penulis

Page 9: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

ix

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Februari 2011

Penulis

Emanuel Dani Ramdani

Page 10: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI............................................vi

PRAKATA ........................................................................................................ vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ ix

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xv

INTISARI ........................................................................................................ xvi

ABSTRACT ................................................................................................... xvii

BAB I. PENGANTAR ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

1. Perumusan Masalah .................................................................... 3

2. Keaslian Penelitian ...................................................................... 3

3. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

B. Tujuan Penelitian .................................................................................... 4

Page 11: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xi

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.............................................................. 5

A. Eugenol ................................................................................................ 5

B. Sintesis Benzoil Eugenol ..................................................................... 6

C. Uji Titik Lebur ..................................................................................... 8

D. Identifikasi dan Uji Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis….8

E. Kromatografi Gas……………………………………………………9

F. Spektroskopi Infra Merah (Infra Red)………………………………10

G. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton (Nuclear Magnetic

Resonance Proton)........... .............. .....................................................11

H. Spektroskopi Massa (MassSpectroscopy)……………………………11

I. Landasan Teori………………………………………………………12

J. Hipotesis……………………………………………………………..13

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 14

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................ 14

B. Variabel Penelitian ................................................................................ 14

C. Definisi Operasional Penelitian............................................................. 14

D. Bahan Penelitian.................................................................................... 15

E. Alat Penelitian ....................................................................................... 15

F. Tata Cara Penelitian .............................................................................. 15

G. Analisis Hasil ........................................................................................ 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 19

A. Sintesis Benzoil Eugenol ...................................................................... 19

Page 12: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xii

B. Uji Pendahuluan .................................................................................... 22

1. Uji Organoleptis ........................................................................ 22

2. Uji Kelarutan ............................................................................. 22

3. Uji Titik Lebur .......................................................................... 24

4. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT) ....................................... 24

5. Uji Kromatografi Gas ................................................................ 26

C. Elusidasi Struktur .................................................................................. 27

1. Spektroskopi Infra Merah ......................................................... 27

2. Spektroskopi H1-NMR .............................................................. 20

3. Spektroskopi Massa .................................................................. 34

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 36

A. Kesimpulan ........................................................................................... 36

B. Saran ...................................................................................................... 36

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 37

LAMPIRAN ...................................................................................................... 39

BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………49

Page 13: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel I. Data Organoleptis Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol ....... 22

Tabel II. Data Kelarutan Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol ............ 23

Tabel III. Data Harga Rf Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol .............. 25

Tabel IV. Analisis Gugus Dari Spektra Senyawa Hasil Sintesis ................. 28

Tabel V. Perbandingan Gugus Fungsional Senyawa Eugenol dengan

Senyawa Hasil Sintesis ................................................................ 28

Tabel VI. Hasil Interpretasi Spektra H1-NMR ............................................. 32

Page 14: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Eugenol. ............................................................................. 5

Gambar 2. Mekanisme reaksi SNA ................................................................... 6

Gambar 3. Struktur Benzoil Klorida ................................................................. 6

Gambar 4. Struktur Piridina .............................................................................. 7

Gambar 5. Reaksi Pembentukan Benzoil Eugenol .......................................... 13

Gambar 6. Reaksi pembentukan benzoil eugenol ........................................... 19

Gambar 7. Mekanisme reaksi pembentukan benzoil eugenol ......................... 20

Gambar 8. Perbedaan gugus pergi pada benzoil klorida dan ion benzoil

piridinium ...................................................................................... 21

Gambar 9. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis ................................................. 25

Gambar 10. Kromatogram Kromatografi Gas Senyawa Hasil Sintesis ............ 26

Gambar 11. Spektra Infra Merah Senyawa Hasil Sintesis ................................ 27

Gambar 12. Spektra Resonansi Magnetik Inti Senyawa Hasil Sintesis ............ 29

Gambar 13. Pencacahan Tipe Proton Benzoil Eugenol .................................... 30

Gambar 14. Spektra Massa Senyawa Hasil Sintesis ......................................... 34

Gambar 15. Fragmentasi Benzoil Eugenol ........................................................ 35

Page 15: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Rendemen Benzoil Eugenol ........................ 40

Lampiran 2. Foto Senyawa Hasil Sintesis ........................................................ 41

Lampiran 3. Kromatogram Kromatografi Gas Senyawa Hasil Sintesis ........... 42

Lampiran 4. Spektra Infra Merah Senyawa Hasil Sintesis ............................... 43

Lampiran 5. Spektra 1H-NMR Senyawa Hasil Sintesis .................................... 44

Lampiran 6. Spektra Massa Senyawa Hasil Sintesis ........................................ 45

Lampiran 7. Spesifikasi Alat Gas Chromatography-Mass Spectrometry

Senyawa Hasil Sintesis………………………………………….46

Lampiran 8. Spesifikasi Infrared Spectrophotometry Senyawa Hasil

Sintesis...........................................................................................47

Lampiran 9. Spesifikasi 1H-NMR Spectrometry Senyawa Hasil Sintesis.........48

Page 16: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xvi

INTISARI

Eugenol merupakan salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai

obat antiinflamasi dengan menghambat pembentukan prostaglandin melalui jalur

siklooksigenase-2 (COX-2). Struktur eugenol yang kurang meruah mengakibatkan

eugenol bersifat non-selektif terhadap COX-2 sehingga dapat pula menghambat

siklooksigenase 1 (COX-1). Penghambatan terhadap COX-1 akan mengakibatkan

efek samping pada saluran gastrointestinal. Untuk meningkatkan selektifitasnya,

dapat dilakukan penambahan gugus benzoil sehingga dihasilkan benzoil eugenol. Sintesis benzoil eugenol dilakukan dengan mereaksikan eugenol (0,041

mol) dan benzoil klorida (0,082 mol) dalam piridina. Dilakukan sejumlah analisis

terhadap senyawa hasil sintesis yang meliputi: uji organoleptis, uji kelarutan, uji

titik lebur, uji kromatografi lapis tipis (KLT), uji kromatografi gas, elusidasi

struktur dengan spektroskopi inframerah (IR), spektroskopi resonansi magnetik

inti (RMI) proton, dan spektroskopi massa serta dihitung rendemennya.

Senyawa hasil sintesis berupa kristal putih, berbau cengkeh, larut dalam

etil asetat dan kloroform, sukar larut dalam alkohol, tidak larut dalam akuadest

dan larutan NaOH 10%. Uji titik lebur menunjukkan titik lebur senyawa hasil

sintesis adalah 610C. Uji KLT (dalam fase diam silika gel GF254 dan fase gerak

heksana:etil asetat (96:4)) dan kromatografi gas menunjukkan kemurnian senyawa

hasil sintesis 100%. Elusidasi struktur dengan spekroskopi IR, RMI proton, dan

spektroskopi massa menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis adalah benzoil

eugenol dengan bobot molekul 268 dan rumus molekul C17H16O3. Rendemen

benzoil eugenol yang dihasilkan sebesar 46%.

Kata kunci: eugenol, benzoil eugenol, antiinflamasi

Page 17: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

xvii

ABSTRACT

Eugenol, a compound which used as an anti-inflammatory medicine, can

inhibit prostaglandin formation by blocking cyclooxigenase 2 (COX-2) pathway.

The small structure of eugenol can cause non-selective cyclooxigenase inhibition,

so eugenol can inhibit either cyclooxigenase 1 (COX-1) or COX-2. COX-1

inhibition will cause gastrointestinal ulcer as its side effect. Benzoyl group can be

added to eugenol for increasing its selectivity so they can form benzoyl eugenol.

Benzoyl eugenol was synthesized by reacting eugenol (0,041 mol) and

benzoyl chloride (0,082 mol) in the presence of pyridine. The synthesized

compound was analyzed by organoleptic test, solubility test, melting point test,

thin layer chromatography (TLC), gas chromatography (GC), structure

elucidation with infrared spectrometry, nuclear magnetic resonance proton (1H-

NMR) spectrometry, and mass spectrometry along with rendemen’s calculation.

The synthesized compound is a white crystalline solid with cloves odor. It

is soluble in ethyl acetate and chloroform, slightly soluble in ethanol 96%, and

insoluble in water and hydroxide alkali solution. The melting point of synthesized

compound is 610C. TLC (in silica gel GF254 stationary phase and hexane:ethyl

acetate(96:4) mobile phase) and GC chromatogram show that synthesized

compound is 100% pure. The structure elucidation with infrared spectrometry, 1H-NMR spectrometry, and mass spectrometry shows that the synthesized

compound is benzoyl eugenol. Its molecular mass is 268 with molecular formula

C17H16O3. Rendemen of benzoyl eugenol which produced is 46%.

Key words: eugenol, benzoyl eugenol, antiinflammation

Page 18: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Inflamasi merupakan respon dari sel hidup terhadap suatu luka yang

terjadi karena adanya interaksi antara asam arakhidonat dan enzim

siklooksigenase 2 (COX-2) yang menyebabkan terbentuknya prostaglandin

(Vane, Botting, and Botting, 1996). Untuk mengobati inflamasi, interaksi antara

asam arakhidonat dengan COX-2 harus dihambat sehingga prostaglandin tidak

terbentuk.

Salah satu senyawa yang sering digunakan sebagai obat antiinflamasi

adalah eugenol. Aktivitas eugenol sebagai antiinflamasi terkait dengan

kemampuannya dalam penghambatan pembentukan prostaglandin melalui jalur

COX-2 (Ozturk dan Ozbek, 2005). Struktur eugenol yang relatif kecil dan kurang

meruah mengakibatkan eugenol bersifat non-selektif terhadap COX-2 sehingga

dapat pula menghambat enzim siklooksigenase 1 (COX-1). Ketidak selektifan ini

disebabkan karena struktur COX-2 mirip dengan COX-1. Penghambatan terhadap

COX-1 akan mengakibatkan efek samping terutama pada saluran gastrointestinal

(Fabiola, Damodharan, Pattabhi, and Nagarajan, 2001).

Perbedaan struktur COX-2 dengan COX-1 terletak asam amino penyusun

side pocket-nya. Side pocket COX-1 tersusun atas residu asam amino isoleusin

yang berukuran besar sehingga menutup akses ke pocket-nya. Side pocket COX-2

tersusun atas residu asam amino valin yang berukuran lebih kecil sehingga akses

Page 19: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

2

ke pocket-nya terbuka. Oleh karena itu, struktur COX-2 mempunyai ukuran side

pocket yang lebih besar daripada struktur COX-1 (Fabiola et al., 2001). Untuk

meningkatkan selektifitas obat terhadap COX-2 dapat dilakukan peningkatan

ukuran molekul. Salsalat merupakan salah satu obat hasil modifikasi dari asam

salisilat yang memiliki selektifitas COX-2 yang tinggi (Scheiman and Elta, 1990).

Usaha yang dilakukan untuk meningkatkan selektifitas eugenol adalah

dengan melakukan modifikasi struktur sehingga dihasilkan derivat eugenol

dengan struktur yang lebih besar. Modifikasi terhadap struktur eugenol dapat

dilakukan dengan menambahkan gugus benzoil sehingga dihasilkan benzoil

eugenol. Gugus benzoil dapat masuk ke dalam eugenol karena memiliki atom –C

karbonil yang bersifat elektrofil. Atom –C karbonil ini akan bereaksi dengan –OH

fenolik dari eugenol. Penambahan gugus benzoil ini menyebabkan ukuran

senyawa menjadi lebih besar sehingga menjadi lebih selektif. Hal ini dikarenakan

struktur COX-2 mempunyai ukuran side pocket yang lebih besar daripada struktur

COX-1.

Senyawa benzoil eugenol merupakan suatu senyawa ester. Metode yang

umum digunakan untuk mensintesis senyawa ester dari benzoil klorida adalah

dengan substitusi nukleofilik asil, yaitu dengan mereaksikan benzoil klorida dan

alkohol dalam suasana basa. Eugenol yang merupakan senyawa golongan alkohol

berperan sebagai nukleofil karena adanya elektron bebas pada gugus –OH fenolik

sedangkan benzoil klorida merupakan derivat asam karboksilat digunakan sebagai

agen pengasilasi. Gugus –OH fenolik dapat bereaksi dengan benzoil klorida yang

mempunyai muatan parsial positif. Benzoil klorida merupakan agen pengasilasi

Page 20: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

3

yang reaktif sehingga reaksi diharapkan dapat berjalan dengan cepat dan

rendemen yang dihasilkan banyak.

Hasil reaksi antara eugenol dan benzoil klorida menghasilkan asam

klorida. Adanya asam klorida dapat menghidrolisis ikatan ester dari benzoil

eugenol sehingga rendemen akan berkurang. Umumnya digunakan natrium

hidroksida (NaOH) untuk menghilangkan asam klorida tersebut. Akan tetapi,

NaOH dapat menghidrolisis benzoil klorida menjadi asam benzoat yang kurang

reaktif. Oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan basa piridina untuk

mengikat asam klorida. Selain itu, piridina dapat bereaksi dengan benzoil klorida

membentuk benzoilpiridinium yang lebih reaktif. Diharapkan dengan penggunaan

piridina dapat menghasilkan rendemen yang baik.

1. Permasalahan

a. Apakah benzoil eugenol dapat disintesis dari eugenol dan benzoil klorida

dalam piridina?

b. Berapakah rendemen sintesis benzoil eugenol dari eugenol dan benzoil

dalam dengan piridina?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang sintesis benzoil eugenol sudah pernah dilakukan.

Sadehgian, Seyedi, Saberi, Arghiani, Riazi (2007) meneliti tentang sintesis

benzoil eugenol dengan menggunakan NaOH dengan rendemen 87%. Dalam

penelitian sekarang, penulis mengganti NaOH dengan piridina. Sejauh

penelusuran penulis, penelitian tentang sintesis benzoil eugenol dengan

menggunakan piridina belum pernah dilakukan.

Page 21: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

4

3. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dalam bidang

sintesis benzoil eugenol yang berasal dari eugenol dan benzoil klorida

dengan piridina menurut reaksi substitusi nukleofilik asil.

b. Manfaat Metodologis

Penelitian ini bermanfaat dalam menemukan jalur sintesis benzoil eugenol

baru yaitu dengan menggunakan piridina sehingga bisa didapatkan

rendemen yang tinggi.

B. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Membuktikan bahwa benzoil eugenol dapat disintesis dari eugenol dan

benzoil klorida dengan piridina.

2. Mengetahui jumlah rendemen benzoil eugenol yang disintesis dari eugenol

dan benzoil klorida dengan piridina.

Page 22: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

5

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Eugenol

Eugenol atau 2-metoksi-4-(2-propenil)fenol, merupakan turunan guaiakol

yang mendapat tambahan rantai alil. Senyawa ini dapat dikelompokkan dalam

keluarga alilbenzena dari senyawa-senyawa fenol (Anonim, 2009).

Senyawa eugenol merupakan cairan tidak berwarna atau berwarna kuning

pucat dengan titik didih 2550C. Eugenol memiliki bau seperti cengkeh dan

memiliki rasa pedas yang tajam. Senyawa eugenol praktis tidak larut dalam air,

namun dapat bercampur dengan alkohol, kloroform, eter, dan minyak. Selain itu,

eugenol dapat larut dalam asam asetat glasial dan larutan basa hidroksida

(Budavari, 1989).

O

CH3

H2C

OH

Gambar 1. Struktur Eugenol

Ozturk and Ozbek (2005) mengatakan bahwa ekstrak dari Eugenia

caryophyllata, yang mengandung 44,2% eugenol, memiliki aktivitas

antiinflamasi. Aktivitas eugenol sebagai antiinflamasi terkait dengan

kemampuannya dalam penghambatan pembentukan prostaglandin melalui jalur

COX-2 (Ozturk and Ozbek, 2005).

Page 23: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

6

B. Sintesis Benzoil Eugenol

Senyawa Benzoil Eugenol dapat disintesis melalui reaksi substitusi

nuklofilik asil (SNA). Reaksi SNA merupakan reaksi antara suatu turunan asam

karboksilat dengan suatu nukleofil (Morrison and Boyd, 1976). Eugenol dapat

diasilasi karena memiliki gugus –OH fenolik yang bermuatan parsial negatif

sehingga dapat berfungsi sebagai nukleofil. Agen pengasilasi yang digunakan

adalah benzoil klorida.

R

O

Cl R

O

R

O

Cl

NuNu

Cl

Nu

Gambar 2. Mekanisme reaksi SNA

Benzoil klorida merupakan senyawa turunan asam karboksilat dan

termasuk golongan halida asam. Senyawa ini merupakan cairan dengan bau yang

menyengat dan akan terdekomposisi oleh air dan alkohol. Senyawa benzoil

klorida dapat bercampur dengan eter, benzena, karbon disulfida, dan minyak

(Budavari, 1989).

O

Cl

Gambar 3. Struktur Benzoil Klorida

Page 24: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

7

Dari semua turunan asam karboksilat, golongan halida asam adalah yang

paling reaktif karena ion halida merupakan gugus pergi yang baik (Fessenden dan

Fessenden, 1994). Dengan demikian, benzoil klorida memiliki kereaktifan yang

tinggi sehingga dapat bereaksi dengan eugenol.

Dalam reaksi antara benzoil klorida dengan eugenol, akan dihasilkan asam

klorida (HCl). Karena HCl dapat merusak senyawa hasil reaksi, biasanya suatu

basa ditambahkan untuk menghilangkan HCl tersebut (Fessenden dan Fessenden,

1994). Umumnya, basa yang digunakan adalah larutan 10% NaOH. Akan tetapi,

NaOH dapat menghidrolisis sejumlah benzoil klorida dan menghasilkan asam

benzoat (Vogel, 1956).

Untuk meminimalkan terbentuknya asam benzoat, penggunaan larutan

NaOH dapat diganti dengan piridina. Piridina merupakan cairan tidak berwarna

dengan bau tajam dan tidak mengenakkan. Senyawa ini dapat bercampur dengan

air, alkohol, eter, petroleum eter, minyak, dan banyak pelarut organik lainnya.

(Budavari, 1989).

N

Gambar 4. Struktur Piridina

Piridina merupakan basa organik lemah. Harga pKa piridina adalah 5,19

dan larutan 0,2 molar piridina memiliki pH 8,5 (Budavari, 1989). Piridina, yang

merupakan nukleofil yang lebih baik daripada alkohol netral, akan bereaksi

Page 25: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

8

dengan benzoil klorida membentuk ion benzoil piridinium. Ion benzoil piridinium

ini lebih reaktif daripada benzoil klorida (Carey and Sundberg, 2007).

C. Uji Titik Lebur

Pemeriksaan titik lebur merupakan suatu aspek penting yang seringkali

dilakukan dalam penelitian sintesis suatu senyawa. Hal ini dibenarkan karena

pemeriksaaan titik lebur dapat memberikan informasi kemurnian suatu senyawa

hasil sintesis. Ketajaman jarak lebur senyawa merupakan merupakan kriteria

kemurnian suatu senyawa. Pada umumnya, suatu senyawa memiliki kemurnian

yang baik apabila jarak leburnya tidak lebih dari 20C. Rentangan lebih besar dari

jarak ini dapat dikatakan senyawa kurang murni (MacKenzie, 1967).

D. Identifikasi dan Uji Kemurnian dengan Kromatografi Lapis Tipis

Kromatografi lapis tipis (KLT) dapat digunakan untuk mengidentifikasi

komponen tertentu. Teknik ini sering dilakukan dengan lempeng kaca atau plastik

yang dilapisi dengan fase diam. Senyawa yang akan dianalisis ditotolkan pada

dasar lempengan yang dilapisi fase diam dan dielusi dengan fase gerak yang akan

bergerak naik oleh karena gaya kapilaritas (Bresnick, 2004).

Jika fase diam bersifat polar maka senyawa yang bersifat polar akan

melekat lebih kuat pada lempeng daripada senyawa non polar akibat interaksi

tarik-menarik dipol-dipol. Senyawa non polar kurang melekat pada fase diam

polar sehingga terelusi lebih cepat. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan

Page 26: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

9

bahwa jarak rambat senyawa pada lempengan dapat digunakan sebagai cerminan

polaritas suatu senyawa (Bresnick, 2004).

Proses kromatografi lapis tipis dapat diubah-ubah dengan memodifikasi

fase diam atau dengan mengubah kepolaran fase gerak yang digunakan, dimana

mengubah kepolaran fase gerak lebih mudah dilakukan. Polaritas fase gerak

diubah dengan cara menambahkan fase gerak lain sehingga diperoleh kepolaran

yang tepat untuk memisahkan campuran senyawa (Gritter, Bobbit, and Scharting

1991).

Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk menguji kemurnian secara

kualitatif dari campuran suatu senyawa. Hal ini berkaitan untuk pembuktian ada

atau tidaknya komponen yang dicari dan apakah komponen tersebut murni atau

tidak. Penggunaan secara khusus KLT adalah untuk mengetahui kemurnian

senyawa selama proses pemurnian. Hal ini dilakukan dengan cara

membandingkan senyawa hasil pemurnian dengan senyawa standarnya. Senyawa

yang murni akan memberikan bercak tunggal pada berbagai fase gerak dengan

berbagai tingkat kepolaran dan mempunyai harga Rf yang sama dengan senyawa

standarnya (Gasparic and Churacek, 1978).

E. Kromatografi Gas

Kromatografi gas adalah suatu metode pemisahan migrasi diferensial

dimana komponen-komponen cuplikan ditahan secara selektif oleh fasa diam

berupa padatan maupun cairan serta fase gerak berupa gas. Kromatografi gas ini

dapat digunakan untuk analisa kualitatif (penentuan sifat-sifat dari suatu

Page 27: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

10

komponen atau campuran dari komponen) serta analisa kuantitatif (penentuan

jumlah dari suatu komponen atau komponen-komponen dalam suatu campuran)

(Sastrohamidjojo, 1991)

Prinsip dasar kromatografi gas melibatkan volatilisasi atau penguapan

sampel dalam inlet injector, pemisahan komponen-komponen dalam campuran,

dan deteksi tiap komponen dengan detektor (Rohman, 2009).

Data kromatografi gas biasanya terdiri dari waktu retensi atau waktu

tambat berbagai komponen campuran. Waktu retensi diukur mulai dari titik

penyuntikan sampai titik maksimum puncak dan sangat khas untuk senyawa

tertentu pada kondisi tertentu (kolom, suhu, gas pembawa, dan laju aliran) (Gritter

et al., 1991)

F. Spektroskopi Inframerah (Infra Red)

Spektrum infra merah pada dasarnya merupakan gambaran dari pita

absorbsi yang spesifik dari gugus fungsional yang mengalami vibrasi karena

pemberian energi. Interaksi antara gugus dengan atom yang mengelilinginya dapat

menandai spektrum itu dalam setiap senyawa. Untuk analisa kualitatif, ada atau

tidaknya absorbsi pada frekuensi tertentu merupakan penanda ada tidaknya gugus

fungsinal tertentu. Penggunaan spektrofotometri infra merah pada bidang kimia

organik mengunakan daerah dari 650-4000 cm-1

(15,4-2,5 μm) (Sastrohamidjojo,

2001).

Spektrum infra merah senyawa organik merupakan sifat fisis yang khas,

maka spektrofotometri infra merah merupakan peralatan pokok dalam identifikasi

kimia organik (Fessenden and Fessenden, 1994).

Page 28: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

11

G. Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti Proton (Nuclear Magnetic

Resonance Proton)

Resonansi magnetik inti diakibatkan oleh penyerapan radisai

elektromagnetik di daerah frekuensi radio oleh proton dalam suatu medan magnet

(Silverstein and Webster,1998). Penyerapan radiasi elektromagnetik yang terjadi

merupakan fungsi dari inti tertentu dalam suatu molekul.

Medan magnet yang diderita oleh sebuah proton dipengaruhi oleh keadan

spin dari proton-proton tetangganya. Proton-proton yang saling mempengaruhi ini

berada dalam lingkungan magnet dan molekul yang berlainan. Penyerapan energi

yang berbeda – beda oleh proton akan menghasilkan spektrum dari berbagai

proton (Sastrohamidjojo, 2001).

Dari spektrum 1H-NMR dapat diketahui: jumlah lingkungan proton yang

terdapat dalam satu molekul, jumlah proton yang terdapat pada masing-masing

lingkungan proton tersebut, jumlah proton pada atom karbon tetangga. Tinggi

garis integrasi yang muncul sebagai deretan anak tangga yang digambar

bertumpuk dengan spektrum NMR-nya, hanya memberikan jumlah relatif dari

tiap jenis proton dan tidak menunjukkan jumlah absolut dari tiap jenis proton.

H. Spektroskopi Massa (Mass Spectroscopy)

Spektroskopi massa merupakan salah satu metode yang digunakan untuk

menentukan struktur molekul-molekul organik dan dapat memberikan informasi

bobot molekul suatu molekul organik berdasarkan pada perbandingan m/z dari ion

molekul. Molekul-molekul organik tersebut diubah menjadi ion-ion bermuatan

Page 29: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

12

positif dan bertenaga tinggi yaitu: ion molekul dan ion anak. Hanya ion bermuatan

positif yang dapat dideteksi sedang ion netral dan ion bermuatan negatif diserap

oleh dinding tabung vakum. Pemisahan ion-ion berdasarkan perbandingan massa

terhadap muatan, dimana muatan ion biasanya adalah satu sehingga dapat

diketahui massa dari ion tersebut (Williams and Fleming, 1997).

Metode yang paling sering digunakan dalam spektroskopi massa untuk

menghasilkan ion dari sampel yang akan dianalisis yaitu electron impact – mass

spectroscopy (EI-MS). Pada metode EI-MS, molekul-molekul dalam fase gas

akan ditumbuk oleh elektron dengan energi 70ev yang mengakibatkan hilangnya 1

elektron dari molekul dan menghasilkan ion molekul yang merupakan suatu

radikal kation (M.+

). Ion molekul dapat mengalami fragmentasi lebih lanjut

menjadi fragmen ion-ion yang lebih kecil (Silverstein dan Webster, 1998).

I. Landasan Teori

Reaksi substitusi nuklofilik asil (SNA) merupakan reaksi antara suatu

turunan asam karboksilat dengan suatu senyawa alkohol untuk menghasilkan

ester. Reaksi sintesis benzoil eugenol didasarkan pada reaksi SNA yang

melibatkan eugenol sebagai nukleofil, benzoil klorida sebagai elektrofil, dan

piridina.

Eugenol dapat berperan sebagai nukleofil karena memiliki gugus –OH

fenolik yang bermuatan parsial negatif sedangkan benzoil klorida dapat berperan

sebagai elektrofil karena memiliki atom –C karbonil. Oleh karena itu, eugenol

dapat bereaksi dengan benzoil klorida sehingga dihasilkan benzoil eugenol.

Page 30: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

13

O

Cl

Benzoil kloridaO

CH3

H2C

OH

Eugenol

O

O

O

CH3

CH2

Benzoil eugenol

HCl

Gambar 5. Reaksi Pembentukan Benzoil Eugenol

Asam klorida (HCl), yang terbentuk dalam reaksi pembentukan benzoil

eugenol, dapat menghidrolisis benzoil eugenol dan menyebabkan hasilnya

berkurang. Umumnya NaOH digunakan untuk mengikat HCl yang terbentuk,

namun NaOH dapat menghidrolisis benzoil klorida menjadi asam benzoat yang

kurang reaktif. Oleh karena itu, piridina digunakan untuk mengikat HCl yang

terbentuk. Selain itu, piridina dapat mengubah benzoil klorida menjadi

benzoilpiridinium yang lebih reaktif. Diharapkan penggunaan piridina dapat

menghasilkan rendemen yang tinggi.

J. Hipotesis

1. Benzoil eugenol dapat disintesis dari eugenol dan benzoil klorida dengan

pelarut piridina.

2. Sintesis benzoil dari eugenol dan benzoil klorida dengan pelarut piridina

mempunyai rendemen yang tinggi.

Page 31: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif non-eksperimental

karena tidak ada perlakuan terhadap subyek uji dan hanya memaparkan fenomena

yang terjadi.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas : Jumlah mol dari starting material

2. Variabel Tergantung : Rendemen senyawa hasil sintesis

C. Definisi Operasional Penelitian

1. Starting material: merupakan senyawa yang digunakan dalam sintesis

yang merupakan senyawa asal, dalam hal penelitian ini adalah senyawa

eugenol dan benzoil klorida

2. Senyawa hasil sintesis: merupakan senyawa yang diharapkan terbentuk

pada penelitian yaitu benzoil eugenol.

Page 32: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

15

D. Bahan Penelitian

Eugenol (p.a., Sigma), benzoil klorida (p.a., E. Merck), aquadest

(Laboratorium Kimia Organik Fakultas Farmasi USD), n-hexane (p.a., E. Merck),

etil asetat (p.a., E. Merck), toluene (p.a., E. Merck), piridina (p.a., E. Merck), es

batu, dan silika gel GF 254 dengan ketebalan 1cm (E. Merck), kertas saring.

E. Alat penelitian

Neraca analitik (Mettler PM 100), alat-alat gelas pada umumnya, labu

Erlenmeyer bertutup (Pyrex), mikropipet (Socorex), labu hisap, corong Buchner,

pompa vakum (Robinair, Model no. 15100, Vacuum Pump Instruction Manual),

penangas air (Memmert Water Bath, WB 7-45), alat uji leleh (Electrothermal),

tabung kapiler, bejana kromatografi lapis tipis, lampu UV (Desaga, Germany),

spektrofotometer IR (IR Shimadzu Prestige-21), spektrometer 1H-NMR (

1H-NMR

JOEL-MY60), kromatografi gas-spektrometer massa (Shimadzu QP 2010S),

desikator berisi silika.

F. Tata Cara Penelitian

1. Sintesis Benzoil Eugenol

Eugenol sebanyak 6,25 ml (0,041 mol) dimasukkan ke dalam Erlenmeyer

bertutup. Piridina sebanyak 6,4 ml ditambahkan ke dalam Erlenmeyer berisi

eugenol tersebut dan campuran tadi diaduk dengan kecepatan 500 rpm selama 10

menit dengan magnetic stirrer. Benzoil klorida sebanyak 13,913 ml (0,082 mol)

ditambahkan pelan-pelan ke dalam campuran tadi dan diaduk selama 3 jam

Page 33: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

16

dengan magnetic stirrer. Campuran tadi dibiarkan dalam air es hingga terbentuk

padatan. Padatan yang terbentuk kemudian disaring dengan corong Buchner dan

direkristalisasi dengan etanol 96%. Setelah rekristalisasi, kristal ditimbang dan

dihitung rendemennya dengan rumus:

𝑅𝑒𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠× 100%

2. Pemeriksaan Pendahuluan Senyawa Hasil Sintesis

a. Organoleptis

Kristal hasil sintesis diperiksa bentuk, warna, dan baunya. Hasilnya

dibandingkan dengan eugenol.

b. Pemeriksaan Senyawa Hasil Sintesis dengan Kromatografi Lapis Tipis

(KLT)

Kristal hasil sintesis dilarutkan dalam etanol kemudian ditotolkan pada

lempeng silika gel GF 254 yang sebelumnya telah diaktifkan pada suhu 1000C

selama 30 menit. Pada lempeng silika tersebut ditotolkan pula eugenol dalam

etanol sebagai pembanding. Pengembangan dilakukan dalam bejana yang

telah dijenuhi heksana:etil asetat (96:4) dengan jarak rambat 10 cm. Bercak

dilihat di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan dihitung

harga Rf nya.

c. Pemeriksaan kelarutan senyawa hasil sintesis

Kristal hasil sintesis, kurang lebih 10 mg, dimasukkan ke dalam tabung

reaksi kemudian ditambahkan aquadest tetes demi tetes, amati kelarutannya.

Page 34: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

17

Prosedur yang sama dilakukan menggunakan larutan NaOH 10%, etanol 96%,

kloroform, dan etil asetat. Kemudian dibandingkan dengan kelarutan eugenol

dalam pelarut yang sama.

d. Pemeriksaan titik lebur senyawa hasil sintesis

Sejumlah kristal hasil sintesis diisikan ke dalam tabung kapiler, kemudian

dimasukkan pada thermophan. Kenaikan suhu thermophan diatur 0,50C tiap

menit. Kristal diamati dan dicatat suhunya ketika mulai melebur.

3. Elusidasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis

a. Elusidasi struktur dengan spektroskopi inframerah (IR)

Kristal hasil sintesis, kurang lebih 1 mg, dicampur homogen dengan KBr

kurang lebih 150 mg, lalu dikempa dan dibuat pelet. Selanjutnya dibuat

spektra inframerah dengan spektrofotometer inframerah.

b. Elusidasi struktur dengan spektroskopi resonansi magnetik inti 1H(

1H

NMR)

Kristal hasil sintesis, kurang lebih 10-50 mg, dimasukkan ke dalam tabung

dan ditambahkan pelarut deuterated chloroform (CDCl3) serta beberapa tetes

tetrametilsilana (TMS) sebagai standar internal. Sel berupa tabung gelas kecil

silindris diletakkan di antara kutub-kutub magnet. Sel sampel dipusingkan,

maka akan didapat sinyal resonansi dari 1H-NMR.

Page 35: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

18

c. Elusidasi struktur dengan spektroskopi massa (MS)

Kristal hasil sintesis dilarutkan dalam etanol, kemudian dilakukan

pemeriksaan dengan alat kromatografi gas-spektroskopi massa dengan

kondisi: alat pengionan Electron Impact (EI) 70 eV, suhu injector 3000C, jenis

kolom Rastek Rxi-5MS (30m), suhu kolom 1200C, gas pembawa helium,

tekanan 27.4 kPa, kecepatan alir fase gerak 80 ml/menit

G. Analisis Hasil

a. Rendemen senyawa hasil sintesis

b. Data uji pendahuluan berdasarkan :

1. Organoleptis

2. Data KLT

3. Data kelarutan

4. Data titik lebur

5. Data kromatografi gas

c. Identifikasi struktur senyawa hasil sintesis berdasarkan:

1. Spektra IR

2. Spektra 1H- NMR

3. Spektra MS

Page 36: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

19

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Sintesis Benzoil Eugenol

Sintesis senyawa benzoil eugenol dilakukan berdasarkan reaksi substitusi

nukleofilik asil dengan mereaksikan eugenol dan benzoil klorida dalam pelarut

piridin. Dalam reaksi substitusi nukleofilik asil terjadi penggantian (substitusi)

atom –H pada gugus hidroksi (-OH) fenolik dari eugenol oleh gugus benzoil dari

benzoil klorida.

Gugus -OH fenolik eugenol, yang memiliki pasangan elektron bebas,

bertindak sebagai nukleofil sedangkan benzoil klorida memiliki atom karbon

karbonil bertindak sebagai elektrofil. Pada reaksi ini digunakan benzoil klorida

karena atom klor (-Cl) pada benzoil klorida dapat menarik elektron dari atom

karbon (-C) karbonil. Hal ini menyebabkan atom C karbonil akan menjadi lebih

positif dan lebih mudah diserang oleh suatu nukleofil. Selain itu, atom Cl

merupakan gugus pergi yang baik sehingga mudah tersubstitusi oleh nukleofil

yang lain. Digunakan benzoil klorida berlebih (0,082 mol) supaya gugus OH

fenolik eugenol dapat terbenzoilasi semuanya.

O

Cl

Benzoil kloridaO

OH

Eugenol

O

O

H3CO

CH2

Benzoil eugenol

N

Piridina

NHCl-

Piridinium klorida

Gambar 6. Reaksi pembentukan benzoil eugenol

Page 37: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

20

Dalam reaksi dihasikan asam klorida (HCl) yang dapat memecah ikatan

ester dalam benzoil eugenol. Oleh karena itu, untuk mencegah pemecahan benzoil

eugenol, ditambahkan piridina untuk mengikat HCl.

Piridina, selain sebagai pengikat HCl, dapat juga meningkatkan reaktivitas

benzoil klorida sebagai agen pengasilasi. Piridina, yang merupakan nukleofil yang

lebih baik daripada alkohol netral, akan bereaksi dengan benzoil klorida

membentuk ion benzoil piridinium (Carey and Sundberg, 2007). Ion benzoil

piridinium yang terbentuk akan bereaksi dengan eugenol membentuk benzoil

eugenol. Karena ion benzoil piridinium sangat reaktif, reaksi ini akan langsung

terjadi. Berikut adalah mekanisme reaksi pembentukan benzoil eugenol:

O

Cl

N

O

N

Cl

O

N

-Cl -

OCH3

OH

eugenol

benzoil klorida piridina

O

N

O

H3CO

NH

O

OCH3

O

benzoil eugenol

H

Gambar 7. Mekanisme reaksi pembentukan benzoil eugenol

Page 38: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

21

Jika dibandingkan dengan benzoil klorida, ion benzoil piridinium memiliki

kereaktifan yang lebih tinggi. Perbedaan kereaktifan ini disebabkan oleh gugus

yang terikat pada atom –C karbonil. Gugus piridinium pada benzoil piridinium

bermuatan positif dan memiliki kekuatan untuk menarik elektron yang lebih besar

daripada atom klor pada benzoil klorida. Oleh karena itu, atom –C karbonil pada

ion benzoil piridinium akan lebih bermuatan positif daripada atom -C karbonil

pada benzoil klorida.

C

N

OO

Cl

Gambar 8. Perbedaan gugus pergi pada benzoil klorida dan ion benzoil

piridinium

Rendemen yang dihasilkan pada sintesis benzoil eugenol dari eugenol dan

benzoil klorida dengan piridina adalah 46%. Hal ini dapat disebabkan karena

proses rekristalisasi yang terjadi belum sempurna sehingga masih ada kristal yang

terlarut dalam etanol.

Page 39: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

22

B. Uji Pendahuluan

1. Uji Organoleptis

Uji organoleptis dilakukan dengan membandingkan bentuk, warna, dan

bau antara senyawa hasil sintesis dengan eugenol sebagai starting material. Data

hasil uji organoleptis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel I. Data Organoleptis Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol

Karakteristik Eugenol Senyawa hasil sintesis

Bentuk Cair Kristal

Warna Kuning pucat Putih

Bau Cengkeh Cengkeh

Dari tabel di atas, sudah terjadi perbedaan karakteristik antara kedua

senyawa tersebut. Dengan demikian telah terbentuk senyawa baru, yang

diperkirakan adalah benzoil eugenol,.

2. Uji Kelarutan

Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kelarutan senyawa hasil sintesis

dengan eugenol sebagai starting material. Uji ini dilakukan dengan menggunakan

akuadest, larutan natrium hidroksida 10%, etanol 96%, kloroform dan etil asetat.

Page 40: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

23

Berikut adalah data hasil uji kelarutan:

Tabel II. Data Kelarutan Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol

Pelarut Eugenol Senyawa Hasil Sintesis

Akuadest Praktis tidak larut Praktis tidak larut

Larutan NaOH 10% Larut Praktis tidak larut

Etanol 96% Larut Agak sukar larut

Kloroform Larut Larut

Etil asetat Larut Larut

Dari tabel di atas, diketahui bahwa senyawa hasil sintesis memiliki sifat

yang lebih non-polar dibandingkan eugenol sehingga lebih sukar larut dalam

etanol 96%. Adanya tambahan gugus benzoil pada senyawa hasil sintesis

menyebabkan tertutupnya gugus –OH fenolik yang bersifat polar. Selain itu,

gugus benzoil menyebabkan senyawa hasil sintesis menjadi semakin besar

sehingga mengurangi kepolarannya.

Gugus –OH fenolik yang telah tersubstitusi oleh benzoil juga

menyebabkan keasaman dari senyawa hasil sintesis menjadi hilang. Hal ini

menyebabkan senyawa hasil sintesis tidak dapat larut dalam larutan NaOH 10%

karena tidak dapat membentuk garam. Eugenol, yang masih memiliki gugus –OH

fenolik, dapat larut dengan baik dalam larutan NaOH 10% karena dapat

membentuk garam.

Page 41: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

24

3. Uji Titik Lebur

Hasil pengukuran menunjukkan bahwa titik lebur dari senyawa hasil

sintesis adalah 610C. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa

senyawa hasil sintesis ini sudah murni.

Hasil ini menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis memiliki titik lebur

yang lebih tinggi daripada eugenol, yaitu -90C. Peningkatan titik lebur disebabkan

oleh penambahan gugus benzoil sehingga bobot molekulnya bertambah besar.

Bertambahnya bobot molekul senyawa akan meningkatkan titik leburnya.

4. Uji Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Uji KLT dilakukan untuk uji kemurnian senyawa hasil sintesis dan

dibandingkan dengan senyawa eugenol. Uji KLT dilakukan dengan fase diam

silika gel GF254. Fase gerak yang digunakan adalah heksana:asetat (96:4) dan

dideteksi pada panjang gelombang 254 nm.

Page 42: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

25

Gambar 9. Hasil uji Kromatografi Lapis Tipis

Keterangan:

A= Eugenol

B= Senyawa hasil sintesis

Fase diam silika gel GF254 Merck®

Fase gerak Heksan:Etil Asetat (96:4)

Tabel III. Data Harga Rf Senyawa Hasil Sintesis dengan Eugenol

Senyawa Rf

Eugenol 0,54

Senyawa Hasil Sintesis 0,82

Hasil uji KLT menunjukkan bahwa senyawa hasil sintesis mempunyai

bercak tunggal yang berbeda dari eugenol. Bercak ini memiliki harga Rf yang

lebih besar daripada eugenol. Semakin besar nilai Rf suatu senyawa, maka

A

B

Page 43: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

26

senyawa itu semakin kuat terikat pada fase geraknya yang bersifat kurang polar

namun semakin lemah terikat pada fase diam yang bersifat lebih polar. Dari hasil

KLT ini bisa disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis memiliki sifat yang

kurang polar dibandingkan senyawa eugenol. Sifat yang kurang polar ini

dikarenakan adanya tambahan gugus benzoil yang menutupi gugus hidroksi

fenolik eugenol.

5. Uji Kromatografi Gas

Uji kromatografi gas dilakukan untuk mengetahui senyawa dalam hasil

sintesis. Hasil kromatogram menunjukkan bahwa hanya terdapat satu buah peak

yang terdeteksi pada Rt 17,91. Hasil ini menunjukkan hanya terdapat satu

senyawa pada senyawa hasil sintesis. Berdasarkan hasil kromatogram diketahui

bahwa kemurnian senyawa hasil sintesis adalah 100%. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis ini murni karena hanya mengandung

satu senyawa saja.

Gambar 10. Kromatogram Kromatografi Gas Senyawa Hasil Sintesis

Page 44: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

27

C. Elusidasi Struktur

1. Spektroskopi Infra Merah

Gugus-gugus fungsional dalam senyawa hasil sintesis dapat dianalisis

menggunakan spektroskopi infra merah dan kemudian dibandingkan dengan

gugus senyawa pembanding, yaitu eugenol.

Gambar 11. Spektra Infra Merah Senyawa Hasil Sintesis

Spektra senyawa hasil sintesis menunjukkan karakteristik yang berbeda

dari senyawa eugenol. Pita D (bilangan gelombang 1510 cm-1

) menunjukkan

adanya ikatan C=C aromatik. Pita A (bilangan gelombang 1600 cm-1

)

menunjukkan bahwa ada ikatan C=C alifatis yang meupakan gugus alil. Pita C

(bilangan gelombang 1265 cm-1

) menunjukkan adanya ikatan C-O. Adanya Pita B

(bilangan gelombang 1735 cm-1

) menunjukkan adanya gugus karbonil dalam

Page 45: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

28

senyawa hasil sintesis. Adanya gugus karbonil dan ikatan C-O menunjukkan

bahwa senyawa hasil sintesis adalah ester.

Tabel IV. Analisis Gugus Dari Spektra Senyawa Hasil Sintesis

Nomor pita Bilangan gelombang (cm-1

) Gugus Fungsional

A 1600

C=C Alil

B 1735 C=O Ester

C 1265 C-O Ester

D 1510 C=C Aromatik

Tabel V. Perbandingan Gugus Fungsional Senyawa Eugenol dengan

Senyawa Hasil Sintesis

Gugus Fungsi Eugenol Senyawa hasil sintesis

Aromatik (+) (+)

Alil (+) (+)

C-O ester (-) (+)

Karbonil (-) (+)

-OH (+) (-)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa pada senyawa hasil sintesis tidak

terdapat gugus OH fenolik. Hal ini dikarenakan gugus fenol tersebut sudah

tertutup oleh gugus baru yaitu gugus benzoil dan diperkuat dengan adanya gugus

karbonil ester dan C-O ester pada senyawa hasil sintesis.

Page 46: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

29

2. Spektroskopi 1H-NMR

Spektroskopi 1H-NMR berfungsi untuk mengidentifikasi tipe proton dan

jumlah proton yang ada pada senyawa hasil sintesis. Spektra senyawa hasil

sintesis ditunjukkan oleh gambar 14.

Gambar 12. Spektra Resonansi Magnetik Inti Senyawa Hasil Sintesis

Pada spektra 1H-NMR senyawa hasil sintesis, terdapat 7 profil sinyal

representatif yang menunjukkan proton-proton senyawa yang diperkirakan benzoil

eugenol. Pencacahan tipe proton dari benzoil eugenol ditujukkan oleh gambar 15.

Page 47: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

30

HC

HC

HC

CH

CH

O

O

HC

CH

CH

OCH3

CH2

H

H

H

1

2

3

3

3

4

4

5

6

6

6

7

7

Gambar 13. Pencacahan Tipe Proton Benzoil Eugenol

Dari gambar di atas proton bernomor 1 merupakan proton pada karbon

yang terikat pada cincin aromatis dan terhibridisasi sp3. Adanya efek anisotropik

dari cincin aromatis dan gugus alkena menyebabkan elektron dari proton yang

terikat tertarik ke arah cincin dan gugus alkena. Hal ini menyebabkan proton

bernomor 1 menjadi kurang terperisai sehingga serapannya berada di bawah

medan yaitu di geseran kimia δ 3,2 ppm.

Proton bernomor 2 merupakan proton pada karbon yang terikat pada atom

oksigen dengan hibridisasi sp3. Adanya atom oksigen yang bersifat elektronegatif

mengakibatkan elektron dari proton tertarik ke atom oksigen. Akibatnya, proton

nomor 2 akan menjadi kurang terperisai sehingga menyerap di bawah medan yaitu

di geseran kimia δ 3,7 ppm.

Proton bernomor 3 merupakan proton yang terikat pada atom C

terhibridisasi sp2. Adanya efek anisotropik dari C=C menyebabkan proton 3

menjadi tidak terperisai dan akan menyerap di geseran kimia δ 5,2 ppm.

Proton yang terikat pada benzena akan menyerap jauh di bawah medan

sebab efek anisotropik menyebabkan proton-proton tersebut menjadi kurang

Page 48: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

31

terperisai. Dalam benzena, elektron π terdelokasi melingkar di atas cincin

aromatik dan lingkaran elektron tersebut terinduksi dan bersirkulasi dengan

adanya medan yang digunakan menghasilkan arus listrik yang disebut arus cincin.

Arus cincin mengimbas medan magnet dalam molekul benzena dan memperkuat

medan magnet luar sehingga proton-proton pada benzena menjadi tidak terperisai.

Proton bernomor 4 dan 5 merupakan proton yang terikat pada benzena

sehingga akan memberikan serapan di daerah geseran kimia 6,5-8,4. Akan tetapi,

proton 4 dan proton 5 tidak ekivalen. Hal ini dikarenakan proton 5 lebih dekat

dengan atom oksigen yang terikat pada gugus karbonil. Saat terjadi resonansi,

karbonil akan menarik elektron dari atom oksigen di sebelahnya sehingga atom

oksigen tersebut menjadi lebih positif. Karena atom oksigen menjadi lebih positif,

maka elektron pada proton 5 lebih tertarik ke atom oksigen. Hal ini menyebabkan

proton 5 akan memberi serapan lebih di bawah proton 4. Proton 4 akan

memberikan serapan di geseran kimia δ 6,8 ppm karena hanya dipengaruhi oleh

efek anisotropik dari cincin benzena sedangkan proton 5 akan memberikan

serapan di geseran kimia δ 7,0 ppm.

Proton bernomor 6 dan 7 merupakan proton yang terikat pada benzena

sehingga akan memberikan serapan di daerah geseran kimia 6,5-8,4. Proton 6 dan

7 tidak ekivalen. Hal ini dikarenakan jarak terhadap atom karbon yang terikat

pada karbonil tidaklah sama. Gugus karbonil akan menarik elektron dari atom

karbon di sebelahnya sehingga atom karbon tersebut menjadi lebih positif. Efek

induksi menyebabkan elektron pada proton dengan jarak lebih dekat menjadi lebih

tertarik ke arah atom karbon yang lebih positif. Dengan demikian, semakin dekat

Page 49: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

32

suatu proton dengan karbon yang terikat karbonil, serapannya akan semakin

berada di geseran kimia yang lebih rendah. Jadi proton 7 akan berada di geseran

kimia yang lebih rendah dari proton 6. Proton 6 akan memberikan serapan di

geseran kimia δ 7,6 ppm karena hanya dipengaruhi oleh efek anisotropik dari

cincin benzena sedangkan proton 7 akan memberikan serapan di geseran kimia δ

8,2 ppm

Tabel VI. Hasil Interpretasi Spektra H1-NMR

Geseran

Kimia

(ppm)

Splitting Jenis Proton

Jumlah

Proton

3,2 Doublet CH2

H

H

H

2

3,7 Singlet

O CH3

3

Page 50: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

33

5,2 Triplet CH2

H

H

H

3

6,8 Doublet

O

O

CH

CH

OCH3

2

7,0 Doublet

O

O

HC

OCH3

1

7,6 Triplet HC

HC

CH

O

O

3

Page 51: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

34

8,2 Multiplet

HC

CH

O

O

2

Dari hasil interpretasi spektra 1H-NMR, dapat disimpulkan bahwa

senyawa hasil sintesis adalah benzoil eugenol.

3. Spektroskopi Massa

Spektroskopi massa menunjukkan massa molekular dan pola fragmentasi

dari senyawa hasil sintesis. Dari hasil spektra massa menunjukkan senyawa hasil

sintesis memiliki ion molekul dengan m/z 268. m/z ini sesuai dengan bobot

molekul benzoil eugenol, yaitu 268 g/mol. Fragmen ion paling stabil memiliki

m/z 105 yaitu yang merupakan pemecahan dari ikatan ester benzoil eugenol. Oleh

karena berdasarkan spektra massa dapat disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis

adalah benzoil eugenol. Mekanisme fragmentasi dari benzoil eugenol dapat dilihat

pada gambar 17.

Gambar 14. Spektra Massa Senyawa Hasil Sintesis

Page 52: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

35

70 eV EI

O

O

OCH3

O

O

OCH3

(m/z=268)

O

O

OCH3

(m/z=105)

O

(m/z=77)

C

O

Gambar 15. Fragmentasi Benzoil Eugenol

Page 53: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Senyawa benzoil eugenol dapat disintesis dengan mereaksikan eugenol dan

benzoil klorida dalam piridina. Kesimpulan ini diperkuat dengan uji-uji yang

telah dilakukan. Hasil uji-uji pendahuluan dan elusidasi struktur dengan

menggunakan spektroskopi inframerah, 1H-NMR, dan spektrometri massa

menunjukkan kesimpulan bahwa senyawa hasil sintesis adalah benzoil

eugenol.

2. Rendemen senyawa benzoil eugenol hasil sintesis dari eugenol dan benzoil

klorida dalam piridina sebesar 46%.

B. Saran

1. Perlu dilakukan optimasi lama waktu reaksi sintesis benzoil eugenol

dengan piridina.

2. Perlu dilakukan uji aktifitas antiinflamasi senyawa benzoil eugenol.

Page 54: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

37

Daftar Pustaka

Anonim, 2009, Kegunaan Eugenol, http://www.3dchem.com/molecules.asp?

ID=333, diakses tanggal 11 Februari 2010.

Bresnick, M.D, 2004, Intisari Kimia Organik, Penerbit Hipokrates, Jakarta, 96-99,

101-10.

Budavari, 1989, The Merck Index, eleventh edition, Merck&Co.Inc., Rahway,

N.J., USA, 9.

Carey, F.A., and Sundberg, R.J., 2007, Advanced Organic Chemistry Part B:

Reactions and Synthesis, 4th

Edition, Springer Science+Business Media,

LCC., New York, 244.

Fabiola, G.F., Damodharan, L., Pattabhi, V., and Nagarajan, K., 2001,

Cyclooxygenase-2 – An Attractive Target for Fruitful Drug Design,

Current Science, 80(1), 26-34

Fessenden, R. J. and Fessenden, J. S., 1994, Organic Chemistry, diterjemahkan

oleh Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Jilid II, Edisi ketiga, Penerbit

Erlangga, Jakarta, 82-84, 109-111, 454-462.

Gasparic, J., and Churacek, J., 1978, Laboratory Handbook of Paper and Thin-

Layer Chromatography, Ellis Horwood Limited, England.

Gritter, J. R., Bobbit, J. M., and Scharting, A. E., 1991, Pengantar Kromatografi,

diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, Edisi II, ITB, Bandung, 109-

112.

MacKenzie, 1967, Experimental Organic Chemistry, 3rd

Edition, Prentice-Hall,

Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.

Morrison, R.T., and Boyd, R.N., 1976, Organic Chemistry, 3rd

Edition, Prentige

Hall of India Private Ltd., London, 661-667.

Ozturk, A., and Ozbek, H., 2005, The Anti-Inflammatory Activity Of Eugenia

Caryophyllata Essential Oil: An Animal Model Of Anti-Inflammatory

Activity, Eur. J. Gen. Med., 159-163

Rohman, A., 2009, Kromatografi untuk Analisis Obat, Graha Ilmu, Yogyakarta,

181.

Page 55: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

38

Sadehgian, I., Seyedi, M.S., Saberi, M.R., Arghiani, Z., Riazi, M., 2007, Design

and Synthesis of Eugenol Derivatives, as potent 15-lipooxygenase

inhibitors, Bioorganic and Medical Chemistry Journal, 890-901.

Sastrohamidjojo, H., 1991, Kromatografi, Edisi Kedua, Liberty, Yogyakarta, 34-

36.

Sastrohamidjojo, H., 2001, Spektroskopi, Edisi Kedua, Liberty, Yogyakarta.

Scheiman, J.M., and Elta, G.H., 1990, Gastroduodenal Mucosal Damage with

Salsalate versus Aspirin: Results of Experimental Models and

Endoscopic Studies in Humans, Semin Arthritis Rheum, 121-127.

Silverstein, R. M., and Webster, F. M., 1998, Spectrometric Identification of

Organic Compounds, 6th

Ed, John Wiley & Sons, Inc., New York.

Vane, S.J., Botting, J., and Botting, R., 1996, Improved Non Steroid Anti-

Inflamatory Drugs COX-2 Enzyme Inhibitors, Kluver Academic

Publishers, London.

Vogel, A.I., 1956, A Textbook of Practical Organic Chemistry, 3rd

Edition, 582,

Longman, Green & Co., London.

Williams, D. H. and Fleming, I., 1997, Spectroscopic Methods in Organic

Chemistry, 5th

Ed, The McGraw-Hill Companies, London.

Page 56: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

39

LAMPIRAN

Page 57: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

40

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Rendemen Benzoil Eugenol

O

Cl

Benzoil kloridaO

OH

Eugenol

O

O

O

Benzoil eugenol

HCl

0,082 mol 0,041 mol --m

r

s 0,041 mol

0,041 mol 0,041 mol 0,041 mol

0,041 mol

0,041 mol

0,041 mol0

Massa teoritis benzoil eugenol= 𝑚𝑜𝑙 𝐵𝑒𝑛𝑧𝑜𝑖𝑙 𝑒𝑢𝑔𝑒𝑛𝑜𝑙 × 𝐵𝑀 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑖𝑙 𝑒𝑢𝑔𝑒𝑛𝑜𝑙

= 0,041 𝑚𝑜𝑙 ×268𝑔

𝑚𝑜𝑙

= 10,988𝑔

Rendemen benzoil eugenol = 𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑠𝑒𝑛𝑦𝑎𝑤𝑎 𝑠𝑒𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠× 100%

=5,083𝑔

10,988𝑔× 100%

= 46%

Page 58: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

41

Lampiran 2. Foto Senyawa Hasil Sintesis

Page 59: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

42

Lampiran 3. Kromatogram Kromatografi Gas Senyawa Hasil Sintesis

Page 60: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

43

Lampiran 4. Spektra Infra Merah Senyawa Hasil Sintesis

Page 61: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

44

Lampiran 5. Spektra 1H-NMR Senyawa Hasil Sintesis

Page 62: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

45

Lampiran 6. Spektra Massa Senyawa Hasil Sintesis

Page 63: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

46

Lampiran 7. Spesifikasi Alat Gas Chromatography-Mass Spectrometry

Senyawa Hasil Sintesis

Page 64: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

47

Lampiran 8. Spesifikasi Infrared Spectrophotometry Senyawa Hasil Sintesis

Alat : Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FT-IR)-

PRESTIGE-21-SHIMADZU

λ Scanning : 400-4000 nm

Pembuatan Pelet : KBr 200mg + Sampel 2 mg (Tekanan 10 ton, 1 menit)

Page 65: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

48

Lampiran 9. Spesifikasi 1H-NMR Spectrometry Senyawa Hasil Sintesis

Alat : 1H-NMR JEOL-MY60

Pelarut : Deuterated Chloroform (CDCl3)

Standar Internal : Tetrametilsilan (TMS)

Page 66: SINTESIS BENZOIL EUGENOL DARI EUGENOL DAN BENZOIL … file“Sintesis Benzoil Eugenol dari Eugenol dan Benzoil Klorida dalam Piridina” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada)

49

BIOGRAFI PENULIS

Emanuel Dani Ramdani lahir di Kuningan, 24 Desember

1989 sebagai putra ketiga dari tiga bersaudara pasangan

Yohanes Jupri dan Lucia Darwasih. Penulis menempuh

pendidikan di SD Yos Sudarso Cigugur (1995-2001) dan

melanjutkan ke SLTP Yos Sudarso Cigugur (2001-

2004). Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA

Kolese de Britto (2004-2007), penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma (2007-sekarang). Selama masa kuliah, penulis pernah

menjadi asisten praktikum Kimia Organik (2009-2010), asisten praktikum Kimia

Dasar (2009), dan asisten praktikum Spektroskopi (2010). Penulis juga aktif

dalam kegiatan kampus yaitu: anggota UKF “Squadra Viola”, Sie Acara Panitia

Talkshow Hari AIDS Sedunia (2008), Wakil Komisaris JMKI Komisariat Sanata

Dharma (2009), Ketua Panitia Pelepasan Wisuda Fakultas Farmasi Universitas

Sanata Dharma (2009), Koordinator Steering Comitee “TITRASI” 2010, dan

Koordinator Divisi Organisasi BEMF Farmasi Universitas Sanata Dharma (2010).