Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIOKOMPATIBILITAS
Si:Ca10(PO4)6(OH)2 DENGAN METODE HIDROTERMAL UNTUK
APLIKASI BONE FILLER
SKRIPSI
GILANG DARIL UMAMI
PROGRAM STUDI S-1 TEKNOBIOMEDIK
DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2012
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
ii
SINTESIS DAN KARAKTERISASI BIOKOMPATIBILITAS Si:Ca10(PO4)6(OH)2 DENGAN METODE HIDROTERMAL UNTUK
APLIKASI BONE FILLER
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Bidang Teknobiomedik Pada Departemen Fisika
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Oleh :
GILANG DARIL UMAMI
NIM : 080810009
Tanggal Lulus : 14 September 2012
Disetujui oleh:
Pembimbing I,
Ir. Aminatun, M.Si NIP. 19681028 199303 2 003
Pembimbing II,
Dr. Dwi Winarni, M.Si NIP. 19651107 198903 2 001
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
iii
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI
Judul : Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas
Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Penyusun : Gilang Daril Umami NIM : 080810009 Pembimbing I : Ir. Aminatun, M.Si Pembimbing II : Dr. Dwi Winarni, M.Si Tanggal seminar : 14 September 2012
Disetujui oleh :
Mengetahui:
Pembimbing I
Ir. Aminatun, M.Si NIP. 19681028 199303 2 003
Pembimbing II
Dr. Dwi Winarni, M.Si NIP. 19651107 198903 2 001
Ketua Departemen Fisika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga
Drs. Siswanto, M.Si NIP. 19640305 198903 1 003
Ketua Program Studi S1 Teknobiomedik
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga
Dr. Retna Apsari, M.Si NIP. 19680626 199303 2 003
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
Skripsi ini tidak dipubilkasikan, namun tersedia di perpustakaan dalam lingkungan Universitas Airlangga, diperkenankan untuk dipakai sebagai referensi kepustakaan, tetapi pengutipan harus seizin penyusun dan harus menyebutkan sumbernya sesuai kebiasaan ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Universitas Airlangga.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan hidayah,
inayah, dan rahmat-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan naskah skripsi
yang berjudul “Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas
Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone
Filler”. Tidak lupa semoga segala rahmat selalu terlimpahkan pada junjungan
kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat ini dari zaman
jahiliyah menuju zaman pencerahan.
Naskah skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan.
Pada kesempatan ini, penyusun menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Ayah, ibu, my little bro and little sis yang selalu mendukung dan mendoakan.
2. Ketua Departemen Fisika, Bapak Drs. Siswanto, M.Si, yang telah memberikan
informasi tentang penyusunan naskah skripsi ini.
3. Ketua Program Studi S1 Teknobiomedik, Ibu Dr. Retna Apsari, M.Si, yang
telah memberikan informasi tentang penyusunan naskah skripsi ini.
4. Ibu Ir. Aminatun, M.Si selaku pembimbing I yang selalu memberikan masukan
dan meluangkan waktu bagi penyusun untuk berkonsultasi.
5. Ibu Dr.Dwi Winarni, M.Si selaku pembimbing II yang selalu memberikan
masukan dan meluangkan waktu bagi penyusun untuk berkonsultasi.
6. Bapak Drs. Jan Ady, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Tri Anggono Prijo selaku dosen
penguji atas kritik saran dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
vi
7. Seluruh bapak dan ibu dosen FST UNAIR yang telah member dan membekali
kami dengan ilmu dan moral.
8. Mas Budi (Lab. ITS), Mbak Iis dan Ibu Har (Material ITS), Mbak Diah
(UBAYA), Mbak Rosi dan Mbak Putri (PUSVETMA) yang telah melancarkan
peminjaman alat sintesis sampel dan pengujian sampel.
9. Seluruh angkatan 2008 Teknobiomedik, Biomatlovers (Fara, Agnes, Adit,
Miranda, Windy, Ary, Yuyun, Arindha, Wida, Wita, Nurul) yang menemani
dan bersama berjuang dalam dan luar lab, teman-teman instrumentasi medis
yang telah bersama selama ini, Riska dan Ima (let’s sing along), temen-temen
LapanC, teman-teman Universitas Negeri Malang (Popy, Titis, Choir).
10. Staf dan karyawan FSAINTEK UNAIR, serta semua pihak yang telah
membantu penyusun selama proses penyusunan naskah skripsi ini.
Penyusun menyadari bahwa naskah skripsi ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk
perbaikan naskah skripsi ini.
Surabaya, 14 September 2012
Penyusun
Gilang Daril Umami
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
vii
Umami, Gilang Daril, 2012, Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler. Skripsi di bawah bimbingan Ir. Aminatun, M.Si, Departemen Fisika dan Dr. Dwi Winarni, M.Si, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya
ABSTRAK
Telah dilakukan sintesis hidroksiapatit dan silikon-hidroksapatit kandidat bone filler dengan metode hidrotermal. Prosedur penelitian dilakukan dengan mencampurkan kalsium nitrat tetrahidrat yang dilarutkan dalam aquades dan di tambah NH3. Kemudian, ammonium trifosfat juga dilarutkan dalam aquades dan ditambah NH3. Kedua larutan ini dicampur untuk kemudian di stirrer selama 30 menit. Untuk sampel Si-HA, ditambahkan TEOS terlebih dahulu sebelum di stirrer. Penambahan TEOS dengan variasi berat sebesar 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8. Tahap selanjutnya adalah proses hidrotermal 200oC, dicuci, dikeringkan 100oC dan sintering 800oC. Berdasarkan uji mikroskopik (XRD) ditunjukkan terbentuknya hidroksiapatit dan trikalsium fosfat pada semua sampel, tidak terbentuk puncak baru setelah penambahan silikon. Hasil FTIR hidroksiapatit terdeteksi adanya gugus fosfat (PO4
3-), gugus karbonat (CO32-) dan gugus
hidroksil (OH-). Hasil FTIR silikon-hidroksiapatit pada sampel IV, sampel yang memiliki variasi Si sebesar 0,6 %berat, terdeteksi gugus fungsi pada 812,849 cm-1 diindikasi sebagai vibrasi Si-O. Hasil uji MTT menunjukkan sel hidup pada semua sampel. Sampel silikon-hidroksiapatit pada variasi 0,2% berat Si memiliki sel hidup paling banyak sebesar 95,85473% menunjukkan sampel II lebih bioaktif dari sampel yang lain.
Kata kunci : Silikon-hidroksiapatit, metode hidrotermal, sintering, bone filler, bioaktif
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
viii
Umami, Gilang Daril, 2012, Synthesis and Biocompatibility Characteristic of Si:Ca10(PO4)6(OH)2 with Hydrothermal Method for Bone Filler Aplication. Final project was under guidance of Ir. Aminatun, M.Si, Department of Physics and Dr. Dwi Winarni, M.Si, Department of Biology, Faculty of Science and Technology, Airlangga University, Surabaya
ABSTRACT
In this study, hydroxyapatite and silicon-hidroksapatit for bone filler candidate has been done by hydrothermal method. Procedure of the research done by mixing calcium nitrate tetrahydrate was dissolved in distilled water and added NH3. Then, ammonium triphosphate was also dissolved in distilled water and added NH3. The two solutions are mixed for later stirrer for 30 minutes. For Si-HA samples, added TEOS before in stirrer. The addition of TEOS to the weight variation of 0; 0.2; 0.4; 0.6; 0.8. The next stage is the process of hydrothermal 200oC, washed, dried 100oC and 800oC sintering. Based on microscopic assay (XRD) indicated the formation of hydroxyapatite and tricalcium phosphate in all samples, no new peaks formed after the addition of silicon. FTIR results of hydroxyapatite detected phosphate (PO4
3-), group carbonate (CO32-) and hydroxyl
groups (OH-). FTIR results of silicon-hydroxyapatite on sample IV, which has a variety of samples of 0.6 wt% Si, detected functional groups at 812.849 cm-1 is indicated as Si-O vibrations. The results of MTT assay showed live cells in all samples. Samples of silicon-hydroxyapatite on a variation of 0.2% by weight Si has the maximum amount of live cells showed samples II 95.85473% more bioactive than other samples.
Keywords : Silicon-hydroxyapatite, hydrothermal method, sintering, bone filler, bioactive
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
LEMBAR PERNYATAAN .................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. iii
LEMBAR PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI ............................................. iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... .. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................. 4
1.3 Batasan masalah.............................................................................. ................. 5
1.4 Tujuan penelitian .............................................................................................. 5
1.5 Manfaat penelitian ............................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6
2.1 Tulang…………. ............................................................................................. 6
2.1.1 Komposisi tulang .................................................................................... 6
2.1.2 RGD (arginin-glisin-asam aspartat) ........................................................ 8
2.1.3 Tipe sel tulang ........................................................................................ 9
2.1.4 Pertumbuhan dan perbaikan tulang ........................................................ 11
2.2 Bone graft .................................................................................................. 14
2.3 Biomaterial .................................................................................................. 15
2.2.1 Hidroksiapatit . ....................................................................................... 16
2.4 Silikon ……..... ................................................................................................ 17
2.5 Hidrotermal .................................................................................................. 18
2.6 Sintering .................................................................................................. 19
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
x
2.7 Silikon-hidroksiapatit ....................................................................................... 21
2.8 X-Ray Diffraction (XRD) ................................................................................ 23
2.8 Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) .............................................. 25
2.9 MTT assay ….. ................................................................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 29
3.1 Waktu dan tempat penelitian ............................................................................ 29
3.2 Bahan dan peralatan penelitian ........................................................................ 29
3.2.1 Bahan penelitian ..................................................................................... 29
3.2.2 Alat penelitian ......................................................................................... 30
3.3 Prosedur penelitian ........................................................................................... 30
3.3.1 Persiapan sampel .................................................................................... 31
3.3.2 Pembuatan sampel .................................................................................. 31
3.3.3 Sintesis hidroksiapatit dan silikon-hidroksiapatit ................................... 32
3.3.4 Karakterisasi sampel ............................................................................... 32\
3.3.4.1 Uji XRD ..................................................................................... 32
3.3.4.2 Uji FTIR ..................................................................................... 33
3.3.4.3 MTT assay.................................................................................. 34
3.3.4.3.1. Persiapan Kultur Sel ................................................. 34
3.3.4.3.2. Uji MTT pada Kultur Sel .......................................... 35
3.4 Analisis data .................................................................................................. 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................... 36
4.1 Hasil ………. .................................................................................................. 36
4.1.1 Hasil uji XRD ......................................................................................... 36
4.1.2 Hasil uji FTIR ......................................................................................... 41
4.1.3 Hasil uji MTT assay ............................................................................... 45
4.2 Pembahasan .................................................................................................. 46
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 50
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 50
5.2 Saran .................................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 52
LAMPIRAN
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
xi
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Tabel Halaman 2.1 Kandungan unsur anorganik pada tulang ........................................................ 8
2.2 Sifat fisis dan mekanik polikristal hidroksiapatit ............................................ 16
3.1 Variasi komposisi Si-HA ................................................................................ 32
4.1 Persen intensitas HA dan TCP dalam tiap sampel .......................................... 40
4.2 Parameter kisi dari HA dan Si-HA ................................................................. 41
4.3 Puncak spektra sampel I sampai V.................................................................. 45
4.4 Persentase sel fibroblas dengan MTT assay ................................................... 45
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
xii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Gambar Halaman 2.1 Gabungan skematik dan mikrografi dari struktur hirearki dari tulang ............ 7
2.2 Transmisi electron mikrograf dari tulang ........................................................ 9
2.3 Sketsa osteoblas .............................................................................................. 10
2.4 Mikrograf elektron dari osteosit, menunjukkan retikulum endoplasma
(rER) yang besar dan Golgi ............................................................................ 10
2.5 Gambar sketsa dari osteoklas meresordsi tulang, a – adesi dan
sitodeferensiasi; b – sekresi dan resorpsi ........................................................ 11
2.6 Proses dari osifikasi endokondral.................................................................... 12
2.7 a. Bentuk kontak antar partikel serbuk, b. Pembentukan awal batas
butir, c. Pembesaran batas butir tahap pertengahan dan pengecilan
pori, d. Bentuk batas butir pada akhir sintering .............................................. 20
2.8 Skema dari difraksi sinar X ............................................................................. 23
2.9 Sinar X didifraksikan oleh lapisan atom dari material kristal ......................... 24
2.10 Skema dari FTIR ............................................................................................. 26
2.11 MTT assay plate .............................................................................................. 28
3.1 Diagram alir penelitian .................................................................................... 30
3.2 Bahan dasar pembuatan HA dan Si-HA. a – kalsium nitrat tetrahidrat,
b – ammonium fosfat, c – TEOS .................................................................... 31
3.3 Alat Xpert-Pro PANalytical ............................................................................ 33
3.4 Alat FTIR Bruker Tensor 27 ........................................................................... 33
3.5 Pellet dari campuran sampel dan KBr ............................................................ 34
4.1 Grafik search match XRD sampel HA sebelum sintering .............................. 37
4.2 Grafik search match XRD sampel I (HA) ...................................................... 37
4.3 Grafik search match XRD sampel II (0,2%Si – HA) ..................................... 38
4.4 Grafik search match XRD sampel III (0,4%Si - HA) ..................................... 38
4.5 Grafik search match XRD sampel IV (0,6% Si – HA) ................................... 39
4.6 Grafik search match XRD sampel V (0,8%Si – HA) ..................................... 39
4.7 Perbandingan grafik XRD sampel I sampai V ................................................ 40
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
xiii
4.8 Grafik FTIR sampel I (HA) ............................................................................ 42
4.9 Grafik FTIR sampel II (0,2%Si – HA)............................................................ 42
4.10 Grafik FTIR sampel III (0,4%Si – HA) .......................................................... 43
4.11 Grafik FTIR sampel IV (0,6%Si – HA) .......................................................... 43
4.12 Grafik FTIR sampel V (0,8%Si – HA) ........................................................... 44
4.13 Grafik variasi pesentase Si terhadap viabilitas sel .......................................... 46
4.14 Skema struktur heksagonal HA ....................................................................... 47
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Lampiran
Lampiran 1 ICDD Trikalsium Fosfat
Lampiran 2 ICDD Hidroksiapatit
Lampiran 3 Data hasil XRD sampel HA sebelum sintering
Lampiran 4 Data hasil XRD sampel I (HA)
Lampiran 5 Data hasil XRD sampel II (0,2% Si - HA)
Lampiran 6 Data hasil XRD sampel III (0,4% Si - HA)
Lampiran 7 Data hasil XRD sampel IV (0,6% Si - HA)
Lampiran 8 Data hasil XRD sampel V (0,8% Si - HA)
Lampiran 9 Data hasil FTIR sampel I (HA)
Lampiran 10 Data hasil FTIR sampel II (0,2% Si - HA)
Lampiran 11 Data hasil FTIR sampel III (0,4% Si - HA)
Lampiran 12 Data hasil FTIR sampel IV (0,6% Si - HA)
Lampiran 13 Data hasil FTIR sampel V (0,8% Si - HA)
Lampiran 14 Hasil dan perhitungan uji MTT
Lampiran 15 Langkah-langkah refinement dengan program PCW
(Powder Cell for Windows)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
“Menjaga amanah dan berkata jujur
dapat mendatangkan rezeki,
sedangkan khianat dan berkata
bohong dapat mendatangkan
kefakiran dan kemunafikan”
- Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tingkat kecelakaan transportasi dan frekuensi bencana alam di Indonesia, dalam
kurun waktu sepuluh tahun terakhir terbilang cukup tinggi. Kecelakaan transportasi
dan kecelakaan tersebut dapat menjadi salah satu penyebab terjadinya patah tulang.
Jumlah kasus operasi patah tulang di RS Sanglah di Denpasar, pada bulan Januari,
mencapai 24 orang. Jumlah tersebut hanya pasien yang masuk di IRD. Tiap satu
kamar operasi di Instalasi Bedah Sentral (IBS), rata-rata pasien patah tulang tiap hari
mencapai 2-3 pasien (Bali post, 2011).
Melihat cukup banyaknya kasus operasi patah tulang, diperlukan penanganan
yang tepat pada kasus patah tulang atau kerusakan tulang. Hal ini merupakan
pekerjaan yang serius sehingga membutuhkan material yang tepat untuk implan
tulang, mengingat tulang memiliki fungsi yang penting sebagai penyokong tubuh.
Material yang digunakan haruslah biokompatibel, tidak beracun dan berintegrasi
dengan cepat. Dengan kata lain, material ini haruslah menyerupai sifat dari tulang
asli.
Salah satu cara penanganan patah tulang atau kerusakan tulang itu adalah dengan
menggunakan bone graft. Bone graft mempunyai fungsi mekanik dan biologi
dikarenakan dapat membantu atau mengisi lubang (void filler) dan meningkatkan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
2
regenerasi tulang di tempat implantasi. Bone graft yang bagus harus memiliki
beberapa karakteristik, antara lain: memiliki kemampuan untuk membentuk tulang,
permukaannya harus dapat menstimulasi sel tulang untuk berdifferensiasi,
mempunyai permukaan yang bioaktif sehingga jaringan tulang dapat beregenerasi.
Dengan kata lain, material tersebut harus osteogenic, osteoinductive dan
osteoconductive. Bonegraft dapat dibedakan menurut asalnya, autograft jika jaringan
tersebut diperoleh dari pasien itu sendiri, allograft jika jaringan tersebut diperoleh
dari donor lain tetapi masih satu spesies, xenograft jika jaringan tersebut diperoleh
dari donor lain dan berbeda spesies atau bone graft sintetis (alloplastic) (Botelho,
2005). Salah satu contoh dari bone graft sintetis (alloplastic) adalah bone filler, yaitu
material implan osteokonduktif yang digunakan untuk mengisi rongga dan celah,
contoh rongga di tulang kaki, tulang belakang atau panggul, yang menganggu
stabilitas struktur tulang. Biasanya, rongga ini didapat dari cacat saat pembedahan
atau cedera traumatis ke tulang.
Biokeramik menjadi salah satu jenis dari bone graft sintetis yang diminati. Hal
ini dikarenakan biokeramik dapat digunakan untuk mengisi ruang, sebagai coating
atau sebagai komposit. Biokeramik dapat dibagi berdasarkan reaksi biologis yang
dimiliki, yaitu inert, bioaktif dan resorbable. Hidroksiapatit termasuk biokeramik
yang bersifat bioaktif (Botelho, 2005).
\ Hidroksiapatit (HA) memiliki rumus kimia Ca10(PO4)6(OH)2, adalah
biokeramik yang sering digunakan dalam kedokteran gigi dan bedah ortopedi. Lebih
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
3
dari dua dekade, banyak usaha yang telah dilakukan untuk membuat hidroksiapatit
untuk aplikasi jaringan tulang karena biokompatibilitas dan bioaktivitasnya yang
bagus (Kothapalli dalam Bang, 2009).
Silikon (Si) berperan dalam perkembangan tulang dan kerangka. Peran dari
silikon dalam sistem kerangka pertama kali ditulis oleh Carlisle yang menemukan
bahwa osteosit tulang tibia dari tikus dan mencit mengandung silikon sebanyak 0.5%
berat (Coe, 2008). Silikon dalam tulang manusia terdapat sekitar ≤ 1% berat dan
termasuk elemen trace level. Meskipun jumlah silikon ini kecil, tapi silikon berperan
dalam pertumbuhan atau kalsifikasi tulang (Pietak et al. dalam Aminian et al., 2011),
sehingga Si ditambahkan pada HA dan membentuk Si-HA untuk meningkatkan
bioaktivitasnya.
Silikon-hidroksiapatit atau Si-HA dapat disintesis dengan berbagai cara,
setiap cara memiliki keunggulan dan kelemahan. Ruys (Coe, 2008) melakukan
sintesis Si-HA dengan metode sol-gel. Namun metode ini menimbulkan fase
sekunder seiring dengan pemberian silikon. Boyer et al., 1997 menggunakan metode
solid state reaction, namun ion sekunder, seperti lanthanum atau sulfat, ikut
tercampur. Gibson et al., 1999 dan Kim et al., 2003 menggunakan metode wet-
chemical, namun bila di sintering dalam suhu tinggi akan mengakibatkan ukuran
kristal yang lebih besar. Tian et al., 2008 menggunakan metode mechanochemical,
namun temperatur panas dari metode ini tidak dapat diatur (Aminian et al. 2011).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
4
Metode selain yang disebutkan di atas adalah metode hidrotermal. Metode
hidrotermal biasanya dapat menghasilkan derajat kristalinitas yang tinggi dan rasio
Ca/P yang dekat dengan nilai stokiometri. Ukuran kristal yang dihasilkan melalui
metode ini memiliki rentang dari nanometer sampai mikrometer. (C. M. Botelho et al.
dalam Aminian et al., 2011). Kenyataannya, hanya metode hidrotermal dan
presipitasi yang menyebabkan pembentukan bahan monofase (M. Palard, 2008).
Berdasarkan kajian terhadap berbagai metode sintesis Si-HA seperti yang
disebutkan di atas maka pada penelitian kali ini, akan dilakukan sintesis Si-HA
dengan metode hidrotermal menggunakan hidroksiapatit sintetis dan variasi % berat
Si sebesar ≤ 1% berat, sehingga diharapkan diperoleh jumlah Si yang tepat dan dapat
meningkatkan bioaktivitas untuk dikembangkan sebagai biomaterial implan tulang.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut.
1. Apakah metode hidrotermal dapat mensintesis silikon-hidroksiapatit ?
2. Bagaimana mikroskopik dari silikon-hidroksiapatit hasil proses hidrotermal?
3. Bagaimana sitotoksik dari silikon-hidroksiapatit hasil proses hidrotermal?
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
5
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi masalah agar tidak menyimpang dari
tujuan.
1. Variasi TEOS sebagai sumber Si sebesar 0; 0,2; 0,4; 0,6; 0,8 %berat.
2. Karakterisasi mikrokopik menggunakan X-Ray Diffraction (XRD) dan Fourier
Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)
3. Karakterisasi sitotoksik menggunakan MTT assay sel fibroblast.
1.4. Tujuan Penelitian
1. Mensintesis silikon-hidroksiapatit dengan metode hidrotermal.
2. Mengetahui mikroskopik silikon-hidroksiapatit hasil sintesis hidrotermal.
3. Mengetahui sitotoksik silikon-hidroksiapatit hasil sintesis hidrotermal.
1.5. Manfaat penelitian
Penelitian silikon – hidroksiapatit diharapkan dapat bermanfaat bagi
perkembangan biomaterial dalam bidang medis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dimanfaatkan untuk kandidat implan tulang, khususnya sebagai bone filler.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tulang
Tulang merupakan jaringan kuat pembentuk kerangka tubuh manusia.
Tulang sebagai pembentuk kerangka manusia memiliki empat fungsi utama yaitu
fungsi mekanik, protektif, metabolik dan hemopoietik. Fungsi mekanik yaitu
sebagai penyokong tubuh dan tempat melekatnya jaringan otot untuk pergerakan.
Fungsi protektif yaitu sebagai pelindung berbagai alat vital dalam tubuh dan
sumsum tulang. Fungsi metabolik yaitu sebagai cadangan dan tempat
metabolisme berbagai mineral yang penting seperti kalsium dan fosfat. Fungsi
hemopoietik yaitu sebagai tempat berlangsungnya proses pembentukan dan
perkembangan sel darah (Leeson et al, dalam Dewi, 2009). Tulang merupakan
komponen yang sangat penting dalam tubuh manusia, oleh karena itu penanganan
yang tepat pada kerusakan tulang merupakan masalah kesehatan yang serius
dalam setiap pekerjaan klinik.
2.1.1. Komposisi tulang
Tulang disusun oleh matriks organik, anorganik dan air. Komponen
organik menyusun sekitar 20% dari tulang, sedangkan komponen anorganik
menyusun sekitar 65% tulang dan sisa 10% air. Komponen organik disusun oleh
80-90% berupa kolagen dan sisanya disusun oleh proteoglycan dan beberapa
protein non-kolagen, seperti osteocalcin, osteopontin, bone sialoprotein,
osteonectin, decorin dan biglycan. Komponen anorganik atau bagian mineral
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
7
menguatkan bagian organik dengan garam kalsium. Matriks tulang kolagen
disusun oleh kolagen tipe I dan V, tetapi kolagen tipe I yang paling berlimpah.
Matriks tulang protein memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sebagai contoh
osteopontin dan bone sialoprotein mempunyai urutan RGD yang dapat dikenali
oleh αvβ3 sehingga membantu pelekatan sel (cell attachment) dan pengikatan HA.
Matriks tulang mineral selalu mempunyai gugus karbonat (CO32-). Tetapi tidak
hanya gugus karbonat, ada juga natrium, magnesium, kalium, florida, klorida dan
juga beberapa trace element seperti strontium, timbal, barium, dan silikon
(Botelho, 2005).
Gambar 2.1 Gabungan skematik dan mikrografi dari struktur hirearki dari tulang: dari kiri ke kanan, tulang cortical dan cancellous; osteon dengan sistem Harves; lamela; serat kolagen; kristal mineral tulang; molekul kolagen (Rho dan Oiszta dalam Coe, 2008)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
8
Tabel 2.1. Kandungan Unsur Anorganik pada Tulang (Aoki dalam Prasetyanti, 2008)
Unsur Kandungan (% berat)
Ca 34,00
P 15,00
Mg 0,50
Na 0,80
K 0,20
C 1.60
Zat sisa 47,90
2.1.2. RGD (arginin-glisin-asam aspartat)
RGD (arginin-glisin-asam aspartat) diidentifikasi sebagai motif urutan
dalam fibronektin yang bertanggung jawab untuk membantu pelekatan sel. Variasi
dari berbagai protein, meliputi protein matriks ekstraseluler, mengandung urutan
tripeptida ini yang diperpanjang dan perulangan fleksibel. Fungsi RGD sebagai
adhesi sel dan agregasi domain yang dikenal oleh subset dari keluarga reseptor
permukaan sel yang dikenal dengan integrin, yang menghubungkan interaksi
protein-protein ekstraseluler dengan intraseluler sitoskeleton dari sel.
Penempelan sel termediasi integrin mempengaruhi dan mengatur migrasi
sel, pertumbuhan dan differensiasi. Sel yang telah hilang kontak dengan matriks
ekstraseluler biasanya mati dan protein yang mengandung motif sekuens ini
berperan dalam kematian sel dengan apoptosis. Peptida yang mengandung RGD
dapat secara langsung menginduksi apoptosis tanpa memerlukan sinyal integrin.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
9
Peptida ini memasuki sel dan secara langsung menginduksi autoprocessing dan
aktifitas enzimatik bentuk zymogen capacase-3, salah satu dari jenis capacase
yang diperlukan untuk kematian sel dengan apoptosis. Peptida RGD mungkin
menginduksi apoptosis dengan interaksi langsung dengan tempat pelekatan RGD
yang ada dalam procaspase-3, memicu perubahan konformasi yang menimbulkan
autoprocessing dan aktivasi dari procaspase-3 (Anonim, 2003).
2.1.3. Tipe sel tulang
Terdapat tiga tipe sel di dalam tulang yang berhubungan dengan formasi
tulang, perawatan dan resorpsi yaitu osteoblas, osteosit dan osteoklas.
Gambar 2.2. Transmisi elektron mikrograf dari tulang. M – marrow cavity (rongga sumsum); Opc – osteoprogenitor cells ; Ob – osteoblasts; Os – osteoid; Oc – osteocyte; CB – calcified bone matrix; C – canaliculi; and L – batas antara dua lamella yang berdekatan (Ross dalam Botelho, 2005)
Osteoblas adalah sel tulang yang berperan untuk memproduksi matriks
tulang. Sel ini mempunyai morfologi yang jelas, nukleus bundar yang menghadap
ke permukaan sel, sitoplasma dan kompleks Golgi yang terletak diantara nukleus
dan puncak sel.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
10
Gambar 2.3. Gambar skematik osteoblas (Botelho, 2005)
Selama remodelling tulang, beberapa osteoblas terkubur dalam osteoid dan
berdeferensiasi menjadi osteosit.
Gambar 2.4. Mikrograf electron dari osteosit, menunjukkan retikulum endoplasma (rER) yang besar dan Golgi (Botelho, 2005)
Sel ini dikelilingi oleh mineral matriks tulang. Morfologi dari sel osteosit
tergantung dari umur dan aktifitas fungsionalnya. Osteosit muda memiliki
karakteristik yang mirip dengan osteoblas dewasa, meskipun ada penurunan di
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
11
volume dan organelanya. Seiring waktu, osteosit terletak semakin dalam di tulang
mengamulasi glikogen dalam sitoplasma. Diduga, sel ini memiliki peran sebagai
mekanosensor dan aktivasi dari pergantian tulang.
Osteoklas adalah sel besar yang menghancurkan tulang. Sel ini berperan
penting dalam proses fisiologi normal dari pergantian tulang dan osifikasi
endokondral. Sel ini memiliki banyak nukleus (4-20 nuklei) dan terdeferensiasi
sempurna. Osteoklas akan menempel pada tulang yang akan dimakan atau di
resorpsi. Proses ini meliputi pengasaman dari lingkungan mikro termediasi oleh
vakuolar H+. pH sebesar 4,5 akan melarutkan mineral tulang dan komponen
organik demineralisasi (Botelho, 2005).
Gambar 2.5. Gambar sketsa dari osteoklas meresordsi tulang, a – adesi dan sitodeferensiasi; b – sekresi dan resorpsi (Botelho,2005)
2.1.4. Pertumbuhan dan perbaikan tulang
Pertumbuhan tulang atau osifikasi telah bermula sejak umur embrio 6-7
minggu dan berlangsung sampai dewasa. Proses terbentuknya tulang terjadi
dengan 2 cara yaitu melalui osifikasi intra membran dan osifikasi endokondral :
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
12
1. Osifikasi intra membran
Tulang pipih dari tengkorak dan wajah, mandibula klavikula dibentuk
melalui osifikasi intra membran. Osifikasi intra membrane ini pertama terjadi
pada tahap awal dari perkembangan embrionik. Pada tahap ini, sel mesenkim
bergerak dan berkumpul di daerah tertentu, dimana tulang akan terbentuk. Sel
mesenkim kemudian berproliferasi dan deferensiasi menjadi sel osteoprogenitor.
Beberapa sel yang lain berdeferensiasi menjadi osteoblas. Sel – sel baru ini
bertumpuk menjadi tulang rawan (Botelho, 2005).
2. Osifikasi endokondral
Gambar 2.6. Proses dari osifikasi endokondral
Hampir semua dari tulang manusia berkembang melalui osifikasi
endokondral. Langkah pertama dari osifikasi endokondral adalah sel mesenkim
berproliferasi dan bergerak ke tempat dari tulang yang patah. Sel mesenkim
berdiferensiasi menjadi sel kondroblas dan memproduksi matriks kartilago.
Kartilago ini memerlukan bentuk dari tulang yang akan dibentuk. Osifiaksi terjadi
didaalam model ini. Peningkatan lebar dikarenakan produksi matriks oleh
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
13
kondrosit baru yang berdeferensiasi dari lapisan kondrogenik. Osteoblas dibawah
perikondrium dalam tulang janin mendepositkan tulang bagian luar dari poros
tulang rawan. Saat proses ini terjadi, perikondrium dikenal dengan periosteum,
yang mendepositkan lebih banyak lapisan tulang. Lapisan osteogenik dalam
periosteum dikarenakan sel di lapisan ini berdeferensiasi menjadi osteoblas
(Botelho, 2005).
Penyembuhan tulang dapat dibagi menjadi tiga fase. Fase inflamasi adalah
fase pertama dari penyembuhan. Sesegera setelah terjadi fraktur atau patahan,
terbentuknya clot darah, diikuti masuknya inflamasi, sel pembersih pada daerah
luka. Hal ini diikuti oleh aliran sitokin yang membawa sel perbaikan kedalam
celah fraktur. Sel-sel ini dengan segera memulai berdifferensiasi menjadi sel yang
terspesialisasi membangun jaringan tulang baru (osteoblas) dan kartilago atau
tulang rawan baru (kondroblas). Beberapa bulan kemudian, sel-sel ini mulai
proses perbaikan, meletakkan matriks tulang dan kartilago baru. Di tahap awal ini,
sel osteoklas larut dan memakai kembali serpihan tulang.
Kedua, tahap perbaikan dimulai sekitar dua minggu setelah patahan
terjadi. Dalam tahapan ini, protein yang diproduksi oleh osteoblas dan kondroblas
mulai bergabung yang dikenal sebagai soft callus. Substansi lembut ini secara
bertahap mengeras menjadi hard callus sejalan dengan tulang dirajut selama enam
sampai dua belas minggu.
Tahap akhir dari penyembuhan fraktur dikenal sebagai fase perombakan.
Di fase ini, callus mulai dewasa dan mengubah bentuk dengan sendirinya.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
14
Anyaman tulang berubah menjadi tulang lamella yang lebih kuat karena aksi dari
sel osteoblas pembentuk tulang dan sel osteoklas resorpsi tulang (Brown, 2009).
2.2. Bone graft
Bone graft digunakan dalam beberapa prosedur operasi ortopedik untuk
mengembalikan keutuhan tulang yang telah diganggu oleh penyakit, trauma atau
penuaan dan juga untuk membantu penyembuhan tulang. Bone graft memiliki
fungsi mekanik dan biologi yang harus membantu atau mengisi celah dan
mempercepat regenerasi tulang pada tempat implantasi. Beberapa karakteristik
yang harus dimiliki bone graft adalah kemampuan untuk membentuk tulang atau
membawa sel-sel tulang, harus dapat menstimulasi sel osteoprogenitor untuk
berdeferensiasi membentuk tulang dan menyediakan permukaan yang bioaktif
sehingga jaringan tulang dapat beregenerasi. Ada beberapa macam bone graft,
yaitu autograft jika jaringan diperoleh dari tubuh pasien itu sendiri, allograft jika
jaringan diperoleh dari donor manusia lain, xenograft jika jaringan diperoleh dari
hewan dan bone graft sintetik (Botelho, 2005).
Bone filler merupakan salah satu contoh dari bone graft sintetik. Bone
filler ini diharuskan memiliki sifat tidak toksik dan osteokonduktif sehingga dapat
digunakan untuk mengisi rongga dan celah, contoh rongga di tulang kaki, tulang
belakang atau panggul, yang menganggu stabilitas struktur tulang. Biasanya,
rongga ini didapat dari cacat saat pembedahan atau cedera traumatis ke tulang.
Bone filler memiliki kemudahan filler ini tidak harus dihilangkan dari tempat
retakan tulang setelah jaringan kartilago dan jaringan tulang subkondral telah
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
15
teregenerasi. Oleh karena itu, pasien menerima bone filler hanya sekali dan dapat
mengurangi beban fisik dan psikis yang dialami jika menerima jenis implan yang
lain yang harus diganti beberapa kali.
2.3. Biomaterial
Biomaterial adalah material tak hidup yang digunakan dalam suatu alat
medis untuk diterapkan ke dalam tubuh manusia. Biomaterial berinteraksi dengan
sistem biologis manusia dalam proses penyembuhan, perbaikan, dan penggantian
begian-bagian tubuh manusia. Jenis-jenis biomaterial berdasarkan bahan
materialnya, antara lain logam (surgical alloy), polimer (biomedical polimer),
keramik (biomedical ceramic), dan komposit (biomedical composite) (Smallman
dalam Dyah, 2008).
Suatu material yang diimplantasikan ke dalam tubuh manusia akan
menimbulkan satu respon dari jaringan tuan rumah tempat dimana biomaterial
tersebut diimplantasikan. Respon tersebut dikategorikan menjadi salah satu dari
empat respon yaitu pertama jika material tersebut bersifat toksik maka jaringan
sekelilingnya mati (nekrosis), yang kedua yaitu jika material bersifat inert secara
biologi maka timbul semacam jaringan ikat di sekeliling jaringan material implant
terutama untuk material berbahan logam dan polimer. Ketiga yaitu jika material
bersifat bioaktif maka terbentuk ikatan antarmuka (interfacial bond) antara
implant dan jaringan, dan yang keempat yaitu jika material bersifat resorbable
maka material tersebut akan larut dan jaringan di sekelilingnya akan
menggantikan setelah periode tertentu. Material pengganti tulang harus bersifat
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
16
biokompatibilitas artinya mempunyai kemampuan bekerja sesuai dengan respon
jaringan dan tidak menimbulkan pengaruh buruk.
2.3.1. Hidroksiapatit
Hidroksiapatit (HA) merupakan kristal apatit yang paling stabil. HA
termasuk kelompok apatit yang paling banyak digunakan di bidang medis karena
memilki sifat biokompatibel dan osteokonduktif. Rumus kimia HA adalah
Ca10(PO4)6(OH)2 yang memiliki molar Ca : P adalah 1,67. Struktur HA adalah
heksagonal. Dimensi parameter kisi HA pada tulang adalah nilai a = b = 9,419 Å
dan c = 6,880 Å dan sudut α = β = 90o dan γ =120o. (Shi, dalam Dewi, 2009)
Tabel 2.2. Sifat Fisis Dan Mekanik Polikristal HA (Joon et al. dalam Wijayanti, 2010)
Properties Values
Elastic modulus 40-117 GPa
Compressive strength 294 MPa
Bending strength 147 MPa
Hardness (vickers) 3,43 GPa
Melting point 1227 °C
Density 3,16 g/cm3
Sintesis HA telah banyak dilakukan oleh para peneliti. Berbagai metode
dan prekursor sudah ditemukan untuk menghasilkan HA. Metode yang dapat
dilakukan yaitu metode basah melalui presipitasi, metode kering dengan
perlakuan termperatur tinggi dan hidrotermal.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
17
2.4. Silikon
Silikon atau Si adalah elemen non-metal dengan berat atom 28.
Merupakan elemen melimpah kedua di lapisan kerak bumi, dengan persentase
28%. Tetapi sulit ditemukan dalam bentuk elemennya karena reaksi dengan
oksigen, membentuk silika dan silikat, yang mana 92%, adalah mineral yang
paling umum.
Silikon dalam sistem tulang ditemukan pertama kali oleh Carlisle (Carlisle
dalam Coe, 2008) bahwa di dalam tulang anak ayam mengandung 0.5% silikon.
Penelitian-penelitian lain pada hewan (ayam dan tikus) telah menunjukkan bahwa
peningkatan silikon memiliki efek yang bagus pada sintesis kolagen (Calomme
dalam Coe, 2008) dan bila kekurangan menyebabkan penurunan formasi jaringan
ikat (Seaborn dalam Coe, 2008). Silikon juga terlihat berpengaruh pada formasi
matriks ekstraselular dari tulang dan mineralisasi, ditunjukkan dalam tulang tikus
(Carlisie dalam Coe, 2008). Silikon dalam tulang manusia terdapat sekitar ≤ 1%
berat atau termasuk elemen trace level. Meskipun jumlah dari silikon ini kecil,
tapi silikon berperan dalam pertumbuhan atau kalsifikasi tulang dan sistem
jaringan ikat (Pietak et al dalam Aminian et a.l, 2011).
Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa subtitusi silikat untuk ion fosfat
dalam HA meningkatkan formasi tulang baru secara in vivo; efek ini muncul
dengan peningkatan substitusi silikon (J.H. Lee dalam Aminian et al., 2011).
Substitusi ion silikat juga diketahui meningkatkan formasi permukaan kristalinitas
yang rendah dari pelapisan apatit dari HA, ketika diinkubasi dalam simulated
body fluid (SBF) (A.E.Porter dalam Aminian et al., 2011). Studi-studi tersebut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
18
menunjukkan keuntungan yang mungkin didapat dari penyatuan silikon kedalam
struktur biomaterial yang ditujukan untuk aplikasi regenerasi jaringan tulang.
2.5. Hidrotermal
Metode sintesis hidrotermal dapat didefinisikan sebagai sebuah proses
yang menggunakan reaksi fase tunggal atau heterogen dalam media encer pada
suhu tinggi (T>25oC) dan tekanan (P>100kPa) untuk mengkristalkan material
keramik secara langsung dari larutan. Sintesis ini biasanya dilakukan pada
tekanan autogeneous (10 bar), yang sesuai dengan tekanan uap dari larutan pada
suhu tertentu dan komposisi larutan hidrotermal. Batas atas dari sintesis
hidrotermal >1000oC dan tekanan 500 MPa (R. Roy dalam Suchanek et al., 2006).
Namun kondisi yang disukai untuk proses komersial dimana suhu kurang dari
350oC dan tekanan kira-kira kurang dari 50 MPa.
Salah satu keuntungan dari metode sintesis hidrotermal adalah hampir
semua bentuk dapat disintesis dengan metode hidrotermal, yaitu serbuk, serat,
kristal tunggal, keramik monolitik, dan coating pada logam dan polimer.
Keuntungan lain dari metode sintesis hidrotermal ini adalah kemurnian dari bubuk
yang disintesis dengan hidrotermal secara signifikan melampaui kemurnian dari
material semula. Hal ini dikarenakan impuritas akan dihilangkan dari sistem
bersamaan dengan mengkristalnya larutan.
Berbagai bubuk keramik telah bisa disintesis dengan metode hidrotermal.
Paling umum adalah material oksida, baik oksida sederhana, seperti ZrO2, TiO2,
SiO2, ZnO, Fe2O3, Al2O3, CeO2, SnO2, Sb2O5, Co3O4, HfO2, dsb., dan oksida
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
19
kompleks, seperti BaTiO3, SrTiO3, PZT, PbTiO3, KNbO3, KTaO3, LiNbO3, ferit,
apatit, tungstates, vanadates, molybdates, zeolites, dsb., beberapa diantaranya
adalah senyawa metastabil, yang tidak dapat diperoleh dengan menggunakan
metode sintesis klasik pada suhu tinggi. Teknik hidrotermal ini juga cocok untuk
non-oksida, seperti elemen murni (contoh Si, Ge, Te, Ni, berlian, carbon
nanotube), selenida (CdSe, HgSe, CoSe2, NiSe2, CsCuSe4), telurida (CdTe,
Bi2Te3, CuxTey, AgxTey), sulfida (CuS, ZnS, CdS, PbS, PbSnS3), fluorida,
nitrida, aresenida, dsb (Suchanek et al., 2006).
Aminian et al. (2011) telah berhasil mensistesis HA dan Si-HA melalui
metode hidrotermal menggunakan suhu 200oC. Hal ini ditunjukkan oleh hasil
pencocokan data penelitian dengan data JCPDS. Selain itu, pada suhu 200oC tidak
ditemukan adanya fase yang lain.
Ivankovic et al. (2010) juga telah melakukan penelitian sintesis HA
dengan melakukan variasi suhu hidrotermal dari 140oC sampai 220oC. Hasil
penelitian menunjukkan pada suhu 200oC, kalsium karbonat dan ammonium
fosfat yang merupakan bahan pembentuk menjadi HA secara keseluruhan.
2.6. Sintering
Sintering dapat juga disebut sebagai pemadatan atau pematangan dari
bahan yang dibentuk pada temperature tinggi (dibawah titik leleh) untuk menjadi
padat. Selama proses sintering terjadi pengurangan pori-pori dan disertai
penumbuhan butir, sehingga terjadi ikatan yang kuat antara masing-masing butir.
Peristiwa ini dapat terjadi karena adanya suatu mekanisme gerakan material
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
20
diantara butir (proses difusi) dan sumber energi untuk mengaktifkan gerakan
tersebut.
Gambar 2.7. a. Bentuk kontak antar partikel serbuk, b. Pembentukan awal batas butir, c. Pembesaran batas butir tahap pertengahan dan pengecilan pori, d. Bentuk
batas butir pada akhir sintering
Proses sentering berawal dari titik kontak antara partikel serbuk dalam
kompakan (Gambar 2.7 a), kemudian titik kontak tersebut bertambah luas dan
membentuk neck (leher), lalu berubah menjadi batas butir. Pada saat yang
bersamaan, rongga antar partikel serbuk mengecil dan membentuk pori. Tenaga
penggeraknya adalah energi permukaan (surface energy) seperti yang tertera
dalam Gambar 2.7 b. Batas butir bertambah besar dan porinya mengecil secara
signifikan, sehingga terjadi densifikasi atau shrinkage pelet dengan cepat (Gambar
2.7 c). Biasanya terjadi selama kenaikan suhu hingga suhu puncak. Pori yang
sebelumnya berbentuk silinder berubah menjadi spherical kemudian mengecil dan
tereliminasi dari batas-butir atau terisolasi dalam butir. Pori yang terisolasi dalam
butir masih dapat diperkecil. Dengan demikian jumlah titik kontak antar partikel
serbuk dalam kompakannya sangat berpengaruh terhadap laju penyinteran atau
densifikasi pelet karena proses sintering berawal dari titik kontak tersebut. Makin
banyak jumlah titik kontak tersebut makin cepat densifikasi pellet. Semakin
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
21
banyak jumlah titik kontak tersebut maka makin rendah suhu sintering yang
dibutuhkan pelet dalam penyinterannya. Jumlah titik kontak antar partikel tentu
juga lebih banyak dan perambatan panas dalam pelet juga lebih cepat, akibatnya
laju densifikasi atau laju penyinteran lebih tinggi sehingga suhu penyinterannya
lebih rendah (Purwamargapratala dkk, 2007)
Dalam sintesis HA, suhu sintering menentukan fase yang terbentuk.
Reaksi pertama yang terjadi dalam material Ca-P adalah kondensasi dari ion
HPO42- pada suhu 150-300oC. Ion karbonat juga mulai terdekomposisi menjadi air
dan CO2 pada suhu 100-300oC. Pada suhu yang lebih tinggi (500-1000oC), ion
karbonat terdekomposisi dengan sendirinya menjadi CO2 dan ion O2-. Pada
kisaran suhu 800oC, umumnya terjadi restrukturisasi ulang dari kristal apatit
berdasarkan rasio Ca/P. Pada rasio Ca/P 1,667 terbentuk hidroksiapatit
skoikiometri (Sprio, 2008).
2.7. Silikon-hidroksiapatit
Salah satu cara untuk meningkatkan bioaktivitas dari HA adalah dengan
menambahkan silikon. Secara lebih spesifik, gugus fosfat dapat disubtitusi dengan
gugus silikat.
Beberapa cara telah dilakukan oleh peneliti untuk membuat komposit
silikon-HA. Ruys membuat dengan metode sol-gel tetapi fase sekunder dari
kalsium silikofosfat [Ca5(PO4)3SiO2] dan α- atau β- TCP terbentuk bergantung
pada level pemberian silikon. Tanizawa et al. dan Sugiyama et al. membuat
komposit silikon-HA dengan metode hidrotermal, tetapi rasio Ca/(P+Si) terukur
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
22
1.71 yang mana lebih tinggi dari 1.67 milik HA, yang mengindikasikan substitusi
tidak terjadi. Gibson et al., (1999) membuat 0.4 % berat silikon disubstitusi HA
menggunakan metode presipitasi. Penghalusan Rietvelt dari data difraksi
menghasilkan penurunan kecil sepanjang sumbu a dan kenaikan di sumbu c dan
hal ini diperkirakan karena substitusi dari grup silikat yang lebih besar dari grup
fosfat. (Coe, 2008)
Paljar et al.,(2008) melakukan sintesis silikon-HA dengan menggunakan
metode hidrotermal. Hasil menunjukkan bahwa TEOS paling cocok untuk reaksi
in situ Si-HA. Hasil XRD menunjukkan puncak HA menurun dengan kenaikan
jumlah silikon, dan TCP yang terbentuk juga meningkat. Hasil FTIR
menunjukkan penurunan intensitas puncak karena subtitusi silikat pada fosfat
yang menyebabkan hilangnya beberapa OH-.
Aminian et al. (2011) mensistesis Si-HA melalui metode hidrotermal
menggunakan dua fosfat yang berbeda, (NH4)3PO4 dan (NH4)2HPO. Gugus Si
diperoleh dari TEOS. Variasi % berat Si yang dipakai adalah 0,8 dan 1,5.
Aminian et al. menggunakan uji cell attachment yang dilihat melalui SEM dan uji
toksisitas untuk menguji sampel secara in vitro. Hasil yang didapat adalah sampel
dengan % berat Si sebesar 0,8 memilki lebih banyak jumlah sel yang menempel
pada sampel dan jumlah sel yang hidup daripada sampel dengan % berat Si
sebesar 1,5.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
23
2.8. X-Ray Diffraction (XRD)
Difraktometer sinar X (XRD) merupakan salah satu peralatan yang
digunakan untuk menentukan komposisi senyawa yang terkandung dalam HA.
Sinar X ditembakkan ke sampel dan hasil difraksi ini ditangkap oleh detektor
untuk ditampilkan dalam bentuk grafik, seperti pada Gambar 2.7.
Gambar 2.8. Skema difraksi sinar X
Analisis XRD memberikan hasil data sudut-sudut difraksi suatu bahan dan
besar intensitas difraksi pada sudut difraksi tersebut. Hasil dari analisis XRD
menunjukkan fasa-fasa HA.
Berkas sinar X monokromatik yang jatuh pada sebuah kristal akan
didifraksikan ke segala arah. Tetapi karena keteraturan letak atom-atom pada arah
tertentu gelombang hambur itu akan berinterferensi konstruktif, sedangkan yang
lain berinterferensi destruktif.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
24
Gambar 2.9. Sinar X didifraksikan oleh lapisan atom dari material kristal
Suatu berkas sinar-x yang panjang gelombangnya yang jatuh pada suatu
kristal dengan sudut terhadap permukaan himpunan bidang Bragg yang jarak
antar bidangnya d. Berkas sinar-x yang didifraksikan oleh atom O dan N yang
memenuhi persyaratan ialah sudut difraksi bersama-sama dengan sudut jatuh dari
berkas semula terletak sebidang. Selain itu harus memenuhi persamaan Bragg,
yaitu
2 d sin = n (2.2)
Dimana d adalah jarak antar bidang, adalah sudut difraksi, n adalah orde difraksi
(n=1,2,3,…) dan adalah panjang gelombang sinar-x.
Dari hasil uji XRD dihasilkan pola difraksi berupa spektrum kontinu yang
meliputi sudut-sudut difraksi pada atom-atom bahan (2 ), besar intensitas (I), nilai
intensitas relatif (I/Io), dan jarak antar bidang (2d). Untuk menentukan jenis
senyawa dalam prosentase fraksi massa dengan memasukkan data hasil kedalam
persamaan berikut:
(2.3)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
25
Dengan, Ix adalah jumlah intensitas senyawa X, sedangkan Itotal adalah jumlah
intensitas keseluruhan.
2.9. Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FTIR)
Fourier transform infrared spectroscopy (FTIR) merupakan metode
analisis spektroskopi dengan menggunakan sinar infra merah. FTIR
dikembangkan karena adanya kebutuhan untuk bisa mengukur frekuensi
inframerah suatu sampel secara bersamaan. Pada spektroskopi ini, sinar infra
merah melaju dengan menembus sampel. Spektrum yang dihasilkan menunjukkan
transmisi dan absorpsi molekuler, yang hasilnya berupa spektrum. Spektrum infra
merah yang dihasilkan oleh dua sampel yang unik dan berbeda akan berbeda juga
(Anonim dalam Pratiwi, 2011).
Spektroskopi FTIR dapat mengidentifikasi suatu material yang tidak
diketahui jenisnya. Kualitas sampel dan juga komponen-komponen penyusun
suatu campuran juga dapat diketahui dengan mengunakan spektroskopi FTIR.
Kelebihan spektroskopi FTIR dibandingkan dengan yang lain antara lain adalah
kecepatan, sensitivitas, peralatan yang sederhana, dan tidak perlu dikalibrasi
karena alat tersebut dapat mengkalibrasi dirinya sendiri (Anonim dalam Pratiwi,
2011).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
26
Gambar 2.10. Skema dari FTIR
Analisis sampel pada spektroskopi FTIR diawali dengan dipancarkannya
sinar infra merah dari sumber benda hitam. Sinar tersebut melaju dan melewati
celah yang mengontrol jumlah energi yang disediakan untuk sampel. Sinar ini
masuk ke dalam interferometer di mana ada kode khusus. Hasil interferogramnya
kemudian keluar dari interferometer (Anonim dalam Pratiwi, 2011).
Sinar tersebut kemudian memasuki ruang sampel, di mana sinar tersebut
ditransmitasikan keluar atau dipantulkan kembali oleh permukaan sampel,
tergantung dari tipe analisis yang diselesaikan. Setelah itu, sinar tersebut masuk
ke detektor untuk analisis akhir. Hasil analisis akhir diolah menjadi sinyal digital
dan dikirimkan ke komputer di mana ada transformasi Fourier di dalamnya.
2.10. MTT assay
Salah satu metode untuk menilai sitotoksisitas suatu bahan adalah dengan
uji enzimatik yang menggunakan pereaksi MTT ((3-(4,5-Dimethylthiazol-2-yl)-
2,5-diphenyltetrazolium bromide). Uji ini banyak digunakan untuk mengukur
proliferasi seluler secara kuantitatif atau untuk mengukur jumlah sel yang hidup.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
27
MTT adalah molekul larut berwarna kuning, yang dapat digunakan untuk
menilai aktifitas enzimatik seluler yang didasarkan pada kemampuan sel hidup
untuk mereduksi garam MTT. Prinsip dari pewarnaan MTT adalah dengan
pengubahan dari cincin tetrazolium oleh karena aktivitas dari mitokondria pada
sel hidup. Pada sel yang mati, tidak terjadi perubahan dari cincin tetrazolium.
Mekanisme yang terjadi adalah formazan garam tetrazolium berwarna kuning
tersebut akan direduksi di dalam sel yang mempunyai aktivitas metabolik.
Mitokondria sel hidup yang berperan penting dalam hal ini adalah mitokondria
yang menghasilkan dehidrogenase. Bila dehidrogenase tidak aktif karena efek
sitotoksik, maka formazan tidak akan terbentuk. Jumlah formazan yang terbentuk
berbanding lurus dengan aktivitas enzimatik sel hidup (Rachadini, 2007)
MTT assay didasarkan pada kemampuan sel hidup untuk mereduksi garam
MTT yang berwarna kuning dan larut menjadi formazan yang berwarna biru-ungu
dan tidak larut. Reduksi garam tetrazolium terjadi intraseluler sehubungan dengan
enzim succinic dehidrogenae dari mitokondria. Namun Berridge membuktika
bahwa reduksi utamanya melibatkan enzim reticulum endoplasma yang
bergantung pada NADH, sedangkan enzim mitokondria hanya berperan dalam
porsi yang kecil.
Produksi formazan dapat dihitung dengan melarutkan dan mengukur
densitas optik (Optical Densitas/OD) dari larutan yang dihasilkan. Reaksi warna
biru keunguan digunakan sebagai ukuran dari jumlah sel yang hidup. Semakin
pekat warna biru-ungunya, semakin tinggi nilai absorbsinya dan semakin banyak
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
28
pula jumlah sel yang hidup (Rachadini, 2007). Presentase jumlah sel hidup untuk
uji MTT dapat dihitung dengan persamaan (2.4)
(2.4)
Dengan % sel hidup = prosentase jumlah sel setelah perlakuan, OD treatment =
nilai densitas sampel optik setelah perlakuan, OD control media = nilai densitas
media kontrol optik, OD control cell = nilai densitas sel control optik.
Jumlah sel dapat diukur sebagai hasil produk MTT dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang 540 – 570 nm, sehingga prosentase
densitas optik yang semakin tinggi menunjukkan sel metabolik yang aktif
sehingga dapat mereduksi MTT semakin baik pula (Rachadini, 2007).
Gambar 2.11. MTT assay plate
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
29
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan tempat penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama ±6 bulan pada tahun 2012. Penelitian
ini dilakukan di Laboratorium Fisika Material Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Airlangga untuk pembuatan HA dan campuran Si-HA, Laboratorium
Studi Energi dan Rekayasa ITS Surabaya untuk sintesis Si-HA dengan metode
hidrotermal, Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS Surabaya untuk uji XRD,
Laboratorium Polimer dan Membran Teknik Kimia UBAYA untuk uji FTIR,
Laboratorium Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produksi Pusat Veterinaria
Farma (PUSVETMA) Surabaya untuk MTT assay.
3.2. Bahan dan alat penelitian
3.2.1. Bahan penelitian
Bahan yang digunakan untuk pembuatan sampel dalam penelitian ini yaitu
kalsium nitrat tetrahidrat [Ca(NO3)2.4H2O], ammonium trifosfat [(NH4)3PO4],
aquades, larutan NH3, dan Tetra ethyl ortho silicate [Si(OCH2CH3)4]. Untuk MTT
assay dibutuhkan sel BHK 21, larutan MTT (3-(4, 5 dimethylthiazol-2-yl)-2, 5-
diphenyltetrazolium bromide), medium kultur Dulbecco’s Modification of Eagle’s
Medium (DMEM), Phosphate Buffered Saline (PBS), Bovine Serum 5%, EMS
5%, versence trypsin 0,25% DMSO (dimetil sulfoxida).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
30
3.2.2. Alat penelitian
Alat yang digunakan untuk pembuatan sampel penelitian ini yaitu spatula,
tabung ukur, gelas beaker, corong, pipet, timbangan digital, autoclave, oven,
kertas saring. Alat yang digunakan dalam penelitian ini untuk karakterisasi sampel
antara lain difraktometer sinar-X (XRD) Xpert-Pro PANalytical, fourier
transform infrared spectroscopy (FTIR) Bruker Tensor 27, microplate reader
ELISA.
3.3. Prosedur penelitian
Secara umum, prosedur penelitian sintesis Si-HA dapat digambarkan
dengan diagram alir berikut.
Gambar 3.1. Diagram alir penelitian
Persiapan bahan dan alat
Sintesis awal larutan HA dan Si-HA dari kalsium
nitrat, ammonium trifosfat, dan TEOS
Sintesis Si-HA dengan metode hidrotermal
menggunakan variasi %berat TEOS sebesar 0;
0,2; 0,4; 0,6; 0,8
Karaktersisasi struktur mikro dengan XRD dan
FTIR
Karakterisasi biokompatibilitas dengan
MTT assay
Analisis data
x
x
Penulisan laporan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
31
Tahap pelaksanaan dalam penelitian ini yaitu proses pembuatan larutan
HA dan variasi larutan Si-HA, proses sintesis HA dan Si-HA, serta proses
karakterisasi (XRD, FTIR dan MTT assay).
3.3.1. Persiapan sampel
Bahan dasar dari pembuatan sampel HA dan Si-HA berupa padatan untuk
kalsium nitrat tetrahidrat dan ammonium fosfat, berupa cairan untuk TEOS.
(a)
(b)
(c)
Gambar 3.2. Bahan dasar pembuatan HA dan Si-HA. a – kalsium nitrat tetrahidrat, b – ammonium fosfat, c – TEOS
3.3.2. Pembuatan sampel
Pembuatan sampel dimulai dengan menyiapkan kalsium nitrat tetrahidrat
yang dilarutkan dalam aquades dan di tambah NH3 sampai pH lebih dari 10.
Kemudian, ammonium trifosfat juga dilarutkan dalam akuades dan ditambah NH3
sampai pH lebih dari 11. Kedua larutan ini dicampur untuk kemudian di stirrer
selama 30 menit. Untuk sampel Si-HA, ditambahkan TEOS terlebih dahulu
sebelum di stirrer. Berikut tabel variasi komposisi dari TEOS dan HA untuk
mensintesis Si-HA.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
32
Tabel 3.1. Variasi komposisi Si-HA
Nama Sampel
% berat TEOS
Ca(NO3)2 (NH4)3PO4 TEOS mol g mol g mol g
I 0 0,025 5,9 0,0150 2,235 0 0
II 0,2 0,025 5,9 0,0148 2,2052 0,000175 0,0364
III 0,4 0,025 5,9 0,0146 2,1754 0,00035 0,0728
IV 0,6 0,025 5,9 0,0144 2,1456 0,000525 0,1092
V 0,8 0,025 5,9 0,0142 2,1158 0,000725 0,1508
3.3.3. Sintesis hidroksiapatit dan silikon-hidroksiapatit
Larutan awal dari HA dan Si-HA disintesis dengan metode hidrotermal
menggunakan autoclave dan oven. Larutan tersebut dimasukkan dalam autoclave
dan ditutup rapat. Kemudian autoclave dimasukkan dalam oven dalam suhu
200oC selama 8 jam. Pemilihan suhu 200oC sebagai suhu hidrotermal
dikarenakan pada suhu ini, HA sudah dapat tersintesis tanpa menimbulkan
adanya fase yang lain (Aminian et al., 2011 dan Ivankovic et al., 2010). Presipitat
hasil kemudian dicuci tiga kali, dan kemudian dikeringkan dalam suhu 100oC
selama 12 jam. Tiap sampel kemudian di sintering dalam suhu 800oC selama satu
jam (Aminian et al., 2011). Suhu sintering 800oC ini diharapkan dapat
membentuk HA yang lebih kristalin (Sprio, 2008).
3.3.4. Karakterisasi sampel
3.3.4.1. Uji XRD
Uji XRD dilakukan menggunakan Xpert-Pro PANalytical dengan sudut
difraksi 2 sebesar 10o-60o. Sampel diletakkan pada tempat berbentuk balok,
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
33
setelah itu sampel diletakkan pada alat uji. Hasil uji XRD tersaji dalam bentuk
grafik spektrum dan tabel. Pola difraksi berupa spektrum hasil uji XRD
memberikan informasi mengenai sudut-sudut terjadinya difraksi pada atom
bahan (2 ) pada sumbu horizontal dan besar intensitas yang dihasilkan pada
sumbu vertikal. Identifikasi fase diperoleh dengan membandingkan pola difraksi
HA dan Si-HA dengan data ICDD. Parameter kisi dari sampel dihitung dengan
program PCW (Powder Cell for Windows).
Gambar 3.3. Alat Xpert-Pro PANalytical
3.3.4.2. Uji FTIR
Uji FTIR menggunakan Bruker Tensor 27 dengan rentang bilangan
gelombang 4000-400 cm-1.
Gambar 3.4. Alat FTIR Bruker Tensor 27
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
34
Sampel yang diuji dicampur dengan KBr. Perbandingan KBr:sampel
sebesar 1:20. Sampel dan KBr kemudian dicampur dan dibentuk pellet. Pellet
tipis tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung perangkat FTIR dan
disinari, puncak-puncak spektrum karakteristik akan muncul dan bilangan
gelombang akan keluar secara otomatis dalam bentuk print out.
Gambar 3.5. Pellet dari campuran sampel dan KBr
3.3.4.3. MTT assay
3.3.4.3.1. Persiapan Kultur Sel
Persiapan dilakukan didalam laminar air flow, kultur sel BHK-21 dalam
bentuk monolayer dengan media Eagle’s dan FBS 10% ditanam dalam botol
kultur roux, kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 48 jam. Kultur sel
dicuci dengan PBS sebanyak 5 kali yang bertujuan untuk membuang sisa serum
yang tersisa. Kemudian ditambahkan tripsine versene untuk melepaskan sel dari
dinding botol dan memisahkan ikatan antar sel agar tidak menggerombol.
Kemudian tahap terakhir yaitu memasukkan sel dengan kepadatan 2 x 105 dalam
100 μL media eagle’s (media eagle’s 86%, penstrep 1%, Bovine Serum 5%,
Fungizone 100 unit/mL) ke dalam mikroplate 96-sumur sesuai dengan jumlah
sampel dan kontrol, kemudian dilakukan perlakuan (Rachadini, 2007).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
35
3.3.4.3.2. Uji MTT pada Kultur Sel
Penambahan 25 μL pereaksi MTT 5 mg/mL yang telah dilarutkan
dalam PBS dalam media untuk setiap sumuran. Selanjutnya dilakukan inkubasi
dalam inkubator selama 4 jam pada suhu 37 °C. Kemudian ditambahkan pelarut
DMSO sebanyak 50 μL yang dimasukkan ke setiap sumuran. Kemudian di
sentrifuse 30 rpm selama 5 menit. Selanjutnya nilai optik formazan dihitung
dengan Elisa reader pada panjang gelombang 630 nm. Makin pekat warnanya,
makin tinggi nilai absorbansinya semakin banyak jumlah selnya (Rachadini,
2007).
3.4. Analisis data
Dari data difraksi sinar-X (XRD), dilakukan pencocokan dengan data
standar (search match). Hasil search match berupa grafik dengan identifikasi fase
dari senyawa-senyawa pada puncak-puncak difraksinya. Penghalusan Rietveld
menggunakan data yang diperoleh dengan data standar untuk memperoleh
konstanta kisi. Hasil grafik yang menurun dan kontanta kisi yang berbeda dari
HA, menunjukkan Si telah bergabung dengan HA. Dari data FTIR dilakukan
pencocokan dengan data yang ada untuk menemukan gugus SiO4 sebagai tanda
bahwa Si telah bergabung dengan HA. Dari data pengukuran MTT assay yang
diperoleh, dilakukan analisis keterkaitan antara sel yang masih hidup (cell
viability) dengan variasi komposisi %berat TEOS dalam campuran Si-HA.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
36
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini dilakukan sintesis dan analisis sampel HA dan Si-HA.
Sampel HA dan Si-HA disintesis menggunakan autoklaf. Langkah berikutnya
adalah karakterisasi sampel dengan melakukan beberapa uji. Pengujian sifat mikro
menggunakan XRD, dilanjutkan dengan search match untuk mengetahui fasa-fasa
yang ada dan penentuan parameter kisi menggunakan program PCW. Pengujian
kimia fisis menggunakan FTIR untuk mengetahui struktur molekul dan gugus-
gugus karakteristik dalam sampel HA dan Si-HA. Pengujian sitotoksisitas
dilakukan menggunakan uji MTT assay.
4.1 Hasil
4.1.1. Hasil Uji XRD
Difraktometer sinar X (XRD) merupakan salah satu peralatan yang
digunakan untuk menentukan komposisi senyawa yang terkandung dalam sampel
HA dan Si-HA. Pengujian XRD ini bertujuan untuk melihat struktur sampel HA
dan Si-HA secara kualitatif, puncak-puncak kristal dan senyawa yang terkandung
dapat dilakukan dengan cara search match. Hasil dari search match data XRD
ditunjukkan pada Gambar 4.1 sampai Gambar 4.6.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
37
Gambar 4.1. Grafik search match XRD sampel HA sebelum sintering
Gambar 4.2. Grafik search match XRD sampel I (HA)
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
200
400
Hidroksiapatit
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
500
1000 HA
Hydroxylapatite, syn
Calcium Phosphate
Residue + Peak List
Accepted Patterns
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
38
Gambar 4.3. Grafik search match XRD sampel II (0,2%Si – HA)
Gambar 4.4. Grafik search match XRD sampel III (0,4%Si - HA)
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
200
400
600
800
HA+Si 0,2%
Calcium Phosphate
Hydroxylapatite, syn
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
500
1000
HA+Si 0,4%
Calcium Phosphate
Hydroxylapatite, syn
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
39
Gambar 4.5. Grafik search match XRD sampel IV (0,6% Si – HA)
Gambar 4.6. Grafik search match XRD sampel V (0,8%Si – HA)
Hasil search match dari hidroksiapatit sebelum sintering dan sampel I
sampai V ditunjukkan selengkapnya pada lampiran 1. Pada gambar 4.1 sampai 4.6
terlihat grafik search match XRD dengan puncak-puncak difraksi pola struktur
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
500
1000 HA+Si 0,6%
Hydroxylapatite, syn
Calcium Phosphate
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
200
400
600
800 HA+Si 0,8%
Hydroxylapatite, syn
Calcium Phosphate
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
40
kristal. Dari hasil search match yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa
sampel I sampai V memunculkan hidroksiapatit (HA) [Ca10(PO4)6(OH)2] dengan
tanda ( ) di puncaknya dan trikalsium fosfat (TKF) [Ca3(PO4)2] dengan tanda ( )
di puncaknya. Persen intensitas HA dan TKF setelah search match dalam tiap
sampel ditunjukkan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Persen intensitas HA dan TKF dalam tiap sampel
Sampel Persen intensitas (%)
HA TKF
I 29 71
II 26 74
III 11 89
IV 32 68
V 33 67
Hasil dari perbandingan grafik XRD dari sampel I sampai V ditunjukkan
pada gambar 4.7.
Gambar 4.7. Perbandingan grafik XRD sampel I sampai V
0
500
1000
Counts
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
HA+Si 0,8% HA+Si 0,6% HA+Si 0,4% HA+Si 0,2% HA
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
41
Dari gambar 4.7 menunjukkan bahwa penambahan TEOS sebagai sumber Si tidak
menunjukkan efek yang signifikan atau membentuk puncak baru dari pola difraksi
hidroksiapatit atau HA.
Tabel 4.2. Parameter kisi dari HA dan Si-HA
Parameter ICSD Sampel I Sampel II Sampel III Sampel IV Sampel V
Rp - 37,82 33,42 42,93 35,24 29,83
Rwp - 49,59 44,08 56,37 45,83 39,79
Rexp - 2,38 2,17 2,90 2,28 1,91
Konstanta kisi
a = b 9,419 9,419 9,406 9,349 9,406 9,405
C 6,880 6,897 6,872 6,809 6,870 6,872
Salah satu hasil refinement dari program PCW adalah parameter-parameter
kisi kristal, seperti yang terlihat di Tabel 4.2. Dapat dilihat bahwa terjadi sedikit
penurunan pada parameter kisi a dan c. Sampel I memiliki nilai parameter kisi
yang hampir mendekati nilai parameter kisi HA dari literatur (a = 9,419 Å dan c =
6,880 Å). Sampel II sampai V menunjukkan penurunan pada nilai parameter kisi a
dan c dibandingkan dengan sampel I.
4.1.2. Hasil Uji FTIR
Uji FTIR digunakan untuk mengetahui struktur molekul yang terbentuk
dalam sampel. Hasil FTIR sampel I sampai V digambarkan dalam grafik spektrum
dengan sumbu x sebagai wavenumber (cm-1) dan sumbu y sebagai besarnya nilai
% transmitan. Spektrum FTIR sampel I sampai V ditunjukkan pada Gambar 4.8
sampai Gambar 4.12.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
42
Gambar 4.8. Grafik FTIR sampel I (HA)
Gambar 4.9. Grafik FTIR sampel II (0,2%Si – HA)
CO32-
PO43-
OH-
OH-
PO43-
CO32-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
43
Gambar 4.10. Grafik FTIR sampel III (0,4%Si – HA)
Gambar 4.11. Grafik FTIR sampel IV (0,6%Si – HA)
OH-
PO43-
OH-
PO43-
CO32-
SiO44-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
44
Gambar 4.12. Grafik FTIR sampel V (0,8%Si – HA)
Dari uji FTIR diketahui bahwa untuk sampel I yang merupakan HA dan
sampel II sampai IV yang merupakan Si-HA (variasi 0,2% - 0,8%) masing-masing
menunjukkan gugus serapan karakteristik. Data tersebut digunakan sebagai acuan
untuk mendeteksi bergabungnya Si kedalam HA.
Spektrum FTIR karaketeristik HA ditunjukkan oleh frekuensi serapan OH-
pada 3600-3200 cm-1, PO43- pada 1100-960 cm-1 dan 660-450 cm-1, CO3
2- pada
1550-1410 cm-1 yang berkaitan dengan HA (Aminian et al, 2011). Spektrum FTIR
karakteristik dari sampel I sampai V ditunjukkan dalam Tabel 4.3.
OH-
PO43-
CO32-
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
45
Tabel 4.3. Puncak spektra sampel I sampai V
Gugus fungsi
Wavenumber (cm-1) Sampel I Sampel II Sampel III Sampel IV Sampel V
OH- 3571,52 ; 3446,17
3570,56 ; 3430,74
3570,56 ; 3434,6
3570,56 ; 3430,74
3570,56 ; 3433,64
PO43- 473,439
543,828 ; 480,188
508,151 ; 477,296
638,323 ; 479,224
568,898
CO32-
1540,85 ; 1521,56 ; 1507,1 ; 1488,78 ; 1456,96 ; 1418,39
1454,06 - 1455,99 1455,99
SiO44- - - - 812,849 -
4.1.3. Hasil Uji MTT assay
MTT assay digunakan sebagai uji toksisitas dari sampel yang disintesis.
Hasil dari uji toksisitas dibaca menggunakan ELISA Reader. Hasil pembacaan
ELISA Reader dari sampel HA dan Si-HA menunjukkan bahwa sampel tidak
bersifat toksik pada sel fibroblas, hal ini ditunjukkan oleh presentase sel yang
hidup masih diatas 60% (≥60%) yaitu densitas optik dari perlakuan masih
mendekati densitas optik dari kontrol sel. Presentase sel hidup dihitung dengan
persamaan (2.4), ditunjukkan dalam Tabel 4.4
Tabel 4.4. Persentase sel fibroblas dengan MTT assay
SAMPEL Optical Density (OD) % sel hidup
I 0.21425 87.8944
II 0.241375 95.85473
III 0.203875 84.8496
IV 0.20075 83.9325
V 0.211125 86.97726
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
46
Sampel I menunjukkan hasil uji sebesar 87,8944% yang menunjukkan
sampel ini tidak toksik. Sampel II menunjukkan hasil uji sebesar 95,85473%.
Sampel III menunjukkan hasil uji sebesar 84.8496%. Sampel IV menunjukkan
hasil uji sebesar 83.9325%. Sampel V menunjukkan hasil uji sebesar 86.97726%.
Gambar 4.13. Grafik variasi pesentase Si terhadap viabilitas sel
4.2 Pembahasan
Sintesis hidroksiapatit (HA) dan silikon-hidroksiapatit (Si-HA)
menggunakan metode hidrotermal pada suhu 200oC selama 8 jam tanpa sintering
menghasilkan hidroksiapatit 100% seperti terlihat pada Gambar 4.1. Namun,
dalam grafik ini masih terlihat kurangnya kristalinitas pada sampel. Setelah
dilakukan sintering 800oC selama 1 jam, terdeteksi trikalsium fosfat (TKF) pada
sampel I sampai sampel V. TKF yang muncul disini diduga merupakan deformasi
dari HA karena HA hasil sintesis masih termasuk stabil sampai pada suhu 750oC
dan akan terdekomposi menjadi TKF jika melampaui suhu tersebut (Jain, 2010).
75
80
85
90
95
100
105
Kontrol sel Sampel I (HA)
Sampel II (0,2%Si – HA)
Sampel III (0,4%Si – HA)
Sampel IV (0,6%Si – HA)
Sampel V (0,8%Si – HA)
% V
iab
ilita
s se
l
Variasi Si pada sampel
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
47
TKF yang muncul disini diduga merupakan β-TKF, hal ini dapat dilihat
dari ukuran unit sel a dan c dalam ICDD 01-072-7587 sebesar 10.4352 Å dan
37.4029 Å. Sedikit penurunan intensitas di puncak HA pada grafik XRD sampel II
sampel V dapat dikarenakan subtitusi dari beberapa gugus PO43- dengan SiO4
4-
sehingga HA menjadi kehilangan beberapa sifat kristalinitasnya (Nakata et al,
2009).
Gambar 4.14. Skema struktur heksagonal HA
Bidang sepanjang kisi a dalam HA banyak diisi oleh ion kalsium (Ca)
yang bermuatan positif, sedangkan sepanjang kisi c diisi oleh grup fosfat (P) yang
bermuatan negatif. Data penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan pada
nilai parameter kisi a dan c. Hal ini diduga disebabkan oleh terdeformasinya HA
menjadi TKF, mengingat jumlah ion Ca dan P pada HA dan TKF. HA memiliki
ion 10 Ca dan 6 P sedangkan TKF memiliki ion 3 Ca dan 3 P.
Hasil FTIR menunjukkan gugus OH- dan PO43- yang merupakan gugus
karakteristik HA. Gugus CO32- terdeteksi di semua sampel kecuali sampel III, hal
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
48
ini kemungkinan disebabkan gugus karbonat hilang waktu kalsinasi. Pada sampel
IV menunjukkan puncak pada 812,849 cm-1 yang terindikasi sebagai vibrasi Si-O.
Tidak terdeteksinya puncak Si pada sampel yang lain, diduga dapat disebabkan
campuran larutan yang kurang homogeny sehingga Si tidak terikat secara
sempurna dalam struktur HA. Hal lain yang dapat mempengaruhi tidak
terdeteksinya SiO44- dalam uji FTIR adalah temperatur sintering. Dalam sintering
suhu tinggi, keramik oksida logam terkadang dapat terdekomposisi karena proses
dehidrasi atau oksidasi melalui interaksi dengan gas lingkungan (Kokubo, 2008).
Hasil uji MTT menunjukkan tidak adanya sifat toksik pada semua sampel.
Sampel I yang merupakan HA bersifat tidak toksik karena memang HA memiliki
biokompatibilitas yang baik untuk kontak dengan jaringan tulang. Sampel II
sampai V merupakan sampel variasi %berat Si. Keempat variasi sampel ini
menunjukkan bahwa penambahan Si pada HA tidak bersifat toksik pada sel
fibroblas. Nilai densitas optik sampel yang semakin dekat dengan nilai densitas
optik kontrol sel menunjukkan semakin banyak sel yang hidup. Berdasarkan
Gambar 4.13, viabilitas sel terbanyak terdapat pada sampel II (0,2%Si – HA). Hal
ini menunjukkan bahwa sampel II juga bersifat lebih bioaktif daripada sampel
yang lain. Nilai uji MTT dalam penelitian ini masih lebih tinggi dibandingkan
dengan nilai uji MTT dari penelitian sebelumnya, Aminian et al, 2011. Nilai %sel
hidup HA pada penelitian ini sebesar 87,8944% dibanding nilai %sel hidup HA
pada penelitian Aminian, sebesar 54,98%. Sedangkan %sel hidup untuk variasi
0,8% berat Si bernilai 86.97726% dibanding nilai %sel hidup variasi 0,8% berat
Si penelitian Aminian sebesar 79,54%.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
49
Dalam penelitian ini, β-TKF muncul sebagai deformasi HA karena
sintering. Namun β-TKF sendiri ternyata memiliki peran yang cukup bagus dalam
dunia medis. β-TKF menjadi kalsium fosfat pertama yang digunakan sebagai
biokeramik untuk substitusi dan perbaikan tulang karena stabilitasnya dalam suhu
tinggi dan kemudahan proses sebagai keramik. Material ini digunakan dalam
rekonstruksi dari hampir semua cacat tulang, dari cacat daerah alveolar setelah
ekstraksi gigi dan sebelum peletakan implan, rekonstruksi sinus, perbaikan dari
macam-macam perubahan bentuk, dan rekonstruksi tulang karena luka atau
penyakit. Keramik β-TKF menunjukkan sifat bioabsorbable dan dapat tergantikan
oleh tulang. β-TKF juga merupakan unsur pokok dari semen DCPD (dicalcium
phosphate dehydrate) dan terkadang digunakan sebagai tambahan yang bersifat
inert dalam tipe semen Ca-P yang lain (Kokubo, 2008).
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Hidroksiapatit dan silikon-hidroksiapatit dapat disintesis dengan metode
hidrotermal, namun memunculkan fase sekunder yaitu trikalsium fosfat
(TKF).
2. Hasil XRD menunjukkan penambahan silikon tidak menunjukkan puncak
difraksi baru dan terjadi penurunan pada parameter kisi a dan c. Hasil FTIR
menunjukkan gugus karakteristik OH-, PO43-, CO3
2- yang termasuk dalam
hidroksiapatit. Puncak dari gugus Si-O muncul pada sampel IV pada 812,849
cm-1.
3. Hasil MTT assay menunjukkan semua sampel tidak toksik pada sel fibroblas.
%sel hidup paling besar ditunjukkan pada sampel II (0,2%Si – HA).
5.2 Saran
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, perlu dilakukan:
1. Penggunaan variasi suhu dan lama waktu sintering sehingga kemunculan
trikalsium fosfat dapat dihindari.
2. Pengujian FTIR sebelum dan sesudah sintering untuk membandingkan
kemunculan puncak SiO44-.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
51
3. Variasi silikon lebih kecil dari 0,2% silikon-hidroksiapatit untuk mengetahui
pengaruhnya pada viabilitas sel yang dihasilkan.
4. Penggunaan sel osteoblas atau uji histologi agar memiliki data pendukung
yang lebih banyak untuk dijadikan kandidat bahan implan bone filler.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
52
DAFTAR PUSTAKA
Aminian, Alieh, Mehran Solati-Hashjin, Ali Samadikuchaksaraei, Farhad Bakhshi, Fazel Gorjipour, Arghavan Farzdi, Fattolah Moztarzadeh, Martin Schmiicker. 2011. Synthesis of silicon-substituted hydroxyapatite by a hydrothermal method with two different phosphorous sources. Ceramic International 37 page 1219-1229.
Anonim. 2011. Pasien Bedah Ortopedi di RS Sanglah Antre Sampai 24 Orang,
Kebanyakan Multitrauma. http://www.balipost.co.id/mediadetail.php? module=detailberitaminggu&kid=24&id=47658.html [diakses pada tanggal 30 Desember 2011].
Anonim. 2003. RGD. Horst Ibelgaufts' COPE: Cytokines & Cells Online
Pathfinder Encyclopedia. http://www.copewithcytokines.de/cope.cgi?key=RGD.html [diakses pada tanggal 19 Januari 2012].
Anonim. 2001. The O’ Cells. http://depts.washington.edu/bonebio/bonAbout/bone
cells.html [diakses pada tanggal 30 Desember 2011]. Bang, Le Thi. 2009. Synthesis And Characterization Of Hydroxyapatite (Ha) And
Silicon Substituted Hydroxyapatite (Si-Ha) Produced By A Precipitation Method. Thesis of AUN/SEED-Net, Penang
Botelho, Cláudia Manuela da Cunha Ferreira. 2005. Silicon-Substituted
Hydroxyapatite for Biomedical Applications. Thesis of Faculdade de Engenharia Universidade do Porto. Thesis of Faculdade de Engenharia Universade do Porto.
Brown, Susan E.. 2009. How To Speed Fracture Healing, Center for Better Bone.
New York. Center for Better Bones. Coe, Samuel Christopher, BSc (Hons). 2008. The Deposition, Characterisation
and Biocompatibility of Hydroxyapatite and Silicon Doped Hydroxyapatite Thin Film Coatings for Orthopaedic Applications. Thesis of The University of Nottingham.
Dewi, Setia Utami. 2009. Pembuatan Komposit Kalsium Fosfat – Kitosan dengan
Metode Sonikasi. Tesis Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Jain, Sakshi. 2010. Processing of Hydroxyapatite by Biomimetic Process. Thesis
of Department of Ceramic Engineering National Institute of Technology Rourkela.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
53
Kokubo, Tadashi. 2008. Bioceramics and their clinical applications. England. Woodhead Publishing Limited, Abington Hall, Abington.
Nakata, Kentaro, Takashi Kubo, Chiya Numako, Takamasa Onoki, Atsushi
Nakahira. 2009. Synthesis and Characterization of Silicon-Doped Hydroxyapatite. Material Transactions vol 50 no 5 page 1046-1049.
Palard, Mickael, Eric Champion, Sylvie Foucaud. 2008. Synthesis of silicated
hydroxyapatite Ca10(PO4)6-x(SiO4)x(OH)2-x. Journal of Solid State Chemistry vol 181 page 1950-1960.
Pramodhawardhani, Anjartika, 2010, Mekanisme Pembentukan Tulang, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. Prasetyanti, Fitriani. 2008. Pemanfaatan Cangkang Telur Ayam untuk Sintesis
Hidroksiapatit dengan Reaksi Kering. Skripsi FMIPA Institut Pertanian Bogor.
Pratiwi, Niken. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapatit Scaffold. Skripsi
FMIPA Institut Pertanian Bogor. Prihartini, Ardini. 2011. Sintesis dan Karakterisasi Semen Gigi Berbasis Nano
Zinc Oxide. Skripsi FMIPA Universitas Airlangga. Purwamargapratala, Yustinus, Didin S.Winatapura, Engkir Sukirman. 2007.
Pengaruh Suhu Dan Waktu Sinter Terhadap Penumbuhan Fasa Superkonduktor Gdba2cu3o7-X. Tangerang. Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN)-BATAN.
Rachadini, Novianita. 2007. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Serbuk Kayu Siwak
(Salvadora Persica) Pada Kultus Sel Fibroblas Dengan Uji MTT. Skripsi FKG Universitas Airlangga.
Sadi, Amir Yadi, Mohammad Ali Shokrgozar, Seyed Shahin Homaeigohar,
Alireza Khavandi. 2007. Biological evaluation of partially stabilized zirconia added HA/HDPE composites with osteoblast and fibroblast cell lines. J Mater Sci: Mater Med vol 19 page 2359-2365.
Sprio, Dott. Simone. 2008. Synthesis And Characterization Of Implants For Bone
Substitutions Made Of Biomedical Apatites Containing Silicon. Thesis of Alma Mater Studiorum – Università di Bologna.
Suchanek, Wojciech L. dan Richard E. Riman. 2006. Hydrothermal Synthesis of
Advanced Ceramic Powders. Advances in Science and Technology vol. 45 pp. 184-193.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 1. ICDD Trikalsium Fosfat
Name and formula Reference code: 01-072-7587
Compound name: Calcium Phosphate Common name: tricalcium bis(phosphate(V))
Empirical formula: Ca3O8P2
Chemical formula: Ca3 ( PO4 )2
Crystallographic parameters Crystal system: Rhombohedral
Space group: R3c
Space group number: 161
a (Å): 10.4352
b (Å): 10.4352
c (Å): 37.4029
Alpha (°): 90.0000
Beta (°): 90.0000
Gamma (°): 120.0000
Volume of cell (10^6 pm^3): 3527.26
Z: 21.00
RIR: 1.32
Subfiles and quality
Subfiles: Ceramic
ICSD Pattern Inorganic
Quality: Star (S)
Comments ANX: A2B3X8
Creation Date: 11/20/2008 Modification Date: 1/19/2011
ANX: A2B3X8
Analysis: Ca3 O8 P2 Formula from original source: Ca3 (P O4)2
ICSD Collection Code: 97500 Calculated Pattern Original Remarks: Stable from 193 to 1408 K (2nd ref.,
Tomaszewski), above P21/a Wyckoff Sequence: b14 a4(R3CH)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Unit Cell Data Source: Powder Diffraction.
References Primary reference: Calculated from ICSD using POWD-12++
Structure: Hoshikawa, A., Kamiyama, T., Sakai, A., Yashima, M.,
J. Solid State Chem., 175, 272, (2003)
Peak list No. h k l d [A] 2Theta[deg] I [%]
1 0 1 2 8.13690 10.864 14.4
2 1 0 4 6.49830 13.616 17.1
3 0 0 6 6.23380 14.196 3.7
4 1 1 0 5.21760 16.980 22.8
5 1 1 3 4.81310 18.419 1.5
6 2 0 2 4.39220 20.201 5.1
7 0 1 8 4.15260 21.380 1.5
8 0 2 4 4.06840 21.828 11.8
9 1 1 6 4.00110 22.200 2.0
10 1 0 10 3.45600 25.757 25.4
11 2 1 1 3.40160 26.177 3.3
12 1 2 2 3.36010 26.506 7.4
13 1 1 9 3.25070 27.415 5.3
14 2 0 8 3.25070 27.415 5.3
15 2 1 4 3.20840 27.784 51.3
16 0 0 12 3.11690 28.616 0.7
17 1 2 5 3.10710 28.708 1.1
18 3 0 0 3.01240 29.631 13.6
19 0 2 10 2.88120 31.014 100.0
20 2 1 7 2.88120 31.014 100.0
21 1 2 8 2.75810 32.435 20.4
22 3 0 6 2.71230 32.998 7.1
23 1 1 12 2.67580 33.462 6.3
24 2 2 0 2.60880 34.347 72.4
25 0 1 14 2.56200 34.995 4.3
26 2 2 3 2.55350 35.115 6.0
27 2 1 10 2.52220 35.565 12.0
28 1 3 1 2.50080 35.880 3.5
29 3 1 2 2.48420 36.128 0.5
30 1 3 4 2.42100 37.105 1.1
31 1 2 11 2.40660 37.335 8.5
32 2 2 6 2.40660 37.335 8.5
33 3 1 5 2.37660 37.824 5.5
34 2 0 14 2.29970 39.140 0.8
35 1 0 16 2.26320 39.797 9.9
36 1 1 15 2.24980 40.045 2.5
37 0 4 2 2.24300 40.171 1.0
38 2 2 9 2.20900 40.817 0.9
39 3 1 8 2.20900 40.817 0.9
40 4 0 4 2.19610 41.067 9.4
41 3 0 12 2.16610 41.662 9.5
42 1 2 14 2.10440 42.944 1.0
43 1 3 10 2.08220 43.424 3.5
44 0 0 18 2.07790 43.519 4.1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
45 0 2 16 2.07790 43.519 4.1
46 3 2 1 2.07010 43.691 2.0
47 2 3 2 2.06060 43.903 5.5
48 0 4 8 2.03420 44.503 7.5
49 3 2 4 2.02410 44.737 3.8
50 3 1 11 2.01760 44.889 1.5
51 2 3 5 2.00050 45.294 6.7
52 2 2 12 2.00050 45.294 6.7
53 4 1 0 1.97210 45.984 1.0
54 1 4 3 1.94780 46.591 2.0
55 4 0 10 1.93390 46.946 23.4
56 3 2 7 1.93390 46.946 23.4
57 2 3 8 1.89530 47.961 13.5
58 1 4 6 1.88020 48.371 12.4
59 1 2 17 1.84970 49.221 0.1
60 0 1 20 1.83130 49.749 3.9
61 3 1 14 1.82790 49.848 1.7
62 3 2 10 1.81330 50.277 5.1
63 5 0 2 1.79900 50.705 4.1
64 4 1 9 1.78160 51.235 3.9
65 0 5 4 1.77460 51.452 7.1
66 2 3 11 1.77020 51.589 1.2
67 3 3 0 1.73920 52.579 2.6
68 2 0 20 1.72800 52.946 27.2
69 3 0 18 1.71050 53.531 8.3
70 1 3 16 1.71050 53.531 8.3
71 2 4 1 1.70560 53.697 1.7
72 2 1 19 1.70560 53.697 1.7
73 4 2 2 1.70080 53.860 0.4
74 1 1 21 1.68580 54.379 6.2
75 5 0 8 1.68580 54.379 6.2
76 2 4 4 1.68010 54.579 1.9
77 3 2 13 1.68010 54.579 1.9
78 3 3 6 1.67520 54.752 0.8
79 1 0 22 1.67080 54.908 0.5
80 4 1 12 1.66650 55.062 3.4
81 3 1 17 1.65350 55.532 0.2
82 1 2 20 1.64040 56.014 2.3
83 2 3 14 1.63790 56.107 3.2
84 0 5 10 1.62740 56.502 2.5
85 2 4 7 1.62740 56.502 2.5
86 2 2 18 1.62460 56.608 2.3
87 4 0 16 1.62460 56.608 2.3
88 1 5 2 1.61700 56.898 0.3
89 3 3 9 1.60420 57.394 4.5
90 4 2 8 1.60420 57.394 4.5
91 5 1 4 1.59920 57.590 3.1
92 0 2 22 1.59120 57.907 1.5
93 1 5 5 1.58620 58.107 0.6
94 5 1 7 1.55360 59.447 8.1
95 2 4 10 1.55360 59.447 8.1
96 3 2 16 1.55110 59.553 8.0
97 4 1 15 1.54680 59.735 1.6
98 1 5 8 1.53340 60.311 2.9
99 4 2 11 1.52620 60.625 0.3
100 2 1 22 1.52200 60.810 3.1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
101 3 3 12 1.51880 60.952 1.7
102 6 0 0 1.50620 61.517 3.8
103 3 1 20 1.49890 61.849 0.8
104 5 0 14 1.49890 61.849 0.8
105 1 1 24 1.49330 62.107 0.6
106 5 1 10 1.48900 62.306 0.9
107 4 3 1 1.48450 62.516 0.8
108 3 4 2 1.48100 62.681 0.3
109 1 2 23 1.46730 63.334 4.5
110 4 3 4 1.46730 63.334 4.5
111 3 4 5 1.45720 63.824 0.8
112 5 2 0 1.44710 64.323 1.7
113 0 4 20 1.44060 64.648 2.4
114 4 2 14 1.44060 64.648 2.4
115 0 5 16 1.43040 65.166 2.1
116 1 4 18 1.43040 65.166 2.1
117 3 2 19 1.42760 65.310 0.8
118 3 3 15 1.42760 65.310 0.8
119 0 1 26 1.42070 65.667 0.3
120 3 4 8 1.41590 65.918 2.8
121 5 2 6 1.40960 66.250 5.6
122 2 3 20 1.38870 67.379 4.3
123 1 5 14 1.38870 67.379 4.3
124 3 0 24 1.38420 67.627 0.9
125 4 3 10 1.38080 67.817 1.4
126 1 6 1 1.37720 68.018 1.4
127 6 1 2 1.37440 68.176 0.3
128 2 1 25 1.37080 68.379 0.3
129 2 0 26 1.37080 68.379 0.3
130 2 5 9 1.36660 68.619 0.5
131 1 6 4 1.36340 68.802 0.7
132 3 1 23 1.36340 68.802 0.7
133 3 4 11 1.36140 68.918 0.9
134 4 0 22 1.35850 69.086 0.6
135 6 1 5 1.35530 69.272 0.5
136 0 6 12 1.35530 69.272 0.5
137 4 2 17 1.34910 69.636 0.2
138 1 1 27 1.33790 70.305 0.6
139 2 2 24 1.33790 70.305 0.6
140 5 1 16 1.33370 70.559 1.6
141 3 3 18 1.33370 70.559 1.6
142 1 2 26 1.32580 71.043 1.7
143 4 1 21 1.32150 71.309 1.8
144 1 0 28 1.32150 71.309 1.8
145 3 2 22 1.31460 71.741 0.7
146 5 2 12 1.31250 71.874 1.8
147 4 4 0 1.30440 72.391 2.9
148 5 0 20 1.29960 72.701 1.0
149 4 4 3 1.29840 72.779 1.0
150 3 4 14 1.29840 72.779 1.0
151 3 5 1 1.29020 73.316 2.6
152 2 4 19 1.29020 73.316 2.6
153 5 3 2 1.28800 73.462 2.7
154 1 3 25 1.28470 73.682 0.6
155 0 2 28 1.28100 73.930 0.3
156 7 0 4 1.27890 74.072 0.8
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
157 4 4 6 1.27680 74.214 0.3
158 6 1 11 1.27680 74.214 0.3
159 5 3 5 1.27220 74.528 0.2
160 4 2 20 1.26110 75.297 4.1
161 4 3 16 1.25390 75.806 1.0
162 3 5 7 1.25390 75.806 1.0
163 2 5 15 1.25230 75.920 1.8
164 5 1 19 1.25230 75.920 1.8
165 2 6 2 1.25040 76.055 2.5
166 3 1 26 1.24680 76.314 1.7
167 0 0 30 1.24680 76.314 1.7
168 2 1 28 1.24440 76.488 2.6
169 5 3 8 1.24440 76.488 2.6
170 6 2 4 1.24210 76.656 1.6
171 1 6 13 1.24210 76.656 1.6
172 0 5 22 1.23840 76.926 0.5
173 2 6 5 1.23600 77.103 0.2
174 6 1 14 1.22480 77.941 0.6
175 1 5 20 1.22480 77.941 0.6
176 1 4 24 1.22270 78.100 1.1
177 6 0 18 1.22040 78.275 2.1
178 3 5 10 1.22040 78.275 2.1
179 0 4 26 1.21350 78.807 0.9
180 1 1 30 1.21350 78.807 0.9
181 2 6 8 1.21050 79.040 0.8
182 1 2 29 1.20700 79.315 0.7
183 5 3 11 1.20700 79.315 0.7
184 4 4 12 1.20330 79.607 1.3
Stick Pattern
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 2. ICDD Hidroksiapatit
Name and formula
Reference code: 01-072-1243 Mineral name: Hydroxylapatite, syn Compound name: Calcium Phosphate Hydroxide Empirical formula: Ca10H2O26P6
Chemical formula: Ca10 ( PO4 )6 ( OH )2
Crystallographic parameters
Crystal system: Hexagonal
Space group: P63/m Space group number: 176
a (Å): 9.4320
b (Å): 9.4320
c (Å): 6.8810
Alpha (°): 90.0000
Beta (°): 90.0000
Gamma (°): 120.0000
Volume of cell (10^6 pm^3): 530.14
Z: 1.00
RIR: 1.14
Subfiles and quality
Subfiles: Ceramic Common Phase
Excipient Forensic
ICSD Pattern
Inorganic Mineral
Pharmaceutical Quality: Indexed (I)
Comments
ANX: A3B5X13 Creation Date: 11/20/2008
Modification Date: 1/19/2011 ANX: A3B5X13
Analysis: H2 Ca10 O26 P6
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Formula from original source: Ca10 (P O4)6 (O H)2
ICSD Collection Code: 16742 Calculated Pattern Original Remarks: New refinement based on previously measured
intensities Minor Warning: No e.s.d reported/abstracted on the cell dimension.
7%<R factor<12% (for single crystal)
Wyckoff Sequence: i h4 f a(P63/M) Unit Cell Data Source: Single Crystal.
References
Primary reference: Calculated from ICSD using POWD-12++, (1997) Structure: Posner, A.S., Diorio, A.F., Acta Crystallogr., 11, 308,
(1958)
Peak list No. h k l d [A] 2Theta[deg] I [%]
1 1 0 0 8.16840 10.822 16.9
2 1 0 1 5.26260 16.834 4.8
3 1 1 0 4.71600 18.801 2.4
4 2 0 0 4.08420 21.743 6.0
5 1 1 1 3.89000 22.842 5.8
6 2 0 1 3.51210 25.339 2.4
7 0 0 2 3.44050 25.875 36.1
8 1 0 2 3.17070 28.121 10.1
9 2 1 0 3.08740 28.896 14.8
10 2 1 1 2.81680 31.741 100.0
11 1 1 2 2.77950 32.179 45.3
12 3 0 0 2.72280 32.868 56.4
13 2 0 2 2.63130 34.045 22.3
14 3 0 1 2.53180 35.426 3.4
15 2 2 0 2.35800 38.134 0.2
16 2 1 2 2.29780 39.173 5.0
17 1 3 0 2.26550 39.755 19.7
18 2 2 1 2.23070 40.402 1.8
19 1 0 3 2.20830 40.830 0.4
20 1 3 1 2.15190 41.950 5.8
21 3 0 2 2.13510 42.296 0.7
22 1 1 3 2.06260 43.858 4.5
23 4 0 0 2.04210 44.322 0.7
24 2 0 3 1.99990 45.308 3.7
25 4 0 1 1.95770 46.341 0.6
26 2 2 2 1.94500 46.662 27.6
27 1 3 2 1.89210 48.047 13.4
28 2 3 0 1.87400 48.541 4.4
29 2 1 3 1.84120 49.463 30.5
30 3 2 1 1.80810 50.431 17.6
31 4 1 0 1.78250 51.208 11.8
32 4 0 2 1.75610 52.035 12.6
33 3 0 3 1.75610 52.035 12.6
34 0 0 4 1.72020 53.205 14.4
35 1 0 4 1.68330 54.466 0.5
36 3 2 2 1.64570 55.818 6.5
37 5 0 0 1.63370 56.264 0.2
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
38 1 1 4 1.61610 56.933 0.5
39 3 1 3 1.61180 57.098 4.1
40 5 0 1 1.58950 57.975 1.5
41 4 1 2 1.58270 58.248 0.7
42 3 3 0 1.57200 58.683 0.6
43 2 4 0 1.54370 59.867 4.4
44 3 3 1 1.53250 60.350 3.4
45 4 0 3 1.52520 60.669 0.1
46 2 4 1 1.50620 61.517 3.1
47 1 2 4 1.50270 61.676 3.5
48 5 0 2 1.47580 62.927 8.4
49 5 1 0 1.46710 63.343 1.4
50 3 0 4 1.45430 63.966 7.8
51 3 2 3 1.45120 64.119 5.7
52 5 1 1 1.43480 64.942 7.5
53 3 3 2 1.42980 65.197 1.5
54 1 4 3 1.40740 66.367 2.0
55 2 2 4 1.38970 67.324 0.1
56 1 3 4 1.37000 68.425 0.3
57 6 0 0 1.36140 68.918 0.2
58 1 0 5 1.35710 69.167 0.1
59 5 1 2 1.34950 69.613 2.3
60 4 3 0 1.34290 70.005 0.5
61 6 0 1 1.33550 70.450 0.1
62 5 0 3 1.33060 70.748 0.2
63 1 1 5 1.32110 71.334 0.4
64 4 3 1 1.31800 71.528 3.8
65 4 0 4 1.31560 71.678 0.7
66 5 2 0 1.30800 72.160 2.9
67 2 0 5 1.30420 72.403 0.3
68 3 3 3 1.29670 72.889 0.2
69 5 2 1 1.28500 73.662 1.9
70 2 4 3 1.28060 73.957 3.5
71 2 3 4 1.26730 74.865 1.1
72 6 0 2 1.26590 74.962 1.2
73 2 1 5 1.25700 75.586 4.9
74 3 4 2 1.25100 76.012 2.7
75 6 1 0 1.24570 76.394 1.9
76 1 4 4 1.23780 76.971 6.1
77 5 1 3 1.23590 77.111 4.1
78 3 0 5 1.22820 77.684 0.2
79 1 6 1 1.22570 77.873 0.9
80 2 5 2 1.22260 78.108 5.6
81 2 2 5 1.18860 80.793 0.3
82 5 0 4 1.18460 81.123 0.7
83 4 4 0 1.17900 81.589 1.9
84 1 3 5 1.17620 81.825 0.7
85 1 6 2 1.17130 82.241 0.6
86 6 0 3 1.17130 82.241 0.6
87 3 5 0 1.16690 82.619 0.6
88 4 4 1 1.16210 83.035 1.1
89 3 3 4 1.16040 83.184 1.1
90 4 3 3 1.15890 83.316 3.8
91 2 4 4 1.14890 84.206 3.4
92 0 0 6 1.14680 84.396 1.8
93 4 0 5 1.14120 84.907 0.1
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
94 5 2 3 1.13620 85.369 1.7
95 1 0 6 1.13620 85.369 1.7
96 2 6 0 1.13280 85.687 0.3
97 5 1 4 1.11630 87.268 2.3
98 1 1 6 1.11440 87.454 3.3
99 4 4 2 1.11440 87.454 3.3
100 2 3 5 1.10920 87.969 2.6
101 3 5 2 1.10510 88.380 6.2
102 1 6 3 1.09460 89.454 0.4
103 4 1 5 1.08930 90.007 0.1
104 1 7 0 1.08190 90.794 1.8
105 1 2 6 1.07590 91.444 1.1
106 6 2 2 1.07590 91.444 1.1
107 6 0 4 1.06750 92.372 0.4
108 4 3 4 1.05850 93.393 0.4
109 3 0 6 1.05690 93.577 0.1
110 5 0 5 1.05250 94.088 0.3
111 4 4 3 1.04860 94.547 0.1
112 4 5 0 1.04580 94.879 0.1
113 5 2 4 1.04120 95.432 1.0
114 7 0 3 1.04000 95.578 0.6
115 3 3 5 1.03550 96.128 1.0
116 4 5 1 1.03400 96.313 1.4
117 7 1 2 1.03210 96.549 2.0
118 2 2 6 1.03130 96.649 2.1
119 3 6 0 1.02910 96.924 0.2
120 2 4 5 1.02720 97.164 0.7
121 1 3 6 1.02320 97.673 2.0
122 8 0 0 1.02100 97.956 1.1
123 6 3 1 1.01780 98.371 2.2
124 6 2 3 1.01560 98.659 0.3
125 1 6 4 1.00890 99.548 1.9
126 5 1 5 1.00370 100.253 2.1
127 4 5 2 0.99990 100.776 1.1
128 4 0 6 0.99990 100.776 1.1
129 7 2 0 0.99790 101.053 0.7
130 7 2 1 0.98760 102.516 0.6
131 3 6 2 0.98600 102.748 3.0
132 3 2 6 0.97880 103.809 3.3
133 8 0 2 0.97880 103.809 3.3
134 4 4 4 0.97250 104.761 2.9
135 3 5 4 0.96570 105.814 0.9
Stick Pattern
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 3. Data hasil XRD sampel HA sebelum sintering
Anchor Scan Parameters Dataset Name: Hidroksiapatit File name: E:\Data\DATA PENGUJIAN\Agustus\Gilang\Hidroksiapatit.xrdml Comment: Configuration=Reflection-Transmission Spinner, Owner=User-1,
Creation date=12/2/2011 8:19:55 AM Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Minimum step size
2Theta:0.001; Minimum step size Omega:0.001 Sample stage=Reflection-Transmission Spinner PW3064/60;
Minimum step size Phi:0.1 Diffractometer system=XPERT-PRO Measurement program=C:\PANalytical\Data Collector\Programs\scan
10-60_spin.xrdmp, Identifier={2A5A38DC-5C72-434B-9732-ACCA00EEB45E}
Scan 10-60 Measurement Date / Time: 8/9/2012 8:13:54 AM Operator: Institut Teknologi Raw Data Origin: XRD measurement (*.XRDML) Scan Axis: Gonio Start Position [°2Th.]: 10.0084 End Position [°2Th.]: 59.9884 Step Size [°2Th.]: 0.0170 Scan Step Time [s]: 10.1600 Scan Type: Continuous PSD Mode: Scanning PSD Length [°2Th.]: 2.12 Offset [°2Th.]: 0.0000 Divergence Slit Type: Fixed Divergence Slit Size [°]: 0.2177 Specimen Length [mm]: 10.00 Measurement Temperature [°C]: 25.00 Anode Material: Cu K-Alpha1 [Å]: 1.54060 K-Alpha2 [Å]: 1.54443 K-Beta [Å]: 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio: 0.50000 Generator Settings: 30 mA, 40 kV Diffractometer Type: 0000000011119014 Diffractometer Number: 0 Goniometer Radius [mm]: 240.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm]: 100.00 Incident Beam Monochromator: No Spinning: No
Graphics
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List
Pos.[°2Th.] Height [cts] FWHMLeft[°2Th.] d-spacing [Å] Rel.
Int. [%]
10.8443 58.17 0.4015 8.15867
13.30
16.7845 24.31 0.2007 5.28223
5.56
22.9331 29.91 0.2007 3.87804
6.84
25.8989 369.85 0.0836 3.44028
84.58
28.1705 55.52 0.2676 3.16782
12.70
28.9763 68.99 0.3346 3.08153
15.78
31.7652 437.29 0.3011 2.81706
100.00
32.3075 333.11 0.2342 2.77101
76.18
32.7867 247.78 0.1673 2.73159
56.66
34.0796 138.15 0.2676 2.63086
31.59
35.5237 19.71 0.4015 2.52716
4.51
39.8465 85.46 0.4015 2.26240
19.54
41.9836 23.72 0.5353 2.15205
5.42
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
43.9607 24.27 0.4684 2.05974
5.55
45.3645 21.57 0.3346 1.99921
4.93
46.8235 120.90 0.2342 1.94026
27.65
48.0251 55.03 0.4015 1.89449
12.58
49.5303 175.27 0.2007 1.84039
40.08
50.3564 67.81 0.4684 1.81211
15.51
51.3068 53.76 0.2676 1.78076
12.29
52.1661 57.45 0.3346 1.75343
13.14
53.2453 114.03 0.2342 1.72041
26.08
55.2687 18.92 0.0612 1.66074
4.33
55.8752 19.71 0.6691 1.64551
4.51
57.1348 14.14 0.4015 1.61219
3.23
Pattern List
Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2Th]
Scale Fac. Chem. Formula
* 01-072-1243 70 Calcium Phosphate .. -0.021
1.062 Ca10 ( P O4 )6 ( O..
Document History Insert Measurement: - File name = "Hidroksiapatit.xrdml" - Modification time = "8/14/2012 10:37:26 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Default properties: - Measurement step axis = "None" - Internal wavelengths used from anode material: Copper (Cu) - Original K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Used K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Original K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Used K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Original K-Beta wavelength = "1.39225" - Used K-Beta wavelength = "1.39225" - Irradiated length = "10.00000" - Spinner used = "No" - Receiving slit size = "0.10000" - Step axis value = "0.00000" - Offset = "0.00000" - Sample length = "10.00000" - Modification time = "8/14/2012 10:37:26 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
- Step Size = "0.01" - Modification time = "8/14/2012 10:37:26 AM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "1" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "7/16/2012 11:31:58 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Search & Match: - Allow pattern shift = "Yes" - Auto residue = "Yes" - Data source = "Profile and peak list" - Demote unmatched strong = "Yes" - Multi phase = "Yes" - Restriction set = "Untitled" - Restriction = "Restriction set" - Subset name = "" - Match intensity = "Yes" - Two theta shift = "0" - Identify = "No" - Max. no. of accepted patterns = "5" - Minimum score = "50" - Min. new lines / total lines = "60" - Search depth = "10" - Minimum new lines = "5" - Minimum scale factor = "0.1" - Intensity threshold = "0" - Use line clustering = "Yes" - Line cluster range = "1.5" - Search sensitivity = "1.8" - Use adaptive smoothing = "Yes" - Smoothing range = "1.5" - Threshold factor = "3" - Modification time = "8/14/2012 10:38:25 AM" - Modification editor = "Teknik Material"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 4. Data hasil XRD sampel I (HA) This is the simple example template containing only headers for each report item and the bookmarks. The invisible bookmarks are indicated by text between brackets. Modify it according to your own needs and standards.
Measurement Conditions: (Bookmark 1) Dataset Name HA File name E:\Data\DATA PENGUJIAN\Juli\Gilang UNAIR\HA\HA.xrdml Comment Configuration=Reflection-Transmission Spinner, Owner=User-1, Creation date=12/2/2011 8:19:55 AM Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Minimum step size 2Theta:0.001; Minimum step size Omega:0.001 Sample stage=Reflection-Transmission Spinner PW3064/60; Minimum step size Phi:0.1 Diffractometer system=XPERT-PRO Measurement program=C:\PANalytical\Data Collector\Programs\scan 10-60_spin.xrdmp, Identifier={2A5A38DC-5C72-434B-9732-ACCA00EEB45E} Scan 10-60 Measurement Date / Time 7/11/2012 9:03:39 AM Operator Institut Teknologi Raw Data Origin XRD measurement (*.XRDML) Scan Axis Gonio Start Position [°2Th.] 10.0084 End Position [°2Th.] 59.9884 Step Size [°2Th.] 0.0170 Scan Step Time [s] 10.1600 Scan Type Continuous PSD Mode Scanning PSD Length [°2Th.] 2.12 Offset [°2Th.] 0.0000 Divergence Slit Type Fixed Divergence Slit Size [°] 0.2177 Specimen Length [mm] 10.00 Measurement Temperature [°C] 25.00 Anode Material Cu K-Alpha1 [Å] 1.54060 K-Alpha2 [Å] 1.54443 K-Beta [Å] 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio 0.50000 Generator Settings 30 mA, 40 kV Diffractometer Type 0000000011119014 Diffractometer Number 0 Goniometer Radius [mm] 240.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm] 100.00 Incident Beam Monochromator No Spinning No
Main Graphics, Analyze View: (Bookmark 2)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List: (Bookmark 3)
Pos. [°2Th.] Height [cts] FWHM Left [°2Th.] d-spacing [Å] Rel. Int. [%]
10.8910 167.24 0.0502 8.12380 17.01 13.6348 160.55 0.0502 6.49452 16.33 16.9856 232.89 0.0669 5.22013 23.68 20.2074 51.80 0.0502 4.39456 5.27 21.8378 165.39 0.0669 4.06999 16.82 22.8817 25.67 0.2007 3.88663 2.61 25.7884 309.48 0.1004 3.45478 31.47 26.5001 82.38 0.1004 3.36358 8.38 27.4351 56.43 0.0669 3.25104 5.74 27.7925 579.40 0.0669 3.21003 58.92 28.9080 43.20 0.1673 3.08866 4.39 29.6375 121.02 0.0669 3.01427 12.31 31.0328 983.28 0.0669 2.88185 100.00 31.8061 320.72 0.1338 2.81353 32.62 32.2004 197.50 0.0836 2.77997 20.09 32.4422 235.95 0.0502 2.75980 24.00 32.9656 228.68 0.1506 2.71718 23.26 33.4969 51.88 0.0836 2.67528 5.28 34.3433 633.61 0.1020 2.60910 64.44 34.4412 308.49 0.0408 2.60838 31.37 35.1075 69.53 0.1632 2.55404 7.07 35.5755 108.43 0.0612 2.52151 11.03 37.3337 76.60 0.0612 2.40669 7.79 37.8207 52.95 0.0612 2.37682 5.39 39.2277 15.16 0.2448 2.29475 1.54 39.8272 157.40 0.1020 2.26157 16.01 41.0588 105.18 0.0612 2.19654 10.70 41.6632 70.01 0.1632 2.16606 7.12 43.5286 42.71 0.2448 2.07746 4.34 43.8779 56.32 0.1020 2.06173 5.73 44.5014 90.88 0.0816 2.03427 9.24 45.3101 75.96 0.1020 1.99983 7.73 46.7018 110.13 0.1224 1.94343 11.20 46.9540 220.41 0.0816 1.93357 22.42 47.0825 130.62 0.0816 1.93339 13.28 47.9536 131.82 0.0816 1.89558 13.41 48.3591 147.66 0.0612 1.88062 15.02
Position [°2Theta] (Copper (Cu))
20 30 40 50
Counts
0
500
1000 HA
Hydroxylapatite, syn
Calcium Phosphate
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
49.4763 89.99 0.2040 1.84074 9.15 50.2794 59.60 0.0816 1.81321 6.06 50.6249 54.43 0.2448 1.80164 5.54 51.2235 59.77 0.1224 1.78198 6.08 51.4394 105.76 0.0816 1.77501 10.76 52.0615 40.15 0.2448 1.75525 4.08 52.9902 258.51 0.0816 1.72666 26.29 53.5747 71.64 0.0816 1.70919 7.29 54.3607 43.21 0.1224 1.68632 4.39 55.0414 26.75 0.1224 1.66706 2.72 56.0889 34.09 0.1224 1.63839 3.47 56.5937 19.15 0.2448 1.62497 1.95 57.5507 41.89 0.0816 1.60020 4.26
Pattern List: (Bookmark 4)
Visible Ref. Code Score Compound Name
Displacement [°2Th.]
Scale Factor Chemical Formula
01-072-1243 48 Calcium Phosphate Hydroxide
0.015 0.324 Ca10 ( P O4 )6 ( O H )2
01-072-7587 71 Calcium Phosphate
-0.002 0.897 Ca3 ( P O4 )2
Document History: (Bookmark 5) Insert Measurement: - File name = "HA.xrdml" - Modification time = "7/16/2012 10:52:59 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Default properties: - Measurement step axis = "None" - Internal wavelengths used from anode material: Copper (Cu) - Original K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Used K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Original K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Used K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Original K-Beta wavelength = "1.39225" - Used K-Beta wavelength = "1.39225" - Irradiated length = "10.00000" - Spinner used = "No" - Receiving slit size = "0.10000" - Step axis value = "0.00000" - Offset = "0.00000" - Sample length = "10.00000" - Modification time = "7/16/2012 10:52:59 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes" - Step Size = "0.01" - Modification time = "7/16/2012 10:52:59 AM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "1" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "7/6/2012 11:24:44 AM" - Modification editor = "Teknik Material"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Search & Match: - Allow pattern shift = "Yes" - Auto residue = "Yes" - Data source = "Profile and peak list" - Demote unmatched strong = "Yes" - Multi phase = "Yes" - Restriction set = "Untitled" - Restriction = "Restriction set" - Subset name = "" - Match intensity = "Yes" - Two theta shift = "0" - Identify = "No" - Max. no. of accepted patterns = "5" - Minimum score = "50" - Min. new lines / total lines = "60" - Search depth = "10" - Minimum new lines = "5" - Minimum scale factor = "0.1" - Intensity threshold = "0" - Use line clustering = "Yes" - Line cluster range = "1.5" - Search sensitivity = "1.8" - Use adaptive smoothing = "Yes" - Smoothing range = "1.5" - Threshold factor = "3" - Modification time = "7/16/2012 10:53:43 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Convert Ref. Pattern to Phase: - Modification time = "7/31/2012 10:38:23 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Convert Ref. Pattern to Phase: - Modification time = "7/31/2012 10:38:25 AM" - Modification editor = "Teknik Material" More items… (Bookmark 6) More items… (Bookmark 7) More items… (Bookmark 8) More items… (Bookmark 9) More items… (Bookmark 10) More items… (Bookmark 11) More items… (Bookmark 12) More items… (Bookmark 13) More items… (Bookmark 14) More items… (Bookmark 15)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 5. Data hasil XRD sampel II ( 0,2% Si - HA)
Anchor Scan Parameters Dataset Name: HA+Si 0,2% File name: C:\XRD Data\PENGUJIAN XRD\Pengujian thn 2012\Juli\Gilang
UNAIR\24 juli 2012\HA+Si 0,2%.xrdml\HA+Si 0,2%.rd Comment: Configuration=Reflection-Transmission Sp Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Mini Measurement Date / Time: 7/24/2012 12:56:00 PM Raw Data Origin: PHILIPS-binary (scan) (.RD) Scan Axis: Gonio Start Position [°2Th.]: 10.0084 End Position [°2Th.]: 59.9884 Step Size [°2Th.]: 0.0170 Scan Step Time [s]: 10.1500 Scan Type: Continuous Offset [°2Th.]: 0.0000 Divergence Slit Type: Fixed Divergence Slit Size [°]: 0.2500 Specimen Length [mm]: 10.00 Receiving Slit Size [mm]: 12.7500 Measurement Temperature [°C]: -273.15 Anode Material: Cu K-Alpha1 [Å]: 1.54060 K-Alpha2 [Å]: 1.54443 K-Beta [Å]: 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio: 0.50000 Generator Settings: 30 mA, 40 kV Diffractometer Type: XPert MPD Diffractometer Number: 1 Goniometer Radius [mm]: 200.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm]: 91.00 Incident Beam Monochromator: No Spinning: No
Graphics
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List
Pos.[°2Th.] Height [cts] FWHMLeft[°2Th.] d-spacing [Å] Rel.
Int. [%]
10.9143 129.52 0.1004 8.10652
14.22
13.6827 114.30 0.0669 6.47190
12.55
17.0248 194.11 0.0836 5.20822
21.31
21.8750 114.20 0.1004 4.06316
12.53
25.8061 292.50 0.0669 3.45244
32.10
26.5558 56.51 0.1338 3.35665
6.20
27.8105 476.68 0.1004 3.20800
52.32
28.9292 35.19 0.2676 3.08644
3.86
29.6774 88.44 0.1338 3.01031
9.71
31.0516 911.07 0.0669 2.88015
100.00
31.7971 265.79 0.2007 2.81431
29.17
32.2399 189.44 0.1004 2.77665
20.79
32.4785 177.24 0.1004 2.75681
19.45
32.9635 191.42 0.2342 2.71734
21.01
33.5101 62.31 0.1338 2.67426
6.84
34.3627 646.48 0.0612 2.60767
70.96
34.4593 342.16 0.0612 2.60705
37.56
35.0771 55.41 0.2040 2.55618
6.08
35.5921 120.09 0.0816 2.52037
13.18
37.3583 62.61 0.2040 2.40517
6.87
37.8562 37.61 0.2040 2.37467
4.13
39.8433 131.64 0.1632 2.26070
14.45
41.0569 80.39 0.1632 2.19663
8.82
41.6861 80.17 0.0612 2.16492
8.80
43.5555 38.42 0.2448 2.07624
4.22
43.9137 49.02 0.2040 2.06013
5.38
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
44.5117 64.79 0.1224 2.03383
7.11
45.3112 65.58 0.2040 1.99978
7.20
46.9645 229.66 0.0816 1.93317
25.21
47.9660 118.96 0.0816 1.89511
13.06
48.3822 118.08 0.0816 1.87978
12.96
49.5553 94.82 0.2856 1.83799
10.41
50.7405 48.57 0.2448 1.79781
5.33
51.3587 61.32 0.4080 1.77761
6.73
53.0009 227.97 0.0816 1.72634
25.02
53.5648 70.50 0.1224 1.70948
7.74
54.4563 37.71 0.3264 1.68359
4.14
55.1232 17.41 0.2448 1.66478
1.91
56.0312 24.00 0.4896 1.63994
2.63
57.5871 23.44 0.4896 1.59928
2.57
59.6003 68.55 0.2856 1.54997
7.52
Document History Insert Measurement: - File name = HA+Si 0,2%.rd - Modification time = "7/24/2012 1:39:28 PM" - Modification editor = "Institut Teknologi" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes" - Step Size = "0.01" - Modification time = "7/24/2012 1:39:28 PM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "2" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "6/27/2012 11:33:06 AM" - Modification editor = "Institut Teknologi"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 6. Data hasil XRD sampel III (0,4% Si - HA)
Anchor Scan Parameters Dataset Name: HA+Si 0,4% File name: C:\XRD Data\PENGUJIAN XRD\Pengujian thn 2012\Juli\Gilang
UNAIR\24 juli 2012\HA+Si 0,4%.xrdml\HA+Si 0,4%.rd Comment: Configuration=Reflection-Transmission Sp Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Mini Measurement Date / Time: 7/24/2012 1:11:00 PM Raw Data Origin: PHILIPS-binary (scan) (.RD) Scan Axis: Gonio Start Position [°2Th.]: 10.0084 End Position [°2Th.]: 59.9884 Step Size [°2Th.]: 0.0170 Scan Step Time [s]: 10.1500 Scan Type: Continuous Offset [°2Th.]: 0.0000 Divergence Slit Type: Fixed Divergence Slit Size [°]: 0.2500 Specimen Length [mm]: 10.00 Receiving Slit Size [mm]: 12.7500 Measurement Temperature [°C]: -273.15 Anode Material: Cu K-Alpha1 [Å]: 1.54060 K-Alpha2 [Å]: 1.54443 K-Beta [Å]: 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio: 0.50000 Generator Settings: 30 mA, 40 kV Diffractometer Type: XPert MPD Diffractometer Number: 1 Goniometer Radius [mm]: 200.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm]: 91.00 Incident Beam Monochromator: No Spinning: No
Graphics
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List
Pos.[°2Th.] Height [cts] FWHMLeft[°2Th.] d-spacing [Å] Rel.
Int. [%]
10.9087 164.31 0.0669 8.11060
13.16
13.6589 158.77 0.0836 6.48311
12.72
17.0181 340.53 0.0669 5.21024
27.28
20.2300 69.79 0.1004 4.38969
5.59
21.8635 176.23 0.0836 4.06528
14.12
25.8020 351.45 0.0669 3.45298
28.15
26.5354 100.74 0.1171 3.35919
8.07
27.4565 63.48 0.1004 3.24855
5.09
27.8115 697.48 0.0836 3.20789
55.87
29.6557 147.77 0.0836 3.01247
11.84
31.0490 1248.40 0.0669 2.88039
100.00
31.8487 87.07 0.1673 2.80987
6.97
32.4627 256.16 0.0669 2.75811
20.52
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
33.0195 125.74 0.1338 2.71287
10.07
33.5282 66.78 0.1338 2.67285
5.35
34.3574 849.17 0.0816 2.60806
68.02
34.4579 429.49 0.0612 2.60715
34.40
35.0891 81.47 0.2040 2.55534
6.53
35.5930 126.48 0.0816 2.52030
10.13
37.3706 98.01 0.2040 2.40440
7.85
37.8302 55.61 0.2040 2.37624
4.45
39.8363 140.58 0.1020 2.26108
11.26
41.0762 134.75 0.0612 2.19565
10.79
41.6928 113.18 0.0816 2.16459
9.07
43.5912 74.98 0.2040 2.07462
6.01
44.5164 124.45 0.0612 2.03362
9.97
45.3055 81.92 0.1020 2.00002
6.56
46.9646 295.08 0.0612 1.93316
23.64
47.9772 174.39 0.0612 1.89470
13.97
48.3621 126.16 0.1020 1.88051
10.11
49.6907 32.16 0.4896 1.83330
2.58
50.6946 60.34 0.1632 1.79933
4.83
51.4301 83.29 0.1224 1.77531
6.67
52.9880 304.32 0.1020 1.72672
24.38
53.5626 79.11 0.1224 1.70955
6.34
54.3780 71.08 0.0816 1.68583
5.69
55.0960 27.58 0.2448 1.66554
2.21
56.5966 22.76 0.2448 1.62489
1.82
57.4019 50.66 0.1428 1.60399
4.06
Document History Insert Measurement:
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
- File name = HA+Si 0,4%.rd - Modification time = "7/24/2012 1:39:49 PM" - Modification editor = "Institut Teknologi" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes" - Step Size = "0.01" - Modification time = "7/24/2012 1:39:49 PM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "2" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "6/27/2012 11:33:06 AM" - Modification editor = "Institut Teknologi"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 7. Data hasil XRD sampel IV (0,6% Si - HA)
Anchor Scan Parameters Dataset Name: HA+Si 0,6% File name: C:\XRD Data\PENGUJIAN XRD\Pengujian thn 2012\Juli\Gilang
UNAIR\24 juli 2012\HA+Si 0,6%.xrdml\HA+Si 0,6%.rd Comment: Configuration=Reflection-Transmission Sp Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Mini Measurement Date / Time: 7/24/2012 1:03:00 PM Raw Data Origin: PHILIPS-binary (scan) (.RD) Scan Axis: Gonio Start Position [°2Th.]: 10.0084 End Position [°2Th.]: 59.9884 Step Size [°2Th.]: 0.0170 Scan Step Time [s]: 10.1500 Scan Type: Continuous Offset [°2Th.]: 0.0000 Divergence Slit Type: Fixed Divergence Slit Size [°]: 0.2500 Specimen Length [mm]: 10.00 Receiving Slit Size [mm]: 12.7500 Measurement Temperature [°C]: -273.15 Anode Material: Cu K-Alpha1 [Å]: 1.54060 K-Alpha2 [Å]: 1.54443 K-Beta [Å]: 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio: 0.50000 Generator Settings: 30 mA, 40 kV Diffractometer Type: XPert MPD Diffractometer Number: 1 Goniometer Radius [mm]: 200.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm]: 91.00 Incident Beam Monochromator: No Spinning: No
Graphics
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List
Pos.[°2Th.] Height [cts] FWHMLeft[°2Th.] d-spacing [Å] Rel.
Int. [%]
10.9146 138.49 0.1004 8.10625
14.44
13.6763 126.04 0.0836 6.47493
13.14
17.0390 236.31 0.0669 5.20389
24.64
20.2506 44.46 0.1338 4.38528
4.64
21.8960 142.38 0.0669 4.05932
14.84
25.8323 328.29 0.0836 3.44900
34.23
26.5629 72.73 0.1338 3.35577
7.58
27.8307 604.79 0.0669 3.20572
63.05
29.0252 44.84 0.2676 3.07645
4.67
29.6675 131.46 0.0669 3.01129
13.71
31.0708 959.19 0.0669 2.87841
100.00
31.8329 321.10 0.2007 2.81122
33.48
32.2626 196.63 0.1004 2.77476
20.50
32.5078 174.23 0.1338 2.75438
18.16
33.0091 217.98 0.2007 2.71369
22.73
34.3778 695.73 0.0502 2.60872
72.53
35.1219 64.96 0.1338 2.55514
6.77
35.6177 120.53 0.0669 2.52070
12.57
37.3859 79.90 0.1338 2.40545
8.33
37.8841 42.73 0.1338 2.37495
4.45
39.8584 183.66 0.0669 2.26175
19.15
41.0829 100.29 0.0669 2.19712
10.46
41.7196 72.42 0.1338 2.16505
7.55
43.5756 37.51 0.2007 2.07705
3.91
44.5436 74.15 0.1338 2.03413
7.73
45.3466 71.26 0.1673 1.99996
7.43
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
46.9870 239.77 0.0669 1.93389
25.00
47.9775 120.17 0.0669 1.89626
12.53
48.3938 130.07 0.0669 1.88092
13.56
49.5822 107.63 0.2007 1.83858
11.22
50.3977 47.36 0.2007 1.81073
4.94
51.3549 56.54 0.4015 1.77920
5.89
52.1320 36.25 0.2676 1.75450
3.78
53.0191 264.83 0.0669 1.72722
27.61
54.4688 34.56 0.2676 1.68462
3.60
56.0747 27.45 0.2676 1.64013
2.86
57.4822 21.49 0.3346 1.60327
2.24
59.6059 73.80 0.2342 1.55112
7.69
Document History Insert Measurement: - File name = HA+Si 0,6%.rd - Modification time = "7/24/2012 1:40:13 PM" - Modification editor = "Institut Teknologi" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes" - Step Size = "0.01" - Modification time = "7/24/2012 1:40:13 PM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "2" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "6/27/2012 11:33:06 AM" - Modification editor = "Institut Teknologi"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 8. Data hasil XRD sampel V (0,8% Si - HA)
Anchor Scan Parameters Dataset Name: HA+Si 0,8% File name: E:\Data\DATA PENGUJIAN\Juli\Gilang UNAIR\HA+Si 0,8%\HA+Si
0,8%.xrdml Comment: Configuration=Reflection-Transmission Spinner, Owner=User-1,
Creation date=12/2/2011 8:19:55 AM Goniometer=PW3050/60 (Theta/Theta); Minimum step size
2Theta:0.001; Minimum step size Omega:0.001 Sample stage=Reflection-Transmission Spinner PW3064/60;
Minimum step size Phi:0.1 Diffractometer system=XPERT-PRO Measurement program=C:\PANalytical\Data Collector\Programs\scan
10-60_spin.xrdmp, Identifier={2A5A38DC-5C72-434B-9732-ACCA00EEB45E}
Scan 10-60 Measurement Date / Time: 7/11/2012 9:09:54 AM Operator: Institut Teknologi Raw Data Origin: XRD measurement (*.XRDML) Scan Axis: Gonio Start Position [°2Th.]: 10.0084 End Position [°2Th.]: 59.9884 Step Size [°2Th.]: 0.0170 Scan Step Time [s]: 10.1600 Scan Type: Continuous PSD Mode: Scanning PSD Length [°2Th.]: 2.12 Offset [°2Th.]: 0.0000 Divergence Slit Type: Fixed Divergence Slit Size [°]: 0.2177 Specimen Length [mm]: 10.00 Measurement Temperature [°C]: 25.00 Anode Material: Cu K-Alpha1 [Å]: 1.54060 K-Alpha2 [Å]: 1.54443 K-Beta [Å]: 1.39225 K-A2 / K-A1 Ratio: 0.50000 Generator Settings: 30 mA, 40 kV Diffractometer Type: 0000000011119014 Diffractometer Number: 0 Goniometer Radius [mm]: 240.00 Dist. Focus-Diverg. Slit [mm]: 100.00 Incident Beam Monochromator: No Spinning: No
Graphics
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Peak List
Pos.[°2Th.] Height [cts] FWHMLeft[°2Th.] d-spacing [Å] Rel.
Int. [%]
10.9116 146.92 0.0669 8.10850
18.63
13.6592 114.79 0.0669 6.48298
14.56
17.0160 196.77 0.0836 5.21087
24.95
20.2523 44.79 0.1004 4.38490
5.68
21.8470 98.57 0.1338 4.06831
12.50
25.8065 265.30 0.0669 3.45239
33.64
26.5500 47.74 0.1338 3.35737
6.05
27.8120 455.67 0.0669 3.20783
57.79
28.9833 47.30 0.2676 3.08081
6.00
29.6413 83.43 0.0502 3.01389
10.58
31.0518 788.56 0.0669 2.88014
100.00
31.8108 304.37 0.2007 2.81313
38.60
32.2201 190.20 0.1004 2.77832
24.12
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
32.4622 217.08 0.0669 2.75815
27.53
33.0198 210.09 0.0502 2.71283
26.64
34.3653 591.35 0.0669 2.60964
74.99
35.1159 50.96 0.1338 2.55556
6.46
35.5776 97.59 0.0502 2.52345
12.38
37.3291 58.88 0.0502 2.40898
7.47
37.8689 25.27 0.1338 2.37587
3.20
39.8411 124.05 0.1171 2.26269
15.73
41.0757 82.84 0.0669 2.19749
10.51
41.6901 54.86 0.2007 2.16651
6.96
43.9183 60.22 0.0669 2.06163
7.64
44.5179 75.01 0.0612 2.03356
9.51
45.3309 71.38 0.1673 2.00062
9.05
46.9665 197.00 0.0669 1.93469
24.98
47.9738 121.27 0.0669 1.89640
15.38
48.3631 108.59 0.0669 1.88204
13.77
49.5226 111.20 0.1338 1.84065
14.10
50.4025 44.88 0.4684 1.81056
5.69
51.4243 70.68 0.1004 1.77697
8.96
52.1430 31.77 0.2007 1.75415
4.03
52.9992 202.72 0.0836 1.72782
25.71
53.5527 64.83 0.0669 1.71126
8.22
54.3749 41.25 0.0669 1.68731
5.23
56.0630 28.90 0.2007 1.64044
3.66
57.5958 30.71 0.1004 1.60038
3.89
59.4483 56.88 0.1004 1.55486
7.21
Pattern List
Visible Ref.Code Score Compound Name Displ.[°2Th]
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Scale Fac. Chem. Formula
* 01-072-1243 44 Calcium Phosphate .. 0.041
0.398 Ca10 ( P O4 )6 ( O..
* 01-072-7587 70 Calcium Phosphate 0.004
0.924 Ca3 ( P O4 )2
Document History Insert Measurement: - File name = "HA+Si 0,8%.xrdml" - Modification time = "7/16/2012 11:09:03 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Default properties: - Measurement step axis = "None" - Internal wavelengths used from anode material: Copper (Cu) - Original K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Used K-Alpha1 wavelength = "1.54060" - Original K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Used K-Alpha2 wavelength = "1.54443" - Original K-Beta wavelength = "1.39225" - Used K-Beta wavelength = "1.39225" - Irradiated length = "10.00000" - Spinner used = "No" - Receiving slit size = "0.10000" - Step axis value = "0.00000" - Offset = "0.00000" - Sample length = "10.00000" - Modification time = "7/16/2012 11:09:03 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Interpolate Step Size: - Derived = "Yes" - Step Size = "0.01" - Modification time = "7/16/2012 11:09:03 AM" - Modification editor = "PANalytical" Search Peaks: - Minimum significance = "1" - Minimum tip width = "0.01" - Maximum tip width = "1" - Peak base width = "2" - Method = "Minimum 2nd derivative" - Modification time = "7/6/2012 11:24:44 AM" - Modification editor = "Teknik Material" Search & Match: - Allow pattern shift = "Yes" - Auto residue = "Yes" - Data source = "Profile and peak list" - Demote unmatched strong = "Yes" - Multi phase = "Yes" - Restriction set = "Untitled" - Restriction = "Restriction set" - Subset name = "" - Match intensity = "Yes" - Two theta shift = "0" - Identify = "No" - Max. no. of accepted patterns = "5" - Minimum score = "50" - Min. new lines / total lines = "60" - Search depth = "10" - Minimum new lines = "5" - Minimum scale factor = "0.1"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
- Intensity threshold = "0" - Use line clustering = "Yes" - Line cluster range = "1.5" - Search sensitivity = "1.8" - Use adaptive smoothing = "Yes" - Smoothing range = "1.5" - Threshold factor = "3" - Modification time = "7/16/2012 10:53:43 AM" - Modification editor = "Teknik Material"
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 9. Data hasil FTIR sampel I (HA)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 10. Data hasil FTIR sampel II (0,2% Si - HA)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 11. Data hasil FTIR sampel III (0,4% Si - HA)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 12. Data hasil FTIR sampel IV (0,6% Si - HA)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampitan 13. Data hasil FTIR sampel V (0,8% Si - HA)
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 14. Hasil dan perhitungan uji MTT
Kontrol Sel (OD) Kontrol Media (OD) OD (perlakuan) sampel
I II III IV V
0.244 0.087 0.221 0.236 0.214 0.186 0.203
0.255 0.078 0.21 0.251 0.189 0.195 0.225
0.291 0.105 0.223 0.284 0.218 0.23 0.234
0.287 0.106 0.223 0.253 0.198 0.211 0.236
0.245 0.059 0.195 0.209 0.22 0.185 0.181
0.245 0.098 0.243 0.258 0.228 0.211 0.219
0.246 0.068 0.187 0.212 0.171 0.186 0.177
0.231 0.081 0.212 0.228 0.193 0.202 0.214 Rata-rata 0.2555 0.08525 0.21425 0.241375 0.203875 0.20075 0.211125
% OD 87.8944 95.85473 84.8496 83.9325 86.97726
Perhitungan persentase sel hidup menggunakan rumus :
Dimana:
OD perlakuan = nilai densitas optik sampel setelah perlakuan
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
OD kontrol sel = nilai densitas optik kontrol sel
OD kontrol media = nilai densitas optik kontrol media
% sel hidup = persen jumlah sel setelah perlakuan
Sedangkan ODrata-rata perlakuan sampel, kontrol sel dan kontrol media masing-masing dihitung dengan rumus :
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Lampiran 15. Langkah-langkah refinement dengan program PCW (Powder
Cell for Windows)
Informasi kristalografi dari data ICSD digunakan sebagai masukan untuk
penyusunan file model data difraksi terhitung. Sedangkan data hasil percobaan
digunakan sebagai masukan untuk penyusunan file data difraksi terukur. Kedua
data ini dibandingkan dan di refine untuk menentukan parameter kisi dari data
percobaan. Adapun langkah-langkah penyusunan dan refinement data tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Buka program PCW.exe
2. Klik File > Load untuk menentukan data struktur dari ICSD yang akan
digunakan sebagai pola difraksi terhitung. Data ini memiliki ekstensi .cel
sebagai berikut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
Setelah data dipilih, PCW akan menampilkan gambar struktur molekul dan
grafik sebagai berikut
3. Kemudian klik Diffraction > Load Powder Pattern untuk memunculkan data
percobaan sebagai difraksi terukur. Data ini memiliki ekstensi .udf sebagai
berikut
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
4. Mengarah pada toolbar sebelah kanan, klik Show Difference untuk
menunjukkan perbedaan dari grafik difraksi terhitung dan terukur yang
ditunjukkan oleh grafik berwarna hijau.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
5. Klik Refinement > Start untuk memulai proses refine. Proses ini dilakukan
berulang kali sampai nilai Rp dan Rwp tidak berubah.
6. Klik Refinement > Result untuk menampilkan hasil dari proses refine. Dalam
hasil proses ini, dapat dilihat parameter kisi baru. Nilai samar yang terdapat
pada atas dan bawah nilai parameter baru adalah nilai parameter referensi.
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
Skripsi Sintesis Dan Karakterisasi Biokompatibilitas Si:Ca10(PO4)6(OH)2 Dengan Metode Hidrotermal Untuk Aplikasi Bone Filler
Gilang Daril Umami