12
 Sistem 3 Fasa 20:37 HaGe 11Komentar  Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan dan diserap oleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyai magnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai beda fase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapat dihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D). Gambar 1. sistem 3 fase. Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut  berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), maka nilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase ini dikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fase dibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase. Hubungan Bintang (Y, wye) Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan an tara dua terminal dari tiga terminal a – b – c mempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan V a, V  b dan Vc disebut tegangan “fase” atau V f .

Sistem 3 Fasa

Embed Size (px)

Citation preview

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 1/12

 

Sistem 3 Fasa 

20:37 HaGe 11Komentar  

Pada sistem tenaga listrik 3 fase, idealnya daya listrik yang dibangkitkan, disalurkan dan diserapoleh beban semuanya seimbang, P pembangkitan = P pemakain, dan juga pada tegangan yang

seimbang. Pada tegangan yang seimbang terdiri dari tegangan 1 fase yang mempunyaimagnitude dan frekuensi yang sama tetapi antara 1 fase dengan yang lainnya mempunyai bedafase sebesar 120°listrik, sedangkan secara fisik mempunyai perbedaan sebesar 60°, dan dapatdihubungkan secara bintang (Y, wye) atau segitiga (delta, Δ, D).

Gambar 1. sistem 3 fase.

Gambar 1 menunjukkan fasor diagram dari tegangan fase. Bila fasor-fasor tegangan tersebut berputar dengan kecepatan sudut dan dengan arah berlawanan jarum jam (arah positif), makanilai maksimum positif dari fase terjadi berturut-turut untuk fase V1, V2 dan V3. sistem 3 fase inidikenal sebagai sistem yang mempunyai urutan fasa a – b – c . sistem tegangan 3 fasedibangkitkan oleh generator sinkron 3 fase.

Hubungan Bintang (Y, wye)

Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fase dihubungkan menjadi satu dan menjadi

titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua terminal dari tiga terminal a – b – cmempunyai besar magnitude dan beda fasa yang berbeda dengan tegangan tiap terminalterhadapa titik netral. Tegangan Va, V b dan Vc disebut tegangan “fase” atau Vf .

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 2/12

 

Gambar 2. Hubungan Bintang (Y, wye).

Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fase yang seimbang dengan magnitudenya (akar 3dikali magnitude dari tegangan fase).Vline = akar 3 Vfase = 1,73Vfase

Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai yang sama,ILine = Ifase

Ia = I b = Ic

Hubungan Segitiga

Pada hubungan segitiga (delta, Δ, D) ketiga fase saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fase.

Gambar 3. Hubungan Segitiga (delta, Δ, D).

Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fase, karenategangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka:Vline = Vfase

Tetapi arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapatdiperoleh dengan menggunakan hukum kirchoff, sehingga:Iline = akar 3 Ifase = 1,73Ifase

Daya pada Sistem 3 Fase

1. Daya sistem 3 fase Pada Beban yang Seimbang

Jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap oleh beban 3fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada sistem yang seimbang, dayatotal tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya pada tiap-tiap fasenya sama.

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 3/12

 

Gambar 4. Hubungan Bintang dan Segitiga yang seimbang.

Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa adalah

Pfase = Vfase.Ifase.cos θ

sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase, dan dapatdituliskan dengan,

PT = 3.Vf .If .cos θ

• Pada hubungan bintang, karena besarnya tegangan saluran adalah 1,73Vfase maka tegangan perfasanya menjadi Vline/1,73, dengan nilai arus saluran sama dengan arus fase, IL = If , makadaya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:

PT = 3.VL/1,73.IL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

• Dan pada hubung segitiga, dengan besaran tegangan line yang sama dengan tegangan fasanya,VL = Vfasa, dan besaran arusnya Iline = 1,73Ifase, sehingga arus perfasanya menjadi IL/1,73, makadaya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:

PT = 3.IL/1,73.VL.cos θ = 1,73.VL.IL.cos θ

Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan kerja dan arus yangmengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang seimbang.

2. Daya sistem 3 fase pada beban yang tidak seimbang

Sifat terpenting dari pembebanan yang seimbang adalah jumlah phasor dari ketiga teganganadalah sama dengan nol, begitupula dengan jumlah phasor dari arus pada ketiga fase juga samadengan nol. Jika impedansi beban dari ketiga fase tidak sama, maka jumlah phasor dan arusnetralnya (In) tidak sama dengan nol dan beban dikatakan tidak seimbang. Ketidakseimbangan beban ini dapat saja terjadi karena hubung singkat atau hubung terbuka pada beban.

Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:1. Ketidakseimbangan pada beban.2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya).

Kombinasi dari kedua ketidakseimbangan sangatlah rumit untuk mencari pemecahan permasalahannya, oleh karena itu kami hanya akan membahas mengenai ketidakseimbangan

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 4/12

 

 beban dengan sumber listrik yang seimbang.

Gambar 5. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase.

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus listrik.Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi naiknya arus pada

salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai perbedaan yang cukupsignifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan.

Untuk contoh kasusnya silahkan lihat electrical science handbook volume 3.

Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 fasa 12:44 HaGe 3Komentar  

Pada artikel Transformator di sini, telah dibahas mengenai klasifikasi transformator dan bagian- bagian transformator, dan kemudian diikuti dengan artikel selanjutnya tentang bagian-bagiantransformator dan peralatan proteksinya di sini. Rangkaian artikel mengenai transformator dilengkapi pula dengan artikel mengenai perawatan dan pemantauan kondisi transformator saat bekerja di sini.

Sedangkan artikel kali ini akan dibahas secara umum, HANYA mengenai hubungan-hubungan belitan pada transformator 3 fasa. Dan jika anda ingin mengetahui besarnya nilai tegangan, arusdan daya pada masing-masing hubungan, anda dapat membacanya pada artikel di sini.

Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fase yang disusun menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua metode utamauntuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta dan wye).Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan zig-zag(Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan open-delta(VV connection)

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 5/12

 

Konfigurasi Transformator 3 Fasa

Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)

Gambar 1. Hubungan delta-delta (segitiga-segitiga).

Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta. Belitan primer 

terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa. Sedangkan belitansekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban. Pada hubungan Delta(segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya merupakan tegangan line ke line, yaituL1, L2 dan L3.

Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi masukan) dan sisisekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya (lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran adalah sama besarnya.Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C. Seperti dalam beberapahubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power rating

untuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating transformator tunggal.

Gambar 2. Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan PembangkitListrik dan Beban (Load)

Transformator hubungan bintang-bintang (wye–wye)

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 6/12

 

Gambar 3. Hubungan Belitan Bintang-bintang.

Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu diperhatikan adalahmencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral (fase ke netral). Cara untuk mencegahmenyimpangan adalah menghubungkan netral untuk primer ke netral sumber yang biasanyadengan cara ditanahkan (ground), seperti ditunjukkan pada

Gambar 4. Cara lain adalah dengan menyediakan setiap transformator dengan lilitan ke tiga,yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara deltaseperti ditunjukkan pada Gambar 5, yang sering menyediakan cabang yang melalui tegangandimana transformator dipasang. Tidak ada beda fasa antara tegangan line transmisi masukan dankeluaran (primer & sekunder) untuk transformator yang dihubungkan bintang-bintang.

Gambar 4. Hubungan bintang-bintang.

Gambar 5. Hubungan Bintang-bintang dengan belitan tertier.

Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-wye)

Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap lilitan primer adalahsama dengan tegangan line masukan. Tegangan saluran keluaran adalah sama dengan 1,73 kalitegangan sekunder yang melalui setiap transformator. Arus line pada phasa A, B dan C adalah1,73 kali arus pada lilitan sekunder. Arus line pada fasa 1, 2 dan 3 adalah sama dengan arus padalilitan sekunder.

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 7/12

 

Gambar 6. Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)

Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30° antara tegangan saluran masukan dansaluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan line keluaran E12 adalah 30° mendahuluitegangan line masukan EAB, seperti dapat dilihat dari diagram phasor. Jika saluran keluaran

memasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak masalah. Tetapi jika salurandihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan sumber lain, beda phasa 30° mungkin akanmembuat hubungan paralel tidak memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknyaidentik.

Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan banyak isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator. Lilitan HV (high Voltage/tegangantinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan saluran.

Gambar 8. Skema Diagram Hubungan Delta-Bintang dan Diagram Phasor 

Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)

Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan menggunakan hanya 2transformator yang dihubungkan secara open–delta. Rangkaian open–delta adalah identik denganrangkaian delta–delta, kecuali bahwa satu transformer tidak ada. Bagaimanapun, hubungan open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu dibebani sebesar 86.6% (0,577 x 3 x rating trafo)dari kapasitas transformator yang terpasang.

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 8/12

 

Gambar 7. Hubungan Open Delta.

Sebagai contoh, jika 2 transformator 50 kVA dihubungkan secara open–delta, kapasitastransformator bank yang terpasang adalah jelas 2x50 = 100kVA. karen terhubung open-delta,maka transformator hanya dapat dibebani 86.6 kVA sebelum transformator mulai menjadioverheat (panas berlebih). Hubungan open–delta utamanya digunakan dalam situasi darurat.Maka, jika 3 transformator dihubungkan secara delta–delta dan salah satunya rusak dan harusdiperbaiki/dipindahkan, maka hal ini memungkinkan

Transformator hubungan Zig-zag

Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan primer memiliki tiga belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang lebih besar atau lebih kecil-

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 9/12

 

Gambar 9. Hubungan Bintang-zigzag (Yzn5)

Gambar 9 menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L1, L2 dan L3 tanpanetral N dan belitan sekunder 400 V merupakan hubungan Zig-zag dimana hubungan dari enam belitan sekunder saling menyilang satu dengan lainnya. Saat beban terhubung dgn phasa U dan Narus sekunder I2 mengalir melalui belitan phasa phasa U dan phasa S. Bentuk vektor teganganZig-zag garis tegangan bukan garis lurus,tetapi bergeser dengan sudut 60°.

Demikian sedikit ulasan mengenai konfigurasi hubungan belitan transformator 3 fasa, Semoga bermanfaat.

Blog / Konfigurasi Hubungan Belitan Transformator 3 Fasa

 Tutup Rating kamu telah ditambahkan.

 Tutup Ada kesalahan saat menambahkan rating kamu.

Rabu, 16 Juni 2010 jam 17:04

Pada artikel Transformator di sini, telah dibahas mengenai klasifikasi transformator dan bagian- bagian transformator, dan kemudian diikuti dengan artikel selanjutnya tentang bagian-bagiantransformator dan peralatan proteksinya di sini. Rangkaian artikel mengenai transformator dilengkapi pula dengan artikel mengenai perawatan dan pemantauan kondisi transformator saat bekerja di sini.

Sedangkan artikel kali ini akan dibahas secara umum, HANYA mengenai hubungan-hubungan belitan pada transformator 3 fasa. Dan jika anda ingin mengetahui besarnya nilai tegangan, arusdan daya pada masing-masing hubungan, anda dapat membacanya pada artikel di sini.

Transformator 3 fasa pada dasarnya merupakan Transformator 1 fase yang disusun menjadi 3 buah dan mempunyai 2 belitan, yaitu belitan primer dan belitan sekunder. Ada dua metode utamauntuk menghubungkan belitan primer yaitu hubungan segitiga dan bintang (delta dan wye).Sedangkan pada belitan sekundernya dapat dihubungkan secara segitiga, bintang dan zig-zag(Delta, Wye dan Zig-zag). Ada juga hubungan dalam bentuk khusus yaitu hubungan open-delta(VV connection)

Konfigurasi Transformator 3 Fasa

Transformator hubungan segitiga-segitiga (delta-delta)

Gambar 1. Hubungan delta-delta (segitiga-segitiga).

Pada gambar 1 baik belitan primer dan sekunder dihubungkan secara delta. Belitan primer terminal 1U, 1V dan 1W dihubungkan dengan suplai tegangan 3 fasa. Sedangkan belitansekunder terminal 2U, 2V dan 2W disambungkan dengan sisi beban. Pada hubungan Delta

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 10/12

 

(segitiga) tidak ada titik netral, yang diperoleh ketiganya merupakan tegangan line ke line, yaituL1, L2 dan L3.

Dalam hubungan delta-delta (lihat gambar 1), tegangan pada sisi primer (sisi masukan) dan sisisekunder (sisi keluaran) adalah dalam satu fasa. Dan pada aplikasinya (lihat gambar 2), jika beban imbang dihubungkan ke saluran 1-2-3, maka hasil arus keluaran adalah sama besarnya.Hal ini menghasilkan arus line imbang dalam saluran masukan A-B-C. Seperti dalam beberapahubungan delta, bahwa arus line adalah 1,73 kali lebih besar dari masing-masing arus Ip (arus primer) dan Is (arus sekunder) yang mengalir dalam lilitan primer dan sekunder. Power ratinguntuk transformator 3 fasa adalah 3 kali rating transformator tunggal.

Gambar 2. Diagram Hubungan Delta-Delta Transformator 3 Fasa Dihubungkan PembangkitListrik dan Beban (Load)

Transformator hubungan bintang-bintang (wye–wye)

Gambar 3. Hubungan Belitan Bintang-bintang.

Ketika transformator dihubungkan secara bintang-bintang, yang perlu diperhatikan adalahmencegah penyimpangan dari tegangan line ke netral (fase ke netral). Cara untuk mencegahmenyimpangan adalah menghubungkan netral untuk primer ke netral sumber yang biasanyadengan cara ditanahkan (ground), seperti ditunjukkan padaGambar 4. Cara lain adalah dengan menyediakan setiap transformator dengan lilitan ke tiga,yang disebut lilitan ” tertiary”. Lilitan tertiary untuk tiga transformator dihubungkan secara deltaseperti ditunjukkan pada Gambar 5, yang sering menyediakan cabang yang melalui tegangandimana transformator dipasang. Tidak ada beda fasa antara tegangan line transmisi masukan dankeluaran (primer & sekunder) untuk transformator yang dihubungkan bintang-bintang.

Gambar 4. Hubungan bintang-bintang.

Gambar 5. Hubungan Bintang-bintang dengan belitan tertier.

Transformator hubungan segitiga-bintang (delta-wye)

Pada hubungan segitiga-bintang (delta-wye), tegangan yang melalui setiap lilitan primer adalahsama dengan tegangan line masukan. Tegangan saluran keluaran adalah sama dengan 1,73 kalitegangan sekunder yang melalui setiap transformator. Arus line pada phasa A, B dan C adalah1,73 kali arus pada lilitan sekunder. Arus line pada fasa 1, 2 dan 3 adalah sama dengan arus padalilitan sekunder.

Gambar 6. Hubungan Segitiga-Bintang (Delta-wye)

Hubungan delta-bintang menghasilkan beda fasa 30° antara tegangan saluran masukan dansaluran transmisi keluaran. Maka dari itu, tegangan line keluaran E12 adalah 30° mendahuluitegangan line masukan EAB, seperti dapat dilihat dari diagram phasor. Jika saluran keluaranmemasuki kelompok beban terisolasi, beda fasanya tidak masalah. Tetapi jika salurandihubungkan paralel dengan saluran masukan dengan sumber lain, beda phasa 30° mungkin akanmembuat hubungan paralel tidak memungkinkan, sekalipun jika saluran tegangannya sebaliknya

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 11/12

 

identik.

Keuntungan penting dari hubungan bintang adalah bahwa akan menghasilkan banyak isolasi/penyekatan yang dihasilkan di dalam transformator. Lilitan HV (high Voltage/tegangantinggi) telah diisolasi/dipisahkan hanya 1/1,73 atau 58% dari tegangan saluran.

Gambar 8. Skema Diagram Hubungan Delta-Bintang dan Diagram Phasor 

Transformator hubungan segitiga terbuka (open-delta)

Hubungan open-delta ini untuk merubah tegangan sistem 3 fasa dengan menggunakan hanya 2transformator yang dihubungkan secara open–delta. Rangkaian open–delta adalah identik denganrangkaian delta–delta, kecuali bahwa satu transformer tidak ada. Bagaimanapun, hubungan open-delta jarang digunakan sebab hanya mampu dibebani sebesar 86.6% (0,577 x 3 x rating trafo)dari kapasitas transformator yang terpasang.

Gambar 7. Hubungan Open Delta.

Sebagai contoh, jika 2 transformator 50 kVA dihubungkan secara open–delta, kapasitastransformator bank yang terpasang adalah jelas 2x50 = 100kVA. karen terhubung open-delta,maka transformator hanya dapat dibebani 86.6 kVA sebelum transformator mulai menjadioverheat (panas berlebih). Hubungan open–delta utamanya digunakan dalam situasi darurat.Maka, jika 3 transformator dihubungkan secara delta–delta dan salah satunya rusak dan harusdiperbaiki/dipindahkan, maka hal ini memungkinkan

Transformator hubungan Zig-zag

Transformator dengan hubungan Zig-zag memiliki ciri khusus, yaitu belitan primer memiliki tiga

 belitan, belitan sekunder memiliki enam belitan dan biasa digunakan untuk beban yang tidak seimbang (asimetris) - artinya beban antar fasa tidak sama, ada yang lebih besar atau lebih kecil-

Gambar 9. Hubungan Bintang-zigzag (Yzn5)

Gambar 9 menunjukkan belitan primer 20 KV terhubung dalam bintang L1, L2 dan L3 tanpanetral N dan belitan sekunder 400 V merupakan hubungan Zig-zag dimana hubungan dari enam belitan sekunder saling menyilang satu dengan lainnya. Saat beban terhubung dgn phasa U dan Narus sekunder I2 mengalir melalui belitan phasa phasa U dan phasa S. Bentuk vektor teganganZig-zag garis tegangan bukan garis lurus,tetapi bergeser dengan sudut 60°.Diposkan oleh Virandani di 09:00 0 komentar Lightening Arrester 

Pusat pembangkit listrik umumnya dihubungkan dengan saluran transmisi udara yangmenyalurkan tenaga listrik ke pusat-pusat konsumsi tenaga listrik, yaitu gardu-gardu induk (GI),seperti telah dijelaskan pada artikel sebelumnya di sini dan sini. Sedangkan saluran transmisiudara ini rawan terhadap sambaran petir yang menghasilkan gelombang berjalan (surja tegangan)yang dapat masuk ke pusat pembangkit listrik. Oleh karena itu, dalam pusat listrik harus adalightning arrester (penangkal petir) yang berfungsi menangkal gelombang berjalan dari petir yang akan masuk ke instalasi pusat pembangkit listrik. Gelombang berjalan juga dapat berasaldari pembukaan dan penutupan pemutus tenaga atau circuit breaker (switching).

5/12/2018 Sistem 3 Fasa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/sistem-3-fasa-55a4d305c1412 12/12

 

Pada sistem Tegangan Ekstra Tinggi (TET) yang besarnya di atas 350 kV, surja tegangan yangdisebabkan oleh switching lebih besar dari pada surja petir.

Saluran udara yang keluar dari pusat pembangkit listrik merupakan bagian instalasi pusat pembangkit listrik yang paling rawan sambaran petir dan karenanya harus diberi lightningarrester. Selain itu, lightning arrester harus berada di depan setiap transformator dan harusterletak sedekat mungkin dengan transformator. Hal ini perlu karena pada petir yang merupakangelombang berjalan menuju ke transformator akan melihat transformator sebagai suatu ujungterbuka (karena transformator mempunyai isolasi terhadap bumi/tanah) sehingga gelombang pantulannya akan saling memperkuat dengan gelombang yang datang. Berarti transformator dapat mengalami tegangan surja dua kali besarnya tegangan gelombang surja yang datang.Untuk mencegah terjadinya hal ini, lightning arrester harus dipasang sedekat mungkin dengantransformator.

Lightning arrester bekerja pada tegangan tertentu di atas tegangan operasi untuk membuangmuatan listrik dari surja petir dan berhenti beroperasi pada tegangan tertentu di atas tegangan

operasi agar tidak terjadi arus pada tegangan operasi, dan perbandingan dua tegangan ini disebutrasio proteksi arrester.

Tingkat isolasi bahan arrester harus berada di bawah tingkat isolasi bahan transformator agar apabila sampai terjadi flashover, maka flashover diharapkan terjadi pada arrester dan tidak padatransformator.

Transformator merupakan bagian instalasi pusat listrik yang paling mahal dan rawan terhadapsambaran petir, selain itu jika sampai terjadi kerusakan transformator, maka daya dari pusatlistrik tidak dapat sepenuhnya disalurkan dan biayanya mahal serta waktu untuk perbaikan relatif lama.

Salah satu perkembangan dari lightning arrester adalah penggunaan oksida seng Zn02 sebagai bahan yang menjadi katup atau valve arrester. Dalam menentukan rating arus arrester, sebaiknyadipelajari statistik petir setempat. Misalnya apabila statistik menunjukkan distribusi probabilitas petir yang terbesar adalah petir 15 kilo Ampere (kA), maka rating arrester diambil 15 kiloAmpere.

Gambar 1 akan menunjukkan konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yangmenggunakan celah udara (air gap) di bagian atas.

Gambar 1. Konstruksi sebuah lightning arrester buatan Westinghouse yang menggunakan celahudara (air gap) di bagian atas

Arrester ini bisa dipasang pada bangunan gedung atau di dekat alat yang perlu dilindungimisalnya pada komputer. Alat yang dilindungi perlu tidak saja dilindungi terhadap sambaran petir secara langsung, tetapi juga terhadap sambaran tidak langsung yang menimbulkan induksi.

Gambar 2. Lightning Arrester Tegangan Rendah Untuk Dipasang di Luar Gedung