Sistem Air Pendingin Fix

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    1/30

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan lain

    dalam suatu industri. Penggunaan air industri dapat memanfaatkan air permukaan, air

    sebagai sumber air. Penggunaan air permukaan dan air tanah mengharuskan untuk

    mengolah air. Air merupakan kebutuhan penting dalam proses produksi dan kegiatan

    lain dalam suatu industri. Untuk itu diperlukan penyediaan air bersih yang secara

    kualitas memenuhi standar yang berlaku dan secara kuantitas dan kontinuitas harus

    memenuhi kebutuhan industri sehingga proses produksi tersebut dapat berjalan

    dengan baik. Dengan adanya standar baku mutu untuk air bersih industri, setiap

    industri memiliki pengolahan air sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan industri

    (Hardayanti, 2006).

    Air pendingin merupakan salah satu jenis air yang diperlukan dalam proses

    industri. Kualitas air pendingin akan mempengaruhi integritas komponen atau struktur

    reaktor, karena pada dasarnya air sebagai pendingin akan berhubungan langsung dengan

    komponen atau struktur reaktor. Air yang digunakan sebagai pendingin harus memenuhi

    persyaratan yang sesuai dengan komponen atau struktur yang dirumuskan dalam

    spesifikasi kualitas air pendingin (Lestari, 2006). Dalam memenuhui spesifikasi dari air

    pendingin maka dilakukan pengolahan terhadap air pendingin tersebut dengan berbagai

    metode dan teknologi peralatan yang bervariasi. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami

    akan mencoba menjelaskan mengenai air pendingin atau biasa disebut dengan cooling

    water.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dari makalah ini antara lain:

    1. Apakah definisi air pendingin (cooling water) itu?

    2. Apa saja jenis air pendingin yang digunakan dalam proses industri?

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    2/30

    3. Apa saja komponen sistem air pendingin?

    4. Apa saja masalah yang sering terjadi dalam air pendingin?

    5. Apa saja teknologi yang berhubungan dengan air pendingin?

    C. Tujuan

    Tujuan dari makalah ini, antara lain:

    1. Mengetahui definisi mengenai air pendingin (cooling water)

    2. Mengetahui jenis air pendingin yang digunakan dalam proses industri.

    3. Mengetahui komponen sistem air pendingin.

    4. Memahami masalah yang sering terjadi dalam air pendingin.

    5. Mengetahui teknologi yang berhubungan dengan air pendingin.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    3/30

    BAB II

    ISI

    A. Pengertian Umum

    Air pendingin (cooling water) adalah suatu system yang menggunakan air sebagai

    media dan berfungsi menurunkan suhu/temperature dalam suatu proses industri. Air

    pendingin (cooling water) mempunyai arti yang cukup penting dalam kehidupan suatu

    pabrik atau industri.

    Sebagai contoh, bila air pendingin tidak stabil atau tidak berfungsi dengan baik,

    maka pesawatmesin akan terganggu operasinya karena kondisinya yang semakin panas

    sehingga efisiensi dari system itu akan menurun.

    Untuk menjaga kondisi air pendingin tetap stabil, maka gangguan terhadap air

    pendingin tersebut harus kita hilangkan antara lain :

    1. Kerak dan pengerakkan

    2. Korosi

    3. Pertumbuhan lumut dan mikroba

    4. Kotoran-kotoran (fouling)

    Faktor-faktor yang menyebabkan air dipilih sebagai pendingin yang baik adalah :

    1. Terdapat banyak sekali dan murah

    2. Mudah memakainya

    3. Tiap unit volume air dapat membawa jumlah panas yang besar

    4. Pada batas-batas suhu penggunaan yang normal tidak terjadi

    pemurnian/penyusutan yang nyata.

    5.

    Tidak terjadi penguraian

    B. Pengolahan Air Pendingin

    Air pendingin (cooling water) adalah air yang dilewatkan melalui alat penukar

    panas dengan maksud untuk menyerap dan memindahkan panasnya. Sistem yang

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    4/30

    dilaluioleh aliran air pendingin disebut sebagai sistem air pendingin (cooling water

    system). Sistem air pendingin dibagi dalam dua jenis, yaitu jenis resirkulasi dan jenis

    sekalilewat (once-through). Pada jenis resirkulasi, air pendingin yang telah digunakan,

    digunakan kembali untuk keperluan yang sama, sedangkan pada sistem sekali-lewat air

    yang telah digunakan langsung dibuang. Jenis resirkulasi dibagi lagi dalam dua jenis,

    yaitu resirkulasi terbuka dan resirkulasi tertutup. Pada sistem resirkulasi terbuka sebagian

    air yang telah digunakan diuapkan untuk mendinginkan bagian air sisanya. Pada sistem

    resirkulasi tertutup, pendinginan kembali tidak dengan cara memanfaatkan panas laten

    penguapan, melainkan dengan menggunakan suatu jenis alat penukar panas. Pada sub-

    bab berikut, akan dijelaskan mengenai persyaratan air pendingin serta metoda

    pengendalian terhadap masalah yang sering timbul pada sistem air pendingin. Metoda

    pengendalian tersebut meliputi sistem air pendingin resirkulasi terbuka, system air

    pendingin resirkulasi tertutup, dan sistem air pendingin sekali-lewat.

    a. Persyaratan Air Pendingin

    Air pendingin adalah air yang dilewatkan melalui alat penukar panas (heat

    exchanger) dengan maksud untuk menyerap dan memindahkan panasnya. Masalah yang

    sering timbul dalam sistem air pendingin adalah :

    terjadinya korosi

    pembentukan kerak dan deposit

    terjadinyafouling akibat aktivitas mikroba

    b. Korosi pada Sistem Air Pendingin

    Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi pada sistem air pendingin adalah

    penyumbatan dan kerusakan pada sistem perpipaan. Kontaminasi produk yang diinginkan

    karena adanya kebocoran-kebocoran, dan menurunnya efisiensi perpindahan panas.

    c. Pembentukan Kerak dan Deposit pada Sistem Air Pendingin

    Gangguan yang ditimbulkan oleh terbentuknya kerak antara lain : penurunan

    efisiensi perpindahan panas, naiknya kehilangan tekanan karena naiknya tahanan dalam

    pipa serta penyumbatan pada pipa-pipa berukuran kecil. Fouling pada Sistem Air

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    5/30

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    6/30

    alkalinitas dalam air sirkulasi cukup rendah, dan mencegah pengendapan kerak pada

    permukaan logam. Untuk maksud pertama dapat ditempuh dua cara, yaitu :

    menurunkan siklus konsentrasi air yang bersirkulasi atau

    menambah asam, misalnya H2SO4, agar pH air di bawah 7

    Untuk maksud kedua dapat digunakan inhibitor kerak berupa chemicals seperti

    polifosfat, fosfonat, ester fosfonat dan poliacrylat. Kecenderungan pembentukan kerak

    dapat diperkirakan menggunakan LangelierSaturation Index (LSI) dan Ryznar Stability

    Index (RSI). Fokus utama penggunaan kedua index ini adalah untuk mengatur kondisi air

    pendingin agar tidak membentuk kerak dan tidak bersifat korosif. Index LSI berharga

    positif (+) berarti air cenderung untuk membentuk kerak CaCO3, dan jika berharga

    negatif (-) air tidak jenuh dengan CaCO3, cenderung untuk melarutkan CaCO3 dan

    bersifat korosif. Identik dengan LSI, harga RSI lebih kecil dari 6,0 menunjukkan

    kecenderungan pembentukan kerak dan jika lebih besar dari 6,0 berarti cenderung untuk

    melarutkan CaCO3 dan bersifat korosif Contoh penggunaan LSl disajikan pada Gambar

    6.1. Gambar tersebut dapat dipakai untuk menghitung pHs, yaitu harga pH dimana air

    berada dalam kesetimbangan dengan CaCO3. Perbedaan harga pHs dengan pH

    menyatakan harga indeks LSI. Tabel 6.2 menyajikan harga indeks LSI dan RSI dan

    perkiraan kemungkinan yang akan terjadi pada sistem air pendingin.

    2. Pengendalian Korosi

    Pengendalian korosi dilakukan dengan cara menambahkan chemicals yang

    berfungsi sebagai inhibitor (penghambat). Inhibitor yang umum dipakai adalah polifosfat,

    kromat, dikromat, silikat, nitrat ferrosianida dan molibdat. Dosis inhibitor yang

    digunakan harus tepat, karena suatu inhibitor hanya dapat bekerja efektif setelah

    kadarnya mencapai harga tertentu. Kadar minimum yang dibutuhkan oleh suatu inhibitor

    agar dapat bekerja secara efektif disebut batas kritis. Pemakaian inhibitor yang melebihibatas kritis akan menambah biaya operasi. Jika kadar inhibitor turun di bawah batas

    kritis, bukan saja menjadi tidak efektif, tetapi dapat pula menyebabkanpitting.

    3. Pengendalian Pembentukan Fouling dan Penghilangan Padatan Tersuspensi

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    7/30

    Pembentukan fouling yang disebabkan oleh mikroorganisme dapat dicegah atau

    dikendalikan menggunakan klorin, klorofenol, garam organometal, ammonium kuartener,

    dan berbagai jenis mikrobiosida (biosida). Klorin merupakan chemicals yang paling

    banyak dipakai. Dosis pemakaian klorin yang efektif adalah sebesar 0,3 sampai 1,0 ppm.

    Pengolahan yang tepat diperoleh secara percobaan, karena penggunaan beberapa biosida

    secara bersama-sama kadang-kadang memberikan hasil yang lebih baik dan senyawa-

    senyawa tersebut acap kali digunakan bersama klorin. Padatan tersuspensi dalam air

    merupakan masalah yang cukup serius. Padatan tersuspensi tersebut dapat menempel

    pada permukaan perpindahan panas sehingga mengakibatkan berkurangnya efisiensi

    perpindahan panas. Salah satu metoda yang digunakan untuk mengendalikan padatan

    tersuspensi adalah dengan melakukan filtrasi secara kontinu terhadap sebagian air yang

    disirkulasi.

    b. Resirkulasi Tertutup dan Sistem Air Pendingin Sekali-Lewat

    Sistem air pendingin dengan resirkulasi tertutup membutuhkan sejumlah kecil air

    make-up untuk mengurangi gangguan. Air demin atau kondensat uap, biasanya

    digunakan sebagai sebagai air make-up. Pada sistem air pendingin sekali-lewat, tidak ada

    proses pemekatan. Jika proses pemekatan tidak terjadi, maka kadar padatan terlarut relatif

    sama dengan air umpan. Kekurangan pada sistem ini adalah terjadi kenaikan temperatur,

    sehingga perlu usaha untuk menurunkan temperatur tersebut. Pengolahan seringkali

    dimaksudkan untuk mencegah atau meminimumkan kerak atau korosi dan juga berfungsi

    untuk mengurangi fouling yang disebabkan oleh padatan tersuspensi dan organisme laut.

    Chemicals yang digunakan untuk maksud tersebut identik dengan yang dipakai untuk

    resirkulasi terbuka, kecuali pada pengendalian korosi. Pemakaian inhibitor korosi pada

    sistem ini sama sekali tidak praktis, sehingga masalah korosi ditangani dengan cara

    melapisi permukaan peralatan dengan serat yang diperkuat dengan plastik, semen, atau

    menggunakan peralatan yang tahan terhadap korosi.

    D. Sistem Cooling Water

    1. Once Trough System

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    8/30

    Setelah mendinginkan proses pabrik air langsung dibuang. Contohnya pada pabrik

    yang ada di tepi sungai atau laut, air sungai/laut setelah dipakai pendinginan proses dalam

    pabrik dibuang lagi ke sungai atau ke laut.

    Air pendingin digunakan sebagai pendingin pada heat exchanger hanya

    dilewatkan sekali, selanjutnya langsung dikembalikan lagi ke badan air. Once through

    systemsdigunakan bilamana kebutuhan air pendingin sangat banyak, ketersediaan sumber

    air banyak dan murah serta memiliki fasilitas untuk menangani buangan air panas dari air

    pendingin yang sudah digunakan. Once through system dimana air pendingin akan

    melewati HE hanya sekali. Mineral-mineral dalam air akan relatif tetap jumlahnya, tidak

    berubah. Polusi suhu yang disebabkan discharge dari sistem ini menjadi perhatian

    lingkungan.

    Keuntungan menggunakan Once through systems:

    Tidak diperlukan cooling tower

    Tidak diperlukan pengolan / treatmentpendahuluan

    Kerugian menggunakan once through systems:

    Korosi

    Fouling

    Sampah dan kotoran

    Polusi / pencemaran temperatur di badan air

    Gambar 1.Once through.system(Gumilar, 2011)

    2.

    Recirculating System

    Air setelah mendinginkan suatu proses kemudian diolah lagi (didinginkan)

    selanjutnya bias dipakai sebagai air pendingin lagi. Recirculating system bias dibagi

    menjadi 2 bagian:

    a. Close recirculating system

    http://3.bp.blogspot.com/-NypNsLzj9Iw/TfG8mLw65eI/AAAAAAAAAu8/_D-uSawP9lY/s1600/New+Picture+(65).png
  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    9/30

    Air pendingin setelah mendinginkan suatu sistem (exchanger, mesin-mesin, dan

    lain-lain) kemudian didinginkan lagi, selanjutnya dipakai lagi sebagai air pendingin.

    Contohnya air pendingin pada radiator mobil, jacket water coolinh diesel, dan lain-lain.

    Air pendingin setelah mendinginkan suatu sistem (exchanger, mesin-mesin, dan

    lain-lain) kemudian didinginkan lagi, selanjutnya dipakai lagi sebagai air pendingin.

    Contohnya air pendingin pada radiator mobil, jacket water coolinh diesel, dan lain-lain.

    Air tawar pendingin digunakan untuk mendinginkan proses-proses didalam

    pabrik. Air tawar pendingin yang telah panas didinginkan kembali di suatu secondary

    cooler (biasanya plate heat exchanger) untuk selanjutnya disirkulasikan kembali secara

    tertutup kedalam pabrik. Air laut dipakai untuk mendinginkan secondary cooler

    dengan cara hanya sekali pakai (once through), sumber air berasal dari laut kemudian

    dibuang lagi ke laut. Closed Nonevaporative Recirculating Systems yang menggunakan

    air pendingin yang sama dan disirkulasikan berulang kali dalam siklus yang kontinu.

    Pada sistem ini, komposisi air juga relatif konstan.

    Air pendingindidinginkan padasecondary heat exchanger. Tidak ada kehilangan

    akibat penguapan juga tidak ada pengembalian.

    Keuntungan menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems:

    Air pendinginyang kembali relatif bersih

    Temperatur air pendingin memungkinkan lebih tinggi dari 100oC

    Kerugian menggunakan Closed nonevaporative recirculating systems:

    Investasi / capital cost sangat tinggi

    Dibatasi oleh equipment secondary heat exchanger

    Gambar 2.Closed nonevaporative recirculating systems(Gumilar, 2011)

    http://2.bp.blogspot.com/-BfLHFIpLFEU/TfG8lrXl5iI/AAAAAAAAAu0/MsTMleu24G4/s1600/New+Picture+(67).png
  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    10/30

    b. Open recirculating system

    Air pendingin setelah mendinginkan suatu sistem (exchanger, mesin-mesin, dan

    lain-lain) kemudian didinginkan lagi secara terbuka, disini terjadi pengurangan dan

    penambahan air secara kontinyu. Contohnya menara pendingin (Cooling tower).

    Air tawar yang berasal dari sungai atau danau dipompakan sebagai make-up

    cooling tower setelah sebelumnya dilakukan treatment (sedimentasi dan koagulasi)

    terlebih dahulu. Air tersebut digunakan untuk mendinginkan proses-proses di dalam

    pabrik.

    Air pendingin yang telah panas kemudian didinginkan di cooling tower untuk

    kemudian disirkulasikan kembali ke dalam pabrik. Untuk menjaga kualitas air, misalnya

    agar tidak terdapat algae/bacteria dan pengendapan (scaling), maka perlu diinjeksikan

    beberapa jenis chemicals tertentu. Kualitas air juga dijaga melalui mekanisme make-

    up dan blow-down(Nugroho, Muchlis. 2004).

    Sistem ini banyak digunakan oleh pabrik yang berada dekat dengan sumber air

    tawar atau jauh dari laut. Spesifikasi material untuk peralatan yang menggunakan air

    tawar tidak perlu sebagus peralatan yang menggunakan air laut, karena air tawar lebih

    tidak korosif dibandingkan dengan air laut. Open recirculating systembanyak digunakan

    dalam industri. Sistem ini terdiri dari pompa, HE, dan cooling tower. Pompa akan

    meresirkulasikan air melalui HE, mengambil panasnya, lalu membuangnya di cooling

    tower dimana panas tersebut akan dibuang dari air dengan cara evaporasi. Dalam sistem

    ini, chemical akan lebih banyak digunakan karena komposisi air akan berubah saat

    evaporasi berlangsung, dimana konstituen korosi dan scaling akan lebih pekat (Gumilar,

    2011).

    Keungtungan menggunakan Open evaporative recirculating systems:

    Jumlah kebutuhan air medikit (make up);

    Memungkinkan untuk mengontrol korosi

    Kerugian menggunakan Open evaporative recirculating systems:

    Investasi (capital cost) lebih tinggi daripada once through;

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    11/30

    Memerlukan cooling tower yang cukup besar;

    System purge dan blowdown kemungkinan dapat mengakibatkan pencemaran

    lingkungan

    Gambar 3.Open evaporative recirculating systems(Gumilar, 2011)

    E. Proses Pendinginan

    Pada sistem pendingin terbuka (cooling tower), penguaan harus selalu terjadi,

    karena efek pendinginan diperoleh dari proses penguapan air. Bagian air sesudah

    mendinginkan prses pabrik/industry, dilanjutkan hingga bersinggungan dengan udara

    pada menara pendingin. Macam-macam kontak antara air dan udara dalam menara

    pendingin diantaranya adalah :

    1. Counter Current

    Pada sistem ini bagian-bagian dari air bersinggungan secara axial dengan udara

    dalam menara pendingin

    2. Cross Flow

    Bagian-bagian air berpotongan dengan udara membentuk sudut 90o di dalam

    menara pendingin.

    F. Skema Proses Pendinginan

    Menara pendingin secara garis besar berfungsi untuk menyerap kalor dari air

    tersebut dan menyediakan sejumlah air yang relatif sejuk (dingin) untuk dipergunakan

    kembali di suatu instalasi pendingin atau dengan kata lain menara pendingin berfungsi

    http://3.bp.blogspot.com/-1-vtMHXo2G4/TfG8lxQhCkI/AAAAAAAAAu4/GLLYlInnDRw/s1600/New+Picture+(66).png
  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    12/30

    untuk menurunkan suhu aliran air dengan cara mengekstraksi panas dari air dan

    mengemisikannya ke atmosfer. Prinsip kerja menara pendingin berdasarkan pada

    pelepasan kalor dan perpindahan kalor. Dalam menara pendingin, perpindahan kalor

    berlangsung dari air ke udara. Menara pendingin menggunakan penguapan dimana

    sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian dibuang ke atmosfir.

    Sehingga air yang tersisa didinginkan secara signifikan.

    Gambar 4. Skema alat pendingin

    Prinsip kerja menara pendingin dapat dilihat pada gambar di atas. Air dari

    bak/basin dipompa menuju heater untuk dipanaskan dan dialirkan ke menara pendingin.

    Air panas yang keluar tersebut secara langsung melakukan kontak dengan udara sekitar

    yang bergerak secara paksa karena pengaruh fan atau blower yang terpasang pada bagian

    atas menara pendingin, lalu mengalir jatuh ke bahan pengisi. Sistem ini sangat efektif

    dalam proses pendinginan air karena suhu kondensasinya sangat rendah mendekati suhu

    wet-bulb udara. Air yang sudah mengalami penurunan suhu ditampung ke dalam

    bak/basin. Pada menara pendingin juga dipasang katup make up water untuk menambah

    kapasitas air pendingin jika terjadi kehilangan air ketika proses evaporative cooling

    tersebut sedang berlangsung.

    G. Cooling Tower dan Klasifikasinya

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    13/30

    Cooling tower adalah salah satu bagian dari suatu cooling tower dengan proses

    open recirculating system. Cooling tower adalah sebuah bangunan dari kayu yang

    biasanya berbentuk kubus ataupun kerucut/silinder dengan menggunakan kipas

    penghisap/penghembus udara. Pada tugas pengambilan air pendingin menjadi panas,

    untuk mendinginkan kembali biasanya air dihujankan kembali pada menara pendingin,

    dimana bagian-bagian air bersinggungan dengan udara yang dihisap.dihembus oleh kipas

    (fan).

    Ada banyak jenis klasifikasi menara pendingin, namun pada umumnya

    pengklasifikasian dilakukan berdasarkan sirkulasi air yang terdapat di dalamnya. Menurut

    J.R. Singham menara pendingin dapat diklasifikasikan atas tiga bagian, yaitu:

    1. Menara pendingin basah (wet cooling tower)

    2. Menara pendingin kering (dry cooling tower)

    3. Menara pendingin basah-kering (wet-dry cooling tower)

    1. Menara Pendingin Basah (Wet Cooling Tower)

    Menara pendingin basah mempunyai sistem distribusi air panas yang

    disemprotkan secara merata ke kisi-kisi, lubang-lubang atau batang-batang horizontal

    pada sisi menara yang disebut isian. Udara masuk dari luar menara melalui kisi-kisi yang

    berbentuk celah-celah horizontal yang terpancang pada sisi menara. Celah ini biasanya

    mengarah miring ke bawah supaya air tidak keluar. Oleh karena ada percampuran antara

    air dan udara terjadi perpindahan kalor sehingga air menjadi dingin. Air yang telah dingin

    itu berkumpul di kolam atau bak di dasar menara dan dari situ diteruskan ke dalam

    kondensor atau dibuang keluar, sehingga udara sekarang kalor dan lembab keluar dari

    atas menara. Berdasarkan literatur El. Wakil, menara pendingin basah dapat dibagi

    menjadi:

    a. Natural DraftCooling Tower(Menara Pendingin Aliran Angin Alami)

    Menara pendingin aliran angin alami tidak menggunakan kipas (fan). Aliran

    udaranya bergantung semata-mata pada tekanan dorong alami. Pada menara pendingin

    alami ini tidak ada bagian yang bergerak, udara mengalir ke atas akibat adanya perbedaan

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    14/30

    massa jenis antara udara atmosfer dengan udara kalor lembab di dalam menara pendingin

    yang bersuhu lebih tinggi daripada udara atmosfer di sekitarnya. Karena perbedaan

    massa jenis ini maka timbul tekanan dorong yang mendorong udara ke atas. Biasanya

    menara pendingin tipe ini mempunyai tinggi yang besar dan dapat mencapai ketinggian

    puluhan meter. Menara pendingin aliran angin alami dapat dibagi menjadi dua

    jenis,yaitu:

    Menara pendingin aliran angin alami aliran lawan arah

    Gambar 5. Menara pendingin aliran angin alami aliran lawan arah

    Menara pendingin aliran angin alami aliran silang

    Gambar 6. Menara pendingin aliran angin alami aliran silang

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    15/30

    Dari kedua jenis menara pendingin ini, menara pendingin aliran angin alami aliran

    silang kurang disukai karena lebih sedikit memberi tahanan terhadap aliran udara di

    dalam menara, sehingga kecepatan udaranya lebih tinggi dan mekanisme perpindahan

    kalornya kurang efisien. Menara aliran angin alami aliran lawan arah lebih sering

    digunakan karena mempunyai keunggulan-keunggulan sebagai berikut:

    Memiliki konstuksi yang kuat dan kokoh sehingga lebih tahan terhadap

    tekanan angin

    Mampu beroperasi di daerah dingin maupun lembab

    Dapat digunakan untuk instalasi skala besar.

    b. Mechanical-Draft Cooling Tower(Menara Pendingin Aliran Angin Mekanik)

    Pada menara pendingin aliran angin mekanik, udara mengalir karena adanya satu

    atau beberapa kipas (fan) yang digerakkan secara mekanik. Fungsi kipas di sini adalah

    untuk mendorong udara (forced-draft) atau menarik udara melalui menara (induced-draft)

    yang dipasang pada bagian bawah atau atas menara.Berdasarkan fungsi kipas yang

    digunakan menara pendingin aliran angin mekanik dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

    a. Tipe aliran angin dorong (forced-draft)

    b.

    Tipe aliran angin tarik (induced draft)

    Pada tipe aliran angin dorong (forced-draft), kipas yang dipasang pada bagian

    bawah, mendorong udara melalui menara. Jenis ini secara teoritis lebih disukai karena

    kipas beroperasi dengan udara yang lebih dingin, sehingga konsumsi daya menjadi lebih

    kecil. Akan tetapi, berdasarkan pengalaman jenis ini memiliki masalah-masalah yang

    berkaitan dengan distribusi udara, kebocoran dan resirkulasi udara kalor dan lembab

    kembali ke menara, serta masalah pembekuan pada masukan kipas ketika musim

    dingin.Mengingat banyaknya permasalahan di atas maka pada saat ini menara pendingin

    aliran angin mekanik yang sering digunakan pada instalasi adalah tipe aliran angin tarik

    (induced draft). Pada menara pendingin aliran tarik, udara masuk dari sisi menara

    melalui bukaan-bukaan yang cukup besar pada kecepatan rendah dan bergerak melalui

    bahan pengisi (filling material). Kipas dipasang pada puncak menara dan membuang

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    16/30

    udara kalor dan lembab ke atmosfer. Aliran udara masuk menara pada dasarnya

    horizontal, tetapi aliran di dalam bahan pengisi (filling material) ada yang horizontal

    seperti yang terdapat pada menara pendingin aliran silang (cross flow) dan ada pula yang

    vertikal seperti menara pendingin aliran lawan arah (counterflow). Aliran lawan arah

    lebih sering dipakai dan dipilih karena efisiensi termalnya lebih baik daripada aliran

    silang.

    Keunggulan menara pendingin aliran angin mekanik adalah:

    Terjaminnya jumlah aliran udara dalam jumlah yang diperlukan pada segala

    kondisi beban dan cuaca.

    Biaya investasi dan konstruksinya lebih rendah

    Ukuran dimensinya lebih kecil.

    Kelemahan menara pendingin aliran angin mekanik adalah:

    Kebutuhan daya yang besar

    Biaya operasi dan pemeliharaan yang besar

    Bunyinya lebih ribut.

    Gambar 7. Menara Pendingin Forced Draft

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    17/30

    Gambar 8. Menara pendingin induced draft dengan aliran berlawanan

    Gambar 9. Menara pendingin induced draft dengan aliran melintang

    c. Combined Draft Cooling Tower(Menara Pendingin Aliran Angin Gabungan)

    Menara pendingin aliran angin alami biasanya mempunyai ukuran yang besar danmembutuhkan lahan yang luas, tetapi dengan konsumsi daya dan biaya operasi yang

    kecil. Sebaliknya menara pendingin aliran angin mekanik ukurannya lebih kecil, namun

    membutuhkan daya yang besar. Oleh sebab itu, kedua hal tersebut digabungkan di dalam

    menara pendingin aliran angin gabungan (combined draft cooling tower). Menara ini

    disebut juga menara pendingin hiperbola berkipas (fan assisted hyperbolic tower) atau

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    18/30

    hibrida (hybrid tower). Menara hibrida terdiri dari cangkang beton, tetapi ukurannya

    lebih kecil dimana diameternya sekitar dua pertiga diameter menara aliran angin

    mekanik. Di samping itu, terdapat sejumlah kipas listrik yang berfungsi untuk mendorong

    angin. Menara ini dapat dioperasikan pada musim dingin tanpa menggunakan kipas,

    sehingga lebih hemat listrik.

    Gambar 10. Menara pendingin aliran angin gabungan

    2. Menara Pendingin Kering (Dry Cooling Tower)

    Menara pendingin kering (dry cooling tower) adalah menara pendingin yang air

    sirkulasinya dialirkan di dalam tabung-tabung bersirip yang dialiri udara. Semua kalor

    yang dikeluarkan dari air sirkulasi diubah. Menara pendingin kering dirancang untuk

    dioperasikan dalam ruang tertutup.Ada dua jenis menara pendingin kering, yaitu:

    a. Menara pendingin kering langsung (direct dry-cooling tower)

    Menara pendingin kering jenis langsung merupakan gabungan antara kondensor

    dan menara pendingin. Uap buangan turbin dimasukkan ke kotak uap melalui talang-

    talang besar supaya jatuh pada tekanan yang tidak terlalu besar dan dapat terkondensasi

    pada waktu mengalir ke bawah melalui sejumlah besar tabung atau kumparan bersirip.

    Tabung ini didinginkan dengan udara atmosfer yang mengalir di dalam atmosfer.

    Kondensat mengalir karena gaya gravitasi ke penampung kondensat dan dipompakan

    lagi ke sistem air umpan instalasi dengan bantuan pompa kondensat. Terdapat pula sistem

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    19/30

    untuk menyingkirkan gas dan mencegah pembekuan pada cuaca dingin. Beberapa

    kelemahan dari menara pendingin jenis ini adalah:

    Hanya dapat beroperasi dengan volume besar.

    Memerlukan talang-talang ukuran besar.

    Gambar 11. Menara pendingin kering langsung

    b. Menara pendingin kering tak langsung (indirect dry-cooling tower)

    Menara pendingin jenis tak langsung dapat dibagi menjadi dua jenis lagi, yaitu:

    Menara pendingin kering tak langsung dengan menggunakan kondensor

    permukaan kovensional.

    Air sirkulasi yang keluar dari kondensor masuk melalui tabung bersirip dan

    didinginkan oleh udara atmosfer di dalam menara. Menara ini boleh menggunakan jujut

    jenis alami seperti pada gambar. Operasi kondensor pada jenis ini harus dilakukan pada

    tekanan 0,17 sampai 0,27 kPa. Pada jenis ini, digunakan kondensor terbuka atau

    kondensor jet. Kondensat jatuh ke dasar kondensor dan dari situ dipompakan oleh pompa

    resirkulasi ke kumparan bersirip di menara, yang kemudian didinginkan dan

    dikembalikan ke kondensor.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    20/30

    Gambar 12. Skematik instalasi menara pendingin kering tak langsungdengan kondensor

    permukaan konvensional

    Menara pendingin kering tak langsung dengan sirkulasi bahan pendingin 2 fase.

    Menara pendingin ini tidak menggunakan air pendingin, tetapi menggunakan

    suatu bahan pendingin, seperti dengan menggunakan amoniak sebagai bahan perpindahan

    kalor antara uap dan air, sehingga perpindahan kalor dapat terjadi dengan perubahan fasa,

    yaitu pendidihan di dalam tabung kondensor dan kondensasi di dalam tabung menara.

    Amoniak cair yang hampir jenuh masuk kondensor permukaan dan diuapkan menjadi uap

    jenuh dan uap jenuh tersebut dipompakan lagi ke kondensor. Pendidihan dan kondensasi

    ini mempunyai koefisien perpindahan kalor yang lebih tinggi daripada sisi tabung,

    sehingga menghasilkan beda suhu yang lebih rendah antara uap dan amoniak dan antara

    amoniak dan udara.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    21/30

    Gambar 13. Skematik instalasi menara pendingin kering tak langsung dengan sirkulasi bahan

    pendingin 2 fase

    3. Menara Pendingin Basah-Kering (Wet-Dry Cooling Tower)

    Menara pendingin basah-kering (wet-dry cooling tower) merupakan gabungan

    antara menara pendingin basah dan menara pendingin kering. Menara pendingin ini

    mempunyai dua jalur udara paralel dan dua jalur udara seri. Bagian atas menara di

    bawah kipas adalah bagian kering yang berisi tabung-tabung bersirip. Bagian bawah

    adalah ruang yang lebar yang merupakan bagian yang basah yang terdiri dari bahan

    pengisi (filling material). Air sirkulasi yang panas masuk melalui kepala yang terletak di

    tengah. Air mula-mula mengalir naik-turun melalui tabung bersirip di bagian kering,

    kemudian meninggalkan bagian kering dan jatuh ke isian di bagian basah menuju bak

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    22/30

    penampung air dingin. Sedangkan udara ditarik dalam dua arus melalui bagian kering dan

    basah. Kedua arus menyatu dan bercampur di dalam menara sebelum keluar. Oleh

    karena arus pertama dipanaskan secara kering dan keluar dalam keadaan yang kering

    (kelembaban relatif rendah) daripada udara sekitar, sedangkan arus kedua biasanya jenuh.

    Menara pendingin basah-kering mempunyai keunggulan:

    Udara keluar tidak jenuh sehingga mempunyai kepulan yang lebih sedikit

    Karena airnya mengalami pendinginan awal di bagian kering, penyusutan karena

    penguapan jauh berkurang, demikian juga dengan kebutuhan air tambahan.

    Gambar 14. Menara pendingin basah-kering

    H.

    Masalah-Masalah yang Timbul dalam Cooling Tower

    1. Pembentukan Kerak

    Unsur-unsur yang larut dalam air seperti kalsium dan silica akan mengalami

    pengentalan yang mana suatu saat bias melewati kalarutannya dan akhirnya bias

    mengendap sebagai endapan kerak yang keras pada perpipaan ataupun heat exchanger

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    23/30

    yang selanjutnya bias mengurangi flow air dan juga mengurangi perpindahan panas pada

    flow tersebut.Proses pengendapan itu terjadi misalkan :

    Ca(HCO3)2 CaCO3 + CO2+ H2O

    Mg(HCO3)2 MgCO3 + CO2+ H2O

    Metode yang digunakan untuk mencegah terjadinya pembentukan kerak antara lain :

    a. Mengendalikan kerak dengan pH

    Dalam keadaan asam lemah ( kirakira pH 6,5 ). Asam sulfat yang paling sering

    digunakan untuk ini, memiliki dua efek dengan memelihara pH dalam daerah yang benar

    dan mengubah kalsium karbonat, Ini memperkecil resiko terbentuknya kerak kalsium

    karbonat dan membiarkan cycle yang tinggi dari konsentrasi dalam system.

    b. Mengendalikan kerak dengan bleed off

    Bleed off pada sirkulasi air cooling terbuka sangat penting untuk memastikan

    bahwa air tidak pekat sebagai perbandingan untuk mengurangi kelarutan dari garam

    mineral yang kritis. Jika kelarutan ini berkurang kerak akan terbentuk pada penukar

    panas.

    c. Mengendalikan kerak dengan bahan kimia penghambat kerak.

    Ada cukup banyak jenis bahan kimia penghambat kerak dan umumnya dari jenis

    bahan kimia organic, baik jenis polymer maupun jenis non polymer. Sebagai contoh, dari

    jenis polymer yang cukup banyak digunakan adalah polymer dari jenis acrylate; Untuk

    jenis non polymer, phosphonate, EDTA, Polyphospate, dsb.

    2. Terjadinya Korosi

    Air yang mengandung oksigen dalam kondisi jenuh atau bersifat agresif terhadap

    sistem logam dan mendorong terjadinya akumulasi dari hasil korosi yang selanjutnya

    akan bias mengurangi laju perpindahan panas. Korosi adalah suatu proses elektrokimia

    dimana suatu metal (missal: besi, baja) kembali dalam status alamiahnya, missal: Fe

    Oxida atau karat. Korosi terjadi pada akibat pH rendah, Selain pH ada beberapa jenis

    mikroorganisme yang menyebabkan korosi seperti nitrifying bacteria dan Sulfate

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    24/30

    Reducing Bacteria (SRB) yang dapat menghasilkan asam sulfida (H2S). Bakteri ini

    memiliki kemampuan untuk mengubah ion sufate (SO4) menjadi asam sulfida (H2S)

    yang sangat korosif menyerang logam besi, logam lunak. Bakteri ini hidup sebagai

    anaerobik ( tanpa udara ).

    Contoh :

    Fe Fe3+

    + 2e-

    4Fe + 3O2 2Fe2O3

    2Fe2O3+ H2O Fe(OH)3

    3. Terjadinya Fouling

    Padatan yang tersuspensi jumlahnya di dalam air pendingin jumlahnya biasbertambah atau semakin pekat, karena partikel-partikel yang ada di udara bias terjaring

    oleh air di dalam menara pendingin. Ditambahn dengan hasil korosi, semua padatan itu

    terbawa oleh aliran dan bias mengendap pada permukaan perpindahan panas ataupun

    pada perpipaan. Peristiwa semacam ini tidak hanya mengurangi efisiensi perpindahan

    panas tetapi juga mendorong terjadinya korosi yang disebabkan oleh perbedaan

    konsentrasi oksigen yang terjadi pada bagian bawah endapan tersebut.

    4. Pertumbuhan Lumut dan Mikroba

    Mikroorganisme yang berasal dari air baku atau yang terjaring dari udara, pada

    umumnya memperoleh suasana lingkungan yang sesuai dengan syarat hidupnya, suhu

    yang lebih hangat dan pada aliran air pendingin banyak nutrient sebagai bahan makanan.

    Akibat yang ditimbulkan ialah berkembang biaknya bakteri berlipat ganda sehingga

    menghasilkan endapan yang bisa dilihat mata. Endapan ini akan mengurangi efisiensi

    perpindahan panas dan mendorong terjadinya proses korosi seperti akibat yang

    ditimbulkan oleh padatan yang tersuspensi.

    I. Pengendalian Air Pendingin

    Berikut adalah review secara ringkas beberapa parameter yang berguna dalam

    pengendalian sistem air pendingin.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    25/30

    1. Neraca Massa

    Dasar utama neraca massa pada sistem air pendingin adalah Apapun yang masuk

    harus keluar (segera atau mati). Dari dasar ini kemudian muncul banyak variasi sesuai

    dengan kebutuhan, salah satu bentuk pokok dari prinsip dasar itu adalah:

    M = E +B

    Yaitu Make up (M) sama dengan Evaporasi (E) dan Fow down (B)

    2. Siklus Konsentrasi (N)

    Tingkat pemakaian zat-zat yang ada pada air pendingin dihitung berdasarkan

    pengukuran konsentrasi dalam air pendingin dan air umpan (make up) dengan rumusan :

    N =

    Dimana : C pendingin = konsentrasi zat dalam air pendingin

    C make up = konsentrasi zat dalam air make up

    Sebagai zat pengukuran yang baik ialah : Ion Khlorida, Kalsium, Natrium, atau

    Magnesium

    3. Evaporasi (E)

    Pada open recirculating system, penguapan harus slalu terjadi karena efek

    pendinginan diperoleh dari panas penguapan. Rate penguapan dipengaruhi banyak faktor

    diantaranya :

    Kelembaban udara sekitar

    Bada suhu antara air pendingin panas (inlet tower) dengan suhu air pendingin dingin

    (outlet tower, selisih ini disebut Range.

    Kecepatan siklus (recycle rate)

    Rate evaporasi sebenarnya sulit diukur karena bervariasi tergantung cuaca dan iklim.

    Sebagai patokan :

    E = 1% dari recycle rate per 5oC range

    = 0,002 (E) (dT)Keterangan : E = Evaporasi (m

    3jam)

    R = Recycle rate (m3

    /jam)

    dT = Range Pendingin (OC)

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    26/30

    4. Retention Time

    Waktu tinggal rata-rata air pendingin di dalam sistem sebelum keluar lewat blow

    down biasanya dinyatakan dalam jam atau hari.

    Retention Time = V/B

    Retention Time berguna untuk menghitung waktu tinggal ion dalam sistem pendingin di

    bawah pengaruh penambahan dan pengurangan yang kontinu.

    5. Time Cycle (Waktu Siklus)

    Waktu yang diperlukan seluruh air pendingin (V) untuk melewati lingkar

    pendingin sebanyak satu kali. Secara matematis sama dengan V/R. Berguna untuk

    mengetahui kecepatan tanggapan sistem air pendingin terhadap penambahan bahan-bahan

    kimia. Time cycle biasanya dinyatakan dalam menit.

    J. Karakter Kimia Sistem Air Pendingin

    1. pH

    pH setia sistem air pendingin biasanya dikendalikan pada suatu jangka tertentu,

    biasanya antara 6,0 - 8,0. Kadang-kadang, pH yang sedikit lebih tinggi masih

    diperkenankan tergantung pada kualitas air make up dan program pengendalian

    kerak/endapan yang dipergunakan.

    Akan tetapi, semakin tinggi pH, potensi terjadinya kerak/endapan semakin besar

    dan sensitive terhadap kelalaian pemberian dosis bahan kimia yang cukup. pH yang

    tinggi biasanya juga mengandung efektivitas kerja biocide dan tidak sesuai dengan

    inhibitor korosi yang mengandung seng (Zinc based corrosion inhibitor). Sebalinya, pH

    lebih kecil dari 6,0 tidak baik secara teknis mai=upun ekonomis karena kebanyakan

    bahan inhibitor korosi tidak mampu bekerja dengan baik pada pH rendah.

    Beberapa penyebab perubahan pH ialah:

    Pemberian gas kalor yang berlebihan dapat menurunkan pH

    Pemberian asam untuk menstabilkan air pendingin

    Kualitas Air make up yang rendah

    Pada pH dibawah 4,3 rate korosi akan menjadi semakin besar karena lenyapnya

    seluruh nilai alkalinya dan pada nilai pH dibawahnya akan timbul asam mineral

    bebas yang bersifat agresif terhadap metal.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    27/30

    2. Hardness Kalsium

    Kalsium berinteraksi dengan fosft organic maupun anoganik membentuk lapisan

    pelindung korosi. Harga terkecil yang diperlukan 50ppm sebagai CaCO3. Bila lapisan di

    bawah ini sebaiknya digunakan inhibitir seng atau molibdat.

    Pada kadar kalsium tinggi (>10.000 ppm sebagai CaCO3perlakuan organic dan

    basa mungkin akan memberikan masalah pengendapan. Perlakuan terbaik untuk ini

    adalah fosfat terstabilkan dengan pH netral.

    3. Alkalinitas

    Parameter ini paling susah dikendalikan karena di satu pihak dapat memberikan

    perlindungan terhadap korosi secara alamiah tetapi juga mempunyai potensi pergerakan.

    Pada nilai pH sirkulasi air sekitar 7 dengan alkalinitas sekitar 50 ppm CaCO3, perlakuan

    terbaik adalah fosfat terstabilkan atau molibdat. Bila alkainitas air 200 ppm CaCO 3,

    perlakuan organic, seng, alkali, dan molibdat memerlukan asam untuk menurunkan

    alakalinitas.

    4. Besi

    Ion besi di atan 4 ppm tidak diperkenankan bila perlakuan fosfat terstabilkan

    dipergunakan. Besi berbentuk endapan besi fosfat yang menyebanbkan terjadinya korosi

    di bawah endapan.

    5. Silika

    Silika sering kali merupakan penghambat siklus konsentrasi. Pada tingkat

    konsentrasi 150 200 ppm, silica amorf mulai menjadi masalah bersama dengan

    magnesium pada pH>8,0 silika dapat menimbulkan masalah meskipun konsentrasi di

    bawah 180 ppm. Untuk kondisi demikian perlakuan fosfat terstabilkan adalah yang

    terbaik.

    6. Phosphat

    Kadar fosfat yang tinggi dalam air make up, paling baik digabung dengan

    merlakuan fosfat terstabilkan. Fosfat hamper selalu ada dalam air baku terutama air

    olahan menggunakan polifosfat, bila kadar orthofosfat dalam air sirkulasi 4-8 pm,

    perlakuan organic atau seng dapat digunakan tanpa perlu modifikasi.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    28/30

    7. Daya Hantar Listrik

    Daya hantar listrik lebih besar dari 1000 us/cm sebaiknya diberi erlakuan sebagai

    alkasi atau molibdat. Batas Maksimum daya hantar listrik untuk perlakuan:

    - Seng alkali .. 4000

    - Molibdat .. 3000

    - Organik .. 4000

    K. Berbagai Macam Perlakuan

    1. Kromat/Seng

    Kromat/seng merupakan perlakuan tradisional dan banyak dipergunakan. Tetapi

    semakin ketatnya peraturan lingkungan hidup, penggunaan perlakuan ini semakin

    berkurang. Perkembangan terakhir memungkinkan penggunaan kromat/seng dalam

    suasana basa (alkali).

    2. Molibdat

    Molibdat mempunyai keunggulan serupa dengan kromat, tetapi tidak beracun.

    Harganya mahal sekitar 5 kali kromat. Amat cocok untuk keperluan khusus, misalnya ada

    sistem dengan air suhu di atas 70oC yang tidak korosif.

    3. Fosfat

    Perlakuan Fosfat adalah cara terbaru untuk menghindari masalah dengan

    lingkungan. Fosfat terstabilkan menggunakan fosfat alkali (basa) umumnya

    menggunakan senyawa fosfat organic dan sering disebut sebagai perlakuan organik.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    29/30

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Kesimpulan dari makalah ialah sebagai berikut:

    1. Air pendingin adalah air limbah yang berasal dari aliran air yang digunakan untuk

    penghilangan panas dan tidak berkontak langsung dengan bahan baku, produk antara

    dan produk akhir.

    2. Ada tiga system air pendingin yang biasa digunakan di industri yaitu : Once through

    system, Open evaporative recirculating, Closed non-evaporative recirculating.

    3.

    Sistem air pendingin utama meliputi kondensor, pompa air pendingin utama, dan

    cooling towerserta dilengkapi dengan beberapa komponen bantu.

    4. Masalah dalam air pendingin ialah, korosi, scale, fouling, dan biological

    contamination.

    5. Menara pendingin jenis natural draft dan menara pendingin mekanik draft

    merupakan dua teknologi menara pendingin yang banyak digunakan.

    B. Saran

    Sebaiknya dalam perancangan sebuah pabrik memperhatikan aspek-aspek yang

    berpengaruh dalam penggunaan air pendingin dan parameter yang mengaturnya untuk

    memaksimalkan efisiensi dan nilai ekonomi dari proses produksi.

  • 8/10/2019 Sistem Air Pendingin Fix

    30/30

    TUGAS UTILITAS

    AIR PENDINGIN DAN SISTEM PENDINGINAN AIR

    DISUSUN OLEH :

    Aprilia Laila 21030112130049

    Ignatius Ivan 21030112140047

    Indri Wahyuningtyas 21030112120005

    Luthfi Choiruly 21030112130055

    Mario Lorenso 21030112120026

    Minaco Rino 21030112140043

    Ninda Yunita 21030112110044

    Rizkia Ramadhina 21030112130074

    Suad Fatihati 21030112130050

    Theresia Avila 21030112140053

    Yodha Galih 21030112130030

    JURUSAN TEKNIK KIMIA

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2014