23
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi kini telah membuat perubahan pada cara berfikir kita. Dengan laju pertumbuhan teknologi yang makin cepat, kebutuhan akan informasi dari hari ke hari semakin meningkat, sehingga menuntut kelancaran dan kecepatan proses distribusi informasi. Jaringan komputer sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan efisiensi terutama untuk menghadapi era globalisasi ini. Seiring dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak jaringan yang dulunya banyak menggunakan kabel sekarang sudah banyak dibangun jaringan tanpa kabel bahkan diantaranya dibangun dengan serat optik. B. Rumusan Masalah Bardasarkan latar belakang di atas, maka secara umum rumusan masalah dalam penulisan makalah ini meliputi : 1. Bagaimana Routers bekerja pada jaringan komputer? 2. Bagaimana Bridges bekerja pada jaringan komputer? 3. Bagaimana Servers bekerja pada jaringan komputer?

Sistem Arsitektur jaringan client server

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Arsitektur jaringan client server

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi kini telah membuat perubahan pada cara berfikir

kita. Dengan laju pertumbuhan teknologi yang makin cepat, kebutuhan akan

informasi dari hari ke hari semakin meningkat, sehingga menuntut kelancaran dan

kecepatan proses distribusi informasi.

Jaringan komputer sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan efisiensi

terutama untuk menghadapi era globalisasi ini. Seiring dengan perkembangan

perangkat keras dan perangkat lunak jaringan yang dulunya banyak menggunakan

kabel sekarang sudah banyak dibangun jaringan tanpa kabel bahkan diantaranya

dibangun dengan serat optik.

B. Rumusan Masalah

Bardasarkan latar belakang di atas, maka secara umum rumusan masalah

dalam penulisan makalah ini meliputi :

1. Bagaimana Routers bekerja pada jaringan komputer?

2. Bagaimana Bridges bekerja pada jaringan komputer?

3. Bagaimana Servers bekerja pada jaringan komputer?

4. Apa yang dimasud dengan Client Server Arcitecture

C. Tujuan Penulisan

Secara umum tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

mendeskripsikan materi tentang sistem arsitektur jaringan client server.

1

Page 2: Sistem Arsitektur jaringan client server

2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang dapat mengirimkan

paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju host tujuannya, melalui

sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Router memiliki kemampuan

meneruskan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki

banyak jalur di antara keduanya. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan

network seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

1. Fungsi Router

a. Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan

untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya.

b. Router sangat banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi

protokol TCP/IP, dan router jenis itu disebut juga dengan IP Router.

Selain IP Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa

jenis router lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah

jaringan yang memiliki banyak router IP.

c. Router dapat digunakan untuk menghubungkan banyak jaringan kecil

ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan

internetwork, atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam

beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga

mempermudah manajemennya.

d. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua buah

jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router

wireless yang pada umumnya selain ia dapat menghubungkan

komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung

2

Page 3: Sistem Arsitektur jaringan client server

3

penghubungan komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur

jaringan, seperti halnya dari Ethernet ke Token Ring.

e. Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah

layanan telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau

Digital Subscriber Line (DSL).

Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi

leased line seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access server. Sementara

itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah

koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut

umumnya memiliki fungsi firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan

alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak

memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan

packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang

dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm

yang mampu memperlambat kinerja jaringan.

Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa

alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Gambar 1. Analogi Router dan Switch

Page 4: Sistem Arsitektur jaringan client server

4

Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch, switch

merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-

masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan

tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat,

dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.

2. Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua jenis, yakni:

Static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel

routing statis yang disetting secara manual oleh para administrator

jaringan.

Dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dan

membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan

dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainnya

3. Karakteristik dari Router

a. Dapat mencari rute atau jalur yang terbaik antara dua segmen jaringan

b. Dapat mengelola dan menangani banyak tugas antar segmen

c. Dapat membantu mengelola lalulintas jaringan

d. Dapat menghubungkan dua segmen jaringan yang berbeda protokol

lapisan physic dan lapisan data-link, karena bekerja pada lapisan network.

e. Dipergunakan pada koneksi ke jaringan MAN dan WAN

Protokol pada Router disebut “routing protocol”, antara lain adalah: inter-

router protocol, serial-line protocol, dan protocol stack routing and bridging.

Inter-router protocol adalah protokol yang mengatur pengarahan paket

data antara satu router dengan router lainnya, misalnya: RIP (Routing Information

Page 5: Sistem Arsitektur jaringan client server

5

Protocol) dari Novell, dan OSPF (Open Short Path First) dari Internet Engineering

Task Force (IETF).

Serial-line protocol adalah protokol yang menangani pengarahan paket

data yang dikirim melalui koneksi serial seperti sistem dial-up yang

menhubungkan router-router yang berbeda, termasuk diantaranya adalah: HDLC,

SLIP (Serial Line Interface Protocol), dan PPP (Point-to-Point Protocol).

Protocol Stack Routing and Bridging adalah protocol yang memutuskan

apakah paket data harus diarahkan (routed) atau hanya diteruskan (bridged).

Gambar 2. Router Menghubungkan Berbagai Jaringan

Page 6: Sistem Arsitektur jaringan client server

6

B. Bridge

Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN

yang memiliki protokol identik pada lapisan fisik dan data-link. Karena protokol

sama maka Bridge tidak memerlukan pengelolaan sinyal yang kompleks.

Beberapa alasan utama pemakaian Bridge adalah:

Keandalan, dengan membagi jaringan kedalam beberapa segmen yang

dihubungkan dengan Bridge maka kegagalan dalam satu segmen tidak perlu

menggagalkan operasi pada segmen lain. Apabila seluruh perangkat

dipasang hanya dalam satu LAN maka suatu kegagalan dapat menyebabkan

seluruh jaringan macet.

Kinerja, apabila suatu jaringan memiliki banyak perangkat, maka biasanya

kinerja menurun dengan semakin bertambahnya perangkat. Dengan

membagi jaringan kedalam beberapa jaringan kecil yang dihubungkan

dengan Bridge maka kinerja peralatan bisa lebih baik.

Keamanan, jaringan yang terpisah bisa menerapkan sistem keamanan yang

berbeda satu sama lain. Misalnya LAN untuk personalia dipisah dengan

LAN untuk keuangan, dan tingakat pengamanan untuk LAN personalia

dapat dibedakan dengan tingkat pengamanan untuk akses LAN keuangan.

Geografis, apabila dua jaringan terpisah secara geografis maka sebaiknya

keduanya tidak disatukan dengan kabel tetapi lebih baik terpisah dan

dihubungkan dengan Bridge.

Page 7: Sistem Arsitektur jaringan client server

7

Gambar 3. Koneksi Dua LAN Melalui Bridge

Fungsi Bridge pada gambar diatas :

1. Membaca semua frame data yang ditransmisikan pada A dan menerima

frame-frame tersebut yang ditujukan ke terminal pada B.

2. Menggunakan protokol yang sama untuk A dan B untuk mentransmisikan

frame-frame pada B.

3. Melakukan hal yang sama untuk lalu-lintas data dari B ke A.

Router Versus Bridges

Cara kerja router mirip dengan bridge jaringan, yakni mereka dapat

meneruskan paket data jaringan dan dapat juga membagi jaringan menjadi

beberapa segmen atau menyatukan segmen-segmen jaringan.

Page 8: Sistem Arsitektur jaringan client server

8

Perbedaan Router dan Bridges

1. Router berjalan pada lapisan ketiga pada model OSI (lapisan network),

dan menggunakan skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu,

seperti halnya alamat IP. Sementara itu, bridge jaringan berjalan pada

lapisan kedua pada model OSI (lapisan data-link), dan menggunakan

skema pengalamatan yang digunakan pada lapisan itu, yakni MAC

address.

2. Router digunakan untuk menghubungkan segmen-segmen jaringan yang

menjalankan protokol jaringan yang berebeda (seperti untuk

menghubungkan segmen jaringan IP dengan segmen jaringan IPX.) Secara

umum, router lebih cerdas dibandingkan dengan bridge jaringan dan dapat

meningkatkan bandwidth jaringan, mengingat router tidak meneruskan

paket broadcast ke jaringan yang dituju. Dan, penggunaan router yang

paling sering dilakukan adalah ketika kita hendak menghubungkan

jaringan kita ke internet. Sedangkan Bridge digunakan untuk

menghubungkan segmen-segmen jaringan yang menjalankan protokol

jaringan yang sama (sebagai contoh: segmen jaringan berbasis IP dengan

segmen jaringan IP lainnya). Bridge juga dapat digunakan ketika di dalam

jaringan terdapat protokol-protokol yang tidak bisa melakukan routing,

seperti halnya NetBEUI.

Seperti halnya sebuah Bridge, Router juga sebuah peralatan hardware atau

software yang dipergunakan untuk mengarahkan informasi yang berasal dari

protokol pengalamatan (routing ptotocol) sumber informasi ke protokol

pengalamatan tujuan. Router melakukan pekerjaan satu langkah lebih maju dari

Bridge karena Router akan memeriksa paket data akan ditujukan ke arah mana,

bila arah-nya pada LAN yang sama maka Router tidak perlu bekerja lebih lanjut,

tetapi arahnya ke LAN yang berbeda maka barulah Router bekerja mengarahkan

paket data tersebut.

Page 9: Sistem Arsitektur jaringan client server

9

C. Servers

Gambar 4. Servers

Komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan menyediakan resource

yang dapat dipakai oleh komputer lain (node) yang terhubung dalam jaringannya.

1. Jenis-Jenis Server

a. Dedicated Server, server yang tidak memiliki fungsi lain. Ia tidak bisa

digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari server tersebut

dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan yang dijalankannya,

misalnya Novell Netware.

b. Non-Dedicated Server, server yang juga bisa berfungsi sebagai workstation. Contohnya : Microsoft Windows NT Server, Mocrosoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows 95/98, Unix, Linux, Mac OS/2. Server jenis inilah yang dimaksud dalam istilah “Client-Server Architecture.”

2. Fungsi Server

a. Menyimpan file-file yang digunakan bersama-sama pada hard disk-nya

b. Mengatur komunikasi (seperti pesan e-mail) antar workstation

Page 10: Sistem Arsitektur jaringan client server

10

c. Mengkoordinasikan pencetakan kepada printer yang dipakai bersama-sama

d. Server juga dapat menyimpan CD-ROM yang dapat dipakai oleh para

pemakai network

e. Bisa menyimpan tape drive atau drive lain yang digunakan untuk

menyimpan hard disk server atau hard disk pada workstation

Dengan perangkat lunak dan keras tambahan, server bisa mengarahkan e-

mail dari dan ke internet. Server juga bisa mengirimkan fax ke luar jaringan ke

mesin-mesin fax yang ada di luar. Kenyataannya server hampir dapat melakukan

semua pekerjaan yang mencakup pengiriman data.

D. Client-Server Architecture

Adalah sebuah model komputerisasi dimana sebuah aplikasi client

dijalankan di komputer desktop atau komputer pribadi yang mengakses informasi

pada server atau host yang terletak di lain tempat. Bagian dari aplikasi yang

dijalankan di client biasanya digunakan untuk mengoptimalkan interaksi dengan

user, dimana server menyediakan proses tersentralisasi dan bekerja secara

multiuser.

Arsitektur jaringan Client Server merupakan model konektivitas pada

jaringan yang membedakan fungsi computer sebagai Client dan Server. Arsitektur

ini menempatkan sebuah komputer sebagai Server. Nah Server ini yang bertugas

memberikan pelayanan kepada terminal-terminal lainnya tang terhubung dalam

system jaringan atau yang kita sebut Clientnya. Server juga dapat bertugas untuk

memberikan layanan berbagi pakai berkas (file server), printer (printer server),

jalur komunikasi (server komunikasi).

Pada model arsitektur ini, Client tidak dapat berfungsi sebagai Server,

tetapi Server dapat berfungsi menjadi Client (server non-dedicated). Prinsip kerja

pada arsitektur ini sangat sederhana, dimana Server akan menunggu permintaan

dari Client, memproses dan memberikan hasil kepada Client, sedangkan Client

Page 11: Sistem Arsitektur jaringan client server

11

akan mengirimkan permintaan ke Server, menunggu proses dan melihat

visualisasi hasil prosesnya.

Sistem Client Server ini tidak hanya diperuntukkan bagi pembangunan

jaringan komputer skala luas. Sistem ini menggunakan protokol utama

Transmision Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP), sedangkam sistem

operasi yang digunakan antara lain Unix, Linux dan Windows NT.

1. Lingkungan Database Client/Server di Internet

Gambar 5. Client Server Architecture

Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC

Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri

Berbagi hardware atau software

Page 12: Sistem Arsitektur jaringan client server

12

2. Komponen dasar Client Server

Pada dasarnya Client Server terdiri dari 3 komponen pembentuk dasar, yaitu

Client, Middleware, dan Server. Gubungan dari ketiganya dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 6. Gabungan Client, Middleware,dan Server

3. Arsitektur File Server

Model pertama Client/Server

Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation

Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan

Server bertindak sebagai file server

File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien

mengakses file tersebut

Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri

DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada

server

Aktivitas pada klien:

Meminta data

Meminta penguncian data

Tanggapan dari klien

Page 13: Sistem Arsitektur jaringan client server

13

Memberikan data

Mengunci data dan memberikan statusnya

4. Batasan File Server

Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file

server ke klien melalui jaringan

Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori

Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan

response time yang bagus

Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang

dipakai secara bersama-sama tanggung jawab diserahkan kepada

programmer

5. Arsitektur Database Server

Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai

(mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan

bisnis)

Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan

pemrosesan database

Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang

tinggi

Beban jaringan menjadi berkurang

Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary

dilakukan pada database server

Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

Page 14: Sistem Arsitektur jaringan client server

14

Gambar 6. Contoh Two-Tier Architecture

Gambar 7. Contoh Three-tier Architecture

Page 15: Sistem Arsitektur jaringan client server

15

Melibatkan lapisan server yang lain selain lapisan database server

Gambar 8. Lapisan Server

Beberapa Keuntungan Arsitektur Three-Tier

Keluwesan teknologi

Mudah untuk mengubah DBMS engine

Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda

Biaya jangka panjang yang rendah

Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada

aplikasi keseluruhan

Keunggulan kompetitif

Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan

cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi.

Page 16: Sistem Arsitektur jaringan client server

16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bridge adalah perangkat yang dirancang untuk menghubungkan dua LAN

yang memiliki protokol identik pada lapisan fisik dan data-link.

2. Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang dapat mengirimkan

paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju host tujuannya,

melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing

Router terbagi kepada dua: static dan dynamic

3. Server adalah komputer yang bertugas sebagai pelayan jaringan

menyediakan resource yang dapat dipakai oleh komputer lain (node) yang

terhubung dalam jaringannya.

Server terbagi kepada dua: dedicated server dan non-dedicated server.

4. Client-server architecture adalah model komputerisasi dimana sebuah

aplikasi client dijalankan di komputer desktop atau komputer pribadi yang

mengakses informasi pada server atau host yang terletak di lain tempat.

B. Saran

1. Perlu lebih diperdalam lagi pengetahuan tentang hardware jaringan dan

lapisan OSI layer.

2. Praktek langsung dalam materi jaringan computer sangat efektif untuk

meningkatkan efektifitas belajar

3. Istilah-istilah dalam teknologi informasi harus dikuasai terlebih dulu dalam

membaca buku-buku referensi.

16

Page 17: Sistem Arsitektur jaringan client server

17

DAFTAR PUSTAKA

Melwin Syafrizal.(2005). Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: C.V. Andi

Offset (Penerbit Andi)

http://slametridwan.wordpress.com/arsitektur-client-server/

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Router-Switch_and_Neighborhood_Analogy.png

http://teknik-informatika.com

http://www.total.or.id/info.php?kk=server