24
SISTEM ARUS TURBID DAN Disusun Oleh :

Sistem Arus Turbid Dan Arus Pekat

Embed Size (px)

DESCRIPTION

arus

Citation preview

SISTEM ARUS TURBID DAN ARUS PEKAT

SISTEM ARUS TURBID DanDisusun Oleh :

Pengenalan Sistem ArusBerdasarkan tipe gerakan media pembawanya, sedimen dapat dibagi menjadi:1. Endapan arus traksi2. Endapan arus pekat (density current)3. Endapan suspensi.

Arus TurbidMenurut Middleton dan Hampton (1973) dalam Kusumadinata 1980) arus turbid adalahMerupakan arus cepat yang bergerak menuruni lereng berdasarkan densitasnya yang tinggi relatif terhadap fluida.Arus turbidit terjadi secara tiba-tiba dan fenomena yang singkat, umumnya dipicu oleh gempa bumi maupun badai di lautan.Arus turbid dapat melakukan perjalanan ribuan kilometer menuruni lereng lautan.Arus turbid yang baru terjadi memberikan waktu dan jarak yang cukup berkembang menjadi gerakan cepat.

Gelombang dasar merupakan gerakan cepat suspensi butiran dalam udara, dibentuk oleh letupan, bagian dari energi dari letupan menjadi tertransportasi dengan cepat dalam atmosfer, sepanjang permukaan dan jauh dari titik nol.

Fluidizes Sedimen Flow (Aliran Sedimen Terfluidakan)Arus sedimen fluida adalah hasil dari pelepasan intergranular fluida atas dimana sesaat menyokong butiran melawan gaya gravitasi dan juga hasil dalam agregat butiran dengan kekuatan yang lemah.Aliran cair dimana sedimen mengendap melalui pori dari fluida tersebut, yang sebagai hasilnya, sedimen hanya menyokong sebagian pergerakan ke atas dari pori pori fluidaGrain Flow (Aliran Butir)Aliran butir dipertahankan oleh tekanan dispersif, dikarenakan momentum perubahan interaksi antara butir.Dalam lapisan granular yang bebas terdapat tekanan geser (T) dan tekanan normal (N) tekanan ini menjadi tangensial dan komponen normal dari tekanan berat.Kedua tekanan di atas dikombinasikan menjadi sudut friksi internal, , tan = T/NDalam aliran butir, butir kasar mengalir lebih cepat dan lebih tebal daripada butiran halus.Aliran butir pasir ketebalannya < 2cm dan memiliki kecepatan < 1m/s.Butiran subaqueous mengalir dengan ketebalan kurang dari beberapa cm.Debris Flow (Aliran Lumpur)Aliran lumpur merupakan pergerakan menuuruni lereng dari material-material yang dialiri oleh air intergranular. Partikel-partikel yang lebih besar ada pada arus dengan kemampuan mengapungnya dan dengan kekentalan yang tinggi.

Reverse grading merupakan karakteristik dari lapisan basal dari endapan arus debris.Arus debris yang lain berasal dari bawah air. Hubungan antara ukuran klastik maksimum dan ketebalan dari aliran massa dapat berfungsi untuk membedakan antara kohesif arus debris dan kohesi dari aliran butiran.Mekanisme Pengendapan Arus TurbidMiddleton (1967) menyatakan bahwa arus turbid merupakan salah satu tipe dari arus kerapatan (density current), dimana arus bergerak secara gaya berat, karena adanya perbedaan kerapatan antara arus dengan cairan di sekeliingnya, yang disebabkan oleh adanya dispersi sedimen pada suatu tempat, dimana sedimen banyak terakumulasi karena adanya faktor pemicu bergerak dan meluncur secara tiba-tiba ke arah bawah cekungan.Saat sedimen tersebut mulai meluncur ke bawah akan membentuk slump. Slump tersebut bergerak perlahan-lahan dan berangsur-angsur menjadi lebih cepat disebabkan adanya pengurangan viskositas.Selanjutnya massa sedimen akan bergerak sampai pada lereng yang curam, maka terjadilah kenaikan kecepatan dan pergerakan selanjutnya berubah menjadi arus turbid, sehingga butiran kasar akan terkonsentrasi pada bagian kepala arus, sedangkan yang lebih halus di bagian ekor.Karena pengaruh gravitasi maka arus turbid akan bergerak ke bawah mengikuti ngarai di bawah samudera.Pada saat mendekati daerah pengendapannya, kecepatan arus mulai berkurang karena penurunan gravitasi akibat kemiringan lereng yang semakin landai. Dalam kondisi seperti ini maka bagian kepala dari arus akan mengerosi lapisan dibawahnya membentuk struktur sedimen scour mark.Sesuai dengan sifat-sifat kerapatan arus, maka pengendapan akan terjadi sekaligus, sehingga sedimen yang diendapkan mempunyai pemilahan yang sangat buruk. Dalam hal ini material-material yang lebih berat akan terkumpul pada bagian depan arus turbid, sedangkan material halus akan terperangkap bersama-sama.Endapan yang pertama terbentuk adalah batupasir berstruktur perlapisan bersusun. Selanjutnya arus akan semakin lemah dan sedimen yang halus akan diendapkan. Apabila kecepatan arus telah hilang, maka akan terjadi pengendapan lempung pelagik dalam suasana suspensi yang menunjukan kondisi lingkungan bernergi rendah.

Sekuen BoumaBouma (1962) memberikan urutan ideal endapan turbidit yang dikenal dengan Sekuen Bouma :1) Gradded Interval (Ta)Merupakan perlapisan bersusun dan bagian terbawah dari urut-urutan ini, bertekstur pasir kadang-kadang sampai kerikilatau kerakal. Struktur perlapisan ini menjadi tidak jelas atau hilang sama sekali apabila batupasir penyusun ini terpilah baik. Tanda-tanda struktur lainnya tidak tampak.

2) Lower Interval of Parallel Lamination (Tb)Merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak dengan interval dibawahnya umumnya secara berangsur. 3)Interval of Current Ripple Lamination (Tc)Merupakan struktur perlapisan bergelombang dan konvolut. Ketebalannya berkisar antara 5-20 cm, mempunyai besar butir yang lebih halus daripada kedua interval dibawahnya. (Interval Tb).4)Upper Interval of Parallel Lamination (Td)Merupakan lapisan sejajar, besar butir berkisar dari pasir sangat halus sampai lempung lanauan. Interval paralel laminasi bagian atas, tersusun perselingan antarabatupasir halus dan lempung, kadang-kadang lempung pasirannya berkurang ke arah atas. Bidang sentuh sangat jelas.

5)Pelitic Interval (Te)Merupakan susunan batuan bersifat lempungan dan tidak menunjukan struktur yang jelas ke arah tegak, material pasiran berkurang, ukuran besar butir makin halus, cangkang foraminifera makin sering ditemukan. Bidang sentuh dengan interval di bawahnya berangsur. Diatas lapisan ini sering ditemukan lapisan yang bersifat lempung napalan atau yang disebut lempung pelagikHubungan Facies Arus turbid dan Submarine FansFasies adalah suatu lapisan atau kumpulan lapisan yang memperlihatkan karakteristik litologi, geometri dan sedimentologi tertentu yang berbeda dengan batuan di sekitarnya. Suatu mekanisme yang bekerja serentak pada saat yang sama.Asosiasi fasies didefinisikan sebagai suatu kombinasi dua atau lebih fasies yang membentuk suatu tubuh batuan dalam berbagai skala dan kombinasi. Asosiasi fasies ini mencerminkan lingkungan pengendapan atau proses dimana fasies-fasies itu terbentuk.

Menurut Walker (1972) fasies arus turbidit adalah sebagai berikut.Fasies Turbidit Klasik (Classical Turbidite, CT)Fasies ini pada umumnya terdiri dari perselingan antara batupasir dan serpih/batulempung dengan perlapisan sejajar tanpa endapan channel. Struktur sedimen yang sering dijumpai adalah perlapisan bersusun, perlapisan sejajar, dan laminasi, konvolut atau a,b,c Bouma (1962), lapisan batupasir menebal ke arah atas.

Fasies Batu Pasir Massive (Massive Sandstone, MS)Fasies ini terdiri dari batu pasir masif, kadang-kadang terdapat endapan channel, ketebalan 0,5-5 meter, struktur mangkok/dish structure. Fasies ini berasosiasi dengan kipas laut bagian tengah dan atas.

Batu Pasir Kerikil Batupasir Kerakalan (Pebbly Sandstone, PS)Fasies ini terdiri dari batupasir kasar, kerikil-kerakal, struktur sedimen memperlihatkan perlapisan bersusun, laminasi sejajar, tebal 0,5 5 meter. Berasosiasi dengan channel, penyebarannya secara lateral tidak menerus, penipisan lapisan batupasir ke arah atas dan urutan Bouma tidak berlaku.

Fasies Konglomerat Konglomeratan (Clast Supported Conglomerate, CGL)Fasies ini terdiri dari batupasir sangat kasar, konglomerat, dicirikan oleh perlapisan bersusun, bentuk butir menyudut tanggung-membundar tanggung, pemilahan buruk, penipisan lapisan batupasir ke arah atas, tebal 1-5 m. Fasies ini berasosiasi dengan sutrafanlobes dari kipas tengah dan kipas atas.

Batu Lempung Kerikilan, Aliran debu, Slump dan SlideFasies Lapisan yang didukung oleh aliran lumpur dan lengseran (Pebbly mudstone, debris flow, slump and slides, SL).Fasies ini terdiri dari berbagai kumpulan batuan, pasir, kerikil, kerakal dan bongkah-bongkah yang terkompaksi. Fasies ini berasosiasi dengan lingkungan pengendapan kipas atas (upper channel fill).