15
Sistem Pencernaan pada Lambung Maria Sarche Kuna 102012117/C2 [email protected] Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jalan Arjuna No. 06-Kebun Jeruk, Jakarta Barat. Pendahuluan Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular panjang yang merentang panjang dari mulut sampai anus dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah diafragma disebut saluran saluran gastrointestinal. Pembahasan Fungsi sistem perncernaan. Fungsi utama saluran ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dan nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara kimia dan mekanik dan meliputi proses-proses berikut; ingesti, adalah masuknya makanan dalam mulut. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan . Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakan makan yang tertelan melalui saluran pencernaan. Digesti adalah hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung . absorpsi adalah pergerakan produk akhir dari lumen saluran pencernaan kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. Egesti adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna juga bakteri dalam bentuk feses dalam saluran pencernaan. Gambaran besar saluran pencernaan. Dinding saluran tersusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regio bervariasi sesuai fungsi regia. Mukosa(membran mukosa ) tersusun dari tiga lapisan. Epitelium yang melapisi berfungsi untuk pelindungan, sekresi, tersusun dari epitelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlindungan. Lapisan ini terdiri dari lapisan columnar simpel Sistem pencernaan lambung Page 1

Sistem Digestive

  • Upload
    zhe

  • View
    16

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Sistem Digestive

Sistem Pencernaan pada Lambung

Maria Sarche Kuna102012117/C2

[email protected]

Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna No. 06-Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Pendahuluan

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muskular panjang yang merentang panjang dari mulut sampai anus dan organ-organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pankreas. Saluran pencernaan yang terletak di bawah diafragma disebut saluran saluran gastrointestinal.

Pembahasan

Fungsi sistem perncernaan. Fungsi utama saluran ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dan nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara kimia dan mekanik dan meliputi proses-proses berikut; ingesti, adalah masuknya makanan dalam mulut. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva sebelum ditelan . Peristalsis adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakan makan yang tertelan melalui saluran pencernaan. Digesti adalah hidrolisis kimia molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung . absorpsi adalah pergerakan produk akhir dari lumen saluran pencernaan kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh. Egesti adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna juga bakteri dalam bentuk feses dalam saluran pencernaan.

Gambaran besar saluran pencernaan.

Dinding saluran tersusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar. Komponen lapisan pada setiap regio bervariasi sesuai fungsi regia.

Mukosa(membran mukosa ) tersusun dari tiga lapisan. Epitelium yang melapisi berfungsi untuk pelindungan, sekresi, tersusun dari epitelium skuamosa bertingkat tidak terkeranisasi untuk perlindungan. Lapisan ini terdiri dari lapisan columnar simpel dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk sekresi dan absorpsi. Lamina propia adalah jaringan ikat areolar yang menopang epitelium. Lamina ini mengandung pembuluh darah, limpatik, nodulus limfa dan beberapa jenis kelenjar. Muskularis mukosa terdiri dari lapisan sirkuler dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal luar.1

Submukosa terdiri dari jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik, beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion yang disebut pleksus meisner (pleksus submukosa). Submukosa mengikuti mukosa ke muskularis eksterna.Muskularis ekterna terdiri dari dua lapisan otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar. Kontraksi lapisan sirkular mengkontriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Kontraksi ini mengakibatkan gelombang peristaltik yang menggerakan isi saluran ke depan. Muskularis eksterna terdiri otot rangka di mulut,faring,dan esofagus atas serta otot polos pada saluran selanjutnya. Pleksus auerbach (pleksus

Sistem pencernaan lambung Page 1

Page 2: Sistem Digestive

mienterikus) yang terdiri dari serabut saraf dan sel ganglion saraf parasimpatis, terletak diantara lapisan otot sirkuler dalam dan longitudinal luar.

Gambar 1. Anatomi lambung.1

Serosa (adventisia), ;apisan keempat dan paling luar juga disebut peritoneum viseral. Lapisan ini terdiri dari membran serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi epitelium skuamosa simpel. Dibawah area difragma dan dalam lokasi tempat epitelium skuamosa menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan ikat disekitarnya, area tersebut disebut sebagai adventisia.

Peritoneum, mesenterium,dan omentum abdominopelvis, adalah membran serosa terlebar dalam tubuh. Peritoneum parietal melapisi rongga abdomino pelvis. Peritoneum viseral membungkus organ dan terhubung ke organ peritoneum parietal oleh berbagai lipatan. Rongga peritoneal adalah ruang potensial antara viseral dan organ peritoneum parietal. Mesenterium dan omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik dari peritoneum viseral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikatrgan-organ abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang. Pembukuh darah, limfatisi dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal. Omentum besar, adalah lipatan ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan usus besar. Lipatan ini tergantung seperti celemek di atas usus. Omentum kecil, menompang lambung dan duodenum sehingga terpisah dari hati. Mesokolon, melekatkan kolon ke dinding abdominis belakang. Ligamentum falsiformis, melekatkan hati ke dinding abdominis depan dan diafragma. Organ yang tidak terbungkus peritoneum tetapi han ya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (dibelakang peritoneum). Yang termaksud retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum,ginjal,rectum,kandung kemih dan beberapa organ reproduksi perempuan.1

Kendali saraf pada saluran pencernaan. SSO menginervasi keseluruhan saluran pencernaan , kecuali ujung atas dan ujung bawahnya dikendalikan secara volunter.

Impuls parasimpatis yang dihantarkan dalam saraf vagus mengelurakn efek stimulasi konstan pada tonus otot polos dan bertanggung jawab untuk peningkatan keseluruhan aktivitas. Efek ini meliputi motilitas dan sekresi cairan pencernaan.1

impuls simpatis yang dibawah medulla spinalis dalam saraf splanknik, menghambat kontraksi otot

Sistem pencernaan lambung Page 2

Page 3: Sistem Digestive

polos saluran, mengurangi motilitas dan menghambat sekresi cairan pencernaan.pleksus meissner dan auerbach merupakan sisi sinpas untuk serabut praganglionik parasimpatik. Pleksus ini juga berfungsi untuk penganturan kontraktil lokal dan aktivitas sekretoris saluran.

Lambung

Anatomi, lambung adalah organ berbentuk J, terletak pada bagian superior kiri rongga abdomen dibawah diafragma. Semua bagian kecuali sebagian kecil terletak pada bagian kiri garis tengah. Ukuran dan bentuknya bervariasi dari satu indivisu ke individu lain. Regia-regia lambung terdiri dari bagian jantung ,fundus,badan organ dan bagian pilorus. Bagian jantung lambung adalah area disekitar pertemuan oesofagus dan lambung (pertemuan gastroesophagus). Fundus adalah bagian yang menonjol ke sisi kiri taua mulut oesophagus. Badan lambung adlaah bagian yang terdiltasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung. Tepi medial badan lambung yang konkaf disebut kurvatura kecil, tepi lateral badan lambung yang konveks disebut kurvaturan besar. Bagian pilorus lambung menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pilorus mengarah ke mulut pilorus yang dikelilingi sfingter pilorus muskularis yang tebal.

Nama lain gaster yaitu ventrikulus atau lambung. Struktur anatomy gaster; mempunyai 2 muara yaitu cardia yang dari oesophagus samapi gaster, dan pylorus dimulai dari gaster sampai duodenum; mempunyai dua tepi yaitu kurvatura minor berbentuk cekung ke kanan atas dan kurvatura mayor bentuknya cembung ke kiri; mempunyai dua permukaan yaitu facies anterior dan facies posterior; mempunyai dua lekukan yaitu incisura cardiaca yaitu peralihan oesophagus pada curvatura minor dan incisura angularis yaitu batas bagian vertikal dan horisontal pada kurvatura minor.

Fascies anterior gasterbagian kanan berbatasan dengan lobus sinister hepatis dan lobus quadratus hepatis. Sedangkan pylrus berbatasan dengan lobus quadratus hepatis. Sebagian facies anterior lambung juga berbatasan dengan dinding perut yang sesuai dengan lapang lambung. Sedangkan curvatura major berbatasan dengan colon transversum dan ligamentum gastrocolicum. Facies posterior gaster terdapat fundus ventrikuli yang berbatasan dengan diafragma, corpus ventrikuli berbatsan dengan bagian diafragma yang menurun, curvatura mayor berbatasan dengan ren sinister, gl. Suprarenalis sinister, dan lien; bagian caudal gaster berbatasan dengan bagian superior pankreas , kiri atas curvatura minor berbatasan dengan tuber omentale pankreatic, dan distal ventriculi berbatasan dengan colon transversum dan mosocolon.

Pendarahan lambung dimulai dari a. Gastrica sinistra cabang a. Coeliaca(tripus haleri) yang nantinya beranastomosis dengan a. Gastrica dextra (cabang a. Hepatica propia) di curvatura minor, dan a. Oesophagea (cabang aorta throcalis). Kemudian dari a. Gastrica sinistra akan terus ke aa. Gastrica brevis yang merupakan cabang a. Lienalis di fundus ventriculi yang akan memperdarahi fundus ventriculi. Dan yang terakhir adalah a. Gastroepiploica (gastro omentalis) sinistra, yang merupakan cabang a. Lienale yang nantinya akan beranastomosis dengan a. Gastroepiploica daxtra (cabang a. Gastro duodenale) di curvatura major, yang akan memperdarahi curvatura major dan omentum majus.

Venanya mengikuti jalan arteri, yaitu darah dari v. Gastrica dextra dan sinistra dialirkan ke dalam v. Porta dan darah dari v. Gastrica brevis, v. Gastroepiploica sinistra, dialirkan ke dalam v. Lienalis yang bergabung dengan v. Mesenterica superior menuju v. Porta.

Getah bening nya yaitu Nnll. Gastroomentalis terdapat pada pembuluh nadi sepanjang curvatura major dan minor akan dialirkan ke dalam nnll coeliaca. Dan persarafannya oeleh sistem saraf otonom, diamana parasimpatis berasal dari N. X anterior dan posterior dan simpatis berasal dari nervi spinales T6-T9 melalui fleksus coeliacus dan mendistribusikan melalui anyaman saraf disekitar a. Gastrica dan a. Gastrooemntalis.

Histologi dinding lambung. Ada tiga lapisan jaringan dasar (mukosa,submukosa,dan jaringan muskularis) beserta modifikasinya. Muskularis eksterna pada bagian fundus dan bagian lambung mengandung lapisan otot melintang(oblik) tambahan. Lapisan otot tambahan ini membantu

Sistem pencernaan lambung Page 3

Page 4: Sistem Digestive

keefektifan pencampuran dan penghancuran isi lambung. Mukosa membentuk lipatan-lipatan (ruga) longitudinal yang menonjol sehingga memungkinkan peregangan dinding lambung. Ruga terlihat saat lambung kosong dan akan menghalus saat lambung teregang terisi makanan. Ada kurang lebih tiga juta pit lambung diantara ruga-ruga yang bermuara pada sekitar lima belas juta kelenjar lambung. Kelenjar lambung yang dinamakan sesuai letaknya, menghasilkan dua liter sampai tiga liter cairan lambung. Cairan lambung mengandung enzim-enzim pencernaan, asam klorida, mukus, garam-garam dan air.sekresi lambung dikendalikan oleh interkasi rumit dari mekanisme neuronal dan endokrin yang masih belum jelas.3 (gambar 2.)

Gambar 2. Histologi lapisan lambung.3

Lambung melakukan beberapa fungsi dimana yang terpenting adalah menyimpan makanan yang masuk sampai disalurkan ke usus halus dengan kecepatan yang sesuai dengan pencernaan dan penyerapan yang optimal. Karena usus halus adalah tempat utama perncernaan dan penyerapan, lambung perlu menyimpan makanan dan menyalurkan sedikit demi sedikit ke duodenum dengan kecepatan yang tidak melebihi kapasitas usus, fungsi lainya adalah unutk mensekresikan asam hidroklorida (HCl) dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein. Akhirnya, melalui gerakan mencampur lambung dengan sekresi lambung, makanan yang masuk dihaluskan dan dicampur dengan sekresi lambung unutk menghasilkan campuran kental yang dikenal sebagai kimus. Terdapat 4 aspek motilitas lambung: 1) pengisian, 2) penyimpanan, 3) pencampuran, dan 4) pengosongan lambung 4.

Fungsi lambung.

Menyimpan makanan. Kapasitas lambung normal memungkinkan adanya interval waktu yang panjang antara saat makan dan kemampuan menyimpan makanan dalam jumlah besar sampai makanan ini dapat terakomodasi di bagian bawah saluran. Lambung tidak memiliki peran mendasar dalam kehidupan dan dapat diangkat asalkan makanan yang di makan sedikit dan sering. produksi kimus. Aktivitas lambung mengakibtakna terbentuknya kimus dan mendorongnya ke dalam duodenum. Digesti protein. Lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan klorida.produksi mukus. Mukus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal 1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi dari pencernaan terhadap sekresinya sendiri. Produksi faktor intrinsik. Faktor intrinsik adalah glikoprotein yang disekresi sel parietal, vit. B12 didapat dari makanan yang dicerna di lambung terikat pada faktor intirnsik. Kompleks faktor intrinsik vitamin B12 dibawa ke ileum usus halus, tempat vitamin B12 diabsorbri.absorbsi. Anbsorbsi nutrien yang berlangsung dalam lambung hanya sedikit. Beberapa obat laruta

Sistem pencernaan lambung Page 4

Page 5: Sistem Digestive

lemak dan alkohol diabsorbsi pada dinding lambung, zat terlarut terabsorbsid dalam jumlah yang tidak jelas.

Sekresi lambung.

Jenis kelenjar lambung. Kelenjar jantung, ditemukan di regio mulut jantung, kelenjar ini hanya mensekresi mukus. Kelenjar fundus (lambung) terdiri dari tiga jenis sel. Sel chief (zimogenik) mensekresi pepsinogen, prekusor enzim pepsin. Kelenjar ini mensekresi enzim lipase dan renin lambung yang kurang penting. Sel parietal mensekresi asam klorida dan faktor intrinsik. Dalam pembutan HCL, CO2 bergerak ke dalam sel untuk berikatan dengan air dan membentuk asam karbonat dalam reaksi yang dikatalis oleh anhidrase karbonik. H2CO3 terioniasasi untuk membentuk H+ dan HCO3-. Ion bikarbonat keluar dari sel untuk digantikan ion klorida dan memasuki sirkulasi sistemik. Ion hidorgen bersama ion klorida secara aktif terpompa ke dalam lambung. Sel leher mukosa ditemukan pada bagian leher semua kelenjar mukosa lambung. Sel ini mensekresi barier mukus setebal satu mm dan melindungi lapisan lambung terhadapt kerusakan HCL atau autodigesti. Kelenjar pilorus terletak pada regia antrum pilorus. Kelenjar ini mensekresi mukus dan gastrin, suatu hormon peptida yang berpengaruh besar dalam proses sekresi lambung.

Tiga tahap sekresi lambung dinamankan sesuai dengan regia tempat terjadinya stimulus. Faktor saraf dan faktor hormon terlibat. Tahap sefalik terjadi sebelum makanan mencapai lambung. Masuknya makanan ke dalam mulut atau tampilan, atau bau makanan dapat merangsang sekresi lambung. Tahap lambung terjadi saat makanan mencapai lambung dan berlangsung selama makanan masih ada. Peregangan dinding lambung merangsang reseptor saraf dalam mukosa lambung dan memicu refleks lambung. Serabut aferen menjalar ke medula melalui saraf vagus. Saraf aferen saraf simpatis menjalar dalam vagus menuju kelenjar lambung untuk menstimulus produksi HCL, enzim-enzim pencernaan dan gastrin. Asam amino dan protein dalam makanan yang separuh tercerna dan zat kimia juga meningktakan sekresi lambung melalui refleks lokal. Fungsi gastrin antara lain, gastrin merangsang sekresi lambung,meningkatkan motilitas usus dan lambung,mengkonstriksi sfingter esofagus bawah dan merelaksasi sfingter pilorus. Efek tambahan seperti stimulus sekresi pankreas dan peningkatan motilitas usus, juga termaksud fungsi gastrin. Pengaturan pelepasan gastrin dalam lambung terjadi melalui penghambatan umpan balik yang didasarkan pada pH isi lambung. Jika tidak ada makanan dalam lambung diantara jam makan pH lambung rendah dan sekresi lambung terbatas. Makanan yang masuk ke lambung memiliki efek pendaparan yang mengakibatkan peningtan pH dan peningkatan sekresi lambung. Tahap usus terjadi setelah kimus meninggalkan lambung dan memasuki usus halus yang kemudian memicu faktor saraf dan hormon. Sekresi lambung di stimulus oleh sekresi gastrin duodenum sehingga dapat berlangsung selama beberapa jam. Gastrin ini dihasilkan oleh bagian atas usus halus dan dibawa dalam sirkulasi menuju lambung. Sekresi lambung dihambat oleh hormon-hormon polipeptida yang dihasilkan di duodenum. Hormon ini yang dibawa sirkulasi menuju lambung, disekresi sebagi respon terhadap asiditas lambung dengan pH dibawah 2 dan jika ada makanan berlemak. Hormon-hormon ini meliputi gastric inhibitory polipeptide (GIP), sekretin, kolesitokinin (CCK), dan hormon pembersih enterogastron.

Digesti dalam lambung

Cairan lambung memicu digesti protein dan lemak. Digesti protein , pepsinogen diubah menjadi pepsin oleh asam klorida. Pepsin adalah enzim proteolitik yang hanya dapat bekerja dengan pH dibawah 5 . enzim ini menghirolisis protein menjadi polipeptid. Lambung janin mempreoduksi renin, enzim yang mengkoagulasi protein susu, dan menguraikannya untuk membentuk dadih. Lemak, lipase lambung menghidrolisis lemak susu menjadi asam lemak dan gliserol, tetapi aktifitasnya terbatas dalam kadar pH yang rendah. Karbohidrat, amilase dalam saliva yang menghidrolisis zat tepung bekerja pada pH netral. Enzim ini terbawa bersama bolus dan tetap bekerja dalam lambung sampai asiditas lambung menembus bolus. Lambung tidak mensekresi enzin untuk mencerna karbohidrat.

Pengisian lambung,

Sistem pencernaan lambung Page 5

Page 6: Sistem Digestive

Jika kosong, lambung memiliki volume sekitar 50 ml, tetapi organ ini dapat mengembang hingga kapasitasnya mencapai sekitar 1 liter (1000 ml) ketika makan. Akomodasi perubahan volume yang besarnya hingga 20 kali lipat menimbulkan ketegangan pada dinding lambung dan sangat meningkatkan tekanan intralambung dan sangat meningkatkan tekanan intralambung jika tidak terdapat plastisitas otot polos lambung dan relaksasi reseptif lambung pada saat ia terisi. Plastisitas mengacu pada kemampuan otot polos mempertahankan ketegangan konstan dalam rentang panjang yang lebar, tidak seperti otot rangka dan otot jantung, yang memperlihatkan hubungan panjang ketegangan. Dengan demikian pada saat serat otot polos lambung teregang pada pengisian lambung, serat-serat itu melemas tanpa menyebabkan peningkatan ketegangan otot. Namun, peregangan yang melebihi batas tertentu akan memicu kontraksi yang dapat menutupi perilaku plastisitas yang pasif tersebut. Peregangan dalam tingkat tertentu menyebabkan depolarisasi sel-sel pemacu, sehingga sel-sel itu mendekati potensial istirahat yang membuat potensial gelombang lambat mampu mencapai ambang dan mencetuskan aktivitas kontraktil. Sifat dasar otot polos itu diperkuat relaksasi refleks lambung saat terisi. Interior lambung membentuk lipatan yang disebut rugae yang selama makan akan mengecil dan mendatar saat lambung perlahan melemas terisi, disebut relaksasi reseptif, dimana relaksasi ini meningkatkan kemampuan lambung mengakomodasi volume makanan tambahan dengan sedikit saja penaikan tekanan. Bila makanan yang masuk lebih dari 1 liter maka seseorang akan tidak nyaman, relaksasi reseptif diperantarai saraf vagus4.

Penyimpanan lambung

Sebagian sel otot polos lambung dapat mengalami depolarisasi parsial yang otonom dan berirama, sel ini terletak di fundus bagian atas dari gaster. Sel-sel ini menghasilkan potensial gelombang lambat yang menyapu ke bawah sepanjang lambung menuju sfingter pilorus dengan kecepatan 3 gelombang per menit. Pola depolarisasi ini atau BER (basic electrical rhythm) lambung, berlangsung secara terus menerus dan mungkin disertai kontraksi lapisan otot polossirkuler lambung. Bergantung pada tingkat eksitabilitas otot polos, BER dapat dibawa ke ambang oleh aliran arus dan mengambil potensial aksi, yang kemudian memulai kontraksi otot yang dikenal sebagai gelombang peristaltik yang menyapu isi lambung dengan kecepatan BER, 3 kali per menit. Gelombang peristaltik kemudian menyebar ke seluruh fundus dan korpus melalui anthrum dan sfingter pilorus. Karena lapisan otot lapisan otot di fundus dan korpus tipis, kontraksi peristaltik di kedua daerah tersebut lemah. Saat sampai di anthrum gelombang menjadi jauh lebih tebal. Karena di fundus dan korpus gerakan mencampur yang terjadi kurang kuat, makanan yang masuk ke lambung tersimpan tenang tanpa mengalami pencampuran. Daerah fundus biasanya tidak menyimpan makanan tapi hanya berisi sejumlah gas. Makanan secara bertahap disalurkan dari korpus ke anthrum tempat berlangsung pencampuran makanan4. Fungsi penyimpanan lambung, sewaktu makanan masuk ke dalam lambung, makanan membentuk lingkaran konsentris makanan di bagian oral lambung dan akan meregangkan lambung. Pada saat peregangan lambung terjadi refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kembali ke lambung sehingga mengurangi tonus di dalam dinding otot korpus lambung sehingga dinding menonjol keluar secara progresif, menampung jumlah makanan yang makin lama makin banyak sampai lambung berelaksasi sempurna yaitu 0,8 sampai 1,5 liter. 2

Pencampuran lambung

Kontraksi peristaltik lambung yang kuat merupakan penyebab makanan bercampur dengan sekresi lambung dan menghasilkan kimus. Setiap gelombang peristaltik antrum mendorong kimus ke depan ke arah sfingter pilorus. Kontraksi tonik sfingter polirus dalam keadaan normal menjaga sfingter hampir tertutup rapat. Lubang sisa yang tersedia cukup unutk air dan cairan lain lewat, tetapi terlalu kecil untuk kimus yang kental, kecuali kimus terdorong oleh gerakan peristaltik yang kuat. Walaupun demikian dari 30 ml kimus yang ditampung antrum hanya beberapa mililiter isi yang akan terdorong ke duodenum setiap gelombang peristaltik. Sebelum lebih banyak kimus dapat diperas diperas keluar, gelombang sudah mencapai sfingter pilorus mengakibatkan kontraksi kuat sfingter

Sistem pencernaan lambung Page 6

Page 7: Sistem Digestive

menutup pintu dan menghambat aliran kimus. Bagian terbesar kimus antrum yang terdorong ke depan dan tertolak kembali saat gelombang baru datang disebut gerakan retropulsi menyebabkan kimus bercampur merata di antrum.4

Pengosongan lambung

Kontraksi peristaltik antrum selain menyebabkan pencampuran lambung juga menghasilkan gaya pendorong unutk mengosongkan lambung. Jumlah kimus yang lolos ke duodenum pada setiap gelombang peristaltik sebelum sfingter tertutup erat terutama bergantung pada kekuatan peristalsis. Intensitas peristaltis antrum dapat sangat bervariasi di bawah pengaruh berbagai sinyal dari lambung dan duodenum; sehingga pengosongan lambung diatur oleh faktor lambung dan duodenum. Dengan sedikit menimbulkan depolarisasi atau hiperpolaisasi otot polos lambung, faktor-faktor tersebut mempengaruhi ekstabilitas, semakin sering BER menghasilkan potensial aksi, semakin besar aktivitas peristaltik di antrum, dan semakin cepat pengosongan lambung.4 (gambar)

Kendali pada pengosongan lambung.

Pengosongan distrimulus secara refleksa saat merespon terhadap peregangan lambung, pelepasan gastrin, kekentalan kimus, dan jenis makanan. Karbohidrat dapat masuk dengan cepat, protein lebih lambat, dan lemak tetap dalam lambung selam 3 sampai 6 jam. Pengosongan lambung dihamb at oleh duodenum yang juga menghambat sekresi lambung dan juga oleh refleks umpan balik enterogastrin dari duodenum. Faktor-faktor hormon dan saraf ini mencegah terjadinya pengisian yang berlebihan terhadap usus dan memberi waktu yang lebih lama untuk digesti usus halus. Sinyal umpan balik memungkinkan kimus memasuki usus halus pada kecepatan tertentu sehingga dapat diproses.

Gambar Faktor yang mengatur motilitas dan pengosongan lambung.4

Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

Enzim ptyalin

Asam amino memiliki molekul yang sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dibawah keseluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel

Enzim renin

Enzim rennin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsienzim rennin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

Sistem pencernaan lambung Page 7

Page 8: Sistem Digestive

Asam khlorida (HCl).

Asam khlorida berfungsi untuk membunuh mikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam klorida yang tidak stabil dan cenderung berlebihan dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit mag.

Cairan empedu

Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu.Empedu mengandung zat warna bilirubin Dan biliverdin y a n g   m e n y e b a b k a n kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan seldarah merah (erithrosit ) yang tua atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekullemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus  sehingga membentuk  suatu. Emulsi lemak yang sudah berwujud emulsi ini kemudian dicerna.menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.

Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalamusus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung,tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :  Lipid  (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleksyang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil.Enzim lipase m e m e c a h m o l e k u l lipid  menjadi asam lemak dan gliserol  yang memiliki molekul lebih sederhana dan kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening.

 

Mekanisme Sistem PencernaanMekanisme sistem pencernaan bertujuan memindahkan zat gizi (nutrient), air dan

elektrolit dari makanan ke lingkungan internal tubuh. Maknan tersebut harus dicerna atau diuraikan terlebih dahulu menjadi molekul-molekul kecil untuk dapat diserap dari saluran pencernaan ke dalam sistem sirkulasi untuk didistribusikan ke sel-sel. Proses pencernaan makanan ini umumnya terbagi dalam dua cara yaitu proses secara mekanik dan secara kimiawi yang mana keduanya tergabung dalam suatu proses dasar pencernaan yang meliputi motilitas, sekresi, pencernaan (digesti) dan penyerapan (absorpsi). 2

MotilitasMotilitas merupakan suatu pergerakkan dalam sistem pencernaan yang diakibatkan

oleh kontraksi otot sistem pencernaan. Terdapat dua jenis pergerakan yang disebabkan oleh kontraksi otot tersebut, yaitu gerakan propulsif (mendorong) dan gerakan mencampur.Gerak propulsif disebut juga gerak peristatik, gerakan ini mendorong makanan dengan kecepatan berbeda-beda sesuai fungsi regio pencernaan.Gerakan mencampur berfungsi mencampur makanan dengan getah pencernaan sehingga membantu perncernaan makanan dan mempermudah penyerapan, karena membawa semua isi usus ke permukaan penyerapan saluran pencernaan.

Sekresi

Sistem pencernaan lambung Page 8

Page 9: Sistem Digestive

Dalam proses penceranaan sekresi bahan-bahan yang membantu sistem pencernaan dilakukan oleh dua kelenjar yaitu kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.Kelenjar eksokrin mengahsilkan getah pencernaan seperti saliva dan enzim yang memudahkan makanan melewati sistem pencernaan sedangkan kelenjar endokrin menghasilkan hormon

Pencernaan (digesti) dan penyerapan.Pencernaan merupakan suatu proses penguraian makanan dari struktur kompleks

menjadi satuan yang lebih kecil sehingga dapat dicerna oleh enzim-enzim dalam sistem perncernaan. Contohnya karbohidrat dipecahkan menjadi polisakarida atau disakarida yang kemudian oleh enzim-enzim seperti amilase, sukrosa dan laktosa akan diubah menjadi monisakarida. Proses penyerapan dimana terjadi pemindahan hasil pencernaan dari saluran pencernaan ke darah atau limfe sehingga dapat digunakan oleh tubuh.

Relaksasi reseptif dari lambungBila gelombang peristaltik mendekat ke arah lambung, timbul suatu gelombang

relaksasi yang dihantarkan melalui neuron penghambat mienterikus, mendahului peristaltik. Selanjutnya, seluruh lambung dan bahkan duodenum menjadi terelaksasi sewaktu gelombang tersebut mencapai bagian akhir oesofagus dan dengan demikian memepersiapkan lebih awal untuk menerima makanan yang didorong ke oesofagus selama proses menelan.Pada ujung bawah esofagus, dekat perbatasan dengan lambung terdapat sfingter gastroesofageal. Normalnya, sfingter ini tetap berkontraksi secara tonik. Sewaktu gelombang peristaltik penelan  melewati esofagus, terjadi relaksasi reseptif dari sfingter gastroesofageal yang mendahului gelombang peristaltik, sehingga mempermudah pendorongan makanan yang ditelan ke dalam lambung. Sekresi lambung bersifat sangat asam dan mengandung banyak enzim proteolitik. Mukosa esofagus tidak mampu berlama-lama menahan kerja pencernaan dari sekresi lambung. Namun sfingter gastroesofagus yang melakukan kontraksi tonik akan membantu mencegah refulks dari isi lambung ke dalam esofagus. 2

Fungsi motorik lambungAda tiga fungsi motorik dari lambung yaitu 1) penyimpanan sejumlah besar makanan

sampai makanan dapat diproses di dalam lambung, dudenum dan traktus intestinal bawah 2) pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair yang disebut kimus 3) pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorpsi yang tepat oleh usus halus. 2

Fungsi penyimpanan lambungSewaktu makanan masuk ke dalam lambung, makanan membentuk lingkaran

konsentris makanan di bagian oral lambung dan akan meregangkan lambung. Pada saat peregangan lambung terjadi refleks vasovagal dari lambung ke batang otak dan kembali ke lambung sehingga mengurangi tonus di dalam dinding otot korpus lambung sehingga dinding menonjol keluar secara progresif, menampung jumlah makanan yang makin lama makin banyak sampai lambung berelaksasi sempurna yaitu 0,8 sampai 1,5 liter. 2

Penutup

Sistem digestivus atau pencernaan adalah sistem yang penting dalam tubuh. Sistem ini melakukan proses mekanisme kerjanya sepanjang saluran pencernaan dari mulut sampai pada usus

Sistem pencernaan lambung Page 9

Page 10: Sistem Digestive

besar, dan sisa proses yang tidak terpakai dikeluarkan melalui rektum-anus. Di sepanjang saluran pencernaan proses motilitas, sekresi, pencernaan dan penyerapan berlangsung sesuai dengan bagian organ masing-masing. Pencernaan karbohidrat dimulai dari saat makanan berada di mulut, sedangkan protein dicerna saat sampai pada lambung bersama dengan pencernaan kahbohidrat lebih lamjut di lambung. Bersama lemak, protein dan karbohidrat diserap di usus halus, namun lemak baru dan hanya mengalami pencernaan dan penyerapan di lemak dengan bantuan garam empedu. Sistem pencernaan satiap tahapan dan prosesnya saling berkesimanbungan, sehingga apabila terjadi gangguan pada suatu bagian atau proses maka akan mengganggu bagian lain yang berhubungan.

Berdasarkan Skenario, seseorang yang merasa nyeri di ulu hati sehingga didiagnosa oleh dokter menderita penyakit lambung disebabkan karena lain merokok atau minum alkohol, memburuknya kondisi lapisan dalam perut, terkena infeksi bakteri atau virus, mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti obat nonsteroid anti radang seperti aspirin, kandungan asam dalam perut yang berlebihan, mengonsumsi zat atau bahan mengandung racun. Penyebab lain sakit maag adalah pola makan yang tidak teratur, gaya hidup yang tidak sehat, stres, jam tidur yang tidak baik, serta meminum kopi dalam takaran yang besar dan berulang-ulang

Dafar pustaka

1. Ethel Sloane. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. EGC: Jakarta; 2003.2. Fawcett, Don W. A Textbook of Histology 12th edition (edisi bahasa indonesia, ahli

bahasa Tambayong J). EGC: Jakarta; 2002.3. Bloom & fawcett. Buku ajar histologi. 12th ed. EGC: Jakarta; 2002.4. Sherwood lauralee. Fisiologi manusia. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2001.5. Wong W, K. Kindangen, Y. Inggriani K. Bukua ajr traktus digestivus. 2nd ed. Fakultas

kedokteran Ukrida: Jakarta; 2010.

Sistem pencernaan lambung Page 10