Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|38
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS
WEB (STUDI KASUS : SMK NEGERI 1 MOJOAGUNG)
Rizwan Hanafi1), Nur Cahyo Wibowo2), Agung Brastama Putra3)
E-mail : 1)[email protected], 2)[email protected], 3)[email protected]
Prodi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, UPN Veteran Jawa Timur
Abstrak SMK Negeri 1 Mojoagung merupakan lembaga pendidikan yang masih menggunakan cara
konvesional pada kegiatan pencatatan pelanggaran, yaitu setiap pelanggaran siswa ditulis
dibuku oleh guru BK dan direkap dalam microsoft excel untuk dicetak menjadi laporan.
Hal tersebut tentunya rawan terjadi kehilangan data, dengan adanya sistem informasi
bimbingan konseling diharapkan menjadikan solusi terhadap masalah tersebut agar
pencatatan dan pemyimpanan data tersimpan secara komputerisasi. Penelitian ini bertujuan
untuk merancang sistem informasi bimbingan konseling berbasis web yang akan
memudahkan pencatatan pelanggaran bagi guru BK. Tahapan pembuatan sistem antara lain
analisis kebutuhan, desain sistem, implemetasi, uji coba, dan dokumentasi laporan. Dari
tahap analisis kebutuhan proses bisnis menghasilkan document flow, yaitu alur proses
pencatatan pelanggaran masih menggunakan cara konvesional yang diterapkan pada
SMKN 1 Mojoagung. Hasil wawancara dan diskusi langsung dengan narasumber tentang
pencatatan pelanggaran yang akan meningkatkan kedisiplinan siswa dengan menambahkan
fitur prestasi, dimana fitur tersebut akan mengurangi poin dari pelanggaran yang dilakukan
siswa selama disekolah. Dalam merancang dan membangun platform sistem informasi ini
menggunakan metode waterfall. Sistem informasi bimbingan konseling memiliki fitur bagi
pengguna antara lain, admin untuk mengatur data master, guru dan guru bk untuk input
pelanggaran dan prestasi, siswa untuk melihat histori pelanggaran yang dilakukan selama
3 tahun bersekolah, dan orang tua untuk memonitoring anaknya.
Kata Kunci : bimbingan, konseling, sistem informasi, siswa
1. PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi yang saling mendukung satu sama lain sehingga
melahirkan konsep teknologi informasi berbasis internet, kini perkembangannya semakin
luas dan semakin banyak diterapkan dalam bisnis perusahaan di berbagai bidang [1]. Tanpa
teknologi informasi dan komunikasi lembaga pendidikan dapat dikatakan kurang untuk
mendukung proses belajar mengajar maupun administrasi di sekolah. Dengan adanya
teknologi informasi dan komunikasi diharapkan akan memberikan kemudahan untuk
mendapat informasi yang cepat, akurat dan efisien.
Keberhasilan dalam sebuah Instansi tidak lepas dari kedisiplinan semua stakeholder
yang ada. Di sekolah kedisiplinan dari siswa merupakan hal terpenting untuk kesuksesan
kegiatan belajar mengajar. Di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mojoagung,
dengan jumlah siswa sebanyak 1374 tentu tidak mudah dalam melakukan pengelolaan
administrasi sekolah dan Bimbingan Konseling.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|39
Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Kejuruan bertujuan untuk memberikan
pengarahan kepada siswa dalam pembentukan karakter yang baik, memfasilitasi
perkembangan siswa, sebagai tempat konseling atau diskusi terhadap masalah dan karir
kedepannya bagi siswa. Dan yang membedakan BK di SMA dengan SMK yaitu, pada BK
SMK memberi pengarahan tentang dunia kerja yang akan dihadapi setelah lulus, memang
ada beberapa siswa yang ingin melanjutkan ke jenjang perkuliahan tapi kebanyakan setelah
lulus siswa akan melanjutkan ke dunia ker Seiring dengan berkembangnya pola perilaku
siswa khususnya di SMKN 1 Mojoagung, maka tidak heran jika dijumpai siswa yang
melanggar aturan dan tata tertib sekolah. Pelanggaran – pelanggaran yang biasa dijumpai
di sekolah cukup beragam, diantaranya datang terlambat, membolos, merokok, berkelahi,
memakai seragam tidak sesuai aturan dan masih banyak lagi pelanggaran - pelanggaran
lainnya. Perhitungan terhadap nilai poin pelanggaran siswa masih menggunakan sistem
konvensional dimana guru BK harus mencatat setiap pelanggaran siswa dalam sebuah buku
dan setelah itu akan direkap kedalam aplikasi Microsoft Excel untuk disimpan dan dibuat
laporan. Setiap siswa di SMKN 1 Mojoagung mempunyai buku BK sendiri untuk dibawa
setiap hari, guna buku BK tersebut untuk mencatat pelanggaran yang dilakukannya.
Rancangan sistem informasi bimbingan konseling yang dibangun melibatkan
5 user yaitu, pertama admin untuk memasukkan data master pelanggaran, prestasi,
siswa, guru bk, guru, orang tua, sanksi dan pembinaan. Pengguna kedua guru bk
untuk memasukkan data pelanggaran siswa, prestasi, artikel, dan melihat detail
histori pelanggaran siswa. Pengguna ketiga guru, untuk menginput pelanggaran dan
prestasi siswa. Karena keterbatasan pengawasan guru BK sehingga pengguna guru
diperlukan untuk membantu input pelanggaran siswa. Pengguna keempat adalah
siswa, siswa dapat melihat histori pelanggaran nya dan sanksi yang didapatkan.
Pengguna kelima orang tua, dapat memonitoring anaknya melalui histori
pelanggaran.
Proses perancangan sistem dimulai dari perancangan system flowchart yang
akan dikembangkan. Perancangan desain tampilan yang menghasilkan mockup.
Perancangan basis data menghasilkan conceptual data model dan physical data
model. Proses uji coba sistem menggunakan metode black box yang menghasilkan
kesimpulan bahwa sistem berjalan sesuai yang diharapkan pada setiap proses bisnis.
2. METODOLOGI
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi
bimbingan konseling adalah model waterfall. Waterfall dipilih karena pembuatan sistem
informasi tersebut melalui tahapan-tahapan yang berurutan. Penggunaan waterfall disini
setiap tahap harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya,
hal itu dilakukan supaya dapat menghidari terjadinya pengulangan tahapan.
2.1 Tahap Pendahuluan
Tahap ini adalah tahapan awal dalam metode waterfall. Tahap ini merupakan awalan
dalam mengembangkan sistem. Tahap pendahuluan berisikan beberapa tahap dalam
pengumpulan data.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|40
2.1.1 Studi Pustaka
Dilakukan studi pustaka dengan cara membaca buku yang berhubungan dengan
analisis dan perancangan sistem, pemrograman web serta buku yang mendukung topik
sistem informasi yang mendukung penyusunan skripsi ini. Selain itu peneliti juga
mengujungi website yang berhubungan dengan topik skripsi ini.
Gambar 2.1 Tahapan Penelitan
2.1.2 Studi Literatur
Studi literatur didapat dengan jurnal yang didapat dari internet dan buku-buku yang
membahas mengenai sistem informasi poin pelanggaran siswa pada bimbingan konseling.
Literatur yang didapat sewaktu penelitian, dijadikan sumber acuan dalam pengerjaan
skripsi dan proses penerapan pembelajaran yang benar dan sesuai dengan peraturan yang
ada.
Permasalahan pada proses pengelolaan data tata tertib siswa di SMP Negeri 1
Jepara masih menggunakan proses yang konvensional sehingga proses penyampaian
informasi terhadap orang tua tentang ketertiban siswa sering kali mengalami kesulitan.
Pada jurnal ini, pembuatan sistem menggunakan metode observasi, wawancara,
kepustakaan, analisis, perancangan desain, implementasi aplikasi, dan ujicoba. Hasilnya
adalah sistem yang memiliki tiga jenis hak akses yaitu admin, pegawai, dan orangtua siswa
dengan menggunakan teknologi SMS Gateway[2].
Azza Mafazatun Nufus[3], Sistem Informasi perhitungan nilai poin pelanggaran tata
tertib siswa di madrasah tsanawiyah manbaul ulum gresik. Penelitian tersebut berisi tentang
monitoring pencatatan pelanggaran siswa menggunakan sistem poin. Setiap pelanggaran
memiliki poin yang berbeda dan akan dihitung total poin untuk dapat memebrikan sanksi
sesuai pedoman pemberian sanksi di madrasah tersebut. Terdapat fitur sms gateway dimana
setiap pelanggaran yang dilakukan siswa akan dikirim otomatis kepada orang tua siswa
melalui sms gateway tersebut. Penelitan yang dilakukan oleh saudari Azza menggunakan
Bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|41
2.1.3 Pengumpulan Data
a. Observasi
Teknik ini dilakukan dengan riset dan pengamatan secara langsung terhadap proses
dan kegiatan pencatatan pelanggaran yang dilakukan oleh guru BK di SMK Negeri 1
Mojoagung. Observasi ini dilakukan pada saat melaksanakan kegiatan riset, yaitu mulai
tanggal 26 Februari 2019 sampai dengan selesai bertempat di SMK Negeri 1 Mojoagung
di jalan Veteran No.66, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
b. Wawancara
Dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara ke guru BK
untuk mendapatkan suatu data ataupun informasi mengenai alur proses sistem informasi
kegiatan pencatatan poin pelanggaran yang sedang diterapkan. Adapun informasi yang
dibutuhkan seperti pencatatan pelanggaran, pemberian sanksi, dan laporan yang prosesnya
masih dilakukan secara manual.
2.2 Tahap Pengembangan
Tahap ini merupakan tahapan terpenting karena untuk mengetahui seuruh proses
bisnis dan kebutuhan pengguna.
2.2.1 Analisis Kebutuhan
Menggabungkan laporan hasil metode studi lapangan berupa kebijakan pemakai
menjadi spesfikasi yang terstruktur dengan menggunakan pemodelan yang berfungsi untuk
mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam sistem lama seperti sistem
yang masih manual sehingga rawan terjadi kehilangan data. Dari analisis sistem tersebut
dapat ditetapkan tujuan perancangan, pengajuan usulan yang dapat diterima. Tahapan yang
dilakukan antara lain:
1. Analisis proses bisnis
2. Indentifikasi masalah
3. Melakukan analisis kebutuhan pengguna
4. Analisis Kebutuhan sitem
2.2.2 Desain Sistem
Pada tahap ini peneliti mendesain sistem yang diusulkan agar dapat berjalan dengan
lebih baik dan diharapkan dapat mengatasi masalah-masalah yang ada. Penerapan model
yang diinginkan user antara lain dengan cara:
1. Pada tahap analisis penulis menggunakan System flow dan DFD untuk
memahami langkah awal membangun sistem.
2. Perancangan input-output, dengan membuat rancang layar tampilan atau
design interface.
3. Perancangan basis data penulis menggunakan CDM dan PDM untuk
mengetahui entitas yang dibutuhkan.
2.2.3 Implementasi
Setelah melakukan analisis sistem dan perancangan sistem secara rinci, maka tiba
saatnya sistem diimplementasikan. Pada tahapan ini aktivitas yang dilakukan berupa
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|42
implementasi tampilan antar muka, implementasi basis data, dan implementasi kode
program.
2.2.4 Uji Coba
Pada tahap ini dilkukan uji coba terhadap sistem agar untuk meminimalisir adanya
kendala dan kesalahan pada sistem. Adapun ujicoba yang dilakukan menggunakan metode
black box testing.
2.3 Tahap Penyelesaian
Tahap ini merupakan tahapan terakhir yang berisi tahapan-tahapan penyelesaian
pembuatan program.
2.3.1 Laporan
Hasil dari tahap dokumentasi adalah laporan skripsi yang berisi tentang hal-hal yang
dikerjakan selama penelitian dan hasil yang didapatkan pada saat melakukan penelitian.
Dalam penulisannya, format yang digunakan adalah berdasarkan format yang telah
diterapkan oleh prodi sistem informasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Membahas tentang implementasi metode waterfall yang digunakan dalam
membangun sistem informasi pemesanan yang terdiri dari analisis proses bisnis,
identifikasi masalah, analisis kebutuhan pengguna dan analisis kebutuhan sistem.
3.1 Analisis Kebutuhan
Merupakan proses analisis untuk menentukan apa saja yang menjadi kebutuhan user
dan apa saja proses bisnis yang akan dikerjakan.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|43
3.1.1 Analisis Proses Bisnis
Analisis proses bisnis adalah tahap mnganalisis dan mengumpulkan hal-hal yang
diperlukan dalam pembuatan sistem, agar sesuai dengan proses bisnis yang yang ada.
Teknik dalam proses pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara di SMK Negeri
1 Mojoagung untuk mendapatkan data ataupun informasi terkait sistem yang akan
dibangun. Adapun informasi yang dibutuhkan seperti prosedur pencatatan poin
pelanggaran, hingga user mana saja yang akan teribat didalamnya. Hal ini dilakukan
bertujuan untuk mendapat informasi secara detail. Berdasarkan hasil wawancara dengan
Ibu Aulia sebagai guru BK, prosedur pencatatan dapat dijelaskan dengan gambar document
flow berikut ini. Dilakukannya analisis ini bertujuan untuk mengetahui proses atau alur
prosedur yang dilakukan pada SMK Negeri 1 Mojoagung dimana proses tersebut yang akan
dikomputerisasi.
Gambar 3.1 Document Flow Pemesanan Katering
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|44
3.1.2 Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang ada dari hasil analisis proses binis di atas adalah proses
pencatatan dan penyimpanan data pelanggaran masih menggunakan cara manual sehingga
rawan terjadi kehilangan data.
3.1.3 Analisis Kebutuhan Pengguna
Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan sistem
dalam membangun sistem informasi bimbingan konseling. Spesifikasi kebutuhan sistem
melibatkan analisis kebutuhan perangkat keras dan analisis perangkat lunak. Berikut
merupakan kebutuhan sistem yang berupa spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak,
antara lain:
a) Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Processor : Intel Pentium Dual-Core T4200 2.00GHz atau lebih
tinggi
Memory : 2,00 GB atau lebih tinggi
Hard Disk : 3,00 GB atau lebih tinggi
b) Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Sistem Operasi : Windows 7 Profesional 32 bit atau lebih
tinggi
Database : MySql Version 4.5.1
Bahasa Pemrograman : PHP 7
3.1.4 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis Kebutuhan dilakukan untuk mengetahui siapa saja user yang akan
menggunakan sistem ini. Kebutuhan-kebutuhan pengguna yang diperlukan adalah sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Tabel Kebutuhan Pelanggan
Pengguna Kebutuhan Pengguna
Guru BK
C 1. Input pelanggaran dan prestasi
R 1. Melihat Riwayat Pelanggaran dan prestasi
2. Melihat Detail siswa
U
1. Ubah pelanggaran dan prestasi
2. Ubah sanksi dan pembinaan
3. Ubah upload artikel
D 4. Delete pelanggaran, prestasi, sanksi, pembinaan, upload
artikel
Tabel 3.1 merupakan tabel kebutuhan menu untuk Guru BK. Di Sistem Informasi
Bimbingan Konseling, guru BK dapat memanajemen detail siswa seperti total poin, sanksi
yang didapat, pembinaan yang didapat.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|45
Tabel 3.2 Tabel Kebutuhan Admin
Pengguna Kebutuhan Pengguna
Admin
C
1. Menambah data siswa
2. Menambah data pelanggaran dan prestasi
3. Menambah data guru dan guru bk
4. Menambah data sanksi dan pembinaan
R
1. Melihat Riwayat Pelanggaran dan prestasi
2. Melihat data pengguna
3. Melihat Data Menu
4. Melihat Data sanksi dan pembinaan
5. Melihat Data Laporan
U 1. Ubah kelas
2. Ubah siswa, guru bk, guru, orang tua
3. Ubah Password
D 1. Delete data master
Tabel 3.2 merupakan tabel kebutuhan admin. Di Sistem Informasi Bimbingan Konseling
yang akan dibangun, diperlukan menu yang memungkinkan admin untuk, menambah data
master seperti, master pelanggaran, prestasi, sanksi, pembinaan, dan master pengguna
3.2 Design Sistem
Tahap mendesign sistem yang akan dibangun. Design sistem penulis memakai
system flow dan DFD.
3.2.1 Perancangan System Flow
System Flowchart adalah suatu alur proses bisnis yang menggunakan komputer
sebagai penunjang keberhasilan. Data tersimpan secara komputerisasi sehingga
meminimalisir kehilangan data. Disini proses pencatatan pelanggaran menggunakan
sistem informasi dan data disimpan dalam database. Untuk lebih jelasnya lihat gambar
3.2 dibawah :
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|46
Gambar 3.2 Document Flow Pemesanan
3.2.2 DFD
Data Flow Diagram (DFD) merupakan suau cara atau metode untuk membuat
rancangan sebuah sistem yang berorientasi pada alur data yang bergerak pada sebuah
sistem nantinya. Dalam pembuatan sistem informasi, DFD sering digunakan. DFD
digunakan untuk membuat sebuah sistem yang baik.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|47
A. Diagram Contex
Gambar 3.3 Diagram Contex Sistem Informasi Bimbingan Konseling
B. Diagram Level 0
Gambar 3.4 Diagram Level 0 Sistem Informasi Bimbingan Konseling
3.2.3 Perancangan Mockup
Mockup adalah sebuah visual atau preview dari sebuah konsep design “datar” yang
diberikan efek visual sehingga hasilnya sangat tampak atau menyerupai wujud nyata,
mockup dapat memberikan gambaran nyata dari sebuah konsep desain bagaimana konsep
itu akan terlihat nantinya jika sudah diaplikasikan menjadi benda nyata apakah terlihat
bagus atau kurang sesuai. Dalam hal ini aplikasi yang digunakan untuk merancang Mockup
adalah Balsamiq Mockups 3.
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|48
Gambar 3.5 Diagram Level 0 Mockup Detail Siswa
Gambar 3.6 Diagram Level 0 Mockup Input Pelanggaran
3.2.4 Perancangan Basis Data
CDM dan PDM adalah model yang digunakan untuk menggambarkan entitas (entity)
dan hubungan (relationship) pada basis data. Dalam hal ini palikasi yang digunakan untuk
merancang CDM dan PDM adalah PowerDesigner. Berikut Merupakan hasil rancangan
basis data, antara lain:
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|49
A. CDM
Gambar 3.6 CDM Sistem Informasi Pemesanan Katering
B. PDM
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|50
Gambar 3.7 PDM Sistem Informasi Pemesanan Katering
3.3 Implementasi
Tahap ini dilakukan untuk mengeksekusi setaip proses analisis dan perancangan
yang telah dilakukan sebelumnya.
3.4 Uji Coba
Tahap ini digunakan untuk memastikan bahwa sistem yang dirancang bebas dari
kesalahan. Setiap proses pengujiannya harus sukses dan apabila dalam pengujian ada
bagian yang gagal, maka sistem dapat dinyatakan belum sukses dan harus direvisi. Berikut
merupakan hasil uji coba system.
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan terkait skripsi ini tentang rancang bangun sistem
informasi bimbingan konseling berbasis web, maka ditarik kesimpulan antara lain :
Proses bisnis sistem ini dihasilkan melalui proses analisis kebutuhan. Proses tersebut
menghasilkan document flowchart pencatatan pelanggaran yang diterapkan di
SMKN 1 Mojoagung dimana proses pencatatan pelanggaran belum tersimpan secara
komputerisasi sehingga rawan terjadi kehilangan data.
Rancangan sistem informasi bimbingan konseling yang dibangun melibatkan 5 user
yaitu, pertama admin untuk memasukkan data master pelanggaran, prestasi, siswa,
guru bk, guru, orang tua, sanksi dan pembinaan. Pengguna kedua guru bk untuk
Jurnal Informatika dan Sistem Informasi (JIFoSI) Vol. 1, No. 1. Maret 2020
SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING BERBASIS WEB (STUDI KASUS : SMK
NEGERI 1 MOJOAGUNG)
|51
memasukkan data pelanggaran siswa, prestasi, artikel, dan melihat detail histori
pelanggaran siswa. Pengguna ketiga guru, untuk menginput pelanggaran dan prestasi
siswa. Karena keterbatasan pengawasan guru bk sehingga pengguna guru diperlukan
untuk membantu input pelanggaran siswa. Pengguna keempat adalah siswa, siswa
dapat melihat histori pelanggaran nya dan sanksi yang didapatkan. Pengguna kelima
orang tua, dapat memonitoring anaknya melalui histori pelanggaran.
Proses perancangan sistem dimulai dari perancangan system flowchart yang akan
dikembangkan. Perancangan desain tampilan yang menghasilkan mockup.
Perancangan basis data menghasilkan conceptual data model dan physical data
model. Proses uji coba sistem menggunakan metode black box yang menghasilkan
kesimpulan bahwa sistem berjalan sesuai yang diharapkan pada setiap proses bisnis.
4.2 Saran
Berdasarkan pembahasan serta kesimpulan yang telah diuraikan, saran
pengembangan untuk penelitian selanjutnya adalah menambah fitur kirim pesan otomatis
ke orang tua jika siswa (anaknya) melakukan pelanggaran.
5. DAFTAR RUJUKAN
[1] Indrajani dan Willy, 2007, Analisa dan perancangan Sistem Penjualan
Berbasis Web pada PT. Dairyfood Intermusa. Bali: Seminar Nasional Sistem dan
Informatika.
[2] Lubis S. 2003. Perkembangan Sistem Informasi Dalam Pembangunan
Berkelanjutan. Jurnal Digitized by USU digital library. Sumatera Utara.
[3] Nufus, Azza Mafazatun. 2019. “Sistem Informasi Perhitungan Nilai Poin
Pelanggaran Tata Tertib Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Manbaul Ulum Gresik”.