33
Laporan Praktikum SIG BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Bela kang Si ste m Informasi Geospasia l (SIG) adal ah suat u pe rkemba ngan yang digolongkan ke d alam ilmu dan teknologi terapan. Dengan sentral kegiatan pada manajemen dan pengolahan informasi yang berdasarkan pada wahana spasial  berbasis komputer. SIG merupakan sarana analisis multi disiplin yang semakin hari semakin penting dan potensial penerapannya. Teknol ogi Si ste m Informasi Geo spasi al dapat di gunaka n un tuk suat u  perencanaan penanggulangan bencana alam pada suatu kejadian bencana alam ma up un da pa t di gu na ka n da la m pe ne nt ua n ka wasan la ha n ba sa h yang membutuhkan konser!asi dari polusi. "da bebera pa pen ger tia n tentan g SIG dia nta rany a ten tang suatu sis tem  berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun men yimpan memani pul asi dan men aya ngk an inf ormasi ya ng ber efer ensi geografis yaitu data yang diidentifikasikan sesuai dengan lokasinya di lapangan. SIG juga dapat berarti tentang penyertaan unsur operator (sumber daya manusia) dan data masukan sebagai bagian dari SIG secara keseluruhan. #ahan di ar ti ka n seba ga i suatu wilayah di pe rmuk aan bu mi yang mempunya i sifa t$si fat aga k tet ap yang mer upa kan has il akt ifi tas man usi a di masa lampau atau masa sekarang dan perluasan sifat$sifat tersebut mempunyai  pengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia di saat sekarang atau di masa mendatang (sifat$sifat tersebut merupakan sifat dari biosfer secara !ertikal di atas mau pun dib awa h wil ayah ter sebu t ter mas uk atmosf er tanah geo log i geomorfologi hidrologi !egetasi dan binatang ). Di ma na dengan adany a tunt ut an akan da ta keruanga n baik dalam kehidu pan man usi a sehari $har i mau pun tuj uan $tujua n khusu s ya ng semaki n  banyak dan komplek menuntut diperlukannya data$data keruangan serta ana lisi sny a. %ebutu han aka n data ker uan gan sang at dip erlu kan &emeri nta h Da er ah un tu k per enca naa n pengemba ngan ta ta ru ang dan penetuan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Teknik Geodesi Geo_Informatika ITN Malang  '

Sistem Informasi Geografi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Pengertian Sistem Informasi dan bagian-bagianya, serta langkah kerja menyusun suatu Sistem Informasi Geografis.

Citation preview

Laporan Praktikum SIG

Laporan Praktikum SIG

BAB I

PENDAHULUAN1.1. Latar BelakangSistem Informasi Geospasial (SIG) adalah suatu perkembangan yang digolongkan ke dalam ilmu dan teknologi terapan. Dengan sentral kegiatan pada manajemen dan pengolahan informasi yang berdasarkan pada wahana spasial berbasis komputer. SIG merupakan sarana analisis multi disiplin yang semakin hari semakin penting dan potensial penerapannya.

Teknologi Sistem Informasi Geospasial dapat digunakan untuk suatu perencanaan penanggulangan bencana alam pada suatu kejadian bencana alam, maupun dapat digunakan dalam penentuan kawasan lahan basah yang membutuhkan konservasi dari polusi.

Ada beberapa pengertian tentang SIG, diantaranya tentang suatu sistem berbasis komputer yang mempunyai kemampuan untuk membangun, menyimpan, memanipulasi, dan menayangkan informasi yang bereferensi geografis, yaitu data yang diidentifikasikan sesuai dengan lokasinya di lapangan. SIG juga dapat berarti tentang penyertaan unsur operator (sumber daya manusia) dan data masukan sebagai bagian dari SIG secara keseluruhan.Lahan diartikan sebagai suatu wilayah dipermukaan bumi yang mempunyai sifat-sifat agak tetap yang merupakan hasil aktifitas manusia di masa lampau atau masa sekarang dan perluasan sifat-sifat tersebut mempunyai pengaruh terhadap penggunaan lahan oleh manusia di saat sekarang atau di masa mendatang (sifat-sifat tersebut merupakan sifat dari biosfer secara vertikal di atas maupun dibawah wilayah tersebut termasuk atmosfer, tanah, geologi, geomorfologi, hidrologi, vegetasi dan binatang ).Dimana dengan adanya tuntutan akan data keruangan, baik dalam kehidupan manusia sehari-hari maupun tujuan-tujuan khusus yang semakin banyak dan komplek menuntut diperlukannya data-data keruangan serta analisisnya. Kebutuhan akan data keruangan sangat diperlukan Pemerintah Daerah untuk perencanaan pengembangan tata ruang dan penetuan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan.Dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada didaratan berupa pemanfaatan lahan dimana kesesuaian lahan sangat diperlukan guna mengetahui tingkat kecocokan tanaman apa yang dapat ditanam dilahan tersebut dan juga manfaat yang lebih banyak dari lahan itu selain dari hasil pokok .Namun dalam studi ini SIG di manfaatkan untuk lokasi analisa daerah Rawan Banjir.1.2. Maksud dan Tujuan

Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) bagi mahasiswa Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang adalah untuk :

Memperkenalkan softwer Autodesk Land Desktop 2004 dan ARC GIS 9.3 serta cara-cara pengolahan data (spasial dan non spasil) pada Sistem Informasi Geografis (SIG).

Memberikan pengetahuan yang cukup agar mahasiswa dapat melakukan pekerjaan dan menyajikan produk Sistem Informasi Geografis.

Sebagai wahana aplikasi dari teori Sistem Informasi Geografis yang telah diberikan dalam perkuliahan.1.3. Materi Praktikum

Materi praktikum dalam Sistem Informasi Geografis antara lain :

a. Pengenalan software Autodesk Land Desktop 2004 dan ARC GIS 9.3b. Menganalisis daerah Rawan Banjir di kota Malangc. Pembuatan Topologid. Eksport data ke ArcGIS

e. Menampilkan data spasial di software ArcGIS 9.3f. Editing tabel

g. Join data spasial dan non spasial

h. Overlay

i. Mengganti nama layer

j. Klasifikasi dan simbolis data spasial

k. Menngunakan label feature

l. Penyajian hasil (Lay out peta)

m. Plot peta

1.4. Metode Penulisan

Dalam penyusunan Laporan Praktikum Sistem Informasi Geografis (SIG) ini digunakan metode sebagai berikut :

1. Studi LiteraturMetode ini sebagai referensi yang dapat memberikan dukungan secara teoritis dalam meyelesaikan laporan ini, disamping itu penyusun dapat memperoleh masukan baik secara praktis maupun secara alamiah yang dapat membantu dan menambah perbendaharaan pengetahuan dalam menyusun laporan ini.2. Studi LaboratoriumPenyusunan laporan ini didasarkan pengolahan data dengan menggunakan hardware yang berupa komputer dan software berupa Autodesk Land Desktop 2004 dan ARC GIS 9.3 yang diperlukan untuk pekerjaan di Laboratorium Sistem Informasi Geografis (SIG) Institut Teknologi Nasional Malang. BAB II

DASAR TEORI2.1 Defenisi Sistem Informasi Geografi

Sistem Informasi Geografi ( SIG ) merupakan suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan keluaran informasi geografi ( Aronoff, 1993 )

Banyak lagi pengertian-pengertian tentang SIG yang dikemukakan oleh para ahli namun pada prinsipnya mempunyai kesamaan unsur yaitu berupa komponen perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, data personel yang saling berkaitan dalam suatu sistem yang memungkinkan untuk perekaman, penyimpanan, analisis dan penayangan dari data geografis secara penuh.2.2Komponen SIG

Banyak komponen dan faktor yang saling terkait guna mengembangkan Sistem Informasi Geografis terdiri atas lima komponen dasar yaitu data, perangkat keras, perangkat lunak, tata cara / prosedur dan pelaksana. Kelima komponen tersebut merupakan satu-kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan saling berhubungan atau dengan kata lainnya, komponen utama dalam SIG adalah :A. Perangkat Keras Komponen utama perangkat keras SIG adalah alat untuk masukan data, alat penyimpanan data, pengolah data dan alat untuk penampil dan penyajian hasil dari proses SIG. Perangkat keras dalam Sistem Informasi Geografi dapat dikonfigurasikan sebagai berikut :

1. Komputer; untuk memasukan, mengelola, menyajikan informasi data serta kompilasi akhir.

2. Plotter atau printer, merupakan peralatan yang digunakan untuk pencetakan dari hasil proses yang berupa hardcopy dari data spasial dan data atribut.

3. Digitizer atau scanner, alat yang berfungsi untuk input data spasial.

4. Peralatan pendukung lainnya seperti keyboard, mouse, disket dan lain sebagainya yang mendukung dalam pekerjaan.

B. Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan berbagai macam program yang digunakan pada sistem komputer, perangkat lunak dalam Sistem Informasi mempunyai fungsi melakukan operasi-operasi dalam SIG seperti

Masukan dan pembentukan data

Penyimpanan data dan pengolahan data dasar

Keluaran data dan penyajian hasil C. DataData adalah kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain, sedangkan data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan yang dapat dicatat atau direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, gambar atau kombinasi keduanya.

Pengertian basis data diatas masih sangat umum didalam praktek penggunaan istilah basis data menurut Elmasari R. ( 1994 ) lebih dibatasi pada arti yang khusus yaitu :

a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata misalnya basis data perbankan, perpustakaan dan sebagainya.

b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber secara logika mempunyai arti implisit sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti tidak dapat disebut basis data.

c. Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan, basis data dapat digunakan oleh pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.

Dari batasan diatas dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajat interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan.

Data input SIG terdiri atas data spasial yang berupa data vektor, raster dan data non spasial yang berupa tabular alfanumerik.

Data spasial

Data yang berisi informasi tentang lokasi dan bentuk-bentuk dari unsur-unsur geografi serta hubungannya yang dibuat dalam bentuk peta. Ada dua macam format data spasial yaitu format vektor dan raster.

1. Format Data Raster.

Struktur data dalam bentuk sel yang terbentuk atas baris dan kolom, setiap sel mempunyai satu nilai dan terisi satu informasi, grup dari sel mewakili unsur-unsur.

Gambar. Peta Raster2. Format Data Vektor

Merupakan tipe data yang menggunakan luasan, garis dan titik untuk menampilkan obyek.

Gambar Peta vektor

Data Non Spasial

Yaitu data yang berupa angka atau teks yang bersumber dari catatan statistik atau sumber lainnya seperti hasil survey, data non spasial ini merupakan pelengkap bagi data spasial karena berfungsi sebagai deskripsi tambahan pada titik, garis, poligon atau batas wilayah.D . Pelaksana (Manusia)Teknologi SIG tidaklah menjadi bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat diaplikasikan sesuai kondisi dunia nyata. Sama seperti pada Sistem Informasi lain pemakai SIG pun memiliki tingkatan tertentu , dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk menolong pekerjaan mereka sehari-hari E. Tata Cara (Metode)SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan. Prosedur atau tata cara dalam Sistem Informasi Geografi merupakan bentuk kegiatan yang berhubungan dengan pengoperasian interaksi sistem informasi dan penanganan data, dalam hal ini merupakan aturan yang telah ditentukan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan.

2.3. Analisa Spasial

Kekuatan SIG sebenarnya tereletak pada kemampuan untuk menganalisis dan mengolah data dengan volume yang besar. Pengetahuan mengenai bagaimana cara mengekstrak data dan bagaimana menggunakannya merupakan kunci analisis di dalam SIG. Kemampuan analisis berdasarkan aspek spasial yang dapat dilakukan oleh SIG (Prahasta, 2003), antara lain :

1. Klasifikasi, yaitu mengelompokan data spasial menjadi data spasial yang baru, contohnya adalah mengklasifikasi tata guna lahan untuk pemukiman, pertanian, perkebunan, ataupun hutan berdasarkan analisa data kemiringan atau data ketinggian.

2. Overlay, yaitu menganalisis dan mengintegrasi dua atau lebih data spasial yang berbeda, misalnya menganalisis daerah rawan erosi dengan meng-overlay-kan data ketinggian, jenis tanah dan kadar air.

3. Networking, yaitu analisis yang bertitik tolak pada jaringan yang terdiri dari garis-garis dan titik-titik yang saling terhubung. Analisis ini sering dipakai dalam berbagai bidang, misalnya pada sistem jaringan telepon, kabel listrik, pipa minyak atau gas.

4. Buffering, yaitu analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga yang bisa berbentuk lingkaran atau polygon yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya sehingga kita bisa mengetahui beberapa para meter objek dan luas wilayahnya. Buffering dapat digunakan menentukan jalur hijau, menggambarkan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) ataupun mengetahui daerah yang terjangkau batas untuk daerah telepon seluler.

5. Analisa 3 (tiga) dimensi, analisa ini sering digunakan untuk memudahkan pemahaman, karena data divisualisasikan dalam 3 dimensi, contohnya penggunaannya adalah untuk menganalisis daerah yang terkena aliran lava.2.4 Proses Sistem Informasi GeografisSebelum data geografi digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi kedalam format digital. Proses tersebut dinamakan digitasi. Proses digitasi memerlukan sebuah hardware tambahan yaitu sebuah digitizer lengkap dengan mejanya. Untuk mendigitasi peta harus dilekatkan pada peta digitasi titik dan garis ditelusuri dengan kursor digitasi atau keypad. Digitasi ini memerlukan software tertentu seperti ARC/INFO Autocad, MapInfo atau software lain yang dapat mensupport proses digitasi tersebut. Untuk SIG dengan teknologi yang lebih modern, proses konversi data dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi scanning.

Gambar. Proses Sistem Informasi GeografiBAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUMProses pengumpulan data untuk penyesuaian lahan untuk pengembangan analisa Daerah Rawan Banjir Kota Malang adalah sebagai berikut :

3.1. Membuat Topologi

Topologi data merupakan tahap akhir pekerjaan yang dilakukan di Autodesk Land Desktop 2004. Pembuatan topologi berfungsi untuk membentuk hubungan eksplisit diantara feature geografi pada coverage, (meliputi connectivity, contiguity, dan definisi area). Proses pembuatan topologi ini membantu untuk mengidentifikasi kesalahan yang terdapat pada data, misal : Arc yang tidak berhubungan dengan arc lainnya dan poligon yang tidak tertutup.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Memulai Program Autodesk Land Desktop 2004 dengan Klik start, All program, pilih Autodesk Land Desktop 2004. Seperti gambar dibawah :

Gambar 3.1 Autodesk Land Desktop 20042. Peta hasil digitasi di Clean Up dengan memilih menu Map pada Menu Bar, kemudian klik Tools Drawing cleanup akan tampil kotak dialog seperti gambar dibawah :

Gambar 3.2 Langkah Kerja Clean Up

Gambar 3.3 Langkah Kerja Clean Up3. Pada gambar 3.6 klik Object Selection, kemudian klik Select Manually. Setelah muncul klik Select pada Kursor, lakukan select pada peta, kemudian klik kanan dan pada layer select pilih Batas Administrasi lalu klick next maka akan tampil jendela Cleanup Action seperti gambar berikut :

Gambar 3.4 Tampilan Clean Up actions4. Pada gambar 3.7, add semua Atribut Cleanup Action kemudian klick next maka akan muncul lagi jendelah cleanup methode seperti gambar di bawah:Gambar 3.5 Tampilan Clean Up Methode5. Pilih Line to polyline, Arc to polyline, circle to polyline kemudian klik finish. Maka otomatis proses drawing cleanup telah selesai.6. Klik kembali menu Map, kemudian pilih Topology dan klik Create Topologi, akan tampil kotak dialog create polygon topology seperti pada gambar dibawah :Gambar 3.6 Tampilan jendela topologi type

7. Pada jendela topology type pilih polygon dan pada topology name kasih nama Batas administrasi kemudian klik next. Maka akan tampil lagi jendela select links. seperti gambar berikut :Gambar 3.7 Tampilan jendela select links8. Pada gambar diatas pilih select manually kemudian select peta lalu klik kanan, pada layers pilih Batas administrasi kemudian klik next, maka akan tampil lagi gambar jendela select nodes, seperti dibawah :

Gambar 3.8 Kotak dialog select nodes9. Pilih select manually Select map klik kanan untuk kembali ke kotak dialog Create Topology. Kemudian klik finish dan lihat kotak command dibawah apakah proses Create topology succsessfully atau tidak, kalau belum sukses maka mengulang langkah awal hingga proses topologi sukses yang ditandai dengan adanya statement Topology Succesfully atau adanya tanda titik di bagian tengah poligon.

Kalau sudah sukses maka hasilnya akan seperti gambar di bawah ini :

Gambar 3.9 Tampilan hasil pembuatan topologi layer batas adm10. Rubahlah data yang sudah topologi ke dalam bentin garis poligon dengan klik pada menu map topology Create closed Polylines. Maka akan tampil jendela Create closed Polylines pilih layer dan beri tanda silang pada Group Complex Polygon, Copy Object Data From Centroid to Pline, dan Copy Database Links From Centroid to Pline. Klik OK, maka data telah menjadi Polygon. Seperti gambar dibawah :

Gambar 3.10 Tampilan create closed polylines11. Lakukan hal yang sama untuk peta Curah hujan, Kemiringan dan Kepadatan Penduduk.3.2. Eksport Data ke Arc GIS

1. Aktifkan peta batas administrasi pada Autodesk Land Desktop 2004 hasil proses topologi.

2. Arahkan kursor ke menu Map kemudian pilih Tools dan klik Export.Gambar 3.13 proses Export Data hasil topology

3. Muncul kotak dialog export location, merubah export type menjadi ESRI shape. Karena ESRI shape type yang dapat dibaca oleh software ArcGIS.

4. Membuat folder data spasial dan data yang akan di export disimpan dengan File Name (Batas Adm).

Gambar 3.14 Kotak dialok Export Location5. Pada gambar diatas klik Ok maka akan muncul kotak dialog seperti gambar berikut :

Gambar 3.15 Kotak dialok Export Options6. Pada selection objcet type pilih poligon, pada select object to export pilih select manuallyselect layer, centang pada group complex polygons kemudian klik pada options beri centang pada convert to dan treat closed polilines as polygon kemudian klik Ok, maka proses export telah selesai.7. Lakukan hal yang sama untuk peta Landuse, jenis tanah dan kemiringan.

3.3. Menampilkan Data Spasial di Software ArcGIS1. Membuka software ArcGIS.

(Gambar3.3.1 Langkah Membuka software ArcGIS)

2. Kemudian akan muncul kotak dialog ArcMap pilih A New Empty A Map klik Ok.

( Gambar 3.3.2. Kotak Dialog ArcMap)3. Klik pada Icon Add Data , buka directori tempat kita menyimpan hasil eksport pilih data yang akan di buka pada ArcMAP klik Add.

(Gambar 3.3.3. Kotak Dialog Add Data)4. Hasil dari data yang telah di buka (Add Data) pada ArcMAP. (Gambar3.3.4 Tampilan Peta Pada ArcMAP) Editing Tabel

1. Klik kanan pada salah satu Icon (misal BtsAdm) hasil tampilan pada ArcMAP pilih Open Atribute Table.

(Gambar3.3.5 Kotak Dialog Open Atribute Table )

2. Lalu masukan Id ( 11,12,13,14,15 ) pada kolom BTSADM_ID sebelum dijoin dengan data nonspasial.

File of Type dBase Files

1. Memasukan data non spasial seperti tabel data non spasial dibawah ini kedalam software microsoft excel, dan setiap data non spasial di inputkan pada sheet yang berbeda.Data non spasial Curah HujanID_Curah_HujanCURAH_HUJAN/THSKOR

110 10%10

1211 15%15

1316 20 %25

Data non spasial Batas AdministrasiID_KECAMATANNAMA_KECAMATANNAMA_CAMAT

21LowokwaruBoiman

22BlimbingPaijo

23SukunKabon

24KlojenTakke

25KedungkandangYayuk

Data non spasial Ruang Terbuka Hijau (RTH)ID_RTHLuas AreaSKOR

31100 200 m40

32200 300 m35

33300 400 m25

Data non spasial Kepadatan Penduduk

ID_KepadatanJumlah KKSKOR

41100 200 KK20

42200 300 KK35

43100 200 KK45

2. Hasil dari penginputan tiap data nonspasial pada software excel.

(Gambar3.3.6 Tampilan Data Non Spasial)3. Data non spasial Batas Administrasi, Curah Hujan, Kemiringan Tanah, Kepadatn Penduduk di inputkan pada software excel. dengan format pada tabel data non spasial.

4. Data kemudian di Blok kemudian Save as pada folder data non spasial dengan Save as type DBF 4 (dBase IV) Join Data Spasial dan Non Spasial

1. Buka kembali ArcMAP klik kanan pada salah satu Icon (misal BtsAdm) Join and Relates Join.

(Gambar3.3.7 Proses Joint Data)2. Maka akan muncul kotak dialog Join Data.

(Gambar3.3.8 Kotak Dialog Joint Data)

3. Pada (1. Choose the field in this layer the joint will be based on) pilih BTSADM_ID (untuk Batas Administrasi).

4. Pada (2. Choose the to joint to this layer, or load the table from disk) browse data non spasial BtsAdm.dbf klik Add

5. Pada (3. Choose the field in the table to base the join on:) lakukan hal yang sama seperti pada no 3 (1. Choose the field in this layer the joint will be based on)

6. Hasil Pengisian pada setiap perintah.

(Gambar3.3.9 Kotak Dialog Hasil Joint Data)

7. Kemudian klik Ok.8. Untuk menyimpan hasil join, klik kanan pada icon yang akan di simpan, Save As Layer file dan simpan pada folder hasil join kemudian Save.

(Gambar3.3.10. Save as Layer file)

9. Lakukan hal yang sama untuk data spasial Curah Hujan, Ruang Terbuka Hijau dan Kepadatan Penduduk Overlay

Untuk melakukan overlay lakukan perintah sebagai berikut:

1. Klik pada simbol Arc Toolbox2. Klik Analysis Tools Overlay Union.

(Gambar3.3.11 Kotak Dialog Union)3. Browse hasil join pada input features klik BtsAdm.lyr dan CrhHjn.lyr Add Ok (Union 1).

(Gambar3.3.12 Kotak Dialog Input Features)

4. Lakukan proses yang sama pada Pemukiman dan RTH (Union 2).5. Lakukan proses overlay antara union 1 dan union 2 OK( Union 3).(Gambar3.3.13 Hasil Overlay Union1 dan Union 2) Mengganti Nama Layer Untuk Union 3 Hasil Overlay

Klik kanan pada hasil overlay Union 1 dan Union 2(Union 3).

Klik properties dan pilih menu General, pada Layer Name, rubahlah Union 3 menjadi hasil overlay.

(Gambar3.3.14 Kotak Dialog Layer Properties) Save As Layer hasil overlay pada folder Hasil Overlay.

(Gambar3.3.15 Proses Save As Layer File)

Klasifikasi dan Simbolis Data Spasial

1. Klik kanan pada icon BtsAdm Properties Symbology Categories Pilih Unique Values.2. Pada kolom Value Field diganti dengan nama layer misalnya NAMA_KECAM (pada icon lain kolom Value Field tidak perlu di ganti).

3. Setelah itu Add All Values lalu Ok.

(Gambar3.3.16. Kotak Dialog Layer Properties)

4. Klik kanan pada icon BtsAdm pilih Properties kemudian klik Labels.5. Pada kolom Label Field ganti dengan Nama Layer yang telah dibuat di atas Ok.(Gambar3.3.17 Proses Save As Layer File)6. Klik kanan pada icon BtsAdm Label Features.

(Gambar3.3.18 Pemberian Label pada Layer File)

7. Lakukan langkah yang sama pada feature lainnya.

8. Klik kanan pada Hasil Overlay Open Atribute table.

9. Options Add Field.

10. Nama Total Skor Type Short Integer Ok Yes.(Gambar3.3.19 KotakDialog Add Field)

11. Klik kanan pada Total Skor Field Calculator Yes.

12. Klik 2x pada Curah Hujan Skor + Kemiringan Skor + Kepadatan Skor Ok.

(Gambar3.3.20 Attributes Table Hasil Skoring)

13. Klik Option Add Field.14. Nama Kesesuaian Lahan Type Text.

15. Mencari interval kelas untuk kesesuaian lahan

=

Berpotensi Banjir = 97 110Tidak Berpotensi Banjir = 85 - 9616. Klik Editor Start Editing masukan keterangan sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai pada Field kesesuaian lahan - Stop Editing.(Gambar3.3.21 Attributes Tabel Kesesuaian Lahan)

17. Klik kanan pada hasil Overlay Properties Symbology Categories.

18. Pada Value Field dipilih Kesesuaian Add Values.19. Klik Labels Label Field dipilih kesesuaian Ok.

20. Klik kanan pada icon Hasil Overlay Label Features.(Gambar3.3.22 Peta Kesesuaian Lahan)

Selection

Membuat selection data spasial, dalam tahapan ini kita akan melakukan selection data spasial untuk mencari obyek. Tahapan membuat selection sebagai berikut:

1. Masih dalam aplikasi ArcMAP, klik menu Selection kemudian klik Select By Attributes.

(Gambar3.3.23 Proses Select By Attributes)

2. a. Pada kotak dialog Select By Attributes, masukan perintah "POTENSI_BENCANA" = 'BERPOTENSI_BANJIR'. Dengan cara:

Klik POTENSI_BENCANA. Kemudian (=). Pilih jenis kesesuaian dengan cara klik Get Unique Values, maka data yang tersimpan pada Attributes akan ditampilkan. Misal pilih Berpotensi Banjir(Gambar3.3.24 Kotak Dialog Select By Attributes )

Kemudian klik Ok. Maka area yang Berpotensi Banjir akan terblok

(Gambar3.3.25 Hasil Query Sangat Sesuai)

Query

Membuat query data spasial, dalam tahapan ini kita akan melakukan query data spasial untuk mencari obyek. Tahapan membuat selection sebagai berikut:

5. Masih dalam aplikasi ArcMAP, kilik kanan pada layer hasil overlay kemudian klik properties(Gambar3.3.26 Proses Query )

2. Pada kotak dialog Properties, pilih Difinition Query kemudian pilih Query builder. Pada kotak dialog Query Builder, pilih : a. Klik POTENSI_BENCANA. b. Kemudian (=). c. Pilih jenis kesesuaian dengan cara klik Get Unique Values, maka data yang tersimpan pada Attributes akan ditampilkan. Misal pilih Tidak Berpotensi Banjir

(Gambar3.3.27 Kotak Dialog Query Buider ) Kemudian klik Ok. Maka area yang Berpotensi Banjir akan terblok

(Gambar3.3.25 Hasil Query Sangat Sesuai)

Penyajian Hasil

Klik View Layout View.

Klik Insert legend next finish. Insert Nort Arow Ok. Insert Scale Bar Ok. Insert Title PETA DAERAH RAWAN BANJIR KOTA MALANG.

(Gambar3.3.26 Hasil Penyajian Peta Pada Layout) Plot Peta

Klik File Print Prevew. Klik Print jika menginginkan mengeplot peta.

(Gambar3.3.27 Tampilan Print Prevew)

Persiapan

Pengumpulan Data

Data Spasial :

Peta Batas Administrasi

Peta Curah Hujan

Peta Kepadatan Penduduk

Peta Ruang Terbuka Hijau

Data Non Spasial :

Curah Hujan

Kecamatan

Ruang Terbuka Hijau

Kepadatan Penduduk

Digitasi

Penyusunan dan Pengelompokan data non spasial

Export ke Arc/INFO

Topologi

Penyusunan data base non spasial

No

Editing

Editing

No

Checking Kebenaran

Checking Kebenaran

Yes

Yes

Topologi

Penggabungan data/Join Item

Data Base Manajement System (DBMS)

Analisa Hasil

Penyajian Informasi/Pencetakan

Teknik Geodesi Geo_Informatika ITN Malang 32

_1417383752.unknown

_1417544429.unknown