27
Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran) Artikel Ilmiah Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi Oleh: Arifin Nugroho (682010087) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satyawacana Salatiga Maret 2015

Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

  • Upload
    hacong

  • View
    226

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi

Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Oleh:

Arifin Nugroho (682010087)

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satyawacana

Salatiga

Maret 2015

Page 2: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan
Page 3: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

ii

Page 4: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

iii

Page 5: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

iv

Page 6: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

1

Page 7: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

2

Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi

Kasus : KSP Artha Prima Unit Tengaran)

1) Arifin Nugroho, 2) Johan Tambotoh

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1) [email protected], 2) [email protected],

Abstract

Credit Unions Artha Prima Unit Tengaran,requires an information system that can

facilitate managers in analyzing the credit worthiness of prospective customers. The problem

that occurs is done bad credit customers The system is designed using AHP (Analytical

Hierarchy Process) and then developed according to the results and evaluation carried out

to provide benefits to users. The purpose of this research is the creation of applications in

order to facilitate the work of Manager in analyzing the credit worthiness of prospective

customers to cope with bad credit that occurred around the time that will come. This system

will provide the prospective customer credit worthiness decision method Herarcy Analytical

Process (AHP), a prospective customer data display, showing the results of the credit

decision. This application was made based desktop using the C# programming language and

database-sharp PosgresSQL.

Keywords: Credit, Analytical Hierarchy Process (AHP), Desktop, C-Sharp and PosgresSQL

Abstrak

Koperasi Simpan Pinjam Artha Prima Unit Tengaran, memerlukan suatu sistem

informasi yang dapat mempermudah menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon

nasabah. Permasalahan yang terjadi adalah terjadinya kredit macet yang dilakukan para

nasabah. Sistem dirancang menggunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) kemudian dikembangkan menurut hasil dan evaluasi yang dilakukan untuk memberikan

manfaat bagi pengguna. Tujuan dari penelitian ini adalah pembuatan aplikasi guna

mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah untuk

mengatasi kredit macet yang terjadi dimasa yang akan datang. Sistem ini akan memberikan

keputusan kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP (Analytical Hierarcy

Process) menampilkan data calon nasabah, menampilkan hasil keputusan kredit. Aplikasi ini

dibuat berbasis destop menggunakan bahasa programing C-sharp dan database PosgresSQL

Kata Kunci : Kredit, AHP (Analitical Hierarki Process), Dekstop, C-Sharp dan

PosgresSQL

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Kristen

Satya Wacana Salatiga.

2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Page 8: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

3

1. Pendahuluan

Kebutuhan tentang teknologi informasi saat ini sangatlah penting, dimana

teknologi informasi menjadi salah satu kebutuhan yang tidak dapat dihindarkan.

Setiap lembaga keuangan berusaha untuk mengoptimalkan kenerja organisasi dengan

mengunakan teknologi informasi dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah.

Salah satu organisasi lembaga Keuangan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Artha

Prima Unit Tengaran dengan Badan Hukum No. 212/KPK/11.1/V/2000 PAD No.

62/PAD.MENEG.I/IV/2005 merupakan salah satu penyedia jasa yang menitik

beratkan pada pengkreditan sistem mingguan yang berada pada kab.semarang. Untuk

menjadi lembaga yang terdepan dengan mengoptimalkan teknologi informasi KSP

Artha Prima Unit Tengaran membutuhkan suatu sistem informasi yang dapat

membatu kinerja perusahaan agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan terhadap para nasabah dan para kinerja karyawan.

Penyaluran kredit kepada nasabah pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran

harus selektif dalam milih calon nasabah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan

kepastian bahwa calon nasabah akan memanfaatkan secara optimal dengan kredit

yang telah diterimanya. Untuk kemudian mampu mengembalikan pinjaman tersebut

beserta kewajibanya. Mempertimbangkan kelayakan suatu permohonan kredit,

seorang manager sering mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan

permohonan kredit untuk diterima atau ditolak yang disebabkan karena banyak

pertimbanggan berupa keuangan maupun non-keunagan yang merupakan penilaian

subyektif terhadapat debitur. Sampai saaat ini pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran

dalam melakukan analisa kelayakan kredit masih mengunakan penilaian secara

manual.

Melihat kondisi diatas maka perlu dirancang suatu sistem informasi kelayakan

kredit yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan kredit macet. Metode yang

digunakan dalam menganalisa calon nasabah pada Sistem Informasi Pendukung

Kelayakan Kredit ini mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process)

dengan tahap analisa 5C yang dimana metode ini digunakan untuk menganalisa

pengajuan kredit oleh beberapa calon nasabah kepada KSP Artha Prima Unit

Tengaran agar bisa menghasilkan suatu solusi yang di implementasikan pada suatu

bentuk aplikasi kelayakan kredit dan menghasilkan sebuah pilihan calon nasabah

mana yang layak menerima kredit diantara nasabah yang lain. Aplikasi kelayakan

kredit dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) yang dibuat nantinya

diharapkan dapat membantu manager dalam mengatasi masalah kredit macet yang

sering dialami oleh KSP Artha Prima Unit Tengaran.

Proses bisnis peminjaman dana kepada nasabah yang terjadi yaitu pihak

marketing KSP Artha Prima Unit Tengaran bekerja menawarkan jasa kepada para

masyarakat yang membutuhkan pinjaman dana. Apabila ada salah satu masyarakat

yang berminat maka dia sudah diyatakan sebagai calon nasabah KSP Artha Prima

Page 9: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

4

Unit Tengaran. Selelah itu pihak marketing menjelaskan syarat dan kewajiban calon

nasabah apabila ingin menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran, apabila

syarat sudah dipenuhi oleh calon nasabah maka pihak marketing melaporkan data

calon nasabah yang di dapat kepada manager guna dilakukan kelayakan kredit calon

nasabah. Dalam melakukan analisa kelayakan kredit, marketing dan manager

melakukan peninjauan ke tempat tinggal calon nasabah dan melakukan wawancara

kepada calon nasabah guna mengetahui kondisi calon nasabah yang akan menerima

kredit dari KSP Artha Prima Unit Tengaran. Proses bisnis seperti itulah yang

dilakukan pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran guna mendapatkan nasabah baru.

Dimana informasi yang dibutuhkan oleh manager adalah data calon nasabah dan data

keterangan kelayakan kredit calon nasabah. Akan tetapi pihak KSP Artha Prima Unit

Tengaran dalam menganalisa calon nasabah masih mengunakan cara manual,

begitupun pendataan dan penyimpanan data calon nasabah belum mengunakan

teknologi informasi.

Berdasarkan fakta dari proses bisnis tersebut maka dibangunlah sebuah

aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP yang bermaksut

untuk membantu manager KSP Arhta Prima Unit Tengaran dalam menganalisa

kelayakan kredit calon nasabah guna memilih calon nasabah yang layak mendapatkan

kredit diantara beberapa calon nasabah yang ada. Aplikasi ini nantinya berfungsi

sebagai media penyimpanan data calon nasabah dan menganalisa kelayakan kredit

calon nasabah mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) berbasis

(destop) .

2. Tinjauan Pustaka

Perancangan dan implementasi yang berhubungan dengan penelitian ini telah

banyak dilakukan oleh penelitian sebelumnya yaitu : Sistem Pendukung Keputusan

Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan

Mengunakan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dengan Borlan Delphi 7.0

dan SQL Server 2000 dengan tujuan untuk membantu pihak Bank Syariah Mandiri

Cabang Medan dalam menganalisa kelayakan kredit nasabah.[1] Penelitian

selanjutnya yang berjudul Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit

( Studi Kasus : BKM Arta Kawula) yang melakukan sebuah analisa kelayakan kredit

dengan metode AHP dengan tujuan membantu manager dalam mengambil

keputusan, mempermudah pembuatan laporan data pemohon kredit dan jaminan

kendaraan serta sistem pengarsipan yang lebih baik dan teratur. Dengan Borlan

Delphi 7.0 dan SQL Server 2000.[2]

Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya maka pengunaan

aplikasi sistem pendukung keputusan kelayakan kredit kepada calon nasabah dirasa

sangat positif membantu pihak bank maupun lembaga keuangan lain dalam

menganalisa kelayakan kredit calon nasabah. Pada penelitian ini ada perbedaan

dengan penelitian lain yaitu dari segi obkyek atau tempat studi kasus dan jenis

aplikasi programing dan database yang digunakan.

Page 10: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

5

Pengertian kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank

dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga.[6] Sistem Informasi merupakan

kumpulan dari perangkat keras dan perangkat lunak komputer serta manusia yang

akan mengelola data menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tersebut.

Suatu sistem dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.[3] Sistem

pendukung keputusan (decision support system atau DSS) adalah sistem informasi

berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi interaktif bagi menejer

dan praktisi bisnis selamam proses pengambilan keputusan.[4]

Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) adalah prosedur yang berbasis

matematis yang sangat baik dan sesuai untuk kondisi evaluasi atribut-atribut

kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik dikuantitatif dalam satu set

perbandingan berpasangan. Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model

pengambil keputusan yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang

bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP

pada dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya.

AHP juga memungkinkan kestruktur suatu sistem dan lingkungan kedalam

komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan mengukur

dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem.

Prosedur tahapan perhitungan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) dalam

memecahkan masalah guna mendapatkan sebuah solusi yaitu : 1) mendefinisikan

masalah dan menentukan solusi yang diingikan. 2) membuat struktur hierarki yang

diawali dengan tujuan utama. 3) membuat matriks perbandingan berpasangan yang

mengambarkan kontribusi relative atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau

kriteria yang setingkat diatasnya. 4) Mendefinisikan perbandingan berpasangan

sehingga diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan

n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. 5) Menghitung nilai eigen dan

menguji konsistensinya. 6) Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat

hirarki. 7) Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan. 8)

Memeriksa konsistensi hirarki.[5] Berdasarkan penjelasan tentang sistem pendukung

keputusan dan Metode AHP (Analytical Hierarcy Process) bisa ditarik kesimpulan

bahwa sistem pendukung keputusan dengan metode AHP (Analytical Hierarcy

Process)merupakan sistem yang berfungsi membantu mendukung keputusan

manager dalam menganalisa kelayakan kredit calon nasabah dengan mengunakan

metode AHP (Analytical Hierarcy Process) untuk memilih beberapa calon nasabah

yang layak dalam menerima kredit.

Page 11: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

6

3. Metode dan Perancangan Sistem

Proses merancang dan mengimplementasikan sistem informasi pendukung

kelayakan kredit calon nasabah diperlukan suatu rancangan sistem yang berguna

untuk memberikan gambaran kepada penguna aplikasi. Metode pengembangan

sistem yang akan digunakan dalam perancangan aplikasi Sistem Informasi

Pengdukung Kelayakan Kredit dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit

Tengaran) mengunakan metode Prototyping model. Gambar model Prototyping dapat

dilihat pada gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 Tahapan metode Prototyping model

Metode Prototyping dapat memudahkan pihak developer dan pihak KSP

Artha Prima Unit Tengaran untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan

aplikasi. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data di KSP Artha Prima Unit

Tengaran sesuai dengan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Tahap pengumpulan

data berupa penelitian observasi langsung dan wawancara. Observasi langsung yaitu

pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati jalanya proses bisnis di KSP

Artha Prima Unit Tengaran mulai dari pencarian calon nasabah, penilaian kelayakan

kredit nasabah, angsuran mingguan nasabah dan pencatatan angsuran nasabah.

Narasumber yang berkenan diwawancarai dari pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran

adalah Bpk. Suwantono(marketing) dan Bpk.Ahmat Saipul(manager).

Pengumpulan data akan dilakukan dalam perancangan sistem (build/revise

mack up), dengan membuat usecase diagram, acktivity diagram, class diagram,

desain interface dan desain arsitektur. Serta membuat mack-up sebagai gambaran

dari tampilan, selanjutnya sistem akan dibangun menggunakan software Visual Studio

2010 atau C# dengan database PostgresSQL 9.2. Setelah perancangan sistem akan

dilakukan tahap evaluasi sistem (customer test-drive mack up). Apakah prototype

sesuai dengan yang diharapkan, apabila tidak sesuai maka sistem akan dibangun

ulang maupun diperbaiki melalui tahap pengkodean sistem. Perulangan ketiga proses

ini terus berlangsung hingga semua kebutuhan terpenuhi.

Tahap prototype pertama versi 0.1.2015 tanggal 5 Februari 2015, aplikasi

dapat menampilkan form matriks kriteria dan alternatif, form hasil, form data calon

nasabah. Setelah dilakukan pengujian aplikasi kepada manager KSP Artha Prima

Unit Tengaran, hasil yang diperoleh dari prototype pertama adalah : 1) Data-data

dapat ditampilkan dengan benar, 2) Tidak tampilnya data baru pada data calon

Page 12: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

7

nasabah setelah terjadi penambahan data calon nasabah baru, 3) Menghilangkan

kolom kode, kode kriteria pada tampilan interface perhitungan AHP, 4)

Menambahkan standartrisasi pada form hasil, 5) Memperbaiki tampilan iterface

aplikasi agar lebih menarik.

Tahap prototype kedua versi 0.2.2015 tanggal 9 Februari 2015, aplikasi sudah

diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype pertama. Telah

dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil

yang diperoleh dari prototype kedua adalah : 1) Sudah tampilnya data baru pada data

calon nasabah setelah dilakukanya penambahan data calon nasabah baru,2) Sudah

diperbaiki pada tampilan kode, kode kriteria pada tampilan interface dalam

perhitungan AHP, 3) Sudah diperbaiki tampilan interface aplikasi dan sudah

disesuaikan dengan permintaan, 4) Sudah ditambahkanya standartrisasi pada form

hasil, 5) Perlu penambahan panduan aplikasi, 6) Penambahan gambaran proses

jalanya aplikasi.

Tahap prototype ketiga versi 03.2015 tanggal 15 Februari 2015 aplikasi sudah

diperbaiki dengan menyesuaikan hasil pengujian pada prototype kedua. Telah

dilakukan pengujian dengan pihak menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran, hasil

yang diperoleh dari prototype ketiga adalah : 1) Sudah ditambahkanya paduan

pengunaan aplikasi, 2) Sudah ditambahkanya tampilan gambar struktur hierarki pada

aplikasi AHP. Pada evaluasi prototype, dilakukan pengujian terhadap hasil dari

pengujian pengunaan pada aplikasi. Penilaian tentang cara kerja aplikasi dalam

bentuk prototype yang dilakukan oleh penguna, akan digunakan sebagai bahan

evaluasi dan akan dilakukan perbaikan untuk mengubah bagian mana saja yang akan

diubah. Berdasarkan pengembangan versi prototype dan pengujian system terdapat 3

versi perubahan (update).

Sistem dirancang dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language),

yaitu metode pemodelan secara visual sebagai sarana untuk merancang dan membuat

software berorientasi objek. UML (Unified Modeling Language) dapat digunakan

untuk merancang suatu konsep dalam pembuatan perangkat lunak[9]. Dalam

perancangan aplikasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit dengan AHP

menggunakan lima diagram yaitu : Usecase Diagram, Activity Diagram, Class

Diagram, Desain Interface dan Desain Arsitektur. Diagram usecase menjelaskan

kerja sistem secara garis besar dengan hubungan antara actor dengan usecase yang

memberikan suatu gambaran fungsi yang dimanfaatkan dalam sebuah sistem kepada

pengguna, User yang berperan sebagai actor memiliki fungsi sebagai pengakses

menu aplikasi.

Page 13: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

8

Gambar 2 Use Case Diagram Aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit

dengan Analitical Herarcy Process (AHP)

Gambar 2 menjelaskan bahwa terdapat 1 actor yaitu manager yang dapat

melakukan akses dalam mengelola aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan

Kredit dengan AHP. Untuk dapat mengakses aplikasi diharuskan untuk melalukan

login dengan memasukan username dan password. Berdasarkan diagram usecase

pada Gambar 2 terdapat menu aplikasi mengelola data calon nasabah, mengelola

perhitungan AHP, dan melihat hasil. Agar dapat masuk kedalam aplikasi diharuskan

user menginputkan username dan password dimana hal ini berfungsi sebagai security

untuk membatasi penguna aplikasi yang mempunyai hak akses saja.

Berdasarkan diagaram usecase diatas terdapat menu aplikasi Sistem Informasi

Data Calon Nasabah dalam menu utama yaitu : user dapat melakukan penambahan

data calon nasabah, pengubahan data calon nasabah dan penyimpanan data calon

nasabah pada aplikasi Sistem informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP.

Edit data calon nasabahadd data calon nasabah

Save data calon nasabah add kriteria

edit data kriteria

Save Priority vector

Mengelola Data Calon Nasabah

Mengelola perhitungan AHP

add calon nasabah

Menejer (actor)View summary

Page 14: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

9

Gambar 3 Activity Diagram Mengelola Data Calon

Activity diagram menjelaskan langkah atau urutan dalam sebuah proses. Pada

Gambar 3 diatas menjalaskan tentang activity diagram mengelola data calon nasabah

dimana user melakukan login dahulu, setelah berhasil makan sistem akan

menampilkan form utama kepada user, kemudian user memilih menu data calon

nasabah lalu sistem akan menampilkan form data calon nasabah, pada form ini user

dapat mengelola data calon nasabah dengan aktivitas insert, edit, save data calon

calon nasabah dan sistem akan menyimpan data yang sudah dikelola oleh user.

start

Memilih menu Data Calon

Nasabah

Mengelola data calon

nasabah

end

Input ID &

Pasword

edit saveinsert

Tampil Form

Utama

Tampil Form Data

Calon Nasabah

Save data

Tampil

Form Login

Cek ID &

Pasword

benarsalah

Button Baru Button

simpan

File Matriks Kriteria

Calon Nasabah

Matriks Hasil

Kriteria

Data Calon

Nasabah

Sistem AHPMenejer

Page 15: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

10

Diagram kelas (class diagram) adalah diagram yang digunakan untuk

menampilkan beberapa kelas serta paket-paket yang ada didalam sistem atau

perangkat lunak yang sedang dikembangkan[9]. Class diagram dapat dilihat pada

Gambar 4.

Gambar 4 Class Diagram aplikasi dengan Analitical Herarcy Process (AHP)

Pada class diagram yang ditunjukan oleh Gambar 4 diatas terdiri dari 3

bagain utama yaitu: boundery, controller, entity terdapat 3 boundery pada aplikasi

Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit Calon Nasabah dengan AHP

(Analytical Hierarcy Process) yaitu data calon nasabah (User Interface) UI, matriks

kriteria calon nasabah (User Interface) UI, matriks hasil criteria (User Interface) UI.

Terdapat 2 comtroller yaitu mengelola data calon nasabah, mengelola data matriks

kriteria calon nasabah. Serta terdapat 3 entity yaitu prospek, kriteria, koperasi.

Page 16: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

11

Gambar 5 Desaint interface form login

Gambar 5 merupakan tampilan desaint form login untuk user jika ingin masuk

pada aplikasi diwajibkan untuk melakukan login dengan menginputkan username dan

password yang telah diberikan. Apabila terjadi kesalahan input username dan

password maka sistem akan memberikan pemberitahuan kesalahan.

Gambar 6 Desaint Form Hasil Perhitungan Matriks Calon Nasabah

Gambar 6 merupakan desaint interface form hasil perhitungan

matriks calon nasabah yang menampilkan hasil analisa kelayakan kredit

Welcome

Sistem Informasi Kelayakan Kredit

KSP Artha Prima Unit Tengaran

ID

Pasword

Login Batal

Hasil Perhitungan

Tutup

Na Caracter

Capital

Capacity

Coleteral

Condition of

Ekonomi

Composion Wieght

Wieght Anna Sudarni Slamet Lestari Suyati

Page 17: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

12

calon nasabah. Kelima kriteria setiap calon nasabah akan ditampilkan pada

hasil perhitunganya Untuk hasil ahir dapat di lihat pada Composion Weight

dengan perbandingan setandar yang telah ditentukan dari pihak KSP Artha

Prima unit tengaran beserta keterangan yang ditampilkan dalam sistem.

Gambar 7 Desaint Artsitertur berbasis destop

Gambar 7 menjelaskan mengenai desaint arsitektur yang telah dibuat, desaint

arsitektur pada sistem informasi pembayaran berbasis desktop yang terdiri dari dua

komponen, processor (database postgresSQL 9.2 dan aplikasi sistem informasi

pendukung kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process)dan device

PC yang digunakan. Processor adalah komponen perangkat keras yang mampu

mengeksekusi program sedangkan device perangkat keras yang tidak memiliki

kemampuan untuk memproses data. Aplikasi system informasi pendukung keputusan

kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process) menghubungkan antara

PC user dengan database postgresSQL 9.2 sehingga semua pengoperasian pengolahan

dan pengaksesan data dapat ditampilkan sistem kedalam PC user.

4. Hasil Pembahasan dan Implementasi

Perancangan dan implementasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit

dengan AHP (Studi Kasus: KSP Artha Prima Unit Tengaran) dibangun dengan

menggunakan bahasa programing C#, dan SQL postgresSQL 9.2 sebagai media

penyimpanan basis data (database).

Dimana aplikasi ini mengunakan tahapan metode AHP (Analytical Hierarcy

Process) dalam proses menganalisa calon nasabah guna mendapatkan calon nasabah

yang diyatakan layak mendapat pinjaman kredit.

Analisa Kelayakan Kredit

mengunakan perhitungan AHP

preemptive

<AHP>

<thread name>

007 PC

DB_Koperasi

Page 18: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

13

Adapun tahapan mengunakan aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan

Kredit dengan AHP dapan dilakukan melakukan login terlebih dahulu. Gambar menu

login dapat dilihat pada gambar 8 dibawah ini.

Gambar 8 Form Login

Pada Gambar 8 merupakan form login yang berfungsi sebagai pintu masuk ke

menu utama. Dimana form login meminta user agar melakukan input data username

dan password yang sudah diberikan untuk masuk pada menu utama guna melakukan

analisa kelayakan kredit calon nasabah.

Gambar 9 Form Menu Utama

Gambar 9 merupakan tampilan dari menu utama yang merupakan tampilan

awal dari program yang dimana adalah jendela salam pembuka untuk menu – menu

yang lain. Dalam menu utama terdiri dari 3 menu yaitu: matriks kriteria calon

Page 19: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

14

nasabah yang berfungsi untuk melakukan perhitungan kelayakan kredit calon

nasabah, matriks hasil kriteria yang berfungsi untuk menampilkan hasil perhitungan

kredit calon nasabah, dan data calon nasabah yang berfungsi untuk melakukan

penginputan data calon nasabah. Serta terdapat file yang isinya adalah panduan

aplikasi dan gambaran proses hierarki pada aplikasi sistem informasi pendukung

kelayakan kredit dengan AHP (Analytical Hierarcy Process).

Gambar 10 Form Matriks kriteria calon nasabah

Pada gambar 10 merupakan tampilan dari form matriks kriteria calon nasabah

yang dimana user diminta untuk melakukan input data kriteria dan alternatif dalam

melakukan perhitungan kelayakan kredit dengan mengunakan metode AHP

(Analytical Hierarcy Process) kedalam aplikasi. Data yang diinput berupa data angka

dari nilai kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)

dimana data tersebut berasal dari pendapat sang menejer yang dihubungkan tingkat

kepentinganya dengan daftar kepentingan pada sekala penilaian AHP lalu diubah

menjadi inputan bagi aplikasi AHP (Analytical Hierarcy Process). dengan cara

melihat internsitas kepentingan pada skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy

Process)[10]. Adapun skala kepentingan AHP (Analytical Hierarcy Process) ini

berfungsi sebagai mendia penilaian terhadapat kriteria calon nasabah. Berikut adalah

gambar skala penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process).

Page 20: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

15

Gambar 11 Sekala Penilaian AHP (Analytical Hierarcy Process)

Dengan melihat Gambar 11 daftar nilai kepentingan pada sekala penilaian

AHP (Analytical Hierarcy Process) inilah inputan utama yang berupa pendapat

manajer terhadapat calon nasabah KSP Artha Prima Unit Tengaran yang akan

dianalisa kelayakan kreditnya mengunakan metode AHP (Analytical Hierarcy

Process) dengan cara membandingkan tingkat kepentingan satu sama lain

mengunakan nilai kepentingan tersebut. Penilaian kriteria berguna untuk

membandingkan tingkat kepentingan standart kriteria yang ditetapkan oleh pihak

KSP Artha Prima Unit Tengaran, hal ini berfungsi sebagai standart nilai bobot dalam

menentukan perbandingan matriks calon nasabah pada perhitungan menentukan

alternatif.

Kriteria yang ditentukan oleh pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran ada 5

yaitu: chracter yang menilai karakter/perilaku calon nasabah dimana ditinjau dari

segi wawancara pihak KSP Artha Prima Unit Tengaran dengan calon nasabah, capital

yang menilai tentang pelunasan kredit oleh nasabah kepada pihak koperasi yang

dilihat dari kemampuan calon nasabah untuk melunasi pinjaman kredit nantinya yang

dimana dilihat dari segi pendapatan calon nasabah, capacity yang menilai tentang

pendapat calon nasabah, colleteral yang menilai tentang jaminan yang diberikan

calon nasabah kepada pihak koperasi jaminan tersebut bias berupa BPKB kendaraan

atau KTP asli calon nasabah, dan condition of ekonomi yang menilai tentang keadaan

ekonomi calon nasabah bias dilihat dari sudut pandang kekaan yang dimiliki calon

nasabah.

Page 21: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

16

Dari 5 kriteria yang sudah ditentukan tersebut lalu dihitung nilai Alternatif,

dalam hal ini user diminta untuk menginput data dengan cara sepeti dalam

menghitung nilai kriteria yang sudah dilakukan sebelumnya. Penilaian penentuan

alternative adalah membandingkan nilai kriteria calon nasabah satu sama lain hingga

menghasilkan nilai pada priority vector, Pricipal Eigen Value, Concitency Index

(CI), Concitency Rasio (CR).

Gambar 12 Form Matriks hasil kriteria

Pada Gambar 12 merupakan tampilan dari form matriks hasil kriteria calon

nasabah yang berasal dari hasil perhitungan matriks kriteria calon nasabah

sebelumnya. Pada kolom Overal Composite terdapat 5 kriteria yang menampilkan

hasil perhitungan kelayakan kredit dengan metode Analitical Hierarki Proces (AHP)

pada setiap calon nasabah yang ditampilkan dan telah dihitung nilai kelayakan

kredinya. Hasil nilai yang ditampilkan pada setia kriteria calon nasabah yang ada

pada table Slamet lestari, nursah, dan Waridah adalah dari priority vector tiap criteria

calon nasabah. Hasil nilai dari kolom weight didapat dari nilai priority vector

perhitungan nilai standart kriteria yang ditentukan pada awal penilaian. Sedangkan

untuk nilai dari composite weight pada setiap calon nasabah didapat dari perkalian

nilai Weight dikali nilai setiap dari nasabah. Contoh :pada calon nasabah bernama

slamet lestari untuk hasil nilai 0.476 didapat dari (0.2 x 0.311904 + 0.1 x 0.14285 +

0.2 x 0.571428 + 0.1 x 0.571428 + 0.4 x 0.571428) = 0.476. Begitupun cara yang

digunakan untuk menentukan nilai Composite Weight pada calon nasabah bernarma

Nursah, Waridah. Nilai yang yang paling bersar dan mendekati nilai 1 adalah nilai

yang dipakai sebagai hasil nilai penentu kelayakan kredit setiap calon nasabah,

semakin tinggi nilainya maka semakin baik pula kesempan diterima menjadi nasabah

KSP Artha Prima Unit Tengaran. Sedangkan untuk nilai dari Decision adalah nilai

dari standart kelayakan kredit yang ditentukan dari pihak koperasi sendiri, dimana

nilainya adalah: jika hasil nilai dari Composite Weight setiap calon nasabah lebih dari

>0,3 maka calon nasabah tersebut diterima dan diyantakan baik, bilai nilainya

dibahwah <0,3 diatas dari >0,2 maka calon nasabah tersebut diterima dengan

Page 22: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

17

stantus pertimbangan, dan jika nilainya kurang dari <0,2 maka calon nasabah

tersebut ditolak.

Pengujian Sistem Aplikasi

Proses pengujian sistem ini menggunakan metode blackbox. Pada blackbox

testing, cara pengujian hanya dilakukan dengan menjalankan atau mengesekusi unit

atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis

yang diinginkan [10]. Berikut adalah hasil pengujian dengan menggunakan metode

blackbox. Table 1 Proses Penyimpanan Data

Operation ID Kondisi Respon Sistem Hasil

1 Mengisi semua data

calon nasabah pada

texbox dan memilih

button simpan untuk

melakukan penyimpanan

data calon nasabah baru

Menampilkan data calon

nasabah baru pada

listview

Penyimpanan data

calon nasabah baru

berhasil

2 Mengisi sebagian data

calon nasabah pada

texbox dan memilih

button simpan untuk

melakukan penyimpanan

data calon nasabah baru

Tidak Menampilkan data

calon nasabah baru pada

listview

Penyimpanan data

calon nasabah baru

gagal

3 Tidak mengisi data

calon nasabah pada

texbox dan memilih

button simpan untuk

melakukan penyimpanan

data calon nasabah baru

Tidak Menampilkan data

calon nasabah baru pada

listview

Penyimpanan data

calon nasabah baru

gagal

4 Mengisi semua data

criteria dan sub-kriteria

dalam perhitungan

matriks calon nasabah

pada table listview

memilih button simpan

priority vektor untuk

melakukan penyimpanan

data perhitungan matriks

baru

Menampilkan data

perhitungan matriks

yang baru pada listview

Penyimpanan data

perhitungan matriks

yang baru berhasil

Page 23: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

18

5 Mengisi sebagian data

kriteria dan alternative

dalam perhitungan

matriks calon nasabah

pada table listview

memilih button simpan

priority vektor untuk

melakukan penyimpanan

data perhitungan matriks

baru

Menampilkan data

perhitungan matriks

yang baru pada listview

Penyimpanan data

perhitungan matriks

yang barub berhasil

6 Tidak mengisi data

criteria dan alternative

dalam perhitungan

matriks calon nasabah

pada table listview

memilih button simpan

priority vektor untuk

melakukan penyimpanan

data perhitungan matriks

baru

Tidak menampilkan data

perhitungan matriks

yang baru pada listview

Penyimpanan data

calon nasabah baru

gagal

Pada Tabel 1 pengujian penyimpanan data calon nasabah baru dan

penyimpanan data perhitungan matriks setiap kondisi pada saat user melakukan

penyimpanan data calon nasabah baru dan perhitungan matriks baru. Validasi yang

dilakukan kedalam sistem dapat merespon semua tidakan yang dilakukan oleh

penguna penyimpanan data pada saat user menambahkan data calon nasabah baru

dan penyimpanan data pada saat user melakukan perhitungan matriks yang baru.

Pengujian Sistem pada Calon Nasabah

Dari aplikasi yang sudah dibuat dan sudah dilakukan uji kelayakan kredit

pada calon nasabah KSP Artha Prima unit tengaran pada data calon nasabah

pengajuan kredit bulan oktober 2014 oleh penilaian 3 orang calon nasabah yaitu:

slamet lestari, nursah, waridah dapat dilihat pada table 2 beikut:

Table 2 Perbandingan Sistem dengan Data

No Nama Nasabah Pendapat Aplikasi Laporan Data Kredit 1 Slamet Lestari Dari pendapat aplikasi

pendukung kelayakan kredit

menjelaskan bahwa calon

nasabah dengan nama slamet

Dari data analisa laporan

kredit nasabah bulan Agustus

2014 sampai selesai

menunjukan bahwa nasabah

Page 24: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

19

lestari memperoleh hasil

perhitungan kredit dengan nilai

ahir pada composite weight

0,476 dan di atas stadart yang

ditentukan pihak koperasi yaitu

0,3 maka sistem menyimpulkan

bahwa Slamet lestariditerima

pengajuan kreditnya dengan

nilai baik.

dengan nama slamet lestari

degan jumlah pinjam yang

besar cukup lancar dalam

proses kreditnyadan dengan

keadaan ekonomi yang baik

2 Nursah Dari pendapat aplikasi

pendukung kelayakan kredit

menjelaskan bahwa calon

nasabah dengan nama Nursah

memperoleh hasil perhitungan

kredit dengan nilai ahir pada

composite weight 0,16 dan di

bawah stadart yang ditentukan

pihak koperasi yaitu 0,2 maka

system menyimpulkan bahwa

Nursah ditolak pengajuan

kreditnya

Dari data analisa laporan

kredit nasabah bulan Agustus

2014 sampai selesai

menunjukan bahwa nasabah

dengan nama Nursah dengan

jumlah pinjam yang cukup

besar, kurang lanjar dalam

proses angsuran kreditnya dan

dalam keadaan ekonomi yang

kurang baik

3 Waridah Dari pendapat aplikasi

pendukung kelayakan kredit

menjelaskan bahwa calon

nasabah dengan namaWaridah

memperoleh hasil perhitungan

kredit dengan nilai ahir pada

composite weight 0,35 dan di

atas stadart baik yang

ditentukan pihak koperasi yaitu

0,3 maka sistem menyimpulkan

bahwaWaridah diterima

pengajuan kreditnya

Dari data analisa laporan

kredit nasabah bulan Agustus

2014 selesai menunjukan

bahwa nasabah dengan nama

Waridah dengan jumlah

pinjam yang kecil, lacar dalam

proses angsuran kreditnya dan

dalam keadaan ekonomi yang

kurang baik

Pada Table 2 diatas dapat dijelaskan bahwa dalam perbandingan pendapat

sistem aplikasi pendukung kelayakan kredit calon nasabah dengan metode AHP

(Analytical Hierarcy Process)dengan rekap data kredit nasabah pada bulan angustus

sampai 2014 selesai bulan oktober 2014 menunjukan bahwa hasil rekomendasi sistem

dari pendapat menejer tentang kriteria ketiga calon nasabah dengan hasil proses

angsuran 3 nasabah setelah diterima menjadi nasabah KSP Artha Prima Unit

Tengaran dan sudah selesai proses angsuranya menyimpulkan cukup mendekati tepat.

Pengujian Penerimaan Pengguna

Pengujian penerimaan pengguna dilakukan dengan metode wawancara kepada

pengguna aplikasi yaitu menejer KSP Artha Prima Unit Tengaran. Pengguna aplikasi

ini adalah menejer yang berperan sebagai user. Berdasarkan pengujian penyimpanan

data, penyajian data dan pengolahan data pada sistem dapat menjawab kebutuhan dari

pengguna. Aplikasi yang dibangun juga cukup dipahami dan digunakan oleh

Page 25: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

20

pengguna. User interface pada aplikasi juga sudah dipahami pengguna karena setiap

desaint yang dibuat selalu melakukan konsultasi dengan pengguna langsung.

Pengujian penerimaan pengguna dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini:

Operation ID Operasi Sistem Respon Pengguna

1 Apakah aplikasi sudah

sesuai dengan kebutuhan

pengguna ?

Dari menejer mengatakan

cukup, tapi alangkah baiknya

sisten AHP digabungkan

dengan aplikasi pencatatan

tagihan yang sudah ada.

2 Apakah sistem informasi

yang dirancang dapat

diterapkan pada

koperasi?

Dari tangapan sang menejer bisa

digunakan

3 Apakah sistem informasi

mudah digunakan ? Dari menejer berkata lumayan

sulit bila belum memahami dan

dijelaskan prosedur pengunaan

aplikasi.

4 Bagaimana pendapat

pengguna mengenai

tampilan atau interface

aplikasi sistem informasi

yang telah dibangun ?

Tampilanya menarik

5 Apakah sistem informasi

dapat membantu dalam

efiensi waktu dibandingkan

dengan sebelum

menggunakan aplikasi ?

Cukup membantu apabila

adanya banyak calon nasabah

yang mengajukan kredit

6 Bagaimana output yang

dihasilkan oleh aplikasi ?

Menejer menjawab hasil yang

ditampilkan cukup membantu,

dengan mempermudah menejer

dalam menganalisa kelayakan

kredit calon nasabah serta

adanya data tertulis. Tapi

sayangnya belum ada output

print.

Output yang dihasilkan mengenai kelayakan kredit calon nasabah pada KSP

Artha Prima Unit Tengaran dari apa yang dibutuhkan oleh pihak manager pada

sistem yang sudah diterapkan dan dilakukan pengujian oleh manager menjawab

sistem ini membantu dalam segi ketepatan memilih calon nasabah, penyajian nilai

secara tertulis,mempersingkat waktu kerja dalam menganalisa calon nasabah yang

banyak, dan membantu memberikan informasi kepada manager tentang kebijakan

manager dalam memilih nasabah baru.

Page 26: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

21

5. Simpulan

Perancangan dan implementasi sistem informasi pendukung kelayakan kredit

dengan metode AHP (Analytical Hierarcy Process) pada KSP Artha Prima Unit

Tengaran diyatakan dapat membantu operasional kerja manajer dalam menganalisa

kelayakan kredit calon nasabah pada setiap bulanya. Selain itu juga berfanfaat pada

penyediaan pengarsipan data, dimana pihak manajer dapat melihat kembali data-data

calon nasabah yang sudah pernah disimpan dan dilakukan analisa kelayakan kredit

pada calon nasabah terdahulu dan dalam pengoperasian, penambahan, pengubahan

dan penyimpanan data pada aplikasi dapat dilakukan backup data bila mana terjadi

kesalahan data dan kerusakan pada aplikasi Sistem Informasi Pendukung Kelayakan

Kredit dengan AHP.

6. Daftar Pustaka

[1] Azwani, Farabi,2010. Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha

Rakyat Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Medan Mengunakan Metode

Analitical Herarcy Process (AHP). Universitas Sumatera Utara

[2] Indra kurniawan,Stevanus,2010. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan

Pemberian Kredit. Fakultas Teknologi dan Informasi

Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan

UML. Yogyakarta : Andi Offset.

[3] Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.

Yogyakarta : Grava Media.

[4] Kusrini. 2007. Konsep Dan Aplikasi SPK. Yogyakarta: C.V Andi Offset.

[5] Saaty,Thomas L,2005.Theory and Applications of the Analytic Network

Process: Decision Making with Benefits, Opportunities, Costs, and Risks ,352

pp , RWS Publications

[6] Suyatno,Thomas,1998.Dasar-dasarPengkreditan.Jakarta:PT.Gramedia

Jakarta

[7] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta :

Andi Offset.

[8] Teguh Wahyono. 2004. Sistem Informasi (Konsep Dasar, Analisis Desaign,

DanImplementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu.

[9] Irwanto, Djon. 2006. Perancangan Object Oriented software Dengan

UML. Yogyakarta : Andi Offset

[10] Setiawan Bambang. 2009. Visual Modeling dengan Rational Rose 2000

Enterprise Edition. Jakarta. Elex Media Komputindo.

Page 27: Sistem Informasi Pendukung Kelayakan Kredit dengan AHP …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/14667/2/T1 _682010087_Full... · mempermudah kerja menejer dalam menganalisa kelayakan

22