Upload
buidieu
View
226
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN
PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL
MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh:
ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN
ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN
PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL
MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer
Oleh:
ADHITYA KUKUH PRIBADI NIM : 106093003047
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2011 M / 1432 H
SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN PRODUKTIF
(STUDI KASUS : BAITUL MAAL WAT TAAMWIL
MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG)
Skripsi
Disetujui Dan Disahkan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Studi
Pada Program Strata Satu Program Studi Sistem Informasi
Universitas Islam Negeri Jakarta
Oleh
ADHITYA KUKUH PRIBADI
NIM : 106093003047
Menyetujui,
Pembimbing I
Bayu Waspodo, MM NIP. 19740812 200801 1 001
Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 19750818 200501 2 008
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran Zakat
dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus: Baitul Maal wat Taamwil
Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug)” yang ditulis oleh Adhitya Kukuh Pribadi,
106093003047 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosyah
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta pada hari Senin, 28 Februari 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Program Studi Sistem
Informasi.
Jakarta, Maret 2011
Menyetujui,
Mengetahui,
Penguji I
Zulfiandri, MMSI
NIP. 19700130 200501 1 003
Penguji II
Bakri La Katjong, Ir, MT, M.Kom
NIP. 470 035 764
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis
NIP. 19680117 200112 1 001
Ketua Program Studi Sistem
Informasi
Nur Aeni Hidayah, MMSI
NIP. 19750818 200501 2 008
Pembimbing I
Bayu Waspodo, MM
NIP. 19740812 200801 1 001
Pembimbing II
Nur Aeni Hidayah, MMSI
NIP. 19750818 200501 2 008
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, Maret 2011
Adhitya Kukuh Pribadi
106093003047
iii
ABSTRAK
ADHITYA KUKUH PRIBADI, Sistem Informasi Penerimaan dan Penyaluran Zakat dengan Distribusi Konsumtif dan Produktif (Studi Kasus Baitul Maal wat Taamwil Masjid Al-Azhar Cabang Ciledug). Di bawah bimbingan BAYU WASPODO dan NUR AENI HIDAYAH. BMT Masjid Al-Azhar merupakan lembaga keuangan yang memiliki kegiatan salah satunya sebagai menggalang dana khususnya zakat. Pengelolaan data untuk muzaki, penerimaan, dan penyaluran dan laporannya sudah terkomputerisasi, namun memiliki kekurangan yaitu belum terintegrasi satu sama lain dan masih menggunakan satu komputer yang akan mengurangi efisiensi waktu pengelolaan ditambah beberapa fitur yang kurang seperti pembuatan tanda bukti donasi dan laporan. Oleh karena itu penelitian ini mengusulkan pengembangan Sistem Informasi Manajemen Zakat berbasis client-server yang dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem sebelumnya. Adapun pengembangan yang dilakukan pada sistem informasi ini adalah mengintegrasikan antara data Muzaki, data donasi, dan data penyaluran dengan pengelompokan distribusinya yaitu konsumtif dan produktif, memberi informasi jumlah penerimaan dan pemasukan, ketersediaan tanda bukti donasi yang langsung dapat di cetak, kemudahan dan keakuratan dalam mendapatkan informasi, tersedianya laporan periodik yang realtime, dan aplikasi yang dapat diakses dalam waktu yang bersamaan. Dalam pengembangan sistem ini, penelitian menggunakan metodologi Rapid Application Development (RAD) sebagai metode pengembangan sistem. Untuk metodologi analisis maupun perancangan sistem, penelitian menggunakan pendekatan dengan metodologi Object Oriented Analisis (OOA) dan Object Oriented Design (OOD). Dengan Unified Modelling Language (UML) sebagai tools dalam analisis maupun perancangannya. Aplikasi Sistem Informasi Zakat ini diuji menggunakan metode pengujian perangkat lunak dengan black box testing dan menghasilkan hasil yang sesuai. Harapannya, penelitian ini dapat membantu BMT Masjid Al-Azhar cabang Ciledug dalam pengelolaan data Muzaki, Donasi dan Penyalurannya yang lebih baik sehingga penghimpunan dan penyaluran zakat pun bisa lebih dioptimalkan dan aktivitas karyawan dalam mengelola zakat ini bisa lebih efektif dan efesien dalam menghasilkan informasi yang akurat. V Bab + xviii Halaman + 183 Halaman + Daftar Pustaka + Lampiran, 2011 Buku Acuan (18,1999 - 2010)
Kata Kunci : Sistem Informasi, Zakat, Konsumtif dan Produktif, Rapid Application Development (RAD), Unified Modelling Language (UML).
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas
akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga
tercurahkan kepada suri tauladan kita Rasulullah Muhammad SAW. Amin.
Penyusunan tugas akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
kelulusan pada Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta Program Reguler Jurusan Sistem Informasi. Dengan judul
tugas akhir ini adalah SISTEM INFORMASI PENERIMAAN DAN
PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI KONSUMTIF DAN
PRODUKTIF (Studi Kasus : Baitul Maal Wat Taamwil Masjid Al-Azhar
Cabang Ciledug).
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis mendapatkan bimbingan dan
bantuan baik dari segi moral dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas
Sains dan Teknologi.
2. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan Ibu
Nur Aeni Hidayah, MMSI, selaku Sekretaris Program studi Sistem
Informasi sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah banyak
membantu dalam penyelesaian Skripsi ini.
ii
3. Bapak Bayu Waspodo,MMSI selaku pembimbing I yang telah
memberi banyak pengarahan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
4. Bapak Sapuah Zainuddin, selaku Kepala Cabang BMT Mesjid Al-
Azhar cabang Ciledug beserta jajarannya Mbak Sulis, Mas Wawan,
Mas Tri yang telah meluangkan waktunya selama penelitian.
5. Yang terkasih Ayahanda Indra dan Ibunda Mis Effeni,
“Allahummaghfirlii wa liwaalidayya warhamhummaa kamaa
rabbayaanii shaghiiraa..” keluarga besarku, atas doa, motivasi,
dukungan, nasehat yang tak ternilai harganya.
6. Nindi, Mela, K’ Indri, K’ Siti, Dudung, Feri, Adi, Lia, Farah, Agus,
Cosmas dan sahabat lainnya di kelas A SIAP yang terlalu banyak
penulis bila disebutkan satu persatu. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas tahun - tahun menyenangkan bersama kalian.
Layaknya tidak ada gading yang tak retak, begitu juga penulis yang tak
luput dari kesalahan dalam penulisan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan dari pembaca maupun pengguna skripsi ini.
Kritik dan saran dapat disampaikan melalui [email protected]. Semoga
skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat.
Tangerang, 01 Maret 2011
Adhitya Kukuh Pribadi NIM : 106093003047
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
DAFTAR SIMBOL ....................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah ................................................................................. 4
1.4 Tujuan dan Manfaat ............................................................................ 5
1.4.1 Tujuan ....................................................................................... 5
1.4.2 Manfaat ..................................................................................... 5
1.5 Metodologi Penelitian ........................................................................ 7
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 7
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem .................................................. 7
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 8
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem .......................................................................... 11
2.1.1 Pengertian Sistem ...................................................................... 11
2.1.2 Karakteristik Sistem ................................................................... 11
2.1.3 Klasifikasi Sistem ....................................................................... 13
2.2 Konsep Dasar Informasi ...................................................................... 15
2.2.1 Definisi Informasi ....................................................................... 15
2.2.2 Kualitas Informasi ...................................................................... 16
v
2.2.3 Nilai Informasi ........................................................................... 18
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi .......................................................... 18
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi ...................................................... 18
2.3.2 Komponen Sistem Informasi ...................................................... 19
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat .............................. 20
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen .................................... 20
2.4.2 Pengertian Zakat ........................................................................ 20
2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat ........................................... 23
2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif ........................................... 24
2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT) ....................................................... 25
2.5.1 Peran BMT ................................................................................. 25
2.5.2 Fungsi BMT .............................................................................. 26
2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT ............................................. 27
2.6 Rapid Application Development (RAD) .............................................. 30
2.6.1 Konsep Dasar RAD .................................................................... 30
2.6.2 Fase dalam RAD......................................................................... 30
2.6.3 Keuntungan menggunakan RAD ................................................. 31
2.7 Basis Data .......................................................................................... 32
2.7.1 Pengertian Basis Data ................................................................. 32
2.7.2 Database Management System (DBMS) ..................................... 35
2.7.3 Structured Query Language (SQL) ............................................ 36
2.8 Unified Modelling Language (UML) .................................................. 36
2.8.1 Pengertian UML ......................................................................... 36
2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML ............................................. 37
2.9 Metodologi Pengembangan Sistem ...................................................... 44
2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain SI .............................................. 45
2.9.2 Pendekatan analisis Sistem ......................................................... 46
2.9.3 Sistem Informasi OO .................................................................. 47
2.10 Konsep Dasar Internet ....................................................................... 50
2.10.1 Pengertian Internet .................................................................... 50
2.10.2 Sejarah Internet ........................................................................ 51
2.10.3 Sumber Daya Internet ............................................................... 53
vi
2.11 Konsep Dasar Jaringan Komputer...................................................... 55
2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer .................................................. 55
2.11.2 Klasifikasi Jaringan Komputer ................................................. 55
2.11.3 Topologi Jaringan Komputer .................................................... 59
2.12 Perangkat Aplikasi Web .................................................................... 61
2.12.1 Aplikasi Web ............................................................................ 61
2.12.2 HyperText Transport Protocol (HTTP) .................................... 62
2.12.3 Web Browser ............................................................................ 63
2.12.4 HyperText Markup Language (HTML) ..................................... 63
2.12.5 HyperText Preprocessor (PHP) ................................................ 64
2.12.6 MySQL .................................................................................... 66
2.12.7 XAMPP ................................................................................... 70
2.13 Penelitian Sejenis .............................................................................. 70
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 71
3.1.1 Pengamatan ................................................................................ 71
3.1.2 Wawancara ................................................................................ 71
3.1.3 Studi Pustaka .............................................................................. 72
3.2 Metode Pengembangan Sistem ........................................................... 74
3.2.1 Requirment Planning .................................................................. 74
3.2.2 Workshop Design ....................................................................... 74
3.2.3 Implementation ........................................................................... 75
3.3 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 75
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ............................................................. 78
4.1.1 Latar Belakang Sejarah ............................................................... 78
4.1.2 Gambaran Umum KS-BMT ....................................................... 80
4.1.3 Struktur Organisasi ..................................................................... 82
4.1.4 Logo BMT .................................................................................. 82
4.2 Requirment Planning .......................................................................... 83
vii
4.2.1 Analisa Proses Bisnis .................................................................. 83
4.2.2 Identifikasi Masalah.................................................................... 85
4.3 Workshop Design ............................................................................... 87
4.3.1 Usecase Diagram ........................................................................ 87
4.3.2 Activity Diagram ........................................................................ 104
4.3.3 Class Diagram ............................................................................ 117
4.3.4 Sequence Diagram ...................................................................... 118
4.3.5 Statechart Diagram .................................................................... 125
4.3.6 Database Design ......................................................................... 130
4.3.7 Perancangan Interface ................................................................. 136
4.4 Implementation ................................................................................... 152
BAB 5 PENUTUP
5.1 Simpulan .............................................................................................. 159
5.2 Saran .................................................................................................... 160
DAFTAR ISTILAH ..................................................................................... 161
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 163
LAMPIRAN .................................................................................................. 165
viii
DAFTAR GAMBAR
1.1 Tahapan Rapid Application Development ........................................... 9
2.1 Siklus Informasi .................................................................................. 16
2.2 Kualitas Informasi .............................................................................. 17
2.3 Tahapan RAD ..................................................................................... 29
2.4 Jenjang dari Data ................................................................................. 32
2.5 Contoh Use Case Diagram .................................................................. 40
2.6 Contoh Class Diagram ........................................................................ 40
2.7 Contoh Class ...................................................................................... 41
2.8 Contoh Sequence Diagram .................................................................. 41
2.9 Contoh Statechart Diagram ................................................................. 42
2.10 Contoh Activity Diagram .................................................................. 43
2.11 Topologi Bus ..................................................................................... 58
2.12 Topologi Ring ................................................................................... 58
2.13 Topologi Star .................................................................................... 59
2.14 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML ................................ 61
2.15 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen PHP .................................... 63
3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................ 77
4.1 Struktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar ......................................... 82
4.2 Logo BMT Masjid Al-Azhar ............................................................... 82
4.3 Use case Diagram Sistem Berjalan ...................................................... 83
4.4 Activity Diagram Sistem Berjalan ........................................................ 84
4.5 Alur Bisnis Sistem Berjalan ................................................................. 85
4.6 Use case Diagram Sistem Usulan ........................................................ 92
4.7 Proses Bisnis Sistem Usulan ................................................................ 93
4.8 Diagram Aktivitas dari Use case Bayar Donasi ................................... 104
4.9 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Donasi ............................. 105
ix
4.10 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Bukti Donasi ........................ 106
4.11 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki .......................... 107
4.12 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Tipe Muzaki ........................... 108
4.13 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi ........................... 109
4.14 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Mustahik ........................ 110
4.15 Diagram Aktivitas dari Use case Konfirmasi Penyaluran ................... 111
4.16 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Penyaluran ..................... 112
4.17 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki ........... 113
4.18 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ........ 114
4.19 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ............ 115
4.20 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran ..... 116
4.21 Class Diagram Sistem Usulan ........................................................... 117
4.24 Sequence Diagram dari Use case Bayar Donasi ................................. 118
4.23 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Donasi .......................... 119
4.24 Sequence Diagram dari Use case Cetak Bukti Donasi ....................... 119
4.25 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Muzaki .......................... 120
4.26 Sequence Diagram dari Use case Buat Tipe Muzaki .......................... 120
4.27 Sequence Diagram dari Use case Buat Jenis Donasi .......................... 121
4.28 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Mustahik ....................... 121
4.29 Sequence diagram dari Use case Konfirmasi Penyaluran .................. 122
4.30 Sequence diagram dari Use case Buat Data Penyaluran ..................... 122
4.31 Sequence Diagram dari Use case Lihat Data Mustahik ....................... 123
4.32 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki .......... 123
4.33 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik ....... 124
4.34 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Donasi ........... 124
4.35 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran..... 125
4.36 State Chart Diagram Muzaki ............................................................. 126
4.37 State Chart Diagram Donasi ............................................................. 127
4.38 State Chart Diagram Mustahik .......................................................... 128
4.39 State Chart Diagram Penyaluran ....................................................... 128
4.40 State Chart Diagram Cetak Laporan .................................................. 129
4.41 Physical Database Schema yang diajukan ......................................... 130
x
4.42 Gambar tabel user di database ........................................................... 131
4.43 Gambar tabel muzaki di database ...................................................... 132
4.44 Gambar tabel donasi di database ........................................................ 132
4.45 Gambar tabel tipe_muzaki di database ............................................... 133
4.46 Gambar tabel jenis_donasi di database ............................................... 133
4.47 Gambar tabel mustahikkonsumtif di database .................................... 134
4.48 Gambar tabel mustahikproduktif di database ..................................... 134
4.49 Gambar tabel penyaluran kon di database .......................................... 135
4.50 Gambar tabel penyaluran pro di database ........................................... 135
4.51 Halaman Login pada Browser ............................................................ 136
4.52 Halaman Utama Administrator .......................................................... 137
4.53 Halaman Utama Muzaki (Administrator) ........................................... 137
4.54 Halaman Form Input Data Muzaki (Administrator) ........................... 138
4.55 Halaman Utama Tipe Muzaki (Administrator) ................................... 138
4.56 Halaman Form Input Data Tipe Muzaki (Administrator) ................... 139
4.57 Halaman Form Edit Data Tipe Muzaki (Administrator) ..................... 139
4.58 Halaman Jenis Donasi (Administrator) .............................................. 140
4.59 Halaman Form Input Jenis Donasi (Administrator) ............................ 140
4.60 Halaman Utama User Penghimpun .................................................... 141
4.61 Halaman ubah pengguna (admin) ...................................................... 141
4.62 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ......................................... 142
4.63 Halaman Input Data Donasi (Penghimpun) ........................................ 142
4.64 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun) ......................................... 143
4.65 Halaman Lihat penerimaan detail (Manajemen) ................................. 143
4.66 Halaman Utama Manajemen .............................................................. 144
4.67 Halaman Laporan data muzaki (Manajemen) ..................................... 144
4.68 Halaman Laporan data penerimaan (Manajemen) .............................. 145
4.69 Halaman Acc Mustahik awal (Manajemen) ....................................... 145
4.70 Halaman Pembuatan Acc Mustahik (Manajemen).............................. 146
4.71 Halaman Laporan data Penyaluran (Manajemen) ............................... 146
4.72 Halaman Utama Bagian Umum ......................................................... 147
4.73 Halaman input data mustahik ............................................................. 147
xi
4.74 Halaman Konfirmasi data Penyaluran (Umum) .................................. 148
4.75 Bukti Donasi Untuk Muzaki .............................................................. 148
4.76 Laporan Donasi ................................................................................. 149
4.77 Laporan penyaluran ........................................................................... 149
4.78 Laporan Mustahik ............................................................................. 150
4.79 Laporan Muzaki ................................................................................ 150
xii
DAFTAR TABEL
2.1 Daftar Sumber Daya pada Internet ....................................................... 54
2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area ................................ 58
4.1 Identifikasi Aktor ................................................................................ 87
4.2 Identifikasi Use case ........................................................................... 91
4.3 Narasi dari use case Bayar Donasi ....................................................... 94
4.4 Narasi dari use case Buat Data Donasi ................................................ 94
4.5 Narasi dari use case Cetak Bukti Donasi ............................................. 95
4.6 Narasi dari use case Buat Data Muzaki ................................................ 96
4.7 Narasi dari use case Input Tipe Muzaki ............................................... 96
4.8 Narasi dari use case Buat Jenis Donasi ................................................ 97
4.9 Narasi dari use case Buat Data Mustahik ............................................. 98
4.10 Narasi dari use case Konfirmasi Penyaluran ...................................... 99
4.11 Narasi dari use case Buat Data Penyaluran ........................................ 100
4.12 Narasi dari use case Lihat Data Mustahik .......................................... 100
4.13 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Muzaki .............................. 101
4.14 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Mustahik ........................... 102
4.15 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Donasi ............................... 102
4.16 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Penyaluran ......................... 103
4.17 List Hasil Pengujian dengan pendekatan Black-Box Testing............... 152
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1 Surat Keterangan Riset ........................................................................... 165
2 Lembar Wawancara ............................................................................... 166
3 Tampilan GUI ........................................................................................ 168
4 Source Code ........................................................................................... 177
xiii
SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Actor
Use case
Association
Extends
Uses (includes)
Depends on
Inheritance
<<depends on>>
xiv
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Activity
Initiate Activities
Start of the Process
Termination of the
Process
Synchronization Bar
Decision Activity
xv
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Class
Ket:
1 class name
2 attributes
3 behaviors
Association
Agregation
Generalization
1 2
3
xvi
SIMBOL OBJECT/CLASS ASSOCIATIONS AND MULTIPLICITY
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Pasti satu
Nol atau satu
Nol atau lebih
Satu atau lebih
Specific range
xvii
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
Object
Lifeline
Messages
Behaviors (operations)
xviii
SIMBOL STATECHART DIAGRAM
(Jeffrey L. Whitten, 2004)
Simbol Arti
State
Transition Paths
Initial State
Final State
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi dan teknologi dewasa ini, penggunaan komputer
sebagai salah satu alat teknologi informasi sangat dibutuhkan keberadaannya
hampir di setiap aspek kehidupan. Informasi yang cepat dan akurat serta tertata
dalam suatu struktur yang jelas akan sangat mendukung kelancaran operasional
atau manajemen perusahaan. Tanpa informasi perusahaan tidak dapat
beroperasi dengan lancar dan mengambil keputusan manajerial secara objektif,
karena perusahaan tidak dapat mengetahui secara pasti kondisi di lapangan
(Oetomo, 2002).
Adapun kelebihan yang didapat dari pengolahan data menggunakan
sistem informasi terkomputerisasi yang terancang dengan baik dan benar
antara lain dapat mengolah data dengan cepat dan akurat. Pengolahan data
yang belum terkomputerisasi dapat menimbulkan berbagai masalah, hal ini
disebabkan karena kemampuan manusia yang terbatas. Selain itu pengolahan
data secara manual membutuhkan waktu yang lama (Fatansyah, 2007).
Namun penerapan teknologi informasi untuk zakat ini juga bukan tanpa
kendala. Kendala yang biasa dihadapi dalam penerapan informasi teknologi
(IT) adalah pemborosan biaya dalam membangunnya, sulitnya edukasi sumber
daya manusianya, dan pada saat implementasinya. Ditambah lagi, belum semua
instansi paham akan IT apalagi sampai menerapkannya (Karim, 2009).
2
Salah satu alasan suatu sistem informasi perlu diganti atau perlu
dikembangkan adalah adanya permasalahan yang dijumpai pada sistem yang
lama. Permasalahan pada sistem yang lama bisa berarti pencatatan data yang
tidak akurat, informasi yang sering terlambat atau sukar diperoleh saat
dibutuhkan (Nugroho, 2005).
Saat ini, dalam pengelolaan data di BMT Masjid Al-Azhar sudah
terkomputerisasi dalam hal penanganan data Muzaki, Muzaki berdonasi, dan
pembuatan laporan. Namun aplikasi tersebut masih memiliki kekurangan
diantaranya masing-masing fungsi ini belum terintegrasi satu sama.
Pada pengelolaan data muzaki masih banyak terdapat pengulangan
berupa data ganda yang muncul karena tiap petugas melakukan pendataan
muzaki yang sama untuk tiap jenis zakat yang akan dibayarkan untuk
memperbaikinya harus dengan mengeceknya satu persatu. belum akurat dan
lambat dalam melakukan pencarian sehingga menyita waktu yang cukup lama
ketika pencarian sedangkan tidak memungkinkan dicari satu persatu mengingat
data yang ada cukup banyak dan beragam. Dan juga penyaluran yang belum
tepat dengan tujuan zakat sebagai sarana peningkatan masyarakat yang
produktif yang menyebabkan penyaluran hanya kepada konsumtif yang
berlebihan.
Oleh karenanya, diperlukan suatu konsep pengelolaan data zakat secara
terkomputerisasi lengkap dan terintegrasi dengan berbagai fitur yang
dibutuhkan serta laporan yang disediakan sesuai dengan kebutuhan pihak
manajemen dalam bentuk jaringan sehingga berbagai kesulitan yang
3
berhubungan dengan pengelolaan zakat dapat diatasi, maka proses pengelolaan
data zakat dapat berjalan lebih efektif dan efisien, dilengkapi dengan data
penyaluran yang mengatur kepada fungsinya .
Melihat kenyataan di atas maka peneliti ingin merancang sebuah sistem
informasi berbasis web dinamis untuk menangani hal ini. Selain itu, dengan
sistem informasi ini, diharapkan BMT Masjid Al-Azhar tidak merasa kesulitan
dalam menginformasikan laporan keuangan dan tidak akan terjadi redudansi
data muzaki maupun mustahik. maka peneliti mengaplikasikannya dengan
penelitian Tugas Akhir dengan judul SISTEM INFORMASI
PENERIMAAN DAN PENYALURAN ZAKAT DENGAN DISTRIBUSI
KONSUMTIF DAN PRODUKTIF (STUDI KASUS : BAITUL MAAL
WAT TAAMWIL MASJID AL-AZHAR CABANG CILEDUG).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, dapat
dirumuskan masalaah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang aplikasi penerimaan dan penyaluran zakat
yang pengelolaan datanya saling terintegrasi dengan baik sehingga
memudahkan user untuk mengakses di beberapa komputer.
2. Bagaimana merancang sistem yang dapat memberikan laporan dengan
cepat dan realtime.
4
1.3 Batasan Masalah
Agar pembahasan dalam skripsi ini tidak terlalu luas, namun dapat
mencapai hasil yang optimal, maka peneliti akan membatasi ruang lingkup
pembahasan sebagai berikut :
1. Sistem ini hanya mengelola data muzaki, donasi yang dibayarkan oleh
muzaki, pengelolaan data mustahik beserta pendataan penyaluran
donasi sesuai dengan kelompok distribusinya.
2. Sistem ini menyediakan informasi berupa laporan (data Muzaki,
penerimaan donasi, penyaluran donasi) bagi pihak manajemen.
3. Aplikasi yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Zakat adalah aplikasi yang untuk saat ini hanya skala
jaringan LAN (Local Area Network).
4. Aplikasi yang akan dibuat bersifat internal, yaitu hanya dapat di akses
oleh karyawan, manajer dan administrator yang mempunyai hak akses
tertinggi tanpa melibatkan muzaki dan mustahik sebagai pengguna
sistem.
5. Dalam perancangan sistem informasi ini, akan menggunakan PHP
sebagai bahasa pemrograman, MySQL sebagai database server. Dan
Apache sebagai webserver, Microsoft Visio, Adobe Photoshop dan
Dreamweaver sebagai aplikasi Pendukung.
6. Sistem ini tidak akan membahas masalah protocol, jaringan,
keamanan data, penunjang keputusan, skema pemberian zakat kepada
5
mustahik dan sistem akuntansi atau perhitungan zakat yang lebih
kompleks.
7. Pada tahap implementasi sistem pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Zakat ini tidak dilakukan tahap mengoperasikan sistem,
melainkan hanya dilakukan tahap membangun, dan menguji aplikasi.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
1. Tujuan penulisan skripsi ini adalah merancang sistem informasi
manajemen zakat untuk memberikan kemudahan dalam sistem kerja
penghimpunan dan penyaluran zakat pada BMT Masjid Al-Azhar.
1.4.2 Manfaat
1.4.2.1 Bagi Peneliti
1. Menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama kuliah terutama pada
bidang manajemen Sistem Informasi.
2. Menambah wawasan peneliti didalam mengembangkan suatu aplikasi
sistem informasi khususnya dalam pengelolaan data pada perusahaan.
3. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan strata satu (S1), Sistem
Informasi Bisnis Syariah Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
6
1.4.2.2 Bagi Universitas
1. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi
pelajaran yang diperoleh dibangku kuliah.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan ilmunya dan
sebagai bahan evaluasi.
1.4.2.3 Bagi BMT Masjid Al-Azhar
1. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Zakat yang sudah terintegrasi dan
mudah digunakan dalam melakukan manipulasi data seperti
menambah, menyimpan, mengubah, menghapus, mencari dan
menghasilkan laporan.
2. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi
data muzaki, data mustahik dengan proses yang cepat dan tepat.
3. Melaksanakan tugasnya sebagai lembaga yang mensejahterakan umat.
4. Memiliki aplikasi Sistem Informasi Muzaki yang menyediakan fitur-
fitur baru seperti laporan sehingga membantu pihak manajemen dalam
memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
yang tepat dan akurat.
1.4.2.4 Bagi Pihak Lain
Semoga penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi pihak lain atau
pembaca sebagai media informasi khususnya bagi pembaca yang memiliki
minat dan kepentingan yang sama.
7
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
1. Metode pengamatan yaitu dengan cara pengumpulan data dan
informasi dengan cara meninjau dan mengamati secara langsung
kegiatan di lapangan.
2. Metode wawancara memungkinkan peneliti sebagai pewawancara
(interviewer) untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung
dengan orang yang diwawancarai (interviewee). Hal ini membuat
peneliti dapat menggali permasalahan secara lebih mendalam.
3. Studi pustaka yaitu mengumpulkan data dan informasi dengan
mencari dan memperoleh data-data yang diperlukan dari berbagai
buku, jurnal, literatur, dan website yang berhubungan dengan materi
skripsi ini.
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan untuk mengembangkan
Sistem Informasi Manajemen Zakat adalah pendekatan berorientasi objek
dengan metodologi Rapid Application Development (RAD) menggunakan tools
dari Unified Modelling Language (UML).
Menurut Kendall (2003), ada tiga fase dalam RAD yaitu :
1. Requirement Planning, Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang
menjadi kebutuhan sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan
informasi dan masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan,
8
batasan-batasan sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan
masalah.
2. Workshop design, yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih
solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan
desain pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan
dimodelkan dalam arsitektur sistem informasi.
3. Implementation, Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya
sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti
oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit
program.
Gambar 1.1 Tahapan Rapid Application Development
(Sumber: Kendall&Kendall:2003)
1.6 Sistematika Penulisan
Dalam skripsi ini, pembahasan yang peneliti sajikan terbagi dalam lima
bab, yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
9
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas tentang beberapa hal diantaranya latar
belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan
masalah, maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian, metodologi
pengumpulan data, metodologi penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi tentang pengertian dan penjelasan mengenai
pengertian BMT, Zakat, Sistem Informasi, metode
pengembangan sistem yang digunakan, Database (Basis Data),
World Wide Web (WWW), HTTP, HTML, PHP, Apache Web
Server, Database server MySQL dan Penelitian sejenis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini diuraikan tentang metode yang digunakan peneliti dalam
menyusun skripsi ini, yaitu metodologi pengembangan sistem
dengan RAD, analisis sistem dengan Object Oriented Analisis
(OOA), metode perancangan sistem dengan Object Oriented
Design (OOD), tahapan-tahapan dalam implementasi sistem
seperti instalasi perangkat, pemrograman/ pengkodean, dan
pengujian.
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan inti dari penyusunan skripsi yang
menguraikan profil perusahaan, analisis sistem yang sedang
berjalan, analisis permasalahan dan diikuti dengan analisa
pemecahan masalahnya, dan perancangan sistem.
BAB V PENUTUP
Bab terakhir yang menyajikan kesimpulan serta saran dari apa
yang telah diterangkan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah kumpulan dari komponen atau elemen yang saling
berhubungan satu dengan lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai
tujuan tertentu (Jogiyanto, 2005).
Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang
saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain
(Alfatta, 2007).
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau
terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan (Kadir, 2003).
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu:
(Jogiyanto, 2005)
1. Komponen-Komponen Sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang sering disebut
dengan subsistem yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja
sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
12
untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses
sistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope)
sistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari
sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan yang
menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
terhadap kelangsungan hidup. Sedangkan lingkungan yang merugikan
harus ditahan dan dikendalikan agar tidak mengganggu kelangsungan
hidup dari sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung merupakan media penghubung antara subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.
5. Masukan Sistem (Input)
Masukan yaitu energi yang dimasukan ke dalam sistem, di mana dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
(signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukkan
13
supaya sistem tersebut dapat beroperasi, sedang masukan sinyal
adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran Sistem (Output)
Keluaran merupakan hasil dari pemrosesan sistem, yang bisa berupa
suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
7. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah input menjadi output.
8. Sasaran sistem (Objective)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem
tidak akan ada gunanya.
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang,
diantaranya adalah sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berupa
pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya
sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran
hubungan antara manusia dengan Tuhan.
14
Sistem fisik (physical system) merupakan sistem yang ada secara fisik.
Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain
sebagainya.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi melalui
proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi.
Sistem buatan manusia (human made system) adalah sistem yang
dirancang oleh manusia. Sistem informasi merupakan contohnya,
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
3. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu
Sistem tertentu (deterministic system) beroperasi dengan tingkah laku
yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya
dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat
diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang
tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang
dijalankan.
Sistem tak tentu (probabilistic system) adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas.
4. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
Sistem tertutup (closed system) merupakan sistem yang tidak
berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
15
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak diluarnya.
Sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dan
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan
terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Definisi Informasi
Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi,
yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung kepada
pemakai (Kadir, 2003).
Sedangkan informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003).
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model
untuk dihasilkan informasi. Data yang diolah untuk menghasilkan informasi
menggunakan suatu model proses tertentu. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
membuat suatu keputusan dan melakukan suatu tindakan, yang berarti
16
menghasilkan suatu tindakan lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya membentuk siklus. Siklus ini disebut dengan siklus
informasi (information cycle) dan disebut juga dengan siklus pengolahan data
(data processing cycle) (Jogiyanto, 2005). Secara ringkas siklus informasi
dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut :
Gambar 2.1 Siklus Informasi (Sumber: Jogiyanto, 2005)
2.2.2 Kualitas Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski menggambarkan kualitas dari informasi
dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar (Jogiyanto, 2005).
Proses (Model)
Output (Informasi)
Penerima
Input (Data)
Data (Ditangkap)
Hasil Tindakan
Keputusan Tindakan
Dasar Data
17
Gambar 2.2 Kualitas Informasi (Jogiyanto, 2005).
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang
berkualitas ditentukan oleh hal-hal sebagai berikut: (Kadir, 2003)
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak
menyesatkan, informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu (timelines)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat,
karena nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila
dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan akan berakibat fatal
atau kesalahan pengambilan keputusan dan tindakan.
3. Relevan (relevance)
Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai
informasi tersebut.
18
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih
efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Akan tetapi perlu
diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi
umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan
dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah
tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi
dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis, sistem informasi adalah
suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
Sistem informasi dapat terdiri dari komponen-komponen yang disebut
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok dasar data (database block) dan blok
kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-
masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
19
untuk mencapai sasarannya (John Burch dan Gary Grudnitski dalam Jogiyanto,
2005).
Sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses, dan teknologi
informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan,
dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung
sebuah organisasi (Whitten dkk, 2004).
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti
(Kadir, 2003):
1. Perangkat keras (hardware)
Mencakup peranti-peranti fisik seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program
Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk
memproses data.
3. Prosedur
Sekumpulan aturan yang diapakai untuk mewujudkan pemrosesan
data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang (brainware)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database)
20
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data
Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai
secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Zakat
2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada
level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-
laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari pemrosesan transaksi dan
mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan
manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu
SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang
dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.
(Alfatta, 2007)
2.4.2 Pengertian Zakat
Suci, Bersih, dan tumbuh (Zaka). Menurut istilah Syara’ ialah
mengeluarkan sejumlah harta tertentu untuk diberikan kepada orang-orang yag
berhak menerimanya dengan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’.
21
Zakat merupakan salah satu rukun islam yan lima dan hukumnya adalah wajib
(Kamus Keuangan dan ekonomi syariah, 2007).
Menurut Bahasa (lughat), zakat berarti : tumbuh; berkembang; kesuburan
atau bertambah (HR. At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau
mensucikan (Al Qur’an Surat At-Taubah : 10).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terbitan Balai Pustaka,
Muzaki diartikan sebagai orang yang (wajib) membayar zakat. Dimana Muzaki
memiliki syarat-syarat sebagai berikut(Ringkasan Ihya Ullumuddin):
a. Muslim
b. Aqil
c. Baligh
d. Memiliki harta yang mencapai nishab
Sedangkan yang menerima zakat disebut mustahik. Dikelompokkan menjadi:
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf (Orang yang masuk Islam)
5. Budak
6. Gharim (Orang yang terbelit hutang)
7. Sabilillah (Orang yang berjuang di jalan Allah)
8. Musafir
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur
pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib
22
(fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat
termasuk dalam kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah
diatur secara rinci dan paten berdasarkan Al-Qur'an dan As Sunnah, sekaligus
merupakan amal sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat
berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia. Seperti firman
Allah SWT dalam Al Qur’an Surat At Taubah: 9
(#### ÷÷ ÷÷ρρρρ uu uu���� tt ttIIII ôô ôô©©©© $$ $$#### ÏÏ ÏÏMMMM≈≈≈≈ tt ttƒƒƒƒ$$$$ tt tt↔↔↔↔ ÎÎ ÎÎ//// «« ««!!!! $$ $$#### $$$$ YY YYΨΨΨΨ yy yyϑϑϑϑ rr rrOOOO WW WWξξξξŠŠŠŠ ÎÎ ÎÎ==== ss ss%%%% (( ((####ρρρρ ‘‘ ‘‘‰‰‰‰ || ||ÁÁÁÁ ss ssùùùù tt ttãããã ÿÿ ÿÿ ÏÏ ÏÏ&&&& ÎÎ ÎÎ####‹‹‹‹ ÎÎ ÎÎ6666 yy yy™™™™ 44 44 öö ööΝΝΝΝ åå ååκκκκ ¨¨ ¨¨ΞΞΞΞ ÎÎ ÎÎ)))) uu uu !! !!$$$$ yy yy™™™™ $$$$ tt ttΒΒΒΒ
(( ((####θθθθ çç ççΡΡΡΡ$$$$ ŸŸ ŸŸ2222 tt ttββββθθθθ èè èè==== yy yyϑϑϑϑ ÷÷ ÷÷èèèè tt ttƒƒƒƒ ∩∩∩∩∪∪∪∪
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
2.4.2.1 Landasan Syar’i
1. Al-Quran
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.(QS. Adz Dzariat : 19).
“…Dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya ..” (QS. Al Hadid : 7) .
23
Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik. (Q.S. Al Baqarah : 267).
2. Al-Hadits
Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka
dengan kekeringan dan kelaparan. (H.R. Thabrani ).
Bila zakat bercampur dengan harta lainnya maka ia akan merusak harta
itu. (H.R. Al Bazar dan Baehaqi).
3. Ijma’
Kesepakatan ulama baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam dan haram
mengingkarinya.
2.4.3 Sistem Informasi Manajemen Zakat
Sistem Informasi Manajemen Zakat merupakan sistem yang mengolah
data Zakat dan melibatkan antara Muzzaki, Mustahik, nishab dan administrasi
zakat dengan memanfaatkan dan menerapkan teknologi informasi untuk
menghasilkan informasi dalam rangka mendukung kegiatan proses
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Dengan didukung teknologi yang dapat mengelola data muzaki yang
membayar donasinya, donasi yang dibayarkan, hingga penyaluran yang
dilakukan kepada mustahik, laporan yang diperoleh akan sangat menunjang
perkembangan dari BMT dan memudahkan langkah manajemen untuk
mengambil keputusan yang dibutuhkan (Mufraini, 2006).
24
2.4.4 Distribusi Konsumtif dan Produktif
Menurut Mufraini (2006), distributif konsumtif adalah penyaluran dana
yang dibagikan atau diberikan untuk dimanfaatkan secara langsung, sedangkan
distribusi produktif adalah penyaluran yang diberikan untuk dimanfaatkan
untuk jangka waktu yang lama dan dapat menghasilkan sesuatu yang produktif.
Dalam hal penyaluran dana zakat, dalam buku pedoman zakat yang
diterbitkan Ditjen Bimas Islam dan Urusan Haji Departemen Agama(2002),
bentuk distributif dikategorikan dalam empat bentuk sebagai berikut:
Distributif bersifat ‘konsumtif tradisional’, yaitu zakat yang dibagikan
kepada mustahik untuk dimanfaatkan secara langsung, seperti zakat fitrah yang
diberikan pada fakir miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat
maal yang dibagikan pada korban bencana alam.
Distributif bersifat ‘konsumtif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam
bentuk lain dari barangnya semula, seperti diberikan dalam bentuk alat-alat
sekolah ataupun beasiswa.
Distributif bersifat ‘produktif tradisional’, dimana zakat diberikan dalam
bentuk barang-barang yang produktif seperti kambing, sapi, alat cukur, dan
sebagainya. Pemberian ini diharapkan dapat menciptakan suatu usaha yang
membuka lapangan pekerjaan bagi fakir miskin.
Distributif bersifat ‘produktif kreatif’, yaitu zakat diwujudkan dalam
bentuk permodalan dana baik untuk proyek sosial atau menambah modal
pedagang kecil.
Konsep dari pendistribusian dana zakat diarahkan kepada :
25
1. Upaya pemenuhan kebutuhan konsumsi dasar dari para mustahik.
2. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan tingkat
kesejahteraan sosial dan psikologis.
3. Upaya pemenuhan kebutuhan yang berkaitan dengan peningkatan sumber
daya manusia agar dapat bersaing hidup dialam transisi ekonomi dan
demokrasi sebuah negara.
2.5 Baitul Maal Wat Taamwil (BMT)
BMT terdiri dari dua istilah, yaitu Baitul Maal dan Baitut Taamwil.
Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan penyaluran
dana yang non profit, seperti zakat, infak dan sedekah. Sedangkan baitut
tamwil sebagai usaha pengumpulan dan dan penyaluran dana komersial
Usaha – usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT
sebagai lembaga pendukung kegiatan ekonomi masyarakat kecil dengan
berlandaskan syariah.
2.5.1 Peran BMT
1. Menjauhkan masyarakat dari praktek ekonomi non – Syariah. Aktif
melakukan sosialisasi di tengah masyarakat tentang arti penting sistem
ekonomi Islami. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan – pelatihan
mengenai cara – cara bertransaksi yang islami, misalnya supaya ada bukti
dalam transaksi, dilarang curang dalam menimbang barang, jujur
terhadap konsumen dan sebagainya.
26
2. Melakukan pembinaan dan pendanaan usaha kecil. BMT harus bersikap
aktif menjalankan fungsi sebagai lembaga keuangan mikro, misalnya
dengan jalan pendampingan, pembinaan, penyuluhan, dan pengawasan
terhadap usaha – usaha nasabah atau masyarakat umum.
3. Melepaskan ketergantungan pada rentenir, masyarakat yang masih
tergantung renternir disebabkan renternir mampu memenuhi keinginan
masyarakat dalam memenuhi dana dengan segera. Maka BMT harus
mampu melayani masyarakat lebih baik, misalnya selalu tersedia dana
setiap saat, birokrasi yang sederhana dan lain sebagainya.
4. Menjaga keadilan ekonomi masyarakat dengan distribusi yang merata.
Fungsi BMT langsung berhadapan dengan masyarakat yang kompleks
dituntut harus pandai bersikap, oleh karena itu langkah – langkah untuk
melakukan evaluasi dalam rangka pemetaan skala prioritas yang harus
diperhatikan, misalnya dalam masalah pembiayaan, BMT harus
memperhatikan kelayakan nasabah dalam hal golongan nasabah dan jenis
pembiayaan.
2.5.2 Fungsi BMT
1. Penghimpun dan penyalur dana, dengan menyimpan uang di BMT, uang
tersebut dapat ditingkatkan utilitasnya, sehingga timbul unit surplus
(pihak yang memiliki dana berlebih) dan unit defisit (pihak yang
kekurangan dana).
27
2. Pencipta dan pemberi likuiditas, dapat menciptakan alat pembayaran
yang sah yang mampu memberikan kemampuan untuk memenuhi
kewajiban suatu lembaga/perorangan.
3. Sumber pendapatan, BMT dapat menciptakan lapangan kerja dan
memberi pendapatan kepada para pegawainya.
4. Pemberi informasi, memberi informasi kepada masyarakat mengenai
risiko keuntungan dan peluang yang ada pada lembaga tersebut.
2.5.3 Keunggulan dan Kelemahan BMT
BMT sebagai alternatif Bank-bank konvensional, memiliki keunggulan-
keunggulan yang juga merupakan perbedaan dan perbandingan jika dengan
perbankan konvensional. Disamping hal tersebut muncul juga kelemahan-
kelemahan karena sebagai pemain baru dalam dunia lembaga keuangan.
2.5.3.1 Keunggulan BMT
1. BMT Islam memiliki dasar hukum operasional yakni Al Qur’an dan Al
Hadist. Sehingga dalam operasionalnya sesuai dengan prinsip-prinsip
dasar seperti diperintahkan oleh Allah SWT, juga nilai dasar seperti yang
dicontohkan Rasulullah SAW.
2. BMT Islam mendasarkan semua produk dan operasinya pada prinsip-
prinsip efisiensi, keadilan, dan kebersamaan.
3. Adanya kesamaan ikatan emosional keagamaan yang kuat antara
pemegang saham, pengelola, dan nasabah, sehingga dapat dikembangkan
28
kebersamaan dalam menghadapi resiko usaha dan membagi keuntungan
secara jujur dan adil.
4. Adanya keterikatan secara religi, maka semua pihak yang terlibat dalam
BMT Islam akan berusaha sebaik-baiknya sebagai pengalaman ajaran
agamanya sehingga berapa pun hasil yang diperoleh diyakini membawa
berkah.
5. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Mudharabah dan Al Musyarakah) yang
tidak membebani nasabah sejak awal dengan kewajiban membayar biaya
secara tetap, hal ini memberikan kelonggaran physichologis yang
diperlukan nasabah untuk dapat berusaha secara tenang dan bersungguh-
sungguh.
6. Adanya fasilitas pembiayaan (Al Murabahah dan Al Ba’i Bitsaman Ajil)
yang lebih mengutamakan kelayakan usaha dari pada jaminan (kolateral)
sehingga siapa pun baik pengusaha ataupun bukan mempunyai jaminan
kesempatan yang luas untuk berusaha.
7. Tersedia pembiayaan (Qardu Hasan) yang tidak membebani nasabah
dengan biaya apapun, kecuali biaya yang dipergunakan sendiri seperti
bea materai, biaya notaris, dan sebagainya. Dana fasilitas ini diperoleh
dari pengumpulan zakat, infak dan sadaqah, para amil zakat yang masih
mengendap.
8. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil sebagai pengganti bunga, maka
tidak ada diskriminasi terhadap nasabah yang didasarkan atas
29
kemampuan ekonominya sehingga akseptabilitas BMT Islam menjadi
luas.
9. Dengan adanya sistem bagi hasil, maka untuk kesehatan BMT yang bisa
diketahui dari naik turunnya jumlah bagi hasil yang diterima.
10. Dengan diterapkannya sistem bagi hasil, maka persaingan antar BMT
Islam berlaku wajar yang diperuntukkan oleh keberhasilan dalam
membina nasabah dengan profesionalisme dan pelayanan yang baik.
2.5.3.2 Kelemahan BMT
1. BMT Islam rawan terhadap mereka yang beritikad tidak baik sehingga
diperlukan usaha tambahan untuk mengawasi nasabah yang menerima
pembiayaan dari BMT Islam karena tidak dikenal bunga, denda
keterlambatan dan sebagainya.
2. Sistem bagi hasil yang adil memerlukan tingkat profesionalisme yang
tinggi bagi pengelola BMT untuk membuat penghitungan yang cermat
dan terus-menerus.
3. Motivasi masyarakat muslim untuk terlibat dalam aktivitas BMT Islam
adalah emosi keagamaan, ini berarti tingkat efektifitas keterlibatan
masyarakat muslim dalam BMT Islam tergantung pada pola pikir dan
sikap masyarakat itus sendiri.
4. Semakin banyak umat Islam memanfaatkan fasilitas yang disediakn
BMT Islam, sementara belum tersedia proyek-proyek yang bisa di biayai
sebagai akibat kurangnya tenaga-tenaga profesional yang siap pakai,
30
maka BMT Islam akan menghadapi ”kelebihan likuiditas”
(Sumitro,2001).
2.6 Rapid Application Development (RAD)
2.6.1 Konsep Dasar RAD
RAD adalah suatu pendekatan berorientasi objek terhadap
pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta
perangkat-perangkat lunak (Kendall&Kendall: 2003). RAD menggunakan
pemodelan berorientasi objek, diantaranya:
Gambar 2.3 Tahapan RAD
(Sumber: Kendall&Kendall:2003)
2.6.2 Fase dalam RAD
Ada tiga fase dalam RAD yaitu (Kendall&Kendall: 2003):
1. Requirement Planning
Dalam tahap ini akan diketahui apa saja yang menjadi kebutuhan
sistem yaitu dengan mengidentifikasi kebutuhan informasi dan
masalah yang dihadapi untuk menentukan tujuan, batasan-batasan
31
sistem, kendala dan juga alternatif pemecahan masalah. Analisis
digunakan untuk mengetahui perilaku sistem dan juga untuk
mengetahui aktivitas apa saja yang ada dalam sistem tersebut.
2. Workshop Design
yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain
pemrograman untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan
dalam arsitektur sistem informasi.
3. Implementation
Setelah Workshop Design dilakukan, selanjutnya sistem
diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti oleh
mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program.
Tahap implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem
supaya siap untuk dioperasikan. Software yang digunakan adalah
XAMPP yang meliputi: Apache sebagai web server, PHP sebagai
bahasa pemrograman, dan MySQL sebagai database-nya. Selain itu,
juga menggunakan Macromedia Dreamweaver dan Notepad++
sebagai software editor. Kemudian mengevaluasi sistem informasi
yang telah dibuat.
2.6.3 Keuntungan Menggunakan RAD
Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan
RAD adalah sebagai berikut:
32
1. Proses pengiriman menjadi lebih mudah,hal ini dikarenakan proses
pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
2. Mudah untuk diamati karena mengguna-kan model prototype, sehingga
user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
3. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang
pada saat yang bersamaan.
4. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim
secara keseluruhan.
5. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena
cenderung mengabaikan kualitas.
6. Tampilan yang lebih standar dan nyaman dengan bantuan software -
software pendukung.
2.7 Basis Data
2.7.1 Pengertian Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya (Jogiyanto, 1999).
Sampai dengan membentuk suatu database, data mempunyai jenjang
yang dapat digambarkan sebagai berikut: (Jogiyanto, 1999)
33
Gambar 2.4 Jenjang dari Data (Jogiyanto, 1999)
1. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter
numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters)
yang membentuk suatu item data atau field.
2. Field menggambarkan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya.
Kumpulan dari field membentuk suatu record.
Ada empat tipe field yang dapat disimpan, yaitu: (Whitten dkk, 2004)
1) Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah
record di dalam sebuah file.
2) Secondary / alternate key adalah sebuah field yang
mengidentifikasikan record tunggal atau sebuah subset dari record-
record yang terkait.
3) Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam file
yang berbeda di dalam sebuah database.
34
4) Descriptive field adalah field yang bukan kunci.
3. Record / tuple merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu
record. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu.
Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file mahasiswa,
tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap mahasiswa.
4. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data
yang sejenis. Misalnya file mata kuliah berisi data tentang semua mata
kuliah yang ada.
Adapun tipe file dan tabel konvensional antara lain: (Whitten dkk, 2004)
1) Master files adalah tabel yang record-nya relatif tetap. Sekali
record ditambah ke master file, record akan tersimpan di dalam
sistem. Meskipun values of fields pada sebuah record diubah, tetapi
individual record-nya tetap tersimpan. Contoh master files yaitu
customers, products dan suppliers.
2) Transaction files adalah tabel yang record-nya menggambarkan
business events. Dalam sistem informasi, transaction record
biasanya tersimpan dalam jangka waktu tertentu. Contoh
transaction files yaitu orders, invoices dan registrations.
3) Document files adalah tabel yang berisi data historis. Document
files digunakan untuk memudahkan untuk retrieval dan review
tanpa regenerating dokumen.
4) Archival files adalah tabel yang berisi record file master dan
transaksi yang sudah dihapus dari online storage.
35
5) Table look-up files adalah tabel yang berisi data yang relatif statis
dan dapat di-share oleh aplikasi untuk menjaga konsistensi dan
meningkatkan performa. Contoh table look-up files sales tax tables
dan income tax tables.
6) Audit files adalah tabel yang record-nya di-update untuk file lain,
khususnya master files dan transaction files.
5. Database merupakan kumpulan dari file membentuk suatu database.
2.7.2 Database Management System (DBMS)
DBMS atau sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak
komputer khusus yang digunakan untuk membuat, mengontrol, dan mengelola
sebuah database (Whitten dkk, 2004).
Inti dari DBMS adalah database engine. Database engine merespon
command khusus untuk membuat database dan membuat, membaca, meng-
update serta menghapus record di dalam database.
Semua operasi input dan output yang berhubungan dengan database
harus menggunakan DBMS. Bila pemakai akan mengakses database, DBMS
menyediakan penghubung (interface) antara pemakai dengan database
(Jogiyanto, 1999).
Hubungan pemakai dengan database dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Secara interaktif menggunakan bahasa pertanyaan (query language).
2. Dengan menggunakan program aplikasi.
36
2.7.3 Structured Query Language (SQL)
SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
database. Menurut American National Standards Institute (ANSI), bahasa ini
merupakan standar untuk Relational Database Management System (RDBMS)
(Sidik, 2005).
Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti:
Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, MySQL, dsb.
Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda,
namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama. Perintah-
perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan
"Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan
untuk memanipulasi sebuah database.
2.8 Unified Modelling Language (UML)
2.8.1 Pengertian UML
Berikut ini definisi UML menurut para ahli:
1. UML adalah alat bantu analisis serta perancangan perangkat lunak
berbasis objek (Nugroho : 2005).
2. UML merupakan standard modeling language yang terdiri dari
kumpulan-kumpulan diagram, dikembangkan untuk membantu para
pengembang sistem dan software agar bisa menyelesaikan tugas-tugas
seperti: Spesifikasi, Visualisasi, Desain Arsitektur, Konstruksi, Simulasi
dan testing serta Dokumentasi (Joomla dari http://soetrasoft.com : 2007).
37
3. UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan
oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented
Software Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat
terkenal dengan nama metode Design Object Oriented. Metode ini
menjadikan proses analisis dan design ke dalam empat tahapan iterative,
yaitu: identifikasi kelas-kelas dan objek-objek, identifikasi semantic dari
hubungan obyek dan kelas tersebut, perincian interface dan implementasi
(Munawar, 2005).
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau
gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan
pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis
OO (Object Oriented).
Pendekatan UML memiliki nilai yang sangat baik dalam penyelidikan
dan penelitian. Perangkat UML distandarkan sebagai peralatan untuk dokumen
analisa dan perancangan dari sistem perangkat lunak. Peralatan UML termasuk
diagram yang memberikan seseorang untuk menampilkan konstruksi dari
sebuah sistem object oriented.
2.8.2 Bangunan Dasar Metodologi UML
Bangunan dasar UML menggunakan tiga bangunan dasar untuk
mendeskripsikan sistem/perangkat lunak yang akan dikembangkan yaitu
(Nugroho : 2005) :
1. Sesuatu (things)
38
1. Structural things
Merupakan bagian yang relatif statis dalam model UML. Bagian
yang relatif statis dapat berupa elemen-elemen yang bersifat fisik
maupun konseptual.
2. Behavioral things
Merupakan bagian yang dinamis pada model UML, biasanya
merupakan kata kerja dari model UML, yang mencerminkan
perilaku sepanjang ruang dan waktu.
3. Grouping things
Merupakan bagian pengorganisasi dalam UML. Dalam
penggambaran model yang rumit kadang diperlukan penggambaran
paket yang menyederhanakan model. Paket-paket ini kemudian
dapat didekomposisi lebih lanjut. Paket berguna bagi
pengelompokkan sesuatu, misalnya model-model dan subsistem-
subsistem.
4. Annotational things
Merupakan bagian yang memperjelas model UML dan dapat
berupa komentar-komentar yang menjelaskan fungsi serta ciri-ciri
setiap elemen dalam model UML.
2. Relasi (Relationship)
1. Kebergantungan
39
Merupakan hubungan dimana perubahan yang terjadi pada suatu
elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang
bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).
2. Asosiasi
Merupakan apa yang menghubungkan antara objek satu dengan
objek lainnya, bagaimana hubungan suatu objek dengan objek
lainnya. Suatu bentuk asosiasi adalah agregasi yang menampilkan
hubungan suatu objek dengan bagian-bagiannya.
3. Generalisasi
Merupakan hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi
perilaku dan struktur data dari objek yang ada diatasnya objek
induk (ancestor). Arah dari atas kebawah dari objek induk ke objek
anak dinamakan spesialisasi, sedangkan arah berlawanan
sebaliknya dari arah bawah keatas dinamakan generalisasi.
4. Realisasi
Merupakan operasi yang benar-benar dilakukan oleh suatu objek.
3. Diagram
Ada 5 (empat) macam diagram dalam UML, yaitu :
1. Use Case Diagram
Diagram ini memperihatkan himpunan use case dan aktor-aktor (suatu
jenis khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk
40
mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang
dibutuhkan serta diharapkan pengguna.
Gambar 2.5 Contoh Use Case Diagram
(ilmukomputer.com, 2003)
2. Class Diagram
Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-
antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi antar objek.
41
Gambar 2.6 Contoh Class Diagram
(ilmukomputer.com, 2003)
Gambar 2.7 Contoh Class
(ilmukomputer.com, 2003)
3. Sequence Diagram
Diagram ini memperlihatkan interaksi yang menekankan pada
pengiriman pesan (message) dalam suatu waktu tertentu.
42
Gambar 2.8 Contoh Sequence Diagram
(ilmukomputer.com, 2003)
4. State Chart Diagram
Diagram ini memperlihatkan state-state pada sistem, memuat state,
transisi, event, dan aktifitas. Diagram ini terutama penting untuk
memperlihatkan sifat dinamis dari antarmuka, kelas, kolaborasi dan
terutama penting pada pemodelan sistem-sistem yang reaktif.
43
Gambar 2.9 Contoh Statechart Diagram
(ilmukomputer.com, 2003)
5. Activity Diagram
Diagram ini memperlihatkan aliaran dari suatu aktifitas ke aktifitas
lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam
pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan memberi tekanan pada
aliran kendali antar objek.
44
Gambar 2.10 Contoh Activity Diagram
(ilmukomputer.com, 2003)
2.9 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi adalah kesatuan metode-metode, prosedur-prosedur, konsep-
konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang digunakan oleh
suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedang metode adalah
suatu cara, teknik yang sistematik untuk mengerjakan sesuatu. Metodologi
pengembangan sistem berarti adalah meto-metode, prosedur-prosedur, konsep-
konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang akan digunakan
untuk mengembangkan suatu sistem informasi (Jogianto, 2005).
Pengembangan sistem (system developement) dapat berarti menyusun
suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara
45
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Ada beberapa hal yang
menyebabkan perlunya perbaikan terhadap sistem lama (Jogianto, 2005), yaitu
sebagai berikut:
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem
yang lama, misalnya ketidakberesan sistem yang lama menyebabkan
sistem lama tidak dapat beroperasi sesuai yang diharapkan, adanya
pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem
yang baru.
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan (opportunities) seperti
peluang-peluang pasar, pelayanan yang mengikat kepada pelanggan.
3. Adanya instruksi-instruksi (directives) yang dimaksud adalah
penyusunan sistem yang baru dapat juga terjadi karena adanya
instruksi-instruksi dari pimpinan atas ataupun dari luar organisasi,
misalnya peraturan pemerintah.
2.9.1 Pengertian Analisis dan Desain Sistem Informasi
Analisis sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Sedangkan Sistem Desain adalah
sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan Analisis
Sistem) yang merangkai kembali bagian-bagian relatif pada sistem yang
46
diperbaiki. Hal ini melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan
bagian-bagian relatif pada sistem aslinya (awalnya) (Whitten dkk, 2004).
2.9.2 Pendekatan-pendekatan Analisis Sistem
Secara mendasar, analisis sistem adalah mengenai pemecahan masalah.
Ada banyak pendekatan untuk pemecahan masalah; oleh sebab itu, tidaklah
mengejutkan jika ada pendekatan analisis sistem yang lebih populer adalah
analisis terstruktur (structured analyisis), teknik informasi (information
engineering), discovery prototyping, dan analisis berorientasi objek (object-
oriented analysis) (Whitten dkk, 2004).
1. Analisis Terstruktur (Structured Analysis)
Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan
berpusat pada proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang
ada, mendefinisikan persyaratan-peryaratan bisnis untuk sebuah sistem
baru, atau keduanya (Whitten dkk, 2004).
2. Teknik Informasi (Information Engineering)
Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi
sensitif pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan,
menganalisa, dan mendesain Sistem Informasi. Model-model ini adalah
gambaran yang mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-
proses sistem (Whitten dkk,2004).
3. Discovery Prototyping
47
Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan
membuat para pengguna bereaksi pada implementasi quick end dirt
(bijaksana dan efektif tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak
diinginkan) persyaratan-persyaratan tersebut (Whitten dkk, 2004).
4. Analisis Berorientasi Objek (Object Orientasi Analysis)
Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan
data dan proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model
OOA (Object Orientasi Analysis) adalah gambar-gambar yang
mengilustrasikan objek-objek sistem dari berbagai macam perspektif,
seperti struktur, kelakuan, dan interaksi objek-objek (Whitten dkk, 2004).
2.9.3 Sistem Informasi Object Oriented
1. Object Oriented Analysis (OOA)
OOA adalah pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek yang
sudah ada untuk mengetahui apakah mereka dapat digunakan kembali atau
diadopsi untuk pemakaian baru. Atau menentukan satu objek baru atau yang
dimodifikasi yang akan digabung dengan objek yang sudah ada ke dalam suatu
aplikasi komputasi bisnis yang sangat berharga (Whiten dkk, 2004).
OOA adalah suatu pendekatan yang digunakan untuk mempelajari objek-
objek yang sudah ada untuk digunakan kembali dan disesuaikan untuk
penggunaannya yang baru. Selain itu, OOA juga dapat digunakan untuk
membuat objek baru atau bisa juga untuk merubah objek yang sudah ada untuk
48
dipadukan dengan objek-objek lainnya sehingga membentuk suatu aplikasi
bisnis yang berdaya guna tinggi (Whitten dkk, 2001).
2. Object Oriented Design (OOD)
Object Oriented Design (OOD) adalah suatu pendekatan yang digunakan
untuk menentukan solusi terbaik bagi piranti lunak dalam hal perpaduan objek
(objects), atribut (attributes) dan method (methods). Perancangan suatu piranti
lunak berorientasi objek membutuhkan penggunaan arsitektur piranti lunak
berlapis (multilayered software architecture), juga membutuhkan spesifikasi
dari subsistem yang menyediakan fungsi- fungsi (functions) yang dibutuhkan.
Selain itu, gambaran tentang penggunaan objek yang membentuk sistem dan
gambaran mekanisme komunikasi yang memungkinkan aliran data mengalir
melalui lapisan (layers), subsistem dan objek juga dibutuhkan. Semua itu
dilakukan dan diselesaikan dengan menggunakan pendekatan OOD (Whitten
dkk, 2001).
Pengembangan sistem informasi dengan metodologi berorientasi objek
yang ditemukan sekitar tahun 1990-an merupakan revolusi dalam langkah-
langkah pengembangan sistem informasi. Pendekatan berorientasi objek pada
pengembangan sistem didasarkan pada konsep tentang objek yang telah ada
didalam sebuah sistem (Whitten dkk, 2004).
Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau
dirasakan (Whitten dkk, 2004). Sebuah object memiliki state, behavior
(perilaku) dan indentitas.
49
Object oriented analysis adalah metode analisis yang menguji
persyaratan-persyaratan dari sudut pandang class dan object. Sedangkan object
oriented design adalah metode perancangan yang meliputi proses dekomposisi
(penguraian) object oriented dan dokumentasi untuk melukiskan logikal dan
fisikal seperti statis dan dinamis model dari sistem yang sedang dibuat.
Pemrograman berorientasi objek atau sering disebut sebagai OOP
(Object Oriented Programming) adalah metode yang digunakan dalam
mengimplementasikan program-program yang disusun sebagai kumpulan
objek-objek yang berkerja sama, dimana setiap objek merepresentasikan
sebuah instance dari class yang sama.
Keunggulan dari object oriented analysis and design (OOAD) adalah
menggunakan atau memanfaatkan kelebihan bahasa pemrograman object
oriented, mendorong penggunaan kembali komponen perangkat lunak yang
sudah ada, resiko pengembangan sistem yang relatif kecil. Selain itu, OOAD
juga memiliki kemampuan reusability dan interoperability. Reusability,
kemampuan untuk menggunakan kembali pengetahuan dan kode program yang
ada, dapat menghasilkan keunggulan saat suatu sistem baru dikembangkan atau
sistem yang ada dipelihara atau direkayasa ulang. Interoperability adalah
kemampuan untuk mengitegrasikan berbagai aplikasi dari beberapa sumber,
seperti program yang dikembangkan sendiri dan perangkat lunak jadi, serta
menjalankan aplikasi-aplikasi ini diberbagai flatform perangkat keras
(McLeod, 2004).
Dalam object oriented dikenal 3 konsep dasar, yaitu :
50
1. Pembungkusan (Encapsulation)
Pembungkusan atau encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam
satu unit (Whitten dkk, 2004). Encapsulation terdiri dari pemisahan aspek-
aspek eksternal dari sebuah objek yang dapat diakses oleh lainnya. Satu-
satunya cara untuk mengakses atau mengubah atribut objek adalah melalui
behavior objek yang spesifikasi tersebut.
2. Pewarisan (Inheritance)
Pewarisan atau inheritance adalah berbagai atribut dan operasi antar class
berdasarkan hubungan hirarki class. Pewarisan merupakan konsep di mana
metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek class dapat
diwariskan atau digunakan lagi oleh objek class lainnya (Whitten dkk, 2004).
3. Generalisasi atau Polimorfisme
Polimorfisme berarti bahwa operasi yang sama dapat dilakukan secara berbeda
oleh class yang berbeda. Polimorfisme secara harfiah berarti banyak bentuk,
konsep bahwa objek yang berbeda dapat merespons pesan yang sama dalam
cara yang berbeda (Whitten dkk, 2004).
2.10 Konsep Dasar Internet
2.10.1 Pengertian Internet
Interconnected Network atau Internet merupakan sekumpulan jaringan
yang terhubung satu dengan lainnya, di mana jaringan menyediakan
sambungan menuju global informasi. Internet telah memungkinkan komunikasi
antar komputer dengan menggunakan Transmission Control Protocol / Internet
51
Protocol (TCP/IP) yang didukung media komunikasi, seperti satelit dan paket
radio (Oetomo, 2007).
2.10.2 Sejarah Internet
Pada mulanya, internet berasal dari impian J.C.R. Licklider (1915-1990),
seorang psikolog di Massachusetts Institute of Technology, tentang sebuah
Galatic Networks di awal tahun 1960-an. Kemudian, ketika Licklider bekerja
di Advanced Research Project Agency (ARPA) di Pentagon, Lawrence G.
Robert mencoba mewujudkan impiannya.
Meskipun pertemuan antara Licklider dan Robert terjadi tahun 1964,
Robert baru benar-benar konsentrasi untuk pengembangan internet mulai
Desember 1966. Kemudian, Robert mulai menguraikan rencana jaringannya
dalam konferensi-konferensi para peneliti. Akhirnya, internet dikembangkan
dalam suatu penelitian militer Amerika Serikat yang disebut Advanced
Research Project Agency Network (ARPANet). ARPANet menghubungkan
pusat penelitian departemen pertahanan dengan pusat-pusat penelitian di
universitas-universitas di Amerika Serikat. Tujuannya adalah menghadapi
kemungkinan terjadinya serangan nuklir karena sifat jaringan internet tidak
mudah dilumpuhkan hanya dengan merusak satu titik pusat layanan. Apabila
satu titik diserang, maka sistem jaringan tetap dapat berfungsi. Internet
memiliki protokol dan sistem pencari rute-rute alternatif untuk mengalirkan
data dan informasi.
52
Beberapa elemen utama ARPANet disumbang oleh para periset seperti
Leornard Kleinrock dan Paul Baran di Amerika Serikat serta Donald W.
Davies di Inggris. Masing-masing membuat pendekatan untuk packet switching
yang menjadi solusi untuk berbagai hambatan bandwidth. Caranya adalah
dengan membagi pesan yang akan ditransmisikan menjadi paket-paket data
kecil dan mengirimkannya melalui kabel-kabel yang sama. Sementara itu,
Roberts meminta bantuan Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn untuk
mengembangkan sebuah protokol kontrol jaringan yang berfungsi menata
kekacauan rencana packet switching. Di akhir 1970-an, mereka berhasil
menyempurnakannya menjadi Transmission Control Protocol atau Internet
Protocol (TCP/IP) yang masih digunakan hingga sekarang. Sebaliknya, untuk
merakit perangkat keras pertama ARPANet Robert memilih Bolt, Beranek, and
Newman (BBN) untuk membuat saklar jaringan yang pertama dan membangun
server jaringan pertama di wilayah pesisir Timur pada tahun 1970. Inovasi
selanjutnya dilakukan oleh Ray Tomlinson dari BBN. Ia membuat sebuah
program e-Mail pada tahun 1971 yang kemudian menarik para ilmuwan
lainnya ikut berkiprah di dalam internet.
Meskipun demikian, perkembangan teknologi internet sempat surut
hingga tahun 1990-an gaung internet kembali merebak. Internet menjadi
populer kembali sejak tahun 1995 dan ditandai bertambahnya secara drastis
domain komersial dan jaringan World Wide Web (WWW).
Di Indonesia, jaringan internet mulai dikembangkan pada tahun 1983 di
Universitas Indonesia berupa UINet oleh Dr. Joseph F.P. Luhukay. Ketika itu,
53
ia baru menamatkan program doktor Filosofi Ilmu Komputer di Amerika
Serikat. Jaringan dibangun selama empat tahun. Pada tahun yang sama,
Luhukay pun mulai mengembangkan University Network (Uninet) di
lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Uninet merupakan
jaringan komputer dengan jangkauan lebih luas dan meliputi Universitas
Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas
Gajah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Hasanudin, dan Ditjen
Dikti (Oetomo, 2007)
2.10.3 Sumber Daya Internet
Internet memiliki banyak sumber daya seperti pada tabel di bawah ini
(Kadir, 2003):
Sumber Daya Keterangan
E-mail Digunakan untuk melakukan pertukaran sura
elektronis.
User Newsgroup Forum diskusi.
LISTSERV Kelompok diskusi dengan menggunakan surat
elektronis.
Internet Relay Chat
(IRC) / Chatting
Fasilitas yang memungkinkan pemakai
melakukan percakapan dalam bentuk bahasa
tertulis secara interaktif.
Telnet Fasilitas yang memungkinkan koneksi (login)
ke suatu sistem komputer.
54
File Transfer Protocol
(FTP)
Sarana untuk melakukan transfer berkas dari
komputer lokal ke komputer lain atau
sebagainya.
Gopher
Perangkat yang memungkinkan pemakai untuk
menemukan informasi yang terdapat pada
server gopher melalui menu yang bersifat
hirarkis.
Archie Perangkat yang dapat digunakan untuk
melakukan pencarian berkas pada situs FTP.
Very Easy Rodent-
Oriented Netwide Index
to Computer Archieves
(Veronica)
Merupakan kemampuan tambahan yang
dipakai untuk melakukan pencarian pada situs-
situs gopher.
Wide Area Information
Servers (WAIS)
Perangkat yang digunakan untuk melakukan
pencarian data pada internet yang
dilaksanakan dengan menyebutkan nama
database dan kata kunci yang dicari.
World Wide Web
(WWW)
Sistem yang memungkinkan pengaksesan
informasi dalam internet melalui pendekatan
hypertext (HTTP).
Tabel 2.1 Daftar Sumber Daya pada Internet (Kadir, 2003)
55
2.11 Konsep Dasar Jaringan Komputer
2.11.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah kumpulan beberapa komputer (dan perangkat
lain seperti printer, hub, dan sebagainya) yang saling terhubung satu sama lain
melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa media kabel atau pun
media tanpa kabel (nirkabel). Informasi berupa data akan mengalir dari satu
komputer ke perangkat yang lain, sehingga masing-masing komputer yang
terhubung tersebut bisa saling bertukar data atau berbagi perangkat keras.
(Sofana, 2008).
2.11.2 Klasifikasi Jaringan Komputer
Untuk memudahkan memahami jaringan komputer, para ahli kemudian
membagi jaringan komputer berdasarkan beberapa klasifikasi, di antaranya :
(Sofana, 2008)
1. Berdasarkan Area / Skala
Berdasarkan skala atau area, jaringan komputer dapat dibagi menjadi
empat jenis, yaitu :
1. LAN (Local Area Network)
Local Area Network adalah jaringan lokal yang dibuat pada area
tertutup. Misalkan dalam satu gedung atau dalam satu ruangan. LAN
biasa digunakan untuk jaringan kecil yang menggunakan resource
bersama-sama, seperti penggunaan printer secara bersama,
penggunaan media penyimpanan secara bersama.
56
LAN dibatasi oleh area yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area
lingkungan, biasanya jarak antar node tidak lebih jauh dari sekitar 200
meter.
Dalam kaitannya dengan konfigurasi, tipe LAN dibagi menjadi dua
bagian yaitu jaringan peer-to-peer dan jaringan server base. Peer-to-
peer network atau disingkat peer-network merupakan contoh jaringan
yang sederhana, semua node bisa bertindak sebagai server maupun
workstation dan tidak ada autentifikasi terpusat, autentifikasi diatur
terendiri disetiap node yang memberikan layanan. Server yang
dimaksud disini bukanlah benda fisik, tetapi sebuah terminologi
dimana node yang memberikan layanan dinamakan server, dan node
yang mengakses layanan tersebut dinamakan klien. Secara simultan
sebuah node dapat menjalankan layanan server & klien.
Pada jaringan serverbase, sebuah server mengatur akses resource
untuk workstation atau client. Server menjalankan Network Operating
System (NOS) untuk menyediakan layanan dan mengautentifikasi
workstation dan klien menjalankan software NOS-Client. Server bisa
berbentuk dedicated yang berfungsi hanya sebagai server namun ada
juga yang mempunyai dua fungsi sekaligus sehingga bisa dipakai juga
sebagai layaknya sebuah workstation.
2. MAN
Metropolitan Area Network menggunakan metode yang sama dengan
LAN namun daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan MAN
57
bisa satu RW, beberapa kantor yang berada dalam komplek yang
sama, satu kota, bahkan satu provinsi.
3. WAN
Wide Area Network cakupnnya lebih luas daripada MAN. Cakupan
WAN meliputi satu kawasan, satu negara, satu pulau, bahkan satu
benua. Metode yang digunakan WAN hampir sama dengan LAN dan
MAN.
4. Internet
Internet adalah interkoneksi jaringn-jaringan komputer yang ada di
dunia. Sehingga cakupannya sudah mencapai satu planet, bahkan tidak
menutup kemungkinan mencakup antar planet.
2. Berdasarkan Media Penghantar
Berdasarkan media penghantar, jaringan komputer dapat dibagi menjadi
dua jenis, yaitu:
1. Wire Network
Wire Network adalah jaringan komputer yang menggunakan kabel
sebagai media penghantar. Jadi, data mengalir pada kabel.
2. Wireless Network
Wireless Network adalah jaringan tanpa kabel yang menggunakan
media penghantar gelombang radio atau cahaya infrared.
58
Jarak (meter) Contoh Jenis
10 s/d 100 Ruangan LAN
100 s/d 1000 Gedung LAN
1000 s/d 10.000 Kampus LAN
10.000 s/d 100.000 Kota MAN
100.000 s/d 1.000.000 Negara WAN
1.000.000 s/d 10.000.000 Benua WAN
> 10.000.000 Planet Internet
Tabel 2.2 Klasifikasi Jaringan Komputer Berdasarkan Area
(Sofana, 2008)
3. Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua
jenis, yaitu :
1. Client-Server
Client-Server adalah jaringan komputer yang salah satu (boleh lebih)
komputer difungsikan sebagai server atau induk bagi komputer lain.
Server melayani komputer lain yang disebut client. Layanan yang
diberikan bisa berupa akses web, email, file, atau yang lain. Client-
Server banyak dipakai pada internet. Namun LAN atau jaringan lain
pun bisa mengimplementasikan Client-Server. Hal ini sangat
bergantung pada kebutuhan masing-masing.
59
Aplikasi client server dapat memberikan penyelesaian-penyelesaian
sebagai berikut:
1. Setiap departemen dapat mengakses data yang merupakan bagian
dimana dia berada.
2. Memberikan pengaksesan data kepada pengambil keputusan
dalam bentuk yang sesuai.
3. Data dapat dikontrol secara terpusat sehingga integritas data dapat
dijaga.
4. Membagi tugas antara client dan server.
5. Dapat memakai kemampuan integritas data yang diberikan oleh
server database.
6. Mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan karena hanya sebagian
data yang dikirimkan ke client, bukan seluruhnya.
2. Peer to Peer
Peer to Peer adalah jaringan komputer di mana setiap komputer bisa
menjadi server sekaligus client. Setiap komputer dapat menerima dan
memberikan access dari atau ke komputer lain. Peer to Peer banyak
diimplementasikan pada LAN.
2.11.3 Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan komputer adalah suatu aturan bagaimana
menghubungkan komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola
60
hubungan antara komponen-komponen yang berkomunikasi melalui
media/peralatan jaringan, seperti: server, workstation, hub/switch, dan
pengabelannya (media transmisi data) (Sofana, 2008).
Ada tiga topologi utama jaringan komputer, yaitu:
1. Bus
Jaringan yang menggunakan topologi bus dapat dikenali dari penggunaan
sebuah kabel backbone (kabel utama) yang menghubungkan semua
peralatan jaringan (device). Karena kabel backbone menjadi satu-satunya
jalan bagi lalu lintas data maka apabila kabel backbone rusak atau terputus
akan menyebabkan jaringan mati total.
Gambar 2.11 Topologi Bus(Sofana, 2008)
2. Ring
Sesuai dengan namanya, jaringan yang menggunakan topologi ini dapat
dikenali dari kabel backbone yang membentuk cincin. Setiap komputer
terhubung dengan kabel backbone. Setelah sampai pada komputer terakhir
maka ujung kabel akan kembali dihubungkan dengan komputer pertama
61
Gambar 2.12 Topologi Ring(Sofana, 2008)
3. Star
Topologi star dikenali dengan keberadaan sebuah sentral berupa hub yang
menghubungkan semua node. Setiap node menggunakan sebuah kabel UTP
atau STP yang dihubungkan dari ethernet card ke hub. Banyak sekali
jaringan rumah, sekolah, pertokoan, laboratorium, dan kantor yang
menggunakan topologi ini. Topologi star tampaknya yang paling populer di
antara semua topologi yang ada.
Gambar 2.13 Topologi Star(Sofana, 2008)
2.12 Perangkat Aplikasi Web
2.12.1 Aplikasi Web
Aplikasi web dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu web statis dan web
dinamis (Kadir, 2003).
1. Web Statis
62
Web statis adalah aplikasi web yang berisi atau menampilkan informasi-
informasi yang sifatnya statis (tetap). Disebut statis karena pengunjung
tidak dapat berinteraksi dengan web tersebut. Pada web statis pengunjung
hanya dapat melihat isi dokuman pada halaman web. Web statis biasanya
menggunakan pemrograman web HTML dan tidak memiliki database.
2. Web Dinamis
Web dinamis adalah aplikasi web yang menampilkan informasi serta
dapat berinteraksi dengan pengunjung dengan menggunakan form
sehingga dapat mengolah informasi yang ditampilkan. Web dinamis
biasanya menggunakan pemrograman web PHP dan memiliki database
untuk menyimpan informasi, seperti MySQL.
3. Web Server
Web server adalah suatu perangkat lunak atau program (dan juga mesin
yang menjalankan program) yang mengerti protokol HTTP dan dapat
menanggapi permintaan-permintaan dari web browser yang
menggunakan protokol (Widodo, 2005). Web server yang terkenal
diantaranya adalah Apache dan Microsoft Internet Information Service
(IIS). Apache merupakan web server antar-platform, sedangkan IIS
hanya dapat beroperasi di sistem operasi Microsoft Windows saja.
2.12.2 HyperText Transport Protocol (HTTP)
HyperText Transport Protocol (HTTP) adalah suatu protokol internet
yang digunakan oleh WWW. Dengan protokol ini sebuah web client (dalam hal
63
ini browser) seperti Internet Explorer atau Mozilla Firefox dapat melakukan
pertukaran data hypermedia, seperti teks, gambar, suara bahkan video dengan
web server. HTTP pertama kali dibuat oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990,
dengan versi HTTP/0.9. Versi terbaru HTTP adalah HTTP/1.1 (Widodo, 2005).
2.12.3 Web Browser
Web browser merupakan perangkat lunak yang berguna untuk
mengakses informasi pada web ataupun untuk melakukan transaksi via web
(Kadir, 2003). Web browser yang terkenal saat ini ialah Internet Explorer,
Mozilla Firefox, Netscape Navigator, Safari, dan Opera.
2.12.4 HyperText Markup Language (HTML)
HTML adalah bahasa yang dipakai untuk membuat dokumen web yang
akan diletakkan dalam WWW menggunakan hypertext. Dokumen web
umumnya berisi sejumlah teks, gambar, suara, dan hubungan dengan file yang
lain (Widodo, 2005).
Prinsip kerja pengaksesan dokumen web yang berbasis HTML adalah
seperti berikut: (Kadir, 2003)
1. Browser meminta sebuah halaman ke suatu situs web.
2. Permintaan diterima oleh web server (server yang melayani permintaan
halaman web).
3. Web server segera mengirimkan dokumen HTML yang diminta ke client.
64
4. Browser pada client segera menampilkan dokumen yang diterima
berdasarkan kode-kode pemformat yang terdapat pada dokumen HTML.
Kode HTML
Web server
Tanggapan
HTTP
Permintaan HTTP
(dokumen HTML)
Web browser
client
Gambar 2.14 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen HTML
2.12.5 Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah singkatan dari Hypertext Preprocessor yaitu bahasa
pemrograman server side scripting, bahasa pemrograman yang digunakan oleh
web server untuk menghasilkan dokumen HTML secara on-the-fly. PHP
merupakan interpreter yang dapat dieksekusi sebagai program Common
Gateway Interface (CGI) untuk web server atau dijadikan modul dari web
server. PHP merupakan bahasa script selain paling populer di lingkungan
pemrogram, pengembang web, di lingkungan web server Apache, kini juga
telah menjadi salah satu alternatif bahasa script di lingkungan web server di
Windows.
65
PHP telah tersedia pada hampir semua sistem operasi jaringan yang
menyediakan web server terutama web server Apache. Web server berbasis
Windows non Apache juga telah mendukungnya, seperti IIS, PWS, atau
Xitami, dari Windows 98/ME sampai dengan Windows NT 4/2000 dan XP.
Portabilitas aplikasi yang dikembangkan dengan menggunakan PHP
lebih mudah, dan tidak membutuhkan perubahan pada source code aplikasi,
salinkan langsung ke dalam server tujuan, maka aplikasi dengan PHP langsung
dapat dijalankan. Portabilitas adalah kemampuan untuk dipindahkan dari satu
platform sistem operasi kepada platform sistem operasi lain, misal dari
Windows ke Linux atau sebaliknya. Kemudahan portabilitas ini adalah karena
samanya PHP pada semua platform.
Halaman-halaman web yang menggunakan PHP sebagai script
pengembangan aplikasinya memungkinkan membuat situs yang memiliki
sajian informasi yang:
1. Interaktif, server dapat menerima masukan dari pemakai kemudian
memproses masukan tersebut kemudian memberikannya lagi kepada
pemakai berupa data hasil pengolahan.
2. Halaman dibuat berdasarkan suatu permintaan dari pengunjung/pemakai.
Pemakai dapat memasukkan kriteria informasi yang diinginkan, PHP
akan mengakses ke dalam database seperti MySQL untuk menampilkan
informasi yang diminta tersebut.
66
3. Menampilkan informasi terbaru secara otomatis. Halaman web akan
secara otomatis menampilkan informasi berdasarkan kriteria yang
digunakan untuk meng-otomatisasi berita yang terbaru(Sidik, 2005).
Kode HTML
Gambar 2.15 Mekanisme Kerja Permintaan Dokumen PHP
Pada Gambar 2.14 terlihat bahwa ada pemrosesan di server untuk
menterjemahkan kode PHP menjadi kode HTML. Kode HTML yang
diterjemahkan oleh mesin PHP-lah yang akan diterima oleh pemakai (client)
(Kadir, 2003).
2.12.6 MySQL
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management System-DBMS) yang open source (gratis) yang sangat populer di
kalangan pemrogram web, sehingga dapat digunakan untuk membangun
aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelola
67
datanya. Hal ini dikarenakan MySQL dapat digunakan cepat secara kinerja
query, dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaan skala menengah
kecil (Sidik, 2005).
MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database
Management system) yang sangat popular dikalangan pemrograman web,
terutama di lingkungan Linux dengan menggunakan script PHP dan Perl
(Sidik, 2005). MySQL adalah sebuah program database server yang mampu
menerima dan mengirimkan datanya dengan sangat cepat, multi user serta
menggunakan perintah standar Structured Query Language (SQL). MySQL
merupakan sebuah database server yang fre, artinya kita bebas menggunakan
database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli atau
membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer
database bernama Michael Widenius (Kadir, 2003).
MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal,
disebabkan MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses
database. MySQL termasuk RDBMS (Relation Database Management System)
yang lebih polular lewat pemrograman web, terutama di lungkkungan Linux.
Namun, saat ini telah tersedia MySQL untuk platform sistem operasi Windows
90/ME/NT/2000/XP. MySQL mendapat penghargaan sebagai database terbaik
untuk server Linux versi Linux Magazine thun 2001 dan 2002. Dan sebagai
database favorit tahun 2000. (Saputro, 2006).
1. Perbedaan MySQL dan SQL
68
Structur Query Language (SQL) adalah sebuah bahasa permintaan
database yang terstruktur. Bahasa SQL dibuat sebagai bahasa yang dapat
merealisasikan beberapa table dalam database maupun merealisasikan antar
database. Bahasa SQL ditulis langsung dalam sebuah program database
sehingga seorang pengguna dapat melihat langsung permintaan yang
diinginkan, sekaligus melihat hasilnya. MySQL sendiri adalah sebuah program
database server yang memerlukan sebuah bahasa permintaan dalam melayani
permintaan user (Nugroho, 2005).
Jadi dapat disimpulkan bahwa MySQL adalah program database server
dan SQL adalah bahasa yang digunakan di dalamnya.
2. Kelebihan MySQL
Beberapa kelebihan MySQL dibanding database lain, di antaranya adalah
(Nugroho, 2005):
1. MySQL sebagai Database Management System (DBMS)
2. MySQL sebagai Relation Database Management System (RDBMS)
3. MySQL adalah sebuah software database OpenSource, artinya program
ini bersifat free atau bebas digunakan oleh siapa saja tanpa harus
membeli dan membayar lisensi kepada pembuatnya.
4. MySQL merupakan sebuah database server, jadi dengan menggunakan
database ini anda dapat menghubunginya ke media internet sehingga
dapat diakses dari jauh.
69
5. MySQL merupakan sebuah database client. Selain menjadi server yang
melayani permintaan, MySQL juga dapat melakukan query yang
mengakses database pada server. Jadi MySQL dapat juga berperan
sebagai Client.
6. MySQL mampu menerima query yang bertumpuk dalam satu permintaan
atau yang disebut Multi-Threading.
7. MySQL merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data
berkapasitas sangat besar hingga berukuran Gigabyte sekalipun.
8. MySQL didukung oleh driver ODBC, artinya database MySQL dapat
diakses menggunakan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti
Delphi maupun Visual Basic.
9. MySQL adalah database menggunakan enkripsi password. Jadi database
ini cukup aman karena nmemiliki password untuk mengaksesnya.
10. MySQL merupakan Server database yang multi user, artinya database ini
tidak hanya digunakan oleh sepihak orang akan tetapi merupakan
database yang dapat digunakan oleh banyak pengguna.
11. MySQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table, dan dalam satu
kunci memungkinkan berisi belasan Field (kolom).
12. MySQL mendukung field yang dijadikan sebagai kunci primer dan kunci
Uniq (atau Unique).
13. MySQL didukung oleh sebuah komponen C dan perl API, sehingga
Database MySQL dapat diakses melalui sebuah program aplikasi yang
70
berada di bawah protocol internet berupa Web. Biasanya aplikasi yang
sering digunakan adalah PHP dan Perl.
14. MySQL memiliki kecepatan dalam pembuatan table maupun peng-
update-an table.
15. MySQL menggunakan suatu bahasa permintaan standar yang bernama
SQL (Structur Query Language) yaitu sebuah bahasa permintaan yang
distandarkan pada beberapa database server seperti Oracle, PostGreSQL
dll.
2.12.7 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program untuk menjankan
fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri, yang terdiri atas program Apache
HTTP Server, MySQL database, dan penterjemah bahasa yang ditulis dengan
bahasa pemrogramaan PHP dan Perl. XAMPP adalah nama yang merupakan
singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan
Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan bebas,
merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat mampu melayani
halaman dinamis. XAMPP dikembangkan oleh Apache Friends yang
merupakan sebuah website non-komersial yang bertujuan untuk
mempromosikan web server Apache.
2.13 Penelitian Sejenis
71
1. Dalam penelitian Sistem Informasi Manajemen Zakat telah mengkaji
pembahasan skripsi yang disusun oleh Siti Nurhasanah (2010) dengan
judul Pengembangan Sistem Informasi Muzaki Menggunakan
Pendekatan Berorientasi Objek (Studi Kasus: Lembaga Amil Zakat,
Infaq, Shadaqah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia).
Pengelolaan database Muzaki di LAZIS Dewan Da’wah sudah
terkomputerisasi dalam hal penanganan data Muzaki, data Muzaki
berdonasi, data penyebaran Tazakka (majalah bulanan LAZIS Dewan
Da’wah) dan pembuatan laporan. Namun aplikasi tersebut masih
memiliki kekurangan diantaranya masing-masing aplikasi ini belum
terintegrasi satu sama lainnya dan hanya bisa digunakan oleh satu
komputer saja (stand alone). Oleh karena itu peneliti mengusulkan
pengembangan Sistem Informasi Muzaki berbasis client server yang
dapat mengatasi masalah-masalah yang ditemukan pada sistem
sebelumnya.
Adapun pengembangan yang dilakukan pada Sistem Informasi Muzaki
tersebut adalah mengintegrasikan antara data Muzaki, donasi, dan data
penyebaran Tazakka, memberi informasi sisa wajib zakat yang belum
dibayar Muzaki, penghitungan rekapitulasi donasi tiap periode,
kemudahan dan keakuratan dalam mendapatkan informasi, tersedianya
laporan yang lengkap, dan aplikasi yang dapat diakses dalam waktu yang
bersamaan.
72
Dalam pengembangan sistem tersebut, peneliti menggunakan metodologi
RAD sebagai alur dari pengembangan sistem. Untuk metodologi analisis
maupun perancangan sistem, peneliti menggunakan pendekatan Model-
Driven dengan metodologi Object Oriented Analisis (OOA) dan Object
Oriented Design (OOD). Dengan UML sebagai tools dalam analisis
maupun perancangannya.
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab yang ada, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1. Dengan adanya Aplikasi Sistem Informasi Muzaki yang sudah
berbasis jaringan ini, tentunya akan memudahkan user dalam
mengakses aplikasi ini di banyak komputer (multi-user).
2. Dengan mengikuti perkembangan kebutuhan perusahaan, yang
tadinya data muzaki belum terintegrasi dengan pengelolaan data
donasi dan Tazakka sekarang telah menjadi satu kesatuan sistem
yang saling menopang.
3. Karyawan ataupun pihak manajemen dapat memperoleh informasi
data muzaki, donasi dan Tazakka dengan proses yang cepat dan
tepat.
4. Dengan adanya fitur-fitur laporan yang lebih lengkap sehingga
membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
73
2. Alfian Surury Dzaky (2010), Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, dengan judul Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen
Berbasis Web Pada Penerimaan Dan Penyaluran Zakat Infaq Sadaqah
(Studi Kasus: Masjid Jami’ Baitul Mughni). Dalam penelitian ini
merancang sistem informasi manajemen penerimaan dan penyaluran ZIS
yang baik dan mudah di mengerti bagi user (client) serta memperoleh
gambaran mengenai laporan dalam penerimaan dan penyaluran ZIS.
3. Tommy Hutomo (2004), Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
dengan judul Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data
Penerimaan Zakat Infaq Shodaqah dan Wakaf (ZISWA) Menggunakan
Metode Disconnected Architecture (Studi Kasus: Daarut Tauhid Jakarta).
Tujuah dari penelitian ini adalah melakukan pendataan penerimaan
ZISWA ini menjadi lebih cepat dan mudah digunakan.
71
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Pengumpulan Data
3.1.1 Pengamatan
Pengamatan dalam istilah sederhana adalah proses di mana peneliti atau
pengamat melihat situasi penelitian. Pengamatan dalam penelitian ini
dilakukan secara tidak terstruktur atau langsung ke lapangan terhadap suatu
kegiatan yang sedang dilakukan atau berjalan, untuk memperoleh semua data
yang dibutuhkan.
Pengamatan dilakukan pada tanggal 8 Februari 2010 – 15 Juli 2010 di
BMT Masjid Al-Azhar beralamatkan Ruko Tirtayasa Permai, Jl.Sultan Ageng
Tirtayasa No.51 E Rt.02/03 Sudimara Pinang, kecamatan Pinang - Tangerang
3.1.2 Wawancara
Wawancara adalah suatu metode yang meliputi pengumpulan data
melalui interaksi verbal secara langsung antara pewawancara dan responden.
Dalam penelitian ini melakukan wawancara secara langsung dengan
Kepala Cabang BMT Masjid Al-Azhar, Bapak Sapuah Nuruddin dan Staff
Seksi Keuangan, ibu Sulistyawati yang dilakukan pada tanggal 15 Mei 2010 di
Kantor BMT Cabang Ciledug.
Wawancara ini dilakukan dalam bentuk wawancara tidak terstruktur,
dimana pewawancara dapat memodifikasi, mengulangi, menguraikan
72
pertanyaan dan dapat mengikuti jawaban responden asalkan tidak menyimpang
dari tujuan wawancara, sehingga menghasilkan umpan balik. Hasil wawancara
selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang telah dilakukan, maka
dapat menghasilkan informasi-informasi mengenai:
1. Profil BMT
Memuat sejarah singkat tentang BMT Masjid Al-Azhar, mulai dari latar
belakang, visi, misi, dan tujuan berdirinya.
2. Sistem Manajemen Zakat yang sedang berjalan
Memuat tentang sistem dan prosedur yang sedang berjalan pada saat ini
dan permasalahan-permasalahan yang muncul berkaitan dengan alur
transaksi pengolahan data muzaki, data mustahik, dan data distibusi
zakat, serta data-data lainnya yang mendukung ketiga data tersebut pada
BMT Masjid Al-Azhar
3.1.3 Studi Pustaka
Studi pustaka meliputi pengidentifikasian secara sistematis, penemuan,
dan analisis dokumen-dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan
masalah penelitian.
Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari 15 buku
serta 2 website yang berhubungan dengan zakat, analisis dan perancangan
sistem, pemrograman web, dan lain-lain yang mendukung topik dalam
73
penelitian ini. Adapun daftar buku dan website yang menjadi referensi dalam
penelitian ini dapat dilihat pada daftar pustaka.
Studi literatur merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan
cara membaca, memahami, mengkritik, dan mereview literatur dari berbagai
macam sumber. Sumber-sumber yang dapat dijadikan sumber literatur antara
lain tugas akhir atau skripsi sejenis, jurnal-jurnal yang terkait dengan penelitian
yang akan di teliti. Tujuan dilaksanakan studi literatur adalah sebagai sumber
informasi dan pembanding pada penelitian yang akan dibuat. Adapun sumber
literatur yang digunakan adalah skripsi dengan judul:
1. Pengembangan Sistem Informasi Muzaki Menggunakan Pendekatan
Berorientasi Objek (Studi Kasus: Lembaga Amil Zakat, Infaq,
Shadaqah Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia).
2. Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Pada
Penerimaan Dan Penyaluran Zakat Infaq Sadaqah (Studi Kasus: Masjid
Jami’ Baitul Mughni).
3. Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Data Penerimaan Zakat
Infaq Shodaqah dan Wakaf (ZISWA) Menggunakan Metode
Disconnected Architecture (Studi Kasus: Daarut Tauhid Jakarta).
Dari skripsi tersebut diperoleh gambaran:
1. Rumusan Masalah
2. Batasan Masalah Ruang lingkup
3. Metode pengumpulan data
74
4. Metode analisis data
5. Metode perancangan data
6. Kelebihan dan kekurangan dari skripsi tersebut.
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Pada pembahasan ini, peneliti menggunakan metodologi RAD
menggunakan pemodelan berorientasi objek yang telah menjadi metode yang
populer dalam mengakselerasi pengembangan sistem. Peneliti menggunakan
metode ini karena menurut peneliti, metode ini menekankan pada pembuatan
aplikasi dengan melakukan pendekatan kepada user atau pengguna sistem
dalam pencapaian solusi dari permasalahan yang ada.
3.2.1 Requirement Planning
Tahap ini dilakukan beberapa identifikasi diantaranya adalah pengamatan
langsung ke BMT dalam hal ini Bagian Umum dan Kepala cabang, melakukan
wawancara untuk mengetahui gambaran umum BMT, menganalisa sistem
berjalan yang ada di bagian umum, dan membuat use case diagram sistem
berjalan
3.2.2 Workshop design
Tahapan ini mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang
terbaik dengan cara menganalisa sistem usulan, membuat usecase diagram
sistem usulan, dan perangkat yang menunjangnya diantaranya membuat
75
activity diagram, class diagram, sequence diagram, statechart diagram,
database design, dan perancangan interface.
3.2.3 Implementation
Sistem diimplementasikan (coding) ke dalam bentuk yang dimengerti
oleh mesin yang diwujudkan dalam bentuk program atau unit program. Tahap
implementasi sistem merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk
dioperasikan. Software yang digunakan adalah XAMPP versi 1.5.1 yang
meliputi : Apache sebagai web server, PHP sebagai bahasa pemrograman, dan
MySQL sebagai database-nya. Selain itu, juga menggunakan Macromedia
Dreamweaver MX dan Notepad++ sebagai software editor. Kemudian
mengevaluasi sistem informasi yang telah dibuat dengan menggunakan
pengujian Blackbox terhadap aplikasi untuk menyesuaikan dengan rancangan
pada interface.
3.3. Kerangka Pemikiran
Penyusunan tugas akhir Sistem Informasi Manajemen Zakat ini disusun
melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan
dalam penulisan tugas akhir. Adapun kerangka berpikir yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
Penyusunan skripsi ini yaitu dimulai dengan melakukan observasi atau
penelitian lapangan yang dilakukan selama sebulan pada BMT Masjid Al-
Azhar Cabang Ciledug. Wawancara dilakukan dengan pihak yang terkait atau
76
pihak yang terlibat dengan sistem manajemen zakat yang sedang berjalan.
Setelah dilakukan observasi dan wawancara maka tahap selanjutya adalah studi
pustaka dan studi literatur. Studi pustaka dilakukan dengan cara mencari bahan
mengenai topik yang sesuai dengan judul skripsi baik itu dari buku tulis atau
media internet, sedangkan studi literatur dilakukan dengan mempelajari skripsi
atau jurnal yang berhubungan dengan tugas yang akan disusun.
Setelah studi pustaka dan studi literatur selesai dilakukan, maka tahap
selanjutnya adalah melakukan tahap pengembangan sistem dengan pendekatan
RAD. Pada tahap ini terbagi menjadi tiga tahap dengan rincian sebagai berikut.
1. Tahap yang pertama yaitu Perencanaan Syarat-syarat, pada tahap ini
dibagi menjadi beberapa tahapan lagi yaitu analisa proses bisnis,
identifikasi masalah, mendefinisikan lingkup dan solusi penyelesaian
masalah. Analisa proses bisnis adalah tahap menganilisis gambaran
umum organisasi, menganalisis proses sedang berjalan pada BMT.
Identifikasi masalah yaitu mengenali atau mengidentifikasi masalah-
masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan. Kemudian
mendefinisikan lingkup yaitu tahap penentuan batasan sitem yang akan
dibangun dan solusi penyelesaian masalah yaitu membahas mengenai
cara untuk mengatasi masalah yang sering terjadi.
2. Tahap kedua yaitu Workshop Desain. Pada tahap ini dilakukan dengan
membuat perancangan sistem menggunakan tools UML. Tools yang
digunakan yaitu Use Case Diagram, Activity Diagram, Class Diagram,
77
Sequence Diagram, Statechart Diagram. Selanjutnya tahap Database
Desain dan perancangan GUI.
3. Tahap terakhir yaitu Implementasi, yaitu membangun sistem yang
dimulai dengan pengkodean (coding) menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan databaseserver MySQL. Setelah itu pengujian
sistem untuk mengetahui fungsi-fungsi pada sistem berjalan dengan baik
atau tidak menggunakan Blackbox Testing.
Gambar 3.1. Kerangka Pemikiran
78
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Latar Belakang Sejarah
KS-BMT Masjid Al-Azhar berdiri pada tanggal 26 Agustus 1995 M / 29
Rabiul Awal 1416 H, yang diresmikan oleh H. Aries Mufti, SE, SH. (Direktur
Operasional Bank Muammalat Indonesia) dan Kepala Camat Pasar Minggu
yang dalam hal ini diwakili oleh Drs. H. Moch Syarief Hasan (Wakil. Camat
Pasar Minggu).
Adapun para pendiri dan penggagas berdirinya KS-BMT Masjid Al-
Azhar adalah dari pengurus dan pembina Masjid Al-Azhar Pasar Minggu yaitu
H. Moh. Ali Moe’is, DR. KH. Mas’ud Saiful Alam, dan Arifin yang
disupervisi oleh praktisi BMI yaitu H. Aries Mufti, SE, SH dan Wiroso, serta
mendapat dukungan dari seluruh jama’ah pengajian Majelis Ta’lim Al-Azhar
Pasar Minggu.
Pada awal operasinya (September 1995) KS-BMT Masjid Al-Azhar
hanya memiliki Asset sebesar Rp. 34.284.950,- dengan modal dasar pendirian
sebesar Rp. 19.965.000,- yang merupakan setoran modal awal dari para
pemegang saham perdana, yaitu:
1. H. Moh. Ali Moe’is Rp 12.965.000
2. Arifin Rp 3.500.000
3. A. Aziz Lutfi Rp 3.500.000
79
Pada saat itu KS-BMT Masjid Al-Azhar belum memiliki Badan Hukum
yang resmi, hanya berbentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dibawah
pimpinan PINBUK yaitu sebuah LPSM yang dibentuk oleh BMI, MUI, dan
ICMI yang mana lembaga ini ditunjuk untuk membina dan mengawasi BMT –
BMT di Indonesia. Hal ini berdasarkan hasil kerjasama antara Bank Indonesia
(BI) dengan PINBUK yang tertuang dalam MOU No.003/MOU/PHBK-
PINBUK/VII/95 tertanggal 27 September 1955 dan didukung dalam Program
Gerakan BMT Nasional yang dicanangkan oleh Presiden RI saat itu, Soeharto.
Dengan demikian KS-BMT Masjid Al-Azhar beroperasi atas izin operasi
yang diberikan oleh lembaga tersebut pada awal tahun 1996, dengan sertifikat
operasi No. 0903004/PINBUK/IV/96 yang diperpanjang setiap enam bulan
sekali.
Seiring dengan perkembangan KS-BMT Masjid Al-Azhar dan situasi
politik di Indonesia, yang mana berpengaruh pada sistem perundang-undangan
di Indonesia khususnya perubahan Undang-Undang tentang perbankan syari’ah
dan koperasi, yang mana perubahan kedua undang-undang tersebut lebih
memberi peluang dan fasilitas untuk beroperasinya lembaga perbankan
syari’ah dan koperasi dengan sistem syari’ah. Dengan melihat hal tersebut,
maka sejak miladnya yang ke-4 tepatnya September 1999, Manajemen KS-
BMT Masjid Al-azhar merubah status badan hukum dari KSM-PHBK menjadi
ber-Badan Hukum Koperasi Syariah dengan nomor 357/BH/KDK.9.4/IX/1999
tertanggal 14 September 1999, dengan sedikit perubahan nama yang terdaftar
80
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia melalui Depkop dan PKM
menjadi BMT Masjid Al-Azhar.
Hal ini dilakukan atas dasar demi melindungi keberadaan BMT dari segi
hukum positif yang berlaku di Indonesia, dan juga secara eksplisit sudah
mendapat persetujuan pada Rapat Tahunan Anggota Tetap (pemegang saham)
KS-BMT Masjid Al-Azhar pada tanggal 18 Juli 1999 yang tertuang dalam
notulen rapat no 03/NR-RTAT/VII/99 tertanggal 20 Juli 1999.
4.1.2 Gambaran Umum KS-BMT Masjid Al-Azhar
Visi KS-BMT Masjid Al-Azhar adalat Turut berperan serta dalam
menunjang ekonomi umat, terutama melalui peningkatan peranan pengusaha
kecil dan menengah muslim dalam perekonomian, dan memaksimalkan nilai
ekonomi BMT untuk para anggotanya (Anggota Khusus/Pemegang Saham),
tanpa melupakan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan syari’at islam (Profit
and Social Oriented). Untuk mencapai itu KS-BMT Masjid Al-Azhar akan
selalu berusaha untuk menciptakan dan menyediakan pelayanan dan layanan
produk-produk yang sebaik-baiknya sesuai dengan praturan pemerintah dan
tuntunan syari’ah. Hal ini dilaksanakan dengan menawarkan produk serta
pelayanan yang beragam, dengan penekanan pada pembinaan usaha kecil dan
menengah. Hal ini dapat berjalan dengan didukung oleh pengurus, pengelola
dan karyawan yang profesional dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
pada ajaran Islam.
Progam dan Kegiatan BMT Masjid Al-Azhar antara lain:
81
1. Penghimpunan dana dan pembiayaan
2. Dukungan dana sponsor untuk kegiatan seminar denga tema “Cinta
Dalam Pandangan Islam” diselenggarakan SMK Negeri 25 Jakarta
(2008).
3. Peringatan hari besar Islam di Pasar Minggu (2008).
4. Pembuatan spanduk Sponsor penyambuatan Ramadhan oleh Remaja
Islam Masjid Al-Azhar (RISMA).
5. Bantuan terhadap Masjid dan Mushola yang tersebar disekitar BMT
6. Peningkatan kesejahteraan dan kualitas SDM
7. Memberikan diskon margin pembiayaan bagi para anggota yang
mengajukan fasilitas pembiayaan.
8. Memberikan honor rapat pada setiap Rapat Pleno dan rapat
Musyawarah Anggota.
9. Memberikan honor Pengawas pada setiap Pemeriksaan.
10. Perbaikan Manajemen dan kualitas pelayanan
11. Rapat Pleno dengan mengundang manager.
12. Pemeriksaan Pengawas (Audit Internal).
13. Rapat mingguan mengevaluasi operasional dan keuangan.
14. Kegiatan Umum
15. Hadir dalam program BMT/LKMS Co-Branding virtual oleh BSM.
16. Hadir dalam Koordinasi dan Pembinaan KJKS/UJKS peserta program
dana bergulir. (Laporan Tahunan BMT, 2008)
82
4.1.3 Struktur Organisasi
FMO FMO Akunting Head Teller CS Admin surveyor PMO RemedialKolektor
Kabag PendanaanKabag
Operasional Kabag
Pembiayaan
Internal Audit
Manager
Pengurus Pengawas
Musyawarah Anggota
Teller
Keterangan
: Garis Komando
: Garis Koordinasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Masjid Al-Azhar
4.1.4 Logo BMT
Gambar 4.2 Logo BMT Masjid Al-Azhar
83
4.2 Requirement Planning
4.2.1 Analisis Proses Bisnis.
Pada tahapan ini, penulis menggunakan pendekatan Model-Driven
dengan metodologi Object Oriented Analysis (OOA) dan Unified Modelling
Language (UML) sebagai tools untuk menvisualisasikan sistem yang sedang
berjalan.
Analisis proses bisnis ini dilakukan dengan menggunakan use case
diagram dan activity diagram. Use case diagram dan activity diagram
digunakan untuk melihat gambaran perusahaan pada sistem bisnis yang sedang
berjalan. Berikut use case diagram dan activity diagram yang digunakan
penulis untuk menggambarkan sistem yang sedang berjalan dari perusahaan ini
adalah:
Gambar 4.3 Use case Diagram Sistem Berjalan
84
Gambar 4.4 Activity Diagram Sistem Berjalan
Gambaran prosedur sistem berjalan dari activity diagram di atas adalah:
1. Pengelolaan Data Pembayaran Zakat (Menggunakan Microsoft Excel)
1. Muzaki membayar Zakat yang diterima oleh Bagian Penghimpun.
2. Bagian Penghimpun melakukan input data Zakat.
3. Kemudian Bagian Penghimpun mencatat transaksi pada selembar bukti
Bayar Zakat yang kemudian diserahkan kepada Muzaki.
4. Di setiap bulannya Bagian Penghimpun melakukan rekapitulasi keuangan
Zakat dengan menghitung jumlah Zakat yang masuk.
5. Kemudian hasil rekapitulasi dicetak menjadi laporan Zakat.
2. Pengelolaan Data Penyaluran Zakat (Menggunakan Microsoft Excel)
1. Administrator melakukan input data penyaluran.
2. Hasilnya di cetak menjadi laporan penyaluran.
85
Admin
$$
Muzaki Penghimpun
DONASI Penyaluran
Pay to $
Bukti Donasi
MICROSOFT CORPORATION
Laporan
Bayar Donasi Data Donasi
cetak
bukti
Data
cetak
Input
Amil
Penerima donasi
Penerima Donasi
mustahik
Gambar 4.5 Alur Bisnis Sistem Berjalan
4.2.2 Identifikasi masalah
Setelah peneliti mengumpulkan semua data maupun informasi yang
dibutuhkan dengan metodologi pengumpulan data yang pada bab sebelumnya
telah dibahas, penulis pun mendapati permasalahan yang sering terjadi pada
Sistem Informasi yang sedang berjalan antara lain:
1. Aplikasi yang belum terintegrasi dengan bagian lain membuat kinerja
pengelolaan data Muzaki menjadi tidak efesien dan efektif karena
masing-masing bagian mengulang pekerjaan yang sama.
86
2. Tidak ada data muzaki secara detail sehingga sulit untuk kedepannya
menindaklanjuti kelanjutanan muzaki untuk membayar donasi lagi.
3. Belum adanya penghitungan rekapitulasi Zakat Muzaki tiap periode
sehingga terlihat perkembangan Zakat tiap periodenya.
4. Adanya antrian karyawan dan pihak manajemen dikarenakan beberapa
karyawan memiliki kepentingan yang sama dalam menggunakan aplikasi
ini untuk mencari informasi data Muzaki namun aplikasi hanya bisa
diakses dalam satu komputer saja.
5. Aplikasi yang tidak mudah (user-friendly) ketika penggunaannya dalam
hal manipulasi data seperti menambah, menyimpan, mengubah,
menghapus, mencari dan menghasilkan laporan.
6. Aplikasi yang tidak cepat dan tepat dalam memperoleh informasi data
Muzaki, dan Zakat.
7. Pihak manajemen mengalami kesulitan dalam memperoleh informasi
yang lengkap sesuai dengan kebutuhan karena fitur laporan yang kurang
lengkap, sehingga sulit dalam mengambil keputusan yang tepat dan
akurat.
87
4.3 Workshop Design
Pada tahap workshop design, dibuat desain yang merupakan solusi dari
hasil analisis pada tahap requirement planning.
4.3.1. Use case Diagram
Interaksi antara sistem, eksternal sistem dan user dapat dilihat dalam Use
case model diagram. Adapun langkah-langkah membuat Use case model
diagram:
1. Identifikasi aktor
2. Identifikasi Use case
3. Use case model diagram
4. Use case narasi
1. Identifikasi Aktor
No. Aktor Deskripsi
1. Administrator Orang yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan Sistem Informasi khususnya data Muzaki dan user
2. Bagian Penghimpun
Bagian yang bertugas sebagai pintu masuk Muzaki untuk menerima donasi dari Muzaki
3. Bagian Umum Bagian yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan mustahik dan penyaluran donasi
4. Manajemen Orang yang bertanggungjawab terhadap kinerja BMT khususnya pengelolaan Zakat
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor
88
1. Administrator
Data Muzaki adalah data yang paling penting dalam sistem ini, yang
mana data muzaki merupakan data utama yang berkaitan dengan zakat
yang dibayarkan. Sehingga pengelolaannya pun menjadi sangat utama,
oleh karena itu keterkaitan antara seluruh proses data ini perlu diawasi
oleh satu aktor yang bisa melakukan fungsi pengelolaan dan pengawasan
dengan baik. Sehingga dibutuhkan satu aktor yang dapat mengelola data
Muzaki dan memiliki hak akses ke dalam user lain jika memang
diperlukan. Dan itulah tugas Administrator Sistem Informasi Zakat pada
BMT Masjid Al-Azhar yang diberikan kepada staff IT bagian
penghimpunan.
2. Bagian Penghimpun
Adanya donasi yang masuk dari Muzaki ke BMT perlu dikelola dengan
baik, dimulai dari diterimanya donasi tersebut oleh sebuah bagian yang
tugasnya menghimpun seluruh donasi tersebut mulai dari pencatatan,
cetak bukti donasi sampai menghasilkan laporan penerimaan sehingga
seluruh proses pengelolaan donasi bisa terekam dengan baik. Maka
adanya aktor Bagian Penghimpun menjadi penting dalam Sistem
Informasi Zakat ini karena yang nantinya aktor ini akan menjalani tugas-
tugas tersebut. Fungsi aktor ini diberikan kepada semua karyawan
dibagian penghimpun.
89
3. Bagian Umum
Penyaluran donasi berhubungan dengan data mustahik sebagai penerima
dari donasi tersebut, mulai dari data mustahik yang diperoleh dari
berbagai sumber sampai penyaluran kepada mustahik sesuai dengan
perintah dari pihak manajemen yang telah menyetujui penyaluran kepada
mustahik. Oleh karena itu aktor bagian Umum dalam Sistem informasi
zakat ini menjadi sangat penting karena bagian ini yang akan mengelola
mustahik dan proses penyaluran. Fungsi aktor ini diberikan pada petugas
amil di bagian umum.
4. Manajemen
Aktor ini merupakan aktor yang mempunyai hak akses ke dalam Sistem
Informasi Zakat untuk menentukan penyaluran donasi baik menentukan
siapa yang berhak maupun besaran yang diberikan, selain itu memiliki
peran penting sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan di BMT
Masjid Al-Azhar. Oleh karena itu, untuk mengetahui kinerja BMT
Masjid Al-Azhar aktor ini sangat membutuhkan hak akses ke dalam
Sistem Informasi Zakat untuk melihat laporan Muzaki, Donasi dan
penyaluran dan akses untuk persetujuan penyaluran. Fungsi aktor ini
diberikan kepada Kepala Bagian.
90
2. Identifikasi Use case
No. Use case Name Description Aktor
1 Bayar Donasi Use case ini menggambarkan kegiatan Muzaki yang membayar donasi kepada Bagian Penghimpun.
Muzaki
2 Buat Data Donasi
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Penghimpun dalam membuat data donasi. Use case ini depends on use case Bayar Donasi.
Bagian Penghimpun
3 Cetak Bukti Donasi
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Penghimpun dalam membuat bukti donasi dengan mencetaknya. Use case ini depends on use case Buat Data Donasi.
Bagian Penghimpun
4 Buat Data Muzaki
Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam membuat data Muzaki.
Administrator
5 Buat Tipe Muzaki
Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam membuat Tipe Muzaki. Use case ini extends use case Buat data Muzaki.
Administrator
6 Buat Jenis Donasi
Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam membuat Jenis Donasi. Use case ini extends use case Buat data Donasi.
Administrator
7 Buat Data Mustahik
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Umum dalam membuat data Mustahik.
Bagian Umum
8 Konfirmasi Penyaluran
Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Umum mengkonfirmasi penyaluran yang telah dilakukan. Use case ini depends on use case Buat Data Penyaluran.
Bagian Umum
91
9 Buat Data Penyaluran
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam membuat data penyaluran Use case ini depends on use case Lihat Data Mustahik.
Manajemen
10 Lihat Data Mustahik
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam melihat atau mengecek calon penerima bantuan zakat. Use case ini depends on use case Buat Data Mustahik.
Manajemen
11 Cetak Laporan Data Muzaki
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam mencetak laporan data Muzaki.
Manajemen
12 Cetak Laporan Data Mustahik
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam mencetak laporan data Mustahik.
Manajemen
13 Cetak Laporan Data Donasi
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam mencetak laporan data donasi.
Manajemen
14 Cetak Laporan Data Penyaluran
Use case ini menggambarkan kegiatan Manajemen dalam mencetak laporan data Penyaluran.
Manajemen
Tabel 4.2 Identifikasi Use case
92
3. Use case model diagram
Manajemen
Bagian Umum
Cetak Laporan
Muzaki
Cetak Laporan
Mustahik
Cetak Laporan
Donasi
Cetak Laporan
Cetak Laporan
Penyaluran
Pengelolaan Penyaluran
Buat Data
Penyaluran
<<depends on>>
Lihat Data MustahikBuat Data Mustahik
Pengelolaan Mustahik
<<depends on>>
konfirmasi
Penyaluran
<<depends on>>
Gambar 4.6 Use case Diagram Sistem Usulan
93
Muzaki
Data Muzaki
AdminDB.Muzaki
Simpan data Muzaki
Bayar Donasi
Bag.Penghimpun
Ambil Data Muzaki
Bukti Donasi
DB.Donasi
Simpan data Donasi
Bag.Umum
DB.Mustahik
Buat Data Mustahik
Mustahik
Data Mustahik
Manajer
Ambil Data Donasi
Ambil Data mustahik
DB.Penyaluran
Buat Data Penyaluran
Data Penyaluran
Konfirmasi Penyaluran
Laporan
Cetak
Gambar 4.7 Proses Bisnis Sistem Usulan
94
4. Use case narasi
Tabel 4.3 Narasi dari use case Bayar Donasi
Use Case Name Bayar Donasi Use Case ID 1 Actor Muzaki Description Use case ini menggambarkan kegiatan Muzaki yang akan
berdonasi. Precondition Muzaki yang berdonasi telah menjadi Muzaki aktif Trigger Use case ini dilakukan setelah data Muzaki telah tersimpan
dalam data master Muzaki Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Muzaki menyerahkan donasi. 2: Bagian Penghimpun menerima donasi
Alternate Courses Conclusion Bagian Penghimpun menerima donasi Postcondition Muzaki dapat melanjutkan ke tahap berikutnya
Tabel 4.4 Narasi dari use case Buat Data Donasi
Use Case Name Buat Data Donasi Use Case ID 2 Actor Bagian Penghimpun Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Penghimpun
dalam membuat data donasi. Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Bagian Penghimpun Trigger Use case ini dilakukan setelah actor menerima donasi dari
Muzaki Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik Input Donasi 6: Memilih/ mencari Muzaki 8: Input data donasi 11: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Penghimpun 5: Menampilkan halaman data Muzaki 7: Menampilkan form data Muzaki Berdonasi 9: Simpan data donasi 10: Menampilkan halaman data donasi yang baru
95
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 8: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Bagian Penghimpun melengkapi data 10: Jika ingin mengubah data donasi, maka actor memilih data donasi yang akan diubah pada halaman utama, kemudian klik ubah pada properties, maka akan tampil halaman edit/ubah.
Conclusion Data Muzaki yang berdonasi telah dibuat Postcondition Data Muzaki yang menyerahkan donasi disimpan ke dalam data
donasi
Tabel 4.5 Narasi dari use case Cetak Bukti Donasi
Use Case Name Cetak Bukti Donasi Use Case ID 3 Actor Bagian Penghimpun Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Penghimpun
dalam membuat bukti donasi dengan mencetaknya. Use case ini depends on use case buat Data Donasi.
Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Bagian Penghimpun Trigger Use case ini dilakukan setelah data donasi berhasil
ditambahkan Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data donasi 6: Klik properties detail pada Muzaki yang dipilih 8: Klik cetak 10: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Penghimpun 5: Menampilkan halaman Muzaki berdonasi 7: Menampilkan halaman detail donasi Muzaki 9: Mencetak bukti donasi
Alternate Courses - Conclusion Muzaki menerima bukti donasi sebagai bukti telah
menyerahkan zakat Postcondition Bukti donasi yang telah dicetak diberikan ke Muzaki
96
Tabel 4.6 Narasi dari use case Buat Data Muzaki
Use Case Name Buat Data Muzaki Use Case ID 4 Actor Administrator Description Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam
membuat data Muzaki Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Administrator Trigger Use case ini dilakukan setelah Muzaki akan menyerahkan
donasi untuk pertama kali Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data Muzaki 6: Klik tambah data 8: Input data Muzaki 11: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Administrator 5: Menampilkan halaman data Muzaki 7: Menampilkan form tambah data 9: Simpan data Muzaki 10: Menampilkan halaman data Muzaki yang baru
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 9: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Administrator melengkapi data 10a: Jika ingin melihat detail data Muzaki, maka actor memilih data Muzaki yang akan dilihat pada halaman utama, kemudian klik detail pada properties. 10b: Jika ingin mengubah data Muzaki, maka actor memilih data Muzaki yang akan diubah pada halaman utama, kemudian klik ubah pada properties, maka akan tampil halaman edit/ubah.
Conclusion Data Muzaki bertambah Postcondition Penambahan data Muzaki akan disimpan dalam data Muzaki
Tabel 4.7 Narasi dari use case Buat tipe Muzaki
Use Case Name Buat Tipe Muzaki Use Case ID 5 Actor Administrator Description Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam
melakukan input tipe muzaki. Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Administrator Trigger Use case ini dilakukan setelah BMT melihat tipe Muzaki apa
saja yang sering berdonasi yang kemudian menentukan tipe
97
Muzaki standar untuk memudahkan pengklasifikasian.
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data Tipe Muzaki 6: Klik tambah data 8: Input data Tipe Muzaki 11: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Administrator 5: Menampilkan halaman data Tipe Muzaki 7: Menampilkan form tambah data 9: Simpan data Tipe Muzaki 10: Menampilkan halaman data Tipe Muzaki yang baru
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 9: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Administrator melengkapi data 10a: Jika ingin menghapus data tipe Muzaki, maka actor memilih data tipe Muzaki yang akan dihapus pada halaman utama, kemudian klik hapus pada properties. 10b: Jika ingin mengubah data tipe Muzaki, maka actor memilih data tipe Muzaki yang akan diubah pada halaman utama, kemudian klik ubah pada properties, maka akan tampil halaman edit/ubah.
Conclusion Data Tipe Muzaki bertambah Postcondition Data Tipe Muzaki tersimpan dan dapat dipanggil melalui form
input data Muzaki.
Tabel 4.8 Narasi dari use case Buat Jenis Donasi
Use Case Name Buat Jenis Donasi Use Case ID 6 Actor Administrator Description Use case ini menggambarkan kegiatan Administrator dalam
melakukan input jenis donasi Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Administrator Trigger Use case ini dilakukan setelah BMT menetapkan jenis donasi
zakat apa saja yang dapat diterima Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data Jenis Donasi 6: Klik tambah data
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Penghimpun 5: Menampilkan halaman data Jenis Donasi
98
8: Input data Jenis Donasi 11: Logout
7: Menampilkan form tambah data 9: Simpan data Jenis Donasi 10: Menampilkan halaman data Jenis Donasi yang baru
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 9: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Bagian Umum melengkapi data 10a: Jika ingin menghapus data jenis donasi, maka actor memilih data jenis donasi yang akan dihapus pada halaman utama, kemudian klik hapus pada properties. 10b: Jika ingin mengubah data jenis donasi, maka actor memilih data jenis donasi yang akan diubah pada halaman utama, kemudian klik ubah pada properties, maka akan tampil halaman edit/ubah.
Conclusion Data Jenis Donasi bertambah Postcondition Data Jenis Donasi tersimpan dan dapat dipanggil melalui form
input data donasi
Tabel 4.9 Narasi dari use case Buat Data Mustahik
Use Case Name Buat Data Mustahik Use Case ID 7
Actor Bagian Umum
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Umum membuat data calon Mustahik
Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Bagian Umum
Trigger Use case ini dilakukan setelah Bagian Umum Menerima data Mustahik dari berbagai sumber dan survei
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data Mustahik 6: Klik Tambah Data Mustahik 8.Input data Mustahik 11: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Umum 5: Menampilkan halaman data Mustahik 7: Menampilkan form tambah data 9.Simpan data mustahik 10: Menampilkan halaman Mustahik yang baru
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 4a.Jika yang akan ditambah mustahik konsumtif, maka sistem
99
menampilkan form untuk mustahik konsumtif 4b.Jika yang akan ditambah mustahik produktif, maka sistem menampilkan form untuk mustahik produktif 9: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Administrator melengkapi data 10: Jika ingin mengubah data tipe Muzaki, maka actor memilih data tipe Muzaki yang akan diubah pada halaman utama, kemudian klik ubah pada properties, maka akan tampil halaman edit/ubah.
Conclusion Data Mustahik bertambah
Postcondition Manajemen dapat membuat penyaluran sesuai info mustahik
Tabel 4.10 Narasi dari use case Konfirmasi Penyaluran
Use Case Name Konfirmasi Penyaluran
Use Case ID 8
Actor Bagian Umum
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Bagian Umum dalam melihat Penyaluran yang disetujui Manajer dan Bagian Umum telah melaksanakan Penyaluran tersebut
Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Bagian Umum
Trigger Use case ini dilakukan setelah tersedia data Penyaluran yang berisi penyaluran yang telah disetujui manajer dan telah dikerjakan bagian umum
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik Lihat Validasi 6: Klik konfirmasi 8: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Bagian Umum 5: Menampilkan halaman data penyaluran yang telah disetujui manajer 7: Data penyaluran akan hilang dari halaman validasi
Alternate Courses 2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login
Conclusion Data penerima Zakat telah disalurkan
Postcondition Data Penyaluran statusnya berubah menjadi telah disalurkan
100
Tabel 4.11 Narasi dari use case Buat Data Penyaluran
Use Case Name Buat Data Penyaluran
Use Case ID 9
Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajer dalam membuat persetujuan data penyaluran zakat
Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Manajer
Trigger Use case ini dilakukan setelah data Mustahik dan data donasi diketahui manajer
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik data Mustahik 6: Klik Buat Persetujuan 8: Input persetujuan 11: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen 5: Menampilkan halaman data Mustahik 7: Menampilkan form Persetujuan 9: Simpan data persetujuan 10: Menampilkan halaman data penyaluran yang baru
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 4a.Jika yang akan disetujui mustahik konsumtif, maka sistem menampilkan form untuk mustahik konsumtif 4b.Jika yang akan disetujui mustahik produktif, maka sistem menampilkan form untuk mustahik produktif 9: Jika data belum lengkap, maka sistem akan meminta Bagian Umum melengkapi data
Conclusion Data penyaluran bertambah
Postcondition Bagian Umum dapat melihat data penyaluran untuk disalurkan
Tabel 4.12 Narasi dari use case Lihat data Mustahik
Use Case Name Lihat Data Mustahik
Use Case ID 10
Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajemen dalam melihat data Mustahik yang di input Bagian Umum
Precondition Individu yang memasuki sistem ini harus Manajer
Trigger Use case ini dilakukan setelah Bagian Umum menginput data mustahik.
Typical Course of Actor Action System Response
101
Events
1: Login 4: Klik data mustahik 6: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen 5: Menampilkan halaman Mustahik
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 4a.Jika yang akan dilihat mustahik konsumtif, maka sistem menampilkan data mustahik konsumtif 4b.Jika yang akan dilihat mustahik produktif, maka sistem menampilkan data mustahik produktif
Conclusion Data Mustahik ditampilkan
Postcondition Manajemen dapat membuat persetujuan penyaluran
Tabel 4.13 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Muzaki
Use Case Name Cetak Laporan Data Muzaki Use Case ID 11 Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajeman dalam melihat laporan data Muzaki.
Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Manajemen
Trigger Use case ini dilakukan setelah Administrator telah melakukan input data Muzaki
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik laporan data Muzaki 6: Klik cetak 8: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen 5: Menampilkan halaman laporan data Muzaki 7: Mencetak laporan data Muzaki
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 7: Jika Manajemen tidak ingin mencetak halaman, maka lanjut ke langkah nomor 8
Conclusion Manajemen mengetahui data Muzaki yang dimiliki BMT Postcondition Laporan data Muzaki tercetak
102
Tabel 4.14 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Mustahik
Use Case Name Cetak Laporan Data Mustahik Use Case ID 12 Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajemen dalam melihat laporan data Mustahik
Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Manajemen
Trigger Use case ini dilakukan setelah Bagian Penghimpun telah melakukan input data mustahik
Typical Course of Events Actor Action System Response
1: Login 4: Klik laporan data Mustahik 6: Klik cetak 8: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen 5: Menampilkan halaman laporan Mustahik 7: Mencetak laporan Mustahik
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 4a.Jika yang akan dicetak mustahik konsumtif, maka sistem menampilkan Halaman mustahik konsumtif 4b.Jika yang akan dicetak mustahik produktif, maka sistem menampilkan Halaman mustahik produktif 7: Jika Manajemen tidak ingin mencetak halaman, maka lanjut ke langkah nomor 8
Conclusion Manajemen mengetahui data Mustahik yang dimiliki BMT Postcondition Laporan data Mustahik tercetak
Tabel 4.15 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Donasi
Use Case Name Cetak Laporan Data Donasi Use Case ID 13 Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajemen dalam melihat laporan data donasi.
Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Manajemen
Trigger Use case ini dilakukan setelah Bagian Penghimpun telah melakukan input data donasi
Typical Course of Events Actor Action System Response
1: Login 4: Klik laporan data donasi
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen
103
6: Klik cetak 8: Logout
5: Menampilkan halaman laporan data donasi 7: Mencetak laporan data donasi
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 5: Manajer menginput periode yang ingin dicetak. 7: Jika Manajemen tidak ingin mencetak halaman, maka lanjut ke langkah nomor 8
Conclusion Manajemen mengetahui kondisi data donasi (Muzaki yang berdonasi dan jumlah donasi)
Postcondition Laporan data donasi tercetak
Tabel 4.16 Narasi dari use case Cetak Laporan Data Penyaluran
Use Case Name Cetak Laporan Data Penyaluran
Use Case ID 14
Actor Manajemen
Description Use case ini menggambarkan kegiatan Manajemen dalam melihat laporan data Penyaluran.
Precondition Individu yang melakukan kegiatan ini harus Manajemen
Trigger Use case ini dilakukan setelah Bagian Umum telah melakukan input data penyaluran
Typical Course of Events
Actor Action System Response
1: Login 4: Klik laporan data Penyaluran 6: Klik cetak 8: Logout
2: Cek username dan password 3: Menampilkan halaman utama Manajemen 5: Menampilkan halaman laporan data Penyaluran 7: Mencetak laporan data Penyaluran
Alternate Courses
2: Jika username dan atau password salah, maka sistem menampilkan pesan error login 4a.Jika yang akan dicetak Penyaluran konsumtif, maka sistem menampilkan Halaman Penyaluran konsumtif 4b.Jika yang akan dicetak Penyaluran produktif, maka sistem menampilkan Halaman Penyaluran produktif 5: Manajer menginput periode yang ingin dicetak. 7: Jika Manajemen tidak ingin mencetak halaman, maka lanjut ke langkah nomor 8
Conclusion Manajemen mengetahui kondisi data penyaluran
Postcondition Laporan data Penyaluran tercetak
104
4.3.2. Activity Diagram
Diagram aktivitas berikut ini akan menjelaskan Use case description yang
telah diberikan dan menunjukkan aliran proses dari satu aktivitas ke aktivitas yang
lain yang terjadi dalam proses bisnis perusahaan itu. Berikut adalah diagram
aktivitasnya:
1. Diagram aktivitas dari use case Bayar Donasi
Bayar Donasi
serahkan uang Akad
Zakat terbayar
Bukan muzaki terdaftar
Muzaki terdaftar
Gambar 4.8 Diagram Aktivitas dari Bayar Donasi
Gambar 4.8 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Bayar Donasi
Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses penyerahan sejumlah
uang donasi oleh Muzaki kepada Bagian Penghimpun.
105
2. Diagram aktivitas dari Use case Buat Data Donasi
Gambar 4.9 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Donasi
Gambar 4.9 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Donasi
Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses pembuatan data
donasi oleh Bagian Penghimpun terhadap Muzaki yang sudah menyerahkan
donasinya.
106
3. Diagram aktivitas dari Use case Cetak Bukti Donasi
Cetak Bukti donasi
Pilih data donasi
Cetak bukti
Gambar 4.10 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Bukti Donasi
Gambar 4.10 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Bukti
Donasi yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses mencetak bukti
donasi setelah Bagian Penghimpun menginput data donasi Muzaki.
107
4. Diagram aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki
Buat Data Muzaki
Input Data Diri Pilih tipe muzaki Input data profesi
Simpan data muzaki
Data Lengkap
Data tidak Lengkap
Gambar 4.11 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki
Gambar 4.11 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Muzaki
yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses membuat data Muzaki
dengan memasukkan seluruh data diri Muzaki ke dalam form yang tersedia.
108
5. Diagram aktivitas dari Use case Buat Tipe Muzaki
buat tipe muzaki
input tipe
simpan
Gambar 4.12 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Tipe Muzaki
Gambar 4.12 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Input Tipe Muzaki
Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses input tipe muzaki
oleh Administrator untuk menunjang pengisian data Muzaki.
109
6. Diagram aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi
Gambar 4.13 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi
Gambar 4.13 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Buat Jenis Donasi
Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses input jenis donasi
oleh Bagian Penghimpun untuk menunjang pengisian data donasi bagi Muzaki yang
berdonasi.
110
7. Diagram aktivitas dari Use case Buat Data Mustahik
Buat Data Mustahik
Input Data Diri Pilih golongan mustahik Input data profesi
Simpan data mustahik
Mustahik konsumtif
Mustahik Produktif
Input Data lembaga Pilih golongan mustahik Input permohonan
Input petugas pendata
Gambar 4.14 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Mustahik
Gambar 4.14 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data
Mustahik Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses membuat
data Mustahik sesuai kelompoknya.
111
8. Diagram aktivitas dari Use case Konfirmasi Penyaluran
Gambar 4.15 Diagram Aktivitas dari Use case Konfirmasi Penyaluran
Gambar 4.15 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Konfirmasi
Penyaluran Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses
bag.umum melihat data penerima zakat yang telah di acc manajer dapat dikonfirmasi
setelah Penyaluran dilaksanakan.
112
9. Diagram aktivitas dari Use case Buat Data Penyaluran
Gambar 4.16 Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data Penyaluran
Gambar 4.16 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Buat Data
Penyaluran Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses manajer
meng-ACC mustahik untuk penyaluran konsumtif maupun produktif.
113
10. Diagram aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki
Cetak Laporan muzaki
cetak
Batal
Tampilkan sementara
Gambar 4.17 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki
Gambar 4.17 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan
Data Muzaki Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses
mencetak laporan data Muzaki.
114
11. Diagram aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik
Gambar 4.18 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik
Gambar 4.18 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan
Data Mustahik Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses
mencetak laporan data Mustahik.
115
12. Diagram aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Donasi
Cetak Laporan donasi
Pilih Laporan yang ingin dicetak Tentukan periode
cetak
Batal
Tampilkan sementara
Gambar 4.19 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Donasi
Gambar 4.19 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan
Data Donasi Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses
mencetak laporan data Donasi pada periode yang dikehendaki.
116
13. Diagram aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran
Cetak Laporan penyaluran
Pilih Laporan yang ingin dicetak Tentukan periode
cetak
Batal
Tampilkan sementara
Gambar 4.20 Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran
Gambar 4.20 merupakan gambar Diagram Aktivitas dari Use case Cetak Laporan
Data Penyaluran Sistem yang diusulkan. Gambar di atas menggambarkan proses
mencetak laporan data Penyaluran pada periode yang dikehendaki.
117
4.3.3. Class Diagram
Visualisasi dari struktur object sistem yang diajukan, digambarkan dalam
class diagram di bawah ini:
Gambar 4.21 Class Diagram Sistem Usulan
118
4.3.4. Sequence Diagram
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana objek
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah Use
case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan
diterima diantara objek. Interaksi antar object pada sistem yang diajukan,
digambarkan sebagai berikut:
Db.Muzaki penghimpun
bayar donasi
cek ketersediaan data
informasi ketersediaan data
serahkan donasi
bayar donasi
cek informasi muzaki
Gambar 4.22 Sequence Diagram dari Use case Bayar Donasi
119
donasi penghimpun
cek penghimpun
informasi penghimpun
buat data donasi
simpan data donasi
db jenis donasi
pilih jenis donasi
informasi jenis donasi
Db.donasi
Gambar 4.23 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Donasi
Gambar 4.24 Sequence Diagram dari Use case Cetak Bukti Donasi
120
muzaki administrator
cek administrator
informasi administrator
buat data muzaki
simpan data muzaki
db tipe muzaki
pilih tipe muzaki
db muzaki
informasi tipe muzaki
Gambar 4.25 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Muzaki
Gambar 4.26 Sequence Diagram dari Use case Buat Tipe Muzaki
121
Gambar 4.27 Sequence Diagram dari Use case Buat Jenis Donasi
db mustahikMustahik bagian umum
cek Bag.Umum
informasi Bag.Umum
buat data mustahik
simpan data mustahik
Gambar 4.28 Sequence Diagram dari Use case Buat Data Mustahik
122
Gambar 4.29 Sequence diagram dari Use case Konfirmasi Penyaluran
Manajer db penyaluranPenyaluran
cek Manajer
informasi Manajer
buat data penyaluran
simpan data Penyaluran
Gambar 4.30 Sequence diagram dari Use case Buat Data Penyaluran
123
Gambar 4.31 Sequence Diagram dari Use case Lihat Data Mustahik
manajemenmuzaki
cek manajemen
informasi manajemen
lihat laporan muzaki
cetak laporan muzaki
Db.muzaki
Gambar 4.32 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Muzaki
124
Mustahik manajemen
cek manajemen
informasi manajemen
lihat laporan Mustahik
cetak laporan Mustahik
Db mustahik
Gambar 4.33 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Mustahik
Gambar 4.34 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Donasi
125
Gambar 4.35 Sequence Diagram dari Use case Cetak Laporan Data Penyaluran
4.3.5. Statechart Diagram
Statechart Diagram adalah sebuah diagram UML yang menggambarkan
kombinasi state yang dapat diasumsikan oleh objek selama masa hidupnya,
kejadian-kejadian yang memicu transisi antar-state, dan aturan yang mengatur
dari dan ke state mana sebuah objek dapat melakukan transisi. Diagram
statechart tidak dibutuhkan oleh seluruh objek. Biasanya, state diagram dibuat
hanya untuk objek-objek yang dengan jelas memiliki state yang dapat
diidentifikasi dan behavior yang kompleks.
126
Gambar 4.36 State Chart Diagram Muzaki
127
Halaman Muzaki ditampilkan
Form donasi ditampilkan
Membayar donasi
Mencari Muzaki
yang diinginkan
Memilih donasi
Memasukkan data donasi
Muzaki berdonasi
Mencetak bukti
donasi
Bukti donasi dicetak
Menampilkan
informasi bukti donasi
Data donasi Muzaki berdonasi
dimasukkan
Halaman Muzaki berdonasi
ditampilkan
Menampilkan halaman
detail Muzaki berdonasi
Halaman detail donasi Muzaki
berdonasi ditampilkan
Logout
Gambar 4.37 State Chart Diagram Donasi
128
Gambar 4.38 State Chart Diagram Mustahik
Gambar 4.39 State Chart Diagram Penyaluran
129
Halaman utama
Manajemen ditampilkan
Login
Logout
Halaman Laporan
ditampilkan
Memilih Laporan
Memilih cetak
Laporan dicetak
Gambar 4.40 State Chart Diagram Cetak Laporan
130
4.3.6. Database Design
Dari hasil Class Diagram yang telah di buat, maka terbentuklah tabel-
tabel. Tabel-tabel tersebut dihubungkan melalui foreign key untuk membentuk
relasi atau biasa disebut Relational Database Management System (RDBMS).
donasi
PK id_donasi
id_muzaki
id_jenis
id_user
nama_lengkap
tanggal
jenis_donasi
jmlh_donasi
jenis donasi
PK id_jenis
jenis_donasi
muzaki
PK id_muzaki
id_tipe
tipe_muzaki
jenis_kelamin
nama_lengkap
alamat
telp
kodepos
hp
fax
Pekerjaan
Pendapatan
id_user
tipe_muzaki
PK id_tipe
tipe_muzaki
Penyaluran Konsumtif
PK id_Penyaluran
tanggal
mustahik
jumlah
alamat
id_user
nama_pegawai
id_mustahikK
User
PK id_user
Username
password
status
nama_pegawai
Mustahik Konsumtif
PK id_mustahikK
tipe_muzaki
jenis_kelamin
nama_lengkap
alamat
Pekerjaan
Pendapatan
id_user
Penyaluran Produktif
PK id_Penyaluran
tanggal
mustahik
jumlah
alamat
id_user
nama_pegawai
id_mustahik
Mustahik Produktif
PK id_mustahik
tipe_muzaki
jenis_kelamin
nama_lengkap
alamat
Pekerjaan
Pendapatan
id_user
Gambar 4.41 Physical Database Schema yang diajukan
131
Penerjemahan class-class tersebut ke dalam bentuk struktur basis data
adalah sebagai berikut.
1. Entity USER
Nama Tabel: USER
Primary Key: id_user
Foreign Key: -
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_user integer 4 Nomor Induk pegawai username varchar 15 username login password varchar 15 password login status varchar 15 hak akses login nama_lengkap varchar 25 nama pegawai
Gambar 4.42 Gambar tabel user di database
2. Entity Muzaki
Nama Tabel: Muzaki
Primary Key: id_muzaki
Foreign Key: kode_tipe (tipe_muzaki)
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_muzaki char 5 Nomor anggota muzaki nama_lengkap varchar 30 nama muzaki no_identitas varchar 17 nomor identitas muzaki tempat_lahir varchar 10 tempat lahir muzaki tanggal_lahir date 8 tanggal lahir muzaki jenis_kelamin varchar 6 jenis kelamin muzaki alamat varchar 100 alamat domisili muzaki kodepos varchar 5 kodepos alamat telepon varchar 10 telepon rumah muzaki handphone varchar 16 nomor kontak
132
fax varchar 15 nomor fax jika ada email varchar 30 email jika ada pekerjaan varchar 20 pekerjaan muzaki pendapatan varchar 15 pendapatan perbulan kode_tipe integer 2 tipe muzaki
Gambar 4.43 Gambar tabel muzaki di database
3. Entity Donasi
Nama Tabel: Donasi
Primary Key: id_donasi
Foreign Key: id_user (user), id_muzaki (muzaki), kode_donasi
(jenis_donasi)
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_donasi char 5 nomor transaksi tanggal varchar 2 tanggal transaksi bulan varchar 9 bulan transaksi tahun varchar 4 tahun transaksi donasi atasnama varchar 10 pembayaran atas nama nominal varchar 20 jumlah donasi id_user varchar 4 petugas id_muzaki char 5 nama anggota kode_donasi integer 2 jenis donasi
Gambar 4.44 Gambar tabel donasi di database
4. Entity Tipe Muzaki
Nama Tabel: tipe muzaki
Primary Key: kode_tipe
Foreign Key: -
133
Nama Field Tipe Data Size Keterangan kode_tipe integer 2 nomor data nama tipe varchar 20 kelompok tipe muzaki
Gambar 4.45 Gambar tabel tipe_muzaki di database
5. Entity Jenis Donasi
Nama Tabel: jenis_donasi
Primary Key: kode_donasi
Nama Field Tipe Data Size Keterangan kode_donasi integer 2 nomor data nama donasi varchar 20 kelompok donasi
Gambar 4.46 Gambar tabel jenis_donasi di database
6. Entity Mustahik
Nama Tabel: mustahik konsumtif
Primary Key: id_mustahikkonsumtif
Foreign Key: id_user
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_mustahikkonsumtif char 5 Nomor anggota mustahik nama_lengkap varchar 30 nama mustahik no_identitas varchar 17 nomor identitas mustahik tempat_lahir varchar 10 tempat lahir mustahik tanggal_lahir date 8 tanggal lahir mustahik jenis_kelamin varchar 6 jenis kelamin mustahik alamat varchar 100 alamat domisili mustahik pekerjaan varchar 20 kodepos alamat
134
pendapatan varchar 10 pendapatan per hari kelompok varchar 10 kelompok mustahik id_user integer 4 pegawai
Gambar 4.47 Gambar tabel mustahik konsumtif di database
Nama Tabel: mustahik produktif
Primary Key: id_mustahikproduktif
Foreign Key: id_user
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_mustahikproduktif char 5 Nomor anggota mustahik nama_lengkap varchar 30 nama mustahik no_identitas varchar 17 nomor identitas mustahik tempat_lahir varchar 10 tempat lahir mustahik tanggal_lahir date 8 tanggal lahir mustahik jenis_kelamin varchar 6 jenis kelamin mustahik alamat varchar 100 alamat domisili mustahik pendapatan varchar 10 pendapatan per hari bidang usaha varchar 10 usaha mustahik id_user integer 4 pegawai
Gambar 4.48 Gambar tabel mustahik produktif di database
7. Entity Penyaluran
Nama Tabel: penyaluran konsumtif
Primary Key: id_penyalurankonsumtif
Foreign Key: id_mustahikkonsumtif
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_penyalurankonsumtif char 5 Nomor data tanggal varchar 2 tanggal acc
135
bulan varchar 9 bulan acc tahun varchar 4 tahun acc nominal varchar 8 besar penyaluran tanggal realisasi varchar 2 tanggal realisasi bulan realisasi varchar 9 bulan realisasi tahun realisasi varchar 4 tahun realisasi status varchar 5 status data id_mustahikkonsumtif char 5 Nomor anggota mustahik
Gambar 4.49 Gambar tabel penyaluran konsumtif di database
Nama Tabel: penyaluran produktif
Primary Key: id_penyaluranproduktif
Foreign Key: id_mustahikproduktif
Nama Field Tipe Data Size Keterangan id_penyaluranproduktif char 5 Nomor data tanggal varchar 2 tanggal acc bulan varchar 9 bulan acc tahun varchar 4 tahun acc nominal varchar 8 besar penyaluran tanggal realisasi varchar 2 tanggal realisasi bulan realisasi varchar 9 bulan realisasi tahun realisasi varchar 4 tahun realisasi status varchar 5 status data id_mustahikproduktif char 5 Nomor anggota mustahik
Gambar 4.50 Gambar tabel penyaluran produktif di database
136
4.3.7. Perancangan Interface
Menggambarkan halaman antarmuka yang akan dirancang dalam
aplikasi.
Gambar 4.51 Halaman Login pada Browser
137
Gambar 4. 52 Halaman Utama Administrator
Gambar 4.53 Halaman Utama Muzaki (Administrator)
138
HEADER
FOOTER
Manajemen PenggunaTipe MuzakiMuzaki Logout
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Tipe Muzaki
No.Identitas
Pekerjaan
Alamat Rumah
Kodepos
Telepon
Handphone
Fax
Pekerjaan
Pendapatan
Simpan Batal
Pria Wanita
Jenis Donasi
Gambar 4.54 Halaman Form Input Data Muzaki (Administrator)
Gambar 4.55 Halaman Utama Tipe Muzaki (Administrator)
139
Gambar 4.56 Halaman Form Input Data Tipe Muzaki (Administrator)
Gambar 4.57 Halaman Form Edit Data Tipe Muzaki (Administrator)
140
Gambar 4.58 Halaman Jenis Donasi (admin)
Gambar 4.59 Halaman Input Jenis Donasi (admin)
141
Gambar 4.60 Halaman Manajemen Pengguna (admin)
Gambar 4.61 Halaman ubah pengguna (admin)
142
Gambar 4.62 Halaman Utama User Penghimpun
Gambar 4.63 Halaman Form Input Data Donasi (Penghimpun)
143
Gambar 4.64 Halaman Lihat penerimaan (Penghimpun)
Gambar 4.65 Halaman Lihat penerimaan detail (Penghimpun)
144
Gambar 4.66 Halaman Utama Manajemen
Gambar 4.67 Halaman Laporan data muzaki (Manajemen)
145
Gambar 4.68 Halaman Laporan data penerimaan (Manajemen)
Gambar 4.69 Halaman Acc Mustahik awal (Manajemen)
146
Gambar 4.70 Halaman Pembuatan Acc Mustahik (Manajemen)
Gambar 4.71 Halaman Laporan data Penyaluran (Manajemen)
147
Gambar 4.72 Halaman Utama Bagian Umum
HEADER
FOOTER
Manajemen Pengguna Logout
Data Mustahik
Simpan Batal
Tipe
Nama
Data Mustahik
No Donasi
Lihat Penyaluran
Alamat
Pekerjaan
Keterangan
Penyalur
Mustahik
Gambar 4.73 Halaman Input data Mustahik (Umum)
148
Gambar 4.74 Halaman Konfirmasi data Penyaluran (Umum)
Gambar 4.75 Bukti Donasi Untuk Muzaki
149
Gambar 4.76 Laporan Donasi
Gambar 4.77 Laporan Penyaluran
150
HEADER
Total mustahik Konsumtif :
Total Mustahik Produktif
Tanggal
Mustahik Konsumtif
Kelompok Penghasilan
...
Pekerjaan
... ...
... ... ...
Id Mustahik Nama
... ...
... ...
Mustahik Produktif
Kelompok Penghasilan
...
Pekerjaan
... ...
... ... ...
Id Mustahik Nama
... ...
... ...
Gambar 4.78 Laporan Mustahik
Gambar 4.79 Laporan Muzaki
152
4.4 Implementation
Pada tahap implementasi ini terdapat beberapa aktivitas yang dilakukan.
Aktivitas-aktivitas yang dimaksud yaitu:
1. Testing
Setiap program menjalani pengujian secara pribadi untuk memastikan
bahwa program yang telah kita buat bisa bebas dari kesalahan (bug), walaupun
tidak menutup kemungkinan masih terjadi sedikit bug atau tidak 100% bebas dari
bug, namun pengujian ini setidaknya bisa meminimalisasi kesalahan yang akan
terjadi.
Pengujian secara black box, yaitu suatu pendekatan untuk menguji apakah
setiap fungsi di dalam program dapat berjalan dengan benar. Berikut beberapa
proses yang dilakukan penulisan dalam pengujian ini, yaitu:
a. Fungsi-fungsi yang tidak benar, baik input maupun output
b. Kesalahan interface
c. Kesalahan dalam strukturdata atau akses database
Dibawah ini merupakan tabel hasil pengujian dari aplikasi Sistem Informasi
Zakat pada BMT masjid Al-Azhar:
Tabel 4.17 List Hasil Pengujian dengan pendekatan Black-Box Testing
No Level Rancangan Proses Hasil yang diharapkan
Hasil Keterangan
1 Awal Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi
Masuk halaman LOGIN
Sesuai
2 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Menampilkan box pesan kesalahan
Sesuai Nilai input invalid
153
3 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Masuk halaman sesuai dengan status
Sesuai
4 Administrator Halaman untuk ADMIN
Tampilkan Halaman awal dengan menu untuk admin
Sesuai
5 Klik menu 'Muzaki'
Tampilkan tabel muzaki
Sesuai
6 klik opsi 'detail' Menampilkan data muzaki secara lengkap
Sesuai
7 klik opsi 'edit' Menampilkan data lama untuk di ubah
Sesuai
8 klik tombol 'update'
Otomatis data berubah di database
Sesuai
9 klik tombol 'cancel' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
10 klik opsi 'hapus' menampilkan pesan konfirmasi
Sesuai
11 pilih 'yes' otomatis data terhapus dari database
Sesuai
12 pilih 'no' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
13 klik opsi 'Tambah Muzaki'
masuk dalam form input data
Sesuai
14 klik tombol 'simpan'
data baru tersimpan dalam database
Sesuai
15 Input Data Pesan kesalahan/ kekurangan
Sesuai Nilai input invalid
16 Kata kunci pada search
tampilkan data yang mengandung kata kunci
Sesuai
17 Klik menu 'Tipe Muzaki'
Tampilkan tabel Tipe muzaki
Sesuai
18 Klik menu Jenis Donasi'
Tampilkan tabel Jenis Donasi
Sesuai
154
19 Klik menu 'Manajemen Pengguna'
Tampilkan tabel user
Sesuai
20 Klik 'Keluar' Keluar dari User Page ke halaman Login
Sesuai
No Level Rancangan Proses Hasil yang diharapkan
Hasil Keterangan
1 Awal Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi
Masuk halaman LOGIN
Sesuai
2 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Menampilkan box pesan kesalahan
Sesuai Nilai input invalid
3 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Masuk halaman sesuai dengan status
Sesuai
4 Manajemen Halaman untuk Manajer
Tampilkan Halaman awal dengan menu untuk manajer
Sesuai
5 Klik menu 'Data Muzaki'
Tampilkan tabel data muzaki
Sesuai
6 Klik menu 'Data Penerimaan'
Tampilkan tabel Donasi
Sesuai
7 Klik menu 'Data Mustahik konsumtif'
Tampilkan tabel Mustahik konsumtif
Sesuai
8 Klik menu 'Data Mustahik Produktif'
Tampilkan tabel Mustahik Produktif'
Sesuai
9 Klik menu 'Data Penyaluran konsumtif'
Tampilkan tabel Penyaluran konsumtif'
Sesuai
10 Klik menu 'Data Penyaluran Produktif '
Tampilkan tabel Penyaluran Produktif
Sesuai
11 klik opsi 'detail' Menampilkan data secara lengkap
Sesuai
155
12 Kata kunci pada search
tampilkan data yang mengandung kata kunci
Sesuai
13 Klik 'Ubah Akun' Tampilkan Form input keyword untuk login
Sesuai
14 Klik 'Cetak Laporan'
Menampilkan preview cetak
Sesuai
15 Klik 'Keluar' Keluar dari User Page ke halaman Login
Sesuai
No Level Rancangan Proses Hasil yang diharapkan
Hasil Keterangan
1 Awal Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi
Masuk halaman LOGIN
Sesuai
2 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Menampilkan box pesan kesalahan
Sesuai Nilai input invalid
3 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Masuk halaman sesuai dengan status
Sesuai
4 Penghimpun Halaman untuk Penghimpun
Tampilkan Halaman awal dengan menu untuk Penghimpun
Sesuai
5 klik menu 'Input Donasi'
masuk dalam form input data Donasi
Sesuai
7 klik opsi 'detail' Menampilkan data secara lengkap
Sesuai
8 klik opsi 'edit' Menampilkan data lama untuk di ubah
Sesuai
9 klik tombol 'update' Otomatis data berubah di database
Sesuai
10 klik tombol 'cancel' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
156
11 klik opsi 'hapus' menampilkan pesan konfirmasi
Sesuai
12 pilih 'yes' otomatis data terhapus dari database
Sesuai
13 pilih 'no' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
14 klik tombol 'simpan' data baru tersimpan dalam database
Sesuai
15 Input Data Pesan kesalahan/ kekurangan
Sesuai Nilai input invalid
16 Klik menu 'Lihat Penerimaan'
Tampilkan tabel penerimaan yang di input oleh user yang aktif
Sesuai
17 Kata kunci pada search
tampilkan data yang mengandung kata kunci
Sesuai
18 Klik menu 'Ubah Pengguna'
Tampilkan Form input keyword untuk login
Sesuai
19 Klik 'Keluar' Keluar dari User Page ke halaman Login
Sesuai
No Level Rancangan Proses Hasil yang diharapkan
Hasil Keterangan
1 Awal Mulai jalankan program dengan meng-klik icon aplikasi
Masuk halaman LOGIN
Sesuai
2 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Menampilkan box pesan kesalahan
Sesuai Nilai input invalid
3 Mengisi form login dan klik tombol ‘Login’
Masuk halaman sesuai dengan status
Sesuai
4 Bagian Umum
Halaman untuk Penghimpun
Tampilkan Halaman awal dengan menu untuk Penghimpun
Sesuai
157
5 klik menu ' Input Penyaluran'
masuk dalam form input data penyaluran
Sesuai
6 Klik menu 'Lihat Penerimaan'
Tampilkan tabel penerimaan yang di input oleh user yang aktif
Sesuai
7 klik opsi 'detail' Menampilkan data secara lengkap
Sesuai
8 klik opsi 'edit' Menampilkan data lama untuk di ubah
Sesuai
9 klik tombol 'update' Otomatis data berubah di database
Sesuai
10 klik tombol 'cancel' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
11 pilih 'yes' otomatis data terhapus dari database
Sesuai
12 pilih 'no' Kembali ke halaman sebelumnya
Sesuai
13 klik tombol 'simpan' data baru tersimpan dalam database
Sesuai
14 Input Data Pesan kesalahan/ kekurangan
Sesuai Nilai input invalid
15 Klik menu 'Lihat Penyaluran'
Tampilkan tabel penyaluran yang di input oleh user yang aktif
Sesuai
16 Klik menu 'Validasi Penyaluran'
Tampilkan tabel penyaluran yang telah di Acc manajer
Sesuai
17 Kata kunci pada search
tampilkan data yang mengandung kata kunci
Sesuai
18 Klik menu 'Ubah Pengguna'
Tampilkan Form input keyword untuk login
Sesuai
19 Klik 'Keluar' Keluar dari User Page ke halaman Login
Sesuai
158
2. Kebutuhan Sistem
Kebutuhan sistem sebagai berikut dari Sistem Informasi Zakat ini antara
lain:
a. Perangkat Lunak
Sistem komputerisasi tidak akan berjalan tanpa disertai dengan perangkat
lunak. Dengan adanya perangkat lunak komputer akan bekerja memproses
data dan menghasilkan informasi. Perangkat lunak ini terdiri dari perangkat
lunak sistem operasi (Operating System) dan perangkat lunak aplikasi
(Application Software).
Sistem Informasi Zakat ini dapat dijalankan melalui web browser. Jadi
apapun sistem operasinya, Sistem Informasi Muzaki dapat dijalankan karena
hampir dipastikan setiap sistem operasi mempunyai web browser. Perangkat
lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
1. Web browser
2. Bahasa pemrograman berbasis web yaitu PHP, digunakan untuk
membangun aplikasi Sistem Informasi Muzaki. PHP juga digunakan
oleh administrator untuk mengelola Sistem Informasi ini.
3. Basis data MySQL, digunakan untuk menyimpan data-data dalam
aplikasi Sistem Informasi ini.
4. Apache web server, digunakan sebagai server sistem Sistem Informasi
ini.
5. Dalam pelaksanaannya, penulis menggunakan AppServ versi 2.1 yang
mencakup: Apache versi 2.0.59 untuk web server, PHP versi 4.4.4 untuk
159
bahasa pemrograman dan MySQL versi 5.0.24a untuk database-nya
yang digunakan untuk membangun Sistem Informasi Zakat.
b. Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan Sistem Informasi Zakat ini agar dapat
dijalankan adalah sebagai berikut :
1. Sebuah komputer untuk Bagian Penghimpun, Manajeman dan Bagian Umum
dengan spesifikasi minimum komputer yang dibutuhkan adalah :
a. Processor dengan kecepatan 133 MHz
b. RAM 128 MB
c. Monitor Super VGA minimum 15”
d. Harddisk 10 GB
e. Keyboard
f. Mouse
g. Modem
2. Sebuah komputer yang digunakan Administrator sebagai server aplikasi
Sistem Informasi Zakat ini. Spesifikasi minimum komputer yang disarankan
adalah :
a. Processor dengan kecepatan 1 GHz
b. RAM 128 MB
c. Monitor Super VGA minimum 15”
d. Harddisk 40 GB
e. Keyboard
f. Mouse
g. Modem
159
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Perancangan aplikasi penerimaan dan penyaluran zakat
menggunakan tools use case sebagai metode bisnisnya dan
database management system sebagai rancangan databasenya.
2. Dengan adanya Aplikasi yang sudah berbasis jaringan ini, tentunya
akan memudahkan user dalam mengakses aplikasi ini di banyak
komputer (multi-user) sehigga karyawan dan pihak manajemen
tidak perlu lagi mengantri dalam menggunakan aplikasi ini, karena
mereka dapat mengakses aplikasi ini di komputernya masing-
masing.
3. Dengan mengikuti perkembangan kebutuhan perusahaan, yang
tadinya data muzaki belum terintegrasi dengan pengelolaan data
pembayaran zakat, sekarang telah menjadi satu kesatuan sistem
yang saling menopang.
4. Dengan adanya fitur-fitur laporan yang lebih lengkap sehingga
membantu pihak manajemen dalam memperoleh informasi yang
dibutuhkan untuk pengambilan keputusan yang tepat dan akurat.
160
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat
diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain :
1. Disediakan kalkulator zakat yang terintegrasi dengan Sistem
Informasi Manajemen Zakat yang telah dibuat.
2. Disarankan adanya pengembangan aplikasi ini yang tadinya
berbasis jaringan yang hanya bisa diakses oleh satu kantor saja
(intranet), menjadi aplikasi yang berbasis web (internet) sehingga
user dapat mengakses aplikasi ini kapan saja dan dimana saja.
3. Dilakukan pengembangan aplikasi yang memungkinkan muzaki
dapat membayar zakatnya secara otomatis dengan pembayaran
elektronik maupun Overbooking dari tabungan muzaki di BMT.
4. Ditambahkan sebuah fitur untuk menunjang keputusan manajer
dalam menentukan prioritas mustahik.
5. Ditambahkan dalam penyaluran menggunakan skema murabahah
6. Dikembangkannya sistem ini dengan menambahkan penerimaan
donasi dari Sedekah, Infaq, maupun Wakaf.
163
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’anul Karim
AlFatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Andi:
Yogyakarta
Anonim, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua, 1995
Jogiyanto, H.M. 1999. Pengenalan Komputer. Andi: Yogyakarta
Jogiyanto, H.M., MBA., Akt., Ph.D. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi:
Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi:
Yogyakarta
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi: Yogyakarta
Karim, A., et all. 2009. Fenomena Unik di Balik Menjamurnya Lembaga Amil
Zakat (LAZ) di Indonesia: Laporan Tidak Diterbitkan
Kendall, Kenneth E., dan Kendall, Julie E. 2003. Analisis dan Perancangan
Sistem Sistem. Ed. 5, Jilid. 1. Indeks: Jakarta
Mcleod, Raymond dan Schell, George. 2004. Sistem Informasi Manajemen.
Jakarta: PT INDEKS
Mufraini, M. Arief. 2006. Akuntansi dan Manajemen Zakat. Jakarta: KENCANA
Nugroho, Adi. 2005. Analisis & Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek: Edisi Revisi. Bandung: Informatika.
Nurhasanah, Siti. “Pengembangan Sistem Informasi Muzakki Menggunakan
Pendekatan Berorientasi Objek” Skripsi S1 Program Studi Sistem
164
Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2010.
Oetomo, Dharma dan Sutedjo, Budi. 2002. Perencanaan dan Pembangunan
Sistem Informasi. Penerbit Andi: Yogyakarta
Oetomo, Dharma dan Sutedjo, Budi. 2007. Pengantar Teknologi Informasi
Internet: Konsep dan Aplikasi. Andi: Yogyakarta
Sholiq. 2006. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.
Sidik, Ir, Betha. 2005. MySQL untuk Pengguna, Administrator, dan Pengembang
Aplikasi Web. Bandung: Informatika.
Sofana, Iwan. Membangun Jaringan Komputer Membuat Jaringan Komputer
(Wire & Wireless) untuk Pengguna Windows dan Linux. Informatika:
Bandung, 2008.
Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Tekait,
(Jakarta: Rajawali Press, 2001).
Whitten, Jeffrey L., dkk. 2004. Metode Desain & Analisis Sistem. Ed. 6, Andi:
Yogyakarta
Widodo, Priyono Dwi. Kamus Istilah Internet dan Komputer. Lintas Media:
Jombang, 2005.
161
DAFTAR ISTILAH
BMT, baitul maal wat tamwiil.
Muzaki, orang yang (wajib) membayar zakat.
Mustahik, Orang yang berhak menerima zakat.
Donasi, zakat yang dibayarkan muzaki
Distribusi, proses barang dari pihak produsen ke konsumen
Konsumtif, kegiatan menghabiskan nilai suatu barang
Produktif, Kegiatan menghasilkan benda lain dari penggunaan nilai suatu barang
Database, basisdata/data dasar yang merupakan kumpulan data.
IT, Information Technology.
Stand-alone, berdiri sendiri/tidak terhubung dengan jaringan.
UML (Unified Model Language), bahasa pemodelan objek dengan grafik/gambar
untuk memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian
dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak yang berorientasi pada objek.
Boundary, batasan sistem.
Environment, lingkungan luar sistem.
Components, komponen yang saling berinteraksi.
Input, sebuah masukan.
Output, keluaran atau hasil.
Process, pengolahan.
Objectives, sasaran.
Goal, tujuan.
Hardware, perangkat keras atau piranti-piranti fisik.
Software, perangkat lunak.
Database, kumpulan file yang saling terkait.
Table, bentukan file dalam database.
Tools, alat bantu.
Object-Oriented, berorientasi pada objek.
OOA, Object-Oriented Analysis.
162
OOD, Object-Oriented Design.
Classes, sekelompok dari objek.
Interfaces, sebuah antar-muka antar kelas.
Use cases, rangkaian sekelompok yang saling terkait.
Relationships, hubungan antar benda.
Dependency, hubungan semantik antara dua benda.
Association, hubungan antar benda struktural yang terhubung diantara obyek.
Generalizations, hubungan khusus dalam obyek turunan.
Realizations, hubungan semantik antara pengelompokkan yang menjamin adanya
ikatan diantaranya.
Field, suatu atribut yang menunjukkan suatu item dari data.
Record, suatu unit data individu yang tertentu.
File, sesuatu yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis.
Entity, sesuatu kesatuan.
Redudansi, berulang/ganda
Nonreduden, tidak berulang/rangkap.
RDBMS, Relational Database Management Sistem.
PHP, Hypertext Preprocessing.
SQL, Structured Query Language.
177
Lampiran Coding Main.php <html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml"> <head> <meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" /> <meta http-equiv="CACHE-CONTROL" content="no-cache"> <meta http-equiv="Pragma" content="no-cache"> <meta http-equiv="Expires" content="-1"> <title>SISTEM INFORMASI ZAKAT</title> <!--<script type="text/javascript" src="../include/menus/c_config.js"></script> <script type="text/javascript" src="../include/menus/c_smartmenus.js"></script>--> <script src="includes/jquery.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/noscript.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/jquery.price_format.1.3.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/tablesorter/jquery.tablesorter.fix.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/tablesorter/jquery.tablesorter.pager.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/tablesorter/jquery.tablesorter.filter.js" type="text/javascript"></script> <!--<script src="includes/jquery/chili-1.8b.js" type="text/javascript"></script> <script src="includes/jquery/docs.js" type="text/javascript"></script>--> <link href="includes/themes/blue/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" media="print, projection, screen"> <link href="includes/style.css" rel="stylesheet" type="text/css" /> </head> <body>
<div id="noscript"> <?php //$arrayID = array('header', 'center'); //print_r (strip_selected_tags_by_id_or_class($arrayID, $arrayID)); ?> </div> <div id="header"> <?php if($_SESSION['level']=="Administrator") { ?> <ul> <li><a href="main.php?pg=muzaki">muzaki</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=tipe_muzaki">tipe muzaki</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=a_jenis_donasi">jenis donasi</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=user">manajemen pengguna</a>|</li> <li><a href="logout.php">keluar</a></li> </ul> <?php } else if($_SESSION['level']=="Manajemen") { ?> <ul> <li><a href="main.php?pg=m_muzaki">Muzaki</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=m_donasi">Donasi</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=m_salur">Mustahik</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=m_valko">P.Konsumtif</a>|</li>
178
<li><a href="main.php?pg=m_valpro">P.Produktif</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=m_ubah_user">Ubah Akun</a>|</li> <li><a href="logout.php">keluar</a></li> </ul> <?php } else if($_SESSION['level']=="Penghimpun") { ?> <ul> <li><a href="main.php?pg=h_donasi" style="padding:0 10px 0 10px;">Input Donasi</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=h_fitrah" style="padding:0 10px 0 10px;">Zakat Fitrah</a>|</li> <!--<li><a href="main.php?pg=h_jenis_donasi" style="padding:0 10px 0 10px;">jenis donasi</a>|</li>--> <li><a href="main.php?pg=h_lihat_donasi" style="padding:0 10px 0 10px;">lihat penerimaan</a>|</li> <!--<li><a href="main.php?pg=h_fitrah" style="padding:0 10px 0 10px;">Zakat Fitrah</a>|</li>--> <li><a href="main.php?pg=h_ubah_user" style="padding:0 10px 0 10px;">Ubah Akun</a>|</li> <li><a href="logout.php" style="padding:0 10px 0 10px;">keluar</a></li> </ul> <?php } else if($_SESSION['level']=="Bagian Umum") { ?> <ul> <li><a href="main.php?pg=u_musko">Mustahik Konsumtif</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=u_muspro">Mustahik Produktif</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=u_lihat_valko">Lihat Validasi</a>|</li> <li><a href="main.php?pg=u_ubah_user">Ubah Akun</a>|</li>
<li><a href="logout.php">keluar</a></li> </ul> <?php } ?> <!--<ul> <li><a href="#">home</a></li> <li>|</li> <li><a href="#">about us</a>|</li> <li><a href="#">testimonial</a>|</li> <li><a href="#">latest</a>|</li> <li><a href="#">award</a>|</li> <li><a href="#" class="nobdr">contact</a></li> </ul>--> <!-- if($_SESSION['level']==1) { include_once("menuadmin.php"); } --> <div class="uinfo"> <p><strong>Selamat Datang, <?php echo $_SESSION['uname'];?></strong></p> </div> <div class="udate"> <p><strong><?php echo "$t $bulan[$b] $y";?></strong></p> </div> </div> <div id="center"> <div id="content"> <?php switch($_GET['pg']) { case 'home': include_once("home.php"); break;
179
/*----------------------start administrator----------------------*/ case 'muzaki': include_once("pg.admin/adm_muzaki.php"); break; case 'tipe_muzaki': include_once("pg.admin/adm_tipemuzaki.php"); break; case 'user': include_once("pg.admin/adm_user.php"); break; case 'adm_muzaki.add': include_once("pg.admin/adm_muzaki.add.php"); break; case 'adm_muzaki.detail': include_once("pg.admin/detail_muzaki.detail.php"); break; case 'adm_muzaki.edit': include_once("pg.admin/edit_muzaki.edit.php"); break; case 'adm_tpmuzaki.add': include_once("pg.admin/adm_tpmuzaki.add.php"); break; case 'adm_tpmuzaki.edit': include_once("pg.admin/edit_tpmuzaki.edit.php");
break; case 'a_jenis_donasi': include_once("pg.admin/a_jenis_donasi.php"); break; case 'a_jnsdns.add': include_once("pg.admin/a_jenis_donasi.add.php"); break; case 'a_jnsdns.edit': include_once("pg.admin/a_jenis_donasi.edit.php"); break; case 'adm_mnjusr.add': include_once("pg.admin/adm_mnjusr.add.php"); break; case 'adm_mnjusr.edit': include_once("pg.admin/adm_mnjusr.edit.php"); break; case 'hapus': include_once("pg.admin/hapus.php"); break; case 'a_hapus': include_once("pg.admin/hapusjd.php"); break; /*----------------------end administrator----------------------*/ /*----------------------start manajemen----------------------*/ case 'm_muzaki':
180
include_once("pg.manajemen/m_muzaki.php"); break; case 'm_donasi': include_once("pg.manajemen/m_donasi.php"); break; case 'm_donasifitrah': include_once("pg.manajemen/m_donasifitrah.php"); break; case 'm_salur': include_once("pg.manajemen/m_salur.php"); break; case 'm_salurp': include_once("pg.manajemen/m_salurp.php"); break; case 'm_valko': include_once("pg.manajemen/m_valko.php"); break; case 'm_fitra': include_once("pg.manajemen/m_fitra.php"); break; case 'm_valpro': include_once("pg.manajemen/m_valpro.php"); break;
case 'm_valsaluk': include_once("pg.manajemen/m_valsaluk.php"); break; case 'm_fitrah': include_once("pg.manajemen/m_fitrah.php"); break; case 'm_valsalup': include_once("pg.manajemen/m_valsalup.php"); break; case 'm_muzaki.detail': include_once("pg.manajemen/details_view.php"); break; case 'm_donasi.detail': include_once("pg.manajemen/detail_donasi.detail.php"); break; case 'm_donasifitrah.detail': include_once("pg.manajemen/detail_donasifitrah.detail.php"); break; case 'm_valkocet': include_once("pg.manajemen/m_valkocet.php"); break; case 'm_valprocet':
181
include_once("pg.manajemen/m_valprocet.php"); break; case 'm_ubah_user': include_once("pg.manajemen/all_ubah.edit.php"); break; /*----------------------end manajemen----------------------*/ /*----------------------start penghimpun----------------------*/ case 'h_donasi': include_once("pg.penghimpun/h_donasi.add.php"); break; case 'input_donasi': include_once("pg.penghimpun/h_donasi5.add.php"); break; case 'h_fitrah': include_once("pg.penghimpun/h_fitrah.add.php"); break; case 'input_fitrah': include_once("pg.penghimpun/h_fitrah2.add.php"); break; case 'h_lihat_donasi': include_once("pg.penghimpun/h_lihat_donasi.php"); break; case 'h_lihat_fitrah':
include_once("pg.penghimpun/h_lihat_fitrah.php"); break; case 'h_hapus': include_once("pg.penghimpun/hapus.php"); break; case 'h_ubah_user': include_once("pg.penghimpun/all_ubah.edit.php"); break; case 'h_lihat_donasi.detail': include_once("pg.penghimpun/detail_donasi.detail.php"); break; case 'h_lihat_fitrah.detail': include_once("pg.penghimpun/detail_fitrah.detail.php"); break; case 'h_edit_donasi': include_once("pg.penghimpun/edit_donasi.edit.php"); break; default: include_once("home.php"); /*----------------------end penghimpun----------------------*/ /*----------------------start bagian umum----------------------*/ case 'u_musko': include_once("pg.bagumum/u_musko.php");
182
break; case 'u_muskoadd': include_once("pg.bagumum/u_musko.add.php"); break; case 'u_muspro': include_once("pg.bagumum/u_muspro.php"); break; case 'u_musproadd': include_once("pg.bagumum/u_muspro.add.php"); break; case 'u_lihat_valko': include_once("pg.bagumum/u_lihat_salur.php"); break; case 'u_lihat_fitrah': include_once("pg.bagumum/u_lihat_fitrah.php"); break; case 'u_lihat_valpro': include_once("pg.bagumum/u_lihat_salurpro.php"); break; case 'u_salur.detail': include_once("pg.bagumum/detail_salur.detail.php"); break; case 'u_ubah_user':
include_once("pg.bagumum/all_ubah.edit.php"); break; case 'u_musko.edit': include_once("pg.bagumum/u_musko.edit.php"); break; case 'u_muspro.edit': include_once("pg.bagumum/u_muspro.edit.php"); break; case 'u_confirm': include_once("pg.bagumum/u_confirm.php"); break; case 'u_confirmp': include_once("pg.bagumum/u_confirmp.php"); break; /*----------------------end bagian umum----------------------*/ /*----------------------start Cetak----------------------*/ case 'buktidonasi.cetak': include_once("pg.penghimpun/h_cetak.buktidonasi.html.php"); break; case 'buktidonasi.cetak': include_once("pg.penghimpun/h_cetak.buktidonasi.html.php"); break; case 'muzaki.cetak': include_once("pg.manajemen/m_cetak.muzaki.html.php");
183
break; case 'mustahik.cetak': include_once("pg.manajemen/m_cetak.mustahik.html.php"); break; case 'donasi.cetak': //include_once("pg.manajemen/m_cetak.donasi.html.php"); include_once("pg.manajemen/m_cetak.donasi.php"); break; case 'donasifitrah.cetak': //include_once("pg.manajemen/m_cetak.donasi.html.php"); include_once("pg.manajemen/m_cetak.donasifitrah.php"); break; case 'm.cetak.donasi': include_once("pg.manajemen/m_cetak.donasi.html.php"); break; case 'salur.cetak': //include_once("pg.manajemen/m_cetak.salur.html.php"); include_once("pg.manajemen/m_cetak.salur.php"); break; case 'm.cetak.valko': include_once("pg.manajemen/m_cetak.valko.html.php");
break; case 'm.cetak.valpro': include_once("pg.manajemen/m_cetak.valpro.html.php"); break;
168
Lampiran Graphic User Interface (GUI)
1. Awal
Halaman Login
2. Administrator
Halaman Awal Admin
173
Halaman Menu Muzaki
Halaman Tambah Muzaki
Halaman Tambah Tipe Muzaki
174
Halaman Tambah Jenis Donasi
Halaman Manajemen Pengguna
3. Manajer
Halaman Menu Muzaki
Halaman Laporan Muzaki
175
Halaman Menu Donasi
Halaman Laporan Donasi
Halaman Menu Mustahik
Halaman Acc Penyaluran
Halaman Laporan Mustahik
176
Halaman Menu Penyaluran
4. Bag. Penghimpun
Halaman Menu Input Donasi
Halaman Form input
Halaman Lihat Penerimaan
177
5. Bag.Umum
Halaman Mustahik
Halaman Tambah Mustahik
Halaman Lihat Validasi
166
LAMPIRAN
WAWANCARA DENGAN PIHAK BMT Masjid Al-Azhar
Peneliti : Seberapa penting pengelolaan Zakat di daerah ini (Ciledug dan
sekitarnya) jelaskan?
Bpk. Sapuah : Penting sekali, karena zakat merupakan instrumen pengganti
yang dapat memakmurkan masyarakat khususnya umat islam
selain dari pajak yang memang di kelola langsung oleh
pemerintah.
Peneliti : Dalam pengelolaan Zakat di BMT saat ini, data apa saja yang
terpenting untuk menunjang sistem pengelolaan yang ada.
Apakah pada bagian lain memiliki keterkaitan dengan data
tersebut, sebutkan objek pekerjaan apa saja yang memiliki
keterkaitan dengan data Muzaki?
Bpk. Sapuah : Data yang paling penting dalam pengelolaan zakat yaitu data
muzaki, data Muzaki ini ada keterkaitannya dengan pengelolaan
donasi yang nantinya akan berkaitan dengan penyaluran.
Peneliti : Apakah Sistem Informasi saat ini sudah terintegrasi dengan
bagian lain yang sama-sama membutuhkan data Muzaki?
Bpk. Sapuah : Belum terintegrasi, masing-masing bagian membuat dan
merekap datanya masing-masing.
Peneliti : Apakah Sistem Informasi saat ini sudah menghasilkan
informasi yang tepat dan akurat?
167
Bpk. Sapuah : Sudah menghasilkan informasi yang cukup baik namun
terkadang terdapat redudansi data sehingga data tidak ter-update
dengan baik.
Peneliti : Bagaimana karyawan mengakses Sistem Informasi ini, apakah
melalui jaringan yang sudah terintegrasi dengan baik atau hanya
bisa diakses melalui satu komputer saja?
Bpk. Sapuah : Sistem Informasi ini belum berbasis jaringan sehingga untuk
mengaksesnya tergantung pada satu komputer yang menyebabkan
antrian karyawan ketika ingin menggunakannya.
Peneliti : Aplikasi apa yang digunakan untuk menyimpan data muzaki,
donasi dan penyalurannya, apakah sudah memenuhi kenyamanan
pengguna atau ada kendala?
Bpk. Sapuah : Aplikasi yang digunakan masih Ms.Access , biarpun tidak
banyak namun beberapa karyawan belum bisa menggunakan
aplikasi dengan Microsoft Access ini.
Peneliti : Apa kelebihan dan kekurangan dari Sistem Informasi yang
sudah ada?
Bpk. Sapuah : Kelebihannya yaitu sudah memiliki field data Muzaki yang
lengkap, sedangkan kekurangannya yaitu belum terintegrasi,
stand alone, tidak cepat dan akurat.
Sumber: Wawancara dengan pihak BMT, pada Maret 2010.