Upload
aiyasoraya
View
37
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
gggg
Citation preview
LAPORAN TUTORIAL
BLOK 2
“Sistem Kardiovaskular pada Manusia”
OLEH
Nama : Dewi Soraya
Nim : J500080051
Kelompok : 5
Nama tutor : dr. Ratih
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Didalam tubuh manusia lebih didominasi cairan daripada komponen –
komponen lainnya. Hampir 60% dari tubuh manusia banyak meggandung cairan
intrasel , sebagian besar cairan tersebut adalah darah. Sedangkan 40% dari total
cairan dalam tubuh yakni cairan ekstrasel. Cairan tersebut baik intrasel ataupun
ekstrasel berguna dalam sirkulasi tubuh manusia untuk pemberian nutrisi. Jelas
bahwa hal tersebut berhubungan erat dengan system kardiovaskular adalah
sirkulasi peredaran darah yang membahas tentang jantung, darah dan pembuluh
darah. Di dalam system kardiovaskular yang paling utama adalah jantung. Jantung
merupakan pusat sirkulasi peredaran darah dimana jantung berfungsi sebagai
organ yang memompa darah. Fungsi utama jantung adalah memompa darh ke
seluruh tubuh dimana pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium)
yang bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk
menimmbulkan rangsangan listrik.
Dalam sirkulasi terdapat dua sirkulasi yakni sirkulasi tertutup dan sirkulasi
terbuka. Manusia termasuk sirkulasi tertutup dimana darah terdapat dalam
pembuluh darah sedangkan pada sirkulasi terbuka, darah diluar pembuluh darah.
Suatu system peredaran darah pada jantung yakni terdapat system peredaran darah
kecil dan system peredaran darah besar. Dalam proses pencegahan kehilangan
darah yang berlebih dalam tubuh yang biasa disebut Hemostasis berguna supaya
darah tetap dalam keadaan cair dalam pembuluh darah. Pembuluh darah pada
jantung terdapat arteri, vena, dan kapiler. Pada proses system kardiovaskular
dominan berperan dalam transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan – jaringan.
B.Tujuan
Mampu memahami sistem kardiovaskular pada manusia
Mampu mengetahui fungsional system kardiovaskular pada manusia
Mampu mengetahui histology system kardiovaskular
Mampu memahami mekanisme pendarahan serta mekanisme pembekuan darah
Mampu mengetahui anatomi sistem kardiovaskular
Mampu mengetahui tekanan darah serta denyut jantung pada manusia
Mampu mengetahui mekanisme kerja kontraksi dan relaksasi jantung
Mampu mengidentifikasi adanya gangguan pada system kardiovaskular
C.Manfaat
1. Mengetahui informasi tentang Sistem Kardiovaskular pada manusia
2. Menggali potensi dalam pemahaman tentang Sistem Kardiovaskular pada manusia
3. Menambah referensi bagi kalangan pembaca
4. Menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca
5. Menunjang wawasan tentang Sistem Kardiovaskular
6. Mengetahui mekanisme system kardiovaskular
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
Sistem kardiovaskular adalah suatu sirkulasi peredaran darah yang mencakup
Jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari 2 atrium dan 2 ventrikel yang
terbungkus oleh jaringan fibroserous yang disebut pericardium.Di pengaruhi oleh
serabut saraf simpatis dan saraf parasimpatis, yang memicu terjadinya denyut jantung
memproduksi atrial natriuretic peptide, adalah hormon yang mampu meningkatkan
sekresi sodium dan air pada ginjal, Menghambat renin, menurunkan tekanan darah.
(Richard Snell, 2006)
1. Sistem Kardiovaskular Secara Makroskopis
1. Coronaria dexter 9. Atrium dexter
2. Anterior sinister 10. Ventrikel dexter
3. Circumflek sinister 11. Atrium sinister
4. Vena cava superior 12. Ventrikel sinister
5. Vena cava inferior 13. Musculus papilunaris
6. Aorta 14. Chorda tendinae
7. Artery pulmonalis 15. Valvula trikuspidalis
8. Vena pulmonalis 16. Valvula bikuspidalis
17. Valvula pulmonalis
Dalam system kardiovaskuler terdapat 3 jenis pembuluh darah yaitu :
1. ARTERI
a) Arteri
Arteri membawa darah dari jantung dan mengedarkannya
keseluruh tubuh. Dinding arteri terdiri dari 3 lapisan : Tunica
intima, tunica media,dan tunica adventitia.
b) Arteri Elastis
Arteri elastis merupakan golongan arteri terbesar ( misalnya
aorta ). Tekanan darah arterial antara kontraksi jantung
dipertahankan berkat kelenturan arteri ini.
c) Arteri Muskular
Arteri muscular mengantar darah ke berbagai bagian tubuh.
Karena itu pembuluh ini seringkali disebut arteri penyalur.
Dindingnya terdiri dari serabut otot polos sirkular yang
menyempitkan lumen sewaktu kontraksi.
d) Arteriol
Arteriol adalah jenis arteri kecil. Derajat tekanan dalam
system arterial terutama diatur melalui derajat tonus
( ketegangan ) otot polos dalam dinding arteriol.
2. VENA
Vena mengantar darah dari palungan kapiler balik ke jantung.
Dibedakan 3 jenis vena : kecil, sedang, besar. Vena berukuran
sedang memiliki katup-katup yang memungkinkan darah
mengalir ke arah jantung.
3. KAPILER
Kapiler merupakan pipa endotelial sederhana yang
menghubungkan sisi arterial dengan sisi venosa peredaran
darah.. ( Keith L Moore, 2002 )
2. Sistem Kardiovaskular Secara Mikroskopis
a. Jantung
Lapisan jantung
i. Endocardium, memiliki ciri-ciri :
a) dilapisi endotel
b) di bawahnya terdapat lapisan subendokard yg mengandung
pembuluh darah, saraf dan miosit purkinje
c) endokardium bersambungan dengan tunika intima pembuluh darah
ii. Myocardium, terdiri atas jenis sel-sel berikut :
a) miosit jantung
b) miosit purkinje,adalah miosit jantung yg bermodifikasi untuk
konduksi. Ini bukan neuron
c) Disatukan oleh taut rekah (gap junction)
d) Aktivitasnya dimodifikasi oleh neuron otonom pascaganglion yg
lewat dekat miosit purkinje.
e) sel-sel endokrin miokardium, ditemukan di atrium kanan, atrium
kiri, dan sepanjang berkas atrioventrikular.
f) Memiliki granula sekretorik yang mengandung peptida natriuretik
atrial yg menyebabkan vasodilatasi, diuresis, dan peningkatan
sekresi Na
iii. Epikardium, terdiri atas jaringan ikat dan selapis mesotel, disebut juga
lapisan viseral kantung perikardiumMembawa darah dari jantung ke
organ dan jaringan tubuh
b. Arteri
i. Dinding arteri terdiri atas :
a) tunika intima, letaknya paling dalam
endothelium : sel selapis pipih
subendothelium : serabut kolagen, serabut elastic
membrane elastica interna : tebal dan mengembang
b) tunika media, letak di tengah
tersusun oleh serabut otot polos yang tersusun dengan arah sirkular
c) tunika adventitia, letak di luar
membrane elastic eksterna, jaringan pengikat longgar, vasa vasorum
ii. Tipe arteri
a) Elastic arteri,membantu menurukan tekanan darah ,vaso vasorum
sebagai vaskularisasi
b) muscular arteries, mendistribusikan darah ke semua organ
c) arteriola, arteri yg paling kecil, ukuran > 0,1mm
d) metarteriola
c Vena
Dinding Vena terdiri atas 3 lapis yakni tunika intima, tunika media, tunika
adventitia. Tipe Pembuluh darah vena:Vena Besar contoh : vena cava dan
pulmonal,Vena Sedang contoh : vena jugular eksterna.
PERBEDAAN DINDING Arteri dan Vena
ARTERI VENA
Membrana Elastika
Interna
Utuh Terputus dan tipis
Tunika Media Tebal Tipis
Membran Elastika
Eksterna
Ada Tidak ada
Tunika Adventitia Lebih tipis Lebih tebal
Vasa Vasorum Pada tunika adventitia Mencapai tunika media
d.Kapiler
Tipe Kapiler ada 3 yaitu
1. kontinus, terdapat vesikel pinositic
a) Sitoplasma tebal di daerah nukleus dan menipis di tempat
lain
b) sedikit fenestra
c) terdapat continous basal lamina
d) terletak di saraf, otot, jaringan ikat, glandula eksokrin, paru.
2. Fenestra, terdiri dari sel endotelium dan berjendela.
Terdapat di daerah yg pertukaran luas antara darah dan cairan
ekstraselular
3. Kapiler sinusoidal
a) mempunyai diameter > besar daripada kapiler biasa
b) terdapat di kel. Endokrin,
c) sel endotel mengecil , mempunyai pori-pori dan terbungkus
adventitia tipis
d) terdapat di organ hati, limpa dan organ pembentuk darah
( Luiz Janqueira, 2007)
3.Mekanisme Sistem Kardiovaskular
Darah dari vena cava superior dan vena cava inferior yang mengandung
karbon dioksida masuk kedalam atrium dextra selanjutnya darah masuk kedalam
ventrikel dextra melalui valvula atrioventrikularis pada bagian dextra tersusun valvula
tricuspidalis lalu corda tendinae yang menghubungkan muskulus papiliaris dengan
valvula sehingga darah dibawa oleh arteri pulmonalis ( satu – satunya arteri yang
mengandung karbon dioksida ) jika pada janin ada dua yakni arteri pulmonalis
dengan arteri umbilicalis, masuk kedalam pulmo melalui valvula semiulnaris
pulmonis . Didalam pulmo terjadi pertukaran atau difusi dimana darah yang
mengandung karbon dioksida berubah menjadi darah yang mengandung oksigen.
Setelah itu darah tersebut dibawa oleh vena pulmonalis ( satu – satunya vena yang
mengandung oksigen ) jika pada janin terdapat dua yakni vena pulmonalis dan vena
umbilicalis, kemudian masuk kedalam atrium sinistra, lalu darah masuk kedalam
ventrikel sinistra melalui valvula atriovaskular tersusun valvula bicuspidalis.
Selanjutnya ventrikel sinistra berkontraksi sehingga darah dipompa ke aorta melalui
valvula semiulnaris aorta. Pada Aorta terdapat Arcus aorta yang mempunyai tiga
cabang yakni truncus brachiochepalicus, Arteri Carotis Communis Sinitra serta Arteri
Subclavia Sinistra. Melalui Arteri Carotis Communis darah beredar pada bagian otak,
muka, dan leher. Melalui percabangan truncus brachiochepalicus yakni adanya Arteri
subclavia darah beredar pada bagian extrimitas superior. Sedangkan Pada bagian
ekstremitas inferior, darah diedarkan melalui arcus aorta selanjutnya ke arteri
abdominis hingga arcus plantaris. Setelah itu terjadi pertukaran O2 dan CO2 di
kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan langsung masuk
ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh tubuh akan bermuara.
( Lauratee Sherwood,2001 )
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis.
Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar dan kecil,
kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui vena kecil, vena
pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri. Sirkulasi ini mempunyai tekanan
yang rendah kira-kira 15-20 mmHg pada arteri pulmonalis.Sirkulasi sistemis dimulai
dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar, arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh
lalu ke venule, vena kecil, vena besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya
kembali ke atrium kanan. Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai
sumber tekanan yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan.
Pada kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis O2
keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru O2 masuk dan
CO2 keluar dari kapiler. ( Awa Prasetyo, 2007)
4.Fisiologi Sistem Kardiovaskular
Fungsi Jantung dan Sistem Pembuluh Darah :
a) Jantung : organ yang mempompa darah
b) arteri, membawa darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan
c) vena , mengembalikan darah ke jantung
d) kapiler, saluran kecil yang beranastomose, membelah diri untuk pertukaran berbagai zat antara darah dan jaringan Sebagai transportasi oksigen dan nutrisi ke jaringan-jaringan
e) Pembawa karbondioksida dari jaringan dan pembawa produk akhir/ sampah dari jaringan
f) Sebagai tempat peredaran hormon dari organ yang mensintesis ke sel target
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana pada saat
memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang bergerak. Selain itu otot
jantung juga mempunyai kemampuan untuk menimmbulkan rangsangan listrik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena rendahnya
tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel mempunyai dinding otot
yang tebal terutama ventrikel kiri yang mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari
ventrikel kanan.Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh
selalu didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik ini dimulai pada nodus sinoatrial
(nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava suiperior dan atrium kanan.
Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi secara spontan sehingga
menyebabkan timbulnya potensial aksi yang disebarkan melalui sel-sel otot atrium,
nodus atrioventrikuler (nodus AV), berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke
seluruh otot ventrikel. ( Guyton, 2007 )
5.Reaksi Biokimia dalam Sistem Kardiovaskular
Cairan Tubuh (CT) dibedakan Cairan Intra Sel, 62,5 % (60%) dari total CT
Cairan Extra Sel, 37,5 % (40%) dari total CT
a) Intra vaskuler (5 % BB)
b) Interstitial (15 %), mengisi ruang antar sel.
c) Cairan transseluler: Cairan serebrospinal, Cairan intra okuler.Cairan Traktus Gastro Intestinal.
d) Cairan Ruang Potensial
MEKANISME HEMOSTASIS :
a) Spasme vaskuler
Pada pembuluh darah kecil, trombosit mampu melakukan
vasokonstriksi dengan melepaskan substansi vasokonstriktor
tromboksan A2.
b) Pembentukan sumbatan trombosit
Protein kontraktil berkontraksi dengan kuat dan menyebabkan
pelepasan granula yang mengandung faktor aktif, trombosit melekat
pada serat kolagen dan mensekresi sejumlah besar ADP dan enzim -
enzimnya membentuk tromboksan A2 . ADP dan tromboksan akan
mengaktifkan trombosit didekatnya dan saling melekat pada trombosit
terdahulu, demikian seterusnya terjadi siklus aktifasi trombosit yang
menyebabkannya menarik lebih banyak lagi trombosit dan akhirnya
terbentuk sumbat trombosit.
c) Pembentukan bekuan darah
Bekuan darah mulai terbentuk setelah 15-30 detik.
Pembekuan darah terjadi melalui 3 langkah utama :
Pembentukan aktifator protombin,Aktifator protombin mengubah
protombin menjadi trombin, Trombin bekerja sebagai enzim
proteolitik mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang merangkai
trombosit, sel darah, dan plasma menjadi bekuan darah.
SKEMA Pembekuan Darah :
Protombin trombin
protombin aktivator
Ca
Fibrinogen fibrin
wkt 15’’
Ca
Faktor Fibrin Stabilizing
Benang - benang fibrin
d) Pertumbuhan jaringan ikat fibrosa .
(Robert Murray,2003)
B.Analisis Skenario
Dalam skenario 3 ini, pada saat Hasan dan Hamid bersepeda sejauh , Hasan merasakan denyut jantungnya bertambah cepat begitu pula dengan nafasnya, wajah dan kulit tangannya pun terasa panas, hal tersebut dikarenakan pada saat tubuh melakukan aktifitas yang berlebihan maka jantung akan bekerja / memompa darah lebih cepat dari pada keadaan normal. Apabila jantung memompa darah lebih cepat, maka kebutuhan oksigen akan semakin banyak sehingga akan mengakibatkan jantung bekerja lebih cepat. Sehingga akan menyebabkan nafas menjadi cepat. Sedangkan apabila wajah dan kulit tangan terasa panas dan tak lama kemudian merekapun basah oleh keringat. Hal tersebut dikarenakan oleh
adanya kerja metabolisme yang tinggi dalam tubuh, sistem saraf motorik yang akan mempengaruhi saraf simpatis sehingga akan terjadi peningkatan metabolisme. ATP didalam tubuh akan dipecah dalam darah dan diinersi untuk kontraksi otot tetapi sebagian besar pecah sehingga pada tubuh kita akan terasa panas. ATP yang diubah menjadi energy gerak dan 20% sisanya diubah menjadi panas sehingga tubuh mengalami termolisis atau evaporasi untuk homeostasis dimana suhu dalam tubuh menyeimbangkan ( menormalkan) dengan suhu lingkungan luar .
Sedangkan saat istirahat Hasan minum air mineral sedangkan Hamid minum minuman isotonik, tapi belum sampai tujuan Hamid sudah merasa haus lagi, itu dikarenakan keluarnya cairan berupa keringat pada saat mereka melakukan aktifitas bersepeda sehingga pusat haus di hipotalamus akan dirangsang oleh osmolaritas plasma ( sewaktu tubuh kekurangan cairan sehingga osmolaritas plasma akan meningkat ),osmularitas plasma memberikan kode atau sinyal kepada hipotalamus sehingga terasa haus. Dan di dalam minuman isotonik terkandung zat-zat yang cepat mengembalikan keseimbangan cairan dalam tubuh antara lain, bikarbonat, kalium, magnesium dan natrium. Dan pada waktu Hamid jatuh dan mengalami luka dan berdarah, hal tersebut menandakan bahwa terjadi pendarahan. Saat pendarahan mulai berkurang, tekanan darahnya 110/70 mmHg dan frekuensi nadi 96 kali/menit. Akibat kehilangan sejumlah kecil darah, tekanan darah menurun dan denyut jantung meningkat. Hal tersebut terjadi karena terjadi penurunan jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel dalam satu kali denyut. Setelah itu terjadi proses pembekuan darah. Pada pembuluh darah kecil, trombosit mampu melakukan vasokonstriksi dengan melepaskan substansi vasokonstriktor tromboksan A2. ADP dan tromboksan akan mengaktifkan trombosit didekatnya dan saling melekat pada trombosit terdahulu. Pembekuan darah terjadi saat adanya activator protrombin yang mengubah protrombin menjadi trombin.Trombin bekerja sebagai enzim proteolitik mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang merangkai trombosit, sel darah, dan plasma menjadi bekuan darah. Dengan bantuan Calsium sehingga mempercepat proses pembekuan darah.
BAB III
KESIMPULAN dan SARAN
A.Kesimpulan
Sistem kardiovaskular adalah suatu sirkulasi peredaran darah yang mencakup
Jantung dan pembuluh darah
Dalam system kardiovaskuler terdapat 3 jenis pembuluh darah yaitu pembuluh
darah arteri , pembuluh darah vena dan pembuluh darah kapiler
Fungsi utama jantung adalah organ pemompa darah
Sirkulasi pada jantung ada dua yakni sirkulasi pulmo dan sirkulasi sistemik
Frekuensi denyut jantung ditentukan oleh sel-sel autoritmik di jantung, denyut
jantung normal 60 – 100 kali/menit
Tekanan sistolik adalah tekanan darah tertinggi di pembuluh arteri sewaktu
ventrikel kontraksi, Tekanan sistolik normalnya berkisar antara 110-140
mmHg
Tekanan diastolik adalah tekanan terendah di pembuluh arteri sewaktu
ventrikel relaksasi,Tekanan diastolik normalnya 70-80 mmHg
B.Saran
Sebaiknya baik dalam meminum minuman isotonis namun tidak baik jika sering dikonsumsi
Sebaiknya minum air 8 gelas sehari untuk menutrisi cairan dalam tubuh
Melakukan olahraga secara teratur agar system kerja jantung bekerja secara normal
Sebaiknya mengukur tekanan darah saat kita bangun tidur dimana pada saat bangun tidur kita masih belum melakukan banyak aktivitas
Jika terjadi luka berdarah sebaiknya dengan segera diobati agar cepat terjadi proses koagulasi
Sebaiknya hindari aktivitas yang dapat mengganggu system kardiovaskular khususnya bagi penderita yang mengalami gangguan pada jantung
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Gunawijaya, Arifin, dkk. 1994. Buku Teks Histologi. Jakarta : Binarupa Aksara
Guyton . 2007 . Fisiologi . Jakarta : EGC
Junqueria, Luiz. 2007. Histologi Dasar . Jakarta. EGC
Moore, Keith. 2003. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta : Hipokrates
Murray, Robert, dkk. 2003. Biokimia Harper. Jakarta : EGC
Pendit, Brahim. 2001. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
Prasetyo, Awa . 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC
Putz, R. 2007. Sobotta edisi 22.Jakarta : EGC
Sherwood, Lauratte. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC
Snell, Richard. 2006. Anatomi Klinik. Jakarta : EGC
http://dokterfoto.com/2008/03/04/anatomi-dan-fisiologi-jantung
http://www.hummanhealth.com/cardiovasculer.html
http://www.wikipedia.com/SistemKardiovaskular.htm.
http://panji1102.blogspot.com/2008/03/AnatomidanFisiologiJantung.html
http://lindseylaff.blogspot.com/2008/09/tekanan-darah.html