Upload
fanjie-purnama
View
241
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ini punya dosen
Citation preview
Sistem Kardiovaskular
Yang ditransport: Oksigen Nutrien Zat biokimia (enzim, mediator, dll) Benda asing (termasuk obat, infektor) Sisa metabolisme
Karakteristik Darah Cairan yang berbau khas, berwarna merah,
keruh, dan berasa logam. Warna tergantung kandungan oksigen, dari
merah cerah (kaya oksigen) sampai merah tua (miskin oksigen).
BJ lebih besar dari air, 5 kali lebih kental dibandingkan air.
pH sedikit basa antara 7,35 – 7,45. Suhu 38°C, sedikit lebih tinggi dari tubuh. Berat darah adalah ±8% bobot tubuh. Volume darah adalah 5 – 6 L pada pria dan 4 –
5 L pada wanita.
Komponen Darah
Plasma protein 7% Zat terlarut 1% Air 92%
Plasma46-63%
Sel darah
37-54%
Platelet<0,1%
WBC <0.1% RBC
99,9%Hematokrit Persentase bagian padat/ eritrosit (pria 46, wanita 42).
Sel Darah Merah/ Eritrosit Struktur: bikonkaf, diameter 7,5 µm. Kandungan utama : hemoglobin (Hb). Nilai normal:
Wanita 4,3 – 5,3 x 106 sel/mm3 Pria 5,1 – 5,8 x 106 sel/mm3
Keuntungan Struktur Unik RBC Memberikan rasio luas
permukaan : volume yang besar. Total luas permukaan RBC ±3800 m2 ~ 2000x luas permukaan tubuh.
Memungkinkan RBC untuk membentuk tumpukan yang akan mengalir dengan mudah di pembuluh darah yang sempit.
Membuat RBC menjadi fleksibel sehingga dapat melewati kapiler yang kecil.
Waktu hidupnya pendek (±120 hari). Kebutuhan energinya rendah. Tidak adanya mitokondria, RBC memperoleh
energi melalui metabolisme anaerobik oksigen disebarkan ke jaringan periferal.
RBC tidak memiliki nukleus & ribosom
Tidak dapat membelah atau mensintesis protein struktural atau enzim.
Fungsi Eritrosit Fungsi utama eritrosit : transport oksigen
(dan karbondioksida). Pengikatan: Hemoglobin. Kadar normal:
14–18 g/dL untuk pria 12–16 g/dL untuk wanita 14 – 20 g/dl untuk bayi
Hemoglobin bertanggung jawab dalam transport oksigen dan karbondioksida.
Struktur Hemoglobin
Hb terdiri dari 2 polipeptida rantai α dan 2 polipeptida rantai β.
Setiap rantai mengandung 1 molekul heme. Heme + O2 HbO2 (oksihemoglobin) Heme + CO2 HbCO2 (carbaminohemoglobin) 1 eritrosit mengandung 250 juta molekul Hb.
Pembentukan Eritrosit Pembentukan eritrosit
hematopoiesis, hemopoiesis, eritropoiesis.
Terjadi di sumsum tulang. Rata – rata sumsum dapat
menghasilkan 1000 milyar sel setiap hari.
Sel pembentuk sel darah disebut hemositoblas.
Hemositoblas – retikulosit ~ 15 hari.
Regulasi Eritropoiesis Faktor nutrisi agar eritropoiesis dapat
berjalan normal, sumsum tulang harus menerima asam amino, zat besi, dan vitamin (B12, B6, dan asam folat) yang cukup.
Faktor Hormon Hormon yang secara langsung mempengaruhi eritropoiesis Eritropoietin (EPO)/ Erythropoiesis Stimulating Hormone.
Eritropoietin (EPO)/ Erythropoiesis Stimulating Hormone EPO merupakan glikoprotein yang dihasilkan
oleh ginjal. EPO meningkat jika aliran oksigen ke jaringan,
terutama ginjal, menurun. Misalnya ketika: Terjadi anemia. Aliran darah ke ginjal menurun. Kandungan oksigen ke paru – paru menurun,
misalnya karena penyakit atau ketinggian. Fungsi utama EPO:
Stimulasi pembelahan eritroblas dan stem cell yang menghasilkan eritroblas.
Meningkatkan kecepatan pematangan RBC, dengan meningkatkan sintesis Hb.
Penggolongan DarahAntigen Senyawa yang dapat memicu sistem
pertahanan tubuh atau imunitas.Darah juga memiliki antigen alami yang akan
dikenali sistem imun sebagai self agglutinogen.
Terdapat 3 antigen permukaan utama: A, B, dan Rh (D).
AntibodiPlasma darah mengandung antibodi.Antibodi terhadap aglutinogen agglutinin.
Abnormalitas EritrositGangguan pada eritrosit akan
mempengaruhi fisiologis secara keseluruhan.
Anemia kekurangan eritrosit. Polisitemia kelebihan eritrosit.
Jika tidak ditangani akan berakibat fatal.
Anemia Anemia karena insufisiensi eritrosit Anemia karena kekurangan Hb Anemia karena abnormalitas Hb
Anemia Karena Insufisiensi Eritrosit Anemia hemoragi
Diakibatkan kehilangan darah karena pendarahan yang cepat (menstruasi, luka, operasi, kecelakaan).
Kasus anemia hemoragik kronik: tukak lambung, hemoroid, gusi berdarah, dll.
Penanganan utama: penggantian darah (transfusi), vitamin.
Anemia hemolitik Diakibatkan rusaknya sel darah merah. Penyebab: infeksi bakteri, parasit.
Anemia aplastik Akibat gangguan sintesis eritrosit di sumsum tulang. Penyebab: obat, zat kimia, radiasi, atau virus. Penanganan: transfusi, transplantasi.
Anemia Karena Insufisiensi Hb Anemia defisiensi zat besi (Fe)
Akibat kurangnya Fe Ciri: sel darah mikrositik Penanganan: suplemen Fe
Anemia pernisiosa Akibat defisiensi vitamin B12 kurang
suplai, infeksi saluran cerna. Ciri: sel darah makrositik. Penanganan: suplemen vit B12,
treatment penyakit
Anemia Karena Abnormalitas Hb Produksi Hb yang
abnormal. Dua penyakit utama:
thalasemia & sickle cell anemia.
Ciri: bentuk Hb abnormal, akibatnya eritrosit mudah rusak.
Penanganan: transfusi darah yang terus-menerus.
Sel Darah Putih/ Leukosit Tidak seperti eritrosit, sel darah putih
memiliki nukleus dan organel sel lain, tetapi tidak memiliki hemoglobin.
Fungsi utama: pertahanan tubuh terhadap invasi patogen dan menyingkirkan toksin, sel yang rusak, atau sel yang abnormal.
Nilai normal: 5000 – 10000 sel/mm3 darah. Leukosit yang bersirkulasi hanya sebagian
kecil dari total leukosit. Sebagian besar sel darah putih terdapat di
jaringan penghubung atau di organ sistem limfatik.
Circulating WBC Dapat bermigrasi keluar dari
peredaran darah diapedesis. Dapat melakukan pergerakan
amoeboid. Dapat mendeteksi adanya stimulus
kimia spesifik kemotaksis positif. Neutrofil, eosinofil, dan monosit
dapat melakukan fagositosis.
Jenis Leukosit Granulosit memiliki granul.
Neutrofil Eosinofil Basofil
Agranulosit tidak memiliki granul. Monosit Limfosit
Neutrofil/ Polimorfonuklear (PMN)
Komponen leukosit terbesar (40 – 70%).
Sifatnya netral sulit diwarnai dengan pewarna asam ataupun basa.
Memiliki 2 – 5 lobus, diameter 12 µm. Sitoplasmanya dipenuhi granul yang
berisi enzim lisosomal dan senyawa bakterisidal.
Neutrofil bergerak aktif ke daerah injury fagositosis
Waktu hidup neutrofil di dalam darah adalah 10 jam.
Neutrofil mati setelah memfagositosis 1 – 2 lusin patogen (±30 menit).
Eosinofil Berjumlah 2 – 4 %, ukuran
mirip neutrofil. Memberikan warna ketika
diberi pereaksi eosin. Memiliki 2 lobus. Berperan dalam eliminasi
parasit (cacing). Mekanisme pertahanan
utamanya adalah dengan eksositosis, termasuk NO dan senyawa sitotoksik.
Basofil Komponen paling jarang di
leukosit, < 1%; diameter 8 – 10 µm.
Bereaksi terhadap pewarna basa.
Mengandung banyak granul di sitoplasma. Histamin vasodilatasi. Heparin mencegah
pembekuan darah. Berperan dalam reaksi
inflamasi.
Monosit Membentuk 2 – 8% leukosit Diameter 15 µm. Nukleusnya besar dan
berbentuk oval atau seperti ginjal, tidak berlobus.
Monosit bersirkulasi di aliran darah selama 24 jam sebelum bermigrasi ke jaringan makrofag
Makrofag merupakan salah satu sel fagosit yang paling aktif.
Limfosit Membentuk 20 – 30% limfosit. Diameter 5 – 17 µm (small 5 – 8
µm, medium 10 – 12 µm, large 14 – 17 µm).
Limfosit sebagian besar terdapat di jaringan penghubung dan organ limfatik.
Terdiri dari: Sel T destruksi sel terinfeksi Sel B penghasil antibodi Natural Killer Cell (NK cell)
deteksi & destruksi sel abnormal
Produksi Leukosit (Leukopoiesis) Granulosit dan monosit diproduksi di sumsum
tulang. Granulosit pematangan di sumsum tulang.
Normalnya 3 – 5% band cell ada di aliran darah.
Monosit diferensiasi di sumsum tulang, dilepaskan ke aliran darah, pematangan di jaringan menjadi makrofag.
Limfosit limfopoiesis diproduksi di sumsum tulang, timus, dan limpa. Sumsum tulang produksi sel B dan sel NK. Timus sel T
Regulasi Leukopoiesis
M – CSF stimulasi produksi monosit. G – CSF stimulasi produksi granulosit
(neutrofil, eosinofil, basofil). GM – CSF stimulasi produksi granulosit dan
monosit. Multi – CSF stimulasi produksi eritrosit,
platelet, granulosit, dan monosit.
Hormon
Coloni Stimulating
Hormone (CSF)
Abnormalitas Leukosit Leukopenia
Berkurangnya jumlah leukosit Penyebab: obat, khususnya glukokortikoid
dan anti kanker. Leukositosis
Peningkatan jumlah leukosit Normal selama masa infeksi Ekstrim leukositosis >100.000/ µL
leukemiaPenyebab: gangguan pada sumsum tulangPenanganan : obat, iradiasi, transplantasi
sumsum tulang
Platelet Berdiameter ±4 µm dan tebal ±1 µm. Bersirkulasi selama 9 – 12 hari sebelum
dihancurkan oleh fagosit, terutama di limpa. Nilai normal di aliran darah: 150.000 – 500.000/
µL. Fungsi platelet:
Melepaskan senyawa kimia yang penting untuk proses pembekuan darah.
Membentuk sumbat sementara di dinding pembuluh darah yang rusak.
Mengurangi diameter/ ukuran luka di dinding pembuluh.
Produksi Platelet Disebut juga thrombositopoiesis. Terjadi di sumsum tulang. Dipengaruhi oleh:
Thrombopoietin (TPO) Interleukin – 6 (IL – 6) Multi – CSF
HemostasisMerupakan proses pembekuan darah. Dipengaruhi oleh XIII faktor pembekuan
darah. Ciri respon hemostasis:
Cepat Terlokalisasi Terkontrol
Tahapan hemostasis: Fase vaskular Fase platelet Fase koagulasi
Fase VaskularFase vaskular kontraksi vaskular yang akan mengurangi diameter pembuluh darah. Berlangsung ±30 menit.Sel endotelial berkontraksi dan mengekspos membran lapisan dalam ke aliran darah.Sel endotelial mulai melepaskan faktor kimia dan hormon lokal, salah satunya endotelin.Membran endotelial menjadi lengket.
Fase Platelet Dimulai ketika platelet
menempel ke permukaan endotelial yang lengket.
Aggregasi platelet dimulai ±15 detik setelah terjadinya luka.
Senyawa yang dilepaskan: ADP Tromboksan A2 & serotonin Faktor pembekuan Platelet-derived growth
factor Ion kalsium
Fase PlateletFaktor yang mengontrol pembentukan sumbat
platelet: Prostasiklin prostaglandin yang menghambat
aggregasi platelet; dilepaskan oleh sel endotelial. Komponen inhibitory yang dilepaskan oleh leukosit
yang masuk ke area. Enzim plasma yang ada di sirkulasi menguraikan
ADP yang ada di sekitar sumbat platelet. Komponen tertentu yang ketika ada dalam jumlah
banyak, akan menghambat pembentukan sumbat, misal serotonin.
Pembentukan bekuan darah mengisolasi dari sirkulasi darah.
Kontrol Feedback dari Pembekuan DarahFeedback positif: Stimulasi pembentukan tissue factor. Stimulasi pelepasan PR-3 oleh platelet.
Senyawa yang menghambat pembekuan darah: Antikoagulan yang secara normal ada di
plasma, contohnya antitrombin-III. Heparin Aspirin Trombomodulin Prostasiklin
Fibrinolisis Proses penguraian bekuan darah. Dimulai dari aktivasi proenzim
plasminogen oleh 2 enzim: trombin dan tissue plasminogen activator (t-PA) yang dilepaskan oleh jaringan yang rusak.
Aktivasi plasminogen akan memproduksi plasmin.
Plasmin menguraikan benang fibrin dan mengurangi bekuan darah.
Abnormalitas Hemostasis Thromboemboli
Adanya trombus di peredaran darah. Bahaya stroke jantung atau otak. Terapi: aspirin.
Thrombositopenia Berkurangnya jumlah platelet. pendarahan. Jumlah platelet < 50.000. Penyebab: virus DBD, obat, gangguan
sumsum tulang, radiasi.