Sistem Keamanan Rakyat Semesta

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    1/7

    NAMA : TANZIL ALKHAIR

    SEMESTER : II/ B

    NO POKOK : 110704396

    MATA KULIAH : ILMU KEWIRAAN

    DOSEN PEMBIMBING : Drs. ZULKARNAIN

    SISTEM PERTAHANAN KEAMANAN RAKYAT SEMESTA

    (SISIHANKAMRATA)

    A. Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia, Khusunya Dibidang Pertahanan

    Keamanan Sejak Tahun 1945.

    Sejarah pertahanan keamanan bangsa Indonesia sejak tahun 1945 memberikan

    banyak pengalaman dan tata data untuk menyusul suatu system pertahanan keamanan

    yang mampu mengurangi setiap ancaman. Tantangan, hambatan, serta gangguan terhdap

    kelangsungan hidup bangsa dan Negara berdasarkan falsafah pancasila dan UUD 1945.pengalaman-pengalaman itu dikelompokkan kedalam 2 jenis, yakni :

    Pengalaman menanggulangi ancaman dari luar atau yang lazim disebut denganinvansi adalah ancaman dari pihak belanda yang ingin menjajah Indonesia yang diproleh

    dari kurun waktu :

    1. Kurun Waktu 1945-1947Pada bulan September-oktober 1945 tentara pendudukan sekutu (inggris)

    mendapatkan pasukannya diseluruh kota-kota besar di Indonesia. Mereka melakukan

    berbagai serangan kepada Negara Indonesia. Perlawanan pun terjadi begitu sengit , makatentara belanda mengeusulkan mengadakan perundingan yang selanjutnya. Menghasilkan

    persetujuan langgar jati di cirebon pada tanggal 15 november 1946 ysng ditandantanganioleh sultan syahir (RI), dan schemerhon (belanda)Pada tanggal 21 Juni 1947 tentara belanda mengadakan serangan terhadap Jawa

    Barat. Kemudian menduduki kota-kota besar di Indonesia. Serngan selanjutnya

    ditetapkan sebagai perang gerilya rakyat semesta dengan perlawanan yang dikenal inikahirnya belanda mengalami kegagalan dan mengusulkan melakukan gencatan senjata

    dan perundingan yang dikenal dengan Persetujuan Renville yang ditandatangani pada

    tanggal 17 januari 1948.

    2. Kurun Waktu 1948 1949

    Dengan adanya persetujuan Renville, maka sekali lagi pihak belanda mendapat

    kesempatan untuk berkonsolidasi dan menyusun kembali kekuatannya. Pada tanggal 19Desember 1948, Belanda melakukan serangan terhadap Ibu Kota RI dan berhasil

    menduduki Yogyakarta, kemudian menawan Presiden, Wakil Presiden, dan beberapa

    Menteri.Puncak serangan-serangan terhadap belanda dikenal dengan sebutan serangan umum.

    Tanggal 1 Maret 1949 tau dikenal dengan peristiwa 6 jam di Yogyakarta yang dipimpin

    oleh Letnan Kolonel Soeharto, komandan Wehrkreise Yogyakarta.]

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    2/7

    B. Factor Lingkungan Yang Mempengaruhi System Pertahanan Keamanan.

    1. Factor Geografi IndonesiaDipandang dari letaknya Indonesia berada dalam posisi silang yang sangat unik,

    yaitu diantara dua samudra dan dua benua serta diantara dua taat susunan dalam aspek-

    aspek kehidupan yang berlainan, bahkan saling bertentangan. Posisi itu menempatkanIndonesia pada posisi rawan yang memberikan 3 kemungkinan sebagai berikut :

    a. memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk tetap dalam posisi tidak

    memihak kepada salah satu kekuatanb. menarik Indonesia ke dalam pengaruh salah satu pihak.

    c. Salah satu kekuatan dunia tersebut menduduki Indonesia secara terbatas

    terhadap beberapa wilayah kota yang sangat strategis.

    2. Factor Kekayaan Alam

    bangsa Indonesia telah dikaruniai oleh tuhan yang maha esa sumber kekayaan

    alam yang cukup. Baik yang masih merupakan suatau potensi yang terpendam, maupun

    yang sudah dimanfaatkan. Sehingga banyak Negara-negara yang membutuhkannya untukkelancaran perputaran ekonomi negara yang bersangkutan

    3. Faktor Demografi

    karena jumlah penduduk Indonesia yang banyak, maka banyak pula menimbulkan

    pertentangan-pertentangan sosial dalam kesulitan-kesulitan penyediaan pekerjaan dan

    pangan. Untuk itu perlu diperhatikan pula komposisinya yaitu ;a. antara lapangan angkatan kierja dan bukan angkatan

    kerja harus ada keserasian

    b. antara tingkst kemampuan daerah-daerahc. antara tingkat pendidikan masyarakat yang mampu

    menunjang pembangunan daerah.

    C. Beberapa Istilah Di Dalam SISHANKAMRATA

    1. system pertahanan keamanan rakyat semesta

    2. pola operasi pertahanan3. pola operasi keamanan dalam negeri

    4. pola operasi intelijen strategic ( inelstrat)

    5. pola operasi kerjasama pertahanan keamanan asia tenggara

    6. operasi lampur 7. operasi intelijen

    8. operasi territorial

    9. operasi keamanan ketertiban masyarakat (kamtibnas)10. perang konvensional

    D. Persengketaan Dan Perang

    1. persengketaan antar bangsa

    contoh persengketaan yang terjadi antar bangsa adalah persengketaan ri dan

    belanda, dengan penengahnya pihak ktn dan pbb.

    2. Persengketaan Di Dalam Suatu Bangsa / Negara

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    3/7

    Contohnya adalah gerakan PKI muso, gerakan DI TII, gerakan RMS, peristiwa

    PPRI, PERMESTA, G30S/PKI.

    3. Hakekat Perang Dan Perang Dewasa Ini :a. Hakekat Perang

    pada hakekatnya perang adalah pertarungan antara dua kekuatan yang

    saling bertentangan dengan menggunakan kekerasan bersenjata. Secara umumdikatakan setiap bangsa melakukan perang untuk memaksa kehendaknya atau

    memperluas daerah perngaruhnya salam rangka mencapai cita-cita nasional

    b. Perang Dingin

    adalah bentuk perang yang pada umumnya tidak menggunakan angkatan

    bersenjata secara langsung, tetapi mengutanakan pemanfaatan cara, alat dan

    kekuatan idiologi, politik, ekonomi, dan alat-alat lain untuk mencapai tujuanNegara.

    c. Perang Umum (open war)

    yaitu suatu persengketaan bersenjata, dengan masing-masing Negara/gabungan Negara yang bersekutu mengerahkan segenap kekuatan yang ada

    pada mereka.

    d. Penentuan Sasaran Perang

    sasaran perang mungkin bermacam-macam ;

    1. penghancuran urat nadi lawan2. bidang teknologi

    3. bidang sosial seseorang

    E. Sumber Dan Pola Eskalasi Ancaman

    1. Ancaman Yang Diahadapi Bangsa

    a. subversi dan pemberontakan dalam negerib. invasi dan subversi luar negeri

    c. perang pembebasan nasional

    2. Pola Eskalasi Ancaman dan Kegiatan Musuh

    a. masyarakat Indonesia memiliki cirri kebhinekaan terkandung

    banyaknya perbadaan pandangan sosio cultural yang merupakan

    penawaraanb. kerawanan tersebut dapat berkembang menjadi ketegangan

    c. ketegangan antar kelompok meningkat menjadi bentrok

    d. bentrokan berlarut-larut berubah menjadi pemberontakane. pemberontakan bertujuan menggulingkan pemerintahan yang sah,

    3. Pola eskalasi ancaman dan kegiatan musuh dalam perang pembebasannasional

    a. tahap persiapan

    tahap ini dimulai dangan babak pengalangan dan pematangan

    daerah melalui kegiatan-kegiatan subversi di segala bidang kehidupan

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    4/7

    masyarakat (idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan

    keamanan.

    b. Tahap pelaksanaan

    Dilaksanakan dengan operasi-operasi khusus dengan tujuan

    penghancuran objek-objek vital dalam usaha untuk melemahkankekuatan ketahanan wilayah, perusakan-perusakan garis-garis

    komunikasi logistic, operasi-operasi tempur dan operasi-operasi

    wilayah.

    F. Perkembangan System Hankamnas

    1. Perang Gerilya Rakyat Semesta

    Konsep perang gerilya rakyat semesta dirumuskan pada tahun 1948. konsep ini

    memperoleh bentunya setelah adanya kenyataan pengalaman perempuan-perempuan

    dengan pihak tentara penjajah dan daam keadaan tentara penjajah sudah menduduki

    wilayah RI.Para pelaksanaan perang gerilya.

    1. pola penggunaan kekuatan fisik dengan sasaran-sasaran2. pola pemanfaatan kekuatan potensial wilayah

    3. pola perekrutan kembali daerah yang diduduki lawan.

    2. Perang Wilayah

    Dengan berlaku pengalaman pelaksanaan perang gerilya rakyat semesta. Maka

    sejak tahun 1959, dirumuskan konsep doktrin sendiri untuk menghadapi serangan dariluar. Di dalam doktrin perang wilayah ini dimulai diperkenakan penggunaan system

    senjata teknologi (sistek) dan senjata sosial ( sissos)

    3. System Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (sishankamrata)

    a. Sasaran Operasi Hankamnas

    o Mencegah dan menghancurkan serangan terbuka terhadap kedaulatan nasional

    Negara RI

    o Menjamin penguasaan dan pembinaan wilayah nasional RI

    o Ikut serta dalam pemelihara kemampuan hankam di asia tenggara oleh Negara-

    negara asia tenggara, bebas dari campur tangan orang asing.

    b. pola-pola operasi hankamratao Pola operasi pertahanan

    o Pola operasi keamanan dan negeri

    o Pola operasi intelijen strategis

    o Pola kerjasama kankam asia tenggara

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    5/7

    c. Hankamrata Sebagai Suatu System

    Dilihat dari pendekatan system hankamrata, ABRI merupakan intinya danmempunyai fungsi tempur, territorial, intelijen, dan keamanan-ketertiban

    masyarakat, dalam hubungannya dengan cadangan nasional maupun rakyat

    sebagai landasannya hankamrata dapat dibagi dalam komponen-komponen:

    o Unsur ABRI

    o Unsur Non-ABRI

    Unsur ABRI terdiri dari TNI yang meliputi AD, AL, AU, Kepolisian RI (polri).

    Unsur Non-ABRI meliputi kekuatan rakyat terlatih (Ratih) , sector pertahananmiliter (Torhamil) dan sector pertahanan Sipil (Torhansip)

    4. Pola Operasi hankamrata

    1. Pola Operasi PertahananTujuanUntuk mengagalkan serangan dari kekuatan musuh

    Sifat

    Pola operasi ini menggunakan sistatek dan sistasos secara serasi. Agar tercapaihasil maksimal.

    Tahap-tahap operasi pertahanan1. Tahap operasi defensive strategis

    Operasi ini diselenggarakan berlandaskan

    - keharusan untuk menjamin kemerdekaan dan kedaulatan RI- tujuan untuk menjamin terselenggaranya garis-garis komunikasi antar

    pulau

    2. Tahap Opaerasi Ofensif StrategisBertujuan untuk menghancurkan kekuatan parang musuh / memaksanya

    menyerah baik dalam bentuk ofensif awal maupun ofensif batas.

    - bentuk-bentuk operasi dalam rangka operasi pertahanan- operasi perlawanan daerah setempat/local)

    - operasi perlawanan wilayah

    - operasi gerilya

    - operasi batas

    2. Pola Operasi Keamanan Dalam Negeri (Kamdagri)

    TujuanMemelihara / mengembalikan kekuatan perlawanan RI pada salah satu

    daerah (bagian wilayah) Negara yang terganggu keamanan dan kestabilannya.

    Sifat

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    6/7

    Berhubungan dangan sasarannya, maka operasi kemdagri dilakukan

    diseluruh wilayah nasional, diarahkan pada:

    a. masyarakat, sehingga tidak dapat dijadikan bagian dari usaha-usaha spionasee, subversi, infiltrasi, sabotase dan pemberontakan.

    b. Wilayah lautan yang menjauh bagian integral dari suatu

    wilayah:nasional

    Babak-babak operasi kemdagri

    a. Pemisahanb. Pengiringan dan pergerakan musuh

    c. Penghancuran

    d. Konsolidasi dan rehabilitasi

    Penyelenggaraan operasi kamdagri.

    Operasi-operasi kamdagri diseenggarakan di daratan, di lautan dan di udara,

    dengan fungsi sebagai berikut :

    - operasi di udara dan lautan guna menciptakan kondisi yangmenguntungkan.

    3. Pola Operasi Intelijen Startegis (Intelstrat)

    Operasi intelijen strategis adalah semua operasi untuk menjalankan

    kegiatan intelijen, rawan intelijen, dan perang urat saraf di tingkat strategis.

    - memperoleh informasi yang diperlukan untuk pelaksanaan strateginasional-nasional dan operasi-operasi hankamnas

    - menghancurkan sumber-sumber infiltrasi, subversi, dan spionase, terdapat

    di wliyah musuh- mengadakan perang urat syaraf dan kegiatan-kegiatan tertutup.

    Sifat Operasi IntelstratOperasi ini dilakukan pada setiap saat dan bersifat tertutup. Operasi ini pada

    dasarnya dilakukan diluar wilayah nasional dan menggunakan sistek dan sissos

    disesuaikan dengan ruang waktu.

    Arti Pentingnya Kemampuan Intelstrat

    kemampuan utama, harus dikembangkan dalam usaha penyempurnaan system

    hankamrata. Intelstrat pada dasarnya bersifat strategis defensive yang berarti dispensifyang berarti secara strategis tidak akan menyerang terlebih dahulu.

    4. Pola Operasi Kerjasama Hankam Asia Tenggara

    Pola operasi kerjasama hankam asia tenggara merupakan salah satu pola utama

    system hankamarata. Didalam kita melaksanakan pembangunan agar berhasil baik

    diperlukan adanya stabilitas dan perdamaian yang berarti bahwa kekacauan dan gangguankeamanan harus dicegah

    Bentuk-bentuk kerja sama ini dapat berupa tindakan-tindakan bersama mengenai

    masalah perbatasan (koordinasi lintas batas, border crossing), latihan-latihan bersama,

    operasi-operasi keamanan bersama terhadap PGRS dan PARAKU

  • 8/3/2019 Sistem Keamanan Rakyat Semesta

    7/7