73
VARIAB SIST BELTRAN Disusu N a m N I M Prodi UNIV TEM KOP NSMISSIO HO TUGA un Guna Men Untuk Men D m a : R M : 5 i : T FAKU VERSITA PLING CO ON(CVT) D ONDA VAR AS AKHIR nyelesaikan ncapai Gelar Disusun Ole Ranjet Kum 5211309038 Teknik Mesi ULTAS TE S NEGER 2013 ONTINOU DAN ROD RIO Studi Diplo Ahli Madya eh mar Kohli Sah 8 in (DIII Oto EKNIK RI SEMAR USLY DA PENG ma III a har Singh motif) RANG GGERAK

SISTEM KOP LING CO NTINOUSLY SMISSION(CVT) DAN RODA ... · TRASNMISSON (CVT) RODA PENGGERAK HONDA VARIO Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  •  

    VARIAB

    SIST

    BELTRAN

    Disusu

    N a m

    N I M

    Prodi

    UNIV

    TEM KOP

    NSMISSIO

    HO

    TUGA

    un Guna Men

    Untuk Men

    D

    m a : R

    M : 5

    i : T

    FAKU

    VERSITA

    PLING CO

    ON(CVT) D

    ONDA VAR

    AS AKHIR

    nyelesaikan

    ncapai Gelar

    Disusun Ole

    Ranjet Kum

    5211309038

    Teknik Mesi

    ULTAS TE

    S NEGER

    2013

    ONTINOU

    DAN ROD

    RIO

    Studi Diplo

    Ahli Madya

    eh

    mar Kohli Sah

    8

    in (DIII Oto

    EKNIK

    RI SEMAR

    USLY

    DA PENG

    ma III

    a

    har Singh

    motif)

    RANG

    GGERAK

  •   

    ii  

    HALAMAN PENGESAHAN

    Tugas Akhir ini diajukan oleh : Nama : Ranjet Kumar Kohli Sahar Singh NIM : 5211309038 Program Studi : Teknik Mesin D3 Otomotif

    Judul : SISTEM KOPLING COUNTINOUSLY VARIABEL TRASNMISSON (CVT) RODA PENGGERAK HONDA VARIO

    Telah dipertahankan didepan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian

    persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Teknik Mesin D3,

    Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.

    Panitia Ujian

    Ketua : Drs. Aris Budiyono, M.T. NIP. 196704051994021001 ( ) Sekretaris : Widi Widayat, S.T., M.T. NIP. 197408152000031001 ( )

    Dewan Penguji

    Pembimbing :Drs.Agus Suharmanto,M.Pd NIP. 195411161984031001 ( )

    Penguji Utama : Drs.Masugino, M.Pd NIP. 19520711980121001 ( )

    Penguji Pendamping : Drs.Agus Suharmanto,M.Pd

    NIP. 195411161984031001 ( ) :

    Ditetapkan di Semarang Tanggal :4 Febuari 2013

    Mengesahkan

    Dekan Fakultas Teknik

    Drs. Muhammad Harlanu, M.Pd NIP.196602151991021001

     

  •   

    iii  

    ABSTRAK Ranjet Kumar Kholi S.S. 2013. Sistem Kopling Continously Variabel Transmisi (CVT) dan Penggerak Roda Belakang Honda Vario Tugas Akhir. Teknik Mesin DIII Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.

    Dewasa ini perkembangan teknologi pada bidangan otomotif khususnya pada Motor matic sangat pesat.hal ini mendorong manusia untuk selalu belajar guna mengetahui lebih mendalam tentang Sistem Kopling Continously Variabel Transmisi (CVT) dan Penggerak Roda Honda Vario dan berdasarkan dari permasalahan yang diangkat dalam penulisan tugas akhir ini adalah ini mengetahui tujuan agar dapat mengetahui prinsip kerja dari dalam sistem kopling Continously Variabel Transmisi (CVT) dan Rada Penggerak Belakang Honda Vario. Agar dapat menjelaskan komponen-komponen yang terdapat dalam sistem kopling Continously Variabel Transmisi (CVT) dan Roda belakang Honda Vario adalah: pulleyprimary, drive pulley face, drive face boss, wiegh roller, ramp plate, v-belt, secondary, fixed sheave, sliding sheave, toruqe cam, clucth carrier, clucth housing.counter shaft, conter gear, final gear, drive shaft. Cara kerja dari sistem Continously Variabel Transmisi(CVT) melalui dua buah pulley (piringin pemutar v-belt). Semakin kecil diameter pulley akan membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya,semakin besar diameter pulley akan membentuk jarak yang sempit.Yang dimaksud jarak yang terdapat pada sela-sela pulley, dan diteruskan ke counter gear dan drive shaft saling berhubungan. Putaran dari counter gear di teruskan menuju counter shaft karena counter shaft menjadi satu poros dengan counter gear, selanjutnya putaran dari counter shaft diteruskan menuju final gear shaft, dan akhirnya putaran dari final gear shaft diteruskan ke roda.Pada dasarnya gear box berfungsi untuk memperbesar momen dengan jalan memperlambat putaran dari drive shaft yang kemudian keluar menuju final gear shaft yang berhubungan dengan roda. Perawatan dalam sistem koping Continously Variabel Transmisi(CVT) dan Roda penggerak Honda Vario adalah sebagai berikut:pengantian oli gear dan melakukan pelumasan pada sistem (CVT),dan pergantian kampas kopling dan roller weigh bila terjadi keausan.  

     

     

     

     

     

     

  •   

    iv  

    KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan laporan tugas akhir dengan judul Sistem Koling CVT dan Roda Penggerak. Laporan tugas akhir ini selesai tidak lepas dari bantuan, saran dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Drs.Muhammad Harlanu,M.Pd Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

    Semarang. 2. Dr. M.Khumaedi,M.Pd Ketua Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

    Semarang. 3. Drs.Aris Budiyono,MT Sekretaris jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri

    Semarang 4. Widi Widayat, S.T, M.T Kaprodi D3 Teknik Mesin Universitas Negeri

    Semarang. 5. Drs.Agus Suharmanto,M.Pd Dosen Pembimbing yang telah memberikan

    pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan laporan tugas akhir. 6. Drs MasuginoM.Pd,Dosen Penguji yang telah memberikan ujian akhir

    7.Wahyu Ady Priyo.K,ST, Pembimbing Lapangan dalam pembuatan tugas akhir. 8. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan

    bantuan maupun dukungan moral. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan isi laporan tugas akhir ini. Semoga segala dorongan, bantuan, bimbingan dan pengorbanan yang telah diberikan dari berbagai pihak di dalam penulisan laporan ini mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT

    Semarang, 4Febuari 2013

    Penulis  

     

     

     

     

     

  •   

    v  

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    1. Orang yang berhasil di dunia adalah orang yang bangkit dan mencari keadaan yang

    mereka inginkan, dan kalau mereka tak menemukannya, mereka akan menciptakan

    hal terbaru dalam hidup kita.

    2. Hidup ini sederhana, janganlah kau menyesali dengan apa yang telah kau pilih tapi

    jalani dan tunjukkan kepada orang-orang yang kita sayang kalau kita benar dalam

    memilih.

    PERSEMBAHAN

    Laporan ini saya persembahkan kepada:

    1. Ibu, bapak, pak dhe,bu dhe, kakek dan nenek,

    adik, semua keluarga ,dan teman- teman kost.

    2. Teman ex-rumah dinas, teman seangkatan

    otomotif’09, dan seluruh staff karyawan dan juru

    parkir gedung E fak.teknik.

    3. Kantin bu Agus, kantin ma’e yang senantiasa

    memberikan jamuan makan selama kuliah.

     

     

  •   

    vi  

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii

    ABSTRAK ................................................................................................................. iii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...............................................................................v

    DAFTAR ISI .............................................................................................................. vi

    DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii

    DAFTAR TABEL ........................................................................................................x

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .................................................................................................1

    B. Permasalahan ...................................................................................................4

    C. Tujuan ..............................................................................................................5

    D. Manfaat ............................................................................................................6

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pengertian ........................................................................................................6

    B. Sejarah Perkembangan CVT ............................................................................8

    C. Alasan Penggunaan Sistem Transmisi CVT ....................................................9

    D. Jenis-jenis CVT ................................................................................................9

    E. Rangakaian Rute tenaga .................................................................................14

    BAB III SISTEM KOPLING CVT RODA PENGGERAK HONDA VARIO

    A. Obyek pengamatan Tugas Akhir ...................................................................16

    B. Konstruksi Pada Sistem Kopling Dan Roda Penggerak ................................19

    C. Cara Kerja Sistem Penggerak CVT ...............................................................31

    D. Troubel Shooting Dan Cara Mengetasi CVT Honda Vario ...............................

    BAB V PENUTUP

    A. Simpulan ........................................................................................................54

    B. Saran ..............................................................................................................55

  •   

    vii  

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 56

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

    A. Foto Kegiatan .................................................................................................57

  •   

    viii  

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar1CVT Berbasis Pulley .................................................................................10

    Gambar 2.Berbasis Toroidal ....................................................................................11

    Gambar 3Berbasis Hidrostatis .................................................................................12

    Gambar 4 Rangkaian Rute Tenaga ...........................................................................14

    Gambar 5 Sistem Kopling CVT Dan Penggerak Honda Vario ................................16

    Gambar 6 Fixed Drive Face .....................................................................................20

    Gambar 7Sliding Sheave ..........................................................................................21

    Gambar 8Slider ........................................................................................................22

    Gambar 9Drive Face Boss ......................................................................................22

    Gambar 10 Cam ........................................................................................................23

    Gambar 11 Roller Weigt ...........................................................................................23

    Gambar 12Konstuksi Roller Weigt ...........................................................................24

    Gambar 13 Fixed Sheave ..........................................................................................25

    Gambar 14Sliding Sheave .......................................................................................26

    Gambar 15 Torque Cam ...........................................................................................26

    Gambar 16Clucth Carrier ....................................................................................... 27

    Gambar 17Clucth Outer ......................................................................................... 28

    Gambar 18Bagian Pulley Secondary ..................................................................... 29

    Gambar 19Pendingin V-belt ....................................................................................30

    Gambar 20V-belt .....................................................................................................31

    Gambar 21Pada Saat Putaran Langsam ...................................................................32

    Gambar 22Saat Mulai Berjalan ................................................................................ 33

    Gambar 23Saat Putaran Menengah .........................................................................34

    Gambar 24Pada Saat Putaran Tinggi .......................................................................35

  •   

    ix  

    Gambar 25Cara Kerja Kopling Sentrifugal ..............................................................35

    Gambar 26 Cluth carrier Assembly ..........................................................................36

    Gambar 27Torque Cam ...........................................................................................37

    Gambar 28 Gear Reduction ......................................................................................39

    Gambar 29Final Reduction Case .............................................................................41

    Gambar 30Left Crankcase Cover .............................................................................42

    Gambar 31Gear Shaft ...............................................................................................43

    Gambar 32 Counter Gear/Counter Shaft/Final Gear Shaft .....................................43

    Gambar 33Bagian Yang Perlu Dilumasi Dada Pulley Prymary ..............................45

    Gambar 34 Titik pelumasan pada bagian secondary sheave ....................................46

    Gambar 35 Titik Pelumasan Pada Bagian Secondary Sheave ..................................46

    Gambar 36 V-beltKondisi Baik ................................................................................48

    Gambar 37 V-belt Kondisi Jelek ..............................................................................48

    Gambar 38Penggantian 0li Gear ..............................................................................49

  •   

    x  

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 1.Flow Chart Of Power .................................................................................. 15

    Tabel 2.Spesifikasi Pada Honda Vario ......................................................................17

    Table 3.Troubleshooting ...........................................................................................51

  • 1  

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesaat dewasa ini

    menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan

    dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang handal dan mampu

    menjawab serta mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Untuk mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan

    dalam penyelenggaraan pendidikan. Karena saya ingin mengetahui cara kerja

    pada system Continously Variable Transmission(CVT)pada Honda Vario,dan juga

    dapat melakukan analisia ,dalam pembongkaran, perbaikan, perawatan pada

    system CVT,karena pada saat ini penguna motor bertransmisi otomatis di

    indonesia sangat banyak dan produsen sepeda motor berlomba–lomba dan

    berinovasi , melucurkan sepada motor matic, dengan berbagai variasi dan model

    terbaru dengan keunggulan produknya ,terutama, 3 pabrikan

    ,Honda,Yamaha,Suzuki. Maka saya.mengambil Judul Tugas Akhir, Sistem

    KoplingContinously Variable Transmission (CVT) dan Penggerak Roda

    Belakang Honda Vario . Agar saya atau bagaimana cara kerja Trasmisi otomatis

    dan melakukan pengamatan pada system CVT.Berkaitan dengan pernyataan di

    atas, sebagai salah satu upaya peningkatan dan penyempurnaan dalam

    penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin yaitu otomotif,

    maka perlu adanya peningkatan media untuk sarana praktikum otomotif, salah

  • 2  

      

    satunya sepeda motor matic. Hal ini dapat dilihat pada sepeda motor HONDA

    VARIO yang terdapat beberapa sistem, antara lain adalah sistem bahan bakar,

    sistem pengapian, sistem pelumasan, sistem transmisi otomatis (CVT) Continously

    Variable Transmission, sistem pemindah daya, sistem kelistrikan dan sistem

    kemudi. Proyek akhir ini akan membahas tentang sistem kopling dan penggerak

    roda belakang transmisi otomatis (CVT). Apalagi saat ini Motor matik agaknya

    sedang menjadi trend, tidak saja di satu wilayah saja melainkan di seluruh

    Indonesia.Terlepas dari itu semua, dilihat dari teknologinya Continously Variable

    Transmission (CVT) menawarkan pengoperasian kendaraan yang tidak sukar,

    sehingga bisa cepat dikuasai.Pengendara tidak perlu repot lagi pindah gigi dengan

    menginjak tuas, seperti yang ada di model bebek atau motor sport. Yang perlu

    dilakukan hanyalah menyalakan mesin, kemudian putar tuas gas dan skuter matik

    pun sudah bisa melaju. Untuk menghentikan lajunya pun sangat mudah, tinggal

    tekan tuas rem dan langsung berhenti.

    Pemikiran untuk membuat kendaraan yang mudah digunakan sudah lama. Ide

    teknologi CVT sudah berkembang sejak tahun 1490 yang dicetuskan oleh

    ilmuwan terkenal, Leonardo da Vinci. Ketika itu da Vinci menggambar sketsa

    mekanisme pergerakan sabuk yang menyambungkan mesin dengan roda. Konsep

    da Vinci baru berhasil diwujudkan pada tahun 1886 dengan peluncuran teknologi

    CVT pertama di dunia. Produk otomotif pertama yang memakai teknologi CVT

    adalah Dodge Adiel buatan AS. Penjualan perdana kendaraan berteknologi CVT

    baru dilakukan pada tahun 1958.Produk skuter matik yang dijual di Indonesia saat

    ini, umumnya memakai sistem pulley. Sistem CVT pada motor matic ini tidak

  • 3  

      

    seperti motor biasanya yang menggunakan kopling manual atau ganda, dan CVT

    tidak memakai gearbox yang berisi serangkaian roda gigi. Itu sebabnya, CVT

    tidak memiliki pengunci gigi untuk menentukan rasio gear yang dipakai. Pada

    sistem CVT yang terdapat pada motor Vario ini bekerja melalui 2 buah pulley

    (piringan pemutar v-belt). Semakin kecil diameter pulley akan membentuk jarak

    semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter pulley akan membentuk

    jarak yang sempit. Yang dimaksud jarak yaitu jarak yang terdapat pada sela-sela

    pulley.Perawatan berkala pada sistem CVT, sering kali diabaikan oleh pemilik

    kendaraan. Pemilik kendaraan hanya memfokuskan pada perbaikan saat terjadi

    ganguan/ kerusakan pada sistem CVT, sehingga perawatan pada sistem CVT

    sering dianggap hal yang tidak terlalu penting. Apabila salah satu komponen yang

    ada pada sistem CVT mengalami gangguan/ kerusakan, maka akan mengakibatkan

    sistem CVT pada sepeda motor tersebut tidak dapat bekerja sempurna. Sepeda

    motor tidak akan dapat dioperasikan, walaupun dapat dioperasikan, tetapi sistem

    kerja pada CVT tidak mendapatkan hasil yang optimal.

    Sistem CVT pada sepeda motor vario mempunyai peranan yang sangat vital dalam

    sistem pemindah daya. Oleh karena itu sistem CVT hendaknya harus dipahami

    secara sungguh-sungguh oleh pemilik kendaraan agar kendaraan dapat berjalan

    cukup baik meskipun kendaraan tersebut umurnya sudah cukup lama dan agar

    mendapatkan hasil kerja yang optimal. Begitu pula pentingnya masalah sistem

    CVT yang rentang terhadap gangguan dari partikel maupun kotoran maka perlu

    dibersihkan kemudian dikasih pelicin atau pelumas secara periodik. Agar sistem

    CVT dapat bekerja secara optimal maka diperlukan pengecekan dan perawatan

  • 4  

      

    baik yang bersifat rutin maupun berkala. Perbaikan terhadap gangguan dan

    kerusakan yang timbul pada sistem CVT juga diperlukan untuk mengembalikan

    kondisi kendaraan agar tetap normal. Penggantian terhadap komponen-komponen

    sistem CVT yang rusak dan tidak layak pakai juga perlu dilakukan.

    Adapun hal-hal lain yang melatar belakangi pemilihan masalah inu

    adalah:

    1. Kuranganya pengetahuan pemakai kendaraan dalam merawat sistem

    (CVT) Continously Variable Transmission sehingga kerusakan kecil akan

    menjadi besar dan akan menambah biaya perawatan dan perbaikan.

    2. Komponen pada sepeda motor Honda Vario merupakan pengembangan model dari transmisi secara manual menjadi transmisi secara otomatis ( CVT ).

    3. Ingin mengetahui besarnya torsi yang dihasilkan pada sistem CVT.

    4. Sedang trendnya sistem CVT di indonesia dan dikalangan otomotif.

    B. Permasalahan

    Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang perlu diperhatikan dalam sistem

    CVT pada sepeda motor Honda Vario sebagai berikut:

    1. Bagaimana konstruksi dan cara kerja pada sepeda motor Honda Vario,

    khususnya sistem kopling dan penggerak roda belakang ?

    Sistem bahan (CVT)Continously Variable Transmission pada

    kendaraan Honda VARIOmempunyai tiga komponen utama.

    Komponen-komponen tersebut yaitubelt dari bahan karet, drive pulley

  • 5  

      

    (pulley utama), dan driven pulley (pulley sekunder). Dari semua

    komponen-komponen tersebut, akan membentuk sistem transmisi

    otomatis.

    2. Kerusakan-kerusakan apa saja yang sering terjadi pada komponen-

    komponen sistem kopling dan penggerak roda belakang honda Vario?

    Troubel Shooting pada Honda Vario adalah:

    C. Tujuan

    Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan proposal

    dalam sistem Kopling dan Penggerak roda belakang, adalah:

    1. Agar dapat mengetahui prinsip kerja dari dalam sistem

    Kopling dan penggerak roda belakang.

    2. Agar dapat menjelaskan komponen–komponen yang

    terdapat pada dalam sistem Kopling dan penggerak roda

    belakang.

    3. Agar dapat mendeteksi kerusakan ataupun masalah yang

    terjadi pada dalam sistem Kopling dan penggerak roda

    belakang pada Honda Vario.

    4. Agar mahasiswa dapat melakukan perawatan dalam sistem

    Kopling dan penggerak roda belakang Honda Vario.

  • 6  

      

    D. Manfaat

    Manfaat yang ingin dicapai oleh penulis pada penulisan proposal

    dalam sistem Kopling dan penggerak roda belakang Honda Vario.

    1. Dapat menambah referensi tentang sistem Kopling dan penggerak roda belakang

    Honda Vario bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

    2. Dapat digunakan sebagai pedoman dalam menangani gangguan-gangguan yang

    timbul pada sistem kopling transmisi otomatis pada sepeda motor Vario

    khususnya bagi pemilik sepeda motor yang menggunakan transmisi otomatis.

    3. Dapat mengetahui cara pemeliharaan dan perbaikan dengan prosedur yang baik

    dan benar.

    4. Dapat mengetahui cara menghitung torsi, daya, tengangan belt, dan ratio gear

    pada sistem kopling di sepada motor Honda Vario.

  • 7  

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A.Pengertian

    CVT (Continuously Variable Transmission) adalah suatu sistem

    penyalur tenaga secara otomatis dengan bantuan gaya sentrifugal gaya

    dorong yang disebabkan oleh putaran. CVT ini bekerja melalui 2 buah

    pulley (piringan pemutar v-belt). Semakin kecil diameter pulleyakan

    membentuk jarak semakin lebar dan sebaliknya, semakin besar diameter

    pulley akan membentuk jarak yang sempit. Yang dimaksud jarak yaitu

    jarak yang terdapat pada sela-sela pulley primer yaitu penyalur putaran

    dari kruk as dengan v-belt di teruskan kePulley sekunder menuju ke as

    roda belakang.

    Continuously Variable Transmission(CVT) semakin banyak

    digunakan oleh industri otomotif, karena sistem CVT dapat menyalurkan

    daya dari mesin ke roda kendaraan yang mempunyai kesinambungan dan

    tidak ada putusanya, sehingga perubahan rasio jadi tidak terbatas secara

    progresif diantara harga rasio minimum-maksimum.Sifat CVT yang

    progresif ini memberikan kemampuan yang lebih untuk pemilihan gear

    ratio.CVT adalah sistem transmisi tanpa gigi yang prinsip kerjanya dengan

    memanfaatkan perubahan diameter antara pulley penggerak (driver pulley)

    dan pulley yang digerakkan (driven pulley).Dengan perubahan diameter

    tersebut mengakibatkan rasio juga berubah secara berkesinambungan

    mengikuti perubahan kedua diameter pulley tersebut.Sistem ini

  • 8  

      

    menghasilkan perbandingan reduksi secara otomatis dan perubahan torsi

    dari mesin ke roda belakang secara otomatis, dengan perbandingan ratio

    yang sangat tepat.

    Sistem CVT ini menggunakan pengerak V-belt, hal ini yang

    membedakan dengan kendaran yang lainya.V-belt pada sistem CVT ini

    dapat tahan lama, hal ini disebabkan mekanisme V-belt yang tersimpan

    dalam ruangan yang dilengkapi dengan sistem pendingin untuk

    mengurangi panas yang timbul disebabakan karena adanya gesekan.Hal ini

    ditunjang dengan adanya pula sistem aliran pendingin yang dibuat

    sedemikian rupa, sehingga terbebas dari kotoran/ debu, dan air. Lubang

    pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda, bertujuan

    untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor melintasi di dareah

    banjir.

    B.Sejarah Perkembangan CVT

    1490 : Leonardo da Vinci menemukan mekanisme pergerakan sabuk

    1886 :Dodge Adiel yang meluncurkan teknologi CVT pertama di

    dunia

    1958 : Sistem CVT mulai di pakai secara meluas pada kendaraan

    Bermotor

  • 9  

      

    C.Alasan Penggunaan Sistem Transmisi CVT

    Secara prinsip kerja sistem transmisi CVT mempuyai beberapa keunggulan

    jika di bandingkan dengan sistem kerja transmisi manual,antara lain :

    - Pengendara tak perlu repot memindahkan gigi

    - Cocok untuk segala usia,atau bagi mereka yang belum pernah naik

    motor

    - Tidak ada kesalahan saat melakukan perpindahan gigi.

    - Sistem CVT cocok dipakai di kota yang padat lalu lintas.

    D. Jenis-jenis CVT

    1) CVT berbasis pulley.

    Pada CVT banyak kita jumpai pada produk otomotif.Pada CVT ini

    memiliki prinsip kerja dengan cara memanfaatkan perubahan diameter

    antara pulley pengerak (driver pulley) dan pulley yang digerakan

    (driven pulley).Dengan perubahan diameter tersebut mengakibatkan

    rasio juga berubah secara kesinambungan mengikuti perubahan

    diameter pulleytersebut . Pada CVT ini memiliki tiga komponen yang

    utama ,sebagai berikut:

    - Pulley pertama yang disambungkan pada engine (drive

    pulley/pulley yang digerakan)

  •  

    2)CV

    P

    deng

    disc

    powe

    berbe

    meny

    dan

    yang

    - Pulley

    pulley

    - Suatu

    letaka

    sekali

    VT berbasis

    Pada jenis

    gan CVT pad

    sebagai pen

    er rollers.M

    eda,tetapi f

    yalurkan da

    tidak ada pu

    g penting :

    y kedua yan

    y/pulley yan

    u karet, yang

    an antara ked

    igus penyalu

    Gambar 1.C

    s toroidal

    CVT troida

    da jenis pul

    ngganti untuk

    Meski cara

    fungsinya

    aya dari mes

    utusnya .Pa

    ng disambung

    g digerakan)

    g sering diseb

    dua pulley te

    ur daya antar

    CVT Berbasi

    al ini cara

    lley.Sistem C

    k 2 pulley, s

    kerja komp

    sama. Yiat

    sin ke roda

    ada CVT Tro

    gkan pada as

    )

    but dengan V

    ersebut sebag

    r pulley.

    is Pulley

    kerja komp

    CVT troidal

    sedang peng

    mponen siste

    tu sama-sa

    kendaraan

    oidal ini me

    s final gear(

    V-belt. V-bel

    gai penghub

    ponen berbe

    menggunak

    ghubung me

    em ini seca

    ama bertuju

    yang berke

    emiliki tiga

    10

    (driven

    lt yang di

    bung dan

    eda halnya

    kan 2 buah

    nggunakan

    ara drastis

    uan untuk

    simbungan

    komponen

  •  

    -

    -

    -

    Disc pert

    pulley/pu

    Disc ked

    dengan d

    Rolles y

    prnghubu

    funsinya

    3) CVT

    Pada

    ini diseba

    bekerja a

    tama yang di

    ulleyPrimer y

    dua yang di

    driven pulley/

    yang di let

    ung dan seka

    V-belt pada

    Gam

    berbasis H

    a CVT ini b

    abkan karena

    antara dua o

    isambungkan

    yang menger

    isambungkan

    y/pulley skun

    takan antar

    aligus penya

    sistem CVT

    mbar 2,CVT B

    Hidrostatis

    beda dengan

    a jenis pada

    objek yang b

    n pada engin

    rakan )

    n pada as g

    nder yang dig

    ra kedua d

    alur daya ant

    T jenis pulley

    Berbasis Tor

    n jenis-jenis

    sebelumnya

    berputar dan

    ne (setara de

    gardan/gearb

    gerakan )

    disc tersebu

    ara disc, sep

    y

    roidal.

    yang sebelu

    a terdapat ge

    n menggalam

    11

    engan drive

    box (setara

    ut sebagai

    perti halnya

    umnya, hal

    eseran yang

    mi gesekan

  •  

    yang kua

    CVT hidr

    memomp

    motor ya

    menggop

    mengkon

    Kemudia

    aliran zat

    Honda Va

    Se

    Transmis

    pulley ya

    oleh belt

    at. Beda hal

    rostastis me

    pa untuk men

    ang hidrosta

    perasikan

    nversikan g

    an motor hid

    t cair tersebu

    Gamb

    ario Pakai je

    epeda moto

    ssion) tekno

    ang di letak

    t atau sabuk

    lnya pada j

    nggunakan p

    ndorong aga

    atis.diCVTh

    suatau

    gerak berpu

    drostatis yan

    ut dikonversi

    bar 3.CVT B

    enisContinu

    or dengan si

    ologinya ber

    kkan dalam

    k. Pulley m

    enis CVT h

    pemindah va

    ar zat cair m

    idrostatis, g

    pompa

    utar ke da

    ng dijalankan

    i kembali ke

    Berbasis Hidr

    uously Varia

    istem CVT(C

    rlandaskan

    jarak terten

    memiliki bent

    hidrostastis

    ariabel yang

    masuk ke dal

    gerak berpu

    hidrostatis.

    lam aliran

    n akan men

    egerak berpu

    rostatis

    ableTransmi

    Continuously

    pada dua b

    ntu dan disa

    tuk seperti

    12

    ini, bahwa

    g berfungsi

    lam motor-

    utar engine

    Pompa

    zat cair.

    ngakibatkan

    utar.

    isi (CVT)

    ly Variable

    benda atau

    ambungkan

    dua piring

  • 13  

      

    yang bagian belakangnya dilekatkan satu sama lain. Belt dipasang

    di tengah pulley.Belt sering juga disebut V-Belt karena memiliki

    bagian dalam yang bergerigi dengan sudut V. Tujuannya untuk

    meningkatkan grip belt terhadap pulley.

    Drive pulley adalah komponen primer yang berhubungan langsung

    dengan mesin sepeda motor. Drive pulley menggerakkan

    drivenpulley atau komponen sekunder yang berhubungan dengan

    roda belakang. Mekanisme kerja kedua pulley tersebut memakai

    prinsip kopling sentrifugal seperti bebek.Tenaga dari mesin pun

    mengalir masuk ke driven pulley.Pada kedua komponen pulley ada

    mekanisme sentrifugal dengan pegas pembalik yang bisa

    memperbesar diameter masing-masing pulley. Piringan berbentuk

    V ini akan menyempit dan melebar sesuai rendah dan tingginya

    RPM secara gradasi (bertahap sesuai percepatan RPM) melalui

    membuka gas.

    Pada awal penyalaan mesin atau RPM rendah, tenaga dari drive

    pulley mengalir masuk ke drive pulley. Tenaga ini akan membuat

    komponen driving pulley di roda belakang membesar. Putaran tuas

    gas yang semakin tinggi akan mendorong drive pulley membesar

    dan diameter driven pulley mengecil. Kedua pulley ini bekerja

    saling berpasangan.Ketika diameter salah satu pulley mengecil,

    maka diameter pulley yang kedua membesar.Walaupun demikian

    kondisi belt tetap ketat.Pergerakan ini membuat jumlah rasio

  • 14  

      

    putaran transmisi yang ada di teknologi CVT tidak terbatas.Sistem

    ini memang unik, karena rasio transmisi disesuaikan dengan RPM.

    Ini bisa disebut rasio transmisi tidak ada batasan seperti gigi motor

    biasa antara 1 dan 2 atau 3 dan4 .

    E. Rangkaian Rute Tenaga.

    o Poros engkol langsung mengkopel pulley primary/drive pulley

    dan dengan V-belt memutar pulley secondary/ driven pulley.

    o Untuk menggerakkan roda belakang menggunakan kopling

    sentrifugal yang akan memutar rumah kopling sentrifugal.

    o Dari putaran rumah kopling ke putaran roda, direduksi melalui

    roda gigi perantara (gearbox) sehingga menghasilkan dua tahap

    reduksi.

    Gambar 4. Rangkaian Rute Tenaga. 

  •  

    T

    Tabel 1. Floow Chart Of

    Su

    Power

    umber:YamaahaMekanismme dan Petuunjuk service

    15

    e CVT

  •  

    16

    BAB III

    SISTEM KOPLING CVT DAN RODA PENGGERAK HONDA VARIO

    A. Obyek Pengamatan Tugas Akhir

    Sarana penelitian dari tugas akhri ini adalah menganlisis Sistem Kopling

    CVT dan roda penggerak honda vario,yang mencakupmacam-macam komponen, cara

    kerja, perawatan ,Troubel Shooting.

    Gambar 5.Sistem Kopling CVT Dan Roda Penggerak Honda Vario

  •  

      

    17

    Sumber:Honda mekanisme dan Petunjuk praktis CVT

    Tabel 2 . Spesifikasi Pada Honda Vario Sebagai Berikut :

    Panjang x lebar x tinggi 1.904 x 680 x 1.090 mm

    Jarak sumbu roda 1.273 mm

    Jarak terendah ke tanah116 mm

    Berat kosong106 kg

    Tipe rangka Underbone

    Suspensi depan Telescopic

    Suspensi belakangUnit swin (unit berayun)

    Roda depan 80/90-14 M/C 40 P

    Roda belakang 90/90-14 M/C 40 P

    Rem depan Rem cakram hidraulik

  •  

      

    18

    Rem belakangTromol

    Kapasitas tangki bahan bakar 3,6 liter

    Tipe mesin 4 tak, SOHC, cairan pendingin

    SilinderTunggal

    Diameter x langkah (mm) 50.0 x 55,0 mm

    Kapasitas silinder 10.8.0cm3

    Perbandingan komprensi 10,7: 1

    Putaran stasioner 1.700+/_100 menit_1 Rpm

    Sistem pelumasan Troichoid

    Kapasitas oli mesin 0,7 liter (pergantian periodik)

    KoplingOtomatis centrifugal

    Transmisi Otomatis (CVT)

    StarterKick and electrik starter

    Baterai (Accu) 12v – 3,5 Ah (bebas perawatan)

    Busi CR7EH-9 (NGK)

  •  

      

    19

    Sistem pengapian DC CDI

    Keterangan :

    SOHC = Singel Over Head Camscaft

    Oli transmisi 10 SAE, W30

    B. Konstruksi Pada Sistem Kopling Dan Roda Penggerak Honda Vario

    Sistem bahan CVT pada Honda Variomempunyai tiga komponen utama.

    Komponen-komponen tersebut yaitubelt dari bahan karet, drive pulley (pulley utama),

    dan driven pulley (pulley sekunder). Dari semua komponen-komponen tersebut, akan

    membentuk sistem transmisi otomatisContinously Variable Transmission (CVT).

    1. Bagian pulley primary ( drive pulley ).

    Pulley primer berfungsi sebagai penyalur putaran dari kruk as dengan v-

    belt. Pada bagian poros engkol, terdiri dari drive pulleyFace,drive face boss,

    movable drive boss,weigh roller,dan ramp plate.pulley Weigh Rollers

    terletak diantara permukan pengerak yang dapat berpindah (movable drive boss

    drive face) dan pelat menurun (ramp plate) yang terpasang tetap pada

    crankshaft,weigh rolles keluar/kedalam sesuia dengan gaya sentrifugal yang

  •  

      

    20

    dhasilkan oleh putaran crankshaft,Sewaktu weigh rolles bergerak,movable

    driveface bergeser secara aksial pada crankshaft, dengan demikian mengubah

    jarak antara pulley pengerak(drive pulley face) dan movable driven

    face.Hasilnya adalah diameter biasa berubah- ubah dari drive pulley di atas

    dimana sabuk pengerak mulai bergerak (drive belt).Pulley yang digerakan

    (drive pulley) ,yang dipasangkan pada poros pengerak (drive shaft) dapat

    digerakan berpindah (movable driven face) digerakan dengan tetap (fixed driven

    face) dan pegas (spring) movable driven face bergerak secara aksial pada poros

    (shaft)dengan menerima tegangan dari sabuk penggerak (drive belt) yang

    panjanya tetap .jadi mengubah jarak antara movable driven face dan driven face

    hasilnya adalah diameter yang berubah-ubah dari pulley dimana driven belt

    mulai berjalan.

    beberapa komponen pulley utama sebagai berikut :

    - Fixed Sheave

    Bagian pulley utama/drive pulley yang berbentuk pulley/ piringan,

    tetapi tidak bergerak/ diam. Fixed sheave sering juga disebut dengan

    nama“F”

    sheave. Fixed

    sheave

    merupakan

  •  

      

    21

    bagian drivepulley yang terkopel menjadi satu dengan collar dan

    dihubungkan dari poros engkol.

    Gambar 6.Fixed Drive Face

    - Sliding Sheave.

    Bagian pulley utama/ drive pulley yang berbentuk pulley/ piringan

    seperti halnya pada Fixed sheave, tetapi pada sliding sheave ini dapat

    bergerak. Sliding sheave sering juga disebut dengan nama “S” sheave.

    Sliding sheave merupakan bagian drive pulley yang terletak pada

    collar.

  •  

      

    22

    Gambar 7.Sliding Sheave.

    - Slider.

    Bagian drive pulley yang berfungsi untuk menarik dan menjepit V-

    beltPada rangkaian slider ini sendiri letaknya pada cam yang

    berhubungan langsung dengan roller weight.

  •  

      

    23

    Gambar 8.Slider.

    - Drive Face Boss

    Drive face bossmerupakan bagian drive pulley yang menghubungkan

    antara poros engkol dengan drive pulley itu sendiri. Pada bagian ini

    berhubungan langsung dengan V-belt, yang kemudian untuk

    menggerakan V-belt. Sehingga pada V-belt ini sendiri diteruskan ke

    driven pulley. Pada drive face boss ini terkopel dengan Fixed shave,

    dan terdapat pula sliding shave yang

    bergerak pada collar tersebut.

    Gambar 9. Drive Face Boss

    - Cam.

    Keterangan :

    Batas service diameter luar

    pada dirveface boss adalah

    29,98mm ( jika kurang lebih

    baik diganti)

    Keterangan :

    Batas servis pada diameter

    dalam di cam adalah 24,06 mm

    (jika lebih dianjurkan untuk

    diganti).

  •  

      

    24

     

    Gambar 10 .Cam

    Cam merupakan salah satu bagian drive pulley yang diam dan

    berhubungan langsung dengan poros engkol seperti halnya collar.

    Tetapi pada cam ini sendiri tidak bersinggungan langsung dengan v-

    belt, seperti halnya pada collar. Pada cam ini sendiri terdapat slider

    dan roller weight .

    - Weight.

    Weight merupakan bagian pada drive pulley yang berfungsi untuk

    menggerakan piringan sliding sheave, sehingga akan menekan v-belt

    keluar melalui pemberat (roller weight). Hal ini disebabkan karena

    adanya gaya sentrifugal.

    Gambar 11. Roller weight. 

  •  

     

    2

    r

    s

    s

    2. Bagian p

    Pulle

    roda belakan

    sheave, berl

    sentrifugal (

    G

    Su

    pulley second

    ey secondary

    ng. Pada pu

    lokasi pada

    (clucth carr

    Gambar 12 ko

    umber:Hond

    dary (pulley

    ry berfungsi

    ulley seconda

    as primary

    ier) yangter

     

    onstruksi rol

    da Vario Ser

    y kedua).

    sebagai pen

    ary terdiri d

    y drive gear

    rkopel pada

    ller weight

    rvice Manual

    nyalur putar

    dari bagian p

    r, yang mel

    bos di bagi

    l

    ran dari v-b

    piringan yan

    lalui bearing

    ian fixed sh

    belt menuju

    ng diam/ fix

    g dan kopli

    heave. Adap

    25

    as

    xed

    ng

    un

  •  

      

    26

    pulley yang dapat bergeser/ sliding seave. Pada sliding seave akan menekan V-belt,

    dan piringanya yang diam (F sheave) melalui tekanan per.

    Adapun rumah kopling yang terkopel menjadi satu dengan as drive gear.Pada saat

    putaran langsam kopling sentrifugal terlepas dari rumah kopling sehingga putaran

    mesin tidak diteruskan keroda belakang.

    Beberapa komponen pulley sekunder sebagai berikut :

    - Fixed sheave.

    Bagian driven pulley yang hampir sama dengan fixed sheave pada drive pulley. Hal

    ini dapat dilihat dari tidak bergerak/ diam. Kita dapat juga melihat dari nama lainya

    yaitu “F” sheave. Tetapi ada pula yang membedakanya, yaitu bentuknya yang seperti

    piringan, ditengah-tenganya terdapat sepeti tuas. Hal ini juga dapat dilihat dari

    letakanya yang berlokasi pada as primary drive gear.

    Keterangan :

    - Periksa fixed sheave pada driven

    pulley dari keausan

    - Batas service fixed sheave pada

    driven pulley adalah 33,94 mm (

    jika kurang, dianjurkan untuk

    menganti).

  •  

     

    -

    S

    j

    y

    s

    -

    T

    u

    - Sliding

    Seperti haln

    juga memili

    yaitu sistem

    sheave) mel

    - Toruq

    Tourqe cam

    untuk menga

    Gambar 13

    g Shave.

    nya fixed she

    iki kesamaan

    m kerja slidin

    alui tekanan

    Gambar 1

    e cam.

    merupakan

    atur sliding s

    3.Fixed Shea

    eave pada dr

    n pada slidin

    ng sheave ya

    n per.

    14. Sliding S

    bagian dari

    sheave agar

     

    ave.

    riven puley.

    ng sheave. T

    ang menekan

    Sheave.

    driven pulle

    bergeser sec

    Sliding shea

    Tetapi ada ju

    n V-belt, dan

    ey yang berf

    cara otomati

    Keteranga

    - Peri

    pull

    - Bata

    driv

    jika

    men

    ave pada dr

    uga yang m

    n piringanya

    fungsi sebaga

    s dengan me

    an :

    iksa sliding sh

    ey dari keaus

    as service slid

    ven pulley ada

    lebih, dianju

    nganti).

    iven pulley

    membedakany

    a yang diam

    ai sensor tor

    elihat

    heave pada dr

    san

    ding sheave p

    alah 34,06 mm

    urkan untuk

    27

    ini

    ya,

    (F

    rsi,

    riven

    pada

    m (

  •  

      

    28

    kebutuhan dari gaya putar/ torsi tersebut.

    Gambar 15. TorqueCam.

    - Clucth Carrier.

    Clucth carrier merupakan bagian dari driven pulley yang terkopel pada bos terletak

    dibagian fixed sheave. Clucth carrier yang terkopel menggerakan sepatu sepatu

    kopling sehingga bergerak keluar dan memindahkan tenaga melalui gaya sentirfugal.

    Gambar 16. Clucth Carrier.

    - Clucth Housing Clucth Housing.

    Clucth Carrier 

  •  

      

    29

    Clucth housing merupakan bagian dari driven pulley, clucth housing akan terkopel

    dengan as drive gear. Pada saat putaran langsam kopling sentrifugal terlepas dari

    rumah kopling sehingga putaran mesin tidak diteruskan keroda belakang.

    Gambar 17. Clucth Outer.

    Sember:Honda Vario service Manual

  •  

     

    G

    3

    p

    t

    Gambar.18B

    3. Bagian V

    Mek

    pendinginan

    temperatur p

    Bagian Pulley

    V-belt.

    kanisme V-b

    n yang terda

    panas yang t

    ey Secondary

    elt tersimpa

    apat pada ru

    imbul karen

     

    y (Pulley Ke

    an dalam rua

    umah V-belt

    na adanya ge

    dua).

    angan yang

    t, yang berfu

    sekan sehing

    dilengkapi

    fungsi untuk

    gga umur v-

    dengan siste

    k mengguran

    belt itu send

    30

    em

    ngi

    diri

  •  

      

    31

    dapat tahan lebih lama. Suhu dalam rumah V-belt yang sangat panas, adapun panas

    yang ditimbulkan disebabkan oleh :

    - Panas V-belt itu sendiri (adanya koefesien gesek/ slip pada bagian pulley).

    - Koefisien gesek dari kopling sentrifugal.

    - Panas karena mesin.

    Untuk itu pendinginan mutlak harus diberikan, sehingga diperlukan kipas

    pendingin dan sirkulasi udara yang baik untuk mengurangi panas yang timbul. Panas

    yang timbul secara berlebihan akan merusak V-belt dan mempengaruhi umur dari V-

    belt itu sendiri. Begitu juga kebersihan udara pendingin juga tidak kalah pentingnya

    oleh karenanya dilengkapi dengan saringan udara untuk menyaring debu dan kotoran

    lain.

    Sistem aliran pendingin v-belt ini dibuat sedemikian rupa sehingga terbebas

    dari kotoran/ debu dan air. Lubang pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi

    dari as roda, yang berfungsi untuk menghindari masuknya air saat sepeda motor

    melintasi daerah banjir.

  •  

      

    32

    Gambar 19. Pendingin V-belt

    Agar umur V-belt dapat bertahan lama, tidak luput juga dari sistem

    pelumasan. Penggerak sistem V-belt, terdiri dari banyak bagian yang bergeser untuk

    itu sangat penting dilindungi dari keausan dan juga agar dapat memberikan

    perbandingan ratio yang sesuai, sehingga faktor pelumasan sangat penting.

     

    Gambar 20. V-belt.

  •  

      

    33

    Keterangan:

    Jumlah Perhitungan Gigi Pada V-belt103 mata

    C. Cara Kerja Sistem Penggerak CVT.

    Saat putaran bawah (stationer) diameter yang dibentuk pulley primer lebih

    kecil dibanding pulley sekunder sehingga terjadi ratio yang ringan. Saat putaran

    menengah diameter pulley primer membentuk lingkaran yang sama besar dengan

    pulley sekunder. Hal ini terjadi karena gaya sentrifugal menyebabkan kedua dinding

    pulley primer semakin sempit. Posisi ini akan terus berkesinambungan seiring

    putaran mesin yang semakin meningkat sehingga saat putaran atas diameter yang

    dibentuk pulley primer lebih besar daripada pulley sekunder.

    1. Saat putaran langsam(Low)

    Jika berputar pada putaran rendah, daya putar dari poros engkol diteruskan ke

    pulley primar kemudian ke V-belt kemudian ke pulley secondary dankopling

    sentrifugal.

    Dikarenakan tenaga putar belum mencukupi, maka kopling centrifugal belum

    mengembang. Disebabkan gaya tarik per pada kopling masih lebih kuat dari gaya

    sentrifugal. Sehingga kopling sentrifugal tidak menyentuh rumah kopling dan roda

    belakang tidak berputar. Dengan catatan : Gaya sentrifugal clucth carrier lebih kecil

    dari gaya per penarik.

  •  

      

    34

    Gambar 21. Pada Saat Putaran Langsam.

    2. Saat putaran mulai berjalan.(Akselerasi)

    Pada saat putaran mesin bertambah kurang lebih 3.000 rpm, maka gaya

    sentrifugal bertambah kuat dibandingkan dengan tarikan per sehingga mengakibatkan

    sepatu kopling mulai menyentuh rumah kopling dan mulai terjadi tenaga gesekan.

    Pada kondisi ini V-belt dibagian pulley primary pada posisi diameter dalam

    (kecil) dan dibagian pulley secondary pada posisi luar (besar) sehingga menghasilkan

    perbandingan putaran/ torsi yang besar menyebabkan roda belakang mudah berputar.

  •  

      

    35

    Gambar 22. Saat Mulai Berjalan.

    Keterangan :

    - Kopling sentrifugal akan menyentuh rumah kopling.

    - Kopling sentrifugal akan mulai mengembang dari putaran 2.550 ke 2.950 rpm.

    - Kopling sentrifugal akan terkopel penuh pada putaran 4.700 ke 5.300 rpm.

    3. Saat putaran menengah(Medium)

    Pada saat putaran bertambah, pemberat pada pulley primary mulai bergerak

    keluar karena gaya sentrifugal dan menekan primary sliding sheave(piringan pulley

    yang dapat bergeser) kearah fixed sheave (piringan pulley yang diam) dan menekan

    V-belt kelingkaran luar dari pulley primary sehingga menjadikan diameter pulley

    primary membesar dan menarik pulley secondary kediameter yang lebih kecil.

    Hal ini dimungkinkan karena panjang V-belt yang tetap. Akhirnya diameter

    pulley primary membesar dan diameter pulley secondary mengecil sehingga diameter

    pulley menjadi sama besar dan pada akhirnya putaran dan kecepatan juga berubah

    dan bertambah cepat.

  •  

      

    36

    Gambar 23. Saat Putaran Menengah

    Keterangan :

    - Gaya sentrifugal pada pemberat akan semakin besar, seiring dengan bertambahnya

    kecepatan.

    4. Pada saat putaran tinggi(Cepat)

    Jika putaran mesin lebih tinggi lagi dibandingkan putaran menengah maka

    gaya keluar pusat dari pemberat semakin bertambah. Sehingga semakin menekan V-

    belt kebagian sisi luar dari pulley primary (diameter bertambah), dandiameter pulley

    secondary semakin mengecil. Selanjutnya akan menghasilkan perbandingan putaran

    yang semakin tinggi.

  •  

      

    37

    Gambar 24. Pada Saat Putaran Tinggi

    Jika piringan pulley secondary semakin melebar, maka diameter V-belt pada

    pulley semakin kecil, sehingga menghasilkan perbandingan putaran yang semakin

    meningkat.

    5.  Cara kerja kopling sentrifugal.

    Kopling berguna untuk menyalurkan tanaga dari mesin ke gearbox dan di

    teruskan keroda.

    Kopling terkopel : Sepatu kopling bergerak keluar dan memindahkan tenaga

    melalui gaya sentrifugal.

  •  

      

    38

    Gambar 25. Cara Kerja KoplingSentrifugal

    Sumber:Honda Vario Service Manual

    Putaran kopling saat melalui mengkopel, dan terkopel penuh. Kopling

    memegang peran yang tidak kalah penting dengan V-belt (jika kemampuan

    pengkopelan sangat rendah maka perpindahan tenaga juga rendah). Sehingga

    pengaruh yang ditimbulkan dengan adanya pada perubahan, sebagai berikut :

    1 ). Clutch-in revolution (2550 to 2950 rpm) – saat mulai mengkopel.

    a. Belt transmission ratio

    b. Clutch Clutch spring load

    Clutch wight mass and center of gravity (shape)

    2 ). Clutch stall revolutions (4700 to 5300 rpm) – saat kopling terkopel penuh

    a. Belt transmission ratio at LOW

    b. Engine performance

    c. Clutch Clutch spring load

    Clutch weight mass and center of grafity (shape)

    Friction Characteristic of lining

    Lining contact

    d. Engine warm-up

  •  

      

    39

    Gambar 26. Clutch Carrier Assembly.

    Kopling yang terkopel penuh, sama pentingnya dengan V-belt. Tetapi hal ini

    tidak kalah pentingnya dengan kemampuan mesin, rangkaian gerak V-belt, dan

    permukaan gesek.

    6. TorqueCam/ Cam Penambah Torsi.

    Cam penambah torsi/ torque cam dapat disebut juga dengan nama “sensor

    torque” perangkat ini dapat membuat sliding sheave/ piringan yang dapat bergeser

    secara otomatis bekerja jika torsi/ gaya putar mesin yang besar diperlukan. Misalkan

    pada kondisi mendaki atau penambahan kecepatan.

    Gambar dibawah ini (gambar A) menjelaskan pada pengoperasian kondisi

    normal. Apabila jalan mendaki atau penambahan percepatan beban roda belakang

    akan bertambah berat maka sliding sheave/ piringan yang dapat bergeser pada pulley

    secondary akan tergeser kedepan disebabkan adanya alur torsi cam yang

    mengarahkan ke dalam sehingga diameter pulley secondary akan membesar dan torsi

    roda belakang akan bertambah besar (seperti pada gambar B).

  •  

     

    G

    G

    U

    Gambar 27.

    Gambar 27.

    Ukuran torq

    • Mur

    • Mur

    • Mur

    TorqueCam

    Kondisi me

    quepada moto

    drive face

    tromol kopl

    drive plate k

    m / CamPenam

    ndaki atau p

    or matic Hon

    ling

    kopling

     

    mbah Torsi.

    penambahn p

    nda Vario, s

    5,5kg-m

    5,5 kg-

    5,5 kg-

    percepatan ak

    sebagai berik

    m

    -m

    -m

    Keterang

    1 = Secon

    2 = Secon

    3 = V-bel

    4 = Torq

    B = Beba

    belak

    Keteran

    1 = Sec

    2 = Sec

    A = Beb

    kselerasi.

    kut :

    gan :

    ndary fixed s

    ndary sliding

    lt.

    ue cam.

    an bertambah

    kang.

    ngan :

    condary fixed

    condary slid

    ban ringan p

    sheave.

    g sheave.

    h besar pada

    d sheave

    ding sheave

    pada roda be

    40

    a roda

    lakang

  •  

      

    41

    7. Gear reduksi.

    Untuk menghasilkan total perbandingan putaran yang ideal antara poros

    engkol dan roda belakang diperlukan gear reduksi dengan dua kali reduksi. Tipe

    pertama roda gigi miring/ helical gear untuk mengurangi noise, adapun untuk gear

    main axel, gear drive axle, dan gear drive axle dengan tipe roda gigi lurus/ spur gear.

    Untuk gear reduksi ini menggunakan pelumasan yang ada didalam gearbox

    yang terpisah dengan rumah V-belt dan rumah rem.

    Gambar 28. Gear Reduction

    Keterangan :

    1 = Counter Shaft

    2 = Counter Gear

    3 = Final Gear Shaft

    Drive Shaft

  •  

      

    42

    4 = Drive Shaft

    Cara Kerja Gearreduction :

    Pada saat mesin di hidupreductionkan danthrottle valve dibuka sedikit demi

    sedikit maka mengakibatkan perubahan putaran dari poros engkol dan putaran poros

    engkol di teruskan ke dalam pulley primer.Karena pulley primer dihubungkan

    dihubungkan dengan pulley skunder oleh drive belt menuju pulley skunder ,dan

    kemudian putaran dari pulley skunder menyatu dengan drive shaft putaran dari drive

    shaft itu sendiri kemudian diteruskan menuju ke counter gear.Karena roda gigi drive

    shaft dengan counter gear saling berhubungan.Putaran dari counter gear di teruskan

    menuju counter shaft karena counter shaft menjadi satu poros dengan counter

    gear,selanjutnya putaran dari counter shaft diteruskan menuju final gear shaft,dan

    akhirnya putaran dari final gear shaft diteruskan ke roda.Pada dasarnya gear box

    berfungsi untuk memperbesar momen dengan jalan memperlambat putaran dari drive

    shaft yang kemudian keluar menuju final gear shaft yang berhubungan dengan roda.

    a. Mencari Penyebab Kerusakan

    Mesin mau hidup, tetapi skuter tidak mau bergerak

    - Final reduction rusak

    - Final reduction macet

    -Driven pulley dan driven pulley/clutch tidak bekerja

    Suara tidak normal

  •  

      

    43

    - Gigi-gigi aus, rusak atau sumbing

    - Final reduction bearing aus atau rusak

    Ada kebocora oli

    - Permukaan oli terlalu tinggi

    - Oli seal aus atau rusak

    - Crankcase dan/atau final reduction case retak

    b. Pemeriksaan Final Reduction

    Periksa masing- masing bantalan terhadap keausan atau kerusakan Putar

    inner race dari bantalan counter shaft dan bantalan final gear shaft dengan jari-

    jari.Bantalan harus berputar dengan halus dan tanpa ada suara Juga periksa bahwa

    outer race bantalan duduk dengan erat pada crenkcese.

    Ganti bantalan jika meraka tidak berputar dengan halus tanpa suara, atau

    mereka duduk dengan longgar pada crenkcese.Putaran drive shaft dengan tangan

    bantalan harus berputar dengan halus tanpa ada suara .Juga periksa bahwa outer

    race bantalan duduk dengan erat pada driven shaft.Ganti bantalan jika mereka

    tidak berputar dengan halus tanpa suara atau jika meraka duduk dengan longgar

    pada crenkcese dan driven shaft.

    1) Final Reduction Case

  •  

     

    oilse

    Bant

    perik

    case.

    2)

    harus

    outer

    jika

    longg

    Periksa

    al terhadap

    alan denga j

    ksa bahwa ti

    .

    Left Crank

    Putar inn

    s berputar

    rrace.Bantal

    tidak berpu

    gar pada cra

    bantalan-ba

    keausan at

    jari-jari.bant

    idak ada ker

    Gamb

    kcase Cover

    ner race dar

    r dengan

    lan duduk d

    utar dengan

    ankcase cove

     

    antalan final

    tau kerusaka

    talan harus

    rengganagn

    bar 29.Final R

    r

    ri bantalan

    halus tan

    dengan erat

    halus, tanp

    er.

    l reduction

    an .Putar m

    berputar den

    antara outer

    Reduction C

    driven shaft

    npa suara

    pada crankc

    pa suara at

    case dan fin

    masing-masin

    ngan halus

    r race dan fi

    Case

    ft dengan jar

    juga pe

    case cover.G

    tau jika dud

    nal gear sha

    ng inner rac

    tanpa gesek

    final Reducti

    ri-jari.bantal

    eriksa bahw

    Ganti bantal

    dukan deng

    44

    aft

    ce.

    kan

    ion

    lan

    wa

    lan

    gan

  •  

      

    45

    Gambar.30 Left Crankcase Cover

    3) Gear Shaft

    Periksa derive shaft terhadap kebengkokan ,keausan atau kerusakan.

    Gambar. 31Gear Shaft

    3) Counter Gear/Counter Shaft/Final Gear Shaft

  •  

      

    46

    Periksan counter shaft .Cuonter dan final gear terhadap keasuan atau

    kerusakan.

    Gambar.32 Counter Gear/Counter Shaft/Final Gear Shaft

    D. Troubel Shooting,dan Cara Mengatasi Sistem CVT pada Sepeda Motor

    Honda Vario.

    1. Perawataan Pada Sistem CVT

    Perawatan dibagi menjadi 2 jenis perawatan, yaitu :

    Perawataan Prevotif

  •  

      

    47

    Perawatan ini merupakan perawatan yang digunakan untuk mencegah dari

    komponen pada motor agar tidak mengalami rusak/ agar fungsi dari

    komponen tersebut jadi lebih lama.

    Contoh :

    a). Sistem pelumasaan pada sistem cvt.

    b). Penggantian oli gear.

    c). Pemberian gemuk.

    a. Sistem pelumasaan sistem CVT.

    Pelumasan di sistem CVT tidak kalah pentinganya. Hal ini dapat kita lihat

    pada salah satu komponen pada sistem CVT.misalnya pada v-belt, hal ini

    dilakukan bertujuan agar umurnya dapat panjang, dan hasil dari sistem kerja v-

    belt tersebut dapat optimal. Pada sistem pelumasan di CVT ini dibagi menjadi 2

    macam, yaitu : pelumasan tipe basah dan pelumasan tipe kering biasanya untuk

    digunakan pada bagian sliding.

    - Pelumasan basah pada bgian-bagian secondari, as, bearing.

    - Pelumasan kering pada bagian pemberat dan sliding bos.

    1) Pelumasan yang diperlukan untuk pulley primary.

    Titik pelumasan.

  •  

     

    - P

    - C

    Gam

     

    Cata

    dalam

    rolle

    deng

    meny

    diber

    2) Pelu

    a)

    -

    -

    Primary slidi

    Collar.

    mbar 33. Bag

    atan : Oleska

    m. Gemuk y

    Shell sun

    er dan plain

    gan 1350 C.

    Yang pe

    yentuh per

    rsihkan deng

    umasan Yan

    Titik pelum

    - Seconda

    - Seconda

    ing sheave.

    -

    gian Yang Pe

    an gemuk p

    yang disarank

    nlight 3 adal

    n bearing, d

    erlu diperha

    rmukaan pu

    gan alkohol.

    ng Diperluk

    masan.

    ry fixed shea

    ry sliding sh 

    erlu Dilumas

    pada primary

    kan adalah S

    lah gemuk s

    dengan dera

    atikan dalam

    ulley, jika

    kan Untuk P

    ave 1.

    heave 2.

    si Dada Pull

    y sliding she

    Shell sunligh

    erba guna d

    ajat tempera

    m pelumasa

    pulley me

    Pulley Secon

     

    ley Prymary.

    eave pada b

    ht 3 grease.

    dan cocok un

    atur antara

    an jangan s

    engandung

    ndary.

    bagian dimet

    ntuk meluma

    200 C samp

    ampai gem

    gemuk har

    48

    ter

    asi

    pai

    muk

    rus

  •  

     

    -

    Gam

    C

    b)T

    -

    -

    Gambar

    C

    - Bearing.

    mbar 34. Titik

    Catatan : J

    ter

    Titik Peluma

    - Guide pi

    - O-rings

    35. Titik Pe

    Catatan : Pe

    Do

    .

    k Pelumasan

    Jangan sam

    rdapat gemuk

    asan.

    in groove 1.

    2.

    elumasan Pad

    lumasan yan

    olium R grea

     

    n Pada Bagia

    mpai gemuk

    k atau oli, be

    da Bagian Se

    ng dianjurka

    ase dipakai p

    an Secondary

    menyentuh

    ersihkan den

    econdary Sh

    an adalah she

    pada bagian

    y Sheave.

    h permukaa

    ngan alkohol

    heave.

    ell Dolium g

    pin guide p

    an pulley.Ji

    l.

    grease R. Sh

    ada seconda

    49

    ika

    ell

    ary

  •  

      

    50

    sheave, gemuk ini tahan terhadap panas dan tahan terhadap

    kebocoran karena bersifat lengket.

    3) Pelumasan yang diperlukan untuk V-belt.

    Kadang penggendara motor matic tidak memperhatikan kondisi V-

    Belt CVT pada motor matic mereka sendiri. Karena lokasi yang tersembunyi

    sehingga beberapa hal tersebut terabaikan. Banyak kejadian yang dialami

    pengendara yang mengalami tiba-tiba V-belt pada motor maticnya mengalami

    putus.

    Pengendara motor matic itu sendiri seharusnya memperhatikan batas

    maksimal penggunaan belt itu sendiri. Sebaiknya penggantian belt CVT

    setelah motor menempuh jarak 20.000 KM. Ada pun cara lainnya adalah buka

    CVT satu bulan sekali dan lakukan pembersihan, hal ini mencegah

    penumpukan debu dan bertujuan agar memperpanjang umur "seal" karena

    terhindar dari debu. Ada kalanya untuk sesekali disemprot dengan fan belt

    spray yang biasa digunakaan untuk mobil. Bisa juga kalau mau lebih aman,

    periksa CVT motor satu bulan sekali agar kita dapat selalu memantau kondisi

    komponen motor kita. Ada pun cara mengetahui v-belt tesebut masih layak

    pakai atau tidak, dengan menggunakan alat.

    Cara pemakaian alat pemeriksa V-belt, sebagai berikut :

  •  

     

    GGambar 36.

    gamb

    bagi

    alat p

    bawa

    b. Peng

    P

    untuk be

    V-beltKond

    Pada saa

    bar diatas, h

    an bawah da

    Gambar

    Jika tidak

    pemeriksaan

    Jika bag

    ah, menanda

    ggantian oli

    Penggantian

    eberapa saat

    disi Baik

    at alat pem

    harus ada kel

    an bagian ba

    37. V-belt K

    k ada kelebih

    n V-belt sepe

    ian bawah

    akan V-belt t

    i gear.

    oli gear h

    t selanjutnya 

    meriksa V-be

    lebihan dari

    awah alat pem

    Kondisi Jelek

    han antara b

    erti pada gam

    alat pemerik

    telah aus.

    harus terlebih

    a matikan m

    elt ditekan p

    V-belt (lebih

    meriksa V-be

    k.

    bagian bawah

    mbar B, V-be

    ksa sudah r

    h dahulu m

    mesin dan bu

    pada V-belt

    h dari 0 mm

    elt.

    h V-belt dan

    elt saatnya h

    rata dengan

    menjalankan

    uka baut pen

    t seperti pa

    m) antara V-b

    bagian baw

    harus diganti

    V-belt bagi

    sepeda mot

    nguras oli ge

    51

    ada

    elt

    wah

    .

    ian

    tor

    ear

  •  

      

    52

    yang berada dibawah, kapasitas oli gear (100 cc) jarak penggantian pertama pada

    jarak tempuh 500 km selanjutnya setiap 10.000 km.

    Gambar 38. Penggantian 0li Gear

    c. Pemberian gemuk

    1) Parts yang tidak perlu pelumasan

    a) V-belt., Surface of primary sheave, dan Surface of secondary

    sheave

    Sebab : Timbul suara berisik atau slip jika terdapat oli pada bagian

    ini.

    b) Clutch carrier, dan Clutch housing

    Sebab : Timbul clutch juddering/ getaran jika terdapat oli pada bagian

    ini.

    2) Parts yang perlu pelumasan

    a) Collar pada primary sheave

    Sebab : jika tidak ada pelumasan, akselerasi/ percepatan tidak smooth/

    halus karena gerakan penyesuaian pada primary sheave tidak bekerja

    dengan baik.

  •  

      

    53

    Service point : Pertama, lumasi gemuk pada permukaan collar

    selanjutnya sebelum dipasang pada primary fixed sheavebersihkan

    gemuk yang berlebihan pada bgian luar dari seal oli agar tidak terjadi

    slip pada bagian primary.

    3) Guide pin pada secondary sheave.

    Sebab : Jika tidak terdapat gemuk atau pelumas bagian ini, akselerasi

    tidak lembut begitu juga pada saat mendaki tenaga tidak kuat karena

    secondary sheave tidak bekerja dengan baik dan pin guide dan alur

    pin guide terjadi keausan.

    Service point : Pertama lumasi gemuk disekitar pin guide dan setelah

    terpasang pada collar dari secondary sheave bersihkan gemuk yang

    berlebihan pada bagian luar secondary sliding sheave, untuk

    menghindari agar gemuk tidak menyentuh kopling centrifugal dan

    rumah kopling.

    4) Bagian dalam starter wheel gear, starter idle gear, dan drive axel

    dari secondary sheave

    Sebab : Putaran tidak lancar

    Perawatan Kuratif

    Perawatan ini merupakan perawatan yang digunakan untuk

    memperbaiki dari komponen pada motor untuk memperbaiki

  •  

      

    54

    komponen yang telah rusak/ agar fungsi dari komponen tersebut

    akan berfungsi kembali.

    Contoh :

    a). Pergantian Belt, dikarenakan putus.

    b). Pergantian roller weight, dikarenakan aus.

    c). Pergantian kampas kopling, dikarenakn aus.

    d). Dll.

    Troubel Shooting pada Honda Varioadalah adalah:

    PERMASALAHAN KEMUNGKINAN PENYEBAB PENYELESAIAN

    1) Mesin hidup

    namun sepeda

    motor tidak dapat

    bergerak

    a) Ramp plate rusak.

    b) Kanvas kopling aus atau rusak.

    c) Pegas driven face patah.

    d) Drive belt terkikis.

    e) V-belt putus

    Ganti.

    Ganti.

    Ganti.

    Ganti.

    Ganti

  •  

      

    55

    2). Mesin hidup

    tetapi tenaga

    kurang.

    a) Drive belt terkikis.

    b) Pegas driven face lemah.

    c) Weigth roller terkikis.

    d) Drive face tidak berfungsi.

    Ganti.

    Ganti.

    Ganti.

    Perbaiki / ganti.

    3). Mesin hidup

    tetapi saat

    mendaki kurang

    bertenaga.

    a) Torsi cam rusak.

    b) Pin guide aus.

    Ganti.

    Ganti.

    4).Mesin tidak stabil,

    sedang sepeda

    motor berjalan

    pelan. 

    Pegas pemberat kampas kopling

    rusak

    Ganti.

    5). Akselarasi /

    perpindahan

    tenaga rendah.

    a) Torsi cam rusak.

    b) Kopling aus.

    c) Collar inside kering.

    d) Slide shave pada pulley primery

    kering.

    e) Pin guide kering.

    Ganti.

    Ganti.

    Lumasi dengan gemuk

    secukupnya.

    Lumasi dengan gemuk

    secukupnya.

    Lumasi dengan gemuk

    secukupnya.

  •  

      

    56

    6). Timbul suara

    berisik / slip.

    a) V-belt terdapat oli.

    b) V-belt aus.

    c) Kopling terdapat oli / gemuk

    yang berlebihan.

    d) Slide shave pada pulley primery

    terdapat gemuk yang berlebihan.

    e) Slide shavepada pulley secondery

    terdapat gemuk yang berlebihan.

    f) Pemasangan 2 buah conical

    spring washers terbalik.

    Bersihkan dengan

    alkohol.

    Bersihkan dengan

    alkohol.

    Bersihkan dengan

    alkohol.

    Bersihkan dengan

    alkohol.

    Bersihkan dengan

    alkohol.

    Benarkan.

    7). Timbul suara

    getaran / clucth

    juddering.

    a) Pemasangan kopling yang salah.

    b) Clucth carrier terdapat oli.

    c) Clouth housing terdapat oli.

    d) Kurang kencangnya penguci atau

    penahan pada bagian di CVT.

    Benarkan.

    Besihkan.

    Bersihkan.

    Kencangkan.

    Sumber:Honda Vario Service Manual

  •   

    57

    BABIV

    PENUTUP

    A. Simpulan

    Simpulan yang dapat diambil dalam penulisan Laporan Proyek Akhir

    Sistem Kopling Continously Variabel Transmisi (CVT) dan Roda Penggerak

    Honda Vario, sebagai berikut :

    1. Sistem CVT terdiri dari tiga komponen utama yaitu pulley depan(Drive

    Pulley) yang menggerakan, pulley belakang(Driven Pulley) yang digerakan,

    dan v-belt. Pulley depan dihubungkan ke crankshaft engine(kruk-as),

    sedangkan pulley belakang dihubungkan ke as-roda. Yang menghubungkan

    pulley depan dan pulley belakang adalah v-belt.

    2. Gangguan yang terjadi pada sistem CVT, sering kali mengakibatkan untuk

    akselerasi pada motor kurang bagus, timbul suara berdecit, suara menggelitik

    pada bagian weight roller, suara berisik pada bagian gearbox, untuk

    menggatasi hal tersebut maka perlu diadakanya perawatan secara rutin

    berkala seperti contoh penggantian V-belt harus diganti setiap 25.000 km,

    mengganti oli gear setiap 10.000 km sekali, membersihkan permukaan

    komponen CVT yang rawan terkena oli dengan alkohol dan memberi gemuk.

    B. Saran

  • 58  

      

    Berdasarkan yang telah diuraikan pada Sistem KoplingContinously Variabel

    Transmisi(CVT) dan Roda Pengerak Honda Vario diberikan saran berupa:

    1. Bila ingin menghidupkan mesin denganelectric starter, salah satu tuas rem

    (depan atau belakang) harus dalam keadaan ditarik. Apabila menghidupkan

    mesin dengankick starter hanya bisa dilakukan saat kendaraan tegak pada

    standar ganda.

    2. .Perawatan sistem CVT sebaiknya dilakukan secara berkala untuk

    menghindari kerusakan serta gangguan yang terjadi pada saat

    berkendara.Untuk mencapai hasil kerja yang maksimal, maka perawatan atau

    perbaikan harus sesuai dengan spesifikasi.

    3. Diusahakan jika terjadi gangguan salah satu dari komponen-komponen pada

    sistem CVT. Baik pada komponen di pulley utama, pulleysecondery, ataupun

    di v-belt tersebut maupun kerusakan lainya. Maka secepat mungkin untuk

    melakukan perbaikaan, yang terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan. Masih

    layak digunakan atau tidak layak digunakan komponen tersebut. Jika

    komponen tidak dapat diperbaiki maka gantilah komponen tersebut dengan

    yang baru.

     

  • 59  

      

    Daftar Pustaka

    Anonim. 2008. Honda Vario Service Manual .Jakarta : PT. Astra Honda

    Motor. Anonim. 2000. Honda Pedoman Reparasi. Jakarta : PT. Astra Honda

    Departemen Marketing Section Service. Anonim.2000. Kymco Service Manual Trend 125.Jakarta : PT. Kymco Lippo

    Motor Indonesia Departemen Marketing Section Service

    Anonim. 2000. Bronze. Jakarta : PT. YMKI Indonesia.

    Yamaha. 2003. One To One Service. YAMAHA MOTOR. CO.,LTD .

    Yamaha. 2002. Mekanisme dan Petunjuk Praktis Service CVT. Jakarta : PT

    YMKI.

    Honda.2008. Mekanisme dan Petunjuk praktis CVT.Jakarta : PT Astra

    Honda Motor.

  • 60  

      

    LAMPIRAN

    Gambar 1.Saat Membuka Pulley Primer

  • 61  

      

    Gambar 2. Mengecek Kondisi V-Belt

  • 62  

      

    Gambar 3. Saat Membuka Pulley Skunder

  • 63  

      

    Gambar 4. Memasang Kembali Cover CVT