23
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Mata kuliah Kristal dan Mineral kurang salah satunya adalah melatih mahasiswa untuk bisa menentukan maupun menggambarkan suatu objek kristal dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks dengan tepat. Untuk bisa menentukan atau menggambarkan suatu objek kristal kita juga harus memiliki ketrampilan imajinasi dalam menggambar objek 3 dimensi yang dituangkan ke dalam suatu media kertas yang hanya 2 dimensi. Jadi diperlukan daya imajinasi yang tinggi. Karena Macam atau jenis kristal itu sendiri ada banyak, maka di perlukan pemisahan atau pengelompokan. Maka dari itu untuk mempermudah dalam memahami kita harus terlebih dahulu mengerti tentang apa yang disebutsistem kristal. Yaitu suatu sistem yang dimiliki oleh kristal dimana suatu sistem kristal tersebut memiliki acuan tertentu. Acuannya yaitu berdasarkan jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal terhadap sumbu kristal yang lain, besarnya parameter masing-masing sumbu, dan nilai ( simetri ) sumbu c atau vertikal. Berdasarkan acuan tersebut terdapat pengelompokan sistem, yang di sebut sisem kristal. Kurang lebih terdapat 7 sistem kristal yang saya ketahui adalah sebagai berikut : Page | 1

Sistem Kristal dan Klasifikasinya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sistem kristal diklasifikasikan berdasarkan : (a) Jumlah sumbu, (b) Perbandingan panjang sumbu, (c) Perbandingan sumbu C atau vertikal

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Mata kuliah Kristal dan Mineral kurang salah satunya adalah melatih mahasiswa untuk bisa menentukan maupun menggambarkan suatu objek kristal dari mulai yang sederhana sampai yang kompleks dengan tepat. Untuk bisa menentukan atau menggambarkan suatu objek kristal kita juga harus memiliki ketrampilan imajinasi dalam menggambar objek 3 dimensi yang dituangkan ke dalam suatu media kertas yang hanya 2 dimensi. Jadi diperlukan daya imajinasi yang tinggi. Karena Macam atau jenis kristal itu sendiri ada banyak, maka di perlukan pemisahan atau pengelompokan. Maka dari itu untuk mempermudah dalam memahami kita harus terlebih dahulu mengerti tentang apa yang disebutsistem kristal. Yaitu suatu sistem yang dimiliki oleh kristal dimana suatu sistem kristal tersebut memiliki acuan tertentu. Acuannya yaitu berdasarkan jumlah sumbu kristal, letak sumbu kristal terhadap sumbu kristal yang lain, besarnya parameter masing-masing sumbu, dan nilai ( simetri ) sumbu c atau vertikal. Berdasarkan acuan tersebut terdapat pengelompokan sistem, yang di sebut sisem kristal. Kurang lebih terdapat 7 sistem kristal yang saya ketahui adalah sebagai berikut :

1. Sistem Isometrik dibagi menjadi 5 kelas2. Sistem Tetragonal yang terbagi menjadi 7 kelas3. Sistem Orthorombik yang dibagi menjadi 3 kelas4. Sistem Hexagonal yang terbagi menjadi 7 kelas5. Sistem Trigonal dibagi menjadi 5 kelas6. Sistem Monoklin dibagi menjadi 3 kelas7. Sistem Triklin dibagi menjadi 3 kelas

Setelah kita mengetahui dan menguasai ke 7 sitem kristal tersebut diharapkan bisa membantu dalam menentukan atau menggambarkan suatu objek kristal.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Apa yang disebut dengan sistem kristal Kubus/Isometrik? Apa ciri-ciri dari sistem kristal isometrik? Berapa pembagian kelas pada sistem kristal isometrik? Bagaimana variasi bentuk dari sistem kristal isometrik? Apa saja contoh mineral dari sistem kristal isometrik? Bagaimana gambar sumbu dan jaring-jaring sistem kristal isometrik? Apa yang disebut denga sistem kristal Tetragonal? Apa ciri-ciri dari sistem kristal Tetragonal? Berapa pembagian kelas pada sistem kristal Tetragonal? Bagaimana variasi bentuk dari sistem kristal Tetragonal? Apa saja contoh mineral dari sistem kristal Tetragonal? Bagaimana gambar sumbu dan jaring-jaring sistem kristal Tetragonal?

1.3. TUJUAN

Mengerti dan paham apa yang disebut dengan sistem kristal Kubus/Isometrikdan Tetragonal. Mengerti dan paham ciri-ciri dari sistem kristal isometrik dan tetragonal Mengetahui pembagian kelas dari sistem kristal isometrik dan tetragonal Mengetahi variasi bentuk dari sistem kristal isometrik dan tetragonal Mengetahui gambar sumbu dan jaring-jaring dari sistem kristal isometrik dan tetragonal Mengetahui acuan-acuan yang menjadi pembeda yang dimiliki oleh kristal Isometrik dan Tetragonal. Menambah daya imajinasi mengenai gambar ruang tiga dimensi secara tepat. Setelah mendapatkan imajinasi yang tepat mengenai sistem kristal Kubus/Isometrik dan Tetragonal diharapkan bisa membantu dalam menentukan atau menggambarkan suatu objek kristal dengan tepat.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. SISTEM KRISTAL KUBUS/ISOMETRI

I. Definisi

sistem/sistm/n1perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas: --pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dl tubuh; -- telekomunikasi;2susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb: --pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb);3metode: --pendidikan (klasikal, individual, dsb); kita bekerja dng -- yg baik; -- dan pola permainan kesebelasan itu banyak mengalami perubahan; (KBBI online)

kristaln1hablur;2Geounsur pembentukan batuan yg atomnya tersusun dan terikat oleh kekuatan intermolekuler sehingga menjadi padat;mengkristalvmenghablur; menjadi kristal; menjadi spt kristal;pengkristalannproses, cara, perbuatan menjadi kristal; penghabluran (KBBI online)

Sistem kristal adalah suatu sistem yang dimiliki oleh kristal tertentu dimana setiap sistem kristal memiliki ciri khusus/kharakteristik yang bisa menjadi pembeda antara sistem kristal satu dengan sistem kristal yang lain. Sesuatu yang menjadi pembeda itu di klasifikasikan secara umum bedasarkan bentuknya atau secara lebih khusus lagi pengelompokan 7 sistem kristal adalah berdasarkan :

1. Jumlah sumbu kristal2. Letak/posisi kristal satu dengan kristal yang lain3. Perbandingan sumbu kristal ( axial parameter)4. Nilai simetri sumbu c atau sumbu vertikal

Itulah beberapa hal/faktor yang menjadi acuan penggolongan 7 sistem kristal yang akan di bahas pada makalah ini. Sistem kristal itu sendiri ada 7 sistem, yaitu Sistem Isometrik/kubus, Sistem Tetragonal, Sistem Orthorombik, Sistem Hexagonal, Sistem Trigonal, Sistem Monoklin, dan sistem Triklin. Tetapi yang akan di bahas pada makalah ini hanya sistem isometris/kubus dan sistem trigonal.

Sistem kristal isometrik disebut juga sistem reguler, bahkan sering dikenal sebagai sistem kubus/kubik. Sistem kristal isometric adalah sistem kristal dimana setiap unit sel-nya berbentuk kubus. Sistem kristal ini merupakan sistem kristal yang paling sederhana yang dapat ditemukan dalam kristal dan mineral. Sistem kristal ini mempunyai 5 buah kelas dan ada tiga buah bravais lattice dari jenis kristal ini yaitu simple cubic, body centered cubic, face centered cubic (Warmada, 2004 ).Semua kristal yang mempunyai tiga buah sumbu yang identik dan saling tegak lurus termasuk ke dalam golongan sistem kristal cubic. Sumbu pertama terletak vertikal, sumbu kedua memanjang dari depan ke belakang dan sumbu ketiga bergerak dari kiri ke kanan. Ketiga sumbu tersebut dapat saling bertukar dan masing masing sumbu dinamai dengan huruf a. Kelas kelas dalam sistem kristal ini yaitu hexoctahedral calss, pentagonal icostetrahedral class, hextetrahedral class, dyakisdodecahedral class dan tetrahedral pentagonal dodecahedral class. Jumlah sumbu kristalnya 3 dan saling tegak lurus satu dengan yang lainnya. Masing-masing sumbu sama panjangnya ( Justiana, 2009 )

II. Ciri ciri :a. Jumlah sumbu ada 3b. Axial ratio a=b=cc. Sudut alfa=beta=gamma=90

III. Pembagian Kelas

a.Kelas tetartoidalb.Kelas hexoctahedralc.Kelas hextetrahedrald.Kelas diploidale.Kelas gyroidal

Uraian :

a. Kelas Tetartoidal

Kelas : ke-28, Simetri : 2 3 Elemen Simetri : terdapat 4 sumbu putar tiga dan tiga sumbu putar dua. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : tetartoidal yang unik, serta pyritohedron, kubik, deltoidal dodecahedron, pentagonal dodecahedron, rhombik dodecahedron, dan tetrahedron. Mineral yang Umum : changcengit, korderoit, gersdorffit, langbeinit, maghemit, micherenit, pharmacosiderit, ullmanit, dan lain-lain.

b. Kelas Hexoctahedral

Kelas : ke-32, Simetri : 4/m 3bar 2/m Elemen Simetri : merupakan klas yang paling simetri untuk bidang tiga dimensi dengan 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, dan sumbu putar dua. Dengan 9 bidang utama dan 1 pusat. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : kubik, bidang delapan, bidang duabelas, dan trapezium. Dan kadang-kadang trisoktahedron, tetraheksahedron, dan heksotahedron. Mineral yang Umum : flurit, galena, intan, tembaga, besi, timah, platina, perak, emas, halit, bromargyrit, kllorargirit, murdosit, piroklor, kelompok garnet, sebagian besar kelompok spinel, uraninit dan lain-lain.

c. Kelas Hextetrahedral

Kelas : ke-31, Simetri : 4bar 3 m Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putaempat, dan 6 bidang kaca. Sumbu Kristal : tiga sumbu sama panjang yang disebut a1, a2, dan a3. Sudut : ketiga sudutnya = 90o Bentuk Umum : empatsisi, tristetrahedron, deltoidal dodecahedron, dan hekstetrahedron serta yang jarang kubik, rhombik dodecahedron dan tetraheksahedron. Mineral yang Umum : sodalit, sphalerit, domeykit, hauyne, lazurit, rhodizit, dan lain-lain.

d. Kelas Diploidal

Kelas : ke-29, Simetri : 2/m 3bar Elemen Simetri : ada 4 sumbu putar tiga, 3 sumbu putar dua, 3 bidang kaca dan satu pusat. Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : diploid dan pyritohedron dan juga kubik, octahedron, rhombik dodecahedron, trapezohedron dan yang jarang trisoctahedron. Mineral yang Umum : pyrite, kobaltit, kliffordit, haurit, penrosit, tychit, laurit, dan lain-lain

e. Kelas Giroid

Kelas : ke-30, Simetri : 4 3 2 Elemen Simetri : terdapat 3 sumbu putar empat, 4 sumbu putar tiga, dan 6 sumbu putar dua Garis Sumbu Kristal : tiga garis yang sama disimbolkan dengan a1, a2, dan a3 Sudut : ketiga-tiganya 90o Bentuk Umum : kubik, octahedron, dodecahedron, dan trapezohedron, serta yang jarang trisoctahedron dan tetraheksahedron. Mineral yang Umum : cuprit, voltait, dan sal amoniak.

IV. Variasi bentuk dari sistem kristal isometrik/kubus

V. Contoh Mineral Sistem Isometrik

Spalerit

VI. Gallery ( Sumbu dan Jaring-jaring )

2.2. SISTEM KRISTAL TETRAGONALI. Definisisistem/sistm/n1perangkat unsur yg secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas: --pencernaan makanan, pernapasan, dan peredaran darah dl tubuh; -- telekomunikasi;2susunan yg teratur dr pandangan, teori, asas, dsb: --pemerintahan negara (demokrasi, totaliter, parlementer, dsb);3metode: --pendidikan (klasikal, individual, dsb); kita bekerja dng -- yg baik; -- dan pola permainan kesebelasan itu banyak mengalami perubahan; (KBBI online)

kristaln1hablur;2Geounsur pembentukan batuan yg atomnya tersusun dan terikat oleh kekuatan intermolekuler sehingga menjadi padat;mengkristalvmenghablur; menjadi kristal; menjadi spt kristal;pengkristalannproses, cara, perbuatan menjadi kristal; penghabluran (KBBI online)Sama dengan sistem isometrik, sistem ini mempunyai 3 sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Dalam kristalografi, tetragonal merupakan satu dari tujuh sistem kristal dan mempunyai tujuh buah kelas. Tetragonal merupakan hasil dari pemanjangan bentuk dasar cubic sehingga bentuk dasar cubic tersebut menjadi prism. Tetragonal mempunyai dua buah bentuk bravais lattice yaitu simple tetragonal dan centered tetragonal (Warmada, 2004 ).Sistem kristal tetragonal meliputi semua kristal yang mempunyai 3 buah sumbu yang tegak lurus, dua di antaranya sama panjang dan terletak di bidang horizontal yang dinamakan dengan sumbu lateral dan diberi tanda dengan huruf a. Sumbu yang ketiga tegak lurus dengan bidang yang terbentuk dari sumbu lateral dan disebut dengan sumbu c yang panjangnya bisa lebih panjang atau lebih pendek daripada sumbu lateral. Sedangkan sumbu yang membagi dua sama rata sumbu yang terbentuk dari perpotongan sumbu a adalh sumbu intermediate yang ditukis dengan huruf b. Sistem kristal ini terbagi menjadi tujuh kelas yaitu: ditetragonal bipyramidal class,tetragonal trapezohedral class, ditetragonal pyramidal class, tetragonal scalenohedral class, tetragonal bipyramidal class, tetragonal pyramidal class, tetragonal bisphenoidal classSumbu a dan b mempunyai satuan panjang yang sama. Sedangkan sumbu c berlainan, dapat lebih panjang atau lebih pendek (umumnya lebih panjang) (Justiana, 2009)

II. Ciri ciria. Jumlah sumbu ada 3b. Axial ratio a=b (tidak = c)c. Sudut alfa=beta=gamma=90

III. Pembagian Kelas

a. Kelas Ditetragonal Dipyramidalb. Kelas Tetragonal Trapezohedralc. Kelas Ditetragonal Pyramidald. Kelas Tetragonal Scalahedrale. Kelas Tetragonal Dipyramidalf. Kelas Tetragonal Disphenoidalg. Kelas Tetragonal PyramidalUraian :a. Kelas Ditetragonal Dipyramidal Kelas : ke-27, Simetri : 4/m 2/m 2/m Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 4 sumbu putar dua, 5 sumbu simetri. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, dan basal pinakoid. Mineral yang Umum : apophylit, autunit, meta-autunit, torbernit, meta-torbernit, xenotime, carletonit, plattnerit, zircon, hausmannit, pyrolusit, thorite, anatase, rilit, dan casiterit dan lain-lain.

b. Kelas Tetragonal Trapezohedral

Kelas : ke-26, Simetri : 4 2 2 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basal pinakoid. Mineral yang Umum : wardit dan kristobalit.

c. Kelas Ditetragonal Pyramidal

Kelas : ke-25, Simetri : 4 mm Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat dan 4 bidang simetri. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion. Mineral yang Umum : diaboleit, diomignit, fresnoit, hematophanit, dan routhierit.

d. Kelas Tetragonal Scalahedral

Kelas : ke-24, Simetri : 4bar 2 m Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat, 2 sumbu putar dua, dan 2 bidang simetri. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : tetragonal scalahedron, disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. Mineral yang Umum : kalkopirit dan stannit termasuk akermanit, hardistonit, melilit, urea, luzonit, pirquitasit, renierit, dan tetranatrolit.

e. Kelas Tetragonal Dipyramidal

Kelas : ke-23, Simetri : 4/m Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat dan 1 bidang simetri. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : tetragonal dipiramid, tetragonal prism, dan pinakoid. Mineral yang Umum : scapolit, wulfenite, vesuvianit, powellit, narsarsukit, meta-zeunerit, leucit, fergusonit, dan scheelit.

f. Kelas Tetragonal Disphenoidal

Kelas : ke-22, Simetri : 4bar Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : tetragonal disphenoidal, tetragonal prism, dan pinakoid. Mineral yang Umum : cahnit, minium, nagyagit, tugtupit, dan beberapa yang jarang seperti krookesit, meliphanit, schreibersit, dan vincentit.

g. Kelas Tetragonal Pyramidal

Kelas : ke-21, Simetri : 4 Elemen Simetri : terdapat 1 sumbu putar empat. Sumbu Kristal : dua sumbu a dan a keduanya sama, dengan satu sumbu (sumbu c ) bisa lebih panjang atau pendek dari kedua sumbu lainnya. Sudut : semuanya memiliki sudut 90o. Bentuk Umum : tetragonal piramid, tetragonal prism, dan pedion. Mineral yang Umum : wulfenit (diragukan), pinnoit, piypit dan richelit

IV. Variasi bentuk dari sistem tetragonal :

V. Contoh Mineral Sistem Tetragonal

Bornit

VI. Gallery ( Sumbu dan jaring-jaring )

BAB IIIPENUTUP3.1. KESIMPULAN

Dari materi yang diulas pada pembahasan di atas atau di makalah ini saya menyimpulkan bahwa : Sebenarnya semua kristal yang ada ialah berasal dari satu sistem yang sederhana yaitu berawal dari sistem isometrik namun karena unsur unsur di alam memiliki kharakteristik yang berbeda dalam membentuk suatu senyawa ada yang saling menarik dan ada yang saling memisah hingga akhirnya menghasilkan sistem kristal yang bermacam-macam yang kita kenal sebagai 7 sistem kristal. Setiap sistem kristal memiliki perbedaan atau ciri khusus dari segi jumlah sumbu kristal, posisi sumbu kristal satu terhadap kristal yang lain maupun perbandingan sumbu (axial ratio). Pada sistem kristal Isometrik memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) :a=b=c===90 Pada sistem kristal Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) :

a=b=c===90

3.2. PENUTUP

Sekian makalah ini dibuat, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik berupa kurang lengkapnya isi maupun terdapat salah kata dalam penulisan dan masih banyak yang harus di benahi pada makalah ini. Untuk itu penulis mohon maaf.Daftar Pustaka

http://nurulfdls.blogspot.com/2013/12/keadaan-padat-sistem-kristal-dan-massa.htmlhttp://bamseko.wordpress.com/2013/10/11/pengenalan-7-sistem-kristal/http://phiin.wordpress.com/2010/10/11/penggolongan-mineral-berdasarkan-bentuk-kristal-yang-membangunnya/http://jabiger.blogspot.com/http://kbbi.web.id/sistemhttp://kbbi.web.id/kristal

Page | 11