36
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kuliah 12

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) · LATAR BELAKANG KEBIJAKAN • K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak • Kecalakaan kerja yang terjadi

  • Upload
    others

  • View
    24

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Kuliah 12

Sistem Manajemen Keselamatan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)Dan Kesehatan Kerja (SMK3)Dan Kesehatan Kerja (SMK3)Dan Kesehatan Kerja (SMK3)

KomitmenKomitmendandan

KebijakanKebijakan

PeningkatanBerkelanjutan

PeninjauanPeninjauanPeninjauanPeninjauan

PerencanaanPerencanaanSMK3SMK3

jjUlangUlang&&

PeningkatanPeningkatanoleh manajemenoleh manajemen

e je jUlangUlang &&PeningkatanPeningkatan

oleh Manajemenoleh Manajemen

PenerapanPenerapan

PengukuranPengukurandandan

EvaluasiEvaluasi PenerapanPenerapanSMK3SMK3

EvaluasiEvaluasi

DEFINISI MANAJEMEN DEFINISI MANAJEMEN DAN SISTEM MANAJEMENDAN SISTEM MANAJEMENDAN SISTEM MANAJEMENDAN SISTEM MANAJEMEN

Manajemen :Manajemen :suatu proses kegiatan yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan, pengukuran dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan manusia dan sumber

daya yang ada

Sistem Manajemen :Sistem Manajemen :kegiatan manajemen yang teratur dan saling berhubungan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3DEFINISI SISTEM MANAJEMEN K3

Bagian dari sistem manajamen secara keseluruhanBagian dari sistem manajamen secara keseluruhan yang dibutuhkan bagi :

b ipengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian resiko yangdalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif

LATAR BELAKANG KEBIJAKANLATAR BELAKANG KEBIJAKAN

• K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihakKecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi• Kecalakaan kerja yang terjadi masih tinggi

• Pelaksanaan pengawasan masih bersifat parsial dan belum menyentuh aspek manajemen

• Relatif rendahnya komitment pimpinan perusahaan dalam hal K3

• Kualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaranKualitas tenaga kerja berkorelasi dengan kesadaran atas K3

• Tuntutan global dalam perlindungan tenaga kerja yang diterapkan oleh komunitas perlindungan hakyang diterapkan oleh komunitas perlindungan hak buruh internasional

• Desakan LSM internasional dalam hal hak tenaga k j k d k li dkerja untuk mendapatkan perlindungan

K3 masih belum mendapatkan perhatian yang memadai semua pihak:

• Masalah K3 masih belum menjadi prioritas program• Tidak ada yang mengangkat masalah K3 menjadi issue y g g g j

nasional baik secara politis maupun sosial• Masalah kecelakaan kerja masih dilihat dari aspek ekonomi,

dan tidak pernah dilihat dari pendekatan moralp p• Tenaga kerja masih ditempatkan sebagai faktor produksi

dalam perusahaan, belum dirtempatkan sebagai mitra usaha

• Alokasi anggaran perusahaan untuk masalah K3 relatif kecil

TUJUAN PENERAPAN SMK3TUJUAN PENERAPAN SMK3

• Menempatkan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)

• Meningkatkan komitment pimpinan perusahaan dalam melindungi tenaga kerja

• Meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja untuk menghadapi k ti i d l b lkompetisi perdagangan global

• Proteksi terhadap industri dalam negeri• Meningkatkan daya saing dalam perdagangan internasional

i i i i S i i i• Mengeliminir boikot LSM internasional terhadap produk ekspor nasional• Pelaksanaan pencegahan kec. masih bersifat parsial• Perlunya upaya pencegahan terhadap problem sosial dan ekonomi yang

t k it d K3tekait dengan penerapan K3

KRITERIA PERUSAHAANKRITERIA PERUSAHAANKRITERIA PERUSAHAANKRITERIA PERUSAHAAN

• Perusahaan dengan :Tenaga Kerja 100 atau lebih dan atau- Tenaga Kerja 100 atau lebih dan atau

- potensi bahaya peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerjaj

Pasal 3 Per MenakerPasal 3 Per. Menaker No.05/Men/1996

ILOILOThe most efficient way to build a

sustained safety culturesustained safety culture

Establishment of OSH MS

Regulation Based OSHOSH P

Risk Based OSHOSH Program OSHOSH Program

OSH MSOSH MS

SiMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3 SiMK3 MEMBANGUN BUDAYA K3

D d tD d t I d d tI d d tR tiR ti I t d d tI t d d t• Management

Commitment• Condition of

Employment

• Personal Knowledge, Commitment, and Standards

• Help Others Conform• Others’ Keeper

N t ki C t ib t

DependentDependent IndependentIndependentReactiveReactive

• Safety by Natural Instinct

• Compliance is the

InterdependentInterdependent

Employment• Fear/Discipline• Rules/Procedures• Supervisor Control,

Emphasis, and Goals• Value All People

• Internalization• Personal Value• Care for Self• Practice, Habits• Individual Recognition

• Networking Contributor• Care for Others• Organizational Pride

Compliance is the Goal

• Delegated to Safety Manager

• Lack of Management Value All People

• Traininggg

Involvement

Engineering Control

OSH - MS Behavioral Safety

Dasar Hukum SMK3Pasal 27 (2) UUD1945

Undang-undang KetenagkerjaanKetenagkerjaan

Pasal 86 Pasal 87Pasal 86 Pasal 87

• UU No.1/1970PP P• Per. Menaker No. 05/Men/1996

• Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1996PP Penerapan

SMK3

Sangsi pelanggaran

K3

UU No.13 /2003UU No.14/1969

UU No.13 /2003

87

P. 3, 9, 10

p. 86 p. 87UU No.1/1970

UU No.1/1970 PP - SMK3

Tempat Kerja PerusahaanTempat Kerja

Per.Men. 05/1996 SMK3

a.l. :

Peningkatan berkelanjutan

Komitmen danKeboijakan

berkelanjutan

Peninjauan ulang & Peningkatan olehmanajemen Perencanaan

SMK3

Pengukuran danevaluasi Penerapan

SMK3SMK3

AZAS SMK3AZAS SMK3AZAS SMK3AZAS SMK3

Peningkatan K3 secara terus menerus dengan pola mandiri

Bagian dari sistem pengawasan K3g p g

Bersifat wajib

Sejalan dengan kaidah internasionalSejalan dengan kaidah internasionalDiaudit oleh Badan Audit Independen (eksternal)

Dilakukan oleh AuditorDilakukan oleh Auditor

Wajibdilaksanakan oleh perusahaan disemua sektor

dan terintegrasi dgn sistem Manajemen Perusahaan

Harus Memenuhi Persyaratan Minimum : 5 prinsip dasar

Perusahaan

- 5 prinsip dasar- 12 elemen

Untuk perusahaan-2 di sektor kegiatan usaha tertentu dapat menambah sesuai jenis dan tingkat resiko bahaya yg ada j g y yg

atas persetujuan Menteri

1. Pembangunan dan P lih K it

Elemen Audit1. Penetapan Kebijakan

Prinsip DasarPrinsip Dasar1. Komitmen dan kebijakan

1 1 Kepemimpinan dan

Pedoman PenerapanPedoman Penerapan

Pemeliharaan Komitmen2. Pendokumentasian

Strategi 3. Peninjauan Ulang Desain

d K t k

K32. Perencanaan

Penerapan K33 P apa K3

1.1 Kepemimpinan dan komitmen

1.2 Initial Review1.3 Kebijakan K3

2 Perencanaan dan Kontrak4. Pengendalian Dokumen 5. Pembelian6. Keamanan Bekerja

B d k SiMK3

3. Penerapan K34. Pengukuran,

Pemantauan, dan Evaluasi Kinerja K3

2. Perencanaan2.1 Perenc ident bhy, penilaian

resk dan pengend resk2.2 Per. per uu dan persyart

lainnya Berdasarkan SiMK37. Standar Pemantauan8. Pelaporan dan Perbaikan9. Pengelolaan material dan

p rpindahann a

Evaluasi Kinerja K35. Peninjauan secara

teratur untuk meningkatkan kinerja

lainnya2.3 Tujuan dan sasaran2.4 Indikator kinerja2.5 Perenc awal dan perenc

kegiatan yg berlangsung perpindahannya10. Pengumpulan dan

penggunaan data11. Audit SiMK312 Pengembangan

K3 secara berkesinambungan

kegiatan yg berlangsung3. Penerapan

3.1 Jaminan kemampuan3.2 Kegiatan pendukung3.3 Ident SB, penilaian dan 12. Pengembangan

Ketrampilan dan Kemampuan

3.3 Ident SB, penilaian dan pengendalian resiko

4.Pengukuran dan evaluasi4.1 Inspeksi dan pengujian4.2 Audit SiMK34.2 Audit SiMK34.3 Tindakan perbaikan dan

pencegahan5. Tinjauan ulang dan peningkatan

pihak mgt

1. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN

1.1 KEPEMIMPINAN DAN KOMITMEN* organisasi K3* menyediakan anggaran, SDM dan sarana* penetapan tanggung jawab, wewenang dan

kewajibanaj an* perencanaan K3* melakukan penilaian

1 2 TINJAUAN AWAL K31.2. TINJAUAN AWAL K3* identifikasi kondisi dan sumber bahaya* pengetahuan dan peraturan perundangan K3p ng a an dan p a an p ndangan* membandingkan penerapan* meninjau sebab dan akibat* fi i i d f ktifit* efisiensi dan efektifitas

2. PERENCANAAN

2.1. MANAJEMEN RESIKO2.2. PERATURAN PERUNDANGAN2.2. PERATURAN PERUNDANGAN2.3. TUJUAN DAN SASARAN

* dapat diukurdapa d* satuan/indikator pengukuran* sasaran pencapaian* jangka waktu pencapaian

2.4. INDIKATOR KINERJA2.5. PERENCANAAN AWAL DAN PERNCANAAN

KEGIATAN YANG SEDANG BERLANGSUNG

3. PENERAPAN3.1 JAMINAN KEMAMPUAN

* SDM, saran dan dana* integrasi* tanggung jawab dan tanggung gugat* konsultansi motivasi dan kesadaran konsultansi, motivasi dan kesadaran* pelatihan dan kompetensi kerja

3.2 KEGIATAN PENDUKUNG• Komunikasi• Pelaporan• Pelaporan• Pendokmentasian• Pengendalian dokumeng• Pemcatatan dan manajemen informasi

3.3 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN, DAN PENGENDALIAN RESIKO

M j ik• Manajemen resiko• Perencanaan (design) dan rekayasa• Pengendalian administratif• Pengendalian administratif• Tinjauan kontrak• Pembelian• Prosedur menghadapi keadaan darurat atau rencana• Prosedur menghadapi insiden• Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat

4. PENGUKURAN DAN EVALUASI

4.1 INSPEKSI DAN PENGUJIAN• Personel berpengalaman dan berkeahlianp g• Catatan terpelihara dan tersedia• Peralatan dan metode yang memadai• Tindakan perbaikan dan ketidak sesuaian• Penyelidikan atas insiden

T d l d d t l• Temuan dianalisa dan ditinjau ulang

4 2 AUDIT SiMK34.2 AUDIT SiMK3• Dilakuan secara berkala• Personel berkompetenp• Tinjauan ulang dari hasil audit

4.3 TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN

hasil temuan pemantauan, audit dan tinjauan ulang SMK3 digunakan untuk perbaikan dan pencegahanpencegahan

5 PENINJAUAN ULANG DAN 5. PENINJAUAN ULANG DAN PENINGKATAN OLEH PIHAK MANAJEMENMANAJEMEN

1. Evaluasi penerapan kebijakan K32. Tujuan,sasaran dan kinerja K33. Hasil temuan audit SMK34 Evaluasi efektifitas penerapan SMK34. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3

dan kebutuhan untuk mengubahnya

AUDIT SMK3AUDIT SMK3AUDIT SMK3AUDIT SMK3Per.Menaker No. 05/MEN/1996Per.Menaker No. 05/MEN/1996

DIFINISI AUDIT SMK3

•• Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan Alat untuk mengukur besarnya keberhasilan l k d S MK3 d t t kl k d S MK3 d t t kpelaksanaan dan penerapan SiMK3 di tempat kerjapelaksanaan dan penerapan SiMK3 di tempat kerja

•• Pemeriksaan secara sistimatikPemeriksaan secara sistimatik•• Audit dilakukan secara independen Audit dilakukan secara independen •• Audit dilakukan secara independen Audit dilakukan secara independen •• Audit SiMK3 dilakukan oleh Badan Audit independenAudit SiMK3 dilakukan oleh Badan Audit independen

AUDIT SiMK3AUDIT SiMK3

Dibuktikan dgn

Pengawasan oleh Instansi Ketenagakerjaan pd

Pem.Prop, Pem.Kab/Kot Dibuktikan dgn

Audit

Ekt lEkt l

p,

EkternalEkternal(3 th sekali)

InternalInternal

Badan Audit Pengusaha/(Auditor) Pengurus

Wajib

Bagi perusahaan :- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org - < 100 org dgn tingkat resiko bahaya tinggi

Tahapan Audit EksternalTahapan Audit Eksternal1. Pemeriksaan dokumen2 W tk kl ifik iTahap

Persiapan

2. Wawancara utk klarifikasi3. Pengamatan aktivitas Prsh4 Pengamatan kondisi dan ling kerjaPertemuan 4. Pengamatan kondisi dan ling.kerja5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan

Pertemuan Awal

Pemerik-

1. Tidak berlakuTingkat Penilaian

saan

Penilaian Kriteria

2. Terpenuhi3. Tdk terpenuhi minor

dk h

Pertemuan Akhir

Kriteria

4. Tdk terpenuhi mayor5. Observasi

Badan Audit SMK3Badan Audit SMK3Badan Audit :

1. Status Perusahaan BUMN atau Swasta Nasional2 Memiliki jaringan minimal 10 Kacab di Tk Propinsi2. Memiliki jaringan minimal 10 Kacab di Tk Propinsi3. Memiliki bukti Wajib Lapor Ke-TK-an4. Memiliki minimal 10 Auditor eksternal senior dan 20 Auditor

juniorjunior5. Pengalaman dalam audit sistem

PermohonanTertulis SKP

SKP(berlaku 3 th)

MenteriMenteriE l iDirekturDirektur Evaluasi

(1 kali dlm 1 th)

Persyaratan Auditor Eksternal Senior

AuditorAuditorPersyaratan Auditor Eksternal Senior

1. Pengalaman sbg Auditor Eksternal SMK3 minimal 1 th2. Tlh melaksanakan Audit kesesuaian dari Audit Eksternal SMK3

l lminimal 10 kali3. Tlh menjadi ketua tim audit dari Audit Eksternal SMK3 minimal

3 kali4 Tlh l k k ifik i l A dit Ek t l i i l 3 k li4. Tlh melakukan verifikasi laporan Audit Eksternal minimal 3 kali

PermohonanTertulis SKP

SKP(berlaku 3 th)

MenteriMenteriDirekturDirektur Evaluasi

(1 kali dlm 1 th)

RENCANA TAHUNAN AUDITRENCANA TAHUNAN AUDITM kanism M kanism

DIREKTURDIREKTUR

Mekanisme Mekanisme

DIREKTURDIREKTUR

Dinas Ketenagakerjaan TetapkanDinas Ketenagakerjaan

pd Pem Prop

TetapkanRTA

Dinas Ketenagakerjaan

PermohonanUtk di Audit(sukarela)

LaporanAudit

Dinas Ketenagakerjaan

pd Pemkab/kota Badan Audit

PERUSAHAANPERUSAHAAN Audit Eksternal

TINGKAT PENERAPAN DAN KEBERHASILANTabel I

% KecilKecil64 kriteria64 kriteria

SedangSedang122 kriteria122 kriteria

BesarBesar166 kriteria166 kriteria

0 –59 % Tindakan hukum Tindakan hukum Tindakan hukum

60 – 84 % Bendera perak sertifikat Bendera perak sertifikat

Bendera perak sertifikat

85 – 100 % Bendera emas sertifikat

Bendera emas sertifikat

Bendera emas sertifikat

SERTIFIKASI SERTIFIKASI

SMK3SMK3SMK3SMK3

SERTIFIKASI SiMK3SERTIFIKASI SiMK3

• Sertifikasi SMK3 adalah bukti pengakuan tingkat pemenuhan penerapan peraturan perundangan SMK3SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan • Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan dilakukan oleh Badan Audit Independen melalui proses audit SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja dan TransmigrasiKerja dan Transmigrasi

MEKANISME SERTIFIKASI SiMK3 9

Disnaker

39

RTA D k tRTA Badan Audit Depnakertrans

Perusahaan

Konfirmasi Jadwal Ev An

Perusahaan Audit

Kesesuaian

S tifik tLaporan Audit

Sertifikat

Penerapan SMK3 wajib berdasarkan UUP p S j UUKetenagakerjaan No. 13 Tahun 2003SMK3 merupakan pendekatan partisipatif pelaksanaanS p p p p pK3 dalam merubah perilaku K3

SMK3 merupakan aspek penting dalam pelaksanaanS p p p g pmanajemen resiko, khususnya dalam mengendalikanresikoHasil audit menunjukan tingkat penerapan SMK3 danpelaksanaan peraturan K3