Upload
indra-juliansyah
View
216
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Sistem operasi jaringan
Sistem operasi jaringan (Inggris: network operating system)
adalah sebuah jenis sistem operasi yang ditujukan untuk
menangani jaringan. Umumnya, sistem operasi ini terdiri atas banyak
layanan atau service yang ditujukan untuk melayani pengguna,
seperti layanan berbagi berkas, layanan berbagi alat pencetak (printer), DNS
Service, HTTP Service, dan lain sebagainya. Istilah ini populer pada akhir
dekade 1980-an hingga awal dekade 1990-an. By Putu Purnawan
Beberapa sistem operasi jaringan yang umum dijumpai adalah sebagai
berikut:
Microsoft MS-NET
Microsoft LAN Manager
Novell NetWare
Microsoft Windows NT Server
GNU/Linux
Banyan VINES
Beberapa varian UNIX, seperti SCO OpenServer, Novell UnixWare,
atau Solaris
Disingkat dengan NOS. Sistem operasi yang diperuntukkan
untuk jaringan komputer. NOS mengelola interaksi antara komputer
pribadi, LAN, dan server, yang memungkinkan
PCmengakses informasi, transaksi, dan koordinasi komunikasi, dan dipakai
bersama.
Pengertian Sistem Operasi
Sistem operasi (Operating System atau OS) adalah perangkat lunak
sistem yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen perangkat
keras serta operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan software
aplikasi seperti program-program pengolah kata dan browser web . Secara
umum, Sistem Operasi adalah software pada lapisan pertama yang ditaruh
pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan. Sedangkan
software-software lainnya dijalankan setelah Sistem Operasi berjalan, dan
Sistem Operasi akan melakukan layanan inti umum untuk software-software
itu. Layanan inti umum tersebut seperti akses ke disk, manajemen memori,
skeduling task, dan antar-muka user. Sehingga masing-masing software
tidak perlu lagi melakukan tugas-tugas inti umum tersebut, karena dapat
dilayani dan dilakukan oleh Sistem Operasi. Bagian kode yang melakukan
tugas-tugas inti dan umum tersebut dinamakan dengan “kernel ” suatu
Sistem Operasi.
Sistem Operasi secara umum terdiri dari beberapa bagian:
1. Mekanisme Boot, yaitu meletakkan kernel ke dalam memory
2. Kernel, yaitu inti dari sebuah Sistem Operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas membaca input dari
pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan
standar yang dapat dipanggil oleh aplikasi lain
5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk
mengontrol mereka.
Komponen Sistem Operasi
Komponen sistem operasi terdiri dari:
A. Manajemen Proses
Proses adalah keadaan ketika sebuah program sedang di eksekusi.
Sebuah proses membutuhkan beberapa sumber daya untuk
menyelesaikan tugasnya. sumber daya tersebut dapat berupa CPU time,
memori, berkas-berkas, dan perangkat-perangkat I/O. Sistem operasi
bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
manajemen proses seperti:
• Pembuatan dan penghapusan proses pengguna dan sistem proses.
• Menunda atau melanjutkan proses.
• Menyediakan mekanisme untuk proses sinkronisasi.
• Menyediakan mekanisme untuk proses komunikasi.
• Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock.
B. Manajemen Memori Utama
Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah
sebuah array yang besar dariword atau byte, yang ukurannya mencapai
ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai
alamat tersendiri. Memori Utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan
yang akses datanya digunakan oleh CPU atau perangkat I/O. Memori
utama termasuk tempat penyimpanan data yang sementara (volatile),
artinya data dapat hilang begitu sistem dimatikan.
Sistem operasi bertanggung jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan manajemen memori seperti:
• Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang
menggunakannya.
• Memilih program yang akan di-load ke memori.
• Mengalokasikan dan meng-dealokasikan ruang memori sesuai
kebutuhan.
C. Manajemen Berkas
Berkas adalah kumpulan informasi yang berhubungan sesuai dengan
tujuan pembuat berkas tersebut. Berkas dapat mempunyai struktur yang
bersifat hirarkis (direktori, volume, dll.). Sistem operasi bertanggung-
jawab:
• Pembuatan dan penghapusan berkas.
• Pembuatan dan penghapusan direktori.
• Mendukung manipulasi berkas dan direktori.
• Memetakan berkas ke secondary storage.
• Mem-backup berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-
volatile)
D. Manajemen Sistem I/O
Sering disebut device manager. Menyediakan “device driver” yang
umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca,
menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama
untuk membaca berkas pada hard-disk, CD-ROM dan floppy disk.
Komponen Sistem Operasi untuk sistem I/O:
• Buffer: menampung sementara data dari/ ke perangkat I/O.
• Spooling: melakukan penjadualan pemakaian I/O sistem supaya lebih
efisien (antrian dsb.).
• Menyediakan driver untuk dapat melakukan operasi “rinci” untuk
perangkat keras I/O tertentu.
E. Manajemen Penyimpanan Sekunder
Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan
jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk meyimpan keseluruhan
data dan program komputer dibutuhkan secondary-storage yang bersifat
permanen dan mampu menampung banyak data. Contoh dari secondary-
storage adalah harddisk, disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab
atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan disk-
management seperti: free-space management, alokasi penyimpanan,
penjadualan disk.
F. Sistem Proteksi
Proteksi mengacu pada mekanisme untuk mengontrol akses yang
dilakukan oleh program, prosesor, atau pengguna ke sistem sumber daya.
Mekanisme proteksi harus:
• membedakan antara penggunaan yang sudah diberi izin dan yang
belum.
• specify the controls to be imposed.
• provide a means of enforcement.
G. Command-Interpreter System
Sistem Operasi menunggu instruksi dari pengguna (command driven).
Program yang membaca instruksi dan mengartikan control
statements umumnya disebut: control-card interpreter, command-line
interpreter, dan UNIX shell. Command-Interpreter System sangat
bervariasi dari satu sistem operasi ke sistem operasi yang lain dan
disesuaikan dengan tujuan dan teknologi I/O devices yang ada.
Contohnya: CLI,Windows, Pen-based (touch), dan lain-lain.
H. Jaringan
Sistem terdistribusi adalah sekumpulan prosesor yang tidak berbagi
memori atauclock. Tiap prosesor mempunyai memori sendiri. Prosesor-
prosesor tersebut terhubung melalui jaringan komunikasi Sistem
terdistribusi menyediakan akses pengguna ke bermacam sumber-daya
sistem.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
• Computation speed-up.
• Increased data availability.
• Enhanced reliability.
4.2. Sistem Operasi Terdistribusi
Pengertian Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi adalah salah satu implementasi dari sistem
terdistribusi, di mana sekumpulan komputer dan prosesor yang heterogen
terhubung dalam satu jaringan. Koleksi-koleksi dari objek-objek ini secara
tertutup bekerja secara bersama-sama untuk melakukan suatu tugas atau
pekerjaan tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk memberikan hasil secara
lebih, terutama dalam:
– file system
– name space
– Waktu pengolahan
– Keamanan
– Akses ke seluruh resources, seperti prosesor, memori,
penyimpanan sekunder, dan perangakat keras.
Sistem operasi terdistribusi bertindak sebagai sebuah
infrastruktur/rangka dasar untuk network-transparent resource
management. Infrastruktur mengatur low-level resources (seperti Processor,
memory, network interface dan peripheral device yang lain) untuk
menyediakan sebuah platform untuk pembentukan/penyusunan higher-level
resources(seperti Spreadsheet, electronic mail messages, windows).
Sistem Operasi Jaringan Versus Sistem Operasi Terdistribusi
Suatu sistem operasi terdistribusi yang sejati adalah yang berjalan
pada beberapa buah mesin, yang tidak melakukan sharing memori, tetapi
terlihat bagi user sebagai satu buah komputer single. Contoh dari sistem
seperti ini adalah Amoeba.
Sistem operasi terdistribusi berbeda dengan sistem operasi
jaringan. Untuk dapat membedakannya, sistem operasi jaringan memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tiap komputer memiliki sistem operasi sendiri
b. Tiap personal komputer memiliki sistem file sendiri, di mana data-
data disimpan
c. Sistem operasi tiap komputer dapat berbeda-beda atau heterogen
d. Pengguna harus memikirkan keberadaan komputer lain yang
terhubung, dan harus mengakses, biasanya menggunakan remote
login (telnet)
e. File system dapat digunakan dengan dukungan NFS
Manfaat Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi memiliki manfaat dalam banyak sistem
dan dunia komputasi yang luas. Manfaat-manfaat ini termasuk
dalam sharing resource, waktu komputasi dan komunikasi.
1. Shared Resource
Walaupun perangkat sekarang sudah memiliki kemampuan yang cepat
dalam proses-proses komputasi, atau misal dalam mengakses data,
tetapi pengguna masih saja menginginkan sistem berjalan dengan
lebih cepat. Apabila hardwareterbatas, kecepatan yang diinginkan
user dapat di atasi dengan menggabung perangkat yang ada dengan
sistem DOS.
2. Manfaat Komputasi
Salah satu keunggulan sistem operasi terdistribusi ini adalah bahwa
komputasi berjalan dalam keadaan paralel. Proses komputasi ini
dipecah dalam banyak titik, yang mungkin berupa komputer pribadi,
prosesor tersendiri, dan kemungkinan perangkat prosesor-prosesor
yang lain. Sistem operasi terdistribusi ini bekerja baik dalam
memecah komputasi ini dan baik pula dalam mengambil kembali
hasil komputasi dari titik-titik cluster untuk ditampilkan hasilnya.
3. Reliabilitas
Fitur unik yang dimiliki oleh DOS ini adalah reliabilitas.
Berdasarkan design dan implementasi dari design sistem ini, maka
hilangnya satu node tidak akan berdampak terhadap integritas
sistem. Hal ini berbeda dengan PC, apabila ada salah
satu hardware yang mengalami kerusakan, maka sistem akan
berjalan tidak seimbang, bahkan sistem bisa tidak dapat berjalan
atau mati.
4. Komunikasi
Sistem operasi terdistribusi biasanya berjalan dalam jaringan dan
biasanya melayani koneksi jaringan. Sistem ini biasanya digunakan
user untuk proses networking.Uses dapat saling bertukar data, atau
saling berkomunikasi antara titik baik secara LAN maupun WAN.
Hardware Sistem Operasi Terdistribusi
Sistem operasi terdistribusi, yang saat ini akan dibahas sebagai titik
tolak adalah Amoeba, yang saat ini banyak digunakan sebagai salah satu
implementasi dari sistem operasi terdistribusi itu sendiri. Sistem Amoeba ini
tumbuh dari bawah hingga akhirnya tumbuh menjadi sistem operasi
terdistribusi.
Sistem operasi terdistribusi pada umumnya memerlukan hardware
secara spesifik. Komponen utama dalam sistem ini adalah : workstation,
LAN, gateway, dan processor pool, seperti yang diilustrasikan pada gambar
di atas. Workstation atau komputer personal mengeksekusi proses yang
memerlukan interaksi dari user seperti text editor atau manager berbasis
window. Server khusus memiliki fungsi untuk melakukan tugas yang spesifik.
Server ini mengambil alih proses yang memerlukan I/O yang khusus dari
larikan disk. Gateway berfungsi untuk mengambil alih tugas untuk terhubung
ke jaringan WAN.
Prosesor pool mengambil alih semua proses yang lain. Tiap unit ini
biasanya terdiri dari prosesor, memori lokal, dan koneksi jaringan. Tiap
prosesor mengerjakan satu buah proses sampai prosesor yang tidak
digunakan habis. Untuk selanjutnya proses yang lain berada dalam antrian
menunggu proses yang lain selesai. Inilah keunggulan sistem operasi
terdistribusi dalam hal reliabilitas. Apabila ada satu unit pemroses yang mati,
maka proses yang dialokasikan harus di restart, tetapi integritas sistem tidak
akan terganggu, apabila proses deteksi berjalan dengan baik. Desain sistem
ini memungkinkan untuk 10 sampai 100 prosesor. Spesifikasi perangkat
keras yang harus disediakan pada tiap cluster minimalnya adalah :
File server: 16 MB RAM, 300MB HD, Ethernet card.
Workstation: 8 MB RAM, monitor, keyboard, mouse
Pool processor: 4 MB RAM, 3.5” floppy drive
Gambar Design Sistem Operasi Amoeba
Arsitektur Software
Sistem operasi terdistribusi sejati memiliki arsiitektur software yang
unik. Arsitektur software ini dikarakterkan dalam objek di dalam hubungan
antara klien dan server. Proses-proses yang terjadi di klien menggunakan
remote procedure yang memanggil dan mengirimkan request ke server
untuk memproses data atau objek yang dibawa. Tiap objek yang
dibawa memiliki karakteristik yang disebut sebagai kapabilitas. Kapabilitas
ini besarnya adalah 128 bits. 48 bits pertama menunjukkan servis mana
yang memiliki objek tersebut. 24 bits berikutnya adalah nomor dari objek. 8
bits berikutnyamenampilkan operasi yang diijinkan terhadap objek yang
bersangkutan. Dan 48 bits terakhir merupakan “check field” yang
merupakan field yang telah terenkripsi agar tidak dapat dimodifikasi oleh
proses yang lain.
Operasi diselesaikan oleh RPC (remote procedure calls) yang dibuat
oleh klien di dalam proses yang kecil dan ringan. Proses dengan tipe seperti
ini memiliki bidang alamat sendiri, dan bisa saja memiliki satu atau lebih
hubungan. Hubungan ini ketika berjalan memiliki program counter dan stack
sendiri, tetapi dapat saling berbagi kode dan dataantara hubungan lain di
dalam proses. Ada 3 macam basis panggilan sistem yang dapat digunakan
dalam proses yang dimiliki user, yaitu do_operation, get_request, dan
send_reply. Bagian yang pertama mengirimkan pesan ke server, setelah
proses memblok sampai server mengirimkan balasan.
Server menggunakan panggilan sistem ke dua untuk mengindikasikan
bahwa server akan menerima pesan pada port tertentu. Server juga
menggunakan panggilan sistem ke tiga untuk mengirimkan kembali
informasi ke proses yang dipanggil. Dengan dibangun dari perintah sistem
yang primitif, maka sistem ini menjadi antarmuka untuk program aplikasi.
Hal ini diselesaikan oleh tingkat dari pengarahan yang mengijinkan
pengguna untuk berfikir terhadap struktur ini sebagai objek dan operasi-
operasi terhadap objek ini. Berhubungan dengan objek-objek adalah class.
Kelas dapat berisi kelas yang lain dan juga hierarki secara alami. Pewarisan
membuat antarmuka objek untuk implementasi manipulasi objek seperti
menghapus, membaca, menulis, dan sebagainya.
Jenis Sistem Operasi Terdistribusi
Ada berbagai macam sistem operasi terdistribusi yang saat ini beredar
dan banyak digunakan. Keanekaragaman sistem ini dikarenakan semakin
banyaknya sistem yang bersifat opensource sehingga banyak yang
membangun OS sendiri sesuai dengan kebutuhan masing-masing,
yang merupakan pengembangan dari OS opensource yang sudah ada.
Beberapa contoh dari sistem operasi terdistribusi ini diantaranya :
Amoeba (Vrije Universiteit). Amoeba adalah sistem berbasis mikro-
kernel yang tangguh yang menjadikan banyak workstation personal
menjadi satu sistem terdistribusi secara transparan. Sistem ini sudah
banyak digunakan di kalangan akademik, industri, dan pemerintah
selama sekitar 5 tahun.
Angel (City University of London). Angel didesain sebagai sistem
operasi terdistribusiyang pararel, walaupun sekarang ditargetkan untuk
PC dengan jaringan berkecepatan tinggi. Model komputasi ini memiliki
manfaal ganda, yaitu memiliki biaya awal yang cukup murah dan juga
biaya incremental yang rendah. Dengan memproses titik-titik di
jaringan sebagai mesin single yang bersifat shared memory,
menggunakan teknik distributed virtual shared memory (DVSM), sistem
ini ditujukan baik bagi yang ingin meningkatkan performa dan
menyediakan sistem yang portabel dan memiliki kegunaan yang tinggi
pada setiap platform aplikasi.
Chorus (Sun Microsystems). CHORUS merupakan keluarga dari sistem
operasi berbasis mikro-kernel untuk mengatasi kebutuhan komputasi
terdistribusi tingkat tinggi di dalam bidang telekomunikasi,
internetworking, sistem tambahan, realtime,
sistemUNIX, supercomputing, dan kegunaan yang tinggi. Multiserver
CHORUS/MiX merupakan implementasi dari UNIX yang memberi
kebebasan untuk secara dinamis mengintegrasikan bagian-bagian dari
fungsi standar di UNIX dan juga service dan aplikasi-aplikasi di
dalamnya.
GLUnix (University of California, Berkeley). Sampai saat
ini, workstation dengan modem tidak memberikan hasil yang baik
untuk membuat eksekusi suatu sistem operasi terdistribusi dalam
lingkungan yang shared dengan aplikasi yang berurutan. Hasil dari
penelitian ini adalah untuk menempatkan resource untuk performa
yang lebih baik baik untuk aplikasi pararel maupun yang seri/berurutan.
Untuk merealisasikan hal ini, maka sistem operasi harus menjadwalkan
pencabangan dari program pararel, mengidentifikasi idle resource di
jaringan,mengijinkan migrasi proses untuk mendukung
keseimbangan loading, dan menghasilkan tumpuan untuk antar proses
komunikasi
LAN ManagerLAN Manager adalah sebuah sistem operasi jaringan yang
dikembangkan oleh Microsoft Corporation bersama-sama dengan 3Com
Corporation. LAN Manager didesain sebagai penerusperangkat
lunak server jaringan 3+Share yang berjalan di atas sistem operasi MS-DOS.
LAN Manager dibuat berbasiskan IBM OS/2 dan protokol NetBEUI, sama
seperti halnya pendahulunya MS-NET untuk MS-DOS dan Xenix-NET
untuk Xenix. Selain itu, terdapat juga LAN Manager/X (LMX) yang ditujukan
untuk sistem operasi UNIX.
Pada tahun 1990, Microsoft meluncurkan LAN Manager 2.0 yang
menawarkan banyak keunggulan. Versi terakhir LAN Manager, versi 2.2 yang
dimasukkan ke dalam OS/2 1.31 menjadi sistem operasi server Microsoft,
sebelum digantikan oleh Windows NT Server pada tahun 1994.
Beberapa vendor menjual versi LAN Manager, yakni:
3Com 3+Open
HP LAN Manager/X
IBM LAN Server
Tapestry Torus
Novell NetWare
Novell NetWare adalah sebuah sistem operasi jaringan yang umum
digunakan dalam komputer IBM PC atau kompatibelnya. Sistem operasi ini
dikembangkan oleh Novell, dan dibuat berbasiskan tumpukan protokol
jaringan Xerox XNS.
NetWare telah digantkan oleh Open Enterprise Server (OES). Versi terakhir
dari NetWare hingga April 2007 adalah versi 6.5 Support Pack 6, yang identik
dengan OES-NetWare Kernel, Support Pack 2.
Windows NT
Windows NT merupakan sebuah sistem operasi 32-
bit dari Microsoft yang menjadi leluhur sistem operasi Windows
2000, Windows XP, Windows Server 2003, dan Windows Vista. Sistem
operasi tersebut pada awalnya mendukung
beberapa platform mikroprosesor, dimulai dari Intel 80x86 (hingga
sekarang), MIPS R4x00 (dihentikan pada versi Windows NT 4.0), Digital
Equipment Corporation Alpha AXP (dihentikan pada versi Windows 2000 Beta
3), IBM PowerPC (dimulai dari versi Windows NT 3.51 dan dihentikan pada
versi Windows NT 4.0), serta beberapa platform lainnya,
seperti Clipper dan SPARC (tidak dirilis untuk umum, karena dibuat oleh
pihak ketiga, Intergraph). Saat ini, sistem operasi berbasis Windows NT
hanya mendukung platform Intel 80x86, Intel IA64 dan AMD64 (atau x64),
sementara platform lainnya tidak didukung lagi, mengingat kurangnya
dukungan dari pihak ketiga untuk prosessor tersebut.
Sejarah Windows NT
Windows NT sebenarnya dibangun dari puing-puing sisa
pengembangan dari sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0, di mana dalam
pengembangan sistem operasi tersebut Microsoft dan IBM melakukan
pengembangan secara bersama-sama. Beberapa saat sebelum sistem
operasi tersebut rampung, Microsoft dan IBM mengakhiri hubungan mereka,
dan akhirnya proyek IBM OS/2 pun terbengkalai. Hal ini diakibatkan oleh
kesuksesan sistem operasi grafis yang berjalan di atas MS-DOS, Microsoft
Windows versi 3.0, yang terjual lebih dari sejuta salinan dalam waktu kurang
dari sebulan. Sistem operasi IBM OS/2 versi 3.0 ini memiliki nama kode
NTOS/2. Dan akhirnya, Microsoft mengembangkan Windows NT sendirian,
tanpa dibantu oleh IBM.
Selanjutnya, Microsoft merekrut beberapa orang pengembang sistem operasi
dari Digital Equipment Corporation (DEC), yang keluar dari perusahaan lama
akibat kurang puas karena proyek yang sedang dikerjakannya dihentikan
secara paksa. Tim pengembang tersebut dikepalai oleh David Neil Cutler, Sr,
yang juga terkenal dengan sistem operasi VMS dan RSX/11M dari DEC.
Akhirnya, proyek NTOS/2 pun diubah namanya menjadi WNT.
Selama tiga tahun pengembangan, Windows NT pun akhirnya menjadi
sistem operasi yang benar-benar baru. Bebas dari kode 16-bit milik MS-DOS,
mendukung operasi 32-bit, dan semua fitur yang ditawarkan oleh
mikroprosesor 32-bit, seperti dapat mengalamati memori hingga 4 Gigabyte,
dan mode terproteksi. Selain itu, Windows NT didesain agar kompatibel
dengan sistem operasi terdahulu, seperti MS-DOS (yang dijalankan dengan
menggunakan teknik emulasi), IBM OS/2, dan sistem operasi
berbasis POSIX (yang telah diubah kodenya untuk Windows 32-bit).
Windows NT diluncurkan dalam beberapa edisi, meskipun produk tersebut
dibangun dari kode sumber yang sama, yaitu sebagai berikut:
1. Windows NT Workstation, yang dikhususkan untuk penggunaan
pada workstation jaringan.
2. Windows NT Server, yang dikhususkan untuk penggunaan
pada server jaringan.
3. Windows NT Enterprise Server atau Windows NT Advanced Server,
yang sama-sama ditujukan untuk penggunaan pada server jaringan,
tetapi menawarkan lebih banyak fungsi dan fitur daripada Windows NT
Server standar.
Linux Linux (diucapkan ˈlɪnəks atau /ˈlɪnʊks/) adalah nama yang diberikan
kepada sistem operasi komputer bertipe Unix. Linux merupakan salah satu
contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber
terbuka utama. Seperti perangkat lunak bebas dan sumber terbuka lainnya
pada umumnya, kode sumber Linux dapat dimodifikasi, digunakan dan
didistribusikan kembali secara bebas oleh siapa saja.
Nama "Linux" berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun
1991 oleh Linus Torvalds. Sistemnya, peralatan
sistem dan pustakanyaumumnya berasal dari sistem operasi GNU, yang
diumumkan tahun 1983 oleh Richard Stallman. Kontribusi GNU adalah dasar
dari munculnya nama alternatif GNU/Linux.
Linux telah lama dikenal untuk penggunaannya di server, dan didukung oleh
perusahaan-perusahaan komputer ternama seperti Intel, Dell, Hewlett-
Packard, IBM, Novell, Oracle Corporation, Red Hat, dan Sun Microsystems.
Linux digunakan sebagai sistem operasi di berbagai macam jenisperangkat
keras komputer, termasuk komputer desktop, superkomputer, dan sistem
benam seperti pembaca buku elektronik, sistem permainan video
(PlayStation 2, PlayStation 3 dan XBox[5]), telepon genggam dan router. Para
pengamat teknologi informatika beranggapan kesuksesan Linux dikarenakan
Linux tidak bergantung kepada vendor (vendor independence), biaya
operasional yang rendah, dan kompatibilitas yang tinggi dibandingkan versi
UNIX tak bebas, serta faktor keamanan dan kestabilannya yang tinggi
dibandingkan dengan sistem operasi lainnya sepertiMicrosoft Windows. Ciri-
ciri ini juga menjadi bukti atas keunggulan model pengembangan perangkat
lunak sumber terbuka (opensource software).
Sistem operasi Linux yang dikenal dengan istilah distribusi Linux (Linux
distribution) atau distro Linux umumnya sudah termasuk perangkat-
perangkat lunak pendukung seperti server web, bahasa
pemrograman, basisdata, tampilan desktop (desktop environment)
seperti GNOME,KDE dan Xfce juga memiliki paket
aplikasiperkantoran (officesuite) seperti OpenOffice.org , KOffice, Abiword,
Gnumeric dan LibreOffice.
Sejarah
Sistem operasi Unix dikembangkan dan diimplementasikan pada
tahun 1960-an dan pertama kali dirilis pada 1970. Faktor ketersediaannya
dan kompatibilitasnya yang tinggi menyebabkannya dapat digunakan,
disalin dan dimodifikasi secara luas oleh institusi-institusi akademis dan pada
pebisnis.
Logo Linux
Logo Linux (Tux) dimulai saat Linus Torvalds sedang berjalan-jalan di
taman Perth. Saat sedang berjalan itu lah Linus Torvalds di patok oleh sekor
Pinguin dan demam selama berhari. Ia berfikir bahwa karakter pinguin cocok
untuk menjadi logo dari sistem operasi barunya itu. Maka diadakan sebuah
kompetisi untuk mendesain Logo Linux yang baru, dan kompetisi itu
dimenangkan oleh Larry Ewing yang berhasil menggambarkan seekor
pinguin yang sedang duduk.
Proyek GNU
Proyek GNU yang mulai pada 1984 memiliki tujuan untuk membuat
sebuah sistem operasi yang kompatibel dengan Unix dan lengkap dan secara
total terdiri atas perangkat lunak bebas. Tahun 1985, Richard
Stallman mendirikan Yayasan Perangkat Lunak Bebas dan
mengembangkan Lisensi Publik Umum GNU (GNU General Public
License atau GNU GPL). Kebanyakan program yang dibutuhkan oleh sebuah
sistem operasi (seperti pustaka, kompiler, penyunting teks, shell Unix dan
sistem jendela) diselesaikan pada awal tahun 1990-an, walaupun elemen-
elemen tingkat rendah seperti device driver, jurik dan kernel masih belum
selesai pada saat itu. Linus Torvalds pernah berkata bahwa jika kernel GNU
sudah tersedia pada saat itu (1991), dia tidak akan memutuskan untuk
menulis versinya sendiri.
Banyan VINES
Banyan VINES (singkatan dari Virtual Integrated Network Service)
adalah sebuah sistem operasi jaringan yang populer pada akhir dekade
1980-an hingga awal dekade 1990-an yang banyak digunakan
dalam jaringan-jaringan korporat.
VINES pada awalnya dibuat berdasarkan protokol jaringan yang diturunkan
dari Xerox Network Systems (XNS). VINES sendiri menggunakan arsitektur
jaringan terdistribusi klien/server yang mengizinkan klien-klien agar dapat
mengakses sumber daya di dalam server melalui jaringan. Fitur-fitur yang
diusung oleh Banyan VINES antara lain adalah:
Memiliki layanan berbagi berkas (file-sharing)
Memiliki layanan berbagi alat pencetak (print-sharing)
Memiliki layanan direktori terdistribusi yang disebut sebagai StreetTalk
untuk melakukan manajemen jaringan
Dukungan terhadap protokol Transmission Control Protocol/Internet
Protocol (TCP/IP)
Menawarkan perangkat bantu administrasi jaringan dengan
menggunakan antarmuka grafis
Mendukung manajemen dengan menggunakan protokol Simple Network
Management Protocol (SNMP)
Klien-klien yang didukung oleh VINES antara lain:
MS-DOS
IBM OS/2
Microsoft Windows (mulai dari Windows NT 4.0, komponen klien Banyan
VINES telah ditiadakan)
Macintosh