16
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Novandy Pradana 10.11.3656 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2014

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES BERBASIS WEB

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Novandy Pradana

10.11.3656

kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2014

Page 2: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes
Page 3: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

ii

WEB-BASED EXPERT SYSTEM TO DIAGNOSE HERPES DISEASE

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES BERBASIS WEB

Novandy Pradana Kusrini

Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT

Herpes is an inflammatory disease of the skin caused by a virus which is

characterized by the appearance of fluid-filled spots on certain parts of the skin. In general, people do not recognize the symptoms of herpes and often assume that the initial symptoms which arise are common things. In fact, herpes is quite dangerous if left without proper treatment.

In this study, is developed an expert system to diagnosing herpes along with diseases which have similar symptoms’ characteristics (Differential Diagnose). By trying to apply health experts’ knowledge into an expert system, it is expected to help the patients to detect the disease as early as possible and to help the experts to diagnose the patient's disease by minimizing the occurrence of error diagnosis.

This expert system uses the PHP and HTML programming language as the interface and inference engine and also uses MySQL as the database to store the data of disease symptoms, disease names and ways of treatment. As for the search methods in the inference engine, forward chaining is used.

Keywords : Expert System, Herpes Disease, PHP and MySQL, Forward Chaining

Page 4: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

1

1. Pendahuluan

Penyakit herpes merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah

kesehatan masyarakat terutama di negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

Herpes merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh virus yang ditandai

dengan munculnya bintik berisi cairan pada bagian kulit tertentu. Berdasarkan

penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes zoster.

Herpes simpleks adalah suatu lesi akut berupa vesikel berkelompok di atas

daerah eritema, dapat satu atau beberapa kelompok terutama pada atau dekat

sambungan mukokutan (R.S Siregar, 2004). Penyebab penyakit herpes simpleks adalah

Herpes virus hominis (HVH). Herpes zoster adalah radang kulit akut, mempunyai sifat

khas yaitu vesikel-vesikel yang tersusun berkelompok sepanjang persarafan sensorik

kulit sesuai dermatom dengan virus V-Z sebagi penyebabnya (R.S Siregar, 2004).

World Health Organization (WHO) memperkirakan pada tahun 2003 terdapat 536

juta jiwa terjangkit penyakit herpes atau sekitar 16% dari populasi dunia pada saat itu

dengan rentang usia 15-45 tahun dengan tipe virus HSV-2. Jumlah ini diasumsikan

meningkat sejalan dengan rentang usia yang semakin menua dikarenakan infeksi yang

terjadi untuk seumur hidup.

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit herpes menjadi penyebab

tingginya kasus penyakit ini. Pada umumnya masyarakat tidak mengenali gejala-gejala

penyakit herpes dan seringkali menganggap bahwa gejala awal yang timbul adalah hal

yang biasa. Padahal penyakit herpes cukup berbahaya jika dibiarkan begitu saja tanpa

perawatan dan pengobatan yang tepat

Menurut dr. Retno Lestiono untuk melakukan diagnosa penyakit herpes harus

dilakukan dengan melihat berbagai faktor seperti tanda-tanda vital organ tubuh dan

kondisi kulit. Tanpa mengetahui informasi dan gejala-gejala khusus dari penyakit herpes

ini, masyarakat akan sulit melakukan penegakan diagnosa sendiri tanpa dibantu oleh

dokter atau sebuah sistem yang dapat memberikan informasi dan konsultasi mengenai

penyakit herpes.

Apabila masyarakat ingin memeriksakan kondisi kesehatannya dan ingin

mengetahui tentang gejala, penyebab dan pengobatan yang tepat mengenai penyakit

herpes maka mereka akan menemui seorang dokter spesialis kulit untuk berkonsultasi.

Akan tetapi hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh semua orang karena keterbatasan

biaya untuk membayar biaya praktek dokter spesialis yang mahal ataupun karena

tuntutan kesibukan dan aktifitas mereka yang padat sehingga tidak bisa menyesuaikan

dengan jadwal praktek dokter.

Melihat permasalahan tersebut, maka pada penelitian ini akan dibangun suatu

sistem pakar berbasis web yang bertujuan untuk mendiagnosa penyakit herpes. Sistem

Page 5: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

2

pakar ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan informasi dan

melakukan konsultasi tentang penyakit herpes serta dapat membantu pekerjaan dokter

dalam mendiagnosa penyakit pasien.

2. Landasan Teori

2.1 Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan adalah suatu ilmu yang mempelajari cara membuat komputer

melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia (Minsky, 1089).

2.2 Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sebuah sistem yang menggunakan pengetahuan manusia

di mana pengetahuan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah komputer dan kemudian

digunakan untuk menyelesaikan masalah- masalah yang biasanya membutuhkan

kepakaran atau keahlian manusia (Turban, 2001).

2.3 Struktur Sistem Pakar

Ada dua bagian penting dari sistem pakar, yaitu lingkungan pengembangan

(development environment) dan lingkungan konsultasi (consultation environment).

Lingkungan pengembangan digunakan oleh pembuat sistem pakar untuk membangun

komponen-komponen dan memperkenalkan pengetahuan ke dalam basis pengetahuan

(knowledge base). Lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna untuk berkonsultasi

sehingga pengguna mendapatkan pengetahuan dan nasehat dari sistem pakar layaknya

berkonsultasi dengan seorang pakar. Komponen-komponen penting dalam sistem pakar

dapat dilihat pada gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.1 Struktur Sistem Pakar

Page 6: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

3

2.4 Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan merupakan metode yang digunakan untuk

mengodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pakar yang berbasis pengetahuan.

Perepresentasian dimaksudkan untuk menangkap sifat-sifat penting problema dan

membuat informasi itu dapat diakses oleh prosedur pemecahan problema (Kusrini,

2006).

2.4.1 Kaidah Produksi

Aturan produksi dituliskan dalam bentuk jika-maka (if-then). Aturan produksi

adalah salah satu cara representasi pengetahuan yang menghubungkan premis dengan

konklusi yang diakibatkannya.

2.5 Metode Inferensi

Pada sistem pakar berbasis rule, domain pengetahuan direpresentasikan dalam

sebuah kumpulan rule if-then, sedangkan data direpresentasikan dalam sebuah

kumpulan fakta-fakta tentang kejadian saat ini. Mesin inferensi membandingkan masing-

masing rule yang tersimpan dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang terdapat

dalam database. Jika bagian if (kondisi) dari rule cocok dengan fakta, maka rule

dieksekusi dan bagian then (aksi) diletakkan dalam database sebagai fakta baru yang

ditambahkan.

2.5.1 Forward Chaining

Pelacakan kedepan (forward chaining) adalah teknik pencarian yang dimulai

dengan fakta yang diketahui, kemudian mencocokan fakta-fakta tersebut dengan bagian

IF dari rules IF-THEN. Bila ada fakta yang cocok dengan bagian IF, maka rule tersebut

dieksekusi.

2.6 Penyakit Herpes

Penyakit herpes merupakan penyakit radang kulit yang disebabkan oleh virus

yang ditandai dengan munculnya bintik berisi cairan pada bagian kulit tertentu.

Berdasarkan penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu :

a. Herpes Simpleks

Herpes simpleks adalah suatu lesi akut berupa vesikel berkelompok di atas

daerah eritema, dapat satu atau beberapa kelompok terutama pada atau dekat

sambungan mukokutan (R.S Siregar, 2004).

b. Herpes Zoster

Herpes zoster adalah radang kulit akut, mempunyai sifat khas yaitu vesikel-

vesikel yang tersusun berkelompok sepanjang persarafan sensorik kulit sesuai dermatom

(R.S Siregar, 2004).

Page 7: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

4

3. Analisis Dan Perancangan Sistem

3.1 Definisi Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem

informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-

kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi kebutuhan yang diharapkan sehingga

dapat diusulkan perbaikannya (Jogianto, 2005:129).

3.2 Deskripsi Sistem

Deskripsi sistem adalah gambaran umum tentang sistem yang akan

dikembangkan. Sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes berbasis web

merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membantu mendiagnosa dan

memberikan informasi tentang penyakit herpes dan penyakit yang menjadi diagnosa

bandingnya serta rekomendasi pengobatannya yang diwujudkan dengan adanya dialog

antara pengguna dengan sistem.

Pada proses ini sistem akan memberikan pertanyaan berupa gejala-gejala

penyakit yang telah disimpan dalam sistem berupa basis pengetahuan. Jawaban yang

diberikan pengguna akan diproses sehingga menghasilkan kesimpulan tentang penyakit

yang di derita pasien.

3.3 Metode Inferensi

Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang

digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisis

masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.

Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan

fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Adapun metode yang digunakan dalam pembangunan sistem pakar ini adalah

metode forward chaining sebagai metode penalarannya dan depth first search sebagai

metode pencariannya.

3.4 Analisis Pohon Pelacakan

Sistem pakar dibangun berdasarkan pohon pelacakan. Pohon pelacakan dibuat

berdasarkan analisis tabel relasi penyakit dan gejala yang didapatkan dari hasil

wawancara dengan pakar. Berikut adalah pohon pelacakan sistem pakar untuk

mendiagnosa penyakit herpes berbasis web.

Page 8: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

5

Gambar 3.1 Pohon Pelacakan

3.5 Perancangan Proses

3.5.1 Diagram Konteks

Sebelum membangun sebuah sistem perlu dilakukan tahapan perancangan

diagram konteks yang bertujuan untuk memudahkan pemodelan di dalam

pengembangan sistem serta memberikan gambaran umum tentang sistem yang

dibangun. Adapun ilustrasi konteks diagram sistem dapat dilihat pada gambar dibawah

ini :

Gambar 3.2 Diagram Konteks

Page 9: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

6

3.5.2 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

Data Flow Diagram digunakan untuk menggambarkan sistem sebagai sebuah

jaringan dari proses-proses secara fungsional yang dihubungkan satu dengan yang

lainnya oleh aliran data. Dalam Data Flow Diagram terdiri atas entitas luar, aliran data,

proses, dan penyimpanan data.

Gambar 3.3 Data Flow Diagram (DFD) Level 1

3.5.3 Entity Relationship Diagram

ERD digunakan untuk menggambarkan relasi antartabel dengan tujuan untuk

memperjelas hubungan antartabel penyimpanan. ERD terdiri atas sekumpulan objek

dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas-entitas yang saling berhubungan. ERD

dalam aplikasi sistem pakar ini dapat ditunjukan pada gambar dibawah ini.

Page 10: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

7

Gambar 3.4 Entity Relationship Diagram

4. Implementasi Dan Pembahasan

4.1 Implementasi

Setelah semua rangkaian tahapan perancangan telah dilakukan dan dianggap

telah memenuhi kebutuhan sistem yang akan dibangun, maka tahap selanjutnya adalah

mengimplemetasikan rancangan tersebut kedalam bentuk aplikasi nyata. Sebelum

melakukan implementasi sebaiknya aplikasi sudah siap untuk dioperasikan atau diuji,

agar dapat diketahui apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai yang diharapkan

dan bebas dari kesalahan-kesalahan sebelum diterapkan.

Implementasi sistem bertujuan untuk menerapkan modul-modul yang telah

dikerjakan pada tahap perancangan, sehingga pengguna dapat memberi masukan untuk

pengembangan sistem.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Tampilan Halaman Home

Halaman Home dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes berbasis

web ini berisi pengertian sistem pakar.

Page 11: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

8

Gambar 4.1 Tampilan Halaman Home

4.2.2 Tampilan Halaman Utama Pasien

Halaman Utama Pasien dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini akan ditampilkan setelah user berhasil melakukan login. Pada halaman

ini terdapat menu mulai diagnosa, histori diagnosa, ubah profil dan logout.

Gambar 4.2 Tampilan Halaman Utama Pasien

Page 12: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

9

4.2.3 Tampilan Halaman Diagnosa

Halaman Diagnosa dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web dimana user akan dibimbing untuk menjawab pertanyaan yang ditampilkan

sistem dengan pilihan jawaban Ya atau Tidak.

Gambar 4.3 Tampilan Halaman Diagnosa

4.2.4 Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

Halaman Hasil Diagnosa dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini berisi informasi hasil diagnosa yang dilakukan pasien.

Gambar 4.4 Tampilan Halaman Hasil Diagnosa

Page 13: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

10

4.2.5 Tampilan Halaman Utama Pakar

Halaman Utama Pakar dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini akan ditampilkan setelah pakar berhasil melakukan login. Pada halaman

ini terdapat menu input penyakit, ubah penyakit, input gejala, ubah gejala, input relasi,

rekam medis dan logout.

Gambar 4.5 Tampilan Halaman Utama Pakar

4.2.6 Tampilan Form Input Data Penyakit

Form Input Data Penyakit dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini digunakan oleh pakar untuk menambah data penyakit baru.

Gambar 4.6 Tampilan Form Input Data Penyakit

Page 14: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

11

4.2.7 Tampilan Form Input Data Gejala

Form Input Data Gejala dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini digunakan oleh pakar untuk menambah data gejala penyakit baru.

Gambar 4.7 Tampilan Form Input Data Gejala

4.2.8 Tampilan Halaman Utama Admin

Halaman Utama Admin dari sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit herpes

berbasis web ini akan ditampilkan setelah admin berhasil melakukan login. Pada

halaman ini terdapat input admin / pakar, ubah admin / pakar, menu input berita, ubah

berita dan logout.

Gambar 4.8 Tampilan Halaman Utama Admin

Page 15: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

12

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dan pengujian Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa

Penyakit Herpes Berbasis Web, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

berikut:

1. Aplikasi yang dibangun ini dapat melakukan diagnosa penyakit dengan baik karena

sesuai dengan cara diagnosa seorang dokter. Dengan persentase hasil

perbandingan diagnosa dokter dengan sistem pakar sebesar 100%

2. Aplikasi yang dibangun ini dapat memberikan kesimpulan hasil diagnosa mengenai

penyakit herpes dan penyakit yang menjadi diagnosa bandingnya berdasarkan

gejala-gejala yang ditampilkan.

3. Aplikasi yang dibangun ini dapat memberikan rekomendasi pengobatan untuk

penyakit herpes dan penyakit yang menjadi diagnosa bandingnya sesuai dengan

keterangan dr. Retno Lestiono.

4. Sistem pakar yang dibangun dapat mendiagnosa delapan jenis penyakit yaitu

penyakit herpes simpleks dan herpes zoster serta beberapa penyakit yang menjadi

diagnosa banding sesuai keterangan dari dr. Retno Lestiono yaitu impetigo bullosa,

ulkus mole, limfogranuloma venereum, skabies dan varisela.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Nuzla. 2013. Perancangan Sistem Pakar Diagnosa Infeksi Menular Seksual (IMS) Berbasis Web Dengan Metode Forward dan Backward Chaining Pada RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM. Yogyakarta

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengobatan Dasar Di Puskesmas 2007.

Jakarta: Departemen Kesehatan RI Hidayat, A.S. 2010. Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Vertigo Dengan Metode

Backward Chaining Berbasis Web. Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Hinchliff, Sue. 1997. Kamus Keperawatan. Edisi 17. Jakarta: EGC Jogiyanto. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset Kadir, Abdul. 2008. Tuntunan Praktis: Belajar Database Menggunakan MySQL.

Yogyakarta: Andi Offset Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Andi Offset Kusrini. 2007. Strategi Perancangan dan Pengolahan Basis Data. Yogyakarta: Andi

Offset Lestiono, Retno. Interview. 13 November 2013 Mutmainah, D.T. 2011. Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Anak Dengan Metode

Forward Chaining dan Backward Chaining (Studi Kasus di Puskesmas

Page 16: SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT HERPES …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_10.11.3656.pdf · penyebabnya penyakit herpes dibagi dua yaitu herpes simpleks dan herpes

13

Mandalamekar). Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Bandung

Nugroho, Bunafit. 2008. Membuat Aplikasi Sistem Pakar. Yogyakarta: Gava Media Ronny P. Handoko. 2007. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin : Herpes Simpleks. Edisi 5.

Jakarta: Balai Pustaka FKUI Sakur, Stendy B. 2010. PHP 5 Pemrograman Berorientasi Objek. Yogyakarta: Andi

Offset Sidik, Betha. 2002. Pemrograman Web Dengan PHP. Bandung: Informatika Siregar, R.S. 2004. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit Edisi 2. Jakarta: EGC T. Sutojo, Edy Mulyanto dan Vincent Suhartono. 2011. Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:

Andi Offset World Health Organization (WHO). An estimate of the global prevalence and incidence of

herpes simplex virus type 2 infection, http://www.who.int/bulletin/volumes/86/10/07-046128/en/. diakses 27 Agustus 2013.