93
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : ANITA DWI HAPSARI F.3109009 PROGRAM DIPLOMA III BISNIS INTERNASIONAL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

  • Upload
    ngodieu

  • View
    233

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR

HADI DI SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Mencapai Gelar Ahli Madya pada

Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ANITA DWI HAPSARI

F.3109009

PROGRAM DIPLOMA III BISNIS INTERNASIONAL

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

Anita Dwi Hapsari

F. 3109009

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem pembayaran pada PT. Batik Danar Hadi, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penggunaan sistem pembayaran tersebut dan untuk mengetahui Solusi apa yang digunakan perusahaan dalam mengatasi hambatan tersebut. Penelitian dilakukan di PT. Batik Danar Hadi yang merupakan salah satu perusahaan batik terkenal di Surakarta. Selama puluhan tahun perusahaan telah berkecimpung dalam industri batik, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu dengan cara praktek kerja langsung melalui kegiatan yang dilakukan di tempat penelitian. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan karyawan PT. Batik Danar Hadi. Data sekunder diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dengan mempelajari buku-buku, literature, karangan ilmiah, dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan Telegraphic Transfer dan Letter Of Credit sebagai sistem pembayaran ekspor. Telegraphic Transfer lebih sering digunakan karena pengiriman uang melalui media ini akan lebih cepat sampai ke tangan perusahaan. L/C jarang digunakan karena prosedurnya rumit dan dikenakan biaya-biaya yang sangat tinggi. Hambatan-hambatan dalam T.T antara lain sering terlambatnya uang muka dan potongan biaya dari bank yang cukup besar, sedangkan hambatan-hambatan dalam L/C antara lain pengurusan dokumen yang rumit dan pemeriksaan L/C yang kurang teliti menyebabkan biaya tinggi. Saran penelitian ini yaitu dalam penggunaan sistem pembayaran ekspor bagi buyer baru sebaiknya menggunakan Letter Of Credit agar terhindar dari wanprestasi atau terjadi suatu non payment dari suatu transaksi ekspor, sedangkan untuk buyer lama dapat digunakan Telegraphic Transfer karena adanya kepercayaan dari kedua belah pihak.

Kata Kunci : Telegraphic Transfer (TT) dan Letter Of Credit (L/C)

Page 3: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EXPORT PAYMENT SYSTEM WITH TELEGRAPHIC TRANSFER AT PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA

Anita Dwi Hapsari

F.3109009

The purpose of the final project is to know payment system in PT. Batik Danar Hadi, obstacles on this system and the problem solving of the obstacles. Research is done in PT. Batik Danar Hadi that is one of the famous batik’s company in Surakarta. During tens years this company has splashed around in batik, for domestic market although for export market.

The researcher uses case study as a research method. It takes one specific object to be analyzed deeply with focus to one problem. Collecting data from documents and from the parties related to those activities. The data used are primary data and secondary data. Primary data is gotten directly from the source with practice directly in activity which performed in that company. Primary data included direct interviews with relevant stakeholders, secondary data obtained from documents and written sources other, such as learn the books of export, literature, scientific composition, reference which related with the problem.

The conclusion of the result is the company use Telegraphic Transfer and Letter Of Credit as an export payment system. Telegraphic Transfer is often used because transferring money by this media faster arrives to the company. Letter of Credit is rare used because it has complex procedure and subjected to high cost. Obstacles in Telegraphic Transfer are often late on advance money and discount from bank and it is big enough. While obstacles from Letter Of Credit are management handling of document that complex and checkup Letter Of Credit careless because high cost. But for this time, the company use Telegraphic Transfer as an export payment system. From the above results the author suggest that in using export payment system for new buyer to use Letter Of Credit in order to escape from wanprestasi or occurred nonpayment, whereas for old buyer can use Telegraphic Transfer because there is faith from both side.

Keywords : Telegraphic Transfer (TT) and Letter Of Credit (L/C)

Page 4: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 5: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 6: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

Page 7: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

MOTTO

Peristiwa Kehidupan tidak memiliki makna tertentu, tetapi kitalah yang merumuskan makna dari peristiwa kehidupan.

(Anthony Robbin, Writer)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah apa-apa yang ada dalam diri mereka sendiri”

(QS. Ar-Ra’d: 11)

Dare To Dream and Fulfill Your Dream

(Oriflame)

Aku tanpa keluarga takkan menjadi “AKU” sekarang ini. Kepercayaan, pengertian, serta restunya adalah cambuk masa depanku sekaligus cermin dalam

tingkah lakuku.

(Khalil Gibran)

Page 8: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Dengan menyebut nama Allah, kuucapkan terima

kasihku dan kupersembahkan karya ini untuk :

· ALLAH SWT pemilik hidup dan matiku,

mantapkan hatiku untuk menjalani takdir-Mu.

· Bapak, ibu, dan kakaku tercinta

· Suami dan anakku.

· Sahabat-sahabatku.

· For my better future

· Almamaterku dan teman-teman Bisnis

Internasional 2009.

Page 9: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim. Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat ALLAH SWT, atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga tugas

akhir ini dapat selesai dengan baik, meskipun dengan kemampuan dan waktu yang

terbatas, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan

judul “SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC

TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA”.

Penyusunan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari segala bentuk bantuan,

dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala

kerendahan hati dan kebanggaan, penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak, baik instansi maupun perorangan yang dengan caranya masing-

masing telah membantu hingga tersusunya Tugas Akhir ini. Tidak lupa, penulis

juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Sutomo, MS selaku pembimbing yang dengan sabar telah

membimbing, mengarahkan, memotivasi, serta meluangkan waktu dalam

penyusunan Tugas Akhir ini.

3. Drs. H. Hari Murti, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bisnis Internasional

pada Program Diploma III.

Page 10: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

4. Seluruh staff dan karyawan Program DIII Bisnis Internasional Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Direktur Utama PT. Batik Danar Hadi yang telah berkenan memberikan

izin magang kerja dan penelitian untuk penulisan Tugas Akhir ini.

6. Bapak M. Burhani selaku Manager Ekspor pada PT. Batik Danar Hadi dan

pembimbing magang yang dengan baik telah memberikan kemudahan

dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Bapak Sugiarto, Pak Joko, Bu Ummi, Mas Fajar, Bu Nurul, Pak Salim,

dan Mbak Ika, terima kasih telah memberikan bantuan untuk mendapatkan

data yang dibutuhkan serta membimbing dalam pelaksanaan magang

kerja.

8. Seluruh staff dan karyawan PT. Batik Danar Hadi Divisi Ekspor, terima

kasih atas bantuan dan pengetahuan yang telah diberikan kepada penulis.

9. Keluarga tercinta terimakasih atas doa restu, support, nasehatnya selama

ini, maafkan aku. I can’t give you anything but I’ll give you all the best in

my life. Try to be better than ever. I’m so Sorry. Thank’s for all support.

10. Suamiku “Doni” dan anakku tersayang “Nauradita”, you are my

everything.

11. Untuk anak-anak paling ribet sedunia, Arum (Butek), Dian PS (Lek Jum),

Vivi (mBendong), Nisa (Nossy), Nuritia (Tiyek).

Page 11: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

12. Seluruh teman-teman BI 2009, dan temanku semuanya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu baik secara

langsung maupun tidak atas bantuannya kepada penulis hingga

terselesaikannya Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak

untuk kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya besar harapan agar Tugas Akhir

ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surakarta, Mei 2012

Penulis

Page 12: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL .......................................................................... i

ABSTRAKSI .......................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iv

HALAMAN MOTTO ........................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................ 6

D. Manfaat Penelitian .......................................................... 6

E. Metode Penelitian ........................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian Umum Tentang Kegiatan Ekspor ................. 10

B. Para Pelaku Ekspor ......................................................... 12

C. Dokumen-Dokumen Ekspor ........................................... 19

D. Prosedur Ekspor .............................................................. 23

Page 13: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

E. Pengertian Sistem Pembayaran Ekspor .......................... 27

F. Jenis-Jenis Pembayaran Ekspor ...................................... 30

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan .................... 44

2. Struktur Organisasi Perusahaan ................................ 47

3. Aspek Personalia ...................................................... 52

4. Aspek Produksi ......................................................... 54

B. Pembahasan Masalah

1. Sistem Pembayaran Ekspor Pada

PT. Batik Danar Hadi ............................................... 66

2. Hambatan-Hambatan dalam Sistem

Pembayaran Ekspor .................................................. 71

3. Solusi untuk Mengatasi Hambatan-hambatan

dalam Sistem Pembayaran Ekspor ........................... 72

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..................................................................... 73

B. Saran ............................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………. 76

LAMPIRAN

Page 14: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Prosedur Ekspor ..................................................... 25

Gambar 2.2 Letter Of Credit Opening Process ..................................... 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Divisi

Ekspor ............................................................................... 49

Gambar 3.2 Tahap-tahap dalam Telegraphic Transfer ......................... 68

Page 15: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan Magang

2. Surat Pernyataan

3. Laporan Magang Kerja

4. Contoh Inquiry

5. Contoh Email

6. Commercial Invoice

7. Invoice dari kurir

8. Packing List

9. Pemberitahuan Ekspor Barang

10. Surat Keterangan Asal (SKA) FORM B

11. Bill Of Lading

12. Nota Kredit

13. Realisasi Order

14. Pemberitahuan Konsolidasi Barang Ekspor (PKBE)

15. Nota Pelayanan Ekspor (NPE)

16. Shipping Instruction

17. Alur Proses Produksi Batik

18. Volume Data Penjualan Pada PT. Batik Danar Hadi

Page 16: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR HADI DI SURAKARTA

Anita Dwi Hapsari

F. 3109009

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem pembayaran pada PT. Batik Danar Hadi, mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penggunaan sistem pembayaran tersebut dan untuk mengetahui Solusi apa yang digunakan perusahaan dalam mengatasi hambatan tersebut. Penelitian dilakukan di PT. Batik Danar Hadi yang merupakan salah satu perusahaan batik terkenal di Surakarta. Selama puluhan tahun perusahaan telah berkecimpung dalam industri batik, baik untuk pasar domestik maupun ekspor.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu mengambil satu objek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya yaitu dengan cara praktek kerja langsung melalui kegiatan yang dilakukan di tempat penelitian. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan karyawan PT. Batik Danar Hadi. Data sekunder diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dengan mempelajari buku-buku, literature, karangan ilmiah, dan referensi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa perusahaan menggunakan Telegraphic Transfer dan Letter Of Credit sebagai sistem pembayaran ekspor. Telegraphic Transfer lebih sering digunakan karena pengiriman uang melalui media ini akan lebih cepat sampai ke tangan perusahaan. L/C jarang digunakan karena prosedurnya rumit dan dikenakan biaya-biaya yang sangat tinggi. Hambatan-hambatan dalam T.T antara lain sering terlambatnya uang muka dan potongan biaya dari bank yang cukup besar, sedangkan hambatan-hambatan dalam L/C antara lain pengurusan dokumen yang rumit dan pemeriksaan L/C yang kurang teliti menyebabkan biaya tinggi. Saran penelitian ini yaitu dalam penggunaan sistem pembayaran ekspor bagi buyer baru sebaiknya menggunakan Letter Of Credit agar terhindar dari wanprestasi atau terjadi suatu non payment dari suatu transaksi ekspor, sedangkan untuk buyer lama dapat digunakan Telegraphic Transfer karena adanya kepercayaan dari kedua belah pihak.

Kata Kunci : Telegraphic Transfer (TT) dan Letter Of Credit (L/C)

Page 17: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

EXPORT PAYMENT SYSTEM WITH TELEGRAPHIC TRANSFER AT PT. BATIK DANAR HADI IN SURAKARTA

Anita Dwi Hapsari

F.3109009

The purpose of the final project is to know payment system in PT. Batik Danar Hadi, obstacles on this system and the problem solving of the obstacles. Research is done in PT. Batik Danar Hadi that is one of the famous batik’s company in Surakarta. During tens years this company has splashed around in batik, for domestic market although for export market.

The researcher uses case study as a research method. It takes one specific object to be analyzed deeply with focus to one problem. Collecting data from documents and from the parties related to those activities. The data used are primary data and secondary data. Primary data is gotten directly from the source with practice directly in activity which performed in that company. Primary data included direct interviews with relevant stakeholders, secondary data obtained from documents and written sources other, such as learn the books of export, literature, scientific composition, reference which related with the problem.

The conclusion of the result is the company use Telegraphic Transfer and Letter Of Credit as an export payment system. Telegraphic Transfer is often used because transferring money by this media faster arrives to the company. Letter of Credit is rare used because it has complex procedure and subjected to high cost. Obstacles in Telegraphic Transfer are often late on advance money and discount from bank and it is big enough. While obstacles from Letter Of Credit are management handling of document that complex and checkup Letter Of Credit careless because high cost. But for this time, the company use Telegraphic Transfer as an export payment system. From the above results the author suggest that in using export payment system for new buyer to use Letter Of Credit in order to escape from wanprestasi or occurred nonpayment, whereas for old buyer can use Telegraphic Transfer because there is faith from both side.

Keywords : Telegraphic Transfer (TT) and Letter Of Credit (L/C)

Page 18: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR

HADI DI SURAKARTA

Tugas Akhir

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Mencapai Gelar Ahli Madya pada

Program Studi Diploma III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

ANITA DWI HAPSARI

F.3109009

PROGRAM DIPLOMA III BISNIS INTERNASIONAL

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 19: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan luar negri atau pertukaran barang melewati batas suatu

negara terjadi karena kebutuhan barang dan jasa yang tidak terdapat pada

suatu negara tersebut dapat memperoleh barang atau jasa yang lebih murah

dan lebih baik mutunya dari negara lain. Pelaksanaan perdagangan lintas

negara atau sering disebut ekspor impor berbeda dalam perdagangan dalam

negri. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal peraturan kepabean,standar

mutu produk,ukuran takaran,dan timbangan serta peraturan perdagangan

luar negri yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Produksi dari suatu negara terkadang belum dapat dimaksimalkan

seluruhnya di dalam negeri. Salah satu hal yang menjadi penggerak

pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah perdagangan internasional.

Perdagangan internasional adalah suatu kegiatan menjual atau membeli

barang dan jasa yang dilakukan oleh dua negara atau lebih, atau lebih

dikenal dengan transaksi ekspor impor. Di era globalisasi seperti ini,

perdagangan antar negara mengalami perkembangan yang pesat. Banyak

faktor yang melatarbelakangi suatu negara untuk melakukan kegiatan ekpor

dan impor seperti, terjadinya perbedaan komoditas yang dihasilkan oleh

tiap-tiap negara, adanya kepentingan dari setiap perusahaan di suatu negara

untuk memperluas pasarnya, dan timbulnya keiinginan untuk saling bekerja

Page 20: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

sama sehingga terjalin sebuah simbiosis mutualisme antar negara.

Banyak perusahaan di Indonesia yang tidak hanya berorientasi pada

pasar dalam negeri tetapi juga pasar luar negeri. Prospek yang baik

menimbulkan banyaknya perusahaan yang mengekspansi pasarnya ke luar

negeri. Selain itu, kegiatan ekspor juga memiliki nilai ekonomi yang penting

baik bagi perusahaan sendiri maupun bagi pemerintah. Akan tetapi, bukan

berarti kegiatan ekpor berjalan mulus tanpa hambatan. Dalam

pelaksanaannya, berbagai masalah akan dihadapi oleh ekportir baik yang

bersifat ekstern maupun intern seperti regulasi dari pemerintah misalnya

pajak dan kuota, nilai tukar rupiah terhadap dollar, kondisi ekonomi dan

politik negara tujuan, pembiayaan, dan kebijakan dalam pelaksanaan ekspor.

Berhasil tidaknya usaha-usaha untuk meningkatkan transaksi perdagangan

tergantung sejauh mana para eksportir tanggap dan sanggup menanggulangi

masalah-masalah yang dihadapi.

Dalam sistem perdagangan ekspor-impor secara otomatis tidak lepas

dari proses transaksi yang didalamnya terdapat tata cara penyelesaian

pembayaran ekspor-impor, antara lain dengan Letter of Credit

(Documentary Credit) dan Non Letter of Credit yang terdiri secara uang

muka (Advance Payment), secara perhitungan kemudian (Open Account),

secara wesel inkaso (Collection Draft), secara konsinyasi (Consigment), dan

cara pembayaran lainnya ( Barter, Barter konsinyasi, Advance Payment

kurang dari 100%, Pembayaran secara tunai).

Page 21: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan traksaksi pembayaran

ekspor-impor didukung oleh sejauh mana pengetahuan atau pemahaman

eksportir dalam transaksi pembayaran ekspor-impor. Agar kedua belah

pihak terhindar dari resiko kerugian, maka dibuat suatu kebijakan yaitu

melalui perjanjian jual beli (Sale’s Contract). Sale’s Contract atau juga

disebut Export Sale’s adalah kesepakatan antara kedua belah pihak yang

akan melakukan perdagangan sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang

telah disepakati bersama, serta masing-masing pihak harus melakukan

semua kewajiban yang ditimbulkan.

Kedua belah pihak dapat memastikan cara aman pembayaran dan

keamanan dalam traksaksi ekspor-impor dengan adanya Sale’s Contract.

Transaksi ekspor-impor mempunyai resiko sangat besar karena eksportir dan

importir berjauhan, oleh karena itu sistem pembayaran memegang peranan

penting. Selain pembayaran dapat digunakan sebagai jaminan bagi importir

bahwa barang yang dipesan benar-benar akan dikirim dan penjaminan

barang atas kelengkapan dokumen dijamin oleh eksportir, sedangkan bagi

eksportir, sistem pembayaran akan menjamin bahwa eksportir akan benar-

benar menerima pembayaran melalui bank yang telah ditunjuk atas sejumlah

barang yang telah dikirimkan sesuai harapan eksportir untuk mempelancar

usahanya (Roselyne Hutabarat, 1992).

Demikian pula bagi Indonesia, transaksi ekspor sangat penting untuk

menambah cadangan devisa negara dan mengurangi tingkat pengangguran

karena meningkatnya produktivitas dan lapangan kerja. Salah satu barang

Page 22: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

yang di ekspor dari Indonesia adalah kain batik. Banyak perusahaan kain

batik di Indonesia yang mampu mengelola perusahaanya secara provesional

sehingga dapat menjual barangnya ke luar negri. Salah satu perusahaan batik

nasional di Indonesia yang mampu mengekspor komoditi tersebut adalah

PT. Batik Danar Hadi yang berada di Surakarta. Perusahaan tersebut

menjual produknya ke dalam negri maupun ke luar negri. Dan telah

melaksanakan usaha ekspornya selama belasan tahun Negara yang menjadi

tempat tujuan ekspornya adalah Australia, Italia, Jerman, Perancis, Jepang,

USA, Canada, Greece. Sedangkan yang dalam negri antara lain kota-kota

besar yang berada di Indonesia, sehingga untuk mendukung proses ekspor

perusahaan, maka dibutuhkan sistem pembayaran ekspor.

Sistem pembayaran yang ditempuh dalam transaksi perdagangan

ekspor adalah dengan Letter of Credit karena sistem pembayaran ini lebih

mendekati sempurna dan dapat memelihara kepentingan kedua belah pihak.

Namun pada kenyataannya sering terjadi kesalahan dalam pengetikan dan

kesalahan dokumen sehingga bank pembuka dari importir mengulur waktu

pembayaran, selain itu juga memakan waktu dan biaya yang cukup banyak.

Untuk meminimalisasi sistem perdagangan ekspor-impor, eksportir memilih

cara pembayaran tunai atau menggunakan Advance Payment sebagai alat

pembayaran dalam transaksi ekspor-impornya, agar lebih aman dan efesien

salah satunya dengan menggunakan Letter of Credits dan Telegraphic

Transfer.

Page 23: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Dalam kegiatan ekspor perusahaan perlu mengevaluasi cara

pembayaran yang merupakan pendukung untuk memperlancar kegiatan

bisnisnya. Apabila cara pembayaran terpenuhi dengan baik maka akan

meningkatkan produktivitas perusahaan ke tingkat yang lebih

menguntungkan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis ingin mengetahui dan

mempelajari pertimbangan apa saja yang mendasari PT Batik Danar Hadi

menggunakan sistem pembayaran tersebut dalam kegiatan ekspor dengan

mengangkat judul “SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN

TELEGRAPHIC TRANSFER PADA PT. BATIK DANAR HADI DI

SURAKARTA”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dimaksudkan untuk dijadikan

pedoman bagi penulis untuk melakukan penelitian secara cermat dan tepat

sesuai dengan prinsip-prinsip suatu penelitian yang ilmiah. Dengan

perumusan masalah, diharapkan dapat mengetahui obyek-obyek yang diteliti

serta bertujuan agar tulisan dan ruang lingkup penelitian terbatas dan terarah

pada hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Untuk memudahkan pembahasan masalah dan pemahamannya maka

penulis merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sistem pembayaran Ekspor yang dilakukan oleh PT

Batik Danar Hadi?

Page 24: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

2. Hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi PT. Batik Danar Hadi

dalam pembayaran ekspor?

3. Apa saja solusi yang digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan

dalam sistem pembayaran ekspor di PT. Batik Danar Hadi?

C. Tujuan Panelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan agara penelitian ini dapat

memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem pembayaran Ekspor yang dilakukan oleh PT.

Batik Danar Hadi.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan apa saja yang dihadapi PT.

Batik Danar Hadi dalam pembayaran ekspor.

3. Untuk mengetahui solusi yang digunakan untuk mengatasi hambatan-

hambatan dalam sistem pembayaran ekspor di PT. Batik Danar Hadi.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Merupakan penerapan ilmu ekonomi yang diperoleh di bangku kuliah

dalam dunia praktek atau dunia usaha.

Page 25: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Bagi perusahaan

Memberikan masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

aktivitas ekspor yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan

evaluasi dengan perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk

meningkatkan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha

3. Bagi pemerintah

Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan berbagai

kebijaksanaan yang berkaitan dengan kegiatan ekspor dan impor.

4. Bagi dunia usaha

Sebagai salah satu pendorong untuk lebih memajukan dunia usaha

dalam menuju era globalisasi.

5. Bagi mahasiswa dan pembaca lainnya

Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi

mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang menyusun Tugas Akhir

dengan pokok permasalahan yang ada.

E. Metode Penelitian

Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu

penelitian. Adapun metode penelitian memuat antara lain :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

mengenai sistem pembayaran ekspor pada PT. Batik Danar Hadi yang

Page 26: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

berada di Jalan Slamet Riyadi 205, Surakarta. Waktu pelaksanaan

penelitian pada tanggal 20 Februari 2012 – 20 Maret 2012.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data

a. Jenis Data

1) Data Primer

Yaitu data yang dikumpulkan atau dipublikasikan oleh lembaga

yang mempublikasikannya. Data ini diperoleh langsung dari

hasil wawancara dengan bagian ekspor, kepala bagian

pemasaran, staff/karyawan PT. Batik Danar Hadi, meliputi

sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi, jumlah

karyawan, hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ekspor

perusahaan dan kendala-kendalanya.

2) Data Sekunder

Yaitu data yang dikumpulkan bukan dari lembaga yang

mempublikasikannya atau data-data pendukung yang diperoleh

dari sumber-sumber lain yang berhubungan dengan Tugas

Akhir ini. Misalnya, buku penunjang tentang teori ekpor dan

impor atau sumber bacaan yang diperoleh dari PT. Batik Danar

Hadi.

Page 27: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

b. Metode Pengumpulan Data

1) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengamatan secara

langsung dan ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan PT.

Batik Danar Hadi.

2) Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab

dengan narasumber di obyek penelitian yaitu PT. Batik Danar

Hadi mengenai kegiatan ekpor yang dilakukan perusahaan.

3. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini

diperoleh dengan cara wawancara langsung dan observasi melalui

magang kerja di PT. Batik Danar Hadi yaitu pada bagian ekspor,

manager ekspor, dan staff/karyawan yang berjumlah 35 orang oleh

PT. Batik Danar Hadi.

b. Sumber Data Sekunder

Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang

berkaitan dengan penelitian. Data ini penulis peroleh dari buku-

buku literatur maupun sumber bacaan lain, misalnya perpustakaan,

kumpulan makalah prosedur ekspor dan data-data lainnya yang

mendukung penelitian.

Page 28: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Umum Tentang Kegiatan Ekspor

Perdagangan internasional terjadi bila pihak-pihak yang bertempat

tinggal di negara berlainan telah melakukan hubungan perdaganagan,

misalnya jual-beli. Suatu proses “jual” barang ke luar negri disebut ekspor.

Impor kebalikan dari proses ekspor, impor melakukan proses “beli” barang

dari luar negri. Dalam perdagangan internasional pihak penjual disebut

eksportir, sedangkan pihak pembeli disebut importir. Untuk lebih jelasnya,

ekspor dapat diartikan sebagai perdagangan dengan cara mengeluarkan

barang dari dalam ke luar wilayah pabean Indonesia dengan memenuhi

ketentuan yang berlaku (Roselyne hutabarat, 1992)

Perdagangan luar negri atau yang lebih sering disebut ekspor impor

merupakan sektor ekonomi yang sangat berperan dalam menunjang

pembangunan ekonomi Indonesia. Perdagangan antar negara dapat terjadi

karena :

1. Kebutuhan suatu barang tidak dapat terpenuhi di dalam negri yang

mungkin disebabkan karena keterbatasan sumber daya/bahan produksi

di negara tersebut.

2. Total biaya produksi dalam negri di banding harga beli dari negra lain

jauh lebih tinggi.

Page 29: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Setiap usaha bisnis bertujuan untuk mencari laba, jadi apabila kegiatan

ekspor dianggap lebih sedikit biaya maka negara tersebut lebih memilih

membeli suatu barang dari luar negri daripada memproduksi sendiri dengan

total biaya lebih besar.

Kegiatan ekspor dapat membantu pemasukan devisa negara yang

merupakan salah satu sumber dana untuk untuk pembangunan, sementara

dari kegiatan impor dapat diperoleh bahan baku dan barang modal yang

diperlukan dalam pembangunan. Perdagangan antar negara bermanfaat

mendorong produksi dalam negri agar dapat bersaing dipasaran

Internasional dan untuk memicu transaksi ekspor keluar negri sehingga

dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional negara.

Kegiatan ekspor juga dapat memicu suatu negara untuk lebih cepat tanggap

dalam menanggapi kemajuan perdagangan di pasar Internasional.

Secara umum ekspor mempunyai arti suatu kegiatan mengeluarkan

barang dari daerah pabean sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Daerah pabean itu sendiri merupaka wilayah suatu negara yang meliputi

wilayah darat, laut dan udara, serta tempat-tempat tertentu dalam Zona

Ekonomi Exclusive. Dibawah ini merupakan devinisi ekspor :

1. Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam

masyarakat dan mengirimkan ke luar negri sesuai ketentuan

pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing. (Amir

M.S,2004:100)

Page 30: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2. Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki

kepada bangsa lain atau negara asing, dengan mengharapkan

pembayaran dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan

memakai bahasa asing.

Pemerintah mengawasi setiap jual beli antar negara dan memberikan

peraturan serta kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan ekspor tentunya lain dengan jual beli di dalam negri karena

pemerintah mengatur semua kegiatan ekspor impornya yaitu dengan adanya

pajak bea dan cukai yang dikenakan terhadap barang ekspor, standar mutu

produk, peraturan kepabeanan, prosedur ekspor, adanya larangan dan

batasaan-batasan terhadap barang ekspor dan impor.

B. Para Pelaku Ekspor

Amir M.S (2005) mendefinisikan dalam perdagangan internasional

terdapat berbagai pihak yang tentunya saling terkait satu sama lain. Banyak

pihak yang terlibat dalam suatu proses ekspor, para pelaku ekspor tersebut

akan dikelompokkan menjadi lima yaitu :

1. Kelompok indentor

Indentor adalah pihak-pihak yang membutuhkan barang ekspor

yang biasanya menempatkan pesanan (mengindent) dari suatu eksportir.

Para indentor ini terdiri dari :

Page 31: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

a. Pemakai langsung

Merupakan konsumen terakhir yang membutuhkan barang ekspor

yang akan menikmati langsung dari nilai guna barang tersebut.

b. Pedagang

Merupakan suatu kelompok usaha yang menyalurkan suatu produk

ke konsumen.

c. Perusahaan dan Pemerintah

Perusahaan akan memesan bahan baku yang tidak ada di negaranya

dan apabila ada dari salah satu kebutuhan masyarakat yang tidak

terdapat atau tidak terpenuhi kebutuhannya di dalam negri maka

pemerintah harus memesan produk ke luar negri.

2. Kelompok eksportir

Eksportir merupakan pelaku utama dalam perdagangan

internasional. Eksportir pada umumnya terdidri dari :

a. Eksportir-Produsen

Merupakan produsen yang sebagian atau seluruh hasil produksinya

diperuntukkan untuk pasar luar negeri.

b. Confirming House

Merupakan perusahaan asing yang mendirikan kantor cabang atau

bekerja sama dengan warga lokal untuk mendirikan anak

perusahaan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan

induk atau untuk kepentingan konsumen negara asalnya yang

Page 32: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

diperoleh dari negara anak perusahaan atau kantor cabang tersebut.

Perusahaan ini bekerja atas perintah perusahaan induknya.

c. Export Merchant

Perseorangan atau badan usaha yang telah diberi ijin pemerintah

untuk mengekspor suatu komoditi tertentu. Export merchant lebih

banyak bekerja untuk dan atas kepentingan dari produsen dalam

negeri yang diwakilinya.

d. Export Agent

Suatu agen yang mengadakan perikatan perjanjian dengan sejumlah

produsen untuk mengekspor produk yang dihasilkan produsen

tersebut.

e. Trading House

Perusahaan yang mengekspor aneka komoditi dan mempunyai

jaringan pemasaran dan kantor perwakilan di pusat-pusat

perdagangan dunia dan memperoleh fasilitas tertentu dari

pemerintah baik dalam bentuk fasilitas perbankan atau pun dalam

bidang perpajakan.

3. Kelompok importir

Importir merupakan lawan main dari eksportir, importir dan

eksportir merupakan pelaku utama dalam perdagangan internasional.

Importir pada umunya terdiri dari :

Page 33: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

a. Pengusaha impor

Badan usaha yang diberi ijin pemerintah untuk mengimpor barang

khusus sesuai yang tercantum dalam ijin tersebut.

b. Approved Importir

Pengusaha impor yang diistimewakan oleh pemerintah untuk

mengimpor komoditi tertentu untuk tujuan tertentu yang dipandang

perlu oleh pemerintah.

c. Importir Terbatas

Suatu perusahaan yang diberi ijin khusus untuk mengimpor bahan

baku atau mesin untuk dipergunakan sendiri dan bukan untuk

diperdagangkan.

d. Importir Umum

Suatu perusahaan yang mengimpor aneka macam barang dan

memperoleh kedudukan sebagai general importir.

e. Sole Agent Import

Suatu agen yang ditunjuk perusahaan asing untuk memasarkan

produknya di negara di tempat agen berada.

4. Kelompok promosi

Suatu kegiatan usaha tanpa adanya kegiatan promosi tentunya tidak

dapat berjalan, karena konsumen tidak akan mengetahui produk-produk

yang ditawarkan. Dalam ekspor tentunya kegiatan promosi ini akan

menjadi komplek karena adanya perbedaan negara. Kelompok promosi

umumnya terdiri dari :

Page 34: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a. Kantor perwakilan dari produsen atau eksportir asing di negara

konsumen atau importir.

b. Kantor perwakilan Kamar Dagang dan Industri yang ada di luar

negeri atau di dalam negeri.

c. Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN) merupakan suatu

instansi yang didirikan dpertemen perdagangan untuk melakukan

kegiatan pengembangan dan promosi komoditi Indonesia ke luar

negeri.

d. Atase perdagangan dan Trade Commissioner, ataupun Bagian

Ekonomi dari tiap kedutaan di luar negeri.

e. Indonesian Trade Promotion Centres

f. Lembaga Penunjang Ekspor

g. Pusat Informasi Bisnis - Deperindag

5. Kelompok pendukung

Pelaku utama dalam ekspor tidak dapat berdiri sendiri tanpa

bantuan dari kelompok pendukung yang mempunyai peranan yang

cukup besar untuk menunjang kegiatan ekspor. Kelompok pendukung

terdiri dari :

a. Bank-Bank Devisa

Bank devisa berperan dalam pemberian kredit baik dalam bentuk

kredit ekspor maupun sebagai uang muka jaminan L/C impor. Bank

devisa juga berfungsi sebagai issuing bank yang melaksanakan

Page 35: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pembukaan L/C impor, penerimaan L/C ekspor, negosiasi,

penyampaian dokumen dan sebagai peneliti keaslian dokumen.

b. Badan Usaha Transportasi

Badan usaha transportasi yang mengurusi ekspor antar lain EMKL,

EMKU, atau EMKA (Ekspedisi Muatan Kapal Laut/Udara/Kereta

Api). Dalam ekspor terkadang memerlukan berbagai macam alat

transportasi, untuk multimoda transport seperti ini akan diurusi

oleh freight fowarder.

Tugas dari freight fowarder lebih luas dibangkan EMKL. Tugas

EMKL adalah bertanggung jawab atas pengurusan dokumen dari

muatan yang berasal dari kapal dan muatan yang akan diangkut

melalui kapal, sedangkan tugas freight fowarder memberikan

pelayanan atau pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan

bagi terlaksananya pengiriman, pengangkutan, dan penerimaan

barang dengan menggunakan multimoda transport, baik melalui

darat, laut, dan udara.

c. Perusahaan Asuransi

Barang yang akan di ekspor pada saat pengiriman tentunya tidak

terhindar dari resiko, baik resiko dari alam ataupun kesalahan

manusia. Resiko tersebut tidak dapat ditanggung sendiri oleh

eksportir atau importir. Untuk meminimalisir resiko-resiko tersebut

dapat digunakan asuransi. Perusahaan asuransi mempunyai peranan

yang penting dalam merumuskan persyaratan kontrak perdagangan

Page 36: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

internasional yang dapat menjamin resiko yang terkecil dalam tiap

transaksi tersebut.

d. Maskapai Pelayaran

Angkutan laut masih menjadi pilihan utama dalam pengangkutan

barang ekspor. Perusahaan pelayaran masih mendominasi dalam

pengangkutan internasional meskipun pengangkutan melalui udara

dan darat berkembang pesat.

e. Kantor Perwakilan/kedutaan besar

Kantor kedutaan luar negeri selain sebagai media promosi, juga

mengeluarkan dokumen consular Invoice yang berfungsi mengorek

dan mengesahkan pengapalan suatu barang dari negara tertentu.

f. Surveyor

Surveyor adalah pihak ketiga yang netral dan obyektif yang

memberikan kesaksian atas mutu, jenis, kuantum, keaslian, kondisi,

harga dan tarif bea dari komoditi atau produk yang diperdagangkan

salah satu contoh sorveyor di Indonesia adalah PT. SUCOFINDO

(Super Intending Company Of Indonesia).

g. Pabean

Pabean mengurusi dalam hal lalu lintas barang atau komoditas

barang yang akan diekspor atau diimpor dan mengamankan

pemasukan keuangan negara dan membantu ekportir dan importir

dalam memperlancar arus barang.

Page 37: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

C. Dokumen – Dokumen Ekspor

Menurut Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI, 2011)

dokumen-dokumen yang diperlukan dalam melakukan kegiatan ekspor

adalah sebagai berikut :

1. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan

ekspor barang yang isinya antara lain jenis barang ekspor (umum,

terkena pajak ekspor, mendapatkan fasilitas pembebasan dan

pengambilan beamasuk, dan barang ekspor lainnya), identitas

eksportir, nama importer, NPWP, izin khusus 9SIE, Karantina, SM),

no HS, berat barang, negara tujuan, propinsi asal barang, cara

penyerahan barang (FOB, CIF, dll),merek dan nomor kemasan dan

lain-lain.

2. Commercial Invoice/faktur

Merupakan nota perincian tentang keterangan barang-barang yang

dijual dan harga dari barang-barang tersebut. Commercial Invoice oleh

penjual ditujukan kepada pembeli yang nama dan alamatnya sesuai

dengan yang tercantum dalam L/C dan ditandatangani oleh yang

berhak menandatangani.

3. Bill of Lading (B/L)

B/L merupakan dokumen pengapalan surat yang membuktikan bahwa

barang yang tercantum dalam dokumen sudah di muat dalam kapal.

Bill of Lading diterbitkan oleh maskapai pelayaran yang merupakan

Page 38: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

tanda terima penyerahan barang, tanda bukti kontrak pengangkutan

barang, dan tanda bukti atau hak atas kepemilikan barang (Document

of Title)

4. Airway Bill

Airwaybill adalah dokumen yang diterbitkan maskapai udara yang

merupakan bukti pengankutan barang.

5. Packing list

Packing List adalah suatu daftar barang yang dibuat dan

ditandatangani oleh eksportir dengan menyebut perincian barangnya

(pieces, peti, colli, karung atau ball), juga mencantumkan berat kotor

dan berat bersih tergantung dengan jenis barangnya, tetapi tanpa

mencantumkan harga. Yang berfungsi untuk memudahkan

pemeriksaan oleh Bea dan Cukai.

6. Surat Keterangan Asal (SKA)

Surat keterangan yang menyatakan asal barang yang diekspor atau

surat yang menyatakan bahwa barang yang diekspor tersebut benar-

benar dibuat di Negara Indonesia. Di Indonesia sertifikat ini

diterbitkan oleh kantor Disperindag.

7. Inspection Certificate

Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat independent

surveyor, juru pemeriksa barang atau badan resmi yang disahkan oleh

pemerintah dan dikenal oleh dunia perdagangan internasional yang

menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan.

Page 39: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Sertifikat ini memberikan jaminan : mutu dan jumlah barang; ukuran

dan berat barang; keadaan barang; pembungkusan dan pengepakan;

banyaknya satua isi masing-masing pengepakan harga barang.

8. Marine and Air Certificate

Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung

berjanji akan mengganti kerugian sehubung dengan kerusakan,

kehilangan. Dalam kontrak FOB dan C&F importer bertanggung

jawab atas asuransi barangbarang, sedangkan dalam kontrak CIF

eksportir yang menutup biaya asuransi.

9. Certificate of Quality

Sertifikat ini merupakan surat keterangan yang menyatakan tentang

mutu barang yang diekspor. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Badan

Peneliti yang disahkan oleh pemerintah suatu negara. Setifikat Mutu

wajib dimiliki oleh setiap eksportir untuk keperluan perdagangan.

10. Manufacturer’s Quality Control

Sertifikat mutu ini memberikan penjelasan tentang baru tidaknya

barang dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan.

Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi

baik swasta maupun pemerintah.

11. Sanitary, Health and Veterinary Certificate

Sertifikat ini menyatakan bahwa bahan baku ekspor, tanaman, atau

bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan bebas dari hama

penyakit. Dalam sertifikat ini juga dijelaskan tingkat daya tahan

Page 40: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

barang, kebersihan serta aspek kesehatan lainnya. Dokumen ini

dikelola oleh jawatan resmi yang ditunjuk oleh pemerintah.

12. Weight Note and Measurement List

Weight Note adalah dokumen yang berisi keterangan tentang berat

barnag yang diekspor, diketahui oleh surveyor atau pelayaran.

Measurement List adalah dokumen yang menerangkan tentang ukuran

panjang, lebar, tebal, tipis, garis tengah dan isi barang yang diekspor,

dokumen ini dibuat oleh eksportir.

13. Certificate of analisis

Dokumen yang memuat hasil analisa barang dari laboratorium yang

dilakukan oleh laboratory Acreditation Body yang ditunjuk oleh

pemerintah atau negara pembeli.

14. Consular Invoice

Yakni invoice yang dikeluarkan oleh kedutaan (consult). Yang berhak

menandatangani adalah konsul perdagangan Negara pembeli,

tujuannya untuk melihat dengan pasti harga jual dan tidak terjadi

dumping price.

15. Wesel

Merupakan alat pembayaran, perintah yang tidak bersyarat dalam

bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain ditandatangani oleh

orang yang menarik (drawer) dan mengharuskan pihak si tertarik

(drawee) untuk membayar pada saat diminta atau pada waktu tertentu.

Page 41: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

16. Draft (Bill of Exchange)

Draft (Bill of Exchange) adalah suatu perintah tertulis tanpa syarat

yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain

untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan

kepadanya atau pada waktu tertentu.

17. Policy Insurance

Policy Insurance adalah dokumen asuransi atas barang yang dikirim

yang diterbitkan oleh perusahaaan asuransi dan menyatakan pihak

mana yang meminta asurannsi serta kepada siapa permintaan ganti

rugi (claim) dibayarkan.

18. Certificate of Fumagation

Certificate of Fumagation adalah suatu sertifikat yang dikeluarkan

oleh badan tertentu atau instansi tertentu yang menjelaskan mengenai

tindakan anti hama atas ruangan kapal atau tumpukan barang tertentu

yang telah dilakukan.

D. Prosedur Ekspor

“Prosedur ekspor adalah tata cara yang harus ditempuh dalam

memenuhi ketentuan peraturan pemerintah serta kelaziman yang berlaku

dalam pelaksanaan suatu transaksi ekspor (Amir. M.S,2000)”.

Proses perdagangan internasional terasa lebih berbelit-belit, hal ini

disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut (Amir. M.S,2000) :

1. Pembeli dan penjual terpisah oleh batas-batas kenegaraan (geo politik).

Page 42: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

2. Barang yang dikirim atau di angkut dari suatu Negara ke Negara

lainnya melalui bermacam peraturan seperti peraturan pabean yang

bersumber dari pembatasan yang dikeluarkan oleh masing-masing

pemerintah.

3. Antara satu Negara dengan Negara lainnya beda sehingga terdapat

perbedaan dalam bahasa, mata uang, tarakan dan hubungan, hukum

dan usance dalam perdagangan dan lain-lain.

Oleh karena itu secara sepintas pelaku ekspor sebaiknya mempelajari

terlebih dahulu prosedur ekspor guna meminimaliskan kesalahan prosedur

saat melakukan perdagangan internasional.

Page 43: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

BAGAN PROSEDUR EKSPOR

Gambar 2.1 Prosedur Ekspor

Sumber : Amir M.S 2000

Keterangan :

1. Eksportir menerima order (pesanan) dari buyer di luar negeri (B-A)

2. Bank memberitahukan telah dibukanya suatu L/C untuk dan atas nama

eksportir (H-A)

H

B

A

IMPORTIR

BUYER

4

EKSPORTIR

SELLER

4 10

BANK LUAR NEGERI

BANK DALAM NEGERI

PRODUSEN

2

3

I

14

1

12

2

C

PELAYARAN ASURANSI KEDUTAAN ASING

INSTANSI EKSPORTIR

E F G D

5

7

8 6 9

11

13

Page 44: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3. Eksportir menempatkan pesanan kepada leveransir maker pemilik barang atau

produsen (A-C)

4. Eksportir menyelenggarakan pengepakan barang khusus untuk di ekspor (sea-

worthy packing) (A)

5. Eksportir memesan ruang kapal (booking) dan mengeluarkan shipping order

pada maskapai pelayaran (A-D)

6. Eksportir menyelesaikan semua formulir eksportir dengan semua instansi

ekspor yang berwenang (A-E)

7. Eksportir menyelenggarakan pemuatan barang ke atas kapal dengan atau

tanpa menggunakan perusahaan ekspedisi (A-D)

8. Eksportir mengurus bill of lading dengan maskapai pelayaran (A-D)

9. Eksportir menutup asuransi laut dengan maskapai asuransi (A-F)

10. Menyiapkan faktur dan dokumen-dokumen pengapalan lainnya (A)

11. Mengurus consular-invoice dengan trade councelol kedutaan Negara

importer (A-G)

12. Menarik wesel kepada opening bank dan menerima hasilnya dari negosiasi

bank (A-H)

13. Negotiating bank mengirimkan shipping-document kepada principalnya di

Negara importir (H-I)

14. Eksportir mengirimkan shipping-advice dan copy shipping document kepada

importir (A-B)

Skema diatas menggambarkan prosedur yang pada umumnya harus

dilaksanakan oleh eksportir dalam menyelesaikan suatu transaksi ekspor.

Page 45: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

E. Pengertian Sistem Pembayaran Ekspor

Sebelum berbicara tentang pengertian sistem pembayaran ekspor ada

baiknya berbicara terlebih dahulu tentang peranan perbankan dalam proses

pembayaran transaksi perdagangan internasional.

Proses pembayaran transaksi perdagangan ekspor tidak lepas dari

peranan pihak perbankan, karena hampir semua proses pembayaran ekspor

dilakukan melalui sistem perbankan. Oleh sebab itu perbankan memiliki

peranan penting dalam membantu kelangsungan proses pembayaran

transaksi perdagangan ekspor (Sarjianto dan Samodro R.B, 2007).

Peranan bank dalam proses transaksi pembayaran ekspor adalah dapat

memperlancar transaksi ekspor impor guna memberikan keuntungan baik

negara pengimpor maupun pengekspor sehingga dalam mekanismenya

mengacu pada peraturan dan ketentuan ketentuan yang berlaku secara intern.

Peraturan dan ketentuan-ketentuan secara internasional tersebut antara lain :

1. Uniform Customs and Practise for Documentary Credits (1993

revision) The International Chamber of Commerce. Publication

Number : 500 (UCDC:500). Yang berlaku mulai 1 Januari 1993.

2. International Chamber of Commerce Uniform Rules for bank to bank

Rembusement Under Decomentary Credit. Publication No. 515 (URR

515). Ketentuan seragam antar bank rembusement yang diterbitkan

ICC (International Chamber of Commerce) berlaku sejak 1 Januari

1996.

Page 46: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

3. International Chamber of Commerce Uniform Rules for collection

(URC : 522) Publication No.522. Ketentuan seragam dalam transaksi

bisnis internasional yang menyangkut documentary collection (inkaso).

Yang berlaku mulai 1 Januari 1996.

4. INCOTERMS : 2000 (International Commercial Term) Publication

No.560. Ketentuan seragam dalam hal penyerahan barang dan

pembayaran serta perpindahan tanggung jawab resiko dalam transaksi

internasional yang berlaku sejak 1 Januari 2000.

5. IKPI (Iktisar Ketentuan Perbankan Indonesia) berisi ketentuan yang di

keluarkan oleh bank Indonesia khususnya jilid III , tentang transaksi

devisa dan perdagangan internasional.

Untuk mengantisipasi berbagai kendala dalam transaksi perdagangan

internasional maka peranan bank sangat diperlukan diseluruh dunia.

Perbankan melakukan hubungan kerjasama (korespondensi) untuk

menjalankan fungsi dasar sebagai mediator lalu lintas pembayaran dan

dokumen dalam transaksi perdagangan internasional. Hubungan antar bank

tersebut dibedakan menjadi dua yaitu (Sarjianto dan Samodro R.B , 2007) :

1. Hubungan antar bank bersifat non depository correspondent

Hubungan antar bank sebagai lembaga mediasi lalu lintas pembayaran

dan dokumen transaksi perdagangan internasional didasarkan pada

agency arrengment. Proses tersebut dapat dilakukan dengan cara yaitu

:

Page 47: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

a. Menetapkan kantor yang sudah memiliki hubungan.

b. Pertukaran dokumen kontrak antar bank, seperti

1. Contoh tanda tangan pejabat bank

2. Teller (tested telex)

3. Specimen form atau surat-surat berharga

4. SWIFT (Society Worlwide Interbank of Financial

Telecomunication)

c. Berdasarkan jenis transaksi yang dilakukan.

d. Berdasarkan jenis mata uang yang digunakan.

e. Berdasarkan penyelesaian bank (settlement bank)

2. Hubungan antar bank bersifat depository correspondent

Hubungan antar bank sebagai lembaga mediasi lalu lintas pembayaran

dan dokumen transaksi perdagangan internasional yang bersifat

korespondensi biasa di tingkatkan menjadi korespodensi dengann

adanya rekening Koran yang dimiliki masing-masing bank antara lain :

a. Nostro Account

Nostro Account adalah rekening Koran bank nasional dalam bentuk

mata uang asing yang di buka di Negara lain.

b. Vasto Account

Vasto Account adalah rekening Koran dalam bentuk mata uang

nasional di bank nasional yang di buka atau dimiliki oleh bank-

bank luar negeri.

Page 48: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Setelah mengetahui dan memahami hubungan perbankan sebagai

lembaga mediasi dalam lalu lintas pembayaran transaksi perdagangan

internasional, selanjutnya berbicara tentang sistem pembayaran ekspor.

Sistem pembayaran ekspor adalah metode pembayaran dalam transaksi

perdagangan ekspor. Sistem pembayaran ekspor secara otomatis tidak

terlepas dari proses transaksi yang didalamnya terdapat tata cara

penyelesaian pembayaran ekspor-impor, antara lain (Sarjianto dan Samodro

R.B , 2007).

1. Letter of Credits (L/C)

2. Non L/C

a. Advance Payment (Pembayaran di Muka)

b. Open Account (Perhitungan Kemudian)

c. Collection Draft (Wesel Inkaso)

d. Consignment (Konsinyasi)

e. Cara pembayaran lain-lain

F. Jenis – Jenis Pembayaran Ekspor

Ekspor adalah upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki

kepada Negara lain atau Negara asing, dengan mengharapkan pembagian

dalam valuta asing, serta melakukan komunikasi dengan memakai bahasa

asing (Amir M.S, 2000).

Untuk meminimalisasi resiko yang ditimbulkan dalam transaksi

pembayaran perdagangan ekspor maka diperlukanlah pengatahuan dan

Page 49: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

pemahaman ekspor dalam transaksi pembayaran ekspor sehingga kedua

belah pihak terhindar dari resiko kerugian dengan melalui suatu kebijakan

yaitu suatu perjanjian jual beli (Sales Contract). Sistem perdagangan ekspor-

impor secara otomatis tidak lepas dari proses transaksi yang di dalamnya

terdapat tata cara penyelesaian pembayaran ekspor-impor, antara lain (Amir

M.S, 2000) :

1. Letter Of Credits (L/C)

L/C adalah institusi berupa jaminan yang diterbitkan oleh bank atas

permintaan nasabahnya (aplicant) untuk membayar sejumlah uang

kepada penerima L/C (beneficiary) atas penyerahan seperangkat

dokumen sesaui dengan syarat dan kondisi yang diminta dalam L/C

(pasal 2 UCPDC, publikasi ICC No.500 revisi tahun 2003). Sistem

pembayaran ini lebih mendekati kesempurnaan dan dapat memilihara

kepentingan kedua belah pihak, dengan maksud :

a. Kepada penjual dipastikan akan adanya pembayaran bilamana

dokumen-dokumen pengapalan lengkap sesuai syarat-syarat L/C.

b. Kepada pembeli dipastikan bahwa pembayaran hanya akan

dilakukan oleh bank bila sesuai dengan syarat-syarat L/C.

Kepastian pembayaran itu tergantung dengan bentuk dan jenis L/C.

karena pihak bank hanya melihat dan berkepentingan dalam dokumen

saja dan tidak terlibat dalam barang-barang.

Page 50: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

a. Jenis – Jenis Letter Of Creditc

1) Revocable Letter Of Credits

Revocable Letter Of Credits adalah suatu L/C yang dapat diubah

atau dibatalkan setiap saat secara sepihak tanpa pemberitahuan

atau persetujuan pihak lain yang terkait.

2) Irrevocable Letter Of Credits

Irrevocable Letter Of Credits adalah suatu L/C yang tidak dapat

diubah atau dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan atau

persetujuan pihak lain yang terkait.

3) Confirmed Letter Of Credits

Confirmed Letter Of Credits adalah suatu L/C yang merupakan

jaminan pembayaran yang dilakukan lebih dari satu bank.

Beneficiary, sehingga hanya issuing bank yang bertanggung

jawab pembayarannya.

4) Clean Letter Of Credits

Clean Letter Of Credits adalah di dalam L/C tidak dicantumkan

syarat–syarat lain untuk penarikan suatu wesel, dalam arti tidak

diperlukan dokumen–dokumen lainnya, bahkan pengambilan

uang dari credit yang tersedia dapat dilakukan dengan

penyerahan kuitansi biasa.

5) Back to back Letter Of Credits

Page 51: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

Back to back Letter Of Credits adalah suatu L/C yang dibuka

atas dasar L/C lain atau pembukaan suatu L/C dengan jaminan

L/C (Master L/C).

6) Red Clause Letter Of Credits

Red Clause Letter Of Credits suatu L/C yang memuat syarat

bahwa beneficiary (eksportir) di perkenakan untuk menarik

sejumlah uang muka (advance payment).

7) Revolving Letter Of Credits

Revolving Letter Of Credits suatu L/C yang dapat dipergunakan

beberapa kali secara otomatis sesuai dengan jadwal yang

ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya L/C

dan biasanya bersifat commulative atau non commulative.

8) Documentary Letter Of Credits

Documentary Letter Of Credits penarikan wesel harus

dilengkapi dengan dokumen-dokumen lain sebagaimana disebut

dalam syarat-syarat dari L/C itu.

b. Jangka Waktu Pembayaran LC

a. Sight Letter Of Credits

Sight Letter Of Credits adalah suatu L/C yang perbayarannya

didasarkan atas wesel unjuk (sight draft) dan pembayarannya

dapat diterima dalam waktu yang relative singkat.

Page 52: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

b. Usance L/C

Usance L/C suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas

wesel berjangka (usance draft) dan pembayarannya baru dapat

diterima dalam waktu tertentu. Setelah mengetahui segala jenis

L/C yang telah dijelaskan diatas, seharusnya dapat dipahami

bahwa apapun jenis L/C hanyalah suatu cara/sistem

pembayaran transaksi perdagangan internasional yang dapat

menjembatani secara seimbang bagi eksportir dan importir

yang bertransaksi (Sarjianto dan Samodro R.B, 2007).

c. Proses Pembukaan Letter of Credit ( L/C)

Eksportir dan importir harus dapat memahami proses

aplikasi pembukaan L/C terlebih dahulu , hal ini diperlukan karena

dapat menambah pengetahuan dan pemahaman eksportir dan

importir dalam hal sistem pembayaran transaksi perdagangan

internasional.

Apabila eksportir dan importir kurang pengetahuan dan

pemahaman proses aplikasi pembukaan Letter of Credit, maka

dapat dipastikan bahwa akan terjadi kesalah pahaman yang dapat

menghambat proses perdagangan internasional.

Page 53: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Aplikasi L/C

L/C Advice

Gambar 2.2

L/C Opening Process Sumber : Amir M.S 2002

Keterangan :

1. Importir (applicant) meminta kepada bank devisinya untuk membuka

sebuah L/C sebagai dana yang dipersiapkan untuk melunasi hutangnya

kepada eksportir, sejumlah yang telah disepakati dalam sale’s contract dan

sesuai dengan syarat – syarat pencairan yang disebut dalam sale’s contract

dan merrujuk pada ketentuan UCPDC-500. L/C yang dibuka untuk dan atas

nama eksportir (beneficiary) atau orang atau badan usaha lain yang

ditentukan eksportir, sesuai dalam sale’s contract.

2. Opening bank adalah bank devisa yang diminta importir (applicant)

membuka L/C. Opening bank inilah yang bertanggung jawab melakukan

pembayaran atas L/C itu kepada eksportir (beneficiary). Opening bank

setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dengan importir, kemudian

melakukan pmbukaan L/C melalui bank korespondennya di Negara

eksportir. Pembukaan L/C dilakukan dengan surat, kawat, telex, faxsimili,

L/C Opening Proses

Importir (Aplicant)

Opening Bank

Eksportir (Beneficiary)

Advising Bank

Page 54: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

atau media elektronik lainnya yang sah. Penegasan pembukaan L/C dalam

bentuk tertulis itu disebut L/C Confirmation. Kemudian diteruskan oleh

opening bank kepada bank korespondennya untuk disampaikan kepada

penerima, yaitu eksportir yang disebut dalam surat itu. Bank koresponden

yang diminta opening bank untuk menyampaikan amanat pembukaan L/C

disebut advising bank.

3. Advising bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C yang

diterimanya dari opening bank meneruskan amanat pembukaan L/C itu

kepada eksportir yang berhak menerima dengan surat mengantar dari

advising bank. Surat pengantar itu disebut L/C Advice, Bila advising bank

diminta dengan tertulis oleh opening bank untuk turut menjamin

pembayaran atas L/C tersebut, maka advising bank juga disebut sebagai

confirming bank

2. Non Letter Of Credit

Pada periode tahun 1983-1997 (www.google.com/artikel.sejarah

bank indonesia: sistem pembayaran, 31/03/2009) Bank Indonesia (BI)

mulai mengembangkan beberapa sistem transaksi giral yang lebih

memudahkan fungsi pembayaran non tunai guna mengatasi

meningkatnya volume transaksi kliring dan akunting. Direksi BI

mengeluarkan keputusan untuk menetapkan otomasi penyelenggaraan

kliring di Jakarta sekaligus menetapkan pengguna warkat baku. Dalam

sistem baru ini teleks juga ditetapkan sebagai warkat pembukuan

Page 55: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(Original Document). Penyelenggara kliring adalah BI atau bank

pemerintah apabila di daerah tersebut tidak terdapat bank pemerintah. Di

kantor pusat BI dilaksanakan oleh bagian lalu lintas pembayaran giral.

Pengembangan otomasi sistem akunting dilanjutkan dengan

melakukan transfer dana antar kantor secara elektronik, selain itu

terdapat juga alat pembayaran non tunai untuk transaksi jasa dalam

valuta asing yang terdiri dari transfer, wesel, cek dan travelers cheque.

a. Advance Payment (Pembayaran di Muka)

“Advance Payment adalah pembeli (importir) membayar dimuka (pay

in advance) kepada penjual (eksportir) sebelum barang-barang dikirim

oleh penjual tersebut melalui bank dimana eksportir berdomisili.

Sehingga dengan adanya pembayaran di muka tersebut maka eksportir

mempunyai barang-barang maupun uang. Itu berarti importir

memberikan kredit kepada eksportir untuk mengirimkan barang

pesanan. Proses selanjutnya eksportir mengirimkan barang kepada

importir pada final destination yang telah dirujuk dan hak milik

barang yang telah dibuat atas nama importir sesuai dengan kontrak

formal maupun informal tergantung pada tingkat kepercayaan importir

terhadap eksportir. Sistem pembayaran ini biasanya dilakukan

importir untuk mempercepat pengiriman barang dan menghindari

pajak bank ( Roselyne Hutabarat,1992)”.

Faktor pendorong penggunaan Advance Payment, antara lain :

Page 56: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1. Kepercayaan importir yang penuh terhadap eksportir bahwa ia akan

menerima barang-barang yang dipesan.

2. Keyakinan importir bahwa Negara eksportir tidak akan melarang

ekspor barang yang bersangkutan setelah adanya pembayaran.

3. Keyakinan importir bahwa Pemerintah di Negara importir

mengizinkan adanya pembayaran di muka, kebayakan Negara tidak

mengizinkan.

4. Bahwa importir mempunyai likuiditas yang cukup atau dapat

memperoleh modal kerja melalui fasilitas ekspor.

Resiko pembayaran dengan Advance Payment, antara lain :

1. Adanya kemungkinan ketidaksesuaian barang yang diproses

dengan barang yang akan dikirim, meliputi spesialisasi produk,

standar, jumlah, mutu, dan jadwal pengiriman barang yang

disepakati.

2. Adanya kemungkinan eksportir sama sekali tidak mengirimkan

barang yang dipesannya.

“Namun importir dapat memperkecil resiko pembayaran dengan

advance payment apabila sebelum melakukan pembayaran,terlebih

dahulu untuk mendapatkan kepastian pembayaran dengan cara

mencari informasi tentang kredibilitas eksportir. Akan lebih aman lagi

jika importir meminta eksportir untuk mendapatkan jaminan bank

yang valid, yang menyatakan ganti rugi kepada importir bilamana

eksportir ingkar janji (Sarjianto dan Samodro R.B, 1997)”.

Page 57: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Telegraphic Transfer (www.kompas.com/artikel.konsultasi

perbankan oleh Stephen Liestyo, praktisi perbankan, 15/04/2009,

10.00pm) yaitu kiriman uang anda akan diproses dengan sarana

teletransmisi seperti teleks atau SWIFT. Transfer dapat dilakukan

dengan lebih cepat dan aman. Supaya kiriman uang sampai ke pihak

penerima tanpa hambatan, pastikan anda mencatumkan nama

penerima, nomor rekening penerima, nama bank penerima, jumlah

yang dikirim dengan lengkap dan benar.

Semakin banyak bank yang tergabung dalam SWIFT (Society for

Worldwide Interbank Financial Telecommunication) semakin mudah

kita kirim uang ke berbagai negara. Metode transfer mana yang akan

dipilih, tergantung dari keperluan kecepatan pengiriman uang tersebut

dibutuhkan dan ini akan berpengaruh pada biaya transfer.

b. Open Account (Perhitungan Kemudian)

“Sistem pembayaran ini adalah kebalikan dari sistem Advance

Payment. Dalam hal ini yang menanggung resiko adalah eksportir,

sedangkan yang mendapat fasilitas kredit atau penangguhan

pembayaran adalah importir (Roselyne Hutabarat,1992)”

Dengan kata lain, cara pembayaran ini disebut open account

karena belum dilakukan pembayaran apa-apa oleh importir kepada

eksportir sebelum barang-barang dikapalkan atau tiba dan diterima

importir atau sebelum waktu tertentu yang telah disepakati.

Selanjutnya, dalam invoice tersebut eksportir akan mencantumkan

Page 58: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

tanggal atau waktu tertentu importir harus melakukan pembayaran dan

pemberian discount harga bagi pembayaran yang dilakukan sebelum

jatuh tempo.

Dalam transaksi dengan menggunakan open account terdapat

resiko-resiko sebagai berikut:

1. Eksportir tidak mendapat perlindungan atau kepastian apakah

importir akan membayar.

2. Karena tidak ada bukti, maka dalam hal importir tidak membayar,

eksportir sulit membuktikan di pengadilan bahwa ia mempunyai

tagihan kepada importir.

3. Penyelesaian-penyelesaian perselisihan akan menimbulkan ongkos

bagi eksportir terutama bila ia harus datang ke tempat importir.

Berikut ini adalah jaminan yang mungkin dapat diperoleh

eksportir dengan syarat-syarat pembayaran open account, antara lain :

1. Pengetahuan bahwa pembeli mempunyai nama tau reputasi baik.

2. Pengetahuan bahwa keadaan ekonomi dan politik Negara pembeli

stabil.

3. Asuransi kredit yang ada.

c. Collection Draft (Wesel Inkaso)

Sistem pembayaran ini lebih besar kekuatannya dari “open

account” sebab eksportir mempunyai hak dalam pengawasan barang-

barang sampai draft ataau weselnya di aksep atau dibayar. Eksportir

Page 59: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

atau si penarik wesel (drawer) mengapalkan barang-barang ekspornya

yang ditujukan kepada importir dan sementara itu dokumen-dokumen

kepemilikan atau penguasaan atas pengiriman barang-barang tersebut

secara langsung atau melalui banknya di dalam negeri dikirim ke bank

importir di luar negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang

bersangkutan (drawee).

Dokumen-dokumen tersebut dapat diserahkan kepada importir

atas dasar :

1. D/P (Document against Payment)

Yaitu penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila

importir telah membayar.

2. D/A (Document against Acceptance)

Yaitu penyerahan dokumen kepada importir apabila importir telah

mengaksep wesel yang bersangkutan.

Keuntungan importir melakukan pembayaran dengan collection

draft, antara lain :

1. Importir tidak perlu menyetor sejumlah uang untuk menjamin

pembukaan L/C.

2. Importir tidak perlu membayar biaya bank yang besar.

3. Importir tidak perlu membayar sebelum menerima dokumen-

dokumen pemilikan barang.

Kerugian eksportir karena menanggung resiko, antara lain :

1. Resiko ekonomi dan politik Negara importir.

Page 60: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

2. Importir membatalkan transaksi.

3. Importir mengulur-ulur waktu pembayaran.

4. Tidak tersedianya foreign exchange (devisa) di Negara tersebut.

d. Consignment (Konsinyasi)

Consignment adalah pengiriman barang-barang ekspor pada

importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh

eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga

yang ditetapkan oleh eksportir. Barang-barang trersebut dikumpulkan

dan dijual oleh importir yang merupakan agen dari eksportir tersebut

dan segera setelah barang-barang tersebut terjual maka

pembayarannya akan dilakukan kepada eksportir. Bilamana barang-

barang tersebut tidak terjual, maka akan dikembalikan kepada

eksportir.

Dalam sistem konsinyasi ini eksportir tetap memegang hak milik

atas barng, sedang importir hanya merupakan pihak yang dititipi

barang untuk dijual. Dengan demikian maka eksportirlah yang

memegang resiko yang mungkin terjadi, yaitu :

1. Modal terlalu lama tertimbun pada barang yang diperdagangkan.

2. Tidak adanya kepastian eksportir akan menerima pembayaran.

3. Eksportir dapat menjadi korban kenakalan importir yang

melaporkan barng telah terjual pada saat harga belum naik, padahal

pada saat tersebut barang belum dijual, sehingga hasil ekspor yang

diterima eksportir tidak sesuai dengan yang seharusnya diterima.

Page 61: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

4. Bila importir tidak membayar, tidak ada bukti yang diperoleh

eksportir menuntut importir di pengadilan.

e. Cara pembayaran lain-lain :

1. Barter

Barter adalah pembayaran harga barang yang diimpor dengan

harga barang yang diekspor yang nilainya sama.

2. Barter konsinyasi

Barter Konsinyasi adalah pembayaran harga barang yang diimpor

dibayar dengan barang yang diekspor yang nilainya sama kecuali

bahwa selisih harga harus dibayar oleh importir luar negeri.

3. Advance payment kurang dari 100%

Advance payment kurang dari 100% adalah pembayaran dimuka

bukan dari selisih barang yang diekspor tetapi 10%, 25% s/d 95%

dari harga barang ekspor sisanya ditagih dengan “colection”

4. Pembayaran secara tunai

Pembayaran secara tunai adalah pembayaran langsung tunai (cash)

oleh pembeli (importir) kepada penjual (eksportir) dan biasanya

pembeli mempunyai perwakilan (agen) di tempat penjual.

Page 62: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

44

BAB III

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Objek Penelitian

1. Sejarah dan Perkembangan PT. Batik Danar Hadi Surakarta

PT Batik Danar Hadi Surakarta berdiri sejak 1967. Pendirian tersebut

diprakarsai oleh Bapak R.H. Santoso. Nama Danar Hadi diambil dari nama

istri Bapak R.H. Santoso yaitu, Ibu Hj. Danarsih dan nama orang tua Ibu

Danarsih, yaitu Bapak Hadi Priyono.

Pada awal pendirian, PT Batik Danar Hadi merupakan perusahaan

perseorangan dan kemudian dikelola secara turun temurun. PT Batik

Danar Hadi pada mulanya merupakan home industry dimana perusahaan

menyediakan bahan baku serta pcngolahannya, sedangkan para buruh

mengerjakannya di rumah masing-masing. Para buruh pabrik, sebagian

besar berasal alau bertempat tinggal di sekitar perusahaan. Adapun

produksi utama perusahaan ini adalah batik tulis.

Berkat keuletan, pengalaman, keahlian dan jiwa wiraswasta yang

dimiliki oleh Bapak R.H. Santoso selama dua dasawarsa perusahaan ini

mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini ditandai dengan adanya

peningkatan jumlah permintaan dari tahun ke tahun. Perkembangan

tersebut didukung oleh adanya kemudahan perusahaan dalam

mendapatkan bahan baku. PT Batik Danar Hadi terkenal dengan motif dan

warna yang relatif masih tradisional. Tetapi setelah dua dasawarsa

Page 63: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

perusahaan mengalami kemerosotan, yang disebabkan oleh semakin

berkembangnya industri tekstil dan konveksi yang sejak semula

merupakan saingan bagi perusahaan batik. Sehingga perusahaan kesulitan

untuk mendapatkan kain sebagai bahan baku industri batik. Dengan alasan

inilah perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produk dengan

menciptakan motif dan warna yang menyimpang dari motif dan warna

tradisional.

Adanya keuletan, keahlian, pengalaman dan jiwa wiraswasta

pimpinan perusahaan, baik dalam mendesain. produk maupun dalam

mengelola perusahaan sangat menunjang perkembangan perusahaan.

Dengan adanya corak dan motif batik yang mengikuti selera konsumen

dan mode yang sedang digemari, akhirnya perusahaan dapat meningkatkan

omset penjualan sedikit demi sedikit.

Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1984,

PT Batik Danar Hadi beralih dari perusahaan perseorangan menjadi

perusahaan yang berbadan hukum dan memperoleh ijin resmi dari

pemerintah (HO, SIUP, Ijin Industri), yang kemudian bernama PT Batik

Danar Hadi dengan akte notaris sebagai berikut:

Nomor : 17

Tanggal : 11 Desember 1984

Nama Notaris : Maria Theresia Budi Santoso, SH

Nomor Akte : Akte Menteri kehakimanNo. 02-5355NT01

1TH85, tanggal 24 Agustus 1986

Page 64: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Adapun lokasi PT. Batik Danar Hadi adalah di Jl. Dr. Rajiman No

164 Surakarta sebagai kantor pusat dan mendirikan cabang-cabang di

Jakarta, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Kuta-Bali, Ujung

Pandang dan Batam.

Berdasarkan akte pendiriannya PT. Batik Danar Hadi bergerak dalam

bidang :

a. Batik atau tenun

b. Tekstil atau printing

c. Konveksi

d. Perdagangan ekspor impor dan interinsulir yang berhubungan engan

ketiga bidang di atas.

e. Usaha-usaha lainnya yang tidak bertentangan dan tidak melanggar

ndang-undang yang berlaku.

Bidang usaha yang telah dijalankan selama ini adalah industri dan

perdagangan batik melalui kantor pusatnya di Surakarta dan cabang-

cabangnya yang ada. Ijin-ijin yang telah diperoleh antara lain Surat Ijin

Usaha Perdagangan (SIUP) No. 69 / PBI /11.21 / 85, tanggal 24 Juli 1985.

Direktur perusahaan batik ini yang pertama kali saat berdirinya

sampai sekarang belum berubah yaitu tetap Bapak R.H. Santoso. Adapun

jenis perusahaan batik ini berbentuk PT tertutup. Persero-persero yang ada

didalamnya yaitu Bapak R.H. Santoso, Nyonya Danarsih Santoso, Diah

Kusuma Sari, Diana Kusuma Dewati, Dian Kusuma Hadi, Dewanta

kusuma Wibowo, Ibu Dra. Mariam Sampoerna dan Bapak Suhendro, B.Sc.

Page 65: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Saham-saham yang dimiliki perusahaan ini tidak diperjual belikan kepada

pihak luar. Tanggung jawab atas perusahaan ini dipegang oleh redaksi,

demikian juga susunan pimpinan pada waktu berdiri sampai sekarang tidak

mengalami perubahan.

2. Struktur Organisasi PT Batik Danar Hadi Surakarta

Organisasi adalah suatu sistem usaha kerjasama sekelompok orang

untuk mencapai tujuan bersama. Jadi Organisasi itu sendiri terdiri dari

beberapa unsur saling berhubungan. Dalam melaksanakan suatu pekerjaan

yang relatif besar membutuhkan kerjasama antara dua orang atau lebih.

Untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan

pekerjaan, maka setiap orang yang terlibat dalam sistem pekerjaan tersebut

harus mengetahui dengan jelas tugas dan tanggung jawab masing-masing

dalam menyelesaikan pekerjaan.

Struktur Organisasi merupakan suatu kerangka hubungan antara

pejabat maupun bidang kerja yang satu dengan yang lainnya sehingga

akan tampak mengenai kepegawaiannya. Suatu Organisasi dalam upaya

mencapai tujuan, mutlak memerlukan adanya struktur organisasi yang

sesuai dengan aktivitas yang dijalankannya. Terlebih lagi suatu organisasi

yang telah maju dan besar, struktur organisasi dapat berfungsi untuk

memudahkan pimpinan dalam mengawasi aktivitas organisasi yang

dipimpinnya.

Page 66: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Struktur organisasi yang baik dan teratur dapat membawa

keuntungan dalam pelaksanaan pekerjaan dan dari struktur organisasi

inilah dapat diketahui tentang kedudukan, tanggung jawab, wewenang,

tugas dan kewajiban dari masing-masing personel. Dengan struktur

organisasi yang baik akan diperoleh keterangan mengenai:

a. Besar kecilnya organisasi yang bersangkutan.

b. Saluran perintah dan tanggung jawab masing-masing personel.

c. Jabatan yang terdapat dalam organisasi beserta jabatannya.

d. Perincian dan tugas-tugas dari masing-masing unit organisasi

Bagi perusahaan maupun instansi. baik dalam skala besar maupun

kecil, struktur organisasi merupakan seperangkat yang sangat penting

untuk mengadakan pembagian tugas atau pekerjaan. Struktur organisasi

divisi ekspor pada PT Batik Danar Hadi adalah sebagai berikut:

Page 67: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

49

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT. Batik Danar Hadi Surakarta Divisi Ekspor Sumber : PT. Batik Danar Hadi Surakarta

Cross Utilization : Pelaksana

Manager Export

M. Burhani

Spv Pemasaran : TBA

Spv. Produksi : Nurul B

Spv. Pengemb. Product : Umi

Isthiharoh

Spv Gudang : Siswadi

Spv Persiapan Dok Eksport : Pak. Gi’

Kont. Trans & Inc :Hery Sulistyo

Production : Senior Staff

Purchasing : Senior Staff

Merchandiser QC Bahan-Bahan

Bahan-bahan & sample

Penerimaan Luar

Pengepakan & Pengiriman

Doc & Leason : Senior Staff

Keu & Umum : Joko P

Page 68: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi PT Batik Danar

Hadi Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Manajer, Bertugas mengelola fungsi manajemen agar berlangsung

sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

b. Spv. Pemasaran, bertugas dan bertanggung jawab terhadap

pemesanan produk/penjualan, bekerja sama dengan Merchandiser

untuk mempromosikan produk.

c. Spv. Produksi, , bertugas dan bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan proses produksi, menjaga kualitas dan kuantitas hasil

produksi.

d. Spv. Gudang, bertugas dan bertanggung jawab dalam pengawasan

barang yang masuk dari suplier, serta pengawasan terhadap kualitas

produk.

e. Spv. Persiapan Doc. Export, bertugas dan bertanggung jawab untuk

membuat dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk barang yang

akan diekspor.

f. Spv. Pengembangan Produk, bertugas dan bertanggung jawab

untuk mengembangkan produk, melekukan koordinasi antar

manager/spv tentang pengembangan produk.

g. Kont. Trans & Inc, bertanggung jawab terhadap penganalisaan

keuangan perusahaan, pelaporan data keuangan dan pembukuan

perusahaan.

Page 69: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

h. Keu & Umum, bertugas dan bertanggung jawab terhadap

pengelolaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan perusahaan.

i. Production, bertanggung jawab kepada supervisor produksi,

membantu tugas-tugas supervisor produksi, dan melakukan

koordinasi dengan Spv Produksi & Purchasing.

j. Purschasing, bertanggung jawab kepada supervisor produksi,

membantu tugas-tugas supervisor produksi tentang penerimaan dari

luar dan pemesanan produk, dan melakukan koordinasi dengan Spv

Produksi & asisten produksi.

k. Doc & Leason, membantu tugas-tugas supervisor Dokumen Ekspor,

melakukan koordinasi dan bertanggung jawab terhadap data-data

yang akan diarsip ataupun yang diperlukan dalam ekspor.

l. Merchandiser, bertugas dan bertanggung jawab dalam penjualan,

sehingga berhubungan dengan buyer di luar negeri.

m. Bahan-bahan & Sample, melakukan koordinasi dan membantu

tugas-tugas Spv Gudang dalam persiapan produksi dan sample yang

akan dikirimkan kepda buyer.

n. Quality Control Bahan-bahan, melakukan koordinasi dan

membantu tugas-tugas Spv Gudang dalam mengontrol kualitas

bahan-bahan yang akan menjadi komponen produk serta membuat

program untuk mengendalikan kualitas.

Page 70: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

o. Penerimaan Luar, bertugas dan bertanggung jawab dalam

penerimaan setoran dari supplier kemudian setoran tersebut dicek

agar didapat kesesuaian setoran yang dibutuhkan.

p. Pengepakan & Pengiriman, bertugas untuk membungkus produk

yang sudah jadi.

3. Aspek Personalia

a. Pengelompokan Karyawan

Pengelompokan karyawan pada PT. Batik Danar Hadi adalah sebagai

berikut :

1) Staff adalah karyawan yang bertugas sebagai konseptor, status

berpendidikan yang ditetapkam minimal SMA/memiliki keahlian

dan ketrampilan khusus yang dimiliki melalui suatu pendidikan.

2) Karyawan harian adalah karyawan yang bekerja dibawah tanggung

jawab staff dan menerima upah setiap minggu dengan perhitungan

berdasarkan jumlah hari kerja.

3) Karyawan borongan adalah karyawan yang menerima upah

berdasarkan nilai barang yang mereka buat.

b. Sistem Penerimaan Karyawan

PT Batik Danar Hadi dalam merekrut tenaga kerja dilakukan dengan

cara :

Page 71: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

1) Internal

Dengan mencari tenaga kerja yang berkualitas dan mampu

melaksanakan tugas yang diambil dari tenaga kerja yang sudah ada

di dalam perusahaan dengan asumsi pengembangan karyawan.

2) Eksternal

Pada saat ada formasi kosong akan diisi oleh seseorang yang

berkualitas dan brkompeten dibidangnya, sistem yang digunakan

dengan mengadakan tes bagi calon karyawan dari luar perusahaan.

c. Jam Kerja dan Cuti

PT. Batik Danar Hadi menetapkan sebanyak lima hari kerja dalam

satu minggu, kecuali hari libur nasional. Jam kerja karyawan mulai

pukul 08.00 sampai pukul 17.00 dengan waktu istirahat pukul 11.30

sampai 12.30.

Cuti yang diberikan oleh PT. Batik Danar Hadi antara lain :

1) Cuti tahunan, dengan ketentuan 12 bulan kerja mendapatkan cuti

12 hari yang dapat diambil sebanyak empat kali.

2) Cuti sakit, dengan ketentuan 3 bulan pertama mendapat gaji 100%,

tiga bulan kedua mendapat gaji 75%, tiga bulan ketiga mendapat

gaji 50%, tiga bulan keempat mendapat gaji 25% ( jika belum

sembuh terpaksa dilakukan pemutusan hubungan kerja)

3) Cuti melahirkan, dengan ketentuan sampai kelahiran kedua selama

3 bulan dan mendapatkan gaji 100%.

Page 72: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

4. Aspek Produksi

a. Pengenalan Batik

Kata batik menurut bahasa jawa diambil dari kata ‘ambatik’,

yaitu kata ‘amba’ yang berarti menulis dan akhiran ‘tik’ yang berarti

titik kecil, tetesan, atau membuat titik. Jadi batik mempunyai arti

menulis atau melukis titik, tetapi secara esensial batik diartikan sebagai

sebuah proses atau tehnik menahan warna dengan menggunakan lilin

malam. Untuk itu batik dapat diatikan sebagai sebuah proses menahan

warna memakai lilin malam secara berulang-ulang diatas kain. Lilin

malam yang digunakan sebagai penahan dan mencegah agar warna

tidak menyerap diatas kain didaerah yang ditutup lilin malam tersebut.

Lilin tersebut juga dapat berfungsi sebagai pembentuk motif dan corak

pada batik tersebut.

Batik di Indonesia memiliki perkembangan dan mencapai suatu

nilai seni yang sangat tinggi dan juga sangat populer khususnya di

pulau Jawa. Batik menjadi sebuah tradisi yang melekat dan menjadi

sebuah kultur seni di masyarakat yaitu sebagai pakaian tradisional

masyarakat Jawa saat itu. Kebudayaan ini berkembang dan meluas ke

seluruh kepulauan di Indonesia. Batik menjadi sangat populer dan

disukai masyarakat Indonesia, selain itu batik juga menjadi pakaian

resmi nasional Indonesia. Batik saat ini menjadi suatu pusat industri

yang sangat penting yang ikut meramaikan industri pakaian di

Indonesia dan juga di dunia. Batik sangat digemari oleh orang-orang di

Page 73: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

berbagai dunia terbukti PT. Batik Danar Hadi dapat mengekspor batik

ke berbagai negara, antara lain : Amerika Serikat, Kanada, Hongkong,

Jepang, Inggris, Yunani.

b. Persiapan Produksi

Dalam proses produksi tentunya diperlukan persiapan-persiapan

agar proses tersebut dapat berjalan lancar. Persiapan awal yang

dilakukan sebelum proses produksi adalah :

1. Planning

a) Menerima order pembuatan dari bagian design sesuai dengan

jumlah, kualitas, motif, ukuran dan macanya.

b) Merencanakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses

produksi, memperkirakan waktu penyelesaian pekerjaan dan

memperkirakan alat-alat yang diperlukan dalam proses

produksi.

2. Mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses

produksi

a) Persiapan bahan-bahan produksi

Bahan-bahan yang dipergunakan dalam proses produksi terdiri

dari dua jenis yaitu :

1) Bahan baku

Bahan baku untuk membuat batik adalah kain mori. Kain

mori ada beberapa jenis yaitu mori prima, mori primissima

dan mori biru. Dalam pembuatan batik juga dapat

Page 74: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

menggunakan kain voillissima, kain voil, kain sutra alam,

kain sutra tiruan (santung), kain georgette. Kain yang

digunakan untuk ekspor terkadang di impor dari suatu

negara (pakistan) sesuai dengan permintaan buyer.

2) Bahan pembantu

Bahan pembantu yang digunakan terdiri dari :

a. Malam dan lilin

b. Paraffin

c. Gondorukem

d. Lemana

e. Bahan pewarna

f. Prada (masih diimpor dari India dan Pakistan)

b) Persiapan alat-alat produksi

(1) Alat untuk membatik tradisional

a) Gawangan, merupakan alat dari kayu atau bambu utuh

dan berkaki empat untuk sandaran kain batik.

b) Bandul, merupakan alat yang terbuat dari besi atau

benda berat lainnya yang diletakkan diatas kain yang

terbentang di gawangan agar kain tidak tertiup angin

atau bergeser.

c) Canting, merupakan alat yang berbentuk mirip

mangkuk untuk tempat cairan malam yang mempunyai

carat/ moncong untuk keluaran malam. Canting

Page 75: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

berdasarkan caratnya dibagi menjadi lima, antara lain :

Canting cecek adalah canting yang caratnya berlubang

kecil dan digunakan untuk membuat titik, Canting Isen

adalah canting yang caratnya berlubang besar dan

dignakan untuk membuat coretan-coretan dalam suatu

bagian motif, Canting carat adalah canting untuk

membuat garis-garis malam pada bagian motif dipinggir

kain, Canting Tembokan adalah canting yang caratnya

berlubang besar dan digunakan untuk mengisi atau

menutup bagian motif yang besar, dan Canting

Klowongan adalah canting yang digunakan untuk

menutup garis-garis tepian pola.

d) Wajan, adalah alat untuk memasak lilin dan malam.

e) Kompor, dalah alat untuk memasak bahan-bahan.

f) Jegul, adalah kuas bambu untuk memblok/ menutup

bagian tertentu.

g) Kawat jos, adalah alat untuk menghapus/menghilankan

malam bila terjadi kesalahan.

h) Cawuk, adalah alat dari seng atau besi plat untuk

mengeruk malam.

(2) Alat untuk membatik printing

a. Meja kasur, adalah alat untuk alas kain yang akan dicap

b. Slebrak, alat untuk alas diatas meja kasur.

Page 76: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

c. Angsang, alat yang terbuat dari tembaga yang

diletakkan datas malam mendidih.

d. Kompor dan wajan

e. Pengecap, alat yang terbuat dari besi untuk mengecap

kain.

f. Strip, alat yang terbuat dari kertas untuk menghalangi

agar kelebihan cap tidak mengecap bagian lain.

(3) alat untuk pewarnaan

a. Tlawan atau bak adalah alat untuk meredam kain yang

akan diberi warna.

b. Baskom atau ember adalah alat un tuk meredam kain

batik yang telah diberi warna.

3. Pendistribusian tugas yaitu menyerahkan tugas atau oerder

pembuatan pada bagian pembuatan batik. Untuk kebutuhan ekspor,

perusahaan memberikan order pembuatan kepada para pembatik

kecil yangbekerja sama dengan PT. Batik Danar Hadi, pembatik ini

biasa disebut penyangga.

c. Produk yang dihasilkan dan proses produksi

Jenis batik yang dihasilkan PT. Batik Danar Hadi antara lain

batik tulis, batik printing, batik spray, dan batik cap. Batik-batik

tersebut memiliki proses produksi yang berbeda-beda. Proses produksi

untuk tiap-tiap jenis batik dapat dijelaskan sebagai berikut :

1). Proses produksi untuk batik tulis

Page 77: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Batik tulis merupakan batik yang spesial dan mahal dibanding

dengan batik yang lain, karena didalam pembuatan batik ini sangat

diperlukan keahlian serta pengalaman, ketelitian, kesabaran dan

juga waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah batik tulis.

Untuk sebuah batik tulis paling cepat dapat diselesaikan selama

dua minggu oleh seorang pembatik, itupun dikarenakan cuaca yang

cerah dan desain motif yang biasa dan tidak terlalu rumit.

Tahap-tahap dalam proses produksi batik tulis adalah sebagai

berikut :

a) Proses persiapan pada batik tulis

1. Meloyor, proses merebus kain yang akan dibatik untuk

menghilangkan kanji yang berasal dari pabrik yang

bertujuan agar zat pewarna dapat mudah meresap/merata

pada kain

2. Nganji, adalah proses memasukkan kain pada larutan kanji

khusus batik agar malam yang digunakan dalam penutupan

bagian tertentu mudah dilorot/dihilangkan/dilepas

3. Ngemplong, adalah proses memukul-mukul kain dengan

palu kayu agar kain batik manjadi rata atau halus sehingga

mudah dibatik.

b) Proses batik tulis Multi colour

1. Corekan, adalah membuat motif/gambar pada kain yang

akan di batik dengan menggunakan pensil. Pola/pakem

Page 78: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

motif diarahkan oleh Departemen Produksi dan Desain

Motif, tetapi para pembatik ahli dapat berkreasi sendiri

untuk pola-pola tertentu.

2. Ngengrengan, adalah menutup coretan/corekan tersebut

dengan menggunakan peralatan (berbagai jenis canting).

3. Coletan, adalah pemberian warna pada bagian tertentu yang

diinginkan dengan menggunakan kuas bambu, pewarnaan

menggunakan obat indigasol dan rapidol.

4. Tutupan adalah menutup bagian yang telah dicolek tersebut

dengan malam agar pada saat pencelupan warna-warna

yang diinginkan tidak berubah atau terkena warna baru.

5. Wedel, adalah pemberian warna latar dengan proses celup

warna. Wedel sering disebut dengan ndasari (memberi

dasar dengan menggunakan obat indibasol, naptol, dan

garam)

6. Kelengan (nglorot), adalah menghilangkan malam yang

masih ada pada proses wedel, pada proses ini telah tampak

warna-warna pada motif yang diinginkan.

7. Kesik biron, adalah proses menutup warna-warna putih

dengan malam menggunkan canting tembokan.

8. Biron, adalah menutup motif cecek-cecek atau titik-titik,

baik kesik biron atau biron dilakukan guna proses

pewarnaan selanjutnya.

Page 79: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

9. Nyoga, adalah pemberian warna soga atau coklat dengan

zat pewarna soga. Bahan warna soga terdiri dari :

a. Bahan soga obat disebut naptol (coklat) dan garam.

b. Bahan soga jawa disebut tinggi dan tiger, bahan-bahan

tersebut dari pepohonan.

10. Nglorot, adalah menghilangkan malam yang masih

menempel pada proses akhir

Pada proses pembuatan batik tradisional pada dasarnya

sama dengan pembuatan batik multi colour. Pada proses batik

tradisional tidak terdapat proses coletan/nyolet karena pada batik

tradisional sebagian besar bewarna soga/coklat sehingga tidak

diperlukan proses pewarnaan yang beraneka ragam, maka juga

tidak terdapat proses tutupan.

2). Proses produksi untuk batik printing.

Batik printing juga disebut batik sablon, karena proses pembatikan

ini menyerupai dengan proses penyablonan. Motif batik telah

dibuat dan desain diprint diatas alat offset/sablon (plangkan),

sehingga dapat memudahkan pengerjaan batik ini, khususnya

pewarnaan dapat langsung dilakukan dengan alat tersebut.

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik printing ini adalah

sebagai berikut :

1. Tahap pertama atau disebut juga proses pembatikan dan

pewarnaan pertama, yaitu pembuatan pola dan motif yang

Page 80: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

dikehendaki diatas kain putih dengan disablon atau diprint

menggunakan alat cetak sablon (plangkan).

2. Tahap selanjutnya dapat dilakukan seperti proses pertama

untuk pewarnaan kedua dan juga sebagai kombinasi motif

batik, proses ini dapat dilakukan berulang kali sesuai batik

yang diinginkan.

3. Proses selanjutnya dilakukan dengan menjemur atau

mengeringkan kain tersebut dibawah terik matahari jika ada,

atau dapat juga diletakkan diatas tungku atau oven khusus.

4. Setelah kering, kain tersebut dicuci untuk melekatkan dan

menguatkan warna pada kain, kemudian dijemur kembali.

Proses pembatikan dapat selesai sampai disini, tetapi untuk

batik yang lebih rumit dan kompleks dapat melakukan tahap

selanjutnya.

5. Dilakukan kembali proses pembatikan, yaitu melukis dengan

lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang

akan tetap dipertahankan pada proses pencelupan warna.

6. Proses dilanjutkan dengan proses pencelupan warna.

7. Proses selanjutnya, menghilangkan lilin malam dari kain

tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas

diatas tungku.

8. Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan

kemudian mengkeringkannya dengan menjemurnya.

Page 81: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

3). Proses produksi untuk batik spray atau batik tanpa cap

Batik ini tergolong baru, batik spray adalah batik tanpa cap yang

mempunyai motif abstrak/marble, perpaduan banyak warna

membuat batik ini banyak digemari terutama untuk konsumen luar

negri.

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik spray adalah

sebagai berikut :

a. Kain cotton putih dipotong kurang lebih 22 yard (1 pis),

kemudian dibasahi (dicelup) dengan air. Kain yang sudah

dibasahi dengan air sepanjang 22 yard tersebut diletakkan

diatas karpet plastik untuk di kerut-kerut hingga panjangnya

tinggal 6 yard. Teknik ini untuk menghasilkan efek

abstrak/marble pada pewarnaan.

b. Kain yang sudah basah dan dikerut tersebut diberi warna (min

3 warna). Cara pemberian warna tersebut dengan tehnik

“kenyuk” yaitu memberi warna dengan spon yang dibasahi

dengan zat warna kemudian dikuaskan pada kain putih. Ketiga

warna tersebut dikuaskan bersama-sama tapi ditempat berbeda

dan berdekatan satu dengan yang lain sesuai porsi yang

diinginkan. Setelah semua kain tertutup dengan warna,

kemudian dipanaskan di terik matahari untuk mendapatkan

efek abstrak/marble. Setelah efek tersebut muncul dan kain

kering, lalu dimasukkan ke cairan water glass.

Page 82: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

c. Water glass adalah cairan kimia yang fungsinya untuk

mematikan warna yang sudah melekat pada kain agar tidak

luntur. Kain warna yang sudah dimatikan tersebut dikeringkan

dengan penjemuran. Setelah kering dilakukan pencucian.

d. Pencucian dilakukan dengan air biasa yang fungsinya untuk

menghilangkan water glass dan zat kimia serta kotoran lainnya.

Sisa warna yang tidak terfiksasi akan hilang setelah dilakukan

pencucian. Biasanya dalam pencucian diberi campuran

pewangi/pelembut pakaian sehingga hasil pencucian akan

menjadi lembut.

e. Kain batik yang sudah dicuci, kemudian dijemur hingga kering

dan jadilah kain batik tanpa proses cap dengan malam atau

dinamakan Spray batik atau Batik tanpa cap.

4). Proses produksi pada Stamped batik/batik dengan cap

Batik cetak atau yang disebut juga dengan batik cap, merupakan

proses pembatikan yang menggunakan cap atau alat cetak atau

stempel yang terbuat dari tembaga dan pada cap tersebut telah

terpola batik. Sehingga proses pembatikan cetak (cap) ini dapat

jauh lebih cepat dan mudah. Untuk pengerjaan batik ini dapat

diproduksi secara banyak dan juga hanya diperlukan waktu singkat

untuk menyelesaikannya.

Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan batik cetak ini adalah

sebagai berikut :

Page 83: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

1. Proses sama dengan batik spray (1-5) sampai jadi kain batik

tanpa cap.

2. Kain batik tanpa cap tersebut kemudian dicap dengan alat

tembaga yang sudah berbentuk motif dengan proses

wax/malam.

3. Setelah kain dicap dengan wax/malam, kemudian dimasukkan

ke dalam larutan kaporit yang fungsinya untuk

membuang/menghilangkan warna yang tidak dibutuhkan yaitu

warna yang tidak tertutupi wax/malam, sehingga bagian kain

warna yang tidak tertutupi wax/malam akan menjadi putih lagi.

Hal ini berfungsi untuk proses pewarnaan pada warna

background. Setelah proses ini selesai lalu dijemur hingga

kering.

4. Proses pewarnaan pada background pada prinsipnya sama

dengan pewarnaan pada motif (proses no.2 sampai dengan 5

pada tahap proses produksi batik spray). Kain yang sudah

diwarnai motif maupun background dan masih tertutup

wax/malam pada warna motif tersebut, dimasukkan kedalam air

mendidih yang fungsinya untuk menghilangkan wax/malam

yang menempel pada kain. Setelah semua bersih dari

wax/malam, kemudian dimasukkan air lagi untuk proses

pencucian. Setelah selesai dicuci dan diberi pelembut pakaian

Page 84: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

lalu dilakukan pengeringan dengan cara dijemur. Setelah kering

jadilah kain batik dengan cap/stamped Batik.

B. Pembahasan Masalah

1. Sistem Pembayaran Ekspor pada PT. Batik Danar Hadi

Suatu kegiatan usaha atau bisnis tentunya terjadi proses pembayaran

atas barang/jasa yang telah dikeluarkan ataupun atas barang/jasa yang

diterima. Dalam kegiatan ekspor tentunya lebih rumit karena perdagangan

lintas negara menyebabkan klaim-klaim terhadap suatu pembayaran

tentunya sangat sulit dilakukan karena adanya perbedaan negara tersebut.

Untuk itu dilakukan suatu sistem pembayaran yang tentunya sesuai dengan

suatu kasus ekspor didalam suatu perusahaan. PT Batik Danar Hadi

tentunya sangat berhati-hati dalam menentukan sistem pembayaran yang

akan digunakan dalam ekspor. Buyer dengan perusahaan akan selalu

berunding atau bernegosiasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

ekspor tersebut seperti harga, kualitas barang, cara pengiriman, waktu

pengiriman, dan termasuk didalamnya adalah penentuan sistem

pembayaran. Sistem pembayaran yang digunakan oleh perusahaan adalah

Telegraphic Transfer. Perusahaan juga pernah menggunakan Letter Of

Credit, namun untuk kurun waktu terakhir ini PT. Batik Danar Hadi lebih

memilih menggunakan Telegraphic Transfer.

Page 85: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Telegraphic Transfer

PT Batik Danar Hadi menggunakan metode pembayaran advance

payment dengan alat pembayarannya adalah Telegraphic Transfer.

Mekanisme pembayaran advance payment yaitu importir akan

membayarkan sebagian dari nilai transaksi ekspor, baru eksportir akan

mempersiapkan barang sampai barang ready to export, sebelum barang

dikirim importir harus mengirimkan pelunasan baru eksportir akan

menyerahkan dokumen-dokumen ekspor kepada importir. Dalam

kaitannya dengan alat pembayaran (pengiriman uang) PT Batik Danar

Hadi menggunakan Telegraphic Transfer (TT). Telegraphic Transfer

dipilih karena pengiriman uang melalui media ini akan lebih cepat

sampai ke tangan eksportir. Untuk itu Telegraphic Transfer lebih

sering digunakan sebagai sistem pembayaran ekspor oleh PT Batik

Danar Hadi Surakarta

Penggunaan Telegraphic Transfer sebagai sistem pembayaran

dapat dilihat pada transaksi berikut ini, importir yang berasal dari

Inggris yaitu perusahaan “IN” mengadakan kontrak perdagangan

ekspor dengan PT Batik Danar Hadi Surakarta yang terlebih dahulu

dilakukan proses negosiasi. Barang yang akan di ekspor adalah batik

yang masih berbentuk lembaran kain. Panjang keseluruhan kain yang

akan di ekspor sepanjang 1,488 yard dan senilai USD 4,687.20 (harga

Cost and Freight (CNF) Southhamtom). Kain batik yang sudah jadi

akan dirol, setelah itu rol dibungkus dengan plastik kemudian di

Page 86: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

packing dalam kardus. Perusahaan sangat memperhatikan kualitas

barang, sehingga sebelum kain dirol harus dilakukan pemeriksaan atau

seleksi berulang-ulang dari kain tersebut untuk memastikan warna kain

dan motif kain sesuai dengan sample, selain itu juga untuk menhindari

adanya cacat (bolong, sobek, atau kotor) dan untuk kebersihan kain

batik sebelum dipacking kain akan di laundry terlebih dahulu. Kain

batik yang sudah dipacking kemudian dikirim melalui jalur laut.

Barang dikirim dari pelabuhan Tanjung Mas Semarang ke pelabuhan

Southhamtom Inggris. Sistem pembayaran yang digunakan adalah

Telegraphic Transfer sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Tahap-tahap pembayaran menggunakan Telegraphic Transfer akan

dijelaskan dengan bagan berikut ini :

3. (Barang)

1. (SC)

2. (DP)

5. (DOC)

4. (Sisa Pembayaran)

Gambar 3.2 Tahap-tahap dalam Telegraphic Transfer

Sumber : PT Batik Danar Hadi

Eksportir

PT Batik Danar Hadi

Importir

Persh. “IN”

Page 87: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Keterangan bagan :

1) Importir yang berasal dari Inggris yaitu perusahaan “IN” dan PT. Batik Danar

Hadi Surakarta melakukan negosiasi kemudian berakhir pada pembuatan

Sale’s Contract (kontrak dagang)

2) Perusahaan “IN” mengirimkan uang muka 20% dari total transaksi ke

rekening PT. Batik Danar Hadi yang ada pada Bank BNI yaitu sebesar USD

937.44 sebagai tanda telah disepakai kontrak dagang tersebut.

3) PT. Batik Danar Hadi menyiapkan barang sesuai pesanan dari importir,

setelah siap dilakukan packing kemudian barang dikirim ke pelabuhan atas

pihak pelayaran. Saat barang dikirimkan, PT. Batik Danar Hadi

memberitahukan kepada perusahaan “IN” bahwa barang telah dikirim disertai

invoice, packing list, dan jadwal kapal. Perusahaan juga meminta pelunasan

dari sisa pembayaran sebesar 80% dari nilai transaksi yaitu sebesar USD

3,749.76

4) Setelah menerima pemberitahuan dari PT. Batik Danar Hadi Surakarta,

perusahaan “IN” segera melunasi sisa pembayaran sebesar 80% dari nilai

transaksi yaitu sebesar USD 3,749.76 ke rekening PT. Batik Danar Hadi yang

ada di bank BNI.

5) Setelah menerima transfer dari perusahaan “IN”, akan mengirimkan dokumen-

dokumen seperti Bill of Lading, Surat Keterangan Asal Form A, dan

Pemberitahuan Ekspor Barang melalui jasa pengiriman atau kurir seperti

DHL.

Page 88: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Keuntungan dalam sistem pembayaran dengan TT :

1) Adanya Down Payment (DP) atau uang muka dapat digunakan untuk biaya

produksi terlebih dahulu.

2) Kemudahan dalam bertransaksi karena dalam sistem ini pihak yang terlibat

hanya eksportir dan importir, sehingga apabila terjadi wanprestasi maka lebih

mudah pengurusannya, yaitu hanya intern antara importir dan eksportir karena

bank dalam sistem ini Cuma sebagai pihak yang mentransfer uang dari

importir ke eksportir.

3) Biaya bank sedikit karena bank hanya memungut biaya transfer saja.

4) Pencairan pembayaran dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

Kerugian dalam sistem pembayaran dengan TT :

1) Keamanan tidak terjamin karena bank hanya sebagai pihak yang mentransfer

uang dari importir kepada eksportir. Ketika terjadi non payment atau

penundaan pembayaran bank tidak ikut bertanggung jawab.

2) Tidak ada penjamin kebenaran dokumen-dokumen yang dikirim PT Batik

Danar Hadi kepada importir, apabila terjadi penyimpangan yang dilakukan

oleh buyer tersebut sedangkan dokumen sudah terlanjur dikirim maka tidak

ada pihak yang bertanggung jawab

Oleh sebab itu penggunaan sistem pembayaran menggunakan advance

payment dengan Telegraphic Transfer ini biasanya untuk importir/buyer yang

sudah nerupakan langganan di PT. Batik Danar Hadi, yang sudah memiliki

kepercayaan antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Syarat utama

Page 89: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

dalam sistem pembayaran ini adalah adanya kepercayaan antara pihak eksportir

dan importir, karena tidak adanya jaminan apapun supaya barang sampai ke

tangan importir maupun pelunasan pembayaran dari importir. Sedangkan faktor

yang mendukung terjalinnya kepercayaan dan hubungan baik antara eksportir

dengan importir adalah ketika awal importir membali barang. Eksportir yakni PT

Batik Danar Hadi menjual dan mampu mengirimkan barang tepat waktu,

sedangkan importir juga mampu melakukan pembayaran dengan baik dan lancar.

Selain itu, akan lebih baik lagi PT. Batik Danar Hadi, melihat keuangan importir

dalam kondisi baik maupun tidak untuk dilakukan pembayaran dengan

menggunakan Advance Payment dengan Telegraphic Transfer .

2. Hambatan-Hambatan dalam Sistem Pembayaran Ekspor

Telegraphic Transfer

1. Sering terlambatnya uang muka yang menghambat proses produksi

Uang muka digunakan untuk membiayai proses produksi,

meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak tapi dapat menyebabkan

kepincangan dalam pembiayaan produksi. Selain itu uang muka juga

sebagai tanda keseriusan dalam pemesanan barang.

2. Potongan biaya dari bank yang cukup besar

Dalam setiap transaksi pengiriman uang atau transfer pastinya akan

mendapat potongan dari pihak bank demikian juga dengan Telegraphic

Transfer. Terkadang potongan yang dikenakan terlalu besar yang

Page 90: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

menyebabkan jumlah yang diterima dari nilai transaksi tersebut

berkurang.

3. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Sistem

Pembayaran Ekspor di PT. Batik Danar Hadi.

a. Sering terlambatnya uang muka yang menghambat proses produksi.

Solusi yang digunakan adalah selalu menghubungi importir agar

setelah adanya kesepakatan (Purchase Order) dapat segera

mengirimkan Uang muka, apabila sudah terjadi keterlambatan maka

eksportir harus memastikan kepada importir, kapan uang tersebut akan

dikirim. Proses produksi yang lancar membuat barang selesai tepat

waktu dan barang cepat dikirim, tentunya importir juga dapat

memproses lebih lanjut barang tersebut.

b. Potongan biaya dari bank yang cukup besar.

Solusi yang dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan bank

milik pemerintah yang memberikan potongan lebih rendah.

Page 91: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

73

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan mengenai Sistem Pembayaran ekspor pada PT.

Batik Danar Hadi, maka dapat disimpulkan seperti berikut :

1. Sistem pembayaran ekspor yang digunakan oleh PT. Batik Danar Hadi

yaitu Telegraphic Transfer (T.T)

PT. Batik Danar Hadi menggunakan metode pembayaran advance

payment dengan alat pembayarannya adalah Telegraphic Transfer.

Importir akan membayarkan sebagian dari nilai transaksi ekspor, baru

eksportir akan menyiapkan barang. Sebelum barang dikirim, importir

harus mengirimkan pelunasan pembayaran baru eksportir akan

menyerahkan dokumen-dokumen ekspor kepada importir. Sedangkan alat

pembayaran (pengiriman uang) yang digunakan adalah Telegraphic

Transfer (TT). Telegraphic Transfer lebih sering digunakan karena

pengiriman uang melalui media ini akan lebih cepat sampai ke tangan

eksportir. Dan prosedur-prosedur yang diperlukan tidak serumit

menggunakan L/C, serta tidak dikenakan biaya-biaya yang sangat tinggi.

2. Hambatan-hambatan dalam sistem pembayaran ekspor di PT. Batik Danar

Hadi, yaitu :

a. Sering terlambatnya uang muka yang menghambat proses produksi.

b. Potongan biaya bank yang cukup besar.

Page 92: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

3. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan-Hambatan Dalam Sistem Pembayaran

Ekspor di PT. Batik Danar Hadi.

a. Solusi yang dilakukan yaitu selalu menghubungi importir agar setelah

adanya ksesepakatan dapat segera mengirimkan uang muka, apabila

sudah terjadi keterlambatan maka harus memastikan kepda importir

kapan uang tersbut akan dikirim.

b. menggunakan bank milik pemerintah yang memberikan potongan

lebih rendah.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang sudah diuraikan diatas maka dapat

dikemukakan beberapa saran untuk kemajuan PT. Batik Danar Hadi

Surakarta, adapun saran-saran tersebut antara lain :

1. PT. Batik Danar Hadi dalam penggunaan sistem pembayaran bagi buyer

baru sebaiknya menggunakan Letter Of Credit agar terhindar dari

wanprestasi atau terjadi non peyment dari suatu transaksi ekspor.

Perusahaan dapat menggunakan Letter Of Credit dengan jenis Red Cluase

yaitu L/C yang memiliki klausul tertentu (red clause) yang memberi

wewenang kepada bank untuk memberikan uang muka kepada beneficiary

sebelum dokumen yang dipersyaratkan diserahkan, selain mendapat

jaminan pembayaran juga mendapat uang muka yang dapat digunakan

terlebih dahulu untuk biaya produksi.

Page 93: SISTEM PEMBAYARAN EKSPOR DENGAN TELEGRAPHIC …/Sistem-P... · sistem pembayaran ekspor dengan telegraphic transfer pada pt. batik danar hadi di surakarta anita dwi hapsari f. 3109009

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

2. PT. Batik Danar Hadi sebaiknya menggunakan Telegraphic Transfer

hanya pada buyer lama, karena telah mengerti seluk-beluk dari buyer

tersebut dan telah tumbuh rasa kepercayaan dari kedua belah pihak

sehingga tidak terjadi wanprestasi. Jadi dalam penggunaanya lebih baik

apabila perusahaaan mempertimbangkan dalam berbagai hal seperti

misalnya tipe buyer, kesehatan perusahaan milik importir, resiko yang

mungkin akan terjadi, dan lain-lain. Sehingga dengan mempertimbangkan

hal-hal tersebut dapat mengurangi resiko yang sering timbul dalam sistem

pembayaran seperti non payment. Ataupun dengan menggunakan jasa

asuransi pada perusahaan atau pada barang yang diproduksi dalam setiap

pengiriman.